03 instrumen dan juknis

Page 1

INSTRUMEN DAN PETUNJUK TEKNIS

AKREDITASI SMA/MA


TUJUAN UMUM PELATIHAN Melalui penjelasan dan diskusi tentang materi perangkat akreditasi peserta pelatihan diharapkan dapat menjelaskan Instrumen dan Petunjuk Teknis Akreditasi SMA/MA


Pengertian:

INSTRUMEN DAN PETUNJUK TEKNIS AKREDITASI Instrumen Akreditasi Sekolah/Madrasah ‌ merupakan perangkat alat ukur yang digunakan menilai kualitas sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan hasilnya diwujudkan dalam bentuk peringkat akreditasi. Petunjuk Teknis (Juknis) Instrumen Akreditasi ‌ merupakan penjelasan tentang pembuktian jawaban atas instrumen, baik berupa dokumen, bukti fisik atau fakta yang harus diperlihatkan oleh pihak sekolah/madrasah kepada tim asesor pada saat visitasi.


Keterkaitan antara:

INSTRUMEN DAN JUKNIS AKREDITASI 1. Instrumen Akreditasi merupakan satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan dengan Juknis Instrumen Akreditasi . Oleh sebab itu agar dapat menjawab butir-butir pernyataan instrumen maka harus memahami Juknis. 2. Setiap jawaban pada butir pernyataan instrumen harus dibuktikan dengan bukti fisik, dokumen, atau fakta seperti dijelaskan pada Juknis. 3. Bukti fisik, dokumen, maupun fakta yang sama dapat digunakan untuk membuktikan atau mendukung jawaban dari butir-butir pernyataan lain yang berkaitan.


KONSEPSI INSTRUMEN Instrumen akreditasi yang dikembangkan BAN-S/M diupayakan dapat mengukur kelayakan dan kinerja sekolah/madrasah. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa Standar Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk menentukan sekolah/madrasah yang memenuhi standar minimal, yaitu sekolah/madrasah yang memenuhi kinerja minimal.


KOMPONEN INSTRUMEN AKREDITASI Sesuai PP Nomor 19 Tahun 2005, penyusunan KOMPONEN AKREDITASI mengacu pada 8 SNP: Standar Isi [ Permen No. 22/2006] Standar Proses [ Permen No. 41/2007] Standar Komp Lulusan [ Permen No. 23/2006]

KOMPONEN AKREDITASI

Standar Pend & Tendik [ Permen No. 13 & 16/2007] Standar Sarpras [ Permen No. 24/2007] Standar Pengelolaan [Permen No. 19/2007] Standar Pembiayaan Standar Penilaian [Permen No 20/2007]


JUMLAH BUTIR INSTRUMEN Jumlah butir instrumen akreditasi SMA/MA sebanyak 165 butir (dari 165 aspek dalam 8 standar) No

KOMPONEN AKREDITASI

Jumlah Butir

Nomor Butir

1

2

3

4

1.

Standar Isi

15

1 - 15

2.

Standar Proses

10

16 - 25

3.

Standar Kompetensi Lulusan

25

26 - 50

4.

Standar Pendidik & Tendik

20

51 - 70

5.

Standar Sarana & Prasarana

30

71 - 100

6.

Standar Pengelolaan

20

101 - 120

7.

Standar Pembiayaan

25

121 - 145

8.

Standar Penilaian

20

146 - 165

165

-

JUMLAH


KRITERIA BUTIR INSTRUMEN 1. Dapat diukur (measurable). 2. Tidak menimbulkan banyak penafsiran (non multi-interpretation). 3. Merujuk pada aspek (standar) yang jelas (standard reffered) . 4. Tidak mengintegrasikan banyak aspek (double aspec). 5. Satu butir tidak “meniadakan� butir yang lain.


RESPON BUTIR INSTRUMEN 1. Respon butir yang dikembangkan adalah Respon Nonkategorik (Noncategorical Response) yang dalam hal ini adalah Tipe Peringkat dengan lima opsi jawaban. 2. Penentuan lima opsi jawaban didasarkan atas pertimbangan menghargai perbedaan kinerja satuan atau program pendidikan.


ACUAN BUTIR INSTRUMEN (1)

1. Penjabaran 8 SNP dalam Permendiknas dijadikan sebagai kisi-kisi Instrumen Akreditasi. 2. Kisi-kisi Instrumen Akreditasi terdiri dari Komponen ďƒ Aspek ďƒ Indikator. 3. Acuan butirnya adalah aspek, artinya setiap aspek dijabarkan menjadi 1 butir. 4. Indikator dalam Permendiknas dipakai untuk referensi penyusunan substansi butir.


PENJABARAN KISI MENJADI INSTRUMEN DAN JUKNIS Kisi No

Kompone n

1.

A. Guru

Aspek

Indikator

No Butir

A1. Kepemilikan kualifikasi akademik minimum

Memiliki Kualifikasi akademik: (1) Pendidikan sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) (2) Dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relavan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

51

Instrumen 51.

Guru memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV). A

Sebanyak 76% - 100% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

B

Sebanyak 51% - 75% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

C

Sebanyak 26% - 50% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

D

Sebanyak 1% - 25% guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

E

Tidak ada seorang pun guru berpendidikan minimum S1 atau D-IV.

Juknis 51.

Jawaban dibuktikan dengan memperlihatkan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perhitungan dilakukan dengan cara membandingkan jumlah guru berkualifikasi minimum S1 dan D-IV dengan jumlah seluruh guru.


ORIENTASI BUTIR INSTRUMEN (1)

ď ą Butir pertanyaan/pernyataan telah disusun berorientasi kepada sekolah/madrasah (school oriented). ď ą Pertanyaan tentang guru, siswa, sarana dan prasarana, dsb mencakup kelompok sekolah /madrasah bukan individual. Misalnya saja pertanyaan butir nomor 9 (tentang guru), pertanyaan butir nomor 138 (tentang siswa), dan sebagainya.


ORIENTASI BUTIR INSTRUMEN (2)

Butir pertanyaan nomor 9 tentang guru: 9.

Guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

A

Sebanyak 76% - 100% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

B

Sebanyak 51% - 75% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

C

Sebanyak 26% - 50% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

D

Sebanyak 1% - 25% guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.

E

Tidak ada seorang pun guru pelajaran memberikan penugasan terstruktur kepada siswa.


ORIENTASI BUTIR INSTRUMEN (3)

Butir pertanyaan nomor 138 tentang siswa: 138

Siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

A

Tidak ada seorang pun siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

B

Sebanyak 1% - 25% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

C

Sebanyak 26% - 50% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

D

Sebanyak 51% - 75% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.

E

Sebanyak 76% - 100% siswa dikenakan biaya pendaftaran ulang pada setiap awal tahun pelajaran.


PENGEMBANGAN OPSI (1)

ď ą Opsi yang dikembangkan dalam butir instrumen memberikan penghargaan atas kerja sama antar sekolah/madrasah beserta komponennya. Misalnya opsi dalam butir 12: Yang dimaksud menyusun silabus sendiri termasuk kalau dilakukan bersama guru dari sekolah/madrasah lain melalui MGMP, dan sejenisnya.


PENGEMBANGAN OPSI (2)

Opsi dalam butir pertanyaan nomor 12: 12.

Dalam mengembangkan KTSP, guru menyusun silabus sendiri.

A

Sebanyak 76% - 100% guru menyusun silabus sendiri.

B

Sebanyak 51% - 75% guru menyusun silabus sendiri.

C

Sebanyak 26% - 50% guru menyusun silabus sendiri.

D

Sebanyak 1% - 25% guru menyusun silabus sendiri.

E

Tidak ada seorang pun guru menyusun silabus sendiri.




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.