DESIGN REPORT_TCC VERTICAL FOREST_Adrian Fajar Maulana_ADS3

Page 1

PROPOSAL PERANCANGAN

TCC VERTICAL FOREST

STUDIO DESAIN ARSITEKTUR 3 KELAS E

PERANCANGAN MID-RISE APARTMENT DENGAN KONSEP GREEN BUILDING DAN PENDEKATAN PADA HUNIAN LIVE, WORK, &PLAY

LECTURE : ETIK MUFIDA Ir. M.Eng ADRIAN FAJAR MAULANA 17512098 th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


Curriculum Vitae Hi, my name is Adrian Fajar Maulana

(

)

I’m from , indonesia, single, and moslem. Have an interest with Photography, and Travelling. Which is my main inuences for creating an architectural design

+6287791544300

adriansdriats@ gmail.com

Education

Contact 2005 - 2011

Elementary School/SD Negeri 001 Bintan Pesisir

2007 - 2014

Junior High School/SMP Negeri 18 Bintan

2005 - 2011

Senior High School/SMA Negeri 1 Bintan Pesisir Architecture programme at Islamic University of Indonesia

2017th-Present

@adrian_fajarmaulana

Skills Architectural Design

Basic Intermediate Advanced

Basic Intermediate Advanced

Basic Intermediate Advanced

Graphic Design

Basic Intermediate Advanced

Maquette

Basic Intermediate Advanced

3D Animator

Basic Intermediate Advanced

Tools expertise

Architecture Visualization

Basic Intermediate Advanced

L U MION

AutoCAD

Photoshop

ArchiCAD

CorelDRAW


DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB 4 PENGUJIAN GAGASAN

Judul 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan permasalahan desain 1.3 Penelusuran dan Pemantapan Variabel, Parameter, Indikator dan Metode Uji Kinerja 1.4. Eksplorasi stategi pencapaian indicator desain 1.5 Peta Performance Based Design (PBD) 1.6 Prosedur Desain 1.7 Referensi

4.1 Printscreen excel simulasi ASD 4.2 Printscreen simulasi uji orientasi Solar Tool 4.3 Printscreen simulasi uji OTTV 4.4 Printscreen uji alternatif system struktur RESIST 4.5 Printscreen uji fire safety dengan sheet Fire Safety

BAB 2 EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL 2.1 Respon Kriteria Kinerja Appropriate Site Development (ASD) 2.2 Analisis Modul Integratif 2.3 Respon Kinerja Energy Efficiency and Conservation (EEC) 2.4 Respon Kinerja Building Safety 2.5. Respon Kinerja Material Resources and Cycle (MRC) 2.6 Respon Kinerja Indoor Health and Comfort (IHC) 2.7 Respon Kinerja Water Conservation (WAC)

BAB 3 DESAIN SKEMATIK 3.1 Alternatif Model Skematik • Aksonometri Konfigurasi Massa dalam Site • Aksonometri Konfigurasi Ruang • Aksonometri Sistem Struktur • Aksonometri Sistem-sistem Infrastruktur (yang relevan dengan indicator kinerja bangunan) 3.2 Gambar Skematik • Situasi dan Setting Kawasan • Site Plan • Lansekap • Denah-denah • Detail-detail unit hunian • Detail-detail ruang sosial unggulan • Potongan-potongan • Alternatif Rancangan Detail Building Envelope • Alternatif Rencana-rencana dan detail kulit dalam

BAB 5 PENGEMBANGAN DESAIN 5.1 Indoor Health Comfort 5.1.1 Lighting quality control and design integration with advanced teknology 5.1.2 Acoustical quality control and design integration with advanced teknology 5.1.3 View and thermal quality control and design integration with advanced teknology 5.1.4 Ventilation quality control and design integration with advanced teknology 5.1.5 Alternatif gambar denah dan potongan yang memotong core tempat AHU 5.2 Efisiensi energy 5.2.1 ENVIRONMENTAL CONTROL efisiensi energi OTTV 5.2.2 Alternatif penerapan ventilasi alamiah 5.2.3 Alternatif gambar denah-denah dan komponen fasade, potongan serta komponen lain 5.2.4 Alternatif rencana energy alternatif 5.3 Material Resource & Cycle 5.3.1 Alternatif gambar rencana material 5.3.2 Alternatif konstruksi 5.4 Pengembangan site yang tepat 5.4.1 Alternatif rencana lansekap 5.4.2 Alternatif solusi pencapaian indikator ASD 5.4.3 Alternatif rencana pengelolaan air hujan 5.5 Konservasi Air 5.5.1 Alternatif rencana fixture air bersih dan kotor

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


DAFTAR ISI

5.6 Penyelesaian keselamatan kebakaran 5.6.1 Alternatif gambar potongan pada bangunan dari basement hingga ruang motor di topfloor 5.6.2 Alternatif skenario evakuasi kebakaran 5.6.3 Alternatif desain komponen evakuasi kebakaran 5.6.4 Alternatif skenario penanggulanan kebakaran 5.7 Penyelesaian sistem struktur dan konstruksi bangunan dan ruang infrastruktur 5.7.1 Rencana pembagian blok massa 5.7.2 Alternatif sistem struktur dalam bentuk model aksnomotri sistem struktur dengan hasil uji RESIST pada setiap alterntif 5.7.3 Alternatif penyelesaian gangguan bising dan getaran 5.7.4 Alternatif penyelesaian gangguan bising dan getaran mekanikal Elektrikal 5.7.5 Alternatif penyelesaian strkuktur dan konstruksi serta teknologi kolam renang

BAB 6 GAMBAR DESAIN

6.17 Rencana sanitasi, drainasi dan komponen yang relevan dengan ASD pada lansekap seperti sumur peresapan atau teknologi lain 6.18 Rencana struktur 6.19 Rencana insfrastruktur 6.20 Rencana titik lampu 6.21 Rencana Barier free 6.22 Gambar gambar 3D interior eksterior

BAB 7 HASIL UJI KINERJA DESAIN 7.1 Uji ASD 7.2 Uji EEC 7.3 Uji IHC 7.4 Uji MRC 7.5 Uji WAC 7.6 Uji Struktur RESIST 7.7 Uji keselamatan 7.8 Kesimpulan

6.1 Situasi dan setting Kawasan 6.2 Siteplan 6.3 Lansekap 6.4 Denah ground floor dan annex 6.5 Denah-denah tipikal 6.6 Tampak-Tampak 6.7 Potongan-Potongan 6.8 Denah denah detil 6.9 Potongan-Potongan detil 6.10 Potongan-Potongan detil 6.11 Rencana plafond dan detil 6.12 Rencana tampak dan detil 6.13 Rencana kulit bangunan khusus dan detil 6.14 Rencana komponen teknologi khusus dan detil 6.15 Potongan-potongan dan denah-denah ruang MEE beserta detilnya 6.16 Rencana lansekap dan detil

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

1.1

SIGNIFIKANSI FUNGSI BANGUNAN

HOUSING NEED

URBAN SPRAWL

Di era kawasan yang sedang berkembang menuju urbanisasi tentunya juga di ikuti dengan permasalahan kota seperti gejala Urban Sprawl, hal ini perlu direncanakan dengan baik agar urbanisasi suatu kawasan dapat terkontrol dengan tepat, Bersamanya dengan gencarnya urbanisasi, kini dunia dihadapkan dengan bencana COVID19 yang tentunya mengubah tatanan pola hidup dan kebiasaan manusia, bahkan tipologi arsitektur akan bergeser mengikuti normal yang baru. Pencegahan terhadap mobilitas mengarah pada berkembangnya Work from Home. Kondisi ini mengantarkan pada signifikanya keberlanjutan tipologi bangunan khususnya pada hunian. Hunian saat ini bukan hanya tempat untuk beristirahat tetapi juga tempat untuk bekerja, dengan ini maka perlunya tipologi suatu hunian yang dapat memenuhi segala kebutuhan manusia. Apartment tentunya muncul sebagai jawaban atas permasalahan-permasalahan di atas, dengan konsep green building dan pendekatan pada hunian Live, Work, & Play sehingga dapat tercipta hunian yang sehat dan ramah lingkungan tetapi juga di ikuti dengan produktivitas yang tinggi dan memenuhi kebutuhan penghuni. Konsep Apartment

LIVE

WORK

PLAY

LIFESTYLE AND HOME

TALENT AND WORKPLACE

SOCIALISING AND SHOPPING

Tipe Apartment - Mid-Rise Apartment - Apartment sewa - Apartment menengah atas

USER

GREEN APARTMENT

Annex

- Lajang (studio) - Masjid - Pasangan muda - Komunal space in/out (rumah tipe 36) apartment - Keluarga muda - Productive space (rumah tipe 45) ( co-working space dll) - Education place ( library ) - Community place ( community plaza dengan fasilitas resto, café, garden )

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

1.1

PEMILIHAN KOTA KAWASAN DAN SITE Kepulauan Riau dengan didukung potensi alam yang sangat potensial, sangat berkemungkinan menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi bagi Republik Indonesia dimasa depan. Terlebih lagi saat ini pada beberapa daerah di Provinsi ini tengah diupayakan sebagai pilot project pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui kerjasama dengan Pemerintah Singapura. Adapun secara Administratif Ibukota Provinsi ini terletak di Kota Tanjungpinang. Urbanisasi yang terus meningkat juga diikuti dengan pertambahan kepadatan penduduk yang terus meningkat disetiap tahunya Dari segi kependudukan, Kota Tanjungpinang memiliki pertumbuhan penduduk yang positif, artinya, setiap tahun jumlah penduduk di Kota Tanjungpinang ini terus meningkat.

Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau

Laju Pertumbuhan Kepadatan penduduk per Km² di Provinsi Kepulauan Riau :

Penduduk (Km2)

Wilayah

2012

2013

2014

2015

2016

Karimun Bintan

143 85

145 86

146 87

148 88

149 89

Natuna

25

26

26

26

27

Lingga

41

41

42

42

42

Kepulauan Anambas

66

67

67

68

69

Batam

667

697

727

755

787

Tanjung Pinang

810

822

834

843

855

Kepulauan Riau

170

176

181

186

191

Dari tabel diatas, terlihat bahwa pertumbuhan kepadatan penduduk di Kota Tanjungpinang berada di posisi kedua terpadat setelah Batam. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena wilayah ini merupakan Ibukota Provinsi. Maka dengan perkembangan urbanisasi yang meningkat secara pesat ini pemilihan kawasan dan lokasi sudah sangat tepat mengingat Tanjung Pinang sangat berpotensi dimasa yang akan datang. terutama disektor Ekonomi.

Gambar 1.1 (Sumber : BPS Kota Tanjungpinang)

Gambar 1.3.Kawasan Ekonomi Khusus (Sumber : kek.co.id)

Pembangunan Jembatan Pulau Batam - Pulau Bintan

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

1.1

SUSTAINABILITY ISSUE Pada perkembangan modernisasi saat ini fenomena kerusakan lingkungan selalu menjadi issue yang penting untuk di angkat, perkembangan urbanisasi terkadang tidak disertai dengan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

BEFORE

AFTER

Tanjung Pinang sebagai Ibu Kota yang sedang berkembang juga memiliki issue-issue besar seperti degredasi kualitas lingkungan yang disebabkan oleh maraknya tambang bauksit baik ilegal maupun legal, dan juga issue krisis air akibat dari pengembangan kawasan yang tidak diimbangi oleh kepedulian akan kondisi geografis kota yang memiliki iklim hangat dan curah hujan rata-rata tahunan adalah 17 hari/Bulan dengan evaporasi yang tinggi akibat kurangnya lahan hijau.

ISSUE KRISIS AIR DI KOTA TANJUNG PINANG

KRISIS AIR

KERUSAKAN LINGKUNGAN SEHINGGA MENINGKATNYA EMISI CO2

Munculnya isu-isu terkait sustainability diatas sehingga perlunya kepedulian dalam hal ini, khususnya pada aspek pembangunan dan pengembangan kawasan dengan menerapkan konsep Green Building sehingga dapat membantu memperbaiki dan menjaga kondisi lingkungan sekitar untuk dimasa yang akan datang dengan penekanan pada Appropiate Site Development, dan Water Conservation

SUB VARIABEL SUSTAINABILITY Appropiate Site Development

Water Conservation

Energy Efisiensi & Conservation

Indoor Air Healt and Comfort

Material Resources and Cycle

Safety and Security

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

1.2

RUMUSAN PERMASALAHAN

PERMASALAHAN UMUM

Bagaimana merancang bangunan mid-rise apartment dilahan terbatas denggan konsep green building yang menekankan pada Appropiate Site Development dan Water Conservation dan pendekatan pada hunian Live, Work, & Play

PERMASALAHAN KHUSUS Bagaimana merancang bangunan mid-rise apartment dengan konsep green building yang menekankan pada Appropiate Site Development ? Bagaimana merancang bangunan mid-rise apartment dengan konsep green building yang menekankan pada Water Conservation ? Bagaimana merancang bangunan mid-rise apartment dengan pendekatan konsep hunian Live, Work, & Play?

VARIABEL GREEN BUILDING

V A R S I U A B B E L

- Appropiate Site Development - Water Conservation - Energy Efisiensi & Conservation - Indoor Air Healt and Comfort - Material Resources and Cycle

SAFETY & SECURITY - Fire Protection

HUNIAN LIVE, WORK & PLAY - Komunal Space - Education Place - Productive Place - Community Place

KONTEKS SITE - Building Code - Climate - Potensi - Kendala

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

1.3

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT PENILAIAN KONTEKS

ASD P1 Area Dasar Hijau ASD P

STRATEGI DESIGN

Site memanjang dari Barat Laut ke Tenggara membutuhkan filter pada sisi barat dan timur

Area Dasar Hijau

Tujuan

Meletakan vegetasi peneduh pada area Barat dan timur untuk mem filter cahaya kritis yang mengenai landscape dan bangunan.

Memelihara atau memperluas kehijauan kota untuk meningkatkan kualitas ikim mikro, mengurangi CO 2 dan zat polutan, mencegah erosi tanah, mengurangi beban system drainase, menjagakeseimbangan neraca air bersih dan system air tanah.

ASD 1 Pemilihan Tapak

Tolok Ukur Adanya area lansekap berupa vegetasi (so?scape ) yang bebas dari struktur bngunan dan struktur sederhana bangunan taman (hardscape ) diatas permukaan tanah atau dibawah tanah. a.

Untuk konstruksi baru, luas areanya adalah minimum 10% dari luas total lahan.

ASD 1

P

Pemilihan Tapak

Tujuan b. Untuk renovasi utama (major renova?on ), luas areanya adalah minimal 50% dari ruang terbuka yang bebas basement dalam tapak Aea ini memiliki vegtasi mengiku? Permendagri No 1 tahun 2007 Pasal 13 (2a) dengan komposisi 50% lahan tertutupi lusan pohon ukuran kecil, ukuran sedang, ukuran besar, perdu setengah pohon, perdu, semak dalam ukuran dewasa, dengan jenis tanaman memper?mbangkan Peraturan Menteri PU No. 5/PRT/M/2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pasal 2.3.1 tentang Kriteria Vegetasi untuk Pekarangan.

Adanya area landscape berupa vegetasi

INDIKATOR 10% dari luas lahan merupakan vegetasi

PENILAIAN KONTEKS Site memanjang dari Barat Laut ke Tenggara sehingga sisi terpanjang site akan terken cahaya kritis

Menghindari pembanguna di area greenfield dan menghindari pembukaan lahan baru.

Perhitungan pada persentase guna lahan pada siteplan

STRATEGI DESIGN Melakukan penghijauan pada sisi Timur dan Barat site agar dapat memfilter cahaya kritis yang mengenai site

Adanya vegetasi yang menutupi lahan hijau

INDIKATOR 50% vegetasi menutupi area lahan hijau

Memilih daerah pembangunan yang dilengkapi minimal delapan dari 12 prasarana sarana kota. 1. Jaringan Jalan 7. Jaringan Fiber Op?k

METODA UJI

ASD P2 Area Dasar Hijau PARAMETER

Tolok Ukur

P

METODA UJI Perhitungan persentase antara luas tajuk vegetasi dengan luas lahan hijau

2. Jaringan Penerangan dan Listrik

8. Danau Buatan (Minimal 1% luas area)

3. Jaringan Drainase 4. STP Kawasan

9. Jalur Pejalan Kaki Kawasan 10. Jalur Pemipaan Gas

5. Sistem Pembuangan Sampah

11. jaringan Telepon

6. Sistem Pemadam Kebakaran

12. Jaringan Air Bersih

1A APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PARAMETER

P

1B 2

1 2

atau Memilih daerah pembangunan dengan KLB >3 Melakukan revitalisasi dan pembangunan di atas lahan yang bernilai nega?ve dan tak terpakai karena bekas pembangunan atau dampak nega?ve pembangunan

PARAMETER Site dilengkapi dengan prasarana kota

INDIKATOR Site memiliki 8 prasarana kota

1

METODA UJI Pengukuran jarak pada google eart

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

Site berada ditengah kota dengan kemudahan jangkauan akan sarana dan prasarana kota

Mengintegrasikan sarana prasarana kota pada bangunan

PROSEDUR PENGUJIAN Melakukan pengukuran radius 1KM dengan site sebagai titik pusat, dan melakukan pengukuran jarak melalui google eart.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

1.3

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT ASD 3 Transportasi Umum

ASD 2 Aksesibilitas ASD 2

ASD 3

Aksesibilitas Komunitas

Mendorong pengguna gedung untuk menggunakan kendaraan umum massal dan mengurangi kendaraan pribadi.

Mendorong pembangunan di tempat yang telah memiliki jaringan konek?vitas dan meningkatkan pencapaian penggunaan gedung sehingga mempermudah masyarakat dalam menjalankan kegiatan sehari – hari dan menghindari penggunaan kendaraan bermotor.

Tolok Ukur 1A

Tolok Ukur Terdapat minimal tujuh jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama sejauh 1500 m dari tapak.

1B

1.

Bank

11. Rumah makan / Kan?n

2.

Taman Umum

12. Foto Kopi Umum

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Parkir Umum (di luar lahan) Warung/ Toko Kelontong Gedung Serba Guna Pos Keamanan/ Polisi Tempat Ibadah Lapangan Olah Raga Tempat Peni?pan Anak Apotek

13. Fasilitas Kesehatan 14. Kantor Pos 15. Kantor Pemadam Kebakaran 16. Terminal/ Stasiun Transportasi Umum 17. Perpustakaan 18. Kantor Pemerintahan 19. Pasar

1

Membuka akses pejalan kaki selain ke jalan utama di luar tapak yang menghubungkannnya dengan jalan sekunder dan/atau lahan milik orang lain sehingga tersedia akses ke minimal ?ga fasilitas umum sejauh 300 m jarak penca[aian pejalan kaki

1

3

Menyediakan fasiltas/ akses yang aman, aman dan bebas dari perpotongan dengan akses kendaraan bermotor untuk menghubungkan secara langsung bangunan dengan bangunan lain, dimana terdapat minimal ?ga fasilitas umum dan/atau dengan stasiun transportasi masal.

2

4

Membuka lantai dasar gedung sehingga dapat menjadi akses pejalan kaki yang aman dan nyaman selama niminum 10 jam sehari

2

PARAMETER Site memilik jangkauan pada fasilitas umum

INDIKATOR

METODA UJI

7 jenis fasilitas umum terdapat dalam jarak 1500 m dari site

Pengukuran jarak pada google eart

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

Site berada ditengah kota dengan kemudahan jangkauan akan fasilitas umum.

Mengintegrasikan akses walkable dari dalam landscape menuju pedestrian jalan kota untuk mencapai ke fasilitas umum terdekat

Adanya fasilitas transportasi umum.

INDIKATOR Menyediakan shuttle bus 10% pengguna tetap gedung

PENILAIAN KONTEKS Site dekat dengan jalan raya sehingga route transportasi umum dekat dengan site

2

1

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja

STRATEGI DESIGN Mengintegrasikan akses transportasi dan apartment dengan membuatkan halte yang terkoneksi pada apartment sehingga penghuni apartment dapat dengan mudah mengaksesnya

ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda ASD 4

Fasilitas Pengguna Sepeda Tujuan Mendorong penggunaan sepeda bagi penguna gedung dengan memper?mbangkan fasilitas yang memamdai sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

PROSEDUR PENGUJIAN Melakukan pengukuran radius 1KM dengan site sebagai titik pusat, dan melakukan pengukuran jarak melalui google eart.

1

atau Menyediakan shu?le bus untuk pengguna tetap gedung dengan jumlah unit minimum untuk 10% pengguna tetap gedung

PARAMETER

2

2

Adanya hatle atau stasiun transportasi umum dalam jangkauan 300 m (walking distance ) dari gerbang lokasi bangunan dengan ?dak ?dak memperhitungkan panjang jembatan penyeberangan dan ramp

Menyediakan fasilitas jalur pedestriandi dalam area gedung untuk menuju ke stasiun transpor?asi umum terdekat yang aman dan nyaman degan memper?mbangkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 30/PRT/M/2006 mengenai Pedoman Tekniks Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan Lampiran 2B

2

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

1

Transportasi Umum Tujuan

Tujuan

Tolok Ukur

1

2

Adanya tempat parkir sepeda yang aman sebanyak unit parkir per 20 pengguna gedung hingga maksismal 100 unit parkir sepeda.

1

Pabila tolok ukur diatas terpenuhi, perlu tersedianya shower sebanyak 1 unit untuk se?ao 10 parkir sepeda

1

2

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

1.3

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT PARAMETER Adanya fasilitas parkir sepeda

INDIKATOR Tempat parkir sepeda per 20 pengguna gedung hingga 100 unit parkir sepeda

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja dan perhitungan pada penghuni gedung

Akses menuju fasilitas umum dan lainya yang terjangkau sehingga konsep mobilitas ramah lingkungan sangat berpotensi

STRATEGI DESIGN

Disekitar site masih minim penghijauan yang mengintegrasikan pada bangunan.

Mengintegrasikan penghijau pada ruang komunal, plaza, balkon, dan fasad.

PROSEDUR PENGUJIAN

Jumlah Parkiran Sepeda Jumlah total gedung/20 =<100

PENILAIAN KONTEKS

PENILAIAN KONTEKS

Melakukan pengamatan pada gambar kerja dan perhitungan sesui tool gbci

STRATEGI DESIGN Mengintegrasikan akses bicycle pada landscape bangunan

ASD 6 Iklim Mikro ASD 6 Tujuan Menigkatkan kualitas iklim mikro di sekitar gedung yang mencangkup kenyamanan manusia dan habitat sekitar gedung

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

ASD 5 Lansekap pada Lahan ASD 5

Lansekap pada Lahan Tujuan Memelihara atau memperluas kehijauan kota untuk meningkatkan kualitas iklim mikro, mengurangi CO2 dan zat polutas, mencegah erosi tanah, mengurangi beban system drainase, menjaga keseimbangan neraca air bersih dan system air tanah Tolok Ukur Adanya area lansekap berupa vegetasi (so?scape ) yang bebas dari bangunna tanaman (hardscape ) yang terletak di atas permukiman tanah seluas minimal 40% luas total lahan. Luas area yang diperhitungkan adalah temasuk yang disebut di Prasyarat 1, taman di atas basement, roof garden, terrace garden, dan wall garden, dengan memper?mbangkan Peraturan Menteri PU No. 5/PRT/M/2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pasal 2.3.1 tentang Kriteria Vegetasi untuk Pekarangan

1

1B

Bila tolok ukur 1 dipenuhi, se?ap penambahan 5% area lansekep dari luas total lahan mendapat nilai 1

2

2

Penggunaan tanaman yang telah dibudidayakan secara lokal dalam skala provinsi, sebesar 60% luas tajuk dewasa terhadap luas area lansekap pada ADS 5 tolom ukur 1

1A

Iklim Mikro

3

Tolok Ukur Menggunakan berbagai material untuk menghindari efek heat island pada area atap gedung sehingga nilai albedo (daya refleksi panas matahari) minimum 0,3 sesuai dengan 1A perhitungan. atau 1 1B

Menggunakan green roof sebesar 50% dari luas atap yang ?dak digunakan unruk mechanical electrical (ME), dihitung dari luas tajuk.

2

Menggunakan berbagai material untuk menghindari efek heat island pada area perkerasan non-atap sehingga nilai albedo (daya refleksi panas matahari) minimum 0,3 sesuai perhitungan.

3A

Dengan lansekap berupa vegetasi (so?scape ) pada sirkulasi utama pejalan kaki menunjukan adanya perlindungan dari panas akibat radiasi matahari 1 atau

3B 1

Dengan lansekap berupa vegetasi (so?scape ) pada sirkulasi utama pejalan kaki menunjukan adanya perlindungan dari terpaan angin kencang

PARAMETER PARAMETER Adanya area vegetasi yang bebas dari hardscape

INDIKATOR

3

1

INDIKATOR

METODA UJI

METODA UJI

40% dari luas lahan Perhitungan luas vegetasi merupakan vegetasi dan melakukan persentase meliputi taman, roofgarden, terrace garden, dan wall garden

Adanya vegetasi pada sirkulasi pejalan khaki dalam landscape

Terdapat vegetasi perlindungan radiasi matahari di sirkulasi pejalan khaki

Pengamatan pada gambar kerja

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

1.3

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

WATER CONSERVATION

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

WAC P1 Meteran Air

Site yang berada di tengah kota dengan minim penghijauan disekitar site sehingga suhu udara lebih tinggi

Mengintegrasikan vegetasi peneduh pada sirkulasi pejalan kaki

Konservasi Air - Water Conserva?on (WAC) WAC P1 Meteran Air Tujuan Mementau penggunaan air sehingga dapat menjadi dasar penerapan manajeman air yang lebih baik Tolok Ukur

ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan ASD 7

Pemasangan alat meteran air (volume air) yang ditempatkan di lokasi – lokasi tertentu pada sistem distribusi air, sebagai berikut :

Manajemen Air Limpasan Hujan

Tujuan

P o Satu volume meter di se?ap sistem keluaran sumber air bersih seper? sumber PDAM atau air tanah

Mengurangi beban sistem drainase llingkungan dari kuan?tas limpasanair hujandengan sistem manajeman air hujan secara terpadu

o Satu volume meter untuk memonitor keluaran sistem air daur ulang

Tolok Ukur 1A

Pengurangan beban volume limpasan air hujan ke jaringan drainase kota dari lokasi bangunan hingga 50%, yang dihitung menggunakan nilai intensitas curah hujan *.

o Satu volume meter dipasang untuk mengukur tambahana pengeluaran air bersih apabila dari sistem daur ulang ?dak mencukupi

1

atau Pengurangan beban volume limpasan air hujan ke jaringan drainase kota dari lokasi bangunan hingga 85%, yang dihitung menggunakan nilai intensitas curah hujan *.

2

Menunjukan adanya upaya penanganan pengurangan beban banjir lingkungan dari luas lokasi bangunan.

1

3

Menggunakan teknologi – teknologi yang dapat mengurangi debit limpasan air hujan.

1

PARAMETER

2

3

*Untuk wilayah DKI Jakarta, menggunakan curah hujan 50mm/hari sesuai Peraturan Gubernur DKI No 39 tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau. * Untuk wilayah lain, menggunakan curah hujan harian maksimum setempat (10 tahunan) yang disertai dengan buk? perhitungan.

PARAMETER Adanya sistem drainase lingkungan manajemen air hujan

INDIKATOR

Sekitar site minim area resapan karena didominasi oleh perkerasan jalan aspal

Memantau manajemen penggunaan air

INDIKATOR Adanya meteran air pada setiap distribusi air

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

Kawasan pada site memiliki issue krisis air sehingga perlunya pengontrolan penggunaan air pada operasi gedung

Pengontrolan penggunaan air dengan menerapkan water metering agar konsumsi air dapat di kendalikan

METODA UJI

adanya upayaa penanganan Pengamatan pada beban banjir dari lokasi gambar kerja bangunan

PENILAIAN KONTEKS

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

1B

STRATEGI DESIGN Mengaplikasikan raingarden pada drainase sehingga air dapat diresap lan lebih maksimal

WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air PARAMETER Memahami simulasi penggunaan air operasi gedung

INDIKATOR

METODA UJI

Menghitung penggunaan Perhitungan pengunaan air dengan worksheet air standart GBCI

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

1.3

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

WATER CONSERVATION WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air Tujuan Memahami perhitungan mengunakan worksheet perhitungan air dari GBC Indonesia untuk mengetahui simulasi penggunaan air pada saat tahap operasi gedung. Tolok Ukur

Mengisi worksheet air standar GBCI yang telah disediakan

PENILAIAN KONTEKS

PARAMETER Penggunaan fitur air efisiensi tinggi

P

STRATEGI DESIGN Mendesain akses untilitas terutama plumbing sesuai SNI agar mudah di lakukan pengontrolan/perhitungan saat beroperasi.

Kawasan pada site memiliki issue krisis air sehingga perlunya pengontrolan penggunaan air pada operasi gedung

INDIKATOR 75% dari alat keluaran air merupakan fiture efisiensi tinggi

METODA UJI Perhitungan water fitur

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

Kawasan pada site memiliki issue krisis air sehingga perlunya pengontrolan penggunaan air pada operasi gedung

Menggunakan water fitur pada setiap alat keluaran air sehingga penggunaan air dapat efisien

WAC Daur Ulang Air WAC Fitur Air

WAC 3 Daur Ulang Air Tujuan

1A

Penggunaan fitur air yang sesuai dengan kapasitas buangan di bawah standar maksimum kemampuan alat keluaran air sesuai dengan lampiran, sejumah minimal 25% dari total pengadaan produk fitur air

1

atau

1B

Penggunaan fitur air yang sesuai dengan kapasitas buangan di bawah standar maksimum kemampuan alat keluaran air sesuai dengan lampiran, sejumah minimal 50% dari total pengadaan produk fitur air.

2

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

Menyediakan air dari sumber daur ulang yang bersumber dari air limbah gedung untuk mengurangi kebutuhan air dari sumber utama

WAC 2 Fitur Air Tujuan Mendorong upaya penghematan air dengan pemasanagan fitur air efisiensi ?nggi Tolok Ukur

Tolok Ukur

1A

Penggunaan seluruh air bekas pakai (grey water ) yang telah di daur ulang untuk kebutuhan sistem flushing atau cooling tower.

2

3

atau Penggunaan seluruh air bekas pakai (grey water ) yang telah di daur ulang untuk kebutuhan sistem flushing atau cooling tower – 3 nilai 1B

Apabila menggunakan sistem pendingin non tower cooled, maka kriteria ini menjadi ?dak berlaku sehingga total nilai menjadi 100

PARAMETER

INDIKATOR

Mengurangi kebutuhan air dari sumber utama

Penggunaan seluruh grey water untuk kebutuhan flushing/cooling tower

3

METODA UJI

atau 1C

Penggunaan fitur air yang sesuai dengan kapasitas buangan di bawah standar maksimum kemampuan alat keluaran air sesuai dengan lampiran, sejumlah minimal 75% dari total pengadaan produk fitur air. Alat Keluaran Air WC Fluse Valve WC Flush Tank Urinal Flush Valve/ Peturasan Keran Wastafel/ Lavatory Keran Tembok Shower

3 Kapasitas Keluaran Air <6 liter/ flush <6 liter/ flush <4 liter/ flush <8 liter/ flush <8 liter/ flush <9 liter/ flush

PENILAIAN KONTEKS Kawasan pada site memiliki issue krisis air sehingga perlunya penggunaan sistem daur ulang

Perhitungan daur ulang air

STRATEGI DESIGN Membuat sistem daur ulang dari gray untuk kebutuhan flushing atau cooling tower.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

1.3

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

WATER CONSERVATION

ENERGY EFFICIENCY & CONSERVATION

WAC Penampungan Air Hujan

EEC Pemasangan Sub - meter Efisiensi dan Konservasi Energi - Energy Efficiency & Conserva?on (EEC) EEC P1 Pemasangan Sub - meter Tujuan Memantau penggunaan energi sehingga dapat menjadi dasar penerapan manajeman energi Tolok Ukur Memasang kWh Meter untuk mengukur konsumsi listrik pada sseriap kelompok beban dan o Sistem tata udara o Sistem tata cahaya dan kotak kontak o Sistem beban lainnya

WAC 5 Penampungan Air Hujan Tujuan Mendorong penggunaan air hujan atau limpasan air hujan sebagai salah satu sumber air untuk mengurangi kebutuhan air dari sumber utama Tolok Ukur

1A

Menyediakan instalasi tangki penampungan air hujan kapasitas 50% dari jumlah air hujan yang jatuh di atas atap bangunan yang dihitung menggunakan nilai intensitas curah hujan harian rata – rata 10 tahunan setempat.

P

P

1

PARAMETER

atau

INDIKATOR

METODA UJI

3 1B

Menyediakan instalasi tangka penampungan air hujan kapasitas 75% dari perhitungan di atas.

1C

Menyediakan instalasi tangka penampungan air hujan kapasitas 100% dari perhitungan di atas.

Memantau penggunaan Adanya KWh Meter untuk Pengamatan pada energi rencana MEE mengukur konsumsi listrik

2

atau

Adanya recycle penggunaan air hujan

INDIKATOR

METODA UJI

Perhitungan recycle Adanya instalasi air hujan penampung air hujan kapsitas 50% dari jumlah air hujan yang jatuh diatas atap

PENILAIAN KONTEKS Kondisi kawasan memiliki curah hujan yang sedikit pada bulan juni dan agustus

STRATEGI DESIGN Membuat area atap dan balkon sebagai area tangkap air hujan

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PARAMETER

3

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

Issue pada kawasan yaitu degredasi lingkungan juga dapat direspon melalui menghemat energi

Mengintegrasikan Kwh meter pada tiap distribusi listrik

EEC Perhitungan OTTV EEC P2 Perhitungan OTTV Tujuan Mendorong sosialisasi ar? selubung bangunan gedung yang baik untuk penghematan energi Tolok Ukur Menghitung dengan cara perhitungan OTTV berdasarkan SNI 03-6389-2011 atau SNI edisi terbaru tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung.

PARAMETER Penggunaan selubung hemat energi

INDIKATOR Adanya perhitungan OTTV sesuai SNI

PENILAIAN KONTEKS

P

P

METODA UJI Perhitungan OTTV energy plus

STRATEGI DESIGN

Site memanjang dengan sisi terlebar Pada fasad menggunakan kaca dengan diarah utara dan selatan, hal ini dapat nilai termal yang rendah dan penerapan dimanfaatkan terutama pada pasiv shading serta sirip. design

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

1.3

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

ENERGY EFFICIENCY & CONSERVATION EEC Pencahayaan Alami EEC 2 Tujuan

Pencahayaan Alami Mendorong penggunaan pencahayaan alami yang op?mal untuk mengurangi konsumsi energy dan mendukung desain bangunan yang mendukung pencahayaan alami semaksimal mungkin.

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

Site memanjang dengan massa terlebar menghadap ke utara dan selatan

Membuat masa berpori pada tiap lantai dan menggunakan strategi cross ventilation melalui void dan bukaan sirkulasi udara lainya

Tolok Ukur

1

Penggunaan pencahayaan alami secara op?mal sehingga 30% luas lantai yang digunakan untuk bekerja mendapat intensitas cahaya alami sebesar 300 lux. Perhitungan dapat dilaukan dengan cara manual atau dengan so?ware. Khusus untuk pusa perbelanjaan, minimal 20% luas lantai nonservice mendapat intensitas cahaya alami minimal sebesar 300 lux

2

Jika Bu?r 1 di penuhi lalu di tambah dengan adanya lux sensor untuk otoma?sasi pencahayaan buatan apabila intensitas cahaya alami kurang dari 300 lux, di dapatkan tambahan 2 nilai

2

MATERIAL RESOURCES & CYCLE 4

MRC Refigeran Fundamental Sumber dan Siklus Material - Material Resources & Cycle (MRC)

PARAMETER

INDIKATOR

MRC P Tujuan

METODA UJI

14

Refigeran Fundamental Mencegah pemakaian bahan dengan potensi merusak ozon yang ?nggi

Tolok Ukur

30% luas lantai untuk kerja mendapatkan cahaya alami 300 lux

Pengujian Dialux

Tidak menggunakan Chlor fluoro- carbon (CFC) sebagai refrigerant dan halon sebagai bahan pemadam kebakaran

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

Site memanjang dengan massa terlebar menghadap ke utara dan selatan

Memasukan daylighting ke dalam bangunan dengan bukaan lebar yang dilengkapi dengan shading sirip dll

PARAMETER

INDIKATOR

P

METODA UJI

Pencegahan penggunaan Tidak Menggunakan CFC Pengamatan pada material perusak ozon sebagai bahan pemadam spesifikasi material utilitas kebakaran

PENILAIAN KONTEKS Letak site dekat dengan sumber air

EEC Ventilasi EEC 3 Tujuan

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

Memiliki cahaya alami yang optimal

STRATEGI DESIGN Mengintegrasikan hydrant pada landscape

Ven?lasi

MRC Material Melalui Proses Ramah Lingkungan

Mendorong penggunaan ven?lasi yang efisien dia area public (non net le?able area ) untuk mengurangi konsumsi energy Tolok Ukur 1

Tidak mengkondisikan (?dak menyediakan AC) ruang WC, tangga, koridor, dan lobi li?, serta melengkapi ruangan tersebut dengan ven?lasi alami ataupun mekanik

1

1

MRC 2 Tujuan

Material Melalui Proses Ramah Lingkungan Mengurangi jejak ekologi dari proses ekstraksi bahan mentah dan proses prosuksi material

Tolok Ukur

PARAMETER Penggunaan ventilasi efisien di area public

INDIKATOR

METODA UJI

Tidak menggunakan AC Pengamatan pada konsep pada WC, tangga koridor, skematik dan gambar kerja dan lobi lift

1

Menggunakan material yang memiliki ser?fikat manajemen lingkungan pada proses produksinya minimal bernilai 30% drai total biaya material. Ser?fikat dinilai sah bila masih berlaku dalam rentang waktu proses pembelian dalam konstruksi berjalan

1

2

Penggunaan material yang merupakan hasil proses daur ulang minimal bernilai 5% dari total biaya material.

1

3

Menggunakan material yang bahan baku utamanya berasal dari sumber dara (SD) terbarukan dengan masa panen jangka pendek (<10 tahun) minimal bernilai 2%dari total biaya material

1

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

3

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

MATERIAL RESOURCES & CYCLE PARAMETER Menggunakan material ramah lingkungan

INDIKATOR Menggunakan material yang memiliki sertifikat manajemen lingkungan

INDOOR AIR HEALTH & COMFORT METODA UJI

IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan

Pengamatan pada spesifikasi material

IHC 2 Tujuan

Kendali Asap Rokok di Lingkungan Mengurangi terekspos nya para pengguna gedung dan permukaan material interior dari lingkungan yang tercemar asap rokok sehingga kesehatan pengguna gedung dapat terpelihara.

Tolok Ukur

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

Kawasan memiliki issue degradasi lingkungan

Menggunakan material yang bersatifikat manajemen lingkungan

1

Memasang tanda “Dilarang Merokok di Seluruh Area Gedung” dan ?dak menyediakan bangunan/ area khusus untuk merokok di dalam gedung. Apabila tersedia, bangunan/ area merokok diluar gedung, minimal berada pada jarak 5m dari pintu masuk, outdoot air intake, dan bukaan jendela

Membebaskan kualitas ruang dari asap rokok

IHC P Introduksi Udara Luar

Meningkatkan kualitas udara didalam ruangan

INDIKATOR

P

P

METODA UJI

Desain ruangan sesusai Pengujian Energy Plus dengan standar ASHRAE 62.1-2007

PENILAIAN KONTEKS Site memanjang dengan area terlebar menghadap ke arah utara dan selatan

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

Desain ruangan yang menunjukan adanya potensi introduksi udara luar minimal sesuai dengan STandar ASHRAE 62.1-2007 atau Standar ASHRAE edisi terbaru

2

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja

STRATEGI DESIGN

IHC 3 Polutan Kimia IHC 3 Tujuan

Polutan Kimia Mengurangi polusi udara ruang dari emisi material bangunan yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan pekerja konstruksi dan pengguna gedung

Tolok Ukur 1

Menggunakan cat dan coa?ng yang menggangu kadar vola?le organic compounds (VOCs) rendah, yang ditandai dengan label/ser?fikasi yang diakui GBC Indonesia

1

2

Menggunakna produk kayu komposit dan lamina?ng adhe sive dengan syarat memiliki kadar emisi formadehida rendah, yang ditandai dengan label/ser?fikasi yang diakui GBC Indonesia

1

3

Menggunakan material lampu yang kandungan merkurinnya pada toleransi maksimum yang disetuji GBC Indonesia dan ?dak menggunakan material yang mengandung asbestos.

STRATEGI DESIGN Mengintegrasikan sirkulasi udara alami pada hunian dengan selubung yang tepat

2

Tidak ada area smoking didalam apartment

Site terletak di pusat kota

Tolok Ukur

PARAMETER

Memasang no smoking sign diseluruh area gedung

PENILAIAN KONTEKS

Introduksi Udara Luar

Menjaga dan meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan denan melakukan introduksi udara luar ruang sesua dengan kebutuhan laju ven?lasi untuk kesehatan pengguna gedung.

1

INDIKATOR

PARAMETER

INDOOR AIR HEALTH & COMFORT

IHC P Tujuan

1.3

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

INDIKATOR

PARAMETER Mengurangi polusi udara dari emisi material bangunan

3

METODA UJI

Menggunakan cat dengan Pengamatan pada spesifikasi material VOCs rendah dan tersertifikasi GBCI

PENILAIAN KONTEKS Site terletak di pusat kota

STRATEGI DESIGN Pengaplikasian cat tersertifikasi GBCI

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

1.3

SAFETY Earthquake Safety

Fire Safety PSO Fire Safety

PARAMETER FEMA 154/RVS

Menggunakan sistem struktur tahan gempa

INDIKATOR Menggunakan FEMA tipe struktur C1 dan C2 (kombinasi frame dan sharewall concrete)

PARAMETER Menggunakan sistem struktur tahan gempa

INDIKATOR Menggunakan FEMA tipe struktur C1 dan C2 (kombinasi frame dan sharewall concrete)

PENILAIAN KONTEKS Kawasan site memiliki resiko gempa yang sangat rendah

METODA UJI Pengujian RESIST

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PENILAIAN KONTEKS Kawasan site memiliki resiko gempa yang sangat rendah

METODA UJI Pengujian RESIST

STRATEGI DESIGN Mengintegrasikan sistem struktur yang disarankan FEMA

STRATEGI DESIGN Mengintegrasikan sistem struktur yang disarankan FEMA

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

1.3

APARTMENT Konsep Apartment Tipe Apartment

LIVE

WORK

PLAY

LIFESTYLE AND HOME

TALENT AND WORKPLACE

SOCIALISING AND SHOPPING

GREEN APARTMENT

M andates

Spatial

- Mid-Rise Apartment - Apartment sewa - Apartment menengah atas

Hum an N eeds

Physiological

Psychological

Sociological

Econom

ic

-Luasan ruang cukup untuk pergerakan aktivitas yang sesuai standar gerak SNI(sebagai acuan)

-Kebutuhan view outdoor -Kebebasan untuk bergerak

-Area kerja m engakom odasi jarak am an kurang lebih 1 m eter -Sirkulasi m engurangi social contact

-Ruangan m -used ix untuk bekerja dan tinggal untuk m engakom odasi kebutuhan yg kom

-Kecepatan angin untuk -Pem berian warna hunian m aksim al 2m /s.ruang yang -Kelem baban tinggi m em berikan kesan dengan m enggunakan hangat AC bisa dengan 25% -vegetasi yang sehat untuk sirkulasi udara ruang

-Kebebasan dalam berpakaian

-Penggunaan pendingin ruangan yang hem at energi dan efisien

Air Quality

-Bebas kum an dan virus, air changes 1 - 2 n -((1/h) Air Change Rate kategori residence

-Bukaan yang cukup untuk pertukaran udara dalam ruangan

-Tidak terganggu oleh tetangga (m isal asap rokok, bebauan)

-M em aksim alkan penghawaan alam i, untuk efisiensi energi

-Vegetasi yang sehat

-Tidak ada bukaan yang langsung terhubung ke tetangga guna m em inim alisir terjadinya penularan dari pengguna yg lain

Visual

-Tidak silau atau glare -Pencahayaan yang -W ind finding, cahaya cukup, sesuai dengan yang dapat m em bantu standar m enem ukan ruang. - Corridors -Pem ilihan warna illum ination : 100 lux m aterial -Sekian persen bagian ruang harus m em iliki pandangan ke luar ruang.

-Tidak ada gangguan pandangan dari tetangga ke ruang privat kita.

-M elalui penggunaan bukaan akan m em inim alisir penggunaan lam pu, sehingga dapat m elakukan efisiensi energi

Acoustics

-Tidak ada suara yang berisik dari lingkungan sekitar

-Ketenangan di dalam ruang (standar kebisingan untuk perum ahan dan pem ukim an 55 dBA)

-Kebisingan ruang satu tidak terdengar ke ruang lain terkait privasi

-Menggunakan m aterial peredam kebisingan yang ekonom is

N/A

N/A

-Penggunaan Eco friendly m aterial dan m udah perawatannya

-Penam bahan vegetasi untuk m engurangi kebisingan

Building Integrity

-Fire safety, kekuatan struktur, terdapat tangga darurat dan jalur evakuasi

Annex

- Lajang (studio) - Masjid - Pasangan muda - Komunal space in/out (rumah tipe 36) apartment - Keluarga muda - Productive space (rumah tipe 48) ( co-working space dll) - Education place ( library ) - Community place ( community plaza dengan fasilitas resto, café, garden )

pleks

Therm al

-Tidak pengap

USER

KRITERIA RUANG

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

1.3

HUNIAN LIVE, WORK, & PLAY Komunal Space PARAMETER Adanya area komunal

INDIKATOR

METODA UJI

Memiliki area komunal Pengamatan pada pada in/out apartment gambar kerja

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

Diera new normal perlunya space untuk tetap productive

Membuat space kerja pada masing2 unit apartment dan membuat coworking space untuk menunjang produktivitas penghuni

WATER CONSERVATION

Community Place

PENILAIAN KONTEKS

STRATEGI DESIGN

PARAMETER

INDIKATOR

Adanya area komunitas didalam apartment

Adanya comunnity plaza, dengan fasilitas resto, café garden.

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja

Sekitar site minim fasilitas komunal Membuat area komunal pada landscape bangunan sehingga perlunya penambahan area komunal

Productive Place PARAMETER Adanya tempat yang produktif

INDIKATOR

METODA UJI

Pengamatan pada Hunian memiliki space kerja, dan pada apaertment gambar kerja memiliki co-working space

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

VARIABEL, PARAMETER, INDIKATOR, & METODA UJI

1.3

HUNIAN LIVE, WORK, & PLAY PENILAIAN KONTEKS Tanjung Pinang memiliki kebudayaan community yang kuat sehingga dapat dijadikan identitas

STRATEGI DESIGN Membuat area communtity plaza dimana disitu user dapat berinteraksi satu sama lain dan dilengkapi dengan fasilitas resto, café, garden.

Education Space PARAMETER

Memiliki area perpustakaan, dan desain yang nyaman untuk belajar

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja

WATER CONSERVATION

Adanya area edukasi

INDIKATOR

PENILAIAN KONTEKS Apartment selain sebagai hunian juga memiliki space edukasi seperti perpustakaan yang mengedukasi sehingga pengguna dapat belajar dengan nyaman

STRATEGI DESIGN Membuat area edukasi berupa perpustakaan dengan konsep seperti co-working space yang yang dapat digunakan sebagai perpustakaan maupun study lain

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN Solaris Singapore

KAJIAN STATE OF THE ART

1.4

Water smart home Sydney

Solaris mengintegrasikan konsep green dengan memasukan cahaya alami ke atrium gedung, pada fasadnya menggunakan sirip allumunium yang mengikuti pola massa bangunan yang melengkung, elemen vegetasi juga di integrasikan pada landscape, tata ruang dalam maupun fasad.

Konsep pada apartment ini mengintegrasikan antara TOD dan affordable housing dengan konsep green building yang berfokus pada Water Conservation dan pendekatan konsep line-connect-work community yang di integrasikan dalam bentuk 2 massa vertical housing dengan modul-modul yang disusun dan dipertemukan dengan corridor garden yang berfungsi sebagai komunal space dan sirkulasi user

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

KAJIAN STATE OF THE ART

1.4

Water smart home Sydney Konsep Modul

Integrasi modul fungsional, struktur, infrastruktur dan material

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

KAJIAN STATE OF THE ART

1.4

PARKROYAL on Pickering / WOHA PARKROYAL merupakan hotel di singapore. Konsepnya mengintegrasikan konsep green architectural kedalam bangunan, seperti mengintegrasikan elemen2 alam pada bentuk, fasad, dan sampai ke ambience ruangnya, pada lantai bawah dijadikan area semi publik dengan fungsi lobby koridor pedestrian, kolam sebagai usaha pasive design, dan fungsi2 annex lainya. Pada lantai di atas lobi dijadikan fungsi annex kolam renang, tropical garden, fitnes, café, dan fungsi lainya dengan konsep terbuka sehingga pada lantai ini banyak mendapatkan cahaya dan udara alami. Lantai sejalnjutnya merupakan area living dengan koridor terbuka yang menghubungkan masingmasing unit, pada fasad menggunakan material glass sunergy sehingga cahaya kritis dapat terfilter dan masing- masing hunian mendapatkan view ke luar.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


ISSUE

BAB 1 PENDAHULUAN

PROBLEM ARCHITECTURE

GEJALA URBAN SPRAWL KERUSAKAN LINGKUNGAN (HOUSING NEED)

KRISIS AIR

1.5

NEW NORMAL (WORK FROM HOME)

Bagaimana merancang bangunan mid-rise apartment dilahan terbatas denggan konsep green building yang menekankan pada Appropiate Site Development dan Water Conservation dan pendekatan pada hunian Live, Work, & Play

VARIABEL SUB VARIABEL PARAMETER

PETA PBD

GREEN BUILDING

Appropiate Site Development

- Adanya area landscape berupa vegetasi - Adanya vegetasi yang menutupi lahan - Site dilengkapi dengan prasarana kota - Site memilik jangkauan pada fasilitas umum - Adanya fasilitas transportasi umum - Adanya fasilitas parkir sepeda - Adanya area vegetasi yang bebas dari hardscape - Adanya vegetasi pada sirkulasi pejalan kaki dalam landscape - Adanya sistem drainase lingkungan manajemen air hujan

Water Conservation

Energy Efisiensi & Conservation

- Memantau manajemen penggunaan air - Memahami simulasi penggunaan air operasi gedung - Penggunaan fitur air efisiensi tinggi - Mengurangi kebutuhan air dari sumber utama - Menggunakan sumber air alternatif - Adanya recycle penggunaan air hujan

- Memantau penggunaan energi - Penggunaan selubung hemat energi - Memiliki cahaya alami yang optimal

Indoor Air Healt and Comfort

Material Resources and Cycle

- Meningkatkan kualitas udara didalam ruangan - Membebaskan kualitas ruang dari asap rokok - Mengurangi polusi udara dari emisi material bangunan

- Menggunakan material ramah lingkungan - Menghindari bahan perusak ozon

SAFETY & SECURITY

HUNIAN LIVE, WORK & PLAY

- Fire Protection

- Komunal Space - Education Place - Productive Place - Community Place

- Building Code - Climate - Potensi

- Adanya jalur evakuasi bangunan - Adanya sistem aktif pasif fire protection - Adanya jalur bagi firefighters

- Adanya area komunal - Adanya area edukasi - Adanya tempat yang produktif - Adanya area komunitas apartment

- Mengikuti building code pada kawasan sekitar - Mengurangi dampak perubahan climate yang disebabkan oleh bangunan -

KONTEKS SITE

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

Konsep

Strategi

Indikator

ASD - 10% dari luas lahan merupakan vegetasi - 50% vegetasi menutupi area lahan - Site memiliki 8 prasarana kota - 7 jenis fasilitas umum terdapat dalam jarak 1500 m dari site - Menyediakan shuttle bus 10% pengguna tetap gedung - Tempat parkir sepeda per 20 penggung gedung hingga 100 unit parkir sepeda - 40% dari luas lahan merupakan vegetasi meliputi taman, roofgarden, terrace garden, dan wall garden - Terdapat vegetasi perlindungan radiasi matahari di sirkulasi pejalan kaki - adanya upayaa penanganan beban banjir dari lokasi bangunan

PETA PBD

WAC

EEC

IHC

MRC

FIRE PROTECTION

- Adanya meteran air pada setiap distribusi air - Menghitung penggunaan air dengan worksheet air standart GBCI - 75% dari alat keluaran air merupakan fiture efisiensi tinggi - Penggunaan seluruh grey water untuk kebutuhan flushing/ cooling tower - Mendaur ulang air kondensasi AC, air bekas wudhu, dan air hujan - Adanya instalasi penampung air hujn kapsitas 50% dari jumlah air hujan yang jatuh diatas atap

- Adanya KWh Meter untuk mengukur konsumsi listrik - Adanya perhitungan OTTV sesuai SNI - 30% luas lantai untuk kerja mendapatkan cahaya alami 300 lux -

- Desain ruangan sesusai dengan standar ASHRAE 62.1-2007 - Memasang no smoking sign diseluruh area gedung - Menggunakan cat dengan VOCs rendah dan tersertifikasi GBCI -

- Menggunakan material yang memiliki sertifikat manajemen lingkungan - Tidak menggunakan bahan perusak ozon pada seluruh sistem pendingin gedung

- memiliki minimal 2 jalur evakusi pada bangunan - Adanya sprinkler, Hydran Apar, Firedoor, tangga darurat dengan pengaplikasian sesuai SNI - Memiliki jalur pemadam kebakaran seseuai SNI

- Strategi pemilihan material

- Strategi rencana evakuasi bangunan - Penataan landscape (sirkulasi)

- Penataan landscape - Mengintegrasikan vegetasi pada bangunan

- Penataan konsep green yang di integrasikan pada landscape, fasad, selubung, tata ruang, dan sirkulasi

-Rencana utilitas drainase dan sanitasi

- Strategi desain selubung, fasad, massa, tata ruang dalam dan utilitas

- Konsep penggunaan fitur pengukuran utilitas dan fitur dengan efisiensi tinggi yang diintegrasikan pada bangunan

- Strategi desain selubung,pasif design dan pemilihan material

- Konsep penataan ruang dalam dengan, tata massa, fasad, selubung yang mendukung konsep pemaksimalan kualitas udara, cahaya dan pemilihan material yang ramah lingkungan

- Komunal Space - Education Place - Productive Place - Community Place

1.5 - Building Code - Climate - Potensi

- Memiliki area komunal pada in/out apartment - Hunian memiliki space kerja, dan pada apaertment memiliki co-working space - Adanya comunnity plaza, dengan fasilitas resto, café garden. - Memiliki area library, dan desain yang nyaman untuk belajar

- Menggunakan RTH 30%, KDB 70%, KLB 6,4, KB 30M Sempadan jalan10m pada bangunan - Bangunan didesign dengan tools GBCI -

- Strategi penataan ruang dalam dan luar

- Penataan landscape, property size, bangunan hijau

- Konsep penataan ruang dalam dan luar yang mengintegrasikan hal-hal teknis terkait fire protection, building code dan SNI

- Penataan tata ruang dalam dan luar dengan pendekatan konsep komunal, community, productif, edukasi yang di integrasikan pada tiap unit apartment maupun pada annex nya

DESIGN SKEMATIK GAMBAR DESIGN

UJI DESIGN SESUAI INDIKATOR Perhitungan pada RTH, Perhitungan persentase antara luas tajuk vegetasi dengan luas lahan, Pengukuran jarak pada google eart, Pengamatan pada gambar kerja

Pengamatan pada rencana plumbing, Perhitun -gan penggunaan air, Pengamatan spesifikasi utilitas, Pengamatan pa -da skema distribusi air, Perhitungan Daur ulang air, Perhitungan intensitas air hujan

Pengamatan pada rencana MEE, Perhitungan OTTV energy plus, Pengujian Dialux

MODELING Pengujian Energy Plus, Pengamatan pada gambar kerja, Pengamatan pada spesifikasi material

Pengamatan pada spesifikasi material

Pengamatan pada rencana fire protection sesuai dengan standart SNI

Pengamatan pada gambar kerja

Pengamatan pada gambar kerja sesuai dengan building code , pengamatan pada hasil output gambar kerja dan modeling sesusai dengan aspek GBCI

EVALUASI YES

NO

PRODUKSI EKSEKUSI

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 1 PENDAHULUAN

PROSEDUR DESIGN

1.6

Judul Rancangan

Latar Belakang Isu Non Arsitektural

Isu Non Arsitektural Permasalahan Umum

Permasalahan Khusus Problem Arsitektural GREEN BUILDING

SAFETY & SECURITY

HUNIAN LIVE, WORK & PLAY

Penentuan Variabel

KONTEKS SITE

Penelusuran Permasalahan - Pembatas Parameter - Indikator - Strategi design

Konsep Perancangan

Eksplorasi Strategi Design

Konsep Proposal Perancangan Pengajuan Design

NO

KonsepProduk Perancangan Penyelesaian Perancangan Gambar Kerja Bangunan ( Denah, Tampak, pot, dll)

Uji Design

Logic ( Melalui alat Matematic)

YES Proposan SDA 3

Out Put

Development

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

RESPON KRITERIA KINERJA ASD

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

2.1

PROGRAM RUANG

PUBLIC Informa?on Desk Informasi Front Office Management apartment Wai?ng room Duduk menunggu Li? Lobby Menunggu li? Rest Room Beris?rahat HUNIAN Type Studio 24m2 Hunian WFH Type 2 Bed Room 36m2 Hunian WFH Type 3 Bed Room 48m2 Hunian WFH FUNCTION ( annex building ) Masjid Beribadah Co-Working Space Community Plaza Community Farm Pool Restaurant Bussines center Auditorium Library Café Retail

Bekerja Bermain, bersosialisasi dll Refreshing,berkebun,sosial, Berjemur Bermain,bersantai, berolahraga Bertemu, Eat out Mee?ng, Berkerja Presentasi, Acara formal/informal Belajar Bertemu, Eat out, Komunikasi Belanja

MANAGEMENT AND SUPPORT Menerima tamu menjaga Recep?on & security keamanan Storage Space Menyimpan Barang Rest Room Beris?rahat Children Playing area Bermain, bersosialisasi dll Gym Olahraga CIRCULATION SERVICES+PARKING Li? Lobby Menunggu li? Corridors Sirkulasi R. elevator Mengontrol li? R. Tangga darurat Jalur evakuasi R. Parkir Indoors Memarkir kendaraan MECHANICAL & ELECTRICAL SPACE Ruang Genzet Mengontrol genzet Ruang Panel & Trafo Mengontrol Trafo

Karyawan

Pengelola

Ak?vitas

Pengunjung

Nama Ruang

Penghuni Apartment

Pengguna Ruang Kapasitas

Standart

Jumlah Ruang

Property Size

Luas

1,2 3,5 3,5 9 2,4

1 1 1 1 1

24 36 48

95 34 4

150

1,2

1

7708,7 92,7 3,6 17,5 35 27 9,6 3696 2280 1224 192 1620 180

30 200

1,3

1 1

120 260

50

5

250

100 2 190

1 1 1

100 200 190

100

1

100

2

1

60

20 20

5 3

100 60

3 5 10 3 4

100

30

4

357,6 4 6 2,4 3,5 12

1 1 1 6 1

1,2 30 9 12 22

6 6 6 8 1

24 12

1 1

12 6 9,6 210 120 1620,8 28,8 180 216 96 1100 261,6 24 12

30

1

30

Ruang Operator Sistem ME Mengontrol operasional ME Mengontrol sistem Air Condi?oning sentral penghawaan Central Comunica?on & CCTV Mengawasai keamanan

3,6

1

3,6

12

1

12

20

1

20

Ground Water Reservoir

50

1

50

40

1

40

1

30 2 2 0,5 4

1 8 8 8 1

20

1

2

30 16 16 4 4 68 40

1 2

20 4

1 2

Mengecek tangki air

24

1

20 8 60 24

Mengecek mesin li? Mengecek antenna IT

12 8

1 1

12 8

Mengecek sistem AC

16

1

16

Ruang pompa

Recycle Tank IPAL Shaft Plumbing Shaft ME Shaft Sampah Bak Sampah OUTDOORS Parkir sepeda Dropp off area Security ROOF Roof tank Ruang mesin li? Antenna IT Peralatan sistem AC sentral

3 4 10 10 4 4 50

Mengontrol air

Mengontrol pengolahan air daur ulang Mengontrol pengolahan air limbah Mengecek plumbing Mengecek plumbing Membuang sampah Membuang sampah Memarkir sepeda Mengantar/Menjemput tamu Menajaga keamanan

1%

48%

21%

5%

21%

3%

1%

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

RESPON KRITERIA KINERJA ASD

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

2.1

REKAYASA DAN INTENSITAS SITE POLA SIRKULASI KAWASAN

JL

JL

.D

JL

.D

I. P AN

JA

I. P AN

JA

ITA N

ITA N

SITUASI SITE

.D

I. P AN

JL JA

ITA

.D

I. P AN

JA

N

ITA

N

45 ,10 0

71 ,70

0

45 ,10 0

71 ,70

0

3,0 0

30000 m2 m2

3,0 0

00

36,5

76,5

00

36,5

00

m2 30000m2

76,5

00

JL.D

I.PA

NJA

JL.D

ITAN

I.PA

JL.D

I.PA

NJA

ITAN

NJA

JL.D

ITAN

I.PA

NJA

ITAN

Letak site strategis karena dekat dengan jalan arteri dan memiliki banyak akses untuk menuju ke site INTEGRATION CIRCULATION

71,700 GSB

7,500

KAVLING EFEKTIF

GSB

GSB

,

GSB setengah luas dari jalan

GSB

2,000 m2

36,500

GSB

45,100

7,000

15,000

3000 m2 3,000 m2

76,500

GSB

Site memiliki luasan 3000 m2 dengan kavling efektif setelah dikurangi oleh garis sempadan bangunan (GSB) menjadi 2000 m2

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

RESPON KRITERIA KINERJA ASD

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

2.1

UJI ASD COMMUNITY PLAZA

GARDEN PLAZA

GARDEN LANDSCAPE

ASD P1 Area Dasar Hijau INDIKATOR

PARAMETER Adanya area landscape berupa vegetasi

METODA UJI

10% dari luas lahan merupakan vegetasi

Perhitungan pada persentase guna lahan pada siteplan

ASD P1 ( Indikator = 10% dari luas lahan merupakan vegetasi )

Luas Basic Green Area minimal 10% dari Luas Area Klaim

= 10% X 3000 m2

=

300 m2

= 50% x 300

=

150 m2

PEDEST

RIAN

BIKE PAR

KING

ASD P2 ( Indikator = 50% vegetasi menutupi area lahan hijau ) Luas Area tajuk TELAH MEMENUHI minimal 50% dari Area Hijau

PEDEST

EDA

RIAN

GARDEN

GARDEN

GARDEN

GARDEN

MUSHOLA

ANNEX

11

CAFE

CAFE HALL

LIFT

LIFT

SERVICE LIFT

20R x 0,200 19G x 0,250

GARDEN LIFT EMERGENCY

REST ROOM STORAGE

ANNEX RESTAURANT

WAITING ROOM

FRONT OFFICE

m2 m2 m2 m2

N

CAFE

PEDESTRIA

N

GARDEN

GARDEN

GARDEN

CAFE

PEDEST

RIAN

CAFE

160 202 154 516

GARDEN

PEDESTRIA

INFORMATION DESK

COMMUNITY PLAZA

50 bt 16 bt 4 bt

ING

N

ANNEX

150 m2

PEDESTRIA

BIKE PARK

CO-WORKING SPACE

RETAIL

DA

LIFT

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

11

SERVICE

20R x 0,200 19G x 0,250

20,00 %

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12

RETAIL

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12

LIFT EMERGENCY

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 UP

20,00 %

CHILDREN PLAYING AREA

LIBRARY

UP

CO-WORKING SPACE

ANNEX

RESTAURANT

Luas Area tajuk UNTUK MEMENUHI minimal 50% Area Hijau sebesar 150 m2 Ditambahkan jumlahnya se?ap jenis pohon (20, 2, 2) sbb: Pohon Kecil (d = 2,0 m) 3,2 m2 Pohon Sedang (d = 4,0 m) 12,6 m2 Pohon Besar (d = 7,0 m) 38,5 m2 Luas Area tajuk TELAH MEMENUHI minimal 50% Area Hijau sebesar 868 m2

JALUR SEPE

PEDEST

JALUR SEP

RIAN

GARDEN

GARDEN

CO-WORKING SPACE

ANNEX

RESTAURANT

LIBRARY

RETAIL

MUSHOLA

ANNEX

IN

SECURITY

GARDEN

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12 LIFT EMERGENCY

11

11

SERVICE

20R x 0,200 19G x 0,250

LIFT

CAFE

CAFE HALL

LIFT

LIFT

LIFT

20R x 0,200 19G x 0,250

GARDEN LIFT EMERGENCY

INFORMATION DESK

REST ROOM STORAGE

ANNEX

COMMUNITY PLAZA

PEDESTRIAN

16 %

CO-WORKING SPACE

RETAIL

ANNEX

Tercukupi

RESTAURANT

FRONT OFFICE

WAITING ROOM

CAFE

CAFE

CAFE

PEDESTRIA

N

PEDESTRIAN

SERVICE

20,00 %

CHILDREN PLAYING AREA

GARDEN

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12

DROP OFF AREA SECURITY

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 UP

20,00 %

GARDEN

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

COMMUNITY PLAZA

GARDEN

UP

OUT

INTEGRASI GREEN CONCEPT

OUT

COMMUNITY PLAZA

IN

SECURITY

GARDEN

GARDEN GARDEN DROP OFF AREA SECURITY

GARDEN

PEDESTRIAN

RAIN GARDEN

JALUR SEPEDA

ZERO RUN-OFF

PRESERVASI VEGETASI LOKAL

RAIN WATER HARVESTING

PEDESTRIAN

Area Hijau = 487 m2

ASD P2 Area Dasar Hijau PARAMETER

INDIKATOR

METODA UJI

KONSEP LANDSCAPE Landscape memiliki konsep open space dengan mengintegrasikan ruang luar ke ruang dalam melalui plaza community dan hall yang dilengkapi fasilitas dan annex apartment. Konsep green dituangkan pada landscape melalui garden plaza sebagai ruang komunal, rain garden, jalur sepeda, zero run-off, preservasi vegetasi lokal, rain water harvesting, serta pengintegrasian akses walkable ke seluruh landscape

Adanya vegetasi yang menutupi lahan hijau

50% vegetasi menutupi area lahan hijau

MINIMAL Luas Tajuk 150m2

Perhitungan persentase antara luas tajuk vegetasi dengan luas lahan hijau

Tercukupi cek pada skematik desain

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

RESPON KRITERIA KINERJA ASD

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

ASD 1 Pemilihan Tapak PARAMETER Site dilengkapi dengan prasarana kota

INDIKATOR Site memiliki 8 prasarana kota

2.1

ASD 2 Aksesibilitas METODA UJI Pengukuran jarak pada google eart

Supporting Infrastructure

INDIKATOR

METODA UJI

7 jenis fasilitas umum terdapat dalam jarak 1500 m dari site

Pengukuran jarak pada google eart

PARAMETER Site memilik jangkauan pada fasilitas umum

RADIUS 1KM

RADIUS 1KM RADIUS 1KM Penanganan air hujan kawasan

sistem Sampah Terintegrasi

Jaringan Air Bersih

Jaringan Penerangan & Listrik

Sistem Pemadam Kebakaran

Jaringan Jalan

Jaringan Telepon

Kepolisian

Masjid

SPBU

Bank

Super Market

Pos

Jaringan Drainase

Pada site terdapat 8 dari prasarana dan utilitas kawasan Appropriate Site Development

Toko Buku

Terminal

Community Accessibility Site Apartment masuk dalam golongan 1A yaitu Terdapat minimum 10 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama sejauh 1 km dari tapak. (2 nilai).

Rumah Sakit

Kelontong

Apotik

JENIS FASUM

JARAK

FASILITAS UMUM

Rumah Sakit

1400 m

RSUD Raja Ahmad Tabib

Tempat Ibadah

135 m

Masjid Zulfirdaus Bincen

Bank

120 m

Bank BJB

Kelontong

150 m

MD Corner

Super Market

220 m

Supermarket Wellcome

Toko Buku

140 m

Toko Buku Lotus

Kantor Pos

120 m

Kantor Pos Bincen

Terminal

600 m

Terminal Sei Carang

Kepolisian

400 m

Kapolsek Tanjung Pinang Timur

Apotek

600 m

Apotek Kimia Farma Bincen

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON KRITERIA KINERJA ASD

2.1

ASD 3 Transportasi Umum PARAMETER Adanya fasilitas transportasi umum.

INDIKATOR Menyediakan shuttle bus 10% pengguna tetap gedung

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja

ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda PERHITUNGAN FASILITAS SEPEDA Pengguna Bangunan Plot parkir sepeda (1 lots / 20 orang) atau maksimal sebanyak Satuan ruang lots adalah 1,8 m2

350 18 100 38

orang lots lots m2

PEDESTRIA

N

BIKE PARK

ING

PEDESTRIA

PEDESTRIA

DA JALUR SEPE

N

GARDEN

N

GARDEN

GARDEN

GARDEN

GARDEN

MUSHOLA

ANNEX

11

11

SERVICE

20R x 0,200 19G x 0,250

LIFT

CAFE

CAFE HALL

LIFT

LIFT

SERVICE LIFT

20R x 0,200 19G x 0,250

GARDEN LIFT EMERGENCY

CO-WORKING SPACE

RETAIL

ANNEX

INFORMATION DESK

REST ROOM STORAGE

ANNEX

COMMUNITY PLAZA

RESTAURANT

WAITING ROOM

N

CAFE

FRONT OFFICE

CAFE

CAFE

PEDESTRIA

JALUR SEPEDA AND PARKING

20,00 %

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12

RETAIL

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12

LIFT EMERGENCY

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 UP

20,00 %

CHILDREN PLAYING AREA

LIBRARY

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

ANNEX

RESTAURANT

UP

CO-WORKING SPACE

OUT

COMMUNITY PLAZA

IN

SECURITY

GARDEN

GARDEN GARDEN DROP OFF AREA SECURITY

GARDEN

PEDESTRIAN

PEDESTRIAN

ASD 5 Lansekap pada Lahan INDIKATOR

PARAMETER Adanya area vegetasi yang bebas dari hardscape

ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda PARAMETER Adanya fasilitas parkir sepeda

INDIKATOR Tempat parkir sepeda per 20 pengguna gedung hingga 100 unit parkir sepeda

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja dan perhitungan pada penghuni gedung

METODA UJI

40% dari luas lahan Perhitungan luas vegetasi merupakan vegetasi dan melakukan persentase meliputi taman, roofgarden, terrace garden, dan wall garden

ASD 5 Lansekap pada Lahan Luas Area Klaim atau jumlah m2 Kebutuhan luas Area Hijau (prasyarat)

3.000 m2 1.200 m2

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

100% 40%

I

3


EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

Adanya sistem drainase lingkungan manajemen air hujan

METODA UJI

adanya upayaa penanganan Pengamatan pada beban banjir dari lokasi gambar kerja bangunan

PEDEST

RIAN

BIKE PAR

KING

PEDEST

RIAN

EDA

RIAN

GARDEN

PEDEST

GARDEN

GARDEN

GARDEN

GARDEN

RETAIL

MUSHOLA

ANNEX

LIFT

CAFE HALL

LIFT

SERVICE

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

CAFE LIFT

LIFT

20R x 0,200 19G x 0,250

GARDEN

20,00 %

11

11

SERVICE

20R x 0,200 19G x 0,250

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12

LIFT EMERGENCY

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 UP

20,00 %

CHILDREN PLAYING AREA

LIBRARY

UP

CO-WORKING SPACE

ANNEX

RESTAURANT

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12

Pengamatan pada gambar kerja

INDIKATOR

PARAMETER

JALUR SEP

Terdapat vegetasi perlindungan radiasi matahari di sirkulasi pejalan khaki

METODA UJI

LIFT EMERGENCY

CO-WORKING SPACE

RETAIL

ANNEX

INFORMATION DESK

REST ROOM STORAGE

ANNEX

COMMUNITY PLAZA

RESTAURANT

FRONT OFFICE

WAITING ROOM

CAFE

RIAN

Adanya vegetasi pada sirkulasi pejalan khaki dalam landscape

INDIKATOR

2.1

ASD 7 Manajemen Air Limpasan Hujan

ASD 6 Iklim Mikro PARAMETER

RESPON KRITERIA KINERJA ASD

CAFE

CAFE

PEDEST

BAB 2

OUT

COMMUNITY PLAZA

IN

SECURITY

GARDEN

GARDEN GARDEN DROP OFF AREA SECURITY

GARDEN

PEDESTRIAN

RAIN GARDEN

ZERO RUN-OFF

PRESERVASI VEGETASI LOKAL

PEDESTRIAN

RAIN WATER HARVESTING

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

RESPON KRITERIA KINERJA ASD

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

2.1

PROPERTY SIZE

NO

RUANG FUNGSIONAL B1

ENTRACE LOBBY Informa?on Desk Front Office Wai?ng Room Li? Rest Room HUNIAN 1 Type Studio 24m2 2 Type 2 Bed Room 36m2 3 Type 2 Bed Room 48m2 FUNCTION (annex building) 1 Masjid 2 Co-Working Space 3 Community Plaza 4 Community Farm 5 Pool 6 Restaurant 7 Library 8 Café 9 Bussines Center 10 Auditorium 11 Retail MANAGEMENT AND SUPPORT 1 Recep?on & security 2 Storage Space 3 Rest Room 4 Gym CIRCULATION SERVICES+PARKING 1 Li? Lobby 2 Corridors 3 R. elevator 4 R. Tangga darurat 5 R. Parkir Indoors MECHANICAL & ELECTRICAL SPACE 1 Ruang Genzet 2 Ruang Panel & Trafo 3 Ruang pompa 4 Ruang Operator Sistem ME 5 Air Condi?oning sentral 6 Central Comunica?on & CCTV 7 Fire Water Tank 8 Ground Water Reservoir 9 Recycle Tank 10 IPAL 11 Shaft Plumbing 12 Shaft ME 13 Shaft Sampah 14 Bak Sampah OUTDOORS 1 Parkir Sepeda 2 Dropp off area 3 Security Roof Is 1 Roof tank 2 Ruang mesin li? 3 Antenna IT 4 Peralatan sistem AC sentral BUILDING SIZE Luas Perlantai 1 2 3 4 5

GF

1 4 18 35 18 9,6

7,2

2

3

4

5

6

Roof

KAPASITAS 3 5 10

18

18

18

18

18

18 4

816

624

528 144

240 432

48 576

24 72 192

80

80

80

150 30 300 50 100 100 30

50 100

200 60 80 190 165 40 12 6 10 60

3 4 10

10 30

10 30

10 30

10 30

10 30

10 30

10 30

10 30

12 900

12

12

12

12

12

12

12

4

24 12 30 4 12 20 20 50 40 30 2 2 0,5 4

1

2 2 0,5

2 2 0,5

2 2 0,5

2 2 0,5

2 2 0,5

2 2 0,5

2 2 0,5

20 1 2 24 12 8 16 1209,7

1.188

971

779

827

827 849 Total Persentase

718

1 3,5 3,5 4 2

JUMLAH

TOTAL

PERSENTASE

217

3%

2.280 1.224 192

3.696

49%

1 1 1 5 1 1 1 4 1 1 2

180 120 390 250 100 200 60 80 190 165 40

1.775

23%

4 6 2,4 6

1 1 1 1

12 6 10 60

88

1%

10 30 9 12 15

8 8 4 16 60

80 240 144 192 900

1.556

20%

24 12 30 4 12 20 20 50 40 30 2 2 1 4

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 8 1

24 12 30 4 12 20 20 50 40 30 16 16 4 4

282

4%

1 20 4

2 1 2

40 20 16

76

24 12 8 16,0

1 1 1 1

24 12 8 16

1,2 4 1

2 2 20 190 165 20

1 1 1 42 1 133 95 34 4

TOTAL LUASAN m2 4 18 35 151 10

24 36 48

180 100 300 80

LUASAN SATUAN m2

7.613

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

100%

I

3


BAB 2

RESPON KRITERIA KINERJA ASD

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

2.1

EKSPLORASI TATA RUANG, ANATOMI DAN BENTUK

KONSEP TATA RUANG PEDEST

RIAN

BIKE PAR

KING

RIAN

EDA

PEDEST RIAN

PEDEST

JALUR SEP

m2 m2 floor

GARDEN

GARDEN

MUSHOLA

LIFT

LIFT

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 20R x 0,200 19G x 0,250

CAFE HALL

LIFT

20,00 %

11

CAFE LIFT

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12

DOWN 20 19 18 17 16 15 14 13 12

RETAIL

11

20R x 0,200 19G x 0,250

LIFT EMERGENCY

CHILDREN PLAYING AREA

LIBRARY

UP

CO-WORKING SPACE

RESTAURANT

Koef m2

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 UP

15.150 2.100 7 70% 50% 6 3.000

20,00 %

ANALISYS PROPERTY SIZE Building Size (constructable) Average Floor Plate Floor Count (Commercial) KDB KDH KLB Luas Kavling

LIFT EMERGENCY

CO-WORKING SPACE

RETAIL

REST ROOM STORAGE

COMMUNITY PLAZA

RESTAURANT WAITING ROOM

RIAN

CAFE

FRONT OFFICE

CAFE

PEDEST

Berdasarkan tabel analisys building property size yang dijadikan sebagai acuan building maka didapat tinggi apartment 32m dan memiliki 8 lantai termasuk 1 basement dengan building size 7.600m2

INFORMATION DESK

IN

SECURITY

OUT

COMMUNITY PLAZA

DROP OFF AREA SECURITY

SKEMA LANTAI APARTMENT

PEDESTRIAN

Konsep pada lantai apartment di bagi menjadi 8 lantai, dengan lantai basement sebagai area utilitas dan parkir, groundfloor sebagai fungsi annex dan fasilitas penunjang lainya dengan konsep open space yang di integrasikan pada adanya plaza community dimana penghuni maupun tamu dapat berinteraksi, bersosial, berkerja, dan bermain, pada lantai 1-6 dijadikan sebagai area hunian, sedangkan pada rooftop dijadikan area olahraga berupa gym dan kolam renang, serta sitem utilitas

Pada area groundfloor dijadikan area semi publik dengan konsep open spcae dengan menginte grasikan antara ruang luar dan dalam melalui plaza community yang dilengkapi fasilitas annex apartment lainya. Terdapat 2 core ditengah sebagai fungsi Utilitas MEE dan sirkulasi vertikal apartment. UNIT APARTMENT

UNIT APARTMENT

CORRIDOR

CORE CORRIDOR

ROOFTOP

UNIT APARTMENT

6th FLOOR

HUNIAN

5th FLOOR

HUNIAN

4th FLOOR

HUNIAN

3rd FLOOR

HUNIAN

2nd FLOOR

HUNIAN

1st FLOOR

HUNIAN

GROUND FLOOR

ANNEX

PEDESTRIAN

CORRIDOR

GARDEN

CORE CORRIDOR

UNIT APARTMENT

Lantai 1-6 dijadikan area unit apartment yang dibagi menjadi 2 massa dengan masing2 core yang disatukan dengan garden sebagai komunal space dan area berkebun.

BASEMENT

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON KRITERIA KINERJA ASD

2.1

EKSPLORASI TATA RUANG, ANATOMI DAN BENTUK

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

ANALISIS SISTEM INTEGRASI BANGUNAN

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

2.2

KONSEP MODUL

MODUL BEDROOM

MODUL PARKIR Standart ukuran parkir mobil gol. II berdasarkan SNI 2,5m x 5m

0,250

5,000

0,250

MODUL FUNGSI Ruang Ukuran Type Studio 36m2 6x6 Type 2 Bed Room 48m2 6x8 Type 3 Bed Room 60m2 6 x 10

Modul 6 6 6

MODUL STRUKTUR Material Ukuran Baja 12 m Kawat Beton Polos 12m

Modul 12 12

Material Pipa HDPE Kabel Tray Pipa Galvanis PVC Limbah

MODUL UTILITAS Ukuran 12 m 3m 12 m 6m

Modul 12 3 12 6

Modul 6

Modul 12

Modul

GRID UKURAN

GRID MODUL

KPK (2,12,3,6) 12

1,2

2,500

2,500

2,500

8,000 Dari perhitugan modul parkir maka di ambil modul grid struktur 8m x 6m agar efisien karena dapat menampung 3 parkir mobil dan sesuai modul fungsi, struktur, dan utilitas.

3

Pemilihan modul 1,2 di ambil agar saat pembagian fungsi ruang, struktur, material, utilitas, dan material finishing bisa pas dan sesuai sehingga meminimalisir material yang dibuang

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

RESPON EFISIENSI ENERGY

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

2.3

DATA IKLIM Average temperatures and precipitation

Precipitation amounts

ORIENTASI MASSA

- Fire Protection

Cloudy, sunny, and precipitation days

Wind speed

Maximum temperatures

Wind rose

Kondisi iklim pada site memiliki temperatur rata-rata 30° dan arah angin terbesar dari arah utara dan selatan. Potensi angin yang kuat dapat dijadikan strategi pasive design pada koridor apartment

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

RESPON EFISIENSI ENERGY

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

2.3

ANALISIS SUNTOOL ORIENTASI 15° (SHADING 1,5m) 21 JUNI

21 DESEMBER

21 AGUSTUS

ANALISYS ORIENTASI BANGUNAN SUN

H PAT

7,500

71,700

36,500

1.586 m2 1.586 m2

76,500

14,000

45,100

7,000

GSEducationalVersion

Pada orientasi bangunan 15° dengan single shading 1,5 m sebagai balkon cukup baik karena pembayangan rendah hanya terjadi pada dipagi hari jam 07.30-08.30 dan di sore hari jam 05.00, hal ini baik karena sinar matahari dijam tersebut dapat dijadikan sarana peningkatan imun tubuh untuk merespon issue pandemi dan kesehatan user

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

RESPON EFISIENSI ENERGY

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

2.3

PERHITUNGAN OTTV

BUILDING ENVELOPE COMPLIANCE FORM V2.0 PERSYARATAN Nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) untuk bangunan ?dak boleh melebihi 45 Wa?s/m2

Project name : TCC VERTICAL FOREST Address : Bintan Center, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau

No

1 2 3 4 5 6 7 8

Side

UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT

Konduksi melalui Konduksi melalui Dinding Bukaan

Radiasi melalui Bukaan

Total

Total Area Fasad

Wa? A 21.329,72 2.819,40 19.981,44 3.027,54 -

Wa? B 6.854,40 6.681,60 6.681,60 6.681,60 -

Wa? C 11.559,97 13.371,95 10.680,40 15.977,22 -

Wa? D=A+B+C 39.744,09 22.872,94 37.343,44 25.686,36 -

m2 E 1.248,00 600,00 1.152,00 600,00 -

47.158,09

26.899,20

51.589,53

125.646,83

3.600,00

TOTAL

TOTAL

TOTAL

No 1 2 3 4 5 6 7 8

TOTAL

Side UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT

OTTV Wa?/m2 D/E 31,85 38,12 32,42 42,81 -

34,90

TOTAL

TOTAL

COMPLY?

YES

Total Area Bukaan m2 F 249,60 230,40 230,40 230,40 -

940,80 TOTAL

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

WWR (%) F/E 20,00 38,40 20,00 38,40 -

26,13

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

TOTAL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

RESPON EFISIENSI ENERGY

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

KONSEP ENERGI

PANEL SURYA

2.3

RESPON MASSA MEMINIMALKAN BEBAN ENERGI

SISTEM AC UNIT SISTEM AC UNIT

PANEL SURYA

GREEN ROOF

Strategi untuk meminimalkan pemakaian energi di apartment ini dengan mengatur orientasi massa. Area fasad yang lebih kecil dihadapkan ke arah timur dan barat sambil mempertahankan tebal bangunan yang tipis dan 1 void dengan skylight koridor ditengah. Dengan strategi orientasi massa ini sekaligus membuat bangunan mampu memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami.

STRATEGI DAYLIGHTING

ENERGY EFFICIENT FIXTURES

SENSOR LAMPU

Matahari Barat

SUN SHADING

LAMPU PANEL SURYA

Matahari Timur

Konsep efisiensi energi di integrasikan pada apartment melalui pendekatan sustainable seperti mengintegrasikan energi terbarukan melalui panel surya sebegai suply energi listrik, menghemat penggunaan energi listrik melalui sesor lampu, memaksimalkan green area melalui green roof dan community farm, memaksimalkan daylighting pada area apartment melalui bukaan transparant dengan strategi sunshading & skylight, serta meminimalkan penggunaan air melalui integrasi energy efficient fixture.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON EFISIENSI ENERGY

2.3

Konsep Penghawaan Koridor

Sistem Penghawaan Pasif Konsep pasif design, bangunan ini mengintegrasikan konsep open space pada area publik dan dengan memanfaatkan void dan area dek untuk membentuk stack effect sehingga ruang publik seperti lift lobby, koridor hanya menggunakan penghawan alami. Selain itu pertukaran antar udara panas dan dingin di apartment ini dapat terjadi dengan baik.

KORIDOR TERBUKA & AIR WELL

Pa s i f d e s i g n p a d a koridor di integrasikan selain untuk efisiensi tetapi juga untuk merespon issu pandemi

SISTEM AC UNIT SISTEM AC UNIT

GREEN DECK KORIDOR VOID

GREEN DECK STACK EFFECT

Aksono Skema Penghawan Alami Unit Apartment Detail Unit

VEGETASI LOKAL

UDARA

UDARA

UDARA UDARA

Pada unit hunian apartment penghawaan alami diintegrasikan dengan memberikan sliding door kaca yang menghadap keluar sehingga ketika dibuka udara dapat masuk ke unit apartment.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON EFISIENSI ENERGY

2.3

KONSEP PENGHAWAAN DAN PENCAHAYAAN ALAMI

Site yang yang memanjang dengan massa terlebar menghadap ke arah utara dan selatan memungkinkan untuk dibuat bukaan lebar sehingga daylighting dapat dimaksimalkan pada apartment, pada konsep penghawaan alami di integrasikan pada corridor dengan void-void dengan memanfaatkan potensi angin yang ada sebagai building cooling.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON TERHADAP SAFETY

2.4

UJI STRUKTUR MENGGUNAKAN APLIKASI RESIST DATA BANGUNAN

24m 4m

DATA SITE Berdasarkan Seismic Zone maps kota Tanjung Pinang memiliki hazard factor 0.1-0.15. yang dimana memiliki potensi gempa rendah

10,5m

56m

Hasil uji struktur ketahanan terhadap gempa dengan membuat 2 core utama dimensi 4m x 10,5m dan ketebalan 30cm sudah baik, hanya saja kurang maksimal pada sumbu x grafik Drift, hal ini terkait pada pengujian hanya mencantumkan salah satu struktur yaitu share wall. Struktur dapat dikatakan berhasil karena pada struktur core akan dikombinasikan dengan struktur rangka.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON TERHADAP SAFETY

2.4

UJI SAFETY MENGGUNAKAN EXCEL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON TERHADAP SAFETY

2.4

UJI SAFETY MENGGUNAKAN EXCEL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON TERHADAP SAFETY

2.4

UJI SAFETY MENGGUNAKAN EXCEL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON INDOOR HEALTH COMFORT

2.5

INDOOR AIR HEALTH & COMFORT IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan PARAMETER Membebaskan kualitas ruang dari asap rokok

INDIKATOR Memasang no smoking sign diseluruh area gedung

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja

IHC 3 Polutan Kimia PARAMETER Mengurangi polusi udara dari emisi material bangunan

INDIKATOR

METODA UJI

Menggunakan cat dengan Pengamatan pada spesifikasi material VOCs rendah dan tersertifikasi GBCI

Apartment ini bebas dari asap rokok baik dari interior maupun landscape , no smoking sign dipasang diseluruh area gedung apartment.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON MATERIAL WASTE & CONSERVATION

2.6

MATERIAL RESOURCES & CYCLE MRC Refigeran Fundamental PARAMETER

INDIKATOR

METODA UJI

Pencegahan penggunaan Tidak Menggunakan CFC Pengamatan pada material perusak ozon sebagai bahan pemadam spesifikasi material utilitas kebakaran

Sustainable Urban Apartment SINGLE GLASS 8mm SUNERGY SC =45

SIRIP KAYU 500mm

FASAD KAYU

SKY GARDEN

SIRIP BATA PLASTER 125mm

LIST GRC WITH GARDEN

MRC Material Melalui Proses Ramah Lingkungan PARAMETER Menggunakan material ramah lingkungan

INDIKATOR Menggunakan material yang memiliki sertifikat manajemen lingkungan

METODA UJI Pengamatan pada spesifikasi material

CANOPY GLASS WITH ALLUMUNIUM FRAMEWORK

PERMEABLE PAVEMENT

KONSEP APARTMENT

CANOPY GLASS WITH ALLUMUNIUM FRAMEWORK

KOLOM BETON

RINGAN

NATURAL

TERBUKA

INOVATIF

IKONIK

BERKELANJUTAN

Bangunan menggunakan material dengan pendekatan sustainable dengan tidak menggunakan material CFC, menggunakan material ramah lingkungan, dan menghindari material perusak ozon, sehingga bangunan ini ramah lingkungan baik secara konsep maupun material.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON WATER CONSERVATION

2.7

WATER CONSERVATION WAC P1 Meteran Air PARAMETER Memantau manajemen penggunaan air

WAC Fitur Air

INDIKATOR Adanya meteran air pada setiap distribusi air

METODA UJI Pengamatan pada gambar kerja

PARAMETER Penggunaan fitur air efisiensi tinggi

INDIKATOR 75% dari alat keluaran air merupakan fiture efisiensi tinggi

METODA UJI Perhitungan water fitur

WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air PARAMETER Memahami simulasi penggunaan air operasi gedung

INDIKATOR

METODA UJI

Menghitung penggunaan Perhitungan pengunaan air dengan worksheet air standart GBCI

WAC Daur Ulang Air PARAMETER

INDIKATOR

Mengurangi kebutuhan air dari sumber utama

Penggunaan seluruh grey water untuk kebutuhan flushing/cooling tower

METODA UJI Perhitungan daur ulang air

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 2

EKSPLORASI GAGASAN KONSEPTUAL

RESPON WATER CONSERVATION

2.7

WATER CONSERVATION WAC Penampungan Air Hujan PARAMETER Adanya recycle penggunaan air hujan

INDIKATOR

METODA UJI

Perhitungan recycle Adanya instalasi air hujan penampung air hujan kapsitas 50% dari jumlah air hujan yang jatuh diatas atap

.Hasil pengamatan curah hujan oleh Stasiun Meteorologi Tanjung Pinang menunjukkan bahwa curah hujan rata-rata tahunan yang tercatat dari tahun 2003 – 2012 sebesar 271,6 mm/tahun.

Rainwater Harvesting Kapasitas tanki yang direncanakan Curah Hujan (I)

13500 Liter 16,17 mm 0,95

Koefisien Limpasan (C) Luas atap (A) Volume penampungan ideal

Persentase kemampuan penampungan

760 m2 11674,74 Liter 116%

KONSEP KONSERVASI AIR HUJAN DAN LIMBAH

Detail Rainwater Harvesting

Konsep air di bangunan ini adalah mengolah kembali air hujan dan limbah dari toilet sehingga dapat digunakan lagi untuk kebutuhan flushing dan irigasi taman. Kombinasi pengolahan air secara natural melalui filtrasi di raingarden dan mekanis (WWTP) direncanakan untuk memaksimalkan air bekas (toilet, wudhu, pantry) sehingga dapat digunakan lagi.

Detention Tank

WWTP

Recycled Water Tank

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

ALTERNATIF MODEL SKEMATIK

3.1

AKSONOMETRI KONFIGURASI MASSA DALAM SITE

MASSA APARTMENT Konfigurasi massa memanjang mengikuti bentuk pada site dengan bidang terlebar menghadap ke arah utara dan selatan, massa memiliki ketinggian 30 meter dengan mengunakan KDB <70%, dengan orientasi massa yang strategis yaitu bidang terlebar menghadap utara selatan sehingga dibuat banyak bukaan diarea tersebut dan mengintegrasikan sky garden pada massa apartment.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

ALTERNATIF MODEL SKEMATIK

SKEMATIK DESAIN

3.1

AKSONOMETRI KONFIGURASI RUANG

EXPLODED AXO

WATER TANK VRV OUTDOOR UNIT MACHINE LIFT SOLAR PANEL

6TH-ROOF FLOOR COMMUNITY FARM PANEL ROOM AHU PLUMBING SKYLIGHT

EMERGENCY EXIT LOBBY LIFT CORRIDOR POOL UNIT APARTMENT

COMMUNITY FARM

2ND-5TH FLOOR PANEL ROOM

SKY GARDEN

AHU

EMERGENCY EXIT

PLUMBING

LOBBY LIFT CORRIDOR

TANGGA DARURAT

UNIT APARTMENT COMMUNITY FARM

CANOPY DROP OFF AREA

1ST FLOOR

GARDEN PARKING SEPEDA

ZERO RUN-OFF

MUSHOLA

RAIN WATER HARVESTING GYM RETAIL CORRIDOR SERVICE CAFÉ

RETAIL CAFÉ SERVICE BAR & CAFE FRONT OFFICE WAITING ROOM

RESTAURANT

COMMUNITY PLAZA

DROP OFF AREA

ZERO RUN-OFF

PEDESTRIAN

GROUND FLOOR RAIN WATER HARVESYING

RUANG GENSET PANEL & TRAVO

FEMALE & DIFABEL TOILET PANEL ROOM,PLUMBIG,AHU SERVICE & EMERGENCY EXIT LOBBY LIFT RUANG POMPA MALE TOILET

PARKING AREA AIR CONDITIONING CENTRAL CENTRAL COMMUNICATON RUANG OPERATOR SISTEM ME IPAL

GROUND WATER TANK

BASEMENT

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

AKSONOMETRI SISTEM STRUKTUR

AXO STRUKTUR

ALTERNATIF MODEL SKEMATIK

3.1

AKSONOMETRI SISTEM INFRASTRUKTUR

AXO INFRASTRUKTUR Pada sistem infrastruktur di integrasikan dalam 2 core yang memiliki fungsi transportasi vertical dengan 4 lift passenger dan 2 lift service/emergency, dan 2 tangga kebakaran sistem utilitas juga diintegrasikan pada 2 core yang memiliki fungsi MEE, plumbing dan panel room

PANEL LIFT PASSENGER EMERGENCY STAIR ROOM AHU LIFT SERVICE PLUMBING

Sistem struktur menggunakan kombinasi sistem struktur rangka dan core, dengan grid 6m x 8m dan 2 massa core yang mengikat bentuk massa yang memanjang, struktur kantilever di integrasikan pada unit apartment.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

SITUASI DAN SETTING KAWASAN

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

SITEPLAN

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

LANDSCAPE

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

DENAH

1ST FLOOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

DENAH

2ND FLOOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

DENAH

3RD FLOOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

DENAH

4TH FLOOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

DENAH

5TH FLOOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

DENAH

6TH FLOOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

GAMBAR SKEMATIK

3.2

DENAH

ROOF

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

GAMBAR SKEMATIK

SKEMATIK DESAIN

3.2

DENAH

DENAH UNIT APARTMENT

DENAH PARTIAL COMMUNITY FARM AND POOL TYPE STUDIO 36m2

8,000

6,000

5,750

4,500

1,500

1,500

TYPE STUDIO 24m2

0,850

1,500

DW

DW

2,500

1,500

1,400

4,000

1,450

1,550 3,000

TYPE STUDIO 48m2

1,500

1,000

6,000

6,000

3,000

3,500

1,500

TYPE STUDIO 36m2

3,000

1,500 6,000

1,500

1,500

DW

1,500 3,000

1,500

3,500

8,000

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

SECTION

GAMBAR SKEMATIK

3.2

ELEVATION

SECTION S-01

ELETION S-01

SECTION S-02

ELETION S-02

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 3

SKEMATIK DESAIN

DETAIL BUILDING ENVELOPE

ENVELOPE TIMUR DAN BARAT

GAMBAR SKEMATIK

3.2

DETAIL KULIT DALAM

DETAIL PLAFOND

DETAIL PLAFOND

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 4

EXCEL SIMULASI ASD

PENGUJIAN GAGASAN DESAIN

4.1

ASD P1 ( Indikator = 10% dari luas lahan merupakan vegetasi )

Luas Basic Green Area minimal 10% dari Luas Area Klaim

= 10% X 3000 m2

=

300 m2

= 50% x 300

=

150 m2

ASD P2 ( Indikator = 50% vegetasi menutupi area lahan hijau ) Luas Area tajuk TELAH MEMENUHI minimal 50% dari Area Hijau

Luas Area tajuk UNTUK MEMENUHI minimal 50% Area Hijau sebesar 150 m2 Ditambahkan jumlahnya se?ap jenis pohon (20, 2, 2) sbb: Pohon Kecil (d = 2,0 m) 3,2 m2 Pohon Sedang (d = 4,0 m) 12,6 m2 Pohon Besar (d = 7,0 m) 38,5 m2 Luas Area tajuk TELAH MEMENUHI minimal 50% Area Hijau sebesar 868 m2

ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda PERHITUNGAN FASILITAS SEPEDA Pengguna Bangunan Plot parkir sepeda (1 lots / 20 orang) atau maksimal sebanyak Satuan ruang lots adalah 1,8 m2

350 18 100 38

150 m2 50 bt 16 bt 4 bt

160 202 154 516

m2 m2 m2 m2

orang lots lots m2

ASD 5 Lansekap pada Lahan Luas Area Klaim atau jumlah m2 Kebutuhan luas Area Hijau (prasyarat)

3.000 m2 1.200 m2

100% 40%

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 4

SIMULASI SOLAR TOOL

PENGUJIAN GAGASAN DESAIN

4.2

ANALISIS SUNTOOL ORIENTASI 15° (SHADING 1,5m) 21 JUNI

21 DESEMBER

21 AGUSTUS

ANALISYS ORIENTASI BANGUNAN SUN

H PAT

7,500

71,700

36,500

1.586 m2 1.586 m2

76,500

14,000

45,100

7,000

GSEducationalVersion

Pada orientasi bangunan 15° dengan single shading 1,5 m sebagai balkon cukup baik karena pembayangan rendah hanya terjadi pada dipagi hari jam 07.30-08.30 dan di sore hari jam 05.00, hal ini baik karena sinar matahari dijam tersebut dapat dijadikan sarana peningkatan imun tubuh untuk merespon issue pandemi dan kesehatan user

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 4

PRINTSCREEN UJI OTTV

PENGUJIAN GAGASAN DESAIN

4.3

PERHITUNGAN OTTV

BUILDING ENVELOPE COMPLIANCE FORM V2.0 PERSYARATAN Nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) untuk bangunan ?dak boleh melebihi 45 Wa?s/m2

Project name : TCC VERTICAL FOREST Address : Bintan Center, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau

No

1 2 3 4 5 6 7 8

Side

UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT

Konduksi melalui Konduksi melalui Dinding Bukaan

Radiasi melalui Bukaan

Total

Total Area Fasad

Wa? A 21.329,72 2.819,40 19.981,44 3.027,54 -

Wa? B 6.854,40 6.681,60 6.681,60 6.681,60 -

Wa? C 11.559,97 13.371,95 10.680,40 15.977,22 -

Wa? D=A+B+C 39.744,09 22.872,94 37.343,44 25.686,36 -

m2 E 1.248,00 600,00 1.152,00 600,00 -

47.158,09

26.899,20

51.589,53

125.646,83

3.600,00

TOTAL

TOTAL

TOTAL

No 1 2 3 4 5 6 7 8

TOTAL

Side UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT

OTTV Wa?/m2 D/E 31,85 38,12 32,42 42,81 -

34,90

TOTAL

TOTAL

COMPLY?

YES

Total Area Bukaan m2 F 249,60 230,40 230,40 230,40 -

940,80 TOTAL

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

WWR (%) F/E 20,00 38,40 20,00 38,40 -

26,13

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

TOTAL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 4

PENGUJIAN GAGASAN DESAIN

PRINTSCREEN UJI RESIST

4.4

UJI STRUKTUR MENGGUNAKAN APLIKASI RESIST DATA BANGUNAN

24m 4m

DATA SITE Berdasarkan Seismic Zone maps kota Tanjung Pinang memiliki hazard factor 0.1-0.15. yang dimana memiliki potensi gempa rendah

10,5m

56m

Hasil uji struktur ketahanan terhadap gempa dengan membuat 2 core utama dimensi 4m x 10,5m dan ketebalan 30cm sudah baik, hanya saja kurang maksimal pada sumbu x grafik Drift, hal ini terkait pada pengujian hanya mencantumkan salah satu struktur yaitu share wall. Struktur dapat dikatakan berhasil karena pada struktur core akan dikombinasikan dengan struktur rangka.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 4

PENGUJIAN GAGASAN DESAIN

PRINTSCREEN UJI FEMA

4.5

UJI SAFETY MENGGUNAKAN EXCEL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 4

PENGUJIAN GAGASAN DESAIN

PRINTSCREEN UJI FEMA

4.5

UJI SAFETY MENGGUNAKAN EXCEL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 4

PENGUJIAN GAGASAN DESAIN

PRINTSCREEN UJI FEMA

4.5

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

INDOOR HEALTH COMFORT

5.1

5.1.1 LIGHTING QUALITY CONTROL AND DESIGN INTEGRATION WITH ADVANED TEKNOLOGY

ALTERNATIF DENAH

Ground Floor

KOMPOMEM FASAD & TEKNOLOGI MAJU

Detail Fasad

Pada fasad utara dan selatan mengintegrasikan kaca sunergy dengan kombinasi fasad kayu dan tanaman gantung, sedangkan fasad barat dan timur mengintegrasikan vertical garden sebagai filter dari cahaya kritis.

Detail Skylight Area Ground Floor didesign dengan konsep terbuka sehingga pencahayaan di area ini ketika disiang hari memiliki intensitas yang tinggi, pada tengah community plaza terdapat void skylight dari lantai 5 yang membuat area ini kaya akan daylighting.

1st Floor

Konsep area hunian memaksimalkan daylighting pada area unit apartment, koridor dan community farm melalui void skylight, fasad, dan bukaan lainya

Skylight di integrasikan di lantai 5 yang memberikan pencahyaan alami ketika disiang hari pada lantai dibawahnya sampai ke Ground Floor sehingga bangunan memiliki integrasi pencahayaan alami yang baik.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

INDOOR HEALTH COMFORT

5.1

UJI VELUX

Cummunity Plaza

Plan

Corridor Apartment TOTAL LUAS RUANGAN MENDAPAT 300 LUX = 990,5 M2 (61%)

TOTAL LUAS RUANGAN MENDAPAT 300 LUX = 632 M2 (56%)

Pada pengujian dengan velux di dapat kesimpulan apartment memiliki daylightingvyang menyinari sebagian besar area apartment, dan dari hasil ini juga didapat spot-spot ruang dengan dengan intensitas pencahayaan yang ideal sampai yang rendah dan dijadikan tolak ukur dalam menentukan titik lampu di apartment ini

Hasil Uji ( 2nd Floor Electrical Plan) Unit Apartment

Section

Rencana titik lampu mengintegrasikan hasil dari uji velux sehingga di area yang memiliki daylighting baik diberikan pencahayaan otomatis yang dapat mati ketika mendapat cahaya matahari, hal ini dapat membuat apartment sangat efisien

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

INDOOR HEALTH COMFORT

5.1

5.1.2 LIGHTING QUALITY CONTROL AND DESIGN INTEGRATION WITH ADVANCED TEKNOLOGY

ALTERNATIF INTERIOR RUANG

Auditorium

Unit Studio 32m2

Keterangan Pada hunian kebisingan di respon dengan mengintegrasikan furniture dari kayu, menggunakan dinding panel akustik dan palfond gypsum serta conwood.

1

Homogeneus Tile 30 x30 (3352P dLucent Beige 30 x 30 - Gol.B)

2

Outdoor Parquette Floor

SPRINKLER

SD

SMOKE AND HEAT DETECTOR

PHILIPS LED DOWNLIGHT 59262 ERIDANI 7.5W WH 125 SPOT LIGHT

CEILING CASSETTE AIR CONDITIONER

EXHAUST

Section Unit Studio 32m2

Pengendalian kebisingan pada auditorium dilakukan dengan mengintegrasikan peredam dan pemantul suara agar bunyi dapat didengar ke seluruh audience melalui panel2 akustik diplafond dan di dinding

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

INDOOR HEALTH COMFORT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.1

5.1.3 VIEW AND THERMAL QUALITY CONTROL AND DESIGN INTEGRATION WITH ADVANCED TEKNOLOGY

DETAIL UNIT & KOMPONEN

AREA VIEW APARTMENT

Ground Floor

Unit B (Studio 24m2)

Detail Bukaan Transparan

1st Floor (Typical) DETAIL UNIT

Bukaan Transparant

Persentase NLA Terhadap View 92%

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

INDOOR HEALTH COMFORT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.1

KINERJA SHADING & SIRIP PADA FACADE

PENGUJIAN SUNTOOL UTARA 15°

68° 55°

JUNI JAM 09.00

JUNI JAM 12.00

JUNI JAM 15.00

DESEMBER JAM 12.00

DESEMBER JAM 15.00

SELATAN 195°

DESEMBER JAM 09.00

TIMUR 105° Pada sisi Utara15° dan Selatan 195° cahaya kritis berhasil di filter dengan shading dan sirip sepanjang 1,5m, sedangkan sisi Timur 105° dan Barat 285° cahaya kritis dapat difilter dengan penambahan sirip partisi selebar 500mm dengan jarak antar sirip 500mm. JUNI JAM 09.00

SEPTEMBER JAM 09.00

DESEMBER JAM 09.00

SEPTEMBER JAM 15.00

DESEMBER JAM 15.00

BARAT 285°

JUNI JAM 15.00

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

INDOOR HEALTH COMFORT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.1

5.1.3.1 VENTILATION QUALITY CONTROL AND DESIGN INTEGRATION WITH ADVANCED TEKNOLOGY IN HUMAN NEED, INFRASTRUCTURE SYSTEM, STRUCTURE SYSTEM

SISTEM PENGHAWAAN AC CENTRAL

Section S-04

Perhitungan Introduksi Udara Luar Az

Pz Occupant Standard

Zone Popula on (occupant density per 100 m2)

AHU

DUCTING

DUCTING

Floor

Occupancy Category

AHU

DUCTING

Zone Floor Area

Rp

Ra

Vbz

breathing Outdoor Outdoor breathing zone outdoor Zone Airflow Rate Airflow Rate zone outdoor airflow per popula on Required per Required per airflow per second per person Unit Area second person

DUCTING

m2

m2/person

person

person

L/s*m

L/s

L/s

Lobby

60,0

3,5

30

17

2,5

0,3

60,85714

3,55

Library and Co-working space

86,0

4

25

22

2,5

0,3

79,55

3,7

Front Office

12,0

3,5

5

3

2,5

0,3

12,17143

3,55

Rest Room

8,7

2,4

50

4

2,5

0,3

11,6725

3,22

Gym

36,8

4

25

9

2,5

0,3

34,04

3,7

Mosque

170,0

2

50

85

2,5

0,3

263,5

3,1

Restaurant

120,0

10

10

12

2,5

0,3

66

5,5

Retail

78,0

4

25

20

2,5

0,3

Café

60,0

10

10

6

2,5

0,3

33

5,5

Ballroom

132,0

2

50

66

2,5

0,3

204,6

3,1

156,0

4

5

39

2,5

0,3

3796,0

10

10,00

380

2,5

0,3

2087,8

5,5

2853,19

4,3

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

L/s*person

DUCTING

AHU

DUCTING

GF DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

1st-6th Business Center Apartment 3rd - n th floor

AHU

4716

662

0

0

NLA/Condi oned Area (m2)

4716

Total Occupant (person)

662

Occupant Density = NLA/Total Occupant ( m2/person)

7,12315

Total Outdoor Air Rate (L/s)

2853,19

Outdoor Air Rate per Person (L/s)

4,3

AHU

5th Floor AC Plan SKEMA ALL-WATER CENTRAL AC SYSTEM DAN FRESH AIR INTAKE COOLING TOWER

COOLING TOWER

AHU

AHU

SETIAP LANTAI TERDAPAT RUANG AHU

AHU

AHU

AHU

AHU

AHU

AHU

Sistem penghawaan menggunakan AC central dengan terdapat AHU dimasing-masing lantai dengan rencana bukaan damper untuk fresh air intek berada di rooftop.

Penghawaan disalurkan ke tiap ruangan melalui ducting yang utama dikoridor yang berpusat di ruang AHU.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

INDOOR HEALTH COMFORT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.1

5.1.3.2 VENTILATION QUALITY CONTROL AND DESIGN INTEGRATION WITH ADVANCED TEKNOLOGY IN HUMAN NEED, INFRASTRUCTURE SYSTEM, STRUCTURE SYSTEM

SISTEM PENGHAWAAN AC CENTRAL

Section S-04 2nd Floor AC Installation Plan AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

6th Floor AC Installation Plan AHU

Sistem penghawaan menggunakan AC unit dengan AHU ditiap lantai yang mendistribusikan udara melalui ducting ke unit ruangan, dengan outlet inlet berada di rooftop.

KETERANGAN CEILING CASSETTE AIR CONDITIONER

CO2

CO2 MONITORING

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

ENERGY EFFICIENCY

PENGEMBANGAN DESIGN

5.2

5.2.1 KINERJA ENVIRONMENTAL CONTROL EFISIENSI ENERGI OTTV

FACADE SECTION & ELEVATION

DETAIL FACADE

South Elevation E-01

Section A-A' S-01

PERHITUNGAN OTTV BUILDING ENVELOPE COMPLIANCE FORM V2.0 PERSYARATAN Nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) untuk bangunan ?dak boleh melebihi 45 Wa?s/m2

Project name : TCC VERTICAL FOREST Address : Bintan Center, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau

No

1 2 3 4 5 6 7 8

Side

UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT

Konduksi melalui Konduksi melalui Dinding Bukaan

Radiasi melalui Bukaan Wa? C 11.559,97 13.371,95 10.680,40 15.977,22 -

Wa? D=A+B+C 39.744,09 22.872,94 37.343,44 25.686,36 -

m2 E 1.248,00 600,00 1.152,00 600,00 -

47.158,09

26.899,20

51.589,53

125.646,83

3.600,00

TOTAL

TOTAL

No

SECTION D-D' S-04

Total Area Fasad

Wa? B 6.854,40 6.681,60 6.681,60 6.681,60 -

TOTAL

WEST ELEVATION E-04

Total

Wa? A 21.329,72 2.819,40 19.981,44 3.027,54 -

1 2 3 4 5 6 7 8

TOTAL

Side UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT

OTTV Wa?/m2 D/E 31,85 38,12 32,42 42,81 -

34,90

TOTAL

TOTAL

COMPLY?

YES

Total Area Bukaan m2 F 249,60 230,40 230,40 230,40 -

940,80 TOTAL

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

WWR (%) F/E 20,00 38,40 20,00 38,40 -

26,13

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

TOTAL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

ENERGY EFFICIENCY

PENGEMBANGAN DESIGN

5.2

5.2.1 KINERJA ENVIRONMENTAL CONTROL EFISIENSI ENERGI OTTV

KONSEP ENERGI

PANEL SURYA

RESPON MASSA MEMINIMALKAN BEBAN ENERGI

SISTEM AC UNIT SISTEM AC UNIT

PANEL SURYA

GREEN ROOF

Strategi untuk meminimalkan pemakaian energi di apartment ini dengan mengatur orientasi massa. Area fasad yang lebih kecil dihadapkan ke arah timur dan barat sambil mempertahankan tebal bangunan yang tipis dan 1 void dengan skylight koridor ditengah. Dengan strategi orientasi massa ini sekaligus membuat bangunan mampu memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami.

STRATEGI DAYLIGHTING

ENERGY EFFICIENT FIXTURES

SENSOR LAMPU

Matahari Barat

SUN SHADING

LAMPU PANEL SURYA

Matahari Timur

Konsep efisiensi energi di integrasikan pada apartment melalui pendekatan sustainable seperti mengintegrasikan energi terbarukan melalui panel surya sebegai suply energi listrik, menghemat penggunaan energi listrik melalui sesor lampu, memaksimalkan green area melalui green roof dan community farm, memaksimalkan daylighting pada area apartment melalui bukaan transparant dengan strategi sunshading & skylight, serta meminimalkan penggunaan air melalui integrasi energy efficient fixture.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

ENERGY EFFICIENCY

PENGEMBANGAN DESIGN

5.2

5.2.2 VENTILASI ALAMIAH

KONSEP PENGHAWAAN

Section A-A' S-01

Konsep Penghawaan Koridor KORIDOR TERBUKA & AIR WELL

Pa s i f d e s i g n p a d a koridor di integrasikan selain untuk efisiensi tetapi juga untuk merespon issu pandemi

STACK EFFECT

KORIDOR VOID

GREEN DECK

Sistem Penghawaan Pasif

Aksono Skema Penghawan Alami Unit Apartment

Konsep pasif design, bangunan ini mengintegrasikan konsep open space pada area publik dan dengan memanfaatkan void dan area dek untuk membentuk stack effect sehingga ruang publik seperti lift lobby, koridor hanya menggunakan penghawan alami. Selain itu pertukaran antar udara panas dan dingin di apartment ini dapat terjadi dengan baik.

Detail Unit UDARA

UDARA

UDARA UDARA

SISTEM AC UNIT SISTEM AC UNIT

KORIDOR VOID

GREEN DECK

Pada unit hunian apartment penghawaan alami diintegrasikan dengan memberikan sliding door kaca yang menghadap keluar sehingga ketika dibuka udara dapat masuk ke unit apartment.

STACK EFFECT

VEGETASI LOKAL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

ENERGY EFFICIENCY

5.2

5.2.3 DAYLIGHTING

KONSEP DAYLIGHTING

Ground Floor

KOMPOMEM FASAD & TEKNOLOGI MAJU

Detail Fasad

Pada fasad utara dan selatan mengintegrasikan kaca sunergy dengan kombinasi fasad kayu dan tanaman gantung, sedangkan fasad barat dan timur mengintegrasikan vertical garden sebagai filter dari cahaya kritis.

Detail Skylight Area Ground Floor didesign dengan konsep terbuka sehingga pencahayaan di area ini ketika disiang hari memiliki intensitas yang tinggi, pada tengah community plaza terdapat void skylight dari lantai 5 yang membuat area ini kaya akan daylighting.

2nd Floor

Konsep area hunian memaksimalkan daylighting pada area unit apartment, koridor dan community farm melalui void skylight, fasad, dan bukaan lainya

Skylight di integrasikan di lantai 5 yang memberikan pencahyaan alami ketika disiang hari pada lantai dibawahnya sampai ke Ground Floor sehingga bangunan memiliki integrasi pencahayaan alami yang baik.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

ENERGY EFFICIENCY

PENGEMBANGAN DESIGN

5.2

5.2.3 DAYLIGHTING

UJI VELUX

Cummunity Plaza

Plan

Corridor Apartment TOTAL LUAS RUANGAN MENDAPAT 300 LUX = 990,5 M2 (61%)

TOTAL LUAS RUANGAN MENDAPAT 300 LUX = 632 M2 (56%)

Pada pengujian dengan velux di dapat kesimpulan apartment memiliki daylightingvyang menyinari sebagian besar area apartment, dan dari hasil ini juga didapat spot-spot ruang dengan dengan intensitas pencahayaan yang ideal sampai yang rendah dan dijadikan tolak ukur dalam menentukan titik lampu di apartment ini

Hasil Uji ( 2nd Floor Electrical Plan) Unit Apartment

Section

Rencana titik lampu mengintegrasikan hasil dari uji velux sehingga di area yang memiliki daylighting baik diberikan pencahayaan otomatis yang dapat mati ketika mendapat cahaya matahari, hal ini dapat membuat apartment sangat efisien

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

ENERGY EFFICIENCY

PENGEMBANGAN DESIGN

5.2

5.2.4 ENERGI ALTERNATIF BANGUNAN

ENERGI ALTERNATIF SOLAR PANEL

Roof Plan Solar Panel

Matahari Barat

Solar Panel

Matahari Timur

Solar Panel Solar panel di integrasikan pada rooftop sebagai sumber energy alternatif sehingga dapat membuat konsumsi energy listrik lebih efisiensi

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

MATERIAL RESOURCES & CYCLE

PENGEMBANGAN DESIGN

5.3

5.3.1 RENCANA MATERIAL

GARIS BESAR SPESIFIKASI MATERIAL FINISHING

KONSEP MATERIAL DAN BAHAN BANGUNAN

Sustainable Urban Apartment Single glass 8mm sunergy SC=45 SINGLE GLASS 8mm SUNERGY SC =45

SIRIP KAYU 500mm

KEPALA BANGUNAN

Fasad kayu Sirip kayu Bata ringan plaster

SKY GARDEN

FASAD KAYU

Single glass 8mm sunergy SC=45 SIRIP BATA PLASTER 125mm

LIST GRC WITH GARDEN

BADAN BANGUNAN

Fasad kayu Sirip kayu Bata ringan plaster dengan insulin List GRC

EKSTERIOR

Sky garden CANOPY GLASS WITH ALLUMUNIUM FRAMEWORK

PERMEABLE PAVEMENT

KOLOM BETON

RINGAN

NATURAL

CANOPY GLASS WITH ALLUMUNIUM FRAMEWORK

TERBUKA

Single glass 8mm sunergy SC=45

GROUNFLOOR

Allumunium framework Panel wall GRS accoustic Bata ringan plaster List GRC Sky garden

KONSEP APARTMENT

INOVATIF

IKONIK

BERKELANJUTAN

FINISHING LANTAI

Bangunan menggunakan material dengan pendekatan sustainable dengan tidak menggunakan material CFC, menggunakan material ramah lingkungan, dan menghindari material perusak ozon, sehingga bangunan ini ramah lingkungan baik secara konsep maupun material.

FINISHING DINDING

FINISHING PLAFOND

Unit Apartment

Homogenous Tile 600x600 mm

Bedroom Koridor

Parquette Floor Marmer 1200x1200 mm

Lobby

Parquette Floor

Toilet

Homogenous Tile 300x300 mm

Utilitas

Keramik 300x300 mm

Unit Apartment

Dinding bata finishing cat

Bedroom Koridor

Panel GRC insulin Dinding bata finishing cat

Lobby

Dinding bata finisfing conwood

Toilet

Dinding bata finishing keramik

Utilitas

Dinding bata finishing cat

Unit Apartment

Papan gypsum

Bedroom Koridor

PVC wood Papan gypsum

Lobby

Papan gypsum

Toilet

Papan gypsum

Utilitas

Ekspos beton finish cat

INTERIOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

MATERIAL RESOURCES & CYCLE

5.3

5.3.1 RENCANA MATERIAL

RENCANA MATERIAL

Section C-C’ S-03 Material yang digunakan menggunakan pendekatan sustainable material dengan mengurangi penggunaan material perusak ozon, mengurangi penggunaan material berbahan VOC, menggunakan kaca sunergy glass, grc, kayu, serta vegetasi pada fasad sehingga mengurangi dampak yang ditimbulkan untuk sekitar gedung

Bahan Finishing (CAT)

Section Unit D 2BD 48m2

LOW VOC

Bahan Infrastuktur (APAR) Section A-A’ Auditorium

NO CFC

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

MATERIAL RESOURCES & CYCLE

5.3

5.3.2 ALTERNATIF KONSTRUKSI

DETAIL ELEMEN DAN KOMPONEN BANGUNAN

Detail Fasad

Detail Skin Building Genset Room

Detail Skylight

Meeting Room

Pada komponen material dinding menggunakan bata untuk material utamanya dan dikombinasikan dengan insulin thermal, greenwool dan akustik yang berguna ntuk memfilter getaran, panas, maupun kebisingan. Detail elemen bangunan terutama pada fasad dan teknologi skylight menggunakan material utama yang ramah lingkungan seperti kaca sunergy glas, greenwall, serta material yang tidak merusak ozon, pada komponen struktur rangka pembentuknya juga menggunakan material yang mudah didapat dilokasi seperti baja, bata, kayu, allumunium dll, sehingga mengurangi cost dalam konstruksi.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

MATERIAL RESOURCES & CYCLE

5.3

5.3.2 ALTERNATIF KONSTRUKSI

DETAIL ELEMEN DAN KOMPONEN LANDSCAPE

Landscape Plan

Landscape Plan Detail A

Komponen material pada landscape menggunakan material yang ramah lingkungan, seperti pada perkerasan/hardscape menggunakan meterial permeable sehingga air dapat diresapkan ke tanah. Pada area vegetasi menggunakan vegetasi lokal seperti pohon ketapang, pohon cemara kipas, pohon kiara payung, dan pohon kenanga.

Detail komponen perkerasan pada landscape menggunakan lapisan dengan layer yang dapat meresapkan tanah ke dalam tanah sehingga konsep zero run-off terintegrasi dengan baik di bangunan ini.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.4

5.4.1 RENCANA LANDSCAPE

RENCANA LANDSCAPE SESUAI TOR

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP

Siteplan

ASD P1 Area Dasar Hijau ASD P1 ( Indikator = 10% dari luas lahan merupakan vegetasi )

Luas Basic Green Area minimal 10% dari Luas Area Klaim

= 10% X 3000 m2

=

300 m2

GREEN AREA

GREEN AREA GREEN AREA

20 % Tercukupi

GREEN AREA

GREEN AREA GREEN AREA

Site memiliki luasan 3000 m2 dengan kavling efektif setelah dikurangi oleh garis sempadan bangunan (GSB) menjadi 2000m2, dengan bulding size apartment 10.242m2

2,000 m2

3000 m2 3,000 m2

15,000

Luas Area tajuk TELAH MEMENUHI minimal 50% dari Area Hijau

76,500

=

= 50% x 300

150 m2 150 m2

15 bt 26 bt 6 bt

45 234 216 495

m2 m2 m2 m2

79 %

36,500

GSB

7,000

45,100

ASD P2 ( Indikator = 50% vegetasi menutupi area lahan hijau )

GSB setengah luas dari jalan

7,500

71,700 GSB

Area Hijau = 627 m2

ASD P2 Area Dasar Hijau

Luas Area tajuk UNTUK MEMENUHI minimal 50% Area Hijau sebesar 150 m2 Ditambahkan jumlahnya se ap jenis pohon (20, 2, 2) sbb: Pohon Kecil (d = 1,5m) 3,0 m2 Pohon Sedang (d = 3,0 m) 9,0 m2 Pohon Besar (d = 6,0 m) 36,0 m2 Luas Area tajuk TELAH MEMENUHI minimal 50% Area Hijau sebesar 495 m2

KAVLING EFEKTIF

GSB

GREEN AREA

Tercukupi Building Code KDB 70% KDH 50% KLB 6 KTB 32m

Vegetasi = 495 m2

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.4

5.4.1 RENCANA LANDSCAPE

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP ASD 1 Pemilihan Tapak INDIKATOR

ASD 2 Aksebilitas

Site memiliki 8 prasarana kota

INDIKATOR

7 jenis fasilitas umum terdapat dalam jarak 1500m dari site

RADIUS 1KM

Supporting Infrastructure

RADIUS 1KM RADIUS 1KM Kepolisian Penanganan air hujan kawasan

sistem Sampah Terintegrasi

Jaringan Air Bersih

Jaringan Penerangan & Listrik

Sistem Pemadam Kebakaran

Jaringan Jalan

Jaringan Telepon

Masjid

SPBU

Bank

Super Market

Pos

Jaringan Drainase

Pada site terdapat 8 dari prasarana dan utilitas kawasan Appropriate Site Development

Toko Buku

Terminal

Community Accessibility Site Apartment masuk dalam golongan 1A yaitu Terdapat minimum 10 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama sejauh 1 km dari tapak. (2 nilai).

Rumah Sakit

Kelontong

Apotik

JENIS FASUM

JARAK

FASILITAS UMUM

Rumah Sakit

1400 m

RSUD Raja Ahmad Tabib

Tempat Ibadah

135 m

Masjid Zulfirdaus Bincen

Bank

120 m

Bank BJB

Kelontong

150 m

MD Corner

Super Market

220 m

Supermarket Wellcome

Toko Buku

140 m

Toko Buku Lotus

Kantor Pos

120 m

Kantor Pos Bincen

Terminal

600 m

Terminal Sei Carang

Kepolisian

400 m

Kapolsek Tanjung Pinang Timur

Apotek

600 m

Apotek Kimia Farma Bincen

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

5.4

5.4.1 RENCANA LANDSCAPE

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP ASD 3 Transportasi Umum INDIKATOR

Menyediakan shuttle bus 10% pengguna tetap gedung

Shuttle Bus

ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda INDIKATOR

Tempat parkir sepeda per 20 pengguna gedung hingga 100 unit parkir sepeda

PERHITUNGAN FASILITAS SEPEDA Pengguna Bangunan Plot parkir sepeda (1 lots / 20 orang) atau maksimal sebanyak Satuan ruang lots adalah 1,8 m2

350 18 100 38

orang lots lots m2

AND PARKING JALUR SEPEDA

Apartment ini menyediakan shuttle Bus untuk penghuni tetap apartment yang di integrasikan didekat jalan raya dan dengan jarak yang terjangkau ke apartment sehingga shuttle bus dapat diakses dengan berjalan kaki.

Parkir dan jalur sepeda di integrasikan pada landscape, sehingga apartment ini meminimalisir polusi yang ditimbulkan dari kendaraan bermotor.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.4

5.4.1 RENCANA LANDSCAPE

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP ASD 5 Landscape pada lahan INDIKATOR

40% dari luas lahan merupakan vegetasi meliputi taman, roofgarden, terrace garden, dan wall garden

Area Hijau

ASD 5 Lansekap pada Lahan Luas Area Klaim atau jumlah m2 Kebutuhan luas Area Hijau (prasyarat)

44,4m2

3.000 m2 1.200 m2

100% 40%

3rd Floor

792m2

46,4m2

Area Hijau

Area Hijau

Ground Floor

4th Floor

352m2

62m2

Area Hijau

Area Hijau

1st Floor

5th Floor

66,3m2

163m2

Area Hijau

Area Hijau

2nd Floor

6th Floor

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.4

5.4.1 RENCANA LANDSCAPE

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP ASD 6 Iklim Mikro INDIKATOR

VERTICAL GARDEN

Terdapat vegetasi perlindungan radiasi matahari di sirkulasi pejalan kaki

61,2m2 Area Hijau West Elevation Plan E-04

VERTICAL GARDEN

55m2 Area Hijau East Elevation Plan E-03 Vegetasi di integrasikan pada landscape yang diletakan disamping jalan sebagai upaya perlindungan radiasi matahari disirkulasi pejalan kaki.

TOTAL

55% Tercukupi

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.4

5.4.1 RENCANA LANDSCAPE

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP ASD 7 Manajemen Limpasan Air Hujan INDIKATOR

Adanya upaya penanganan beban banjir dari lokasi bangunan.

Sanitation & Draination Plan

Detail Rain Garden

Detail Sumur Resapan

61,2m2

Rain garden dapat memperlambat run-off dimusim hujan sehingga debit air ke saluran kota berkurang, ditambah dengan sumur resapan yang dapat meresapkan air kedalam site sehingga dengan adanya apartment tidak menimbulkan dampak negatif pada kawasan sekitar.

Sistem drainasi pada landscape mengintegrasikan sistem bio swales yang mengeliligi bangunan, dengan sistem ini landscape akan lebih hijau dan tidak menimbulkan bau atas sistem drainasi. Pada upaya untuk penanganan beban dari lokasi bangunan direspon dengan mengintegrasikan rain garden di masing- masing sisi dan membuat 8 sumur resapan berdiameter 1,2m di sisi setiap bangunan sehingga air dapat diresapkan ke dalam tanah.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.4

5.4.2 ALTERNATIF SOLUSI PENCAPAIAN INDIKATOR ASD

APLIKASI VEGETASI PADA BANGUNAN Integrasi Vegetasi Bangunan TCC VERTICAL FOREST

Community Farm

Roof Garden

Vertical Garden

Community Farm

Community Farm Green Balkon

Green Balkon Green Balkon Sky Garden

5th Floor

Roof Garden

Roof Garden

TCC Vertical Forest berkonsep nature dan terbuka, bangunan ini seakan bernafas dengan mengintegrasikan pendekatan konsep sustainable seperti mengintegrasikan roof garden, community farm, vertical garden, sky garden, green balkon sehingga konsep nature green building terintegrasikan dengan baik, dan tercapainya indikator ASD.

6th Floor

Vertical Garden

GREEN AREA

Vertical Garden GREEN AREA GREEN AREA

GREEN AREA GREEN AREA

West Elevation Plan E-04

GREEN AREA

Ground Floor

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

PENGEMBANGAN DESIGN

5.4

5.4.3 ALTERNATIF PENGOLAHAN AIR HUJAN

RENCANA DRAINASI SANITASI Integrasi Vegetasi Bangunan

Detail Rain Garden

Detail Sumur Resapan

Rain garden dapat memperlambat run-off dimusim hujan sehingga debit air ke saluran kota berkurang, ditambah dengan sumur resapan yang dapat meresapkan air kedalam site sehingga dengan adanya apartment tidak menimbulkan dampak negatif pada kawasan sekitar. KONSEP KONSERVASI AIR HUJAN DAN LIMBAH Sistem drainasi pada landscape mengintegrasikan sistem bio swales yang mengeliligi bangunan, dengan sistem ini landscape akan lebih hijau dan tidak menimbulkan bau atas sistem drainasi. Pada upaya untuk penanganan beban dari lokasi bangunan direspon dengan mengintegrasikan rain garden di masing- masing sisi dan membuat 8 sumur resapan berdiameter 1,2m di sisi setiap bangunan sehingga limpasan air hujan dapat di gunakan untuk kebutuhan flushing dan limpasan air berlebih di landscape dapat diresapkan ke dalam tanah.

Konsep air di bangunan ini adalah mengolah kembali air hujan dan limbah dari toilet sehingga dapat digunakan lagi untuk kebutuhan flushing dan irigasi taman. Kombinasi pengolahan air secara natural melalui filtrasi di raingarden dan mekanis (WWTP) direncanakan untuk memaksimalkan air bekas (toilet, wudhu, pantry) sehingga dapat digunakan lagi.

Skema Konsep Konservasi Air AIR HUJAN ATAP

CONDENSAT AHU

TREATMENT

WM

AIR PDAM

RAW WATER RESERVOIR + CADANGAN HIDRANT

CLOSET

SAND & CARBON FILTER (CHEMICAL-OPTION)

URINOIR

CLEAN WATER RESERVOIR

WASTAFLE

CLEAN WATER ROOFTANK

SHOWER

STP RESERVOIR WATER RECYCLING

FLUSHING CLOSET

RESAPAN

RIOL KOTA

RECYCLING WATER ROOFTANK

SIRAM TAMAN FILTER SAND & CARBON

WUDHU

WM

MAKE UP WATER

Detention Tank

WWTP

Recycled Water Tank

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

WATER CONSERVATION

PENGEMBANGAN DESIGN

5.5

5.5.1

PLUMBING PLAN

Basement Plumbing Plan

1st Floor Plumbing Plan

Ground Floor Plumbing Plan

Skema Konsep Konservasi Air AIR HUJAN ATAP

CONDENSAT AHU

TREATMENT

WM

AIR PDAM

RAW WATER RESERVOIR + CADANGAN HIDRANT

CLOSET

SAND & CARBON FILTER (CHEMICAL-OPTION)

URINOIR

CLEAN WATER RESERVOIR

WASTAFLE

CLEAN WATER ROOFTANK

SHOWER

STP RESERVOIR WATER RECYCLING

RESAPAN

FLUSHING CLOSET

RIOL KOTA

RECYCLING WATER ROOFTANK

SIRAM TAMAN FILTER SAND & CARBON

WM

MAKE UP WATER

WUDHU

Sistem air menggunakan Upfeed dan Downfeed dengan air di pompa dari GWT ke Rooftank kemudian didistribusikan ke tiap unit melalui sistem downfeet, pada grey water dan air hujan dilakukan recycle kemudian airnya digunakan untuk kebutuhan flushing dan landscape

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

WATER CONSERVATION

PENGEMBANGAN DESIGN

5.5

5.5.1

WAC Fitur Air Shower Mandi

L/menit 9 9 9 9 1125

TOTO TX401SBV5N + Water regulator Net Lettable Area

m2

Asumsi jumlah pegawai = Jam operasional

Orang jam/hari

6.240 500 24

Konsumsi Air dari Fitur Air

WC Flush Valve -

Standard Baseline

Propose Water Fixture

Persentasi jenis

L/flush 6

L/flush

(%)

Penghematan

Total air untuk Shower (L/hari) Persentase penggunaan air daur ulang/ air alternatif Jenis air yang digunakan : Total Air (L/hari)

L/menit 6

(%) 100%

750

100%

(L/hari)

375

0,00%

(L/hari)

Total konsumsi dari fitur air (L/hari.orang)

4625

3375

Standar 63,15

Efisien 27,66

100%

1250 Penghematan 56,20%

6 6 6 Asumsi Air WC flush valve (L/hari) WC Flush Tank TOTO CW630J TOTO CW914J G - MAX 6 L System

Asumsi Air WC flush tank (L/hari) % Jumlah Flush Valve % Jumlah Flush Tank TOTAL AIR UNTUK WC Peturasan Flush Valve TOTO U57K

Total Air untuk Peturasan (L/hari)

0

0

Error

0

L/flush

L/flush

(%)

(L/hari)

6 6 6 6 3900

3,3 6

98% 2%

2180,1

1719,9

3900

2180,1

100% 0% 100% 100%

L/flush 4 4 4 4 2000

L/flush 2,5

(%) 100%

(L/hari)

1250

100%

WAC Daur Ulang Air Penggunaan Air Recycle

1719,9

NO

KEBUTUHAN AIR (Liter)

PENGGUNAAN AIR

1 2 3 4

Siram Taman Flushing WC Peturasan/Urinal Make Up Water Cooling Tower

750

JUMLAH

Persentase WC yang disiram dengan air daur ulang/ air alternatif

SUMBER RECYCLE (Liter)

9.800 2.180 1.250 17.171

9.800 2.180 0 -3.340

30.401

8.640

%

100% 64% -19%

64,00% Jenis air yang digunakan : Total Air untuk WC (L/hari) Keran Tembok (diluar keran wudhu) TOTO T23B13 Neoperl Aerator 1,5 GPM dual thread ultra save

Asumsi air keran tembok (L/hari) Keran Wastafel TOTO TX109LD Neoperl Aerator 1,5 GPM dual thread ultra save

Total air untuk Keran wastafel % Jumlah Keran Tembok % Jumlah Keran Wastafel TOTAL AIR DARI KERAN (L/hari) Keran khusus Wudhu TOTO T23B13 Neoperl Aerator 1,5 GPM dual thread ultra save

Total air untuk Keran Wudhu (L/hari)

5900

1234,836

100%

4665,164

L/menit 8 8 8 8 1500

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

1125

100%

375

L/menit 8 8 8 8 1500

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

1125

100% 6%

375

1500

1125

94% 100%

L/menit 8 8 8 8

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

2000

1500

100%

500

WAC Penampungan Air Hujan Rainwater Harvesting Kapasitas tanki yang direncanakan Curah Hujan (I) Koefisien Limpasan (C) Luas atap (A) Volume penampungan ideal

375

Persentase kemampuan penampungan

13500 Liter 16,17 mm 0,95 760 m2 11674,74 Liter 116%

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

WATER CONSERVATION

PENGEMBANGAN DESIGN

5.5

5.5.1

Detail Rainwater Harvesting

KONSEP KONSERVASI AIR HUJAN DAN LIMBAH Konsep air di bangunan ini adalah mengolah kembali air hujan dan limbah dari toilet sehingga dapat digunakan lagi untuk kebutuhan flushing dan irigasi taman. Kombinasi pengolahan air secara natural melalui filtrasi di raingarden dan mekanis (WWTP) direncanakan untuk memaksimalkan air bekas (toilet, wudhu, pantry) sehingga dapat digunakan lagi.

Detention Tank

WWTP

Recycled Water Tank

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

FAIR SAFETY

PENGEMBANGAN DESIGN

5.6

5.6.1

ZONING ELEVATOR

Section C-C’ S-03

Lift Penumpang Lift Servis dan Kebakaran Pada bangunan ini terdapat 4 lift penumpang dan 2 lift servis atau kebakaran didalam core

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

FAIR SAFETY

5.6

5.6.2

SKENARIO EVAKUASI KEBAKARAN

Ground Floor Evacuation Plan Terdapat 2 tangga kebakaran pada apartment yang di integrasikan di sisi timur dan barat yang masing- masing dilindungi dengan diding core.

1st Floor Evacuation Plan

KETERANGAN EVACUATION ASSEMBLY POINT EXIT SIGNAGE EVACUATION ROUTE

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

FAIR SAFETY

PENGEMBANGAN DESIGN

5.6

5.6.3

KOMPONEN EVAKUASI KEBAKARAN

Section A-A’ S-01

1st Floor Evacuation Plan

Tangga darurat berada ditengah core dengan standart sesuai SNI, tangga ini dilengkapi dengan shaft penghawaan yang di integrasikan dari basement sampai rooftop.

KETERANGAN EVACUATION ASSEMBLY POINT EXIT SIGNAGE EVACUATION ROUTE

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

FAIR SAFETY

PENGEMBANGAN DESIGN

5.6

5.6.4

SKENARIO PENANGGULANAN KEBAKARAN

Basement Fire Protection Plan

Ground Floor Fire Protection Plan

1st Floor Fire Protection Plan

KETERANGAN SPRINKLER SD

SMOKE AND HEAT DETECTOR HYDRANT INDOR

Bangunan ini dilengkapi dengan sprinkler, smoke detector dan hydrant yang di integrasikan ditiap ruangan dengan installasi sesuai SNI

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

FAIR SAFETY

5.6

5.6.4

SKENARIO PENANGGULANAN KEBAKARAN

Ground Floor Evacuation Plan

Tangga kebakaran di integrasikan pada tiap massa bangunan sehingga jalur evakuasi dapat lebih mudah, dan dengan area hijau yang cukup banyak dapat dijadikan sebagai titik kumpul evakuasi kebakaran

1st Floor Evacuation Plan

KETERANGAN EVACUATION ASSEMBLY POINT EXIT SIGNAGE EVACUATION ROUTE

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

STRUCTURE & INFRASTRUKTUR

PENGEMBANGAN DESIGN

5.7

5.7.1

RENCANA PEMBAGIAN BLOK MASSA

5th Floor

MASSA A

MASSA B

Pada bangunan ini terdapat 2 massa yang terlihat pada lantai 5 dan 6 yang kemudian disatukan dengan lantai dibawahnya,pembagian blok massa ini dibagi dengan menimbang sistem gris struktur bangunan, sehingga massa akan seimbang yang membuat struktur lebih kuat.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

STRUCTURE & INFRASTRUKTUR

5.7

5.7.2

SISTEM STRUKTUR DAN UJI RESIST

AXO STRUKTUR

DATA SITE Berdasarkan Seismic Zone maps kota Tanjung Pinang memiliki hazard factor 0.1-0.15. yang dimana memiliki potensi gempa rendah 24m 4m

Sistem struktur menggunakan kombinasi sistem struktur rangka dan core, dengan grid 6m x 8m dan 2 massa core yang mengikat bentuk massa yang memanjang, struktur kantilever di integrasikan pada unit apartment.

DATA BANGUNAN

10,5m

56m

Hasil uji struktur ketahanan terhadap gempa dengan membuat 2 core utama dimensi 4m x 10,5m dan ketebalan 30cm sudah baik, hanya saja kurang maksimal pada sumbu x grafik Drift, hal ini terkait pada pengujian hanya mencantumkan salah satu struktur yaitu share wall. Struktur dapat dikatakan berhasil karena pada struktur core akan dikombinasikan dengan struktur rangka.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

STRUCTURE & INFRASTRUKTUR

5.7

5.7.4 ALTERNATIF PENYELESAIAN KEBISINGAN KOMPONEN ATAP

GENSET ROOM PLAN

Pada dinding genset room diintegrasikan dinding dengan insulin peredam getar dan peredam kebisingan sehingga bunyi dan getaran yang ditimbulkan pada ruangan ini dapat terselesaikan.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 5

PENGEMBANGAN DESIGN

STRUCTURE & INFRASTRUKTUR

5.7

5.7.5 STRUKTUR & TEKNOLOGI KOLAM RENANG

DETAIL POOL PLAN

Section B-B’ S-02

Pool terdapat pada lantai 5 yang diintegrasikan dengan menaikan elevasi pool 1,2m dari plat lantai sehingga struktur yang digunakan akan lebih efisien karna dapat menggunakan tulangan balok yang elevasinya sama dengan lantai 5, pada dinding dan lantai pool digunakan trasram dengan dinding beton.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

SITUASI DAN SETTING KAWASAN

6.1

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

SITEPLAN

6.2

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

LANDSCAPE

6.3

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

DENAH GROUND FLOOR & ANNEX

6.4

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

DENAH TIPIKAL

GAMBAR DESIGN

1st Floor

4th Floor

2nd Floor

5th Floor

3rd Floor

6th Floor

6.5

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

DENAH TIPIKAL

6.5

Roof Floor

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

TAMPAK

South Elevation Plan E-01

East Elevation Plan E-03

North Elevation Plan E-02

West Elevation Plan E-04

6.6

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

TAMPAK

GAMBAR DESIGN

Section A-A’ S-01

Section C-C’ S-03

Section B-B’ S-02

Section D-D’ S-04

6.7

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

DENAH, R.LANTAI, R.PLAFOND DETIL

GAMBAR DESIGN

Unit Studio 32m2 Denah

6.8 6.9 6.10

Unit 2BD 36m2 R. Lantai

R.Plafond

Denah

R. Lantai

R.Plafond

Unit 2BD 48m2 Denah

R. Lantai

Unit Studio 24m2 Denah

R. Lantai

R.Plafond

R.Plafond

Keterangan

1

Outdoor Parquette Floor

2

Homogeneus Tile 30 x30 (3352P dLucent Beige 30 x 30 - Gol.B) SPRINKLER

SD

SMOKE AND HEAT DETECTOR

PHILIPS LED DOWNLIGHT 59262 ERIDANI 7.5W WH 125 SPOT LIGHT

CEILING CASSETTE AIR CONDITIONER

EXHAUST

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

POTONGAN DETIL

6.11

Auditorium

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

Unit Studio 32m2

POTONGAN DETIL

6.11

Unit 2BD 48m2

Unit Studio 24m2

Unit 2BD 36m2

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA TAMPAK & DETIL

6.12

Detail Fasad A

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA TAMPAK & DETIL

6.12

Detail Fasad B

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA KULIT BANGUNAN KHUSUS

6.13

Genset Room

Meeting Room

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA KOMPONEN TEKNOLOGI KHUSUS

6.14

Detail Skylight

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA KOMPONEN TEKNOLOGI KHUSUS

6.14

Detail Rainwater Harvesting

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

POTONGAN & DENAH DETIL RUANG MEE

6.15

Genset Room Plan

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA LANDSCAPE & DETIL

6.16

Landscape Plan

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


16

BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA LANDSCAPE & DETIL

6.16

Landscape Plan Detail A

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA DRAINASI DAN SANITASI

6.17

Sanitation & Draination Plan

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

Detail Rain Garden

RENCANA DRAINASI DAN SANITASI

6.17

Detail Sumur Resapan

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA STRUKTUR

Basement Column Plan

2nd Floor Column Plan

Ground Floor Column Plan

3rd Floor Column Plan

1st Floor Column Plan

4th Floor Column Plan

6.18

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA STRUKTUR

5th Floor Column Plan

Basement Beam Plan ±0,000

6th Floor Column Plan

Ground Floor Beam Plan +6,000

KETERANGAN

1st Floor Beam Plan +10,000

K1

500 x 500 mm

K2

200 x 500 mm

KP

PRACTICAL COLUMN 125 x 125 mm

6.18

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

RENCANA STRUKTUR

GAMBAR DESIGN

2nd Floor Beam Plan +14,000

5th Floor Beam Plan +26,000

3rd Floor Beam Plan +18,000

6th Floor Beam Plan +30,000

4th Floor Beam Plan +22,000

KETERANGAN B1

600 x 400 mm

B2

400 x 300 mm

CB1

CANTILEVER BEAM 600 x 400 mm

CB2

CANTILEVER BEAM 400 x 300 mm

6.18

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA STRUKTUR

6.18

Detail Pool Plan

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA INFRASTRUKTUR

Basement AC Installation Plan

2nd Floor AC Installation Plan

Ground Floor AC Installation Plan

3rd Floor AC Installation Plan

1st Floor AC Installation Plan

4th Floor AC Installation Plan

6.19

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA INFRASTRUKTUR

6.19

5th Floor AC Installation Plan

6th Floor AC Installation Plan

KETERANGAN CEILING CASSETTE AIR CONDITIONER

CO2

CO2 MONITORING

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA INFRASTRUKTUR

Basement Plumbing Plan

2nd Floor Plumbing Plan

Ground Floor Plumbing Plan

3rd Floor Plumbing Plan

1st Floor Plumbing Plan

4th Floor Plumbing Plan

6.19

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

RENCANA INFRASTRUKTUR

GAMBAR DESIGN

6.19

5th Floor Plumbing Plan

6th Floor Plumbing Plan

Roof Floor Plumbing Plan

KETERANGAN PU

UP FEED PIPE BLACK WATER PIPE GREY WATER PIPE CLEAN WATER DISTRIBUTION PIPE

RWH

RAINWATER HARVESTING PIPE CLEAN WATER DISTRIBUTION PIPE LANE GREY WATER DISTRIBUTION PIPE LANE BLACK WATER DISTRIBUTION PIPE LANE RAINWATER HARVESTING DISTRIBUTION PIPE LANE

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA INFRASTRUKTUR

Basement Fire Protection Plan

2nd Floor Fire Protection Plan

Ground Floor Fire Protection Plan

3rd Floor Fire Protection Plan

1st Floor Fire Protection Plan

4th Floor Fire Protection Plan

6.19

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA INFRASTRUKTUR

6.19

5th Floor Fire Protection Plan

6th Floor Fire Protection Plan

KETERANGAN SPRINKLER SD

SMOKE AND HEAT DETECTOR HYDRANT INDOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA INFRASTRUKTUR

6.19

Ground Floor Evacuation Plan

1st Floor Evacuation Plan

KETERANGAN EVACUATION ASSEMBLY POINT EXIT SIGNAGE EVACUATION ROUTE

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA TITIK LAMPU

Basement Electrical Plan

2nd Floor Electrical Plan

Ground Floor Electrical Plan

3rd Floor Electrical Plan

1st Floor Electrical Plan

4th Floor Electrical Plan

6.20

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

RENCANA TITIK LAMPU

GAMBAR DESIGN

6.20

5th Floor Electrical Plan

6th Floor Electrical Plan

Roof Floor Electrical Plan

KETERANGAN PHILIPS LED STRIP 31058 LINEA WARM WHITE 18 W PHILIPS LED DOWNLIGHT 59262 ERIDANI 7.5W WH 125 SPOT LIGHT CABLE PP

LOAD SHARING PANEL SOCKET OUTLET

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

RENCANA BARIER FREE

6.21

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

GAMBAR 3D INTERIOR & EKSTERIOR

6.22

EKSTERIOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 6

GAMBAR DESIGN

GAMBAR 3D INTERIOR & EKSTERIOR

6.22

INTERIOR

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,1

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP ASD P1 Area Dasar Hijau

ASD 1 Pemilihan Tapak

ASD P1 ( Indikator = 10% dari luas lahan merupakan vegetasi )

Luas Basic Green Area minimal 10% dari Luas Area Klaim

= 10% X 3000 m2

=

300 m2

INDIKATOR

Site memiliki 8 prasarana kota

Supporting Infrastructure

RADIUS 1KM RADIUS 1KM

GREEN AREA

GREEN AREA GREEN AREA

20 %

Penanganan air hujan kawasan

sistem Sampah Terintegrasi

Jaringan Air Bersih

Jaringan Penerangan & Listrik

Sistem Pemadam Kebakaran

Jaringan Jalan

Tercukupi GREEN AREA

GREEN AREA GREEN AREA

GREEN AREA

Area Hijau = 627 m2

ASD P2 Area Dasar Hijau ASD P2 ( Indikator = 50% vegetasi menutupi area lahan hijau ) Luas Area tajuk TELAH MEMENUHI minimal 50% dari Area Hijau

=

= 50% x 300

Luas Area tajuk UNTUK MEMENUHI minimal 50% Area Hijau sebesar 150 m2 Ditambahkan jumlahnya se ap jenis pohon (20, 2, 2) sbb: Pohon Kecil (d = 1,5m) 3,0 m2 Pohon Sedang (d = 3,0 m) 9,0 m2 Pohon Besar (d = 6,0 m) 36,0 m2 Luas Area tajuk TELAH MEMENUHI minimal 50% Area Hijau sebesar 495 m2

150 m2 150 m2

15 bt 26 bt 6 bt

45 234 216 495

m2 m2 m2 m2

Jaringan Telepon

Jaringan Drainase

Pada site terdapat 8 dari prasarana dan utilitas kawasan Appropriate Site Development

79 % Tercukupi Vegetasi = 495 m2

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,1

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP ASD 2 Aksebilitas INDIKATOR

ASD 3 Transportasi Umum 7 jenis fasilitas umum terdapat dalam jarak 1500m dari site

INDIKATOR

Menyediakan shuttle bus 10% pengguna tetap gedung

RADIUS 1KM

Kepolisian

Masjid

Shuttle Bus

Toko Buku

Terminal

Community Accessibility Site Apartment masuk dalam golongan 1A yaitu Terdapat minimum 10 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama sejauh 1 km dari tapak. (2 nilai).

Rumah Sakit

SPBU

Bank

Super Market

Pos

Kelontong

Apotik

JENIS FASUM

JARAK

FASILITAS UMUM

Rumah Sakit

1400 m

RSUD Raja Ahmad Tabib

Tempat Ibadah

135 m

Masjid Zulfirdaus Bincen

Bank

120 m

Bank BJB

Kelontong

150 m

MD Corner

Super Market

220 m

Supermarket Wellcome

Toko Buku

140 m

Toko Buku Lotus

Kantor Pos

120 m

Kantor Pos Bincen

Terminal

600 m

Terminal Sei Carang

Kepolisian

400 m

Kapolsek Tanjung Pinang Timur

Apotek

600 m

Apotek Kimia Farma Bincen

Apartment ini menyediakan shuttle Bus untuk penghuni tetap apartment yang di integrasikan didekat jalan raya dan dengan jarak yang terjangkau ke apartment sehingga shuttle bus dapat diakses dengan berjalan kaki.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,1

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP ASD 4 Fasilitas Pengguna Sepeda INDIKATOR

ASD 5 Landscape pada lahan

Tempat parkir sepeda per 20 pengguna gedung hingga 100 unit parkir sepeda

PERHITUNGAN FASILITAS SEPEDA Pengguna Bangunan Plot parkir sepeda (1 lots / 20 orang) atau maksimal sebanyak Satuan ruang lots adalah 1,8 m2

INDIKATOR

40% dari luas lahan merupakan vegetasi meliputi taman, roofgarden, terrace garden, dan wall garden

ASD 5 Lansekap pada Lahan

350 18 100 38

orang lots lots m2

Luas Area Klaim atau jumlah m2 Kebutuhan luas Area Hijau (prasyarat)

3.000 m2 1.200 m2

100% 40%

792m2 Area Hijau

AND PARKING

Ground Floor

JALUR SEPEDA

352m2 Parkir dan jalur sepeda di integrasikan pada landscape, sehingga apartment ini meminimalisir polusi yang ditimbulkan dari kendaraan bermotor.

Area Hijau 1st Floor

66,3m2 Area Hijau 2nd Floor

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,1

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP

44,4m2

VERTICAL GARDEN

Area Hijau

61,2m2 3rd Floor

Area Hijau West Elevation Plan E-04

46,4m2 Area Hijau

VERTICAL GARDEN

55m2

4th Floor

Area Hijau East Elevation Plan E-03

62m2 Area Hijau 5th Floor

TOTAL 163m2

55% Tercukupi

Area Hijau 6th Floor

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

7,1

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP ASD 6 Iklim Mikro INDIKATOR

ASD 7 Manajemen Limpasan Air Hujan Terdapat vegetasi perlindungan radiasi matahari di sirkulasi pejalan kaki

INDIKATOR

Adanya upaya penanganan beban banjir dari lokasi bangunan.

Sanitation & Draination Plan

61,2m2

Vegetasi di integrasikan pada landscape yang diletakan disamping jalan sebagai upaya perlindungan radiasi matahari disirkulasi pejalan kaki.

Sistem drainasi pada landscape mengintegrasikan sistem bio swales yang mengeliligi bangunan, dengan sistem ini landscape akan lebih hijau dan tidak menimbulkan bau atas sistem drainasi. Pada upaya untuk penanganan beban dari lokasi bangunan direspon dengan mengintegrasikan rain garden di masing- masing sisi dan membuat 8 sumur resapan berdiameter 1,2m di sisi setiap bangunan sehingga air dapat diresapkan ke dalam tanah.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

APPROPIATE SITE DEVELOPMENT

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,1

RENCANA LANDSCAPE INDIKATOR GREENSHIP

Detail Rain Garden

Detail Sumur Resapan

Rain garden dapat memperlambat run-off dimusim hujan sehingga debit air ke saluran kota berkurang, ditambah dengan sumur resapan yang dapat meresapkan air kedalam site sehingga dengan adanya apartment tidak menimbulkan dampak negatif pada kawasan sekitar.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

ENERGY EFFICIENCY & CONSERVATION

7,2

EEC P1 PEMASANGAN SUB-METER

Basement Electrical Plan

WEST ELEVATION E-04

DETAIL FACADE

Sub metering di integrasikan pada ruang panel & travo, sehingga pemakaian energy dapat terkontrol dan terakumulasi untuk usaha efisiensi energy.

EEC P2 PERHITUNGAN OOTV

South Elevation E-01

BUILDING ENVELOPE COMPLIANCE FORM V2.0 PERSYARATAN Nilai Overall Thermal Transfer Value (OTTV) untuk bangunan ?dak boleh melebihi 45 Wa?s/m2

Project name : TCC VERTICAL FOREST Address : Bintan Center, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau

No

1 2 3 4 5 6 7 8

Side

UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT

Konduksi melalui Konduksi melalui Dinding Bukaan

Radiasi melalui Bukaan

Total

Total Area Fasad

Wa? A 21.329,72 2.819,40 19.981,44 3.027,54 -

Wa? B 6.854,40 6.681,60 6.681,60 6.681,60 -

Wa? C 11.559,97 13.371,95 10.680,40 15.977,22 -

Wa? D=A+B+C 39.744,09 22.872,94 37.343,44 25.686,36 -

m2 E 1.248,00 600,00 1.152,00 600,00 -

47.158,09

26.899,20

51.589,53

125.646,83

3.600,00

TOTAL

TOTAL

TOTAL

No 1 2 3 4 5 6 7 8

TOTAL

Side UTARA TIMUR LAUT TIMUR TENGGARA SELATAN BARAT DAYA BARAT BARAT LAUT

OTTV Wa?/m2 D/E 31,85 38,12 32,42 42,81 -

34,90

TOTAL

TOTAL

COMPLY?

YES

Total Area Bukaan m2 F 249,60 230,40 230,40 230,40 -

940,80 TOTAL

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

WWR (%) F/E 20,00 38,40 20,00 38,40 -

26,13

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

TOTAL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

ENERGY EFFICIENCY & CONSERVATION

7,2

EEC 2 PENCAHAYAAN ALAMI

Ground Floor

Detail Fasad

Pada fasad utara dan selatan mengintegrasikan kaca sunergy dengan kombinasi fasad kayu dan tanaman gantung, sedangkan fasad barat dan timur mengintegrasikan vertical garden sebagai filter dari cahaya kritis.

Detail Skylight Area Ground Floor didesign dengan konsep terbuka sehingga pencahayaan di area ini ketika disiang hari memiliki intensitas yang tinggi, pada tengah community plaza terdapat void skylight dari lantai 5 yang membuat area ini kaya akan daylighting.

2nd Floor

Konsep area hunian memaksimalkan daylighting pada area unit apartment, koridor dan community farm melalui void skylight, fasad, dan bukaan lainya

Skylight di integrasikan di lantai 5 yang memberikan pencahyaan alami ketika disiang hari pada lantai dibawahnya sampai ke Ground Floor sehingga bangunan memiliki integrasi pencahayaan alami yang baik.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

ENERGY EFFICIENCY & CONSERVATION

7,2

UJI VELUX

Cummunity Plaza

Plan

Corridor Apartment TOTAL LUAS RUANGAN MENDAPAT 300 LUX = 990,5 M2 (61%)

TOTAL LUAS RUANGAN MENDAPAT 300 LUX = 632 M2 (56%)

Pada pengujian dengan velux di dapat kesimpulan apartment memiliki daylightingvyang menyinari sebagian besar area apartment, dan dari hasil ini juga didapat spot-spot ruang dengan dengan intensitas pencahayaan yang ideal sampai yang rendah dan dijadikan tolak ukur dalam menentukan titik lampu di apartment ini

Hasil Uji ( 2nd Floor Electrical Plan) Unit Apartment

Section

Rencana titik lampu mengintegrasikan hasil dari uji velux sehingga di area yang memiliki daylighting baik diberikan pencahayaan otomatis yang dapat mati ketika mendapat cahaya matahari, hal ini dapat membuat apartment sangat efisien

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

ENERGY EFFICIENCY & CONSERVATION

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,2

EEC 3 VENTILASI

Section A-A' S-01

Konsep Penghawaan Koridor KORIDOR TERBUKA & AIR WELL

Pa s i f d e s i g n p a d a koridor di integrasikan selain untuk efisiensi tetapi juga untuk merespon issu pandemi

STACK EFFECT

KORIDOR VOID

GREEN DECK

Sistem Penghawaan Pasif

Aksono Skema Penghawan Alami Unit Apartment

Konsep pasif design, bangunan ini mengintegrasikan konsep open space pada area publik dan dengan memanfaatkan void dan area dek untuk membentuk stack effect sehingga ruang publik seperti lift lobby, koridor hanya menggunakan penghawan alami. Selain itu pertukaran antar udara panas dan dingin di apartment ini dapat terjadi dengan baik.

Detail Unit UDARA

UDARA

UDARA UDARA

SISTEM AC UNIT SISTEM AC UNIT

KORIDOR VOID

GREEN DECK

Pada unit hunian apartment penghawaan alami diintegrasikan dengan memberikan sliding door kaca yang menghadap keluar sehingga ketika dibuka udara dapat masuk ke unit apartment.

STACK EFFECT

VEGETASI LOKAL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

UJI INDOOR HEALTH COMFORT

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,3

IHC P Introduksi Udara Luar IHC-P -OUTDOOR AIR INTRODUCTION Az

Floor

GF

Occupancy Category

Pz

Zone Floor Area

Occupant Standard

Zone Popula on (occupant density per 100 m2)

Rp

Ra

Vbz

breathing Outdoor Outdoor breathing zone outdoor Zone Airflow Rate Airflow Rate zone outdoor airflow per popula on Required per Required per airflow per second per person Unit Area second person

m2

m2/person

person

person

L/s*m

L/s

L/s

Lobby

60,0

3,5

30

17

2,5

0,3

60,85714

3,55

Library and Co-working space

86,0

4

25

22

2,5

0,3

79,55

3,7

Front Office

12,0

3,5

5

3

2,5

0,3

12,17143

3,55

Rest Room

8,7

2,4

50

4

2,5

0,3

11,6725

3,22

Gym

36,8

4

25

9

2,5

0,3

34,04

3,7

Mosque

170,0

2

50

85

2,5

0,3

263,5

3,1

Restaurant

120,0

10

10

12

2,5

0,3

66

5,5

Retail

78,0

4

25

20

2,5

0,3

Café

60,0

10

10

6

2,5

0,3

33

5,5

Ballroom

132,0

2

50

66

2,5

0,3

204,6

3,1

156,0

4

5

39

2,5

0,3

3796,0

10

10,00

380

2,5

0,3

2087,8

5,5

2853,19

4,3

1st-6th Business Center Apartment 3rd - n th floor

4716

L/s*person

662

SKEMA PELETAKAN AHU

0

0

NLA/Condi oned Area (m2)

4716

Total Occupant (person)

662

Occupant Density = NLA/Total Occupant ( m2/person)

7,12315

Total Outdoor Air Rate (L/s)

2853,19

Outdoor Air Rate per Person (L/s)

4,3

IHC 2 Kendali Asap Rokok di Lingkungan

SKEMA ALL-WATER CENTRAL AC SYSTEM DAN FRESH AIR INTAKE COOLING TOWER

COOLING TOWER

AHU

AHU

SETIAP LANTAI TERDAPAT RUANG AHU

AHU

AHU

AHU

AHU

AHU

AHU

Apartment ini bebas dari asap rokok baik dari interior maupun landscape , no smoking sign dipasang diseluruh area gedung apartment.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

UJI INDOOR HEALTH COMFORT

7,3

IHC 5 Kenyamanan Visual

IHC 3 Polutan Kimia

UJI VELUX

Section

Plan IHC 4 Pemandangan Keluar Gedung

Bukaan Transparant

TOTAL LUAS RUANGAN MENDAPAT 300 LUX = 990,5 M2 (61%)

TOTAL LUAS RUANGAN MENDAPAT 300 LUX = 632 M2 (56%)

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

INTEGRASI DAYLIGHTING

UJI INDOOR HEALTH COMFORT

7,3

PENGUJIAN SUNTOOL UTARA 15°

JUNI JAM 09.00

JUNI JAM 12.00

JUNI JAM 15.00

DESEMBER JAM 12.00

DESEMBER JAM 15.00

SEPTEMBER JAM 09.00

DESEMBER JAM 09.00

SEPTEMBER JAM 15.00

DESEMBER JAM 15.00

SELATAN 195°

KINERJA SHADING DAN SIRIP PADA FACADE

DESEMBER JAM 09.00

TIMUR 195°

68° 55°

JUNI JAM 09.00

BARAT 285°

JUNI JAM 15.00

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

UJI INDOOR HEALTH COMFORT

HASIL UJI KINERJA DESAIN

INTEGRASI DAYLIGHTING

7,3

ALTERNATIF INTERIOR RUANG IHC 7 Tingkat Kebisingan

Auditorium

KESIMPULAN TITIK LAMPU Berdasarkan uji design integrasi pencahayaan alami pada design menggunakan SUNTOOL dan VELUX dideteksi titik ruangan yang memiliki iluminasi cukup dan rendah yang kemudian di beri pencahayaan buatan pada titik ruangan dengan iluminasi rendah

3rd Floor Electrical Plan

KETERANGAN PHILIPS LED STRIP 31058 LINEA WARM WHITE 18 W PHILIPS LED DOWNLIGHT 59262 ERIDANI 7.5W WH 125 SPOT LIGHT CABLE PP

LOAD SHARING PANEL SOCKET OUTLET

Pengendalian kebisingan pada auditorium dilakukan dengan mengintegrasikan peredam dan pemantul suara agar bunyi dapat didengar ke seluruh audience melalui panel2 akustik diplafond dan di dinding

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

UJI INDOOR HEALTH COMFORT

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,3

Unit Studio 32m2

Keterangan Pada hunian kebisingan di respon dengan mengintegrasikan furniture dari kayu, menggunakan dinding panel akustik dan palfond gypsum serta conwood.

1

Homogeneus Tile 30 x30 (3352P dLucent Beige 30 x 30 - Gol.B)

2

Outdoor Parquette Floor

SPRINKLER

SD

SMOKE AND HEAT DETECTOR

PHILIPS LED DOWNLIGHT 59262 ERIDANI 7.5W WH 125 SPOT LIGHT

CEILING CASSETTE AIR CONDITIONER

EXHAUST

Section Unit Studio 32m2

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

MATERIAL RESOURCES & CYCLE

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,4

MRC P REFIGERAN FUNDAMENTAL

Bahan Infrastuktur (APAR)

Sustainable Urban Apartment

NO CFC

SINGLE GLASS 8mm SUNERGY SC =45

SIRIP KAYU 500mm

FASAD KAYU

SKY GARDEN

SIRIP BATA PLASTER 125mm

LIST GRC WITH GARDEN

CANOPY GLASS WITH ALLUMUNIUM FRAMEWORK

PERMEABLE PAVEMENT

CANOPY GLASS WITH ALLUMUNIUM FRAMEWORK

KOLOM BETON

RINGAN

NATURAL

TERBUKA

INOVATIF

IKONIK

BERKELANJUTAN

MRC 2 MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN

Bahan Finishing (CAT)

KONSEP APARTMENT

LOW VOC Bangunan menggunakan material dengan pendekatan sustainable dengan tidak menggunakan material CFC, menggunakan material ramah lingkungan, dan menghindari material perusak ozon, sehingga bangunan ini ramah lingkungan baik secara konsep maupun material.

Material yang digunakan menggunakan pendekatan sustainable material dengan mengurangi penggunaan material perusak ozon, mengurangi penggunaan material berbahan VOC, menggunakan kaca sunergy glass, grc, kayu, serta vegetasi pada fasad sehingga mengurangi dampak yang ditimbulkan untuk sekitar gedung

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

MATERIAL RESOURCES & CYCLE

7,4

MRC 3 PENGGUNAAN REFRIGERAN TANPA ODP

Section S-04

Perhitungan Introduksi Udara Luar Az

Pz Occupant Standard

Zone Popula on (occupant density per 100 m2)

AHU

DUCTING

DUCTING

Floor

Occupancy Category

AHU

DUCTING

Zone Floor Area

Rp

Ra

Vbz

breathing Outdoor Outdoor breathing zone outdoor Zone Airflow Rate Airflow Rate zone outdoor airflow per popula on Required per Required per airflow per second per person Unit Area second person

DUCTING

m2

m2/person

person

person

L/s*m

L/s

L/s

Lobby

60,0

3,5

30

17

2,5

0,3

60,85714

3,55

Library and Co-working space

86,0

4

25

22

2,5

0,3

79,55

3,7

Front Office

12,0

3,5

5

3

2,5

0,3

12,17143

3,55

Rest Room

8,7

2,4

50

4

2,5

0,3

11,6725

3,22

Gym

36,8

4

25

9

2,5

0,3

34,04

3,7

Mosque

170,0

2

50

85

2,5

0,3

263,5

3,1

Restaurant

120,0

10

10

12

2,5

0,3

66

5,5

Retail

78,0

4

25

20

2,5

0,3

Café

60,0

10

10

6

2,5

0,3

33

5,5

Ballroom

132,0

2

50

66

2,5

0,3

204,6

3,1

156,0

4

5

39

2,5

0,3

3796,0

10

10,00

380

2,5

0,3

2087,8

5,5

2853,19

4,3

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

L/s*person

DUCTING

AHU

DUCTING

GF DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

AHU

DUCTING

DUCTING

1st-6th Business Center Apartment 3rd - n th floor

AHU

4716

662

0

0

NLA/Condi oned Area (m2)

4716

Total Occupant (person)

662

Occupant Density = NLA/Total Occupant ( m2/person)

7,12315

Total Outdoor Air Rate (L/s)

2853,19

Outdoor Air Rate per Person (L/s)

4,3

AHU

5th Floor AC Plan SKEMA ALL-WATER CENTRAL AC SYSTEM DAN FRESH AIR INTAKE COOLING TOWER

COOLING TOWER

AHU

AHU

SETIAP LANTAI TERDAPAT RUANG AHU

AHU

AHU

AHU

AHU

AHU

AHU

Sistem penghawaan menggunakan AC central dengan terdapat AHU dimasing-masing lantai dengan rencana bukaan damper untuk fresh air intek berada di rooftop.

Secara aktif pendingin gedung yang menggunakan AC central dengan mengintegrasikan Co2 dan AC green sehingga pendingin aktif ini tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan (ozon)

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

UJI WATER CONSERVATION

HASIL UJI KINERJA DESAIN

WAC P1 Meteran Air

7,5

WAC P2 Perhitungan Penggunaan Air

SCHEMATIC WATER DISTRIBUTION Net Lettable Area

m2

Asumsi jumlah pegawai = Jam operasional

Orang jam/hari

6.240 500 24

Konsumsi Air dari Fitur Air

WC Flush Valve -

Standard Baseline

Propose Water Fixture

Persentasi jenis

Penghematan

L/flush 6

L/flush

(%)

(L/hari)

0

0

Error

0

L/flush

L/flush

(%)

(L/hari)

6 6 6 6 3900

3,3 6

98% 2%

2180,1

1719,9

3900

2180,1

100% 0% 100% 100%

L/flush 4 4 4 4 2000

L/flush 2,5

(%) 100%

(L/hari)

1250

100%

750

6 6 6 Asumsi Air WC flush valve (L/hari) WC Flush Tank TOTO CW630J TOTO CW914J G - MAX 6 L System

Asumsi Air WC flush tank (L/hari) % Jumlah Flush Valve % Jumlah Flush Tank TOTAL AIR UNTUK WC Peturasan Flush Valve TOTO U57K

Total Air untuk Peturasan (L/hari)

1719,9

Persentase WC yang disiram dengan air daur ulang/ air alternatif

64,00% Jenis air yang digunakan : Total Air untuk WC (L/hari) Keran Tembok (diluar keran wudhu) TOTO T23B13 Neoperl Aerator 1,5 GPM dual thread ultra save AIR HUJAN ATAP

AIR PDAM

CONDENSAT AHU

TREATMENT

WM

RAW WATER RESERVOIR + CADANGAN HIDRANT

CLOSET

STP

RESAPAN

Asumsi air keran tembok (L/hari)

SAND & CARBON FILTER (CHEMICAL-OPTION)

URINOIR

CLEAN WATER RESERVOIR

WASTAFLE

CLEAN WATER ROOFTANK

SHOWER

RESERVOIR WATER RECYCLING

FLUSHING CLOSET

RIOL KOTA

RECYCLING WATER ROOFTANK

Keran Wastafel TOTO TX109LD Neoperl Aerator 1,5 GPM dual thread ultra save

SIRAM TAMAN FILTER SAND & CARBON

WUDHU

WM

MAKE UP WATER

Total air untuk Keran wastafel % Jumlah Keran Tembok % Jumlah Keran Wastafel TOTAL AIR DARI KERAN (L/hari) Keran khusus Wudhu TOTO T23B13 Neoperl Aerator 1,5 GPM dual thread ultra save

Total air untuk Keran Wudhu (L/hari)

5900

1234,836

100%

4665,164

L/menit 8 8 8 8 1500

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

1125

100%

375

L/menit 8 8 8 8 1500

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

1125

100% 6%

375

1500

1125

94% 100%

L/menit 8 8 8 8

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

2000

1500

100%

500

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

375

I

3


BAB 7

UJI WATER CONSERVATION

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,5

WAC Fitur Air Shower Mandi

TOTO TX401SBV5N + Water regulator

Total air untuk Shower (L/hari) Persentase penggunaan air daur ulang/ air alternatif Jenis air yang digunakan : Total Air (L/hari)

Total konsumsi dari fitur air (L/hari.orang)

L/menit 9 9 9 9 1125

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

Net Lettable Area

m2

Asumsi jumlah pegawai = Jam operasional

Orang jam/hari

6.240 500 24

Konsumsi Air dari Fitur Air 750

100%

375

0,00% 4625

3375

Standar 63,15

Efisien 27,66

100%

1250 Penghematan 56,20%

WC Flush Valve -

Standard Baseline

Propose Water Fixture

Persentasi jenis

Penghematan

L/flush 6

L/flush

(%)

(L/hari)

0

0

Error

0

L/flush

L/flush

(%)

(L/hari)

6 6 6 6 3900

3,3 6

98% 2%

2180,1

1719,9

3900

2180,1

100% 0% 100% 100%

L/flush 4 4 4 4 2000

L/flush 2,5

(%) 100%

(L/hari)

1250

100%

750

6 6 6 Asumsi Air WC flush valve (L/hari)

Cooling Tower Apakah menggunakan make up water untuk cooling tower ?

WC Flush Tank

Beban Air Conditioning

TR

105

Asumsi penggunaan air untuk Cooling Tower

(L/hari)

17170,61976

Persentase kebutuhan cooling tower yang difasilitasi air selain sumber utama

-48,00%

Total air dari cooling tower yang menggunakan sumber air utama terhadap total penghuni (L/hari.orang)

50,83

Water Efficient Landscaping Luas lansekap yang dikondisikan menggunakan Irigasi Kebutuhan air lansekap (1 x siram) Tanaman Baris Tanaman Semak

Standar

Efisien

L/m2 5 5 5

L/m2 5 5

980 Area tercakup (%) 50% 50%

Asumsi Air WC flush tank (L/hari) % Jumlah Flush Valve % Jumlah Flush Tank TOTAL AIR UNTUK WC

m

Penghematan (L/hari)

Peturasan Flush Valve TOTO U57K

Total Air untuk Peturasan (L/hari)

9800

9800

100%

0

Persentase kebutuhan lansekap yang difasilitasi air selain sumber utama

100%

Total air dari lansekap yang menggunakan sumber air utama terhadap total penghuni (L/hari.orang)

0,00

Persentase WC yang disiram dengan air daur ulang/ air alternatif

64,00% Jenis air yang digunakan : Total Air untuk WC (L/hari) Keran Tembok (diluar keran wudhu) TOTO T23B13 Neoperl Aerator 1,5 GPM dual thread ultra save

50

BASELINE PENGGUNAAN AIR (SNI) SEBELUM PENGHEMATAN

224,97

PENGGUNAAN AIR SUMBER UTAMA

Asumsi air keran tembok (L/hari)

(Liter/orang.hari)

SETELAH PENGHEMATAN

189,48

PENGGUNAAN AIR SUMBER UTAMA

Keran Wastafel TOTO TX109LD Neoperl Aerator 1,5 GPM dual thread ultra save

SETELAH PENGHEMATAN & PENGGUNAAN AIR ALTERNATIF PENGGUNAAN AIR DENGAN AIR ALTERNATIF PERSENTASE KONSUMSI DARI BASELINE

130,68 261,37%

1719,9

2

5 Total air untuk lansekap (L/hari)

TOTO CW630J TOTO CW914J G - MAX 6 L System

Total air untuk Keran wastafel % Jumlah Keran Tembok % Jumlah Keran Wastafel TOTAL AIR DARI KERAN (L/hari) Keran khusus Wudhu TOTO T23B13 Neoperl Aerator 1,5 GPM dual thread ultra save

Total air untuk Keran Wudhu (L/hari)

5900

1234,836

100%

4665,164

L/menit 8 8 8 8 1500

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

1125

100%

375

L/menit 8 8 8 8 1500

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

1125

100% 6%

375

1500

1125

94% 100%

L/menit 8 8 8 8

L/menit 6

(%) 100%

(L/hari)

2000

1500

100%

500

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

375

I

3


BAB 7

UJI WATER CONSERVATION

HASIL UJI KINERJA DESAIN

Shower Mandi

L/menit 9 9 9 9 1125

TOTO TX401SBV5N + Water regulator

Total air untuk Shower (L/hari) Persentase penggunaan air daur ulang/ air alternatif Jenis air yang digunakan : Total Air (L/hari)

L/menit 6

(%) 100%

750

100%

(L/hari)

375

0,00%

Total konsumsi dari fitur air (L/hari.orang)

4625

3375

100%

Standar 63,15

Efisien 27,66

1250 Penghematan 56,20%

WAC Penampungan Air Hujan Rainwater Harvesting Kapasitas tanki yang direncanakan Curah Hujan (I) Koefisien Limpasan (C) Luas atap (A)

WAC Daur Ulang Air

7,5

Volume penampungan ideal

Persentase kemampuan penampungan

13500 Liter 16,17 mm 0,95 760 m2 11674,74 Liter 116%

Penggunaan Air Recycle NO

KEBUTUHAN AIR (Liter)

PENGGUNAAN AIR

1 2 3 4

Siram Taman Flushing WC Peturasan/Urinal Make Up Water Cooling Tower JUMLAH

SUMBER RECYCLE (Liter)

9.800 2.180 1.250 17.171

9.800 2.180 0 -3.340

30.401

8.640

%

100% 64% -19%

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

UJI WATER CONSERVATION

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,5

WAC Water Efficiency Landscaping

Detail Rainwater Harvesting

Detail Rain Garden

Sanitation & Draination Plan

Detail Sumur Resapan

Sistem drainasi pada landscape mengintegrasikan sistem bio swales yang mengeliligi bangunan, dengan sistem ini landscape akan lebih hijau dan tidak menimbulkan bau atas sistem drainasi. Pada upaya untuk penanganan beban dari lokasi bangunan direspon dengan mengintegrasikan rain garden di masing- masing sisi dan membuat 8 sumur resapan berdiameter 1,2m di sisi setiap bangunan sehingga air dapat diresapkan ke dalam tanah.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

STRUCTURE & INFRASTRUKTUR

7,6

SISTEM STRUKTUR DAN UJI RESIST

AXO STRUKTUR

DATA SITE Berdasarkan Seismic Zone maps kota Tanjung Pinang memiliki hazard factor 0.1-0.15. yang dimana memiliki potensi gempa rendah 24m 4m

Sistem struktur menggunakan kombinasi sistem struktur rangka dan core, dengan grid 6m x 8m dan 2 massa core yang mengikat bentuk massa yang memanjang, struktur kantilever di integrasikan pada unit apartment.

DATA BANGUNAN

10,5m

56m

Hasil uji struktur ketahanan terhadap gempa dengan membuat 2 core utama dimensi 4m x 10,5m dan ketebalan 30cm sudah baik, hanya saja kurang maksimal pada sumbu x grafik Drift, hal ini terkait pada pengujian hanya mencantumkan salah satu struktur yaitu share wall. Struktur dapat dikatakan berhasil karena pada struktur core akan dikombinasikan dengan struktur rangka.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

SAFETY & SECURITY

7,7

UJI SAFETY MENGGUNAKAN EXCEL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

SAFETY & SECURITY

7,7

UJI SAFETY MENGGUNAKAN EXCEL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

HASIL UJI KINERJA DESAIN

SAFETY & SECURITY

7,7

UJI SAFETY MENGGUNAKAN EXCEL

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


BAB 7

KESIMPULAN

HASIL UJI KINERJA DESAIN

7,8

ESTIMASI GREEN LEVEL KRITERIA Appropriate Site Development Energy Efficiency & Conserva on Water Conserva on Material Resources & Cycle Indoor Air Health & Comfort

MAX POINT

ACHIEVEMENT POINT

17 26 21 2 5 71

7 8 7 3 6 31

Pada perencanaan apartment TCC Vertical Forest dengan pendekatan pada green building mendapat point 31pada level greenya, kinerja level ini dapat ditingkatkan pada perencaan selanjutnya agar mendapat satu konsep desain dengan level green yang lebih maksimal sehingga dapat tercapai apartment yang zero energy, berdampak baik bagi lingkungan sekitar dan berkinerja tinggi.

th Architectural ADRIAN FAJAR MAULANA-17512098 7 Design Studio

I

3


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.