Adventist World indonesian june 2011

Page 1

War t a G e re j a Ad v e nt

0 6 - 2 01 1

Memberdayakan Wanita bagi

Pelayanan 12

Sekilas Pandang

tentang Bapa-Ku

14

Berbahagialah

Ia

11

Menemukan Kedamaian

Sejati


0 6 - 2011 P E K E R JA A N

G E R EJA

Pandangan Sedunia.......... 3 Laporan Sedunia

3 Berita & Pandangan

Panorama Sedunia

8 Wanita di Jantung Gereja K E S E H ATA N

S E D UN IA

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

d a n

w e b e r

Depresi pada Wanita.................................... 7

P E R TA N YA A N

C E R I TA

S A M P U L

Memberdayakan Wanita bagi Pelayanan................................................................ 16 Editor Sandra Blackmer mendiskusikan misi dan metode-metode pelayanan wanita dengan Heather-Dawn Small dan Rachel Arrais. R O H

N U B U A T

Menemukan Kedamaian Sejati Oleh Ellen G. White....... 11 Bahkan di tengah kekacauan, Yesus menjanjikan ketenangan. K E P E R C A Y A A N

Oleh Susana Chaskelis Schulz....................................................... 12 Ketika Yesus ingin memberitahu kita seperti apa Allah itu, Ia berkata, “Bapa Kita.” R E N U N G A N

Berbahagialah Ia! Oleh Chantal J. Klingbeil......................... 14 Formula Allah melawan rasa takut.

K H U S U S

Kemenangan Akhir Oleh Gina Wahlen................................ 23 Satu buku unik, dan bagaimana buku itu menyentuh tiga jiwa.

2

Roh Kudus dalam Wahyu.................................. 26 Oleh Angel Manuel Rodríguez

P E L A JA R A N

A L K I TA B

Karunia Roh pada Akhir Zaman.................... 27 Oleh Mark A. Finley

D A S A R

Sekilas Pandang Tentang Bapa-Ku

TA M P I L A N

A L K ITA B

Adventist World | 06 - 2011

P E RT U K A R A N

29 30 31 33

S E D U N IA

Surat Ruang Doa Pertukaran Ide Berita dari Indonesia

Lokasi Masyarakat......... 32


Pekerjaan Gereja PANDANGAN S EDUNI A Saya Menyebutnya Berbahagialah

B

agi seorang wanita yang tidak sampai lima kaki tingginya, ia masih jelas terbayang dalam ingatan saya. Tangannya menggenggam erat memberi penekanan rasa senangnya, sebuah senyuman lebar menghias wajahnya yang sudah termakan usia, Mabel Vreeland memberi saya pengertian tentang apa artinya menjadi seorang wanita dalam pelayanan. Tak peduli dengan penghargaan dan peran-peran penting, ia hanya melakukan pekerjaan Yesus dengan gigih dan semangat yang tetap mengagumkan saya sampai sekarang, bertahun-tahun lamanya setelah kematiannya. Tidak genap sebulan berlalu ketika saya tidak membaca atau mendengar tentang seseorang yang menghubungkan keikutsertaan mereka dalam pergerakan Advent kepada wanita berani ini dengan logat Amerika yang khas. Segera setelah lulus dari satu perguruan tinggi Advent di tahun 1920-an, Mabel menjadi seorang pekerja Alkitab untuk Konferens New York Masehi Advent Hari Ketujuh, dan melayani satu wilayah itu selama lebih dari empat dasawarsa. Sepanjang tahun-tahun krisis besar Amerika, ketika gaji amat kecil, terutama bagi seorang wanita yang masih sendiri, ia bekerja dalam setiap kampanye penginjilan dan kota besar di wilayah itu, biasanya datang untuk memberikan pelajaran Alkitab kepada puluhan orang yang tertarik, bersamaan dengan penginjil yang menyelesaikan pertemuan-pertemuannya. Dua dari orang-orang itu adalah nenek dan ibu saya, yang dituntun Mabel masuk ke pergerakan Advent pada pertengahan tahun

1940-an. Delapan tahun kemudian, ketika sepupu Mabel yang berambut merah—ayah saya—bertemu dengan gadis muda yang sudah diajarkan firman oleh Mabel, lingkaran iman itu jadi lengkap. Dari ingatan saya yang paling awal, jabatan tangannya yang kokoh, tawanya yang sering terdengar, dan kisah-kisah kesaksiannya merupakan bagian dari pemahaman saya tentang pelayanan. Pelayanan itulah yang dilakukan Mabel— mengunjungi orang-orang, membuka Kitab Suci bersama mereka, berbicara tentang iman, mendorong mereka untuk membuat keputusan-keputusan saleh dan baik. Dan ketika para pegawai konferens tidak bisa menemukan pendeta pria untuk melayani bagian pegunungan utara yang terpencil di negara bagian New York, Mabel selama 10 tahun menggembalakan tiga gereja, mengadakan pertemuan-pertemuan pemuda, menyiapkan laki-laki dan wanita untuk baptisan, berkhotbah setiap Sabat. Saya tidak ragu bahwa suatu hari kelak ia akan mengenakan mahkota kehidupan, bertaburan ratusan bintang. Namun di sekelilingnya dan di sebelahnya di atas lautan yang seperti kaca akan ada banyak sekali orang—puluhan ribu wanita Advent yang telah membangun kerajaan Yesus hari demi hari, membuka firman, melayani orang sakit, mengajar yang tak mengerti, memanggil orang-orang berdosa untuk bertobat dan menemukan keselamatan di dalam Yesus. Bagi mereka, Ia tentu akan berkata, “Kerja baik hambahamba-Ku yang baik dan setia.” Sekarang ini waktunya tepat bagi gereja-Nya untuk mengekspresikan rasa syukurnya dan memberikan dorongan. —Bill Knott

LAPORAN SEDUNIA

“Kebenaran Kristus yang meliputi segala hal adalah satu-satunya pengharapan kita sementara waktu bergulir dengan cepat menuju akhir sejarah dunia,” kata Wilson kepada jemaat setempat yang berjumlah sekitar 2.100 orang, juga penonton televisi global dan internet yang langsung disiarkan. “Umat Advent Hari Ketujuh telah dipanggil untuk menyatakan kebenaran sebagaimana yang ada dalam Yesus. Ia, dan Ia sajalah keselamatan kita,” dia menambahkan. Wilson berkata Kristus “memanggil

N e w s

■■ Mengakhiri pagi dengan nyanyian penuh sukacita, renungan Alkitab, dan doa yang khidmat, Pendeta Ted N. C. Wilson, Ketua General Conference Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, menyampaikan satu panggilan untuk mencari “kebenaran Kristus yang mencakup segala hal” di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Universitas Oakwood, Alabama. Pesan itu disampaikan selama ibadah Sabat pagi tanggal 9 April, pada awal pertemuan kepemimpinan musim semi gereja Advent sedunia.

O l i v e r / A d v e n t i s t

Oleh Mark A. Kellner, di Huntsville, Alabama

A n s e l

Panggilan pada Kebenaran Kristus

N e t w o r k

Wilson Membuka Rapat pada Musim Semi dengan

MENYAMPAIKAN PANGGILAN: Berbicara di gereja Universitas Oakwood di Huntsville, Alabama, Ketua General Conference Ted N.C Wilson mengamarkan para anggota untuk mencari kebenaran Kristus.

06 - 2011 | Adventist World

3


Pekerjaan Gereja LA PORAN S EDUNI A

A n s e l

O l i v e r / ANN

Wakil Ketua General Conference, Ella Smith Simmons, berbicara kepada para delegasi saat Rapat Musim Semi di Auditorium McKee, Universitas Oakwood di Huntsville, Alabama, Amerika Serikat. kita untuk menerima kebenaran-Nya dan untuk diberdayakan oleh Roh Kudus menyelesaikan tugas besar akhir mengabarkan Kristus, kebenaran-Nya, dan keda­ tangan-Nya yang segera. Inilah pekabaran yang telah dipercayakan kepada Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sebagai umat-­Nya yang sisa di akhir zaman.” Ia menambahkan, “Pada saat yang genting dalam sejarah bumi ini, dengan dunia yang sedang rubuh di sekeliling kita, marilah kita merendahkan hati di hadapan Tuhan, menyadari bahwa satu-satunya pengharapan kita ada di dalam Kristus dan kebenaran-Nya.” Wilson mengutip tulisan Ellen G. White, salah seorang pendahulu pergerakan Advent Hari Ketujuh dan yang memiliki pengaruh terhadap pendirian Universitas Oakwood yang ada sekarang, yang menuliskan, “Satu kebangunan kesalehan sejati di tengah kita merupakan kebutuhan terbesar dan paling mendesak. Mengusahakan ini haruslah menjadi tugas utama

4

Adventist World | 06 - 2011

kita” (Selected Messages, buku 1, hlm. 121). Merujuk tema gereja saat ini, Wilson berkata, “Panggilan untuk kebangunan dan reformasi ini bukanlah semacam agama yang menuruti hukum dengan usaha sendiri. Tetapi berpusat di dalam Kristus dan Dia saja.” Ia menambahkan, “Suara-suara umat Advent Hari Ketujuh haruslah yang paling utama dalam memberitakan bahwa keselamatan itu melalui Kristus dan Kristus saja! Dua ketentuan besar keselamatan—pembenaran dan penyucian—tidak dapat dipisahkan karena keduanya berperan dalam kesempurnaan kebenaran Kristus yang mencakup segala hal.” Pesan itu disampaikan setelah acara yang menonjolkan talenta musik dari banyak mahasiswa dan staf Universitas Oakwood, terutama orkestranya dan the Aeolians, kelompok paduan suara sekolah yang terkenal itu. Setelah membaca Kitab Suci dalam Bahasa Inggris dan Yunani, yang terakhir oleh seorang mahasiswa, paduan suara Aeolian menyuguhkan satu pujian, “It Pays to Serve Jesus,” yang membuat banyak orang dalam jemaat itu berdiri sambil memuji Allah di akhir lagu tersebut. “Kita sudah mendengar khotbahnya,” ujar Wilson sambil melangkah ke mimbar setelah pertunjukan musik yang meriah itu, sambil memberikan penegasan kepada seisi universitas dan pendukungnya: “Di sini di Universitas Oakwood, kalian adalah bagian penting dari keluarga Allah sedunia.” Pertobatan, Wilson menambahkan, adalah “mengapa pemabuk menjadi tidak mabuk. Itu penyebab mengapa orangorang yang hidupnya berantakan jadi berakhlak. Itu sebabnya mengapa individuindividu yang berhati kejam menjadi pembawa damai. Itu sebabnya mengapa para pendusta jadi jujur. Itu sebabnya mengapa orang-orang berpikiran kotor jadi bersih. Itu sebabnya mengapa pendukung evolusi menjadi pendukung penciptaan. Itu sebabnya mengapa orang-orang yang mementingkan diri, berpusat pada diri sendiri, menjadi para dermawan yang murah hati, tak mementingkan diri. Itu sebabnya mengapa yang tak bertobat jadi bertobat .... Semua itu karena kekuatan dari Allah.” Sekali lagi Wilson mengutip Ellen White, kali ini dari bukunya Steps to Christ: “Tiap pagi serahkan dirimu kepada Allah untuk hari itu. Serahkan segala rencanamu kepada Dia, untuk dilaksanakan atau ditinggalkan sesuai dengan rencana-

Nya. Dengan demikian hari demi hari kamu bisa menyerahkan hidup ke tangan Allah dan dengan demikian hidupmu akan dibentuk lebih menyerupai hidup Kristus” (hlm. 70). Pemimpin gereja itu mengingatkan para pendengarnya terhadap pemahaman kerohanian tinggi yang terlepas dari kasih karunia Allah: “Janganlah seorang pun dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mengira dirinya lebih baik daripada orang lain. Janganlah seorang pun menuduh orang lain tidak suci atau sempurna. Kita semua adalah orang-orang berdosa di kaki salib yang membutuhkan seorang Juruselamat yang memberikan kita kebenaranNya yang mencakup segala hal dalam pembenaran dan penyucian. Kita berutang segala sesuatu kepada Yesus dan hubungan kita dengan Dia.” Ia menambahkan, “Tabiat Kristus dengan sempurna ditunjukkan dalam kehidupan kita bila kita bersandar sepenuhnya pada Kristus saja. Untuk mencapai ini tidak bisa dari dalam diri kita sendiri.” Setelah bertanya bagaimana orangorang Advent memahami rencana keselamatan, Wilson menyediakan beberapa kemungkinan. “Kasih karunia yang murah tidak akan berguna. Itu menyangkal kekuatan Roh Kudus untuk mengubah hidup hari demi hari agar menjadi semakin seperti Kristus,” ia berkata. “Penurutan pada hukum tidak akan berguna. Itu menghambat satusatunya jalan menuju keselamatan—ketergantungan total pada Yesus Kristus, adalah satu-satunya jalan kita kepada keselamatan. Satu pendekatan intelektual yang lebih tinggi pun tidak. Itu menghancurkan mukjizat pertobatan dan penyucian dan melucuti kekuatan keselamatan Allah untuk mengubah kehidupan.” Jawabannya, Wilson berkata, “adalah [bahwa] hanya kebenaran Kristus yang mencakup segala sesuatu, dari pembenaran dan penyucian ... yang akan menyelamatkanmu, mengubahmu, dan memeliharamu menjadi seorang murid Kristus sejati. Itu adalah sesuatu yang Yesus lakukan baik untukmu maupun di dalam dirimu.”

Pertanggungjawaban dalam Administrasi Ditekankan

■■ Para pemimpin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference mene-


O l i v e r / ANN A n s e l

kankan satu kebutuhan yang berkesinambungan bagi keterbukaan dan pertanggungjawaban dalam laporan finansial selama sidang bisnis hari Minggu tanggal 10 April 2011 pada Pertemuan Musim Semi. “Kita perlu bersatu dan memberi contoh yang benar sebagai para pejabat ... kita harus bekerja sebagai satu tim, di setiap jenjang sistem,” kata Pendeta Ted N.C. Wilson, Ketua General Conference, menanggapi laporan yang disampaikan oleh Bendahara Gereja Advent Sedunia Robert E. Lemon dan Direktur General Conference Auditing Service (GCAS) Paul H. Douglas. Dokumen transparans 12 halaman itu, yang merupakan hasil kerja dari Lemon, Douglas, Bendahara Divisi Amerika Utara Tom Evans, dan Associate Director GCAS, Robyn W. Kajiura, menekankan permasalahan yang diangkat oleh dewan GCAS dan ketuanya, Jack L. Krogstad, seorang anggota awam yang memegang gelar Union Pacific Endowed Chair in Accountancy di Universitas Creighton di Omaha, Nebraska. Masalah-masalah itu timbul setelah laporan GCAS yang “menyertakan seringnya penemuan pemeriksaan keuangan tertentu dan sifat penemuan tersebut yang seringkali tak terpecahkan,” sebagaimana disebutkan dalam dokumen tersebut. Dokumen, “Transparency and Accountability in Financial Reporting,” menyebutkan satu kebutuhan untuk memperbaiki budaya kepemimpinan gereja pada semua tingkatan organisasi, bahwa hasil pengendalian yang lebih baik didapatkan dari budaya yang lebih baik, bahwa “komunikasi adalah inti dari pemerintahan yang efektif,” dan bahwa hasilnya kelak adalah keyakinan yang lebih besar dari semua unsur pokok gereja. “Ini bukan permasalahan pemeriksaan keuangan, ini masalah karakter,” kata Juan Prestol, Wakil Bendahara General Confe­ rence, selama diskusi tentang permasalahan itu. “Suatu pemeriksaan keuangan itu sudah terlambat,” ia menjelaskan kepada Adventist Review setelah pidatonya, karena pemeriksa keuangan menemukan permasalahan hanya setelah itu terjadi. Apa yang diperlukan, tambahnya, adalah “perubahan dalam DNA kepemimpinan Advent.” Wilson berkata anggota dewan semestinya tidak takut mempertanyakan hal-hal yang disampaikan kepada mereka: “Pada

LAPORAN FINANSIAL: Bendahara General Conference, Robert E. Lemon, sementara menyampaikan laporan keuangan kepada Komite Eksekutif General Conference, berkata bahwa persepuluhan tahun 2010 mencapai 2 miliar dolar. komite-komite, ajukan pertanyaan-pertanyaan. Jangan anggap orang lain yang akan mengurusnya,” katanya. Ketua Divisi Amerika Utara, Dan Jackson menambahkan, “Tidak boleh ada teman di ruang-ruang dewan ... jika saya duduk di dewan itu dan menanggapi permasalahan itu karena saya seorang teman, maka saya benar-benar tidak ada urusannya berada dalam ruangan itu. Anda harus menantang saya dan melakukannya dengan senyuman.” Ella Smith Simmons, seorang wakil ketua gereja Advent sedunia, menekankan kebutuhan terhadap pendekatan yang lebih tinggi: “Saya akan menantang kita untuk komitmen total kepada penatalayanan menyeluruh. Tentu saja kita fokus pada pengelolaan finansial; tetapi bagaimana kita bisa berjalan dalam integritas dan [dalam] cara-cara yang etis jika kita tidak menghargai perilaku etis dalam setiap aspek pekerjaan kita, keberadaan kita, hubungan kita, kualitas kita dalam penampilan? Itu harus menyeluruh,” katanya. Wilson menjanjikan diskusi lebih lanjut tentang permasalahan itu pada Dewan Tahunan 2011 yang akan diadakan bulan Oktober di Silver Spring, Maryland. Dalam pidatonya terdahulu, Lemon mengatakan keuangan gereja memperlihatkan kemajuan di tahun 2010. “Persepuluhan sedunia melampaui angka 2 milyar dolar AS,” kata Lemon. “Meskipun resesi dan pemulihan ekonomi yang lambat di AS, ekonomi sebagian besar negara dunia tetap kuat. Ini juga ter-

cermin dalam gambaran persepuluhan dan persembahan. Persepuluhan sedunia naik 8,2 persen, totalnya 2,002 milyar dolar AS. Persepuluhan di Divisi Amerika Utara naik 1,1 persen dari tahun 2009 dan berjumlah total 887 juta dolar di tahun 2010, dibandingkan dengan 877 juta di tahun 2009. Persepuluhan dari divisi-divisi selain Amerika Utara naik 14,6 persen dan berjumlah total 1,114 milyar, dibandingkan dengan 972 juta dolar AS. Beberapa dari kenaikan itu adalah akibat dari perubahan pertukaran nilai uang dolar AS, tetapi banyak dari antaranya berupa kenaikan mata uang setempat.” Lemon juga mengatakan bahwa biaya Gereja Advent Sedunia untuk tahun 2010 dalam sidang General Conference di Atlanta, George, meskipun dianggarkan 6,2 juta dolar, ternyata berada di bawah anggaran dengan angka 5,5 juta dolar. Para pemeriksa keuangan independen untuk General Conference, juga dana berbagai rencana pensiun yang berkaitan dengan Kantor Pusat Gereja Advent Sedunia dan di Divisi Amerika Utara, memberikan semua pendapat positif bahwa prinsipprinsip akuntansi yang secara umum diterima, dipenuhi semuanya. Wakil Bendahara Prestol menambahkan bahwa lembar neraca General Confe­ rence, untuk tiga bulan pertama dari tahun 2011, “adalah 2,6 juta dolar AS untuk barang,” yang berarti katanya organisasi “baik-baik saja” sejauh ini.

—Mark A. Kellner, di Huntsville, Alabama.

06 - 2011 | Adventist World

5


Pekerjaan Gereja LA PORAN S EDUNI A Orang Advent Amerika Selatan Menjangkau Jutaan Jiwa Dalam

Upaya

Friends of Hope

Acara satu hari menyertakan 1,2 juta surat elektronik dengan tambahan buku kecil Oleh Felipe Lemos, Divisi Amerika Selatan E s p i n o z a / ASN

E d g a r d o

M u g u e r z a / ASN

Em i l i o

Kiri: E-Mail of Hope: Para siswa Advent Hari Ketujuh di Peru mengirim lebih dari 1 juta surat elekronik dengan buku There Is Hope kepada teman-teman mereka. Lebih dari 45.000 salinan secara elektronik dikirim dari sekolah ini. Kanan: SELAMAT DATANG DI BOLIVIA: Di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Bolivia, orang-orang muda menyediakan sambutan hangat.

O

rang-orang Advent di Divisi Amerika Selatan tidak merencanakan tujuan yang kecil. Tahun ini, sebagaimana dalam beberapa tahun terakhir, satu jangkauan luar penginjilan tahunan menyentuh hidup jutaan orang pada hari Sabat tanggal 16 April di wilayah yang meliputi Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Ekuador, Falkland Island, Paraguay, Peru, dan Uruguay. Dari utara ke selatan di Brazil, proyek Friends of Hope telah membuat satu perbedaan. Di Gereja Central Adventist di Ji-Parana, Rondônia, seorang pendeta evangelical merupakan salah seorang tamu yang menghadiri acara sarapan pagi pukul 8:00 pada hari Friends of Hope. Di Distrik Alto da Conceição di Kota Natal, Rio Grande do Norte, lebih dari 50 rumah terbuka pada hari Sabat dan lebih dari 200 teman menghadiri gereja Advent. Sedikitnya 50 orang didaftar untuk menerima pelajaran Alkitab. Di Distrik Urbis I, di Kota Eunápo-

6

Adventist World | 06 - 2011

lis, Bahia, sarapan pagi yang lezat disediakan bagi orang-orang yang mengunjungi Gereja Central Adventist. Di São Paulo beberapa aksi menjadi bagian dari proyek Friends of Hope. The Guarulhos Center Adventist Church menerima lebih dari 60 tamu. Gereja Central Apiaí, di wilayah barat São Paulo, 40 tetangga berkunjung. Dan di gereja Pinheiros, 20 tamu menghadiri acara. Di Distrik CEA Prudente, lebih dari 300 teman menghadiri acara ibadah, kemudian memberi makan siang anggota Advent di rumah-rumah mereka. José Maria, direktur komunikasi untuk gereja Central Adventist, mengajak Mantan Walikota Conchal, Valdeci Lourenço, untuk menghadiri acara khusus yang diadakan di pusat budaya kota. Benih-benih Pengharapan

Sepanjang minggu sebelum acara itu, enam unit sekolah Associaçã Paulista Leste turut bersiap-siap untuk pengalaman Friends of Hope. Para siswa dari

semua tingkat menyerahkan paket-pa­ ket kecil dan sebuah kartu yang melambangkan harapan mereka untuk planet ini. Aktivitas sederhana itu menjanjikan dampak ekologis yang bermakna. Paketpaket itu termasuk benih-benih bunga matahari, yang memberikan kesempatan pada masing-masing orang untuk memperbaiki kualitas udara dan memiliki bunga cantik di rumah mereka. Inisiatif dan kreativitas dari banyak anggota itu membuat satu perbedaan pada hari jangkauan keluar ini. Di Horizonte, GMAHK Azul, yang berlokasi di Distrito de Santa Julia, dari São Paulo, 32 teman gereja dan tetangga menghadiri acara pada Sabat Friends of Hope. Mereka menggunakan satu van untuk mengangkut tamu-tamu ke gereja dan pulang. Di gereja Advent di Vila Sanchez, Vale do Ribeira, para pemimpin mengadakan satu usaha bersama dan penginjilan selama minggu sebelum tanggal 16 April. Pada hari Sabat mereka menerima 106 tamu yang bergabung bersama mereka untuk menyembah Tuhan. Para hadirin lebih dari dua kali keanggotaan normal yakni 45. Lebih dari 800 guru dan hampir 7000 siswa menjadi para juru kabar pengharapan itu dengan menggunakan Internet: 1.267.852 kontak dibuat dengan buku There Is Hope, dikirim sebagai lampiran surat elektronik. “Menyenangkan sekali untuk memulai menerima laporan-laporan dan mendapat kepuasan memenuhi tujuan kita,” kata Edgardo Muguerza Florian, direktur pendidikan, komunikasi, dan kebebasan beragama untuk Uni Peru Selatan. “Ketika mereka memanggilku dan memberitahuku mereka tidak dapat mengirim lebih banyak surat elektronik karena mereka telah melebihi batas yang diizinkan, saya sangat senang dan berterimakasih kepada Allah.” n —dengan laporan tambahan dari ASN Peru.


epresi Dpada anita

K ES EHATAN

S ED U N IA

W

Oleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless Teman saya memiliki seorang suami yang hebat dan dua anak yang manis. Tetapi saya mengkhawatirkan dia. Ia juga begitu depresi. Saya mencoba mendesaknya untuk lebih banyak berdoa dan pantang menyerah, namun kelihatannya ia tak menerima usaha-usaha saya. Apa saran Anda?

D

epresi seringkali melumpuhkan. Ada banyak orang yang menjalani kehidupan dalam bayang gelap perasaan sedih, keputusasaan, dan seringkali perasaan tak berdaya dan tak pantas. Meski ada beberapa tingkatan depresi—dan kita semua mengalami perasaan depresi yang kecil—ada kemera­ taan seumur hidup dari gangguan depresi utama yang mempengaruhi 21,3 persen wanita. Ini hampir melipatgandakan kejadian pada pria (12, 7 persen), dan tentu saja merupakan bahan pemikiran. Anak muda sampai usia 10 tahun juga bisa mengalami depresi, meskipun perbedaan jenis kelamin tidak tampak sampai usia reproduktif. Setelah menopause, wanita jadi kurang rentan terhadap depresi. Berbagai faktor berlaku, dan wanita lebih mudah terkena depresi yang ditimbulkan oleh stres daripada pria. Mereka juga sekitar empat kali lebih rentan kepada depresi pengaruh musiman daripada pria. Fluktuasi hormon dari tahuntahun reproduktif dapat mempengaruhi neurotransmiter dalam otak, menambah kepekaan terhadap depresi. Wanita dalam banyak masyarakat tidak menikmati status yang sama dengan pria, dan diskriminasi ini juga bisa memainkan peran dalam depresi. Tuntutan-tuntutan yang ditempatkan pada wanita untuk menghasilkan anak atau mengatur ukuran keluarga berarti

bahwa mereka seringkali memikul tanggung jawab dan pertanggungan jawab yang tak sepadan bagi fungsi reproduksi. Kemandulan atau keguguran bisa dipandang sebagai satu kegagalan dalam memenuhi perannya. Kontrasepsi oral dapat membawa potensi depresi pada wanita yang peka. Faktor-faktor hormonal dapat memainkan peran dalam depresi yang bersiklus atau dalam keadaan pasca melahirkan. Faktor-faktor apa pun yang berkaitan dan berperan serta, seorang wanita yang depresi layak dan memerlukan perawatan serius dan penuh kasih sayang. Depresi ringan akan sering berespons pada program olahraga; perubah­ an diet juga bisa membantu beberapa situasi ini. Dalam kasus-kasus yang berhubungan dengan gangguan depresi, pengaturan stres yang benar bisa membantu, juga hubungan rohani yang seimbang dengan Yesus. Gangguan depresi yang beratlah yang perlu ditangani sama dengan gangguan fisik yang berat seperti diabetes atau hepatitis. Komentar-komentar keliru seperti “bangkitlah” atau “cari pegangan” merupakan cerminan ketidaktahuan orang yang menyatakannya, dan dapat menyebabkan rasa sakit dan depresi yang lebih jauh. Para penganjur “kesehatan” seringkali tidak mengetahui adanya mekanisme patofisiologis, dan dapat menggunakan pesan kesehatan sebagai yang menyembuhkan semuanya. Bantuan profesional diperlukan dalam keadaan penyakit depresi berat. Tidak dianjurkan untuk mencampuri

urusan pribadi bagi “para pembaru kesehatan” yang tak terlatih untuk mencoba turut campur dalam kehidupan seseorang dengan gangguan ini meskipun dengan niat baik. Kita yang sudah kehilangan teman atau anggota keluarga karena penyakit ini ketika mereka melakukan bunuh diri memahami betul siksaan yang dialami individu seperti itu. Bahkan penilaian dan pernyataan keagamaan kita tentang apa yang akan terjadi di masa kekekalan kepada seseorang yang melakukan bunuh diri, bertentangan dengan perintah Yesus untuk “tidak menghakimi, agar kau tidak dihakimi” (Mat. 7:1). Semangat manis dan penuh dukungan; rujukan kepada ahli terlatih yang benar, dan menghindar dari perbincangan yang menghakimi itu penting jika kita ingin seperti Yesus. Kami sarankan Anda menyediakan dukungan semacam itu kepada teman Anda. n

Allan R. Handysides, M.B.,

Ch.B., FRCPC, FRCSC, FACOG, adalah Direktur Departemen Kesehatan General Conference

Peter N. Landless, M.B., B.Ch., M.Med., F.C.P.(SA), F.A.C.C., adalah Direktur Eksekutif ICPA dan Associate Director Departemen Kesehatan General Conference. 06 - 2011 | Adventist World

7


Pekerjaan Gereja PA NOR AMA S E DUNI A

Wanita Jantung Gereja

g i n a

n w a h l e

di

Chantal Klingbeil berbincang dengan Nancy Wilson, istri pendeta Ted N.C .Wilson, tentang pentingnya wanita dalam gereja dan keluarga. Di sebagian besar wilayah, wanita jumlahnya lebih banyak di gereja kita. Menurut Anda seberapa pentingkah wanita dalam gereja? Saya rasa mereka sangatlah penting bagi gereja, dan di banyak tempat mereka adalah jantung gereja. Wanita memiliki cara memelihara yang dapat menarik orang, mereka menyambut mereka, mereka bergaul di mana pun mereka berada. Bahkan bila kita membaca Kitab Suci, kadang-kadang kita membaca hal-hal dengan cara berbeda atau kita memiliki pandangan terhadap ayatayat tertentu yang mungkin tidak dimiliki kaum pria. Kita ini sepadan dalam segala cara, tetapi kita berbeda, dan pikiran kita bekerja dengan cara berbeda. Jadi saya rasa kita memiliki pandangan yang kadang-kadang tidak dimiliki kaum pria.

8

Adventist World | 06 - 2011

Jadi maksud Anda bahwa berbeda itu baik? Oh, ya! Bagian dari diciptakan dalam gambar Allah, pria dan wanita, adalah untuk saling melengkapi satu sama lain dengan perbedaan-perbedaan kita. Kita cocok bersama-sama dan membentuk satu gambaran yang lebih lengkap, sama seperti yang disebut dalam 1 Korintus 12 yang berbicara tentang tubuh dan semua bagian tubuh bersatu membentuk keseluruhan yang utuh. Kita memerlukan satu sama lain karena kita melengkapi satu sama lain dalam cara berpikir kita; bahkan pada satu tingkat emosional kita bisa berbeda dan saling melengkapi. Peran-peran bagi wanita telah berubah dengan sangat dramatis dalam 100 tahun terakhir di sebagian besar masyarakat. Bahkan masyarakat yang sangat tradisional merasakan perubahan dalam peran-peran wanita. Meskipun sebagian besar kita merasakan bahwa peran-peran di masa lalu itu membatasi, ketiadaan peran membingungkan bagi wanita yang sedang mencoba mencari tempat


dalam kehidupan, karena Anda bisa menjadi apa saja, tetapi di lain sisi, Anda dengan mudah tidak menjadi siapa pun. Allah telah memberikan karunia kepada masing-masing kita dengan cara berbeda-beda. Persaingan seharusnya tidak ada dalam hubungan yang sehat. Ia menginginkan kita untuk berkembang dan menerangi jalan yang sudah ditentukan-Nya bagi kita. Ia telah memberikan kepada kita peran-peran yang berbeda, pekerjaan yang berbeda-beda untuk dilakukan, tetapi hal itu tidak mengurangi atau memantul pada orang lain. Itu merupakan hal yang sangat pribadi. Kadang-kadang kita cenderung membandingkan diri dengan orang lain dan menempatkan diri di bawah karena kita mungkin tidak memiliki karier. Mungkin kita ada di rumah bersama anak-anak kita. Kita perlu menyadari bahwa jika itu yang menjadi bagian kita saat itu, maka di situlah Allah menginginkan kita berada. Tidak ada peran yang lebih penting daripada menjadi seorang ibu. Ibu adalah seorang artis, ia adalah seorang pemahat, ia melatih untuk kekekalan. Tidak ada yang bisa lebih penting lagi. Kenyataannya itu merupakan posisi paling penting dan kuat di bumi karena kita sedang menyiapkan orang-orang bagi kekekalan. Ada banyak tekanan pada wanita sekarang ini dari media dan dari masyarakat tentang menjadi apa dan menjadi siapa kita ini seharusnya. Sebagai wanita Kristen, kita mengetahui bahwa kita seharusnya melihat segala hal dengan cara berbeda. Bagaimana Alkitab menilai wanita? Apakah ada yang dihormati dalam Alkitab melebihi Maria? Ia du-

lunya seorang gadis muda. Ia belum pernah mengikuti sekolah kependetaan atau rabi. Dia benar-benar bukan siapa-siapa di dalam masyarakat, namun ia diperkenankan memperoleh hak istimewa terbesar dari manusia mana pun di muka bumi ini. Ia diberikan keistimewaan karena ia berjalan bersama Allah dan mengenali suara-Nya. Saya memikirkan Hana, Abigail, dan Elisabet. Allah memilih mereka untuk memberi pengaruh besar pada sejarah, karena mereka mendengar suara Allah dan mengikuti perintah-Nya. Di dalam masyarakat mereka, di dalam budaya mereka, mereka itu adalah pemain kunci dalam rencana Allah. Pengaruh kita bisa besar dalam keluarga, komunitas, dan gereja, tetapi hanya bila kita memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Bagaimanakah saya sebagai wanita mencari peran dalam kehidupan, dan di gereja saya? Bagaimanakah saya bisa mengetahui kehendak Allah dan menemukan tempat saya, dan mulai bertumbuh ke dalam potensi saya? Allah menciptakan dalam diri masing-masing kita, minat yang berbeda-beda, dan saya rasa Ia ingin kita menemukan keinginan kita dan menjalankannya. Begitu sering saya meminta Allah untuk membuka dan menutup pintu-pintu menurut kehendak-Nya, membuatnya begitu jelas. Dan Ia melakukannya! Kadang-kadang kita perlu melihat kebutuhan-kebutuhan di gereja dan komunitas kita. Beberapa orang secara intuitif mengetahui apa karunia mereka. Yang lain tidak, jadi mereka perlu mencoba berbagai hal yang berbeda. Anda harus melihat apa kebutuhannya dan lihat bagaimana Anda bisa menyesuaikan diri.

Perspektif Seorang Anak

Emilie DeVasher, salah seorang putri Pendeta Ted Wilson, yang sekarang sudah menjadi istri pendeta juga, mengenang peran ayahnya dalam keterlibatan memelihara gereja saat membesarkannya. Ayah selalu mendorong saya untuk terlibat dalam urusan gereja. Sebenarnya ayah dan saya belajar bersama untuk menyiapkan saya dibaptiskan. Saya ingat benar-benar menikmati waktu belajar kami dan mendapatinya menyenangkan dan menarik. Saya sangat terdorong untuk menjadi bagian dari gereja dan mengerti mengapa saya menjadi seorang Advent Hari Ketujuh. Kemungkinan sama pentingnya sebagaimana dorongan ayah selama ini adalah sikap positif terhadap keluarga kami dan keluarga gereja yang selalu ayah teladani. Ia masih sangat konsisten menyatakan pujian tentang ibu saya di depan kami dan memberitahu kami betapa pentingnya dia bagi ayah. Ini membantu saya membentuk pandangan positif tentang peran saya dalam keluarga dan peran saya yang sedang berkembang sebagai istri

pendeta. Saya tidak pernah merasa terdorong untuk masuk ke dalam peran terpaksa mana pun, karena ayah selalu mengimbau saya bersama saudara saya untuk menemukan tempat kami, entah itu di rumah atau di dalam gereja, dan unggul dalam hal itu. Ketika masih anak-anak kami didorong oleh ayah untuk terlibat dalam pelayanan gereja—sekalipun itu sesuatu yang sangat sederhana, seperti membaca Kitab Suci atau berdoa. Dan ia akan menyertai kami dan membantu kalau kami ketakutan. Saya yang paling pemalu, dan ia sangat sabar dan banyak menolong. Ia tidak pernah memaksa saya, tetapi siap memberikan bantuan praktis. Saya ingat dia membantu saya berlatih membaca Alkitab yang akan saya lakukan di gereja atau membaca cerita misi dengan nama-nama sulit yang dibantunya untuk mengucapkannya. Ia sangat

lembut, baik, dan membantu saya. Saya tahu ayah senang melihat orangorang muda terlibat. Dan ini mendorong saya mencari kesempatan untuk terlibat dalam gereja. Sebagai satu keluarga kami banyak menyanyi di gereja, terutama ketika kami pulang ke rumah dari Afrika untuk cuti sewaktu tinggal di luar negeri. Kami tiga bersaudara perempuan akan bernyanyi bersama, dan orangtua saya akan ikut menyanyi atau memainkan sesuatu juga. Ibu dan ayah suka main musik. Ibu memainkan piano dan ayah memainkan klarinet, dan mereka berdua bernyanyi. Ibu dan ayah saya masih merupakan narasumber yang menyenangkan, dan kami secara teratur menghubungi mereka untuk meminta nasihat. Kami terus menjadi keluarga yang berhubungan dekat. Orangtua kami sangatlah banyak memberi dukungan.

06 - 2011 | Adventist World

9


Pekerjaan Gereja PA NOR AMA S E DUNI A Jadi bukan masalah menunggu sampai Allah memberikan beberapa hal yang benar-benar penting untuk dilakukan? Saya bisa ingat kadang-kadang frustrasi ketika anak-anak masih kecil, dan saya terus melihat segala sesuatu yang tidak bisa saya lakukan saat tinggal di rumah sebagai ibu. Namun ketika saya menerima keterbatasan-keterbatasan itu dan saya menganggapnya suatu hal sementara, saya merasa damai. Setiap tahap memungkinkan pertumbuhan dan pelayanan yang berbeda-beda, tantangan-tantangan baru, dan kami terentang ke jalan yang berbedabeda pada tiap tahap kehidupan kami. Saya sudah tahu bahwa kita tidak bertumbuh kecuali kita menjangkau. Kita mungkin berpikir. Kalau saja saya bisa bersekolah, atau memiliki pengalaman, atau menemukan seorang suami, atau melakukan ini atau itu, saya akan senang; tetapi keadaan tidak ada hubungannya dengan kebahagiaan kita. Allah ingin kita menemukan kepuasan tiap hari dan menantikan Dia, saat kehendakNya dinyatakan. Ceritakan kepada kami sedikit tentang perjalanan Anda. Saya rasa peran Anda sebagai istri ketua GC seumpama perairan yang belum dipetakan bagi Anda, dan tidak ada pedoman atau gambaran kerjanya. Saya sangat berharap ada! Ini seperti ketika Ted dan saya pertama kali menikah. Saya bergumul tentang apa yang seharusnya saya lakukan sebagai istri pendeta. Kemudian saya jadi mengerti bahwa saya perlu mengasihi orang-orang itu, dan Allah akan memperlihatkan kepada saya apa yang Ia punya agar saya lakukan. Saya akhirnya melakukan segala sesuatu bersama Ted, perlawatan, pelajaran Alkitab, sekolah memasak, kebaktian Jumat malam, dll. Dan saya menyukainya. Dan saya suka dengan orangorangnya. Tentang peran saya sekarang, saya masih suka mengenal orang-orang, dan mempelajari tentang berbagai macam budaya. Kita mungkin sangat berbeda dari sudut budaya, tetapi pada dasarnya kita sama. Saya senang sekali menemukan orang-orang yang menyenangkan di seluruh dunia! Saya rasa cara terbaik mengatakannya adalah bahwa saya merasa bahwa dunia adalah gereja saya, dan Ted adalah pendetanya, dan saya istri pendetanya. Anda harus menyukai banyak hal! Saya tahu! Saya tahu! Saya sedang mempelajarinya. Permasalahan nilai dan pentingnya wanita pastilah penting bagi kalian berdua, karena kalian memiliki dua orang putri dan lima orang cucu. Apakah harapan Anda kepada putri-putri dan cucu-cucu Anda? Kami sangat bangga dengan putri-putri kami dan cara mereka mengasuh anak-anak mereka. Saya pikir wanita memiliki nilai yang luar biasa. Saya melihat menantu-menantu kami mendukung putri-putri kami untuk menjadi apa pun yang mereka bisa dan bertumbuh serta berkembang sebagai ibu dan istri, dan pada saat yang sama mempertahankan kepribadian mereka yang unik. Menarik sekali menyaksikan kepribadian kecil mereka berkembang, minat dan karunia mereka, dan melihat bagaimana mereka secara unik berbeda satu sama lain—sama seperti kita semua. Ia adalah Allah yang kreatif; Ia menjadikan kita semua begitu berbeda secara unik, dan Ia ingin kita bertumbuh, berkembang, dan menjadi istri-istri, ibu, saudara, dan teman yang Ia inginkan. n

10

Adventist World | 06 - 2011

Dua yang Sangat Wanita Mempengaruhi Kehidupan Saya Oleh Ted N. C. Wilson

Ibu saya adalah seorang yang sangat setia, berhati-hati, dan penuh dukungan. Ia memperlihatkan kasih pribadi bagi Yesus sebagai Juruselamat dan sahabat dan menanamkan kepada orang lain kepercayaan sederhana dalam mengajarkan firman dan apa artinya menjadi seorang Kristen Masehi Advent Hari Ketujuh. Ia melakukannya dengan caranya sendiri yang tenang. Ia tidak mesti menjadi seorang yang dikenal umum, kecuali karena ia seorang guru kelas dua yang suka menanamkan kebenaran-kebenaran rohani yang indah kepada murid-murid kecilnya. Ia tahu bagaimana melakukannya dan melakukannya dengan sangat baik. Ia sangat baik, empati, dan penyayang. Dalam kehidupan saya sendiri ia menyediakan konsistensi dan kestabilan yang diperlukan dalam rumah karena ayah banyak melakukan perjalanan. Ibu saya adalah salah satu dari orangorang yang diam-diam menyediakan kemudi dalam kehidupan keluarga dan banyak orang lain juga. Kualitas-kualitas yang diperlihatkannya—kebaikan, kesabaran, kelemahlembutan, dan kepercayaan yang sederhana—tak ternilai. Meskipun ia tidak mengetahui hal-hal yang paling populer, ia masih tersenyum dan manis menanggapi segala sesuatu di usia 91 tahun. Orang lain yang menggunakan pengaruh kuat pada kehidupan saya adalah kepala sekolah saya. Namanya adalah Miriam Tymeson. Ia seorang yang sungguh luar biasa. Ia sangat mampu mengendalikan segala situasi. Ia adalah salah satu dari orang-orang langka yang bisa Anda takuti dan kasihi pada saat yang bersamaan. Bila ia berjalan di lorong, semua orang berjingkatjingkat. Ia memiliki pemahaman yang dalam tentang pendidikan Kristen dan tahu bagaimana menanamkan nilai-nilai Alkitabiah pada orang muda sambil menjalankan program akademis yang kokoh, bersemangat, efisien, dan sangat produktif. Ia dan suaminya sama-sama merupakan orang-orang istimewa dalam hidup saya. Suaminya, Sid Tymeson, yang kemudian mengajar saya bisnis di perguruan tinggi. Ny. Tymeson menanamkan nilai-nilai rohani dalam diri saya dan satu pemahaman tentang apa pendidikan itu sebenarnya, dan saya suka berada di dekatnya. Ia menyertakan dan memperkuat arti menjadi cakap dan mampu melakukan apa yang diminta. Ny. Tymeson adalah salah seorang dari mereka yang membuat Anda bangga menjadi Kristen Advent Hari Ketujuh.


Menemukan

Kedamaian

Hubungan antara kemauan, kebenaran, dan jiwa

Sejati

Oleh Ellen G. White

D

alam ajaran-ajaran Kristus, doktrin Roh Kudus ditonjolkan. Sungguh suatu tema luas yang harus direnungkan dan membangkitkan semangat! Sungguh satu kekayaan kebenaran yang Ia tambahkan pada pengetahuan murid-murid-Nya dalam ajaranNya tentang Roh Kudus, si Penghibur! Ia tetap mengedepankan tema ini untuk menghibur murid-murid-Nya dalam pencobaan besar yang mereka akan segera alami, agar mereka dapat dihiburkan dalam kekecewaan besar mereka. Ia berkata: “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.�

Pengaruh Ilahi Itu Penting Penebus dunia berusaha membawa penghiburan paling kuat ke dalam hati murid-murid-Nya yang sedang bersedih. Namun dari luasnya bahan pembicaraan, Ia memilih tema Roh Kudus, yang akan mengilhami dan menghibur hati mereka. Namun walaupun Kristus memberikan banyak tema tentang Roh Kudus, betapa Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam Signs of the Times, 14 Agustus 1893, di bawah judul “Sanctification Through the Truth.� Orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) mempraktikkan karunia bernubuat Alkitabiah selama lebih dari 70 tahun pelayanan publiknya.

sedikitnya yang tinggal di gereja-gereja! Nama dan kehadiran Roh Kudus nyaris diabaikan, namun pengaruh Ilahi itu penting dalam pekerjaan menyempurnakan karakter Kristen. Beberapa orang tidak merasakan kedamaian, tidak tenang; mereka berada dalam keadaan resah te­ rus-menerus, dan membiarkan dorongan hati dan hawa nafsu menguasai hati mereka. Mereka tidak mengetahui apa artinya mengalami kedamaian dan ketenangan di dalam Kristus. Mereka itu seumpama kapal tanpa jangkar, digerakkan oleh angin dan dihempaskan. Tetapi mereka yang pikirannya dikendalikan oleh Roh Kudus berjalan dalam kerendahan hati dan kelemahlembutan; karena mereka bekerja di barisan Kristus, dan akan tetap dalam damai sejahtera yang sempurna, sementara mereka yang tidak dikendalikan oleh Roh Kudus akan seperti lautan yang bergelora. Mengetahui Kehendak Allah Tuhan telah memberikan kita satu arahan Ilahi agar kita mengetahui kehendak-Nya. Mereka yang berpusat pada diri sendiri, merasa bercukup diri, tidak merasakan kebutuhan mereka menyelidik Alkitab, dan mereka sangat terganggu jika orang lain tidak memiliki pemikiran cacat serupa, dan melihat dengan penglihatan menyimpang yang sama terhadap apa yang mereka lakukan. Tetapi ia yang dituntun oleh Roh Kudus telah melemparkan jangkarnya di dalam selubung di mana Yesus telah masuk bagi kita. Ia menyelidik Kitab Suci dengan bersungguhsungguh, dan mencari terang dan pengetahuan untuk menuntun dia di tengah kebimbangan dan bahaya yang menyertai di setiap langkahnya. Mereka yang gelisah, mengeluh, bersungut-sungut, membaca Alkitab dengan maksud membenar-

R O H

N U B U A T

kan perbuatan mereka sendiri, dan mereka mengabaikan atau membelokkan nasihat Allah. Menemukan Kedamaian Ia yang memiliki damai telah menempatkan kehendak-Nya di sisi kehendak Allah, dan rindu mengikuti tuntunan ilahi, sementara ia yang sangat gelisah terus-menerus bergumul untuk mempertahankan dirinya sendiri, dan berusaha memperlihatkan diri benar, dan ditopang oleh apa yang dianggapnya sebagai hikmat. Bagi hati yang tulus dan sangat menyesal, kebenaran adalah kebenaran; dan jika dibiarkan, itu akan menyucikan jiwa dan mengubah karakter ke dalam gambar Ilahi. Bagi orang lain, kebenaran adalah satu teori, dan tidak diwujudkan dalam kehidupan praktis. Mereka yang menyadari apa karakter pekerjaan yang harus mereka lakukan supaya menggambarkan Kristus akan berjalan dengan perlahan dan gentar di hadapan Allah, memandang Yesus, yang adalah Pencipta dan Penyempurna iman mereka. Mereka tidak berani mempercayai diri mereka sendiri, mereka tidak berani mengobarkan api mereka sendiri, dan berjalan dalam semangat mereka sendiri, karena Tuhan telah berkata semua orang seperti itu akan berbaring dalam kesedihan. Tuhan telah mempercayakan kekayaan kebenaran kudus kepada umat-Nya, dan tidak ada alasan yang bisa dimaafkan bilamana mereka menyampaikan kebenaran dalam roh mereka sendiri yang tak disucikan, atau menggunakan kebenaran sebagai hukuman bagi orang lain. n

Pertanyaan untuk

Direnungkan 1. Apakah yang bisa kita lakukan untuk mengetahui kehendak Allah?

2. Apakah yang membuat perbedaan antara orang yang memiliki kedamaian dan orang yang penuh dengan kekhawatiran? 3. Bagaimanakah kehendak dan kedamaian seseorang berkaitan? 4. Apakah yang akan menyucikan jiwa dan mengubah karakter? 06 - 2011 | Adventist World

11


K E P E R C A Y A A N

D A S A R

Sekilas Pandang Mengenai

Bapa-Ku PASAL 3

Oleh Susana Chaskelis Schulz

S

aat menuruni tangga di rumah, sambil menggendong cucu laki-laki saya yang berumur 10 bulan, ia tiba-tiba memandang saya—tersenyum sambil menunjuk ke arah kamar tempat ibunya berada—dan “memberitahu” saya, “Kau tahu maksudku, bukan?” ekspresi Jan yang tak diucapkan bukanlah berupa ketegangan atau rasa takut; karena ia bahkan tidak memintaku untuk berbalik. Kelihatannya ia hanya berusaha berkomunikasi, saya tahu mama ada di atas sana, dan saya senang, karena ia adalah segalanya bagiku! Pesannya yang tak terucap membuat saya berpikir. Meskipun ia tidak bisa melihat atau mendengarnya, Jan kecil tahu dengan pasti bahwa ibunya ada di atas sana. Bahasa tubuhnya memberitahu saya bahwa ia mengerti kalau ibunya adalah penolongnya, pemberi makan dia, pelindungnya dan pemberi nafkahnya. Kadang-kadang ia membuatnya sedikit menangis—terutama ketika mengganti popoknya atau mengenakan pakaiannya. Akan tetapi ia mengetahui dengan baik bahwa saat-saat tidak nyaman itu tidak ada apa-apanya dibanding semua kenyamanan yang diberi karena keberadaannya. Seorang bayi kecil, ya, tetapi ia sudah mengetahui bahwa tanpa ibunya ia merasa kehilangan. Pengalaman ini membuat saya merenungkan kehidupan saya sebagai seorang putri, tetapi juga menimbulkan perenungan tentang perilaku kita terhadap kehadiran Allah Bapa yang tak terlihat. Betapa senangnya mengetahui bahwa—sekalipun kita tidak dapat melihat, mendengar, atau menyentuh Dia—“di atas sana” kita memiliki Bapa yang bisa kita andalkan sepenuhnya dan yang oleh-Nya kita hidup.

Susana Chaskelis Schulz adalah direktur pertama Departemen BWA Divisi Amerika Selatan. Baru-baru ini ia melayani sebagai direktur pelaksana dan koordinator edisi internasional jurnal Dialogue di Departemen Pendidikan General Conference.

12

Adventist World | 06 - 2011

Sedikit Perenungan

Mari kita gunakan waktu memikirkan sejenak tentang bapa-bapa duniawi kita. Mungkin beberapa orang tidak pernah menjumpainya; yang lain bertemu, tetapi gantinya mengasihi, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya, mereka justru melihatnya mementingkan diri, ceroboh, atau tidak komunikatif. Beberapa dari kita senang dengan ayah yang “hampir sempurna” yang memberikan perlindungan dan kasihnya kepada kita sambil mempersiapkan kita untuk menghadapi tantang­ an-tantangan hidup. Sekalipun saat itu ia seringkali membuat kesalahan; ia salah mengerti dengan motif-motif, kesedihan, dan keinginan kita; ia tidak selalu bisa menuntun kita atau kadang-kadang jauh ketika kita paling membutuhkan dia. Alkitab membantu saya memahami bagaimana Bapa surgawi kita itu; saya juga bisa mengenal Dia lebih baik dengan membandingkan Allah Bapa dengan bapa-bapa duniawi saya. Kedua metode itu membantu saya mengenali sejumlah sifatNya yang khusus.

Seperti Apakah Dia?

Allah Bapa tidak berubah; Ia tidak hadir sekarang ini, untuk menghilang keesokan harinya. Ia itu kekal, tak terbatas oleh ikatan waktu (Yer. 10:10; Mzm. 45:6). Dan Ia menginginkan kita untuk menjadi ahli waris kerajaan-Nya. Kita semua bisa mendapat akses kepada Bapa yang sama. Ia tidak memperlihatkan pilih kasih; Ia tidak mengabaikan beberapa dari kita sementara mengurus yang lain. Dalam hatiNya ada kita, karena Ia adalah penyayang dan pengasih (Kel. 34:6). Meskipun kita tidak layak mendapatkannya, Ia mengajak kita untuk hidup bersama Dia selamanya. Bapa duniawi saya selalu mencoba memenuhi kebutuhan saya, meskipun kadang-kadang ia kekurangan energi dan kekuatan untuk memegang, menuntun, atau menggendong saya. Namun Bapa surgawi saya tidak terhingga kekuatan-Nya (Mazmur 89:9); Ia tidak pernah tidur. Saya masih ingat hari ketika ayah menghukum saya setelah ia menemukan saya memanjat lemari dinding yang penuh dengan buku. Pada kesempatan itu saya mengira ia bukanlah


Ia mendengarkan kita setiap kali kita menceritakan kesedihan kita karena tidak melihat tandanya. ayah yang baik; lagipula saya hanya berusaha mengambil buku untuk dibaca. Bapa surgawi kita bisa melihat dibalik perbuatan saya tepat ke dalam hati saya. Meskipun Ia sering mendisiplin kita, penghakiman-Nya tidak pernah salah; Ia “penyayang dan pengasih, panjang sabar” (Kel. 34:6). Di atas semua itu, Ia mendengarkan setiap kali kita menyampaikan kesedihan kita karena kehilangan petunjuknya. Ia percaya kepada kita, dan mengampuni kita (ayat 7). Dan setiap kali Ia melakukannya, kita bergerak lebih dekat ke tangan-Nya yang penuh kasih. Saya dulu suka mendapatkan hadiah dari ayah saya. Ia biasanya memberikan saya buku-buku, memberikannya kepada saya dengan kasih sayang yang tulus (dan penghargaan). Karena ia bukan seorang yang seniman ahli yang terampil, saya tidak pernah mengingatnya memberikan saya sesuatu yang ia buat sendiri. Allah Bapa adalah Pencipta (Kejadian 1:1; Wahyu 4:11) dan Pemelihara alam semesta kita. Ia menjadikan dunia kita indah, sempurna, dan penuh dengan kehidupan. Sekarang Ia sedang menyiapkan rumah surgawi, satu tempat khusus di mana kita akan menikmati keajaiban-keajaiban yang tak terbayangkan. Akhirnya; Bapa kita itu juga adalah Allah yang pengasih. Lebih dari sekadar ciri, itu bagian dari sifat-Nya, karena Allah itu adalah kasih (1 Yoh. 4:8). Sama dengan ketidakmampuan kita untuk memahami kekekalan, kita tidak bisa menggambarkan kasih-Nya yang tanpa batas. Itu adalah kasih yang begitu sempurna sehingga kita tidak dapat mengukurnya—begitu murni dan tenang sebagaimana danau yang tenang, tetapi kuat dan tak dapat dihentikan seperti ombak lautan. Allah memperlihatkan kasih-Nya dengan memberikan Anak-Nya (Yohanes 3:16). Ia tidak meminjamkan Yesus atau mengutus-Nya sebagai tamu; bukan sekadar perbuatan sopan santun. Ketika Ia memberikan Anak-Nya, Ia memang memberikan bagian dari Diri-Nya Sendiri. Allah memberikan Yesus tanpa syarat, sebagai anugerah, agar melalui kehidupan Anak itu kita mampu melihat Bapa, dan melalui kematian Anak kita disanggupkan untuk hidup bersama Bapa. Oh ya, Allah Bapa itu jauh lebih dari sekadar kekal, berbelas kasih, penyayang, penuh kasih, kuat, panjang sabar, adil,

Allah Bapa

mengampuni, dan Pencipta. Akan tetapi sebagai seorang putri, saya tidak selalu memahami Dia, karena pikiran fana saya tidak mampu memahami yang kekal, juga tidak segera memahami setiap perbuatan-Nya. Kadang-kadang dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dimengerti. Bagaimanapun juga, cukup bagi saya untuk mengetahui bahwa Ia ada di atas sana; tanpa Dia, saya tersesat. Saya tahu Ia mengasihi saya dan ingin menuntun saya dan memelihara saya. Saya juga tahu bahwa Ia bersedia membangunkan saya kembali ketika saya terjatuh; Ia selalu mengulurkan tangan-Nya kepada saya ketika saya memberitahu Dia tentang kelemahan dan keragu-raguan saya. Menantikan Saat Bertemu dengan Dia

Cucu laki-laki saya yang masih kecil begitu gembira dan merasakan kebutuhan besar terhadap ibunya sehingga kemudian pada hari yang sama—masih tersenyum namun membuat usahanya yang terbaik—ia menaiki tangga untuk pertama kalinya sampai tiba pada ibunya. Memang, Allah itu tak terlihat dan secara fisik jauh dari kita, meskipun ini bukan halangan bagi kita untuk menjangkau Dia. Tidak sulit bagi kita untuk “naik” kepada Dia (lihat Yohanes 14:9). Memang, ketika kita memandang Anak, kita akan melihat Bapa; ketika kita mendengar Anak, maka kita akan mendengar Bapa; ketika kita datang dekat kepada Anak, maka kita datang dekat kepada Bapa. Kita menantikan Anak, agar Ia dapat membawa kita pulang untuk hidup selamanya bersama Bapa. Bapa duniawi saya sudah beristirahat dengan tenang. Saya tidak bisa mendengar suaranya lagi, dan sering mengingat suara baritonnya yang merdu menyanyikan lagu solo kepada Bapa surgawi yang sangat dikasihinya. Akan tetapi saya tahu bahwa suatu hari nanti ia akan mengangkat tangan dan matanya, sambil tersenyum, kelak memandang Bapa muka dengan muka. Kemudian, bersama-sama dengan ribuan umat tebusan, kita akan bergabung dengan paduan suara besar, menyanyikan pujian kepada Bapa kita, “Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.” (1 Tim. 1:17). n

Allah Bapa yang kekal adalah Pencipta, Sumber, Pemelihara, dan Penguasa semua ciptaan. Ia adil dan suci, penyayang dan pengasih, sabar, dan berlimpah kasih setia dan kesetiaan. Kualitas dan kekuatan yang diperlihatkan dalam diri Anak dan Roh kudus juga merupakan wahyu dari Bapa. (Kej. 1:1; Why. 4:11; 1 Kor. 15:28; Yoh. 3:16; 1 Yoh. 4:8; 1 Tim. 1:17; Kel. 34:6, 7; Yoh. 14:9).

06 - 2011 | Adventist World

13


R E N U N G A N

Berbahagialah

ia D

Oleh Chantal J. Klingbeil

Bertumbuh melampaui rasa takut

A

pakah yang diperlukan untuk membuat Anda berbahagia? Mungkin Anda bisa memikirkan beberapa hal secara spontan. Beberapa dari kita memikirkan pernikahan yang lebih baik, kesehatan yang lebih baik, atau bahkan sepasang sepatu baru akan membuat satu perbedaan. Bagi sebagian besar kita, pengalaman telah mengajarkan kita bahwa kebahagiaan yang berdasarkan pada keadaan atau benda itu tidak bertahan lama. Tetapi marilah kita ajukan pertanyaan dari sudut berbeda. Apakah yang diperlukan untuk membuat Anda takut? Beberapa dari kita, takut kepada ular, yang lain takut laba-laba. Kita semua takut dengan bayangan-bayangan aneh yang melayang-layang di atas jendela kita pada malam hari. Kemudian ada yang takut mendapatkan kanker, kesepian, atau menjadi tua—daftarnya terus berlanjut. Dan tidak seperti kebahagiaan, kita mengetahui bahwa rasa takut memiliki cara untuk kembali hari demi hari, tahun demi tahun.

Chantal J. Klingbeil adalah seorang ibu yang mengajar di rumah, penulis, dan pembicara yang tinggal di Silver Spring, Maryland, AS. Ia menikah dengan Gerald Klingbeil dan suka menghabiskan waktu bersama ketiga putri mereka.

14

Adventist World | 06 - 2011

Penanganan Allah Terhadap Rasa Takut

Rasa takut kelihatannya terjalin dalam gen-gen manusia kita, dan kita semua harus bergumul dengannya dalam beberapa bentuk, di suatu tempat, di suatu waktu. Meskipun Allah suka orang yang takut, Ia tidak bisa hadir bersamaan dengan rasa takut, karena: “kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan” (1 Yoh. 4:18). Allah memiliki cara yang aneh mengatasi rasa takut. Ia tidak memberikan keadaan atau benda baru. Ia hanya memberitahu kita agar tidak takut. Hampir semua komunikasi antara Ilahi dan kita, manusia yang penuh rasa takut, mulai dengan pancaran terang sayap malaikat dan kalimat yang dikenal baik “jangan takut.” Ingat kisah tentang panggilan Yosua? Menghadapi tugas yang kelihatannya terlalu berat untuk ditanggulangi, Allah berkata kepada Yosua, “Janganlah kecut dan tawar hati” (Yosua 1:9). Ketika Salomo menghadapi tantangan menggantikan kedudukan Daud yang terlalu berat, ia diberitahu, “Jangan takut” (1 Taw. 22:13). Yeremia dihadapkan dengan tugas yang lebih berat lagi: ia harus menjadi juru bicara Allah di satu masa ketika kehancuran Yerusalem hanya beberapa tahun lagi. Kendati akan adanya kemalangan yang sudah pasti, Allah memberitahu dia, “Janganlah takut” (Yeremia 1:8). Meskipun perintah sederhana untuk tidak takut mungkin tampak bagus di atas kertas, itu jauh lebih sulit diterapkan menunggu di luar ruangan intensive care unit. Kata-kata mungkin terdengar hampa, tak berbelas kasihan, dan bahkan tak mungkin, tetapi kita melupakan siapa yang memberitahu kita


untuk tidak takut. Allah tidak asing dengan rasa takut. Yesus bergumul dengan rasa takut di Taman Getsemani. Bukan skenario khayalan atau suara-suara aneh di malam hari yang membuat-Nya berkeringat darah. Tetapi pengetahuan tentang rasa sakit, perpisahan, dan lubang pemisah dari kematian kedua yang Kristus hadapi. Ia menghadapi dan menaklukkan bukan hanya kekuatan kematian, tetapi juga kekuatan dari rasa takut. Kisah Dua Wanita

Dua wanita bertemu, satu wanita tua mandul, yang lain seorang perawan muda. Wanita yang tua telah menghadapi pandangan merendahkan sepanjang hidupnya, tuduhan-tuduhan yang dibisikkan, dan rasa takut yang menggerogoti kalau-kalau tidak diterima oleh Allah. Sekarang kedua wanita itu sedang mengandung, melalui campur tangan Allah yang ajaib. Tahun-tahun panjang kemandulan telah mengajarkan Elisabet tentang melawan rasa takut dan menemukan kebahagiaan di luar dari keadaan yang ideal. Elisabet menawarkan penangkal rasa takut kepada Maria. Maria akan memerlukannya. Ia juga tidak akan menjalani kehidupan dongeng juga. Kebahagiaannya sudah pasti tidak akan ditemukan dalam keadaan. Ia harus menjelaskan kisah yang tak terpercaya tentang kehamilannya itu kepada keluarganya. Tunangannya akan memutuskan untuk meninggalkan dia, dan selalu ada aturan kematian dengan dilempari batu karena perzinaan yang harus dikhawatirkan. Tiga puluh tiga tahun kemudian sebilah pedang akan menembus hatinya sendiri menyaksikan Anak-Nya dipakukan di salib, berjuang menarik napas. Elisabet berkata, “Dan berbahagialah ia, yang telah perca­ ya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana!” (Lukas 1:45). “Diberkatilah ia” (Blessed is she, NIV)—dengan kata lain, “Berbahagialah ia.” Elisabet sedang memberitahu Maria bahwa kebahagiaan tidak ada kaitannya dengan keadaan ideal. Kebahagiaan akan berarti menghadapi rasa takutnya dan kemudian memilih untuk menuruti perintah Allah bukan takut. Itu berarti menerima Firman Allah, meminta janji-janji-Nya. Elisabet berkata bahwa ada kedamaian dalam mempercayai bahwa Allah bermaksud baik bagimu. Ia mengetahui bahwa menerima Firman Allah berarti mempercayai bahwa Ia mengasihimu, mempercayai bahwa Ia peduli denganmu dan milikmu. Iman ini mengetahui bahwa Ia memiliki sesuatu yang lebih baik ketika keadaan tidak seperti yang Anda harapkan. Apakah Maria memahami segala sesuatu tentang rasa takut, kebahagiaan, dan semua perubahan tak terduga dalam hidup pelayanannya kepada Allah? Tidak, ia tidak mengerti itu semua. Maria terseret dan kebingungan dengan Anaknya yang sempurna itu. Ia juga harus mempelajari bahwa “takhta Daud, bapa leluhur-Nya” (ayat 32) bukan takhta duniawi. Ia juga harus belajar bahwa pemikiran Allah bukan pemikiran kita, juga jalan-Nya bukan jalan kita (Yes. 55:8). Ia belum mengetahui bahwa rencana keselamatan Allah melibatkan waktu dan ke-

Hampir semua komunikasi antara Allah dan kita, rasa takut manusia, mulai dengan pancaran sinar dari sayap malaikat dan ucapan yang sudah biasa “Jangan takut.” kekalan, bumi dan alam semesta. Maria tidak memiliki gambar besarnya, tetapi ia cukup mengetahui untuk percaya. Ia memilih untuk melangkah maju dalam iman. Seperti Hana, yang menyanyikan lagu inspirasi saat menghadapi rasa takutnya dan meninggalkan harta miliknya yang terbesar—Samuel kecil—di tangan Allah, Maria mulai bernyanyi. Lagunya bergetar dengan kebahagiaan. Keyakinan Maria mengetahui bahwa Allah adalah Juruselamatnya. Ini cukup untuk membiarkan rohnya bergembira meskipun ia belum sepenuhnya mengerti rencana keselamatan Allah atau bagiannya di dalam rencana itu. Setelah pertemuannya dengan malaikat, Maria tahu pasti bahwa Allah telah memperhatikan dia (Lukas 1:48). Di tengah padatnya jutaan penduduk dunia ia tidak akan pernah menjadi orang yang tak dikenal. Keadaan mungkin bisa jadi sulit, tetapi Maria dapat memandang Allah yang mengingat janji-janji-Nya (ayat 54). Ia bebas memimpikan hal yang besar, “Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil” (ayat 37). Maria memiliki keistimewaan unik melihat janji Allah bertumbuh di hadapannya. Ia memiliki keistimewaan memegang Dia yang akan merangkul umat manusia. Ia mengenal Yesus dan tidak pernah meragukan kasih-Nya bahkan pada hari Jumat gelap dan menakutkan itu. Tidak heran ia disebut berbahagia. Apakah yang diperlukan agar Anda dan saya berbahagia? Allah telah memperhatikan kita. Kita bisa memandang di atas keadaan dan rasa takut kita. Kita bisa bernyanyi, bukan karena tetapi kendati apa yang terjadi, di lingkungan sekitar kita. Diberkatilah, ya, berbahagialah “mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yohanes 20:29). n

06 - 2011 | Adventist World

15


C E R I TA S A M P U L

Satu pandangan baru pada pelayanan wanita

Memberdayakan

bagi anita W Pelay Oleh Sandra Blackmer

Mulai dari kekerasan rumah tangga sampai HIV dan AIDS, dari buta huruf, sampai kemiskinan ekstrem, direktur Departemen Pelayanan Wanita General Conference Heather-Dawn Small dan associate director Raquel Arrais sudah melihat semua itu. Dalam upaya mereka untuk meringankan beban para wanita di seluruh dunia, memacu pertumbuhan rohani mereka, dan memberdayakan mereka untuk penginjilan, mereka juga menebarkan harapan untuk masa depan yang lebih baik, baik di sini maupun sepanjang kekekalan. Bagaimanakah mereka melakukan ini? Asisten editor Adventist World Sandra Blackmer berbincang dengan Small dan Arrais di kantor pusat dunia Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, untuk menemukan metode-metode mereka—dan motivasi mereka—Editor. SANDRA BLACKMER: Bagaimana Anda bisa sampai bekerja di Departemen Pelayanan Wanita General Conference.

HEATHER-DAWN SMALL: Pada tahun 1996, saya menjabat direktur pelayanan wanita dan anak-anak di kantor uni Trinidad dan Tobago selama lima tahun. Pada tahun 2001, Ardis Stenbakken, yang saat itu menjabat direktur Departemen Pelayanan Wanita GC, sedang mencari seorang kolega, dan Komite Eksekutif GC memutuskan untuk menempatkan saya pada posisi itu. Saya dipilih menjadi direktur tahun 2005, ketika Ardis pensiun. RAQUEL ARRAIS: Saya menjabat ke-

16

Adventist World | 06 - 2011

pala sekolah ketika Allah memanggil saya untuk bekerja pada pelayanan wanita. Saya melayani sebagai associate director untuk Divisi Amerika Selatan selama lima tahun, dan kemudian dua tahun sebagai associate director untuk pelayanan anak-anak. Saya sudah menjadi associate director untuk Departemen Pelayanan Wanita GC sejak tahun 2005. Bagaimanakah pelayanan wanita berubah sejak Anda pertama kali berkecimpung?

SMALL: Ketika pertama kali saya mulai bekerja di kantor Uni Karibia, departemen pelayanan wanita masih sangat baru. Waktu itu saya adalah direktur per-

tama mereka. Saya menghabiskan waktu bertahun-tahun mengadakan pertemuan dengan para pendeta dan penatua dan anggota gereja menjelaskan sekali lagi dan sekali lagi peran departemen itu. Yang ditakutkan saat itu adalah pelayanan wanita akan menjadi pergerakan kebebasan wanita bukannya fokus pada pelayanan. Tetapi bukanlah semua penjelasan yang kami berikan yang akhirnya membantu orang-orang menerima dan mendukung kami tetapi karena apa yang kami telah lakukan. Saat mereka melihat kami melakukan penginjilan, membantu para wanita dalam kehidupan pribadi mereka, dan terlibat dengan pelayanan jenis lain—itulah yang mengubah pemikiran orang-orang. Kini kita memiliki lebih banyak lagi wanita dalam peran-peran kepemimpinan, yang amat diperlukan karena mayoritas anggota Advent adalah wanita.

Kapankah departemen itu secara resmi dibentuk?

SMALL: Itu dibentuk sebagai Kantor Pelayanan Wanita di tahun 1990 di bawah pimpinan Rose Otis. Baru pada sidang GC tahun 1995, Komite Eksekutif memutuskannya sebagai satu departemen.

p h o t o

c o u r t e s y

o f

h o p e

f o r

h u m a n i t y


Jelaskan misi departemen itu.

SMALL: Kami memiliki tiga kata untuk merangkumkan keseluruhan pernyataan misi kita: pelihara, berdayakan, dan jangkauan luar. Pertama kami berusaha memelihara wanita, yang mencakup segi rohani, fisik, psikologis, dan emosional. Ada begitu banyak wanita terluka dalam gereja, dan kita tidak bisa berkata kepada para wanita ini, “Pergilah dan kabarkan injil kepada dunia,” di saat mereka menghadapi tantangan pribadi yang berat. Kemudian kami berdayakan. Di dalam dunia berkembang banyak wanita bahkan tidak memiliki pendidikan sekolah menengah atas. Jadi

anan

kami produksi sumber dan bahan-bahan pelatihan untuk membantu memberdayakan wanita melalui belajar. Dan akhirnya jangkauan luar. Ketiga kata itu mencakup segala sesuatu yang kami lakukan. ARRAIS: Jika kita membantu wanita bertumbuh dalam hubungan pribadi mereka dengan Kristus pada tingkatan yang lebih dalam, maka mereka akan menjadi lebih terlibat dengan misi gereja. Bila wanita benar-benar terpelihara, mereka bertumbuh dan menjangkau keluar. Salah satu metode yang paling efektif dalam memelihara dan memberdayakan wanita adalah pendidikan. Jika Anda mendidik seorang wanita, maka Anda mendidik satu keluarga, satu komunitas. Itulah sebabnya di tahun 1991 Departemen pelayanan wanita mengadakan program beasiswa. Tahun ini—2011—adalah peringatan keduapuluh program itu. Setiap tahun kami memproduksi dan menerbitkan satu buku renungan wanita untuk mengumpulkan uang bagi pendidikan wanita di seluruh 13 divisi gereja, dan karena kemurahan hati begitu banyak orang, kami mampu menyediakan dana pendidikan kepada lebih dari 1.750 wanita di 150 negara—tetapi kami ingin melakukan lebih banyak lagi. Tak terhi-

tung jumlah wanita di seluruh dunia memiliki sedikit kesempatan untuk bersekolah, memiliki sedikit kesempatan kerja, dan seringkali dibayar dengan upah yang rendah. Hanya pendidikan yang dapat menarik mereka dari kemiskinan, kekerasan, buta huruf, dan kesehatan yang buruk. Apakah tantangan terberat Anda sekarang ini?

ARRAIS: Sulit dikatakan. Ada kekerasan terhadap wanita, masalah kesehatan, buta huruf, kurang kesempatan memimpin dan mengasuh, beban kerja berlebih, dan permasalahan lain. Tetapi intinya adalah membantu wanita mengembangkan satu hubungan yang erat dengan Yesus, bersiap bagi kedatangan-Nya yang segera, dan mengikut panggilan-Nya untuk melayani orang lain. SMALL: Kami berurusan dengan para wanita yang bekerja terlalu keras, beban berlebihan, dan sangat tertekan. Dan di tengah semua itu kami datang kepada mereka dan berkata, “Anda harus berhenti dan menggunakan waktu dengan Allah.” Itu adalah satu tantangan, tetapi kami harus membuat Allah jadi prioritas dalam kehidupan kita. ARRAIS: Kapan pun kami bertanya pada wanita dalam perjalanan kami, “Apakah yang paling Anda inginkan dalam hidup?” Seratus persen dari mereka berkata, “Saya menginginkan lebih banyak waktu—lebih banyak waktu bersama Allah; lebih banyak waktu untuk bertumbuh dalam hubungan saya dengan Dia.” Ini adalah masalah seluruh dunia, entah Anda memiliki teknologi atau tidak. Pekerjaan Anda pastilah kadangkadang terasa berlebihan.

ARRAIS: Kadang-kadang saya pulang ke rumah dan menangis. Saya merasa begitu kecil dan lemah ketika saya harus mewakili semua wanita. Tetapi hal baik tentang pelayanan wanita adalah bahwa kami saling berhubungan. Kami berhubungan dengan penderitaan. Kami pergi ke tempat tinggal mereka, mendengarkan mereka, dan menangis serta bergembira bersama mereka. Maka Anda akan mulai mengerti apa yang sedang dialami para wanita ini. SMALL: Bila Anda memang benar-benar berhubungan dengan wanita dan Anda merasakan kepedihan mereka, perasaan itu menyertai Anda. Allah telah memberikan wanita, hati yang terbuka dan hancur dan merasakan.

ARRAIS: Sekalipun dengan kepedihan dan penderitaan yang banyak dialami para wanita ini, mereka merasakan pengharapan dan masa depan. Mereka menggunakan rasa sakit mereka untuk memberkati. Dapatkah Anda ceritakan satu pengalaman khusus yang menunjukkan ini?

SMALL: Tahun lalu kami pergi ke sebuah desa di India di mana penduduknya sangat miskin. Seorang wanita Advent pergi ke sana sekali seminggu untuk memberi makan mereka. Orang-orang itu mengenali van kami dan segera mulai berbaris ketika melihatnya datang. Ada banyak anak-anak telanjang dan setengah telanjang hanya berbaring di pinggir jalan, dengan ibu-ibu mereka berdiri di sana dan menggendong bayi-bayi kecil mereka. Itu menghancurkan hati! Tetapi kemudian saya berpikir, jika begitu perasaan saya, apakah yang Allah rasakan ketika Ia melihat anak-anak-Nya yang menderita? Ini tidak pernah menjadi maksud dan tujuan-Nya. Jelaskan beberapa proyek di mana pelayanan wanita terlibat di dalamnya.

SMALL: Kami sedang mengajarkan para wanita bagaimana membuat sabun, dan kemudian pergi dari pintu ke pintu dan menjual sabun itu; bagaimana membuat selai kacang dan menjualnya; bagaimana menggunakan mesin jahit; dan keterampilan lain. Kehidupan wanita-wanita itu tidak akan pernah berubah kecuali situa­ si keuangan mereka berubah, kecuali mereka diajarkan satu keterampilan yang akan membantu mereka memberi makan keluarga mereka. Dan dalam proses mengajarkan keterampilan ini kepada mereka, kami memperlihatkan kasih Allah kepada mereka dan bahwa Ia peduli dengan mereka dalam cara yang nyata. Salah satu program paling penting adalah Safe Homes for Women, yang menyediakan naungan bagi korban-korban kekerasan rumah tangga. Satu wanita memberitahu saya bahwa suaminya telah menyiksanya secara fisik selama berta-

Sandra Blackmer

adalah Asisten Direktur Adventist World

06 - 2011 | Adventist World

17


hun-tahun. Staf Safe home membantunya bukan hanya memberi penyuluhan tetapi juga membangun satu kehidupan baru bagi dirinya sendiri. Dan saya pikir, Tuhan, apakah yang akan terjadi sekiranya kami tidak memiliki rumah perlindungan itu di mana Engkau tinggal? Kini wanita itu adalah anggota Kristen Advent Hari Ketujuh yang sudah dibaptiskan. Anda pastilah melihat banyak penderitaan

SMALL: Ya, memang. Ketika pertama kali berkecimpung dalam pekerjaan ini, fokus kami adalah pada pelatihan. Jadi di tahun 2002 saya menghadiri satu kongres wanita yang besar di Afrika Selatan. Selagi di sana saya bertemu dengan seorang wanita muda yang sedang menggendong bayi yang memberitahu saya bahwa ia

Saya menyerahkan bayi itu kembali padanya dan berkata, “Tunggu di sini.” Saya menjumpai pimpinan pelayanan wanitanya dan berkata, “Saya memerlukan seorang pekerja sosial, saya memerlukan semacam orang-orang yang mau mengasuh, dan saya memerlukan wanita yang peduli.” Dalam waktu 20 menit ia membawa sekelompok wanita kepada wanita ini. Tepat di tempat itu ia bisa berhubungan dengan seorang pekerja sosial, juga wanita lain yang mau ke rumahnya setiap hari dan mengasuh dia bersama bayinya. Mereka bahkan menemukan pasangan yang berminat mengadopsi si anak—semua dalam hari yang sama! Ini bisa terjadi hanya pada acara pelayanan wanita di mana Anda bisa berbicara dengan satu sama lain, di mana kebutuhan dipenuhi, dan di mana orang-orang berhubungan.

Dari Kiri ke Kanan: Heather-Dawn Small dan Raquel Arrais

mengidap HIV dan AIDS. Ia tertular penyakit itu dari suaminya, yang sebelumnya telah meninggal, dan dokternya berkata ia juga bisa mati kapan saja. Sekarang ia memiliki seorang bayi kecil, yang—puji Allah!—dilahirkan tanpa HIV dan AIDS. Ia berkata kepada saya, “Saya akan segera mati. Maukah kau mengambil bayi saya?” Saya sedang menggendong anak kecil berharga ini, dan berpikir Ya, saya ingin mengambil bayi ini! Saya menginginkan bayi ini! Tetapi tidak, saya tidak bisa mengambil bayi ini. Apakah yang akan saya lakukan? Saya ingat berdiri di sana sama sekali berlaku bodoh, karena saya berpikir, Apakah yang saya katakan kepada wanita ini? Kemudian saya berpikir: jaringan kerja!

18

Adventist World | 06 - 2011

Anda juga mendukung proyek-proyek seperti proyek mesin cuci [ lihat kotak di sebelah]. Apakah yang hendak Anda katakan kepada mereka yang mungkin meremehkan usaha “kecil” semacam itu?

SMALL: Jika Anda mempunyai satu kebutuhan, maka Anda mempunyai pelayanan. Apa yang terlihat sebagai satu kebutuhan di satu bagian dunia mungkin dipandang berbeda di tempat lain. Beberapa orang mungkin berkata, “Bagaimanakah mereka bisa menaruh mesin cuci di dalam sebuah gereja?” Tetapi ketika Anda menyadari dampak yang dibuatnya pada wanita dalam komunitas itu, dan bagaimana itu banyak membantu mereka untuk berhubungan dengan kita dan melalui kita kepada Allah—itu hebat! Jadi,

ya, kami menginginkan mesin-mesin cuci! Kami menginginkan lebih banyak mesin cuci! Apakah yang dapat para pembaca, yang tidak secara resmi terlibat dalam pelayanan wanita, lakukan untuk membantu?

ARRAIS: Mereka bisa memeriksa karunia rohani yang mereka miliki, hal-hal yang mereka suka lakukan, dan meminta Allah menunjukkan kepada mereka bagaimana menggunakan karunia itu untuk membantu orang lain. SMALL: Dan itu tidak mesti karunia berkhotbah dan mengajar. Para wanita dalam satu gereja yang saya kunjungi membuat keranjang hadiah bagi ibu-ibu yang bayinya mati saat persalinan. Mereka mengumpulkan barang-barang indah untuk dikubur bersama bayi itu. Sungguh pelayanan indah! Dan pada satu pelayanan itu, banyak hadiah yang disertakan. Satu wanita membungkus dan menghias; itu bagiannya. Yang lain suka menjahit dan merajut. Kemudian ada saudara perempuan yang suka membuat kartu-kartu. Semua hadiah ini dipadukan dalam satu pelayanan itu. Allah akan menggunakan apa pun yang kita suka lakukan untuk menjangkau orang lain. Kalau ada satu hal saja yang dipetik oleh para pembaca dari artikel ini, apakah itu seharusnya?

SMALL: Kebutuhan untuk menghubungkan hati ke hati dengan orang lain. Itulah yang Yesus lakukan. Jika orangorang tidak merasakan bahwa kita benarbenar peduli dengan mereka dan mengasihi mereka, maka kita telah kehilangan kapalnya. ARRAIS: Yesus mengangkat dan menguatkan kita. Ia memberitahu kita bahwa kita memiliki nilai. Ellen White berkata dalam Evangelism, halaman 469: “Ketika pekerjaan besar dan menentukan harus dilakukan, Allah memilih pria dan wanita untuk melakukan pekerjaan ini, dan akan gagal bila talenta keduanya tidak dipadukan.” Inilah misi pelayanan wanita. Kami meninggikan wanita, memperkuat nilainya, dan memberikan mereka tempat untuk mengembangkan karunia rohani mereka. Kita harus mengikuti teladan Yesus dan menyelesaikan pekerjaan itu bersama-sama. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Departemen Pelayanan Wanita GC, kunjungi http://adventistwomensministries. org. n


Pelayanan di Penjara Moldova dan Panama

W

anita di divisi-divisi Euro-Asia dan Inter-Amerika menanggapi serius perintah Yesus untuk mengunjungi mereka yang ada di penjara (lihat Mat. 25:36). Sambil memenuhi kebutuhan barang para tahanan, mereka juga memberitahu mereka tentang Juruselamat yang mengasihi mereka tanpa syarat. Moldova Sepuluh penjara menandai pemandangan republik Moldova di Eropa Timur yang kecil, diapit antara Romania dan Ukraina. “Hampir semua tahanan telah ditinggalkan oleh sanak keluarga dan teman mereka, beberapa bahkan oleh ibu mereka sendiri,” kata direktur pelayanan wanita Divisi Euro-Asia, Raisa A. Ostrovskaya. Wanita yang terlibat dengan pelayanan penjara di wilayah itu mengunjungi para tahanan setiap minggu. Mereka membawakan makanan, pakaian hangat, alat tulis, dan benda-benda praktis lain. “Mereka juga memberikan pengharapan, kasih, dan kata penghiburan,” jelas Ostrovskaya. Ostrovskaya menceritakan seorang

E u r o - A s i a

pimpinan pelayanan penjara setempat sebagai “seorang wanita baik yang menjual lampu listrik di pasar untuk nafkah hidup. Di dalam hatinya tidak ada tempat untuk menyimpan segala sesuatu bagi dirinya sendiri,” katanya. “Apa pun yang diterimanya, ia bagikan.” Wanita lain, yang berusia 80 tahun, merajut kaus kaki bagi para tahanan; hitungannya kini lebih dari 300 pasang. Banyak kisah para tahanan yang menghancurkan hati, kata Ostrovskaya, tetapi kadang kala usaha-usaha para relawan pelayanan penjara menuntun orangorang kepada Allah. “Para wanita ini sedang menyediakan dukungan fisik dan rohani kepada banyak orang yang hidupnya seringkali berjuang untuk bertahan hidup,” Ostrovskaya menambahkan. “Melalui pekerjaan mereka 10 jiwa berharga telah dibaptiskan.” Hampir 11.000 orang Advent beribadah di 153 gereja di konferens Moldova Utara dan Selatan. Panama Dona Rosa Tamburrelli, yang jadi terlibat dalam pelayanan penjara setelah pem-

Proyek Mesin Cuci emenuhi kebutuhan sederhana dan praktis dari M keluarga-keluarga miskin di pedesaan di Negara Azerbaijan memberikan kesempatan untuk membagikan

pekabaran Injil di sana. Membatasi Laut Kaspia antara Iran dan Rusia, Azerbaijan mendapatkan manfaat dengan pertumbuhan ekonomi dari hasil ekspor minyak, tetapi kekayaan tambahan itu tidak tersebar rata. Di beberapa wilayah pedusunan bahkan fasilitas dasar seperti pemanas pusat dan suplai airpun tak tersedia. “Wanita-wanita tua terlantar dan orang-orang cacat terlihat di mana-mana,” kata Raisa A. Ostrovskaya, direktur pelayanan wanita Divisi Euro-Asia. “Kemiskinan yang melumpuhkan inilah alasan utama atas apa yang kami sebut proyek mesin cuci.”

D i v i s i o n

MOLDOVA: Wanita-wanita Advent di Moldova menyiapkan makanan untuk dibawa kepada para tahanan wanita di penjara setempat. baptisannya ke dalam Gereja MAHK 18 tahun yang lalu, baru-baru ini dikenal oleh komunitasnya atas peran sertanya yang berarti kepada pelayanan ini dengan satu piagam yang memperingati dampak positif yang ia berikan pada kehidupan para tahanan wanita dan usaha-usahanya untuk mengintegrasikan kembali para wanita ini ke dalam masyarakat. “Tiap tahun Dona Rosa mengadakan satu pertemuan penginjilan di dalam din­ ding-dinding pusat rehabilitasi,” catat direktur pelayanan wanita Inter-Amerika Cecilia de Iglesias. “Sekitar 450 jiwa telah menyerahkan hidup mereka kepada Allah selama kampanye ini. Dan setiap minggu ia menyediakan alat mandi, obat-obatan, dan lebih banyak lagi bagi para tahanan.” Sekitar 94.00 anggota beribadah dalam 246 gereja Advent di konferens Panama Timur dan Barat dan Central Panama Mission. n

Azerbaijan

Dana dikumpulkan dan disumbangkan untuk usaha unik ini yang menutupi biaya satu mesin cuci, yang ditempatkan di Gereja MAHK Baku. Wanita komunitas yang berasal dari keluarga-keluarga berpenghasilan rendah datang ke gereja itu pada waktu-waktu yang dijadwalkan untuk mencuci pakaian mereka. Sambil menunggu mesin menjalankan siklusnya, para anggota gereja wanita mengajarkan wanita-wanita itu tentang Allah dan Alkitab. Proyek itu telah berhasil sehingga pimpinan pelayanan wanita di negara tetangga Moldova, Georgia, dan Ukraina telah mengadakan kampanye pencarian dana untuk mengadakan proyek serupa di wilayah-wilayah mereka. Lebih dari 700 orang Advent Hari Ketujuh beribadah di lima gereja di Azerbaijan, yang memiliki populasi sekitar 9 juta penduduk. n 06 - 2011 | Adventist World

19


Melek Huruf Bulgaria dan Papua New Guinea S

edikit lebih banyak keahlian lagi secara dramatis mengubah kehidupan seseorang—terutama wanita—daripada membaca dan menulis. Ketika seorang wanita jadi melek huruf, statusnya, harga dirinya, dan keahlian-keahlian yang menghasilkan pendapatan, sangat meningkat. Pelayanan wanita sedunia mempromosikan melek huruf, dan melalui program-program ini mereka membagikan pekabaran Injil. Berikut dua contohnya: Papua New Guinea Seorang asisten pimpinan pelayanan wanita setempat di dataran tinggi Papua New Guinea, Mardlyn Francis, bertekad membantu tiga wanita di desanya belajar bagaimana membaca. Ia menggunakan satu-satunya buku yang tersedia— Alkitabnya.

Co u r t e s y

Setelah pelajaran pertama ia meminta tiga wanita itu untuk membawa seorang teman bersama mereka untuk kelas berikutnya, yang ternyata mereka lakukan. Francis kemudian menantang enam wanita ini untuk membawa enam orang lagi. Pada kelas berikutnya, 12 wanita muncul. “Tetapi Mardyln tidak berhenti di sini,” Erna Johnson, direktur pelayanan wanita Divisi Pasifik Selatan, berkata. “Ia memiliki visi untuk mengubah perkampungan tempat tinggalnya.” Mardlyn kemudian meminta wanita itu untuk mengajak suami-suami mereka ke kelas. Bertambah menjadi 24 siswa. Seorang guru dari sekolah dasar setempat kemudian menawarkan kepada Francis untuk menggunakan ruangan kelas, dan pelayanannyapun berkembang. Akan tetapi tidak semua orang senang

o f

t h e

So u t h

Pa c i f i c

D i v i s i o n

HATI YANG TEGUH: Lebih dari 400 orang telah bergabung bersama Gereja Advent karena Mardlyn Francis (kiri) dan sekolah melek hurufnya. Jeannette Egu, Direktur Departemen Pelayanan Wanita Konferens Papua Tengah berfoto bersamanya.

Wanita

Kesehatan & Pemberdayaan Amerika Utara aringan J

etika seorang wanita mendapati dirinya sendiri K dalam situasi kekerasan, ke manakah ia bisa pergi mencari pertolongan?

Di Amerika Serikat, staf dari tiga pusat penyembuhan Jaringan kerja Women’s Health and Empowerment (WHE) atau kesehatan dan pemberdayaan wanita, siap “merangkulnya dalam tangan kasih dan perlindungan” dan menyediakan bantuan profesional baginya dan dukungan yang diperlukannya, kata Mable C. Dunbar, presiden dan CEO organisasi non profit itu. Dunbar, seorang penyuluh profesional berizin, ahli terapi perilaku kognitif berijazah, dan penasihat kekerasan dalam rumah tangga yang berijazah klinis, mendirikan WHE Network di tahun 2008. Disahkan oleh Konferens Upper Colombia dan North Pacific Union.

20

Adventist World | 06 - 2011

Misi dari WHE Network (berkantor pusat di Spokane, Washington), menurut sutisnya adalah, “menyediakan penyembuhan dan pemberdayaan bagi individu, keluarga, rumah, gereja, sekolah, dan organisasi-organisasi lain melalui pendidikan berbasis pendidikan, penyuluhan, pusat-pusat penyembuhan, sumber pendidikan, dan pelayanan pendukung lainnya dalam bidang kekerasan rumah tangga, pelecehan seksual, dan penyalahgunaan terkait.” Juga membantu organisasi-organisasi keagamaan dalam menetapkan aturan dan prosedur yang dapat membantu “mencegah penelantaran anak, melindungi korban, dan meminta pertanggungjawaban pelaku atas tindakan mereka.” “Meskipun bekerja sebagai direktur eksekutif bagi perlindungan yang didanai pemerintah, saya melihat bahwa banyak klien saya adalah orang Kristen,” jelas Dunbar. “Sebagian besar mereka tetap berada dalam hubungan kekerasan karena


Sekitar 250.000 anggota beribadah di 875 gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Papua New Guinea Union Mission. Bulgaria Bersamaan dengan membaca dan menulis, para wanita Advent di Chirpan dan Rizino mengajarkan wanita-wanita lain—sejumlah besar adalah orang Gipsi—cara hidup sehat, keluarga berencana, dan mengatasi kekerasan dalam rumah tangga. Mereka juga membantu anak-anak dari keluarga miskin melakukan pekerjaan rumahnya. Denise Hochstrasser, direktur

P h o t o

c o u r t e s y

o f

WHE

atas apa yang Francis sedang lakukan. Banyak terdengar selentingan miring, dan beberapa orang mengancam dia. Tetapi dengan bantuan dan dorongan dari pendetanya dan direktur pelayanan wanita Konferens Papua Tengah, Jeanette Egu, ia terus mengajar. Para siswanya sekarang berjumlah ratusan. Suatu hari Francis dan para siswanya secara fisik dihalau keluar dari sekolah itu, jadi mereka memasang kain terpal di sebuah tanah lapang yang kosong. Angin yang kuat segera menghancurkan kain terpal itu. Jadi meskipun sebagian besar siswa tidak memiliki pekerjaan, mereka menjual sayuran dari kebun mereka untuk membeli bahan-bahan untuk membangun naungan yang sederhana.

Ketika orang lain di desa itu melihat ini, lebih banyak orang mulai berdatangan ke kelas. Tiga kali Francis dan kelompoknya harus memperluas naungan itu untuk menampung semua siswa. Kini lebih dari 400 anggota telah bergabung dengan Gereja Advent melalui sekolah melek huruf Francis.

BEKERJA BERSAMA: Presiden WHE Network Mable Dunbar (kanan) berbincang dengan Ron Ulmer, seorang pendeta Baptis, yang bersama istrinya, Rhonda, merelakan penggunaan rumah mereka untuk mengelola Patty’s Healing Center.

pelayanan wanita Divisi Euro-Asia, mencatat bahwa “buta huruf sangat berkaitan dengan status sosial yang rendah, kemiskinan, dan kesehatan yang buruk. Kurang kemampuan membaca menjerat wanita ke dalam siklus kemiskinan dengan pilihan terbatas bagi perkembangan ekonomi.” Ia menambahkan bahwa jika wanita belajar untuk membaca, maka mereka akan mampu membaca Alkitab. “Para wanita ini hidup di satu negara yang membatasi kesempatan mereka mengembangkan keahliannya,” kata Hochstrasser. “Mereka juga jadi sasaran terhadap banyak diskriminasi. Untuk menawarkan program melek huruf berdasarkan Alkitab memberikan satu kesempatan unik bagi kita untuk menemui masyarakat di komunitas ini, membaca Firman Allah bersama mereka, dan membagikan Injil.” Sekitar 7.500 orang Advent yang tinggal di Bulgaria. Mereka beribadah di 122 gereja di seluruh negeri. n

mereka pikir itu adalah tugas mereka sebagai Kristen. Tuhan mempercayakan saya untuk mengelola satu pelayanan pemulihan untuk mendukung korban-korban kekerasan dalam rumah tangga dan penganiayaan semacamnya sambil mengatasi permasalahan ini dari sudut pandang Kristen.” WHE Network mencapai misinya melalui tiga pusat penyembuhan: Patty’s, Frieda’s, dan Ellen’s, yang menyediakan penyuluhan berdasarkan Alkitab juga dukungan rohani dan praktis bagi wanita dan anak-anak. Dunbar juga mencatat bahwa “pendidikan adalah salah satu kunci terbesar untuk mencegah penganiayaan dan pemulihan jangka panjang.” Selain pusat-pusat penyembuhan, Dunbar dan timnya memenuhi tujuan mereka melalui kongres-kongres pendidikan, lokakarya dan kelas-kelas bagi orang tua, penyuluhan Kristen profesional dan dukungan bagi pria yang menjadi pelaku kekerasan, dan pedoman dari DVD. “Pusat-pusat penyembuhan yang dikelola WHE menyediakan banyak pengharapan dan penyembuhan bagi wanita yang dilecehkan dan anak-anak mereka,” kata Carla Baker, direktur pelayanan wanita bagi Divisi Amerika Utara. “Pusat-pusat serupa diperlukan di setiap uni dalam divisi ini, karena angka kejadian kekerasan di tengah orang Advent sama besarnya dengan populasi umum. Saya acungkan jempol bagi Mable dan suaminya, Colin, atas dedikasi mereka kepada pelayanan yang penting ini.” Untuk informasi lebih lanjut tentang WHE Network, kunjungi www.whenetwork.com. n

06 - 2011 | Adventist World

21


Peduli

kepada yang

Paling Lemah Botwsana

B

otswana tetap menjadi salah satu negara utama di dunia yang terkena HIV dan AIDS. Pada tahun 2009 sekitar 300.000 orang dewasa—atau seperempat dari populasi berusia 15 tahun ke atas— hidup dengan HIV. Harapan hidup turun dari 65 tahun di tahun 1990-1995 menjadi kurang dari 40 tahun di tahun 2000-2005. Sebagai akibatnya, lebih banyak lagi anak sekarang menjadi yatim piatu. Maka untuk memenuhi kebutuhan terhadap perlindungan dan pemeliharaan

bagi anak-anak paling lemah inilah pelayanan wanita Botswana—dengan bantuan dari pemerintah setempat dan orang-orang Advent di Australia dan Kanada—telah mendirikan enam panti asuhan di seluruh negeri Afrika sebelah selatan ini, yang berbatasan dengan Zimbabwe dan Afrika Selatan. Pusat terbesar, yang menaungi sekitar 20 anakanak usia pra sekolah dan 70 yang lebih besar, ada di Thamaga. “Tujuan kami adalah membantu

mengurangi kekerasan pada anak-anak yatim piatu,” kata Susan Williams, direktur pelayanan wanita bagi Misi Uni Botswana. “Panti-panti asuhan menawarkan satu tempat yang aman di mana anak-anak akan menerima kasih dan perawatan yang layak mereka dapatkan.” Selain menyediakan keperluan dasar, panti-panti asuhan Botswana berjuang mengurangi stres, kekerasan terhadap anak, dan kenakalan anak. Mereka juga menyediakan penyuluhan bagi kebutuhan fisik, emosional, dan pendidikan anak, rujukan kepada bantuan medis, dan pelatihan keterampilan dalam memanggang kue, menjahit, membuat lilin, dan berkebun tanaman organik. “Visi kami adalah memberi pesan pada Botswana bahwa kehidupan itu berharga,” kata Williams, “dan bahwa segala sesuatu harus dilakukan untuk mempengaruhi dan mengurus anak yatim piatu, orang muda, dan yang lemah.” Sekitar 30.000 orang Advent beribadah bersama tiap Sabat di 89 gereja di Uni Botswana. n

* www.avert.org/aids-botswana.htm

p h o t o s

22

Co u r t e s y

o f

s o u t h e r n - a f r i c a - I n d i a n

Adventist World | 06 - 2011

o c e a n

d i v i s i o n

Dari Kiri ke Kanan: ANAK PALING LEMAH: Anak-anak yatim piatu di Botswana menerima kasih dan perawatan yang mereka perlukan di salah satu dari enam panti asuhan Advent di negara itu. MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR: Pakaian sedang dibagi-bagikan kepada anakanak yatim piatu di pusat panti asuhan Place of Peace di Gumare. Bawah: PUSAT PANTI ASUHAN: Pusat Panti asuhan Place of Joy di Maun.


Kemenangan Akhir :

TA M P I L A N KHUSUS

Oleh Gina Wahlen

Menjamah Banyak Jiwa di Seluruh Dunia

c o u r t e s y

o f

w e n dy

Catatan Editor: Dalam artikel ini, kita menemui tiga wanita berbeda dari berbagai tempat berbeda di dunia. Kendati berbeda, satu alur yang sama terdapat pada ketiga kisahnya—masing-masing tersentuh oleh satu buku yang hebat: Kemenangan Akhir, oleh Ellen G. White. Baca selanjutnya untuk mengetahui bagaimana Anda menjadi bagian dari warisan ini.

Mencari Kebenaran:

Wendy Luhabe—Afrika Selatan

“Saya seorang penganut revolusioner, dengan cara yang tidak menonjol,” Wendy Luhabe, dari Johannesburg, Afrika Selatan, pernah memberitahu seorang wartawan. Sebagai salah seorang pengusaha wanita paling terkemuka di Afrika Selatan dan pengusaha sosial, Luhabe telah banyak pencapaian. Tetapi buku Kemenangan Akhirlah yang telah mengubah hidupnya selamanya. Riwayat hidup Wendy Luhabe penuh dengan posisi-posisi tinggi dan sejumlah penghargaan internasional—ia duduk di dewan yang terdiri dari tujuh badan hukum utama dan merupakan anggota dewan dari Johannesburg Securities Exchange. Ia adalah salah seorang pendiri Women Investment Portfolio Holding dan disebut salah seorang dari 50 pengusaha wanita terbesar dunia. Pada tahun 2006 ia ditunjuk sebagai ketua perwakilan utama dari Universitas Johannesburg. Ia memegang jabatan berpengaruh di seluruh Eropa, dan telah menerima penghargaan bergengsi dari World Economic Forum di Switzerland dan penghargaan dari Jepang. Ia telah menulis sebuah buku, Defining Moments, yang keuntungannya, melalui Wendy Luhabe Foundation, digunakan untuk mendidik wanita muda berkulit hitam yang terlantar. Hadiah yang Mengubahkan Hidup

Sepertinya tidak ada yang bisa memperlambat Luhabe, seorang superachiever, sampai pergelangan kakinya patah di awal tahun 2010. Sementara dalam pemulihan di rumahnya, seorang teman memberikannya satu set DVD oleh Mark Woodman, seorang penginjil Afrika Selatan yang memperkenalkannya pada konsep pertikaian besar. Setelah ia memberitahu anak laki-lakinya Lumko dan menantu perempuannya Zanele tentang hal-hal menakjubkan yang ia pelajari, Zanele memberikannya buku Kemenangan Akhir, oleh Ellen G. White. Dengan bersemangat Wendy membaca buku itu dan begitu terkesan sehingga ia mengunjungi pusat buku Advent,

BERSYUKUR: Wendy Luhabe, seorang pengusaha kelas dunia dan aktivis sosial, sangat bersyukur telah diberikan buku Kemenangan Akhir. di mana ia membeli “satu set buku” oleh Ellen G. White. Selain itu, Wendy menghubungi Paul Ratsara, ketua Divisi Lautan Afrika-India Selatan. Ratsara menawarkan untuk belajar Alkitab bersamanya, dan enam bulan kemudian, pada tanggal 23 Oktober 2010, ia mendapat keistimewaan membaptiskan Wendy Luhabe ke dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. “Setelah menjadi anggota Anglican sepanjang hidup saya, dan mencari gereja yang mengikuti kebenaran selama 10 tahun terakhir, saya merasa diberkati karena jalan saya dituntun ke Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh,” kata Wendy. “Bukubuku Ellen G. White itu sangat berharga. Ketika saya mem-

Gina Wahlen adalah seorang asisten editor sementara di majalah Adventist World dan Adventist Review.

06 - 2011 | Adventist World

23

l u h a b e


TA M P I L A N K H U S U S Menemukan Jawaban

baca Kemenangan Akhir, saya mengerti untuk pertama kali, pentingnya apa yang terjadi di Taman Eden, penyaliban Kristus, kecurangan agama saya terdahulu, fakta bahwa dunia itu dicirikan oleh baik atau jahat, dan akhirnya pertikaian antara dosa dan kebenaran. “Saya telah berikan salinan dari buku-buku ini kepada banyak orang untuk dibaca—termasuk seorang uskup dari gereja saya sebelumnya. Kemenangan Akhir melengkapi keputusan saya untuk berpaling dari Gereja Anglican, dan menuntun saya pada baptisan bulan Oktober 2010.”

Kemudian suatu hari Karen, seorang special deputy untuk United States Marshals Service, memperhatikan sebuah buku di meja atasannya ketika berada di gedung peradilan distrik AS di Washington, D.C. Sang supervisor, yang bukan orang Advent Hari Ketujuh, telah membaca salinan Kemenangan Akhir itu, oleh E. G. White. Karena mengenali nama penulisnya, ia minta diperbolehkan meminjam buku itu bila sang supervisor sudah selesai membacanya. Begitu Karen diberikan buku itu, ia tidak bisa menurunkannya. Semua pertanyaan yang menghantuinya selama bertahun-tahun—Apakah segala sesuatu akan selalu seperti ini? Apakah Allah sebenarnya Pencipta? Apakah Yesus benar-benar akan datang lagi?—terjawab saat membaca Kemenangan Akhir. “Allah kejam dan keras yang saya takutkan selama dibesarkan bukanlah Allah yang saya baca dalam Kemenangan Akhir,” kata Karen. “Untuk pertama kalinya saya menyadari apa yang Allah lakukan bagi kita—bahwa Ia benar-benar mengasihi kita ...” Suaranya terputus saat air mata mengalir di pipinya. “Melalui semua itu, Allah yang telah menuntun saya, dan bila mengingatnya sekarang, saya sangat bersyukur karena bisa mengucapkannya.” Karen segera dibaptiskan dalam Gereja MAHK dan sekarang bekerja sebagai pimpinan keamanan di kantor pusat dunia Gereja Advent Silver Spring, Maryland, AS.

Mencari Allah Pengasih:

Karen Banner—Amerika Serikat

Karen Banner rindu menemukan Allah yang penuh kasih—ia dibesarkan untuk mempercayai Allah itu kejam, menghakimi, penuh kritik. Dibesarkan dalam keluarga Katolik Roma yang kuat, Ka­ ren bersekolah di sekolah-sekolah Katolik selama tahun-tahun sekolah dasar dan sekolah menengah, Kendati mendapat pendidikan keagamaan, Karen merindukan sesuatu yang lebih lagi. “Sesuatu di dalam diri saya bertanya-tanya,” kenangnya. “Saya memiliki pertanyaan-pertanyaan tentang Allah dan iman, dan pertanyaan-pertanyaan itu tidak terjawab.” Setelah lulus, Karen melanjutkan pencariannya—mencari jawaban di banyak tempat, termasuk gereja Baptis, tetapi tidak menemukan jawaban yang dicarinya. Meskipun Karen bertemu dan akhirnya menikahi seorang Advent Hari Ketujuh dan bergereja bersamanya, ia “masih memiliki banyak pertanyaan yang untuk beberapa alasan tidak terjawab.”

Mengambil Risiko:

g i n a

w a h l e n

Leah Polischuk—Ukraina

Pertanyaan dijawab: Pada saat ia membaca Kemenangan Akhir, Karen Banner menemukan jawaban bagi sekian banyak pertanyaannya.

24

Adventist World | 06 - 2011

Sudah menjadi kebiasaan teratur di rumah Leah Polischuk—menutupi semua jendela, menutup semua pintu, masuk ke dalam lemari kayu, dan mengetik di bawah selimut untuk meredam suara mesin ketik tangan kuno. Setiap hari Leah membahayakan hidupnya agar orang-orang percaya lain di Uni Soviet bisa membaca bacaan keagamaan selundupan, termasuk Kemenangan Akhir. “Kami tidak memikirkannya sebagai satu risiko,” Leah berkata bertahun-tahun kemudian. “Kebutuhannya besar; kami melakukannya karena kami tahu itu harus dilakukan.” Leah adalah bagian dari jaringan kerja orang Advent di bawah tanah yang memproduksi buku-buku samizdat (terbitan sendiri) gelap selama era Komunis. Lebih dari 30 wanita bekerja sebagai juru ketik dalam jaringan kerja rahasia ini termasuk banyak lagi wanita dan pria sebagai penerjemah, penjilid buku, dan penyebar luas. Selain memproduksi salinan dengan ketikan tangan (kadang-kadang tulisan tangan) dari Kemenangan Akhir dan buku-buku Ellen White lain, jaringan kerja itu juga menerjemahkan pelajaran-pelajaran Sekolah Sabat dan berbagai bacaan keagamaan lainnya. Karena semua mesin ketik baru di U.S.S.R harus didaftarkan dan diawasi oleh polisi rahasia KGB, jaringan kerja Advent mengambil peralatan tua dan sudah rusak dan memperbaikinya untuk digunakan dalam memproduksi buku-buku berharga. Makanan Rohani Penting

“Kemenangan Akhir lebih penting bagi kami daripada roti,” kata Nikolai Zhukaluk, koordinator dari buku-buku samizdat di Ukraina, “karena itu adalah roti rohani.” Leah Polischuk bersama Pendeta Zhukaluk menerima gan-


Dari Atas ke Bawah: Buku Samizdat: Salah satu dari banyak buku Ellen White yang diketik tangan secara diam-diam diproduksi di U.S.S.R. selama rezim Soviet. KERJA RAHASIA: Papan tombol jari dari mesin ketik Rusia digunakan untuk memproduksi ratusan salinan ilegal dari Kemenangan Akhir dan buku-buku Ellen White yang lain.

jaran di penjara karena telah memberikan makanan rohani ini kepada orang-orang. Sementara menjalani waktu di penjara kecilnya, Leah yang berumur 25 tahun menghibur diri dengan bersandar pada Allah dan janji-janji-Nya. “Waktu itu [selama era Komunis] kami biasa menghafalkan banyak ayat Alkitab,” kata Leah, “dan saya ingat banyak janji yang sudah saya hafalkan.” Tak terhalangi oleh waktunya di penjara, Leah, begitu dilepaskan, kembali pada pekerjaannya yang berbahaya menyediakan Kemenangan Akhir dan buku-buku berharga lain kepada mereka yang merindukan kebenaran. Melalui dia dan yang lain yang juga mengambil risiko, ribuan salinan dibagi-bagikan di seluruh Bekas Uni Soviet.

Waktunya untuk Mengambil Risiko:

Anggota Gereja di Mana-mana

Kini orang-orang Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia mengajak untuk mengambil risiko membagikan buku penting dan tepat waktu ini kepada teman-teman, tetangga, rekan kerja— bahkan orang-orang asing. “Jangan malu dan takut akan apa yang mungkin dipikirkan dan dikatakan orang-orang bila mereka memberikan salinan Kemenangan Akhir,” kata Ted N.C. Wilson, Ketua General Confe­ rence. “Pergilah dan percayalah kepada Allah. Percayalah bahwa Ia akan membuat si penerima membaca bahan yang berisi kebenaran itu dan diubahkan.” Banyak orang sedang bergumul untuk memahami peristiwaperistiwa yang bergerak cepat terjadi di sekitar mereka. Keme-

nangan Akhir menyediakan jawaban tepat kepada pertanyaanpertanyaan paling membingungkan dalam hidup mengenai sejarah manusia dan masa depan planet kita. Mengetahui hal ini, Ellen White berseru kepada umat Masehi Advent Hari Ketujuh untuk menyebar luaskan volume ini, karena “dalam Kemenangan Akhir, pekabaran terakhir dari peringatan kepada dunia diberikan lebih jelas daripada dalam buku lain” (Colporteur Ministry, hlm. 127). Masih Berlaku Sekarang

Apakah nasihat ini masih berlaku sekarang ini? Berdasarkan pada pengalaman orang-orang seperti Wendy Luhabe di Afrika Selatan, Karen Banner di Amerika Serikat, dan Leah Polischuk di Ukraina, para pimpinan gereja merasa jawabannya tak dapat dibantah lagi, ya. Untuk mendorong anggota di seluruh 13 divisi dunia untuk membagi-bagikan buku ini kepada orang lain dalam komunitas mereka, Komite Eksekutif gereja dunia memutuskan satu inisiatif yang disebut Proyek Kemenangan Akhir, yakni pembagian massal buku Ellen White di sepanjang tahun 2012 dan 2013. Selain itu, anggota-anggota gereja diajak untuk bersiap bagi pembagian ini dengan membaca buku itu sendiri selama tahun 2011. “Kemenangan Akhir memiliki jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan dunia akhir-akhir ini,” kata Delbert W. Baker, seorang wakil ketua GC dan direktur proyek tersebut. “Saya mendorong para anggota untuk membaca atau membaca ulang buku itu tahun ini, dan kemudian bergabung dengan keluarga gereja dunia dalam membeli banyak salinan dan membuat buku itu tersedia bagi keluarga, teman, dan orang asing.” Salinan Kemenangan Akhir sedang disiapkan untuk dijual dengan potongan harga agar para anggota bisa dengan mudah membeli banyak salinan. Bahasa klasik, dipersingkat, modern, dan versi orang muda akan tersedia. “Kami ingin mendapatkan sebanyak mungkin salinannya,” kata Wilson, “tetapi proyek ini tentang tujuan Roh Kudus, bukan tujuan kita. Jadi biarlah kita dituntun oleh Roh Kudus dan bergerak dengan iman. n

Sekilas Proyek Kemenangan

Akhir

n 2011—masing-masing anggota gereja membaca atau membaca ulang Kemenangan Akhir n 2012-2013—Setiap anggota gereja, jemaat, departemen, dan kesatuan gereja lainnya membagi-bagikan sebanyak mungkin salinan buku itu. n Kunjungi

www.thegreathope.org untuk informasi lebih lanjut.

06 - 2011 | Adventist World

25


P ERTA NYA A N A L K I TA B

Saya sudah mendengar beberapa pertanyaan tentang oknum Roh Kudus dalam buku Wahyu. Apakah Roh dalam Wahyu itu anggota Trinitas? P E R TA N YA A N :

R

oh memainkan peran penting dalam buku Wahyu. Sebenarnya, buku itu mulai dan berakhir dengan rujukan kepada Roh (Wahyu 1:4; 22:17). Namun bagi beberapa orang, fakta bahwa Roh itu tidak digambarkan sebagai makhluk di takhta bersama Bapa dan Anak, berarti bahwa Dia bukan oknum, apalagi anggota dari Keallahan. Mari kita selidiki buktinya.

1. Peran Roh dalam Wahyu: Roh disebut “roh

ja di dunia (16:13, 14). Memang benar bahwa kita kadang-kadang menemukan ayat di mana hanya Anak dan Bapa yang disebutkan (mis., 5:13; 7:10). Tetapi itu tidak membuktikan apa pun. Ada formula triadic di mana tiga oknum Keallahan disebutkan: “Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus” (1:4, 5). Kasih karunia dan damai sejahtera adalah karunia dari Allah yang berasal dalam anggota Keallahan. Buku itu diakhiri dengan sebutan kepada tiga oknum itu: Yesus (22:16), Roh (22:17), dan Allah (22:18). Kita juga menemukan tiga dari mereka disebutkan beberapa kali dalam penglihatan di takhta: ketujuh Roh Allah (4:5); Allah (4:9); dan Yesus di bawah lambang Singa dan Anak Domba (5:5, 6).

Roh

Kudus

kehidupan” (11:11, beberapa terjemahan terbaca “roti kehidupan”), itu artinya Ia adalah kehidupan dan Ia memberikan kehidupan. Dalam 3. Takhta dan Roh: Alkitab, kehidupan diidentiDalam Wahyu, Roh tidak difikasi dengan Allah dan Yegambarkan sebagai duduk di sus. Peran penting lain dari takhta Allah. Ada empat Oleh Roh adalah menyampaikan alasan utama untuk ini. PerAngel Manuel Rodríguez pesan Allah dan Yesus melatama, penekanan diberikan lui karunia bernubuat (1:10; pada Kristus yang duduk di 4:2; 17:3; 19:10; 21:10). Baik takhta bersama Allah berdaYesus maupun Roh berbicara sarkan fakta bahwa Ia mekepada gereja. Masing-masing dari pesan kepada jemaat ini ngalahkan kekuatan jahat. Yesus—Allah dalam daging manumengandung kalimat “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendesia—naik ke surga dan diberi kehormatan duduk di takhta ngarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat” (2:7, bersama Allah (5:12, 13). Kedua, Roh itu sebenarnya dihu11, 17, 29; 3:6, 13, 22). Pesan ini sifatnya mendesak dan biasabungkan dengan takhta. Ia berdiri di hadapannya (4:5), dan nya mengandung janji-janji atau wahyu tentang rencana Allah ketika Anak Domba berdiri di hadapan takhta Ia digambarkan bagi jemaat-jemaat itu, juga tentang maksud Setan. memiliki ketujuh Roh Allah, yakni kepenuhan Roh (5:6). KeYesus menjanjikan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia tiga, meskipun Roh berdiri di hadapan takhta, Ia tidak berparakan datang kepada mereka dalam diri Roh (Yoh. 14:15-18). tisipasi dalam penyembahan Allah dan Anak Domba. Hanya Dalam Wahyu kita melihat Yesus berbicara kepada jemaatempat makhluk hidup dan 24 tua-tua yang tersungkur di haNya melalui Roh, suara dan kehadiran Kristus di dalam jedapan mereka dan menyembah (4:9, 10). Keempat, dalam maat itu. Ia memberkati jemaat (14:13), memberikan kasih ka- Wahyu, fungsi Roh di dalam pengaturan Ilahi terhadap keserunia dan kedamaian kepada orang-orang percaya, dan secara lamatan bukan untuk duduk di takhta, tetapi berada di dunia langsung terlibat dalam misi jemaat itu (22:17). Jemaat ada dan bersama jemaat. Ia adalah “ketujuh Roh Allah yang diutus melalui kuasa dan kehadiran Roh. ke seluruh bumi” (5:6). Ia telah menjadi Hamba Allah, berdiri 2. Keallahan dan Roh: Wahyu mengindikasikan di hadapan Dia untuk menuruti perintah-Nya (1:4). n bahwa Roh adalah salah satu dari oknum Keallahan. Keallahan tidak menyerahkan jemaat kepada satu kekuatan yang tak berwujud! Roh-roh jahat adalah lawan-Nya, dan mereka juga Angel Manuel Rodríguez adalah Direktur Biblical Research adalah makhluk-makhluk perseorangan yang menipu raja-ra-

dalam

Wahyu

Institute, General Conference.

26

Adventist World | 06 - 2011


P E L A JA R A N A L K I TA B

Karunia

Roh

pada

Oleh Mark A. Finley

Akhir Zaman

Karunia paling penting yang diberikan Kristus bagi jemaat-Nya adalah Roh Kudus. Tidak ada karunia yang lebih penting bagi para pengikut Kristus sekarang ini. Yesus menyatakannya dengan jelas: “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yoh. 16:7). Yesus berjanji bahwa dengan ketidakberadaan-Nya, Roh Kudus akan menyatakan kasih-Nya, kasih karunia, dan kebenaran kepada masing-masing orang percaya. Roh Kudus juga akan memberikan kekuatan untuk mengalahkan godaan musuh dan karunia Roh untuk menyelesaikan misi-Nya. Dalam pelajaran ini kita akan mempelajari karunia dari Roh Kudus.

1. Kekhawatiran apakah yang diekspresikan Paulus kepada jemaat di Korintus mengenai karunia roh?

“Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya” (1 Kor. 12:1). Paulus ingin agar orang-orang percaya di Korintus

tentang karunia-karunia Roh.

Jemaat di Korintus memberikan sejumlah masalah kepada Paulus. Ada pemecah belahan dalam jemaat; konflik membara di tengah para anggota; kebejatan moral merasuk ke dalam jemaat; beberapa anggota menuntut satu sama lain di pengadilan umum. Perjamuan Kudus diselewengkan; beberapa anggota jemaat yang lebih kaya membawa makanan yang banyak untuk berpesta di Perjamuan Kudus Allah, sementara orang-orang miskin dibiarkan kelaparan. Ada kesalahpahaman dan penyalahgunaan karunia roh pemberian Allah yang telah menjadi sumber kesombongan rohani dan kecongkakan dalam keagamaan.

2. Dalam dua cara spesifik apakah karunia Roh Kudus diperlihatkan?

“Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang” (1 Kor. 12:4-6). Semua karunia Allah yang berbeda-beda menuntun pada berbagai macam

dan

.

Semua karunia pemberian Allah terlihat dalam pelayanan dan aktivitas yang melayani dan memberkati orang lain. Karunia-karunia Allah tidak secara eksklusif untuk kita; itu diberikan untuk melayani orang lain.

3. Apakah maksud utama dari semua karunia roh?

“Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus” (Ef. 4:11, 12). Karunia Allah diberikan untuk

orang-orang kudus, dan _________________ tubuh Kristus.

06 - 2011 | Adventist World

27


Tujuan ganda dari masing-masing karunia yang Roh berikan kepada umat-Nya adalah untuk memperlengkapi mereka bagi kehidupan bersaksi dan pelayanan dan membangun iman mereka.

4. Berapa lamakah karunia Roh tetap ada dalam jemaat Kristus?

“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef. 4:13). “Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus. Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus” (1 Kor. 1:7, 8). Karunia-karunia Roh akan tetap ada dalam jemaat sampai hari Tuhan kita

.

5. Di manakah seseorang menemukan karunia Roh?

“Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.” (1 Kor. 12:18). “Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat” (ayat 27, 28). Allah menempatkan karunia-karunia Roh dalam

.

Ini merupakan satu prinsip yang sangat penting: Karunia-karunia Roh Kudus ditemukan dalam jemaat Allah. Jika Anda ingin menemukan karunia Roh yang asli, dalam pertunjukan yang penuh, Anda akan menemukannya di tengah umat Allah di akhir zaman yang menuruti hukum.

6. Kepada siapakah karunia-karunia Roh diberikan? Apakah hanya untuk sedikit orang yang terpilih? Siapa yang menentukan siapa yang menerima karunia apa?

“Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya” (1 Kor. 12:11). Karunia-karunia Roh Kudus diberikan pada tiap-tiap seperti yang dikehendaki

__

Bila kita menyerahkan hidup kita kepada Kristus dan diubahkan oleh kasih karuniaNya, Roh Kudus menanamkan karunia roh kepada masing-masing orang percaya untuk memperkuat iman kita dan untuk memberkati jemaat dan komunitas. Roh Kudus menentukan siapa yang menerima karunia apa. Alkitab mengajarkan kita untuk “memperoleh karunia-karunia roh” (1 Kor. 14:1), tetapi tidak memerintahkan kita untuk mencarinya. Kita menginginkan karunia roh karena kita rindu bertumbuh dalam Kristus dan bersaksi kepada orang lain. Kita tidak harus mencarinya, karena kita mempercayakan Roh Kudus menyatakan karunia itu yang secara istimewa dirancang oleh Allah dan disesuaikan bagi kita. Apabila kita berhasrat untuk menyatakan buah Roh dalam kehidupan kita, maka Allah akan memberikan kita karunia Roh berkelimpahan. Ketika Allah memiliki sekelompok orang yang menyatakan belas kasih, kebaikan, pengertian, kesabaran, dan kasih-Nya kepada dunia melalui kuasa Roh KudusNya, maka Ia akan mencurahkan kuasa Roh Kudus-Nya tanpa terbatas. Karunia Roh akan sepenuhnya diperlihatkan dalam jemaat Kristus, dan seluruh dunia akan dijangkau dengan Injil Yesus Kristus. Maukah Anda menundukkan kepala sekarang juga dan meminta Tuhan kita membuka hati Anda untuk menerima karunia Roh yang Ia sediakan bagi Anda? Akankah Anda memberitahu Yesus bahwa Anda akan menggunakan karunia yang Ia berikan untuk memberkati orang lain, dan oleh iman, akankah Anda menerima kenyataan tentang karunia Roh Kudus?

28

Adventist World | 06 - 2011

.


Dari Pelosok Dunia S U R AT Mendengar Apa yang Roh Katakan

Dalam “Sola Scriptura dan Ellen G. White” (Maret 2011) contoh-contoh yang dikutip oleh Tim Poitier layak mendapat pujian. Akan tetapi bila tiba pada masalah norma, “aturan” dari “iman dan perbuatan,” itu haruslah sola scriptura. Inilah bagian yang gagal dibahasnya. Jika satu doktrin diajarkan oleh Ellen White dan dukungan Alkitabnya sejalan dengan ayat pembuktian, kemudian orang bijak akan berkata, “Itu adalah sola scriptura bagi saya.” Sekali lagi, jika didapati adanya pendirian teologi yang dianjurkan Ellen White akibat penafsiran yang buruk, orang bijak akan membiarkan Alkitab menjelaskan dirinya sendiri, meskipun dengan adanya pertimbangan sentimentil melakukan yang lain dari itu. Demi kepercayaan dan keaslian denominasi ini harus dianjurkan dan harus dilakukan. Tentu saja peran Ellen White itu bersifat penggembalaan, bukan bersifat aturan.

Angus McPhee Rathmines, New South Wales, Australia Bantu Saya untuk Mengerti

Dalam membaca laporan “Wilson Keynotes Nordic Adventist Pastors’ Meeting,” oleh Miroslav Pujic dan Thomas Miller (Maret 2011), saya bingung dengan penyertaan kalimat berikut: “Gunnar Peddersen, dosen pensiunan dari Newbold College, membantu para partisipan memahami lebih baik penyimpangan dari pemahaman teologi kita” (huruf miring ditambahkan). Apakah ini berarti bahwa kita menganut kepercayaan teologi yang menyimpang sebagai satu jemaat, atau apakah itu mencerminkan sesuatu yang jelas terbukti bagi mereka yang hadir, tetapi membuat para pembaca salah mengerti melalui dugaan atau sangkaan? Menurut saya pernyataan ini perlu pembelaan atau penjelasan.

David R. Syme Willow Vale, New South Wales, Australia

Pernyataan teman kita, Stevens, benar. Kesalahan proses penyuntingan mengubah pernyataan Rodriguez yang sebenarnya, dan kesalahan itu terlewatkan oleh para editor dan para copy editor kita. Kami memohon maaf atas kesalahan kami. —Para Editor. Jawaban Sebagian

Saya kecewa membaca artikel Angel Rodriguez “Kejahatan Akhir Zaman—Pertanyaannya: Siapa, atau Apakah, Antikristus itu?” (Februari 2011). Itu adalah pertanyaan yang sangat bagus, tetapi sayangnya jawaban tidak diberikan. Kalimat terakhir menguraikan misi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh: “Misi mereka adalah mengabarkan Injil kekal keselamatan dan mengungkap Antikristus.” Bagaimanakah kita bisa mengungkap kekuasaan si Antikristus jika kita tidak mengetahui siapa atau apa itu? Apakah kita sudah melupakan apa itu Reformasi Protestan? Itu lahir dari penemuan ganda: “pertama, penemuan kembali Kristus dan keselamatan-Nya; dan kedua, penemuan identitas Antikristus dan kejatuhannya.... Seluruh reformasi berpatokan pada kesaksian ganda ini” (Le Roy Edwin Froom, The Prophetic Faith of Our Fathers, vol. 2, hlm. 243). Wycliffe, Luther, Calvin, Knox, Melanchthon, Wesley—hampir semua pembaru mengidentifikasi Kepausan sebagai Antikristus. Kita harus membawa pekabaran kemurahan dan peringatan terakhir kepada dunia. Itu disebut pekabaran tiga malaikat dari Wahyu 14:6-12. Misi kita adalah mengajak orang-orang untuk menerima Injil kekal Yesus Kristus. Ini menuntut agar peringatan terhadap Antikristus dan pekerjaannya diberikan.

Roger Kerr New South Wales, Australia Tentang Natal

Saya sangat diberkati dengan “Orang Kristen dan Natal,” oleh Angel Manuel Rodriguez (Desember 2010). Ini sudah sangat jelas. Pernyataan terakhir penulis berkata kepada saya: “Natal menyedia-

kan satu kesempatan baik untuk mengingatkan umat manusia bahwa Anak yang dilahirkan di Betlehem itu akan segera datang.” Terima kasih karena telah menerbitkan ini. Maranatha.

Evie Kinman Sutherlin, Oregon, Amerika Serikat Mengakhiri Malam

Adventist World bulan Juni 2010— dampak luar biasa dari selembar kertas! Saya berterima kasih kepada Allah atas majalah ini. Majalah itu menambah iman saya dan mengingatkan saya tentang Yesaya 8:20. Saya juga berterima kasih kepada Angel Manuel Rodriguez atas riset Alkitabiah dan penjelasan yang ia berikan tentang kata “pagi” dalam “Meditasi Pagi.”

Andrew Kuuliza Ramandizi Bukavu, Republik Demokrasi Kongo. Para Pembaca di Seluruh Dunia

Saya suka membaca Adventist World, majalah masa kini. Ada banyak cerita, juga laporan misi terkini, suguhan Alkitabiah, dan sedikit tentang pengetahuan kesehatan. Allah bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya dalam cara yang mistrius. Saya tahu bahwa saya memiliki tanggung jawab untuk bekerja bersama Allah dan membagikan iman saya dengan orang lain yang tidak mengenal Allah yang benar. Majalah ini menyegarkan kebutuhan rohani saya. Saya bersyukur karena majalah ini memberikan lebih banyak pengetahuan tentang Alkitab dan memotivasi saya untuk belajar lebih banyak lagi. Semoga Allah dengan limpah memberkati mereka yang menyiapkan jalan Tuhan.

Mr. Van Ceu Central Myanmar Mission Taungngu, Myanmar

06 - 2011 | Adventist World

29


Dari Pelosok Dunia S U R AT Adventist World memang majalah kelas satu dan sangat dihargai di gereja kami. Tolong jaga pekerjaan bagusnya. Semoga Tuhan memberkati kalian semua.

Bosilka Lipkovich Victoria, Australia Saya tinggal di Rusia. Saya suka membaca berbagai majalah dan cukup beruntung mendapati tentang majalah bagus Anda, Adventist World. Isinya artikel-artikel yang bagus dan menarik. Saya mengharapkan keberhasilan Anda dan para pembaca yang lebih menghargai.

Igor Shtyhan Belgorodskaya Oblast, Rusia Salam dalam nama Tuhan dan Sahabat kita, Yesus Kristus. Terima kasih banyak atas majalah yang mengangkat dan mengilhami.

Hetani Ngobeni Afrika Selatan Saya suka membaca Adventist World. Saya mempelajari kebenaran-kebenaran

besar tentang Alkitab. Terima kasih atas dukungan besar yang Anda berikan kepada penduduk Afrika.

Kennedy Mogire Kenya Terima kasih atas pekerjaan besar yang Anda lakukan.

Nyakamatura Matatiya Uganda Meluruskan Kejadian

Di dalam kolom artikel Warisan Advent, “Margaret Rowan: Kehidupan Aneh dari Seorang Nabi Palsu” (Adventist World, April 2011) ada kesalahan laporan yang mana Arthur White, anak dari W. C. White, dinyatakan bertanggung jawab oleh karena meninggalkan para pengunjung di ruangan kumpulan naskah, memberikan kesempatan bagi dokumen palsu untuk diselipkan di antara tumpukan naskah asli itu. Akan tetapi, Arthur White menyatakan dalam sebuah dokumen di dalam berkas White Estate, bahwa ada

seorang wanita muda bekerja paruh waktu sebagai sekretaris untuk White Estate membawa para pengunjung “ke bawah melalui ruangan kantor dan ke dalam perpustakaan dan sempat membuka beberapa pintu. Wanita itu menyadari bahwa para pengunjung ingin sekali melihat beberapa tulisan tangan Ny. White’. Pada waktu wanita muda itu membuka pintu penyimpanan naskah tersebut dan mencoba menghidupkan saklar lampu … listrik lagi padam ... kemudian dia meninggalkan para pengunjung tersebut di ruangan kantor tersebut dengan pintu penyimpanan naskah tetap terbuka sementara ia pergi mencari lampu penerangan sementara” (dari “Worship Talks on Margaret Rowen,” oleh Arthur L. White). Kami memohon maaf atas kesalahan ini.—Para Editor Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 250 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang akan ditampilkan.

RUANG DOA Saya sedang mengambil langkah iman dan akan dibaptiskan dan menyerahkan hidup saya kepada Yesus. Tolong ingat saya. Seringkali orang tua saya, bukan Advent, berkata saya memberontak pada keluarga. Tetapi saya merasa waktunya tepat untuk menyerah diri kepada Dia yang mengasihi saya lebih dahulu. Abraham, Kenya

(MUAS) agar mendapat air yang bersih dan bisa diminum untuk kampus. Conally, Myanmar

Sudah dua setengah tahun saya tuli. Saya tidak mengetahui penyebabnya dan tidak memiliki uang untuk pengobatan di rumah sakit. Saya merasa kondisinya semakin buruk. Tolong doakan saya. Gerard, Côte d’Ivoire

Saya mulai jenuh, dan benar-benar memerlukan kebangunan bagi jiwa saya. Saya memerlukan agama di masa dulu yang pernah saya alami. Tolong doakan saya. Audrey, via e-mail

Tolong ingat mendoakan perluasan asrama wanita Myanmar Union Adventist Seminary

30

Adventist World | 06 - 2011

Tolong doakan siswa-siswa di Universitas Nairobi (UONSDA) yang sedang bergumul dalam kehidupan rohani mereka agar mereka terus bertumbuh kuat. Julius, Kenya

Kami akan mendapatkan seorang pendeta baru dalam waktu beberapa bulan. Tolong doakan kami agar Allah mengarahkan orang

yang tepat untuk gereja kami. Kami memer­ lukan bantuan doa kalian agar kehendak Allah yang terjadi. Ken, Amerika Serikat Terimakasih karena telah mendoakan pekerjaan misi kami. Sejak kalian mulai berdoa, segala sesuatu benar-benar terbuka bagi kami. James, Guyana Tata cara untuk Ruang Doa: Kirimkan permohonan doa saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohon­ an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 75 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas dan disesuaikan dengan kolom yang tersedia. Walaupun kami akan mendoakan setiap permohonan doa yang masuk pada saat kami mengadakan pertemuan staf mingguan, tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.


PERTUKARAN IDE

Sebuah

OneDayChurch K

etika sekelompok teman memilih untuk meninggal­ kan gereja, George dan 29 anggota lain memutuskan un­­tuk “tetap di tempat” dan memulai satu jemaat orang percaya Advent Hari Ketujuh yang baru di Barrio Um, Mozambique. Mereka beribadah di bawah pohon di tempat Clara dan berdoa agar suatu hari mereka akan memiliki bangunan gereja. “Kalian tidak bisa mempercayai orang Advent,” teman-teman lama mereka menertawakan. “Mereka akan melupakan kalian!” Kemudian suatu hari George diajak oleh Maranatha Volunteers International untuk melayani sebagai penerjemah bagi para relawan dari New Zealand yang sedang membangun gereja di Inhamissa yang berdekatan. Ia setuju dan dengan cepat “bersahabat erat” dengan para relawan Kiwi. Suatu hari George bertanya apakah mereka bisa mensponsori OneDay Church di Barrio Um. Para pimpinan konferens dan Maranatha setuju, tetapi mendapati bahwa jemaat itu belum mampu menyediakan lahan bagi sebuah gereja. Saat itulah Clara berkata, “Kami mengadakan pertemuan di halaman depan rumah saya selama ini; kita bangun saja gerejanya di sini!” Ketika tim bangunan relawan tiba, mereka mendirikan gereja itu di daerah terbuka antara ruang tidur Clara dan dapur Clara. Barrio Um adalah satu komunitas aktif dengan jalan sempit, rumah-rumah berisi keluarga besar, dan banyak anak; semua turut membantu mengukur besi baja, membawa batu bata, dan menyanyikan lagu-lagu VBS. Saat peresmian gereja George berkata, “Gereja ini—yang merupakan jawaban dari doa-doa kita—adalah penegasan bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sesungguhnya ingat dan peduli!” Ingat teman-teman lama dulu yang mengejek George bersama orang-orang percaya lainnya di Barrio Um? Beberapa orang datang ke peresmian itu. Mereka menyanyi. Mereka berdoa. Mereka menangis. Dan banyak yang berkata, “Kami akan kembali Sabat berikutnya!” Program OneDay Church adalah usaha kerja sama antara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Adventist-laymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Kisah-kisah ini muncul ke hadapan Anda setiap bulan dari “tukang cerita” Maranatha, Dick Duerksen.

“Lihatlah, Aku Datang Segera…” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbitan Ted N. C. Wilson, chair; Benjamin D. Schoun, vice chair; Bill Knott, secretary; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, legal advisor Komite Koordinanasi Adventist World Lee, Jairyong, chair; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Pemimpin Redaksi Bill Knott Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Gerald A. Klingbeil (associate editor), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran, Gina Wahlen Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Choe, Jeong-Kwan Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Asisten Eksekutif Redaksi Rachel J. Child Para Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Alfredo Garcia-Marenko Pelayanan Pembaca Merle Poirier Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Fatima Ameen Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada Para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 7, No.6

06 - 2011 | Adventist World

31


L

KASI

M A S YA R A K A T

DI BELAHAN DUNIA MANAKAH INI?

K E H I D U PA N A D V E N T

Sabat, tanggal 26 Mei 2011 selamanya akan menjadi satu hari yang tak dapat dilupakan bagi kami. Kakek saya, Wilson Geerdharry, yang berusia 90 tahun, dibaptiskan. Ia adalah seorang mantan sersan militer selama Perang Dunia II, dan siapa pun akan setuju bahwa Tuhan memelihara hidupnya selama krisis itu agar ia bisa mengenal Dia dan memberikan hatinya kepada Tuhan. Saya hanya ingin membangkitkan semangat saudara-saudara kita yang kekasih. Jangan cemas tentang seseorang yang sangat kalian kasihi dan kelihatannya bersikap acuh kepada Allahmu. “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya” (Pkh. 3:11). Pujilah Raja kita!

—Sylvana Ramhit-Heritony, Mauritius

M i c k e y

N i c k l e s s

K U T I PA N B U L A N I N I

“Kisah perjalanan kita di dunia ini berakhir dengan langkah terakhir kita yang berlanjut menuju kekekalan. Apa yang akan membuat perbedaan (atau tidak ada) adalah apabila kita telah berjalan bersama Yesus Kristus.” —Marcio César Cordeiro Calado, salah seorang anggota dari Gereja Masehi Advent Hari ketujuh Pesqueira, Pernambuco, Brazil

—Informasi dihimpun dari Laporan Statistik Tahunan ke 147—2009, yang disusun oleh Kantor Arsip dan Statistik untuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference.

F i e r r o

total 135 beasiswa dihadiahkan dari Dana Beasiswa Pelayanan Wanita General Conference di tahun 2009.

JAWA B A N : Di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, “delegasi” kecil untuk sidang General Conference ini bermain dengan tas di Georgia Dome selama salah satu acara, mungkin sambil merenungkan apa gerangan perannya kelak dalam gereja (dan membawa sebuah tas tangan cantik)!). Untuk membaca tentang wanita Advent yang terlibat dalam pelayanan, lihat halaman 16-22 pada Adventist World bulan ini.

32

n Sejumlah

L e o n a r d o

SUDAHKAH AN DA TAHU? n Pada tahun 2009 wanita Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia mengadakan 66.200 serial pertemuan penginjilan; dan 127.545 orang dibaptiskan sebagai hasil langsung dari pelayanan wanita itu.

Adventist World | 06 - 2011


Berita Dalam Negeri

Forum Teologi

P

ada hari Senin tanggal 3 April 2011, Fakultas Filsafat Universitas Klabat melaksanakan Forum Teologi yang membahas beberapa topik yang dianggap penting untuk diketahui oleh pimpinan-pimpinan jemaat. Setelah disebarkan undangan kepada jemaat-jemaat yang ada di Konferens Minahasa Utara maka pada hari Senin, sudah hadir sekitar 200-an pendeta, ketua-ketua jemaat dan anggota jemaat untuk mengikuti seminar ini. Sekalipun biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti Forum Teologia ini Rp. 100.000 per peserta, tetapi tidak menghambat keinginan para peserta untuk hadir. Acara sudah dimulai dengan renungan oleh Ibu Ellen Lintuuran-Rompas. Selesai renungan, Rektor Universitas Klabat, Dr. A. T. Mambu memberikan ucapan selamat datang sekaligus membuka acara secara resmi. Acara inti menghadirkan empat pemakalah. Dua pembahasan pada pagi hari dan dua pembahasan setelah makan siang. Ada pun topik-topik yang dibahas adalah: 1. “Kisi-Kisi Garis Waktu Daniel 12” oleh Pdt. Dr. V. Lumowa dengan moderator Pdt. C. Tangkudung. 2. “Kehendak Manusia versus Kehendak Tuhan, Pemimpin Rohani Wajib Memilih yang Mana?” oleh Pdt. Dr. J. Tumalun dengan moderator Pdt. D. Sepang. 3. “Pemeliharaan Sabat” oleh Pdt. Dr. A. Pasuhuk dengan moderator Pdt. E. Lumingkewas. 4. “Musik dalam Gereja Advent” oleh Pdt. Dr. M. Wauran dengan moderator Pdt. L. Woy.

Fakultas Filsafat UNKLAB Setiap selesai pembahasan selalu diikuti dengan ruang tanya jawab selama kurang lebih 30 menit kemudian pada pada pukul 16.30 sampai pukul 18.00 adalah tanya jawab secara umum untuk semua pertanyaan yang belum sempat ditanyakan. Banyak pertanyaan yang sudah ditanyakan dan sudah dijawab oleh semua pemakalah dengan baik. Semua peserta menyambut positif Forum Teologia ini dan mengharapkan agar Forum seperti ini akan terus dilaksanakan pada waktu mendatang. Retret Fakultas Filsafat

Mulai tanggal 14-17 April 2011 Fakultas Filsafat mengadakan Retreat di Tanjung Merah. Tema yang diangkat adalah “Facing Challengges, Facing with Jesus. Retreat ini telah menghadirkan empat pembicara utama yaitu: hari Kamis malam, Pdt. J. Rumambi, direktur ADRA Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur. Hari Jumat pagi, Drs. M. Silinaung, MSi, ketua jemaat Maasing, hari Jumat Malam, Pdt. Dr. V. Lumowa dan pada hari Sabat, pagi dan sore dilayani oleh Pdt. Y. S. Bindosano, Sekretaris Eksekutif Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur. Acara ini sangat bermanfaat karena telah memberikan banyak bekal bagi calon-calon pendeta agar boleh menyiapkan diri sebaik-baiknya sebelum terjun ke lapangan.

—Dilaporkan oleh Allan Pasuhuk

Panen Susulan

SLA Doyo Baru, Jayapura, Papua

P

uji TUHAN. Hanya itu kalimat yang bisa terucap ketika menyaksikan 10 (sepuluh) siswa yang keluar dari air baptisan sebagai hasil ‘panen susulan’ di Sekolah Lanjutan Advent Doyo Baru, Jayapura, Papua. Setelah bulan yang lalu 14 (empat belas) jiwa menyerahkan diri bagi Yesus sebagai ‘buah sulung’ SLA Doyo Baru di tahun 2011, dan dilanjutkan dengan pendalaman Firman TUHAN di asrama dan ruang kelas, maka kembali institusi TUHAN ini menuai 10 (sepuluh) Jiwa bagi Yesus lewat ‘Pekan Doa’ susulan bertajuk ‘Kebahagiaan Sejati’ yang dipimpin langsung oleh Chaplain SLA Doyo Baru Pdt. Dr. Bruce H. R. Mauri, MA.Ed. yang didaulat sebagai pembicara utama. Pekan doa ini berlangsung pada pagi dan malam hari mulai dari tanggal 11-16 April 2011. Acara ini setiap harinya dihadiri oleh para siswa, dewan guru dan staf serta anggota

jemaat yang semakin menarik karena selalu diwarnai dengan lagu-lagu pujian dan acara-acara yang menarik. Seperti pekan doa bulan yang lalu, hajatan ini juga dibuat dengan biaya yang sangat kecil namun atas pekerjaan ROH

06 - 2011 | Adventist World

33


Berita Dalam Negeri KUDUS yang ditopang oleh usaha dari para pemimpin sekolah, dewan guru, staf dan pendekatan personal para siswa maka ‘panen susulan’ bisa terjadi kembali di kampus SLA Doyo Baru. Dari 10 siswa yang berani menyatakan komitmennya untuk mengikut Yesus, delapan di antaranya berasal dari latar belakang Non-Advent yang telah belajar dan menemukan ni-

lai kebenaran sehingga berani berdiri bagi Yesus dalam masa muda mereka. Acara baptisan ini dilaksanakan pada hari Sabat (16/04) di sungai kecil di belakang kampung Bambar, Doyo Baru yang dipimpin langsung oleh Direktur Seminary Advent Papua, Pdt. DR. Frans Kafiar. —Dilaporkan oleh Harold Oijaitou

Perlawatan IKAWARSA Jemaat Sinai Soreang, Bandung

I

Kegiatan acara dimulai dari acara Sekolah Sabat, khotbah, seminar kesehatan, diskusi tentang hipertensi kemudian periksa tensi serta konsultasi, kunjungan kali ini khusus mela-

buat. Salah satu kegiatan Ikawarsa tahun ini ialah mengadakan kunjungan ke Jemaat Sinai Soreng pada Sabat, tanggal 9 April 2011 kegiatan ini dikoordinasi oleh ketua yang membawahi yaitu Ibu. E. Mandalas dan sebagai kepala seksi Kerohanian yaitu Nz. Nancy Syahailatua. Dalam kunjungan ke Jemaat Sinai Soreng selain anggota Ikawarsa peserta juga dari utusan beberapa unit pelayanan seperti Pediatric, Kamar Operasi dan South Wing 2, dengan jumlah peserta 12 orang.

yani anggota Jemaat Sinai Soreang yang berjarak 30 km dari Bandung tepatnya di daerah Kabupaten Bandung arah selatan. Jumlah anggota gereja yang dilayani berjumlah 25 orang saja, kunjungan ini sangat membantu dalam memberikan informasi tentang kesehatan dan sekaligus menjadi berkat bagi seluruh anggota.

katan Wanita Rumah Sakit Advent (IKAWARSA) merupakan bagian dari pelayanan kaum wanita di RSAB yang anggotanya terdiri dari wanita baik karyawan, juga istri karyawan yang tidak bekerja. Tahun 2011 ini program Ikawarsa sudah dibuat dan struktur yang baru telah dibuat juga. Dalam melaksanakan tugas dan pelayanan, Ikawarsa telah membentuk struktur organisasi sebagai berikut: Sebagai pelindung, Dr. Jay. M. Tombokan, MBA, Penasehat; Ns. M. Nusawakan, MSN, Ketua Umum; Ibu. E. Tombokan, Sekretaris; Lenda Taliwongso, Bendahara; Liana Peyoh, Humas; Ellen Sopandi dan Kathleen Siringoringo. Kemudian ketuaketua yang membawahi seksi-seksi: ketua I, Dr. Grace Ran­ tung membawahi seksi kesehatan dan seksi sosial, ketua II, Ibu E. Mandalas membawahi seksi kerohanian dan seksi musik, Ketua III, Ns. Lily Trisno membawahi seksi dana dan seksi keterampilan. Masing-masing seksi telah membuat programnya untuk tahun 2011, dan diharapkan semua anggota Ikawarsa RSAB terlibat pada setiap kegiatan yang telah di-

34

Adventist World | 06 - 2011

—Dilaporkan oleh Bredly Sampouw


Tali Kasih BAKORPASM

Penyerahan Bantuan untuk Desa Tempel-Padang Bulan

B

AKORPASM (Badan Koordinasi Pemuda Advent SeKodya Medan) pada hari Selasa 5 April 2011 mulai pukul 14.00 sampai selesai telah memberikan bantuan sosial berupa 100 paket bahan kebutuhan sehari hari kepada Masyarakat yang terkena musibah banjir di 2 titik yaitu di

Desa Tempel-Padang Bulan dan Perumahan Simalingkar Medan. Bantuan sosial ini sendiri tidak terlepas dari peranan Bapak Sopar Siburian, SH. MH selaku anggota DPRD Sumatera Utara yang merupakan juga salah seorang Ketua GMAHK Teladan Medan. Dana yang digalang untuk bantuan ini terkumpul lebih kurang Rp. 10.000.000 yang juga merupakan partisipasi dari

seluruh anggota, para penasehat/sponsor Pemuda Advent di Kota Medan dan dari beberapa anggota DPRD maupun Provinsi Sumatera Utara. Acara Sosial di 2 titik ini disambut dengan gembira campur haru dari Masyarakat yang terimpa bencana yang ratarata rumah mereka terendam air sampai ke atap sehingga merusakkan semua barang yang ada di dalam rumah. Seluruh lapisan masyarakat yang menerima bantuan mengucapkan banyak terima kasih atas tali kasih dari Pemuda Advent Kota Medan dan para anggota DPRD yang turut hadir dalam penyerahan bantuan yang tanggap dan responsif dengan kesusahan masyarakat di 2 titik yang tertimpa bencana. Sekali lagi Pemuda Advent Kota Medan telah turut menyiarkan Kabar Baik melalui memberikan bantuan sosial ini juga salah satu bentuk dari penginjilan. —Dilaporkan oleh Loran W. Napitupulu

Langkah Bersama Berbagi Kasih

G

Gabungan Para Guru Sekolah Sabat Anak-anak se-Distrik Surabaya-Gresik

abungan Guru-guru Sekolah Sabat Anak-anak seDistrik Surabaya-Gresik dan Sidoarjo dibentuk sejak tahun 1988 dengan tujuan adalah untuk menyatukan pelayanan bagi anak-anak dan saling menolong dan berbagi bagi jemaat-jemaat yang ada di dalamnya agar pelayanan anak-anak bisa berjalan dengan optimal. Dengan menggunakan vila milik pemerintah Kota Surabaya yang berada di Prigen, tgl. 2-3 April 2011, 23 guru Sekolah Sabat Anak-anak dari 19 Jemaat yang ada di Distrik Surabaya-Gresik dan Sidoarjo meluangkan waktu bersama untuk belajar dan saling berbagi dalam mempersiapkan pelayanan untuk Sekolah Sabat Anak-Anak di jemaat masing­masing. Sesuai dengan tema dari gereja Advent, yaitu Revival, Re­ formation and Beyond maka Direktur Pelayanan Anak-anak Konferens Jawa Kawasan Timur (Ibu Linawati Handoko),

menekankan kembali perlunya bagi kita semua para guru untuk mengadakan revival secara pribadi khususnya dan juga membawa anak-anak bertumbuh dalam iman kepercayaan mereka kepada Tuhan. Ibu Supono selaku ketua, juga memberikan pengarahan-

06 - 2011 | Adventist World

35


Berita Dalam Negeri nya bahwa kita sebagai guru guru Sekolah Sabat anak-anak perlu menyadari bahwa kita sudah berada di zaman post modern bukan modern. Jadi kita harus mengadakan perubahan metode mengajar anak-anak, karena cara berpikir anak-anak tidak lagi sama seperti dulu. Dan tahap berikutnya bagi seorang guru Sekolah Sabat Anak-anak harus diawali dengan minat. Jika minat itu ada karena tahu apa tujuannya, yaitu membawa anak-anak kepada Yesus, maka pelayanan itu akan dilakukan dengan penuh sukacita dan dengan penuh pengharapan bahwa Yesus akan selalu menolong di dalam menuntun anak-anak ini. Dalam mendidik anak-anak ini, Ellen White dalam buku Alfa dan Omega, jld. 6, hlm. 133 mengatakan “Tanyakanlah tukang kebun dengan proses apa ia berhasil mengurus setiap cabang dan daun sehingga berkembang dengan indahnya, serta bertumbuh dalam keadaan sejajar dan manis. Ia akan mengatakan kepadamu bahwa bukannya dengan jamahan yang kasar atau pun dengan usaha secara keras,.... Hal itu dilakukannya dengan perhatian sedikit demi sedikit, tetapi sering diulangi. Ia (tukang kebun) membasahi tanah, serta melindungi dari teriknya panas matahari, dan Allah yang menyebabkannya bertumbuh subur dan berkembang dengan indahnya. Dalam memperlakukan anak anakmu, ikutilah cara yang digunakan oleh petani ini. Dengan jamahan yang lembut, dengan pelayanan yang penuh kasih sayang, usahakanlah membentuk tabiat mereka menurut teladan tabiat Kristus.” Bagaimanakah mengajar anak anak yang hidup di zaman post modern ini? seperti yang sudah diajarkan oleh pemim-

pin kita dari GC, maka Ibu Sofie Manurung memberikan pengarahan kepada para guru juga yaitu Kurikulum GraceLink dan ini tidak bisa hanya secara teori tetapi tanpa praktik. Maka sambil diberikan pengertian sekaligus dipraktikkan sehingga para guru bisa secara pelahan tetapi pasti untuk mengubah cara mengajar agar lebih efektif. Banyak tantangan untuk melangsungkan acara ini. Tetapi justru semua tantangan ini membawa para guru hadir di aca­ ra ini, mereka mengatakan ‘kami tidak rugi untuk hadir di tempat ini,’ karena ‘ada sesuatu yang memberi kami inspirasi dan motivasi agar sepulang dari tempat ini kami akan mengadakan perubahan dan reformasi bagi pelayanan kami bagi Anak anak.’ Puji Tuhan suatu tekad yang luar biasa. —Dilaporkan oleh Siandra

Jemaat Fajar baru

Pengorganisasian Jemaat ke-62 GMAHK DSKS

J

emaat “Fajar Baru” adalah jemaat ke-62 di Daerah Sumatera Kawasan Selatan, tempatnya di daerah Bengkulu Utara sekitar 136 Km dari Kota Bengkulu dan sekitar 650 Km dari Palembang. Cabang Sekolah Sabat ini telah dibuka sejak tahun 1982 ketika keluarga Bapak Sumardi datang sebagai trasmigrasi ke Ketahun. Kemudian keluarga Bapak Sumardi datang ke Curup mencari gereja Advent dan memang pada waktu itu Gereje Advent Curup adalah satu-satunya gereja Advent di Provinsi Bengkulu. Kemudian Gereja Advent Curup memutuskan untuk melayani mereka dengan mengutus Bpk. A.H. Sagala (Akuntan Klinik Curup saat itu), Bpk. C.H. Panjaitan (alm.), Bpk. K.L. Situmorang, Pdtm. Salean secara bergantian.

36

Adventist World | 06 - 2011

Kemudian tahun 1983 Keluarga B. Nainggolan datang ke Bengkulu dari Sumatera Utara dan menempatkan Pdt. H. Pakpahan sebagai gembala. Pelayanan ke K2 Ketahun semakin ditingkatan dengan menempatkan para TSPM antara lain: Sdr. Yuswanto, KL. Situmorang, Stevanus, dan PS yaitu Pdtm. Panahatan Sitorus, Pdtm. Sanherib Boling. Cabang ini terus dilayani seiring dengan bergantinya para gembala Dis-

Kiri: Bangun­ an gereja FAJAR AGUNG. Kanan: Ketua Daerah menyerahkan buku 28 Doktrin dan buku yang lain.


trik Bengkulu, antara lain: Pdt. D. Nainggolan, Pdt. J.F. Silalahi, Pdt. Ranap Situmeang, Pdt. Piten Sinaga, Pdt. T.F. Tampubolon dan Pdt. Gunawan Nabut, Pdt. D. Gultom, Pdt. Alpen Simbolon, Pdt. Harun Depari dan Pdt. Septa D. Eneas. Sejak April 2010 yang lalu Cabang K2 Ketahun ini digembalakan Pdtm. Sanherib Boling di bawah pembinaan Pdt. Septa D. Eneas dan kemudian digantikan Pdt. Z. Silalahi sebagai Gembala Distrik. Sesuai dengan pertambahan keanggotaan maka pada bulan Februari 2011 yang lalu Jemaat Muhajirin Bengkulu sebagai jemaat induk menyetujui untuk mengusulkan ke Daerah agar cabang K2 Ketahun diorgani­ sasikan menjadi jemaat penuh. Para pemimpin di Daerah Sumatera Kawasan Selatan menyambut baik permohonan ini dan memutuskan untuk mengorganisasi pada tanggal 23 April 2011. Melalui rapat Adcom satu tim diutus melaksanakan pengorganisasian jemaat ini di antaranya: (Pdt. Simanjuntak, Ketua Daerah; Bpk. A.H. Sagala, Bendahara; Ibu M.K. Simanjuntak, Dir. BWA; Pdt. B. Sitanggang, Ass. Kependetaan; Pdt. TF. Tampubolon, Dir. SS/PP dan Bpk. M. Habeahan, Manajer ABC & Klinik). Pengorganisasian dipimpin oleh Pdt. E. Simanjuntak dengan khotbah pengorganisasian (2 Tawarikh 7:14) dan mengajak semua umat Tuhan untuk merendahkan diri, berdoa, dan bertobat serta setia sampai pada kedatangan Yesus kedua kali. Anggota jemaat yang tercatat sebanyak 40 orang

Seluruh anggota Jemaat Fajar Agung Ketahun, berfoto bersama Officers dan Staf Daerah di depan gedung gereja

dan yang hadir sebanyak 33 orang. Pada kesempatan itu disepakati dan diputuskan bahwa cabang K2 Ketahun menjadi Jemaat Fajar Baru Ketahun. Jemaat ini telah mempunyai cabang Sekolah Sabat di D4 dan D6 Ketahun. Mari kita doakan agar jemaat yang baru ini tetap teguh dan bertumbuh menjadi jemaat yang dewasa. Selamat buat Jemaat Fajar Baru, jemaat yang ke-62 di Daerah Sumatera Kawasan Selatan. —Dilaporkan oleh Pdt. T.F. Tampubolon, Dir. SS/PP DSKS

Peduli Kesehatan Masyarakat Jemaat Caruban Jawa Timur

G

ereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Jemaat Caruban Jawa Timur membuka jalan untuk memperkenalkan kasih Kristus bagi masyarakat banyak di Kota Caruban dengan mengadakan senam sehat pada pagi hari minggu di GOR/Stadion Caruban. Kegiatan ini diselenggarakan oleh GMAHK Caruban melalui instruktur senam dari team penyiar Radio Caruban, di mana salah seorang anggota Advent menjadi penyiar mimbar rohani Advent berkumandang melalui Radio tersebut. Kiranya Tuhan memberkati pelayanan kesehatan ini agar menuntun banyak orang mengalami kesehatan rohani juga. —Dilaporkan oleh Direktur Komunikasi GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur, Pdt. Ranap Situmeang.

06 - 2011 | Adventist World

37


Berita Dalam Negeri

CELEBRATION

KPA Sekolah Anjasmoro, Jawa Timur

G

ereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Anjasmoro, Surabaya, Jawa Timur menuai 5 jiwa melalui Celebration KPA yang telah berlangsung pada hari Rabu 04 Mei 2011 di GMAHK Anjasmoro, Surabaya. Dalam khotbahnya, Pdt. Susilo Mundriharto menekankan betapa pentingnya baptisan yang benar berkaitan dengan keselamatan manusia orang berdosa. Syarat baptisan adalah belajar Firman Allah, percaya, dan bertobat.

Lima baptisan dan gembala dan guru-guru Anjasmoro Para baptisan tersebut adalah siswa-siswi SMP dan SMU Anjamoro yang diasuh oleh Pdtm. Eduward Balbeld dan guru-guru Sekolah Anjamoro. Lima orang baptisan yang baru dibaptiskan kebanyakan berlatar belakang non-Advent. Kita doakan jiwa-jiwa ini agar bisa menjadi terang bagi keluarga dan lingkungan di mana mereka berada. —Dilaporkan oleh Direktur Komunikasi GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur, Pdt. Ranap Situmeang.

KKR Antar Umat Beragama Distrik Belitang—Martapura

K

isah Para Rasul 1:8: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Daerah Sumkasel adalah ladang penginjilan yang sangat luas, tuaian banyak tetapi pekerja sedikit, sampai-sampai dua distrik harus digembalakan oleh satu pendeta. Misalnya Distrik Belitang dan Distrik Martapura digabung menjadi satu distrik. Jemaat Mesuji Jaya adalah salah satu gereja di distrik Belitang-Martapura di mana hampir seluruh anggota jemaat aktif dalam penginjilan. Pdtm. Saut P. Purba yang melayani sebagai gembala distrik di sana, bersama-sama dengan anggota jemaat mereka telah memasuki ladang penginjilan yang baru di desa persiapan Marga Jaya dan Srimulyo dengan membuat KPA, dan pada tanggal 17-23 Oktober 2010 yang lalu KKR KPA telah diadakan di daerah ini. Dari malam ke malam antusias masyarakat sa-

38

Adventist World | 06 - 2011

ngat besar, terlihat dari banyaknya tamu-tamu yang hadir walaupun hampir setiap malam hujan turun membasahi lokasi yang hanya terbuat dari tenda di halaman rumah salah satu anggota yaitu keluarga Bpk. Jumeri, bahkan para tokoh masyarakat dan pemuka agama hampir setiap malam datang, dan yang menarik adalah peralatan pengeras suara yang digunakan pada acara KKR ini adalah dari Musala di desa tersebut (tidak ada yang mustahil bagi Allah). Pada malam terakhir pada saat panggilan diadakan kuasa Roh K udus benarbenar terasa ketika 4 jiwa berani maju ke depan untuk membuat keputusan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Pada hari Sabatnya keempat jiwa itu ditambah satu anak anggota jemaat dibaptiskan oleh Pdt. Mesnic Attaupah di kali Mesuji. Semangat penginjilan itu semakin membara dalam kurun waktu yang tidak lama gereja sederhana telah dibangun di daerah terse-


but di atas lahan seluas 2500m2 milik desa yang telah diserahkan kepada GMAHK dan resmi menjadi Cabang Sekolah Sabat Jemaat Mesuji Jaya. Pada tanggal 3-9 April 2011 yang lalu KKR Antar Umat Beragama kembali diadakan di sana, banyak dari agama Hindu dan Muslim datang menghadirinya bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat yang pada KKR tahun lalu hadir juga. Sebelum acara KKR dilaksanakan, anggota jemaat membuat aksi sosial bekerja sama dengan masyarakat setempat membangun jembatan yang putus diterjang banjir bandang. Pdtm. S.P. Purba dan Pdt. T.F Tampubolon sebagai pembicara, dengan semangat membawakan pelajaran demi pelajaran yang sangat baik dari malam ke malam. Dua malam pertama Pdtm. S.P. Purba memberi pelajaran Islamologi dan sejarah dua agama

terbesar di dunia ini, yaitu Kristen dan Islam. Anak-anak APTA juga sangat antusias di dalam menghadiri dan mengikuti acara-acara APTA, mereka dikoordinasi oleh Ibu Eva Purba bersama Ibu Femy. Kembali kita puji Tuhan karena pada hari Sabatnya ketika diadakan baptisan, ada 5 jiwa yang dilahirkan kembali, salah satunya dari non Kristen. Mari kita doakan jiwa-jiwa yang baru ini supaya tetap setia sampai Tuhan datang, juga simpatisan yang sudah siap dibaptis namun karena satu dua hal tidak jadi dibaptis, mau pun yang masih bergumul. Dan semoga semangat penginjilan terus membara di hati umat-Nya sampai Dia datang. Mari menginjil! Yesus pasti datang segera! Yesus pasti datang segera! Mari Menginjil! —Dilaporkan oleh Pdtm. S.P. Purba, Gembala Distrik Belitang—Martapura.

Safari Sosialisasi Rencana Kerja

GMAHK Daerah Sumatera Kawasan Utara

H

oras! Seusai penyelenggaraan Konferensi GMAHK Daerah Sumatera KaPdt. D. Nainggolan, MA. wasan Utara pada bulan Desember Khotbah di Sabat Ga2010 dan setelah dibentuknya tim bungan se-Kota Medan pelayanan/staf dan departemen di kantor daerah, maka program sosialisasi Rencana Kerja GMAHK pun dicanangkan untuk seluruh jemaat-jemaat. Daerah Sumatera Kawasan Utara yang meliputi seluruh provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD) dan sebagian provinsi Sumatera Utara membentang luas dari utara ke selatan dengan 176 jemaat yang telah diorganisasi dan 69 cabang/kumpulan orang percaya. Safari sosialisasi dimulai pada tanggal 14 Januari 2011 oleh seluruh tim pelayan kantor daerah di bawah koordinasi Pdt. D. Nainggolan, MA (Ketua GMAHK DSKU). Safari ini melibatkan seluruh officers, departemen dan staf kantor daerah yang dibagi dalam 3 (tiga) kelompok pelayanan yang mengunjungi seluruh jemaat-jemaat di Daerah Sumatera Kawasan Utara yang terbagi dalam 44 distrik/wilayah. Rencana kerja GMAHK sedunia untuk lima tahun ke depan sebagaimana yang telah diturunkan dari para pemimpin organi-

sasi tertinggi telah disampaikan langsung ke jemaat-jemaat, dengan tema: “Kebangunan, Pembaruan dan Melampaui itu.” Dari setiap kunjungan yang telah dilakukan oleh setiap tim, didapati bahwa semua anggota jemaat merasakan dan mengakui bahwa sedang terjadi kemunduran semangat rohani di setiap jemaat, sehingga betapa perlunya kebangunan dan pembaruan rohani sekarang ini. Setiap jemaat menyatakan komitmennya untuk dibangunkan dan dibarui oleh kua­sa Roh Kudus dan melalui meningkatkan “jangkauan ke atas, jangkauan keluar dan jangkauan ke seberang.” Sosialisasi rencana kerja ini telah mengakhiri safarinya pada tanggal 30 April 2011 yang lalu dan mengambil tempat di jemaat dengan keanggotaan terbesar di DSKU, yaitu SLA PTASN Martoba, Pematangsiantar. Setelah safari ini, tim yang sama masih akan kembali mengadakan kunjungan-kunjungan untuk memotivasi dan mengevaluasi setiap jemaat demi “kebangunan rohani untuk misi”. Maranatha. —Dilaporkan oleh Pdt. Des Han Lingga, Dir. Komunikasi DSKU

06 - 2011 | Adventist World

39


Berita Dalam Negeri

Memotivasi Raksasa yang Tertidur PBSCT Pertama di Daerah Misi Sulawesi Tengah

T

anggal 29 April-1 Mei 2011, untuk pertama kalinya Daerah Misi Sulawesi Tengah melangkah maju untuk mengembangkan keterampilan para Master Guide (MG) dengan melegitimasikan acara pelatihan 10 jam PBSTC (Pathfinder Basic Staf Training Course).

Kegiatan ini diadakan selain untuk mempersiapkan para MG Se-DMST untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi pada tingkat PLA (Pathfinder Leadership Award), terlebih adalah untuk memotivasi mereka agar lebih berperan aktif dalam menuangkan segenap bakat dan talenta mereka pada pengembangan kelas-kelas kemajuan di semua tingkatan umur, baik di Adventurer, Pathfinder maupun MG sehingga dapat mempersiapkan orang muda untuk melaksanakan pelayanan mereka pada generasi ini. Acara yang istimewa ini di buka dengan peluncuran kelas-kelas Adventurer dan Pathfinder se-Kota Palu mulai tanggal 28 April 2011. Diikuti Seminar 10 jam mulai hari Jumat malam sampai hari Minggu siang yang dibawakan oleh Tim Pelatih PBSTC dari Manado yang dipimpin oleh MG. Pdt. Jeffrey Bakulu, APLA. Seyogianya, acara ini mendapat perhatian dan antusias yang penuh dari semua MG yang terlibat karena membuka mata mereka untuk lebih memahami dan menjiwai arti “Pathfindering” dalam wacana yang lebih luas dan terarah, sehingga sangat diharapkan bahwa keterlibatan mereka untuk membentuk dasar “Pathfindering” yang kokoh bagi kegiatan Pathfinder di DMST ini akan dapat di

andalkan untuk memajukan kualitas jemaat yang ada. MG. Pdt. Herry Sutomo, PLA, Sebagai Ketua Daerah DMST beserta seluruh jajaran officer dan staf daerah menyambut baik akan kegiatan ini dan memberikan dukungan yang penuh melalui kehadiran dan keterlibatan mereka yang tak pernah absen. Seminar 10 jam ini di laksanakan dengan sangat ketat. MG. Pdt. Ch. Muaya, Direktur PA DMST, dalam komentarnya memuji pelaksanaan pelatihan yang profesional ini. Para peserta harus mengikuti 18 kelas yang padat dan menarik tersebut membuat tidak ada satu pun peserta yang tertidur, sehingga tatkala seminar ini ditutup dengan praktik pelaksanaan “Drill and Ceremonies” yang dijalankan dengan baik oleh para peserta, tidak ada satu pun dari para peserta MG lanjutan ini yang tidak berpartisipasi dengan aktif. Puji Tuhan, pada puncak acara seminar ini akhirnya ditutup dengan penyerahan sertifikat legitimasi tanda kelulus­an sebagai calon PLA pada para Master Guide yang terlibat aktif ini. Tantangan yang di berikan oleh MG. Pdt. Jeffrey Bakulu, APLA bagi semua MG lanjutan ini adalah agar para MG seDMST pada akhirnya mampu untuk menjiwai makna kepe-

mimpinan dalam gereja dan mampu memberikan kemuliaan yang terbaik bagi Kristus dalam pelayanan di ladang-Nya. Penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesarnya kami tujukan atas kesediaan Tim Pelatih PBSTC dari Manado yang sudah meluangkan waktu dengan menempuh perjalanan hampir 1000 km dari Menado ke Palu, di antaranya adalah: MG. Pdt. Jeffrey Bakulu, APLA., MG. Hilda BakuluPandeirot, APLA., MG. Tommy Luas, APLA., MG. Femmy Runturambi, APLA., MG. Jantje Lotulung, APLA., MG. Shell Bakulu, APLA., MG. Tabita Lembo, APLA., MG Nova Tampunu, APLA., MG. George Warrouw, APLA., MG. Ray Ru­ hupatty, APLA., dan MG. Tommy Pantouw, APLA. Semoga Tuhan memberkati pelayanan Anda dan semua MG yang aktif melayani untuk mempersiapkan para tentara Kristus di mana saja Anda berada. Amin. —Dilaporkan oleh Pdt. MG. Stenly Karwur

40

Adventist World | 06 - 2011


Wanita Peduli: Peduli Wanita, Peduli Sesama, Peduli Lingkungan BWA Wilayah Manado Utara I

M

emperingati Hari Wanita Indonesia yang diperingati setiap tanggal 21 April, hari lahirnya R.A Kartini, pejuang emansipasi wanita, maka BWA Wilayah Manado Utara I yang terdiri dari jemaat-jemaat kecil di ujung Manado: Jemaat Bahowo, Jemaat Meras, Jemaat Molas, Jemaat Batusaiki dan Jemaat SMK Discovery menggelar rangkaian kegiatan dengan tema Wanita Peduli: Peduli Wanita, Peduli Sesama, Peduli Lingkungan yang berlangsung selama Bulan Peduli BWA, yaitu bulan Maret hingga Mei 2011. Wujud kepedulian BWA Wilayah Manado Utara, direalisasikan dengan tiga kegiatan utama. Pertama, Jalan Sehat Bersih Lingkungan, yang dilaksanakan pada sekali setiap bulan berturut-turut, sejak Maret hingga Mei. Acara Jalan Sehat Bersih Lingkungan ini, juga dirangkaikan dengan aksi dana untuk bantuan sosial keluar­

Ibu E. Tendean Kambey menyerahkan bantuan sosial kepada Oma Mamahit yang sudah agak buta

Oma Waroka, 91 tahun, sebatang kara, kini hanya di rawat oleh orang lain bukan keluarga

Ibu Frieda Rattu Kairupan ketika menyerahkan Bantuan Sosial kepada Keluarga Lansia Miskin di Desa Meras ga lansia miskin melalui penjualan makanan. Kedua, Sabat Wanita, 24 April 2011, dengan mengangkat peran tokoh-tokoh wanita Alkitab dengan kepeduliannya masing-masing dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Teristimewa tokoh Ester, yang memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsanya dan berjuang untuk itu. Kegiatan ketiga, dalam rangkaian kegiatan wanita peduli adalah bantuan sosial bagi keluarga lansia miskin pada Selasa, 10 Mei 2011. Sebanyak 15 keluarga lansia miskin yang tersebar di wilayah Manado Utara I mendapatkan masing­masing paket sembako gratis dari BWA berupa beras, gula, minyak kelapa, susu, mie instan dan sabun. Acara bantuan sosial keluarga lansia miskin ini, diawali dengan doa dan ibadah yang dipimpin langsung oleh Direktur Pelayanan Bakti Wanita Advent Daerah Konferens Manado, Minahasa Utara, Bitung dan Maluku Utara, Ibu Frieda Rattu Kairupan, S.Pd. Dilanjutkan dengan penyerahan secara langsung bantuan sosial kepada keluarga lansia miskin dengan mendatangi rumah mereka masing-masing lalu berdoa bersama untuk keluarga. Mam Ida, sapaan akrab Dir. Pelayanan BWA, disela-sela penyerahan bantuan sosial mengungkapkan bahwa “Ada sukacita tersendiri bila kita dapat turut meringankan beban orang lain, dan itu adalah berkat istimewa bagi kita. Teruslah berkarya BWA, dan tunjukkanlah baktimu untuk sesama dan lingkunganmu bagi kemuliaan Tuhan. — Ellen Kambey, seorang istri dari Pdt. Jimmy Tendean, Gembala Wilayah Manado Utara I

06 - 2011 | Adventist World

41


Berita Dalam Negeri

Revival and Reformation Dimulai dari Para Pemimpin Gedung Pertemuan Advent, Jakarta

P

ara Pemimpin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) di tingkat uni terus memberikan dorongan dan motivasi kepada umat untuk menjadikan kebangunan rohani dan pembaruan menjadi gaya hidup. Di kantor Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB), para officers, direktur departemen beserta staf melakukan kegiatankegiatan rohani sejak Januari 2011. Kegiatan ini dianjurkan oleh Gereja Advent Sedunia, General Conference, melalui Reach Up, Reach Out and Reach Across. Setiap pagi, para pemimpin dan staf kantor yang beralamat di Jalan MT. Haryono Blok A ini mengawali kebaktian pagi dengan Doa Percakapan. Struktur doa menggunakan model ACTS (Pujian, Pengakuan, Terima kasih dan Permohonan). “Kegiatan doa ini dilakukan setiap pagi terkadang di awal atau di akhir acara renungan pagi,” kata Pdt. Samuel Simorangkir. "Setiap pagi, kami membahas bacaan Alkitab pada hari itu sesuai dengan jadwal Follow the Bible.” Secara berkala, Departemen Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan mengadakan kuis Alkitab untuk meningkatkan keinginan untuk membaca Firman Tuhan di antara pegawai kantor UIKB. Dari segi kesetiaan persepuluhan, data pengembalian persepuluhan dan persembahan terpadu para pemimpin dan staf diperiksa. Evaluasi ini dilakukan oleh Departemen Penatalayanan UIKB dan Departemen Penatalayanan Konferens DKI Jakarta dan sekitarnya. Sebagai kegiatan Reach Out, officers dan direktur departemen sudah mulai mengadakan KKR Penuaian di berbagai daerah. Penginjilan melalui radio, melalui Adventist World Radio, dan RRI Pro 4 FM semakin giat dilakukan khususnya melalui podcast.

Pengurus IAUNAI Jatim

Hope Channel Indonesia sudah beroperasi dengan lebih dari 100 episode televisi yang disiarkan di berbagai daerah. Untuk kegiatan Reach Across, officers dan direktur departemen UIKB bekerja sama dengan para pemimpin gereja daerah, mengadakan berbagai pelatihan bagi gembala dan anggota jemaat. Hal ini termasuk pelaksanaan StrateSekretaris Eksekutif UIKB, gic Plan yang sudah disempurnaPdt. Dr. Johny Rantung kan. memimpin Doa PercaDengan perencanaan yang kapan ACTS dalam restrategis, para pemimpin berharap pemeliharaan dan persatuan nungan pagi karyawan di anggota jemaat akan terus meKantor UIKB. ningkat. Mulai 1 April 2011, pegawai UIKB mengadakan kegiat­an kebaktian vesper, doa dan puasa bersama di Gedung Pertemuan Advent. Rencananya kegiat­an rutin ini akan diisi oleh renungan serta lagu-lagu dari berbagai penyanyi dari seluruh Indonesia. Menurut Pdt. Simorangkir, “kebakitan vesper ini sebagai tempat menampung talenta musik dan lagu jemaat, baik yang dikarang maupun digubah oleh anggota jemaat. Selain itu vesper yang akan banyak diisi musik dan pujian ini memberi kesempatan jemaat untuk mempersembahkan talentanya bernyanyi untuk Yesus Kristus." —Pdt. Samuel Simorangkir D.Min. Communication, PARL, AWR & Jakarta Studio Director, West Indonesia Union Mission.

Pengurus Baru Ikatan Alumni Universitas Advent Indonesia (IAUNAI)

P

ada hari minggu 15 Mei 2011 di Blessing Hills, Grand Trawas, Pandaan, Jawa Timur telah diadakan pertemuan keluarga besar alumni UNAI yang berdomisili dan bekerja di Jawa Timur dan telah memilih pengurus baru IAUNAI (Ikatan Alumni Universtas Advent Indonesia) untuk masa tahun 2011 sampai pada waktu yang sudah ditetapkan. Ada pun nama-namanya, sebagai berikut: Bapak Chandra Putra sebagai Ketua 1, Ibu Sofia Manurung sebagai

42

Adventist World | 06 - 2011


Ketua 2, Pdt. Ranap Situmeang sebagai Sekretaris, Bapak Kristiadi Sukartono sebagai Bendahara, Ibu Jeane Priska Hutahaean sebagai Humas. Dalam isi khotbah oleh Pdt. Jerry Wauran yang berdasar pada 1 Petrus 2:9 menekankan bahwa kita dipilih Tuhan bukan karena kehebatan kita melainkan karena Tuhan mempercayakan pelayanan yang hebat kepada kita. Rapat pemilihan pengurus baru tersebut dipimpin oleh

Bapak Esron Siburian dan bapak Jeff Eman selaku pengurus IAUNAI pusat. Kita doakan para pengurus yang baru tersebut, agar dapat menjalankan tugas dengan baik. —Dilaporkan oleh Direktur Komunikasi GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur, Pdt. Ranap Situmeang.

Seminar Komunikasi

Di GMAHK Tanjung Anom, Surabaya

M

inggu 15 Mei 2011 di Gereja MAHK Tanjung Anom, telah diadakan pelatihan dan seminar komunikasi. Ada pun tujuan seminar adalah untuk meningkatkan pelayanan jemaat melalui departemen komunikasi jemaat. Dalam renungan pembukaan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Dir. Komunikasi KJKT menekankan tentang tanggung jawab besar departemen komunikasi dalam hal menginformasikan gereja MAHK kepada lingkungan dimana gereja berada dan pelayanan yang lebih baik bagi anggota jemaat. Ada pun narasumber dalam seminar tersebut adalah Pdt. R. Situmeang, Bpk. K. Marbun, Sdr. Daniel Hutagaol, Sdr. Ulet Siahaan.

—Dilaporkan oleh Direktur Komunikasi GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur, Pdt. Ranap Situmeang.

Perjalanan Injil ke Bangka Belitung (BABEL)

Kunjungan Kerja Daerah Sumkasel ke Pulau Belitung

S

MA Advent belitung berada di Pulau Belitung tepatnya di Jalan Air Ketekok No. 29, Tanjung Pandan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Tempat ini memiliki keindahan yang luar biasa dan tidak ada di tempat lain. Provinsi ini masih tergolong baru setelah dimekarkan menjadi provinsi Bangka Belitung pada tahun 2002 dan terpisah dari Provinsi Sumatera Selatan. Sekarang ini Pulau Belitung lebih dikenal karena alam pariwisata yang indah. Dan di Pulau Belitung inilah tempat utama syuting film “Laskar Pelangi” yang begitu terkenal beberapa tahun lalu. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih tetap menjadi bagian

wilayah pelayanan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Daerah Sumatera Kawasan Selatan yang meliputi lima provinsi (Jambi, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan). Sejak Pulau Belitung dibuka menjadi ladang baru sekitar 10 tahun yang lalu, berbagai cara telah dibuat dalam bidang penginjilan dalam menjangkau penduduk di sana. Mulai dari mengirim dan menempatkan TSPM, mengadakan KKR, Charity Clinic dari RSA Bandar Lampung dan pelayanan lainnya. Tetapi pekerjaan penginjilan di pulau ini sepertinya berjalan lambat. Maka para prmimpin DSKS mulai mempelajari keadaan ini sehingga Bapak M.F. Tampubolon, MA de-

06 - 2011 | Adventist World

43


Berita Dalam Negeri ngan semangat dan jiwa pendidikannya yang membara melihat bahwa melalui sekolah Advent, penduduk pulau Belitung dapat dijangkau. Sejak Juli 2010 yang lalu diputuskan dan dibukalah Yayasan Perguruan Advent di sana yaitu “SMA Advent Belitung.” Pada Tahun ajaran 2010/2011 murid yang mendaftar ada 12 orang (4 orang anak anggota gereja dan 8 orang nonAdvent). Dari 12 murid tersebut salah seorang di antaranya adalah pemain film “Laskar Pelangi.” SMA Advent Belitung menerapkan dua bahasa pengantar yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan guru-guru menyampaikan pelajaran dengan menggunakan peralatan seperti LCD projektor.

SMA Advent Belitung dibangun di atas tanah seluas 5600 m2. Bangunan itu terdiri dari satu ruangan kepala sekolah dan para guru, satu ruangan untuk laboratorium bahasa, satu ruangan perpustakaan dan tiga ruangan kelas. Di lokasi ini juga telah dibangun sebuah gereja dan rumah untuk kepala sekolah.

Pada bulan April yang baru lalu anak-anak yang 12 orang tersebut dan didampingi oleh guru-gurunya telah mengadakan promosi ke beberapa sekolah SMP yang ada di wilayah Tanjung Pandan dan pada umumnya mereka sangat tertarik untuk melanjutkan pendidikan di SMA Advent Belitung. Mereka kagum karena anak-anak SMA Advent Belitung dapat mempromosikan sekolah dengan Bahasa Inggris. Banyak juga dari mereka yang sudah datang melihat lokasi sekolah tersebut. Dengan kehadiran SMA Advent Belitung kita berharap saudara kita dari suku Tionghoa dapat dimenangkan kepada Kristus. Karena menurut catatan sejarah bahwa lembagalembaga pendidikanlah yang memunculkan para pemimpin gereja kita sekarang.

44

Adventist World | 06 - 2011

Memang SMA Advent Belitung masih memerlukan banyak pembenahan di antaranya: rak-rak buku untuk perpustakaan, koleksi buku-buku untuk menunjang proses belajar mengajar, alat-alat laboratorium biologi dan fisika, laboratorium komputer yang lengkap, alat-alat yang menunjang laboratorium bahasa, dan lapangan olahraga dan peralatan lainnya. Sekolah ini masih dan sangat membutuhkan dana. Dan inilah kesempatan bagi kita untuk memberi perhatian dan menyalurkan dana yang kita miliki untuk melengkapi kemajuan Sekolah Tuhan yang baru berdiri ini. Oleh karena itu kami mengundang bapak/ibu dan saudara semuanya yang telah diberkati oleh Tuhan, mari satukan kekuatan dan berikan dukungan ke SMA Advent Belitung untuk melengkapi fasilitas yang masih kurang. Bantuan saudara dapat transferkan ke rekening berikut: Rekening Bank GMAHK Daerah Sumatera Kawasan Selatan melalui Bank Mandiri : No. Rekening : 113-009-701-9180 Atas Nama : Masehi Advent Hari Ketujuh, KCP Jl. Rivai Palembang. Mari kita dukung dan doakan sekolah ini agar menjadi alat yang Tuhan gunakan menjangkau dan membawa jiwa datang kepada Yesus untuk diselamatkan. Semoga Tuhan memberkati kita semua. —Dikirimkan oleh Pdt. T.F. Tampubolon, Dir. Pendidikan GMAHK DSKS dan Victor J Sinaga, Dir. Komunikasi GMAHK DSKS


Pelantikan dan Inisiasi

Klub Adventurer, Pathfinder dan Masterguide GMAHK Jemaat Ratna, Palembang

T

erpujilah Tuhan kita Yesus Kristus atas segala kebaik­ an dan kasih-Nya bagi kita semua. Setelah menyelesaikan setiap tuntutan di kelaskelas kepahaman selama kurang lebih satu tahun lamanya,

maka pada hari Sabat, 14 Mei 2011 bertempat di Jemaat Ratna, Palembang, diadakan sebuah acara pelantikan bagi peserta kelas dari tiga klub (Adventurer, Pathfinder dan Master Guide). Acara ini telah dipersiapkan dengan baik oleh masing-­masing direktur klub: MG. Irene Saputra, Direktur Klub Pathfinder; MG. Derita Sitompul, Direktur Klub Petualang; MG. Lin Oswari, Pembina Kelas Pemimpin dan Master Guide; Eka Nurcahyadi, Pemimpin PA Dewasa. Nama-nama tersebut telah memberi pembinaan

Para pembina berfoto dengan siswa mudahan mereka bisa menyelesaikan dengan tekun setiap pelajaran yang diberikan oleh para pembina. Mari kita tetap memberi dukungan dan perhatian kepada setiap anak muda dan remaja yang ada di jemaat kita masing-masing. Agar kelak mereka dapat dipersiapkan melanjutkan tugas pelayanan ini bahkan menjadi orang-orang yang terbaik di dunia kerja masing-masing. Biarlah keberhasilan setiap orang muda ini adalah juga kebanggaan setiap orangtua yang memberi perhatian di setiap jemaat.

Penyematan Kacu oleh Bpk. D. Saputra bersama beberapa instruktur yang lain sepanjang tahun ini. Dan setelah melalui beberapa proses penilaian dan evaluasi dari hasil kerja setiap siswa tersebut, maka pada hari itu dipastikan sebanyak 34 siswa akan dilantik di setiap kelas

masing-masing. Hadir pada acara pelantikan tersebut Pdt. Victor J. Sinaga, Direktur PA Daerah Sumatera Kawasan Selatan, memberi amanat pelantikan kepada seluruh siswa yang telah menerima pembinaan selama ini. Pelajaran yang kembali ditekankan adalah: menjadi orang muda yang memiliki “POWER” P=Pray (doa), O=Obey (taat/menurut), W=Worship (beribadah), E=Evangelize (Bersaksi), R=Read (membaca Alkitab). Di saat yang sama juga disampaikan ucapan terima kasih kepada para pembina, para sponsor dan majelis jemaat yang telah memberikan dukungan yang besar sepanjang kelas pembinaan ini berjalan. Dan dengan harapan agar setiap orang muda yang hadir saat itu memiliki prinsip iman yang kuat sampai mereka kelak menjadi dewasa. Setelah acara pelantikan, maka diadakan kembali acara Inisiasi (penerimaan) 5 siswa baru di Kelas Sahabat. Mudah-

Pdt. Victor J Sinaga, memberi amanat pelantikan

—Dilaporkan oleh Pdt. Victor J Sinaga, Dir. PA GMAHK DSKS

06 - 2011 | Adventist World

45


Berita Dalam Negeri

Tiga Jiwa Membuat Kolam Baptisan ‘Bergetar ’ “

K

arena cinta” membuat Kolam Baptisan Jemaat Pionir Bontang Kalimantan Timur ‘bergetar’ karena pernyataan 3 jiwa kepada umum bahawa mereka menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi melalui baptis­ an. Pdt. Urbano Malau, S.Th. sebagai pembicara dalam KKR yang bertemakan “Semua Karena Cinta,” sejak 10-16 April 2011, dari malam ke malam telah disampaikan Firman Tuhan dengan jelas dan menarik, hal ini terlihat dari laporan Ibu Wilma Tengor sebagai penerima tamu rata-rata sekitar 25 orang setiap malam. Sebelum Firman Tuhan disampaikan, diawali dengan acara Rumah Tangga oleh Ibu Ellen Malau dan Acara Kesehataan oleh Robby Tengor. —Pdt. Samuel Simorangkir D.Min. Communication, PARL, AWR & Jakarta Studio Director, West Indonesia Union Mission.

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi

majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TEXT naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Perfect, TANPA ADA GAMBAR/FOTO/IMAGE DI DALAM FILE DOKUMEN TERSEBUT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file text dokumen tersebut). GAMBAR/FOTO/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TERPISAH DARI DALAM FILE dokumen text naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta beresolusi minimum 640x428. Jika ada keterangan gambar/ foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam text naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan dalam edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

46

Adventist World | 06 - 2011

ơȼȴȽΎƨȳȼɂȷȼȵ˻ ȰȯȵȷΎƨȯɀȯ ƨȳȼɃȺȷɁΎƫȳɂȷȯ ƙȲɄȳȼɂȷɁɂΎƯȽɀȺȲΎ ơȼȲȽȼȳɁȷȯ


WARTA

GEREJA ADVENT

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”

Agape 2 Youth Talent Show

P

ada tanggal 16 April 2011 diadakan acara Pemuda Advent dengan tema "Agape 2 Youth Talent Show." Acara ini sangat menarik perhatian bukan saja anggota PA, melainkan orang tua juga. Dalam kegiatan acara yang berdurasi 2 jam ini semua talenta yang selama ini muncul maupun yang tersembunyi semua tereksplora­ si. Talenta menyanyi, berkhotbah, ayat hafalan terbanyak dalam kategori usia anak, remaja dan dewasa bahkan talenta bermain alat musik band dengan terampil di mainkan oleh siswa dan orang muda yang berbakat. Anak anak yang bertalenta diberi hadiah dan motivasi untuk terus menggunakan telantanya. Setelah didata, ternyata semua umat Tuhan memiliki talenta minimal satu. Dengan antusias setiap peserta mengikuti acara ini hingga tak terasa jam tutup sabat tiba. Di akhir acara, penggagas acara menyimpulkan "mari kita gunakan talenta untuk melayani Tuhan, karena jika tidak talenta yang satu itupun akan diambil Tuhan". Lanjut dia, "maju terus Agape 2 Youth, maksimalkan talentamu."

—Pdt. Samuel Simorangkir D.Min. Communication, PARL, AWR & Jakarta Studio Director, West Indonesia Union Mission.

Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana J. Pardede Tim Redaksi S.P. Silalahi, R.C.A. Raranta, J. Wauran Setting dan Desain J. Pardede Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya Slamet Nappoe, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah R. Situmeang, Jawa Kawasan Timur P. Pasaribu, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat Denny Kana Djo, Nusa Tenggara J. Legoh, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa Selatan F. Sepang, Bolaang Mangondow, Kotamobagu dan Gorontalo A. Lumowa, Sulawesi Tengah S. Salainti, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara R. Wurangian, Maluku N. Tambani, Nusa Utara Hugo Wambrauw, Papua Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: sirkulasi_iph@yahoo.com (Sirkulasi)

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

06 - 2011 | Adventist World

47


Mukjizat Ujian Nasional

D

alam menghadapi Ujian Nasional tahun ini yang dimulai pada Senin, 18-21 April 2011, bukan hanya persiapan para siswa-siswi kelas 12 yang ditingkatkan. Para guru-guru dan staf juga membantu mempersiapkan diri para peserta Ujian Nasional (UN). Salah satu cara yang dilakukan para guru Yayasan Pendidikan Advent Balikpapan (YPAB) adalah mengadakan perlawatan ke rumah para murid untuk bersilahturahmi dan mendoakan mereka supaya mampu mengikuti ujian dengan baik, sehingga dapat berhasil. Menjelang ujian pada hari Senin, kepala sekolah mendapat berita bahwa salah satu siswi menderita sakit cacar air dan penyakit ini butuh istirahat dalam beberapa hari. Mengingat ujian tahun ini tidak ada ujian susulan, para guru pun berdoa pada Tuhan supaya memberikan kesembuhan pada siswa ini sehingga dia bisa mengikuti ujian. Hasilnya, murid itu sembuh dan pada hari Seninnya siswi ini datang mengikuti ujian. Saat berita diturunkan, ujian sedang berlangsung, Peserta Ujian Nasional tahun ini di YPAB adalah 17 pe-

serta kelas 12 IPA dan 17 peserta kelas 12 IPS. Jumlahnya 34 peserta. Mereka mendapat pengawas dari SMAN I Balikpapan, dengan jumlah 4 orang pengawas, sedangkan beberapa guru pengawas dari SMA Advent bertugas menjadi pengawas di SMAN I Balikpapan. Menurut Kepala Sekolah SMA, Bpk. Sabat Perhentian Ginting, S.Pd, "kelulusan tahun ini tidak hanya ditentukan oleh hasil UN tetapi juga dari nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS), 60% nilai UN dan 40% nilai UAS, sehingga tingkat kelulusan diharapkan bisa 100%." Lanjut Ginting, "itu semua tergantung juga pada siswa/i tersebut, dia harus bisa mencapai standar ratarata kelulusan yaitu 5,5 untuk semua mata pelajaran. Mereka harus tetap berusaha sendiri untuk mendapat nilai tersebut." Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mempunyai jaringan sistem pendidikan yang menekankan perkembangan seimbang antara aspek rohani, fisik, mental dan sosial. —Pdt. Samuel Simorangkir D.Min. Communication, PARL, AWR & Jakarta Studio Director, West Indonesia Union Mission.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.