Halaman 6
Halaman 10
Lebih dari 16.000 Agama dan Bisnis orang menghadiri Kongres Pemuda Advent
Wa r t a G e re j a Ma s e h i Advent Hari Ketujuh
AW07-18ENG
Halaman 20 Tidur di Tengah Badai
07 - 2018
Dukunglah Para Pelayan Oleh: Bill Knott
P norwegia
Gambar Sampul Linea Søgaard baru saja menyelesaikan tahun terakhirnya di SMA Norwegia (Tyrifjord Videregående Skole). Ia adalah anggota gereja di sekolahnya, dan aktif di gereja maupun di sekolah. Pada bulan Juli ini ia mulai magang untuk satu tahun di Departemen Pemuda Uni Konferens Norwegia. Linea menjadi penyunting majalah pemuda terbitan uni, dan ia berniat untuk belajar jurnalisme setelah menyelesaikan masa magangnya. Foto: Tor Tjeransen/ADAMS
Fokus 10 Agama Bisnis Firman 20 Renungan 26 Pertanyaan dan Jawaban Alkitab Gereja Saya 16 Roh Nubuat 18 Wawasan Global 23 Suara Milenium 24 Menengok Sejarah Iman yang Hidup 22 Iman dalam Tindakan 27 Kesehatan dan Kesejahteraan 28 Bolehkah Saya Menceritakan Sebuah Kisah? 30 Iman yang Bertumbuh
endeta, pengajar, dokter, perawat… Selama hampir 125 tahun pergerakan ini, profesi-profesi yang sangat bermanfaat ini—yang masing-masing merupakan panggilan mulia—mendapatkan perhatian dan penghargaan dari gereja Advent sendiri. Profesi ini merupakan lapangan pekerjaan terluas di kalangan Advent, karena kesaksian dan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh gereja sedunia sedang berkembang dengan pesat. Para orang tua dengan antusias mengarahkan anak-anak mereka kepada karier yang akan membuat mereka dekat dengan misi gereja. Para pemuda menyadari bahwa panggilan ini adalah cara untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap Amanat Agung. Dalam dekade awal gereja kita, persentasi lulusan universitas kita yang berkecimpung dalam peran-peran tersebut sangat tinggi. Penghargaan terhadap profesi yang tidak langsung terhubung dengan pekerjaan gereja—hukum, pelayanan masyarakat, musik, seni grafis, dan bisnis, misalnya—terkadang dilihat dari persepuluhan yang mereka kembalikan. Tetapi sebuah angin segar bertiup ke dalam gereja selama 25 tahun belakangan ini sehingga sekarang penghargaan dan pengakuan diberikan terhadap beragam pilihan karier yang tersedia bagi kaum muda Advent. “Pelayanan” bukan lagi sebuah bidang yang dikuasai oleh mereka yang digaji dari uang persepuluhan atau yang bekerja di lembaga-lembaga gereja. Sebuah penemuan kembali model Alkitabiah tentang “pelayanan pembuat tenda”—dimulai oleh Rasul Paulus sendiri—sekarang mengesahkan karya dan kesaksian dari orang-orang Advent yang tidak mencari atau menginginkan pekerjaan di gereja mereka. Di pasar barang dan jasa yang sebenarnya, dalam profesi-profesi yang semakin erat terjalin dengan budaya, teknologi, budi daya, dan industri maju, orang-orang percaya menemukan bahwa mereka membuat tugas apa saja sebagai pelayanan. Pelayanan tidak ditentukan oleh sumber keuangan Anda, tetapi oleh hasrat dan komitmen dari para arsitek, hakim, insinyur, dan seniman. Dalam edisi Adventist World bulan ini, kami menceritakan kisah-kisah mereka yang melakukan pekerjaan Tuhan sebagai pengusaha, penemu, dan penyedia produk-produk yang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat. Hal-hal yang mereka ciptakan dan pelayanan yang mereka tawarkan membawa mereka dalam hubungan dengan jutaan orang yang lapar akan kualitas kerja, kepemimpinan etis, dan orang-orang Advent yang setia yang dapat memberikan bimbingan moral di dunia bisnis. Orang-orang Advent di semua tempat harus bergabung dengan “pelayanan” ini dalam doa mereka, “Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu” (Mzm. 90:17).
Kami percaya akan kuasa doa, dan mempersilakan bila ada permohonan doa yang dapat kami sampaikan dalam ibadah mingguan khusus staf setiap Rabu pagi. Kirimkan permohonan doa Anda ke prayer@adventistworld.org, dan doakan juga kami dalam pekerjaan memperluas kerajaan Allah.
2
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
Momen Berita
Baru-baru ini tercatat bahwa tim evangelis membaptis 71 orang di Ulan Bator Mongolia, memenuhi permintaan Kubilai Khan, pemimpin Dinasti Mongol Yuan pada tahun 1266 supaya para misionaris Kristen datang kembali dan mengajari orangorangnya tentang Injil. Foto: It Is Written
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
3
Berita Singkat
1.672 Jumlah operasi katarak yang dilakukan oleh tim Eyes for India dari It Is Written di sebuah kampung di hutan yang terpencil di Hardiakol, Barabanki, sebelah utara Uttar Pradesh, wilayah India yang paling padat. Kira-kira 60 persen pasien yang terdaftar menderita kebutaan di kedua matanya. Proyek Eyes for India bertujuan, melalui operasi katarak sederhana dan penanaman lensa intraokular, untuk memulihkan penglihatan 15 juta orang India yang tadinya buta.
“Kita tidak bisa berharap lebih jika kita tidak pernah berinvestasi dalam hal apa pun.” —Eliki Kenivale, chaplain di Pacific Tertiary Evangelistic Center, berbicara di hadapan peserta rapat kaum muda di Fiji. Kenivale menantang para peserta untuk berinvestasi dalam diri orang lain sebelum mengundang mereka ke pertemuan KKR. “Kita tidak dapat membimbing jiwa-jiwa kepada Yesus tanpa menginvestasikan usaha, waktu, uang, dan sebagainya untuk mengembangkan dan membangun sebuah hubungan dengan teman atau kolega kita,” simpulnya.
Lima Unsur yang terjadi bersamaan di tahun 2017 sehingga laporan keuangan General Conference berujung positif. Unsur-unsur itu adalah: Pasar uang Amerika yang membaik, naiknya persepuluhan di Divisi Amerika Utara, stabilnya nilai tukar beberapa mata uang asing utama, fokus yang terarah pada disiplin fiskal, dan pemeliharaan tingkat likuiditas yang memadai. General Conference melaporkan surplus sebesar 1,6 juta dolar Amerika di penghujung tahun 2017. Total persepuluhan tahun itu dilaporkan sebesar 2,44 miliar dolar Amerika.
“Gereja Tuhan akan bangkit sesuai panggilannya, dan gerbang neraka tidak akan menguasainya.” —Mark Finley, penginjil dan asisten ketua gereja Advent sedunia dalam sambutannya di hadapan komite eksekutif yang menghadiri pertemuan musim semi di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat, pada bulan April. Finley menggarisbawahi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh gereja, tetapi menyimpulkan bahwa gereja akan tetap bertahan dalam jaminan kasih karunia Allah.
“Radio Advent London tidak akan ragu-ragu untuk meneruskan pelayanan pengajaran, khotbah, dan penyembuhan yang dilakukan oleh Kristus ke dalam pola pikir milenium London yang beragam, memuridkan mereka dalam suatu kehidupan yang utuh dan pengenalan akan Yesus Juruselamat mereka, satu-satunya harapan bagi umat manusia.” —Michael Hamilton (tengah), Direktur Adventist Radio London (ARL). Bekerja sama dengan Adventist World Radio, ARL mulai mengudara di bulan April setelah akhirnya me ngantungi izin yang sangat dinantinantikan. Acaranya akan dikelola oleh generasi milenium (gambar). Foto: Trans-European Division News 4
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
Berita Singkat
“Kita berbicara tentang generasi muda terbanyak sepanjang sejarah manusia.” —Allan Martin, pendeta pengajar di Younger Generation, sebuah pelayanan dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Arlington di Texas, Amerika Serikat. Martin berbicara untuk simposium Reaching Millennial Generations yang baru-baru ini diadakan di kampus Universitas Andrews. Beragam penyaji berbicara tentang topik-topik terkait hubungan antara gereja Advent dan generasi millenium yang menjadi anggotanya.
Pelecehan dan Penggunaan Kekerasan oleh Pemerintah terhadap Kelompok-kelompok Agama Persentase negara di setiap wilayah di mana terdapat peningkatan pelecehan atau penggunaan kekerasan oleh pemerintah terhadap kelompokkelompok agama antara tahun 2014 dan 2015. 53% Eropa 48% Afrika Sub-Sahara
“Pengembangan sistem pendidikan agama amatlah penting bagi masyarakat kita. Oleh karena itu pemerintah Rusia tertarik dalam menolong organisasi-organisasi keagamaan dalam menyelesaikan masalahmasalahnya yang mendesak terkait dengan karya lembaga-lembaga pendidikan keagamaan.” Alexander Kudryavtsev, Wakil Kepala Departemen — for Humanitarian Policy and Public Relations for the Russian Federation, dalam sambutan pembukaan kegiatan bertajuk “Masalah-masalah Aktual di dalam Pengembangan Pendidikan Agama dan Sains di Federasi Rusia.” Para penata usaha Advent terlihat di tengahtengah pemimpin masyarakat dan agama yang menghadiri kegiatan itu, yang bertujuan untuk membicarakan masa depan pendidikan agama di Federasi Rusia.
37% Amerika 30% Afrika Timur-Tengah-Utara 26% Asia-Pasifik 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
95% Afrika-Timur-Tengah-Utara 89% Eropa 83% Afrika Sub-Sahara 80% Amerika 72% Asia-Pasifik Persentase negara di setiap wilayah yang mengalami pelecehan pemerintah atau penggunaan kekerasan terhadap kelompok agama pada tahun 2015. Sumber: Pew Research Center
“Alkitab elektronik memiliki efek membentuk kembali kanon, isi dan bentuk Kitab Suci seperti yang dialami oleh kelompok masyarakat atau individu tertentu.” —Tim Hutchings, anggota peneliti pada Digital Discipleship di Universitas Durham, Inggris, dalam sebuah kuliah di Newbold College, sebuah lembaga Advent di Inggris, membahas tantangan dan peluang yang ditawarkan teknologi digital dalam konteks gerejawi.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
5
Berita Selanjutnya
Lebih dari 16.000 orang menghadiri Kongres Pemuda Advent
Doa 24 jam mewarnai kegiatan 5 hari itu.
Oleh: Teresa Costello dan Jade Yerro-Soreno, Southern Asia-Pacific Division News
Sebuah kongres pemuda yang digelar di Filipina Selatan menarik lebih dari 16.000 orang muda. Dengan tema “Pass It On: Equip, Engage, and Empower,” pada tanggal 9—14 April 2018. Kegiatan yang diadakan oleh dua uni tersebut menantang orang muda untuk melepaskan diri dari cengkeraman gadget dan gangguan lainnya. Di sana mereka memiliki 5 hari kesempatan untuk membina persahabatan dan mempelajari keterampilan baru sambil memperdalam hubungan mereka dengan Tuhan. Uni Konferens Filipina Pusat (UKFP) dan Selatan (UKFS) menjadi tuan-rumah kongres tersebut yang terdiri atas aktivitas ibadah setiap pukul 05.00 pagi, renungan tiap pukul 07.30, tiga kegiatan seminar gabungan tentang isu-isu kepemudaan, serta 4 jam aktivitas fisik di sore hari.
Doa Menjadi Fokus Utama Orang muda juga berpartisipasi dalam aktivitas kelompok, donor darah, pelajaran keterampilan, seperti bagaimana membuat sabun cuci. Meskipun kegiatan-kegiatan itu, seperti juga malam pencarian bakat dan program budaya, banyak disukai, nampak dari aktivitas di ruang doa bahwa banyak peserta yang fokus pada kebutuhan mereka akan doa.
Ruang doa menawarkan kegiatan baru: Doa 1 jam tiap hari selama kongres berlangsung. Selama kongres, lebih dari 800 orang muda berdoa bersama untuk kongres dan para peserta, selain itu juga mendoakan sekitar 4.000 permohonan doa yang masuk. Beberapa dari permohonan doa itu disampaikan melalui saluran telepon khusus yang diadakan selama kongres. Setiap harinya, dimulai dari pukul 05.00, dan berakhir pada pukul 17.00, orang-orang muda itu bergiliran datang untuk berdoa. Setelah berdoa di sana, pengalaman doa mereka dilanjutkan dengan mengajak orang lain berdoa bersama mereka.
Hubungan yang Lebih Besar Bersama Tuhan Para pembicara seperti Dan Smith dari California, Baraka Muganda, Wakil Rektor Washington Adventist University; dan Jobbie Yabut, Direktur Pemuda Advent Divisi Asia Pasifik Selatan (DAPS), menyoroti nilai-nilai yang Tuhan tujukan kepada kaum muda. Mereka dan para pembicara lainnya menguatkan adanya kebutuhan untuk hubungan yang lebih erat dengan Tuhan. Hubungan ini, tegas mereka, menolong kaum muda untuk membuat pilihan-pilihan positif yang membuat diri mereka, gereja, dan masyarakat menjadi lebih baik. Bagi banyak peser-
ta, perjumpaan dengan orang muda Advent lainnya mengingatkan mereka sebagai bagian sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka dan membuat iman mereka bertumbuh. “Mengetahui bahwasanya Anda memiliki komunitas yang penuh kasih di sekeliling Anda membuat perjalanan kehidupan Kristen Anda menjadi jauh lebih mudah,” kata Anthony Stanyer, koordinator kaum muda di DAPS. Bekerja bersama anak-anak muda dari dua uni konferens membawa pertukaran gagasan-gagasan dan metode baru dalam pelayanan kaum muda. Namun melihat kenyataan hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama sungguh memberi inspirasi. “Persekutuan yang dilakukan oleh sahabat dan rekan kerja dalam jumlah besar, dan sukacita menyaksikan orang-orang muda kita berperan dalam tanggung jawab kepemimpinan serta melangkah lebih dekat bersama Yesus sungguh tak ternilai!” ungkap Direktur Pemuda Advent SPUC Jemsly Lantaya. Direktur CPUC Von John Sanchez mengungkapkan sekilas bayangan tentang masa depan. “Dengan… kehadiran orang-orang muda ini, saya membayangkan seperti apa rupanya perayaanperayaan suci yang diceritakan Alkitab, yaitu orang-orang Israel berkumpul dari pelbagai daerah. Masing-masing memiliki tujuan yang sama: Menunjukkan persaudaraan Kristen dan merupakan bayangan dari persekutuan yang terjadi suatu hari nanti di surga,” katanya. Kongres ditutup dengan pertemuan malam hari yaitu kaum muda didorong untuk membagikan apa yang telah mereka peroleh di sana. “Gereja telah terisi penuh. Anda dapat merasakan ketulusan mereka yang hadir di sana,” catat Stanyer. Laporan tambahan oleh Edward Rodriguez.
Foto: Southern Asia-Pacific Division 6
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
Berita Selanjutnya
Dewan Korporasi General Conference Meninjau Ulang dan Memperbaiki Cara-cara Investasi Oleh: Adventist News Network dan Adventist World
General Conference (GC) Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah menegaskan kembali komitmen jangka panjang mereka untuk melakukan investasi sesuai dengan komitmen etis dan tanggung jawab mereka. Dewan Korporasi GC—badan pengurus harta benda GC—bersidang pada tanggal 20 Maret 2018, untuk meninjau ulang dan memperbaiki cara-cara investasi yang dilakukan oleh General Conference. Komite Manajemen Investasi, melalui Dinas Investasi GC, diberi tanggung jawab manajemen investasi oleh Dewan Korporasi GC dan para penyandang dana gereja. Mandat itu termasuk pengelolaan dana yang dipercayakan oleh GC sebagai organisasi gereja, dana pensiun, dan lembagalembaga lain. Komite Manajemen Investasi bertujuan “untuk menginvestasikan dana ini dengan cara yang profesional, bertanggung jawab, bijak, dan konsisten.” Komite menambahkan bahwa “sebagai aturan umum, Ge neral Conference mengikuti ‘Aturan investor bijak’ dalam memelihara portofolio yang beragam dengan menggunakan strategi investasi yang didasarkan pada nasihat profesional paling handal sehingga aman.” Dalam meninjau ulang cara-cara berinvestasi, Dewan Korporasi juga memperbarui syarat-syarat yang digunakan dalam berinvestasi. Dalam pertemuan tanggal 20 Maret yang lalu, dewan menegaskan kembali kriteria berikut dalam melakukan investasi: “Kami menegaskan kembali pembatasan investasi kami pada industriindustri berikut: Alkohol, tembakau, perjudian, pornografi, produksi daging, dan minuman berkafein.
Foto: Brandon Roberts/Komunikasi GC
Kami mengarahkan Komite Investasi GC untuk memastikan bahwa semua investasi konsisten terbatas pada produk-produk dan jasa yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan memelihara nilai-nilai gereja Advent dalam hidup keseharian sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.” Dewan menambahkan bahwa “untuk mempertahankan posisi anti peperangan yang sudah lama kita pegang, kami mengarahkan Komite Manajemen Investasi GC untuk menyaring semua investasi dalam rangka mengecualikan perusahaanperusahaan yang pendapatan utamanya atau pada dasarnya berasal dari pembuatan dan penjualan senjata, kendaraan perang, amunisi, atau sistem persenjataan lainnya. Selain itu, kami mengarahkan Komite Manajemen Investasi GC untuk meniadakan investasi atas perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam industri bom berantai, ranjau darat, atau senjata nuklir, terlepas dari berapa porsi pendapatan atau penjualan perusahaan itu yang terkait.” “Sebagai organisasi kerohanian,
kita bertanggung jawab untuk memastikan bahwa strategi finansial dan investasi kita sejalan dengan nilai-nilai dan komitmen yang telah kita tetapkan,” kata Tim Aka, Wakil Bendahara GC yang bertanggung jawab atas manajemen investasi GC. “Proses ini sedang berjalan dan terus menjadi hal yang sangat penting bagi Dinas Investasi GC.” Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, dalam sebuah pernyataan resmi berjudul “Call for Peace” (Seruan Perdamaian) yang diterbitkan pada tahun 2002, menyatakan bahwa “gereja harus dikenal bukan hanya dalam kontribusi di bidang kerohanian— meskipun ini adalah dasarnya—tetapi juga dalam dukungannya terhadap kualitas kehidupan, dan dalam kaitan dengan ini upaya perdamaian adalah hal yang penting.” “Dalam semangat pernyataan itu dan sebagai proses yang sedang berjalan,” simpul Aka, “General Conference telah berupaya untuk mengurangi investasi yang tidak sesuai itu, sambil tetap mempertahankan tanggung jawab keuangan mereka.” AdventistWorld.org 07 - 2018
AW07-18ENG
7
Fokus Berita Divisi Asia Pasifik Utara (DAPU)
“Saya berharap ini akan menjadi kesempatan untuk meningkatkan nilai keberadaan sekolah Advent di dalam masyarakat Korea.” —Kang SukWoo, Direktur Pendidikan Uni Konferens Korea, berkomentar atas kerja sama penting baru-baru ini antara Universitas Sahmyook dan 25 sekolah dasar serta menengah Advent di Korea. Sejak itu, sekolahsekolah Advent dan universitas tersebut akan berbagi program untuk pendidikan karakter serta berbagai peluang dan sumber daya. Universitas tersebut juga akan mengadakan program pendidikan karakter untuk para siswa serta guru-guru di sekolah-sekolah Advent.
“Ada tantangan besar di depan.
Itulah sebabnya kita membutuhkan doa lebih dari biasanya.”
—Seorang pendeta berkebangsaan Jepang Shigenori Matsueda berkomentar tentang pergeseran budaya di jepang yang merupakan tantangan bagi pertumbuhan gereja di kalangan penduduk asli. Doa merupakan unsur utama dalam kegiatan penginjilan Total Member Involvement berskala nasional di Jepang yang diadakan pada bulan Mei lalu. (^-)
734.091 Keanggotaan DAPU per tanggal 31 Maret 2018
16 Jumlah gereja lokal di Ibu Kota Mongolia, yang bersama-sama mengadakan serangkaian KKR yang berfokus pada pertanyaan universal seperti “Siapakah Tuhan dan mengapakah hal ini penting?” dan “Apakah yang dapat dilakukan oleh Tuhan terhadap penderitaan dan kejahatan?” Kegiatan ini bertajuk “pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban” dan menampilkan penyaji Ron Clouzet, Ministerial Association director, DAPU.
“Sekarang saya mengerti mengapa Gideon mengatakan bahwa ia adalah yang terkecil di rumah bapaknya. Saya percaya bahwa Allah akan beserta gereja Advent di DAPU dan beserta saya, seperti halnya Dia beserta Gideon. Tanggung jawab yang berat ini adalah misi yang diberikan oleh Allah.” —Si Young Kim, Ketua Divisi Asia Pasifik Utara, berpidato setelah terpilih pada tahun 2017. Kim telah melayani sebagai pendeta, chaplain rumah sakit, administrator, dan belum lama ini menjabat sebagai ketua Misi Korea Utara.
Foto: Adventist World 8
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
Perspektif
Oleh: Susan Allen, ketua Program Doktor Keperawatan, Universitas Andrews.
Foto: Rohit Choudhari
Masalah Lebih Besar di Balik Kekerasan Bersenjata Apakah Colosseum Romawi Telah Hidup Kembali?
Di tengah munculnya beberapa tragedi kekerasan bersenjata baru-baru ini, saya membaca banyak tulisan di media sosial yang membahas masalah ini dari kedua sisi, dan sebagian besar berfokus pada pembatasan senjata api. Saya pikir kita telah melewatkan adanya masalah yang lebih besar. Bagaimana suatu masyarakat sampai pada titik di mana hal-hal seperti itu sudah menjadi rahasia umum? Saya pikir masalahnya bukanlah tentang senjata api atau berapa banyak peluru yang boleh dimiliki. Hal ini lebih pada menurunnya kepekaan rasa terhadap pembunuhan, penembakan, penyiksaan, dan kekerasan dalam masyarakat kita. Barangkali otak kita bahkan telah terlatih menghadapi kekerasan. Bagaimanakah kita sebagai sebuah masyarakat sampai pada titik ini? Masyarakat modern dan beradab seringkali melihat ke belakang dalam sejarah ketika permainan dan pertandingan yang berlangsung di Colosseum
Romawi merupakan hiburan yang barbar dan haus darah; saya tidak yakin bahwa masyarakat kita berbeda jauh dengan film-film barbar dan haus darah di TV dan bioskop. Selain itu, video games yang dimainkan oleh anak-anak sarat dengan kekerasan dan pembunuhan. Anakanak seringkali menghabiskan waktu berjam-jam memainkan games yang melibatkan mereka dalam penembakan dan pembunuhan lawan mereka di layar. Banyak yang berpikir bahwa otak manusia dapat membedakan kenyataan dari fiksi. Namun penelitian membuktikan sebaliknya. Seorang peneliti Norwegia Christian Keysers menulis sebuah buku berjudul The Empathic Brain. Dalam buku ini ia mengungkap hasil penelitiannya tentang syaraf-syaraf di otak yang berfungsi sebagai cermin. Penelitian itu terlalu mendalam untuk dijelaskan di sini. Namun Keysers berkata bahwa syaraf-syaraf cermin di otak itu menafsirkan apa yang disaksikan oleh seseorang sebagai “yang Anda lakukan adalah apa yang saya lakukan.� Syaraf-syaraf otak tidak dapat membedakan antara apa yang kita saksikan sebagai perbuatan orang lain dengan apa yang kita lakukan. Dengan kata lain, otak kita menafsirkan apa yang tampak di televisi atau video games seolah-olah kita
yang sedang berada di sana. Dengan menyaksikan, kita benar-benar diubahkan. Jadi apa yang menjadi jawabannya? Saya membaca sebuah analogi tentang mengambil tongkat dari dua orang anak yang sedang berkelahi menggunakan tongkat itu. Implikasinya, gara-gara dua orang anak itu kita harus mengambil semua tongkat dari semua anak-anak yang sedang bermain menggunakan tongkat. Hal ini tidak akan menyelesaikan masalah. Saya menyarankan, kita harus mengubah kebiasaan bermain video games dan film yang mengandung kekerasan menjadi hal-hal yang baik, ramah, mulia, dan benar. Ajaklah anak-anak mengalami berkat yang datang dari tindakan melayani orang lain. Bagaimanakah penerapannya dalam kehidupan seharihari? Bisa dengan mengajak anak-anak Anda membersihkan rumah seorang jompo, atau menjadi tenaga sukarela di penampungan tunawisma, atau menolong korban banjir dan korban bencana alam lainnya untuk meringankan penderitaan mereka. Inilah saatnya bagi gereja untuk bergandengan tangan menyebarkan kebaikan bagi kehidupan sesama. Dengan melakukan hal itu kita akan menciptakan dunia yang lebih baik bagi diri kita dan anak-anak kita. AdventistWorld.org 07 - 2018
AW07-18ENG
9
Fokus
Agama dan Bisnis Bagi Orang Kristen, Setiap Bisnis adalah Pelayanan.
A
gama dan bisnis bukanlah dua hal yang terpisah; itu adalah satu.”1
Apakah Hubungannya? Bayangkan sejenak sebuah dunia di mana bisnis dan agama benar-benar menyatu, sebuah dunia dengan hukum emas—sebuah rujukan kepada ajaran Yesus dari Khotbah di Bukit (“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” [Mat. 7:12]—menjadi pernyataan misi setiap organisasi. Sebuah dunia di mana iman akan hari esok menjadi lagu penggerak dunia bisnis maupun agama. Bagaimanakah hal itu bisa terjadi? Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan muncul di rapat direksi organisasi-organisasi seperti itu? Apakah yang akan terjadi jika perusahaan 10
Fortune 500, atau lembaga keagamaan, secara resmi mengadopsi dan menjalankan dengan tulus hukum emas Yesus sebagai pernyataan misi mereka? Jika mereka terus berfokus pada pertanyaanpertanyaan: Apakah kebutuhan sejati yang sungguh bermanfaat bagi hidup manusia? Dan bagaimanakah caranya agar kita tidak hanya bisa memenuhi, tetapi juga melampaui kebutuhan-kebutuhan itu? Apakah yang akan terjadi jika prinsip-prinsip hukum emas ditanamkan ke dalam budaya organisasi dan setiap orang harus bertanggung jawab tanpa melihat jabatannya? Dapatkah kita membayangkan keteladanan yang tercipta dari sikap batin peduli kepada sesama itu akan memengaruhi kerja organisasi? Dalam konteks ini, mereka yang sebelumnya berfokus pada tujuantujuan organisasi yang hanya meme-
nuhi kebutuhan pokok manusia (kalau bukan untuk keuntungan pribadi) sekarang akan berusaha untuk belajar dan mengerti kebutuhan-kebutuhan sejati dari sesama dan berfokus untuk hasrat menciptakan kebahagiaan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ambillah contoh, Steve Wheen, seorang desainer Inggris yang mulai menanami bunga dan membangun taman-taman mini pada lubang-lubang di pedestrian di London. Kalau biasanya orang-orang akan berputar menghindari lubang-lubang itu, sekarang mereka berhenti sejenak dan mengambil gambar, sambil menikmati keindahan yang tersaji. Wheen menyatakan bahwa proyek ini adalah “tentang menciptakan momen-momen kebahagiaan yang tak terduga.”2 Orang banyak yang sedang berjalan terpesona oleh keindahan taman-taman
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
indah yang “tumbuh” dari lubanglubang yang tadinya berbahaya itu. Taman-taman itu bukan hanya menghindarkan orang dari bahaya, tetapi juga menumbuhkan sukacita dan kegembiraan yang tidak terduga. Fokus Wheen untuk menciptakan momen kebahagiaan yang tak terduga itu dihasilkan dari solusinya atas masalah sehari-hari yang melampaui harapan orang banyak. Disadari atau tidak, Wheen telah mengamalkan hukum emas. Perintah Yesus yang termaktub di dalam hukum emas lebih dalam ketimbang berbuat baik sekadarnya untuk sesama. Meskipun hal itu adalah awal yang baik, tetapi tidak akan membuat orang lain berhenti, berpikir, terlibat dengan pesan, produk, atau layanan, dan akhirnya dengan sesama. Kalau pun Wheen hanya menempatkan papan peringatan di lubang-lubang itu, tetap saja tindakannya merupakan sikap yang baik. Banyak yang akan mengakui dan bahkan diam-diam menghargai petunjuk itu sambil terus melanjutkan perjalanan mereka. Tetapi keindahan yang tak terduga dari ciptaan Tuhan, sebuah taman yang tumbuh dari lubang-lubang kotor dan gelap, memesona imajinasi orang banyak. Sebuah laku kebajikan yang sederhana, baik, dan kreatif, yang membuat orang-orang berhenti sejenak dari kesibukan hidup dan terpesona menikmati pemandangan di depan mereka. Merayakan Risiko Sebuah premis yang sama antara bisnis dan agama adalah kemauan menerima risiko. Para pemilik bisnis kecil menanamkan modal mereka pada lokasi strategis sebelum meraup keuntungan apa-apa. Seorang pendeta yang telah diurapi memboyong keluarganya ke dalam sebuah masyarakat di mana tidak ada satu pun orang Advent di sana, yakin bahwa dengan membangun hubungan dan bertetangga baik ia dapat mendirikan gereja di sana untuk kemuliaan Tuhan. Seorang investor menanamkan modalnya di berbagai
investasi dengan harapan akan menuai sukses. Iman akan hari esok yang lebih baik menggerakkan pelaku agama dan bisnis untuk dengan yakin mengambil risiko yang akan membuahkan hasil yang pantas. Senada dengan itu, Ellen White menulis: “Kristus mempertaruhkan segalanya. Untuk penebusan kita, surga sendiri berada dalam bahaya.”3 Dengan “mempertaruhkan segalanya,” Kristus menempuh risiko bukan hanya untuk satu momen kebahagiaan semata; melainkan untuk meletakkan dasar bagi kebahagiaan kekal. Ini adalah sesuatu yang membuat kita berhenti dan terpesona dalam takjub. Kita begitu dihargai sehingga Tuhan mempertaruhkan segalanya supaya kita dapat memperoleh kesempatan untuk hidup dalam kebahagiaan kekal bersama Dia di surga. Bagi Allah, hadiah itu sesuatu yang sesuai dengan risiko yang diambil-Nya. Menghidupkan hukum emas dalam dunia bisnis dan agama menuntut risiko. Tidak setiap orang akan menghargai hasrat kita untuk melampaui harapan mereka, sehingga Kristus pun mengajarkan “kasihilah musuhmu” (Mat. 5:44), sebuah perintah yang membuat manusia bergumul dalam hati. Dalam dunia bisnis yang persaingannya sangat ketat, contohnya, organisasi komersial seringkali beralasan bahwa perubahan yang sangat cepat dalam segala aspek bisnis membuat mereka sulit untuk setia pada pernyataan misi mereka yang menyatakan akan melakukan kebaikan bagi dunia. Namun, seperti dinyatakan oleh Len Sherman, seorang guru besar di Columbia Business School: “Justru oleh karena itu, meskipun, lingkungan bisnis yang berubah dengan pesat, maka perusahaan membutuhkan sebuah ideologi sebagai sauh yang membimbingnya.”4 Ideologi tersebut akan lebih berkuasa saat kita menyadari bahwa Alkitab bukanlah sekadar ideologi. Itu adalah kebenaran yang membimbing dan menghidupkan sebagai pedoman hidup dan bisnis kita. Sehingga hukum emas,
Jangan pernah berhenti menanam bunga-bunga di lubang-lubang kehidupan sesama. hasrat untuk memuliakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, boleh menjadi Bintang Utara yang membimbing kita. Saat kita mengalami kasih Tuhan yang mengubahkan ketika Dia menciptakan keindahan dari lubang-lubang tergelap hidup kita, secara alami kita akan menghidupkan hukum emas tersebut dalam hubungan dengan sesama. Fokus kita tidak lagi berbuat baik ala kadarnya terhadap sesama—tetapi tanpa egois akan menjadi hasrat untuk melampaui pengharapan: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat. 5:16). Betapa dunia ini akan berubah jika ideologi bisnis dan teologi agama kita secara tulus berjangkar di dalam prinsip “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka”? Bahkan jika kebaikan tidak berbalas, mulailah dan jangan pernah berhenti menanam bunga-bunga di lubanglubang kehidupan sesama. Ellen G. White, Christ’s Object Lessons (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn. , 1900, 1941), hlm. 349. www.thepotholegardener.com/about-1/. 3 E. G. White, Christ’s Object Lessons, hlm. 196. 4 www.forbes.com/sites/lensherman/2017/04/03/corporatemission-statements-dont-really-matter-unless-you-want-to-be-agreat-leader/2/#7ef78b1b11aa 1
2
Jared Thurmon bertanggung jawab atas inovasi dan strategi di Adventist World. Daniel Bruneau, Ph.D., memimpin penelitian pengalaman pengguna, branding, dan desain untuk Adventist World.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
11
Jalan Hidup Saya
S
aya dilatih sebagai seorang dokter medis di University of Cape Town dan telah menjalani praktik penuh waktu selama 12 tahun. Saya selalu berhasrat untuk membagikan Injil, dan selalu mempersiapkan bacaan Kristen untuk dibagikan kepada pasien-pasien saya. Pada tahun 2012 suami saya, Aaron Machewane, yang menjalankan bisnis keluarga kami di bidang rekayasa konstruksi, dihampiri oleh seorang penatua gereja kami di Johannesburg, yang sedang mencari rekan investor untuk mendirikan stasiun
Ladang Misi yang Unik
S
elama dua tahun saya menjadi misionaris untuk salah satu masyarakat yang paling tidak terjangkau di dunia. Penduduk asli di sana sangat skeptis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan dan iman; kebanyakan dari mereka tidak percaya adanya Tuhan; dan mereka berbicara dalam bahasa yang asing. Mereka adalah orang-orang yang paling sehat, atletis, dan cerdas di planet ini. Kebutuhan duniawi mereka pada umumnya terpenuhi, dan seperti dikatakan Alkitab kepada kita di 12
TV Advent. Mengetahui hasrat saya dalam penginjilan, ia bertanya apakah saya tertarik. Jawaban saya adalah “Ya!” Pada tanggal 1 Maret 2013, kami mulai mengudara. Saya tidak lagi menjalankan praktik dokter. Saya belajar untk berbicara dengan Tuhan hampir tentang segala sesuatu, termasuk bagaimana memulai tanpa apa-apa kecuali modal dari luar. Di dalam doa-doa itu, Tuhan meyakinkan kami untuk menggunakan modal sendiri dalam menjalankan stasiun itu. Kami merasakan ketenangan batin. Kami mengambil segala risiko dan menyerahkannya kepada Tuhan. Saya belajar bahwa ketika Tuhan memberikan tugas kepada Anda untuk misi-Nya, Anda tidak perlu khawatir ketika orang lain tidak mengerti atau mendukung panggilan Anda. Pandanglah saja kepada Tuhan. Dia yang menuliskan jalan hidup Anda akan memberikan kekuatan dan dukungan yang Anda butuhkan untuk terus maju. Life Destiny TV (www.lifedestinytv.co.za) adalah saluran TV yang dijalankan secara perseorangan oleh gereja Advent di Afrika Selatan. Saluran kami menjangkau seluruh benua Afrika, dan kami juga menyiarkannya langsung melalui situs Web kami ke seluruh dunia. Sudah lima tahun sejak kami pertama mengudara. Saya sangat menikmati apa yang kami lakukan. Mungkin saya bisa kembali ke praktik dokter saya nanti, tapi untuk saat ini saya percaya bahwa ini adalah yang Tuhan inginkan dari saya.
Charlotte Mhlongo adalah seorang dokter, wanita pebisnis dan pendiri Life Destiny TV. Ia dan suaminya tinggal dekat Johannesburg, Afrika Selatan, dikaruniai dua orang anak.
dalam Amsal, mereka yang puas diri tidak mencari Tuhan. Yang lebih menantang adalah, angkanya tidak menggembirakan. Saya hanyalah satu-satunya orang Advent di dalam populasi berjumlah 2.000 orang. Rasio tersebut lebih buruk ketimbang rasio orang Advent dibandingkan non-Advent di dalam wilayah jendela 10/40. Ladang misi itu adalah Harvard Business School.
Melayani Tiga “W” Bayangkan universitas sekuler bergengsi itu sebagai ladang misi yang belum terjangkau. Tidak ada pekerja Alkitab atau pendeta di sana; kebanyakan penduduk aslinya adalah ateis. Dan sangat jarang membicarakan tentang Tuhan. Pengalaman saya mewakili ladang misi yang jauh lebih besar yang dise-
but oleh kelompok yang menamakan diri Nicodemus Society sebagai “3W”: Wealthy (kaya), Worldly (sekuler), dan Well-educated (terpelajar). Nicodemus Society bertujuan membagikan Injil untuk masyarakat 3W ini. Kami percaya bahwa 3W membutuhkan Yesus, tetapi mereka terabaikan dalam misi penginjilan dan membutuhkan pendekatan yang berbeda. Kami menyediakan pelatihan tentang bagaimana secara alami dan otentik menghidupkan iman kita di dalam segala aspek kehidupan, dan bagaimana secara proaktif dan terarah mengadakan percakapan rohani yang mengarah pada pelajaran Alkitab. Tantangannya adalah bahwa masyarakat 3W ini sulit ditembus; dan Anda harus memiliki kredibilitas intelektual dan pribadi yang bisa bersaksi. Singkatnya, seorang 3W yang sudah berto-
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
Mengawinkan Pengobatan dan Teknologi Allan Das adalah seorang insinyur, penemu, dan pengusaha. Ia dan timnya di Hummingtec di Pune, India, sedang mengembangkan MedBox, sebuah perangkat untuk memonitor pengiriman obat-obatan dan mengingatkan orang akan resep yang harus mereka minum.—Editor. Bagaimanakah iman Anda memberitahu bagaimana caranya menjalankan bisnis? Ketika klien saya membeli produk kami, mereka tidak membayar karena produk itu bagus—mereka membayar karena mereka memercayai saya. Itulah bagaimana cara sebuah merek dibangun: Dengan membuktikan Anda dapat dipercaya. Selama bertahun-tahun Tuhan membuktikan bahwa Dia dapat dipercaya. Tuhan tidak pernah lalai memberikan klienklien baru atau sumber-sumber daya yang kami butuhkan untuk bertahan dan berkembang. Iman saya memaksa saya untuk menjadi bisa dipercaya dalam segala hal. Produk apakah yang Anda hasilkan, dan siapakah, khususnya, yang menjadi klien Anda? Kami akan memproduksi sebuah perangkat pengobatan; klien-klien kami adalah dokter, administrator, pasien, apotek, dan perusahaan-perusahaan asuransi. Salah satu penyedia obat di satu dari tiga rumah sakit terbesar di India telah menanyakan kapan kami dapat mengantarkan produk tersebut. Kami sudah mengajukan hak paten, tetapi karena
bat dan menjadi Advent adalah sarana terbaik untuk menjangkau 3W lainnya dengan pesan kasih dari Tuhan. Kita membutuhkan lebih banyak orang Advent di bidang bisnis, hukum, sains, rekayasa, akademis, pemerintahan, seni, dan perawatan kesehatan untuk dapat menjangkau 3W yang menjadi rekan kerja, tetangga, dan teman Anda. Selain memperlengkapi para profesional Advent, kita juga perlu mendorong orang muda Advent untuk membina karier di bidang-bidang tersebut. Dengan demikian definisi ladang misi dapat diperluas melampaui tempat-tempat yang membutuhkan paspor untuk menjangkaunya, atau tempat-tempat di mana sumbangan dan bantuan dibutuhkan. Ellen White menulis secara luas mengenai pentingnya ladang misi untuk masyarakat 3W ini.
kami swasembada, tahap produksi belum dimulai. Bagaimanakah produk Anda memberikan nilai tambah terhadap apa yang sudah ada sebelumnya? Kami membantu para dokter untuk memonitor pengobatan pasien-pasien mereka. Perangkat ini akan menjalin komunikasi dengan para apoteker dan perusahaan asuransi sehingga proses pengobatan pasien akan berjalan lancar. Dapatkah Anda bercerita tentang bagaimana produk Anda meningkatkan kehidupan seseorang? Saya berkunjung ke sebuah daerah kumuh dalam salah satu survey lapangan. Setelah menjelaskan produk saya kepada para pelajar di tempat itu, seorang bocah laki-laki menanyakan harga produk tersebut. Saya hanya membawa sebuah purwarupa, jadi saya mengatakan kepadanya bahwa produk ini belum siap dijual. Saya bertanya untuk siapa ia mau membeli produk ini. Jawabnya, untuk ibunya, seorang buruh harian, yang menderita penyakit asma dan harus minum obat secara teratur. Jika ia lupa minum obat ia tidak akan bisa tidur setelah seharian bekerja. Meskipun masalah ini terlihat sepele, telah banyak orang yang kehilangan nyawa mereka karena lupa meminum obatnya dengan teratur.
Antara lain: “Dibutuhkan kemauan rohani yang kuat untuk membawa agama ke tempat kerja dan kantorkantor bisnis, menyucikan kehidupan keseharian, dan melakukan setiap transaksi menurut standar Firman Tuhan. Tapi ini adalah apa yang diminta oleh Tuhan.�* Boleh jadi kita adalah satu-satunya orang Advent yang dimiliki teman 3W kita, atau satu-satunya dengan siapa teman 3W kita itu mau berbicara tentang Tuhan dan iman. Apakah kita mau menerima panggilan ke ladang misi ini? * Ellen G. White, Counsels to Parents, Teachers, and Students (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1913), p. 279.
Cynthia Heidi adalah seorang konsultan manajemen dan rekan pendiri Nicodemus Society (www. nicodemussociety.org). AdventistWorld.org 07 - 2018
AW07-18ENG
13
produk kami dan mencoba aplikasi farm-to-table kami dengan cara memindai kode QR. Sambil berbincang lewat video dengan para petani dan melihat tulisan bergambar di telepon genggamnya, matanya terbelalak dan ia berkata: “Saya baru tahu Anda bisa melakukan hal ini!� Delapan minggu kemudian kami dinyatakan memenangkan hadiah yang didambakan itu, yang merupakan bahan katalis bagi penerimaan kami oleh para pengecer terkemuka di industri ini. Ini merupakan tantangan bagi pengusaha Advent seperti kami, untuk menyampaikan kepada pelanggan dalam pameran-pameran dagang itu bahwa kami menghargai hubungan bisnis dengan mereka sementara gerai kami tutup pada hari Sabat. Kami menjawab tantangan itu dengan dua pendekatan: Menjelaskan kepada rekan-rekan bisnis kami manfaat pemeliharaan hari Sabat, dan memberikan sebuah kartu pos yang dirancang dengan saksama tentang pentingnya Sabat sebagai hari perhentian.
Kesaksian Organik
A
yah mertua yang kemudian menjadi rekan bisnis saya, Stan Smith, menggelengkan kepala tak percaya. “Anda bercanda, kan?� Ia memandang kepada kepala bagian pembeliannya, yang baru saja melaporkan bahwa mereka membeli saus apel dari Chili. Silver Hills Bakery terletak di Abbotsford, British Columbia, sebuah wilayah yang terkenal dengan produk apelnya. Melalui kombinasi perjanjian dagang dan transportasi yang terjangkau, saus apel dari Chili menjadi lebih murah, dan telah digunakan sebagai pemanis untuk roti yang khusus diproduksi bagi penderita diabetes yang diberi nama Steady Eddie. Nama One Degree Organic Foods pun diciptakan untuk meyakinkan pelanggan bahwa mereka tidak terpisahkan satu derajat pun dari para petani yang menanam bahan-bahan organik di dalam produk kami. Paket perkenalan ini berisi dokumentasi tentang para petani dan pemasok bahan baku kami, dan kisah-kisah mereka untuk dibagikan kepada para pelanggan. Siap Dipasarkan Delapan belas bulan kemudian kami resmi meluncurkan One Degree Organic Foods di Expo West sebuah pameran dagang utama untuk makanan alami dan organik yang diadakan di Anaheim, California. Dihadiri lebih dari 70.000 peserta, kami dengan penuh harap hendak mengetahui bagaimana penerimaan mereka terhadap One Degree. Dalam 15 menit setelah pembukaan, seorang panitia pameran yang bertugas memilih peserta mana yang berhak mendapatkan Nexty Award sebagai penyaji terbaik, mampir untuk mencicipi 14
Pernyataan Profit Mendokumentasikan setiap bahan dari rekan-rekan pemasok kami membutuhkan perencanaan saksama, jadwal perjalanan yang padat, dan jaringan luas para petani. Ketika mengunjungi pertanian organik terbesar di Kanada, saya bersama istri saya Sondra, berjumpa dengan Juergen dan Faranak Brorchers, yang bekerja di kantor manajemen dan keuangan pertanian itu. Persahabatan dengan cepat terjalin, dan tak lama kemudian keduanya melamar di One Degree dan diterima. Kami melihat keterbukaan mereka pada masalah-masalah rohani dalam perjumpaan pertama, dan mengundang keduanya untuk datang ke gereja kami, yang dilanjutkan dengan studi Alkitab. Pada bulan Agustus 2015 keduanya dibaptis di pertemuan ASI di Spokana, Washington. Tidak ada yang lebih indah dari pengalaman berbagi kebenaran tentang Sumber sejati kehidupan di lingkungan bisnis kita. Manfaat tertinggi dari One Degree Organic Food adalah sebagai wahana untuk membagikan Kristus. Danny Houghton adalah rekan pendiri dan wakil pimpinan bidang penjualan di One Degree Organic Food. Ia dan istrinya, Sondra, tinggal di Lynden, Washington, Amerika Serikat, bersama anak mereka Andrew yang berusia 1 tahun.
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
Dampak Rohani dalam Kewirausahaan
B
eberapa orang pionir gereja Advent adalah pengusaha dan penemu. Uriah Smith mempatenkan kaki palsu. Joshua Himes adalah jenius marketing di balik gerakan Millerite. John Harvey Kellog menemukan peralatan olahraga yang masih digunakan hingga kini. E.A. Sutherland dan timnya di Madison College menciptakan 30 produk beragam yang terbuat dari kedelai.
Mulai Dengan Sebuah Rencana Saya dan beberapa orang sahabat berbagi mimpi tentang sebuah kewirausahaan yang berlandaskan iman. Kami bermimpi untuk menciptakan cara-cara baru dalam berbisnis yang akan menjadi agen perubahan sosial tetapi juga berdampak dalam hal rohani. Itulah kisah kelahiran Hyvecamp, sebuah komunitas penemu berbasis iman. Salah satu hambatan utama yang kami jumpai adalah bagaimana mengatasi anggapan bahwa bisnis dan agama itu tidak dapat berjalan seiring. Kekristenan abad pertengahan telah keliru mengembangkan gagasan bahwa mengejar kekayaan itu bersifat duniawi, dan kerohanian sejati dikaitkan dengan kehidupan miskin di biara. Reformasi protestan mengungkapkan gagasan bahwa meskipun cinta akan uang adalah akar segala kejahatan, kekayaan adalah alat yang dapat digunakan untuk kebaikan. Ellen White menulis: “Hasrat untuk mengumpulkan kekayaan adalah tabiat asli kita, yang ditanamkan di sana oleh Bapa surgawi kita untuk tujuan-tujuan mulia.”1
Memadukan Gagasan dan Sumber Daya Penelitian yang diadakan oleh Universitas Bentley menemukan 66 persen kaum milenial ingin memulai bisnis mereka sendiri.2 Namun, lebih dari sekadar ingin memulai sesuatu, para anggota komunitas Hyvecamp bertujuan untuk menjadi bagian sesuatu yang bermakna, sesuatu yang dapat menjembatani iman dan tindakan. Hal ini juga berlaku untuk para pebisnis musiman dan profesional lainnya yang hadir dalam pertemuan dengan tujuan untuk menyumbangkan pengetahuan, pengaruh, dan uang mereka. Hasrat Hyvecamp untuk mengubah masyarakat terwujud melalui para pemula yang berperan serta. Sebagai contoh, para pemenang kompetisi tahun 2017 adalah penemu krim penghilang tato alami. Pendiri perusahaan ini dulunya adalah
AW07-18ENG
seorang punk rocker. Setelah pertobatannya ia merasa bahwa Tuhan sedang memberinya sebuah kesempatan kedua. Ia mengembangkan sebuah produk inovatif bernama “Re†hink,” dan membagikan pesan bahwa Tuhan dapat menghapus masa lalu kita dan memberikan sebuah kesempatan kedua. Perdagangan manusia seringkali melibatkan tato di tubuh para korban supaya mereka tidak dapat melarikan diri. Dengan produk ini ribuan orang akan mendapatkan sebuah kesempatan untuk kembali terbebas. Semakin banyak pelanggan yang mereka layani, makin banyak laba perusahaan, semakin banyaklah orang yang mendapatkan manfaat rohani. Para perintis gereja kita sukses karena jiwa inovatif dan kewirausahaan serta misi yang mereka miliki, yang merupakan pemberian Roh Kudus. Ellen G. White, Counsels on Stewardship (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1940), hlm. 148. “Millennials at Work,” Bentley University, 2014. Retrieved from https://www.bentley.edu/newsroom/ latest-headlines/mind-of-millennial.
1
2
Jesse Zwiker adalah seorang rekan pendiri Hyvecamp International (Hyvecamp.com), tinggal dengan keluarganya di Heidelberg, Jerman.
E Roh Nubuat
Risiko dalam Berbisnis Tanpa Menanam, Tidak akan Memetik Hasil.
llen White menulis tentang bisnis dan prinsipprinsipnya lebih banyak dari yang disadari oleh banyak orang. Kami berharap bahwasanya tulisan berikut ini akan menginspirasi Anda dengan semangat yang telah menginspirasi para perintis pergerakan Advent.—Penyunting. “Ada ketakutan dalam berusaha dan menempuh risiko dalam pekerjaan besar ini, ketakutan bahwa usaha-usaha yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Bagaimanakah jika usaha telah dilakukan tapi kita tidak melihat adanya jiwa-jiwa yang diselamatkan? Lebih baik bekerja dan terus bekerja ketimbang tidak melakukan apa-apa. Anda tidak tahu mana yang bermanfaat, yang ini atau yang itu.”1 Berbicara tentang banyaknya talenta dari Tuhan yang terpendam, ia menulis: “Banyak yang menjadi tidak berguna dengan menghindari tanggung jawab karena takut gagal.”2 “Ingatlah bahwa Kristus telah mempertaruhkan segalanya. Untuk penebusan kita, surga berada dalam bahaya.”3 “Ada yang tidak tahu bagaimana menjalankan risiko atau usaha. Tetapi dalam hal ini harus ada yang berusaha, dan menjalankan risiko.”4
Kembali ke Masa Depan Pernahkah Anda mendengar tentang kelompok Waldensia? Tentang “para pembelot” itu Ellen White menulis dalam Kemenangan Akhir: “Memperkenalkan tujuan misi mereka akan berakhir dengan kekalahan; karenanya mereka menyembunyikan dengan hati-hati karakter asli mereka. Setiap pelayan memiliki pengetahuan tentang perdagangan atau profesi, dan para misionaris melaksanakan tugas mereka dalam samaran tugas duniawi. Biasanya mereka memilih peran sebagai pedagang atau penjaja keliling. ‘Mereka membawa sutra, perhiasan, dan barang-barang lainnya, yang tidak mudah diperoleh di pasar-pasar lokal pada waktu itu; dan mereka disambut sebagai pedagang di tempat dahulu mereka ditolak sebagai misionaris.’ Wylie, jld. 1, bab 7. “Sambil melakukan itu, hati mereka memohon kebijaksanaan dari Tuhan agar bisa menyajikan harta yang lebih berharga dari emas dan permata. Dengan sembunyi-sembunyi mereka membawa salinan-salinan Alkitab, secara utuh atau sebagian; dan bila ada kesempatan, mereka menarik perhatian pelanggan mereka pada tulisan-tulisan itu. Seringkali ketertarikan untuk membaca Firman Tuhan pun terbit, dan salinan-salinan itu dibawa oleh mereka yang ingin memilikinya.”5
Menciptakan Budaya Kerja yang Baik “Semua pekerja di kantor berada di bawah pengawasan Tuhan, dan diharapkan untuk berbicara secara sopan karena mereka berada di hadirat-Nya seolah-olah mereka dapat melihat Dia. Mereka harus menunjukkan kasih dan 16
07 - 2018 AdventistWorld.org
Foto: Greg Rakozy AW07-18ENG
Tidak ada ruginya berbicara ramah, dan keramahan sesuai dengan hukum Kristus.
hormat, keceriaan, dan sopan-santun yang tulus satu sama lain, seolah dalam hidup ini mereka berada dalam sebuah sekolah tempat mereka belajar untuk dapat naik kelas. “Tidak ada ruginya berbicara ramah, dan keramahan sesuai dengan hukum Kristus. Dengan mengamalkan terus kebajikan ini, kebiasaan yang terbentuk akan menjadi karakter yang indah—karakter yang cocok untuk memasuki istana di atas sana. “Dengan demikian para pria dan wanita itu boleh menjadi anggota keluarga kerajaan, anak-anak Raja surgawi. Saudara dan saudariku, maukah Anda menjaga bibir Anda untuk tidak mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan?”6 “Kata-kata yang ramah sama menyenangkannya seperti senyuman para malaikat.”7
Menciptakan Pengalaman yang Berkesan Bagi Pelanggan “Dalam hubungan Anda dengan sesama, tempatkan diri Anda di posisi mereka. Pahamilah perasaan, kesulitan-kesulitan, kekecewaan, sukacita, dan kesedihan mereka. Samakan diri Anda dengan mereka, dan perbuatlah kepada mereka, seolah Anda berada di posisi mereka, apa yang mereka kehendaki dari Anda. Inilah hukum ketulusan yang sejati. Itu adalah cara lain melaksanakan hukum, ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.’ Matius 22:39.”8
Bersaksi Melalui Bisnis “Orang Kristen yang ramah dan sopan adalah yang paling berdaya ketika mengutarakan pendapat seturut Injil.”9 Praktik Manajemen Terbaik “Tuhan mendisiplinkan para pekerja-Nya, sehingga mereka bisa mengisi posisi yang ditugaskan kepada mereka. Dia menghendaki agar mereka siap melakukan pelayanan yang lebih dapat diterima. Ada orang-orang yang ingin memerintah, dan ada yang mau taat serta tunduk. Tuhan membawa perubahan dalam kehidupan mereka. Boleh jadi Dia memberikan kepada mereka tugas yang bukan pilihan mereka. Jika mereka mau dibimbing oleh-Nya, Dia akan memberikan anugerah dan kekuatan agar mereka dapat melaksanakan tugas-tugas tersebut dalam roh ketaatan dan mau menolong. Dengan demikian mereka telah pantas untuk mengisi
tempat-tempat di mana kemampuankemampuan mereka yang telah diasah akan membuat mereka sangat berguna …. “Banyak yang tidak merasa puas dan sukacita dalam melayani Tuhan di tempat yang ditentukan oleh Tuhan bagi mereka, atau dalam melakukan tanpa membantah pekerjaan yang Dia taruh di tangan mereka. Boleh saja kita tidak merasa puas dengan cara kita melakukan tugas, tetapi kita tidak boleh merasa tidak puas terhadap tugas itu sendiri dan lebih suka mengerjakan hal yang lain. Dalam pemeliharaan-Nya Tuhan menempatkan umat manusia dalam pelayanan yang akan menjadi obat bagi jiwa mereka yang sakit. Oleh karena itu Dia mau membimbing mereka untuk menyingkirkan keinginan pribadi, yang jika dipenuhi, membuat mereka tidak memenuhi syarat dalam melaksanakan tugas yang Dia berikan kepada mereka. Jika mereka menerima dan melaksanakan pelayanan tersebut, jiwa mereka akan sembuh. Jika mereka menolaknya, mereka akan tertinggal dalam perselisihan dengan diri sendiri dan orang lain.”10
Bekerja di Surga? “Akan ada pekerjaan di surga. Setelah ditebus kita tidak berada dalam kondisi hening. Di sana ada perhentian untuk umat Tuhan, tetapi perhentian itu ditemukan dalam pelayanan yang penuh kasih.”11 Ellen G. White, The Publishing Ministry (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1983), hlm. 391. Ellen G. White, The Ministry of Healing (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1905), hlm. 500. 3 Ellen G. White, Christ’s Object Lessons (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1900, 1941), hlm. 196. 4 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 3, hlm. 316. 5 Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 71. 6 Ellen G. White, Ellen G. White 1888 Materials (Silver Spring, Md.: Ellen G. White Estate, 1987), jld. 4, hlm. 1790, 1791. 7 Ellen G. White, Christian Service (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1925), p. 189. 8 Ellen G. White, Thoughts From the Mount of Blessing (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1956), hlm. 134, 135. 9 Ellen G. White, Selected Messages (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1958, 1980), buku 3, hlm. 238. 10 Ellen G. White, Gospel Workers (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1915), hlm. 269, 270. 11 Ellen G. White, Letter 203, 1905, in The Seventh-day Adventist Bible Commentary, Ellen G. White Comments, jld. 3, hlm. 1164. 1
2
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh percaya bahwa Ellen G. White (1827-1915) menjalankan karunia nubuatan rohani selama lebih dari 70 tahun dalam pelayanan untuk publik.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
17
Kathy Yawingu, Direktur Pelayanan Kesehatan Konferens Timur-laut untuk wilayah Connecticut, kiri, dan Eduardo Garcia, Direktur Pelayanan Kesehatan Southern New England Conference, kanan, membuka program bersama Tom Dombrowski, pendeta di Connecticut Valley church.
Wawasan Global
Menjalankan Bisnis Bapa Kita Pelayanan untuk Semua
T
ugas itu tampaknya hampir tidak mungkin—dan memang tidak mungkin kita lakukan sendiri. Bagaimanakah kita menjangkau lebih dari 120 juta orang yang tinggal di Jepang dengan kabar baik tentang Kristus dan kedatangan-Nya kembali yang tidak lama lagi? Di Jepang, sekitar 1 persen populasi orang Kristen, dan dari jumlah itu, anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh hanya berjumlah 15.000 orang. Apalah itu dibandingkan jutaan? Namun demikian, para pemimpin Advent di Jepang memutuskan untuk maju dengan berani, berdoa dan merancang 160 seri KKR di seantero negeri itu. Sebagian besar KKR diadakan pada bulan Mei 2018, beberapa di antaranya dipusatkan di Tokyo, kota metropolitan tertua di dunia, dengan penduduk lebih dari 37 juta jiwa. Pekabaran tiga malaikat telah dikumandangkan setiap malam dalam pertemuanpertemuan di gereja besar hingga di kelompok-kelompok kecil. Umumnya para penyaji berkebangsaan Jepang. Perencanaan dan persiapan dicurahkan untuk acara yang untuk pertama kalinya diadakan di negara tersebut. Sebuah sekolah praktik penginjilan diadakan, dan sebuah program percontohan yang terdiri atas 29 KKR diadakan. Dari pengalaman yang berhasil baik itu, para pemimpin yakin bahwa penyelenggaraan KKR masih merupakan cara yang efektif dalam penginjilan, bahkan di dalam budaya Jepang masa kini. Adventist World Radio (AWR) dirancang untuk menyiarkan program khusus kesehatan, termasuk pengumuman mengenai seminar-seminar kesehatan yang akan diadakan. Beberapa stasiun radio besar di Tokyo didekati, tetapi semua menolak menyiarkan program-program yang menyebutkan gereja atau rumah sakit Advent. Di Jepang, stasiun radio ketat dalam menyiarkan program-program dengan muatan agama, bahkan jika hanya menyebutkan nama gereja. Sebuah Pintu Terbuka Tetapi Tuhan membuka pintu yang lain. Gereja Advent memiliki sebuah program kecil yang mengudara di Radio NIKKEI, sebuah stasiun gelombang pendek, sejak tahun 18
07 - 2018 AdventistWorld.org
2000. Para pemimpin di Uni Konferens Jepang memutuskan untuk melihat kemungkinan penyiaran program-program kesehatan beserta pengumumanpengumumannya di Radio NIKKEI. Yang menggembirakan mereka, Radio NIKKEI menerimanya, bahkan menciptakan sebuah situs web untuk programprogram tersebut secara gratis! Selanjutnya, penyiaran dari Radio NIKKEI jauh lebih murah ketimbang di stasiun-stasiun radio lainnya yang telah menolak program-program tersebut. Pada bulan November 2017 untuk pertama kalinya program Kesehatan Sehari-hari disiarkan oleh Radio NIKKEI. Hanya 2 bulan setelah itu 7 komunitas stasiun FM di Tokyo turut menyiarkannya. Sejak saat itu pendengar siaran dari situs Web NIKKEI meningkat hingga hampir 30.000 orang, belum termasuk tambahan pendengar dari stasiunstasiun radio FM. Program-program kesehatan memainkan peran dalam menyingkirkan penghalang menuju pertemuan KKR. Di Sisi Lain Dunia Ini Ketika peristiwa-peristiwa ini terjadi di Jepang, kegembiraan menyeruak di negara bagian Connecticut yang berada setengah bola dunia jauhnya dari Jepang. Terletak di bagian timur laut Amerika Serikat yang dikenal sebagai New England, wilayah ini diketahui sebagai daerah yang sulit bagi penginjilan. Namun demikian, dengan memadukan hasrat dan rancangan, misi dan Photo: Ari Williams AW07-18ENG
jemaat, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di konferens New England Selatan dan Barat-Laut bergabung untuk menjangkau masyarakat mereka bagi Kristus. Melalui pelayanan awam yang disebut CHAT (Community Health Advocate Training), para anggota jemaat dilatih untuk bekerja bersama di gereja masing-masing dalam suatu siklus berkelanjutan menggunakan metode penginjilan Kristus. Pendeta-pendeta wilayah, para pemimpin gereja lokal, dan para pejabat konferens diundang untuk bergabung dengan anggota jemaat pada pembukaan pelatihan yang diadakan awal tahun ini di Connecticut Valley Seventhday Adventist Church di South Windsor, yang berlokasi di utara ibu kota negara, Hartford. Bahkan walikota, Saud Anwar, hadir. Dalam sambutannya, Dr. Anwar, seorang dokter medis yang memasuki dunia politik untuk memajukan kesehatan masyarakatnya, meminta bantuan jemaat Advent. “Kami sedang mengusahakan kesehatan bagi usia tua di South Windsor,” katanya. “Di Loma Linda [California], komunitas iman orang Advent membuat perbedaan. Mereka dapat memperpanjang usia orang-orang…. Kami pun harus bisa melakukannya di sini. Kami memiliki unsur-unsurnya—kami memiliki sebuah Gereja Masehi Advent Hari ketujuh di sini!”1 Pekerjaan Berkesinambungan Menyikapi tantangan itu, orang-orang Advent di wilayah terebut mengadakan akhir pekan Great Health Controversy pada bulan Mei. Acara tersebut bertujuan untuk “menjadi sebuah jembatan bagi para anggota untuk menangkap visi tugas mulia yang terpampang di hadapan mereka dalam menjangkau kota-kota dengan pekabaran tiga malaikat,” kata Tom Dombrowski, pendeta di Connecticut Valley Seventh-day Adventist Church. “Ia juga menolong jemaat untuk menyadari bahwa inti dari pekerjaan ini bukan hanya keterlibatan seluruh anggota, tetapi kerjasama antar gereja-gereja, sehingga mereka berge-
rak… sebagai satu tubuh.” Dombrowski menjelaskan bahwa mereka mengikuti rancangan yang berlandaskan Alkitab, Roh Nubuat, dan statistik yang disediakan oleh para sosiolog mengenai kota tersebut. Ia merancang sebuah pekerjaan yang berkesinambungan dalam misi menjangkau perkotaan itu. Saat ini lebih dari 100 anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dari 22 gereja di konferens New England Selatan dan Timur Laut secara aktif terlibat dalam penjangkauan perkotaan melalui penginjilan pola hidup sehat. Dombrowski yakin bahwa “kerja sama para anggota, pendeta, dan administrator dari gereja-gereja di konferens Selatan dan Timur Laut ini dapat menjadi model bagi Divisi Amerika Utara, dan bahkan gereja dunia dalam mengikuti nasihat pena inspirasi tentang pelaksanaan tugas ini.” Faktor Kuat Untuk Persatuan Baik di Jepang, New England, maupun di tempat lainnya di seluruh dunia, salah satu faktor terkuat untuk menyatukan umat Tuhan (jemaat, gereja, konferens, uni) adalah adanya visi yang jelas atas panggilan mereka—panggilan istimewa untuk mengabarkan pekabaran tiga malaikat Tuhan di akhir zaman ini kepada dunia—dan memadukan pekabaran itu dengan pelayanan kesehatan. Ini adalah kombinasi jitu yang digunakan oleh Yesus, dan kita pasti akan sukses bila kita, di bawah bimbingan Roh Kudus, mengikutinya. Apakah dalam sebuah KKR besar, program pendidikan kesehatan, pelajaran Alkitab, penyebaran buku-buku, penjangkauan masyarakat, atau membagikan iman kepada tetangga dan rekan kerja, selalu ada tempat bagi semua orang untuk terlibat dalam pemenangan jiwa bagi Kristus. Semua orang—pria dan wanita, pemuda dan pemudi—semua dibutuhkan dalam pekerjaan ini melalui Total Member Involvement. Kita memiliki kesaksian pena inspirasi ini: “Para pemimpin di kubu Tuhan, para jenderal yang bijaksana, meletakkan
Dengan memadukan hasrat dan rancangan, misi dan jemaat, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh bergabung untuk menjangkau masyarakat mereka bagi Kristus. rancangan untuk melangkah lebih lanjut. Dalam rancangan itu mereka memberikan tugas khusus yang dapat dilakukan oleh umat awam kepada sahabat dan tetangga mereka. Pekerjaan Tuhan di dunia ini tidak dapat diselesaikan hingga para pria dan wanita anggota jemaat gereja kita bergabung dalam pekerjaan ini dan menyatukan usaha mereka bersama para pelayan dan pejabat gereja. “Keselamatan orang berdosa menuntut sebuah tugas pribadi yang sesungguhnya. Kita harus mengabarkan Firman kehidupan kepada mereka, bukannya menunggu mereka datang kepada kita. Oh, saya ingin bisa mengucapkan kata-kata yang dapat menggerakkan para pria dan wanita untuk melakukan tugas mereka dengan tekun! Waktu yang dianugerahkan kepada kita sangat sedikit. Kita berdiri di perbatasan ke dunia yang kekal. Kita tidak boleh membuangbuang waktu. Setiap saat adalah emas dan terlalu berharga untuk digunakan semata-mata bagi diri sendiri. Siapakah yang akan mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan kekuatan dan anugerah dari-Nya untuk menjadi pekerja yang setia di ladang penginjilan?”2 Seperti dilaporkan oleh Sandra Dombrowski, komunikasi gereja Connecticut Valley, di the Atlantic Union Gleaner, April 2018, hlm. 16. Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 9, hlm. 116, 117.
1
2
Ted N. C. Wilson adalah ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia. Tulisan dan komentar lainnya diterbitkan secara resmi dalam Twitter: @pastortedwilson dan Facebook: @Pastor Ted Wilson.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
19
Renungan
Tidur di Tengah Badai
S
aya suka terbang. Pergerakan, petualangan, penemuan—semuanya menimbulkan sukacita dan perasaan bebas. Wilbur Wright menggambarkan perasaan itu secara luar biasa: “Melebihi apa pun juga, perasaan damai yang sempurna bercampur dengan gairah yang menggetarkan setiap syaraf hingga puncaknya.”1 Saya ingat penerbangan semacam itu yang dilakukan bersama suami saya pada tahun 2016. Dalam rencana penerbangan dari Tokyo ke Bangkok saat itu kami mendapat pemberitahuan bahwa sistem komputer di pusat maskapai sedang mati. Semua penerbangan di seluruh dunia dibatalkan. Tujuh jam kemudian, setelah mendapat izin untuk lepas landas, kapten mengumumkan bahwa sebuah badai sedang bergerak di jalur penerbangan kami. Karena itu kami harus mengubah jalur sejauh 650 kilometer ke arah selatan. Ia meyakinkan bahwa penerbangan ini aman, meskipun akan ada “sedikit guncangan.” Saya menganggap diri saya sebagai penumpang yang tenang, tetapi penerbangan ini cukup menyulitkan bagi saya. Tak lama kemudian saya menyadari bahwa definisi kapten tentang “sedikit guncangan” jauh berbeda dari perkiraan saya. Rasanya lebih seperti terjun ketimbang terbang. Selama enam jam pesawat kami digonjang-ganjing, dan suara benturan di luar pesawat terdengar jelas di dalam kabin. Saya ingin sekali tidur. Tetapi pikiran saya berpacu dengan bayangan tentang apa yang akan terjadi di tengah badai pada ketinggian 10.600 meter itu. Saya memejamkan mata dan mulai berdoa memohon keselamatan dan ketenangan. Di saat berdoa itu sebuah adegan muncul dalam pikiran saya. Saya menyaksikan sebuah badai yang mengamuk, seperti yang sedang terjadi di luar pesawat. Angin bertiup liar dan gelombang menggelora. Saya mendengar perahu berderak ketika ditampar oleh sebuah gelombang raksasa dan saya melihat ketakutan terpancar dari para kelasi. Kemudian sebuah pemandangan lain muncul: Seorang pria sedang tertidur lelap di dek perahu sementara badai bergeFoto: Ethan Sykes AW07-18ENG
muruh di atasnya. Tertidur lelap di tengah badai! Itulah yang saya inginkan.
Mengapakah Kamu Takut? Saya mendengar kata-kata Kristus kepada murid-murid-Nya yang seolah-olah ditujukan kepada saya: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” (Mat. 8:26). Kata “kurang” di sana menunjukkan bahwa seharusnya iman mereka telah bertumbuh—karena dalam peristiwa-peristiwa sebelumnya Yesus telah membuktikan bahwa Diri-Nya layak untuk dipercaya. Namun tetap saja di tengah pencobaan, Yang Mahakuasa dilupakan. Kristus masih memanggil kita untuk mengingat bagaimana Dia memimpin, memelihara, dan memberkati sepanjang waktu. Dalam prahara yang terjadi di pesawat udara, saya lebih memercayai para teknisi, pilot dan mesin pesawat itu ketimbang Dia yang “menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan” (Ibr. 1:3). Tetapi ketika saya mengingat kata-kata Kristus kepada murid-murid-Nya—firman-Nya kepada saya—saya merasa bahwa Dia sedang mengingatkan saya tentang siapa Dia. Tuhan atas segala yang ada! Setelah itu saya pun tertidur dengan damai.
Di Tengah Pencobaan Seberapa seringkah kita mengalami hal ini? Kita semua pernah menghadapi situasi yang kelihatannya tidak bisa diatasi. Pada waktu-waktu itu, dirundung oleh kekecewaan dan putus asa, kita menggapai dan mencoba meraih solusi. Kita seringkali mencurahkan seluruh iman kita pada uang, obat-obatan, dan rencana keselamatan kita sendiri. Kita memercayai kekuatan sendiri dan berjuang sampai kita kehabisan segala usaha dan kelelahan. Pada titik kelemahan terbesar itulah Iblis menaburkan benih-benih ketidakpercayaan dan keraguan di dalam hati kita. Kita meragukan apakah Tuhan melihat penderitaan kita atau mendengarkan doa-doa kita. Seperti halnya para murid di perahu di Danau Genesaret, kita tidak melihat adanya seorang Bapa yang sedang mengawasi dan menjagai kita.
Penghargaan Surgawi Alkitab dipenuhi kisah para pahlawan iman dan kesaksian mereka dalam bertahan serta mengatasi pencobaan dan ujian. Abraham, Yakub, Elia, Ayub, dan yang lainnya menginspirasi kita untuk naik lebih tinggi. Begitu pula, kita mendengar kesaksian-ke saksian yang indah dari teman-teman dan keluarga setelah mereka melewati pencobaan yang berat. Sama seperti bangsa Israel yang bernyanyi setelah menyeberangi laut, mereka dapat melihat bimbingan Tuhan dengan jelas ketika mereka menengok ke belakang. Tetapi bagaimanakah kesaksian mereka yang masih mengalami pencobaan? Bagaimanakah mereka berhubungan dengan Tuhan? Bagaimanakah mereka membiarkan iman mereka dibentuk saat ini, dalam pencobaan ini? Bagi setiap pahlawan iman, Alkitab juga mencatat saat-saat mereka menjadi lemah dan ragu. Bersandar pada diri sendiri, Abraham berbohong; Yakub ketakutan; Elia melarikan diri; dan Ayub mempertanyakan. Tetapi Kristus—penulis dan tujuan iman
kita—membimbing mereka untuk bergantung kepada-Nya. Dia berjanji bahwa dalam setiap pencobaan “Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1Kor. 10:13). Kita dapat mengalami iman dan ketergantungan yang sama. “Perkara-perkara ini tidak dituliskan semata-mata supaya kita dapat membaca dan mengaguminya, tetapi supaya iman yang sama yang bekerja pada hamba-hamba Allah dulu kala dapat bekerja dalam diri kita. Dengan cara yang tidak kurang daripada cara yang telah dikerjakan-Nya dulu, demikianlah Ia akan bekerja sekarang di mana saja terdapat hati yang beriman yang akan menjadi saluran kuasa-Nya.”2 Kenyataan bahwa kita dipanggil untuk mengalami pencobaan dapat membawa rasa damai. Kedamaian, karena mengetahui bahwa Dia bukan hanya akan memberikan kekuatan untuk mengatasinya, tetapi juga bahwa Dia tahu kita dapat menahannya! Pencobaan-pencobaan kita menjadi penghargaan dari surga atas iman kita! Sejak penerbangan di tahun 2016 itu, saya dan suami bersamasama mengahadapi pencobaan yang lebih serius bersama-sama. Seseorang yang mengetahui hal itu, belum lama ini berkata kepada saya: “Anda nampak tenang-tenang saja.” Saya tidak selalu merasa damai. Ada hari-hari saya merasa damai, di hari lain saya merasa menyerah pada kenyataan bahwa saya tidak memegang kendali. Saya telah belajar bahwa setelah saya kecewa karena mengandalkan diri sendiri, saya berpaling kepada iman dan akhirnya mengingat Yesus dan pemeliharaanNya yang tak pernah berhenti. Saya sering mengenang saat-saat saya tertidur di tengah prahara di udara. Hal itu mengingatkan saya bahwa saya dapat mengecap kedamaian sempurna di saat setiap ujung saraf saya bergetar kencang. Kita dapat menyemangati orang lain dengan kesaksian kita, bukan hanya ketika pencobaan itu telah selesai, tetapi saat kita berjuang di dalamnya. Di tengah pencobaan, pengetahuan bahwa Bapa telah membimbing kita di masa lalu akan menguatkan iman kita. Kita dapat berbagi dan menyema ngati orang lain dengan apa yang kita pelajari, betapa iman kita telah bertumbuh, dan betapa Bapa sedang bekerja bersama kita. “Sebagai saksi-saksi bagi Kristus, kita harus memberitakan apa yang kita ketahui, apa yang telah kita lihat dan dengar serta rasakan. Jika kita mengikuti Yesus langkah demi langkah, kita mempunyai sesuatu yang benar yang menceritakan mengenai jalan yang melaluinya Ia telah memimpin kita. Kita dapat menjadi saksi terhadap apa yang telah kita ketahui mengenai anugerah Kristus. Inilah saksi yang dituntut oleh Tuhan, dan oleh kekurangannya dunia sedang binasa.”3 David McCullough, The Wright Brothers (New York: Simon & Schuster, 2015), hlm. 126. Crossway Bibles, a division of Good News Publishers. Used by permission. All rights reserved. Ellen G. White, Membina Pendidikan Sejati (Bandung: Indonesia Publishing House., 2015), jld. hlm. 242. 3 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House., 1999, 2015), jld. 5, hlm. 366. 1
2
Sierra Bruneau adalah seorang manajer keuangan untuk sebuah perusahaan kecil, melayani sebagai bendahara di jemaatnya, dan tinggal di luar Kota Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. AdventistWorld.org 07 - 2018
AW07-18ENG
21
Iman dalam Tindakan
Doa Seorang Ayah— Jawaban yang Tak Terduga
P Emiko (tengah) dengan ayah angkatnya, Roy (kanan), dan mantan pendeta jemaatnya Danny Milenkov.
utra Roy Olsen yang bernama Graham tidak pernah ke gereja selama lebih dari 10 tahun, dan tampaknya ia tidak akan pernah datang ke sana. Setelah bertahun-tahun berdoa, Roy memanjatkan permohonan ke surga: “Tolonglah, Tuhan, lakukan apa saja untuk membawa kembali putra saya ke dalam hubungan kasih dengan-Mu.” Tidak lama setelah doa Roy, Graham didiagnosis menderita kanker usus. Keluarganya merasa terpukul. Ini bukanlah harapan dari doa mereka. Graham menjalani operasi untuk memotong sebagian ususnya. Operasi itu berhasil, tetapi beberapa waktu kemudian sebuah tumor ditemukan di hatinya. Kali ini upaya kemoterapi tidak berhasil baik. Graham memutuskan untuk bepergian ke Jepang, di mana ia berjumpa seorang wanita bernama Emiko. Setelah Graham kembali ke Australia, ia dan Emiko tetap berhubungan. Beberapa bulan kemudian Graham kembali ke Jepang dan melamar Emiko; yang menerimanya. Namun pada saat itu, kanker yang dimilikinya kian parah, dan ia dirawat di rumah sakit di Jepang. Para dokter berhasil mengembalikan kestabilan kondisinya sehingga bisa kembali ke Australia untuk menjalani perawatan terakhir, dan Emiko ikut bersamanya, duduk di samping ranjangnya siang dan malam. Kondisinya segera memburuk. Di hadapan orang tua dan Emiko, saudari Graham, Glenda mengajaknya untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat. Graham menyetujui segera setelah ia memejamkan matanya untuk selama-lamanya. Meskipun hati mereka hancur, keluarga Graham terhibur karena ia telah menerima Yesus. Emiko, di lain pihak, tidak terlalu yakin. Ia kembali ke Jepang dalam kegalauan, tetapi Roh Kudus telah menyentuh hatinya ketika melihat kedamaian yang dialami tunangannya. Karena mengetahui penderitaan Emiko, Roy mulai mengirimkan surel kepadanya. Emiko terkesan pada kebaikan Roy dan memutuskan untuk datang dan tinggal bersama keluarga Australia yang menjadi “ayah dan ibu” angkatnya itu. Ketika berada di Australia, Roy dan istrinya, Kathleen, terus mendoakan Emiko dan menjawab pertanyaan-pertanyaannya dalam hal rohani. Emiko mulai datang ke gereja bersama mereka, dan ke pertemuan KKR. Emiko memberikan hatinya kepada Yesus dan minta dibaptis. Emiko sekarang kembali ke Jepang dan bergabung dengan gereja Advent di dekat rumahnya. Ia berkata bahwa ia kini memiliki harapan di hatinya bukan hanya untuk hidup dalam kekekalan bersama Yesus, tetapi juga bersama Graham. “Doa saya agar Tuhan melakukan apa saja karena hanya Dia yang mengenal anak saya yang bandel itu,” kata Roy. “Jalan Tuhan bukanlah jalan kita. Dia memiliki ribuan cara yang kita tidak ketahui. Tetapi jalan Tuhan—betapapun aneh kelihatannya—selalu yang terbaik.”
Roy Olsen masih menjadi “ayah angkat” Emiko, dan juga menantikan untuk bertemu kembali dengan Graham, anaknya, ketika Yesus datang untuk kedua kalinya. Maritza Brunt adalah Wakil editor Adventist Record di New South Wales, Australia 22
07 - 2018 AdventistWorld.org
Foto: Courtesy of Adventist Record AW07-18ENG
Suara Millenium
Game Over!
O
“
h, tidakkkk!” jerit melengking meluncur dari bibir saya, memecah udara malam menjadi kepingan tak terhitung banyaknya. Dunia saya tenggelam dalam kegelapan saat saya memejamkan mata, menantikan takdir terburuk datang menghampiri. Kemudian tiba-tiba, tanpa disangka—klakson mobil saya menyalak tak mau berhenti, merenggut saya siuman dari pingsan. Saya masih hidup! Saya sedang mengendarai mobil setelah menghadiri KKR di Newlife church, Nairobi. Saya menempuh rute yang biasa hampir secara otomatis, sambil merenungkan dalam hati apa yang terjadi pada hari itu. Ketika berbelok ke sebuah persimpangan, saya Dalam permainan terpapar sorot lampu sebuah mobil yang kecil itu, Tuhan sedang dipacu di ruas jalan yang salah dengan kecepatan tinggi. Saya tidak memiliki waktu memberitahukan untuk bereaksi. Tidak sempat lagi untuk saya bahwa kita mengelak. Tidak ada waktu untuk membisikkan sepotong doa kepada Pencipta saya. Saya semua sedang duduk terpaku! menjalani Saya tahu pasti. Saya tidak mungkin selakehidupan terakhir mat dari tabrakan langsung seperti itu. Kantong udara di mobil saya mengembang, kaca kita, tanpa depan hancur, mesin terdorong bergeser dari cadangan nyawa tempatnya, dan lampu-lampu depan pecah. Mobil saya hancur. Ajaibnya, saya selamat di dalam tas kita. dari kecelakaan itu tanpa satu goresan pun. Sopir yang mobilnya menabrak saya sedang mabuk dan langsung melarikan diri. Akhirnya polisi menangkapnya. Saat tumbuh dewasa, saya selalu membayangkan bahwa saat menjelang kematian, saya akan mempunyai kesempatan beberapa detik untuk mengucapkan doa singkat mengakui dosa-dosa saya, memohon agar Tuhan mengingat saya di dalam kerajaan-Nya, dan seperti yang dilakukan oleh pencuri sekarat di salib. Realitas dingin menyadarkan saya: Banyak dari kita yang tidak akan pernah mengenyam kemewahan itu. Mengapa? Yakobus mengingatkan kita: “Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yak. 4:14). Harihari kita “berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap” (Mzm. 90:10).
Karena hidup ini begitu singkat dan tak terduga kita dituntut untuk menjalani setiap hari seolah-olah hari terakhir kita. Saya tahu, hal ini terdengar klise bagi banyak orang. Tetapi masih ada pertanyaan penting itu: Apakah hidup Anda layak dipertaruhkan? Apakah ruginya bila Anda melepaskan “kesenangan dari dosa” (Ibr. 11:25) untuk sebuah “kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya” (2 Kor. 4:17)? Sebagai seorang anak, video game Super Mario memberikan kesenangan berjam-jam bagi saya, terutama karena karakter game itu memiliki banyak “nyawa,” sehingga saya dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang saya lakukan dan mencapai level lebih tinggi untuk akhirnya dapat menyelamatkan sang putri. Tetapi hati saya berdebar tidak keruan ketika hanya memiliki sisa satu “nyawa” karena saya tahu bahwa itu adalah kesempatan terakhir sebelum saya melihat kata-kata menakutkan di layar monitor: Game Over. Dalam permainan kecil itu, Tuhan memberitahu saya bahwa kita semua sedang menjalani kehidupan terakhir kita, tanpa cadangan nyawa di dalam tas kita. Waktu kita berlalu sangat cepat, dan setiap detik yang kita jalani adalah hadiah dari-Nya, yang memberikan kita satu lagi kesempatan, dan “ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2 Ptr. 3:9). Kedatangan Yesus yang tidak lama lagi, atau kematian kita, yang mana lebih dulu, adalah realitas dingin bagi kita semua. Apakah kita siap menyongsongnya? Tak lama lagi itu akan menjadi sebuah Game Over bagi kita semua. Tetapi dengan menaruh hidup kita di tangan-Nya, Game Over di bumi ini akan mengumandangkan janji “kehidupan” kekal dalam keabadian bersama Yesus sebagai tujuan akhir kita. Mari membulatkan tekad untuk berlari dalam pertandingan di mana hanya satu orang saja yang mendapat hadiah, “carilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!” (1 Kor. 9:24).
Frederick Kimani adalah dokter konsultan kelahiran Nairobi, Kenya, yang penuh hasrat dalam membangun jembatan antara Tuhan dan orang muda melalui musik.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
23
Menengok Sejarah
Tempat yang Aman Tanpa Dinding Pembatas M. E. Olsen,
M
Pelopor Home Study Institute
ahlon Ellsworth Olsen kehilangan pekerjaannya. Dewan Senat Union College di Lincoln, Nebraska, memecatnya pada awal tahun1923, setelah apa yang digambarkan oleh J.L. Shaw, bendahara General Conference, sebagai “dua puluh tahun pelayanan yang gigih, efisien dan setia.”1 Apakah yang akan dilakukannya kemudian? Dan mengapakah ia dipecat?
50 Tahun Pertama Mahlon Olsen, putra dari Ole Andres Olsen, Ketua General Conference periode 1888—1897, telah membuat dirinya terkenal sebagai orang Advent kedua yang memperoleh gelar Ph.D. Disertasinya, Evolution of Biblical Prose, diselesaikan di Universitas Michigan pada tahun 1909, belakangan diringkas dan diterbitkan dalam bentuk buku oleh gereja. Tetapi pencapaian Olsen tidak terbatas hanya di bidang akademis, dan persiapan untuk pelayanannya yang istimewa telah berlangsung seumur hidupnya. Olsen mengenang perasaan nyaman yang dialaminya ketika menemani Ellen White berkunjung ke rumah masa kecilnya di Green Bay, Wisconsin, dan Christiana (Oslo), Norwegia, setelah ayahnya pindah ke sana untuk memimpin karya Advent di Skandinavia. Ellen dan suaminya, James, sangat mengerti kebutuhan mereka sehingga bahkan paman dan bibi kesayangan mereka “kalah dalam memenangkan hati mereka ketimbang James dan Ellen White,” tulis Olsen di kemudian hari.2 Ketika ayahnya menjadi Ketua General Conference dan memboyong keluarganya kembali ke Amerika Serikat, Mahlon menemukan seorang mentor baru yang luar biasa, Goodloe Harper Bell, seorang guru besar bahasa Inggris. Selama sisa waktunya Bell berbagi sukacita dan wawasannya bersama Olsen dalam bidang bahasa Inggris dan kesusasteraan Amerika, khususnya mengenai Wordsworth, penyair kesayangan Bell. Di antara waktu wisudanya di Battle Creek College pada tahun 1894 dan peralihan abad, Olsen bekerja sebagai sekretaris untuk ayahnya, yang masih menjabat sebagai Ketua General Conference, kemudian bekerja di Fakultas Bahasa Inggris Universitas Michigan, dan menulis artikel perdananya untuk Adventist Review, yang pertama dari 300 artikelnya di majalahmajalah Advent. Selama dasawarsa pertama abad yang baru, Olsen membantu saudaranya yang berprofesi dokter, A.B. Olsen, 24
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
dalam menjalankan karya kesehatan di Inggris. Good Health, majalah yang mereka terbitkan pada bulan November 1901, dengan jumlah pelanggan mencapai 75.000 orang pada tahun 1906. Majalah itu menjadi jurnal kesehatan terbesar di Inggris Raya, dengan salinan yang ditempatkan di perpustakaan-perpustakaan umum kota. Pada tahun itu terbit dua buku karya Olsen bersaudara: Good Health, tentang fisiologi dan topik-topik yang berhubungan, dan One Hundred Hygienic Food Recipes, sebuah buku resep masakan. Olsen juga menerbitkan bukunya sendiri, Out-of-Doors. Buku yang mengetengahkan pentingnya berjalan kaki untuk kesehatan ini masih tetap populer hingga 100 tahun kemudian. Olsen mempersembahkannya kepada presiden Amerika Serikat Theodore Roosevelt, seorang praktisi outdoor yang dikaguminya. Buku ini mencapai popularitas tertinggi dan diterbitkan kembali empat tahun kemudian di Amerika Serikat. Setelah kembali ke Amerika Serikat, karier mengajar Olsen dimulai dengan serius di Washington Foreign Mission Seminary, sekolah baru untuk melatih para misionaris di dekat Kota Washington D.C. Ia secara tekun menulis apa yang akhirnya, 16 tahun kemudian, terbit dengan judul A History of the Origin and Progress of Seventh-day Adventist. Lydia Christensen, putri seorang pendeta dari Denmark, berada di kelas Olsen untuk belajar bahasa Inggris. Ia juga mengambil pelajaran privat dari Olsen. Mereka belajar lebih dari sekadar bahasa Inggris, sampai cukup untuk mengambil kesimpulan bahwa mereka dapat menghabiskan sisa hidup mereka untuk terus belajar bersama. Mereka menikah pada tahun 1910. Dalam waktu lima tahun keluarga mereka telah menjadi lima orang, termasuk anak-anak: Alice, Olan, dan Yvonne. Pada tahun 1917 Olsen pindah ke Massachusetts untuk menjadi pemimpin South Lancaster Academy, mengikuti jejak Bell, mentornya. Pada tahun berikutnya sekolah itu berganti nama menjadi Lancaster Junior College (saat ini dikenal sebagai Atlantic Union College). Olsen menekankan pelatihan praktis, seperti hydrotherapy, pertukangan (kayu), dan menjahit, dan mendukung aktivitas-aktivitas misionaris. Ia melayani sampai tahun 1920, saat ia pindah ke Union College untuk memimpin Departemen Bahasa Inggris. Pemecatannya yang tiba-tiba pada tahun 1923 membuatnya bertanya-tanya mengenai apa yang menjadi dasar keputusan itu. Akhirnya terungkap bahwa isu yang menyebabkan pemecatannya lebih bersifat politis ketimbang ideologi. Dosen di departemen yang sama, Rochelle Philmon, tampaknya mau mengendalikan departemen itu sendiri. Alasan lain yang lebih mendalam, barangkali, terletak pada pertanyaan-pertanyaan mengenai bacaan yang diwajibkan di kelas bahasa Inggris Olsen. Dari Fireside ke HSI Dalam dunia pendidikan Advent, Goodloe Harper Bell, sebagai pengajar di Walla Walla College dan Keene Academy, telah membuat percobaan untuk mengembangkan sekolah jarak jauh. Sekolah jarak jauh Frederick Griggs’s Fireside Correspondence School, yang didirikan di Washington, D.C. pada tahun 1909, dengan W.E. Howell sebagai kepala sekolahnya, masih berdiri. Dan entah disebabkan oleh ingatan para pemimpin gereja akan Olsen sebagai pemrakarsa sekolah jarak jauh, atau karena mandat akademisnya yang baik, atau karena J.L. Shaw, bendahara General Foto: General Conference Archives AW07-18ENG
Conference, sangat yakin terhadap nilai pria ini, atau karena ia sedang tidak bekerja, atau karena Tuhan telah mempersiapkannya jauh-jauh hari untuk lowongan yang sekarang kosong, para pemimpin gereja memanggil Olsen untuk memimpin Fireside pada tahun 1923. Olsen tiba di Washington dan melakukan tugasnya dengan bersemangat. Di akhir tahun 1927 Fireside telah tumbuh menjadi sekolah dengan jumlah pendaftar terbanyak di lingkungan gereja. Pada tahun 1930, Fireside berganti nama menjadi Home Study Institute (HSI), siswanya berjumlah 2.711 orang, yang tersebar di 50 negara; cabangnya yang baru segera dibuka di Asia, India, Australia, Amerika Selatan, dan Eropa. Bagi Olsen, satu-satunya tempat yang aman bagi para pemuda Advent adalah di sekolah-sekolah Advent, dan HSI membantu mereka yang “untuk sementara berhalangan masuk ke sekolahsekolah lokal.”3 Sekolah Advent lainnya tidak selalu memberikan kemudahan. Pada tahun 1942 Emmanuel Missionary College (EMC) meminta pengembalian dana untuk George Vandeman sehingga ia bisa fokus belajar di EMC. Namun demikian, 23 tahun Olsen di HSI membuatnya menjadi lembaga pendidikan lanjutan hingga universitas yang melayani seluruh dunia.
Satu-satunya tempat yang aman bagi kaum muda Advent adalah di sekolah Advent.
Tahun-tahun Belakangan (1946—1952) Pensiun pada usia 73 tahun memberikan banyak waktu bagi Olsen untuk menulis. Proyek utamanya yang terakhir, diselesaikan hanya beberapa minggu sebelum kematiannya, yang berpuncak pada penerbitan Much-Loved Books, sebuah penyelidikan karya-karya Luther, Wordsworth, Thoreau, dan Whittier, bersama yang lainnya, termasuk satu bab tentang James dan Ellen White. Buku ini menganjurkan pendalaman Alkitab, bukan hanya sebagai karya tulis besar, tetapi sebagai sebuah kuasa yang mengubah kehidupan. Masa pensiun juga memberikan waktu bagi Olsen untuk mengajar sebuah kelas sastra tinggi di Washington Missionary College (sekarang Washington Adventist University). Para mahasiswa sering mampir mengunjungi guru besar mereka, yang sangat mahir dalam bercakap-cakap dan simpatik dalam mendengarkan. Pada tahun 1952, Olsen meninggal dengan tenang. Tetapi pengaruhnya terus hidup melalui karya-karyanya sebagai penggiat kesehatan, perintis pendidikan tinggi Advent, sejarawan gereja, penulis yang produktif, dan sahabat para mahasiswa. 1 2 3
J. L. Shaw to M. E. Olsen, 18 April 1923. M. E. Olsen, Much-Loved Books (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1952), hlm. 56, 57. M. E. Olsen, “An Alarming Situation: Are We Facing It Courageously?” Review and Herald, 11 Mei 1933, hlm. 19.
John Wesley Taylor V adalah associate direktur pendidikan di General Conference di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat. AdventistWorld.org 07 - 2018
25
Pertanyaan dan Jawaban Alkitab
Sebuah Tempat Bertemu dan Wahyu P J
Apakah tutup pendamaian yang diletakkan di atas tabut perjanjian itu? Tabut perjanjian adalah sebuah kotak yang berisi loh batu Sepuluh Perintah (Kel. 25:21, 22). Tutup pendamaian adalah sebuah lempeng emas murni, di atasnya berdiri dua buah kerub yang dilebur menyatu dengan tutup pendamaian itu, saling berhadapan satu sama lain, masing-masing melihat ke bawah dengan sayap-sayap yang menunjuk ke depan (ayat 20). Itu digambarkan sebagai perangkat bait suci yang ditempatkan di atas tabut perjanjian (ayat 19; 26:34). Dengan kata lain, itu menutupi tabut perjanjian, meskipun itu memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing. 1. Tempat Pendamaian Kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai tutup pendamaian (kapporet) secara etimologi berhubungan dengan kipper (“memperbaiki kesalahan, penebusan dosa”), menunjukkan kemungkinan arti “tempat untuk memperbaiki kesalahan/penebusan dosa.” Pada Hari Pendamaian darah korban dipercikkan di atasnya dan di depannya untuk menghilangkan dosa dan kenajisan dari Bilik Maha Kudus (Im. 16:14—16). Hal ini perlu dilakukan karena Allah, melalui sistem pengorbanan, memperbaiki/menghapus dosa-dosa dari manusia dengan cara mengirimkan dosa-dosa itu ke hadirat-Nya. Kapporet adalah tempat di mana Allah, berdasarkan darah korban, membuat pendamaian itu berlaku dengan memberikan pengampunan. Di sana Dia menerima darah korban itu mewakili hidup para pendosa. Pada Hari Pendamaian dosa dan kenajisan dihapuskan dari hadirat-Nya dan dikirim ke tempat asalnya: Azazel (ayat 10, 21, 22). 2. Tempat Bertemu dan Pewahyuan Kapporet adalah lambang agung kehadiran Allah di suatu tempat di tengah umat-Nya. Antara dua cheru26
bim, kemuliaan hadirat Allah dapat terlihat nyata. Dalam hal ini tersedia akses kepada-Nya dalam sebuah tempat unik dari mana Dia dapat berbicara kepada hamba-hamba-Nya. Tuhan berbicara kepada Musa: “Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel” (Kel. 25:22). Tuhan menempatkan Diri-Nya di tempat ini agar dapat memberi petunjuk kepada umat-Nya dan menyatakan kepada mereka kehendak Allah. Akses langsung ke objek maha kudus dibatasi hanya untuk Musa dan Harun, tetapi dari sana Tuhan dapat di akses oleh seluruh umat Israel. Bagi orang Israel, bait suci adalah sebuah tenda untuk bertemu atau berjumpa dengan Allah. Tetapi pada kenyataannya mereka berdiri di depan kapporet dalam jarak tertentu, untuk menerima perintah Tuhan melalui perantaraan korban dan imam. Imam membawa dari umat sukacita, syukur, dan dosa, dan mempersembahkannya di hadapan Tuhan, yang bertahta di atas kapporet, dan dari hadapan Tuhan mereka membawa kepada umat kepastian pengampunan, penerimaan, dan berkat. 3. Pusat Kosmis Kapporet berbicara kepada kita tentang Allah yang berinteraksi dengan umat manusia di dunia yang penuh dosa dan kenajisan ini. Dia berada dekat dengan kita, namun jauh dari kita di Bilik Maha Kudus, tempat di mana surga dan bumi bersentuhan dalam cara yang unik karena Tuhan hadir di kedua tempat itu. Dari Bait Suci, yang disebut rumah kapporet, Tuhan berjumpa dengan umat-Nya dan berbicara dengan mereka. Kristus sekarang bertugas bagi kita di hadapan Bapa di bait surgawi, di mana pusat administrasi keteraturan dan pendamaian kosmis berada.
Angel Manuel Rodríguez pensiun setelah melayani sebagai pendeta, guru besar, dan teolog.
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
Kesehatan dan Kesejahteraan
Kesehatan Emosional Apakah Itu Termasuk dalam Pekabaran Kesehatan Advent? Saya berusia 24 tahun, dan saya melihat bahwa pekabaran kesehatan di gereja saya hanya menekankan makanan dan diet. Banyak dari teman-teman saya merasa tertekan dan khawatir. Apakah gereja Advent juga berfokus pada kesehatan mental dan emosional seperti halnya kesehatan jasmani?
K
ami merasakan apa yang Anda rasakan. Dari surat-surat yang kami terima, terkadang dalam semangat yang tersirat, kami melihat bahwa makanan dan nutrisi adalah topik-topik yang terutama dalam pikiran banyak orang. Kehendak dari Pencipta kita sejak mulanya, dan karakteristik berbeda dari pekabaran kesehatan Advent yang dikabarkan oleh para pendiri gereja ini, bersifat holistik dan mencakup kesejahteraan tubuh, jiwa, dan rohani, seperti juga dimensi emosional dan sosial. Di samping pentingnya mengikuti prinsip-prinsip nutrisi yang sehat, penting juga untuk minum air bersih; beristirahat dan tidur yang cukup; beraktivitas fisik yang menyehatkan setiap hari; mendapat sinar matahari yang secukupnya; menghirup udara bersih yang segar, bila memungkinkan; mengendalikan diri dan bersikap seimbang dengan menghindari hal-hal yang berbahaya, dan menggunakan hal-hal baik dengan bijak; serta menikmati hubungan dan sosialisasi yang sehat. Kita perlu benar-benar mengenal dan percaya kepada Tuhan; inilah hubungan kunci yang akan menolong kita untuk tetap utuh bahkan dalam kehancuran kita. Bukti-bukti kuat dari riset dan sains mendukung bahwa bila diterapkan dengan benar, pekabaran kesehatan Advent bermanfaat bagi kesejahteraan mental dan emosional kita. Masalah kesehatan mental dan emosional adalah sumber utama dari penyakit masa kini.
Fakta-Fakta Kunci1 Depresi adalah salah satu penyakit mental yang paling umum, menyeFoto: Chad Madden AW07-18ENG
rang sekitar 300 juta orang di seluruh dunia. Ini adalah salah satu penyebab penyakit yang utama. Gangguan kejiwaan bipolar affective disorder menyerang hampir 60 juta orang di seluruh dunia. Kondisi ini biasanya bervariasi antara depresi dan aktivitas yang berlebih, berkurangnya kebutuhan untuk tidur, dan suasana hati yang mudah tersinggung. Sekitar 50 juta orang di seluruh dunia mengalami kepikunan, dan jumlah ini diperkirakan akan berlipat tiga dalam 30 tahun ke depan. Penyakit kejiwaan seperti schizophrenia adalah bentuk lain dari penyakit mental dan bercirikan adanya distorsi dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, dan perilaku. Schizophrenia menyerang sekitar 23 juta jiwa di seluruh dunia. Rasa cemas dan depresi menelan biaya ekonomi global sebesar 1 triliun dollar Amerika Serikat setiap tahunnya. Pelayanan Kesehatan Advent General Conference menganggap kesehatan dan kesejahteraan mental dan emosi sedemikian penting sehingga per tanggal 1 Juli 2018, Dr. Torben Bergland, seorang psikiater, akan bergabung dengan tim kami sebagai wakil direktur. Kehadirannya memberikan bantuan tenaga dan keahlian pada pelayanan istimewa yang sudah dilakukan oleh Drs. Carlos Fayard dan David William, keduanya wakil direktur kehormatan di pelayanan kesehatan Advent. Bersama para ahli lainnya, mereka akan menyumbangkan waktu dan upaya mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental. Kami mendidik dan membantu mengurangi stigmatisasi dalam hal kesehatan mental, dan menyediakan sumber daya dalam hal kesehatan mental bagi gereja sedunia. Kami menghargai kontribusi dari para profesional kesehatan di seluruh dunia yang membawa perbedaan dalam bidang kesehatan mental dan emosional. Juruselamat kita datang supaya kita “mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan�! (Yoh. 10:10). Bersama-sama, kita dapat melakukan lebih banyak hal agar semua orang dapat menikmati kesehatan mental yang lebih baik! http://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/mental-disorders; www. who.int/news-room/detail/13-04-2016-investing-in-treatment-for-depressionand-anxiety-leads-to-fourfold-return
1
Peter N. Landless,seorang ahli kedokteran jantung nuklir bersertifikat, Direktur Adventist Health Ministries di General Conference. Zeno L. Charles-Marcel, seorang ahli penyakit dalam bersertifikat, Associate Direktur Adventist Health Ministries di General Conference. AdventistWorld.org 07 - 2018
27
Bayi Tuan Frank
P “Bolehkah Saya Menceritakan Sebuah Kisah?” OLEH DICK DUERKSEN
28
07 - 2018 AdventistWorld.org
ada suatu hari (tahun 1984), di sebuah daerah yang jauh (Amerika Serikat), sekelompok pemimpin gereja memutuskan untuk mengadakan sebuah jambore Pathfinder internasional yang pertama. Mereka membuat keputusan, tanpa mengetahui bahwa Tuhan sudah jauh lebih dahulu membuat persiapan bagi mereka. Lokasi yang dipilih adalah sebuah lembah kosong di negara bagian Colorado. Kosong, karena tentara Amerika Serikat telah meninggalkan perkemahan tua Tenth Mountain Division dan menghancurkan apa yang telah mereka bangun di lembah tersebut. “Camp Hale” telah lenyap, tetapi masih tersedia cukup lahan bagi 6.000 orang Pathfinder untuk mendirikan tenda, melakukan kegiatan, dan mengadakan ibadah akbar internasional di sana. Saya diminta untuk mengatur logistik. “Pakailah area Camp Hale,” komite memberitahu saya, “dan ubahlah itu menjadi sebuah kota bagi 6.000 Pathfinder dan para pemimpin mereka. Pastikan ada air, toilet, makanan, es, dan sebuah panggung, pengeras suara, kemah pendaftaran, dan telpon. Jalankan perkemahan selama delapan hari, lalu bongkar sehingga tidak ada yang tahu kita pernah ada di sana.” “Mengerti?” “Ya, Pak!” saya memberi hormat. Saya tinggal di California, tetapi saya mengenal Colorado dengan baik; jadi saya
bersemangat menghadapi tantangan ini. Dalam beberapa minggu saya telah memiliki sebuah tim yang terdiri atas beberapa pemimpin Pathfinder yang lebih mengetahui tentang air, tenda, dan perkemahan daripada saya, dan kami mulai menggelar rencana. Jumlah yang direncanakan berkembang dari 6.000 menjadi 8.000, lalu 14.000 orang Pathfinder. Tim perencana kami memesan lebih banyak toilet portabel, mencari orang yang bisa mengatur pengiriman es setiap hari, mengatur perjalanan rakit melalui sungai, merancang sebuah panggung raksasa, dan entah apa lagi! *** Kemudian ketua Pathfinder Divisi Amerika Utara memanggil. “Dick,” katanya. “Saya baru saja menerima sebuah surat tebal dari Departemen Pelayanan Sosial di Colorado. Orang-orang ini mengatakan bahwa kita harus mendaftar sebagai pusat penampungan anak-anak sebelum mengadakan jambore ini. Saya mengirimkan paket ini kepada Anda. Bereskan.” “Sekarang” tampaknya saat yang sangat baik untuk berdoa! Saya bergabung bersama keluarga dan tim perencana, dan kami berdoa kepada Tuhan meminta sebuah mukjizat terjadi pada Departemen Pelayanan Sosial Colorado. FedEx mengirimkan paket itu. “Kami mengetahui,” tertulis di surat itu, “bahwa Anda berencana mengadakan kegiatan untuk anak-anak di area perkemahan militer Camp Hale di Eagle River. Untuk itu Anda harus mendaftar sebagai pusat penampungan anak. Silakan mempelajari petunjuk setelah 250 halaman berikut dan isilah formulir yang diperlukan.” Ditandatangani oleh Tuan Frank. Photo: Dick Duerksen AW07-18ENG
Kami tidak mungkin bisa memenuhi permintaan panjang departemen itu guna memperoleh izin penampungan anak. Mereka bahkan mensyaratkan adanya satu buah toilet untuk tujuh orang anak. Artinya, toilet portabel sebanyak 2.000 buah! Kami membutuhkan mukjizat. Saya menelepon Colorado, membuat janji untuk bertemu dengan Tuan Frank, terbang dari California ke Colorado, mengambil mobil sewaan, dan menyetir ke kantor Tuan Frank di kota Denver. Saya berdoa di sepanjang jalan. “Tuhan, kami tidak bisa mengadakan jambore ini tanpa campur tangan-Mu. Tolong ambil alih kata-kata dan jiwa saya. Izinkan saya mewakili-Mu dengan jelas. Tunjukkanlah kuasa-Mu hari ini.” *** Lift itu berderak dan berdentang saat membawa saya ke lantai empat. Lift jelek berwarna abu-abu. Lebih jelek lagi lantai abu-abu di koridor. Dingin dan gelap di sana, dan saya merasa takut dan tertekan. Saya mengetuk pintu dan berdoa. Pintu dibuka dan saya berjalan melewati bangku penerima tamu. “Saya di sini untuk bertemu Tuan Frank. Nama saya Dick Duerksen. Saya dari Jambore Pathfinder di Camp Hale.” Penerima tamu itu menatap saya secara serius dan lama, membuat saya merasa tidak dikehendaki di sana. “Frank,” teriaknya. “Dia di sini.” Hati saya seperti mau copot ketika seorang pria besar seperti beruang dengan janggut hitam yang lebat berdiri dan dengan sebal melambai ke arah saya supaya datang ke mejanya. Sepertinya tidak akan berlangsung baik. “Tuhan?” saya berdoa. “Peraturan tetap peraturan,” tegas Tuan Frank setelah saya menjelaskan tentang Pathfinder dan jambore serta menunjukkan kepadanya denah rancangan perkemahan. “Kami tidak dapat membengkokkan peraturan, tidak peduli berapa banyak anak-anak yang Anda miliki atau untuk apa mereka ada di sana.” Hati saya hancur. “Tuhan, di manakah Engkau?” Tuan Frank berdiri untuk mengucapkan selamat berpisah. “Siapa tadi nama Anda? Dueksen?” “Ya,” kata saya. “Duerksen. Dick Duerksen.” “Apakah Anda memiliki kerabat di Denver?” Saya punya. Seorang paman, dokter yang telah membantu kelahiran ribuan bayi di California, British Guiana, dan Colorado. Ada yang menyukai paman saya, Eddie. Ada yang tidak. “Ya,” saya berbisik. “Satu. Paman saya. Eddie.”
“Apakah Dr. Edward Duerksen paman Anda?” Tuan Frank—memakai sepatu boot, celana jeans, kemeja, dan janggut tebal, sekarang berdiri beberapa inci dari wajah saya. “Ya pak!” Saya tersenyum ketika tangan Tuan Frank yang besar menepuk tangan saya. “Silakan duduk,” kata Tuan Frank. “Baru setahun yang lalu saya dan istri memiliki seorang bayi—kami berharap seorang anak laki-laki— dan Dr. Edward Duerksen yang menjadi dokter kami. Bayi itu lahir lebih dini, dan persalinannya sungguh sukar bagi istri dan anak saya. Saat itu kami tidak yakin apakah bayi dan ibunya akan selamat.” Tuan Frank, manusia beruang yang telah membuat saya ketakutan itu, sekarang duduk sambil memegang tangan saya sementara setetes air mata sebesar air mata beruang jatuh dari matanya. “Dr. Edward Duerksen memiliki pojok khusus di ruang bersalin istri saya. Ia tidur di sana selama tiga malam, hanya untuk memastikan istri dan anak saya baik-baik saja. Ia seorang anggota gereja Advent seperti Anda, bukan?” “Benar,” kata saya. “Dan seorang Pathfinder.” Tuan Frank tertawa dan menyuruh saya mengikutinya. Kami berjalan ke seluruh kantor, dan Tuan Frank dengan lantang memperkenalkan saya sebagai “keponakan Dr. Duerksen,” ke setiap meja dan ruangan. Kemudian ia membuka pintu ruang pimpinan. “Nyonya Elizabeth, ini adalah Dick Duerksen dari jambore Pathfinder di Camp Hale. Ia adalah keponakan Dr. Duerksen. Ia memiliki rencana besar untuk membuat jambore di sini, dan saya pikir kita harus menyetujuinya.” Saya menelepon Dr. Eddie malam itu dan menceritakan kisah ini. Ia menangis. Katanya, “Dick, saya mungkin sudah tidur di pojok khusus seperti itu di 30 rumah sakit yang berbeda tahun lalu. Bagaimana itu. Mungkin Tuhan masih dapat memakai seorang tua seperti saya!” Kemudian saya dan Eddie menangis dan berdoa bersama. *** Sebuah izin dari Departemen Pelayanan Sosial Colorado tergantung di dinding sebelah meja saya. Bunyinya: “Diberikan Izin untuk Mengadakan Perkemahan untuk 18.000 anakanak, 9 hingga 16 tahun, antara 19 Juli 1985 dan 19 Juli 1987, di Camp Hale, Colorado.”
Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Komite Koordinasi Adventist World Si Young Kim, ketua; Yutaka Inada, German Lust, Chun Pyung Duk; Han, Suk Hee; Lyu, Dong Jin Associate Editors/Directors, Adventist Review Ministries Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil, Greg Scott Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Costin Jordache, Wilona Karimabadi Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Manajer Operasional Merle Poirier Editor-at-large /advisors Mark A. Finley, John M. Fowler, E. Edward Zinke Manajer Keuangan Kimberly Brown Dewan Managemen Si Young Kim, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Yutaka Inada, German Lust, Ray Wahlen, Ex-officio: Juan Prestol-Puesán, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni and Desain Jeff Dever, Brett Meliti
Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 Surel: worldeditor@gc.adventist.org Situs: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brazil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, Argentina, Meksiko dan Amerika Serikat.
Dick Duerksen,seorang pendeta dan pencerita, tinggal di Portland, Oregon, Amerika Serikat, yang dikenal sebagai “penyebar anugerah keliling.” AdventistWorld.org 07 - 2018
AW07-18ENG
29
Iman yang Bertumbuh
Halaman ceria untuk anak-anak
Anak-anak Dapat Melayani Juga
A
da orang dewasa yang mengira bahwa anak-anak harus menjadi anak-anak. Mereka harus bermain, pergi ke sekolah, dan diam ketika orang dewasa bekerja, bercakap, atau memutuskan sesuatu. Tetapi orang-orang itu bisa saja salah. Anak-anak mempunyai talenta, seperti orang dewasa. Anak-anak dapat melakukan yang dilakukan orang dewasa (terkadang bahkan lebih baik!). Pada kenyataannya, Yesus memanggil semua orang—bukan hanya orang dewasa—untuk menjadi bagian dari rencana penting dalam sejarah dunia. Yesus memiliki segala kuasa untuk bekerja melalui kita sehingga kita berhasil dalam bersaksi bagi-Nya. Apa yang diminta Yesus untuk kita lakukan adalah tugas yang besar! 30
07 - 2018 AdventistWorld.org
Bayangkan berapa banyak orang di dunia sat ini yang belum pernah mendengar tentang Yesus dan kasih-Nya bagi mereka. Bagaimanakah anakanak dapat membantu menjangkau mereka dengan kabar baik ini? Setiap dari kita memiliki talenta yang diberikan oleh Yesus kepada kita. Alkitab sering menyebutnya sebagai karunia rohani. Terkadang kita tidak mengetahui keahlian atau anugerah yang kita miliki, dan kita harus bertanya kepada mereka yang ada di sekitar kita untuk mengetahuinya. Bila Anda sudah menemukan talenta itu, maka terapkanlah itu dalam pekerjaan bagi Yesus. Kamu dapat mengubah dunia! Inilah tantangannya: Tanyakanlah kepada orang tua, sahabat, kerabat, pendeta, atau guru apa yang mereka pikir menjadi karunia rohani kamu. Pikirkan sendiri apa yang senang
kamu lakukan. Tanyalah diri sendiri: saya baik dalam bidang apa? Apakah saya benar-benar senang melakukannya? Ketika saya melakukan hal ini, apakah membuat orang lain gembira? Bagaimanakah saya menggunakannya untuk memberitahu orang tentang Yesus? Sekali kamu menemukannya, kamu siap memulai pelayananmu! Katakanlah karunia yang kamu miliki adalah bernyanyi. Siapakah sepengetahuan kamu yang akan terberkati oleh karunia yang kamu miliki? Barangkali kamu adalah pemain baseball yang baik. Bagaimana caranya agar kamu dapat menggunakannya untuk memberitahu orang lain tentang Yesus? Apakah kamu pintar matematika? Apakah kamu seorang pembaca yang baik? Apakah orang tidak memberitahu bahwa kamu memiliki senyum Illustration: Xuan Le AW07-18ENG
OLEH: JARED THURMON
Jadilah Pemimpin yang Melayani Harta Karun Alkitab “Jangan seorang
Berikut ini beberapa ide untuk proyek pelayanan sederhana yang dapat kamu lakukan di lingkunganmu untuk berbagi Yesus dengan sesama.
pun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Membersihkan sampah di lingkunganmu.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam
Sebagai pengganti kado ulang-tahun, mintalah dana atau bahan makanan untuk disumbangkan.
kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu�
Mengunjungi penghuni rumah jompo.
(1 Timotius 4:12).
yang manis? Semua ini dan yang lainnya dapat kamu pergunakan untuk memberitahu orang lain tentang Yesus. Itulah sebabnya mengapa Tuhan memberikan karunia kepada kita, untuk berbagi dengan orang lain. Begitu kamu mengenali karunia-karuniamu, carilah jalan untuk berbagi dengan orang lain. Temukan orang yang tertarik untuk berbagi tentang Yesus dan bergabunglah dengan mereka. Segera kamu akan menemukan bahwa kamu akan menyentuh orang per orang hingga kamu dapat membuat perbedaan di rumahmu, di sekolahmu, di kotamu, dan di dunia! Seiring pertumbuhanmu sambil terus menggunakan karuniamu, kamu akan menyadari bahwa seluruh dunia adalah ladang misi yang siap diberkati oleh karunia istimewa yang diberikan oleh Tuhan untukmu.
Menjadi sukarelawan di penampungan hewan.
Membuat paket-paket untuk disumbangkan kepada anak-anak di rumah sakit di dekat rumahmu.
Sumbangkanlah pakaian yang sudah kekecilan ke rumah singgah terdekat.
Membersihkan halaman rumah tetangga.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
31
dari INDONESIA
“Awali dengan Rasa Bersyukur” Hari Ulang Tahun ke-1 Jemaat Firdaus Teep
S
etelah diorganisasikan sebagai satu jemaat GMAHK di Daerah Misi Minahasa Utara Bitung satu tahun silam dan setelah melewati berbagai pergumulan serta kerja sama antara anggota jemaat, maka pada hari Rabu tanggal 18 April 2018 Jemaat Firdaus Teep merayakan hari ulang tahun yang ke-1. Meskipun seluruh anggota jemaat sibuk dalam pembangunan gedung gereja dengan mendapatkan dana melalui penyangkalan pribadi setiap anggota jemaat dan menyiapkan bahan-bahan bangunan untuk pembangunan gereja, jemaat juga telah bertekad untuk mempersiapkan segalanya demi kelancaran acara ulang tahun jemaat. Dengan jumlah keanggotaan 17 keluarga, jemaat bahu-membahu untuk mempersiapkan acara ulang tahun ini. Dengan adanya dukungan dari pimpinan daerah membuat jemaat begitu antusias dalam melaksanakan acara tersebut dan sukses. Acara ini dihadiri oleh pemerintah desa dan kecamatan bersama pimpinan daerah GMAHK DMMUB. Dalam setiap sambutan, jemaat merasa sangat diberkati karena mendapat perhatian dari pemerintah Desa Teep dan kecamatan yang siap untuk membantu pendanaan pembangunan gedung gereja. Bapak Ev. Billy Kumolontang M.B.A. S.Ag., selaku
Direktur Manado Internasional School (MIS) diundang khusus untuk menyampaikan Firman Tuhan. Inti pekabaran yang disampaikan adalah 3 “B” yaitu: Bersatu, Bersyukur dalam doa dan Bekerja, inilah cara untuk mencapai kesuksesan dalam pembangunan gereja dan pertumbuhan iman. Jemaat merasa dikuatkan dengan perayaan ibadah ulang tahun ini dan merasa puas dapat merayakan ulang tahun yang pertama. Hal ini memotivasi seluruh anggota jemaat untuk lebih giat lagi dalam melayani Tuhan.
—Dilaporkan oleh Pdt. Sembly Rompis S.Ag., Pendeta Wilayah Talawaan II, DMMUB.
32
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
“Menjadi Wanita Mulia di Akhir Zaman” Pertemuan Bakti Wanita Advent Distrik Pasuruan—Konf. Jawa Kawasan Timur (KJKT)
“
M
enjadi Wanita Mulia di Akhir Zaman,” adalah judul renungan yang disampaikan oleh Ibu Pdt. Anneke Wagiran sebagai Direktur Bakti Wanita Advent (BWA) kepada anggota BWA Distrik Pasuruan, Konferens Jawa Kawasan Timur pada hari Minggu tanggal 13 Mei 2018. Dalam renungan tersebut, beliau mengambil ayat dari Mazmur 37:37 dan contoh beberapa wanita di dalam Alkitab yang berperan dalam pekerjaan Tuhan. Sara, janda di Sarfat, Ester, Debora, gadis kecil di rumah Naaman dan Rahab. Wanita-wanita tersebut mempunyai latar belakang, dan profesi yang berbedabeda tetapi memiliki peran yang penting dalam pekerjaan Tuhan. Mereka merupakan contoh untuk menjadi wanita mulia di akhir zaman. Ibu Pdt. Anneke Wagiran dalam penyampaian renungan tersebut juga mengajarkan yel-yel BWA KJKT sebagai penyemangatan kepada anggota BWA dalam pelayanan di bidang BWA. Yel-yelnya yaitu: “Apa kabar BWA KJKT? Baik, Tulus, Jujur dan Suka Damai”. Dalam pertemuan ini, para anggota BWA Distrik Pasuruan yang diketuai oleh Ibu Carolina Silalahi membicarakan beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan dan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai akhir
tahun 2018. Pertemuan ini juga merupakan sarana untuk membangun persahabatan, persatuan dan persaudaraan antar anggota BWA yang ada di Distrik Pasuruan. Distrik Pasuruan terdiri dari 5 Jemaat yaitu, Pasuruan, Sukorejo, Prigen, Sumberwekas dan Slapur. Di akhir pertemuan, dibagikan door prize bagi semua anggota yang hadir dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.
—Dilaporkan oleh Ibu Carolina Silalahi, Ketua BWA Distrik Pasuruan, KJKT.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
33
dari INDONESIA
“Aku Pulang”
Kebaktian Kebangunan Rohani di Sungai Kramat
P
ada tanggal 13—19 Mei 2018 diadakan KKR di Sungai Kramat dan sebagai pembicara adalah Bapak A.H. Sagala, Pdt. Jaminsen Sipayung; Pdt. Edward Purba. Di tempat ini ada beberapa mantan anggota gereja Advent yang sudah 20 tahun meninggalkan kebenaran, dari keluarga besar Pdt. E. Purba, dan keluarga ketua Pangkatan yaitu J. Manullang dan keluarga B. Hutajulu. Oleh karena semangat dari keluarga B. Hutajulu dan J. Manulang juga Jemaat Pangkatan untuk berjuang membuat KKR di Sungai Kramat dan meninggalkan pekerjaan 1 minggu penuh berada di Desa Sungai Kramat. Ada banyak tantangan yang dihadapi. Pada pukul 04.00 kami berdoa yaitu Ibu J. Manullang, Ibu F. Nababan, Ibu B. Hutajulu dan Pdt. J. Sipayung di lokasi KKR, dan pada siang hari melawat ke rumah-rumah bersama Bapak A.H. Sagala. Pada malam terakhir ketika dibuat panggilan, ada 8 jiwa berdiri dan siap dibaptiskan. Ketika melihat hal itu Pdt. E. Purba, dan keluarga Manullang dan keluarga B. Hutajulu menangis karena melihat saudara yang sudah lama hilang atau sudah 20 tahun meninggalkan kebenaran sekarang menyerahkan diri kepada Yesus. Acara janji baptisan dipimpin oleh Pdt. J. Sipayung,
gembala jemaat, dan acara baptisan dipimpin oleh Pdt. J. Sipayung dan Pdt. E. Purba. Kelompok Pendalaman Alkitab BWA di Pangkatan dilaksanakan setiap malam Minggu di rumah Opa Andre dan hasil dari kegiatan ini ada 1 jiwa yang sudah 30 tahun hilang namun kembali kepada Yesus. Mari kita doakan agar mereka tetap bertahan dan gereja bisa dibangun di Sungai Kramat, serta kita doakan untuk jiwa-jiwa yang lain merupakan mantan anggota Advent namun belum menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka.
—Dilaporkan oleh Ibu P. Manullang, Ketua BWA Pangkatan.
34
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
Acara Penamatan di SLA Purwodadi “Fly Where We Go, Grow Where We Land”
P
ada hari Jumat 25—27 Mei 2018 adalah hari yang penuh kesukaan dan kebahagiaan bagi setiap orang tua Alumnus Slapur, para undangan, pimpinan lembaga, guru dan staf SLA Purwodadi menyaksikan acara penamatan atas keberhasilan 110 siswa angkatan 2017—2018 baik SMP maupun SMA dengan hasil lulus 100 persen. Semua menyatu dalam kebahagiaan dan sukacita. Kelas tamatan tahun 2017—2018 mengambil moto: “Fly Where We Go, Grow Where We Land” dan tujuan: “Blow Higher, Grow Stronger, for Future.” Yang menjadi pembicara penamatan dalam acara Konsekrasi Jumat, 25 Mei 2018 adalah Pdt. Reymon Lahaunoman, Direktur SS/PP GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur dan pembicara penamatan pada hari Sabat adalah Pdt. J.W.S. Wagiran, Ketua GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur. Kedua pembicara memberikan motivasi, semangat dan dorongan kepada kelas tamatan 2017—2018 berbicara lebih kepada filosofi bunga dandelion, yaitu bunga yang memiliki banyak sekali kegunaan, selain kemampuannya untuk berkembang biak dan bertumbuh. Mengimbau kepada para kelas tamatan 2017—2018 untuk bertumbuh dan menjadi pionir di mana saja mereka berada.
Amanat pembicara hari Minggu dalam acara penerimaan ijazah, Bapak Kol. Inf. Polsan Situmorang, S.E., MKP., Asisten Operasi Divisi Infantri 2 Kostrad lebih menekankan kepada motivasi kesuksesan dengan tema utama “everyone can fly.” Menjelaskan tentang kiat-kiat menuju keberhasilan yang ditempuh melalui perjuangan, disiplin, kerja keras, doa, dan saling menghormati. Selalu mengutamakan Tuhan di atas segalanya adalah kunci utama keberhasilan. Selamat kepada kelas Tamatan Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi 2018, sukses selalu dan bersama dengan Tuhan semua bisa berhasil.
—Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas dan Ketua Jemaat Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
35
dari INDONESIA “Pass it On” Acara pelantikan Master Guide di SLA Purwodadi
P
ada hari Sabat sore pukul 14.00 diadakan kegiatan pelantikan Master Guide bagi 54 siswa kelas XII. Dalam amanatnya MG Eben Sembiring, mengingatkan satu slogan “Pass it on” (lanjutkan terus). Orang muda adalah generasi penerus yang yang akan menyegerakan kedatangan Yesus. Orang muda dipersiapkan dengan kegiatan yang berkualitas dan akan menjadi penerus gereja kita. Ada 2 ayat yang dititipkan dalam pelantikan Master Guide yaitu terdapat dalam Yosua 1:8 “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” dan Pengkhotbah 2:10, “Aku tidak merintangi mataku dari apa pun yang dikehendakinya, dan aku tidak menahan hatiku dari sukacita apa pun, sebab hatiku bersukacita karena segala jerih payahku. Itulah buah segala jerih payahku.” Jika ingin berhasil kuncinya adalah ingat dan renungkan selalu Firman Tuhan serta takut akan Tuhan. —Dilaporkan oleh Petrus Souisa, Wakasek Humas dan Ketua Jemaat Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi.
36
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
“Konfirmasi Keanggotaan Jemaat Maranatha Cijantung, Jakarta Timur�
S
esuai Keputusan Konferensi Jemaat Maranatha Cijantung, Jakarta Timur, hari Sabat, 9 Juni 2018, diputuskan untuk mengumumkan nama-nama anggota jemaat di bawah ini yang sudah lama tidak aktif dan/atau diduga mempunyai keanggotaan ganda, yaitu:
1. Dabar Samuel Hutabarat 2. Daniel Manurung 3. Edward H. Sipahutar 4. Fredrik Hendrik Muaja 5. Helena Helga Panambunan 6. Heru Krisna Sinaga 7. Juliah 8. Lena Lontaan 9. Musa Hisage 10. Regina Grace D.J. Hutabarat 11. Rusnia Limbong 12. Siti Fatimah 13. Yenny Triutami 14. Yingka
maranatha.cijantung@gmail.com cc priyo.sembodo@gmail.com. Apabila dalam waktu 30 hari sejak berita ini dimuat di Adventist World Indonesia, tidak ada Nama-nama tersebut di atas agar mengonfir- konfirmasi atau respons, maka nama-nama termasi keanggotaannya, dengan menghubungi: sebut di atas akan dinyatakan hilang di buku Priyo Sembodo, Sekretaris Jemaat Maranatha sidang dan ACMS. Demikianlah informasi yang Cijantung, 0857 5341 0418 (WA, sms). e-mail: dapat kami sampaikan, terima kasih.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
37
dari INDONESIA Seminar Daniel dan Wahyu
D
epartemen Pelayanan Perorangan GMAHK Teratai Batam membuat satu program yaitu seminar Daniel dan Wahyu yang diaksanakan pada hari Jumat—Sabat, tanggal 11—12 Mei 2018. Ada pun program ini sangat baik karena akan menambah pemahaman akan kebenaran Firman Tuhan. Tema dari seminar ini yaitu: “Menyingkap Rahasia Kitab Daniel dan Wahyu” dengan nara sumber Pdt. DR. J. F. Manullang. M.Th., Sekretaris Asosiasi Kependetaan GMAHK UIKB. Acara ini dimulai dari ibadahVesper tgl. 11 Mei 2018 dan dilanjutkan kembali keesokan harinya (hari Sabat) tgl. 12 Mei 2018 dengan judul khotbah “Menjawab Panggilan Sorgawi”. Setelah selesai acara khotbah, seminar kembali dilanjutkan hingga Sabat sore. Dalam acara tersebut hadir juga beberapa anggota jemaat yang ada di Batam, seperti Jemaat Spero Immanuel, Jemaat Rajani Tiban, Jemaat Pisgah, Jemaat Batu Aji, Jemaat Dapur 12, Jemaat Batam
Mas serta Jemaat Piayu dan para gembala jemaat. Semua anggota jemaat terberkati dengan acara ini. Sebagai ketua pelaksana yaitu Bpk. Parulian Sinaga mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, serta kepada pembicara, gembala jemaat dan semua anggota majelis serta seluruh jemaat GMAHK Teratai yang telah mendukung program ini sehingga terlaksana dengan baik.
—Dilaporkan oleh Parulian Sinaga, Pemimpin Departemen SS/PP Jemaat Teratai Batam.
Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap
konferens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin
agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TEKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Perfect, TANPA ADA GAMBAR/FOTO/IMAGE DI DALAM FILE DOKUMEN TERSEBUT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). GAMBAR/FOTO/IMAGE untuk naskah berita tersebut kami harapkan TERPISAH DARI DALAM FILE dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta beresolusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.
38
Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia
07 - 2018 AdventistWorld.org AW07-18ENG
WARTA
GEREJA ADVENT
“Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.
Yayasan Pendidikan Advent Batam Bekerja Sama dengan Gmahk Teratai dalam Menuai Dua Jiwa
T
anggal 18—21 April 2018 Yayasan Pendidikan Advent Batam(YPAB) bekerja sama dengan GMAHK Jemaat Teratai mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), kebaktian ini berlangsung dengan baik berkat kerjasama seluruh panitia KKR, guru-guru, pegawai yang ada di Yayasan Pendidikan Advent Batam serta Jemaat Teratai. Sebagai pembicara pada acara KKR ini adalah Pdt. E. Pakpahan Gembala Distrik Teratai; Pdt. P. Barutu, Gembala Distrik Muka Kuning dan pada penuaian dipimpin oleh Pdt. S.G. Manik, Ketua Daerah Sumatera Kawasan Tengah. Dua jiwa yang dibaptis adalah merupakan anak didik dari Yayasan Pendidikan Advent Batam (YPA). Kita doakan untuk 2 jiwa yang baru dibaptis supaya semakin setia kepada Tuhan sampai Tuhan datang kembali.
—Dilaporkan oleh Pdt. E. Pakpahan, Gembala GMAHK Wilayah KEPRI.
Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Yayasan R. Situmorang Ketua Bidang Usaha S. Manueke Bendahara W. Purba Pemimpin Redaksi J. Pardede Redaksi Pelaksana dan Desain Isi Angky Tumbal Tim Redaksi S.P. Silalahi F. Parhusip F. Ngantung S. Susanto F. Manurung A. Siahaan Komunikasi Uni D. Panjaitan, Uni Indonesia Kawasan Barat H. Waworuntu, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah M. Tambunan, Sumatera Kawasan Utara P. Hutapea, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan S. Simorangkir, DKI Jakarta dan Sekitarnya A. Naibaho, Jawa Kawasan Barat S. Simangunsong, Jawa Kawasan Tengah E. Sembiring, Jawa Kawasan Timur D. Kana Djo, Nusa Tenggara W. Tulong, Kalimantan Kawasan Timur B. Simanungkalit, Kalimantan Barat J. Tendean, Minahasa H. Wambrauw, Papua N. Lumoindong, Sulawesi Selatan Ch. Muaya, Sulawesi Tengah R. Pelafu, Nusa Utara D. Supit, Manado I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja R. Frans, Minahasa Utara dan Kota Bitung T. Mayai, Papua Barat J. Frans, Bolaang Mongondow dan Gorontalo H. Ramba, Maluku Izin Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987 Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842
Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk dapat dipublikasikan.
AdventistWorld.org 07 - 2018 AW07-18ENG
39
Berlanggananlah Adventist Review hari ini dan nikmati konten inspiratif, informatif, dan inovatif di platform pilihan Anda. www.adventistreview.org/subscriptions (800) 545-2449 (hanya untuk Amerika Serikat)
“Jurnal Iman� gereja Advent disajikan dalam bentuk modern.
AW07-18ENG