Aw 2016 1002 indonesian

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh

0 2 - 2 01 6

Perjalanan

Kesetiaan 10

Dilema

Antibiotik

24

Setia Hingga

Kematian

27

Musa:

Sahabat Allah


02 - 2016

C E R I TA

16

S A M P U L

Perjalanan Kesetiaan

Menghidupkan kesetiaan berarti hal yang berbeda untuk orang yang berbeda.

14 Apa yang Telah Tuhan Persatukan K E P E R C AYA A N

D A S A R

Oleh Bill dan Heather Krick

ebuah pernikahan baik bukanlah segalanya meS ngenai surga; hal itu hanyalah kendaraan menuju ke sana.

22 Potret Kesetiaan renun g an

8 Pengikut Setia P A N O R A M A

S E D U N I A

Melihat kesetiaan Allah melalui lensa yang berbeda

24 Setia Hingga Kematian

Pengikut Kristus pasti setia kepada firman-Nya. N U B U A T

Surat dan Manuskrip Ellen White

Oleh Tim Poirier

Sebuah sumber baru dari Ellen G. White Estate membantu memberikan latar belakang untuk berbagai nasihatnya.

Oleh Merle Poirier

Ketika bepergian ke ladang misi, sama bahayanya dengan menjadi misionaris.

Reach the World

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

P E R TA N YA A N 26 WABAN

Kesetiaan DAN

JA-

ALKITAB

Simbol dan Metafora

27 P E L A J A R A N A L K I T A B 10 K E S E H A T A N S E D U N I A Musa: Sahabat Allah Dilema Antibiotik 28 P E R T U K A R A N I D E

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 12 bahasa

2

Adventist World | 02 - 2016

ad v ent

Oleh Ted N. C. Wilson

11

Oleh Chantal J. Klingbeil

w arisan

R O H

Selama lima tahun ke depan, Adventist World akan menawarkan fitur yang berkaitan dengan tiga penekanan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di seluruh dunia: Kristus Kebenaran Kita, Kesetiaan, dan Keterlibatan Seluruh Anggota. Logo ini, yang akan muncul sesekali, menunjukkan salah satu penekanan dalam kerinduan kita untuk membagikan pekabaran dan menjangkau dunia bagi Kristus.


Berapa Lama Hingga Setia?

S

LAPORAN SEDUNIA Oleh Andrew McChesney

Gereja Advent Pertama

Siberia Utara Anggota berdoa 23 tahun demi bangunan gereja. Dibuka di

E S D

ebagai anak-anak, kami mengukur segala sesuatu dengan hari, terutama hal-hal perubah­ an yang dijanjikan atau yang membawa sukacita pada kami. Kami tahu hari sampai ulang tahun mendatang; berapa hari lagi hingga sekolah dimulai—beberapa bulan kemudian—berapa hari lagi hingga sekolah selesai. Kami bahkan mengukur kebenaran dengan cara ini: Berapa hari sejak saya berdebat dengan saudara saya? Berapa lama telah berlalu sejak terakhir saya berbohong? Berapa minggu saya bisa menghafalkan ayat hafalan saya dengan lancar di Sekolah Sabat? Ketentuan kami akan segala sesuatu, termasuk kesetiaan, memerlukan waktu yang berlalu. Dan terutama untuk kesetiaan, banyak waktu akan diperlukan. Hanya janji yang lama disimpan yang bisa disebut “setia,” seolah-olah ada beberapa rahasia tapi tidak pernah menyerah merahasiakannya, mungkin akhirnya dapat dianggap layak. Pemikiran ini bertumbuh, sebagian, dari apa yang kita tahu dan mengenai Allah. Kitab Suci merayakan kesetiaan-Nya yang teguh, yang dinyatakan kepada kita melalui berabad-abad dan ribuan tahun. Bahkan, Kasih kesetiaan-Nya—teguh dari waktu ke waktu—adalah salah satu kualitas yang selalu ada dalam Alkitab. Kita berubah; kita gagal; kita mengingkari janji kita, tetapi Allah tidak berubah. Paulus mengingatkan kita: “Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong,” (Rm. 3:4). Namun hal itu kecerdikan Injil yang dapat kita bagikan—melalui anugerah—yang paling dikemukakan dalam karakter Allah. Perjanjian dan kesetiaan Allah, keduanya mengendalikan alam semesta di tempatnya dan memelihara hati yang berduka, adalah milik kita melalui iman di dalam Dia yang tidak pernah berubah. “Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran” (Rm. 4:3). Kisah kesetiaan selalu—selalu—dimulai oleh Allah. Tapi Alkitab mengajarkan bahwa hal itu mungkin—melalui anugerah dan iman—menjadi bagian dari cerita kita juga. Ketika Anda membaca ini edisi khusus Adventist World, yang diselenggarakan untuk menekankan tema kedua dari gereja Advent sedunia untuk periode lima tahun ini, izinkanlah ruang bagi Roh Kudus untuk menumbuhkan Anda melalui anugerah ke dalam pendirian teguh Anda yang telah diberikan oleh kesetiaan Yesus.

JAWABAN DOA: Gereja baru di Nyagan.

U

mat Tuhan bersemangat melakukan perjalanan jarak jauh untuk menghadiri acara peresmian Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang pertama di Siberia Utara, suatu tempat yang sangat dingin mirip dengan Kutub Utara, yaitu gereja yang keanggotaannya sedikit dan tinggal berjauhan. Gereja di Kota Nyagan yang berpenduduk 56.000 orang terletak 2.500 kilometer (1.550 mil) arah timur laut Moskow—adalah jawaban doa selama 23 tahun dari anggota Advent pertama di kota itu dan juga digemakan oleh saudara-saudara yang lain selama bertahun-tahun, kata Vasily Stefaniv, sebagai Ketua Daerah Misi Siberia Barat. “Saat mereka berkumpul untuk beribadah di rumah setiap anggota gereja, mereka memimpikan untuk memiliki gereja sendiri, tempat yang sederhana untuk menyembah,“ kata Stefaniv dalam pernyataannya. “Pembukaan gedung gereja adalah bukti yang jelas dari jawaban doa mereka.”

Bersambung ke sebelah

02 - 2016 | Adventist World

3


LAPORAN SEDUNIA Gereja baru ini adalah yang pertama di Daerah Misi Siberia Barat, di wilayah utara di mana sangat sulit sekali mendapatkan baptisan, sesuai data dari Divisi Euro Asia, sebagai pemelihara daerah ini dan yang melaporkan berita ini melalui Stefaniv. “Anak-anak Allah ini tinggal terpisah satu sama lain dengan jarak yang sangat jauh, dan tidak ada gereja,” kata Stefaniv. “Oleh karena itu, peresmian gereja di Nyagan adalah acara yang ditunggu-tunggu dan diterima dengan senang hati oleh semua orang.”

Daerah Misi Siberia Barat memiliki 1.156 anggota gereja yang beribadah di 31 jemaat, menurut statistik terbaru dari Kantor Arsip, Statistik, dan Riset Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh se-Dunia. Seluruh Divisi Euro Asia memiliki sekitar 115.000 anggota dan hampir 3.000 jemaat. Anggota Sdvent di Siberia, pada hari Jumat akan menempuh perjalanan dari kota-kota terdekat dan desa-desa terdekat sekitar 500 kilometer (300 mil) jauhnya dari Nyagan dan mereka terlibat dalam

latihan paduan suara untuk pelayanan pada hari Sabat. Khotbah pada Sabat itu terdapat dalam Mzm. 37:3, 4, yang berkata: “Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.” “Tentu saja”, kata Stefaniv, dengan berbakti di rumah ibadah ini, Tuhan akan memuaskan hati semua orang!” n

G C

Oleh Andrew McChesney

Delbert Baker

Memimpin Universitas Advent

Afrika

Delbert Baker

D

elbert W. Baker, seorang yang berpengalaman sebagai administrator Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan mantan wakil ketua gereja Advent sedunia, pernah memimpin di Universitas Advent Afrika dekat Nairobi, Kenya. Baker mengatakan, ia telah menerima undangan untuk bekerja sebagai wakil

4

Adventist World | 02 - 2016

ketua penanggung jawab universitas, suatu kedudukan yang sama dengan ketua, “Dengan kepercayaan bahwa itu adalah tuntunan Allah.” Universitas Advent Afrika, didirikan pada tahun 2005 untuk menyediakan pendidikan pascasarjana sebagai pemimpin masa depan Advent di seluruh Afrika, memiliki seminari teologi dan sekolah pascasarjana yang memberi gelar kependetaan, kepemimpinan, dan program peduli kesehatan tertentu. Universitas ini juga menjadi tuan rumah satu-satunya kantor cabang Ellen G. White Estate di Afrika. Baker, yang menjabat sebagai wakil ketua gereja Advent sedunia periode 2010-2015, memiliki latar belakang yang

luas dalam pendidikan, bekerja selama 14 tahun sebagai rektor di Universitas Oakwood Huntsville, Alabama, dan sebagai asisten khusus dan Rektor Universitas Loma Linda selama empat tahun. Universitas Advent Afrika memainkan peran penting dalam pelatihan para pemimpin Advent untuk melayani di benua yang cepat pertumbuhan keanggotaannya, menurut mantan Wakil Rektor Brempong Owusu-Antwi (lihat Adventist Review General Conference Bulletin Supplement, Juli 2015). Tamatan universitas tahun 2010-2015 berjumlah 348 mahasiswa dan yang mendaftar berjumlah 649 mahasiswa untuk tahun ajaran 2015, imbaunya. n


F a m i g l i e t i / I A D A n ge l

PEMBERIAN PENUH INSPIRASI: Mildred de Cubilla memberikan Alkitab kepada Presiden Panama, Juan Carlos Valera, dan istrinya, Lorena Castillo de Valera.

Oleh Staf Divisi Inter-Amerika

Orang Advent Memberikan Alkitab kepada

Ibu Negara Panama

G

ereja Advent memberikan buku pelajaran Alkitab khusus wanita kepada Ibu Negara Panama saat pawai perayaan ulang tahun ke-112 kemerdekaan Negara Amerika Tengah. Mildred de Cubilla, seorang guru di sekolah Advent metropolitan, memberi Alkitab untuk dibagikan melalui Depar-

temen Bakti Wanita Advent kepada Ibu Negara Lorena Castilo de valera yang sementara menyaksikan pawai bersama suaminya, Presiden Juan Carlos Valera. “Ini adalah Alkitab yang gereja Advent telah siapkan khusus untuk para wanita,” Cubilla berbicara kepada pasangan presiden ini sementara pelajar dari Seko-

lah Advent Metropolitan memainkan instrumen dan berbaris dengan memainkan alat musik perkusi di depan istana presiden selama perayaan tahunan kemerdekaan Panama. “Kami ingin memberikan ini kepada Anda sehingga dapat menjadi panduan utama Anda sementara Anda memimpin negara ini bersama dengan suami Anda,” katanya, menawarkan Alkitab sebagai hadiah dari sekolah. Castillo de Valera kemudian menulis di halaman facebook-nya bahwa dia telah berdoa untuk pekabaran dari Tuhan ketika dia membaca Alkitab untuk pertama kalinya. “Saya membuka Alkitab dalam Mazmur 112—112 tahun kemerdekaan—itu membuat lebih jelas,” katanya. “Tuhan terus membimbing kita. “TERIMA KASIH.” Mazmur 112 menggambarkan berkat-berkat yang dijanjikan atas kebenaran dan dimulai dengan kata-kata: “Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. n

Oleh Andrew McChesney

Orang Advent Membantu setelah Bencana

Banjir di India

G

ereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah mengesampingkan pekerjaan yang biasa mereka lakukan untuk menyalurkan kebutuhan utama yaitu bantuan kemanusiaan di Chennai (Madras), sebuah kota di India dengan jumlah penduduk 9 juta orang, di mana daerah sekitarnya disapu bersih oleh banjir yang disebabkan karena curah hujan terberat dalam 100 tahun terakhir. Banjir mulai surut di daerah bagian Tamil Nadu, di mana setidaknya 280

orang tewas pada awal Desember setelah hampir 40 hari hujan diakibatkan perubahan iklim. “Pesona Desember telah menjadi bencana Desember, menimbulkan keresahan di hati orang banyak,” kata Daniel Devadhas, Ketua Uni India Tenggara, yang membantu mengkoordinasi upaya bantuan. “Mereka telah kehilangan segalanya,” katanya. “Tidak ada tempat penampungan, tidak ada makanan. Ini telah memengaruhi kelas menengah serta masyarakat kelas yang lebih tinggi.

Semua karyawan gereja Advent, kecuali pekerja Alkitab, telah menyebar untuk mendistribusikan makanan, pakaian, dan selimut, kata Devadhas. Uni India Tenggara mengkoordinasikan upaya bantuan dalam kerjasamanya dengan ADRA India, Hope Channel India, dan pelajar Advent dan anggota gereja. Sebanyak 18.150 kilogram (£ 40.000) beras, 6.800 kilogram (£ 15.000) kacangkacangan dhal, 20.000 liter (5.300 galon) minyak, 2.000 seprai, 2.000 tikar, 5.000 liter (1.320 galon) air minum kemasan, ribuan jenis pakaian, dan 15.000 jenis makanan telah dibagikan kepada anggota gereja Advent dan tetangga mereka di bagian selatan dan utara Chennai, kata Devadhas. n

02 - 2016 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA

Apakah yang Dikatakan

Ellen White Mengenai

Islam?

Ellen G. White Estate menjawab pertanyaan ini di tahun 2007. P i x a b ay

A

pakah Ellen White mengatakan sesuatu tentang kebangkitan dan ancaman militan Islam? Hanya ada satu referensi untuk Moslem, Muslim, Muhammad, dan pengikut Muhammad (sebagaimana iman Islam pada zamannya) pada tulisan-tulisannya. Hal ini terdapat dalam The Home Missionary, September 1892, Artikel A, paragraf 4: “Juruselamat telah mengatakan, ‘Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.’ Dia berkata lagi, ‘Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.’ “Agama Islam memiliki mualaf di banyak tempat, dan para pendukungnya menyangkal Keilahian Kristus. Haruskah kepercayaan ini disebarluaskan, dan pembela kebenaran gagal mewujudkan semangat kuat untuk merobohkan kesalahan, dan mengajarkan mereka akan adanya kenyataan satu-satunya Juruselamat dunia? “Oh, betapa kita membutuhkan (pria dan wanita) yang mencari dan percaya Firman Allah, yang telah mem-

6

Adventist World | 02 - 2016

berikan Yesus Kristus untuk dunia dalam Keilahian-Nya dan kemanusianNya, dinyatakan dengan kuasa dan tuntunan Roh Kudus bahwa tidak ada nama lain di bawah kolong langit ini yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Oh, betapa kita membutuhkan orang percaya yang siap menyatakan hidup dan tabiat Kristus, yang meninggikan Dia di hadapan dunia sebagai terang kemuliaan Bapa, menyerukan bahwa Allah adalah kasih!” Nampaknya para nabi tidak menerima pekabaran mengenai politik, atau bahkan pergerakan yang akan muncul dalam keagamaan. Tidak ada dalam Alkitab atau tulisan-tulisan Ellen White tentang Nazi Jerman, contohnya, meskipun memiliki dampak yang besar di dunia pada pertengahan abad kedua puluh ini. Hal yang sama dapat dikatakan untuk Komunisme, secara langsung menantang agama dan yang pasti adalah menantang iman Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pekabaran dari para nabi itu, tampaknya, berfokus pada hal-hal penting dan pelakon utama pertentangan besar yang sementara berlangsung. Ellen White menunjukkan perbedaan kuasa yang menjadi pusat konflik di zaman akhir. Bukan Islam (lihat ellenwhite. org/content/file/islam#document). n

Catatan Editor: Tiga orang telah dibaptis oleh dua misionaris Advent setelah sembilan bulan bekerja di sebuah desa di Tiongkok. Dua belas orang lebih menghadiri pelajaran Alkitab mingguan. Tapi upaya untuk berbagi tentang Yesus adalah sangat menantang. Banyak kepercayaan tradisional dan takhyul. Berikut ini adalah laporan langsung dari seorang wanita yang dibaptis.

B

eberapa bulan lalu dua misionaris pindah ke desa saya. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka adalah orang Kristen yang percaya Yesus. Apakah itu Kristen? Siapakah Yesus? Saya belum pernah mendengar istilah ini sebelumnya. Para misionaris menyewa sebuah rumah dan mengatur tempat untuk pertemuan. Mereka menyebutnya gereja, menjelaskan bahwa itu adalah tempat untuk menyembah Tuhan alam semesta. Saya mengenal banyak dewa, seperti dewa panen dan dewa guntur. Tetapi nama Yesus adalah baru bagi saya. Para misionaris membuka Alkitab mereka, berbagi bagaimana bumi, matahari, bulan, dan semua yang ada di alam diciptakan. Mereka juga mengatakan kepada saya bahwa Yesus akan segera datang ke dunia ini, dan bahwa Dia akan membawa kita ke surga, di mana tidak ada lagi kematian, bencana alam, dan kesedihan. Setelah menghabiskan beberapa bulan dengan misionaris ini, saya baru menyadari bahwa mereka adalah orang yang baik. Mereka mengasihi dan merawat desa kami. Setelah berpartisipasi selama beberapa bulan dalam kelompok belajar Alkitab mereka, saya memahami kebenaran dan memutuskan untuk mengikut Yesus. Ia adalah satu-satunya Allah alam semesta. Kami beribadah di rumah setiap Sabat. Saya pikir adalah hal biasa bagi Anda


D a n i e l

J i a o

Satu gereja kecil di daerah pedalaman di Tiongkok.

Oleh Sister M, via Audrey Folkenberg, Direktur Departemen Perkembangan, Uni Misi Tiongkok

“Saya Tahu Dewa Guntur dan Panen tetapi

�

Tidak Kenal Yesus

Kesaksian: Seorang anggota gereja yang baru dibaptis menceritakan bagaimana dia datang untuk mengenal Tuhan atas hari Sabat di Tiongkok. untuk pergi ke gereja setiap hari terakhir dalam minggu. Namun mengamalkan ini adalah perjuangan bagi saya. Saya berjuang untuk kesempatan istimewa beribadah kepada pencipta pada hari Sabat. Suami saya, petani tradisional Tiongkok, percaya kepada dewa kesuburan. Dia tidak setuju dengan agama saya, pikirannya menantang bahwa Yesus dapat memberikan tuaian yang baik. Saya tidak mau berdebat dengannya, karena saya mencintainya. Satu hal yang dapat saya lakukan adalah mendoakannya. Misionaris itu berkata kepada saya bahwa Roh Kudus akan menuntun saya dan suami saya. Ketika musim menuai tiba, adalah sangat sulit bagi saya untuk beribadah pada hari Sabat. Suami saya memaksa saya memungut tuaian daripada pergi ke gereja. Tetapi saya harus pergi ke gereja pa-

da hari Sabat! Pada suatu Sabat pagi gereja saya mengadakan perjamuan suci. Hal ini akan menjadi pengalaman pertama bagi saya mengikuti acara khusus seperti ini. Sebelum meninggalkan rumah menuju ke gereja, saya mempersiapkan diri saya untuk pergi secara diam-diam. Saya khawatir bahwa suami saya akan ke gereja dan membawa saya kembali ke kebun. Ketika saya meninggalkan rumah untuk mengambil sepeda, suami saya sudah berdiri di sana, di depan pintu rumah kami. Dia memukul dan memaki saya. Dia mengambil Alkitab saya dan melemparkannya ke arah sepeda. Saya menangis karena saya tidak dapat pergi ke gereja. Dengan diam-diam saya berdoa supaya Roh Kudus melembutkan hati suami saya. Tiba-tiba seseorang memanggil sua-

mi saya untuk menolongnya berkebun. Dengan mata yang marah kepada saya ia mau mengizinkan saya pergi. Setelah peristiwa itu saya sudah bisa pergi ke gereja dan beribadah di sana. Suami saya masih sangat berakar pada kepercayaannya yang lama. Saya telah menjelaskan kepadanya bahwa saya tidak mau bertakhyul, dan gereja adalah tempat yang tepat untuk setiap orang mau belajar kebenaran. Saya mengatakan kepadanya bahwa Yesus selalu mengasihinya, memohon supaya dia menerima Allah yang benar yang selalu menjaganya. Sekarang dia mengizinkan saya untuk pergi ke gereja pada hari Sabat. Selama minggu bekerja, saya bekerja keras untuk membantu dia dalam pekerjaan kebunnya. Saya terus berdoa bahwa suami saya akan mengerti dan suatu saat nanti akan menerima Yesus. n

02 - 2016 | Adventist World

7


PA N O R A M A

SEDUNIA

B

ulan lalu di kolom ini kita telah melihat fondasi keselamatan kita— Kristus kebenaran kita. Ini merupakan satu dari tiga komponen hidup sehat Kristen yang akan menjadi fokus gereja untuk lima tahun ke depan. Hal kedua lainnya adalah kesetiaan dan keterlibatan seluruh anggota. Mungkin Anda pernah membaca artikel saya “Dipanggil untuk Setia: Sekaranglah Waktunya,” sebagaimana yang telah kita bahas bagaimana Allah memanggil umat-Nya yang sisa di mana saja mereka berada untuk setia kepada-Nya melalui hubungan dan persekutuan kita dengan Dia setiap hari (diterbitkan July 2015; www.adventistworld.org/2015/july/calledto-faithfulness.html). Untuk artikel bulan ini saya ingin lebih fokus pada pentingnya kesetiaan—menjadi lebih setia terhadap Firman Allah, yaitu Alkitab.

Tanggung Jawab Kudus Kita

Salah satu tantangan paling besar yang kita hadapi adalah mengenai otoritas Firman Allah. Setan selalu membenci Firman Allah dan melakukan segala sesuatu untuk menetralisasi akibatnya. Sebagai anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, merupakan tanggung jawab kudus kita untuk menjaga, mengangkat dan mempromosikan kuasa firman yang menyelamatkan.

Dunia di sekitar kita berantakan. Orang bingung tentang keamanan dan keselamatan pribadi. Sementara melakukan aktivitas seperti biasa setiap hari, mereka bertanya-tanya apakah peristiwa mengerikan berikutnya. Jutaan orang pendatang mencoba untuk melarikan diri dari kebrutalan dan kekejaman dan kebingungan. Orang yang tidak dikenal telah menjadi musuh. Orang tidak berpikir bahwa dunia di sekitar mereka sementara ke arah yang benar, dan itulah kenyataannya. Kita hidup di akhir zaman sesuai interpretasi nubuatan gereja Advent dan sesuai penerapan hermeneutik Alkitab yang benar. Apa yang dibutuhkan bukanlah politik, militer, atau solusi sosial, tetapi kembali ke dasar keyakinan—Firman Allah yang benar. Kepastian Firman Allah

Rasul Paulus membagikan semangat luar biasa tentang kepastian Firman Allah: “Sebab kami tidak mengikuti dong­ eng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.... Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para

nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah (2 Ptr. 1:16-21).” Manusia selalu membutuhkan dasar kepastian. Kita dapat menghitung nubuatan yang telah digenapi, dan kebutuhan sekarang ini adalah lebih dari yang pernah ada. Alkitab memberikan satu-satunya harapan masa depan yang mengarah pada pekabaran Kristus, kebenaran-Nya, keselamatanNya, pelayanan-Nya di bilik yang maha kudus bait suci surgawi, dan penebusan bagi umat-Nya pada kedatangan-Nya yang kedua kali. Bagi kita ini adalah suatu kesempatan istimewa untuk membagikan pekabaran oleh kuasa Roh Kudus. Umat bagi Alkitab

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah lama menghargai Alkitab dan telah dikenal sebagai “Umat bagi Alkitab.” Bagaimanapun, di zaman yang tidak menentu ini di mana tidak ada yang pasti, apakah kita masih dikenal sebagai umat bagi Alkitab? Tentunya, kita tidak percaya “paham

By Ted N. C. Wilson

Pengikut

Setia Karena Dia Setia P h o t o :

H i e u

Le


Apa yang dibutuhkan bukanlah politik, militer, atau solusi sosial, tetapi kembali pada Firman yang benar. menyembah Alkitab.” Kita tidak menyembah Alkitab: Kita menyembah “Firman” yang telah menjadi manusia—Yesus Kristus, Tuhan kita. Dia adalah “Firman” itu dan apa yang ada di dalam buku-Nya adalah penting. Suatu kesempatan istimewa untuk mendengar Firman Allah, mendengar perintah-Nya, mengerti penuntun untuk menghidupkan kehidupan yang menang melalui kuasa pembenaran dan penyucian Kristus. Bagaimana kita Membaca Firman Allah

Firman Tuhan telah berulang kali diabaikan. Sudah menjadi kebiasaan untuk salah menafsirkan dan menyalahgunakan apa yang seharusnya sederhana diajarkan dalam Alkitab. Hal itu telah diinterpretasikan kembali oleh mereka yang berpartisipasi dengan tingkat kritik tinggi atau dengan metode historical-critical kepada Alkitab—mereka yang menempatkan diri mereka di atas Firman Tuhan sehingga mereka menginterpretasikan Alkitab sesuai dengan standar dan pendekatan mereka sendiri. Bagaimana kita membaca Alkitab adalah penting karena bagaimana kita membaca Alkitab akan menolong kita untuk membedakan kebenaran dari kepalsuan. Gereja akan dibanjiri dengan pengajaran dan doktrin sesat. Tetapi Firman Allah tetap kuat dan gereja-Nya tetap berdiri teguh melawan kejahatan. Biarlah kita dengan setia mengikuti dan mempromosikan metode belajar Alkitab dengan pendekatan historical-biblical dalam menginterpretasikan Alkitab, membiarkan Alkitab menginterpretasikan dirinya sendiri, baris demi baris dan ajaran demi ajaran. Dokumen yang sangat baik, berjudul “Metode Belajar Alkitab” (https:// www.adventist.org/en/information/official-statements/documents/article/go/0/ methods-of-bible-study/) dengan saksama menguraikan bagaimana menjadi setia dalam mempelajari Firman Allah yang kudus. Dokumen ini diusulkan pada tanggal 12 Oktober,1986, di rapat tahunan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia di Rio de Janeiro, Brazil. Sebagai anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, kita harus memperhatikan

cara belajar Alkitab yang diuraikan dalam dokumen ini. Kita disarankan untuk mengikuti pandangan sejarah nubuatan dan pemahaman Alkitab. Jangan biarkan seorang pun mengubah Anda dari pemahaman sejarah dan interpretasi Alkitab dengan pendekatan historical-biblical dalam Alkitab. Tetap setia, dan berdirilah teguh pada Firman Tuhan. Perhatikan instruksi berikut ini mengenai menerima tulisan Alkitab sebagaimana di baca. Allah meminta murid-murid-Nya untuk melakukan lebih dari yang mereka sadari. Jika kita tidak membangun harapan kita ke surga di atas dasar yang salah maka kita harus menerima Alkitab sebagaimana Alkitab itu di baca dan percaya bahwa Tuhan bersungguh-sungguh dengan apa yang Dia katakan.”* Hasil Inspirasi Surga

Sementara kita menghadapi akhir sejarah dunia, kita tahu bahwa Setan akan terus berjuang untuk menyerang Alkitab dan Roh Nubuat. Kita melihat netralisasi Firman Allah di sekitar kita. Metode historical-critical diaplikasikan pada Firman Tuhan sehingga meredupkan keefektifan wewenang Alkitab itu sendiri. Adalah rencana Setan untuk merusak rencana Allah “Demikianlah Firman Tuhan.” Kita telah melihat perjuangan Setan yang tekun untuk menyerang Roh Nubuat dan menjadikannya “tidak berpengaruh.” Firman Tuhan dan Roh Nubuat adalah hasil inspirasi surga dan dengan tepat menceritakan pertentangan besar antara baik dan jahat—antara Kristus dan Setan. Itulah sebabnya mengapa Setan berjuang dengan tekun untuk menghancurkan kebenaran yang ada dalam Alkitab dan Roh Nubuat. Puji syukur kepada Tuhan, Setan tidak akan pernah berhasil, tapi dalam prosesnya ada banyak orang yang tertipu. Allah telah memberikan kita perintah dari surga untuk menjadi pembela firman-Nya, yang setia karena Alkitab adalah penuntun untuk menjadi benar dan mengubah kehidupan banyak orang. Keadaan dunia yang penuh dilema ini memberitahukan kepada kita bahwa kita sudah berada dekat dengan kekekalan. Allah ingin bekerja di dalam dan melalui kita.

Kita hidup di periode akhir Laodikia di mana kehidupan Kekristenan sudah sangat dangkal. Setan akan menggunakan segala cara untuk mengalihkan kita dari Alkitab dan kebenaran-Nya. Setiap kesempatan akan digunakannya artinya: Rekreasi, media, kepelisiran, pekerjaan, musik, perselisihan, dendam, ajaran sesat, perselisihan keluarga, masalah ekonomi—apa saja yang merampas waktu agar jauh dari Firman Allah. Respons Kesetiaan

Walau demikian, Tuhan setia kepada kita. Melalui kuasa-Nya mari kita setia kepada-Nya. Dia memanggil kita menjadi setia dalam hubungan pribadi kita dengan Dia, setia pada Firman-Nya, setia membaca Alkitab setiap hari, belajar buku Roh Nubuat setiap hari, dan setia dalam kehidupan berdoa yang terus-menerus. Dalam dunia yang penuh kejahatan yang semakin meningkat, pemboman, penembakan, dan kematian tragis di seluruh bumi, marilah kita setia kepada rencana Allah yaitu pemulihan pada kedatangan Yesus yang kedua kali. Yesus mengatakan kepada kita: “Hendaklah kamu setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” (Wahyu 2:10). Oleh anugerah Allah, marilah kita memenangkan dunia bagi Allah dan memuliakan Kristus yang adalah Firman. Mari kita jadikan Alkitab hidup dan dasar kepercayaan kita. Kita menghadapi pertempuran, dan kita harus tahu apa yang kita percayai. Ada beberapa hal yang pasti, dan semuanya ditemukan dalam Firman Allah. Sekaranglah waktunya setia pada firmanNya. Yesus berkata, ”Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu” (Wahyu 3:11). Mari kita setia kepada Allah dan firman-Nya. n * Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif., Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 5, hlm. 171.

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia 02 - 2016 | Adventist World

9


K E S E H ATA N S E D U N I A

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides

Dilema

Antibiotik Baru-baru ini saya didiagnosis pneumonia, dan dokter saya menganjurkan untuk mengonsumsi antibiotik. Keadaan saya sedang tidak baik, tetapi karena saya tidak suka menggunakan obat, saya menggunakan antibiotik tersebut hanya hingga saya merasa lebih baik dan kemudian berhenti. Apakah aman mengonsumsi sisa antibiotik tersebut di kemudian hari?

P

ertanyaan di atas menggarisbawahi konsep penting. Kegunaan antibiotik dalam pengobatan ialah untuk melawan infeksi dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik ini bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mencegah perkembangannya. Antibiotik membantu dalam membawa infeksi di bawah kontrol (mengontrol infeksi), dan mempertahankan sistem imun dalam proses membunuh bakteri dari sistem. Bapak Alexander Fleming menemukan antibiotik pertama kali pada tahun 1928. Hanya beberapa waktu, tahun 1940 penisilin digunakan untuk pengobatan para tentara yang terluka pada Perang Dunia II. Ini merupakan pengalaman berhasil yang membuat zaman itu terkenal atas kemajuan dalam melawan bakteri dengan antimikroba (antibiotik). Begitu luar biasanya perjalanan penemuan dan pengembangan antibiotik yang terjadi, namun antibotik itu juga penuh dengan sejumlah masalah. Beberapa orang tidak sanggup untuk tahan terhadap antibiotik. Ketidaktahanan ini terlihat dengan alergi yang hebat (anaphylaxis)—yang bahkan dapat menyebabkan kematian—hingga pada ru-

10

Adventist World | 02 - 2016

am di kulit; tingkatan ringan sampai menengah; dan infeksi tambahan yang hebat dengan jamur, seperti candida. Sebagai tambahan, sejumlah bakteri sudah berkembang kemampuannya untuk menciptakan daya ketahanan kepada antibiotik yang digunakan; Flemi­ ng sendiri mencatat karakteristik ini dalam hari-hari pertama penemuan penisilin. Ini terjadi karena kebutuhan menggunakan kombinasi antibiotik, dan juga perkembangan yang sudah terjadi yang disebut sebagai tiga dan empat kelas generasi dari antibiotik yang lebih khusus. Mekanisme daya ketahanan perkembangan bakteri sudah diketahui untuk beberapa tahun ini. Mikroorga­ nisme ini mengalami perubahan genetik, yang dimediasi oleh phages dan plasmids. Ini merupakan molekul kecil atau sekumpulan DNA (genetik inti) yang dapat ditransfer dari satu bakteri ke bakteri yang lain. Baru-baru ini para ilmuwan Tiongkok mencatat suatu perkembangan yang mengkhawatirkan: Kemampuan bakteri tertentu untuk mengirim daya ketahanan secara horizontal di antara bakteri yang terkena. Ini dicatat dalam pengawasan rutin dari makanan hewan, seperti babi, dan

tanda pertama kali daya ketahanan seperti itu ada pada polymyxin antibiotic colistin yang diobservasi. Hal ini menyebabkan kekhawatiran besar dalam dunia sains, dengan ketakutan bahwa jika daya ketahanan bakteri ini terus berkembang, penggunaan dan pemanfaatan mengonsumsi antibiotik bisa berakhir! Walaupun gambaran daya ketahanan di atas sekarang ini terbatas hanya di Tiongkok, walau penyebarannya ke seluruh dunia sangat diantisipasi. Kembali pada pertanyaan Anda: Selalu habiskan antibiotik, bahkan jika engkau sudah merasa lebih baik sebelum pengobatan itu selesai. Ini akan menurunkan jumlah daya ketahanan antibiotik. Seharusnya tidak boleh ada sisa antibiotik dalam rak lemari obat Anda. Doronglah mereka yang dekat dengan Anda untuk melakukan hal yang sama. n

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi

nuklir, adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi,

baru pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference. F OTO :

C h a r l es

W i l l i a m s


PENEMUAN

ROH

NUBUAT

Membaca surat dan manuskrip Ellen White di EGWWritings.org dan aplikasi EGWWritings2 (khusus iOS).

Surat dan

Oleh Tim Poirier

Manuskrip Ellen White

Hal yang harus Anda ketahui tentang koleksi daring baru.

P

ada bulan Juli 2015, pada seratus tahun kematian Ellen White, White Estate menyediakan secara gratis surat dan manuskrip Ellen White pada situs internetnya dan pada aplikasi. Seluruh koleksi, bisa ditemukan di www. egwwritings.org, terdiri lebih dari 8.000 dokumen yang kira-kira setara dengan 50.000 halaman. Bahan ini sebelumnya tersedia untuk bacaan dan belajar hanya dalam bentuk hard copy di kantor utama White Estate dan dibanyak kantor-kantor cabang dan pusat penelitiannya di seluruh dunia. Mengapa Tidak Diterbitkan Lebih Awal?

Meskipun sering disebut sebagai naskah Ellen White yang tidak dipublikasikan, penting untuk dicatat bahwa banyak dari dokumen tersebut, pada kenyataannya, sekitar dua pertiga darinya telah dicetak secara keseluruhan atau sebagian

I m ages :

E l l e n

G .

W h i t e

E s tat e

dari banyak karangan dan naskah yang diluncurkan untuk diterbitkan selama bertahun-tahun. Materi sensitif, yang sering berurusan dengan kegagalan pribadi dari seseorang, dalam bagian yang besar tetap dibiarkan tidak dipublikasikan sampai diluncurkannya pada tahun 2015, tetapi dengan berlalunya waktu lebih satu generasi sejak zaman penerima pertama, telah diputuskan bahan-bahan tersebut dibuat tersedia secara umum. Faktor lainnya adalah kemajuan teknologi. Jika seluruh koleksi itu akan dicetak dan dijual di toko buku, itu akan mengambil ruangan rak lebih dari 100 jilid, dan biaya akan menjadi penghalang. Namun, berkat zaman komputer, jika Anda ingin membaca surat lengkap yang hanya sebagian dikutip pada salah satu surat yang tersusun rapi, Anda dapat mengakses materinya dengan beberapa klik di komputer atau sesederhana membuka aplikasi EGW Writings.

Materi Pelengkap

Beberapa mungkin bertanya mengapa ada orang yang menaruh minat pada materi sementara kita sudah memiliki semua karyanya yang telah diterbitkan. Itu pertanyaan baik, karena tidak ada yang salah dengan membatasi studi seseorang untuk ribuan artikel dan sejumlah buku dan pamflet Ellen White yang diterbitkan selama hidupnya. Bahkan, dia mengatakan dengan cukup jelas mengenai dirinya: “Jika Anda ingin tahu apa yang telah Tuhan wahyukan melalui dirinya, baca karya-karyanya yang diterbitkan.�1 Kita bisa menganggap suratnya, khotbah, buku harian, dan ucapan yang tidak dipublikasikan lainnya sebagai bahan pelengkap yang menyediakan jendela tidak hanya kepada keyakinan dan ajaran kenabiannya, tetapi juga ke dalam kehidupan pribadinya sebagai istri, ibu, penasihat, dan perintis gereja.

02 - 2016 | Adventist World

11


PENEMUAN

ROH

NUBUAT

Beberapa Perbedaan Utama

Pada saat yang sama, penting untuk mengenali beberapa perbedaan utama antara naskah yang tidak diterbitkan dan karyanya yang diterbitkan. Terutama adalah bahwa apa yang dia tulis di artikel dan buku dimaksudkan untuk berbicara ke gereja pada umumnya. Kebalikannya, surat-surat pribadi Ellen White yang ditujukan kepada seseorang dalam keadaan tertentu; sering berurusan dengan kepentingan pribadi, seperti siapa yang mungkin terbaik melayani di sebuah sanitarium tertentu, atau bagaimana “Saudara Smith� perlu dukungan kuat dari sesama orang kepercayaannya. Prinsip-prinsip bisa datang dari pembicaraan tersebut, tetapi memahami konteks cerita adalah penting agar tidak menyalahgunakan instruksi yang diberikan. Pada tahun 2014 White Estate membuat langkah awal kepada sebuah penyediaan latar belakang seperti dengan penerbitan jilid 1 dari The Ellen G. White Letters and Manuscripts With Annotations, meliputi 15 tahun pertama dari pelayanannya. Diharapkan dana akan datang untuk mempertahankan proyek ini bergerak maju. Perbedaan lain antara koleksi yang tidak dipublikasikan Ellen White dengan karya-karyanya yang diterbitkan adalah dalam tingkat perhatian yang diberikan terhadap bahan yang dia tidak pernah harapkan akan diterbitkan. Dengan kata lain, pikirkan tentang perbedaan dalam cara Anda menulis cepat dalam email yang rutin dibandingkan dengan yang Anda harapkan untuk diterbitkan secara daring dan dibaca oleh siapa pun di dunia. Anda akan meneliti setiap kalimat untuk memastikan secara akurat mengungkapkan pikiran Anda sehingga dapat menghindari sebanyak mungkin kesalahpahaman. Dan jika Anda merancang bersama dengan rekan Anda, mereka mungkin menyarankan cara-cara di mana komunikasi bisa teratur atau diungkapkan dengan lebih baik. Demikian pula dengan surat dan naskah Ellen White. Ketika membandingkan apa yang pertama ia tuliskan dalam bentuk surat dengan apa yang ia mungkin kemudian telah masukkan ke dalam sebuah artikel yang diterbitkan atau buku, kita tidak perlu heran menemukan materi yang dikembangkan secara editorial.

12

Adventist World | 02 - 2016

Latar belakang gambar di sini dan di halaman sebelumnya adalah contoh dari koreksi editorial yang dibuat oleh asisten sastra Ellen White, dengan pengawasan Ellen White. Kabinet itu berisi surat-suratnya dan naskah di kantor Ellen G. White Estate di Maryland, Amerika Serikat. F OTO :

E l l e n

G .

W h i t e

E s tat e


Itulah tugas asisten bahasanya: tidak untuk menulis isi, tetapi untuk membantu Ellen White dalam mempersiapkan publikasi yang baik. Latar belakang gambar di sini dan di halaman sebelumnya adalah contoh dari koreksi editorial yang dibuat oleh asisten bahasa Ellen White, dengan pengawasannya. Rak yang berisi surat-surat dan naskahnya berada di kantor Ellen G. White Estate di Maryland, Amerika Serikat. Anak Ellen White, W.C. White menjelaskan bahwa “pegawai ibu berpengalaman... berwewenang untuk mengambil kalimat, paragraf, atau bagian dari satu naskah dan menggabungkannya dengan naskah lain di mana pikiran yang sama diungkapkan tapi tidak begitu jelas. Tapi tak satu pun dari para pegawai ibu yang berwewenang untuk menambah naskah dengan memasukkan pemikiran mereka sendiri.“2 Dokumen itu akan ditinjau dan disetujui oleh Ellen White sebelum dicetak atau dikirimkan. Sama halnya, situasi yang berubah mungkin mengakibatkan Ellen White memilih untuk menambah atau menghilangkan seluruh kalimat atau paragraf ketika memakai sebuah surat atau naskah untuk publikasi di kemudian hari. Apakah Semua yang Ditulis Ellen White adalah Diinspirasikan?

Mungkin pertanyaan yang paling menantang yang berkaitan dengan surat-surat dan naskah Ellen White adalah: Bisakah kita menarik garis tegas antara yang mana nasihat yang diinspirasikan dan yang mana pendapat manusia belaka? Tulisan-tulisannya terdiri dari surat yang ditulis untuk para pemimpin Advent yang terkenal, tetapi juga mengandung surat yang ditujukan ke “anakku yang terkasih Edson,” atau “yang terkasih Niece Addie,” atau “yang terkasih cucu Mabel.” Seluruhnya ada seperempat dari surat yang terpelihara ditujukan kepada keluarga Ellen White. Apakah dia menulisnya di bawah naungan inspirasi? Bagaimanakah dengan surat yang ditulis untuk mereka yang mengelola harta miliknya di Amerika sementara dia melayani gereja di Eropa dan Australia? Kita diingatkan bahwa setidaknya 20 kitab dalam Perjanjian Baru adalah surat

yang ditulis untuk gereja-gereja atau individu, dan kita sungguh menganggap itu telah ditulis di bawah naungan inspirasi. Dalam cara yang sama, Ellen White digunakan untuk menyampaikan surat instruksi inspirasi Roh Kudus yang ia terima. Pada saat yang sama, bagaimanapun, dia jelas menyatakan bahwa ia tidak mengharapkan kita untuk menjadikan semua yang dia katakan atau tuliskan sebagai wahyu dari Allah. Ellen White menjelaskan bahwa “adakalanya hal-hal biasa harus dinyatakan, pikiran biasa harus menempati pikiran, surat biasa harus ditulis dan informasi yang diberikan telah tersebar dari satu ke yang lain di antara para pegawai. Kata-kata demikian, informasi tersebut, tidak diberikan di bawah inspirasi khusus dari Roh Allah. Pertanyaan-pertanyaan ditanyakan pada suatu waktu yang tidak menyangkut hal rohani sama sekali, dan pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab. Kita berbicara tentang rumah dan tanah, perdagangan yang akan dibuat, dan lokasi untuk institusi kita, kelebihan dan kekurangannya.3 “Saya katakan, ketika berbicara pada hal-hal biasa ini, tidak ada yang memimpin pikiran untuk percaya bahwa saya menerima pengetahuan saya dalam visi dari Tuhan dan saya menyatakan sebagaimana adanya.“4 Kita juga harus mengingat bahwa tidak adanya frase seperti “Saya ditunjukkan” tidak secara otomatis berarti bahwa nasihat yang dia berikan itu tidak selaras dengan terang yang ia telah terima menyangkut hal itu.5 Meskipun mungkin mustahil untuk meletakkan aturan yang rapi membagi mana yang diinspirasikan dan mana yang tidak, biasanya terbukti sendiri dari pekabaran itu sendiri, kuasa apa yang diklaim dalam surat itu. Dokumen yang Hilang?

Pengguna yang mengakses surat-surat dan naskah pada database baru mungkin bertanya-tanya mengapa ada kesenjangan sesekali di urutan nomor arsip. Misalnya, surat 20, 1889, mungkin diikuti dengan surat 22, 1889. Apa yang terjadi dengan surat 21? Mengapa hilang? Ada beberapa alasan untuk “kesenjangan ini,” tidak ada dari dokumendokumen yang ditahan. Dalam kebanyakan kasus alasannya adalah bahwa

dokumen itu ditemukan salah penanggalan dan telah diganti dengan nomor baru di tahun yang benar. Dalam kasus lain dokumen itu ditemukan sebagai duplikat dari yang sudah ada pada suatu arsip, atau hanya mengetik ulang dari yang sudah tersedia dari sumber yang sudah diterbitkan. Selain itu, selama beberapa tahun—tahun 1904 contohnya—sekretaris Ellen White ditugaskan untuk membuat angka ganjil untuk surat dan angka genap untuk naskah. Pusat data akan segera diperbarui untuk menunjukkan alasan untuk setiap nomor yang “hilang.” Inilah beberapa masalah yang harus diperhatikan ketika meneliti bahan yang tidak dipublikasikan. Beruntung, ada alat baru dan sumber daya yang tersedia yang membantu kita dalam menghargai konteks dari tulisan-tulisan ini: terbitan seperti Ellen G. White Encyclopedia, biografi ilmiah dari para pemimpin Advent, dan akses digital kepada catatan sejarah gereja. Selain itu, White Estate menempatkan dalam situs internetnya puluhan ribu halaman korespondensi yang ditulis untuk Ellen White oleh anggota gereja dan pemimpin yang memberikan “sisi lain” dari perbincangan terhadap surat-suratnya. Apakah membaca catatan kegiatan Ellen White sehari-hari dalam buku harian, sebuah nasihat bernada keras untuk pemimpin yang tidak setia, atau ajakan menyayat hati dari seorang ibu kepada anaknya yang nakal, kita memiliki hak istimewa untuk menemukan dalam tulisan-tulisan ini wawasan dan prinsipprinsip penuntun yang masih berbicara pada waktu dan keadaan kita saat ini. n 1 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 5, hlm. 696. 2 W. C. White to G. A. Irwin, 7 Mei 1900, dikutip dari Herbert E. Douglass, Messenger of the Lord (Nampa, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 1998), hlm. 110. 3 Ellen G. White, Selected Messages (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1958, 1980), jld. 1, hlm. 39. 4 Ibid., hlm. 38. 5 Lihat E. G. White, Testimonies, jld. 5, hlm. 64-67.

Tim Poirier adalah Wakil

Direktur Ellen G. White Estate di Silver Spring, Maryland, Amerika Serikat.

02 - 2016 | Adventist World

13


K E P E R C AYA A N

S

DASAR

udah berakhir. “Hari ini saya mengakhiri proses seleksi saya!” Sebuah tawa bergema melalui penonton tatkala Bill mengucapkan katakata terakhir dari sumpah pernikahan yang ditulisnya sendiri 17 tahun yang lalu. “Apa yang telah dipersatukan Allah” (Markus 10:9) dalam komitmen yang khusus hari itu ia juga terus menyatukan dengan ikatan yang lebih kuat dari perekat yang terbaik yang tersedia secara komersial. Penelitian telah mengonfirmasikan manfaat melimpah dari pernikahan jangka panjang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Oncology menemukan bahwa sebuah pernikahan, yang sehat bahagia dapat bermanfaat bagi pasien kanker bahkan lebih dari kemoterapi.1 Sebuah pernikahan yang setia dan stabil menyediakan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, pemulihan yang lebih berhasil dari operasi, toleransi terhadap nyeri yang lebih baik, dan risiko lebih rendah dari penyakit jantung.2 Menariknya, tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan tidak memberikan manfaat kesehatan yang sama, maupun kepuasan yang sama. Satu studi menunjukkan bahwa hanya 36 persen pasangan kumpul kebo mengatakan bahwa kedua pasangan itu “sangat puas,” sementara ada 57 persen dari pasangan yang menikah resmi melaporkan hal yang sama.3 Kesetiaan adalah loyalitas, ketaatan, kepatuhan, keteguhan, ketergantungan, kepercayaan, kemantapan. Ini berarti “setia pada satu kata, janji, sumpah, dll.,”4 tidak melalaikan tugas, dan mendahulukan pasangan Anda ketika Anda tidak merasa seperti itu. Dengan heran, kami baaru merayakan perayaan ulang tahun pernikahan kelima puluh dari orangtua kami. Kami mengalami langsung apa yang 50 tahun pernikahan telah berikan bagi keluarga. Seperti “gantungan yang dipasang kuatkuat pada tempat yang kokoh” (Yes. 22:25), panjang, stabil, pernikahan yang bahagia menyediakan keamanan tidak hanya untuk anak-anak mereka tetapi juga untuk cucu mereka. Tuhan menggunakan ikatan kuat dan abadi untuk memperkuat masyarakat dan menyaksikan kepada orang lain, mengungkapkan diri-Nya kepada umat

14

Adventist World | 02 - 2016

PASAL 23 Oleh Bill dan Heather Krick

Apa yang Telah

Tuhan Persatukan Pembagian Pengabdian

manusia. Ellen White mengamati: “Melalui... ikatan terdalam dan terlembut dunia yang hati manusia bisa ketahui, Ia telah berupaya untuk mengungkapkan diri-Nya kepada kita.“5 “Satu keluarga yang tertata dan didisiplin dengan baik berbicara lebih kuat mewakili Kekristenan dari semua khotbah yang bisa disampaikan.“6 Keluarga seperti itu secara diam sedang mengatakan: “Kami bahagia. Kami tidak mendambakan hal lain, tidak ingin melayang seperti kupu-kupu dari satu bunga ke bunga yang berikutnya. Kami puas dengan pengaturan Tuhan.” Masyarakat, bagaimanapun, secara serius mempertanyakan sistem khusus ini dan potensinya untuk kebahagiaan dan kesuksesan. Menurut penelitian Gallup, lebih dari setengah (52 persen) dari orang Amerika dewasa muda usia 20-29 tahun mengatakan bahwa mereka melihat begitu sedikit pernikahan yang baik atau bahagia sehingga mereka mempertanyakan hal itu sebagai cara hidup.7 Penelitian Pew Research mengungkapkan bahwa hampir 40 persen orang Amerika dari segala usia percaya bahwa pernikahan mulai menjadi kering dan hampa.8 Para legislator di Kota Meksiko bahkan mengusulkan kontrak pernikahan selama dua tahun, di mana pasangan tidak perlu membuat komitmen jangka panjang un-

tuk kesetiaan, tetapi dapat memperbarui kontrak tersebut setelah dua tahun jika mereka merasa senang.9 Dalam bukunya The Monogamy Myth, penulis Peggy Vaughan, menyatakan bahwa 60 persen pria yang sudah menikah telah melakukan perzinaan, dan 40 persennya bagi wanita; karena ada beberapa tumpang tindih, 80 persen dari semua pernikahan akan tersentuh oleh perselingkuhan.10 Kesetiaan tampaknya berada di perjalanan menuju kepunahan, tapi pasti terbayar, bahkan meski dalam keadaan-keadaan yang sukar. Abigail dan Nabal: Kesetiaan yang Terbayar

Entah bagaimana Nabal, yang namanya berarti “bodoh” atau “tidak masuk akal,” dapat menikahi Abigail yang cantik, saleh dan bijaksana, yang nilainya adalah jauh di atas batu rubi (1 Sam. 25; Lihat Amsal 31:10). Peristiwa pertama yang tercatat dalam kehidupan pernikahan pasangan kaya ini terjadi ketika Daud melarikan diri dari Saul dan mendengar bahwa Nabal sedang mencukur bulu domba-dombanya. Daud dan anak buahnya telah melindungi para gembala Nabal, dan dia sekarang meminta kebaikan hati yang dikembalikan dalam bentuk makanan untuk anak buahnya. Nabal ba-


las menyerang dengan balasan kasar dan egois yang membuat Daud marah. Ketika itulah Abigail memasuki cerita. Menikah dengan Nabal tidak mungkin mudah, tapi “sedikit demi sedikit Abigail menyadari bahwa melalui pelayanannya sehari-hari untuk Nabal, ia sedang mengembangkan kejelasan pandangan rohaninya.”11 Abigail yang setia itu selaras dengan Tuhan dan dia siap untuk melakukan apa pun agar suaminya dapat keluar dari kesulitan. Dengan cepat dia memuat segala macam pilihan makanan yang sudah disiapkan ke atas keledai dan mengirim pelayannya untuk menemui Daud terlebih dahulu. Setelah dia bertemu langsung, dengan hormat dia menanggung salah atas perilaku suaminya, tidak diperlihatkan kebenaran yang tidak terpuji tentang Nabal, namun pada kenyataannya Abigail menyelamatkan Nabal tanpa sepengetahuannya. Dengan rendah hati Daud menerima teguran yang bijaksana dan pemberian dari Abigail, untuk mencegah bencana. Lebih Banyak Berkat

Kesetiaan terhadap pernikahan menjadi berkat bagi masyarakat melalui anak-anak mereka. Rumah tangga yang sehat menghasilkan anak-anak yang secara emosional sehat, yang menjadi balok bangunan masyarakat yang kuat. Menurut Ellen White: “Inti dari masyarakat, gereja, dan bangsa adalah rumah tangga.

Kesejahteraan masyarakat, keberhasilan gereja, kemakmuran bangsa, tergantung pada pengaruh rumah tangga.”12 Anakanak yang berasal dari rumah tangga yang bercerai menghadapi rintangan yang sangat besar. Robert Emery, penulis The Truth About Children and Divorce, mengatakan, “mereka dihancurkan.”13 Manfaat dari “Apa yang telah dipersatukan Allah” adalah jauh melampaui dua pasangan yang menikah. Bagaimana jika, di dunia yang tidak sempurna ini, kita menghadapi perceraian, atau menemukan diri kita dalam hubungan yang kurang bahagia, atau masih lajang? Kesetiaan Tuhan masih memenuhi kita tepat di mana kita berada. Dia menyerahkan diri-Nya sendiri kepada kita, hubungan yang mulia dengan-Nya melampaui setiap hubungan lainnya, dan membantu kita melalui kesulitan apa pun yang mungkin akan kita hadapi. Perhatikan dua janji ini: “Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya” (Yes. 54:5). “Benarlah perkataan ini: ‘Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya’” (2 Tim. 2:11-13). “Proses seleksi” kami memang berakhir 17 tahun yang lalu, tetapi kesetiaan

yang dibagikan terus memperkaya dan memberkati kehidupan kami sehari-hari. Terima kasih Tuhan, karena membentuk pernikahan. Kami melihat manfaat dari kesetiaan yang dilakukan dalam keluarga di seluruh dunia. Bantu kami untuk menjadi setia juga. n 1 http://jco.ascopubs.org/content/early/2013/09/18/ JCO.2013.49.6489.abstract 2 www.macleans.ca/society/life/how-marriage-can-save-yourlife/ 3 www.nytimes.com/2012/09/30/fashion/marriage-seenthrough-a-contract-lens.html?pagewanted=all&_r=0 4 Dictionary.com 5 Ellen G. White, Steps to Christ (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1956), hlm. 10. 6 Ellen G. White, Ye Shall Receive Power (Hagerstown, Md.: Review and Herald Pub. Assn., 1995), hlm. 247. 7 www.gallup.com/poll/4552/singles-seek-soul-mates-marriage. aspx 8 www.pewsocialtrends.org/2010/11/18/the-decline-ofmarriage-and-rise-of-new-families/ 9 www.bbc.com/news/world-latin-america-15114406. 10 Peggy Vaughan, The Monogamy Myth (New York: William Morrow, 2003). Lihat juga David Barash dan Judith Lipton, The Myth of Monogamy: Fidelity and Infidelity in Animals and People (New York: Henry Holt, 2002). 11 F. D. Nichol, ed., The Seventh-day Adventist Bible Commentary (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Asssn., 1954, 1978), jld. 2, hlm. 574. 12 Ellen G. White, The Adventist Home (Nashville: Southern Pub. Assn., 1952), hlm. 15. 13 www.nytimes.com/2012/09/30/fashion/marriage-seenthrough-a-contract-lens.html?pagewanted=all&_r=0

Bill and Heather Krick live in Cali-

fornia, where Bill is director of literature ministries for the Central California Conference and Heather homeschools their two daughters, Savannah and Heidi.

Pernikahan dan Rumah Tangga Pernikahan dibentuk di Eden dan diteguhkan oleh Yesus untuk menjadi ikatan seumur hidup antara pria dan wanita dalam persekutuan penuh kasih. Bagi orang Kristen, komitmen pernikahan adalah kepada Tuhan sebagaimana juga kepada pasangan, dan harus dimasuki hanya oleh pria dan wanita yang membagikan iman yang sama. Saling mencintai, menghormati, menghargai dan bertanggung jawab adalah yang menyusun hubungan ini, yang adalah untuk memantulkan kasih, kesucian, kedekatan dan keabadian hubungan antara Yesus dan gereja-Nya. Berkaitan dengan perceraian, Yesus mengajarkan bahwa seseorang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena zina, dan menikah dengan orang lain, melakukan perzinaan. Meskipun beberapa hubungan keluarga jauh dari ideal, seorang pria dan wanita yang sepenuhnya menyerahkan diri mereka satu dengan yang lain dalam Kristus melalui pernikahan, bisa mendapatkan kesatuan

yang penuh kasih melalui tuntunan Roh Kudus dan pemeliharaan gereja. Tuhan memberkati rumah tangga itu dan bermaksud agar tiap anggotanya saling menolong satu sama lain untuk menuju kedewasaan sempurna. Meningkatnya kedekatan rumah tangga adalah salah satu ciri-ciri dari pekabaran Injil terakhir. Orangtua harus membawa anak-anak mereka untuk mengasihi dan menuruti Tuhan. Melalui teladan dan perkataan, mereka harus mengajar anak-anak mereka bahwa Kristus adalah penuntun yang pengasih, sabar, dan peduli, yang menginginkan mereka untuk menjadi anggota-anggota tubuh-Nya, yaitu keluarga Allah, yang mencakup semua orang, baik lajang maupun yang sudah menikah. (Kej. 2:1825; Kel. 20:12; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6; Mat. 5:31, 32; 19:3-9, 12; Mrk. 10:11, 12; Yoh. 2:1-11; 1 Kor. 7:7, 10, 11; 2 Kor. 6:14; Ef. 5:21-33; 6:1-4.)

02 - 2016 | Adventist World

15


C E R I TA S A M P U L

Perjalanan

Kesetiaan K onsep “kesetiaan” ditenun secara rumit melalui susunan sistem kepercayaan dan pola hidup seseorang, khususnya seorang Kristiani. Beberapa orang mendefinisikan kesetiaan sebagai keadaan yang tetap setia terhadap satu orang atau satu benda, tidak peduli apa pun keadaan yang terjadi. Yang lain berkata, kesetiaan membutuhkan keteguhan dan keyakinan pada prinsip. Sinonim kata kesetiaan ialah loyalitas, ketaatan, dan keteguhan. Kesetiaan menimbulkan sebuah gambaran atas apa yang terbaik yang terdapat dalam diri manusia ketika kita menghubungkannya bukan saja dengan sesama manusia tetapi juga kepada Pencipta kita. Kisah tentang kesetiaan kepada keluarga, sahabat, negara, dan kepada Allah, menginspirasi dan

16

Adventist World | 02 - 2016

mendorong kita untuk menjadi orang yang lebih baik—lebih peduli, lebih berani. Sayangnya, dalam kekurangan kita, dan meski­pun kita memiliki maksud baik, manusia sering saja gagal. Kita tidak mencapai puncak “kehebatan dan kebaikan” yang kita rindu untuk capai. Allah, bagaimana pun juga, tidak memiliki batas. Kesetiaan adalah bagian dari karakter-Nya (Kejadian 34:6); itu menolong mendefinisikan Siapa Diri-Nya. “Besar kesetiaan-Nya” (Ratapan 3:23). Dalam menggambarkan orang yang menderita celaan dan penganiayaan dalam Alkitab “demi nama-Nya”, Ellen White tidak memuji pria dan wanita itu, melainkan memberikan kredit sepenuhnya kepada Allah: “Contoh-contoh tentang ketabahan


kesetiaan

dalam

Kemalangan

Oleh Julene Duerksen-Kapao “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5, 6).

S

manusia ini menyaksikan kesetiaan janjijanji Allah hadiratnya yang tetap dan anu­ gerah-Nya yang menabahkan.”* Pada akhirnya, hanya Dialah yang benar-benar setia. Beberapa cerita pendek datang dari Afrika Barat, Selandia Baru, Malaysia, Tchad, dan Amerika Serikat. Mereka menggambarkan perjalanan kesetiaan mereka yang menyatakan karakter dan kasih Allah yang kepada-Nya para penulis ini percayai dan sembah. Kiranya kisah-kisah ini dapat menginspirasi Anda untuk lebih mengasihi dan memercayai Allah. —Editor. *Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Percetakan Advent Indonesia, 1998), jld. 7, hlm. 485.

embilan belas Agustus 2009: Tanggal yang mengubah hidup saya, rencana saya, segalanya. Beberapa minggu sebelum tanggal 19 ialah perjalanan keluarga saya dari Selandia Baru ke California untuk mengunjungi keluarga, dilanjutkan dengan sebuah perjalanan akhir pekan bersama anak laki-laki saya yang berusia 4 tahun menuju Melbourne, Australia, untuk berbicara di sebuah pertemuan konferensi para wanita. Selama konferensi itu berlangsung, saya mendapatkan sakit kepala yang apapun telah saya lakukan—tidur, minum obat, minum air mineral—tidak dapat meringankannya. Beberapa hari sebelum kepulangan saya dari Australia, saya mendapatkan gejala aneh, yaitu penglihatan kabur, sensitif terhadap cahaya, sakit kepala, kelelahan, dan lemah. Pada tanggal 19 Agustus, seorang teman kerja di mana saya mengajar, membantu saya menaiki tangga dan memperhatikan bahwa saya tidak dapat mengangkat kaki kanan saya dengan baik. “Engkau seharusnya pergi ke ruang gawat darurat” adalah kata-katanya setelah ia mendengarkan gejala-gejala lain yang saya ceritakan. Pemeriksaan mata, x-ray, EKG, dan serangkaian tes lainnya tidak memberi hasil yang jelas. “Kamu bisa saja menderita stroke” atau “mungkin saja ada tumor ganas yang sedang bertumbuh di dalam tubuhmu,” orang banyak memberi tahu saya demikian. Pilihan terakhir ialah MRI. Ketika saya berbaring di mesin dengan suara yang ribut itu, kepala saya diposisikan sedemikian rupa tak boleh membuat pergerakan, saya berdoa dengan Mazmur 23. “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya.” Saya tidak tahu hari esok, namun saya tahu bahwa tangan Allah sedang memegang hidup saya. Saya memohon kepada Tuhan agar MRI dapat memberikan hasil, agar apa pun hasilnya, saya

tahu apa yang sebenarnya saya sedang hadapi di dalam tubuh ini. Kira-kira pukul 8 malam, dokter yang bertugas di ruang gawat darurat membawa saya ke sebuah ruangan khusus. “Anda memiliki sklerosis dalam jumlah banyak.” Dan itulah jawaban saya. “Banyak luka” di dalam otak dan saraf tulang belakang saya. Saya menangis. Saya berdoa. Saya bertanya-tanya. Saya pulang ke rumah. Saya beristirahat. Saya menangis lebih keras. Suami saya, Rouru, dan dua anak kecil kami berdoa terus-menerus. Kami tidak tahu apa artinya semua ini dan bagaimana kenyataan ini akan memengaruhi hidup kami. Sepuluh hari berselang, saya dimasukkan ke rumah sakit oleh karena rasa mual yang hebat, masalah keseimbangan tubuh, dan otot lemah. Saya kehilangan kemampuan saya untuk berjalan dan berbicara. Saya tidak mampu menggerakkan kepala saya. Saya dikuasai dengan kesedihan dan kehilangan yang mendalam. Untuk sembilan minggu selanjutnya, Rouru menggenggam tangan saya, bernyanyi dan tertawa dengan saya, dan berdoa. Melalui kekacauan, ketidaktahuan, ketakutan, dan perasaan kehilangan, saya mendengar suara Allah. Suatu malam, saya bermimpi bahwa saya terbangun karena cahaya yang kuat. Saya melompat keluar dari tempat tidur rumah sakit—walaupun saya tidak dapat berjalan pada saat itu—dan berlalu menuju jendela. Itu adalah hari kedatangan Yesus yang kedua kali! Saya dikuasai dengan kedamaian dan kehangatan kasih Yesus. Kata-kata-Nya yang jelas menenangkan jiwa saya: “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” (1 Korintus 15:51, 52). Saat itu saya mulai sebuah hidup baru— sebuah kehidupan penuh damai dan penerimaan penuh atas keadaan kacau yang sedang merongrong diri saya. Allah menunjukkan kepada saya bahwa semua kita me-

02 - 2016 | Adventist World

17


CERITA S A M PU L miliki bekas luka, yang lain terlihat, yang lainnya tidak. Saya memutuskan untuk hidup, dan hidup dengan baik, sehingga dokter ahli saraf saya, keluarga saya, dan saya sendiri memilih sebuah pengobatan yang paling menantang: Enam bulan kemoterapi dimulai bulan Oktober 2009. Pada perawatan pertama, saya berada di rumah sakit; perawatan yang kedua, suami saya mendorong kursi roda saya; perawatan ketiga, saya mendorong sebuah alat bantu jalan; keempat, menggunakan penopang; kelima dan keenam—saya berjalan!

Para perawat memberi saya tepuk tangan yang meriah! Perjalanan ini telah menjadi sangat kalut, traumatis, frustrasi, diberkati, dan penuh dengan harapan. Selama lebih dari lima tahun, iman saya diuji dan bertumbuh dengan sangat dramatis. Saya diberkati karena pengalaman kehancuran saya secara manusia dan telah memiliki kesempatan hidup mengenal bekas luka saya. Saya merasa lebih baik sekarang. Saya bekerja penuh waktu mengerjakan sebuah pekerjaan yang menantang. Saya masih mengonsumsi

tetap setia

Melawan Arus

Oleh Melodie Roschman

M

ereka ada di mana-mana.” Pemandu kami membuat isyarat tubuh dengan penuh dramatis menunjuk sekeliling kota. “Dan mereka sedang mengincar Anda. Jadi perhatikanlah satu sama lain. Dan berhati-hatilah.” Kami sedang berada dalam tiga minggu perjalanan mengelilingi Eropa, menikmati gedung-gedung bersejarah yang luar biasa, makan makanan enak, dan membuat usaha untuk belajar setidaknya sedikit bahasa Perancis. Tempat itu hampir seperti surga, kecuali, ketika kami diberitahu tentang pencopet dan pencuri. Kami diberitahu bahwa, “Marseille adalah kota di mana mereka akan mencuri dompet Anda secepat mereka menatap Anda.” Kemudian, di Paris, kami tetap waspada: di pertokoan, di pasar, bahkan di puncak Menara Eiffel. Pencopet, tampaknya menghantuimu hingga ke ujung bumi. Yang paling mengganggu ialah para peminta-minta di jalan. Menggendong anakanak mereka, berpura-pura bertanya arah jalan, dan meminta-minta di antara bangunan-bangunan. Kami diperingatkan bahwa mereka akan memanfaatkan kebaikan hati Anda dan merampokmu dengan sekejap mata. Rasanya salah, tetapi kami harus terbiasa untuk menghindari kontak mata, merapatkan diri, berjalan sambil lalu melewati para peminta-minta. Di banyak tempat, orang tersebut tidaklah segigih cerita yang

18

Adventist World | 02 - 2016

mereka ceritakan pada kami. Tidak ada bayi yang tiba-tiba diletakkan di lengan kami. Tidak ada seorang pun yang kecurian. Ketika mereka menyodorkan tangan mereka, kami menggelengkan kepala dan berjalan melewati mereka. Kami menganggap mereka tidak kelihatan. Suatu hari, ketika keluar dari gereja, teman saya Matt tidak dapat menahannya lagi. Saya melihat sekeliling dan menyadari bahwa saya telah meninggalkannya beberapa langkah di belakang saya, ketika ia membungkuk dan memberikan beberapa uang euro kepada seorang wanita tua yang memakai syal. Segera ia berlari menyusul saya. “Saya tidak dapat berkata tidak,” ia berkata dengan begitu sederhana. Saya merasa malu, direndahkan oleh karena tindakannya yang murah hati meskipun arahan yang telah diberikan oleh pemandu. Tindakan kecil Matt mengingatkan saya akan kata-kata dari seorang penginjil Tony Campolo: “Allah menaruh berkat ke dalam tangan kita, tanpa ada satu pun jaminan dari kita bahwa kita akan menggunakan berkat itu dengan cara yang akan menyenangkan hati-Nya. Allah memercayai kita. Bukankah seharusnya kita melakukan kepada orang lain apa yang telah Ia lakukan bagi kita? Pada hari ketika saya akan berdiri di hadapan-Nya, Ia akan bertanya apakah saya memberikan sebagian dari berkat saya

obat-obatan setiap hari untuk meringankan sakit dan menurunkan potensi kambuhnya penyakit itu. Saya bermain dengan anakanak saya. Dan saya hidup dalam pengharapan akan kedatangan Yesus yang kedua kali. n

Julene Duerksen-Kapao adalah seo-

rang asisten manajer bisnis dan fasilitator untuk belajar di Te Aroha Noa Community Services Trust. Dia dan suaminya, Rouru, dan dua anaknya—Gwen, 7 tahun dan Griffyn, 10 tahun—tinggal di Palmerston Utara, Selandia Baru.

Sementara beberapa dari kita, merasa tidak takut memperlakukan orang ini seperti bukan manusia, Matt mengulurkan tangannya. kepada mereka yang membutuhkan. Saya berpikir bahwa tidak baik jika saya berkata, “Saya berpikir untuk memberi kepada mereka, tetapi mereka kelihatannya tidak dapat dipercaya.”* Sementara beberapa dari kita, merasa tidak takut untuk memperlakukan orang ini seperti bukan manusia, Matt mengulurkan tangannya. Ia membungkuk dan tersenyum, dan memberi kepada salah satu dari yang paling hina ini. “Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.” (Matius 25:35, 36). n *Tony Campolo, Is Jesus a Republican or a Democrat? (W Publishing Group, 1995), hlm. 160.

Melodie Roschman adalah mahasiswa

S2 Universitas McMaster di Hamilton, Ontario, Canada. Ia meraih gelar sarjana Bahasa Inggris dan Jurnalistik dari Universitas Andrews.


iman

Nekat

Oleh Olen Netteburg

B

erjalan dari rumah sakit kami di Bere, Tchad, ke Nigeria, Anda akan melintasi suku-suku yang berbahasa Nangere, Maraba, Lele, Mesme, Moussaye, Keira, Toupouri, Perancis, Arab, dan itu sebelum mencapai perbatasan Kamerun. Seorang wanita datang ke rumah sakit kami. Tidak ada seorang pun yang mengerti tutur bahasanya, tetapi ia membawa anak perempuannya yang sakit. Dengan segera kami mendiagnosisnya menderita penyakit malaria dan langsung memberikannya cairan kina intravena. Sang ibu dengan jelas terlihat tidak memiliki uang, tetapi kami melakukan apa yang selalu kami lakukan. Kami merawat anak itu secara gratis dan memberi ibu dan anak itu makanan untuk dimakan. Bayinya membutuhkan perawatan terus-menerus selama tiga hari sebelum ia dapat makan lagi. Kami menjaga ibu dan anak itu di rumah sakit selama empat hari sambil mencoba mencari jawaban apa yang harus kami lakukan terhadap keluarga ini. Suatu hari saya memperhatikan ibu itu sedang membaca Alkitabnya dan saya melihat kata “Hausa,” sebuah bahasa di bagian selatan Nigeria. Secara spontan saya pun berujar satu-satunya bahasa Hausa yang saya tahu, “Sannu” (halo). Terlihat kekaguman di wajahnya, dan ia pun membalas dengan penuh semangat, “Sannu! Sannu! Sannu!” Ia pun menyalami tangan saya seperti seorang teman lama. Bayangkanlah sebuah pulau dengan lebih dari 120 bahasa dan tidak ada seorang pun yang mengerti bahasa Anda! Oleh karena rahmat Tuhan, salah seorang wanita yang bekerja bagi kami, Naomie, pernah menghabiskan bertahun-tahun di Nigeria dan dapat berbicara bahasa Hausa dengan fasih. Saya segera memanggil Naomie yang datang dan berbicara kepada ibu itu. Kami kemudian mengetahui nama ibu itu adalah Nagode, dan kami pun mendengar kisahnya yang luar biasa. Seorang pria dari suku Tchad Nangere pindah ke Nigeria untuk bekerja. Ia bertemu dan menikahi Nagode. Mereka berdua

memiliki seorang anak perempuan yang mereka namai, Blessed (artinya: diberkati). Boko Haram, sebuah kelompok teroris, mengincar dan membunuh orang Tchad. Tertangkap dalam sebuah penyergapan, suaminya lari ke hutan belantara, menghilang selama berbulan-bulan. Dan itulah saat di mana optimisme Nagode jelas kelihatan. Tentunya, optimisme yang nekat. Nagode berpikir bahwa suaminya pasti telah kembali ke Tchad, jadi ia melakukan apa pun yang seseorang dengan pikiran nekat akan lakukan. Ia memutuskan untuk mencari suaminya. Ia menyeberang ke Kamerun dan pergi dari gereja ke gereja, meminta uang yang cukup agar dapat melakukan perjalanan ke gereja berikutnya. Ia tiba di Tchad dan mencoba untuk bertanya di mana ia dapat bertemu dengan suku Nangere. Oleh karena ia mengadakan perjalanan yang lebih jauh dari tempat asalnya, makin sulit baginya untuk bertemu dengan orang yang berbahasa Hausa. Ia mulai menghabiskan berhari-hari di setiap desa, mencari orang yang dapat berbicara bahasa Hausa. Nagode tiba di Kelo, sebuah desa berjarak 42 kilometer (26 mil) dari Bere, dan mengetahui bahwa ia sudah mendekati pusat gempa dari suku Nangere. Ia pun mengadakan perjalanan sejauh 42 kilometer ke Bere, dengan cara yang sama yang ia lakukan ketika menghadapi ratusan kilometer yang ia telah tempuh sebelumnya, berjalan kaki dengan dua miliknya yang diikatkan di punggungnya: Anak perempuannya, Blessed, dan Alkitab bahasa Hausa. Dengan mengalami semua kejadian itu, optimisme dan keyakinan Nagode yang terlihat bodoh—kesetiaannya—tidak pernah pudar meski tanpa bukti. Ketika ia berada di Bere, ia menyadari bahwa masalahnya baru saja dimulai. Nagode menghabiskan tiga hari tinggal dan tidur di pasar, mencari seseorang yang dapat mengerti bahasanya. Ia tidak memakan remah-remah makanan yang ia temukan, tetapi memberikannya kepada Blessed agar

Optimisme dan keyakinan Nagode yang terlihat bodoh— kesetiaannya—tidak pernah pudar meski tanpa bukti. anaknya dapat makan. Saat Blessed merasa sakit karena malaria, seorang asing membawa mereka kepada rumah sakit kami. Kami memberi makan Nagode. Sementara ia mengumpulkan kekuatannya kembali, ia mulai menampakkan senyum di wajahnya. Terlihat kehidupan di matanya, juga di mata Blessed. Melewati semua hal ini, Nagode terus membaca Alkitab bahasa Hausa-nya setiap hari. Naomie sendiri, seorang orangtua tunggal dari empat orang anak laki-laki, datang kepada saya dengan menangis untuk kepentingan Nagode. Ia memohon kepada saya untuk mengizinkannya membawa Nagode dan Blessed dan membawa mereka ke rumah Naomie sendiri. Saya tidak mengetahui akhir dari kisah ini. Saya tidak tahu apakah Nagode akan menemukan suaminya. Saya tidak tahu apakah ia telah dibunuh oleh Boko Haram, bersembunyi dibalik semak belukar di Afrika, atau sedang mencari anak dan istrinya di Nigeria, Kamerun, atau di Tchad. Tetapi saya tahu bahwa Tuhan menempatkan Naomie di dalam jalan hidup Nagode pada saat yang benar-benar tepat. Saya tahu bahwa Blessed akan meninggal dunia karena Malaria jika tanpa obat-obatan gratis yang diberikan oleh para donatur setia yang telah menyelamatkan hidupnya. Optimisme Nagode, keteguhan, dan kesetiaannya, menyelamatkan hidup Blessed, dan hidupnya juga. Nagode memiliki optimisme nekat yang ia kerjakan. Apakah Rasul Paulus akan setuju terhadap definisi alternatif mengenai kesetiaan ini? Didukung oleh insting seorang ibu dan sebuah Alkitab Hausa, Nagode mengadakan perjalanan untuk men-

02 - 2016 | Adventist World

19


CERITA S A M PU L cari sesuatu yang dengan kepercayaan dan jaminan yang ia rasakan, walaupun orang logis akan mempertimbangkan rencana yang lebih baik atau bukti yang pernah berhasil. Sang ibu dan anaknya diberi makan dengan baik, dalam keadaan sehat, dan bahagia. Nagode berterima kasih kepada saya dengan tak henti-hentinya, terus-menerus

memohon berkat Allah untuk saya oleh karena telah merawat Blessed dengan gratis di rumah sakit kami, perawatan itu mungkin dilakukan oleh karena kesetiaan dari para donator kami. Tetapi Nagode tidak mengetahui, bahwa kesetiaannya itu, optimismenya yang nekat, sungguh telah memberkati saya. n

setia memelihara

Sabat

Oleh Raymond Adivignon Hounnonkpe

C

erita Alkitab tentang Daniel dan teman-temannya—komitmen mereka untuk hidup sesuai dengan prinsip Allah—telah menjadi motivasi yang penuh kuasa bagi saya. Mengikuti Yesus berarti memikul salib-Nya, termasuk ketika itu berbicara tentang Sabat. Saya bertumbuh di Cote d’Ivoire (Pesisir Ivory). Pada tahun 2001, saya mengadakan perjalanan ke Benin, di mana saya tinggal bersama dua dari kakak laki-laki saya sementara saya melanjutkan pendidikan. Seorang saudara laki-laki saya adalah seorang Advent. Saya mulai menghadiri gereja Advent, dan dibaptis pada bulan Mei 2007. Walaupun sekarang saya beragama Advent, saya masih terus mengikuti ujian pada hari Sabat hingga saya mendapatkan gelar diploma untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kemudian saya mengambil ujian masuk untuk kuliah keguruan, dan saya pun diterima. Jadi, pada bulan November 2009, saya berangkat ke Natitingou di Benin Selatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi saya. Kami memiliki kuliah dan ujian pada hari Sabat. Saya berusaha untuk tidak menghadari kelas pada hari Sabat agar saya dapat pergi ke gereja, tetapi ketika ujian diadakan pada hari Sabat, saya tidak menghadiri gereja untuk mengikuti ujian. Hati nurani saya susah, tetapi saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya tidak pernah secara rutin pergi ke gereja. Saya meminta beberapa saudara di gereja untuk mendoakan

20

Adventist World | 02 - 2016

saya, namun doa-doa itu kelihatannya tidak membantu. Di pertengahan tahun kedua saya di universitas, Allah menolong saya membuat satu dari keputusan-keputusan paling penting dalam hidup saya. Sebuah ujian kalkulus dijadwalkan pada hari Sabat. Saya mulai ragu. Haruskah saya mengikuti ujian tersebut pada hari Sabat atau tidak? Sebuah kesaksian dari pendeta kami tentang keputusan anak perempuannya untuk tetap setia pada hari Sabat benar-benar menguatkan saya. Saya juga membaca kembali cerita tentang Daniel dan teman-temannya, juga cerita tentang para reformator di buku Kemenangan Akhir. Saya memutuskan untuk tidak mengikuti ujian itu, bukan hanya satu ujian tersebut, melainkan semua ujian yang nantinya diadakan pada hari Sabat. Saya sudah siap untuk menyerahkan semuanya, bahkan pendidikan saya untuk kepujian bagi nama Tuhan. Itu bukanlah keputusan yang mudah untuk dilakukan, tetapi Roh Allah menolong saya. Ketika hari Sabat tiba, saya pergi ke gereja. Teman-teman saya tidak dapat memahaminya. Beberapa dari mereka menanyakan saya berbagai pertanyaan. Itulah kesempatan bagi saya untuk membagikan iman saya kepada mereka. Saya tidak mengikuti ujian, dan Allah menunjukkan kepada saya kuasa-Nya. Dosen-dosen memberikan nilai yang sama yang saya terima selama saya menjalani semester tersebut. Mukjizat ini mendorong

Olen Netteburg dan istrinya, Danae, adalah dokter di Rumah Sakit Bere di Tchad, Afrika. Mereka memiliki dua anak laki-laki, Lyol dan Zane, dan dua anak perempuan, Addison dan Juniper. Untuk mengenal lebih banyak mengenai pekerjaan mereka di Tchad, kunjungi blog mereka di missionarydoctors. blogspot.com

Sebuah kesaksian Pendeta kami tentang keputusan anak perempuannya untuk tetap setia pada hari Sabat benar-benar menguatkan saya. saya untuk lebih setia kepada Tuhan. Hingga akhir pendidikan saya di Natiting­ ou, Allah menguatkan saya untuk tetap teguh berdiri pada keputusan saya menguduskan hari Tuhan yang suci. Sayangnya, itu bukanlah akhir dari tantangan Sabat yang saya hadapi. Perayaan penamatan pada akhir tiga tahun masa belajar saya diadakan pada hari Sabat. Tetapi saya memilih untuk tidak menghadi­ rinya, meskipun, oleh karunia Tuhan, saya dipilih menjadi pemimpin di kelas saya. Sekali lagi, ini merupakan kesempatan untuk menjelaskan tentang Sabat kepada teman-teman dan dosen-dosen saya. Pada tahun 2014, saya diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian masuk belajar statistik di Senegal, Afrika Selatan. Ketika saya mengetahui bahwa akan ada kuliah pada hari Sabat, saya memutuskan untuk tidak mengambil kesempatan itu. Beberapa dari sanak saudara saya tidak setuju dengan saya, tetapi bagi saya, hanyalah kehendak Allah yang paling penting bagi saya. Saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya dekat tempat asal


saya. Ujian-ujian masih dijadwalkan pada hari Sabat, tetapi saya selalu memilih untuk menyucikan hari Sabat dan tidak mengikuti ujian tersebut. Ujian akhir pun juga dijadwalkan pada hari Sabat, tetapi Tuhan bertindak, dan dosen-dosen saya mengizinkan saya untuk mengikuti ujian susulan pada hari berbeda. Menyucikan Sabat dengan setia merupakan tantangan bagi banyak orang. Penga-

laman saya telah menolong saya lebih mengerti bahwa kita tidak perlu takut untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Meskipun banyak rintangan, Allah selalu memelihara saya. Saya sekarang sedang belajar untuk gelar doktor di bidang ilmu matematika, dibimbing oleh seorang professor yang sebelumnya kecewa kepada saya karena kegigihan saya teguh untuk hari Sabat.

membagikan

Berkat Allah

Oleh Faith Toh

D

i atas perbukitan Sabah, dikelilingi oleh pegunungan Malaysia, terletak sebuah desa kecil. Untuk sampai ke desa ini, Anda harus melewati 36 kilometer jalan bergelombang yang belum diaspal menuju sebuah sungai. Menyeberangi sungai merupakan suatu hal yang tidak pasti. Selama bulan-bulan dengan masa kekeringan, menyeberangi sungai dapat dilakukan dengan mudah. Ketika musim hujan tiba, level air meningkat sangat tinggi, dan menyeberanginya merupakan hal yang tidak mungkin. Jika Anda berhasil menyeberangi sungai, maka Anda akan melewati lagi perjalanan darat dengan jalan yang bergelombang menuju Desa Bambangan. Itu adalah tempat indah, dan jika Anda mendaki bukitnya yang paling tinggi, Anda dapat melihat bagian belakang Gunung Kinabalu dari kejauhan. Orang di Bambangan hidup sebagai petani. Satu sekolah melayani mereka dan juga melayani sebuah desa tetangga yang memakan waktu 40 menit berjalan kaki. Sekolah itu bernama Sekolah Rendah Advent Bambangan (atau Sekolah Dasar Advent Bambangan), mempekerjakan tiga guru yang mengajar dari kelas 1 hingga kelas 6. Tahun ini, ada 53 siswa yang mendaftar, tetapi kehadiran dapat mengalami penurunan hingga 20 orang saja pada musim menuai, menanam, dan musim hujan. Di tempat di mana para orangtua hampir tidak dapat mempunyai uang untuk memberi makan anak-anak mereka, membayar uang sekolah terkadang menjadi suatu kemewahan yang

tidak dapat mereka miliki. Selama 13 tahun terakhir, Ester Gerber telah dengan setia mendukung pekerjaan di Sekolah Bambangan dan mengajar muridmurid tanpa lelah. Ester lahir di sebuah pedesaan kecil di Jerman, dan merupakan anak keenam dari sebuah keluarga miskin. Adalah sulit bagi orangtuanya untuk hidup tanpa utang, meskipun begitu mereka memastikan agar ia menyelesaikan pendidikannya. Ester ialah seorang yang bersemangat tentang pendidikan. Baginya, bekerja bagi sekolah berarti lebih daripada hanya berkontribusi secara keuangan untuk menolong membayar gaji guru atau meringankan uang sekolah. Ia berkata, “Membuat dunia menjadi sedikit lebih baik bagi orang lain tidaklah hanya bertemu seseorang dan berkata, ‘baiklah, senang bertemu dengan Anda. Sampai jumpa.’ Setiap orang harus diperlakukan dengan penuh hormat, adil, dan jujur tanpa memandang apakah mereka kaya atau miskin, terpelajar atau tidak.... Tidak peduli dari mana mereka datang, mereka harus selalu tahu bahwa mereka adalah putra putri Bapa kita di surga.” Steven* menamatkan sekolahnya di Sekolah Bambangan. Pengaruh dari temanteman SMP-nya yang suka melawan, menyebabkan ia terjerumus pada jalan yang salah. Dia memiliki banyak potensi, tetapi ia tidak tertarik untuk belajar. Ester tidak mau menyerah. Ia berkata kepadanya, “baiklah, pria muda, saya tidak akan memaksamu; itu akan menjadi pilihanmu sendiri. Tetapi saya rindu untuk memindahkanmu

Allah kita sungguh ajaib dan berkuasa. Tidak ada satu pun hal mustahil baginya. Marilah kita memilih untuk memercayai Dia. n

Raymond Adivignon Hounnonkpe adalah seorang mahasiswa doktor di Benin, Afrika Barat.

ke sekolah yang lain. Maukah engkau mempertimbangkannya?” Steven pada akhirnya pindah sekolah. “Selama dua bulan pertama, ia terus mengirimkan saya pesan,” Ester menceritakan, “memohon saya untuk mengembalikannya ke sekolah lamanya karena ia merasa sangat menderita di sekolah barunya.” Tetapi delapan bulan kemudian, Steven mulai mengatakan kepada Ester bagaimana hidupnya telah berubah karena berada di sekolah baru itu. Ia menjadi pemimpin rohani, terlibat dalam kegiatan gereja. “Ia masih mempunyai perjalanan panjang dalam hidupnya, tetapi Allah akan menuntunnya,” Ester berkata. “Kita dapat memperbaiki kehidupan mereka; kita bahkan dapat memperbaiki kesehatan fisik mereka,” Ester menambahkan. “Tetapi kecuali kita berusaha membawakan kabar baik dan menolong mereka menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi mereka, apa yang telah kita capai?” Ester, yang terus mengajar murid-murid, dengan cepat menegaskan bahwa “itu bukan karena iman saya yang tetap membuat Bambangan bertumbuh. Bambangan membuat iman saya bertumbuh. “Kadangkala saya merasa seperti kehabisan tenaga. Tetapi kemudian Tuhan memberi saya kekuatan, dan saya dapat terbang dan melayang tinggi dengan sayap bagaikan burung rajawali. Allah benar-benar telah memberkati saya, memberkati keluarga saya. Saya harus meneruskan berkat ini kepada orang lain. Saya benar-benar belum membagikan sesuatu, karena saya mendapatkan lebih banyak berkat yang kembali kepada saya. n *Bukan nama yang sebenarnya.

Faith Toh, dari Singapura, bekerja untuk Studio Elpizo.

02 - 2016 | Adventist World

21


R E N U N G A N

Oleh Chantal J. Klingbeil

POTRET

Kesetiaan “Berkatalah Yonatan kepada bujang pembawa senjatanya itu: ‘Mari kita menyeberang ke dekat pasukan pengawal orang-orang yang tidak bersunat ini. Mungkin Tuhan akan bertindak untuk kita, sebab bagi Tuhan tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang’” (1 Samuel 14:6). Yonatan, bagaimanakah engkau dapat melewatinya? (Saya terkadang berpikir bahwa hidup itu sungguh rumit. Kadangkala terlihat mustahil untuk berlaku setia kepada orang di sekitar saya ketika mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan saya.) Bagaimanakah engkau dapat berlaku setia kepada ayahmu, Raja Saul, yang bahkan mencoba membunuhmu dua kali? Engkau selalu setia dan jujur kepada keluargamu. Dan di saat yang sama, engkau setia kepada sahabatmu Daud, yang sedang diburu oleh ayahmu sendiri. Engkau tetap menjadi teman baiknya dan bersumpah setia kepada Daud, bahkan ketika engkau mengetahui bahwa ia akan mengambil takhtamu. Bagaimana engkau melakukannya?

: ‘Dijauhkan Tuorang-orangnya da pa ikian ke ia ah al an hal yang dem “Lalu berkat ku untuk melauk han, yakni menjada pa ri da a ny hanlah kira ng diurapi Tu kepada orang ya urapi Tuhan’” (1 Samuel kepada tuanku, di ng ya g alah oran mah dia, sebab di dalam gua itu. 24:7). mpatan emas di asuki gua se ke an rik be di mem Daud, engkau mu sejak lama, telah memburu diran pasukanmu di sana. Raja Saul, yang ha yadari akan ke al yang saitu dan tidak men ggu. Saya benci menunggu hal-h n tidak da un u en gg menun (Saya benci m . Menunggu dan ngan cara yang saya sa k ha ah al kerja de ya tahu ad lah secara aktif be ujian yang melihat bahwa Al Ia lakukan merupakan sebuah nya muya an sn at ru gkin kelih ya pikir seha gi saya). Itu mun an Allah. Pedang itu ba t ra be r na be benarsediak hat jalan yang di rbulan-budah; itu juga terli target yang sebenarnya, dan be yaknya la an tk ru pa bu di da a yang akan men padang belantar u takhta akan terdi u nm pa du hi uj men lan ke iri hirakhir dan jalan h untuk mengakh ng dan binatang, akan be ili em m ak tid au na gk te en p , ta pi Te ta Allah. buka. Te menunggu waktu ana engdup Saul. Engkau setia pada waktu Allah. Bagaim p ta te menunggu— a? kau melakukanny

“Tetapi Uria berkata kepada Daud: ‘Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku Yoa b dan hambahamba tuanku sendiri berkem ah di padang; masakan aku pulang ke rum ahku untuk makan minum dan tidur dengan iste riku? Demi hidupmu dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal itu!’” (2 Samuel 11:11). Meskipun engkau dikenal seb Het,” engkau setia kepada neg agai “orang ara yang mengadopsimu dan setia kepada All ahmu. (Saya merasa sulit menjadi setia ketika itu artinya berjalan melawan arus. Menjadi setia berarti gigih mempertahankan sesuatu wal aupun orang lain menjatuhkan saya, bahkan ketika orang lain mencoba untuk memanipula si dan memberi suap.) Engkau begitu setia dan berani. Engkau memiliki standar tinggi dan engkau berpegang pada standar itu. Ada begitu banyak yang ditawarkan kepadamu, suap, ata u bahkan kesenangan yang dapat engkau kompromikan, namun itu tidak dapat menga lihkanmu dari kesetiaan dan kejujuranmu. Tid ak yang dapat membujukmu unt ada satu pun uk pulang ke rumah dan beristirahat selama tabut perjanjian Tuhan dan pasukan Allah sem entara berjuang di arena perang. Engkau me mbayar kesetiaanmu dengan nyawamu sendir i. Bagaimana engkau melakukannya?

P h o t o :

22

Adventist World | 02 - 2016

P i x a b ay / G o m e z

S a n t o s


ini adalah “Kata Maria, ‘Sesungguhnya aku perkatat uru men aku pad hamba Tuhan; jadilah n dia” alka ingg men itu at laik ma u Lal anmu itu.’ (Lukas 1:38). an sayap seoHanya dengan sebuah kepakk uk menghaunt rang malaikat, engkau bersedia a. (Saya lebed ber r ena dapi hidup yang benar-b yang ten ima iki mil me uk unt bih cenderung at saya dap g yan nang. Saya lebih suka sesuatu ketika an Tuh ada kep a seti kendalikan. Menjadi at dap g yan saya tidak melihat keuntungan hal yang sulit.) lah ada n atka dap saya g sun lang a pernikahan can ren ua sem Bagaimana dengan i-hati? Apa hat yang telah ditata dengan begitu akan teg yan Apa ? yang akan Yusuf katakan r hidup mu seu jika ana aim Bag ? tangga katakan dahmu gan den engkau merasa malu? Engkau ra bica ber g yan ra sua ada nya berkata “ya” kep uk unt ia sed ber itu, n nga rua di kepadamu orang dan dihamenghadapi kesalahpahaman g sebenarnya yan atu sesu n aka kimi oleh orang yang memApa tidak seperti mereka pikirkan. ungguhnya “ses kata ber buatmu dengan mudah ? an” Tuh ba ham aku ini adalah

“Bagaimana mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (Kejadian 39:9). Yusuf, engkau berada sangat jauh dari rumah. Engkau hidup sendiri di Mesir. Saudara-saudaramu telah menjualmu. (Adalah hal yang mudah untuk menjadi setia ketika semua orang sedang melihat. Saya merasa jauh lebih sulit untuk menjadi setia ketika tidak ada orang yang tahu. Adalah sulit untuk menjadi setia ketika tugas dan keinginan berjalan berbeda arah.) Engkau harus mengawasi dirimu sendiri, kemudian Nyonya Potifar membuat pergerakannya. Ia memberikan kesempatan bagimu. Ia memberikan tawaran yang akan sangat sulit untuk ditolak, namun engkau berbalik dan lari darinya, bahkan meninggalkan pakaianmu. Apakah yang membuatmu setia kepada tuanmu yang kafir? Bagaimanakah engkau dapat tetap setia kepada Allah yang telah membiarkanmu terpisahkan dari segala sesuatu yang membuat hidup ini lebih baik?

“Tetapi Elia berkata kep adanya: ‘Janganlah tak langlah, buatlah sepert ut, pui yang kaukatakan, tet api buatlah lebih dahulu bagiu sepoto ng roti bundar kecil da ri padanya, dan bawalah kepadak u, kemudian barulah kau buat bagimu dan bagi anakmu’” (1 Raja-raja 17:13). Engkau adalah seoran Ia sedang meminta sis g janda miskin dari Kota Sarfat. a minyak dan tepungm u yang terakhir. Ada apakah deng an pria asing yang da tang dari Tuhan ini, yang memberimu jam adalah benar? Mengap inan bahwa apa yang ia katakan a engkau pulang ke ru ma membuatnya roti yan g terakhir itu? Saya me h dan rasa engkau tidak memiliki apa-apa lagi. Itu pun adalah ma kananmu yang terakhir. (Saya ser ing bergantung erat pa da bendabenda kepunyaan say a. Me melepaskan hal-hal yan njadi setia kadangkala berarti g dapat membalikkan hidup saya. Memiliki terlalu bany ak dapat membawa ku tuk dan bukan berkat.) Engkau meny erahkan keamanan ma terimu yang terakhir dan menyera hkan kehidupan kelua rgamu ke dalam tangan Allah yan g tidak engkau kenal. Apak menyebabkan engkau membuat loncatan im ah yang an ini? Yonatan, Daud, Uriah , Maria, Yusuf, dan Jan fat, tidak seorang pun dari kalian yang sempu da di Sarrn kin bahwa engkau pu n menghadapi saat-saat a. Saya yayang penuh keraguan, namun hid upmu pun masih dapa t dib setia. Imanmu merupa kan sambutanmu kepa eri judul da Dia Yang Setia. Engkau memand an tidak dapat diselami ole g sekilas dari Penciptamu, yang h dapat melihat dunia ko penglihatan manusia tetapi yang song yang tak berben tuk hon-pohon dan binata ng-binatang, dan berfi dan porman kepada mereka dan mereka pu n hidup. Engkau meng erti bahwa ada Seorang yang begit u mengasihimu, yang melihat potensi dalam dirimu, da n Di pada menghabiskan ma a yang lebih memilih mati darisa kekekalan tanpa en gkau. Engkau disiapkan un tuk melepaskan hal-h kau pikirkan, dan me al yang engmilih untuk memerca yai Allah bahkan ketika hasil akhir nya sangat berbeda da ri apa yang engkau pernah bayan gkan. Terima kasih ka rena telah membagikan imanmu . Kesaksian hidupmu menantang saya.

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia (Ibrani 10:23).

Chantal J. Klingbeil melayani sebagai Wakil

Direktur Ellen G. White Estate General Conference. Ia menikah dengan Gerald dan memiliki tiga orang anak remaja.

02 - 2016 | Adventist World

23


W A R I S A N

A D V E N T

K

etika John Tay mengenal Yesus, segalanya berubah. Sebagai seorang remaja, John menyukai laut, melayarkan kapal, dan sebuah pulau di bagian selatan laut yang disebut Pitcairn. Sekarang, kegemarannya tetap sama, namun berbeda. Bagi Tay, mengasihi Yesus berarti menceritakan kepada semua orang tentang Sahabat barunya ini. Tay secara rutin pergi ke dermaga untuk melihat kapal-kapal besar. Ia biasanya bercakap-cakap dengan para kapten kapal tentang tempat-tempat yang jauh, tetapi sekarang ia berbicara tentang Yesus. Ia memberikan mereka buku-buku untuk dibaca. Dia masih berpikir tentang Pulau Pitcairn itu. Apakah orangorang di sana mengenal Yesus? Awal Petualangan

Pada tahun 1886, Tay tidak dapat menahannya lagi. Ia meninggalkan istrinya dan sebuah rumah di Oakland, Califronia, membeli tiket kapal dalam berbagai pelayaran yang berbeda hingga akhirnya ia sampai di Pulau Pitcairn kira-kira empat bulan kemudian. John tinggal di pulau itu hingga kapal berikutnya tiba, kira-kira lima minggu kemudian. Selama selang waktu itu, ia berkhotbah tentang Yesus. Ketika ia makan dengan orang lain, ia membagikan kabar tentang Yesus. Ia mengadakan pertemuan belajar Alkitab. Ketika ia pulang, setiap orang di Pitcairn menyucikan hari Sabat dan meminta untuk dibaptiskan! Tay berjanji untuk mengirim seorang pendeta yang akan membaptiskan mereka dan mengorganisasikan gereja. Pada bulan April 1888, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh setuju untuk mengirim seorang pendeta. Para pemimpin gereja meminta Andrew John Cudney, 34 tahun, seorang pendeta dari Nebraska, untuk menemani Tay kembali ke Pitcairn. Mereka mengatakan kepada dua pria ini untuk mencari jalan mereka sendiri ke sana. Cudney ingin membagikan Yesus tanpa ragu-ragu. Meninggalkan istri dan dua anak laki-lakinya, ia menjawab panggilan itu, walaupun jarak 5.000 mil jauhnya dan ia tidak mengetahui bagaimana cara untuk berangkat ke sana. Ia akan tetap pergi agar orang di sana dapat belajar tentang Yesus.

Cudney dan Tay tiba di San Fransisco, California, pada bulan Mei 1888. Mereka menunggu beberapa minggu, tetapi tidak menemukan kapal yang akan berangkat ke Pasifik Selatan. Para pemimpin gereja mengimbau mereka untuk berpisah; Tay tetap tinggal di California menunggu kapal yang akan berlayar ke Tahiti. Cudney akan berlayar ke Honolulu, Hawaii, pada tanggal 20. Di sana, ia akan naik kapal ke Tahiti untuk bertemu Tay, dan bersama-sama mereka akan melanjutkan perjalanan ke Pitcairn. Kelihatannya itu adalah rencana yang baik, tetapi kedatangan Cudney di Hawaii ternyata menemukan informasi bahwa tidak ada kapal yang akan berlayar ke Tahiti juga. Dia merasa tidak pasti akan apa yang harus ia lakukan. Kembali ke California sepertinya tidak bijak. Tetapi, belum ada jalan yang kelihatannya mungkin untuk dilakukan. N. F. Burgess, seorang percaya, menawarkan untuk membeli sebuah kapal yang sebelumnya akan dilelang. Ia akan memperbaiki itu dan melayakkannya untuk berlayar selama itu akan digunakan untuk pergi ke Pitcairn. Dengan berani, Cudney menye-

tujuinya. Sementara menunggu, Cudney membagikan tentang Yesus kepada masyarakat di Hawaii. Ia memotivasi mereka, mengadakan kelompok belajar Alkitab, dan sebelum berangkat ke Tahiti, ia mengorganisasikan sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang pertama di Honolulu dengan jumlah Sembilan anggota. Bertemu di Pitcairn

Pada tanggal 31 Juli, Cudney meninggalkan Honolulu menggunakan kapal Phoebe Chapman yang telah diperbaiki

John Cudney

Oleh Merle Poirier

Setia Hingga

24

Adventist World | 02 - 2016

Kematian Orang biasa yang menjawab panggilan Allah terlepas dari ketidakpastian


untuk bertemu Tay di Tahiti. Sebelum ia berangkat, ia menulis kerinduannya untuk membagikan Yesus: “Seorang kapten Inggris, dengan pengalaman yang panjang, memiliki istri seorang pemelihara Sabat, mengadakan perjalanan sebagai juru pelayaran. Ia berbicara dengan bahasa Laut Selatan. Seorang Swedia yang dapat berbicara lima bahasa pergi menemaninya. Dua pria menemani sebagai penjaga tiang kapal, pergi ke Tahiti yang jauh tanpa bayaran apa pun.... Benarbenar terlihat bahwa tangan Allah sedang bekerja. Kru kapal adalah orang-orang asing; tetapi kebanyakan dari mereka terlihat orang baik, dan saya percaya bahwa beberapa dari mereka akan belajar untuk mencintai kebenaran sebelum pelayaran ini berakhir. Kami berlayar pada siang hari, pertama-tama pergi ke Tahiti, di mana saya berharap Saudara Tay sedang

John Tay, duduk di baris depan, paling kanan, melayani menjadi bagian dari kru pertama kapal Pitcairn (terlihat di bawah) sebagai tukang kayu kapal.

menunggu saya; kemudian kami akan melanjutkan perjalanan langsung ke Pitcain, secepat angin membawa kami.”* Sementara itu, John Tay meninggalkan San Fransisco dan berangkat ke Tahiti pada tanggal 5 Juli, dan tiba di sana pada tanggal 9 Agustus, di mana dia akan menunggu Cudney. Setiap hari ia mendapati dirinya di pelabuhan kapal, tetapi kapal Cudney tidak kunjung tiba. Orang-orang di General Confe­ rence pun sedang menunggu berita kedatangan kapal itu. Istri Cudney yang gelisah berdoa bagi keberadaan suaminya. Jam-jam pertemuan yang diisi dengan doa dan kegelisahan gereja akhirP HOTO S :

C e n t e r

f o r

A d v e n t i s t

nya mengungkapkan berita tentang hilangnya kapal dan kru. Tay berusaha untuk menemukan kapal yang dapat membawanya ke Pitcairn, berpikir bahwa mungkin Cudney telah pergi tanpa dirinya. Ketika para kapten mengetahui misinya untuk mengabarkan tentang Yesus, tidak ada seorang pun yang mau mengantarkannya. Setelah menunggu selama enam bulan di Tahiti, ia pada akhirnya berlayar pulang kembali ke rumah. Setahun kemudian, dengan tidak ada satu pun berita dari Cudney atau krunya, mereka pun telah dianggap hilang di lautan lepas. Istri Cudney menyimpan pakaiannya selama bertahuntahun, berharap bahwa suatu hari ia akan ditemukan, atau ia telah menyelamatkan diri ke pulau yang lain. Panggilan untuk Bertindak

Gereja tidak menjadi bimbang atas permintaan orang Pitcairn yang ingin dibaptiskan. Oleh karena tantangan yang dialami oleh Cudney dan Tay, gereja memutuskan untuk membangun kapal milik gereja sendiri. Kapal Pitcairn diselesaikan pada musim gugur tahun 1890, membawa tiga pasang misionaris, termasuk John Tay dan istrinya. Ketika mereka tiba di Pulau Pitcairn, 82 orang dibaptiskan menjadi anggota gereja yang baru diorganisasikan di sana. Kepingan-kepingan kapal Phoebe Chapman ditemukan di pesisir barat Tahiti pada tahun 1891. A. J. Cudney, walaupun ia hampir tiba, namun tidak pernah mencapai tujuannya. Cudney ingin membagikan Yesus apa pun tantangan yang dihadapinya, berlayar dengan iman menjawab panggilannya. Kini, ia menunggu kedatangan Yesus yang kedua kali, ketika Sang Pemberi Hidup akan memanggilnya kembali, saat itu ia akan keluar dari kubur airnya, di mana ia akan mendengar kata-kata, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia….Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:21). * Advent Review and Sabbath Herald, Aug. 21, 1888, p. 539.

Resea r c h

Merle Poirier adalah

Manajer Operasional Majalah Adventist World.

Phoebe Chapman

Kata-kata Ceroboh Keluarga Chapman merupakan salah satu dari keluarga di Petaluma, California, yang menerima pekabaran Advent dari John Loughborough. Beberapa pria ingin mencari perhatian dari anak perempuan mereka, Phoebe, seorang gadis yang terkenal dan cantik. Keluarganya bercerita tentang suatu waktu ketika seorang pria muda mendekati Phoebe, dan berusaha membuatnya terkesan. Ia berkata kepada Phoebe bahwa ia telah menamai sebuah kapal misionaris Advent pertama dengan namanya—kapal Phoebe Chapman. Mendengar itu, Phoebe memukul dahinya dan berkata, “saya harap itu tenggelam.” Segera sesudah mendengar kabar akan hilangnya kapal itu, ia menyesali kata-katanya. Walaupun kata-katanya bukanlah penyebab tragedi itu terjadi, ada sebuah hikmah untuk berlaku setia dan benar dalam tutur kata kita. “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (Filipi 4:8). * Mary Colby Monteith, “California’s First Tent Campaign,” Adventist Review, 28 Feb. 1980.

02 - 2016 | Adventist World

25


P E R TA N YA A N

DAN

JAWABAN

ALKITAB

Simbol Apakah Ibrani 10:19, 20 berkata bahwa tabir bait suci menggambarkan tubuh Yesus?

dan

Metafora

Izinkan saya mengutip ayat yang menjadi pertanyaan Anda: “Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus [Yun. ton hagion, “bait suci”] , karena Ia telah membuka [Yun. enekainisen “meresmikan”] jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, “yaitu” diriNya sendiri [Yun. sarx “tubuh, daging”]. Para pelajar Alkitab telah diajarkan tiga penafsiran utama dari ayat ini. Kita membutuhkan sebuah penafsiran yang cocok secara konteks dan konsisten dengan pekabaran keseluruhan dari surat itu. 1. Tabir itu ialah tubuh Kristus: Cara baca ini secara eks­ klusif didukung oleh fakta bahwa frase “yang adalah/yaitu” dalam bahasa Ibrani merujuk pada kata benda atau frase sebelumnya. Dalam kasus ini, itu berarti bahwa Kristus membuka jalan yang baru melalui tabir, yang dikatakan bahwa, melalui tabir itu yakni tubuh-Nya. Izinkan saya memberi beberapa komentar. Pertama, penjelasan “yang adalah/yaitu” tidak selalu merujuk balik pada kata benda atau frase yang muncul sebelumnya (Ibrani 7:5; 13:15); ayat itu dapat diartikan menjadi “melalui tabir” atau diartikan hal yang lain. Kedua, pemahaman bahwa Kristus membuka jalan melalui tabir yang adalah tubuh-Nya, ialah pemahaman yang dapat dikatakan kabur. Jika tabir adalah rintangan yang harus disingkirkan untuk dapat bertemu dengan Allah, maka pemahaman itu akan berarti bahwa “tubuh” Yesus harus disingkirkan agar dapat memiliki jalan kepada Allah! Oleh karena menyamakan tabir dengan tubuh Yesus tidak ditemukan di mana-mana di bahasa Ibrani, dan tidak dibahas dalam perikop itu, para ahli Alkitab menyatakan konsep mereka dalam cara yang berbedabeda. Pandangan yang umum adalah bahwa penggunaan kata depan “melalui [tirai/tubuh-Nya]” digunakan dalam dua cara yang berbeda. Melalui tirai dapat berarti berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, sedangkan “melalui tubuh-Nya” dapat menandakan Kristus sebagai media jalan masuk. Perbedaan dalam penggunaan ini sangatlah dipertanyakan. Ketiga, jika tabir bait suci surga ialah tubuh Kristus, maka rasul sedang menggunakan sebuah penafsiran metafora bahkan bersifat kiasan atas bait suci di surga. Ini justru melawan keyakinan sang rasul sendiri bahwa ada sebuah bait suci di surga de-

26

Adventist World | 02 - 2016

ngan tabir, di mana takhta Allah berada. Oleh karena inilah dan alasan lainnya, penafsiran ini tidaklah dapat menerangkannya dengan benar. 2. Tubuh Kristus ialah Jalan: Pernah disarankan bahwa frase “yang adalah/yaitu” merujuk kembali kepada “jalan”— “jalan... yakni dikatakan, [jalan] dari tubuh-Nya.” Pandangan yang mungkin ini dapat menghindarkan jebakan dari pemahaman sebelumnya. Kristus dikenal dengan jalan masuk kita kepada Allah. Namun kenyataan bahwa penjelasan “yang adalah/yaitu” terlalu jauh dari kata “jalan,” melemahkan pandangan itu. Bagaimanapun juga, jika kita mau mengasumsikan bahwa kata benda “jalan” diulangi sebelum “tubuh-Nya/diri-Nya sendiri” maka permasalahan dapat diselesaikan. 3. “Yaitu” merujuk pada isi kalimat: Berdasarkan pandangan ini, frase “yang adalah/yaitu” merujuk kembali pada pernyataan bahwa Kristus “meresmikan [secara bebas diterjemahkan “membuka”] sebuah jalan yang baru melalui tabir menggunakan/melalui diri-Nya.” Dengan kata lain, jalan yang baru kepada Allah merupakan hasil dari inkarnasi-Nya yang membuat mungkin terjadinya kematian-Nya di kayu salib. Penafsiran ini juga didukung, sebagaimana diusulkan oleh sejumlah ahli Alkitab, oleh ayat itu sendiri. Beberapa hubungan yang penting antara ayat 19 dan 20 dapat menolong kita memperjelas penggunaan “yang adalah/yaitu.” Ayat 19 Masuk tempat kudus oleh darah Yesus

Ayat 20 jalan yang baru dan yang hidup melalui tabir yaitu diri-Nya sendiri.

Pemahaman unyuk ‘masuk’ dijelaskan lebih jauh oleh sebutan jalan yang baru: Jalan masuk ke bait suci ialah melalui tabir. Melalui tubuh Kristus dengan jelas merujuk pada darah Yesus di kayu salib sebagai alat masuk kepada Allah, bukan kepada tabir di bait suci surga. Penafsiran ini tampaknya merupakan yang terbaik secara tata bahasa, konteks, dan secara teologi.

Angel Manuel Rodríguez telah pensiun, dan melayani gereja sebagai pendeta jemaat, profesor, dan ahli teologi.


P E L A J A R A N

A L K I T A B

Oleh Mark A. Finley

Musa: Sahabat Allah K

ehidupan Musa merupakan kisah penyertaan penyediaan tuntunan Allah yang ajaib. Meskipun karakter Musa merupakan hal yang umum terjadi dalam diri manusia, kehidupannya menyatakan kemuliaan atas pengampunan dan kuasa Allah. Musa menghadapi banyak tantangan besar, dan tantangan yang ia hadapi mungkin saja mengalahkan dia. Namun ia memandang jauh melampaui masalah dan bertahan dalam iman karena ia memandang “Dia yang tidak kelihatan.� (Ibrani 11:27). Melalui tantangan yang amat besar, rintangan, dan kesulitan yang Musa hadapi, ia membangun sebuah hubungan persahabatan intim dengan Allah. Di akhir kitab Keluaran tercatat, “Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya� (Keluaran 33:11). Apalagi hadiah yang lebih baik dari itu? Mengenal Allah secara intim dan berbicara kepada-Nya sebagai seorang sahabat adalah kebahagiaan hidup tertinggi. Dalam pelajaran ini kita akan melihat beberapa peristiwa yang membentuk kehidupan Musa, dan bagaimana ia membangun sebuah persahabatan erat dengan Allah.

1

Apakah peristiwa yang terjadi saat kelahiran Musa yang membentuk hidupnya? Bacalah Keluaran 1:7-12, 22. Kehidupan Musa secara serius dipengaruhi oleh perintah Firaun yang menyuruh seluruh bayi orang Ibrani harus dimusnahkan. Namun Allah mengubah kutuk ini menjadi berkat bagi Musa.

2

Bagaimanakah hidup Musa secara ajaib dipelihara oleh Allah? Dan bagaimanakah itu memengaruhi masa depannya? Temukan jawabannya dalam Keluaran 2:1-10. Kehidupan Musa dipelihara untuk tujuan khusus. Bukan hanya ia dibesarkan hingga usianya yang ke-12 tahun oleh ibunya sendiri; ibunya pun digaji oleh bendahara Firaun untuk membesarkan anaknya itu sendiri. Musa diberikan pendidikan tertinggi di Mesir oleh Firaun. Allah memiliki jalan, bahkan ketika kelihatannya tidak ada jalan keluar. Rencana Allah berhasil tidak peduli dengan apa pun intervensi yang dilakukan manusia.

3

Bacalah Keluaran 2:11-15. Apakah cacat karakter serius yang Musa miliki? Musa percaya, berdasarkan latar belakangnya, pendidikannya, dan latihan militernya, bahwa ia akan menyelamatkan orang Israel dari belenggu bangsa Mesir. Ia percaya bahwa ia telah siap untuk mencapai sesuatu yang hebat, tetapi Allah tahu bahwa ia belum siap. Musa harus belajar pelajaran kerendahan hati, kesabaran, dan percaya kepada Allah; itulah sebabnya Allah mengirim dia untuk menggembalakan domba.

4

Musa lari ke padang gurun dan berakhir dengan menggembalakan domba selama 40 tahun. Ia pasti berpikir bahwa Allah tidak lagi menggunakan dirinya. Bagaimanakah Allah menyatakan diri-Nya kepada Musa di padang gurun? Bacalah Keluaran 3:2-10. Karena kegagalan sebelumnya, Musa dapat dengan mudah percaya bahwa Allah telah melupakannya, bahwa Allah tidak lagi menggunakan dirinya. Namun Allah mengawasi Musa dalam perantauannya sebagai seorang gembala domba, dan pada waktu-Nya yang tepat Allah menyatakan diri-Nya. Musa sekarang siap untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir dan menjadi pemimpin yang sesuai dengan kehendak Allah.

5

Apakah sambutan Musa, dan bagaimanakah Allah menjawab dia? Bacalah Keluaran 3:10, 11; 14-17. Empat puluh tahun sebelumnya, ketika Musa merasa ia telah siap untuk menyelamatkan bangsa Israel, Allah tahu bahwa ia masih membutuhkan lebih banyak persiapan, jadi Allah mengirimnya untuk menggembalakan domba selama 40 tahun. Ketika Allah melihat Musa telah belajar pelajaran penting itu, Musa justru merasa ia tidak siap. Allah menggunakan orang yang merasa tidak mampu karena mereka akan siap untuk bergantung kepada-Nya. Allah menggunakan orang yang menyadari kelemahan mereka, karena Allah dapat menjadi kekuatan mereka.

6

Di seluruh kitab Keluaran, Allah menyatakan kuasa mukjizat-Nya. Bacalah Keluaran 4:1-4, 13, 14; 6:6, 7, dan daftarkanlah tiga mukjizat yang Allah lakukan untuk menyatakan kuasa-Nya baik kepada bangsa Israel dan kepada bangsa kafir di sekitar mereka.

7

Apakah tujuan utama Allah dalam membangkitkan Musa memimpin bangsa Israel? Bacalah Keluaran 9:16. Allah membangkitkan Musa untuk segera menyatakan kemuliaan-Nya kepada dunia. Allah telah membangkitkan masing-masing kita dalam lingkup pengaruh kita untuk menyatakan Dia melalui perkataan kita dan bersaksi tentang kemuliaanNya. Kita juga harus menunjukkan kuasa Allah dalam hidup kita untuk memuliakan nama-Nya, agar seperti Musa, kita juga dapat bersahabat dengan Allah dan mencerminkan Dia dengan benar dalam segala sesuatu yang kita lakukan.

02 - 2016 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

Terbitan Anda adalah salah satu yang menginspirasi dan menyentuh kehidupan, dan untuk itu saya menghargai Anda. Kami meminta Anda mengirimkan lebih banyak lagi untuk menjangkau saudarasaudara kita di negara bagian terpencil. Clifford Keya Kenya Jalan di Yerikho

Surat Bersyukur

Saya bersyukur atas berkat melalui majalah Adventist World. Saya menunggu dengan gembira setiap bulan. Melalui majalah ini saya mengetahui apa yang terjadi di antara saudara-saudara kita di dunia. Artikel yang paling saya sukai adalah mereka yang menceritakan tentang pengalaman misionaris, yang membantu fokus pada pelayanan saya dan memberi saya ide baru. Harapan saya, sertakan lebih banyak lagi artikel tentang pekerjaan pemuda di ladang misi. Terima kasih atas berkat dapat meng­ akses melalui situs web. Luis Moreira Quito, Ekuador

Doa w

Pemeliharaan

Pada Sabat sore kami bertemu Leanne, mantan penganut Katolik yang menerima buku Kemenangan Akhir. Tidak, dia tidak ingin DVD dari istri saya; yang paling dia inginkan adalah sebuah buku da-

Legalitas dan Kemunafikan

Terima kasih atas penerbitan “Mencari Legalitas, Menemukan Kemunafikan” (November 2015). Itu haruslah menjadi tujuan agar semua orang Kristen menyadarinya. Matthew Alexandra Australia Legalitas berasal dari tidak adanya pengertian atas hukum Allah yang sempurna. Kasih adalah hukum. Mesias kita yang Pengasih berjalan dan berbicara dalam kasih sempurna, sehingga Ia bukan legalis. Dia bekerja pada hari Sabat dan dinilai oleh legalis sebagai pelanggar hukum. Pekerjaan yang Yesus lakukan pada hari Sabat adalah pekerjaan kasih bagi orang

PUJIAN

Saya minta didoakan supaya saya tidak mundur dari iman; semoga Allah membantu saya menyucikan Sabat seperti yang tertulis dalam Alkitab, dan dapat melewati masalah keuangan. Vincent, Zimbabwe

28

Artikel “Jalan di Yerikho“ (November 2015) begitu menyentuh sampai membuat saya menangis. Kita perlu artikel seperti ini untuk menunjukkan kepada orang lain siapa Allah kita! Dalam Kejadian 19 Allah hanya melihat satu keluarga yang benar. Kita tahu kisah Lot. Tuhan menyelamatkan hidupnya karena ia rela berkorban untuk menyelamatkan nyawa orang asing (malaikat) yang berada di rumahnya. Dia menempatkan keselamatan mereka melebihi dirinya sendiri dan anak-anaknya. Lot adalah keponakan Abraham, yang bersedia memberikan Ishak untuk menaati Allah. Kita harus memberikan semua untuk mengikut Yesus. Moni Dominic India/Amerika Serikat

ri saya. Dia menyebutkan pembantaian mengerikan di Paris Jumat sebelumnya (November 13), yang pada saat itu saya tidak tahu. Saya mengatakan bahwa hal itu terdengar seperti ulangan dari sebuah acara di Paris pada tahun 1790-an. Melalui bisikan Roh Kudus, dia membuka pasal 15 (pada Revolusi Perancis) dan menakjubkan bahwa buku yang di tangannya adalah sama seperti koran harian waktu itu. Puji Tuhan! Saya yakin dia tidak sabar untuk membaca buku itu! Banyak berkat bagi majalah Anda. Billo Smith Queensland, Australia

Adventist World | 02 - 2016

Saya ingin didoakan agar Tuhan membuat perubahan besar pada hidup saya dalam cara yang sangat radikal, sehingga saya dihidupkan kembali secara rohani, moral, dan dari setiap sudut pandang yang lain. Kiranya Dia memberikan saya pengampunan, membersihkan, dan menguduskan saya karena saya ingin memperbarui perjanjian saya dengan-Nya. Merisier, Haiti

Doakanlah saya dan tunangan saya. Saya sedang belajar di negara lain, dan hubungan kami hampir berakhir. Doakan dia supaya bisa segera kembali dengan saya. Nama Dirahasiakan, Brasil Keluarga saya akan melalui masa-masa sulit. Mohon doakan situasi keuangan kami; suami saya yang meninggalkan saya dan anak-anak saya. Mercy, Zimbabwe


C o wa n

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

F r ee i m ages . c o m / R i c k

lain, dan pekerjaan yang menyenangkan Bapa dan tidak bertentangan dengan perintah Allah. Adalah perlu untuk melakukan pekerjaan perbuatan baik pada hari Sabat. Kita harus belajar berjalan dalam kesempurnaan kasih dari Roh Kudus. Adalah legalitas dengan terobsesi mengenai ketaatan hukum dan peraturan tanpa memahami atau mengikuti makna yang lebih dalam dari hukum. Kasihi Allah dengan segenap hatimu, pikiran, tubuh, dan jiwa; dan kasihilah sesamamu seperti atau lebih dari diri kita sendiri. Seluruh hukum didasarkan pada hukum kasih ini. Ketika kita hidup dalam kasih, secara alami kita cenderung selaras dengan perintah. Tetapi berusaha untuk hidup hanya dengan ketetapan dan perintah-perintah tanpa kasih adalah seperti kain kotor untuk Yahweh dan pasti legalitas. Tidak ada hukum yang menentang tindakan/pikiran dari buah Roh Kudus itu. Kasih adalah arti dan tujuan hukum, dan ketika kita benar-benar hidup dalam kasih, kita benar-benar bebas. Haleluya selama-lamanya, karena Allah sungguh baik dan semua jalan-Nya adalah indah!

Dua Dua demi

Setiap hari kita bernafas sekitar 23.040 kali, menggerakkan 12,4 meter kubik (438 kubik) udara. Napas datang berpasangan, kecuali untuk dua kali dalam hidup kita: Saat lahir, ketika kita menghirup untuk pertama kalinya, dan pada saat kematian, ketika kita menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya. Sumber: A Natural History of the Senses

Sedikitnya setengah dunia (belahan bumi utara) masih terperangkap dalam cengkeraman musim dingin, pertimbangkanlah teh herbal berikut ini untuk meredakan sakit tenggorokan atau membantu Anda tidur sebelum Anda tidur siang pada musim dingin:

Waktunya Minum

Teh

teh hijau teh oolong teh mint teh putih teh rooibos Sumber: EatThis.com F OTO : P IX A B A Y / La r i sa K o s h k i n a

Tolong doakan keluarga saya; Saya tidak ingin mereka hilang. Saya khawatir dengan keselamatan kami. Tolong berdoa bagi kami untuk melihat betapa pentingnya persiapan bagi kedatangan Kristus yang kedua kali dan bantu kami untuk melihat betapa dekatnya peristiwa itu. Vicky, Inggris

Saya pernah memohon pada tim doa untuk membantu saya berdoa. Saya percaya Tuhan sebagai satu-satunya sumber pekerjaan yang baik dan memohon diberikan seorang wanita untuk menjadi istri. Saya senang untuk memberitahu Anda bahwa Tuhan mendengar doa-doa kita. Saya memiliki pekerjaan yang baik dan istri yang cantik. Memang, jika kita berdoa bersama, Allah menjawab kita. Peter, Malawi

Tolong doakan agar saya bisa memberikan seluruh hati saya kepada Kristus dan mendapatkan promosi di tempat kerja. Peter, Afrika Selatan Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

02 - 2016 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE K H O T B A H

65

Multikulturalisme Orang Advent adalah salah satu kelompok agama yang paling beragam etnis dan ras di Amerika Utara. Lebih dari 1 juta anggota adalah: Putih (37 persen) Gelap (32 persen) Hispanik (15 persen) Asia (8 persen) yang lain (8 persen)

Adventist World | 02 - 2016

Hatiku

Tahun Lalu

Kristen

30

D E T I K

Curahan

Pada bulan Februari 1951, pada pertemuan komite misi Angola Union yang diselenggarakan di Nova Lisboa, Angola, di mana Percetakan Advent Angola didirikan, dengan E. L. Jewell sebagai manajer. Pada awal tahun 1937, penerbitan Sekolah Sabat dicetak pada mesin stensil, kemudian dicetak pada mesin pencetak dalam jumlah banyak di Bongo Training School di Lepi. Rencana untuk pembelian mesin cetak yang lebih besar dimulai ketika kelihatan bahwa lebih banyak mesin cetak yang akan diperlukan untuk menghasilkan sejumlah proyeksi literatur. Percetakan Advent di Angola merupakan cabang pertama percetakan Advent di Portugal dan bernama Atlantic Publishers Limited—Angola Branch (Publicadora Atlantico Limitada—Filial de Angola). Setelah bangunan di Nova Lisboa terpilih dan mesin cetak silinder Babcock dan pemotong kertas dipesan, dewan kota memutuskan untuk memperluas jalan, sehingga perlu untuk mengurangi ukuran bangunan, menyebabkan tidak memadainya lagi pabrik percetakan tersebut. Sebuah pabrik baru selesai pada tahun 1958 di daerah Bongo. Percetakan Advent Angola (Casa Publicadora Angolana) kini dioperasikan oleh South-Western Angola Union Mission. Pada akhir 1970-an penerbitan dipindahkan ke Huambo.

Source: WorldReligionNews.com

6 0

Penulis mengatakan kata-kata perpisahan untuk keluarga gerejanya.

S

elama saya di Arizona banyak anggota keluarga gereja duduk dengan saya, berdoa untuk saya, dan menunjukkan arti kasih. Pada 21 Desember 2014, adalah makan siang terakhir saya dengan anggota keluarga kami di gereja. Setelah itu, saya melihat ke depan untuk kembali dengan teman-teman saya orang Tionghoa. Saya tidak pernah menyadari betapa pentingnya makanan itu. Seperti biasa, beberapa anggota dan yang membantu bekerja di dapur memasak spaghetti sehingga semua orang bisa menikmati makanan kami bersama-sama. Sebelum orang bisa makan, mereka harus menyiapkan makanan. “Maukah Anda datang kembali ke gereja kami di waktu-waktu yang akan datang?“ tanya pendeta. “Kami akan merindukan Anda.” Dari dapur, terdengar suara mereka, saya mengerti itu sebagai semangat kasih. Saya ingin menjadi anggota gereja bukan hanya karena pengetahuan yang ditemukan di buku, tetapi juga karena cara para anggota menyanyikan pujian dan diterima dalam persekutuan mereka. Anggota Jemaat Yuma melakukan pekerjaan luar biasa setiap hari Sabat. Saya sangat beruntung. Sekarang saat kembali ke Tiongkok, saya akan selalu ingat pengalaman saya. Foto di rak buku saya menunjukkan saya berdiri bersama teman-teman gereja saya. Jika saya bisa memberitahu keluarga gereja saya tentang sesuatu, saya akan mengatakan, “Saya adalah bagian dari keluarga itu selamanya!”

Weining Wang tinggal di Tiongkok, sesudah menghabiskan satu tahun hidup di Yuma Arizona, Amerika Serikat.


5O K A T A A T A U K U R A N G

“Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Tokoh Alkitab

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit

Favorit Saya...

Tokoh favorit saya adalah Salomo. Dia mencerminkan kerinduan saya mendapatkan kebijaksanaan dari Allah.

n

—Jeremy, Almarza, Chile

Tokoh favorit saya adalah Yohanes, murid yang kekasih. Dia adalah salah satu dari “anak-anak guru.” Tetapi setelah menghabiskan waktu dengan Yesus, ia menjadi murid “Terkasih.” Yohanes belajar dan dimasukkan ke dalam praktik kasih, salah satu ajaran Kristus yang paling berharga.

n

—Hector, Mogi das Cruzes, Brazil

Tokoh favorit saya adalah Yusuf. Seperti pohon mangga yang memberikan Anda buah manis setelah Anda melukainya, Yusuf membalas kebaikan luar biasa kepada saudara-saudaranya yang pernah berupaya menyakitinya. Dia membantu menyelamatkan mereka pada masa kelaparan dan membawa mereka ke tanah yang subur.

n

—Godfrey, Lira, Uganda Berikutnya, beritahu kami dalam 50 kata atau kurang mengenai pujian favorit Anda. Kirimkan ke Letters@AdventistWorld.org dan tuliskan di kolom subyek, “50 Words.”

PERTUMBUHAN

Sesama Kita

Enam puluh persen dari populasi dunia tinggal di Asia, meskipun penduduk Afrika tumbuh pada tingkat yang lebih cepat. Menurut World Population Prospects, yang dikeluarkan oleh divisi populasi PBB, India telah di dalam jalur untuk menjadi negara yang paling padat penduduknya di dunia dalam tujuh tahun, melebihi Tiongkok.

6

%

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Guillermo Biaggi, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley-Hardy; Williams Costa; Dan Jackson; Peter Landless; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol-Puesán; Ella Simmons; Artur Stele; Ray Wahlen; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Jairyong Lee, ketua; Yutaka Inada, German Lust, Pyung Duk Chun, Suk Hee Han, Gui Mo Sung Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland André Brink, Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editor), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Kimberly Luste Maran, Andrew McChesney Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Editor Online Carlos Medley Manajer Operasional Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Kimberly Brown Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Manajemen Jairyong Lee, chair; Bill Knott, secretary; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Yutaka Inada, German Lust, Ray Wahlen, Ex-officio: Juan Prestol-Puesán, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Juan Prestol-Puesán, G. T. Ng, Leonardo R. Asoy, Guillermo E. Biaggi, Mario Brito, Abner De Los Santos, Dan Jackson, Raafat A. Kamal, Michael F. Kaminskiy, Erton C. Köhler, Ezras Lakra, Jairyong Lee, Israel Leito, Thomas L. Lemon, Geoffrey G. Mbwana, Paul S. Ratsara, Blasious M. Ruguri, Ella Simmons, Artur A. Stele, Glenn Townend, Elie Weick-Dido Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brazil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, Argentina, Meksiko dan Amerika Serikat. Vol. 12, No. 2

Sumber: The Rotarian

02 - 2016 | Adventist World

31


dari INDONESIA Tagulandang: Dua Jiwa Bangkit! Bangkit, Bersinarlah, Yesus akan Datang Segera!

D

ua jiwa menerima Yesus menjadi Juruselamat melalui upacara baptisan di Pantai Kampung Minanga pada hari Sabat pagi, 12 Desember 2015. Simon Salindeho dan Anita Tempomona menyatakan iman mereka kepada Kristus setelah mengikuti acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang di-

adakan di gereja Advent Jemaat Wo pada tanggal 7-11 Desember 2015. Kebaktian yang melibatkan 2 jemaat di Wilayah Tagulandang Utara itu diberi tema “Bangkit, Bersinarlah, Yesus akan Datang Segera!� Pembicaranya adalah Pdt. Brussi Soriton. Setelah dibaptiskan, mereka kemudian menerima upacara pemberkatan nikah yang kudus di gereja Advent Jemaat Bawoleu. Acara pemberkatan nikah ini dilakukan bersamaan dengan ibadah kebaktian khotbah. Pendeta Welians Wukala, Gembala Distrik Tagulandang, memimpin upacara baptisan dan pemberkatan nikah pada hari Sabat itu. Anggota Jemaat Bawoleu dan anggota Jemaat Wo bersukacita karena dua jiwa yang baru menerima Yesus ini. Mereka berharap agar keluarga yang baru itu akan tetap setia kepada Tuhan sampai hari maranatha tiba. n —Dilaporkan oleh Pdt. B. Soriton, Tagulandang.

Mengasihi Bukan Hanya dengan Kata-kata Pelmas Jemaat Ratna Palembang

S

etelah puluhan tahun berdiri, kehadiran Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Ratna di Palembang semakin membawa pengaruh kuat di lingkungan gereja. Di sepanjang tahun 2015 banyak kegiatan Pelayanan Masyarakat (Pelmas) yang dilakukan secara berkesinambungan. Kegiatan yang paling menonjol adalah pelayanan kesehatan setiap hari Minggu pagi di halaman gereja dengan mengajak kelompok masyarakat yang tinggal di sekitar gereja

32

Adventist World | 02 - 2016


kuti pelayanan yang diberikan. Masyarakat sekitar ketika ditanya secara acak merespons berbagai kegiatan ini dengan “berterima kasih karena gereja Advent memberikan pengetahuan kesehatan yang berguna bagi masyarakat, di samping itu terbangun hubungan silaturahmi antara gereja dan warga sekitar setelah diadakan acara-acara seperti ini dan berharap agar gereja terus melanjutkan kegiatan ini demi menolong sesama manusia yang ada di sekitar kita.â€? Ada banyak gereja kita berada di tengah-tengah kelompok masyarakat mayoritas, maka jika kehadiran gereja dan jemaatnya tidak membawa hal yang bermanfaat bagi lingkungannya, yang sering timbul adalah konflik dan benturan antar mereka. Pengalaman seperti itu sudah sering berulang terjadi di berbagai wilayah di Daerah Sumatera Selatan. Kita bersyukur gereja Advent sedunia merancang sebuah program di setiap jemaat yang dapat menjangkau semua orang dengan cara yang sangat nyaman dan santun. Cara itulah yang beberapa tahun terakhir sedang giat dilaksanakan di banyak tempat. Salah satunya di Palembang. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Komunikasi Jemaat Ratna, Palembang. dan mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik secara gratis melalui: Senam Jantung Sehat & Senam Aerobik, sarapan makanan sehat, penyu­ luhan kesehatan (pengetahuan kesehatan terkini), pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol dan asam urat), dan konsultasi kesehatan dengan dokter yang sudah berpengalaman. Jemaat Ratna bersyukur karena memiliki beberapa anggota yang berprofesi sebagai dokter senior, dokter muda (coass), perawat dan banyak mahasiswa kedokteran yang sedang berkuliah saat ini. Setiap hari Minggu (dua minggu sekali) jemaat bekerjasama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga sekitar yang datang dengan berbagai keluhan dan penyakit yang mereka derita. Salah satu kesan yang menarik adalah suasana persaudaraan satu dengan yang lain semakin terasa akrab karena semakin sering bertemu dan menikmati hidangan makanan yang sama, sehingga suasana seperti ini sudah hampir tidak pernah ditemukan lagi di banyak tempat. Memang harus diakui bahwa kegiatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar, tapi semua terbayar dengan indah karena semakin banyak warga sekitar merasakan manfaat setelah mengi-

02 - 2016 | Adventist World

33


dari INDONESIA Unceasing Cantica dan Jemaat Bandar Jaya Berkolaborasi Rangkaian pelayanan masyarakat di Bandar Jaya

W

alaupun tahun sudah hampir berakhir, namun dengan penuh semangat, GMAHK Bandar Jaya melaksanakan rangkaian Pelayanan Masyarakat (Pelmas)bekerja sama dengan tim Paduan Suara Unceasing Cantica Bandung (UCB) yang khusus datang dari Universitas Advent Indonesia (UNAI) Bandung, Jawa Barat. Pelayanan ini dilaksanakan selama satu minggu di Bandar Jaya, dari tanggal 13-20 Desember 2015, dalam bentuk Health Expo, APTA, pelayanan ke jemaat, pelayanan ke sekolah, pelayanan ke gereja-gereja bukan Advent dan menyanyikan lagu-lagu pujian. Sejak Minggu, 13 Desember 2015 tim tiba, pelayanan pujian di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA), Health Expo, pemeriksaan kesehatan segera dilaksanakan. Esok harinya tim melayani di SD dan SMA Kristen Bandar Jaya, salah satunya dalam bentuk APTA, dalam 3 hari berturut turut. Pada hari Kamis, Health Expo dilakukan di Lapangan GMAHK Bandar Jaya, dihadiri oleh puluhan masyarakat sekitar dan disambung dengan pelayanan pujian Perayaan Natal GBI Sudirman

34

Adventist World | 02 - 2016

pada sore harinya. Esoknya dari GMAHK Jemaat Bandar Jaya diadakan long march hingga Kantor Lurah Bandar Jaya Timur untuk mengadakan Health Expo ke masyarakat seputar kantor lurah. Dan pada hari Sabat diadakan Sabat Gabungan Distrik Lampung Tengah dan Lampung Utara hingga tutup Sabat. Padatnya pelayanan yang dilakukan membawa sukacita bagi Jemaat Bandar Jaya, Distrik Lampung Tengah, dan Utara. Semua merasa terberkati. n —Dilaporkan oleh Pdt. Septa Dwi Eneas, Gembala Jemaat Bandar Jaya.


Arise! Shine! Jesus is Coming KKR 17 Jemaat se-Kecamatan Mapanget

T

erpujilah Tuhan! Itulah kalimat yang terdengar ketika 17 jiwa menyerahkan diri melalui baptisan pada penutupan KKR Arise! Shine! Jesus is Coming yang dilaksanakan oleh 17 jemaat se-Kecamatan Mapanget bersama tim pelayanan yang dipimpin oleh Ketua Umum, Pdt. Ritus Keni dan Ketua Pelaksana, Pdt. Hanny Lumantauw. Kebaktian Kebangunan Rohani yang berlangsung selama sepekan, 8-14 November 2015 ini mampu menyedot 100 tamu setiap malam yang antusias memenuhi bangsal sebelum acara dimulai pukul 09.00. Pendeta Noldy Sakul (Ketua UKIKT), Pdt. Ferry Rahman (Dir. Sekolah Sabat dan Pelayanan Perorangan UKIKT) dan Pdt. Ritus Keni (Dir. PA dan Panthfinder NMC) menjadi saluran berkat dalam penyampaian Firman Tuhan dari malam ke malam.

Dilengkapi dengan pengobatan gratis, pembagian buku rohani, pemberian bingkisan kasih melalui dua bahan pokok untuk setiap tamu setiap malam, pemberian perlengkapan rumah tangga melalui door prize serta puji-pujian dari The Loving God Ministry, Serve Him Music Ministry, Koor Jemaat Maasing, Praise Him Prisma Manado, Male Choir SMABAT dan banyak lagi, memberi warna baru bagi KKR, seperti yang tertuang dalam program gereja dalam penginjilan terpadu. Di malam terakhir, acara ini mendapat kunjungan dari Walikota Manado Dr. Ir. Godbless Vicky Lumentut, DEA., yang hadir sekaligus memberikan kesaksian. Semangat penginjilan yang menutup tahun 2015 kiranya terus membara menyambut tahun 2016. n —Dilaporkan oleh Pdt. Jimmy Tendean, S.Ag, Kecamatan Mapenget.

Pengurapan 14 Hamba Tuhan Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

P

“

endeta bukanlah satu hal yang dicari-cari, tetapi itu adalah satu panggilan.� Begitulah inti renungan yang dibawakan oleh Pdt. Wendel Mandolang, saat memberikan nasihat bagi empat belas hamba Tuhan yang menerima pengurapan. Dalam nasihat pengurapannya lebih lanjut Mandolang juga memberikan nasihat kepada para gembala melalui pelajaran dari alam, tepatnya dari beberapa jenis burung. Seperti itulah tuntutan dari jemaat kepada gembalanya. Acara pengurapan ini mengambil tempat di Gedung Pertemuan Advent M.T. Haryono pada Sabat, 5 Desember 2015, mengakhiri rapat akhir tahun Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB). Dalam tahun 2015 ini, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya telah mengadakan dua kali pengurapan, yaitu pada bulan Februari yang lalu dan pada bulan Desember 2015. Dalam pengurapan ini selain dihadiri oleh sebagian besar gembala jemaat, hadir juga para anggota jemaat

dari 14 jemaat di mana para gembala ini melayani. Mereka yang telah menerima pengurapan adalah: 1. Pdt. Frend Frans, Gembala Jemaat Serpong Gracia. 2. Pdt. Lorenzo Kalengkongan, Gembala Jemaat Taman Nyiur. 3. Pdt. Rudiyanto Pasaribu, Gembala Cab. Flobamora.

02 - 2016 | Adventist World

35


dari INDONESIA

4. Pdt. Novry Pelle, Gembala Jemaat Bukit Permai. 5. Pdt. John Firmanto Setiawan, Gembala Immanuel Cikarang Asih. 6. Pdt. Pardamean Silaen, Gembala Jerusalem Kampung Baru. 7. Pdt. Boaz Simalango, Gembala Jemaat Inkopad Parung. 8. Pdt. Gifson Sinaga, Gembala Jemaat Berea. 9. Pdt. Haposan M. Siregar, Gembala Jemaat Gunung Putri. 10. Pdt. Berlin Situmeang, Gembala Jemaat Tanjung Pura. 11. Pdt. Santos Situmeang, Gembala Jemaat Cibinong Kota. 12. Pdt. Brammy Sondakh, Gembala Jemaat Efrata. 13. Pdt. Annen Tampubolon, Gembala Jemaat Taman Baladika Asri. 14. Pdt. Elthon Tanu, Gembala Jemaat Kota.

Jemaat Jatimulya Menjadi Jemaat ke-166 Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

S

atu lagi jemaat Tuhan bertambah dalam wilayah pelayanan Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Jemaat tersebut adalah Jemaat Jatimulya. Jemaat Jatimulya ini, selama 11 tahun terakhir adalah cabang SS yang berinduk kepada Jemaat Kebayoran. Pada acara pengorganisasian tersebut, setelah pemeriksaan yang dipimpin oleh Pdt. P. Sihombing, dan penetapan sebagai jemaat yang mandiri, acara dilanjutkan dengan khotbah pengorganisasian. Dalam khotbahnya, Pdt. Rindu Hutapea, Ketua Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya menyampaikan nasihatnya kepada jemaat

36

Adventist World | 02 - 2016

Setelah menerima nasihat pengurapan dari Pdt. Mandola­ ng, kemudian Pdt. Rindu Hutapea, Ketua Konferens DKI Jakarta dan sekitarnya saat itu, memimpin sumpah pengurapan yang diikuti oleh semua gembala yang diurapi. Seluruh jemaat yang hadir dari empat belas jemaat itu turut menyampaikan ucapan selamat kepada para gembala setelah diurapi. Seluruh jemaat mengimbau agar para gembala yang sudah menerima pengurapan ini memiliki semangat yang tidak menurun dan namun tetap membara, bahkan diharapkan akan lebih meningkat lagi, sehingga baik jemaat yang sementara dilayani, maupun jemaat yang nanti dilayani akan merasakan dampak dari pengurapan tersebut. Semoga pelayanan mereka akan lebih membawa berkat dan mempersiapkan umat bagi kedatangan Tuhan yang kedua kali. n

—Dilaporkan oleh Pdt. A. Daymbani, Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.


yang baru ini melalui Ibrani 12 yang berisi 7 nasihat khusus bagi Jemaat Jatimulya. Inti dari 7 nasihat tersebut adalah mengingatkan Jemaat Jatimulya supaya teguh, dalam iman dan kepercayaannya kepada Tuhan.

Acara pengorganisasian ini selain dihadiri oleh Jemaat Jatimulya dan jemaat induk, Jemaat Kebayoran, dihadiri juga oleh sebagian besar pegawai konferens. Cabang ini berawal dari keluarga Sdr. Andri yang dibaptiskan di Jemaat Kebayoran, rindu agar di daerahnya ada gereja Advent. Melalui perlawatan yang dilakukan oleh Pdt. J. Hutagaol dan Pdt. A. Daymbani, di bawah pimpinan Bpk. F. Zebedeus Ketua Jemaat Kebayoran, maka dimulailah perkumpulan ini sampai menjadi cabang. Berbagai usaha telah dilakukan untuk membuka cabang Sekolah Sabat ini. Mulai dari pelaksanaan Bakti Sosial, charity clinic dan bahkan pembagian sembako. Semua bentuk kegiatan ini menjadi jalan masuk kepada warga sekitar, agar keberadaan cabang SS ini dapat diterima oleh lingkungan di sekitar daerah Dadap, Tangerang. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Daymbani, Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Konferensi ke-8 GMAHK KJKT Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

K

onferensi GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) yang ke-8 telah terlaksana dengan baik dan dengan penuh suasana rohani. Acara tersebut telah diadakan pada tanggal 16-18 Desember 2015 bertempat di Hotel V3 Surabaya. Selain membicarakan perencanaan pelayanan di GMAHK KJKT untuk 5 tahun mendatang, juga dalam konferensi tersebut telah dipilih para pelayan yang baru untuk masa periode 2016-2020. Para pemimpin dan direktur departemen yang telah dipercayakan sebagai pelayan pada periode 2016-2020 adalah sebagai berikut:

7. PA, AMiCUS, Komunikasi

Pdt. Eben Ezer Sembiring

8. Kesehatan, Pertarakan, ADRA, Pelmas

Bambang Purnomo

9. SS/PP, ASI, Suara Nubuatan, Filantropi

Pdt. Raymond Lohonauman

10. Pendidikan, IRLA/PARL

David Maart

11. BWA, Shepherdess

Anneke Wagiran

12. Rumah Tangga & Pel. Anak-anak

Lenny P. Siburian

13. Nurturing & IEL

Pdt. Ranap Situmeang Aldridge Dompas Johanes Handriadi

1. Ketua/Legal

Pdt. Jonathan WS. Wagiran

14. Manajer ABC

2. Sekretaris

Pdt. Leonard Mamentu

3. Bendahara

Peter Nabut

15. Asso. Legal & Sekretariat

4. Penerbitan & Roh Nubuat

Pdt. Albert Saroinsong

5. Penatalayanan, Trust Services, Musik

Pdt. John Medellu

Acara serah terima pelayanan kepada yang baru telah dilaksanakan pada tanggal 4 Januari 2016 bertempat di Subandi Memoriam Hall Lantai 4 kantor KJKT, Surabaya. n

6. Sek. Asosiasi Kependetaan, AMR, AM, 1000 MM, Chaplaincy

Pdt. Kristiyono Sarjono

—Dilaporkan oleh Pdt. Eben Ezer Sembiring, Dir PA, Amicus dan Komunikasi KJKT.

02 - 2016 | Adventist World

37


dari INDONESIA Mempersiapkan Generasi Pemimpin Gereja Pelantikan Kelas Kemajuan Distrik Bandar Lampung Barat

B

ertempat di Taman Wisata Bumi Kedaton pada tanggal 20-22 November 2015 diadakan perkemahan kelas kemajuan se-Distrik Bandar Lampung Barat. Hari Sabat, 21 November 2015 sebagai puncak acara, diadakanlah upacara pelantikan kelas kemajuan. Amanat pelantikan disampaikan oleh Pdt. Victor J. Sinaga (Dir. Pemuda Advent Daerah Sumatera

Kawasan Selatan) dan dihadiri oleh Pengurus Korwil Lampung dan para orangtua dari berbagai jemaat. Jumlah peserta pelantikan yang ditamatkan naik ke kelas berikutnya: Adventurer Club (Kelas Eager Beaver, Lebah Rajin, Sinar Matahari, Pembangunan dan Tangan Menolong) berjumlah 29 orang. Pathfinder Club (Kelas Sahabat, Teman, Penyeli-

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS atau naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/ Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/imagE di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere足solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada saat kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

38

Adventist World | 02 - 2016

Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera� Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

dik, Perintis, Penjelajah dan Pemimpin) berjumlah 34 orang. Master Guide berjumlah 5 orang. Pada akhir pelantikan, salah seorang mewakili orangtua menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pembina dan majelis jemaat, merasakan betapa berharganya kegiatan kelas kemajuan ini untuk mengalihkan hal-hal duniawi dari diri anak-anak kepada hal yang bersifat rohani. Distrik Bandar Lampung Barat (terdiri dari Jemaat Singosari, Kemiling dan Way Hui) sepanjang tahun 2015 secara rutin mengadakan pembinaan di setiap jemaat mulai dari (Kelas Little Lamb, Eager Beaver, Adventurer, Pathfinder dan Master Guide), untuk membina dan melatih anak-anak dan orang muda di dalam jemaat agar dapat bertumbuh dalam iman dan seimbang secara jasmani dan rohani dengan harapan kelak dapat melayani pekerjaan Tuhan di jemaat maupun di mana pun mereka berada. n —Dilaporkan oleh MG. Rina Pardosi, Pembina dan Panitia Pelantikan Kelas Kemajuan Distrik Bandar Lampung Barat.

Ketua Pengarah W. Mandolang Ketua Bidang Usaha S. Manueke Bendahara W. Purba Pemasaran S.P. Rakmeni Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi F. Parhusip, F. Ngantung, F. Manurung, A. Siahaan Komunikasi Uni D. Panjaitan, Uni Indonesia Kawasan Barat H. Waworoento, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah M. Tambunan, Sumatera Kawasan Utara P. Hutapea, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan S. Simorangkir, DKI Jakarta dan Sekitarnya A. Naibaho, Jawa Barat S. Simangunsong, Jawa Tengah E. Sembiring, Jawa Kawasan Timur W. Tulong, Kalimantan Kawasan Timur D. Simanungkalit, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara D. Supit, Minahasa Utara J. Tendean, Minahasa J. H. Frans, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah N. Lumendong, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara H. Ramba, Maluku R. Pelafu, Nusa Utara Y. Yandedai, Papua , Papua Barat I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja Izin Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987 Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

02 - 2016 | Adventist World

39



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.