May 2015 indonesian

Page 1

War ta Ge re j a Mas ehi Adve nt Har i Ke t ujuh

0 5 - 2 01 5

MEMBERI MAKAN

20

Pengalaman

Penderitaan

5.000KALI

500.000

Satu Tempat Ibadah bagi Semua 24

26

Kebenaran

Mengenai Neraka


05 - 2015

C E R I TA

16

14 Kristus yang Tidak Tertandingi

S A M P U L

Memberi Makan 5.000 Kali 500.000

Oleh James H. Park

S E D U N I A

Oleh Ted N. C. Wilson

Kata-kata adalah kuasa untuk kebaikan, atau tidak. E N U N G A N

10 Alasan Tertinggi Saya Ingin ke Surga Oleh Bill Krick

Hanya ada satu alasan menjadi Kristen, dan nama-Nya adalah Y-E-S-U-S.

Teruslah maju dan melompat ke #1; itu tidak curang.

K

E H I D U P A N

A D V E N T

Oleh Maria Lombart

Dibutuhkan Allah yang spesial untuk membawa kita melewati rasa sakit.

22

12

20 Pengalaman Penderitaan

8 Melukai atau Menyembuhkan R

D A S A R

Oleh Harold Alomía

E P E R C AYA A N

Membawa Injil ke seluruh dunia membutuhkan beberapa pemikiran kreatif. P A N O R A M A

K

R

O H

N U B U A T

Juru Kabar Allah: Pengaruh Memimpin

Oleh Reuel U. Almocera

Peran penting Ellen White tahun-tahun awal di pertemuan kamp Advent.

24 Satu Tempat Ibadah bagi Semua

P

E L AYA N A N

A D V E N T

Oleh Don W. McFarlane

Preferensi budaya kita dapat dipakai Tuhan bagi kerajaan-Nya.

Sesi General Conference 2015

D E PA R T E M E N TA L 3 L A P O R A N

SEDUNIA

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10 Kisah GLOW

11 K E S E H A T A N Vitamin D

SEDUNIA

26 P E R T A N Y A A N JAWABAN

DAN

ALKITAB

Kebenaran Mengenai Neraka

Pemberitahuan resmi diumumkan bahwa Sesi General Conference keenam puluh akan diselenggarakan tanggal 2-11 Juli 2015, di ­A lamodome di San Antonio, Texas. Pertemuan per­t ama akan dimulai

27 P E L A J A R A N A L K I T A B Bersaksi di dalam Kuasa Roh Kudus

pada 08:00, 2 Juli 2015. Seluruh delegasi yang ter-

28

G. T. Ng, Sekretaris General Conference

PERTUKARAN

IDE

akreditasi dimohon hadir pada waktu itu. Ted N. C. Wilson, Ketua General Conference

www.adventistworld.org Tersedia daring dalam 10 bahasa

2

Adventist World | 05 - 2015

C o v e r

I m a g e :

Vi e w s t o c k / t h i n k s t o c k


Sudah Saatnya

K

1Markus 6:37. 2Ayat 38.

LAPORAN SEDUNIA

Berbagai

pada

Gereja Didirikan

Kecepatan Tinggi dalam Sejarah

Keanggotaan jemaat mendekati 18,5 juta. I A D

eempat penulis Injil mencatat tentang kisah Yesus memberi makan ribuan orang di samping danau. Tidak ada kisah lain yang mendapat perhatian seperti ini hingga kisah penyaliban-Nya. Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes lebih memerhatikan kisah ini daripada mereka yang telah kenyang dan dipuaskan. Bagi mereka, kisah itu membuka pandangan tentang identitas dan misi Yesus yang tidak dapat dikomunikasikan dengan cara lain. Dan jika ada satu saja alasan bagi kita untuk melewatkan pentingnya kisah ini, itu adalah karena kita sering memikirkan diri kita sebagai anggota dari kerumunan besar yang menunggu untuk diberi makan, bukannya bagian dari murid yang kepadanya Yesus berkata: “kamu harus memberi mereka makan.“1 Dalam imajinasi kita, serta dalam kehidupan kita sehari-hari, kita sedang mencari cara untuk mengurangi tanggung jawab kita. Kita melihat diri kita duduk di rumput, menerima berkat keajaiban, daripada melakukan usaha yang keras, tanpa pamrih untuk membagikan roti dan ikan ke tangan orang yang lapar. Ini adalah ukuran kasih Allah bagi kita, Dia tidak ingin berdebat dengan segala penolakan kita. Dia memandang kita dengan ramah, dan dengan lembut Dia bertanya, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Pergi dan lihat.“2 Yesus tahu bahwa kita bahkan tidak akan mengambil langkah pertama pada jalan pemuridan saat kita melawan pengarahan-Nya, sementara kita sedang mengajukan keberatan dan kesulitan, sementara kita memprotes kekurangan sumber daya kita atau beratnya suatu pekerjaan. Sebaliknya Dia hanya bertanya, “Berapa banyak roti yang ada padamu? Pergi dan lihat.“ Tidak ada obat yang lebih baik bagi murid yang ragu, tidak semangat, dan ketakutan selain harus mengambil bagian untuk bekerja, dan Yesus tahu itu. Ketika Iblis meletakkan roh ketakutan dan ketidakmungkinan di hadapan kita, Yesus memanggil kita untuk menuruti firman-Nya seutuhnya dengan sederhana. Ketika Anda membaca fitur penutup bulan ini, “Memberi Makan 5.000 Kali 500.000 orang,” berdoalah untuk menata kembali peran Anda dalam membawa makanan rohani dan jasmani kepada jutaan orang yang membutuhkan.

Gereja Advent yang dibuka pada bulan November 2014 di Guatemala, di mana ada 144 gereja baru yang dibangun di sana pada tahun lalu.

nn Gereja Advent banyak bermunculan di seluruh dunia pada tingkat rata-rata tercepat dalam sejarah denominasi ini selama 152 tahun belakangan ini. Rata-rata, bangunan gereja baru membuka pintunya bagi para anggota setiap 3,58 jam. Tercatat ada 2.446 gereja yang baru dibuka tahun lalu, membantu peningkatan jumlah anggota terbesar dalam satu tahun, hampir 18,5 juta anggota. Gary Krause, Direktur Adventist Mission, yang memerankan para misionaris dalam melaksanakan kunci utama membuka gereja baru, memuji Tuhan atas pertumbuhan yang pesat ini dan menyerukan gereja Advent agar terus maju dengan berani dalam misinya untuk mewartakan kedatangan Yesus yang segera. “Statistik ini menunjukkan bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh menuju ke arah yang tepat dalam misinya dan harus tetap fokus,” kata Krause. Ke-2.446 gereja yang baru dibuka tahun lalu adalah 381 lebih banyak daripada di tahun 2013, dan dari puncak rekor di mana ada 2.416 gereja dibuka pada tahun 2002, kata David Trim, Direktur Adventist Church’s Office of Archives, Statistics, and Research. Gereja Advent mengakhiri tahun 2014 sebagai tahun kesepuluh berturut-turut bahwa lebih dari 2.000 gereja

Bersambung ke sebelah

05 - 2015 | Adventist World

3


LAPORAN SEDUNIA

Seorang narapidana di Lome dibaptis dalam upacara baptisan.

diresmikan—dengan total 78.810 gereja, dibandingkan satu dekade sebelumnya yang berjumlah 57.850 gereja. Trim mengatakan bahwa dari seluruh bukti, pertumbuhan di gereja-gereja itu adalah atas usaha para anggota gereja, mereka adalah bagian penting namun sering diabaikan. Angka-angka baru yang disusun dari kantornya menunjukkan bahwa tercatat ada 1.167.796 orang bergabung dengan gereja Advent tahun lalu, melebihi 1.091.222 orang yang tergabung dalam tahun 2013 dan rekor sebelumnya dari 1.139.000 pada tahun 2011. —Andrew McChesney, Adventist World

Hope Channel di Perancis nn Gereja Advent akan meluncurkan siaran televisi tanpa henti 24 jam pertama dalam bahasa Perancis berkat rencana ambisius Divisi Inter-Amerika untuk memulai tiga saluran satelit baru. Tiga siaran yang baru Hope Channel Français, Hope Channel Américas, dan Hope Channel Caribbean—diharapkan

dapat dimulai tahun ini dalam tiga bahasa utama yang digunakan di Divisi InterAmerika: Prancis, Spanyol, dan Inggris. Tentu saja Hope Channel Français, akan menjangkau lebih jauh melampaui wilayah berbahasa Perancis di divisi itu karena kolaborasi bersama Divisi Inter-Eropa, Gereja Advent di Kanada, dan Uni Perancis Antilles-Guyana. —Libna Stevens, IAD

E a s t e r n

S a h e l

U n i o n

Mi s s i o n

Amah, seorang anggota Advent yang ditahan dalam penjara, kata Kwasi Sélom Sessou, Sekretaris Eksekutif Uni Misi Sahel Timur. —Andrew McChesney, Adventist World

17 Keluarga di Timur Tengah nn Tujuh belas keluarga Amerika Selatan telah tiba di Timur Tengah sebagai bagian dari suatu upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya, untuk mengabarkan Injil di wilayah di mana Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sulit untuk berkembang. Keluarga-keluarga tersebut mengikuti kursus orientasi selama tiga minggu di Lebanon, termasuk mempelajari budaya di wilayah gurun yang luas yang didalamnya terdapat pegunungan bersalju, sebelum berpencara di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara selama lima tahun. Para misionaris tersebut dibiayai oleh Divisi Amerika Selatan. —Chanmin Chung, MENA

30 Narapidana Togo Dibaptiskan nn Tiga puluh narapidana dibaptis di kapel penjara Togo yang dibangun oleh gereja Advent setelah petugas penjara meminta bantuan mengganti kapel sebelumnya yang telah runtuh dalam cuaca buruk. Kapel, yang terletak di penjara utama di Ibukota Togo, Lome, menghabiskan dana sebesar 13.000 dolar, yang hampir setengahnya disumbangkan oleh General Conference, badan administrasi gereja Advent. Para baptisan adalah hasil dari seri penginjilan yang dipimpin oleh Bruno

Seorang misionaris Amerika Selatan membuat boneka salju dalam perjalanan orientasi di Lebanon Utara. C h a n m i n

4

Adventist World | 05 - 2015

C h u n g

/

MENA


T e d

N . C .

Wi l s o n

Kiri: Ratusan jiwa dibaptis di Danau Nicaragua. Bawah: Menyaksikan proses baptisan, Ted N.C. Wilson, kiri kedua; Walikota Granada, Julia Mena, kiri keempat; dan Mark Finley, kiri keenam.

Air Mata dan Pelukan di

Baptisan Massal Nikaragua Lebih dari 2.000 jiwa dibaptis setelah serangkaian penginjilan pertama. Oleh Andrew Mc Chesney, editor berita, Adventist World T e d

D

i antara ribuan orang, banyak yang saling berpelukan dan menangis dengan sukacita, berkerumun mengelilingi sebuah danau besar menyaksikan baptisan massal sebagai bagian akhir dari serangkaian penginjilan pertama Gereja Advent di Nikaragua. Puluhan pendeta mengenakan kemeja putih dan dasi membaptis 1.884 orang di perairan berombak di Danau Nikaragua pada pertengahan bulan Maret. Sebanyak 200 jiwa yang tidak bisa datang ke danau dibaptis di gereja-gereja lokal, sehingga jumlah total baptisan nasional sejak Oktober mencapai 12.000 jiwa. “Semoga baptisan ini memberkati perairan kita,” kata Julia Mena, walikota dari kota terdekat Granada, kepada kerumunan orang tersebut. Pemimpin gereja Advent Ted N.C. Wilson, yang berdiri di samping walikota, mengatakan bahwa itu adalah pemandangan yang mendebarkan. “Adalah suatu kehormatan untuk hadir dalam sebuah adegan yang mengesankan seperti ini,” katanya. Ada puluhan pernikahan yang juga terjadi di tepi danau. Banyak penduduk Nikaragua hidup dalam pernikahan biasa dan memiliki anak, tetapi tidak pernah mengikat secara hukum. Jadi beberapa pengacara menyumbangkan waktu mere-

ka untuk menikahkan orang-orang itu dalam upacara sipil di tepi danau sebelum mereka dibaptis. Menurut hukum Nikaragua, suatu pasangan tidak dapat dinikahkan secara resmi oleh pendeta. Di antara orang yang dibaptis ada seorang wanita, ia adalah ibu dari seorang pendeta Advent, yang telah berdoa selama 15 tahun baginya agar mau menerima Yesus, kata salah seorang ketua jemaat. Sang ibu yang berusia sekitar 50 tahun baru membuat keputusannya di danau, ia tampak panik mulai meminta orang mencari anaknya agar ia bisa menyerahkan dirinya untuk dibaptis pada hari itu. Anaknya mulai menangis ketika ia mendengar berita itu. Keduanya saling berpelukan dengan erat, tidak rela ditinggalkan oleh salah satu di antara mereka. Kemudian sang anak membaptis ibunya. Acara baptisan ini adalah sebagai bagian akhir dari upaya penginjilan sepanjang tahun yang dimulai dengan pembentukan sekitar 5.000 kelompok kecil yang mempelajari pola hidup sehat di Nikaragua dan sekitar Costa Rica. Kelompok-kelompok itu kemudian mempelajari Alkitab, dan para peserta diundang untuk menghadiri pertemuan penginjilan setempat. Evangelis Mark Finley merangkai inisiatif itu melalui pertemuan selama empat malam yang padat dengan lebih

N . C .

Wi l s o n

dari 3.000 orang di Managua, Ibukota Nikaragua. Gereja Advent memiliki 203.698 anggota di Nikaragua dan Costa Rica per Desember 2014. Sebagian besar baptisan terjadi di tempat lain di wilayah ini, yaitu sebanyak 1.500 baptisan di El Salvador pada pertengahan Maret, dan 2.530 di Panama selama Januari sampai pertengahan Maret. Kembali ke Nikaragua, Finley berkata bahwa para pengurus dan anggota gereja setempat didedikasikan untuk misi gereja, dan semangat mereka berkobar dengan melihat orang yang hadir dalam pertemuan itu. “Ketika angkutan umum tidak berjalan pada Jumat malam kemarin, kebanyakan orang berjalan menuju ke tempat pertemuan,” katanya. “Salah satu orang tua kita menyewa enam taksi dengan biaya pribadi yang besar untuk membawa mereka yang tertarik mempelajari Alkitab dalam pertemuan itu. Yang lainnya memakai bus sepanjang malam untuk dapat menghadiri acara baptisan. Apa yang terpenting bagi kebanyakan umat Advent ini adalah keselamatan bagi keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja mereka, dan mereka rela untuk berkorban secara pribadi untuk mencapai impian itu.“ n

05 - 2015 | Adventist World

5


LAPORAN SEDUNIA

F

rancis Wernick, mantan Wakil Ketua General Conference, menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk memberitakan kabar kedatangan Yesus yang tak lama lagi. Akhir-akhir ini Wernick, yang menderita penyakit yang cukup serius, mempersiapkan istrinya Mary Sue yang berusia 72 tahun, agar tetap menjaga pandangannya pada harapan sambil ia mempersiapkan dirinya bagi kematian suaminya. Wernick yang berusia 95 tahun, memiliki penyakit paru-paru, kemungkinan disebabkan oleh usia tua, kata anak sulung pasangan itu, Brenda Flemmer, berusia 64 tahun. Wernick sendiri telah siap jika harus meninggal, kata anak-anaknya. Tapi dia juga ingin memastikan bahwa kekasih yang dikenalnya pada waktu kuliah, yang berusia 95 tahun pada tanggal 3 Februari 2015, dan 10 hari lebih muda dari dia, juga siap untuk mengucapkan selamat tinggal. “Ayah saya siap bertemu dengan Yesus. Dia ingin pergi tidur dan istirahat,“ kata putranya, Robert Wernick, 57 tahun. “Ketika ia berbicara kepada ibu saya tentang hal ini, ia mengingatkan ibu saya bahwa Yesus akan datang segera dan mereka tidak akan lama terpisah, ia meminta ibu saya untuk tetap setia, dan percaya bahwa ada kehidupan yang lebih baik setelah ini,” katanya. “Ibu saya percaya akan hal ini, tapi setelah selama 72 tahun menikah sulit baginya untuk mengucapkan selamat tinggal, meskipun hanya untuk sementara saja.” Francis Wernick, yang menjadi anggota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh seumur hidupnya lahir di Lake City-Iowa, bertemu Mary Sue di perpustakaan tempat dia bekerja di Union College di Lincoln, Nebraska. Setelah beberapa bulan kemudian sepasang mahasiswa tingkat akhir itu bertunangan, dan mereka menikah pada tanggal 24 Mei 1942, hanya beberapa jam setelah menghadiri upacara wisuda mereka di pagi hari. Pernikahan yang sederhana dilangsungkan di gereja Union College, dengan dekorasi buatan sendiri. Pendeta yang

6

Adventist World | 05 - 2015

Atas: Francis dan Mary Sue Wernick menikah pada tanggal 24 Mei 1942, beberapa jam setelah wisuda dari Union College. Kanan: Pasangan Wernicks dalam foto tanpa tanggal yang diambil bagi direktori gereja. P HOTOS

C o u r t e s y

o f

W e r n ic k

f a m i ly

Pemimpin Gereja

Mempersiapkan

Istrinya untuk Kematian Suaminya Oleh Andrew Mc Chesney, editor berita, Adventist World memberkati mereka adalah Jerry Pettis, yang kemudian menjadi seorang anggota parlemen California di Amerika Serikat. Menikah, Hanya dengan Menghidangkan Jeruk

Dua hari setelah pernikahan itu, pasangan ini pergi ke Dakota Utara di mana Francis Wernick memulai pelayanannya. “Saya tidak merasa bahwa mereka menghabiskan banyak waktu menganali-

sis apakah mereka cocok satu sama lain, tetapi keduanya berdoa bahwa mereka akan menemukan orang yang tepat dan terpercaya melalui tuntunan Allah,” kata Robert Wernick, yang pensiun pada 2012 setelah 32 tahun bekerja di industri energi dan mulai merawat orangtuanya di rumahnya di Ooltewah, Tennessee, dekat Southern Adventist University. Segala yang dimiliki keluarga Wernicke dikemas ke dalam mobil mereka untuk pindah ke Dakota Utara, dan me-


reka mulai hidup bersama dengan peti jeruk sebagai furnitur. Butuh beberapa waktu sebelum mereka dapat memperoleh kursi, meja, dan tempat tidur. Mereka juga menyewa sebuah kamar di rumah seseorang selama empat tahun di Dakota Utara dan tidak memiliki rumah sendiri sampai beberapa lama kemudian. “Proses berpikir mereka jauh berbeda dari yang kita miliki saat ini, karena mereka melihat hidup sebagai satu rangkaian tanggung jawab baik kepada satu sama lain dan juga kepada Tuhan, dan mereka benar-benar ingin setia melakukannya,” kata Robert Wernick. “Apa yang dunia tawarkan tidak terlalu penting bagi mereka.” Setelah Dakota Utara, Francis Wernick memimpin gereja di Pennsylvania dan Ohio dan kemudian menerima undangan untuk menjadi Ketua Konferens Pennsylvania Timur pada tahun 1958. Wernick kemudian menjabat sebagai Ketua Konferens Ohio dan Oregon dan Ketua Uni Konferens Lake ketika ia diminta membantu memimpin gereja Advent sedunia menjadi Wakil Ketua General Conference dari tahun 1975 hingga pensiun pada tahun 1985. Kadang-kadang kehidupan pelayanan gereja harus berhadapan dengan tantangan, tetapi pasangan ini mempererat hubungan mereka agar tak dapat dipisahkan oleh segala macam kesulitan, kata Robert Wernick. “Saya tidak pernah melihat krisis besar terjadi dalam pernikahan mereka, meskipun saya tahu bahwa ibu saya ingin agar ayah lebih sering berada di rumah lebih banyak daripada di ladang pelayanan,” dia berkata. Mary Sue Wernick tidak pernah bekerja di luar rumah, suatu keputusan yang menyanggupkannya untuk membesarkan tiga anak mereka, Brenda, Robert, dan Carolyn Jimenez. “Orangtua saya selalu percaya bahwa Tuhanlah yang membentuk pernikahan,” katanya. “Mereka percaya bahwa Allah akan menolong mereka untuk tetap bersama-

sama dan membuat rumah tangga mereka berbahagia. Mereka mengerjakan bagian mereka dan membiarkan Tuhan untuk melakukan sisanya.“ Tapi usia pernikahan yang sampai ke 72 tahun adalah sangat jarang, apalagi di negara kaya di mana rata-rata usia pernikahan sebelum perceraian adalah 13,6 tahun, menurut data yang diterbitkan oleh The Economist pada tahun lalu. Rahasia 72 Tahun Pernikahan

Suatu pola hidup sehat Advent tentu dilihat sebagai kontributor umur panjang dari hidup Wernick dan panjangnya usia pernikahan mereka. Tapi anak-anak mereka mengatakan bahwa rahasia keberhasilan pernikahan mereka lebih jauh lagi adalah: Tidak mementingkan diri dan mengombinasikan komitmen sumpah pernikahan mereka dengan tanggung jawab yang Allah berikan dalam hidup mereka. “Saya pikir orangtua saya tidak pernah merasa bahwa hidup adalah tentang diri mereka atau pikiran pribadi tentang apa yang mereka layak dapat dalam kehidupan,” katanya. “Mereka tidak pernah hidup egois, tapi selalu bekerja untuk kesejahteraan satu sama lain. Mereka tidak selalu akur, tapi ibu saya memiliki jiwa lemah lembut dan tenang yang sangat cocok untuk melengkapi energi ayah saya dan memicu untuk menyelesaikan sesuatu dan membuat sesuatu terjadi. “ Para sahabat keluarga juga memuji komitmen Wernick kepada Allah dan kepada satu sama lain. “Mereka selalu bersama-sama, ayah memberikan lengan yang kuat untuk memberi dukungan bagi ibu saya ketika ia tak dapat berdiri teguh,” kata William A. Fagal, 68 tahun, Associate Director Ellen G. White Estate, di mana Francis Wernick pernah menjabat. “Dia memandang kepada ayah saya dengan kagum dan penuh cinta. Kesetiaan mereka satu sama lain sangat terlihat jelas, seperti halnya komitmen mereka kepada Tuhan. “ Sebagai contoh persahabatan mereka, Francis dan Mary Sue Wernick menyam-

but Fagal dan istrinya Sylvia yang saat itu berusia 43 tahun, di Washington, D.C., pada bulan September 2003 dengan menyajikan di pintu depan mereka dengan sekotak hasil kebun halaman rumah dan undangan makan pada Sabat siang. “Ketika bersama Wernick, saya dapat melihat bagaimana Mary Sue memandang kepada suaminya dengan penuh perhatian, mendengarkan saat dia berbicara, dengan ekspresi yang menarik, disertai dengan sentuhan kecil memesona, yang tentu menjadi kebanggaan tersendiri dan dukungan penuh,” kata Sylvia Fagal, kini berusia 71 tahun, yang memiliki hubungan semakin erat dengan Wernicke setelah mengetahui bahwa ayahnya, Frank L. Marsh, mengajarkan biologi bagi Francis Wernick muda di Union College. “Hal ini adalah situasi teguh, keadaan yang telah tua dari seorang pria yang menjadi kepala keluarga dan istrinya memberi dukungan total dan sangat penting dalam perannya,” kata Sylvia Fagal. “Mereka adalah suatu tim sekalipun Mary Sue bercerita tentang betapa kesepiannya ia ketika suaminya bepergian dan dia berada di rumah bersama anakanak.” Meskipun hatinya hancur saat menyaksikan kematian suaminya, tampaknya isu kesepian jauh dari Mary Sue Wernick saat ini, yang dalam kondisi kesehatan yang baik. Pasangan ini telah bersama-sama sepanjang waktu dalam ruangan yang sama. Mereka sering berpegangan tangan. Karena mereka berdua sulit mendengar, mereka lebih suka berkomunikasi melalui sentuhan. Ketika Francis berbicara, ia memberikan kata-kata pengharapan tentang kebangkitan. “Ibu saya selalu ingin agar ayah yang meninggal lebih dulu,” kata putri mereka Brenda Flemmer, asisten administrasi di Biblical Research Institute General Confe­ rence. “ Ibunya katakan menurutnya bahwa ayah tidak akan bertahan tanpa dia.” n

05 - 2015 | Adventist World

7


PA N O R A M A

SEDUNIA

Oleh Ted N. C. Wilson

Melukai atau

Menyembuhkan Kuasa kata-kata

T

ongkat dan batu bisa mematahkan tulang-tulang saya, tapi kata-kata tidak akan pernah menyakiti saya,“ menjadi pepatah masa kanak-kanak, bahwa ada banyak anak yang berbicara melalui air mata atas penyiksaan yang mereka alami. Tapi seperti yang kita semua ketahui, pepatah kecil ini tidak sepenuhnya benar. Kata-kata dapat dan telah menyakiti, kebanyakan kita untuk waktu yang lama. Luangkan waktu sejenak untuk kembali mengingat masa kanak-kanak Anda: Berapa kali Anda terluka oleh sesuatu yang dikatakan seseorang kepada Anda? Dan berapa kali Anda menyerang, menyakiti orang lain tanpa benar-benar berniat melakukannya karena Anda hanya ingin membela diri? Ketika kita semakin tua dan menjadi lebih dewasa, kita belajar bahwa kita memerlukan Allah untuk membela kita, bukan diri kita sendiri. “Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan,” kita diberitahu dalam Roma 12:19, “tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.“

8

Adventist World | 05 - 2015

Penting dan Kuasa Kata-kata

Kata-kata adalah penting untuk komunikasi. Apakah Anda pernah mencoba untuk pergi sepanjang hari tanpa berbicara? Sulit. Kata-kata bisa menyembuhkan tapi juga bisa melukai, jika tidak dikontrol oleh Roh Kudus. Salah satu kitab kesukaan saya dari Alkitab adalah Amsal karena begitu praktis dan benar. Sebagai contoh, Amsal 12 diisi dengan permata seperti: “Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan“ (ayat 18); “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya” (ayat 22); “Orang yang bijak menyembunyikan pengetahuannya, tetapi hati orang bebal menyeru-nyerukan kebodohan” (ayat 23). Tidak hanya berisi kata-kata hikmat, tetapi juga penuh dengan janji, seperti: “Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah” (Amsal 15:1); “Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib“ (Amsal 17:9); dan “Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin. Juga orang bodoh akan disangka

bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya“ (ayat 27, 28). Kitab Amsal sering menghubungkan kebijaksanaan dengan kasih sayang, mendorong kita untuk tidak mengikuti kecenderungan alamiah kita, seperti: “Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya“ (Amsal 29:11); “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan” (Amsal 14:29); “Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu“(Amsal 25:21, 22). Amsal dan Khotbah di Bukit

Dalam Ucapan Bahagia, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa jika kita mengikuti hikmat surgawi, itu akan membawa berkat, dan mendorong kita untuk memiliki hubungan yang manis dengan orang di sekitar kita: “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.... Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.... Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak


Allah“(Matius 5:5-9). Kebijaksanaan dan belas kasih berjalan beriringan. Kisah ini menceritakan tentang seorang lelaki sekarat yang sendirian di Rumah Sakit Brooklyn, New York. Dia memanggil putranya, yang bekerja di negara bagian North Carolina—lebih dari 800 kilometer (500 mil) jaraknya. Pemuda itu datang dan duduk sepanjang malam, memegang tangan pria yang sedang sekarat ini, berbicara dengan dia dan menguatkannya. Lelaki tua itu meninggal dalam damai, tanpa menyadari bahwa ada kesalahan yang telah terjadi dengan kontak personal. Begitu pemuda itu masuk ke ruangan malam itu, ia menyadari bahwa orang yang berbaring di tempat tidur itu bukan ayahnya. Namun demikian, gantinya hanya sekadar berpaling atau mengatakan sesuatu yang menyakitkan, ia malah menyatakan kasih sayang dan menguatkan orang tua itu selama beberapa jam terakhirnya. Sebagai orang Kristen kita dipanggil untuk menjadi seperti Yesus. Segala sesuatu yang kita katakan dan lakukan harus memberi rasa nyaman melalui bimbingan Tuhan. Kita diberitahu, “Ajaran Yesus dapat melembutkan amarah apa pun yang keras dan kasar, dan menghaluskan perilaku apa pun yang kasar dan tajam. Ini akan membuat kata-kata menjadi lembut dan membuat kita menjadi pemenang. Mari kita belajar pada Kristus bagaimana menggabungkan kemurnian dan integritas dengan tabiat baik. Seorang Kristen yang baik dan sopan adalah argumen yang paling kuat yang dapat dihasilkan dalam mendukung Kekristenan.“1 Penyaring Kasih Karunia Allah

Dalam budaya masa kini, media sosial telah meresap di banyak daerah tertinggal, dan secara instan ada. Akan menjadi sangat mudah untuk segera merespons sesuatu yang kita temukan menjengkelkan di Twitter, Facebook, situs Web, atau blog, atau email yang kita terima. Kita terisolasi dari orang: Semua yang kita lihat adalah huruf pada layar. Tetapi Allah meminta kita untuk dapat melewati segalanya, segala pikiran, segala perkataan respons—melalui saringan kasih karunia-Nya. Hidup di zaman yang semakin digital sebenarnya menjadikan percakapan indi-

Tuhan meminta kita memproses segalanya—tiap pikiran, tiap kata—melalui saringan karunia-Nya. vidu secara langsung menjadi lebih penting, dan adalah amat penting bagi kita untuk meminta bimbingan Allah saat kita berbicara. Kadang-kadang saya harus memeriksa diri saya sendiri ketika saya merespons sesuatu. Saya dapat merespons dalam cara yang saya pikir cukup tenang, tetapi bisa saja saya tampak berlebihan bagi orang lain. Bahkan nada suara, atau intonasi, atau bagaimana sesuatu dikatakan, bisa melukai seseorang atau menempatkan mereka ke dalam suatu pertempuran.2 Perdamaian Surgawi dan Kebijaksanaan Kristiani

Dengan semakin dekatnya sesi Gene­ ral Conference, ini adalah waktu yang penting untuk mempertimbangkan nasihat bijak yang diberikan kepada kita dan berdoa untuk sekitar 2.700 delegasi yang akan memiliki suara. Suara mereka harus digunakan untuk memuliakan Allah, bahkan dalam diskusi ketika terdapat perbedaan pendapat. Kita sungguh-sungguh meminta semua anggota gereja untuk berdoa agar Allah akan mengurapi bibir kita dan sikap kita dengan kedamaian surgawi dan kebijaksanaan Kristiani dan menghormati satu sama lain, meskipun kita mungkin tidak setuju. Dalam persiapan untuk rapat tahunan 2014, para pemimpin kita memberikan daya tarik kuat, bahwa setiap orang berbicara dengan perilaku seperti Kristus: “Kami sebagai pimpinan General Conference dan divisi memohon kepada semua peserta rapat tahunan untuk menerima satu sama lain sebagai saudara dan saudari dalam Kristus terlepas dari beberapa perbedaan pendapat yang mungkin terlihat pada topik tertentu. Kami mengharapkan tabiat Kristus dan si-

kap saling menghormati dan rendah hati satu sama lain melalui kata-kata dan ke­ giatan-kegiatan selama Rapat Tahunan ini dan seterusnya.“3 Kita bersyukur kepada TUHAN karena kami menyaksikan bahwa Roh Kudus bergerak pada hati orang melalui pidato dan tanggapan mereka dalam rapat tahunan. Kita mengagungkan Allah atas hadirat-Nya, meskipun kita memiliki perbedaan pendapat yang kuat. Para pimpinan General Conference dan divisi akan membuat seruan yang sama dalam sesi General Conference, memohon agar Allah memberikan roh tabiat Kristus seperti ini. Apa pun hasilnya, proses ini akan menjadi kesaksian terbesar bagi dunia atas kuasa Roh Kudus yang mengendalikan hidup kita, bagaimana kita bisa menyikapi berbagai perbedaan dengan roh yang Kristus miliki. Bukan Sekadar Sopan Santun Politik

Kebijaksanaan dan karunia Kristiani, tentu saja tidak hanya terbatas pada forum-forum publik, tetapi telah dimulai dari rumah. Dengan nada seperti apakah kita menjawab pasangan dan anak-anak kita? Apakah kita keras hati dan menuntut, atau kita manis dan pemaaf? Dan di tempat kerja, apakah kita akan membuat tekanan untuk membuat tanggapan yang singkat dan terputus dengan sesama manusia? Ketika bertelepon, apakah kita menggunakan kebijaksanaan Kristiani, bukan hanya kesantunan politik? Apakah kita benar-benar menggunakan kebijaksanaan Kristiani dalam cara kita menanggapi email dan bentuk komunikasi lainnya? Sangat penting untuk mengingatkan diri kita bahwa sekali kata-kata keluar da-

05 - 2015 | Adventist World

9


PA N O R A M A

SEDUNIA

ri mulut kita, ujung jari kita, dengan sekejap saja, kata-kata itu akan pergi selamanya, dan hampir mustahil untuk menarik kata-kata itu kembali. Adalah sangat menolong jika kita berdoa dan berpikir tiga kali sebelum menulis sesuatu yang dapat menyakiti, atau mengatakan sesuatu yang mungkin akan memotong pembicaraan. Jadi, ketika Anda siap untuk berbicara, serahkan pikiran dan lidah Anda kepada Tuhan dan biarkan Dia menyaring apa yang akan Anda katakan, berikan respons yang akurat dan penting, tetapi dengan cara seperti Kristus. “Kristus sendiri tidak mengesampingkan satu kata pun dari kebenaran, tetapi Ia selalu mengucapkannya di dalam kasih. Ia mempergunakan taktik yang sangat bijaksana, dan ramah tamah dalam pergaulan-Nya dengan orang banyak. Ia tidak pernah kasar, tidak pernah mengeluarkan perkataan yang pedas, tidak pernah menyusahkan jiwa yang halus itu.“4 Sebagaimana kita melihat peristiwaperistiwa di dunia ini telah membuat skenario nubuatan terakhir, sangat penting untuk menyadari bahwa kita masing-masing mewakili Allah kita, secara umum dan pribadi, dengan roh perilaku rendah hati yang benar dan manis. Hal ini dapat terjadi hanya karena kita berada dalam persekutuan sehari-hari dengan Tuhan, meminta kebangunan dan reformasi dalam Roh- Nya. Sebagaimana kita menghadapi peristiwa penutupan sejarah bumi, kiranya ditulis dalam buku surga bahwa kita masing-masing berbicara dengan nada keyakinan, dengan kebijaksanaan dan kasih karunia Kristiani, semuanya hanya melalui kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam kita. n 1 Ellen G. White, Gospel Workers (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1915), hlm. 122. 2 Lihat Ellen G. White, Counsels for the Church (Nampa, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 1991), hlm. 175. 3 Dari para pemimpin General Conference dan divisi mengenai imbauan yang telah diputuskan, Oktober 2014. 4 Ellen G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 5, hlm. 380.

Ted N. C. Wilson adalah Ketua Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh General Conference.

10

Adventist World | 05 - 2015

Kisah GLOW: Giving Light to Our World Giving Light to Our World—GLOW—adalah sebuah inisiatif penjangkauan yang berasal California, Amerika Serikat, namun kini bercabang ke divisi lain di dunia. Ini didasarkan pada konsep anggota gereja mendistribusikan traktat GLOW secara gratis di setiap kesempatan. Hingga saat ini traktat dicetak dalam 45 bahasa. Berikut ini adalah sebuah cerita pendek dari Jerman dan Afrika Selatan yang menggambarkan kehidupan yang tersentuh oleh GLOW :

JERMAN: Saat bepergian dengan menggunakan kereta api dari Jerman ke Republik Ceko, seorang pemuda anggota gereja bertemu dan memiliki percakapan yang menyenangkan dengan seorang mantan guru bahasa Ceko. Dia memberinya buku The Great Controversy dalam bahasa Ceko, dan traktat GLOW “Steps to Health” dalam bahasa Jerman dan Ceko. Dia mengucapkan terima kasih terutama untuk traktat GLOW yang diterimanya dan mengatakan bahwa karena sudah dicetak dalam dua bahasa, ia berencana untuk menggunakannya sebagai materi kursus translasi pada kelasnya berikutnya.

AFRIKA SELATAN: Sepasang suami istri yang tinggal di Afrika Selatan sedang keluar untuk berbelanja ketika suami menyerahkan traktat GLOW berjudul “Talking to God” kepada seorang pemuda. Pemuda itu memandang traktat itu lalu berkata, “Saya telah menyadari pagi ini bahwa anak saya telah meninggal dunia.” Setelah mengungkapkan rasa simpati kami atas duka yang dialaminya, si suami memberinya traktat lain, satu-satunya yang tersisa padanya, dengan judul “Is There Hope After Death?” Kedua traktat ditulis dalam bahasa Afrika, bahasa asli pemuda itu. Si istri kemudian menyebut bahwa pertemuan itu adalah “janji temu Ilahi.” Cerita disusun oleh Pacific Union Conference, Amerika Serikat, Direktur GLOW Nelson Ernst dan koordinator International GLOW Kamil Metz. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang GLOW, kunjungi sdaglow.org. Untuk menonton video kesaksian GLOW, kunjungi vimeo.com/user13970741.


Vitamin D

KESEHATAN

SEDUNIA

Oleh Peter N. Landless dan Allan R. Handysides

Saya mencoba membaca sebanyak mungkin mengenai kesehatan. Banyak yang telah ditulis mengenai vitamin D, dan pada satu titik tampaknya vitamin D menjadi solusi “ajaib” bagi setiap penyakit. Apakah demikian? Saya membaca beberapa laporan yang saling bertentangan dalam beberapa artikel baru-baru ini.

V

itamin D, yang juga dikenal sebagai “vitamin sinar matahari,” memainkan peran penting dalam metabolisme kalsium dan kekuatan serta pembentukan tulang. Sebenarnya ada suatu hormon yang dihasilkan dalam tubuh yang tergantung pada paparan kulit kita ke ultraviolet (UV) sinar matahari (sehingga diberi nama “vitamin sinar matahari”). Awalnya, vitamin D dianggap sebagai nutrisi utama yang dapat membantu mencegah penyakit masa kanak-kanak yang dikenal sebagai rakhitis. Rakhitis adalah penyakit di mana pelunakan dan kelemahan tulang terjadi karena kekurangan vitamin D dan kelainan yang dihasilkan dalam metabolisme kalsium. Ketika ini terjadi pada orang dewasa, tulang menjadi dekalsifikasi dan kurang padat (atau kuat). Kondisi ini dikenal sebagai osteomalacia, kondisi yang mendahului osteoporosis. Vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium pada usus kecil. Hal ini juga mempengaruhi sel-sel tulang untuk melepaskan kalsium ke dalam darah untuk mempertahankan kadar kalsium dalam darah normal dan untuk merangsang pertumbuhan. Tulang adalah jaringan dinamis yang mengalami perubahan dan penguatan sepanjang waktu; Proses ini disebut “renovasi,” dan sangat penting dalam penyembuhan dan perbaikan patah tulang. Penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar sel-sel dalam tubuh manusia memiliki reseptor untuk vitamin D, di mana vitamin D menempel dan memicu proses tertentu dalam sel. Vitamin D memiliki metabolisme yang sangat kompleks dan banyak senyawa yang terkait. Substansi yang diproduksi di kulit (dan juga tersedia dalam

makanan dan suplemen) diubah di hati menjadi 25-hydroxyvitamin D, atau calcidiol. Ini dikonversi dalam ginjal sebagai bentuk aktif dari vitamin D, 1, 25-dihydroxyvitamin D3. Vitamin D larut dalam lemak dan membutuhkan lemak untuk penyerapan. Hal ini dapat disimpan untuk saat-saat kita tidak memiliki paparan sinar matahari (tergantung pada iklim, musim, pakaian, pemakaian tabir surya). Kita mendapatkan vitamin D terutama dari sinar matahari dan metabolisme pada kulit. Hanya beberapa jenis makanan, yang mengandung minyak ikan, cod liver oil, kuning telur, dan beberapa bentuk jamur (shiitake)—mengandung vitamin D secara alami. Makanan sumber utama kita adalah jenis makanan yang diperkaya, seperti susu, susu kedelai, yogurt susu atau kedelai, keju, jus jeruk, margarin, sarapan sereal, dan susu formula. Jika Anda diuji dan ditemukan rendah vitamin D setelah “meminum” dosis tambahan yang diberikan, suatu dosis pemeliharaan yang diperlukan adalah antara 800-2000 IU (international unit) setiap hari. Hal ini harus dilakukan di bawah pengawasan medis; setiap individu dapat merespons secara berbeda terhadap dosis itu. Tes tindak lanjut diperlukan untuk memastikan dosis tepat. Paparan sinar matahari bervariasi di seluruh dunia dan bahkan dalam masyarakat. Ada juga risiko kanker kulit yang dapat terjadi jika berhubungan dengan paparan sinar matahari yang berlebihan. Faktor-faktor berikut dapat berkontribusi untuk kadar vitamin D yang rendah: n Kurangnya paparan sinar matahari pada beberapa daerah, terutama di musim dingin.

n Kulit yang lebih gelap (mengurangi penetrasi UV). n Penurunan kemampuan kulit untuk memproduksi vitamin D pada usia tertentu. n Tabir surya (meskipun penting dalam mencegah kanker kulit, tabir surya dapat mengurangi produksi vitamin D hingga 99 persen). n Kurangnya asupan makanan sumber kalsium. n Obesitas (vitamin D bisa menjadi terperangkap dalam jaringan lemak). n Gangguan atau operasi usus atau n obat tertentu. n Gangguan fungsi hati atau ginjal. Bersamaan dengan kesehatan tulang, banyak studi observasi telah menghubungkan penyakit lain dengan rendahnya tingkat vitamin D. Penyakit-penyakit tersebut termasuk asma, arthritis, berbagai jenis kanker, dimensia, depresi, penyakit arteri koroner, hipertensi, parkinson, dan infeksi. Sebagian besar, uji klinis terkontrol sedang berlangsung, dan Institute of Medicine memprediksi bahwa kita akan memiliki jawaban yang lebih jelas pada tahun 2017. Sementara itu, diskusikan situasi dan kebutuhan Anda dengan ahli kesehatan Anda. Semoga Tuhan membimbing Anda dalam membuat pilihan kesehatan yang bijaksana! n

Peter N. Landless, seorang ahli kardiologi nuklir,

adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Allan R. Handysides, seorang ahli ginekologi, baru

pensiun, sebelumnya adalah Direktur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

05 - 2015 | Adventist World

11


R E N U N G A N

S

puluh Cara Menghancurkan Bumi,” menjadi sebuah topik panas. “Sepuluh Objek Paling Aneh di Alam.” “Sepuluh Cara Aman pada Masa Pensiun.” Menjadikan peringkat tertinggi untuk terakhir ini, daftar 10 teratas telah berkembang semakin populer di berita dan hiburan. Mengapakah Anda ingin pergi ke surga? Berikut adalah 10 alasan teratas saya.

7.

“Oh, Saya mengerti”: Surga akan menawarkan semua pemahaman dan kejelasan yang pernah menyulitkan kita. Segala hal yang keruh, pengalaman sulit yang membingungkan kita, yang telah kita pilih dengan iman tanpa melihat semua bagian, Allah akan menyelesaikannya dengan memuaskan kita. Kita akan tersenyum takjub ketika kita “mengetahuinya”—melihat hikmat dan kasih Allah kepada kita selama masa-masa paling sulit.

10. Hewan: Pada kunjungan ke Afrika baru-baru ini, saya 6. Penginjilan: Penginjilan di surga? Ya, semacam itu. dan keluarga saya mendapat kesempatan istimewa untuk mengPaulus mengatakan dalam Efesus 3:10 bahwa “pelbagai raamati langsung alam liar: Singa, Badak, Gajah, Kuda Nil, Macan Tutul, dan Cheetah. Di surga makhluk luar biasa seperti ini akan hidup bebas, tanpa predasi haus darah: “Serigala dan anak domba akan makan bersama-sama makan rumput, singa akan makan jerami seperti lembu.... Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku yang kudus“(Yes. 65:25).

9. Berkebun: Saya dan istri saya membuat percobaan yang berani dalam berkebun, tapi sayangnya ibu jari kami lebih cok-

gam hikmat Allah” yang dapat diketahui “pemerintahpemerintah dan penguasa-penguasa di sorga”; sesuatu yang mereka tidak tahu tentang Tuhan. “Bagaimanakah rasanya diampuni?” Mereka akan bertanya. “Bagaimanakah rasanya ketika menghadapi cobaan yang runcing dan dalam, dan bagaimana untuk mengatasinya?” Saya tak sabar untuk menceritakannya, dengan semangat yang berkobar-kobar, menceritakan apa yang Penebus telah lakukan bagi saya, dan bagaimana rasanya diselamatkan dari dosa dan dari planet ini.

lat dari warna hijau (kotor). Saya tak sabar untuk dapat berkebun dan memakan hasil dari apa yang ditanam (ayat 21).

5. Persekutuan: Kita akan menikmati persahabatan terindah yang pernah kita peroleh, terutama dengan teman-te-

8. Belajar: Kegiatan akademik bersama dengan penyelidikan dan eksplorasi yang konstan merangsang pikiran saya. Surga

man melalui pengalaman bersama. Kita akan tahu apa artinya menghadapi mesin penganiayaan Iblis pada akhir zaman, melewati godaan terburuknya, dan telah dikalahkan oleh darah Anak Domba (Wahyu 14:3; 12:11).

akan menyediakannya dalam jumlah tak terbatas, dan tanpa kesulitan, pertanyaan-pertanyaan intelektual akan di luar batas.

10

Alasan Tertinggi Saya Ingin ke Oleh Bill Krick

12

Adventist World | 05 - 2015

Surga


Jelas ada sesuatu yang kita sebagai manusia dapat bagikan bersama makhluk surgawi.

4. Pemusnahan Penderitaan/Ketidakadilan/Kematian: Tidak ada biopsi sel-sel ganas, kelemahan, atau lutut yang terluka. Tidak ada lagi penyalahgunaan kekuasaan atau penindasan, yang kuat mengambil keuntungan dari yang lemah. Tidak ada lagi perceraian, penyalahgunaan, perdagangan. Tidak ada lagi perang penjajahan. (Dan tidak akan ada lagi laporan berita tentang semua ini.) Bahkan, Yohanes mengatakan bahwa ia menyaksikan “Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api” (Wahyu 20:14). Kematian dan kuburan (semua rasa sakit yang terkait dengan hal itu sebagai realitas yang kita alami atau amati) akan berhenti, musnah oleh keputusan yang Mahakuasa.

3.

Bertemu dengan Banyak Orang yang Saya bawa untuk Memilih Tuhan: Saat kita mata melihat mereka, akan membawa sukacita. “Mereka yang ditebus akan bertemu dan mengenali mereka yang perhatiannya tertuju kepada Juruselamat. Diberkatilah pembicaraan yang terjadi pada jiwa-jiwa ini! ‘Saya adalah orang berdosa,’ seseorang akan berkata, ‘tanpa Allah dan tanpa harapan di dunia; lalu Anda datang kepada saya, dan menarik perhatian saya kepada Juruselamat mulia sebagai satusatunya harapan saya. Dan saya percaya kepada-Nya. Saya bertobat dari dosa-dosa saya... Dan sekarang saya melihat-Nya muka dengan muka. Saya diselamatkan, diselamatkan selamanya, selamanya akan melihat Dia yang saya cintai.’”1 Ketika saya masih di akademi, seorang teman mahasiswa hendak dibaptis. Guru kimia saya mendekati saya dan berkata: “Sadarkah engkau bahwa ia memilih untuk membaktikan hidupnya kepada Tuhan karena pengaruh yang engkau berikan?” Saya terkejut. Saya tidak merasa seolah-olah saya telah melakukan sesuatu. Tapi saya sangat gembira ketika saya tahu bahwa saya bisa membawa orang lain kepada Tuhan. Di surga, menelusuri benang-benang jaring pengaruh besar akan mengungkapkan bagaimana kita membawa orang lain kepada kerajaan kekal. Kita akan bertemu dengan mereka yang akan berkata kepada kita, “Anda tidak ingat apa yang Anda lakukan ketika itu, tapi inilah yang terjadi.... Saat itu adalah titik balik dalam hidupku, dan di sinilah aku sekarang!“

aku istirahat, Setan!“ Tapi dia tidak memberikan istirahat tersebut. Dia mengkhususkan diri dalam upaya untuk mengganggu, menghasut, menggoda, dan mengancam. Tapi di surga, segalanya berakhir baginya. Segala pertempuran kita sehari-hari akan lenyap. Kontroversi besar akan berakhir. Dia dan rekan-rekan pemberontak itu akan dikeluarkan dari surga. Di bumi ini ada kalanya kita pun mengalami kedamaian. Kadang-kadang Tuhan tidak mengizinkan Setan menghampiri ke kita. Tapi biasanya Allah memberi Setan kebebasan untuk menggoda dan mengganggu kita. Di surga nanti akhirnya kita dapat membebaskan penjaga kita, tak perlu untuk takut trik apa pun, perangkap, dan penyergapan dari musuh. Hari-hari kita akan diisi dengan kedamaian murni tanpa adanya gangguan.

1.

Memandang Allah Muka dengan Muka! Alkitab menyajikan puncaknya dalam Wahyu 22: 4: “Mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.” Seluruh sejarah penebusan mencapai puncaknya saat kita bertemu Allah kita dan melihat wajah-Nya. Ini adalah peristiwa untuk apa kita diciptakan. Ini menggenapi eksistensi kita. Meskipun “tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah” (Yohanes 1:18), dan meskipun ia berdiam “bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia” (1 Tim. 6:16), namun Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka (Wahyu 21:3). Pelayanan doa tidak akan ada lagi. Tak akan ada lagi rantai doa, tidak ada lagi hari puasa dan doa, tidak ada lagi pekan doa. Sebagaimana yang ditulis oleh seorang penyair: “Selamat tinggal, selamat tinggal, jam berdoa.” Sebagai gantinya, syairnya akan menjadi “Muka dengan Muka Nanti”. “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar” (1 Kor. 13:12). Di sini Paulus tidak memikirkan kilau cermin pada zaman ini yang dengan hati-hati dihapus dengan pembersih kaca, melainkan cermin yang ada pada abad pertama masehi di Palestina: Logam mengkilap. Gambar yang tidak lengkap dan kadang-kadang terganggu oleh mereka yang sedang memperhatikannya, membuat ilustrasi yang sempurna tentang betapa sedikit yang kita ketahui, betapa sedikit yang kita lihat mengenai Allah. “Tapi kemudian,” ia melanjutkan, kita akan melihat “muka dengan muka.” Ini adalah puncak dari grafik, alasan teratas mengapa saya ingin pergi ke surga, yaitu adalah untuk melihat Yesus muka dengan muka. Mengapakah Anda ingin pergi ke surga? n 1 Ellen 2 Ellen

G. White, Gospel Workers (Washingon, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1915), hlm. 518. G. White, Alfa dan Omega (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 1, hlm. 422.

2.

Tidak Ada Lagi Ular: Tidak akan ada ular di pohon yang mendesak propaganda mengapa kita harus makan buah terlarang. Karena Setan adalah “biang keladi segala dosa yang telah menyebabkan kematian Anak Allah,”2 ketidakhadirannya akan membuat perbedaan nyata. Saya tidak sabar untuk melihatnya kalah. Sering saya ingin sekadar menikmati waktu saya di sini di bumi tanpa menghadapi godaan: Kadang-kadang saya katakan kepadanya, “Pergi dan tinggalkan aku sendiri! Biarkan

Bill Krick melayani sebagai Direktur Penerbitan bagi Konferens California Tengah di Amerika Serikat. 05 - 2015 | Adventist World

13


K E P E R C AYA A N

DASAR

Oleh Harold Alomía

P

ada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah “(Yohanes 1:1). Ayat ini merupakan salah satu ayat yang paling terkenal dan disukai dalam Alkitab. Ini mengungkapkan dengan jelas esensi iman kita yang samar-samar. Bahkan, seluruh pasal pertama dari buku Yohanes merupakan uraian Kristologis mendalam yang menawan hati para pembaca lagi dan lagi. Ini menggambarkan Firman dalam Keilahian dan kekekalan-Nya. Firman Allah berfungsi sebagai Pencipta, yang dinyatakan oleh fakta sederhana yang dalam bahwa “tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang telah jadi” (ayat 3). Tapi Yohanes 1 menyelam lebih jauh lagi kepada gambaran Firman. Pasal ini mengajak kita bukan hanya untuk merenungkan arti keagungan kebesaran-Nya; lebih lanjut memungkinkan kita untuk melihat bahwa Firman tidak hanya transenden tetapi juga imanen. Firman adalah kekal; Dia tidak terikat oleh alam; Dia di luar dunia ini, tetapi Dia menyingkirkan penghalang dan “membuka kemah-Nya” bersama kita.1 Firman datang kepada ciptaan-Nya dan terlibat dalam kehidupan ciptaan-Nya dengan demikian Dia hidup di antara kita. Dia tidak menikmati sesuatu yang terisolasi aman dan utopia, Dia tidak mengenakan sebuah pakaian steril untuk menghindari kontaminasi, tetapi Dia mengosongkan diri-Nya dari semua yang seharusnya menjadi hakNya, sehingga Ia dapat hidup di antara mereka yang memberontak dan melawan-Nya, agar dengan demikian Ia dapat membawa wahyu Allah. Singkatnya, Firman menjadi manusia, dan diam di antara kita; yang kekal menjadi tidak kekal, dan keilahian-Nya dikosongkan untuk menjadi manusia. Tidak Ada Sambutan Hangat

Yang menyedihkan adalah bahwa misi Firman itu disambut oleh ketidakpedulian atau penolakan secara jelas. “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya” (ayat 11). Untungnya, ada orangorang yang melihat-Nya, Yohanes berseru, “Kita telah melihat kemuliaan-Nya” (ayat 14). Mereka yang melihat Firman yang telah diberikan, melalui kata-kata dan waktu, pesan yang diungkapkan adalah apa yang menjadi komponen utama bagi iman kita, alasan utama mengapa kita disebut “Kristen.” Dengan sebutan kita, kita bersaksi mengenai iman kita; lebih baik lagi, siapa yang kita ikuti. Yesus adalah tokoh sentral dari pergerakan Adventi. Kalau bukan karena-Nya, kebangkitan-Nya, rasul Paulus menegaskan dengan tegas, “sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu” (1 Kor. 15:14). Kristus datang ke dunia dengan suatu tujuan, sebuah misi

14

Adventist World | 05 - 2015

Kristus yang Tidak Tertandingi PASAL 4 yang dijelaskan oleh Rasul Paulus sebagai pelayanan pendamaian. Fakta yang mengejutkan adalah bahwa Allah adalah satu-satunya yang memulai perdamaian dengan manusia, padahal umat manusialah yang pertama memutuskan hubungan dengan Allah.2 Yesus adalah sarana utama di mana rekonsiliasi terjadi; tanpa Dia, hidup hanyalah sekadar niat baik dan imajinasi yang sia-sia. Tanpa Yesus kita tidak ada artinya. Imam Besar Kita yang Dapat Dijangkau

Lebih jauh lagi, Yesus bukan hanya sebagai Tuhan, Pencipta, dan Juru Damai; Dia mengambil penebusan umat manusia. Kristus tidaklah duduk di atas alas yang tinggi seperti halnya selebriti yang tak dapat didekati. Dalam rencana-Nya Dia menjadi Seorang yang menguatkan kita melalui iman kita. Kitab Ibrani mengungkapkan kebenaran yang kuat bahwa Kristus tidak hidup sempurna hanya untuk memperbesar hakNya, tapi benar-benar untuk membantu kita dalam hidup kita.3 Kristus adalah Pencipta, Penebus, Juru Damai, dan Juruselamat yang menopang kita. Sehingga tidaklah mengherankan jika kemudian penulis yang sama yang menggambarkan Kristus seba-


Sejak awal hingga akhir, iman kita hanyalah mengenai Yesus. gai tokoh yang menopang perjalanan rohani kita juga menggambarkan Kristus sebagai Oknum yang “menyempurnakan” iman kita (Ibr 12:2).4 Gagasan mengenai penyempurnaan, daripada menunjuk kepada keadaan tertentu untuk melintasi garis finish tertentu, adalah konsep pertumbuhan yang lebih dinamis. Ini menyoroti proses pendewasaan di mana Kristus, Dia yang memulai iman kita, adalah Dia yang membawanya hingga akhir. Dari awal sampai akhir, iman kita seluruhnya adalah mengenai Yesus. Pemusatan Kristus dalam pekabaran kita dipertegas oleh penjelasan Ellen White yang cemerlang tentang bagaimana kita harus menyampaikan kabar kebenaran kepada dunia: “Pengorbanan Kristus sebagai pendamaian bagi dosa adalah kebenaran besar di antara semua kebenaran lainnya. Supaya dapat dipahami dan dihargai dengan benar, setiap kebenaran dalam Firman Allah, dari Kejadian sampai Wahyu, harus dipelajari dalam terang yang mengalir pada salib Golgota. Saya persembahkan kepada Anda suatu monumen karunia terbesar dan suatu pembaruan, keselamatan dan penebusan, Anak Allah yang terpaku di kayu salib. Hal inilah yang menjadi dasar dari setiap khotbah yang diberikan oleh para pendeta kita.“5 Suatu pernyataan menakjubkan tentang sentralisasi Yesus dalam pekabaran kita dan dalam hidup kita! Dari Kejadian sampai Wahyu, Ia ada dalam semuanya. Dan ketika kita mem-

Anak

buat deklarasi teologi hidup ini, realitas yang jelas melampaui sekadar kertas komentar, menjadi pengalaman hidup kita, kita melakukannya dengan baik untuk mengingat bahwa Yesus memang ada di dalam segala sesuatu. n 1 Istilah eskenosen dapat diterjemahkan secara harfiah sebagai aksi berusaha menarik kemah, gambaran yang jelas tentang hidup di antara umat manusia dan melakukan perjalanan bersama umat manusia. 2 “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami” (2 Kor. 5:19). 3 “Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai“ (Ibr. 2:18). 4 Teleiotes: Orang yang membuat sesuatu mungkin diselesaikan dengan berhasil. Orang yang menyelesaikan, Penyempurna. Yesus yang memulai iman kita dan Ia juga yang membawanya hingga akhir, sampai selesai. Berdasarkan J. P. Louw and E. A. Nida’s Greek-English lexicon, teleiotes, 68,24, Sesuai Software Alkitab. 5 Ellen G. White, Gospel Workers (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1915), hlm. 315.

Harold Alomía adalah seorang pendeta dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh College View di Union College Lincoln, Nebraska, Amerika Serikat. Ia menikah dengan Rosie, seorang fotografer paruh waktu.

Allah Anak yang kekal menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui Dia segala sesuatu diciptakan, sifat Allah terungkap, keselamatan umat manusia dicapai, dan dunia dinilai. Selamanya benar-benar adalah Allah, Dia juga menjadi manusia sejati, Yesus Kristus. Dia dikandung dari Roh Kudus dan lahir dari

perawan Maria. Dia tinggal dan mengalami pencobaan sebagai manusia, tetapi dengan sempurna memberi teladan kebenaran dan kasih Allah. Dengan mukjizat-Nya Ia menyatakan kuasa Allah dan terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan Allah. Ia yang menderita dan mati secara sukarela di kayu salib bagi dosa kita dan di tempat kita, telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan naik untuk melayani di bait suci surgawi bagi kita. Ia akan datang kembali dalam kemuliaan-Nya untuk membebaskan umat-Nya dan memulihkan segala sesuatu. (Yohanes 1:1-3, 14; Kol. 1:1519; Yohanes 10:30; 14:9; Rm. 6:23; 2 Kor. 5:17-19; Yohanes 5:22; Lukas 1:35; Filipi 2:5-11; Ibr. 2:9-18; 1 Kor. 15:3, 4; Ibr. 8:1, 2; Yohanes 14:1-3.) 05 - 2015 | Adventist World

15


C E R I TA S A M P U L

BIARKAN MEREKA DATANG: Program bimbingan pendidikan di Myanmar membantu siswa agar berprestasi.

Oleh James H. Park

MEMBERI MAKAN

5.000 KALI

Melayani 4 kelompok populasi terbesar yang sulit dijangkau

B

ayangkanlah suatu tantangan untuk sebuah katering makanan yang harus memberi makan di sebuah pusat konvensi terbesar di bumi ini. Ada ribuan kelompok orang bertemu dalam bangunan besar ini, dan mereka semua harus diberi makan. Kemudian orangorang itu merasa lapar, Anda menyediakan makanan yang baik, tapi ada masalah besar. Meskipun Anda melakukan yang terbaik untuk memberi makan orang banyak yang lapar, jarang kita temui salah satu dari orang banyak tersebut yang menyatakan sedikit saja rasa puasnya kepada resep terbaik Anda! Jadi suatu hari perusahaan katering kecil Anda1 mendapat kabar dari kantor pusat sedunia bahwa disediakan dana khusus2 untuk memilih dan melatih 60 orang koki selama kurun waktu lima tahun.3 Tujuannya adalah agar dapat menyediakan hidangan lezat untuk empat kelompok utama yang bertemu di convention center.4

16

Adventist World | 05 - 2015

Membuat Masakan Daerah

500.00

Sekarang Anda harus menyadari bahwa artikel ini benar-benar bukan tentang sebuah perusahaan katering nyata atau pelatihan koki. Melainkan adalah kisah inisiatif yang dipandu Allah untuk menjangkau empat kelompok utama, Buddha, Tionghoa, Muslim, dan penduduk kota yang berasal dari Asia. Ini juga adalah tentang kisah sebuah lembaga pendidikan kecil, Adventist International Institute of Advanced Studies (AIIAS), yang terletak di Filipina, yang memiliki impian besar dan diberkati dengan dana khusus melalui persepuluhan yang diterima General Conference tahun 2007. Dengan keajaiban kasih karunia Allah, kelas pertama dimulai pada hari Senin, 20 September 2010, persisnya dihadiri oleh 60 pendeta. Para koki terbaik, profesor dari seluruh dunia yang didatangkan untuk mengajarkan siswa bagaimana untuk menyiapkan makanan lezat bagi masing-masing kelompok. Sekitar sepertiga dari siswa berfokus untuk

memberi resep yang lezat kepada kaum Buddha, sepertiga lainnya menyiapkan masakan Tionghoa, dan sepertiga sisanya pergi ke kota mencoba untuk mencari tahu apa yang sesuai dengan selera kaum Muslim. Sambil menghabiskan waktu tiga tahun bersama di kampus pusat, salah satu dari pertemuan tahunan itu telah ditemukan koki untuk kaum Buddha di Bangkok, Thailand, koki untuk kaum Tionghoa di Hong Kong, dan ahli masak untuk kaum Muslim di Jakarta, Indonesia. Mereka menghabiskan enam minggu untuk mencoba menemukan selera penduduk kota dan mengasah kemampuan memasak mereka bersama-sama. Para koki pendeta itu dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk membuat resep sederhana dan mudah digunakan untuk jutaan anggota koki dalam usaha mereka mencoba yang terbaik dalam memberi makan lebih dari 2,5 miliar (5.000 kali 500.000)5 orang lapar, yang belum dijangkau yang dibawa ke convention center. P HOTOS :

J a m e s

H .

Pa r k


HARAPAN DI ATAS RODA: Mobil ini digunakan dalam pelayanan kesehatan untuk menjangkau orang Tionghoa yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Proyek Big 4 Mahasiswa

Banyak misionaris dari berbagai denominasi telah menghabiskan lebih dari 100 tahun mencoba untuk menarik masyarakat Buddha asli Thailand dengan makanan Kristen, dan hanya mendapatkan sedikit keberhasilan bahkan tidak sama sekali. Miliaran orang di Tiongkok belum pernah bertemu dengan satu orang Kristen pun sepanjang hidup mereka. Hambatan-hambatan teologi dan sosiologi yang tinggi berdiri di antara Kristen dan Islam, hal ini membuat kita merasa tertantang untuk memberikan pelayanan kasih kepada mereka. Di atas semua tantangan ini, batasbatas umat Advent yang kecil yang tercipta dalam wilayah luas ini membuat upaya kita untuk memberi makan pada jendela 10/40 seperti meletakkan sebuah meja kecil makanan di lokasi parkir pada sisa seperempat waktu pertandingan Super Bowl atau paruh kedua final sepak bola Piala Dunia. Perhatikan angka pada tabel yang dicatat dalam Laporan Statistik General Conference Tahunan 2012, yang menunjukkan seberapa kecil jejak kita di

000

daerah yang luas dan sangat beragam ini.6 Sampai dengan beberapa tahun yang lalu, satu-satunya cara untuk menghasilkan brosur dan bahan yang menarik, berwarna, (yang disesuaikan dengan minat penduduk setempat) adalah untuk melibatkan penerbit dengan mesin cetak besar yang diperlukan untuk menghasilkan ribuan kopi eksemplar. Dengan munculnya laptop dan printer inkjet sekarang di Asia dengan harga yang cukup terjangkau, para pendeta di daerah dapat membuat dan mencetak bahan dengan biaya yang sangat rendah yaitu 500 eksemplar per 1 dolar AS. Oleh karena itu, revolusi pencetakan ini telah menyebabkan desentralisasi dramatis produksi bagi bahan material. Para pendeta koki lokal (local chefpastor), yang kebanyakan dari mereka menyandang gelar master, harus didorong untuk mulai membuat “piring� bagi komunitas lokal mereka sendiri. Pembentukan bahan lokal dan kontekstual sesuangguhnya adalah apa yang Yesus lakukan ketika Ia berjalan dan mengajar di Israel. Menurut Ellen White, “sebagai Guru Agung, Ia [Yesus] mencari jalan kepada orang banyak dengan cara yang paling lazim mereka pahami.�7

Pendeta yang Diurapi

Jemaat

Keanggotaan Jemaat

Sebagai bagian dari proses kreatif berfokus pada tantangan komunitas Big 4 dalam jendela 10/40, setiap siswa harus mengembangkan proyek materi konstektual baik secara individu atau pun kelompok untuk situasi pelayanan khusus mereka. Pada tahun 2013 profesor AIIAS mengunjungi semua siswa di ladangnya masing-masing untuk mengetahui dengan pasti tantangan mereka dan membantu membimbing mereka dalam memilih dan mengembangkan proyek yang sesuai. Setiap siswa atau kelompok harus menulis makalah akademis ringkas yang menjelaskan prinsip-prinsip yang mereka gunakan untuk mengembangkan bahan. Profesor mengevaluasi setiap proyek (termasuk kertas dan materi yang dikembangkan) dan menandatangani lembar persetujuan. Setelah proyek-proyek mereka selesai, siswa Big 4 teratas diumumkan atas kesuksesannya dalam melayani melalui suatu pameran di kampus AIIAS pada tanggal 6 Maret 2014, sehingga menyebabkan lebih banyak diskusi tentang pendekatan pelayanan yang kreatif dan menginspirasi mahasiswa lain untuk berpikir kreatif dalam misi kontekstual. Beberapa proyek terbaik kemudian dibawakan kepada para pemimpin dunia gereja Advent pada Pertemuan Tahunan \ Penginjilan pada 11 Oktober 2014. Berikut ini adalah ikhtisar dari beberapa proyek, yang telah dikembangkan dan saat ini sedang digunakan untuk menjangkau berbagai orang pada jendela 10/40.

Estimasi Rasio Populasi Populasi (2012) per Anggota

Di Dalam Jendela 10/40

1.810

10.268

2.837.444

4.692.677.000

1.654

Di Luar Jendela 10/40

11.658

64.031

15.044.047

2.364.398.000

157

05 - 2015 | Adventist World

17


C E R I TA S A M P U L Menjangkau Buddhis

Mongolia: Rainbow Bible Study

Guides: Pengantar panduan belajar Alkitab ini dikembangkan oleh seorang pendeta dari Ulan Bator, Mongolia. Ini adalah set pertama pelajaran Alkitab yang dikembangkan untuk bidang yang baru muncul dari Mongolia, dan didasarkan pada warna pelangi. Pelangi ini memiliki makna budaya yang mendalam di Mongolia, dan masing-masing warna yang berbeda menggambarkan kebenaran Alkitab. Thailand: Materi Pelatihan Kelompok Kecil: Materi pelatihan kelompok kecil ini dikembangkan oleh tiga pendeta dari Thailand. Karena merasa perlunya mengembangkan kelompokkelompok kecil di pusat perkotaan Thailand, pendeta tersebut membuat materi yang dinamis dan kontekstual untuk melatih para pendeta dan anggota dalam memulai dan memelihara kelompok kecil.

FILIPINA: Delapan Berkat Besar: Kedelapan brosur berwarna-warni dikembangkan oleh dua dosen dan staf pekerja untuk Philippine Frontier Mission. Brosur ini berisi berkat tradisional Tionghoa seperti kekayaan, keluarga, dan kemakmuran dan memberi mereka segala yang lebih asli dalam spiritual dan Alkitab. Menjangkau Kaum Muslim

Indonesia: Panduan Pelajaran Alkitab: Empat orang pendeta Indonesia mengembangkan serangkaian pelajaran Alkitab yang sangat kontekstual berdasarkan pahlawan rakyat suatu bangsa minoritas Jawa Tengah. Mereka juga mengisi MP3 player murah dengan lagu dan bahan-bahan lokal untuk memberi pelajaran kepada orang yang tidak mampu membaca.

Menjangkau Tionghoa

Shanghai: Pelajaran Alkitab Tahun Kuda: Ini adalah sebuah buku studi Alkitab yang dikembangkan dan dicetak oleh istri seorang kepala sekolah musik Advent di Shanghai, Tiongkok. Pelajaran yang didasarkan pada tahun kuda, yang memberikan gambaran luar biasa dan dicetak secara lokal. Indonesia: Chinese Family Network Goal Device: Pendeta dari gereja Tionghoa di Kota Makassar, Indonesia, membangun sebuah perangkat yang mencoba untuk memanfaatkan jaringan keluarga yang luas dalam masyarakat Tionghoa. Melalui perangkat ini anggota keluarganya yang berasal dari Tionghoa diimbau untuk mendaftarkan semua anggota keluarga langsung maupun lainnya, lalu berdoa dan bekerja untuk pertobatan mereka. Malaysia: China the Wonderland: Sumber yang menarik ini dikembangkan oleh seorang mahasiswa dari Malaysia. Ini adalah fitur sebuah Program Sekolah Alkitab Liburan lengkap baik berdasarkan budaya Tionghoa maupun Inggris, yang berdasarkan ciri khas Tionghoa terkenal dengan suatu program, lagu, kerajinan, dan panduan guru yang bersemangat.

18

Adventist World | 05 - 2015

LAMA DAN BARU: pendekatan yang sangat kreatif ini dilakukan oleh seorang pendeta dari Indonesia, yang menggunakan boneka tradisional Jawa terkenal (wayang) dengan cerita tradisional yang diberi sentuhan baru untuk menanamkan benih iman. P HOTO :

A I I AS

Indonesia: Pertunjukan Boneka Tradisional Jawa: Seorang pendeta mengembangkan upaya penjangkauan yang menarik berdasarkan boneka tradisional lokal yang masih sangat populer di masyarakat. Mengambil cerita tradisional terkenal sebagai titik tolak, ia telah mengubah cerita ini dengan sedemikian rupa sehingga orang mulai memahami dasardasar iman. Malaysia: Pelajaran Makanan Alkitab yang Terkenal: Seorang pekerja dari Misi Sarawak membuat alat belajar berwarna-warni dan kreatif yang menampilkan makanan terkenal dari daerahnya. Sebuah latar belakang makanan diberikan, serta gambar dan resep. Pelajaran rohani kemudian diambil dari makanan, memberikan jalan yang unik untuk melibatkan penduduk lokal. FILIPINA: Penjangkauan Mahasiswa Muslim: Seorang pendeta Filipina, bersama-sama dengan administrator perguruan tinggi, menciptakan seri perkuliahan bagi mahasiswa dari sebuah universitas Islam besar di Filipina selatan yang dise-


AS A I I

KEANEKARAGAMAN DAN KREATIVITAS: Empat contoh dari Indonesia, Malaysia, Mongolia, dan Filipina yang menggunakan pendekatan kontekstual untuk menceritakan kisah yang telah “lama sekali.”

but Ayat Allah. Melalui 12 ceramah, yang mencakup makalah profesional dan ujian, siswa Muslim diperkenalkan dengan spiritualitas yang sebenarnya melalui ayat-ayat Al-Quran. Menuju Masa Depan

Pendanaan awal Big 4 menyediakan anggaran untuk peluncuran proyekproyek ini. AIIAS telah bekerja keras bersama dengan mahasiswa dan berbagai departemen gereja Advent di kawasan ini untuk memastikan bahwa siswa dan proyeknya didukung dengan baik. Melalui pengelolaan yang cermat dari dana awal, sebesar 150.000 dolar AS, yang tersisa akan digunakan untuk melaksanakan peluncuran proyek dan menambah akuisisi perpustakaan AIIAS di daerah ini. Penjangkauan Metro Manila 2014 bersama Ketua General Conference Ted N.C. Wilson sangat mendukung dengan disediakannya modul pelatihan. Penelitian utama dalam mengenali dan melayani umat Buddha melalui pelayanan acara pemakaman mereka sudah dimulai. Tiga tahun dikhususkan untuk mengembangkan kurikulum khusus bagi umat Buddha, Cina, dan pekerjaan kepada kaum Muslim di jendela 10/40. Rencana pembagian biaya telah dikembangkan antara program Big 4, Divisi Asia Pasifik Selatan, dan Pusat Agama Asia Timur, yang terletak di Bangkok, Thailand, dalam rangka meningkatkan efektivitas dana.

Proyek ini juga memiliki visi program pelatihan tahunan bagi para pendeta di Myanmar, daratan Tiongkok, Indonesia, dan Malaysia. Di Indonesia, pendeta akan diajarkan bagaimana untuk lebih memahami kaum mayoritas dan menyajikan kasih Tuhan dalam konteks tertentu. Ribuan tahun yang lalu, pada penghujung pelayanan sangat panjang saat itu, Yesus meminta para murid-Nya yang kelelahan untuk memberi makan 5.000 orang (ditambah perempuan dan anakanak) di suatu tempat terpencil. Dalam waktu yang cepat, mereka hanya mampu mengumpulkan makan siang yang hampir basi milik seorang anak laki-laki, lima ketul roti dan dua ekor ikan kecil. Tapi sebagaimana tangan manusia yang rendah hati membawa makanan yang sedikit itu ke tangan Yesus yang berkuasa, ada suatu kilatan kekuatan yang berkuasa seperti yang terjadi pada Kejadian, sehingga jumlah yang sangat sedikit itu digandakan sampai “mereka semuanya makan sampai kenyang” (Mat. 14:20). Sinar matahari akan segera berada pada convention center yang besar itu. Ada miliaran orang yang harus diberi makan, dan persediaan kita hanya sedikit. Marilah kita bawa dalam iman apa pun yang kita miliki dan menempatkannya di tangan Kristus yang terluka oleh paku, agar Ia melipatgandakan potongan yang terkecil menjadi roti segar ha-

ngat untuk memberi makan 5.000 kali 500.000 orang. n 1 Adventist International Institute of Advanced Studies (AIIAS) adalah lembaga General Conference berlokasi dekat Manila di Filipina. Menawarkan gelar sarjana di bidang bisnis, pendidikan, kesehatan, dan agama. 2 AIIAS menulis proposal pada tahun 2009 untuk menerima dana persepuluhan yang khusus ditujukan untuk mendidik 60 pendeta dan mengembangkan materi-materi bagi Asia. 3 Program ini, yang melibatkan AIIAS memberikan master dalam pelayanan 60 pendeta, disebut proyek Big 4 karena memberi instruksi praktis tentang bagaimana untuk mencapai kaum Buddha, Tionghoa, Muslim, dan penduduk perkotaan dalam jendela 10/40. 4 Untuk mendapatkan artikel yang sangat baik yang mengutip tantangan besar yang dihadapi gereja Advent pada jendela 10/40, silahkan baca buku Mark A. Kellner, “Statistics Reveal Massive Adventist Missions Challenge, Leaders Say,” di http:// archives.adventistreview.org/article/6675/ archives/issue2013-1527/27-cn-statistics-reveal-massiveadventist- missionschallenge-leaders-say. 5 Walaupun saat ini hampir 5 miliar orang yang hidup di jendela 10/40, setengah dari padanya, atau 2,5 miliar (5.000 kali 500.000), dianggap “belum terjangkau.” Silahkan kunjungi Joshua Project untuk mendapatkan gambaran yang sangat baik tentang jumlah orang yang belum terjangkau di http:// joshuaproject.net. 6 http://documents.adventistarchives.org/Statistics/ASR/ ASR2014.pdf. 7 Ellen G. White, Membina Keluarga Sehat, (Bandung: Indonesia Publishing House, 2004), hlm. 17.

James H. Park, adalah

profesor Discipleship and Mission in the Applied Theology Department AIIAS dan juga menjabat sebagai direktur proyek Big 4. Ia melayani di daerah Los Angeles selama 25 tahun sebelum menerima panggilan untuk mengajar di Seminari Teologi AIIAS.

05 - 2015 | Adventist World

19


K E H I D U PA N

ADVENT

Oleh Maria Lombart

Pengalaman

Penderitaan Pelajaran yang diperoleh oleh kerasnya kehidupan

K

adang-kadang Tuhan mengizinkan kita mengalami sesuatu yang menyakitkan, bukan karena Ia memperoleh kesenangan dari penderitaan kita, tetapi karena ada pelajaran yang dapat diajarkan-Nya hanya dalam kobaran api. Pelajaran yang Menyakitkan

Saya merasa lebih dekat kepada Bapa saya ketika saya menderita. Saya tahu secara naluri bahwa meskipun saya tidak dapat lari kepada-Nya dan merasa bahwa lengan-Nya berada di sekitar saya, saya bisa mencurahkan isi hati saya kepada-Nya melalui air mata, melalui kata-kata yang tak terdengar, bahkan melalui pertanyaan amarah, dan Dia adalah tempat yang aman bagi saya (lihat Mazmur 62:8). Menjadi lebih dekat dengan Bapa surgawi adalah sesuatu yang selalu saya usahakan. Dan ketika saya tidak merasa sedih, rasa sakit, dan penderitaan, saya menyadari bahwa Dia menggunakan keadaan ini untuk membantu saya mengembangkan persahabatan bersama-Nya yang lebih akrab dari sebelumnya. Tidak Selalu Seperti yang Kita Inginkan

Allah tidak berjanji bahwa Dia akan mengabulkan segala keinginan kita setelah kita menanggung penderitaan tersebut. Kadang-kadang, kita mendapatkan pelajaran yang sulit untuk dipahami, yang hasilnya tidak selalu seperti yang kita harapkan. Saya cenderung berusaha untuk menjadi seseorang yang men-

20

Adventist World | 05 - 2015

cari pahala setelah mengalami ujian. Saya bisa saja bersabar dan menghadapi masa-masa sulit selama saya tahu bahwa saya akan menerima apa yang saya inginkan setelah semuanya berlalu. Sayangnya, tidaklah demikian. Atau mungkin, untungnya Tuhan mengetahui isi hati kita. Kadang-kadang keinginan kita sejalan dengan rencana-Nya bagi kita; kadang-kadang juga tidak. Mungkin kita perlu belajar untuk hidup di tempat yang kosong sementara waktu sampai kita siap menerima karunia Allah yang jauh lebih indah bagi kita. Kita harus berjalan dengan iman, percaya bahwa Allah menginginkan yang terbaik bagi kita, dan jangan mencoba untuk mendahului dan menciptakan takdir kita sendiri dengan kesanggupan kita yang lemah untuk memahami diri kita sendiri. Membangun Empati

Ketika saya menemukan diri saya sedang menghadapi rasa sakit, reaksi naluri saya adalah untuk mengusirnya sampai rasa itu mereda. Bagaimanapun juga saya belajar bahwa kita harus bertahan melalui rasa sakit, menerimanya dan menahannya bukan lari dari padanya. Rasa sakit dan penderitaan pribadi kita dapat membuat hati kita lebih peka kepada penderitaan orang lain: Seorang ibu yang kehilangan anaknya; seorang wanita muda yang telah kehilangan suaminya; seorang nenek yang telah kehilangan suaminya pada usia 50 tahun. Bisa saja rasa sakit itu bukan diakibatkan P HOTO :

J i r i

H o d e n


Ada pelajaran yang dapat diajarkanNya hanya dalam kobaran api. oleh kematian anggota keluarga. Mungkin karena kehilangan hewan peliharaan kesayangan, budaya, identitas, pekerjaan, mimpi, rumah, cinta. Masing-masing kerugian ini menciptakan rasa sakit yang unik dalam pengalaman masing-masing. Jadi ketika kita bisa berempati dengan seseorang yang telah merasa kehilangan, kita tidak akan mungkin dapat benar-benar merasakan perasaan mereka jika kita tidak pernah mengalami rasa sakit yang mereka alami. Belum lama ini saya mengenal seorang ibu yang kehilangan putrinya karena meninggal dunia. Saya memeluknya, saya katakan bahwa saya merasa sedih, dan mengungkapkan kata-kata penyesalan dan kenyamanan. Saya pernah menderita karena kehilangan seseorang yang meninggal; orang-orang yang sangat sayang kepada saya. Namun saya sadar bahwa saya tidak bisa merasakan sedikit pun penderitaan ibu ini, setiap kali ia membayangkan hidup tanpa putrinya, setiap kali ia bertanya-tanya mengapa dia tidak bisa mencegah kematiannya, setiap kali ia mengulurkan tangan untuk menyentuh namun kemudian menyadari putrinya sudah tidak ada lagi. Hanya ibu lain yang pernah kehilangan anaknya yang benar-benar dapat mengetahui rasa sakit yang dirasakannya. Penderitaan sebagai Suatu Karunia?

Saya tidak percaya bahwa penderitaan adalah karunia. Tapi saya percaya bahwa Allah mengubah penderitaan menjadi karunia ketika kita menggunakan pengalaman kita ketika melalui penderitaan untuk menghibur orang lain dalam keputusasaan mereka. Pengalaman saya sendiri dalam penderitaan sedang mempersiapkan saya untuk sesuatu yang saya belum tahu. Setiap orang membawa kesedihan dalam hidup mereka dan mencari pemahaman dan kenyamanan di tengah-tengah penderitaan. Jadi saya akhirnya mengetahui bahwa penderitaan membuat saya cepat simpati dan prihatin atas apa yang dialami orang lain. Pada sisi lain, penderitaan dapat menimbulkan sukacita, damai sejahtera, kekuatan, dan penyembuhan. Ketika saya melihat kembali kehidupan saya sendiri, saya menyadari bahwa saya bisa menjadi orang yang lebih kuat setelah saya mengalami pen-

deritaan. Mungkin bukanlah suatu pertumbuhan yang pesat, tetapi setiap kali hati saya mengingatnya, saya mengerti dan menjadi sedikit lebih kuat. Pengalaman yang tidak mudah, tapi kita yang menentukan apakah kita akan tetap terpuruk di dalamnya atau berpegang pada Tuhan untuk mendapatkan kekuatan. Kita sendiri yang menentukan. Yesus Penanggung Penderitaan

Yesus mengalami jenis penderitaan terburuk ketika Ia berjalan ke kayu salib. Rasa sakit fisik yang sangat besar, tetapi manusia pernah juga mengalami penyiksaan semacam itu. Rasa sakit yang merobek hati-Nya adalah bahwa Ia harus berpisah dengan yang paling dikasihi-Nya: Bapa-Nya. Allah Bapa harus menanggalkan kehadiran-Nya, pantulan cahaya-Nya, satu per satu untuk memenuhi tuntutan hukum yang telah ditetapkan-Nya bahkan sebelum penciptaan dunia.* Tapi puji Tuhan, Yesus adalah pemenang atas dosa. Kini Dia dapat mengidentifikasi penderitaan kita dengan cara yang kita bisa mengerti, karena Dia telah mengalami rasa sakit yang lebih besar dari yang pernah kita alami. Rasa sakit dan penderitaan mungkin asing bagi sifat asli kita. Kita diciptakan untuk sukacita, damai sejahtera, dan kekudusan. Kita diciptakan untuk berada dalam persekutuan yang erat dengan Allah dan dengan satu sama lain. Rasa sakit membawa pengalaman-pengalaman yang indah dan menggantikan mereka dengan kehancuran. Karena kasih karunia-Nya yang luar biasa, Bapa surgawi kita, yang mengetahui luka yang harus kita lalui, memberikan kita Putra terkasih-Nya agar memiliki harapan bahwa suatu hari kelak segala penderitaan akan lenyap. Allah berjanji untuk menghapus segala air mata dari mata kita (Wahyu 21:4). Dan sebagaimana Dia menyeka air mata, saya yakin Dia juga akan menghapus kenangan rasa sakit, menggantinya dengan kasih yang tak terucapkan, karena kita tidak lagi membutuhkan pengalaman rasa sakit. n *窶右llen G. White, Alfa dan Omega, (Bandung: Indonesia Publishing House, 1999), jld. 6, hlm. 334.

Maria Lombart bertumbuh di ladang misi Afrika Barat, Mesir, dan Lebanon. Saat ini ia bekerja di ladang misi di Amerika Utara. 05 - 2015 | Adventist World

21


WARISAN

Tahun-tahun Pertemuan Kamp

Lo m a

Li n d a

r s i t y U n i v e

CAHAYA

BAGIAN 3: 1869–1881

E

llen White telah diakui sebagai nabi Allah oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sejak didirikan pada tahun awal 1860-an . Bagaimanakah kehidupan nabi ini memengaruhi gereja selama tahun-tahun pertumbuhan gereja?

Kemunduran Sementara

Pada Pertemuan General Conference (GC) bulan Mei 1869 di Battle Creek, Michigan, rapat memutuskan agar “menghidupkan segala kesaksian gereja dengan lebih hati-hati dan patuh.”1 Anjuran para pemimpin gereja ini ditopang oleh pelayanan khotbah Ellen White di muka umum, pencetakan artikel, pamflet, dan buku-buku yang ditulisnya yang diterbitkan oleh penerbitan gereja. Tapi anjuran para pimpinan GC akan pentingnya pelayanan kenabian Ellen White menyebabkan kemunduran sementara. Pada awal tahun 1871 Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh mencatat penurunan keanggotaan terbanyak, terutama disebabkan sikap menentang terhadap bimbingan kenabian dalam pelayanannya yang berlarut-larut. Tetapi Allah campur tangan. Dalam mimpi yang terjadi pada tanggal 30 April 1871, Allah menjelaskan kepada Ellen White bagaimana hubungan antara Alkitab dan kesaksiannya. Dalam menceritakan mimpi yang mengesankan ini, Ellen White menulis, “Allah berusaha untuk memperingatkan Anda, untuk menegur, untuk menasihati melalui kesaksian yang diberikan, dan untuk membuat Anda sadar akan pentingnya kebenaran FirmanNya. Kesaksian-kesaksian yang telah ditulis bukanlah untuk memberikan cahaya yang baru, tetapi untuk mengarahkan dengan jelas kepada kebenaran atas inspira-

22

Adventist World | 05 - 2015

C e n t e r

f o r

Ad v e n t i s t

R e s e a r c h

HORNELLSVILLE, NEW YORK: Pada tahun 1880 Ellen (tengah, depan) dan James White (jenggot putih sebelah kirinya) berfoto dengan beberapa orang yang menghadiri pertemuan kamp.

JURU K ABAR ALL AH

Pengaruh Memimpin

Oleh Reuel U. Almocera

si yang sudah terungkap.“2 Penglihatannya pada tanggal 10 Desember 1871, di Bondville, Vermont, memicu kebangkitan spiritual dan menyebabkan meningkatnya kepercayaan umat terhadap pelayanan Ellen White. Pengaruh Ellen White melalui karyakaryanya yang diterbitkan terus berkembang sebagaimana yang terjadi juga pada James White, namun karena kesehatannya, ia melepaskan jabatannya sebagai Ketua GC kepada G.I. Butler pada pertemuan GC bulan Desember 1871. Untuk memperluas pelayanan mereka, dan supaya Ellen dapat menulis lebih banyak lagi, keluarga White pindah ke bagian barat.

Sekilas kehidupan dan warisan Ellen White “Tangan yang Menuntun” dan Kebangkitan

Ketika mereka tinggal di California dan Colorado pada tahun 1873, Ellen menulis lebih dari 20 artikel untuk Review and Herald, Health Reformer, dan Youth’s Instructor. Kebanyakan tulisan-tulisan itu difokuskan pada kehidupan Kristus.3 Pada bulan Agustus ia telah menulis Testimonies 23, di mana ia memberi gambaran mengenai Jemaat Laodikia. Terlampir di dalamnya pamflet “earnest appeal,” yang dibuat oleh James White, yang mencatat agenda-agenda yang harus dipertimbangkan oleh gereja sebagai program perluasan penginjilan. Untuk menanggapinya, G.I. Butler mengadakan pertemuan GC kedua pada


BAGIAN 4: 1881–1891

BAGIAN 5: 1891–1900

1880-an

tahun 1873. Didorong oleh “Tangan yang Menuntun,”4 James dan Ellen White meninggalkan Colorado untuk menghadiri pertemuan itu, pada bulan November. Di Battle Creek selama ibadah Sabat pagi Ellen menyampaikan khotbah mengenai pencobaan Kristus. Banyak hati yang tersentuh. Gereja mengalami kebangkitan; dan inisiatif yang signifikan diluncurkan untuk pertumbuhan dan kemajuan gereja. Dalam masalah fisik dan emosional, James White merasa bahwa ia harus memiliki lebih banyak pengaruh terhadap pekerjaan Allah. Ellen White memutuskan bahwa akan lebih baik bagi mereka jika bekerja secara independen.5 Jadi pada musim panas 1874 Ellen meninggalkan James, yang saat itu bekerja untuk judul pertama Signs of the Times di California, dan pergi ke timur untuk berpartisipasi dalam pertemuan kamp dan menggalang dana untuk pekerjaan yang sedang berkembang di Pantai Barat Amerika Serikat. James kembali menjadi Ketua GC pada bulan Agustus 1874. Hal ini memberi Ellen kesempatan untuk memengaruhi kemajuan gereja dengan strategis. Berikut adalah dua contoh: Tanggal 3 Januari 1875, penglihatan yang menciptakan beberapa strategi utama untuk misi di seluruh gereja sedunia (mengirim misionaris ke negeri-negeri asing dan membangun rumah penerbitan di banyak negara); dan tanggal 12 September 1875, dalam mimpinya di Roma, New York, Ellen White mendapatkan penglihatan mengenai pelayanan penginjil literatur, yang melahirkan pelayanan penginjilan literatur, salah satu program penginjilan gereja Advent yang paling sukses di seluruh dunia. Masa Perkembangan

Kekhawatiran dalam pernikahan dialami pada tahun 1874. Ketika itu Ellen White yang berada di California selama musim dingin tahun 1876, tidak ikut kembali ke timur bersama James. Dia bertekad untuk menyelesaikan tulisan satu jilid mengenai kehidupan Kristus. Tapi kemudian Ellen bergabung dengan James yang berada di timur, menghadiri 14 pertemuan kamp. Yang paling mengesankan adalah pertemuan kamp di Groveland (dekat Haverhill), Massachu-

Tahun-tahun di Australia

setts, yang dihadiri sekitar 20.000 orang. Sebuah berita mengenai kegiatan kamp itu menyatakan bahwa “kereta api istimewa datang dari kota-kota Lawrence, Newburyport, Haverhill, dll., dan pada pukul 09.00 auditorium penuh dengan orang-orang yang pandai.... dan masih banyak lagi orang yang berdatangan dari kota-kota sekitar, dan kereta datang bersama dengan perlengkapan mereka.... Nyonya White naik ke atas mimbar, berada di tengah-tengah keheningan orang banyak membicarakan pertarakan Kristiani kepada orang banyak itu. Cara pembawaannya yang asli dan komprehensif mengenai pembahasan ini menjadi amanat tertinggi bagi semua yang mendengar.“6 Pengaruh Ellen White semakin luas setiap tahun. Sejak tahun 1875-1878 ia menerbitkan lebih dari 250 artikel pada majalah gereja. Dia bahkan turut serta dalam mengatur sebuah konferensi lokal di Oregon, dan secara aktif berpartisipasi dalam organisasi Texas Conference. Di Texas ia bertemu A.G. Daniells yang berusia 21 tahun, yang kemudian menjadi Ketua GC dan hingga saat ini ia menjadi Ketua GC terlama (1901-1922). Selama musim gugur tahun 1878 Ellen White menerima beberapa penglihatan, termasuk mengenai penghakiman (23 Oktober); dan penglihatan lainnya diperolehnya pada tanggal 23 November. Banyak keputusan penting yang diadopsi oleh rapat GC dalam menanggapi penglihtan ini. Masa Kesusahan

Namun “teguran” dan “hajaran” yang dinyatakan melalui penglihatan pada tahun 1878 menyebabkan banyak kesusahan. Anggota-anggota memberikan reaksi negatif. Beberapa pemimpin gereja yang berpengaruh bersikap membelot. Ellen White pergi ke California pada tahun 1880 bersama dengan S.N. Haskell dan W.C. White untuk mengendalikan krisis. Kemudian dia menuliskan, “Benang kusut berbagai urusan yang terjadi di sini cukup menyedihkan.”7 Dia berada di California ketika ia menulis kesaksian yang dimaksudnya kepada James mengenai pertimbangan yang tidak menentu dan bergaya otokrat.8 Bahkan ia seolah-olah mengisyaratkan bahwa bisa saja ini adalah saat yang tepat baginya untuk

pensiun. Pada pertemuan GC tahun 1880, James White kembali menjabat sebagai Ketua GC yang sebelumnya dijabat oleh Butler. Pada bulan Desember White pindah ke rumah “pensiunan” mereka satu mil dari Battle Creek, dekat Danau Go­ guac. Namun gejolak di Battle Creek tidak mereda. Ellen menulis, “Saya tidak berani memberikan nasihat, bahkan untuk saudara-saudara saya. Ini adalah waktu yang berbahaya. Belum pernah terjadi keadaan seperti sekarang ini di Battle Creek.“9 Segera setelah pukul 05.00 sore pada hari Sabat, 6 Agustus 1881, James meninggal di Battle Creek Sanitarium. Selama upacara penguburan pada tanggal 13 Agustus, di Dime Tabernacle, setelah menikah hampir 35 tahun, Ellen White berkata, “Saya akan sendirian, namun tidak sendirian, karena Juruselamat akan menyertai saya.”10 Sangat jelas bagi Ellen White bahwa dia akan terus melayani sebagai “Pemimpin yang berpengaruh” bagi Allah, bagi gereja pada masa kesusahan dan kemajuan gereja. n 1 Ellen

G. White, in Review and Herald, 25 Mei 1869. Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 2, hlm. 605; Isi mimpinya ada di halaman 604-606. 3 Semua artikel Ellen White dalam Youth’s Instructor, dan banyak lagi di Review and Herald dan Signs of the Times (18721874), mengenai kehidupan Kristus. 4 James White menyinggung tuntunan ini yang memengaruhi keputusan Ny. Whites untuk menghadiri pertemuan GC yang ke-12 (lihat Review and Herald, 30 Des. 1873). G. I. Butler juga mengarah pada “Guiding Hand” untuk pengaruh kebangunan tahun 1873 (lihat Review and Herald, 25 Nov. 1873). 5 Ellen G. White letter 38, 1874. Lihat juga Arthur L. White, Ellen G. White: The Progressive Years (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1986), jld. 2, hlm. 432-434. 6 Signs of the Times, 14 Sept. 1876. Lihat juga Arthur L. White, Ellen G. White: The Lonely Years (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1984), jld. 3, hlm. 45. 7 Ellen G. White manuscript 7, 1880. Lihat juga A. L. White, jld. 3, hlm. 133. 8 Ellen G. White letter 49, 1880. Lihat juga A. L. White, jld. 3, hlm. 136, 137. 9 Ellen G. White letter 3b, 1881. Lihat juga A. L. White, jld. 3, hlm. 156. 10 Ellen G. White, dalam In Memoriam: A Sketch of the Last Sickness and Death of Elder James White (Battle Creek, Mich.: Review and Herald Press, 1881), hlm. 41. 2

Reuel U. Almocera adalah

Direktur Kantor Cabang Ellen G. White Estate di Adventist International Institute of Advanced Studies di Filipina.

05 - 2015 | Adventist World

23


P E L AYA N A N

ADVENT

Oleh Don W. McFarlane

Satu Tempat

Ibadah bagi

T

Semua

iga puluh tahun yang lalu kata “keanekaragaman� itu tidak banyak digunakan dalam komunitas Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kepulauan Inggris. Suatu perbedaan budaya yang sering disorot adalah perbedaan antara mereka yang disebut sebagai kaum Anglo dan mereka yang disebut sebagai kaum Karibia. Setiap membahas hal ini, berbagai motif negatif sering dikaitkan kepada salah satu kelompok supaya jangan sampai tunduk kepada kelompok yang lain. Banyak perilaku yang disalahkan pada prasangka dan tidak toleransi sebagian besar hasil dari preferensi budaya. Beberapa meremehkan pentingnya budaya, memegang pandangan bahwa semua orang, jika mereka adalah anak-anak Allah, harus menyembah bersama-sama. Jika mereka memilih untuk tidak, kesimpulannya jelas: Mereka bukanlah benar-benar anak-anak Allah. Tapi sebenarnya mungkin lebih kompleks. Masalah Ibadah

Ibadah paling bermakna dalam konteks bagi budaya seseorang. Dan keengganan anggota dalam satu populasi untuk bersekutu dengan yang lain mungkin tidak lebih dari keinginan untuk beribadah dalam keadaan berkenan terhadap mereka. Beberapa gereja Advent di Kepulauan Inggris telah dengan bebas digambarkan sebagai gereja Karibia. Namun, dalam banyak kasus, gereja-gereja ini terdiri dari sebagian besar anggota dari suatu negara tertentu, sebuah komunitas tertentu, bahkan desa tertentu. Sehingga saat orang Karibia menyatu sesuai dengan adat istiadat khusus mereka, adalah wajar bahwa orangorang dari budaya lain mungkin juga ingin melakukan hal yang sama, dan beribadah bersama orang yang bernyanyi seperti mereka, makan seperti mereka, berdoa seperti mereka, berkhotbah seperti mereka, dan memahami cara hidup mereka.

24

Adventist World | 05 - 2015

Menyeimbangkan kehidupan budaya dan etnis jemaat. Contoh Orang Ghana

Pada tahun 1992 sekelompok orang Ghana meminta Konferens Inggris Selatan untuk mengakui persekutuan Ghana, dan mengatur persekutuan dalam gereja untuk tujuan memelihara orang Advent Ghana dan penginjilan masyarakat Ghana yang luas. Lahirlah era dengan apa disebut “gereja etnis.� Sejak gereja Advent Ghana London didirikan di London pada tahun 1992, beberapa gereja etnis lainnya telah terbentuk; di antara mereka adalah jemaat yang memiliki layanan dalam bahasa Portugis, Spanyol, Rusia, Bulgaria, dan Rumania, belum lagi jemaat dari negara-negara Afrika lainnya dan Filipina. Konferens ini mengakui bahwa gereja adalah untuk menjadi lebih sedikit efektif di London, akan perlu untuk beralih dari monokultur menjadi multikultural. Ini diperlukan untuk memperluas daya tariknya dan menyediakan jemaat yang berbeda untuk berbagai jenis orang. Ini akan menjadi ideal untuk gereja-gereja yang ada sehingga menjadi gereja multikultural, tidak hanya dalam keanggotaan tetapi dalam cara hal-hal tertentu dilakukan. Tapi itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Di hampir semua gereja, pola lama ibadah sudah ditetapkan. Mengubah untuk mengakomodasi kebutuhan beberapa budaya adalah permintaan yang besar. Selanjutnya, memaksa kelompok budaya atau etnis yang berbeda untuk beribadah bersama, bahkan tanpa memandang


warna kulit, dapat mengakibatkan pendekatan ibadah yang akan menggagalkan banyak orang. Banyak orang akan berhenti menghadiri gereja, seperti yang terjadi sebelumnya di gerejagereja etnis. Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa memiliki gereja etnis adalah agama perpecahan, tetapi faktanya tidak mendukung pernyataan itu. Di Uni Inggris, orang bebas untuk beribadah di mana mereka inginkan. Orang beribadah di mana mereka lebih memilih gaya ibadah yang mereka senangi, di mana mereka diperlakukan dengan kasih dan kehangatan. Bahkan, anggota dari semua kelompok etnis dapat ditemukan di jemaat dari kelompok budaya lain. Jemaat etnis memberikan pilihan yang lebih luas untuk anggota dan calon anggota. Mereka menyediakan dasar yang lebih besar untuk menyajikan Injil dalam komunitas yang beragam dan canggih. Gereja-gereja etnis adalah salah satu jemaat yang tumbuh paling cepat di Uni Inggris.

balik dengan komposisi dari populasi umum. Di sebagian besar negara lain hal bersaksi datang secara alami, sementara banyak orang membagikan iman mereka dengan orang lain seperti diri mereka sendiri, sedangkan di Inggris membagikan iman melibatkan jembatan budaya. Selain itu, pendekatan penginjilan tradisional menekankan tidak tampak menjadi metode yang paling ideal untuk menjangkau penduduk mayoritas. Mengelola perbedaan yang bertumbuh membutuhkan: nS emua pendatang baru disambut hangat, dan semua orang dibuat merasa menjadi bagian dari keluarga. nS eminar keragaman berkelanjutan memberikan kesempatan bagi para pemimpin dari berbagai kelompok budaya untuk berdialog sehingga dapat memahami satu sama lain. nP ara pendeta digunakan untuk memenuhi kebutuhan kelompok budaya tertentu—kebanyakan pendeta yang ada dalam 10 tahun terakhir berasal dari Afrika, Eropa Timur, India, dan Amerika Selatan. Gereja-gereja lokal telah diminta untuk melibatkan anggota baru dalam kehidupan gereja untuk meningkatkan rasa saling memiliki.

Gempa Demografi

Gereja Advent di Kepulauan Inggris telah menjadi multikultural yang tidak dapat balikkan. Dalam konteks baru ini, semua budaya yang diwakili dalam gereja memiliki tanggung jawab memelihara semua budaya lain. Sebagai contoh, tidak lebih dari 20 persen dari orang Advent di Kepulauan Inggris adalah orang Inggris. Dengan cara yang sama bahwa orang Portugis, Rusia, Bulgaria, dan Ghana sekarang juga melakukan hal itu, orang Inggris juga peduli dalam beribadah dengan cara yang nyaman dan sesuai dengan budaya mereka. Karena gereja memiliki dampak yang paling signifikan terhadap masyarakatnya, penekanan harus ditempatkan pada penginjilan lintas budaya dan penjangkauan. Pendeta dan anggota harus dilatih dan didorong untuk bersaksi di luar budaya mereka sendiri. Gereja harus sensitif dalam menunjuk sang pemimpin, dan memastikan bahwa budaya luas gereja sangat dipertimbangkan, sama halnya dengan mempertimbangkan masyarakat. Sementara kita merayakan kekayaan dan keragaman komunitas dari hampir setiap negara di dunia yang membawa ke meja rohani kita, kita juga dapat mengeksplorasi dan menghargai interaksi kompleks antara orang-orang dari budaya yang berbeda dan mengagumi hikmat Allah yang membuat kita semua sangat berbeda dan namun semua satu di dalam Dia. n

Sejak tahun 2000, ribuan orang Advent telah tiba dari Afrika Selatan dan Eropa Timur, tampaknya dalam semalam. Kedatangan para anggota baru, jumlah terbesar dari Afrika Selatan, telah membawa beberapa manfaat bagi Uni Inggris: Gereja kecil yang sedang berjuang telah dihidupkan kembali; kemampuan musik dari anggota baru telah meningkatkan banyak layanan, dan komitmen mereka terhadap misi gereja telah disegarkan; sikap hangat dan ramah mereka juga menjadi berkat tertentu. Ketika saya pertama kali memasuki administrasi gereja, para pemimpin prihatin, terutama tentang memelihara anggota gereja yang memiliki populasi mayoritas. Saat ini keprihatinannya adalah untuk melayani spektrum yang luas dari anggota, tanpa perlu terpisah bagi setiap kelompok budaya tertentu. Gereja memang tidak akan pernah sama lagi. Juga tidak harus. Kita masih sangat peduli dalam menjangkau penduduk mayoritas dengan Injil, karena mereka populasi mereka lebih dari 90 persen dari masyarakat yang tinggal di Kepulauan Inggris. Observasi Umum

Gereja di Kepulauan Inggris telah menjadi jauh lebih konservatif, khususnya yang berkaitan dengan bentuk-bentuk keragaman. Salah satu yang datang dengan mudah ke pikiran adalah keragaman gender. Apa yang pernah terjadi mengenai meningkatnya penerimaan kesetaraan pria dan wanita dalam pelayanan telah melambat. Tugas menjangkau penduduk mayoritas dengan Injil telah menjadi lebih menantang. Uni Inggris adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana komposisi gereja berbanding ter-

Implikasi Utama

Don W. McFarlane adalah seorang pendeta administrasi untuk Jemaat Sligo di Takoma Park, Maryland, Amerika Serikat. Sebelumnya, ia adalah Ketua Uni Konferens Inggris. 05 - 2015 | Adventist World

25


P E R TA N YA A N

DAN

Di Yesaya 14:15 kata “kubur” dalam kalimat “diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur” juga diterjemahkan “neraka” (KJV) dan“Sheol” (NKJV). Apakah Sheol itu?

JAWABAN

Kebenaran Mengenai

Terjemahan Alkitab baru-baru ini cenderung menggunakan kata Ibrani sheol dalam banyak ayat yang digunakan dalam Perjanjian Lama karena tidak ada bahasa Inggris setara yang tepat untuk itu. Kata “neraka” bukanlah lagi terjemahan yang disenangi, karena kata Ibrani, seperti kata Yunani hades, tidak mengacu pada pembakaran kekal di mana orang jahat dibakar selamanya setelah kematian. Secara umum, kedua istilah ini (sheol dan hades) mengacu pada tempat orang mati dan digunakan untuk menyampaikan hal berbeda, ide-ide yang saling terkait. 1. Kubur: Sebagai tempat orang mati, sheol menunjuk kuburan, di mana mayat disimpan. Beberapa terjemahan Alkitab menyebut itu “dunia orang mati” (misalnya, Kej. 42:38; 44:29; 1 Raja-raja 2:9; Mzm. 49:15; 55:16). Orang baik dan jahat turun ke Sheol/dunia orang mati (misalnya Kej. 44:31), meskipun penekanan utama adalah pada keturunan orang fasik (misalnya, Ayub 24:19; Mzm. 9:17; 31:17). Ini adalah “tempat [secara harfiah, “rumah“] segala yang hidup dihimpunkan” (Ayub 30:23; lihat 17:13). Dalam Perjanjian Baru Yesus sendiri pergi ke hades dengan ditempatkan “dalam dunia orang mati” (Kis. 2:31). Hubungan antara alam kubur dan kematian ditandai dengan menggunakan sheol sebagai sinonim untuk “kematian” (Yes. 28:15, 18), dan dengan frase seperti “pergi ke Sheol/dunia orang mati” (Kej 37:35; Ayub 21:13) dan “membawa ke Sheol/dunia orang mati” (1 Sam. 2:6) dalam arti “mati.” Biasanya seseorang meninggal dan masuk ke sheol, tapi kadang-kadang orang “ hidup-hidup turun ke dunia orang mati,” sedang mengatakan bahwa mereka mati dengan cara yang tidak biasa (Bil. 16:30, 33; Mzm. 55:15). 2. Kedalaman Sheol: Karena kuburan ada di bawah tanah, hal kedalaman ditekankan (Mzm 86:13; Amsal 9:18). Sheol digambarkan sebagai “paling dalam di liang kubur” (Yes 14:15). Atau hanya sebagai “lobang kubur” (Mzm. 16:10; 30:4, 10; Yes 38:18), dalam debu (Ayub 17:16) dan kegelapan (ayat 13). Dalam bahasa puisi, Alkitab menjelaskan sheol sebagai penjara di kedalaman bumi yang tidak ada yang bisa melarikan diri. Memiliki pintu gerbang (Ayub 38:17; Yes. 38:10; Mat. 16:18). Dan tertutup rapat dengan kunci (Wahyu 1:18). Kadang-kadang

26

Adventist World | 05 - 2015

ALKITAB

Neraka

sheol dipersonifikasikan sebagai binatang buas yang tak terpuaskan muncul dari jurang maut dan membuat kehadirannya terasa melalui penyakit yang mengancam kehidupan manusia (Mzm. 18:5, 6; 116:3; Ams. 30:16; lih. Wahyu 11:7). Sheol adalah penolakan atau akhir hidup (Amsal 15:24; 23:14; Mzm. 30:3). Referensi sheol sebagai tempat jauh dalam di bawah bumi bukan tentang geografi tapi tentang jarak dari surga sebagai tempat yang hidup. Ini menekankan kematian sebagai keterasingan dari Allah yang hidup; tempat terjauh dari surga di alam semesta (Mazmur 139:8; 88:5, 11). Mereka yang berada di sheol tidak bisa memuji Tuhan (Mzm. 6:6). Dan kenangan mereka hilang; mereka mati. Sehingga, itu sebabnya orang Israel tidak boleh bertanya kepada roh peramal dari orang mati, dan berkonsultasi kepada orang yang telah mati (ahli nujum) dilarang (Ul. 18:11). 3. Tuhan dan Sheol: Tapi tidak semua adalah kegelapan. Allah memiliki kekuasaan atas Sheol/dunia orang mati (kuburan)/kematian. Tuhan “menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana” (1 Sam. 2:6). Orang mati tidak memiliki akses kepada Allah, tetapi Allah memiliki akses ke dunia orang mati. Dia memiliki kuasa untuk tebusan umat-Nya “dari kuasa dunia orang mati; ...dari maut“(Hosea 13:14; Mzm. 49:15). Dia berdaulat atas langit dan sheol (Amos 9:2). “Dunia orang mati [sheol] terbuka di hadapan Allah” (Ayub 26: 6; Amsal 15:11). Sheol bukanlah tempat akhir manusia yang abadi. Ini adalah penjara, tetapi tempat di mana kita dapat keluar dari sana melalui kuasa Allah (lihat Yes. 25:8; Dan. 12:2). Kunci penjara ini saat ini ada di tangan Yesus, yang telah mati tetapi sekarang hidup, dan telah membuka sheol untuk semua orang yang mencari perlindungan di dalam Dia (Wahyu 1:18). Dia berada di sheol, tetapi Dia tidak dibiarkan membusuk (Mzm. 16:10). Kebangkitan akan membawa kuasa sheol ke tujuan akhirnya. Kita dapat mengatakan bahwa hal mengenai sheol mengarah pada harapan kemenangan atasnya. n

Angel Manuel Rodríguez telah pensiun, setelah kariernya sebagai pendeta, ahli Alkitab, dan ahli teologi.


PELAJARAN

ALKITAB

Oleh Mark A. Finley

Bersaksi di Dalam Kuasa

Roh Kudus

P

ernahkah Anda merasa ingin menceritakan mengenai Yesus kepada seorang teman, tetapi merasa bingung untuk memulai percakapan? Tentu Anda tidak ingin menyinggung perasaan mereka dengan salah berbicara, tapi Anda juga merasa bersalah jika Anda tidak mengatakan apaapa. Mungkin Anda ingin menjadi saksi bagi Allah tetapi merasa tidak berdaya. Apakah ini membuat pengalaman Kristiani Anda menjadi mandek? Anda menginginkan sesuatu yang lebih, tapi tidak tahu bagaimana caranya. Ada sesuatu yang hilang dalam kehidupan rohani Anda. Ada rasa kekosongan. Mungkin Anda berpikir bahwa ada pengalaman yang lebih Kristiani dari apa yang sedang Anda alami. Mungkin Anda harus aktif terlibat dalam membagikan kasih Yesus dengan orang lain melalui kata-kata dan tindakan. Menyaksikan iman kita adalah bagaikan “vitamin rohani” yang memberikan kehidupan baru bagi jiwa kita. Pada pelajaran bulan ini kita akan mempelajari peran Roh Kudus dalam memberdayakan kita untuk menjadi saksi yang efektif bagi Kristus.

1

Janji apakah yang Kristus berikan kepada para pengikut-Nya dalam Perjanjian Baru? Apa dampak dari janji itu bagi kehidupan mereka? Baca Kisah 1:8. Bersaksi bukanlah sesuatu yang dapat kita lakukan dengan menghafal suatu pidato atau rumus mekanis. Bersaksi adalah hasil dari pemberdayaan oleh Kristus melalui Roh Kudus. Kita bersaksi dalam kekuatan-Nya, bukan dengan kekuatan kita; hanya dalam kuasa-Nya, bukan dalam kuasa kita; dalam hikmatNya, bukan dalam hikmat kita.

2

Apakah artinya “bersaksi” bagi Yesus? Apakah yang dilakukan oleh umat percaya pada zaman Perjanjian Baru? Bandingkan ayat-ayat Alkitab berikut: 1 Yohanes 1:1-3; Kisah Para Rasul 4:20; 5:30-32. Para murid saling berbagi tentang apa yang mereka alami secara pribadi tentang Kristus. Yesus telah mengubah hidup mereka, dan mereka tidak bisa hanya berdiam. Para saksi mengatakan apa yang mereka ketahui; mereka menceritakan apa yang mereka lihat; mereka bersaksi tentang apa yang telah dilakukan Kristus dalam hidup mereka.

3 Bacalah kisah tentang wanita Samaria yang Yesus temui di sumur Yakub (Yohanes 4:5-42), dan seorang yang Yesus lepaskan dari Setan (Markus 5:2-20). Setelah mereka bertobat, persamaan apakah yang mereka miliki? Apakah respons pertama mereka terhadap Injil? Ellen White mengamati, “Begitu seseorang datang kepada Kristus seketika itu juga lahir di dalam hatinya kerinduan untuk memberitahukan kepada orang lain betapa indahnya ber-

H a n s

B r a x m e i e r

kat persahabatan yang diperolehnya di dalam Yesus; kebenaran yang menyelamatkan dan menyucikan tidak dapat dipendam di dalam hatinya. Jika kita sudah mengenakan pakaian kebenaran Kristus dan diisi kegembiraan melalui Roh-Nya yang tinggal di dalam kita, maka kita tidak bisa hanya tinggal diam saja.“*

4 Apakah yang Andreas lakukan ketika ia menemukan Mesias? Baca Yohanes 1:40-42. Ketika kita datang kepada Yesus, dan hidup kita diubah oleh kasih karunia-Nya, kita tidak bisa tidak membagikan apa yang telah Yesus lakukan bagi kita. Roh Kudus menaruh ke dalam hati kita suatu keinginan untuk menceritakan kisah Yesus kepada orang yang kita temui.

5

Ketika kita merasa takut kita bisa saja mengatakan sesuatu yang salah, tersandung oleh kata-kata kita, atau salah memberikan gambaran tentang Kristus karena kita mengatakan sesuatu yang bermakna, jaminan apakah yang diberikan Roh Kudus bagi kita? Baca 1 Korintus 2:12, 13; Lukas 21:15; dan Yesaya 51:16.

6 Kata apakah yang Yesus gunakan untuk menggambarkan pelayanan Roh Kudus dalam kehidupan kita? Baca Yohanes 14:16; 15:26; dan 16:7. Roh Kudus adalah “penolong.” Dalam Perjanjian Baru di bahasa Yunani kita mendapatkan kata paraclete, yang berarti “seorang yang datang untuk tujuan menolong.” Ketika kita membagikan iman kita dengan orang lain dari hati yang tulus, Roh Kudus berdiri di samping kita, mendorong kata-kata kita, membimbing tindakan kita, dan memberi kuasa atas kesaksian kita.

7

Bacalah Matius 28:18-20. Janji apakah yang Yesus berikan kepada semua orang percaya pada akhir zaman? Ketika kita bersaksi dalam nama Yesus, menceritakan kepada orang lain apa yang telah Dia lakukan bagi kita dan apa yang dapat Dia lakukan bagi mereka, Dia berjanji untuk menyertai kita. Melalui Roh Kudus-Nya Ia berdiri di sisi kita. Kristus, melalui Roh Kudus-Nya, mengalir dalam diri kita untuk memberkati kehidupan orang lain. Tidak ada sukacita yang lebih besar, tidak ada kehormatan yang lebih tinggi, tidak ada panggilan yang lebih besar, daripada diubahkan oleh kasih karunia-Nya dan bersaksi kepada orang lain tentang anugerah Tuhan kita. *Ellen G. White, Kebahagiaan Sejati (Bandung: Indonesia Publishing House, 1992), hlm. 88.

05 - 2015 | Adventist World

27


PERTUKARAN IDE

Surat Pimpinan Tertinggi Advent Membangun Gereja

Saya suka tim kerja, secara khusus dari pemimpin gereja! Itu menunjukkan semangat Nehemia.

Saya menulis sehubungan dengan artikel Libya Stevens ”Pimpinan Tertinggi Advent Membangun Gereja” (Maret 2015). Saya sangat menyukai kerja sama, terutama seperti apa yang dilakukan oleh pimpinan gereja kita! Ini menunjukkan semangat Nehemia. Robert Gichana Nyamori Nairobi, Kenya

—Robert Gichana Nyamori, Nairobi, Kenya

Memberi Inspirasi!

Saya telah membaca hampir seluruh Adventist World edisi bulan Februari 2015, yang jarang sekali terjadi bagi saya. Saya sangat menghargai setiap tulisan karena saya merasa tulisan-tulisan itu memberi inspirasi. Terima kasih untuk kisah indah tentang bagaimana Allah bekerja dengan cara yang ajaib di seluruh dunia. Saya pun menanti-nanti apa yang akan Dia perbuat dalam kehidupan saya. Donovan Davis Kernersville, Carolina Utara, Amerika Serikat Terjadi di Irak

Saya menulis sehubungan dengan artikel berita “ Banyak Hal Luar Biasa Terjadi di Irak” (Februari 2015). Puji Tuhan, pesan ini akan diberitakan di seluruh dunia sebagai sebuah kesaksian, maka akan tibalah kesudahannya! Iblis seperti singa yang mengaum, berupaya melahap orang

Doaw

dari Timur Tengah. Tapi Tuhan memegang kendali dan pekabaran tiga malaikat tidak dapat dihentikan oleh kekuatan jahat. Saya akan tetap berdoa bagi saudarasaudara kita yang berada di Irak: Agar Tuhan menguatkan, melindungi, dan menyediakan kebutuhan mereka. Kiranya Tuhan memberkati dan memenuhi kebutuhan Suku Kurdi. Jeanette Beverly melalui email Dinamika Kelompok

Saya membaca tulisan editorial Bill Knott “Cara Salib Itu” (Januari 2014). Knott mengatakan: “Hal penting dari ajaran Yesus tidak dapat didengar cukup

sering di antara kita karena kita dekat dengan konflik menentukan pada hari-hari terakhir bumi. Kecuali kita secara teratur saling mengulangi kata-kata ini—mempelajarinya, mendoakannya, membangun proses pergerakan ini di atas katakata itu—kita pasti akan meniru struktur kekuasaan menyakitkan di dunia yang sudah luka dan akan terlalu banyak menindas.“ Terima kasih banyak untuk artikel ini! Sampson Opare Mamprobi, Accra, Ghana 99 Tahun Lalu

Ketika saya melihat foto W.A. Spicer dalam Pertukaran Ide Desember 2014 (lihat “99 Tahun Lalu”), kenangan pedih akan kebaikan dan kasih Kristianinya bagi seorang gadis remaja kembali datang membayangi. Saya adalah pemimpin Sekolah Sabat Takoma Academy dan tinggal di seberang jalan dari ru-

PUJIAN

Tolong doakan kakek-nenek saya; mereka mengalami masalah kesehatan yang serius dan perlu penyembuhan. Dan doakan pula saya agar mendapatkan pekerjaan di lembaga Advent. Katty, Peru

28

Adventist World | 05 - 2015

Mohon doakan istri saya, dia akan segera melahirkan. Saya memerlukan bantuan keuangan untuknya. Terima kasih! Win, Myanmar Berdoalah bagi saya dan pelayanan saya. Shiful, Bangladesh

Saya mengalami kesulitan keuangan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga. Saya bekerja pada beberapa proyek membantu meringankan keadaan. Tolong doakan agar Tuhan memberi saya keyakinan, keberanian, kekuatan, dan hikmat untuk menyelesaikan situasi ini, dan agar saya dapat berhasil dalam proyek yang dikerjakan. Clint, Trinidad dan Tobago


mahnya. Spicer sangat ramah dan menolong saya dalam mempersiapkan program cerita misi saya. Dia berjalan ke mana saja ia pergi—dan ia hidup hingga pertengahan usia 70 tahun. Spicer seperti kakek bagi saya, yang tidak pernah saya rasakan ketika saya tumbuh dewasa. Dia benar-benar seorang hamba Allah, salah satu dari orang kudus milik Allah! Jean S. Murphy Fletcher, North Carolina, Amerika Serikat Satu Tim, Satu Misi

Terima kasih atas dimuatnya artikel Manuel A. Gómez “Satu Tim, Satu Misi“ (November 2014). Ini adalah suatu artikel yang luar biasa! Sebagai seorang pengagum sepakbola saya sangat tertarik kepada artikel tersebut. Setelah membacanya, saya telah mendapatkan pemahaman mengenai persatuan. Artikel ini berisi analogi yang indah; dan membantu kita agar menghargai misi kita di bumi ini, bermain untuk “tim” Allah. Roberto O. Villarreal San Martín, Argentina

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: letters@adventistworld.org. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan.

Iman saya sedang goyah, dan saya merasa seperti ada jarak antara Allah dan saya. Mohon doanya! Geoffrey, Kenya Tolong doakan agar pelayanan kami memiliki sarana mencapai tujuan menyebarkan kasih Tuhan tanpa syarat kepada semua. Bandao, Togo

Sesi ke

60

Pada tahun ini Rapat General Conference akan diselenggarakan di San Antonio, Texas, Amerika Serikat, tepatnya pada tanggal 2-11 Juli. Dari 34 kali Rapat General Conference, 27 kali diselenggarakan di Battle Creek, Michigan, Amerika Serikat. Ada tiga kali pertemuan yang diselenggarakan di luar Amerika Serikat: Austria (1975), Belanda (1995), dan Kanada (2000). Setiap umat Advent dari seluruh dunia dapat menghadiri pertemuan yang akan diadakan di San Antonio ini, tetapi hanya delegasi resmi yang dapat memberikan komentar dan memberikan suara pada pertemuan ini. Sumber: Southwestern Union Record

Revived by His Word Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk mengunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui email. Untuk bergabung, mulai di sini: 1 JUNI 2015 • Ibrani 8

Berdoalah bagi izin tinggal permanen saya dan keluarga saya di Australia. Kami juga membutuhkan doa untuk mendapatkan sekolah Kristen. Elevati, Australia Saya sedang melanjutkan pendidikan jurusan teologi tapi saya menemukan kesulitan membiayai pendidikan saya. Doakan agar Tuhan membantu saya. Enock, Zambia

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: prayer@adventistworld.org. Kirimlah kepada kami permohonan doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

05 - 2015 | Adventist World

29


PERTUKARAN IDE

54

Tahun Lalu

Pada tanggal 4 Mei 1961, Monument Valley Hospital di Utah diresmikan. Sebelas tahun sebelumnya, pada tahun 1950, Uni Konferens Pasifik meminta Marvin Walter untuk melakukan perjalanan di seluruh California untuk mengumpulkan dana sebesar 9.000 dolar AS yang akan digunakan untuk memulai misi kesehatan kepada Suku Navajo yang tinggal di Monument Valley, sebuah tempat di mana banyak film yang dibuat di sana. Pada bulan September 1950 Walter dan istrinya (Gwen), dan ketiga anak mereka, tiba di Harry Goulding Trading Post untuk memulai proyek. Gwen Walter, yang adalah seorang perawat berijazah mulai dengan membuka klinik. Pada tahun 1952 sebuah klinik kecil dapat selesai, yang kemudian kerangka yang lebih besar ditambahkan. Selama bertahun-tahun banyak dokter dan dokter gigi Advent melayani masyarakat Navajo. Pada tahun 1961, sebanyak 20 tempat tidur rumah sakit dibuka di bawah naungan Uni Konferens Pasifik, dimiliki dan dioperasikan oleh Konferens Utah Nevada, dengan dukungan dari Sekolah Kedokteran Gigi dan Kedokteran Universitas Loma Linda. Rumah sakit harus ditutup pada tahun 1996 ketika dana pemerintah tidak lagi menyediakan dana bagi masyarakat Navajo. Gereja dan Sekolah Dasar Advent masih menempati tujuh hektar lahan yang disewa dari bangsa Navajo untuk digunakan dalam pekerjaan misi.

Kesehatan Jantung Jantung sehat memerlukan kalium dosis sehat. Mineral penting ini membantu mengatur tekanan darah dan irama jantung. Amerika Serikat National Institutes of Health merekomendasikan asupan kalium sebesar 4.700 miligram per hari. Untungnya, banyak makanan yang mengandung kalium. Berikut beberapa contoh makanan: Avokad 728 mg/237 ml (1 cangkir)

Swiss Chard Pinto Bean 481 mg/118 ml (1/2 cangkir) 373 mg/118 ml (1/2 cangkir)

Kentang Merah 538 mg/118 ml (1/2 cangkir)

Singkong/Ubi Jalar Lentil 460 mg/118 ml (1/2 cangkir) 365 mg/118 ml (1/2 cangkir)

Lima Bean 485 mg/118 ml (1/2 cangkir)

Labu 375 mg/118 ml (1/2 cangkir)

30

Adventist World | 05 - 2015

Sumber: National Institutes of Health

MEJA

BERANTAKAN Apakah yang meja Anda katakan mengenai diri Anda? Menurut survei terbaru yang dilakukan kepada para manajer personalia, para responden mengatakan bahwa meja berantakan adalah:

59% OK 32% Tidak OK 9% Tanda Kreatif Sumber: USA Today

45

kali per jam Rata-rata setiap orang menyentuh wajah mereka 45 kali setiap jam (yang artinya adalah lebih dari 700 kali sehari). Mata, mulut, dan hidung adalah semua titik masuknya infeksi, jadi gunakan pembersih tangan atau mencuci tangan Anda sesering mungkin. Sumber: University of New South Wales/Men’s Health


5O 5O K A T A A T A U K U R A N G

Janji Alkitab

Favorit Saya...

n “Tetapi

kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu” (Kisah Para Rasul 1: 8). Yesus menjanjikan Roh Kudus bagi jemaat yang mula-mula, dan kini Dia mengingatkan kita akan dosa-dosa. —John, Lilongwe, Malawi

n ”Perkataan

ini benar dan patut diterima sepenuhnya: ‘Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa,’ dan di antara mereka akulah yang paling berdosa” (1 Tim. 1:15). —Heitor, Mogi das Cruzes, Brazil

n “Aku

akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka” (Yes. 22:22). —Jonathan, London, Inggris

n Yohanes

16:27 adalah janji paling menakjubkan. Yesus berkata bahwa Dia tidak harus menjadi perantara dengan Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kita. Itu membuat saya berpikir tentang Yohanes 14:7-9: Jika kita telah melihat Yesus, kita telah melihat Bapa. Itulah Injil yang kekal.

—Jimmy, Portugal Berikutnya, beritahu kami 50 kata atau kurang mengenai pengkhotbah favorit Anda atau guru Alkitab. kirimkan ke: letters@AdventistWorld. org. Ketik di kolom subyek: 50 Words or Less.

“Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaktur Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Kimberly Luste Maran, Andrew McChesney Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Pyung Duk Chun, Jae Man Park, Hyo Jun Kim Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley, John M. Fowler Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: worldeditor@gc.adventist.org Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brazil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, Argentina, Meksiko dan Amerika Serikat. Vol. 11, No. 4

05 - 2015 | Adventist World

31


dari INDONESIA

C

erita tentang seorang tukang kayu dari Nazaret yang diceritakan oleh seorang tukang kayu yang sederhana, telah berhasil mengubah kepercayaan dan pola hidup para penganut animisme menjadi pengikut Kristus di Barusjulu, Sumatera Utara. Perubah­ an kepercayaan tersebut menimbulkan gejolak yang sangat besar baik bagi para pengikut maupun penduduk setempat. Para pengikut ajaran tersebut mengalami berbagai cobaan yang sangat berat yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Ada yang diuji dari segi materi, ada dari keluarga, bahkan ada yang nyawa taruhannya. Semua ujian tersebut membutuhkan pertimbangan yang matang dan penyerahan yang total oleh karena tidak ada jalan tengah. Akhirnya sekumpulan pengikut Tuhan yang baru tersebut memilih berjalan bersama Tuhan. Lima puluh tahun kemudian terbukti bahwa pilihan mereka tersebut adalah satu pilihan yang tepat oleh karena baru saja mereka mengadakan satu perayaan yang disebut Jubileum, untuk mengenang kasih Tuhan yang sangat besar yang telah berhasil mengubah hidup mereka menjadi lebih baik dan berharap supaya pimpinan Tuhan di masa yang silam tetap menyertai mereka sampai kedatangan-Nya yang sudah dekat.

Awal Mula Runtuhnya Kuasa Kegelapan

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1963 ketika Jesaya Sembiring menceritakan bahwa ada satu kuasa yang jauh lebih besar dari pada kuasa “Nini Cepen Ger­ sing“—panggilan sakral kepada Setan penghuni Hutan Cepen Gersing yang sangat dikeramatkan dan ditakuti oleh penduduk setempat. Menurut cerita turun temurun, kalau ada yang menebang kayunya maka penebangnya yang akan tumbang terlebih dulu, alias mati mendadak atau paling sedikit jadi gila, sehingga tidak ada yang berani menantang. Oleh karena tempat itu dianggap begitu suci, para orangtua melarang keras anak-anak mereka untuk buang air

32

Adventist World | 05 - 2015

Bawah: Penulis bersama neneknya, seorang dukun tetapi kelak menjadi seorang pengikut Tuhan yang setia, segera setelah kematian cucu kesayangannya yang dia tak dapat cegah.

Atas: Bapak Ng. Barus, yang dikenal dengan Pak Maleakhi oleh para pelanggannya saat menjadi kolporteur dan kesetiaannya memberi persepuluhan menginspirasi banyak orang walaupun dari agama lain.

Kisah di Belakang Jubileum

Pergerakan

Advent di

Barusjulu Oleh Anas Barus

Tema: Kembali kepada Kasih dan Kesetiaan Semula


F I T U R B E R I T A besar maupun kecil di tempat tersebut. Pengalaman penulis semasa kecil yang melanggar aturan tersebut sangat mengagetkan almarhumah neneknya yang saat itu harus meminta maaf dengan satu ritual yang tidak masuk akal, karena nenek tersebut berprofesi sebagai seorang dukun. Pada saat kisah Bpk. Sembiring tersebut tersebar luas maka seluruh penduduk jadi penasaran ingin mengetahui siapa “Oknum” yang konon disebut lebih tinggi dari “Nini“ yang mereka sembah, yang mereka hormati dan tinggikan. Untuk melayani keingintahuan mereka maka segera seorang pendeta muda yang baru tahun itu menyelesaikan pendidikannya di panggil untuk menjawab berbagai pertanyaan tentang seorang Tukang Kayu dari Nazaret yang sudah dimulai oleh Bpk. Jesaya. Pendeta Siringoringo ini kelak begitu dicintai oleh karena dedikasinya yang sangat tinggi dan usahanya untuk segera menguasai bahasa daerah setempat membuatnya begitu disenangi dan penuh dukungan dari para anggota. Di awal kariernya sebagai pendeta, ia harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer untuk mencapai desa tersebut dan beberapa bulan kemudian dia datang naik “Brompit”—sebutan yang dibuat sesuai dengan suara mesin sebuah motor tua

berkapasitas 350 CC—oleh karena dia satu-satunya pendeta yang melayani seluruh Kabupaten Karo. Hamba Tuhan ini bekerja keras siang malam tanpa lelah. Siang hari, bapak tukang kayu tersebut sibuk membangun rumah sambil bercerita kepada anakanak dan malam harinya dia memberi pelajaran Alkitab kepada para orangtua dari malam ke malam untuk memenuhi keingintahuan mereka yang sangat mendesak. Pendeta muda yang baru datang tersebut juga dengan kepiawaiannya menempatkan diri, segera dapat memenangkan hati penduduk setempat. Salah satu cara yang dia praktikkan adalah menguasai bahasa Karo, bahasa daerah setempat beserta adat istiadatnya yang rumit. Siang hari dia ikut ke ladang yang sebenarnya, pegang cangkul, menyambung cerita Bapak Jesaya Sembiring tentang seorang “Tukang Kayu“ yang ajaib. Malam harinya cerita tersebut dilanjutkan kepada para orangtua yang sedang haus akan pekabaran yang dibawakan dan biasanya pertemuan tersebut berakhir larut di tengah malam tetapi dia harus pulang ke rumahnya yang berjarak sekitar 15 kilometer melalui daerah yang rawan.

Campur Tangan Tuhan Melalui Harley Davidson Tua

Pada tengah malam seperti itu dia sering dicegat oleh gerombolan PKI yang saat itu sedang gencar mengadakan razia tengah malam, tetapi dia selalu selamat secara ajaib. Campur tangan Tuhan di dalam peristiwa kelepasannya sering melibatkan lampu motor tuanya yang bisa secara ajaib mati dan hidup sesukanya sesuai kebutuhan, sehingga sering membuat para gerombolan tersebut kebingungan dan ketakutan. Kuasa yang tidak terlihat yang dia agungkan benar-benar terjadi di saat yang paling dibutuhkan sehingga pekerjaan-Nya tidak terhalang. Enam bulan kemudian, setelah kedua hamba Tuhan ini bekerja secara maksimal, ada 36 orang yang terdiri dari pasangan suami istri dan beberapa muda mudi membuat sebuah komitmen untuk dibaptis. Lima puluh tahun kemudian pada saat Jubileum ini diperingati, sepasang suami istri dari keluarga para pionir tersebut menjemput kedatangan keluarga Pendeta Siringoringo ke Bandara Kualanamo dengan sebuah kerinduan yang sangat dalam. Setan Mengamuk

Segera setelah baptisan pertama tersebut diadakan maka mereka mulai mengalami berbagai ujian tetapi semuanya itu hanya menguatkan iman mereka dan berbekal iman tersebut mereka berani untuk menebang kayu di Cepen Ger­ sing untuk membangun sebuah tempat untuk beribadah pada setiap hari Sabat. “Nini Cepen Gersing” jadi gusar segera setelah penebangan kayu tersebut. Dia merasuk penduduk kampung tetangga dan bahkan merenggut beberapa nyawa anak-anak yang meninggal mendadak tanpa alasan yang jelas dan puncaknya adalah ketika dukun besar setempat mati gantung diri. Saat kematiannya itu adalah saat yang paling mencekam bagi seluruh penduduk desa oleh

05 - 2015 | Adventist World

33


dari INDONESIA karena keluarganya yang kerasukan dan lolongan anjing yang tak henti sepanjang malam. Saat itu seluruh aktivitas penduduk berhenti saat menjelang malam oleh karena dipercaya bahwa Setan pencabut nyawa sedang berpatroli. Di saat seperti ini para pengikut Tuhan benar-benar diuji karena tidak ada jalan tengah; apabila mereka mundur, maka mereka akan kerasukan. Ujian demi ujian mereka lalui dan beberapa di antara mereka kehilangan anak yang dikasihi dan salah satu di antaranya adalah putra pertama yang telah lama dinanti meninggal secara tiba-tiba dengan alasan yang tidak jelas dan ini merupakan satu pukulan yang sangat berat bagi keluarga tersebut apalagi keluarga besar kedua belah pihak menyalahkan kepercayaan mereka dan memusuhi mereka. Nenek bayi ini yang juga adalah seorang dukun sudah mengupayakan seluruh kemampuan dia untuk mempertahankan anak tersebut tetapi rupanya ilmu yang dia miliki tidak sanggup untuk mengembalikan nyawa anak tersebut sehingga saat itu dia berubah alih untuk meninggalkan segala ilmunya dan mengikut Tuhan dan dia setia sampai akhir hayatnya. Semua anak-anaknya yang lain juga akhirnya mengikuti jejaknya. Bagi ayah yang kehilangan anak tersebut, Tuhan kemudian mengaruniakan dua anak sebagai gantinya. Lambshelter menjadi saksi bagi semua kejadian besar ini. Lamb Shelter–Tempat Perlindungan Ajaib Beberapa lama kemudian, tepatnya di hari Sabat, Lamb Shelter tersebut benar-benar merupakan saksi bisu, menyaksikan keberanian penghuninya mengagungkan sang Penguasa, di atas segala penguasa, yang saat itu sedang mengawasi gerakgerik para pionir yang sedang berbakti di dalamnya. Mereka ini dianggap tidak tunduk kepada pemerintah dan akan segera dipenjara karena tidak mau mencoblos pada hari tersebut. Bagi para pionir, ancaman itu sebenarnya tidak seberapa di banding dengan ancaman nyawa ketika mereka menebang kayu dari hutan keramat sebelumnya. Jadi pada hari Senin dua hari kemudian, saat ketua sidangnya dihadapkan ke bupati, dengan berani dia kabarkan bahwa Tuhan harus dinomorsatukan. Dia menceritakan latar belakang dirinya dari seorang pembunuh (pensiunan pejuang), pencuri, dan pelaku berbagai kejahatan lain, yang oleh pekabaran tersebut telah bertobat dan meninggikan Tuhan dan ajaran-Nya untuk pelihara Sabat. Dia juga menceritakan bagaimana Tuhan yang mereka sembah telah meloloskan mereka dari maut saat menebang kayu keramat untuk bangunan gereja yang pada hari pemilu tersebut mereka tempati. Setelah mendengar kesaksian tersebut maka bupati mengubah keputusan dari hukuman penjara menjadi penerima banyak bahan bangunan yang saat itu segera digunakan untuk membangun gedung sekolah. Tuhan kembali menunjukkan kesetiaan-Nya untuk melindungi orang yang mengandalkan-Nya. Lamb Shelter—Tempat Menggali Ilmu Super Menunggu bangunan sekolah berdiri maka gereja kecil yang berlantaikan tanah tersebut segera berfungsi ganda un-

34

Adventist World | 05 - 2015

tuk menjadi gedung sekolah untuk menampung anak-anak para pionir tersebut. Kuasa Tuhan kembali dinyatakan kepada anak-anak didiknya karena dalam sehari saja mereka sudah bisa membaca dan mengajari murid kelas tiga pindahan dari sekolah lain yang saat itu masih belum bisa membaca. Kuasa agung berkarya melalui guru tunggal saat itu yang berdedikasi tinggi walau digaji secara “damai-damai.” Saat ini guru pionir tersebut sudah pensiun tetapi saat menceritakan pengalamannya sebagai guru tunggal di sekolah itu, wajahnya ceria, persis seperti ketika dia mengajar sang penulis kisah ini, 48 tahun yang silam, di sebuah gedung sederhana yang beratapkan rumbia. Saat ini gedung ajaib tersebut sudah berubah menjadi bangunan permanen di tempat yang berbeda dengan daya tampung tiga kali lipat, yang modal dolar awalnya datang dengan cara yang ajaib tanpa diketahui sumbernya. Tuhan selalu berkarya bukan secara kebetulan tetapi sesuai kebutuhan . Semangat Injil Tanpa Kenal Lelah

Melihat berkat Tuhan melalui berbagai cara tersebut para pionir itu memiliki semangat yang luar biasa untuk membagikan kabar baik tersebut dari satu tempat ke tempat lain tanpa “terasa” lelah. Perjalanan yang mereka tempuh sering melewati lembah yang dalam dengan penerangan seadanya tetapi berhasil menghalau semua rintangan seperti ular, yang biasanya berkeliaran di malam hari. Rintangan yang paling berat sebenarnya adalah rasa lelah dan kantuk tetapi kedua hal tersebut tidak pernah menjadi halangan karena misi harus jalan terus dari malam ke malam sampai KKR terakhir ditutup. Senjata yang paling ampuh saat itu adalah hanya nyanyian dan doa. Satu-satunya penerangan yang paling efektif adalah lampu partomaks yang juga digunakan saat berkumpul di setiap desa oleh karena listrik baru masuk setelah beberapa tahun kemudian dan alat pengangkutan juga tidak tersedia sehingga ada kalanya acara KKR tersebut dimulai sekitar pukul 21.00 dan berakhir setelah pukul 22.00 dan dalam kelelahan anakanak sekolah ketiduran tetapi harus dibangunkan untuk berjalan pulang. Setelah 50 tahun kemudian anak-anak tersebut saat ini sudah berada di berbagai tempat di Indonesia dan bahkan sampai keluar negeri dengan profesi yang beraneka ragam tetapi bisa dipastikan bahwa keberhasilan mereka adalah hanya karena kasih Tuhan yang ajaib, yang secara luar biasa memberkati mereka supaya bisa menyaksikan kebesaran Tuhan di mana pun mereka berada dan ke mana pun mereka pergi. n

Anas Barus, seorang anak yang bangga

atas warisan iman orangtuanya, saat ini adalah salah satu dosen Fakultas Pendidikan Universitas Advent Indonesia (UNAI).


“To Create Something Different” One Year in Mission (OYiM)

P

ada 1 maret 2015 telah dilakukan kegiatan Compassion dengan tema “To Create Something Different” di daerah RT 1 Menteng Dalam. Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan semua anak-anak yang berada di daerah tersebut mulai dari yang belum bersekolah sampai tingkat SMP, diberikan pelajaran mengenai langkah mencuci tangan yang benar dan mengosok gigi dengan benar. Kegiatan lainnya anak-anak dibagi menjadi 3 kelas dan mereka diajar tentang Matematika, Bahasa Inggris dan permainan tradisional dan sementara kelas-kelas ini berjalan, dibuka juga pangkas rambut gratis untuk anak-anak pria. Kegiatan ini cukup menarik perhatian warga sekitar kampung tersebut, terlihat dari antusias orangtua di kampung tersebut mengizinkan anak-anak mereka terlibat dalam kegiatan ini tanpa melihat perbedaan suku maupun agama.

Ada kesempatan yang sangat besar bagi OYiM untuk membuat care group di daerah tersebut karna masyarakat di kampung itu mau bekerjasama dengan baik dan lokasi kampung ini tidak jauh dari kantor Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB). Kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 50 anak-anak yang berada di sekitar RT 1 dan dibantu juga oleh sekitar 6 orang pemuda/i karang taruna RT 1 ini sukses terlaksana. n —Dilaporkan oleh Alva Muntu, One Year in Mission (OYiM).

Pelatihan Evakuasi di Pesawat

D

i tengah banyaknya berita tentang kecelakaan pesawat PA Jemaat Kota melakukan suatu training terkait halhal yang harus dilakukan ketika sebuah pesawat sedang mengalami kecelakan dan terapung di laut. Dengan koordinasi yang baik dengan pihak NAM Training Center, akhirnya kegiatan ini dapat dilaksanakan.

Atas: Proses simulasi pemadaman api. Kanan: Aksi slide and jump dari pesawat.

Pemuda Advent (PA) Jemaat Kota Minggu pagi, 22 Februari 2015 semua pemuda, anak-anak dan orangtua tiba di NAM Training Center di Bandara Soekarno Hatta. Acara di awali dengan teori singkat, selanjutnya dilakukan simulasi. Hal pertama yang dilakukan adalah cara pema­ daman api jika terjadi kebakaran di bangku penumpang, untuk tindakan pencegahan semua peserta diberikan masker agar tidak menggangu pernapasan. Ada juga simulasi jump and slide dari pesawat. Semua peserta diajak ke ruang simulasi pesawat Boeing 737-400. Simulasi selanjutnya dilakukan di kolam renang. Semua peserta diberikan life vest dan cara menggunakannya, melompat keluar pesawat hingga bagaimana bertahan di air. Semua kegiatan ini terlaksana dengan sukacita, diharapkan training ini menambah pengetahuan dan mempererat persahabatan Pemuda Advent Jemaat Kota serta semua anggota jemaat. n

—Dilaporkan oleh Ronald Tampubolon, Ketua PA Jemaat Kota, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

05 - 2015 | Adventist World

35


dari INDONESIA Kolaborasi Pelayanan Jemaat Kemang Pratama Pelayanan Perorangan, Kesehatan, dan Bakti Wanita Advent

M

inggu 1 Maret 2015 GMAHK Jemaat Kemang Pratama melakukan berbagai kegiatan yang melibatkan kolaborasi Departemen Pelayanan Perorangan, Departemen Pelayanan Kesehatan, dan Departemen Bakti Wanita Advent. Aktivitas ini dimulai dengan doa subuh bersama yang di mulai pukul 05.00 WIB. Usai acara doa subuh, Departemen Pelayanan Kesehatan yang dipimpin oleh Ibu Lies Purnama bersama tim kesehatan melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis bagi anggota jemaat yang hadir. Cek kesehatan meliputi cek gula darah, kolesterol, trigliserid, dan asam urat. Beberapa anggota terlihat begitu antusias berkonsultasi dengan dokter Bona Tambunan dan dokter Agustinus Silalahi untuk mendiskusikan hasil pemeriksaan darah mereka. Dari hasil pemeriksaan kesehatan saat itu, tim dokter mendapati bahwa banyak anggota yang diperiksa mempunyai kadar kolesterol dan asam urat di atas rata-rata. Namun banyak juga yang kondisi keseluruhannya normal atau dengan kata lain masih di bawah ambang batas yang ditentukan. Setelah seluruh anggota yang hadir diperiksa dan diberikan pengarahan oleh tim dokter, maka acara selanjutnya adalah

Seminar Ketua dan Bendahara Jemaat Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya

S

eminar ketua jemaat dan bendahara jemaat telah berlangsung dari Jumat, 6 Maret sampai Minggu, 8 Maret 2015. Sub tema acara ini adalah “Peranan Ketua dan Bendahara Jemaat dalam Penginjilan Kota (City Evangelism) dan Pusat Pengaruh (Center of Influence).” Selama akhir pekan tersebut para peserta berkumpul di sebuah hotel di kawasan Cisarua, Puncak untuk mengikuti pembekalan dan seminar. Seminar kali ini menghadirkan narasumber yang datang dari Di-

36

Adventist World | 05 - 2015

makan bersama. Departemen BWA yang dipimpin oleh Ibu Grace Karamoy meneruskan acara dengan pelajaran menjahit bagi para ibu Jemaat Kemang Pratama, Ibu Mieske Tampubolon tampak dengan sabar menjelaskan teknik-teknik mendesain dan menjahit baju. Ini adalah sesi pelajaran menjahit kedua. Akhirnya seluruh rangkaian acara berakhir pukul 17:00. ­Acara dapat berjalan dengan lancar dan semoga semua acara ini hanya untuk kepujian nama Tuhan saja. n —Dilaporkan oleh Richard Pelaupessy, Departemen Pelayanan Perorangan Jemaat Kemang Pratama.


visi Asia Pasifik Selatan, Pdt. H. E. Sinaga; dari Uni Indonesia Kawasan Barat, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin, Pdt. W. Mandolang, Bpk. B.F. Sihotang, Pdt. J.F. Manullang dan Bpk. B. Aritonang; sementara dari kantor konferens yang juga turut menyampaikan seminar adalah pimpinan konferens, Pdt. R. Hutapea, Pdt. R. Wenas, Bpk. P. Doloksaribu, dan juga Bpk. Budiman Siregar, Associate Bendahara Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Pdt. H.E. Sinaga memberikan seminarnya yang dimulai dari Jumat malam sampai Minggu siang. Dalam sesi pembukaan beliau memberikan seminar tentang “Peranan Ketua Jemaat dalam Penginjilan.” Pada sepanjang hari Sabat seminar diawali dengan pemaparan dari Pdt. J.F. Manullang tentang “Peranan Ketua jemaat sebagai Mitra Gembala dalam Pelayanan dan Penginjilan” yang kemudian dilanjutkan dengan Pdt. HE. Sinaga tentang peran ketua sebagai motivator. Sore harinya tidak lupa melalui Pdt. R. Wenas, disampaikanlah hal-hal yang telah dilakukan konferens

dalam pelayanan melalui Mal Ministry, Building Ministry, dan pelayanan-pelayanan sejenis lainnya. Seluruh rangkaian seminar sepanjang tiga hari tersebut, ditutup dengan komitmen yang mengingatkan agar setiap utusan, para ketua dan bendahara dapat memiliki pengalaman rohani sehingga para pimpinan jemaat ini dapat memberikan pengaruh kepada para anggota jemaat yang pada akhirnya jemaat pun juga dapat menjadi pusat pengaruh bagi lingkungan di mana jemaat ini berada. Mengakhiri komitmennya, Pdt. R. Wenas mengimbau seluruh peserta agar sekembalinya ke jemaat masing-masing, para pemimpin jemaat boleh melakukan apa yang sudah diterima selama seminar ini, sehingga lebih banyak jiwa yang dapat dimenangkan bagi Tuhan. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Daymbani, Komunikasi Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.

Sertifikasi Pelayanan Penatalayanan Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

P

impinan dan para pendeta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Daerah Misi Nusa Utara (DMNU) mengikuti acara Sertifikasi Penatalayanan yang diadakan di aula kantor DMNU pada tanggal 2-6 Maret 2015. Para narasumber dalam acara ini adalah: Pdt. Happy Sibilang, Direktur Penatalayanan Divisi Asia Pasifik Selatan; Pdt. Semuel Wullur, Direktur Penatalayanan Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur; dan Pdt. Wiclif Laoh, Direktur Penatalayanan Daerah Minahasa Utara; Ir. Tjak Latumahina, seorang penginjil awam; Pdt. E. Mamalanggo, Direktur Penatalayanan Daerah Misi Sulawesi Tengah; Pdt. E. Takasanakeng, Ketua DMNU; dan Pdt. Fery Macpal, Direktur Penatalayanan DMNU. “Acara sertifikasi penatalayanan adalah suatu program yang telah diputuskan oleh pimpinan gereja Advent sedunia, acara

ini bertujuan untuk melatih para pendeta dalam bidang penatalayanan,” tutur Wullur di pembukaan acara sertifikasi. “Nantinya sertifikasi penatalayanan ini akan menjadi syarat seorang pendeta untuk diurapi,” tambahnya. Sibilang pada saat menyampaikan seminarnya menyatakan: “Ada perubahan-perubahan yang terjadi sekarang ini di dalam gereja dan di luar gereja sehingga sangat penting untuk melatih para pemimpin gereja mengenai penatalayanan.” Sibilang dan narasumber yang lain mengingatkan semua pendeta tentang definisi penatalayanan di dalam gereja Advent: “Penatalayanan adalah pola hidup seseorang yang memiliki hubungan yang hidup dengan Yesus Kristus, menerima Ketuhanan-Nya, berjalan dalam kemitraan dengan Allah dan bertindak sebagai agen-Nya untuk mengelola usaha-Nya di atas dunia.” Semua pendeta yang melayani di wilayah DMNU mengikuti acara sertifikasi ini dengan baik. Mereka setia mengikuti setiap seminar yang diberikan oleh para narasumber dan melakukan setiap tugas yang diberikan kepada mereka selama ­acara sertifikasi. n —Dilaporkan oleh Brussi Soriton, Daerah Misi Nusa Utara (DMNU).

05 - 2015 | Adventist World

37


dari INDONESIA Retret Shepherdess International Daerah Jawa Kawasan Tengah (DJKT)

R

etret Shepherdess International (SI) UIKB yang bertemakan “Peranan para Istri Pendeta dalam Persiapan Umat Menyambut Kedatangan Kristus Kedua Kali” telah diselenggarakan pada 2-5 April 2015. Kali ini Kota Batu, Malang yang sejuk dan indah telah menjadi pilihan panitia untuk terselenggaranya acara yang dihadiri oleh 200 peserta yang datang dari 10 daerah dan konferens di UIKB. Para narasumber retret ini adalah Ibu Linda Peranginangin, Koordinator SI UIKB; Pdt. Dr. J.S. Peranginangin, Ketua UIKB; Pdt. Henky Wijaya, Ketua Konferens Jawa Kawasan Timur; Pdt. Dr. J.H. Sianipar, Direktur Penatalayanan UIKB; Pdt. Supriyono Sarjono, Ketua Daerah Jawa Kawasan Tengah; dan Ibu Helena Valentina, seorang psikolog yang membahas “Pendidikan Anak Advent di abad ke-21,” serta “Managing Your Mental Life.” Banyak respons positip yang diberikan oleh para peserta, baik baru dalam pelayanan dan yang sudah lama di dalam pelayanan penggembalaan mendampingi sang suami. Tetapi mayoritas setuju bahwa acara ini luar biasa karena berbeda dari acara SI yang selama ini mereka telah ikuti. Salah satunya adalah Ibu Yetti Agung, dari Jakarta berkata, “bagi saya ini adalah seminar yang sempurna yang pernah saya ikuti, paling lengkap, karena semua kebutuhan yang saya perlukan diberikan, antara lain bagaimana mendidik anak, bagaimana menolong keluarga dan bagaimana mempersiapkan jemaat untuk kedatangan Tuhan. Pada hari terakhir, acara yang tidak kalah menarik bagi para peserta, adalah menjawab seluruh pertanyaan peserta. Mereka sangat antu-

38

Adventist World | 05 - 2015

sias bertanya dan mendengarkan jawaban atau tips yang disampaikan para narasumber. Acara komitmen selanjutnya dipimpin oleh Koordinator SI UIKB. Ibu Linda Peranginangin mengajak seluruh istri pendeta di UIKB berkomitmen setia dalam pelayanan bersama suami di pos masing-masing.Acara retret SI ini berakhir tepat pukul 11.30 WIB, dengan penuh sukacita. n —Dilaporkan oleh Pdt. Supriyono Sarjono, Ketua Daerah Jawa Kawasan Tengah (DJKT).


WARTA

GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Advent di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Tatap Muka dengan Bupati Sangihe Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

P

impinan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Daerah Misi Nusa Utara (DMNU), mengadakan pertemuan dengan Bupati Kepulauan Sangihe pada hari Senin, 2 Maret 2015. Pdt. Edison Takasanakeng, Ketua Gereja Advent DMNU; Pdt. H. Sandil, Sekretaris Asosiasi Kependetaan; Pdt. F. Macpal, Direktur Penatalayanan; dan Ibu Johana Bawole, Direktur Pelayanan Anak-anak; bersama rombongan tiba di rumah dinas Bupati Kepulauan Sangihe sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Kunjungan ini mendapat sambutan baik dari Drs. H.R. Makagansa M.Si, Bupati Kepulauan Sangihe bersama dr. Wisye Makagansa-Rompis, istri bupati. Takasanakeng menyatakan kepada bupati bahwa maksud dari kunjungan ini adalah untuk mengucapkan terima kasih secara pribadi kepada pemerintah kabupaten yang selama ini telah memberikan banyak bantuan kepada gereja Advent. Pdt. Happy Sibilang, Direktur Penatalayanan Divisi Asia Pasifik Selatan; Pdt. S. Wullur, Direktur Penatalayanan Uni Indonesia Kawasan Timur; dan Ibu Wullur-Tenda; serta Pdt. W. Laoh, Direktur Penatalayanan Daerah Minahasa Utara yang berada di Kota Tahuna karena acara Sertifikasi Penatalayanan ikut serta di tatap muka. “Kota Tahuna adalah kota bersih dan indah. Saya percaya akan ada banyak wisatawan yang akan berkunjung ke kota ini” kata Sibilang kepada bupati sambil menjelaskan tugasnya sebagai pimpinan gereja Advent tingkat divisi. Bupati pada kesempatan itu menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendeta dan anggota jemaat gereja Advent khususnya yang ada di Sangihe karena telah ikut menyukseskan program pemerintah kabupaten. Bupati terlihat sangat antusias mendengarkan dengan saksama apa yang disampaikan oleh pimpinan gereja Advent. Ia juga dalam kesempatan itu menjelaskan kepada para pendeta kemajuan yang sedang terjadi di Kabupaten Sangihe. Istri Bupati di akhir pembicaraan pada malam itu dengan ramah mengundang para tamu untuk dapat menikmati jamuan makan yang telah disiapkan. Setelah makan Sibilang dan Wullur mendoakan secara khusus bupati dan keluarga. Mereka berdoa agar bupati dapat menjadi seorang pemimpin yang baik yang dapat mengarahkan masyarakatnya setia kepada Tuhan. n —Dilaporkan oleh Brussi Soriton, Daerah Misi Nusa Utara (DMNU)

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha S. Manueke Bendahara W. Purba Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J.W.S. Wagiran J. Wauran, F. Manurung, A. Siahaan Penerjemah Naomi Hutajulu Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat B. Sumendap, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Siringoringo, Jawa Barat A. Pender, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Tana Toraja Izin

Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: adventistworld_indonesia@yahoo.co.id Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 www.iphbdg.org Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.


Jika Anda tidak dapat hadir di San Antonio, gunakan tanganmu. Like

Jangan kehilangan momen Sesi General Conference. (2-11 Juli 2015) Ikuti tim reporter kami secara live blog di www.adventistreview.org Dapatkan kisah dan foto di Facebook, dan kicauan di Twitter

Like us on Facebook

Follow us on Twitter


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.