juli-19-2002

Page 1

Pentingnya Keramahan selama Jalsah Khotbah Jumat Sayyidina Amirul Mu’minin, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad Khalifatul Masih Ar-Rabbi ayyadahullaahu Ta’ala binashrihil ‘aziiz 19 Juli 2002

َّ َّ‫أ ْش َه ُد أ ْن ال إله إِال‬ ، ُ‫اَّللُ َو ْح َدهُ ال َش ِريك لَه‬ َّ ‫وأ ْش َه ُد‬. ُ‫أن َُُم َّمدًا َع ْب ُدهُ َوَر ُسولُه‬

‫ أما بعد فأعوذ ابهلل من الشيطان الرجيم‬. ِ ‫الرحيم * مالك ي وم‬ ِ ‫الرحيم * ا ْ​ْلَ ْم ُد هلل َر‬ ‫الدين * َّإَّي َك نَ ْعبُ ُد‬ َّ ‫ْحن‬ َّ * ‫مني‬ َّ ‫ْحن‬ َّ ‫بس ِم هللا‬ َْ ‫الر‬ َ ‫ب ال َْعاَل‬ َْ ‫الر‬ َْ َ ْ ِ ِ ِ َّ ‫هم َوال‬ ُ ‫ت َع َل ْي ِه ْم َغ ْ​ْي ال َْم ْغ‬ َ ‫ين أَنْ َع ْم‬ َ ‫عني * ا ْه‬ ُ ‫َو َّإَّي َك نَ ْسَت‬ ْ ‫ضوب َع َل ْي‬ َ ‫قيم * ص َراط الذ‬ َ ‫دَن الص َرا َط ال ُْم ْسَت‬ ‫ (آمني‬.‫)الضَّالِ َني‬ ِ ‫ُهو الَّ ِذي يصلِي َعلَ ْي ُكم وم َ​َلئِ َكتُهُ لِي ْخ ِرج ُكم ِمن الظُّلُم‬ ‫ات إِ َ​َل النُّوِر َوَكا َن ِابل ُْم ْؤِمنِ َني‬ َ​َ ْ َُ َ َ ْ َ ُ َ

‫ َرِح ًيما‬Dialah

yang mengirimkan rahmat-Nya padamu dan para malaikat-Nya juga,

supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. Hadhrat Abdullah bin Buraidah r.a. meriwayatkan dari bapaknya bahwa Rasulullah saw bersabda: Siapapun dan di tempat manapun dari antara sahabahsahabahku yang akan wafat maka pada hari kiamat dia akan dibangkitkan sebagai pimpinan dan nur untuk orang-orang di tempat itu. Allamah Shahabuddin Allusi dalam menafsirkan surah Al-Ahzab ayat

ِ ‫ُهو الَّ ِذي يصلِي َعلَ ْي ُكم وم َ​َلئِ َكتُهُ لِي ْخ ِرج ُكم ِمن الظُّلُم‬ ‫ات إِ َ​َل النُّوِر َوَكا َن ِابل ُْم ْؤِمنِ َني َرِح ًيما‬ َ​َ ْ َُ َ َ ْ َ ُ َ ِ ‫لِي ْخ ِرج ُكم ِمن الظُّلُم‬mengeluarkan dari kegelapanmenulis: Maksud dari ... - ‫ات إِ َ​َل النُّوِر‬ َ َ ْ َ ُ

kegelapan lalu membawa pada nur keitaatan. Thabrasi berkata: Maksudnya ialah bahwa berkenaan dengan Diri-Nya Allah mengeluarkan dari kegelapan dan kebodohan lalu membawa pada makrifat/pengenalan terhadap diri-Nya, karena dari semua hal-hal yang ada kejahilan dan ketidaktahuan merupakan hal yang paling lebih banyak memiliki keselarasan dengan kegelapan. dan makrifat paling lebih banyak memiliki keselarasan dengan nur/cahaya dari semua benda-benda. Ibni Zaid berkata: Dia mengeluarkan dari kegelapan pada cahaya. Muqatil berkata: dia mengeluarkan dari kekufuran kepada iman dan dikatakan pula bahwa maksudnya ialah mengeluarkan dari api kepada surga dan dikatakan pula bahwa maksudnya ialah membangunkan keluar dari kubur dan kepada sebagian Dia mewafatkan. Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda : Dalam akal ummat manusia, dalam kekuatan/potensi akhlak manusia dan dalam nur kalbu manusia terdapat tingkatantingkatan yang berbeda-beda,yakni kedudukan-kedudukan masing-masing berbedabeda. Maka menjadi istmewanya sebagian orang dengan wahyu Ilahiah, yakni mereka yang sempurna dari segala segi mereka telah sampai pada bukti-bukti nyata. Karena hal ini nyata bagi semua yang berakal. Setiap orang selaras dengan kemampuan dan potensinya menerima nur-nur Ilahiah, tidak lebih dari itu . Untuk mengerti itu matahari merupakan misal yang sangat terang, karena setiap saat matahari melepaskan/memancarkan sinarnya ke empat penjuru. Akan tetapi, dalam menerima cahayanya setiap rumah/tempat tidaklah sama. Rumah yang pintunya tertutup di


dalamnya cahaya tidak bisa masuk.Dan yang berhadapan dengan matahari ada jalan kecil untuk masuknya cahaya,maka ke dalamnya cahaya akan masuk tetapi sedikit , yang tidak bisa sepenuhnya menghalau kegelapan. Sebaliknya, rumah yang berhadapan dengan matahari semua pintu-pintunya terbuka dan tembok-temboknya pun bukanlah terbuat dari ... namun, sangat bersih dan terbuat dari kaca yang bercahaya. Itu tidaklah keistimewaannya hanya sekedar dapat menerima cahaya secara sempurna, bahkan akan dapat menyebarkan cahayanya ke setiap / penjuru dan menyampaikannya ke tempat yang jauh-jauh. Inilah misal terakhir kondisi jiwa-jiwa suci para nabi. Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda:Turunnya para malaikat dan ruh kudus, yakni turunnya dari langit adalah pada waktu ketika seorang manusia yang agung turun ke bumi dengan mengenakan jubah khilafat dan . meraih mukalamah Ilahiah. Ruh qudus secara khusus diperoleh oleh khalifah-khalifah itu yang para malaikat bersamanya. Itu diturunkan pada kalbu setiap orang di dunia yang siap menerima . Baru di dunia ini dimana-mana terdapat potensi-potensi yang layak, kepada semua pantulan nur itu menerpa dan di seluruh alam tersebar pancaran sinar keruhanian.Dan dengan pengaruh suci para malaikat secara otomatis di dalam hati timbul pandangan yang baik dengan sendirinya dan tauhid mulai nampak menarik/indah. Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda: Saya melihat bahwa dampak dari selawat berkah-berkah Tuhan secara mena’jubkan bagaikan nur mengalir pada Rasulullah saw. Kemudian setelah sampai disana ,maka itu terserap dalam dada Rasulullah saw dan setelah keluar dari sana terjadi aliran-alirannya yang tak terhingga lalu mengalir sampai pada setiap yang berhak sesuai dengan jauh dan dekatnya. Sungguh tidak ada berkah yang sampai tampa perantara Rasulullah saw , Apa selawat itu ? Itu ialah penggerakan arasy oleh Rasulullah saw yang dari mana keluar aliranaliran cahaya. Barangsiapa yang ingin meraih anugerah dan berkah Tuhan maka seharusnya banyak-banyak membaca selawat, supaya timbul gerakan dalam berkahNya. Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda: Pada suatu ketika pernah terjadi secara kebetulan saya banyak membaca selawat/mengirimkan selawat kepada Rasulullah saw dengan khusuk sampai pada suatu waktu tertentu. Dan karena merupakan keyakinan saya bahwa jalan-jalan Tuhan merupakan jalan yang sangat halus yang mana tampa perantara nabi saw tidak bisa diraih.Sebagaimana Tuhan juga berfirman

[ ‫ال َْو ِسيلَ َة‬carilah

‫َوابْ َت غُوا إِلَ ْي ِه‬

jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya] Baru sesudah beberapa lama

berlalu saya melihat dalam kashaf bahwa ada dua orang pembawa air yang datang. Seorang datang dari jalan dalam dan seorang dari jalan luar masuk dalam rumah saya. Dan di pundak mereka terdapat kantung-kantung cahaya. Dan berkata:

- ‫علىمحمد‬haadza

‫هذا مباصليت‬

bima shallaita ‘ala Muhammadin –Ini merupakan berkah-berkah yang

telah engkau kirimkan pada Muhammad dan keluarga Muhammad.[saw] Kemudian terjemah shair Hadhrat Masih Mauud a.s.:Engkau adalah nur kedua alam ini. Saya telah mengenal engkau Semua adalah tubuh sementara engkau adalah ruh/jiwa. Saya telah mengenal engkau. Kemudian syair terjemah Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam bahasa Farsi:Hai kesayangan dan kekasih hati,hai jiwa alam raya,cahaya dari semua cahaya ,Engkau kini dalam gaib,namun kekuasaan Engkau zahir. Engkau tersembunyi. Pekerjaan Engkau zahir.Engkau jauh tapi lebih dekat dari jiwa. Engkau adalah nur tapi lebih tersembunyi dari malam yang gelap.Untuk penampilan keindahan Engkau saya menganggap segala sudah usang. Setiap zarrah menebarkan nur Engkau Setiap titisan mengalirkan anugerah


Engkau . Saya melihat nur-nur dengan berkah zikir Engkau,dan [para penghibur hati ?] saya dapatkan dalam Jemaat orang-orang yang mencintai Engkau.

َّ ‫ أَفَ َم ْن َش َر َح‬Surah Azzumarِ]Maka [‫ص ْد َرهُ لِ ِْْل ْس َ​َلم‬ َ ُ‫اَّلل‬

apakah orang-orang yang dibukakan

Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam. Kemudian mereka tegak pada nur dari Tuhan mereka itu bisa sama dengan orang yang sama sekali tidak berzikir pada TuhanNya. Maka kehancuranlah untuk mereka yang hatinya karena mahrum dari berzikir kepada Allah hatinya menjadi keras. Inilah orang-orang yang berada dalam kesesatan yang nyata Di dalam Musnad Ahmad bin Hanbal:Hadhrat Abdulah bin Amr ra meriwayatkan: Pada suatu hari nabi saw menyebut masaalah shalat dan besabda, barangsiapa yang menjaganya untuknya pada hari kiamat akan menjadi nur,hujjat dan keselamatan pada hari kiamat.Dan barangsiapa yang tidak menjaganya tidak akan ada nur,bukti dan keselamatan untuknya. Dan orang itu pada hari kiamat akan bersama Qaarun, Firaun, Haman dan Ubai bin Salb. Hadhrat Buraidah Al-Aslami r.a. meriwayatkan bahwa nabi saw bersabda: Sampaikanlah habar gembira pada orang yang banyak berjalan ke mesjid pada kegelapan malam bahwa mereka akan memperoleh nur yang sempurna pada hari kiamat. Allamah Fakhruddin Razi menulis . Dalam menafsirkan

– ‫وهو على نور من ربه‬Disini

maksud nur adalah petunjuk dan makrifat. Dan selama belum meraih sifat lapang dada, nur tidak akan bisa tercipta.Jika kekuatan hawa nafsu unggul maka dengan mendengar dalil sama sekali tidak berfaedah. Bahkan kadang-kadang dengan mendengarkan dalil dapat menyebabkan kerasnya hati dan kebencian. Allamah Ibni Hayyan Al-Andlusi menulis: Maksud dari “lapang dada” ialah iman dalam dada,dan meneraima kebaikan, nur dan petunjuk. Ditanyakan kepada Rasulullah saw. Bagaimana untuk meraih lapang dada itu ? Bersabda: Apabila telah masuk dalam cahaya,maka dari itu akan timbul kelapangan dan hati akan menjadi lapang. Kami bertanya: Apa tanda-tandanya ? Bersabda: Rumah abadi,yakni kecenderungan pada akherat,berlepas diri dari dunia dan bersiap menghadapi mati. Allamah Ibni Hayyan Al-Andlusi dalam menafsirkan ayat

[ ‫ َف ُه َو َعلَى نُوٍر ِم ْن َربِ ِه‬Maka

َّ ‫أَ َف َم ْن َش َر َح‬ ‫ص ْد َرهُ لِ ِْْل ْس َ​َلِم‬ َ ُ‫اَّلل‬

apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk

(menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya]

ِ ‫َر‬ Dibawah ayat‫ب‬

‫فَ ُه َو َعلَى نُوٍر ِم ْن‬dalam

menafsirkan itu menulis. Disini dalam ini

maksud nur adalah kelezatan [ma’rifat] Ilahi yang zahir dalam corak zahirnya tandatanda Ilahi. Dan karena inilah mendapat taufik untuk menuju ke arah kebenaran. Hadhrat Masih Mauud a.s. kemudian bersabda: Orang yang menyimpan suatu nur di dalam dirinya maka Allah akan menzahirkan keikhlasan dan ketulusannya. Dan yang di hatinya menyembunyikan suatu [rahasia?] itupun Dia akan bukakan dengan sejelasjelasnya dan tidak ada hal yang bisa tersembunyi Hadhrat Masih Mauud a.s. selanjutnya bersabda: Tanda dan mu’jizat untuk setiap tabeat tidaklah merupakan hal yang terang,yang begitu dilihat langsung diterima, bahkan yang bisa mengambil faedah dengan tanda-tanda ialah mereka yang memandang dengan nur firasat, yang berpandangan jauh ke depan, berwawasan luas , cinta keadilan,takwa pada Tuhan dan melihat dengan penuh kehaatian-hatian. Itu bukanlah merupakan hal –hal yang biasa begitu saja dan tidak pula bisa seorang pendusta dapat mendustakannya. Mereka memahami bahwa perkara ini adalah jauh rekayasa manusia dan lebih tinggi dari kemampuan otak manusia. Dan di dalam itu ada suatu keistimewaan yang merupakan tanda keunggulan yang mana untuk sampai ke arah itu kekuatan-kekuatan


manusia yang biasa dan perogram-perogram yang dibuat-buat tidak bisa mendapatkan kemampuan. Dan dia dengan pemahamannya yang halus dan dengan nur firasatnya dapat sampai pada dasar ini, karena di dalamnya terdapat nur dan di tangan Tuhan terdapat harum yang di dalamnya tidak bisa ada keraguan bahwa akan timbul semacam keraguan,makar dan tipu .daya Dan sebagaimana cahaya matahari untuk meyakinkan tidak hanya cukup sekedar cahaya belaka, bahkan perlu adanya sinar/nur mata juga supaya bisa menarik cahaya itu. Seperti itu pula untuk meyakinkan suatu mu’jizah tidak cukup hanya mu’jizah lain, bahkan perlu juga nur firasat.Dan selama di dalam fitrah orang yang melihat mu’jizah tidak ada nur akal dan fitrah yang baik maka tidak mungkin untuk menerimannya . Dan sangat malanglah manusia yang tidak dianugerahi nur firasat ini dan mu’jizaat—mu’jizat yang hanya sebatas pengutamaan tidak akan dapat kepuasan dan berkali-kali menanyakan bahwa selain mu’jizat seperti itu yang menampilkan contoh kiamat saya tidak akan menerima mu’jizzat manapun.. Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam syair Farsi bersabda : Hai orang telah memalingkan muka dari Al-Quran dan pengada-ada mimpi dan kasyaf,janganlah menyobongkan diri di hadapan nur petunjuk... Apabila dari langit kilatan cahaya terlihat dan mata hari terbit maka seseorang tidak akan bisa menyembunyikan dengan debu dan rumput. Cahaya AlQuran tidaklah berkiliauan seperti itu yang bisa tersembunyi dari orang yang menyaksikan. Bahkan itu merupakan lampu petunjuk bagi seluruh dunia dan merupakan penyuluh jalan untuk seluruh dunia. Bagi yang melihat kebesarannya maka dengan segera akan teringat akan Tuhan dan bagi yang dengan takabur dan permusuhan tidak melihatnya dia adalah buta dan jauh dari nur Tuhan. Dia adalah jauh dari kegagahan wujud suci yang mana matahari yang bersinarpun dihadapannya tidak ada gunanya. Betapa di dalamnya terkandung rahasia-rahasia Ilahiah. Jiwa dan hati saya berkurban untuk nur itu...Al-Quran menzahirkan wajah Tuhan[?]dan dia telah menarik suatu alam ke arah Tuhan. Ketika nur yang suci masuk ke dalamnya maka dari terbir itu bersinar bulan purnama. Dia sangat jauh dari hijab-hijab kegelapan dan sepenuhnya telah berwujud nur. Sebagai hasilnya dia telah mendapatkan nur Tuhan. Dan ketika dia sendiri yang pergi maka Tuhan menjadi zahir. Semua orang yang rindu pada Tuhan yang tiada sekutunya meraih nur dari kalam Ilahi. Dia mengirimkan wujud nur kepada makhluk supaya dengan nur-Nya kegelapan menjadi jauh. Nur ilham seperti angin pagi yang segar dari yang gaib membawakan bau harum.Seperti itulah Tuhan Yang Mahamulia [?] menyinari orang itu bagaikan matahari yang bersinar. Hadhrat Masih Mauud a.s. dalam doa bahasa Arab bersabda: Hai Tuhan-ku, turunlah dalam hatiku, dan masuklah dalam dadaku,sesudah aku dirampas. Dan penuhilah hatiku dengan nur irfan. Hai Tuhanku Engkaulah tujuan dan maksudku. Maka anugerahilah padaku apa yang ku-maksudkan .. Qamaruddin Shahid


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.