Khutbah tanggal 26-11-2001 Khu-N Khutbah hari ini berkenaan dengan sifat subbuhiyyat-Ke Maha sucian Tuhan.Apa arti subbuhiyyat.Saya sebelumnya akan sajikan keterangannya dari Lisanul-a’rab: min sifaatillahi azza wajalla assubbuwhul qudduws qaala abu ishaaq assubbuwhu alladzi yunazzahu ‘an kulli suw in wal qudduwsu almubaarak.Ibni Sidah (berkata):Assubbuwh alqudddus min sifaatillahi azza wa jalla liannahu yusabbihu wayuqaddisu,adalah dari sifat Tuhan.Abu Ishaq berkata:assubbuwh adalah Zat yang bersih dari segenap keburukan dan arti alquddus adalah mubaarak(diberkati).Ibni Sidah berkata:assubbuh alqudduws adalah sifat-sifat Tuhan karena diterangkan mengenai tasbih-Nya -pensucian dan taqdis-Nya.Tertulis di dalam mufradaat Ragib assubbuwhul qudduws adalah dari namanama Tuhan dan di dalam kalam Arab pada timbangan fu’uwlun kedua kata itu tidak ada penggunaan lain.Maksud assubbuwh adalah al-Qudduws(Maha suci).Assubbuwh adalah keluar dari assabhu yang artinya adalah almar u ssariy’u fil maa i awi hawaa, yakni sesuatu yang bergerak dengan cepat di air dan udara dan arti tasbih adalah tazyiyhul (hitaala(?) –yakni menyatakan Tuhan bersih dari segala kekurangan dan aib. Ini pada dasarnya maksudnya adalah Beribadah pada Tuhan dengan penuh khusyuik dan penuh cekatan. Dan maksud dari wa in min sya’in illa yusabbihu bihamdihi walaa kinlaa tafqahuwna tasbiyhahum adalah bahwa benda-benda ini dengan bahasa keadaan menyatakan kesempurnaan dan kebijaksanaan Tuhan. Dengan bahasa keadaan maksudnya adalah bahwa segala sesuatu dalam bentuk/ciptaannya bersih dari aib. Satupun tidak ada benda yang dalam penciptaannya kalian bisa katakan bahwa di sini ada aib ini yang terdapat di dalamnya.Jadi dari segi ini, ini bertasbih dengan bahasa keadaan pada Tuhan Yang merupakan Penciptanya.Tapi arti kedua dalam ayat ini adalah juga walaa kin laa tafqahuwna tasbiyhahum yang maksudnya adalah yakni kami tidak memiliki kekuatan secaara akal/fikiran untuk bisa mengerti tasbihnya.Tapi secara sadar atau secara tidak sadar benda-benda itu pasti bertasbih/menyanjung kesucian Tuhan dan burung-burung dan hewan-hewan semuanya mengerti bahwa kami tengah menyanjung kesucian Tuhan kami. Tertulis dalam Al-Mufradaat arti sabbaha adalah dia telah mengatakan subhaanallah, yakni dia telah menyatakan Allah bersih dari semua kekurangan. Kemudian dalam Lisaanul ‘Arab subhanallahu ma’naahu tanziyhi lillahi minashshaahibati wal-waladi arti subhaannallah adalah bahwa Allah bersih dari istri dan anak subhaanallah tabaaraka wataala an yakuwnu lahuw mitslun au syariykun au nidhdhan au dhiddan- maksud subhan adalah bahwa Tuhan itu tinggi atau Maha tinggi untuk ada yang serupa Dia atau ada sekutu-Nya atau ada yang menandingi-Nya. Hadhrat Masruq r.a. dalam Muslim meriwayatkan bahwa saya telah bertanya kepada Hadhrat Aisyah r.a. apakah Muhammad saw telah melihat Tuhannya Hadhrat Aisyah menjawab:subhaanallah dengan hal ini bulu roma saya menjadi berdiri”.Yakni Allah juga tidak memberikan mata kepada Rasulullah saw.yang dengan mata itu bisa melihat Tuhan dengan mata telanjang. Jadi Allah-lah yang menzahirkan diri-Nya sendiri.Dan tidak ada yang mempunyai kemampuan untuk bisa melihat Tuhan. Jadi dari sisi ini Hadhrat Aisyah r.a. bertaubah bahwa bagaimana kamu ini berbicara yang sia-sia. Rasulullah saw. yang telah melihat Tuhan, beliau telah melihat Tuhan dengan mata hati.Tidak ada mata zahir yang bisa melihat wujud Tuhan . Ali-Imran ayat 42.qaala.........ibkaar-Dia berkata: Hai Tuhan-ku tetapkanlah suatu tanda untukku Dia berkata: Tanda engkau adalah selain isyarah jangan lah berbicara dengan orang-orang dan ingatlah Tuhan engkau sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada petang hari dan pagi hari. Dalam kaitan ini adalah sebuah hadis Hadhrat Abu Hurairah bahwa Hadhrat Rasulullah saw. bahwa apabila kamu lewat di kebun-kebun surga maka di dalam itu minumlah sepuas-puasnya.Saya berkata:Ya Rasulullah saw., apa kebun-kebun surga itu ? Beliau bersabda: Mesjid-mesjid .Jadi ingatlah, mesjid-mesjid ini adalah kebun-kebun surga. Disini seberapapun mensucikan Tuhan memuji-Nya serupa itulah kalian seolaholah mendapatkan buah-buah surga. Saya berkata: Apa maksud memanjat ? Beliau bersabda,”subhaanallah wal ham dulilllaahi walaa ilaa haillallaahu wallaahu akbar.Bahwa memanjat itu adalah apa yang akan dimakan itu adalah membaca subhaanallah dan bacalah alhamdulillah dan bacalah laa ilaaha illallaahu dan bacalah allaahu akbar.
Hadhrat Abu Hurairah r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,”Kaffarah(penghapusan dosa) majlis adalah manusia membaca doa ini subhaanakallahumma wa bihamdika astagfirullaha wa atuwbu ilaika-Hai Tuhanku Engkau Maha suci bersama segenap pujian Engkau, saya memohon pengampunan Engkau dan hanya kepada Engkau saya tunduk, Disini diterangkan kaffarah majlis-majlis(pertemuan-pertemuan). Di dalam majlis manusia banyak mengucapkan hal-hal yang sia-sia dan mereka mengobrolkan sesuatu yang sia-sia dan tidak ada gunanya .Kesalahan-kesalahan dalam corak ini dalam majlismajlis sering terjadi,maka kaffarahnya kemudian manusia hendaknya dengan tertuju kepada Tuhan memohon pada-Nya subhaanakallaahumma-Hai Allah Engkau-lah yang bersih dari setiap keburukan, kami adalah hamba-hamba yang tidak berdaya dan terlibat juga dalam keburukan-keburukan dan Engkau tidak hanya sekedar bersih dari keburukan-keburukan,bahkan bihamdika sedemikian suci yang mana karena pujian bukan hanya bersih deri keburukan-keburukan, bahkan sifat-sifat positif pun Zat-Nya miliki. sabbaha artinya sama sekali suci hamd yang di dalamnya ada sifat-sifat pujian .Kemudian wa astagfiruka wa atuwbu ilaka saya hanya memohon ampunan pada Engkau dan hanya kepada Engkaulah saya tunduk. Jabir bin Abdulllah r.a. berkata,”kunna idza sha’idna kabbarna wa idzaa nazalna sabbahna.Hadhrat Jabir bin Abdullah r.a. menerangkan bahwa apabila kami mendaki ketinggian maka kami mengatakan aIlaahu akbar dan apabila kami menurun maka mengatakan subhaanallah yang di dalam ini terdapat hikmat bahwa apabia manusia menaiki ketinggian maka manusia teringat akan kebesarannya bahwa kami betapa kami telah menjadi besar. Maka pada waktu itu hendaknya mengatakan Allaahuakbar bahwa Zat yang paling besar dan yang paling tinggi adalah Allah,manusia sama sekali tidak memiliki kedudukan apa-apa. Dengan menaiki sedikit saja ketinggian sedemikian bangga sedangkan ketinggian alam raya sama sekali tidak ada batasnya,.kemudian ketika turun maka beliau mengucapkan tasbih,yakni Tuhan adalah bersih dari segenap keburukan. Ketika manusia turun maka terfikir di benak manusia bahwa saya sedang turun kebawah maka pada waktu itu hendaknya membaca doa ini bahwa Allah adalah bersih dari setiap penurunan/pudar(tidak pernah pudar). Hadhrat Khalifatul Masih 1 r.a. bersabda,”qaalaa aayatuka anlaa tulkallimannaasa tsalaatsata ayyamin illa ramza ini adalah kepada Zakaria Allah berfirman bahwa kamu dalam tiga hari tidak akan bicara dengan siapapun kecuali dengan isyarah. Mengenai maksudnya Hadhrat Khalifatul Masih 1 menulis” Kami akan menciptakan sesuatu, yakni kami akan memberikan kekuatan kepada engkau yang dengan perantaraan itu Tuhan akan menganugerahi anak kepada engkau.Bukanlah maksudnya bahwa beliau menjadi bisu untuk selama tiga hari .Jika hal ini yang terjadi maka apa arti wadzkur rabbaka katsiyran wa sabbih Jika beliau bisu maka bagaimana mungkin meninggikan dzikir kepada Tuhan. Beliau bersabda,”Saya banyak sekali telah mencoba resep ini untuk orang yang tidak punya anak dan kebanyakan saya telah mendapatkan itu bermamfaat.Orang-orang semacam itu saya telah katakan biasakanlah untuk sedikit bicara dan sibuklah dalam tasbih dan dzikir. Surah Ra’d wa ysabbihurra’du ......mihaal-Dan suara petir bertasbih dengan pujian-Nya. Nah, disinipun suara petir bertasbih namun bersama/dengan pujian-Nya. Disini apa maksud hamd-pujian. Karena ketika petir/kilat menyambar, maka yang pertama adalah itu membersihkan benda-benda ,itu membakar bakteri-bakteri yang siasia dan segala sesuatu yang kotor dan kemudian pujian di dalam itu adalah bahwa dengan perantaraan petir itu air samudera tersaring/terserap naik ke udara dan lalu turun menjadi hujan yang bersih dari langit dan bersama itu bukan hanya tasbih bahkan pujian juga.Jadi berfirman,”Malaikat juga bertasbih karena takut pada-Nya “ Nah, malaikat kenapa dengan takut kepada Tuhan bertasbih.Jelas maksudnya bahwa malaikat-malaikat bukanlah takut dalam arti bahwa seolah-olah ada musibah yang turun padanya.Mereka takut demi untuk manusia/hamba-hamba.Untuk hamba-hamba Allah di dalam hati mereka timbul ketakutan bahwa akibat-akibat buruk dari halilintar itu jangan mengena padanya. Tatkala mereka berselisih menganai Tuhan, maka pada waktu itu Allah menghujani petir dan bukti Zat Tuhan berada dalam petir-petir itu dan dalam
suara guruh-guruh itu dan di dalam tasbih dan pujian-Nya.Namun orang-orang itu tidak mengerti. Surah Al-Hajr ayat 99 :Maka bertasbihlah dengan pujian Tuhan engakau dan jadilah termasuk orang-orang yang bersujud.Bertasbihlah dengan pujian Tuhan engkau. Jadi, di setiap tempat bukan hanya tasbih semata bahkan pujian juga yang diterangkan.Disini maksud dari hanya tasbih adalah bahwa kita meyakini bahwa Tuhan itu adalah bersih dan kamipun sendiri ingin selalu bersih dari semua keburukan dan bukan hanya sekedar bersih dari keburukan, bahkan Allah penuh dengan pujian.Oleh karena itu kamipun sambil memuji Tuhan ingin selalu menjadikan jiwa kami selalu bersih dan penuh dengan pujian. Hadhrat Khalifatul Masih 1 membuka satu point disini: Di dalam kata yusabbih bihamdi rabbika diajarkan cara menghindar dari musuh-musuh. sabbih bihamdi rabbika,sebagian orang di dalam sujud membaca doa-doa aneh yang mereka mereka ambil dari ayat-ayat Al-Quran.Padahal membaca Al-Quran dalam sujud merupakan hal yang terlarang. Coba perhatikan, disini ada perintah yang jelas yang bagaimana Rasulullah saw. telah melaksakankannya.Di dalam ruku’ dan sujud di baca subhanakalllahumma rabbana wabihamdika Allahummagfirli. Hadhrat Mujaddid Alfi Tsaani berkenaan dengan “ pada malam hari setelah membaca subhanallah, alhamdulillah dan Allahu akbar, baru tidur” menulis sebuah point: Sebagaimana seseorang diberikan hadiah dan cindera mata maka seperti itu lah dia memperoleh karunia/hadiah.Disisi Tuhan hadiah dan pujian yang dipersembahkan di hadapan Tuhan,maka Tuhan kepada orang yang telah mempersembahkan hadiah, Dia akan membersihkannya dari dosa-dosa dan akan menjadikannya terpuji dengan pekerjaan-pekjerjaan yang baik. Ayat 44-45 Surah Baniisraail subhaanahu ......haliman gafuwra-Maha suci Dia dan Maha luhur Dia dari apa yang mereka katakan Kepada Dia lah bertasbih tujuh lapis langit dan bumi dan apapun yang ada di dalam itu dan tidak ada benda namun bertabih dengan pujian-Nya Segala sesuatu tidak hanya bertasbih sedemikian rupa dimana benda itu melihat Tuhan bersih dari setiap keburukan,bahkan selain melihat Tuhan bersih dari setiap keburukan benda-benda itu mendapatkan di dalam Zat Tuhan segala sifat terpuji. Dan sesungguhnya Dia Maha penyayang Maha pengampun.Maha penyayang dari segi bahwa Dia melihat orang-orang terlibat dalam keburukan-keburukan dan Dia menempuh jalan lemah lembut.Kalau tidak,jika Dia menghukum setiap setiap keburukan maka tidak akan ada dari makhluk yang tertinggal dan yang tersisa selain itu yang melakukan kesalahan Dia juga memaafkan mereka. Hadhrat Masih Mauud a.s. menulis:Tujuh lapis langit dan apa yang ada di dalamnya itu mensucikan Tuhan dan tidak ada benda yang tidak mensucikan-Nya.Namun kamu tidak mengerti cara bertasbih mereka.Yakni, dengan merenungkan langit dan bumi akan membuktikan sempurna-Nya, Ke Maha sucian-Nya dan suci-Nya Tuhan dari anak sekutu .Namun untuk mereka yang mengambil pelajaran. Hadhrat Masih Mauud a.s.bersabda:Di dalam Injil tertulis kamu berdoalah seperti ini :Hai bapak kami yang ada di langit semoga nama-Mu tersucikan/tersanjung, kerajaan Engkau datang.Sebagaimana halnya kenginan Engkau berlaku di langit demikian juga hendaknya di dunia pun juga demikian.Anugerahilah roti kami untuk hari ini dan sebagaimana kami telah memafkan orang-orang yang berhutang kepada kami maka anugerhilah oleh-Mu hutang piutang kami dan janganlah masukkan dalam cobaan.Bahkan lindungilah kami dari keburukan karena kerajaan, kekuasaan dan kegagahan itu sselalu milik-Mu”. Namun Al-Quran berfirman: Ini bukan bumi kosong dari pujian, sebagaimana Hadhrat Isa bersabda:”Sucikan pulalah bumi”.Bersabda:Janganlah bumi kosong dari pensucian, bahkan di duniapun nampak Tuhan tengah disucikan dan bukan hanya di langit Sebagaimana berfirman: wa in min syain illa yusabbihu bihamdihi-Satupun tidak ada benda yang tidak mensucikan dengan pujian/memuji-Nya . Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. berkenaan dengan ayat wa in min syain illa yusabbihu bihamdihi bersabda:Yakni segala sesuatu menayanjung kesucian dan pujian pada-Nya.Jika Tuhan bukan Pencipta benda-benda itu maka kenapa terdapat daya tarik kepada Tuhan pada benda-benda itu Dan orang-orang yang merenungkan hal itu pasti akan menerima hal itu bahwa karena adanya suatu jalinan yang terselubung terdapat
daya tarik ini.Di seluruh dunia berapa banyak mazhab, di dalam semua itu ada dzikir dan tasbih terhadap Tuhan.Meskipun orang-orang menyembah berhala sekalipun. Jika mereka di tanya maka mereka mengatakan inilah bahwa kami demi untuk dekat pada Tuhan kami mencari sandaran padanya.Kedekatan pada Tuhan mereupakan maksud terakhir yang terdapat dalam setiap hati dan orang –orang musyrik juga tidak kosong dari itu.Jadi ini merupakan masaalah yang perlu direnungkan bahwa Tuhan kenapa menciptakan daya tarik ke arah-Nya di dalam setap hati. Hadhrat Masih Mauud a.s. berkenaan dengan ayat ini bersabda: “Segenap benda bertasbih kepada Tuhan.Dan maksud tasbih adalah bahwa apa yang Tuhan perintahkan padanya dan sebagaimana kehendaknya seperti itulah mereka lakukan”.Disini ada satu arti tasbih baru yang beliau artikan bahwa sebagaimana Tuhan memerintahkan kepada mereka dan sebagaimana keinginan-Nya mereka seperti itulah lakukan.Sebagaimana malaikat mengatakan nahnu nusaabbihu bihamdika kami bertasbih kepada Engkau dengan pujian Engkau dan malaikat-malaikat itulah yang mereka lakukan sebagaimana Tuhan perintahkan dan itulah yang bisa bertasbih yang benar yang sesuai dengan perintah dan keinginan Allah mereka menyesuaikan dirinya.Secara kebetulan tidak ada sesuatu di dunia ini.Jika terhadap setiap zarrah tidak ada kekuasaan sempurna Tuhan dan kepemilikan-Nya, maka apa ketuhanan itu dan pengabulan doa juga dari ini apa yang bisa diharapkan dan pada hakekatnya kemana udara dan ke arah mana yang diinginkan Dia bisa jalankan dan kapan menginginkan bisa menahannya. Di tangan-Nya lah air dan air samudera.Kapan Dia menginginkan Dia bisa menjadikan itu bergejoak dan kapan menginginkan Dia bisa menjadikan itu diam Dia merupakan Tuhan yang kuasa atas setiap sesuatu. dan tidak asa sesuatu yang keluar dari kekuasaan-Nya. Kini adalah ayat 131 Surah Taha.:fasbir ‘alaamaa yaquwluwna .......la’allaka tardha-Di dalam satu ayat ini,di dalam ayat yang ke 131, disebut semua shalat.Mulai dari shalat fajar, Zuhur, Asar . Magrib, Isya dan kemudian waktu shalat tahajjud. Jadi inilah yang diambil kesimpulan oleh para mufassirin bahwa setiap shalat ada disesebutkan dalam satu ayat ini.Terjemahnya adalah:Jadi apa yang mereka katakan sabarlah atas hal itu dan bertasbihlah dengan/sambil memuji Tuhan engaku sebelum terbitnya mata hari dan sebelum terbenamnya dan bertasbihlah pada malam hari juga dan pada seluruh bagian siang hari juga supaya kamu mendapat kesenangan. Hadhrat Khalifatul Masih 1 dalam menerangkan ini bersabda:sabbih- shalatlah aanaaillali- Magrib, Isya Tahajjud athraafinnahaar. yakni Magrib, Isya dan Tahajjud berada di pinggir siang dan malam. Sebelum condongnya Isyraq, Dhuha dan sesudah Zuhur ishbir- untuk kehancuran musuh tidak ada resep yang lebih hebat daari ini.Kemudian bersabar, melaksanakan sembahyang dengan cara yang baik kami banyak telah mencoba la’allaka tardha- dengan shalat-shalat itu kamu akan mendapatkan halhal yang mana kamu akan menjadi bahagia. Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda: “Marilah shalat dan lihatlah gambaran kiamat”.Jadi maksudnya adalah bahwa musuh yang tengah menimpakan kiamat padamu/ menyiksa kamu jika kamu teratur dalam shalat dan kamu belajar berkeluh kesah dalam shalat maka kiamat itu akan jatuh menimpa musuh-musuhmu. Kemudian berkenaan dengan Hadhrat Zunnun ada ayat dalam Surah Al-Anbiyya wa zhannuwn..........kuntu minazhzhaalimin-Dan sebutlah mengenai orang-orang ikan ketika Dia pergi dengan penuh kemarahan dan dia menyangka bahwa kami tidak akan mencengkeramnya.Jadi dia menyeru di tengah-tengah kegelapan bahwa tidak ada sembahan kecuali Engkau.Maha suci engkau sesungguhnya saya-lah dari orang-orang yang aniaya. Disini kenapa dia menyangka bahwa Tuhan tidak akan mencengkeramnya. Dengan fikiran bahwa apapun amal yang telah dia lakukan, itu menurut pendapatnya bahwa itu dia lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu, dia untuk krdua kali tidak kembali ke negerinya. Karena terfikirkan olehnya bahwa saya telah menubuatkan azab pada mereka dan apabila mereka akan melihat saya maka mereka akan mengejek saya atau memperolok-olok saya dan mereka akan mengatakan, lihatlah azab Anda yang Anda katakan.Dia (Yunus) tidak mengetahui, di belakang apa yang telah terjadi. Orang-orang yang kepada mereka Hadhrat Yunus dibangkitkan, berkenaan dengan mereka ada riwayat bahwa ketika mereka melihat bahwa azab telah ada di
ambanga pintu maka semua membawa ternak mereka, anak-anak mereka ke hutan dalam kondisi mereka tidak memberikan minum susu pada anak-anak mereka dan anak-anak bintang juga mereka tidak berikan minum susu. Dan karena penderitaan itu mereka mereka menjerit secara luar biasa dan sedemikian rupa mengerikasn pemandangan jerit tangis mereka yang mana semua orang-orang itu menangis karena kesakitan dan penderitaan dan pada waktu itu mereka berdoa pada Tuhan.Maka, Hadhrat yunus yang polos/ kasihan itu-bagaimana dia mengetahui bahwa di belakangnya apa yang telah terjadi.Jadi, dari segi ini Hadhrat Yunus kembali dan di dalam hatinya dia terfikir bahwa Tuhan tidak akan mencengkeram saya,Dia Maha pengampun .Dan pada kenyataannya sesudahnya perlakuan pengampunanlah yang terjadi. Maka kemudian sesudah itu ketika dia pergi pada kegelapan, dia tersangkut di leher ikan, maka pada waktu itu Tuhan dengan karunia-Nya mengajarkan doa padanya laa ila ha illa antaa inni kuntu minaszhzhaalimiyn selain Engkau tidak ada sembahan subhaanaka Maha suci Engkau inni kuntu minazhzhaalimiyn Saya-lah yang sebelumnya dari orang-orang yang aniaya. Berkenaan dengan doa ini di dalam Kitab Tirmidzi ada hadis ini Hadhrat Saad r.a. bin Abi Waqas r.a. menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda:Doa Zunnun, yakni Hadhrat Yunus ketika di memanjaatkan di dalam perut ikan, itu merupakan doa yang siapa yang mendoa ini maka pasti itu akan dikabulkan .Dan doa ini sebanyak-banyaknya hendaknya dingat di dalam tahajjud dan saya tidak pernah melepaskan doa ini karena anjuran Rasulullah saw. bahwa ini pasti akan dikabulkan laailaa ha illa anta subhaanaka inni kuntu minazhzhaalimiyn –Hai Allah selain Engkau tidak ada sembahan Maha suci Engkau saya adalah dari orang-orang yang menganiaya diri saya sendiri Surah Al-Mu’mu’minun ayat 92 mattakhadzallah...........yasifuwn-Allah tidak membuat anak wamaa kaana ma’ahu min ilahin dan selain dia tidak ada sekutu selain Dia dan jika demikian bahwa selain Tuhan ada sembahan lain yang menyertai-Nya dalam ketuhana-Nya idzan ladzahaba kullu ilaahin bima khalaqa maka setiap pencipta yang selain Tuhan dia pun telah menciptakan t sesuatu dan jika dia tidak ahli menciptakan maka bagaimana bisa menjadi pencipta Dan jika adalah seorang pencipta dan dia telah menciptakan maka semua tuhan-tuhan itu akan lari dengan membawa ciptaan mereka masing-masing, yakni Tuhan palsu yang kalian yakini, jika mereka benar- benar sebagai pencipta, maka mereka akan menguasai ciptaan mereka Kalian yang menciptakan /menjadikan sendiri barang-barang yang kalian miliki,terhadap benda-benda itu kalian menguasainya, itulah bukti kepemilikan kalian bahwa kalian sebagai pemiliknya.Maka mereka kenapa menyerahkan kepemilikannya kepada Tuhan ? Dia sesungguhnya akan terpisah dengan membawa barang-barang dan dengan demikian lafasadata lagit dan bumi akan menjadi penuh dengan kerusuhan.Dan kemudian tuhantuhan itu satu dengan yang akan saling menyerang.Tuhan palsu itu jika ada selain Tuhan maka dengan menyerang pada Tuhan itu maka kalian akan melihat di seluruh alam ini kerusuhan demi kerusuhan dan dimanapun tidak akan nampak keamanan yang kini dengan merenungkan alam raya ini nampak itu semua.Bukti satu Tuhan-lah yang diperoleh dari seluruh alam raya ini dan undang-undang siapapun tidak ada yang berlaku.subhaanallahi ‘amma yashifuwn –Maha suci Allah dari apa sifat-sifat apa yang mereka nisbahkan pada-Nya. Hadhrat Masih Mauud a.s. bersabda,”Sebagian orang berkata bahwa Tuhan memiliki anak padahal memerlukan anak merupakan kekurangan dan Tuhan adalah bersih dari segenap kekurangan Dia adalah kaya dan berdiri sendirinyang tidak membutuhkan siapapun Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi semua itu adalah miliknya.Apakah kamu menuduh pada-Nya yang untuk mendukungnya ilmu dalam jenis apapun kamu tidak miliki. Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. berrsabda:Tuhan adalah sempurna pada Zat-ya Dia tidak berkeperluan apa-apa untuk membuat anak Apa kekurangan di dalam Zat-ya yang akan sempurna dengan keberadaan seorang anak dan jika tidak ada kekurangan maka kenapa Tuhan melakukan gerakan sia-sia dengan membuat seorang anak yang mana Dia tidak memerlukan itu.Dia adalah bersih dari segenap kekurangan.Apabila dia mengatakan pada sesuatu jadilah maka itu akan menjadi. Kemudian Hadhrat Masih Mauud a.s. berkenaan dengan subhaanahu wa taala maa yasifuwn bersabda:Dia adalah bersih dari aib-aib yang orang-orang tuduhkan pada-
Nya dan orang-orang musyrik sedemikian rupa bodohnya yang mana jin-jin mereka nyatakan sebagai sekutu Tuhan dan untuk itu tampa ilmu, itaat dan tampa adanya kondisi cobaan Dia telah membuat anak laki –laki dan anak perempuan.Telah memahat/membuat anak laki-laki dan anak perempuan merupakan kalam yang sangat fasih dan baligh. Satu maksudnya adalah sesuatu yang dibuat secara falsu yang tidak ada hakekatnya itu disebut “trasyna-memahat” Ada yang memahat genderang, ada memahat hal-hal yang khayal dan yang kedua, mereka memahat patung-patung jantan dan betina mereka.Jadi memang secara zahir itu dipahat dan pada hakekat nya juga, yakni tidak ada wujudnya hanya pahatan khayal belaka. Surah An-Nur ayat 37-38: fi buyuwtin adzina allahu anturfaa wayudzkaru fihaasmuhu .........abshar-Terjemahnya :Di rumah-rumah yang berkenaan dengan itu Allah telah mengizinkan supaya rumah-rumah itu dimuliakan dan di dalam itu nama-Nya diingat.Dan di dalamnya siang dan malam mereka bertasbih/mengucapkan pujian padaNya. Disini selain Rasulullah saw. sifat-sifat para sahabah juga diterangkan.Bersabda: Mereka itu tinggi/mulia karena mereka meninggikan/berzikir dzikir Ilahi/menyanjungkan zikir Ilahi di rumah-rumah mereka dan apabila dzikit Ilahi tinggi/mulia maka bersama itu nama mereka pun menjadi mulia dan pagi sore mereka bertasbih pada-Nya.Laki-laki agung/mulia seperti itu tidak ada perniagaan dan jual beli yang bisa melalaikan mereka dari menegakkan shalat dan pelunasan zakat .Mereka takut pada hari di mana hati akan menjadi takut, resah dan gelisah. Kini, dari ayat ini kesalahan sebagian mufassirin menjadi jelas bahwa naudzubillahi min dzaalik setelah meninggalkan Rasulullah saw. ketika kafilah para pedagang datang maka semua sahabah meninggalkan Rasulullah saw. sendirian dan mereka sendiri lari menuju kepada kafilah para pedagang. Menterjemahkan seperti ini sama sekali tidak pada tempatnya dan salah.Karena sama sekali tidak mungkin bahwa para sahabah r.a. yang mana para sahabah yang tidak meninggalkan Rasulullah saw. pada kesempatan perang yang sedemikian dahsyat, mereka meningggalkan Rasulullah saw. untuk tujuan perdagangan yang sederhana dan coba perhatikan di ayat ini betapa dengan jelas disabdakan.Bahwa mereka /para sahabah merupakan laki-laki yang tidak ada perniagaan dan tidak ada jual beli yang bisa melalaikan mereka dari mengingat Tuhan,shalat dan menunaikan zakat. Dalam Tirmidzi Kitabudda’wat, A‘ud Bin Ali yang adalah anak Abdullah bin Abbas dari perantaraan Bapaknya meriwayatkan dari kakek Ibni Aabbas r.a. meriwayatkan satu hadis yang panjang bahwa di satu malam ketika Rasulullah saw. selesai dari shalat maka saya mendengar Rasulullah saw. membaca doa ini:Maha suci Zat yang telah berjubahkan jubah kemuliaan dan kemudian menyebutnya.Maha suci Zat yang telah memakai jubah kemuliaan dan bersama itu Dia telah menjadi mulia/terhormat.Maha suci Zat yang tidak ada Zat lain layak dipuji ,Zat Pemilik karunia dan ni’mat.,Zat Pemilik kebesaran dan kemuliaan.Maha suci Zat yang Maha gagah dan Maha mulia.. Nah, disini ini merupakan pribahasa “memakai jubah kemuliaan”.Allah jelasnya bukanlah fisik/ lahiriah.Bahkan merupakan wujud ruhani dan bersih dari setiap pakaian. Tapi untuk menunjukkan kebesaran-Nya sebagaimana seorang suci dengan pakaian kebesaran-Nya berdiri,secara tamsil Tuhan dipuji dan diingat. Ada satu hadis dalam Tirmidzi kitabudda’wat dari hadhrat Huzaifah r.a.Beliau berkata: Satu malam beliau berdiri di samping Rasulullah saw. melakukan shalat dan ketika beliau membaca ayat azab maka beliau berhenti dan beliau meminta perlindungan kepada Allah dan apabila sampai pada ayat rahmat maka beliau sambil menngis berdoa dan di dalam rukuk beliau membaca subhana rabbiyal ‘azhiym dan di dalam sujud beliau membaca subhana rabbiyal a’laa. Dalam Sunan An-Nasai Abdurahman bin Ghanam meriwayatkan bahwa Abu Malik Asy’ari membertahukan pada beliau r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda:Berwudhu dengan cara yang baik adalah bagian dari iman dan alhamdulillah memenuhi timbangan dan tasbih dan takbir memenuhi langit dan bumi dan shalat adalah nur/ cahaya dan zakat adalah burhan/dalil dan bersabar adalah cahaya dan Al-Quran sebagai hujjat/pembela bagimu terhadap yang menentanagmu.Shalat adalah cahaya dan zakat adalah burhan.Shalat adalah nur dan memberikan cahaya.Dan zakat bagaimana itu
menjadi burhan.Apabila manusia yakin sepenihnya kepada Tuhan maka dia membelanjakan harta di jalan-Nya.Kalau tidak siapa yang perlu bahwa harta yang diperoleh dengan kerja keras tampa sebab diberikan kepada seseorang .Jadi itu adalah dalil. Itu difirmankan sebagai burhan.Dan itu merupakan dalil bahwa di dalam itu dengan hati yang tulus dia mengakui nur Tuhan. Dia mengambil faidah dari nur itu dan bersabar adalah cahaya.Bersabar merupakan cahaya, karena pada malam hari ketika manusi dalam kesulitan maka jika dia melewatkan sepanjang malam dengan penuh kesabaran maka pada akhirnya sinar pagi pada akhirnya akan tiba.Jadi sebagai hasil dari kesabaran kesedihan menjadi jauh dan malam yang gelap berubah mnenjadi cahaya. Jadi kalam Rasulullah saw. betapa itu penuh dengan kefasihan dan keindahan.dan kemudian bersabda:Al-Quran di tangnmu sebagai hujjat untuk siapa yang menentangmu “Nah AlQuran lah yang akan yang memberikan kesaksian bahwa amal manusia itu bagaimana.Atau akan memberikan kesaksian dalam membelanya atau akan memberikan kesaksian yang menentangnya dan lebih dari ini tidak ada lagi yang bisa.sebagai dalil. Di dalam surah An-Nur ayat 42 alam tara annallaha yusabbihu lahu man fissamaawaatiwal ardi .............yaf’’aluwn-Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah-lah yang bertasbih pada-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi dan burung-burung yang melebarkan sayapnya juga segenap dari mereka mengetahui cara mereka bertasbih masing-masing dan Allah Maha mengetahui kondisi mereka apa yang mereka kerjakan. Kini surah Al-Furqan ayat 59:wataqwakkal.............khabiraa-Bertawakkallah pada wujud yang tidak pernah mati dan dengan pujian-Nya terangkanlah kesuciannya.dan Dia cukup untuk mengaetahui dosa-dosa hamba-Nya. Nah, secara zahir manusia bertawakkal kepada ibu bapaknya juga, kepada teman-temannya juga dan kepada kaum kerabatnya juga manusia bertawakkal. Jika ada kenalan dengan seorang yang besar,bersahabat dengan raja dan dia bertawakkal padanya dan ini semua tidak akan tetap hidup .Di suatu masa salah satu manusia akan tinggalkan.Kadangkala sahabaat yang hilang dan kadangkala ibu bapak yang pergi, kadangkala raja yang ada yang pergi. Dan hanya satu Zat yang tidak mati dan itu adalah Allah.Jadi, hanya kepada Allah-lah hendaknya bertawakkal yang hayyun-hidup laayamut –dan tidak akan pernah kematian menjemputnya dan Dia Maha cukup untuk mengetahui doa-dosa hambanya.Dia tidak memerlukan suatu imformasi lain dari siapapun.Jika ada lain yang memberitahukan maka bisa jadi ditengah-tengah akan mencaci maki dan bisa juga menisbahkan hal-hal yang salah. Namun Allah dapat mengetahui secara langsung.Maka apa perlunya Dia pemberian kesaksian seseorang.Dia sendiri selalu mengaetahui akan dosa-dosa hambaNya. Dalam Bukhari Kitabul Iman ada riwayat dari Hadhrat Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda:Ada dua kalimah yang sangat ringan di lidah namun disisi Tuhan Yang Maha pengasih dari segi timbangan sangat berat dan itu adalah subhaanallahi wa bihamdihi subhaanaahila ‘azhiym-Maha suci Allah dari setiap keburukan dan penuh dengan segenap pujian.Yakni, tidak cukup hanya sekedar bersih,bahkan penuh dengan segenap pujian subhaanallaahil ‘azhiym dan inilah tanda kebesaran, selain ini tidak ada kebesaran.Suci dari segenapkeburukan dan penuh dengan pujian. Ini merupakan dalil kebesaran.Maka sesudah subhaanarabiyal ‘azhiym ketika manusia berdiri dan membaca doa ini dalam tahajjud, maka inilah maksudnya bahwa kini kamu telah mengakui kebesaran Tuhan.Kini dengarlah, bahwa kebesaran/kemuliaan itu baru bisa apabila tidak hanya bersih dari setiap keburukan bahkan terhiasi dengan segenap kebaikan juga. Ada satu riwayat dalam Tirmidzi Kitabudda’wat Hadhrat Abdullah bin Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,”Tasbih adalah setengah timbangan dan alhamdulillah memenuhi timbangan. Cobalah perhataikan sabda Rasulullah saw,. betapa itu fasih dan indah dalam setiap hal.Tasbih adalah setengah timbangan.Jika kamu bertasbih maka kamu akan dibersihkan dari segenap keburukan.Namun ini tidaklah cukup ada lagi yang penting .Pujian akan memenuhi timbangan itu.Dengan pujian kekurangan yang terdapat di dalam tasbihmu dan di dalam sanjunganmu itu akan menjadi sempurna.dan kalimah lailaaila illallah dari itu untuk sampai kepada Tuhan diantaranya tidak ada hijab. Dan sejauh berkaitan dengan kalimah laailaaila haillalaahu itu secara langsung sampai kepada Tuhan dan di antara itu tidak ada hijab.Orang yang
menganggap Allah sebgai sembahannya yang benar dan selain Dia dia tidak meyakini siapapun sebagai sembahan.Ini adalah merupakan kalimah yang secara lansung sampai kepada Tuhan. Kini saya akan menyajikan di hadapan kalian ilham-ilham Hadhrat Masih Mauud a.s. Beliau bersabda: Satu kali saya sakit keras sehingga dalam tiga waktu yang berbeda-beda waris saya dengan menganggap waktu saya yang terkhir sesuai sunnah tiga kali diperdengarkan surah yasin.Ketika untuk ketiga kali surah yasin diperdengarkan maka saya melihat bahwa sebagian keluarga saya yang kini sebagian mereka telah pergi dari dunia ini mereka menangis tampa sadarkan diri di belakang tembok dan saya ditimpa sakit mules (disentri)yang luar biasa dan saya berkali-kali buang hajat darah.Selama enam belas hari kondisi ini tidak berubah dan di dalam penyakit ini ada seorang yang terkena penyakit ini juga yang mana pada hari yang ke delapan pergi dari dunia yang fana ini .Padahal keras penyakitnya tidak serupa ini sebagaimana halnya saya ........hari ini sampai malam akan berada di kuburan(wafat) . Dan baru sebagaimana Allah untuk keselamatan kepada sebagian nabi-Nya Dia telah mengajarkan doa, kepada saya pun dengan perantaraan ilham telah mengajarkan doa kepada saya subhaanallahi wabihamdihi subhaanalaahila ‘azhiym allahumma shalli ‘ala muhammadin wa ‘aali muhammadin.Ini pun juga merupakan doa yang mana saya tekankan pada Jemaat supaya dalam tahajjud membaca ini secara teratur bahwa bersama subhaanallahi wa biham dihi subhaanallahi ‘azhiym Kirimlah selawat Rasul Allah, Rasulullah saw. dan kepada keluarga beliau dan tidak dua kali aal -keluarga itu bahkan hanya satu kali, yaitu allahumma shalli ‘alaa muhammadin wa aali muhammadin Jadi, keluarga beliau sedemikian rupa di satukan dengan beliau bahwa di dalam selawat beliau, kepada keluarga beliau pun sampai selawat itu. Ketika doa ini diajarkan kepada Hadhrat Masih Mauud a.s. maka beliau bersabda:Maka Tuhan mewahyukan doa ini di dalam hati saya bahwa di air sungai yang bersama itu terdapat pasir juga masukkanlah tangan dan bacalah kalimah suci ini.Jadi inipun merupakan ilham lebih yang ada dalam hati, yaitu bagaimana penyakit ini akan menjadi hilang Berfirman:Mintakanlah air dan pasir dari sungai dan oleskanlah air dan pasir itu di badan engkau dan oleskanlah dari punggung sampai dada dan kedua tangan dan muka, maka engkau akan sembuh dari itu.Oleskanlah itu di kedua tangan dan mukamu maka engkau akan mendapat kesembuhan dari itu. Maka dengan cepat air sungai dengan pasir dimintakan /disuruh ambil dan saya melakukan seperti apa yang diperintahkan pada saya Dan pada waktu itu kondisi sedemikian rupa yang mana karena panas dari setiap bulu saya terasa api yang keluar dan diluruh badan terasa panas yang luar biasa dan tabeat tampa disadari condong bahwa jika mati itu akan lebih baik supaya selamat dari kondisi ini.Dan ketika cara itu dilakukan maka demi Tuhan yang di tangan-Nya berada jiwa saya. Di setiap kali membaca kalimah tayyibah ini dan mengoleskan air di badan saya merasakan bahwa api terus keluar dari dalam dan timbul sejuk dan ketenangan sehingga air belum habis maka saya melihat bahwa penyakit sama sekali telah meninggalkan saya dan sesudah enam belas hari malam itu merupakan malam yang pertama saya tidur pulas dengan sehat walafiat. Qamarauddin Syahid