Pragota Magazine Vol. 1

Page 1

Vol. 1

Awal dari Sebuah Perjalanan



LCP Greetings Hey, AIESEC! Selamat datang teruntuk yang terhangat, Pragota! Ketika membaca rangkaian kata ini, kita sudah sampai pada bulan April, artinya sudah 3 bulan kita bersama dan besar harapan di akhir Januari nanti kita akan tetap bersama, mampu mengakhiri dengan penuh rasa bangga dan bahagia. Semoga setiap dari kita dalam keadaan bagi jiwa, raga, dan batinnya. Tempat ini akan selalu jadi rumah bagi aku, kamu, dan setiap dari kita. Selalu menjadi tempat kembali, setelah menempuh kerasnya berjuang. Kerja sama, tanpa patah arah, jangan pernah takut gagal. Untuk setiap peluh keringat, tetesan air mata, wanginya keberhasilan, we never have the secret receipt, we only have the beautiful mind, warm hearted. To stand in the shoulder of giants, this is our home. The sustainability of our dreams, Pragota. For more hard work and sweat-ness.

1


INTRODUCING

2


Pragota merupakan nama asli Kota Semarang pada tahun 800-an, tempat dimana setiap dari kita pernah menapakkan kakinya untuk mencari ilmu, berbagi tawa, merangkul bahagia, dan menjadi baik. Kota Semarang menjadi bagian kenangan cerita setiap dari kita, di kota ini, kita belajar tentang keberagaman budaya yang begitu serasi. Kota Semarang membuat kita mengingat kembali, janganlah pernah berhenti untuk memberi arti bagi yang perlu dikasihi. Karena di sini adalah rumah kita selamanya.

3


Executive Board

Fika Local Committee President 4


Shanaz

Ivan

LuthďŹ

Incoming Global Volunteer Project

Incoming Global Volunteer Ad-Hoc

Incoming Exchange Marketing

Raka

Armando

SaďŹ ra

Talent Acquisition

Business Development

Finance, Government, and Legal

Martha

Luvila

Kasia

Incoming Global Enterprenur

Outgoing Global Talent and Enterpreneur

International Operation

Widayu

Kezia

Astrid

Outgoing Global Volunteer

Talent Development

Public Relations

Syariff

Zidny

Global Volunteer Marketing

External Relations

5


Project Highlight

Handover 2018

Handover merupakan acara serah terima jabatan di AIESEC UNDIP dari kepengurusan periode 2017/2018 ke periode 2018/2019. Acara yang diadakan pada tanggal 10 Maret 2018 di Hotel Quest, Semarang ini dihadiri oleh Executive Board periode 2017/2018 dan 2018/2019, Management Board 2018/2019, serta orang tua dari para Executive Board periode 2018/2019. Acara yang dimulai pukul 19.30 ini terbagi menjadi tiga rangkaian acara, yaitu prosesi serah terima jabatan, sesi tanya jawab bersama orang tua p a ra E xe c u t i ve B o a r d , s e r t a s e s i p e m b e r i a n penghargaan kepada anggota dan program dari AIESEC UNDIP yang dianggap berprestasi dan menginspirasi.

6

Prosesi serah terima jabatan diawali dengan pemberian pedang katana dari Local Committee President (LCP) periode 2017/2018, Donnie C. G. Silalahi, kepada LCP periode 2018/2019, HaniďŹ ka Indriarida, sebagai bentuk simbolis dari penyerahan kepemimpinan, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serta pemotongan tumpeng. Pada sesi ini juga dilakukan serah terima dan pemasangan label nama dari masingmasing departemen. Pada sesi tanya jawab bersama para orang tua, sempat ditanyakan mengenai kegiatan yang telah dilakukan anak-anak mereka di AIESEC UNDIP, dan juga mengenai bagaimana kemampuan serta pengembangan yang telah didapatkan selama menjadi anggota AIESEC UNDIP. Mencapai penghujung acara, dilakukan penyerahan penghargaan kepada anggota dan program dari AIESEC UNDIP yang dianggap berprestasi dan menginspirasi. Acara diakhiri dengan memberikan hadiah kepada para Executive Board 18/19 sebagai ucapan selamat juga untuk mempererat kekeluargaan dan penerbangan balon yang telah dituliskan harapan yang diharapkan dapat diwujudkan di kepengurusan yang baru ini.


Project Highlight

Pragota Planning Meeting

Membuat rencana untuk satu periode merupakan salah satu hal penting dalam sebuah organisasi, termasuk AIESEC UNDIP. Pada tanggal 23–25 Maret 2018, AIESEC UNDIP mengadakan Pragota Planning Meeting (PPM) di Villa Gardenia, Bandungan sebagai kegiatan untuk menyusun hal-hal yang akan dilakukan selama satu tahun kepengurusan. Dalam PPM ini, Rizky Ambardi, selaku National Director Big Cluster Entity of Organization Development AIESEC Indonesia, diundang sebagai chairman. Hari pertama diawali dengan pembukaan yang disambut oleh antusiasme para peserta setelah itu dilanjutkan dengan penyampaian beberapa sesi. Secara keseluruhan, sesi yang dibawakan pada hari

pertama bertemakan AIESEC UNDIP dan Semarang. Bertujuan untuk membangun kesadaran tentang peran atau dampak apa yang dapat diberikan AIESEC UNDIP kepada kota Semarang, diharapkan para anggota AIESEC UNDIP dapat merealisasikannya lewat peran mereka di AIESEC UNDIP. Di hari kedua, diadakan Faction War yang bertujuan untuk mengasah kekompakan serta membangun ikatan antar anggota AIESEC UNDIP karena di sini, para staf juga ikut serta dalam berbagai permainan berkelompok. Antusiasme dan partisipasi dari para peserta pun sangat tinggi, bahkan mereka tidak menghiraukan panasnya Bandungan yang saat itu sempat dilanda hujan. Tak hanya Faction War, diberikan kembali berbagai sesi yang pada hari kedua berfokus pada pemberian semangat kepada anggota AIESEC UNDIP dan mempersiapkan aksi nyata untuk mulai menjalani kegiatan satu periode ke depan. Hari terakhir ditutup dengan sesi yang berfokus pada pengembangan hubungan yang adalm antar semua anggota AIESEC UNDIP. Dengan adanya PPM, diharapkan para anggota AIESEC UNDIP mampu mempersiapkan langkah dan tindakan nyata untuk menjalankan amanat satu tahun ke depan dan dapat meciptakan hubungan yang erat antar anggota.

7


Project Spotlight

Global Village Winter 2018: Into the Wood

Global Village adalah sebuah acara pentas budaya yang dibuka untuk umum, di mana para mahasiswa asing menampilkan ciri khas (pakaian adat, lagu, tarian) dari tiap-tiap negaranya. Global Village Winter 2018 diadakan pada tanggal 4 Februari di SMA Negeri 3, Semarang. Selain pentas budaya, ada pula booth yang terdiri dari negara-negara para mahasiswa asing. Di booth tersebut, para partisipan memperkenalkan beberapa makanan dan permainan khas dari negara mereka. Tak hanya mampir, para pengunjung juga dapat mencicipi makanan khas, mencoba permainan yang dibawa, atau sekedar berdiskusi tentang negara asal mereka. Acara yang bertujuan untuk menumbuhkan sifat toleransi pada keberagaman ini, disambut baik oleh masyarakat Semarang, khususnya para anak muda. Terbukti, salah satu pengunjung

8

berkata bahwa karena adanya Global Village, pengunjung dapat menjalin pertemanan baru dengan teman-teman yang berasal dari negara lain serta belajar banyak melalui pertunjukan budaya. Walau sempat dilanda hujan, acara ini berlangsung dengan sukses. Semua orang yang terlibat sangat menikmati dan meramaikan acara. Akhirnya, Global Village Winter 2018 pun ditutup dengan pengumuman pemenang kategori Booth Terbaik yang dimenangkan oleh mahasiswa dari Taiwan dan Kompetisi Terbaik yang dimenangkan oleh penampilan dari Korea Selatan.


Project Spotlight

Sinau Bebarengan Vol. 1 tiap sesi presentasi. Banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan kepada para pembicara. Tak hanya itu, para pembicara juga memberikan tantangan untuk menguji materi-materi yang telah disampaikan sebelumnya kepada para peserta sehingga membuat forum menjadi lebih meriah.

Sinau Babarengan merupakan salah satu acaara yang diselenggarakan oleh AIESEC UNDIP sebagai wadah bagi teman-teman organisasi maupun komunitas dalam belajar bersama melalui seminar interaktif dan berbagi pengalaman. Diadakan di Circle.co pada tanggal 7 April lalu, acara perdana ini mengusung tema "Bangun, dan Ciptakan Presentasi Terbaikmu!". Mengundang dua pembicara, yaitu HaniďŹ ka Indriarida (President AIESEC UNDIP 2018/2019) dan Muhamy Akbar Ledani (owner DIJIMEDIA Creative), yang memberikan tips dan trik penting dalam membuat sebuah presentasi yang menarik. Jalannya acara berlangsung lancar dengan para peserta yang terlihat antusias dalam menjalani

9


SDGs Corner

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Sustainable Development Goals (SDGs), adalah 17 tujuan dengan 169 capaian yang telah ditentukan oleh Perserikatan BangsaBangsa (PBB) sebagai pedoman dunia untuk melakukan pembangunan yang berkelanjutan hingga tahun 2030 demi kesejahteraan manusia dan bumi. Yuk, kita simak 17 SDGs dan keterkaitannya dengan permasalahan yang ada di Indonesia!

10


Menghapus Segala Bentuk Kemiskinan (No Poverty) SDG nomor 1 membahas tentang bagaimana kita dapat mengurangi hingga mampu menghapus kemiskinan. Di Indonesia, pemerintah sudah melakukan sebuah cara untuk meminimalkan angka kemiskinan dengan memberikan sistem jaminan sosial, misalnya dengan pengadaan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan BPJS Ketenagakerjaan. Mengakhiri Kelaparan (Zero Hunger) Mengakhiri kelaparan serta meningkatkan gizi dan kualitas pertanian adalah tujuan dari SDG nomor 2. Lewat penyuluhan pada para petani di Indonesia seperti pemberian materi dan implementasi tentang perkembangan teknologi di bidang pertanian, negara telah membantu untuk merealisasikan peningkatan sumber pangan dalam negeri. Menjamin Kehidupan Yang Sehat Dan Meningkatkan Kesejahteraan (Good Health Dan Well-being) PBB mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan kualitas kesehatan melalui SDG nomor 3. Bersama dengan masyarakat pula, pemerintah mengadakan penyuluhan tentang pentingnya hidup sehat. Mulai dari konsumsi makanan yang bergizi, pemberian vaksinasi kepada bayi, gaya hidup sehat, termasuk tidak berganti-ganti pasangan untuk menghindari terkena HIV/AIDS. Menjamin Kualitas Pendidikan (Quality Education) Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi semua orang. SDG nomor 4 menjelaskan pada kita bagaimana semua orang tanpa terkecuali bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Pemerintah dan masyarakat, terutama pemuda, bersama-sama aktif dalam kegiatan peningkatan mutu pendidikan. Pemerintah yang tengah gencar terhadap penyediaan Kartu Indonesia Pintar dan memperbaiki kurikulum pendidikan, sedangkan masyarakat dan para pemuda melakukan kegiatan berkala seperti menjadi pengajar sukarela. Mencapai Kesetaraan Gender (Gender Equality) Kesetaraan gender masih seringkali menjadi permasalahan di era ini. Keterlibatan wanita masih dianggap remeh, dari bidang ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, serta politik. Maka dari itu, pada tanggal 9 Maret lalu beberapa daerah di Indonesia mengadakan Women's March yang bertujuan untuk menyerukan aspirasi dan membahas tentang bagaimana kita sebagai makhluk sosial dapat memiliki hak yang setara, mengurangi diskriminasi, dan khususnya menghapus kekerasan terhadap perempuan. Menjamin Ketersediaan Air Dan Sanitasi (Clean Water And Sanitation) Ketersediaan air bersih bagi semua orang adalah salah satu tujuan dari SDG nomor 6. Penyebab utama minimnya air bersih adalah polusi dari bahan kimia. Oleh karena itu, cara yang paling ampuh untuk menanggulangi masalah ini adalah dengan meminimalisir pelepasan bahan kimia, mengurangi proporsi air limbah yang tidak diolah, dan meningkatkan pengadaan daur ulang.

Menjamin Akses Terhadap Energi Yang Terjangkau (Affordable and Clean Energy) Memastikan semua orang mendapatkan akses layanan energi yang terjangkau dan ramah lingkungan merupakan tujuan utama dari SDG nomor 7. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan memperluas infrastruktur dan memperbaharui teknologi untuk memasok layanan energi modern dan berkelanjutan di negara berkembang.

11


Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Merata dan Berkelanjutan (Decent Work and Economic Growth) Terfokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi yang merata dengan cara memperluas lapangan kerja yang layak, SDG nomor 8 menargetkan adanya peningkatan PDB (Produk Domestik Bruto) tiap tahunnya. Tak hanya itu, adanya peningkatan persentase pekerja usia produktif yang bekerja juga dilakukan untuk merealisasikan tujuan ini. Dengan meningkatnya jumlah usia produktif yang bekerja, maka kita dapat membantu negara meningkatkan PDB. Membangun Infrastruktur yang Tangguh (Industry, Innovation, Infrastructure) Pembangunan infrastruktur yang kuat dan berkelanjutan, antara lain jalan dan jembatan antar daerah yang layak, sarana transportasi umum yang memadai, serta meningkatkan pangsa industri, merupakan beberapa target dari SDG nomor 9. Di Indonesia sendiri, dalam rangka merealisasikan poin nomor 9 dari SDGs, pemerintah tengah gencar dalam pembangunan jalan Trans Papua, jembatan, serta transportasi massal baru yaitu MRT (Mass Rapid Transit). Mengurangi Ketimpangan dalam dan Antar Negara (Reduced Inequalities) Mengurangi ketidaksetaraan antar sesama manusia adalah hal yang ingin dicapai oleh SDG nomor 10. Dengan memberikan kesempatan yang sama kepada siapapun tanpa memandang usia, gender, dan kelengkapan ďŹ sik, serta membuat kebijakan yang netral adalah beberapa cara untuk mengurangi ketidaksetaraan. Contohnya ialah setiap orang siapapun itu mempunyai kesempatan yang sama dalam mendapatkan pekerjaan. Membuat Kota dan Pemukiman Penduduk yang Inklusif, Aman, Tangguh (Sustainable Cities and Communities) Mewujudkan kota yang aman, nyaman, dan layak huni adalah tujuan utama dari SDG nomor 11. Salah satu kota yang telah merealisasikannya yaitu Jakarta. Untuk mengurangi pemukiman kumuh yang bertambah banyak akibat adanya urbanisasi, maka pemerintah membangun rumah susun dan menempatkan warga yang awalnya tinggal di pemukiman tak layak huni ke rumah susun yang sudah dibangun sesuai standar. Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang Berkelanjutan (Responsible Consumption and Production) Masih banyaknya pemborosan yang terjadi, khususnya dalam hal konsumsi makanan dan energi, dan ini membuat PBB mencantumkan SDG nomor 12. Tujuannya sendiri adalah untuk mengurangi limbah makanan dan limbah plastik yang bertujuan meningkatkan eďŹ siensi penggunaan sumber daya. Mengambil Tindakan Tanggap untuk Memerangi Perubahan Iklim (Climate Action) Memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim serta dampak yang ditimbulkannya merupakan salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global. Salah satu aksinya yaitu adanya Peraturan Presiden yang mengatur tentang Rencana Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Gas rumah kaca sendiri merupakan gas-gas yang berada di atmosfer dan salah satu unsurnya, yaitu karbondioksida (CO2), merupakan penyebab terjadinya pemanasan global. Melestarikan Samudera, Laut, dan Sumber Daya Kelautan (Life Below Water) Melindungi laut dan kehidupan di dalamnya adalah tujuan utama dari SDG nomor 14. Lewat peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengamanan wilayah laut dari penangkapan ikan secara ilegal merupakan beberapa cara untuk mewujudkan kehidupan bawah air yang baik.

12


Melindungi dan Memulihkan Ekosistem Darat (Life On Land) Mirip seperti SDG sebelumnya, namun SDG nomor 15 lebih berfokus tentang bagaimana menjaga serta melindungi ekosistem dan keanekaragaman hayati yang ada di darat. Reboisasi dan tidak melakukan penebangan liar merupakan beberapa cara untuk menjaga lingkungan di atas tanah yang menjadi tempat tinggal kita. Meningkatkan Masyarakat yang Inklusif, Damai, dan Adil (Peace, Justice And Strong Institution) Keadilan di mata berlaku bagi siapa saja. Semua orang berhak untuk dilindungi dari segala macam kejahatan, seperti kekerasan, pelecehan seksual, dan perdagangan manusia. Dengan mengembangkan lembaga yang efektif, bertanggung jawab, dan transaparan di semua tingkatan adalah cara untuk merealisasikan SDG nomor 16. Karena tanpa sistem peradilan yang berkualitas, orang-orang dapat kehilangan haknya atas perlindungan dan keadilan, lalu kembali menjadi korban dan dirugikan oleh proses hukum itu sendiri. Memperkuat Sarana Pelaksanaan Antar Negara untuk Pembangunan Berkelanjutan (Partnership for The Goals) Memperkuat kerja sama di berbagai bidang (keuangan, teknologi, dan perdagangan) antar negara merupakan tujuan dari SDG nomor 17. Salah satu upaya yang telah dilakukan di bidang teknologi adalah kerja sama antara Indonesia–Tiongkok dalam pengembangan Laboratorium Bio-Teknologi, Laboratorium Bersama Reaktor Gas Temperatur Tinggi, dan Pusat Transfer Teknologi.

13


Pengangkatan BoA Baru AIESEC UNDIP I Made Bayu Dirgantara

Pada tanggal 28 Februari 2018, AIESEC UNDIP mengangkat Bapak I Made Bayu Dirgantara sebagai Pembina baru. Pengangkatan tersebut dilakukan di Ruang Dosen Gedung A Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis bersama HaniďŹ ka Indriarida selaku Local Committee President dan Zidny Ilma sebagai Local Committee Vice President External Relations dari AIESEC UNDIP. Bapak I Made Bayu Dirgantara, atau biasa dipanggil Pak Made, merupakan seorang dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang sangat peduli dengan aktivitas kepemudaan dan penanganan isu sosial di masyarakat. Selain itu, Pak Made juga

14

merupakan salah satu pendiri dari AIESEC UNDIP pada tahun 1991 bersama dengan Bapak Mohammad Iqbal yang juga merupakan pembina dari AIESEC UNDIP. Harapannya, melalui pengangkatan pembina baru ini, AIESEC UNDIP akan mendapat lebih banyak mendapatkan bimbingan dalam menjalankan kegiatan selama satu tahun ke depan. Pak Made sendiri juga berpesan, semoga dalam masa baktinya selama 5 (lima) tahun ini, dapat terjalin hubungan yang erat dan berlandaskan itikad baik antara para pembina dengan anggota AIESEC UNDIP.


Host Family Bertemu #KeluargaBaruku saat menjadi Host Family Host Family adalah sebuah ke l u a r g a y a n g b e r s e d i a u n t u k memberikan tempat tinggal dan menjadi keluarga asuh bagi mahasiswa yang datang dari luar negeri selama mereka melakukan proyek sosial dalam kurun waktu kurang lebih 6 minggu. Mempunyai seorang anggota keluarga baru yang berbeda budaya dengan kita merupakan suatu pengalaman yang tidak terlupakan. Kita bisa berbagi cerita mengenai b u d ay a , ke b i a s a a n , d a n b a h k a n melatih kemampuan berbahasa asing. Yuk, simak cerita mereka selama memiliki #KeluargaBaru! #KeluargaBaru-ku

1. Ryan AďŹ f Dwinanda Kemarin, aku jadi Host Family karena ingin merasakan International Experience di rumah sendiri, dapat mempelajari kebiasaan orang luar, mempelajari kebudayaan mereka, dan dapat melatih berkomunikasi menggunakan bahasa ke 3 (bahasa Inggris) itung-itung les conversation gratis. Terus pengalaman yang paling mengesankan selama jadi Host Family itu we can help them to develop themselves, and the fact that even though we expected nothing in return, they will always try to return the favour. Being a host family is one of a great experience. Tons of beneďŹ ts that we can get, by just make yourself open to the others! 2. Faradiva Salshabilla Alasanku menjadi Host Family adalah untuk mengisi waktu liburan semesterku, selain itu aku juga ingin

15


bersama dengan orang luar negeri sekaligus bertukar budaya dengan mereka. Semua pengalaman saat menjadi Host Family tidak akan terlupakan, tapi yang paling aku ingat adalah saat dimana aku dan teman baruku bercerita tentang kehidupan kita masing-masing di kamar berdua sepanjang hari. Di situ aku merasa mempunyai satu sosok teman yang memiliki karakter yang sama dengan aku. Pokoknya, semuanya sangat berharga buatku, karena pengalamanku yang satu ini mungkin tidak akan terjadi dua kali.

3. AlďŹ Mirza Salsabilla Aslinya nggak ada alasan khusus buatku untuk jadi Host Family. Berawal dari penasaran, gimana sih rasanya tinggal bareng mahasiswa asing, apa aja perbedaan antara kita sama mereka dalam kegiatan sehari-harinya, terus juga pengen punya teman baru. Pengalaman paling mengesankan tuh mulai dari ngajarin dia pake aplikasi ojek online, sama-sama liat

16

gerhana bulan, sampai sharing tentang berbagai hal setiap malem. Terus yang paling mengesankan adalah ketertarikannya buat liat-liat m a s j i d s a m a n g e l i a t i n c a ra k u memakai jilbab. Dia open minded juga orangnya, sopan sama orang tua, ekspresif, dan supel. Jadi kita sama-sama nyaman gitu. Oh iya satu lagi, dia ngerubah kebiasaan di keluargaku loh! Mulai dari kebiasaannya yang tepat waktu serta selalu mengucapkan “good morning� dan “good night�. Pokoknya banyak perubahan positif dari kita semenjak ada dia!


Global Talent

Meet Amaylinda Ayu Nindya, as an Intern In Rusia, Moscow o ra n g - o ra n g l u a r b i a s a d i l i n g k u n g a n b a r u , menyadarkan saya bahwa saya sebenarnya mampu untuk membangun sekolah saya sendiri di masa depan. Dengan banyak berdoa tentu saja, hitting the book is a must! Siapa yang tahu apa yang akan terjadi berikutnya, kan?”

Bagi Nindya, Global Talent menjadi pengalaman yang sangat berarti. Tidak hanya pengalaman bekerja secara profesional tetapi juga pemahaman mengenai indahnya perbedaan budaya. “Global Talent opportunity was incredible! Itu adalah m o m e n y a n g m e n a n t a n g d a n m e m b u a t s ay a melampaui batas dengan semua hal baik dan yang kurang baik termasuk di dalamnya. Furthermore, pergi ke luar negeri membuat saya menyadari bahwa kita bangsa yang luar biasa dengan keunikan kita sendiri.” Bahkan dalam perjalanannya, Nindya semakin percaya akan mimpi-mimpinya dan bertekad untuk mewujudkannya, “Selama menjalani program magang sebagai guru Taman Kanak-kanak yang memberi saya kesempatan untuk bekerja dengan

17


Pragota Magazine Vol. 1 Astrid Syifa Editor in Chief

Cornelia Raras Publication Managing Editor

Bayu Wicaksono Design and Creative

Pramudito Anggara Content Creator

Aulia Putri Aji Content Creator

Murti Sadtya Content Creator 18




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.