ISSUE #103 SEP-OCT 2018 IDR. 35.000
08
50
10
55
42
30 04 Edisi September - Oktober 2018
CONTENT #103 E D I S I S E P T E M B E R - O K TO B E R 2 0 1 8
FOOD AND LEISURE
Citarasa Sate Nusantara PROFILE
Arnila Melina Ir. Akhyar Nasution TRAVEL
Menyesapi Kemerdekaan di Ujung Barat Indonesia PEOPLE
Amit Sakhrani Darwin Wu Ftahillah Ginting AUTOMOTIVE
Xenon HD Tantang Lintas Timur Sumatera
55 38
16/ REPORT 78/ FOTO STORY 82/ SPOTLIGHT 74/ MOVIE REVIEW
30 45 52
68/ LEISURE
Theme Park Pantai Cermin & Resort.
64/ HEALTHSIDE
Kisah Anak Penderita Rubella
60/ HISTORY
Pemandian Putri Hijau
Kover Magazine
05
CEO Boydo Panjaitan Editor in Chief Elsa Malona C OV E R I D E N T I T Y
Managing Editor Parada Al Muqtadir
Lokasi Galery ulos sianipar Photografer Muhammad fitra Cover Design Ahmad Abror
Editorial Team Indriyana Octavia Nursari Indah Manullang Adelina Safitri Lubis Photographer Muhammad Fitra Graphic Designer Ahmad Abror Finance Manager Ernest Reynand Admin Aldy Reynaldi Marketing Annette Sini Suka Distribution & Circulation Daniel Sinaga Faber J. Simangunsong Contributor Imada Lubis Dadang Maranata Legal Advisor Trimedya Panjaitan, SH, MH
Ed’s Note Indonesia ini beragam, punya 742 bahasa daerah dari 1.340 lebih suku bangsa. Itu pula yang membuat negeri ini kaya akan warisan budaya, di Sumut sendiri kita punya cara menyapa yang berbeda-beda, macam orang Karo menyapa dengan Mejuah-juah. Sedangkan Toba punya salam khas, Horas! Lalu kawan kita yang ada di Nias mengucap salam dengan Yaahuwo. Begitulah kayanya kita, sehingga hanya satu yang bisa menyatukan kita, yakni Kecintaan pada Ibu Pertiwi. Bulan kemerdekaan boleh berlalu, tapi kebhinekaan tak boleh kendur. Pada edisi #103 ini banyak sekali saya bertemu dengan orangorang yang punya visi misi serupa bagaimana harus saling berkolaborasi agar bisa menjadi besar. Ada sedikit cerita akan sisa pejuangan wanita hebat dari tanah serambi mekkah, Cut Nyak Dien sebuah nama yang kini hanya sekedar prasasti, tanpa ada yang mengerti bahwa kita masih harus berjuang, lagi dan lagi sehingga rakyat Indonesia bisa sampai pada Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pun begitu yang coba diterapkan Akhyar Nasution untuk wujudkan Medan Rumah Kita, yang begitu mengidolakan sosok Putra Sang Fajar tengah berjuang selesaikan setumpuk kerjaan rumah, baginya bekerja tak ubahnya amal jariyah yang tak boleh dihitung-hitung. Lalu juga ada sosok inspirasi Arnila Melina yang coba wujudkan sila kelima dengan cara menyembuhkan buta aksara yang terjadi di Kampung Nelayan Seberang. Secara materi calon dokter ini hidup dengan kesenangan, tapi entah apa yang memanggil nurani untuk ulurkan tangan membantu sesama, lagi-lagi demi Ibu Pertiwi.
Parada Al Muqtadir HEAD OFFICE Kover Magazine Jl. Iskandar Muda No.133/24 J Lantai II Medan 20154 T : 061 - 80513014 E : kovermagz@gmail.com
Managing Editor
@kovermagz Kover Magz / Kover Magz II
www.kovermagz.com @kovermagz
06 Edisi September - Oktober 2018
@Copyright 2018 by PT. KOVER MEDIA NUSANTARA. All pieces reproduced in this issue are under prior copyright of the creators and publisher by the contractual arrangements. Nothing shown may be reproduced in any form without obtaining of the permission of the publisher and any other person or company who may have copyright ownership.
u COVER STORY
Wisata Kreatif
Medan Penulis: Indri Agustia, Nursari & M. Syahbainy Fotografer: M. Fitra Afriansyah
08 Edisi September - Oktober 2018
u COVER STORY
Medan punya segudang kemolekan yang buat wisatawan selalu merindu, tak melulu soal sejarah melayu atau pun cerita nostalgia lainya, kini Kover coba suguhkan beragam destinasi pilihan yang selain turut melestarikan budaya juga bisa menjadi sebuah keseruan yang tak biasa kala singgah di kota Medan, yuk lihat ada kesenangan apa saja itu!
01
GALERY ULOS SIANIPAR
K
ota Medan tidak hanya terkenal sebagai kota segudang kuliner bagi wisatawan lokal maupun internasional saja, tetapi dari bidang indutri tekstil pun sudah sejak dulu menjadi ciri khas kota ini. Jika Anda berkunjung ke Kota Medan pasti sudah tidak asing lagi dengan toko-toko yang menjual kain Ulos. Seperti halnya dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia, Kota Medan merupakan salah satu tempat yang memproduksi kain yaitu kain Ulos, baik untuk acara adat, hiasan, maupun oleh-oleh bagi para wisatawan. Salah satu galery yang menjual dan memproduksi sendiri kain Ulos yaitu Galery Ulos Sianipar. Tentu bagi
Anda masyarakat Kota Medan tidak asing lagi dengan galery ini. Galery Ulos Sianipar & UKM Bersama diresmikan tepatnya pada tanggal 10 Desember 2015 oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu M.HanifDhakiri akan tetapi galery ini telah lama ada sejak tahun 1992. Robert M T Sianipar selaku pemilik Galery Ulos Sianipar menuturkan usaha ini merupakan turun temurun, warisan orang tuanya yang memang penenun dan pedagang Ulos sehingga sudah biasa dan akrab dengan kain tersebut. Robert menambahkan bahwa pada waktu itu di Kota Medan tidak ada pertenunan kain Ulos karena penjual dan pembuat Ulos sangat sedikit, Kover Magazine
09
u COVER STORY
sedangkan pada saat itu kebutuhan kain Ulos sangat besar. “Akhirnya tahun 1992 saya putuskan pada orang tua untuk belajar mengecat benang sekitar tiga bulan lalu mulai paham mengecat benang, barulah saya belajar bertenun. Setelah belajar bertenun saya merekrut 17 orang dari kampung untuk bertenun dan mulai membuat alat tenun, “ucapnya. Lalu melewati tahun demi tahun dengan suka dan duka pada akhirnya Robert memiliki ratusan penenun yang bisa menghasilkan kain Ulos yang berkualitas dan dijual ke luar negeri sehingga pada tahun 2015 diresmikanlah Galery Ulos Sianipar dengan dukungan dari pemerintah seperti dari Bank Indonesia, Dinas Ketenagakerjaan, dan Pemerintah Kota Medan.
10 Edisi September - Oktober 2018
u COVER STORY
Jika Anda ingin berkunjung, galery ini berada di Jl. A.R. Hakim Gg. Pendidikan no. 130 Pasar Merah Medan. Di Galery Ulos Sianipar Anda akan menemukan koleksi kain Ulos yang sangat lengkap dengan berbagai harga yang ditawarkan. “Kita jual produk tenun kurang dari Rp 15.000 sampai harga Rp 6.000.000 dan sampai saat ini yang paling banyak diminati oleh pembeli yaitu motif Sadum. motif Sadum ini termasuk di suku Batak yaitu ulos holong, ulos holong itu seperti ulos kasih sayang makanya ulos ini paling terkenal sehingga banyak
motif Sadum yang kita jadikan bahan untuk baju dan itu sangat laku dipasaran,” tutur Robert. Selain kain Ulos Anda juga akan menemukan produk Sumatera Utara seperti baju, tas, dompet, songket, ukir-ukiran, produk makanan seperti keripik, gula aren, ikan teri dan kopi. “Kalau dipernak-pernik seperti gantungan kunci, gelang, ukiran kita jual dari harga Rp 5.000 hingga Rp 33.000,” ucapnya. Tidak hanya sekedar produk saja, galery berlantai empat ini didesain semenarik mungkin dengan tersedi-
anya sebuah rumah panggung agar para pengunjung merasa nyaman seperti sedang berada di tanah Batak. Di dalam rumah panggung tersebut terdapat alat tenun bukan mesin (ATBM), dimana pengunjung bisa melihat bagaimana proses pembuatan kain Ulos. Sehingga pengunjung tidak hanya disungguhkan dengan koleksikain Ulos saja, melainkan bisa mendapat ilmu mengenai pembuatan kain Ulos. Bagi Anda yang ingin mengunjungi Galery Ulos Sianipar untuk buah tangan, ataupun acara adat bisa datang pada jam operasional setiap hari pukul 08.00 – 22.00 WIB. Kover Magazine
11
u COVER STORY
02
GALERY SONGKET DELI
D
ua bulan belakangan Galeri Songket Deli menempati lokasi baru yakni di Jalan Putri Hijau I/II nomor 10 Medan. Galeri yang launching pada Desember 2014 ini awalnya berasal dari kegemaran Tengku Syafrina membeli dan mengoleksi beragam wastra Indonesia saat dinas keluar kota. Hingga suata saat, ia sadar sulitnya menemukan songket yang berasal dari kampung halamannya, Deli. Ia pun memutuskan untuk merevitalisasi keberadaan Songket Deli dengan membuka sebuah galeri sebagai wahana produksi sekaligus pusat penjualan. Kini usaha galeri yang diberi nama IR & IR ini sudah dikelola oleh Irfania Ramadhani, putri dari Tengku Syafrina. Fani sendiri merupakan lulusan
12 Edisi September - Oktober 2018
u COVER STORY
animasi Bina Nusantara Jakarta. Dara kelahiran Medan, 12 Maret 1993 ini mulai fokus menangani manajemen dan desain pada tahun 2016. Berbagai pameran sudah ia geluti seperti Adiwastra Nusantara, The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT), Karya Kreatif Indonesia (KKI) hingga New YorkNow 2018. Penghargaan berupa beasiswa singkat bisnis tekstil dari Australia Awards in Indonesia juga pernah ia raih.
dua setengah bulan, itu menenunnya saja ya, belum termasuk proses awal,” ujar Fani.
Terdapat empat teknik pembuatan kain songket yaitu menghani, menyosok, memotif dan terakhir menenun. Untuk jenis motif sendiri terbagi menjadi tiga yakni tabur, penuh dan sisip. Estimasi proses menenun mulai dari seminggu hingga dua bulan. “Kalau bahan sutra biasanya paling lama, bisa sampai
Proses pembuatan kain songket cukup rumit dan memakan waktu lama membuat harga yang dibandrol juga terbilang mahal. IR & IR menjual kain songket Deli mulai dari Rp 500.000,00- sampai Rp 7.000.000,00- sedangkan untuk tas kain songket rata-rata seharga Rp 750.000,00-. Harga tersebut ditentu-
Saat ini Galeri Songket Deli memiliki dua alat tenun tradisional dengan tiga belas penenun dan tiga staf kantor. “Kita produksinya secara tradisional, pakai alat tenun, tapi untuk desain motifnya pakai software di komputer, setelah motifnya diprint baru deh diterapkan ke kain,” jelas Fani menambahkan.
kan oleh bahan kain dan corak motif yang digunakan. Beragam bahan kain seperti poly rayon, katun, dan sutra dipadupadankan dengan aneka motif buah, bunga, dan daun. Songket Deli “IR & IR” berencana untuk mengembangkan pasarnya dengan memproduksi barang readytowear seperti tas, kimono dan blazer sehingga lebih menarik minat anak muda masa kini. Warna pastel juga mulai diterapkan pada kain seperti pink, hijau mint, dan biru muda agar lebih modern. “Baru-baru ini Songket Deli mintgreen dipakai oleh istri Gubernur dan istri Wakil Gubernur Sumatera Utara saat pelantikan kepala daerah di Istana Negara, Jakarta,” sambung Fani bangga.
Kover Magazine
13
u COVER STORY
03
SCIENCE TECHNO HOUSE
J
ika membahas menyoal cokelat, pasti Anda akan menunggu pasangan untuk membeli coklat yang diinginkan. Namun, coba kali ini pergi berduaan ke ScienceTechno House (STH) atau Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Jalan Brigjen KatamsoNo 51 Medan.
bahan baku sawit dari tahap awal sampai hingga menjadi coklat. Tempat edukasi pembuatan, bisa dilihat semua kalangan umum, pendidikan maupun perusahaan,”terangSabarida Silalahi selaku ScienceTechno House Indonesia Oil PalmResearchInstitute.
Pasti bertanya-tanya, ada apa di sana? Banyak orang mengira, STH hanya tempat penelitian kelapa sawit saja. Memang dalam satu sisi, fungsi dari gedung ini adalah untuk melakukan updateterbaru tentang minyak goreng tersebut. Tapi, ada satu ruangan di tempat ini, menyajikan pembuatan coklat yang mengambil bahan baku inti dari kelapa sawit.
Agar mengetahui proses pembuatan coklat, awalnya pengunjung diwajibkan untuk membuka alas kaki. Lalu dibawa ke ruangan khusus melihat biji kelapa sawit yang berasal dari perkebunan perusahaan sendiri. Setelah itu, Anda akan melihat mesin untuk pembuatan minyak tersebut. “Kemudian, pada mesin kedua akan terlihat reactorblending, crystallinzing dan texturing pada bahan baku minyak tersebut,”ucapSabarida.
“Di STH ini, pengunjung bukan hanya membeli coklat, namun bisa melihat pembuatan coklat dari
14 Edisi September - Oktober 2018
Selanjutnya, pengunjung bisa melihat bahan baku inti kelapa sawit,
u COVER STORY
dan digabungkan dengan bahan penunjang seperti susu, powder, coklat, gula dan lainnya. Kemudian, Anda akan melihat pengolahan coklat dari sawit itu. “Untuk pengolahan di mesin agar mendapatkan coklat yang baik, dibutuhkan waktu sekitar 48 jam lamanya,�ucapnya.
Paket kedua, pihak STH menawarkan pengunjung mendapatkan penejelasan tentang unit dan proses produksi, mencetak coklat yang dapat dibawa pulang. Untuk TK dan SD senilai Rp 5.000 perorang, SMP dan SMA (sederajat) Rp 7.000 perorang, mahasiswa Rp 10.000.
Coklat sudah selesai, nah disini pasangan Anda, bisa membentuk sesuka hati yang dinginkan. Enaknya, bisa membeli langsung cetakan tersebut. “Karena tempat ini selain jualan coklat, juga tempat edukasi bagi para pendatang,�ujarnya,
Sementara itu, pada paket 3 pengunjungt mendapatkan penjelasan tentang unit dan proses produksi, mencetah coklat yang dapat dibawa pulang da 1 buah produk roti. Untuk TK dan SD tarifnya, Rp 8.000, SMP dan SMA (sederajat) Rp 10.000 dan mahasiswa Rp 13.000.
Jangan khawatir membawa pasangan Anda ke ScienceTechno House (STH) atau Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Jalan Brigjen KatamsoNo 51 Medan. Karena harga yang dibandrol pihak manajemen paling mahal Rp 13.000 perorang. Untuk paket pertama, pengunjung telah mendapatkan penjelasan tentang unit dan proses produksi dari pihak manajemen. Di sini, Anda telah dapat melihat dari bahan baku utama yakni inti kelapa sawit sampai proses pengolahan menjadi coklat yang manis. Tarif yang dikenakan untuk TK dan SD Rp 3.000 perorang. SMP dan SMA (sederajat), tarifnya Rp 5.000 perorang, mahasiswa Rp 8.000 perorang dan umum atau perorangan Rp 10.000.
Kover Magazine
15
u EVENT REPORT
AJI MEDAN TINGKATKAN KEMAMPUAN JURNALIS Penulis: Parada Al Muqtadir Fotografer: Dok Pribadi
SEBANYAK 10 anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dari wilayah Sumatera Utara dan Aceh mengikuti Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) yang diselenggarakan AJI Indonesia di Gedung Pasca Sarjana Universitas Medan Area, Jalan Setia Budi, pada 25-26 Agustus 2018. Pelaksanaan UKJ angkatan ke-51 ini menghadirkan tiga orang penguji utama, yaitu Maskur Abdullah (BBC), Budiman Budisantoso (Antara) dan Bayu Wardhana (independen.id). Di kegiatan itu turut hadir sebagai penguji magang, yaitu Agoez Perdana (Ketua AJI Medan) dan Rika Yoesz (Wings Radio). Selama UKJ berlangsung AJI Medan dibantu jurnalis mahasiswa SUARA USU sebagai tim administrator. Ketua AJI Medan, Agoez Perdana mengatakan, dari 10 jurnalis yang mengikuti UKJ, 5 orang mengikuti jenjang Muda, 4 orang Madya, dan 1 orang Utama.
16 Edisi September - Oktober 2018
"Melalui pelaksanaan UKJ, mutu dan kompetensi jurnalis di Indonesia diharapkan dapat meningkat lebih baik. Selanjutnya, AJI sebagai salah satu lembaga penguji jurnalis di Indonesia merekomendasikan kepada Dewan Pers untuk menerbitkan sertifikat kompetensi untuk 10 jurnalis tersebut," kata Agoez, Minggu (29/8/2018). Agoez menambahkan, selain untuk menguji mutu dan kompetensi para jurnalis, UKJ ini juga dimanfaatkan sebagai wadah diskusi mengenai profesionalisme jurnalis dan penegakan etika jurnalistik di Indonesia, khususnya di Wilayah Sumatera Utara. "Penyelenggaraan UKJ tetap mengikuti standar Dewan Pers yang disesuaikan dengan visi dan misi serta nilai-nilai yang diperjuangkan AJI sebagai organisasi profesi jurnalis. Kami percaya bahwa peserta, secara pribadi, akan memperoleh
manfaat besar dari uji kompetensi ini dan sebesar-besarnya demi kepentingan publik untuk memperoleh informasi informasi yang tepat," ucap Agoez. Selama mengikuti UKJ, peserta diuji sejumlah materi penting, di antaranya profesionalisme, etika, komunikasi massa, perkembangan pers nasional dan media global serta hukum media massa. Selain itu peserta diuji soal prinsip jurnalistik, unsur berita, nilai-nilai dan jenis berita, bahasa jurnalistik serta pembedaan fakta dan opini. Budiman Budisantoso sebagai penguji mengapresiasi peserta UKJ di Medan, karena memiliki kompetensi yang baik. "Saya sangat menghargai semangat dan kemampuan jurnalistik para peserta UKJ. Karena selain terampil, mereka juga memiliki pemahaman etika jurnalistik yang baik,� pungkasnya.
u EVENT REPORT
KOMPAS TRAVEL FAIR SAMBANGI KOTA MEDAN Penulis & Fotografer: Parada Al Muqtadir
SERENTAK digelar bersamaan di empat kota besar di Indonesia, Medan pun mendapat kehormatan bisa ambil bagian bersama Jakarta, Surabaya dan Makasar. Kompas Travel Fair (KTF) 2018 hadir di Medan untuk pertama kalinya yang berlangsung selama tiga hari pada tanggal 7, 8 dan 9 September 2018 di Centre Point Mall Medan. Opening Ceremony dimulai pada pukul 10.00 WIB dibuka dengan tari persembahan oleh Ai Ai Dancer dan dilanjutkan kata sambutan oleh Bapak Wakil Walikota Medan Ir. Akhyar Nasution,M.Si, Ibu Aufrida Wismi Warastri selaku kepala biro Kompas Sumatera serta Ibu Lina Wo selaku Area Manager Bank
Danamon Medan. Acara ini juga didukung oleh partisipasi dari Travel Agents, Bank Danamon dan Institute Jantung Negara. Untuk di Medan sendiri, alasan Harian Kompas mengadakan KTF di Medan terealisasikan Karena warga Medan memiliki minat yang tinggi untuk berwisata. “Berdasarkan penelitian dari teman-teman bisnis bahwa minat warga Medan untuk berwisata itu sangat tinggi. Dan juga secara kasat mata kita lihat tingkat penerbangan di Kuala Namu itu sangat tinggi,” ungkap Aufrida. Aufrida juga menjelaskan bahwa KTF memberi kesempatan kepada banyak orang untuk pergi menikmati wisata dan kebudayaan-kebu-
dayaan daerah serta untuk menambah wawasan dengan budget yang murah dan terjangkau. Wakil Walikota Medan juga menanggapi dengan positif diadakannya acara KTF 2018 ini. Beliau berharap agar Kota Medan dapat menjadi ikon wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah sehingga diharapkan akan lebih banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Medan daripada keluar Daerah Medan. “Kami yakin setelah ini kunjungan ke Indonesia lebih banyak daripada orang Indonesia ke luar negeri, karena Indonesia memiliki potensi untuk menjadi tempat wisata” tutup Akhyar Nasution. Kover Magazine
17
u EVENT REPORT
JW WEDDING FAIR 2018 Penulis: Nursari Indah Manullang Fotografer: Fitra
SETELAH sukses pada JW Wedding Fair tahun – tahun sebelumnya, untuk kelima kalinya, JW Marriott Hotel Medan kembali menghadirkan The JW Wedding Fair 2018 yang berlangsung selama 3 hari, dari tanggal 10 – 12 Agustus 2018 di JW Marriott Hotel Medan. “Visi kita untuk mengingatkan kepada masyarakat JW Marriott Medan sebagai venue wedding yang paling prestigious dan terbaik di kota Medan. Misi dari JW Wedding Fair sendiri untuk menginspirasi masyarakat terutama masyarakat kota Medan agar terinspirasi dengan dream wedding mereka melalui pameran kita termasuk juga wedding show dan tentu hasil karya
18 Edisi September - Oktober 2018
yang ditampilkan merupakan desainer lokal terbaik,” ucap Herpeiriati selaku Assistant Director of Marcom JW Marriott Medan. Seperti tahun sebelumnya, The JW Wedding Fair 2018 menampilkan peragaan busana atau Fashion Show spektakuler di dua malam pertama yaitu pada tanggal 10 dan 11 Agusutus 2018. Setelah sukses di tahun- tahun sebelumnya, wedding show ini menjadi hal yang paling dinanti-nantikan masyarakat kota Medan. Total ada 40 model akan berjalan di catwalk sepanjang 27 meter dimana ini merupakan runway yang terpanjang dikota Medan. Peragaan Busana ini memamerkan
berbagai pakaian pernikahan yang dirancang oleh perancang busana lokal yaitu Boedie Bask, Anwar Dani, Siu Siu, Willian, Merlin Yuwita, Lara Laine, Sherly Suwindra dan Fransylvia Harianto yang akan diiringi oleh 15 talenta terbaik di kota Medan. Peserta pameran dibuat tidak banyak karena setiap peserta pameran adalah yang terpilih di kategorinya, termasuk Brides of De’Javu, DeLavender Decoration, Karya Photo, Casa de Brides, Vier Jewellery x Euonia Photo, Broadway Studio, Queen Hampers, Visual FX Studio, Happy Entertainment dan yang pastinya Soulmate EO yang berperan sebagai event organizer acara ini juga.
u EVENT REPORT
MENDIDIK CALON MAHASISWA YANG PROFESIONAL Penulis: Nursari Indah Manullang Fotografer: Fitra
UNIVERSITAS Pelita Harapan Medan menggelar Dinner & Parents Gathering and Scholarship Award Ceremony pada hari Selasa (28/08) bertempat di Aryaduta Medan. Acara ini merupakan rangkaian UPH Festival yang diadakan dari tanggal 27-28 Agustus 2018 dengan mengambil tema “Set Apart”.
eka. UPH Medan percaya bahwa setiap mahasiswa memiliki talenta yang diberikan Tuhan oleh karena itu diharapkan mahasiswa dapat mencari talenta selama berkuliah di UPH Medan agar dapat menjadi seorang professional, pemimpin yang handal di masa depan dan pastinya takut akan Tuhan.
Set Apart juga dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, para professional, penguasa yang akan menjadi berkat bagi keluarga dan juga tentunya bagi Bangsa dan Negara karena itulah kami memilih Set Apart,” ucap Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng. Sc selaku Rektor UPH.
UPH Festival sendiri yaitu Masa Orientasi Siswa dengan memperkenalkan kampus terhadap siswanya melalui acara yang mendidik tidak seperti MOS biasanya.
Dengan tema yang diambil yaitu “Set Apart” mahasiswa dididik menjadi seorang yang professional dan berguna bagi Bangsa dan Negara. “Kita disini berbicara tentang pendidikan yang kondisional karena itu mengambil tema Set Apart dimana kita tidak berpisah-pisah karena satu Indonesia yang menganut kebhinekan menjadi satu.
Visi UPH sendiri yaitu true knowledge, faith in Christ and godly character,diharapkan agar mahasiswa yang datang dapat menanamkan visi tersebut dalam diri mereka masing-masing bukan hanya pada saat berkuiah sajamelainkan ketika mereka terjun ditengah –tengah masyarakat dan menjadi sosok pribadi yang sukses namun dapat memuliakan Tuhan.
Melalui UPH Festival ini, UPH Medan ingin mengajak mahasiswa yang sudah mempercayai kampus ini untuk berpikir kritis dan merespon panggilan Tuhan dalam hidup mer-
Kover Magazine
19
u EVENT REPORT
OPENING CEREMONY HIKVISION Penulis & Fotografer: Parada Al Muqtadir
SEBUAH perusahaan internasional penyedia produk pengawasan videoinovatif terdepan di dunia, Hikvision, melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka kantor cabang baru di Medan (28/8). Pembukaan kantor cabang ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Hikvision dalam memperluas bisnis video pengawasan atau yang akrab disebut CCTV. Openingceremony pun dihadiri oleh Country ProductManagerHikvision Indonesia Michael Chen, BranchManagerHikvision Area Sumatera Ocha Sandi Wijaya, pejabat Kota Medan dan puluhan customer. Dalam wawancara dengan pers,
20 Edisi September - Oktober 2018
Michael Chen mengungkapkan Hikvision adalah sebuah perusahaan internasional penyedia solusi dalam produk pengawasan video yang sangat inovatif di dunia. “Hingga kini Hikvision memiliki lebih dari 26 ribu karyawan dan juga lebih dari 13.000 karyawan yang merupakan para insiur R&D. Tiap tahunnya perusahaan menginvestasikan 7 hingga 8% dari pendapatan penjualan tahunan untuk penelitian dan pengembangan demi menghasilkan produk yang selalu berinovasi dan terdepan,”ungkapnya. Kedepannya untuk mendukung pembangunan Kota Medan maka Hikvison menawarkan konsep
smartcity yang telah diterapkan diberbagai negara. Program ini menyediakan keamanan publik kota yang sehat, stabil dan andal dengan menampilkan serangkaian teknologi canggih, yang diterapkan dalam beragam subsistem keamanan publik platform keamanan terintegrasi. “Karena itu sebenarnya CCTV di masa sekarang sudah menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat perkotaan. Maka Hikvision menjadi solusinya. Kita berupaya mendukung penuh Kota Medan untuk menjadi kota smartcity dengan sistem keamanan yang bisa menjadi andalan masyarakat,” tambah Michael.
u EVENT REPORT
TAMPIL MENAWAN BERSAMA MADE IND Penulis: Nursari Indah Manullang Fotografer: Fitra
MADE Ind dari Argo Apparel Group kembali menggelar event yang bertajuk “ Style & Beauty Talk” pada hari Rabu (29/08) bertempat di Onyx Lounge, Four Points by Sheraton Medan. Event Made Ind sendiri memang diadakan setiap bulan dengan tema dan kota tujuan yang berbeda-beda seperti kota Makasar, Surabaya, Palembang, Bandung dan untuk kali ini singgah di Medan. “Tema yang kita pilih yaitu Style and Beauty Talk karena kita tidak hanya membicarakan fashion, tapi melihat secara total look, ada beauty, style, wardrobe sehingga kita juga mengandeng partner dari kecantikan yaitu Ultima II dan desiner lokal Indonesia untuk ikut berpartisipasi
dalam acara ini,” ucap Melinda Babyanna selaku CEO Argo Apparel Group. Melinda juga menambahkan Made Ind percaya total look akan mencerminkan gaya personal kita dan itu asensi penting sebagai personal branding, semua orang tentu akan melihat first impression yang dilihat dari wajah dan penampilan. Acara berlangsung terlihat sangat interaktif, audiens diajak untuk bergabung mengikuti rangkaian acara yang ada. “kita ada semi challenge seperti style challenge, beauty make up challenge, talkshowsehingga audiens tidak satu arah saja melainkan menjadi interaktif dan merasa acara ini sangat dinamis,” ucapnya.
Lalu dalam acara Style & Beauty Talkterdapat Exclusive Trunk Show dari Made Ind Collections 2018 yang berkolaborasi dengan beberapa desainer seperti Wilsen Willim, Anthony Tandiyono, Ardistia New York, Barli Asmara, Purana dan Patrick Owen. Tamu yang datang dalam acara tersebut dihadiri dari berbagai kalangan profesi di kota Medan. “Jadi kita mengundang dari berbagai profesi dan kita memang mengundang dari hijab dan non hijab karena baju-baju yang kita hadirkan ini sebenarnya bisa dipakai oleh yang hijab dan non hijab dan rata-rata perempuan dari umur 25 tahun sampai 45 tahun,” tutur Melinda.
Kover Magazine
21
u EVENT REPORT
CHESTA PRALAPA INSTITUTE AJARKAN PRAKTEK TABLE MANNER Penulis: Nursari Indah Manullang Fotografer: Fitra
TABLE Manner sangat penting bagi setiap orang agar bisa bersikap ketika menghadiri jamuan makan secara formal. Chesta Pralapa Institute pada hari Sabtu (11/08) mengadakan Table Manner and Fine Dining by The Pool di Grand Aston Cityhall Hotel and Serviced Residences. Ada 21 peserta yang ikut dalam jamuan table manner tersebut. “Ada 21 peserta yang ikut, sebenarnya kita target 15 saja karena ini event request jadi banyak yang interest dan kita sangat apresiasi itu,” Chey Cindy Meliala selaku Owner Chesta Pralapa Institute. Chey menuturkan Table Manner and Fine Dining yang diadakan ini fokus bagaimana para peserta menikmati jamuan makan malam secara formil dan dilengkapi dengan tata cara dalam table set sebagai tuan rumah
22 Edisi September - Oktober 2018
maupun tamu undangan. Lalu begitu juga tata cara dari segi visual poise, fostur, gestur, cara berinteraksi, bagaimana bersosialisasi serta wardrobe atau tata busana dalam konsep yang formil.
mal yaitu long dress ataupun dress up dan untuk pria mengenakan jas. Dress code pun disesuaikan dengan acara agar peserta bisa langsung mempraktekan tata cara dari segi wardrobe.
Peserta yang mengikuti acara ini dipandu langsung oleh Chey Cindy Meliala dari segi penguasaan materi Visual Poise & Grooming dan Qintari Aninditha dalam materi Table Manner & Social Grace.
Chey mengatakan para peserta yang ikut Table Manner and Fine Dining ini memiliki banyak keuntungan yang dapat dipelajari. “Sebenarnya 80% dari kesuksesan kita itu dibidang bisnis, relasi dan sebagainya berada di meja makan lalu 20% mungkin untuk makan, jadi kita mengharapkan dengan adanya ini secara formil teman-teman yang datang bisa menjadi acuan bagi mereka untuk membangun karakter dan mengetahui bagian-bagian diri yang lebih sesuai dengan kaidahnya lalu integritas semakin naik ketika berada di meja makan,” pungkasnya.
Selama acara ini berlangsung peserta diberi pemaparan materi dan modul serta jamuan makan malam. “Ada 14 jamuan menu makanan yang disajikan yaitu dari appetizer, main course sampai dessert dan endingnya kita tea time,” ucapnya. Selain itu peserta juga diharuskan mengenakan dress code secara for-
u EVENT REPORT
BEKRAF KAMPANYEKAN ANTI PEMBAJAKAN Penulis: Nursari Indah Manullang Fotografer: Fitra
BADAN Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) menggelar “Kampanye Anti Pembajakan yang berlangsung dari tanggal 3-4 Agustus 2018 bertempat di Medan Focal Point Mall, Main Atrium. Kampanye ini merupakan kegiatan awal dari rangkaian kampanye anti pembajakan di tiga kota untuk tahun ini. Kota Medan merupakan kota pertama lalu kemudian menyusul ada kota Bandung dan Surabaya. “Tujuan kami ke Medan karena Medan merupakan kota besar yang berkembang di Indonesia dimana konsumsi produk-produk ekonomi kreatif sangat tinggi seiring itu pula tingkat pembajakan di Indonesia masih sangat tinggi salah satunya distribusi yang ada di Medan. Sehingga kami harapkan itu akan
segera turun supaya ekonomi kreatif yang ada di Indonesia terutama di Medan bisa tumbuh dengan baik,” Muhammad Fauzi selaku Kepala Sub Bidang Direktorat (Kasubdit) Advokasi HKI Bekraf. Muhammad Fauzi menambahkan kampanye anti pembajakan ini diperlukan supaya masyarakat Medan sadar bahwa pembajakan adalah suatu kejahatan karena menggunakan karya orang lain tanpa ijin itu sangat tidak benar sehingga masayarakat Medan sadar akan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan anti pembajakan. Selama acara ini berlangsung terlihat antusiasme masyarakat Medan sangat besar terhadap kampanye ini. Terlihat ada beberapa booth
yang disediakan oleh panitia ramai dikunjungi oleh masyarakat Medan. Selain adanya booth-booth tersebut Badan Ekonomi Kreatif Indonesia juga mengadakan sejumlah talkshow dengan beberapa narasumber terkait Kampanye Anti Pembajakan. “Kita mengundang narasumber yaitu dari Bekraf sendiri kemudian Direktroat Jenderal Pekan Intelektual dihadiri oleh Direktur Penyidikan, lalu ada Bareskrim Polri, Kementerian Kominfo, kita juga mengundang tentunya Kantor Wilayah Hukum dan HAM,” ucapnya. “Lalu kita juga mengundang pelaku ekonomi kreatif skala besar yaitu Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI) dan Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) karena yang paling banyak mengalami pembajakan yakni film dan musik. Kover Magazine
23
u EVENT REPORT
ORANG UTAN FESTIVAL 2018 Penulis: Tya Fotografer: Jaya
APA yang muncul dibenak Anda jika mendengar kata Orangutan ? Hewan yang dilindungi ? Atau hewan yang terancam punah ? Ya, hewan yang satu ini memang memiliki keunikan tersendiri dengan hewan lain yang dilindungi. Mengingat habitat dari Orangutan di Indonesia semakin berkurang, inilah yang menjadi salah satu dorongan dari pihak FOKUS (Forum Konverensi OrangUtan Sumatera) untuk membuat suatu acara yang bertujuan untuk semakin meningkatkan kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap kehidupan Orangutan yang dimana bertepatan dengan hari Orangutan internasional. Acara yang diadakan di Taman Kolam Sri Deli ini, berlangsung selama dua hari mulai dari 18 – 19 Agustus 2018 dengan beragam lomba dan
24 Edisi September - Oktober 2018
kegiatan seperti Apresiasi musik dan Seni Konversasi dan juga adanya stand bazar konservasi seputar Orangutan. Acara Orangutan’s Festival 2018 ini juga dihadiri oleh Konsultan Jenderal dari Amerika Serikat yang peduli terhadap keberlangsungan habitat dari Orangutan Sumatera. Ia juga sangat merasa penting untuk meningkatkan edukasi khususnya kepada para pemuda Sumatera untuk mengerti pentingnya arti konservasi. Dan menurutnya, masih ada cara lebih baik untuk menghasilkan energi dan dari beberapa perusahaan Amerika sendiri memiliki solusi yang ditawarkan untuk bagaimana mengelurakn energi tanpa merusak lingkungan contohnya seperti hydroelectric.
Target dari acara ini adalah untuk lebih memperbanyak supporter melalui masyarakat, komunitas dan juga publik untuk semakin lebih peduli terhadap keberlangsungan hidup dari Orangutan Sumtera ini. Dengan mengangkat tema Orangutan’s Guardian (penjaga orangutan) diharapkan masyarakat luas bisa berkonstribusi dalam menjaga Orangutan dengan menyuarakan jika ada kebijakan pemeritah yang salah ataupun membahayakan habitat dari Orangutan tersebut. Dan juga dengan adanya berbagai macam kegiatan di acara ini dapat mengajak seluruh masyarakat luas di Sumtera Utara untuk memulai suatu pemahaman yang sama bahwa kita masih bisa menyelamatkan populasi Orangutan dari kepunahan dan kita juga harus peka bahwa hutan kita sedang terancam.
u EVENT REPORT
MAHIR MENGGAMBAR BERSAMA JUNOT HUTABARAT Penulis & Fotografer: Nursari Indah Manullang
BAGI para pemula yang tertarik membuat desain baju, pada hari Jumat (31/08) kemarin telah diadakan Drawing Design bersama Designer ternama Medan yaitu Junot Hutabarat. Acara ini diselenggarakan bertempat di Kafe Potret, Medan. Workshop dengan tema “Do It” ini untuk pertama kali digelar oleh sang designer. “Ini baru pertama kali digelar karena di Medan ini yang menyukai fashion itu lumayan banyak sehingga mereka rata-rata ikut les dan itu bayarnya mahal. Jadi saya pikir agar lebih mudah untuk mereka dibuatkan sebuah workshop,” ujar Junot Hutabarat. Acara tersebut diikuti oleh 14 peserta dari segala kalangan, “Mereka semua terjaring hanya dari media sosial yaitu instagram dan setiap
26 Edisi September - Oktober 2018
peserta dikenakan biaya Rp 250.000 itu sudah include semua jadi mereka tidak membawa selembar kertas pun ke workshop ini,”ucapnya. Junot juga menambahkan animo masyarakat Medan yang cukup bagus membuat kapasitas untuk kursi peserta ditambah dari 10 kursi menjadi 14 kursi. Peserta yang telah mendaftar mendapat perlengkapan gambar yaitu sketch book ring beserta alat gambar lalu makan siang serta sertifikat. Untuk target peserta Junot menuturkan, ia ingin memberikan ilmunya kepada peserta yang masih di tahap pemula dimana belum pernah sama sekali drawing design. “Ingin sharing terutama bagi teman yang sudah menyediakan jasa-jasa jahit contohnya menerima customer untuk membuat baju minimal melalui standart sketsa yang benar. Saya
juga ingin di mata customer peserta yang ikut workshop ini dilayani dengan system yang baik dan sudah memiliki fondasi sketsa yang bagus,” tuturnya. Selain itu acara juga didukung oleh Aryokta Ismawan sebagai masternya fashion illustrator serta teknik mewarnai dengan cat air dan Dita Dwi Nitami sebagai designer yang akan berbagi cerita dan pengalaman bagaimana cara mempersiapkan diri dan keperluan ketika berjuang mencapai puncak kesuksesan. Junot berharap para peserta yang ikut dalam Workshop Drawing Design ini semakin terpacu belajar dan meminati dunia fashion terkhusus bisa melayani customer dengan baik dengan standard bagus yang telah diberikan dan peserta pemula untuk selalu terus mencoba.
u EVENT REPORT
FORLISPAR DANAU TOBA SIAP BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI Penulis: Parada Al Muqtadir Foto: Dok. Pribadi
SEKERTARIS Kementrian Pariwisata Ukus Kuswara melantik Dewan Penasehat dan Pengurus Forum Jurnalis Pariwisata (Forlispar) Danau Toba di Hotel JW Marriott Medan, Kamis (6/9/2018) malam. Forlispar menjadi komunitas jurnalis yang peduli akan pariwisata di Sumut. Pada kesempatan itu, Prayugo Utomo jurnalis JawaPos.com dilantik untuk mengisi jabatan ketua. Selain Prayugo, puluhan jurnalis lainnya juga dilantik mengisi beberapa jabatan kepengurusan. Dalam sambutanya Ukus Kuswara mengapresiasi langkah yang diambil para jurnalis. Karena jurnalis memegang peran penting untuk pembangunan pariwisata. Dia mengatakan keindahan Danau Toba sangat luar biasa, karenanya
perlu untuk terus di dorong agar pembangunananya lebih baik lagi. Kehadiran Forlispar ini tentunya akan memberikan transfer informasi dan masukan bahwa keindahan indonesia itu rill "Melalui forum ini mari kita saling ber sinergi untuk saling berbagi informasi, menyerap dan memperkuat konsep yang untuk mempercepat pertumbuhan pengembangan Danau Toba," ujarnya. Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo Forlispar Danau Toba dapat bersinergi membantu mengangkat kepariwisataan Sumatera Utara (Sumut), khususnya kawasan Danau Toba. "Diharapkan pemilihan angle jurnalis dalam pembuatan berita, dapat memberikan feed back atau nilai ter-
baik bagi perkembangan pariwisata di Sumatera Utara, khususnya Danau Toba,� ungkapnya. Selain itu, Arie juga berharap agar Forlispar bersama dengan BOPDT, pemerintah dan masyarakat bisa bersama - sama mengembangkan pariwisata. Bukan hanya eventnya, namun juga perekonomian seperti investasi juga infrastruktur. "Sehingga rakyat bangga, dan kedepannya Danau Toba menjadi destinasi terbaik pilihan wisatawan," ucap dia. Ditambahkan Arie Prasetyo dalam meningkatkan pariwisata kawasan Danau Toba sudah cukup banyak yang dilakukan. Selain pembangunan Bandara Silangit, juga akan dibuka penerbangan internasional langsung ke Silangit melalui penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC). Kover Magazine
27
u EVENT REPORT
JELIM’S BEAUTALK A BEAUTY TALK Penulis & Foto: Nursari Indah Manullang
KLINIK kecantikan Jelim Korean Aesthetic & Beauty Centre pada hari Jumat (07/09) mengadakan sebuah acara yaitu “Jelim’s Beautalk a beauty talk by Jelim” bertempat di Sagye lantai dua, Jalan Brigjen Katamso Komp. Mega Centrium No.9, Medan dengan empat pembicara yaitu dr. Ayuni, Doctor of Jelim, Albert Masli sebagai motivator termuda di Asia, Mr.Lee dari Korea dan Ariska Putri Pertiwi yang merupakan Miss Grand International 2016. Sebagai klinik kecantikan yang memahami betapa pentingnya merawat kesehatan kulit, Jelim berusaha memberikan informasi kepada masyarakat Medan seputar perawatan kulit yang mereka tawarkan. Acara yang diadakan untuk pertama kali ini turut mengundang sejumlah tamu
28 Edisi September - Oktober 2018
khusus dan beberapa dari kalangan selebgram Medan. Melalui “Jelim’s Beautalk a beauty talk by Jelim Korean Aesthetic & Beauty Centre” para tamu undangan diberikan informasi seputar mengenai perawatan atau treatment yang ada disini. Jelim juga ingin memberitahukan bahwa semua treatment yang ditawarkan sudah standart Korea dan produk Jelim mengandung kandungan organik herbal yang tidak berbahaya bagi kulit. Sehingga bagi yang ingin mencoba treatment seperti botox atau filler dengan kandungan organik herbal tidak perlu takut karena kandungan tersebut akan bekerja dengan cepat dan pasti aman bagi
penggunannya. “Jadi kalau yang namanya organik herbal itu sangat ringan tidak akan memberikan efek apapun ke kita.Pertama kali saja sudah keliatan kulitnya langsung berubah yang bermasalah menjadi tidak dan yang kering jadi lembab. Lalu untuk botox dan filler memberikan hasil wajah yang lebih muda tentu sudah pasti membuat wajah berubah dari yang keliatan tua menjadi muda,” pungkas dr. Ayuni. Jelim Korean Aesthetic & Beauty Centre merupakan klinik kecantikan yang berasal dari Korea sejak tahun 1985 dan untuk di Indonesia terutama di Medan Jelim sendiri sudah ada sejak Desember 2017. Kehadiran Jelim di Medan memiliki visi ingin meningkatkan standart kecantikan wanita melalui produk dan perawatan yang berkualitas.
u SPOTLIGHT
JELIM'S BEAUTALK Jumat, 07 September 2018 Jl. Brigjen Katamso Komp. Mega Centrium No 9. Medan Fotografer: Dok. Pribadi
Kover Magazine
29
u TRAVEL
30 Edisi September - Oktober 2018
u TRAVEL
MENYESAPI KEMERDEKAAN DI UJUNG BARAT INDONESIA Penulis & Fotografer: Parada Al Muqtadir Special Thanks: Tourism’s Holiday Community
Pekikan merdeka menggema Agustus lalu, semua dengan lantang memproklamirkan diri serasa paling nasionalis, seraya ingin melipir saya pun bersama rekan dari Tourism’s Holiday Community putuskan untuk menikmati arti kemerdekaan di ujung barat Indonesia.
Kover Magazine
31
u TRAVEL
S
abang memang tengah berbenah, sebab saban hari baik itu turis lokal atau pun mancanegara silih berganti berkunjung. Kota yang berjuluk serambi makkah pun jadi lalu lintas yang harus disinggahi. Selain sisa sejarah akan maha dasyat nya tsunami 2014 silam, ternyata ada kepingan cerita sejarah yang terlupa.
gannya, masyarakat Aceh dan bangsa Indonesia bisa menelusuri rumah Cut Nyak Dien yang terletak di daerah Lampisang, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Ketika memasuki area yang sudah diresmikan menjadi cagar budaya itu, masyarakat akan dihadapkan pada sebuah rumah panggung yang mempunyai luas tanah sekitar 200 meter persegi.Â
Salah seorang pahlawan nasional perempuan asal Aceh, Cut Nyak Dien menjadi inspirator para perempuan di Aceh untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Di antara jejak perjuan-
“Tsunami menerjang dan menenggelamkan rumah ini juga, tetapi tetap kokoh karena rumah ini tidak menggunakan paku tapi pasak,� ungkap sang penjaga rumah itu selama 13 tahun. Bagian yang rusak
hanya bagian atap yang terbuat dari daun rumbia karena dibongkar oleh warga untuk menaiki atap. berkunjung ke rumah kediaman Cut Nyak Dhien yang pada tahun 1964 beliau ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional. Rumah itu kini telah dijadikan museum oleh pemerintah setempat yang memajang benda-benda yang dekat dengan keseharian beliau di beberapa waktu lampau. bagaimana kehidupan seorang perempuan pemberani yang pada masanya dulu, namanya, sangat dikenal seantaro nusantara ini hingga sekarang. Perempuan berdarah Aceh ini memang telah lama menjadi inspirasi, bahkan bila harus memilih rasanya lebih layak beliau yang menjadi simbol ketimbang ibu yang gemar menulis itu. Usut punya usut, rumah Cut Nyak Dhien pada dulunya memang berdiri tepat di atas tanah ini, namun bangunan yang berdiri sekarang adalah bangunan replika ulang. Karena, bangunan yang aslinya telah dibakar oleh pasukan belanda pada masa pemberontakan dulu. Akan tetapi, replika rumah ini, dibuat persis sama dengan bentuk
32 Edisi September - Oktober 2018
u TRAVEL
apa untuk ibu pertiwi. Perjalanan pun berlanjut, menyeberangi lautan menuju pulau bernama Sabang. Pada kebanyakan wisatawan memilih Sumur Tiga dan Pulau Rubiah incaran untuk berwisata, tapi entah mengapa langkah lebih berat pada sebuah peninggalan sejarah, dahulu Aceh memiliki ribuan benteng peninggalan Angkatan Laut Jepang yang sebagian di antaranya masih berdiri kokoh. Julukan Kota Seribu Benteng pun tersemat pada titik paling utara Indonesia ini.
aslinya, tidak ada yang dirubah, ditambah, dan dikurangi, semua dibuat berdasarkan yang aslinya. Oleh karena itulah rumah ini terlihat sangat kokoh dan bersih. Lalu, sebuah pertanyaan muncul, apa yang asli dari bangunan ini, Fahri petugas yang menemani menjawab singkat, “Sumur di sini asli, sudah ada sebelum bangunan,� terangnya. Sumur itu hingga hari ini
pun masih dipergunakan, kebanyakan pengunjung memanfaatkan nya untuk mengambil wudhu lalu melaksanakan salat.
Benteng Jepang
Usai mengulik sejarah dirumah salah seorang pejuang Aceh, rasanya malu bila kini kita malah sesumbar merasa paling cinta Indonesia, tapi belum bisa berbuat apa-
Selama kurun waktu 1942-1945 Sabang menjadi pangkalan Angkatan Laut yang besar. Hal ini dikarenakan Pulau Weh semasa pemerintahan Hindia Belanda dijadikan sebagai titik utama penyimpanan minyak untuk kapal laut yang terletak di pangkalan angkutan laut Sabang. Menurut referensi dari Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), sejak 14 Juli 1942, Sabang menjadi markas Angkatan ke-9 Armada Expeditionary 1 Angkatan Laut Jepang. Pecahnya Perang Dunia II berdampak besar bagi Sabang. Jepang mengang Kover Magazine
33
u TRAVEL
gap kota ini punya posisi strategis sebagai pelabuhan militer dan garis pertahanan udara terdepan dalam menghadapi ancaman sekutu dari arah Barat. Dari ribuan benteng dan bungker yang ada di Sabang, beberapa di antaranya masih kokoh berdiri dan bahkan dijadikan spot-spot wisata sejarah. Biasanya, benteng dan bungker ini dibangun di kawasan yang didukung dengan panorama alam yang indah. Jepang membangun benteng serta bungker di sekeliling garis pantai dan perbukitan Sabang untuk memperkuat pertahanan mereka, seperti di Ujung Kareung, Aneuk Laot, Bukit Sabang dan sepanjang Pantai Kasih. Kompleks benteng besar di Sabang
yang telah banyak dikunjungi wisatawan termasuk Kompleks Benteng Batere A, Japanese Coastal Fortress (Benteng Pertahanan Pantai Jepang), dan Benteng Anoi Itam. Namun, di luar benteng besar itu, tersebar pula benteng dan bungker lainnya. Cerita nya memang menarik, siapa pun akan terkesima mendengarnya, tapi bila sudah berkunjung langsung, rasanya ingin meneteskan air mata, melihat lokasi yang jauh dari kata terawat. Coretan di sana sini menambah lengkap penderitaan bagi siapa pun yang melihatnya. Di Indonesia sendiri ada banyak sekali benteng-benteng pertahanan dari para tentara Jepang maupun Belanda yang sampai saat ini masih berdiri kokoh. Kebanyakan benteng-benteng tersebut digunakan
"DARI RIBUAN BENTENG DAN BUNGKER YANG ADA DI SABANG, BEBERAPA DI ANTARANYA MASIH KOKOH BERDIRI DAN BAHKAN DIJADIKAN SPOT-SPOT WISATA SEJARAH. "
34 Edisi September - Oktober 2018
sebagai museum, jika sebuah tempat bersejarah harus berakhir teragis macam ini rasanya lebih baik tidak dibuka untuk pengunjung.
Menyepi ke Pulau Rubiah
Ingin melampiaskan kecewa, meluapkan rasa frustasi karena tempat sejarah tak lagi menawan. Alhasil pulau Rubiah adalah pilihan terbaik untuk melepas penat. Tempat ini termasyhur dengan surga bawah lautnya. Wisatawan bisa bersnorkeling ria atau pun juga diving, untuk melihat berbagai biota laut yang hidup di bawahnya. Pantai di Pulau Rubiah sangat jernih sehingga ikan-ikan bisa tampak jelas oleh mata telanjang. Selain itu arusnya juga cukup tenang sehingga bagi para pemula pun bisa melakukan snorkeling dan diving di pulau ini. Keindahan alam bawah laut yang dimiliki Pulau Rubiah ini sungguh memang menakjubkan, terdapat berbagai jenis ikan hias seperti ikan badut atau yang sering disebut ikan nemo, ikan kepe-kepe, ikan botana biru, ikan karang, angel fish, lion fish
u TRAVEL
dan masih banyak lagi. Terlepas dari itu semua, ada sebuah pertemuan yang membuat saya terenyuh, anak kecil berambut pirang bermata kecoklatan, yang merupakan keturuna campuran dua negara berbeda, Ayah Belanda dan Ibu asli orang Aceh, tapi dalam ia fasih berbahasa daerah Aceh, sebuah simbol cinta sejati untuk engkau ibu pertiwi.
Kover Magazine
35
u PROFILE
Arnila Melina CALON DOKTER PENYEMBUH BUTA AKSARA Penulis: Indriyana Octavia Fotografer: M. Fitra Afriansyah
Berawal dari “penolakan� anak-anak Kampung Nelayan Belawan terhadap buku tentang lingkungan yang Arnila Melina tulis berjudul Ketika Alam Membisu, menggerakkan hatinya untuk mengajar seraya menyembuhkan buta aksara.
38 Edisi September - Oktober 2018
Untuk berani menentukan pilihan bukanlah perkara mudah, beragam resiko selalu jadi ancaman, tapi buat perempuan Karo satu ini, melakoni sesuatu usaha yang baru dan belum pernah ada adalah tantangan baginya.
u PROFILE
L
etak geografis yang jauh dari pusat kota Medan, membuat warga Kampung Nelayan masih menganut paham “Sekolah itu nggak penting, kan ujungnya jadi nelayan juga,”. Pola pikir tersebut yang menjadi tantangan bagi perempuan yang akrab disapa Nila ini. Mengajar anak-anak Kampung Nelayan membaca dan menulis tidak semudah yang ia pikirkan sebelumnya, terlebih harus berhadapan dengan orang tua sang anak yang kerap melarang anaknya mengikuti kelas yang Nila buat. “Dia harus kerja, nangkap ikan, bantu keluarga,” kata seorang Ibu. Nila tidak mengenal kata menyerah. Dara kelahiran Bengkalis, 14 April 1995 ini mulai sering mengunjungi Kampung Nelayan hanya sekadar bercengkrama dengan anak-anak sambil mengajak mereka belajar menulis, membaca, berhitung, menggambar dan mewarnai. Kadang ia juga sengaja menginap disana untuk mempelajari karakter dan membangun kedekatan dengan para anak. Nila pun mulai membuka kelas di depan musola setempat. “Awalnya banyak yang datang sampai ratusan, makanya saya pikir harus buat tempat untuk mereka belajar,” tegasnya. Ia pun mulai mengumpulkan biaya pembangunan Pondok Belajar Arnila dari kantong pribadi. Rela menyisihkan uang sakunya demi cita-cita menyediakan fasilitas ruang belajar yang mumpuni agar kegiatan mengajar semakin digemari. Saat dikonfirmasi mengenai kecintaannya mengajar anak-anak dari pada memberikan penyuluhan kesehatan sesuai dengan profesinya, perempuan yang sedang koas di Rumah Sakit Haji ini mengatakan bahwa sudah ada Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang mengemban tanggung jawab memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat desa sehingga ia bisa fokus untuk mendidik dan mengedukasi para anak. Di sela-sela kegiatan belajar men-
gajar, Kover sempat berbincang dengan seorang murid Pondok Belajar Arnila bernama Rika. Rika mengatakan bahwa ia sudah lama mengikuti kelas tersebut. “Dari kelas 4 sudah ikut belajar disini, sekarang kelas 5,” ujar Rika. Metode pengajaran yang santai sambil bermain membuat ia betah mengikuti setiap kelas yang diadakan oleh Pondok Belajar Arnila.
"RASANYA ADA KEBANGGAAN TERSENDIRI KETIKA MELIHAT ANAK-ANAK DIDIK DISINI MENGALAMI KEMAJUAN YANG PESAT." Mengedukasi Pola Pikir
Pendidikan kurang mendapatkan perhatian khusus oleh masyarakat Kampung Nelayan. Pasalnya generasi ibu dan ayah mereka banyak yang tidak bisa baca dan tulis, oleh karena itu tidak ada yang mengajarkan anak mereka alfabet. Terlebih lagi lingkungan juga tidak mendukung. Mereka beranggapan tinggal di laut membatasi cita-cita mereka yakni hanya bisa menjadi nelayan sehingga tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Pola pikir dan
mental seperti itu yang sedang diperangi Nila. Dibantu Mega dan Mayor, keduanya direkrut untuk turut serta mengajar anak-anak di Pondok Belajar Arnila. “Mulanya kelas cuma dibuka hari Minggu, tapi Nila pikir kalau cuma seminggu sekali nggak kelihatan mana anak yang benar-benar mau belajar,” ujarnya. Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar diadakan setiap hari. Senin sampai Sabtu dari jam dua siang, Minggu kegiatan bebas seperti mendaur ulang, menanam mangrove, hingga kunjungan ke Polsek Belawan dan Puskesmas untuk pengenalan profesi kepada anak-anak. Untuk memeriahkan kunjungan para anak didik di Polsek Belawan, diadakan pemilihan Polisi Cilik. Selain sebagai hiburan, kegiatan ini juga menambah pengetahuan dan menumbuhkan kepercayaan diri sang anak sejak dini. Saat diwawancarai, Isa selaku perwakilan dari Polsek Belawan mengatakan bahwa pihak kepolisian sangat senang dan mendukung sepenuhnya kegiatan di Pondok Belajar Arnila. “Karena kami juga punya tanggung jawab untuk mengayomi masyarakat dan mendekatkan diri dengan warga,” imbuhnya. Pekan lalu Pondok Belajar Arnila kedatangan tamu penyandang disabilitas bernama Yoga. “Beliau mengalami kecelakaan yang menyebabkan kedua tangannya harus diamputasi. Hebatnya beliau bisa menggambar dan mewarnai dengan mulut dan hasilnya juga bagus,” ujar Mayor. Dari sana anak-anak diajarkan agar tetap semangat dan bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki saat ini. Kepercayaan warga bisa Nila kantongi setelah salah satu anggota tim pengajarnya yaitu Mega mendapat beasiswa kuliah di jurusan perikanan, Karawang. Nila selalu mendukung dan membantu Mega mengurus pendaftaran beasiswa hingga Mega lulus.
Kover Magazine
39
u PROFILE
“Setelah Mega diterima kuliah diluar kota, baru mereka percaya pendidikan itu penting,� ujarnya sembari tersenyum. Pada tahun 2015 itulah saya diberikan mandat menempati lahan kosong milik warga untuk membangun Pondok Belajar Arnila. Kegiatan belajar mengajar sendiri sudah berlangsung sejak Agustus 2014. Melihat padatnya jumlah anak-anak yang antusias mengikuti kelasnya walaupun hanya digelar di serambi musala, Nila berkeinginan membangun tempat yang lebih nyaman dan leluasa. Semangat inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Pondok Belajar Arnila.
Apresiasi Prestasi Anak
Pondok Belajar Arnila kini sudah berdiri kokoh. Jumlah muridnya juga konsisten bahkan terus bertambah. Ia pun membuat seragam untuk anak didiknya. Baju seragam dibagikan kepada anak yang rajin datang dan sudah lama mengikuti
40 Edisi September - Oktober 2018
kelas. Setiap tahun Nila rutin membuat acara peringatan kemerdekaan Indonesia. Berbagai lomba ia persiapkan, beragam hadiah ia sediakan. Piala juga pernah ia berikan kepada anak didiknya yang berprestasi. Hal tersebut semata-mata untuk menghargai dan memotivasi mereka agar lebih giat belajar. Rencana kedepannya Nila ingin meningkatkan standar belajar dan fokus ke tingkat keberhasilan muridnya. Pengalaman Nila sebagai pengajar memberikan kesan tersendiri. Ada kebanggaan yang ia rasakan ketika melihat anak didiknya mengalami kemajuan pesat. Bersama anak-anak semangatnya kembali berkobar. Tingkah laku aneh dan kericuhan kelas sudah menjadi hal yang lumrah baginya. Yang terpenting anak mau mengikuti pelajaran yang berlangsung tanpa merasa terbebani. Tantangan terbesar yang dihadapinya masih
Beruntungnya Nila memiliki keluarga yang selalu mendukung apa yang ia kerjakan selama itu bernilai positif. Teman-teman kampusnya juga sering menawarkan diri menjadi pengajar sukarelawan di Kampung Nelayan. Selain Pondok Belajar Arnila, ada juga Pondok Hijab Arnila dan Dapur Nelayan yang Nila kelola. Pondok Hijab Arnila menjual aneka hijab motif yang kekinian dengan harga terjangkau, sedangkan Dapur Nelayan menawarkan sajian seafood yang segar dan diolah langsung oleh para nelayan di Kampung Nelayan. Keuntungan dari kedua usaha tersebut digunakan Nila untuk membantu anak didiknya yang putus sekolah. Untuk saat ini Nila hanya menerima donasi berupa barang seperti meja, buku tulis, buku bacaan, buku gambar, dan alat tulis untuk Pondok Belajar Arnila. Ia belum mau menerima suntikan dana, apalagi
u PROFILE
yang memiliki tujuan pribadi. “Dulu sempat berselisih paham dengan tetangga karena ada yang mengajukan proposal permohonan dana atas nama Pondok Belajar Arnila, padahal saya tidak pernah buat. Nila takut nama Pondok Belajar Arnila disalahgunakan,� pungkasnya.
Akses Jauh
Tim Kover Magazine bertemu dengan Nila di pelabuhan Belawan. Dari sana kami menyusuri rumah warga menuju dermaga kapal boat. Rumah yang berada di atas laut didominasi material kayu, sedangkan rumah di daratan sudah berbatu batu. Jalan yang kami lalui terbuat dari susunan kayu mirip seperti jembatan penyebrangan sungai pada umumnya. Menyebrang menggunakan kapal boat sudah wajib hukumnya jika ingin menuju Pondok Belajar Arnila. Perorang dikenakan biaya Rp 4.000,00- untuk sekali menyebrang. "Sebenarnya banyak yang mau
bantu ngajar di pondok, tapi kalau tiap hari teman-teman banyak yang keberatan karena aksesnya jauh," papar Nila. Selepas turus dari kapal, kami melanjutkan pelesiran. Tak jarang Nila menyapa warga sekitar sekadar menanyakan kabar. Beberapa ibu tampak sibuk membersihkan ikanikan segar hasil tangkapan. Terlihat juga bapak-bapak membawa jaring untuk keperluan melaut.
Belum Pernah Ngajar
Setibanya di Pondok Belajar Arnila, sejumlah murid sudah menunggu disana. Begitu Nila masuk, senyum mereka mengembang. Nila pun langsung menertibkan anak didiknya. Beberapa masih sibuk dengan dunianya sendiri, Nila sigap mengambil alih perhatian mereka. Nila mengajak para murid bernyanyi. Suasana mendadak meriah. Anakanak ikut menyanyi diselingi tawa
sesekali. Beberapa menit kemudian, Nila mengeluarkan setumpuk kertas bergambar dan mulai membagikannya. Nila lalu menginstruksikan anak didiknya untuk mewarnai. Sambil menunggu mereka selesai, Nila memanggil satu persatu muridnya untuk maju. Ada yang diminta untuk menulis suatu kata, ada juga yang kebagian menyelesaikan soal matematika. Jika mereka salah, Nila meminta anak yang lain untuk membantu temannya di depan kelas. Kegiatan belajar mengajar hari itu terasa sangat menyenangkan. Wajar saja semakin hari semakin banyak pula peminat Pondok Belajar Arnila. Selain metode mengajar yang seru, tidak ada biaya yang dikutip bagi anak yang belajat disana. Soal pengalaman mengajar Nila mengaku tidak pernah mengajar sebelumnya, namun ia tak sungkan membagi ilmunya. "Yang diajarin cuma pelajaran dasar, bukan tingkat SMA, jadi nggak terlalu sulit," tambah Nila.
Kover Magazine
41
u PROFILE
Akhyar Nasution Ir.
JABATAN ADALAH PENUGASAN UNTUK RAKYAT Penulis: Parada Al Muqtadir Fotografer: M. Fitra Afriansyah
Menggapai mimpi lewat kerja keras, bersepeda saat menuntun ilmu jadikan nya sosok yang bersahaja, melayani siapa saja asal untuk kemajuan kota tercinta.
P
erawakan yang tegas, membuat siapa pun yang baru pertama kali mengenal sosoknya akan menduga ia adalah orang menakutkan, sering tampil dengan suara yang menggebu, lalu tak jarang adu argument dengan netizen yang nyinyir akan pekerjaan yang sedang diperbaiki Pemerintah, dibalik itu semua Akhyar adalah petani yang bertanggung jawab akan keluarga serta jabatan.
Agustus lalu genap setengah periode ia menjabat sebagai Wakil Walikota Medan, beragam pekerjaan tentunya sudah dikerjakan namun jalan masih panjang untuk wujudkan Medan Rumah Kita. Bersama Kover ia bercerita seputar kisah kisah selama ia memimpin. “Suka nya bisa melayani masyarakat dan membaur bersama masyarakat karena saya memahami kerja itu sebagai amal jariyah, dan tidak boleh
42 Edisi September - Oktober 2018
berhitung apapun saya lakukan,” ucapnya. “Pada awal periode masalah yang paling berat adalah memperbaiki infrastruktur, walau pun belum selesai sepenuhnya tapi insyaallah yang rusak parah kita selesaikan tahun ini, dan saat ini kami juga sedang berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi untuk menanggulangi banjir, karena tidak semua merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Medan,” sambungnya. Selain itu, penanganan Pedagang Kaki Lima juga sedang menjadi perhatian Pemko Medan, “Dalam beberapa kasus, banyak pedagang yang menolak relokasi, padahal kita sudah siapkan pasarnya, tapi mereka lebih suka berjualan di badan jalan,” tutur anak pertama dari sebelas bersaudara ini. Menurut akhyar, prilaku hidup masyarakat yang ingin serba cepat, se-
hingga lebih suka melakukan drive thru di pasar dan tidak mau turun dari kendaraan, hingga akhirnya itu pula yang memicu kemacetan. “Masyarakat kita masyrakat drive thru, yang penting bisa belanja cepat mau macet atau enggak bukan urusan,” ucap Akhyar mencontohkan. Tak berhenti di situ, sampah juga curi perhatian Pemko Medan, dimana setiap hari tumpukan sampah selalu menggunung dilahan-lahan kosong “Dewasa ini, masyarakat lebih suka membuang sampah ke sungai dan aliran air parit ketimbang mewadahi sampah mereka dirumah, padahal setiap hari sudah ada petugas yang mengutip,” tandasnya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan itu sebenarnya yang sulit, semua masalah pasti bisa diselesaikan asal ada partisipasi masyarakat, tapi
u PROFILE
"Kerja itu sebagai amal jariyah dan tidak boleh berhitung apapun saya lakukan.�
Kover Magazine
43
u PROFILE
tanpa dukungan itu dengan tidak membuang sampah sembarangan hasilnya akan zero goal.
yang jebol itu telah selesai, lalu di tag ke saya,” terang alumnus SMAN 3 Medan.
Ketika ditanya pada siapa pun, buang sampah sembarangan adalah sebuah kesalahan, tapi kita tidak malu melakukan itu, itulah yang dicontohkan Akhyar sebagai wujud ketidak sinkronan perilaku dengan pengetahuan, yang kemudian menjadi masalah dalam peradaban.
Bila sedang senggang Akhyar pun sesekali menggunakan gadget untuk menikmati lagu, lirik syair Kisah Seorang Pramuria milik The Mercy pun acap kali menemani malam sembari melepas penat.
Pemimpin yang Melek Media Sosial media juga menjadi senjata ampuh Akhyar dalam memantau gerak gerik pasukannya, tapi tak jarang ia juga membaur dengan masyarakat via Facebook. “Kalau ada orang yang ingin memberi informasi dan perlu perbaikan dari pemerintah, saya akan respon, tapi kalau hanya untuk memaki atau mencaci pemerintah saya tak akan tanggapi, tapi sekarang ini malah banyak merasa heroik dengan mem-bully,” aku Alumni Teknik Sipi USU tersebut.
“Saat ini sosial media juga banyak membantu pekerjaan saya, contohnya Camat Medan Labuhan buat status bahwa perawatan tanggul
44 Edisi September - Oktober 2018
Saat ditanya makna kota yang tersohor akan Bika Ambon baginya, Akhyar pun menjawab dengan lantang “Medan itu kota saya, tempat lahir saya, tempat saya menjalani kehidupan, jadi Medan itu Rumah saya,” harap ayah dua anak tersebut.
Antara Cita-Cita dan Keinginan
Hasutan kawan ia memilih untuk ambil jurusan Teknik Sipil “Kau itu tidak bisa kerja di pabrik, hobi mu kan jalan-jalan, cocoknya ambil Jurusan Teknik Sipil langsung terjun ke lapangan,” ucap Akhyar sambil mencontohkan. Akhirnya, mahasiswa yang selalu menggunakan sepeda saat hendak pergi kuliah, meninggalkan Jurusan
Fisika USU dan berlabuh ke Teknik Sipil. Dari situ jiwa marhaenisme semakin menggebu, baginya marhaenisme adalah pancasila dan Medan adalah wujud nyatanya, yang pada kenyataanya Medan merupakan kota multicultural yang menjunjung tinggi kebhinekaan sebagai landasan Pemerintahan Kota saat ini. Faktor keturunan adalah asal muasal kenapa Akhyar bisa terjun dalam dunia politik, Kakeknya adalah seorang Marhaenisme, yang kemudian diikuti oleh ayah nya, Akhyar pun mulai aktif dalam partai ketika terjadi perpecahan antara pendukung Soerjadi dengan pro Megawati, dengan memberikan dukungan kepada Presiden RI ke 5 tersebut. Menjadi wakil walikota jelas bukan aji mumpung baginya, segudang pengalaman telah ia kantongi, mulai dari menjadi anggota DPRD Kota Medan Tahun 1999, lalu juga menjabat Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDI Perjuangan. “Saya berpolitik mulai dari bawah, bahkan menjadi saksi di TPS pun pernah saya lakoni,” ujar petani yang sedang bertanam melinjo, durian, sawit dan karet.
u PEOPLE
POTRET KEEMASAN FATAHILLAH GINTING Penulis: Indriyana Octavia Fotografer: M. Fitra Afriansyah
Lewat sosoknya, kini fotografer Medan mulai naik kelas, berada di barisan terdepan saat memotret orang nomor satu di negeri ini adalah bukti.
T
idak pernah terlintas sebelumnya kegiatan memotret yang dilakoni Fata akan membawanya menjadi seorang fotografer. Apalagi dapat kesempatan motret putri orang no 1 di Indonesia saat ini. Baginya dulu yang namanya pekerjaan adalah profesi kantoran masuk pagi pulang sore. Hobi jalan-jalan dan mengabadikan momen hanya dianggap sebagai penambah uang jajan. “Awalnya sekitar tahun 2006 fotoin buku tahunan, 2009 mulai foto untuk profil dan model.” ujarnya. Sebelum mendirikan Fatahillah Ginting Photography (FGP), ia sempat bekerja sebagai reporter sekaligus fotografer di Kover Magazine selama kurang lebih empat tahun. “Senangnya kerja di Kover itu ketemu orang baru, jadi banyak relasi, sering diundang event juga,” tambahnya lagi. Pria kelahiran Medan, 13 Maret 1986 ini pun juga pernah mencoba peruntungan di bisnis clothing bernama
Unfinished Market. “Dari sana belajar bisnis. Ternyata untungnya tidak aku putar dengan baik. Modalnya nggak balik gara-gara terlalu banyak jajan. Tuhan mengingatkannya disitu,” tegasnya. Project foto pertama yang diambil Fata yaitu pernikahan temannya. Ia menemukan ketertarikan saat memotret pasangan. Ada keseruan dan kesenangan pribadi yang Fata rasakan saat kliennya happy melihat hasil fotonya. “Menurut aku, menjadi bagian di hari penting orang lain merupakan achievment ya, karena mereka mempercayakan kita terlibat menyaksikan momen bahagia, haru bahkan nangisnya mereka,”papar Fata. Sejak saat itu ia memutuskan untuk fokus mengeksplor wedding photography. Maret 2015, Fatahillah Ginting Photography resmi berdiri. Konsep yang mereka tawarkan lebih mengutamakan natural light dari cahaya matahari dan permainan tone. “Ban-
yak yang bilang FGP nggak sesuai rules, apa sih itu pakai tone, tone kan bisa merubah warna, tapi aku suka dong gimana,” sambungnya sambil tertawa. Menurut Fata ada beberapa hal yang perlu perhatian khusus saat merintis usaha fotografi. “Tim harus solid dan mau terus belajar, jangan cepat puas. Komunikasi dan attitude dijaga. Tetap humble. Di FGP juga gitu, selain belajar foto dan ngedit, saya juga ajak tim turun ke lapangan menghadapi klien di hari H, yuk kita struggle bareng-bareng,” jelasnya.
Komunikasi adalah Kunci
Tak bisa dipungkiri, komunikasi adalah hal penting dalam membangun kepercayaan klien. Fata memang menetapkan harga dari paket-paket wedding yang tersedia, namun ia juga terbuka untuk opsi permintaan klien. “Paket wedding FGP mulai dari 12,5 juta, tapi kalau acaranya banyak, misalnya ada lamaran, prosesi adat, prewedding, wedding, Kover Magazine
45
u PEOPLE
"MENJADI BAGIAN DI HARI PENTING ORANG LAIN MERUPAKAN ACHIEVMENT BAGI SAYA."
tambah lagi ngunduh mantu, harga pasti bisa kurang,” imbuhnya. Membangun relation dengan tim juga penting. Saat bosan melanda, Fata sering mengajak timnya brainstorming sambil ngopi, nonton, atau pun olahraga bulutangkis. “Kita masing-masing nge-follow orang yang beda nih di sosial media, nanti muncul tuh percakapan, eh coba liat foto si ini bagus deh. Dari situ kita diskusi terus dapatlah inspirasi. Tapi hati-hati juga, zaman sekarang terinspirasi dan plagiat itu beda tipis” ujarnya sembari tersenyum. Fata juga mengingatkan timnya
46 Edisi September - Oktober 2018
agar tidak ‘buang badan’ saat klien komplain. Menurutnya semua harus dikomunikasikan karena setiap masalah pasti ada solusinya. Saat ini Fatahillah Ginting Photography terdiri dari 8 orang tim inti dan 10 orang freelance.
dulu pernah jadi covernya Kover Magazine, itu aku yang fotoin, kebetulan temannya Rini teman aku juga. Jadi dia nanya ke temanku itu. Pas ketemuan ngobrol semuanya oke, dan setipe juga sama aku, orangnya santai,” ungkap Fata.
Motret Artis dan Anak Presiden
“Nah kalau cerita yang ini –menunjuk gambar Kahiyang & Bobby– awalnya Kahiyang nge-chat ke line atau whatsapp akun marketing FGP, tapi belum dibaca nih. Akhirnya teman sekampus Bobby yang juga klien aku melapor ke aku, kenapa nggak dibalas chatnya. Pas aku cek nggak ada chat atas nama Bobby,
Keberhasilan FGP menangani pemotretan pasangan artis Rini Wulandari & Jevin Julian serta putri Presiden Republik Indonesia Kahiyang Ayu & Bobby Nasution menjadi sorotan publik. “Kalau Rini
u PEOPLE
ternyata yang nge-chat atas nama Kahiyang. Kahiyang bilang mau acara adat di Medan dan akad di Solo. Terus temanku bilang lagi minta turun harga, anak presiden loh itu. Presiden perusahaan apa aku bilang. Disitu aku belum ‘ngeh’ kalau yang nge-chat itu anak presiden RI. Aku browsing nama Kahiyang kok ada foto sama Jokowi, terus aku cek anak Jokowi ternyata ada yang namanya Kahiyang,” ungkap Fata tertawa. Setelah percakapan di chat, tim FGP membuat pertemuan dengan Bobby di salah satu mall di Medan. Selang beberapa hari kemudian, kantor FGP didatangi ajudan untuk mengonfirmasi jumlah perwakilan yang berangkat ke Solo. Diutuslah dua fotografer, dua videografer dan satu runner dari tim FGP untuk terbang hari Jumat dan geladi resik dengan menteri di hari Sabtu. Khusus acara resepsi pernikahan, sepuluh fotografer diturunkan ke lapangan untuk meliput dan mengabadikan momen sakral tersebut. Ditanya mengenai kesulitan saat melakukan pemotretan dengan artis dan anak presiden, Fata mengaku bahwa untuk Rini & Jevin kendala muncul saat fans mereka mengerumuni sehingga suasana kurang kondusif sedangkan Kahiyang & Bobby lebih ke sistem pengamanan yang berlapis-lapis mulai dari wedding organizer, Paspampres, Kodam, TNI hingga Kementrian. Fata juga menyayangkan timnya tidak bisa memotret secara dekat dengan sang pengantin sehingga butuh quick shot saat menangkap momen. “Respect sama mereka (Kahiyang & Bobby) karena selalu support local talent, wedding organizer-nya juga dari Surabaya. Mereka pun ordernya seperti klien biasa,” tambah sulung dari tiga bersaudara ini.
Branding dan Marketing
Fata mengaku ia agak rewel soal branding Fatahillah Ginting Photography. Bukan hanya sosial media, para tim juga harus merepresentasikan FGP. Pria 32 tahun ini menjelaskan dengan branding yang kuat calon klien akan mengenal hasil
karya seperti apa. Ia tidak mau klien menggunakan jasanya hanya karena pernah ‘dipakai’ anak presiden. “Kadang kita ikut-ikutan membeli sesuatu misalnya makanan hanya karena hits, begitu dimakan ternyata diluar ekspektasi, akhirnya dalam hati marah-marah sendiri. Nah kita nggak mau seperti itu, penginnya klien memang suka sama fotonya bukan karena orang lain,” ujarnya. Mengenai sistem pemasaran FGP tergolong cukup unik. Mereka tidak memasang billboard untuk mengiklankan produk mereka, tetapi menggunakan event sebagai wadah untuk gathering dan memperluas jaringan, sebut saja CLBK dan FGP preloved yang telah berhasil menyedot atensi masyarakat Medan.
Fokus Medan dapat bonus Jakarta
Semenjak menghandle pernikahan artis dan anak presiden, Fata mengaku kliennya semakin bertambah termasuk juga dari luar kota. Penggemar Davy Linggar dan Nicoline Patricia ini sudah bekerja sama dengan Bridestory untuk membuka cabang FGP di Jakarta. Pria yang tinggal di kawasan Bumi Asri Medan ini mengaku senang dengan budaya fotografer di ibu kota Indonesia itu lantaran mau sharing soal fotografi di forum terbuka, tidak saling sikut-sikutan karena percaya rezeki masing-masing sudah ada. Saat ini FGP baru saja selesai mengabadikan momen tunangan adik dari artis Alyssa Soebandono. Rencananya tanggal 17 September ini FGP akan bertolak ke Sumba untuk proses prewedding Annissa Soebandono & Annov Hari Prabowo. Kover Magazine
47
u PEOPLE
K
egemarannya akan fotografi sudah dibina sejak dini. Beliau adalah generasi ketiga penerus usaha fotografi dari kakek dan ayahnya. Mulai dari era sang kakek menggunakan tripod yang ditancapkan ke tanah dan kepala masuk ke dalam kain, berubah ke zaman ayahnya yang sudah memakai medium format dan kamera film, hingga kini masa peralihan ke digital dan photoshop. Sejak kecil beliau sering diikut sertakan dalam aktivitas memotret bersama kakek dan ayahnya. Belajar menggulung kabel, mengatur lighting, memegang properti sudah dilakoni sedari kecil sehingga ia lebih memahami teknik dasar fotografi. “Kenapa gulung kabel harus searah, nggak boleh begini begitu karena ada sebabnya,” tuturnya.
DARWIN WU
KOLABORASI, INOVASI DAN JADILAH DIRI SENDIRI Penulis: Indriyana Octavia Foto: Dok. Pribadi
Prinsipnya untuk menjadi besar harus mau saling berkolaborasi, hilangkan gengsi untuk wujudkan visi misi.
48 Edisi September - Oktober 2018
Pria lulusan akuntansi ini sempat bekerja sebagai Finance di salah satu perusahaan Jepang namun akhirnya mengikuti passion motretnya dan membangun Win&Co yang dahulu bernama Bali Photo di Siantar. Bermodal kamera digital pertama di Medan, ia mulai menjual hasil karyanya per-album tidak lagi per-rol sebagaimana ayahnya dulu. Sekitar tahun 2000 Darwin memulai usahanya. Saat itu keberuntungan belum berpihak padanya. Setahun kliennya hanya dua. Ia mengalami kerugian, namun tetap gigih dan bertahan. Hingga akhirnya Win&Co resmi berdiri pada 7 Juli 2008. Profesinya sebagai fotografer ternyata dipandang sebelah mata oleh calon mertua. “Kamu ngapai punya pacar tukang foto?” begitulah Darwin menirukan perkataan ibu mertua kepada istrinya. Hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap menggali potensi dan mendalami passion-nya di bidang fotografi.
Keresahan terhadap Fotografi Medan
Sebelum kembali ke Medan, Darwin sempat menetap di Jakarta. Menurutnya terdapat perbedaan mencolok yang menyebabkan sulit berkembangnya fotografi di Medan dari pada di Jakarta. “Di Jakarta saat gathering, fotografer ngomongin produk dan harga. Ada harga
u PEOPLE market yang jelas dan komitmen yang kuat. Di Medan agak sulit duduk bersama ngomongin harga market sesama fotografer karena ego masing-masing masih tinggi. Belum lagi konsumen Medan suka membanding-bandingkan sehingga fotografer Medan banyak yang banting harga,” tambah Darwin. Darwin juga menambahkan bahwa sesama fotografer harus saling mendukung bukan saling sikut-sikutan. Komitmen dengan harga market juga penting karena harga market merupakan acuan batas memberikan harga berdasarkan pengalaman dan jam terbang si fotografer. “Misalnya ada dua fotografer senior A dan B, sepakat dengan harga 5 juta untuk pre-wedding, ketika ada satu konsumen yang menawar dibawah harga tersebut, si A dan B
"MENDIDIK ORANG MENGHARGAI SENI BUKAN DARI LEMBARAN UANG TAPI DARI HASIL KARYANYA." pasti akan menolak dan mereferensikan fotografer C yang lebih sesuai dengan budget konsumen tersebut,”imbuhnya.
Brand Ambassador Project Canon Roadshow Awal mula bisa bekerja sama dengan Canon dijelaskan Darwin karena ia menjadi juri nasional selama 5 tahun berturut-turut dalam event Canon. Kinerja, kontribusi dan hubungan baik yang ia jalin membuat ia dipercaya Canon sebagai partner perwakilan Medan menjalankan program Canon Roadshow yang bertajuk “Share Your Passion with Darwin Wu”.
Roadshow ini berlangsung di berbagai sekolah dan kampus di Medan mulai April 2018 hingga April 2019 yang bertujuan untuk mengenali passion sejak dini. Hadirnya beragam profesi seperti fotografer, designer, music produser, atlet, vlogger, model, bahkan selebgram sebagai pengisi acara bertujuan untuk membuka pola pikir murid dan mahasiswa bahwa banyak passion yang bisa mereka geluti untuk menunjang masa depan mereka.
Kolaborasi untuk Menjadi Besar
Darwin sadar untuk menjadi “besar” tidak bisa berjalan sendiri. Ia kerap mengikuti berbagai komunitas dan organisasi sosial serta menjalin hubungan yang baik dengan rekan-rekannya. Baginya komunitas merupakan wadah untuk sharing informasi terkait pekerjaan dan juga ruang untuk menyalurkan kegemarannya. Darwin aktif di Yayasan Akar Kreatif Indonesia (YAKI) dan Lions Club. “Di YAKI ada tiga visi misi yang kita bangun seperti edukasi, pariwisata dan kebudayaan. Tiga pilar ini yang buat kita kembali ke Medan dan membangun Medan supaya generasi berikutnya bisa lebih baik,” imbuh Darwin. Dari sanalah ia dan teman-temannya membangun www. medantulis.com karena merasa Medan tidak memiliki website autentik yang bisa dijadikan pedoman wisatawan saat berkunjung ke kota Medan. Darwin kemudian merintis advertising agency bernama Prestige bersama Tety Situngkir yang fokus terhadap branding produk.
“Zaman sekarang zamannya kolaborasi,” tegasnya. Sebagai penerus usaha keluarga, tantangan terbesar yang Darwin alami yakni perkembangan zaman. Saat Photoshop mulai digandrungi, ia pun belajar secara otodidak. Kamera pertama yang ia gunakan yaitu Fuji Film, tiga tahun kemudian beralih ke Nikon dan kini Canon. Win&Co yang awalnya hanya menyediakan jasa foto namun tuntutan keadaan memaksakan Darwin harus menyiapkan paket lengkap dengan jasa wardrobe dan make up artist agar bisa bertahan. Darwin juga terus meningkatkan pelayanannya kepada konsumen dengan mengadakan konsultasi guna mengetahui karakter agar bisa mereprentasikan karakter konsumen tersebut pada gambar yang dipotretnya. “Foto itu universal, buat saya nggak ada ukuran harus begini atau begitu. Kalau saya lihat dapat feelnya ya sudah oke. Misalnya foto orang lagi ketawa, chemistry-nya dapat walaupun komposisinya berantakan masih okelah,” tutup Darwin. Kover Magazine
49
u PEOPLE
Amit Sakhrani Mengenal Karakter, Mengenal Budaya
Penulis: Elsa Malona Fotografer: M. Fitra Afriansyah
Mulanya tak berniat lama di Indonesia, ragam budaya pula buatnya bertahan, Bali pun sudah seperti kampung halamannya.
A
mit Sakhrani, di usianya yang relatif masih muda, adalah General Manager dari salah satu hotel bintang lima di kota Medan, JW Marriott Medan, selama dua setengah tahun. Ia pun tidak asing dengan keragaman Indonesia, sudah hampir delapan tahun lamanya Amit membangun karirnya di Marriott Indonesia. Amit sebelumnya telah bekerja di Courtyard by Marriott Bali dari akhir 2010 sampai 2012 sebagai Director of Rooms, dan melanjutkan karirnya ke posisi General Manager di Marriott Executive Apartments Jakarta sampai tahun 2015. Di usianya yang 39 tahun, beliau sudah berkecimpung di dunia perhotelan selama hampir 20 tahun. Tamat dari perkuliahannya di Institute of Hotel Management (IHM) Goa yang terletak di pesisir Barat negara India,di tahun 1999, karir Amit bermula di Goa Marriott Resort, yang merupakan hotel Marriott pertama di India. Saat ini Marriott memiliki 100 hotel di India, dan Amit beruntung bergabung ke dalam tim perintis Goa Marriott Resort di India, dan bekerja selama 6 tahun di hotel tersebut. Dari kota itu, Amit pindah ke Hyderabad Marriott Hotel and Convention Centre dan Courtyard Marriott Hyderabad, selama kurang lebih 4 tahun dengan
50 Edisi September - Oktober 2018
u PEOPLE jabatan terakhir sebagai Multy-Property Director of Rooms. Pernah ingin mencoba bekerja di hotel brand lain, Amit pun pindah ke Hyatt Regency Pune and Serviced Apartments Pune selama 2 tahun hingga akhir 2010. Mengaku bahwa takdir yang membawanya ke Bali, saat itu Marriott membuka courtyard yang pertama di Indonesia dan memilih Bali sebagai lokasinya. “Moving to Indonesia was purely a destiny because Marriott had previous courtyard experience, hence I was brought here to help them open the property. I was meant to be there only for a few months, but then it became a year and a half. And then I got the opportunity to move to Jakarta,” Amit menjelaskan. Ketika ditanya mengenai pandangannya secara umum mengenai kota Medan, jawaban Amit ternyata cukup menggelitik. “Setelah bekerja di Bali dan Jakarta, saya pikir saya sudah mengenal Indonesia. Namun setelah menginjak pulau Sumatera, ternyata dunia yang sangat berbeda dengan yang saya bayangkan. Medan, khususnya, sangat unik dari berbagai perspektif,Masyarakatnya sangat berbeda (dibanding masyarakat Bali dan Jakarta - red) dari sudut pandang bisnis perhotelan,”sahutnya. Ketika ditanya pandangannya mengenai perhotelan di Medan jika dibandingkan dengan perhotelan Bali yang tentu saja menitikberatkan pada pebisnis, dan perhotelan Jakarta menitikberatkan pada lalu-lintas bisnis, Amit menjawab bahwa perhotelan di Medan, khususnya JW Marriott Hotel, juga cukup kuat di sektor pebisnis. “Dalam dua tahun terakhir semakin banyak pengunjung dari Malaysia dan fakta bahwa Pemerintah semakin banyak berinvestasi di Sumatera Utara dan semakin banyak mengangkat Danau Toba juga meningkatkan bisnis hotel. Namun saya rasa perjalanan ini masih cukup jauh. Walau pengunjung hotel di Jakarta dan di Medan sama-sama didominasi oleh sektor bisnis, perbedaannya adalah di Medan pengunjung di JW Mariott Hotel hampir seluruhnya domestik, sementara di Jakarta, pengunjung internasional dan domestik fifty-fifty,” jelasnya.
"SEMOGA DALAM BEBERAPA TAHUN KE DEPAN AKAN ADA JW MARRIOTT HOTEL DI DANAU TOBA." Menjalankan hotel JW Marriott di Medan tidak terlepas dari tantangan-tantangan. Tantangan terbesarnya adalah to have the right people. Umumnya, orang-orang di bidang perhotelan ingin bekerja di Bali dan Jakarta karena di sana pangsa pasar perhotelannya lebih besar, ini juga mengakibatkan keahlian-keahlian mereka lebih teruji dan terasah. Membangun dan menjaga tim yang terdiri dari SDM dengan keahlian dan bakat terbaik untuk JW Marriott Medan adalah tantangan yang dipercayanya menjadi kunci keberhasilannya. Di tengah banyaknya hotel yang lebih baru berdiri di kota Medan, Amit dengan optimis berkata bahwa JW Marriott Medan mengalami peningkatan market khususnya selama dua tahun terakhir, dengan persentase yang lebih tinggi dibandingkan banyak hotel lain. Sambil tetap berbenah dan mengejar standar-standar yang lebih tinggi, Amit yakin ke depan ini, JW Marriott Medan akan semakin sukses. “In JW Marriott, we aim to always ensure that we stay at the head of the game,” tandasnya.
Hobinya berkendara dengan sepeda motor ternyata tidak main-main. Amit sangat ingin mengelilingi Sumatera Utara dengan sepeda motor miliknya. Dia sudah berkendara dari Medan ke Samosir dengan sepeda motornya. Dari sudut pandang perhotelan, menurut Amit, infrasutruktur dari Medan sampai di sekitaran Danau Toba masih harus ditingkatkan. Sebagai lokasi wisata utama di Sumatera Utara, Danau Toba kekurangan hotel yang berkelas. Amit mengakui Marriott International sedang mempertimbangkan opsi-opsi pengembangan hotel, mudah-mudahan dalam beberapa tahun ke depan akan ada JW Marriott Hotel di Danau Toba. Telah menikah selama 11 tahun, Amit sebenarnya tidak pernah berniat lama bekerja di Indonesia, namun tanpa terasa ternyata sudah 8 tahun bekerja di Indonesia, lalu seiring berjalan waktu Amit dan istrinya cukup menyukai Indonesia. Apabila perusahaan tetap menugaskan dia Indonesia, Amit mengaku akan sangat senang untuk menetap di negara yang beragam budaya ini, namun pilihan utamanya adalah Bali. Kover Magazine
51
u AUTOMOTIVE
TATA JELAJAH PASAR NUSANTARA 2018
XENON HD TANTANG LINTAS TIMUR SUMATERA Penulis: Adelina Savitri Lubis Foto: Istimewa
Mengkampanyekan peran pasar tradisional kepada generasi milenial di tengah gempitanya pasar online menjadi misi utama Tata Jelajah Pasar Nusantara 2018 (Tata JPN 2018).
A
da banyak cerita dan pengalaman yang menarik ketika bicara tentang pasar tradisional. Sejak berabad silam, pasar telah menjadi bagian integral dari peradaban manusia. Tentang manusia yang berkumpul dan berinteraksi. Pun sebagai tempat bertransaksi tawar menawar barang dan jasa. Pasar juga telah menjadi tempat untuk bertukar informasi. Bahkan menjadi tempat pertukaran berbagai
52 Edisi September - Oktober 2018
kebudayaan yang dibawa masing masing pelaku di dalamnya. Ini merupakan aksi unjuk performa dan daya tahan kendaraan Tata Motors dengan jarak tempuh tidak kurang dari 2900 km, dimulai pada 20 Juli 2018, start dari Aceh hingga Jakarta selama 20 hari. Target melintasi tujuh (7) pasar tradisional di Sumatera berhasil dilintasi oleh tim Tata JPN 2018, yang didominasi oleh para professional trainer safety driving, jurnalis, konsultan
ahli ekspedisi kendaraan jarak jauh, hingga driver kendaraan niaga profesional dengan jam terbang di atas 20 tahun. Mereka menjadi saksi tangguhnya kendaraan pick up Tata Motors, yakni Tata Super Ace HT dan Tata Xenon HD. Jalur yang dipilih adalah Lintas Timur yang secara tradisional dipakai sebagai jalur niaga sejak masa silam. Perjalanan pun dimulai dari pasar Peunayong, menuju Lhoksukon, bergerak ke Binjai,
u AUTOMOTIVE
lanjut ke Pekanbaru, mampir di Jambi, Palembang, Lampung, lalu menyeberang hingga Jakarta. Boleh dibilang, jalur ini melewati tujuh (7) propinsi. Sebutlah Aceh Nangroedarusalam, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Jambi, dan Lampung. Presiden Direktur PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI), Biswadev Sengupta menerangkan, melalui perjalanan ini Tata Motors ingin lebih dekat dengan masyarakat Sumatera dan memperkenalkan lebih jauh tentang Tata Super Ace HT dan Xenon HD yang dapat diandalkan untuk berbagai kegiatan perniagaan dan berbagai kondisi jalan, dan akan menjadi mitra bisnis yang ideal bagi para pedagang pasar. “TMDI juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Tata Motors bekomitmen maju bersama masyarakat Indonesia, turut mengkampanyekan bahwa Indonesia memiliki pasar tradisional yang beragam, eksotis dan sangat potensial menjadi elemen daya tarik pariwisata Indonesia,” katanya kepada media.
Setidaknya selama 20 hari, tim perjalanan bukan hanya singgah mencari tahu keunikan setiap pasar, pun berinteraksi sekaligus bertransaksi di setiap pasar di mana Tata Motors menjejakkan bannya. Persis yang disaksikan Catur Wibowo, Instruktur Safety Driving asal Bandung. Katanya sejak Pasar Peunayong hingga Siantar, karakter jalan banyak didominasi jalan lurus. Namun ketika harus melalui Siantar menuju destinasi Danau Toba, dia sempat khawatir. Menurutnya jalur ini menjadi ujian tersendiri bagi Tata Xenon HD. “Jalannya agak sempit di bawah standar ukuran akses ke tempat wisata. Selain itu, saya ditunggu tikungan tajam yang di beberapa lokasi tertentu dibarengi tanjakan curam dan turunan dengan sudut kemiringan hingga 30 derajat,” bebernya. Bahkan sambungnya, di jalur itu, kendaraan mereka hampir dis-
enggol satu pikap merek lain yang entah kenapa, terlihat kehilangan kendali. “Untungnya respons kemudi Tata XenonHD lumayan enak dan mendukung. Alhamdulillah, pengendalian dan torsi pikap bongsor kayak truk yang saya kendarai ini sanggup menghadapi semua itu dengan baik,” sahutnya lega. Sementara Toni, Expert Long Distance Expedition, yang mengendarai Tata Xenon HD & Tata Super Ace HT, mengaku dengan metode full to full dia mencoba menghitung efesiensi BBM selama perjalanan. Beberapa kali sempat menemukan SPBU yang tidak melayani penjualan hingga membuatnya kekhawatiran kehabisan BBM di tengah perjalanan. Sebagai informasi Tata Super Ace HT mengkonsumsi 16,1 kpl dengan jarak tempuh total 2.939,7 km dan Xenon HD 10,1 kpl dengan jarak tempuh total 2.848,8 km. Begitupun diakuinya ini bukan menjadi ukuran pasti.
UJIAN
Setiap pasar memiliki keunikan dan karakteristik sendiri. Pasar Peunayong terkenal dengan ikan segarnya, Pasar Jambi cukup populer dengan buah-buahannya. Ada lagi Pasar Lampung yang khas dengan kepiting, kerang dan rajungannya. Kover Magazine
53
u AUTOMOTIVE
“Dalam perjalanan di beberapa jalur kami sempat menghadapi jalan rusak seperti jalur Jambi ke Palembang serta kemacetan luar biasa saat masuk kota Binjai dan cara mengemudi kami sepanjang perjalanan adalah gaya sewajarnya sopir kendaraan niaga,” ungkapnya. Soelistiyono, seorang jurnalis senior yang mengendarai Tata Xenon HD justru mengaminkan bahwa jalur Lintas Timur Sumatra yang dilintasi merupakan jalan utama yang lengkap untuk sebuah tes kendaraan. “Kami mampir di beberapa kota dengan lalu lintas yang padat di antaranya. Seperti Banda Aceh, Binjai, Pekanbaru, Jambi dan Lampung yang kondisi lalu-lintasnya macet mirip Jakarta,” ucapnya. Menariknya dia bilang, di jalur macet, dimensi Super Ace HT tidak masalah. Dimensi pikap Xenon HD yang lumayan bongsor pun selalu berhasil lolos dari himpitan. Jalan sempit mereka lahap tuntas saat harus menerobos pasar yang penuh lapak di kiri kanan. Beberapa di antaranya adalah Pasar Peunayong, Lhokseumawe hingga Pasar Tavip, Binjai. “Di jalan tol Medan ke arah Tanjung Mulia yang relatif sepi, tim mengembangkan kecepatan hingga lebih dari 100 kilometer per jam. Sebenarnya kecepatan masih bisa dikembangkan. Namun karena alasan keamanan, kami hanya menahan kecepatan di 110 kilometer per jam,” bebernya.
54 Edisi September - Oktober 2018
"TATA MOTORS TURUT MENGKAMPANYEKAN BAHWA INDONESIA MEMILIKI PASAR TRADISIONAL YANG BERAGAM, EKSOTIS DAN SANGAT POTENSIAL MENJADI ELEMEN DAYA TARIK PARIWISATA."
TATA DI MANA-MANA
Terlepas dari itu sepanjang perjalanan, tim Tata JPN 2018 kerap berpapasan dengan kendaraan Tata Motors baik yang telah menjadi bus, angkot, dan transportasi angkut barang dan hasil bumi. Saat berada di Aceh, tim menemukan banyak minibus Tata sebagai angkutan kota. Pun saat melintasi Tanjung Enim tim menemukan Tata Super Ace HT baru keluar dari perkebunan sawit. Begitupun saat di Binjai mereka terkejut karena bus Tata dijadikan bus Trans Binjai. Tak ketinggalan di ujung perjalanan di Labuhan Maringgai mereka memergoki satu unit Tata Super Ace sedang bongkar muat hasil tangkapan nelayan.
u FOOD & LEISURE
Penulis: Nursari Indah Manullang Fotografer: M. Fitra Afriansyah
Hangat dan tusukan adalah simbol nyata dari sebuah sate, makanan authentik Indonesia yang telah diakui dunia. Dari segi rasa jelas berbeda, sebab padanan bumbu yang beragam macam pula, ah iya nusantara memang kaya akan citarasa, KOVER pun coba suguhkan tempat makan sate terbaik di kota terbesar nomor tiga di Indonesia ini.
Kover Magazine
55
u FOOD & LEISURE
SATE PADANG AL FRESCO Lokasi: Jl. Setia Budi
Siapa sih yang tidak tau tempat makan sate padang paling terkenal di Medan ini? Yasss, Sate Alfresco merupakan sate legendaris yang sudah ada 13 tahun silam. Sate ini selalu ramai pengunjung dari segala latar belakang, Sate Alfresco sendiri memiliki rasa dan bumbu yang terjamin. Semua daging yang dibuat masih fresh tidak memakai bahan pengawet sama sekali dan tentu halal. Daging terlebih dahulu direbus sekitar 2 setengah jam agar daging empuk pada saat dimakan lalu didinginkan, setelah itu dipotong-potong serta diberi bumbu kemudian ditusuk dan dibakar. Satu porsi Sate Alfresco dibanderol Rp. 20.000, Anda bisa pilih beberapa pilihan sate diantaranya daging sapi, ayam, usus, pangkal lidah, kambing, kerang dan yang menjadi paling favorit disini yaitu sate lidah. Rasa Sate Lidah yang ditawarkan sangat mantap dimasak dengan bumbu kari yang gurih lalu ditaburi bawang goreng tentu menambah selera pada saat dimakan. Bagi Anda yang tertarik ingin mencicipi, Sate Alfresco buka setiap hari dari pukul 16.30-11.30 WIB.
56 Edisi September - Oktober 2018
u FOOD & LEISURE
SATE BALI BEBEK UBUD Lokasi: Jl. Kapten Patimura No.421, D A R A T, Medan Bagi Anda pecinta kuliner sate, pasti sudah tidak asing lagi dengan sate Bali yang memiliki variasi serta bumbu rempah-rempahnya khas Bali. Restoran Bebek Ubud merupakan salah satu yang menyediakan menu sate bali terbaik jadi Anda tidak perlu jauh-jauh pergi ke Bali untuk menikmati sajian menu tersebut. Menu favorit dari restoran Restoran Bebek Ubud adalah Sate Bali Platter dengan pilihan tiga jenis sate khas Bali, harganya per porsi Rp 38.000. Sate Bali Platter ini memiliki tiga pilihan sate yaitu Sate Lilit Ayam sebanyak dua tusuk dan Sate Lilit Tuna sebanyak tiga tusuk dimana Sate lilit dibuat dengan cara dililit. Daging ayam dan tuna dicincang halus terlebih dahulu dan diberi bumbu Bali kemudian dililitkan di batang bambu. Rasanya sangat enak, dagingnya padat, empuk, gurih, pedas serta manis menjadi satu dimulut. Lalu ada Sate Ayam sebanyak tiga tusuk, sate ini seperti sate biasa dimana daging ayam dada dipotong dadu lalu diberi bumbu khas Bali. Bagi Anda yang ingin mencoba sate Bali di Medan, bisa mampir ke Restoran Bebek Ubud yang buka Senin-Jumat pukul 11.00-22.30 dan Sabtu-Minggu pukul 11.00-23.00 WIB.
Kover Magazine
57
u FOOD & LEISURE
SATE GORENG TAICHAN Lokasi: Jl. Gagak Hitam No. 111, Ringroad
Kalau Anda sedang berkunjung ke daerah Ringroad, jangan lupa untuk mampir ke Sate Goreng Taichan Johor yang terkenal ini! Sate Goreng Taichan Johor buka setiap hari pukul 12.00-23.00 dan khusus hari jumat buka jam 14.00, cocok kalau Anda kelaparan setelah pulang dari sekolah, kampus atau kantor. Tempatnya bukan berupa warung tenda, melainkan seperti cafe atau restoran yang dikemas secara menarik dengan desain interior keren dan nyaman. Ditambah fasilitas seperti wi-fi dan colokan cocok untuk Anda yang ingin berlama-lama sambil menikmati sate goreng taichan. Di tempat ini Anda harus mencoba Sate Taichan Ayam, dimana daging sate ayam yang empuk dipadu dengan sambal pedas gurih menyatu dalam mulut. Anda bisa mencicipi sate ini dengan harga Rp. 20.000 per porsi untuk 7 tusuk sate. Selain itu ada menu Sate Taichan Ayam Mozzarella tentu dengan topping keju mozzarella yang nikmat. Rasa gurih keju, bercampur dengan bumbu sambal pedas dan jeruk nipis, memberi kesan sendiri bagi penikmatnya. Sate ini dibanderol dengan harga Rp. 27.000 per porsi. Anda tak perlu khawatir dengan kualitas bahan yang ada disiini dijamin fresh dan halal. Daging ayamnya sendiri sebelum digoreng diberi racikan bumbu rahasia agar ayam tidak terasa hambar pada saat dimakan. Selain menu tersebut Anda juga harus mencoba menu lainnya seperti Sate Taichan Telur Puyuh, Sate Taichan Bakso Bakar Barbeque, Sate Taichan Ayam Telur Gulung, tentu harga yang ditawarkan sangat terjangaku. Dijamin Anda pasti akan ketagihan!!
58 Edisi September - Oktober 2018
u FOOD & LEISURE
MARMELO ICE CREAM Lokasi: Medan Night Market Adam Malik Nah, ini yang berbeda, walau sama-sama menggunakan tusuk dan prosesnya dibakar, tapi bahan yang digunakan pasti buat geleng-geleng kepala. Sebab menggunakan ice cream lalu ditusuk seperti sate dan dilapis dengan marshmellow selanjutnya dibakar. Penasaran kan?? Yap, berbeda dengan ice cream biasanya, Marmelo Ice Cream Medan merupakan jajanan kekinian yang wajib Anda kunjungi. Baru berdiri sejak 16 Agustus 2018, Marmelo Ice Cream Medan sudah memiliki penggemar di Medan. Marmelo Ice Cream sendiri terbuat dari olahan marshmallow dan ice cream dengan enam varian rasa yang bisa Anda pilih yakni ada keju dimana rasa ice cream ini jarang Anda temukan dan cocok untuk yang tidak terlalu menyukai manis lalu ada cokelat, stroberi, vanila, tiramisu, serta greentea. Uniknya cara penyajian ice cream yang telah dilapis marshmallow dan dibentuk persegi ini ditusuk oleh setangkai kayu lalu disemprot api dari alat khusus untuk membakar makanan hingga berubah warna sehingga pada saat dimakan akan terasa hangat di luar lalu dingin di dalam.
Kover Magazine
59
u HISTORY
JEJAK PUTRI HIJAU YANG TERSISA Penulis: Adelina Safitri Lubis Fotografer: Fitra Afriansyah
Suara air tak putus-putusnya mengalir. Tiga pancur mengeluarkan air dengan irama yang sama, air melesak pergi menuju lubang, dan kemudian mengaliri kolam-kolam tambak ikan juga sawah yang menghampar di atas lahan 2,8 hektar.
T
iga pancur ini dianggap air keramat, diyakini mampu menyembuhkan segala penyakit manusia. Dikenal sebagai tempat Pemandian Puteri Hijau yang terletak di Kecamatan Namorambe, Deli Serdang, perigi ini kerap dikunjungi banyak orang yang berasal dari mana pun. Menampik latar belakang kelas ekonomi dan status sosial, Pemandian Puteri Hijau terbuka bagi semua kalangan. Asalkan... Berjarak kurang lebih 10 kilomter (km) dari Kota Medan, pemandian ini berlokasi di dalam perumahan nasional Namorambe, jalan Karya Jaya Medan. Jika dari Delitua, jarak tempuh menuju lokasi pemandian ini tak sampai 30 menit. Menjorok di bagian belakang komplek peruma-
60 Edisi September - Oktober 2018
han,sebuah gerbang dilapis seng menjadi pertanda lokasi pemandian telah dekat. Jalanan curam berbatu juga menurun di apit dua bukit penuh pepohonan, menyiratkan suasana yang cukup mistis. Sebuah portal kayu menahan gerak laju kendaraan usai menuruni jalanan yang curam itu. Tampak pesan yang tertulis pada sepetak kayu mengarahkan pengunjung untuk mengisi sebuah kotak sumbangan yang terletak di pinggir pintu masuk portal. Para pengunjung wajib memberikan uang sumbangan seikhlasnya, sebelum membuka tiang portal tadi. Kover datang bersamaan dengan dua laki-laki yang berboncengan mengendarai sepeda motor. Tanpa
u HISTORY
basa-basi, salah satu di antaranya turun, merogoh koceknya, kemudian memasukkan uang ribuan itu ke dalam kotak. Laki-laki lainnya pun mengarahkan sepeda motor yang dikendarainya ke lahan parkir kendaraan. Kover pun mengikuti langkah dua lelaki tadi. Memasukkan uang ribuan ke dalam kotak, kemudian melangkah masuk melewati portal. Seorang lelaki tampak bergegas menuju arah kami. Pria yang memperkenalkan dirinya bernama Raden Amin ini merupakan penjaga perigi Pemandian Putri Hijau. Tugasnya sehari-hari adalah membersihkan kawasan pemandian. Singkat cerita, usai mengungkapkan kedatangan Kover, lelaki itu meminta kami untuk menunggu di sebuah warung, berada tak jauh dari kawasan pemandian. :antas Kover pun bergegas menuju kawasan pemandian. Bau anyir ikan yang berasal dari kolam tambak jelas tercium. Menurut pria yang akrab disapa Amin, rencana nya lahan-lahan kosong ini sedang digarap untuk dijadikan sebagai lahan persawahan.
Ragam Versi
Legenda Puteri Hijau selalu digambarkan dengan segala kosa kata kecantikan, bertahan hingga kini dalam dua versi. Versi pertama berasal dari catatan sejarah yang mirip cerita lisan yang berkembang di masyarakat Melayu Deli. Versi kedua adalah hikayat dari masyarakat Karo.
Hal itu juga dibuktikan Kover. Pasalnya sebelum menuju ke lokasi Pemandian Putri Hijau, salah seorang warga komplek perumahan mengaku legenda Putri Hijau hanyalah mitos yang tak masuk akal. Perempuan berdarah Karo ini, juga pemilik warung di komplek itu mengungkapkan mempercayai Putri Hijau berarti tidak mempercayai Tuhan.
muka dan kaki sebelum duduk di pelataran kawasan altar. Diakuinya secara pribadi Amin sebetulnya tidak begitu paham dengan ilmu klenik. Hanya saja kala itu ada seorang perempuan yang mengadu kepadanya, suaminya sudah lama tak kembali pulang ke rumah. “Saya mencoba-coba, bermohon kepada Allah SWT, dan tak lama suaminya pulang,” katanya.
Pendapatnya itu sangat bertentangan dengan pendapat pengunjung yang datang ke pemandian itu. Menurut seorang ibu yang datang bersama anak laki-lakinya ini, mandi di pemandian Putri Hijau mampu membuatnya merasa bersih. Selain tubuhnya menjadi bersih, jiwa raganya pun turut menjadi bersih.
Boleh jadi itu benar adanya, atau hanya sebuah kebetulan. Namun sejak menangani kasus ibu itu, beberapa orang lainnya mendatanginya dan meminta pertolongannya. Cerita Amin yang mampu menolong mengatasi bergam masalah itu pun menjadi viral dari mulut ke mulut. “Padahal saya ini bukan orang pintar. Niat saya hanya membantu, dan semuanya atas izin Allah SWT,” ungkapnya. Katanya tak pernah ada syarat yang dia ajukan bagi orangorang yang meminta bantuannya,
Amin, pria berkulit sawo matang itu mengaku sudah delapan tahun aktif di pemandian putri hijau ini. Kami dipinta oleh Amin untuk membasuh
LEGENDA PUTERI HIJAU SELALU DIGAMBARKAN DENGAN SEGALA KOSA KATA KECANTIKAN, BERTAHAN HINGGA KINI DALAM DUA VERSI. YAITU BERASAL DARI MASYARAKAT MELAYU DELI DAN HIKAYAT DARI MASYARAKAT KARO.
Berdasarkan versi lisan Melayu, konon pernah lahir seorang puteri yang sangat cantik jelita di desa Siberaya, dekat hulu sungai Petani (sungai Deli). Kecantikannya memancarkan warna kehijauan yang berkilau dan menjadi kesohor ke berbagai pelosok negeri, mulai dari Aceh, Malaka, hingga bagian utara pulau Jawa. Dia kemudian dinamai Puteri Hijau. Dalam hikayatnya, Sang Puteri memiliki dua saudara kembar yang dipercaya adalah seekor naga bernama Ular Simangombus dan sebuah meriam bernama Meriam Puntung. Tapi itu adalah legenda versi Melayu. Bagi orang Karo, versi kepahlawanan Sang Puteri justru dianggap mengada-ada. Kover Magazine
61
u HISTORY apalagi sosok di dalam mimpinya pernah mengatakan agar tidak meminta pamrih apa pun atas apa yang telah dia lakukan untuk menolong orang. Disebutkan, dengan jelas, setiap pengunjung yang datang wajib bersikap sopan. Selain itu ditegaskan juga, di pemandian ini tak memiliki juru kunci (Seseorang yang dipercaya sebagai penjembatan dengan Putri Hijau). Tak ada juga disebutkan biaya-biaya, hanya seikhlasnya mengisi dua kotak kebersihan yang disediakan pemilik tempat. Bagi pengunjung perempuan yang berhalangan tidak dibenarkan untuk mandi di pemandian tersebut. Adapun persoalanan yang dikeluhkan pengunjung yang datang dikatakan Amin cukup beragam. Mulai dari urusan rumah tangga, jodoh yang lama, hingga persoalanan bisnis. Seperti hari itu, diceritakan Amin, salah satu tamunya, seorang perempuan mengeluhkan mimpinya tentang belatung yang banyak. Entah apa sebabnya, mimpi itu kerap mendatangi perempuan itu. Memang dalam kehidupannya, perempuan itu telah berumah
62 Edisi September - Oktober 2018
tangga tiga kali, tapi selalu saja tak bertahan lama. Bahkan saat ini dia sedang menuju ke pernikahannya yang keempat kali. Namun perempuan itu takut gagal lagi, dan dia pun berkonsultasi kepada Amin di Pemandian Putri Hijau ini. “Kalau sudah belatung itu biasanya kiriman orang. Dan betul saja, seperti pengakuan mantan suaminya, setelah menjalani rumah tangga, dia melihat rupa perempuan itu berubah, seperti tua dan jelek, makanya laki-laki yang berumah tangga dengannya tak kuat,” bebernya. Amin terkadang bingung, pasalnya sepanjang hidupnya dia tak pernah mengenyam pendidikan, bahkan bangku sekolah dasar pun tidak, namun ilham yang menghampirinya menyematkan namanya sebagai ‘orang pintar’. Nanti ada orangorang yang menghubunginya ke ponselnya, meminta doa, dan dia kirimkan saja begitu, tanpa syarat, tanpa pamrih. Lama-lama jumlah orang yang menghubunginya, mendatanginya kian banyak. “Padahal itu semua karena Allah SWT,” ucapnya.
Menyapa Sang Putri
Biasanya untuk pertama kali pengunjung yang datang ke pemandian ini, sebelum mandi wajib untuk menyapa Putri Hijau di dalam altarnya. Secara sederhana, Amin jelaskan ini merupakan sesuatu yang wajar, persis ketika kita mendatangi rumah orang, sebaiknya mengucapkan salam, kata permisi, atau ketuk pintu. Jangankan ke rumah orang lain, bahkan ke rumah sendiri, kita juga diwajibkan untuk mengucap salam. Persis ritual di altar ini, kita mengucap salam untuk Putri Hijau. Amin pun mengajak kami ke dalam altar. Dia duduk, di atas dua kakinya yang dia rapatkan, Amin mengucap salam assalamualaikum. Dua tangannya dia rapatkan, dia memejam matanya. Sebatang rokok kretek sedang meyala di semen altar. Persis di antara dua pot bunga yang diletakkan di kedua sisi. Tampak sebuah guci di tengah, diapit oleh dua pot bunga tadi. Sebelum berdoa, Amin hanya mengingatkan kami untuk menyebutkan nama lengkap beserta nama bintinya. Kilas balik ke belakang, apa yang dialami Amin sampai saat ini, diungkapkannya ini bermula pada sebuah
u HISTORY
PEMANDIAN PUTRI HIJAU FACTS & FIGURES • Memiliki dua pancuran air yang berbeda, pancuran putri hijau dan pancuran panglima. • Pancur Gading adalah nama lain dari tempat ini yang kebanyakan dikenal oleh masyarakat. • Tidak hanya warga lokal, beberapa kesempatan warga negara Malaysia juga acap kali melakukan ritual. •Sosok Putri Hijau, Kake Naga, meriam, dan meriam adalah roh yang dipercayai menempati tempat tersebut. •Kebanyakan nazar yang dilakukan adalah memperbaiki pembangunan Pancur Gading.
mimpi yang datang padanya. Kala itu dia didatangi oleh perempuan berselendang ragam warna. Para perempuan ini merupakan dayangdayang. Di antara para dayang, ada dua sosok perempuan lain. Wajahnya tak terlihat jelas, samar, karena ditutupi oleh kerudung, katanya. Para dayang itu tidak jumlahnya banyak, corak warna busana yang mereka kenakan pun tak sama, berbeda-beda. Tapi mereka berkelompok. Ada dayang yang menggunakan satu warna yang seragam, kelompok lainnya mengenakan warna busana lain. Beberapa punggawa laki-laki juga terlihat di dalam kelompok dayangdayang itu. Diceritakan Amin, dalam mimpinya perempuan berkerudung itu mengajak Amin untuk ikut. sempat perempuan itu sebutkan namanya, "Saya Wulandari," kata Amin mengulangi dialog dalam mimpinya.
Dia menolak halus permintaan perempuan bernama Wulandari itu. "Saya tidak bisa," bilangnya. Penasaran dengan sosok perempuan satunya lagi, Amin lantas bertanya kepada para dayang. Dia tak berani bertanya langsung pada perempuan yang menyebut namanya Wulandari itu. Seorang dayang menjawab, sosok perempuan lain itu bernama Mayangsari. “Saya tidak tahu kedua sosok perempuan itu siapa, tapi...,” ucapnya tercekat. Amin sontak terdiam. Tubuhnya seperti bergetar. Bibirnya komat-kamit, lafaz ayat Allah dia ucapkan. Dua bola matanya seperti menahan sesuatu. Astagfirullah al azim, ampun gusti, bisiknya pelan. Saat ditanya apa yang terjadi, mengapa tubuhnya bergetar? Amin menjawab kontak, seperti disetrum, karena nama dua sosok perempuan itu
disebut-sebut. Secara spontan lelaki ini meminta kami untuk melanjutkan aktivitas kami selanjutnya. “Jika sudah selesai, silahkan kalau ada kegiatan lain,” bilangnya. Sampai kini, tempat pemandian Sang Puteri masih dijaga dan dikeramatkan. Orang-orang Tionghoa, beberapa keluarga Kerajaan Deli, dan masyarakat yang meminta sesuatu, masih acap datang berziarah ke perigi yang memiliki sumber mata air jernih dan tiada pernah habis ini. Amin yang wajahnya tertangkap merona gelisah juga mempersilahkan kami pergi. Bagaimanapun masa lalu Puteri Hijau yang sebenarnya, ada atau tidak pernah ada, sekeras apa kontroversinya, itu semua justru memperkaya hikmah yang dikandungnya. Dan yang terpenting, legendanya merupakan aset wisata.
Kover Magazine
63
u HEALTHSIDE
KISAH ANAK PENDERITA RUBELLA
TAK ADA JALAN LAIN SELAIN PASRAH Penulis: Adelina Savitri Lubis Foto: Istimewa
Pagi itu pecah. Aku masih mendekap tubuh kecil itu. Mencoba menenangkan jiwa yang merintih menahan sakitnya. menghadapinya.
64 Edisi September - Oktober 2018
T
ak peduli seberapa sulit kondisi itu, ku persiapkan diri dengan sigap, bersama suamiku, kami membawa putri kecil kami menuju RSU Bunda Thamrin. Sesampai di sana, dia dibaringkan di ruang Instalasi Gawat Darurat. Hingga kali ketiga, barulah jarum infus di tangan kurus Iftiyah akhirnya bisa terpasang. Masih kusaksikan para perawat rumah sakit itu menampung darah yang keluar dari tangannya untuk dibawa ke laboratorium. Mudah-mudahan saja hasilnya tak menambah kepanikanku hari ini. Ya, Tuhan,,, jangan terla-
lu lama kau sembunyikan senyuman Puteri kecilku. Masih lekat dalam ingatan betapa hasil diagnosa dokter spesialis mata Minggu lalu menyisakan Segemgam luka di hati. Katanya, lensa tanam pada mata iftiyah lengket dan sungguh tidak baik. Menurutnya, tak ada jalan lain selain pasrah dengan kondisi mata iftiyah saat ini. Dan kini, kembali kusaksikan Iftiyahku harus menjalani kesakitan seperti sekarang ini. Tubuh kurus dengan bobot hanya tujuh (7) kilogram itu usianya kini tepat dua (2) tahun. Dia memang
u HEALTHSIDE termasuk gizi buruk. Ia tak pernah sekalipun fokus menatapku. Jarak pandangnya menurut dokter hanya berkisar 30cm saja. Ia juga belum bisa berdiri apalagi melangkah ke arahku. Jangan tanya, bisakah ia berbicara. Ia tak pernah memanggilku "Mama".
Iftiyah Ramadhan
Perkenalkan namanya Ratih Rachamadona. Perempuan 30 tahun ini adalah ibu dari Iftiyah Ramadhan, anak penderita rubella. Gadis kecil ini terinfeksi virus rubella dari sejak dalam kandungan. Sindrom rubella kongenital dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi seperti tuli, katarak, penyakit jantung kongenital, kerusakan otak, organ hati, serta paru-paru. Diabetes tipe 1,hipertiroidisme, hipotiroidisme, serta pembengkakan otak juga dapat berkembang pada anak yang terlahir dengan sindrom ini.
ia kembali menjalani serangkaian tindakan medis karena suhu tubuhnya yang naik turun. Ia bahkan sempat dirawat inap selama 3 hari akibat adanya infeksi darah. Pada Selasa, 27 Desember 2016, hasil lab pemeriksaan virus TORCH pun kami dapati. Hasilnya, Iftiyah memang terinfeksi virus rubella dari sejak dalam kandungan. Dokter yang membaca hasil lab kemudian menjelaskan bahwa virus yang ada dalam darahnya, kini sudah menjadi antibodi. Semuanya sudah aman. Hanya tinggal membenahi apa yang sudah dirusak oleh si rubella saja.
Vaksin MMR
Rubella atau campak Jerman. Walau sama-sama menyebabkan ruam kemerahan pada kulit, rubella berbeda dengan campak.
Penyakit ini biasanya lebih ringan dibandingkan dengan campak. Tetapi jika menyerang wanita yang sedang hamil, terutama sebelum usia kehamilan lima bulan, rubella berpotensi tinggi untuk menyebabkan sindrom rubella kongenital atau bahkan kematian bayi dalam kandungan. WHO memperkirakan tiap tahun terdapat sekitar 100.000 bayi di dunia yang terlahir dengan sindrom ini. Pencegahan rubella yang paling efektif adalah dengan vaksinasi, terutama bagi wanita yang berencana untuk hamil. Sekitar 90 persen orang yang menerima vaksin ini akan terhindar dari rubella. Pencegahan rubella tergabung dalam vaksin kombinasi MMR yang juga mencegah campak dan gondong. Vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib bagi anak
Persis Iftiyah, anak keduanya ini Lahir dengan berat 1,7 kg membuat Iftiyah harus berada di ruang inkubator RS. Bunda Thamrin Medan selama 7 hari. Iftiyah tidak lahir premature. Ia termasuk dalam kategori BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Pada 7 Juli 2016, dokter spesialis memvonis matanya Katarak kongenital. Bisa diselamatkan lewat tindakan operasi dan tanam lensa. Sebelum operasi pengangkatan katarak dilakukan, Iftiyah pun diharuskan melakukan serangkaian pemeriksaan medis antara lain cek darah, jantung dan ronsen paru-paru. Dari hasil pemeriksaan ketiganya, dokter menemukan ada kelainan. Hasil ronsen paru-paru menunjukan saat itu, Iftiyah terkena bronco pneumoni (meskipun dokter spesialis anak yang lain menyatakan diagnosa ini salah). Dokter spesialis jantung di RS. Bunda Thamrin, Dr. Muhammad Ali, SpA (K) saat itu juga mulai mencurigai ada virus toxo dan rubella yang menyerang Iftiyah dari sejak dalam kandungan. Alhasil, operasi pun sempat ditunda selama seminggu dan baru dilaksanakan pada 21 Oktober 2016. Cobaan hidup Iftiyah belum berhenti sampai di situ, saat berusia 5 bulan,
"YANG PERLU DIINGAT BAHWA VAKSINASI MMR INI TIDAK BOLEH DIJALANI SAAT SEDANG HAMIL, MINIMAL SELAMA EMPAT MINGGU SEBELUM KEHAMILAN." Kover Magazine
65
u HEALTHSIDE
di Indonesia. Vaksin MMR dapat dijalani kapan saja, tapi umumnya diberikan saat anak berusia satu tahun tiga bulan dan diulangi saat anak berusia enam tahun. Wanita yang merencanakan kehamilan juga dianjurkan memeriksakan diri melalui tes darah. Jika hasil tes menunjukkan bahwa seorang wanita belum memiliki kekebalan terhadap rubella, dokter akan menganjurkannya untuk menerima vaksin MMR. Setelah itu, dia harus menunggu minimal empat minggu untuk hamil. Harap diingat bahwa vaksinasi ini tidak boleh dijalani saat sedang hamil.
Anakku Guruku
Kisah Iftiyah telah dibukukan oleh penerbit Zaman pada 2017. Bertajuk ‘Anakku Guruku, Kisah Inspirasional Para Orang Tua Tabah Mengasuh Anak-Anak Penyandang Langka’. Bersama tujuh penulis lainnya, Ratih mengungkapkan semua kegelisahannya, dukanya, dan mimpinya tentang Iftiyah. Sebelumnya Ratih memang rajin bercerita tentang Iftiyah di akun sosial medianya. Rupanya hal itu menarik perhatian seorang editor buku bernama Dewi Kournia Sari. Dari percakapan singkat melalui whatsapp, Mbak Dewi sepakat mengajaknya ikut serta dalam penggara-
66 Edisi September - Oktober 2018
pan sebuah buku berjudul Anakku Guruku. Tanpa basa-basi, Ratih pun langsung mengiyakan tawarannya. Kedua anak Masyitah yang turut menjadi bagian dari peristiwa itu adalah Iftiyah dan Irnia. Diceritakan bahwa Iftiyah merupakan putri sulung Masyitah yang sangat taat beribadah. Iftiyah bahkan tak gentar meski tahu mereka semua akan menjalani hukuman raja. Harapan di balik pemberian nama Iftiyah agaknya mulai terwujud. Kisah Iftiyah kecilku ini rupanya menjadi viral di akun social Facebook. Setidaknya, ada pesan berharga yang disampaikannya kepada banyak orang agar lebih ikhlas dan sabar menerima ketentuan-Nya.
Allah tak akan pernah salah menulis skenario untuk iftiyah. “Anak-anak kami tidak pernah ingin terlahir demikian. Jika mereka kurang beruntung, itu adalah takdir. Adakah yang bisa menyangkalnya? Tuhan menciptakan kaum disabilitas bukan tanpa tujuan. Mungkin saja untuk menyadarkan kita (para makhluk tuhan yang sempurna) tentang arti bersyukur. Agar kita tidak sombong dengan kesempurnaan. Agar kita tidak lalai menjaga kesempurnaan itu. Atau mungkin untuk mengajak kita menjaga mereka (yang tidak sempurna)?” pungkas Ratih.
u ADVERTORIAL
u LEISURE
Pesisir
WISATA AIR DI
Pantai
Theme Park Pantai Cermin & Resort
Penulis: Nursari Indah Manullang Fotografer: Fitra Afriansyah
68 Edisi September - Oktober 2018
u LEISURE
Liburan ke Serdang Bedagai tentu sangat menyenangkan! Terlebih jika berkunjung ke pesisir pantai pasti banyak wisatawan yang khusus mengunjungi Sergai untuk menikmati wisata keluarga seperti taman wisata air.
T
heme Park Pantai Cermin & Resort terletak di Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Sergai (Serdang Bedagai), Sumatera Utara merupakan destinasi wisata yang memiliki pilihan wisata air cukup banyak dan bervariasi. Kover Magazine mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Theme Park Pantai Cermin & Resort. Perjalanan yang kami tempuh dari Medan dilalui pada pagi hari sekitar 1.5 jam menggunakan mobil pribadi. Akan tetapi bagi wisatawan yang ingin berkunjung kesini bisa menggunakan transportasi seperti sepeda motor ataupun bus karena untuk jalan menuju kesana tidak ada halangan dikarenakan semua jalan sudah teraspal dengan baik.
Selama perjalanan, kami disuguhkan dengan panorama perkebunan kelapa sawit yang tersusun indah sehingga memanjakan mata dari jauhnya hiru pikuk kesibukan kota tentu sangat menyenangkan membuat perjalanan tak terasa hingga sampai ke tempat tujuan. Memasuki kawasan Theme Park Pantai Cermin & Resort, kami disuguhkan dengan suasana pesisir pantai yang didukung dengan cuaca yang cerah. Tiba di kawasan wisata tim Kover Magazine bertemu dengan Eko Gunawan selaku Customer Service Theme Park. Kami pun mulai berkeliling mengitari kawasan wisata ini, Theme Park Pantai Cermin & Resort sendiri memiliki banyak kolam renang yang cukup bagus dan sangat direkomendasikan untuk berlibur sambil melepas penat.
"KONSEP THEME PARK PANTAI CERMIN & RESORT MEMADUKAN OBJEK WISATA ALAM DAN WISATA REKREASI BUATAN."
Bagi wisatawan yang ingin berlibur kesini dikenakan biaya yang cukup murah yakni harga tiket untuk weekdays sebesar Rp. 35.000 per-orang dan weekend atau tanggal merah Rp. 45.000 per-orang. Sedangkan untuk anak-anak dibawah dua tahun free tiket masuk ke wahana tersebut. Jadi dengan harga tiket yang terjangkau wisatawan sudah bisa menikmati area wisata Pantai Cermin dengan beberapa kolam hiburan. “Kolam renang kita ada
lima, kolam pertama yaitu kolam sidempul, kedua kolam saipul, ketiga ada kolam ombak lalu keempat kolam pancur bergoyang dan kelima kita ada ayaguchi,� ucap Eko. Eko menambahkan , “Kawasan Theme Park Pantai Cermin & Resort terdapat petugas untuk menjaga pengunjung yang sedang berenang di kolam renang lalu ada juga klinik P3K jadi kami selalu standby sehingga keamanan disini terjamin,
Kover Magazine
69
u LEISURE
“ pungkasnya. Jadi bagi wisatawan yang berkunjung tidak perlu takut dan ragu jika ingin berlibur di tempat ini bersama anak-anak ditambah arena kolam renang cukup bersih dan nyaman. Diresmikan pada tahun 2006 menurut Eko, wisatawan yang datang ke kawasan Theme Park Pantai Cermin & Resort tidak pernah surut. Setiap tahun terus bertambah terlebih ini merupakan salah satu waterbom terbesar di Sumatera Utara yang berada di Pantai Cermin dengan luas kurang lebih 3 Hektar. Tentu menjadi salah satu tempat bermain dan wisata kebanggaan terutama untuk kabupaten Serdang Bedagai ini. Terlihat konsep Theme Park Pantai Cermin & Resort memadukan objek wisata alam dan wisata rekreasi buatan dimana wisatawan bisa menikmati pemandangan pesisir pantai Sumatera Utara yang langsung berhadapan dengan Selat Malaka. Menjadikan tempat wisata ini salah satu destinasi yang berbeda dari yang lainnya. Selain permainan bertema air, ada juga Mini Zoo yang bisa dinikmati hanya sekedar beristirahat sambil melepas penat. “Theme Park kita memiliki Mini Zoo yaitu kebun binatang kecil ada rusa, angsa kasuari, siamang dan hewan kecil lainnya,” ujar Eko. Sambil berlibur tentu bisa menambah pengetahuan akan satwa Indonesia.
70 Edisi September - Oktober 2018
Selain itu terdapat resort, tempat yang asyik untuk istirahat dan penyegaran kembali yang didukung oleh fasilitas-fasilitas terbaik. “Kita ada fasilitas selain waterboom, ada hotel atau penginapan. Jadi hotel kita ada tiga tipe yang pertama itu family, kedua ada luxroom dan ketiga standard room,” ucap Eko. Ia juga menambahkan setiap yang menginap harga kamar berkisar Rp. 800.000 – Rp. 1.000.000 itu suda termasuk sarapan pagi untuk dua orang
Jadi setiap yang menginap kita untuk harga dr harga 800 sampai 1 juta. Jadi fasilitasnya itu sudah termasuk sarapan pagi dan makan malam dua orang lalu tiket masuk wahana Theme Park Pantai Cermin & Resort Jadi wisatawan tidak perlu khawatir pada saat menghabiskan waktu liburan bersama keluarga bila ingin beristirahat sehabis berenang, Anda bisa menginap sebelum kembali ke rumah.
u LEISURE
Jika berkunjung ke Theme Park Pantai Cermin & Resort, ada baiknya segala sesuatunya dipersiapkan secara matang. Jangan lupa untuk membawa pakaian renang atau baju ganti, handuk dan perlengkapan alat mandi. Cuaca di Theme Park saat siang hari terkadang amat terik, maka rajin-rajinlah memakai tabir surya agar kulit Anda tidak terbakar! Kalau perlu, bawa juga kacamata hitam dan topi lebar. Bagi wisatawan penggila social media, pastikan untuk membawa sarung ponsel kedap air agar gadget kesayangan Anda tidak basah dan rusak. Nah, bagi Anda yang kelaparan disini menyediakan restoran yang berada di pesisir pantai. “Berbagai macam menu disajikan seperti seafood, nasi goreng dan lain-lain ditambah harganya cukup terjangkau,� pungkas Eko. Jadi Anda tidak perlu takut mencari tempat makan di kawasan tersebut, terlebih untuk makan bersama keluarga ataupun rombongan dengan jumlah yang banyak. Theme Park Pantai Cermin & Resort sendiri buka di hari Senin-Jumat pukul 08.00-17.00 dan di hari Sabtu-Minggu pada pukul 08.0018.00 termasuk tanggal merah. Nah, dengan berbagai gambaran tersebut, rasanya tidak ada lagi alasan untuk tak segera berkunjung ke ke daerah Serdang Bedagai bersama-sama seluruh keluarga. Jangan lupa untuk mampir dan bermain di Theme Park Pantai Cermin & Resort. Kover Magazine
71
u FASHION
INKLUSIVITAS GAYA
PAKAIAN PANTAI SEMUA USIA
Penulis: Adelina Savitri Lubis Foto: Istimewa
Naomi Newirth of ACACIA mempersembahkan koleksi Resort 2019 dengan landasan pacu yang menunjukkan 1111 gaasi teratas, menghadap ke Miami Beach saat matahari terbenam di Paraiso Fashion Fair. 72 Edisi September - Oktober 2018
u FASHION
L
ihat saja para tamu yang hadir di baris depan, juga beberapa tokoh termasuk Olivia Culpo, Vita Sidorkina-Morabito, Kate Bock, Nadia Fairfax, Joy Corrigan, Madelynn Furlong, Jenah Yamamoto, Carolina Lindo, Angie Landaburu, Olivia Lopez, Kalani & Oleema Miller dari MIKOH dan banyak lagi. ACACIA menyajikan gaya hidup wanita modern, terutama dengan sesama ibu dalam pikirannya. Melalui ACACIA, Naomi melanjutkan inklusivitas gaya pakaian pantai untuk semua usia, memperluas pasar busana renangnya pada anak-anak laki-laki dan perempuan untuk koleksi Resort 2019. Naomi termotivasi pada 2019 mendatang busana renang harus sedikit sporty, namun tetap femi-
nim. Bukan hanya busana renang semata, dia juga memasukkan pakaian ke dalam koleksi Resort 2019 ini. “Saya selalu mencoba mendesain gaya yang cukup fleksibel untuk menjadi santai atau berdandan. Untuk kategori busana ready to wear, saya ingin melakukan sentuhan modern di Vintage Hawaii. Koleksi resort eklektrik dengan nuansa retro,� katanya. Begitupun diakuinya, sejatinya dia tidak benar-benar mengikuti tren, namun kerap kali koleksinya berhasil memaku tren. Terpenting baginya, dia ingin semua orang merasa seksi, percaya diri, dan nyaman ketika mengenakan koleksi busana rancangannya. Perempuan ini dibesarkan di
Maui, dan dia tidak bisa menemukan bikini “sempurna� itu, sebelum mengenal Bali. Naomi beberapa kali menghabiskan waktu di Bali dan kemudian belajar mode, orang bisa mengatakan ACACIA lahir dari kebutuhan dan gairah. Dia seperti memahami apa yang disukai setiap perempuan. Pergi ke pantai untuk makan siang dan kembali ke pantai. Tak dipungkirinya proses pengerjaan desain koleksi yang dia ciptakan dilakukan penuh kerja keras untuk mendapatkan tampilan yang tepat, persis yang dia inginkan. Baginya ini membutuhkan waktu yang cukup lama dari seluruh proses desain, termasuk bagian menerjemahkan visinya kepada seniman grafis untuk membuatnya menjadi nyata.
Kover Magazine
73
u MOVIE REVIEW
Mile 22
PEMBUKA DARI TRILOGI PANJANG GENRE Action, Adventure, Crime
SUTRADARA Peter Berg
PEMAIN Iko Uwais, Mark Wahlberg, Lauren Cohan, Ronda Rousey, Carlo Alban, Sam Medina
RILIS 17 Agustus 2018
J
ujur menariknya film ini adalah penasaran dengan penampilan aktor laga Indonesia Iko Uwais, selebihnya kita hanya dibingungkan lewat alur cerita yang dibuat maju mundur. Cerita yang ditampilkan seakan menyimpan kemisteriusan sepanjang film. penonton bakal dibikin penasaran dengan alur yang tersaji. Malahan, bakal menebak-nebak mana plot klimaksnya.
 Alih-alih bikin penonton penasaran, jadi terasa membosankan karena kelamaan. Bukan berarti buruk, hanya saja terlihat biasa. Bisa jadi karena dari awal enggak menawarkan sisi cerita yang menarik. Ya, Peter Berg seakan memfokuskan pada sosok aktor Indonesianya, Iko Uwais. Diceritakan James Silva (Mark Wahlberg) merupakan  pemimpin sebuah regu bernama Overwatch yang bertugas membasmi para agen KSB dari Russia sekaligus melacak dan menghancurkan gudang Cesium, Cesium merupakan bubuk yang sangat berbahaya dan Silva menyebutnya Bubuk rasa takut.
Reviewer: Parada Al Muqtadir Foto: Spesial
74 Edisi September - Oktober 2018
16 bulan kemudian di Indocarr City, South East Asia, seorang polisi lokal bernama Li-Noor (Iko Uwais) menyerahkan diri kepada kedutaan besar Amerika Serikat yang berlokasi di kota tersebut. Li-Noor meminta perlindungan dengan jaminan informasi berharga dari apa yang tengah dikejar oleh Silva dan tim, yaitu lokasi gudang Cesium.
u MOVIE REVIEW
Tim Overwatch harus membawanya sepanjang 22 mil dari kedutaan AS ke pesawat militer yang menunggu. Meskipun ada upaya terbaik dari tim Overwatch – yang terdiri atas Wahlberg, John Malkovich, Lauren Cohan, dan bintang UFC Ronda Rousey – segalanya tidak berjalan sesuai rencana. Wahlberg, yang merangkap sebagai produser film, berperan sebagai Jimmy Silva, anggota utama dari tim agen rahasia tersebut. Sementara Iko Uwais menjadi mata-mata yang diangkut Overwatch, bernama Li Noor. Masalah dimulai ketika sembilan pon isotop caesium yang dikenal sebagai "bubuk ketakutan" telah hilang. Li Noor satu-satunya informan yang memiliki kata sandi ke disk berisi lokasi bubuk tersebut. Ia bersama tim Overwatch harus menempuh jarak 22 mil untuk mengekstraksi sebelum musuh mendekat. Informasi dan tingkah Noor yang misterius membuat Silva curiga dan hingga akhirnya regu operasi Overwatch yang dipimpinnya menghadapi ancaman dan serangan dari badan intelijen lokal yang dipimpin oleh Axel (Sam Medina). Silva dibantu Alice (Laura Cohan),Sam (Rounda Rousey) ,Douglas (Carlo Alban) harus mengantar Li-Noor ke tempat yang aman sejauh 22 mil.
Perkenalkan Silat Pada Dunia
Bila dinikmati secara seksama, Anda akan mendapati dengan
jelas film Mile 22 terdapat penggunaan bahasa Indonesia, jarang ada film Hollywood yang menggunakan bahasa Indonesia dengan porsi yang cukup banyak. Selain itu, keberadaan Iko Uwais yang sekaligus mengenalkan seni silat ke dunia juga tak kalah membanggakanya. Aksi Iko tersebut mendapat pujian dari Lauren Cohan yang memerankan Alice Kerr dalam film Mile 22. Cohan menyebut Iko sebagai Jackie Chan untuk generasi
mendatang. "Iko pada dasarnya adalah penerus dari Jackie Chan," ucap Cohan dalam salah satu video di akun Instagram Iko. Laga Iko bersilat menjadi sorotan utama. Bahkan ia tampil lebih dominan dari Wahlberg untuk adegan bela diri. Tak heran bila beberapa media asing memberitakan sosok Iko kini populer di dunia. Iko menambah daftar nama pelaku film Indonesia yang mampu menembus Hollywood. Kover Magazine
75
u UPCOMING MOVIE
VENOM GENRE: Action, Thriller SUTRADARA: Ruben Fleischer PEMAIN: Tom Hardy, Michelle Williams, Woody Harrelson RILIS: 05 Oktober 2018
VENOM versi film baru ini menggambarkan sosok Eddie Brock yang tak dipertemukan oleh Peter Parker. Bahkan, ada kesan bahwa symbiote dalam film ini belum pernah bertemu Spider-Man ketika sedang menjamah Eddie Brock. Mengingat bos Marvel, Kevin Feige, menyanggah film ini merupakan bagian dari Marvel Cinematic Universe (terutama Spider-Man: Homecoming), kemungkinan fans melihat Spider-Man dan Venom melawan Carnage pun tipis.Namun, Sony
76 Edisi September - Oktober 2018
Pictures mengumumkan bahwa musuh utama Venom dalam film perdananya ini adalah symbiote bernama Riot, jelmaan dari Carlton Drake. Karena itu, ada harapan bahwa Cletus Kasady alias Carnage bisa muncul di film kedua Venom dengan Spider-Man versi lain sebagai bintang tamu. Meskipun, fans tentu berharap bisa melihat Carnage dan Venom tampil dalam film Spider-Man versi Marvel Cinematic Universe yang dibintangi Tom Holland.
u UPCOMING MOVIE
1
2
3
LONDON FIELDS
THE PREDATOR
JOHNNY ENGLISH STRIKES AGAIN
Genre: Crime, Thriller Sutradara: Mathew Cullen Pemain: Amber Heard, Cara Delevingne, Gemma Chan, Jaimie Alexander Rilis: 20 September 2018
Genre: Action, Adventure Sutradara: Shane Black Pemain: Boyd Holbrook, Trevante Rhodes, Jacob Tremblay, Olivia Munn Rilis: 14 September 2018
Genre: Action, Adventure, Comedy Sutradara: David Kerr Pemain: Rowan Atkinson, Ben Miller, Olga Kurylenko, Emma Thompson Rilis: 12 Oktober 2018
Nicola Six adalah seorang peramal yang terbiasa meramal masa depan orang lain, namun ketakutan ketika meramal masa depan nya sendiri karena ia menemukan bahwa ia akan dibunuh oleh seseorang. Suatu saat ia menjalin hubungan dengan tiga orang sekaligus. Salah satunya adalah calon pembunuhnya.
Kemunculan Predator di bumi meresahkan manusia karena bukan hanya memburu Xenomorph tetapi juga menjadikan manusia sebagai objek buruan karena memiliki kemiripan dengan Xenomorph. Bisakah Trevante Rhodes,Boyd Holbrook dan teman-temannya mengusir Predator dan Xenomorph dari bumi?
Johnny (Rowan Atkinson) kembali ditugaskan untuk menguak dalang dibalik peretasan sistem yang menyebabkan identitas mata-mata Inggris terungkap. Kendala yang dihadapi Johnny sebagai pensiunan mata-mata yakni teknologi modern yang tentu mau tak mau harus ia kuasai.
4
5
6
GILE LU NDRO!
ARUNA & LIDAHNYA
ASIH
Genre: Comedy Sutradara: Herwin Novianto Pemain: IndroWarkop, ToraSudiro, Mieke Amalia, Arie Kriting, Tarzan, Beddu Rilis: 13 September 2018
Genre: Drama, Romance Sutradara: Edwin Pemain: Dian Sastrowardoyo, Oka Antara, Hannah Al Rashid, NicolasSaputra Rilis: 27 September 2018
Genre: Horror Sutradara: Awi Suryadi Pemain: ShareefaDanish, Citra Kirana, Darius Sinathrya, Alex Abbad, Marini Soerjosoemarno, Rilis: 10 Agustus 2018
Indro (ToraSudiro) bertemu dengan Al (IndroWarkop) seorang alien yang sedang turun ke bumi untuk mencari kedamaian yang tidak ia dapati di planetnya. Indro pun mengajak Al mengelilingi Jakarta dan ternyata masalah yang terjadi dibumi tidak berbeda jauh dengan apa yang terjadi di planet tempat Al tinggal.
Diangkat dari novel Laksmi Pamuntjak berjudul sama “Aruna & Lidahnya� menceritakan tentang petualangan kuliner antara Aruna (Dian Sastrowardoyo), Bono (Nicolas Saputra) dan Nad (Hannah Al Rashid). Di tengah keseruan mereka mencoba berbagai masakan di Indonesia, Aruna bertemu lagi dengan Farish.
Asih (Shareefa Danish) bunuh diri setelah mengakhiri hidup anaknya sendiri hasil dari hubungan gelap dengan pria yang tidak bertanggung jawab. Arwah Asih kerap mengganggu kehidupan Puspita dan suaminya, apalagi saat itu Puspita sedang hamil besar. Apakah yang diinginkan Asih dari bayi tersebut? Kover Magazine
77
u FOTO STORY
78 Edisi September - Oktober 2018
u FOTO STORY
Indonesia PUKAU DUNIA GEGAP gempita kemeriahan Asian Game 2018 telah berlalu, Indonesia selaku tuan rumah berhasil meraih total 98 medali dengan rincian 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu. Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang berada di peringkat 10 besar Jumlah medali emas yang didapat pada Asian Games itu sudah melampaui target awal. Dengan raihan medali ini, Indonesia mengakhiri Asian Games 2018 di posisi keempat klasemen peraih medali. Beragam pujian pun silih berganti menghampiri, walau berasal dari berbagai negara tapi mereka senada menyuarakan kenyamanan saat perada di Indonesia walau ini yang pertama kali mereka melakukan lawatan. Walau sudah tampil gemiling, tapi masih saja banyak yang ceriwim, seakan tak senang akan prestasi yang diraih, Roy Suryo berada dibarisan terdepan paling nyinyir, mulai soal target emas yang dianggap tak realistis, hingga kini ia pun mendulang malu harus kembalikan inventarisasi barang milik negara. Ah apapun itu para atlit yang telah berjuang tetaplah pahlawan masa kini.
Penulis: Parada Al Muqtadir Sumber Foto: www.orissapost.com www.bolaskor.com www.clara-indonesia.com
Kover Magazine
79
u FOTO STORY
80 Edisi September - Oktober 2018
u FOTO STORY
Kover Magazine
81
u SPOTLIGHT
JW WEDDING FAIR 2018 10 Agustus 2018 JW Marriot Medan Fotografer: Muhammad Fitra Afriansyah
82 Edisi September - Oktober 2018
u SPOTLIGHT
Kover Magazine
83
u AROUND US
REBELLIOUS Fotografer: Jaya Saputra Ringo
84 Edisi September - Oktober 2018
u AROUND US
BERLAYAR Fotografer: Muhammad Fitra Afriansyah
Kover Magazine
85
u AROUND US
MUST BE PRODUCTIVE Fotografer: Jaya Saputra Ringo
u AROUND US
MENEPI SEJENAK Fotografer: Rizky Fatwa Syah
Distribution Point KIOS Singapore Station Jalan Brigjend Katamso Kios Bang Oyon Jalan Gajah Mada depan Bank Muamalat Kios Kak Ade Jalan Gajah Mada samping KFC Kios Bang Maulana Nasution Jalan Sumatera Kios Amperawati Jalan Pandu samping Hotel Soechi Kios Sinaga Jalan Sutomo Ujung Lingkaran KB Kios Indra Jalan Sei Batang Hari depan Kantor Lurah Kios Malalo Indah Jalan Menteng 7 dekat SPBU Menteng Kios Anto Jalan Sumber USU Kios Bang Ahmad Jalan B Hamid ( Pajak Titi Kuning) Kios Butar butar Jalan Mongonsidi Kios Zulkifli Depan Kantor Pos Pusat Kios Bang Dian Jalan STM Depan Mesjid Salman
Kios Bang Deni Jalan Pemuda depan Sekolah Santo Yoseph Ibu Halawa (Asongan) Lampu Merah Imam Bonjol Kios Sinaga Depan Showroom Mazda Jalan S.M Raja depan Showroom Mazda
SPBU Gaperta Jl.Gaperta Ujung Art Line Jl.Prof.T.Zulkarnaen Ulee Kareng Jl.Sei Serayu No.85 Ulee Kareng Jl.Ringroad City Walks Lt.II Tanjung rejo, sunggal
Kios Jafar Jalan Gatot Subroto depan Kantor Imigrasi
Ulee Kareng JL.AH Nasution KOmp. Griya Milala Mas Ruko A10-A12
Kios Oktaviana Jalan S.M Raja dekat Bank Mandiri
SPBU Gaperta Jl.Gaperta Ujung
Kios Tjeh Book Jalan Kapten Muslim
Sir salon : Hermes Plaza Jl.Mongonsidi No.39,
Lainnya
Komp. Asia Mega Mas, Jl. AR. Hakim No.6,
Restoran Taman Keraton Jalan Medan Binjai KM 13,5 Telepon : (061) 8453222
Ring Road City Walk Lantai 1
Pondok Punokawan Jalan Gatot Subroto – Binjai Telepon : (061) 8823184 Mandyko Salon Sun Plaza Lantai II 2 A-02A, B Jl. Kh. Zainul Arifin No.7 Doffee-Dough & Coffee Kompleks Multatuli Adimulia Hotel Jalan P. Diponegoro No.8
Jl. Arteri Ring Road No.28, Sunggal, Medan Sunggal, Kota Medan Jl. Cemara Asri Boulevard Raya Burger Gaboh Jalan P. Diponegoro No. 47, Medan Salon Detin Jalan Pasar 5 Tembung, Medan Salon Imel Jalan Menteng 2, Medan