Kriteria Bangunan Hijau Dalam PErancangan Arsitektur

Page 1


1. Optimalisasi Potensi Lahan.................................................................(1) 2. Efisiensi Energi.......................................................................................(4) 3. Efisiensi Air..............................................................................................(7) 4. Material Berkelanjutan..........................................................................(10) 5. Kesehatan dan Kenyamanan Dalam Bangunan.........................................(13) 6. Manajemen LIngkungan Bangunan...................................................(16) 7. Referensi.................................................................................................(19)







Efisiensi Energi: Teknik Aktif Efisiensi energi dengan teknik aktif adalah penggunaan energi alam sekitar dengan menggunakan bantuan teknologi. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai efisiensi energi dengan teknik aktif, yaitu dengan menggunakan solar panel, Light Emitting Diode (LED).

Solar Panel

Light Emitting Diode (LED)

Menggunakan panel surya dengan memanfaatkan panas matahari, kemudian diubah menjadi energi listrik. Ketika sel surya menyerap panas matahari, maka akan ada pergerakan antara elektron di sisi positif dan negatif. Adanya pergerakan ini menciptakan arus listrik sehingga dapat digunakan sebagai energi bagi alat-alat elektronik.

Adanya lampu led ini dapat menggantikan lampu pijar. Lampu LED dinilai lebih baik daripada lampu pijar karena penggunaan listrik dan energinya yang efisien. Hal ini dikarenakan lampu LED hanya memerlukan energi sekitar 75%-90% lebih rendah daripada jenis lampu lainnya. Selain itu, lampu LED memiliki daya tahan yang cukup lama, sehingga baik untuk digunakan dalam jangka panjang.

https://www.dekoruma.com/artikel/79046/kelebihan-lampu-led

https://id-id.facebook.com/3SPPS/photos/342960013094652

6


Efisiensi Air

3. EFISIENSI AIR

Efisiensi Air bertujuan untuk mengolah dan memanfaatkan air bekas untuk digunakan kembali. Dengan mengolah air bekas, maka kita dapat menghindari limpasan air hujan dan menghemat penggunaan air bersih.

Berdasarkan data yang ada, 70% dari permukaan bumi terdiri oleh air. Namun, tidak semua air dapat digunakan dan dikonsumsi oleh manusia. Sebagian besar air yang ada dipermukaan bumi adalah air asin. air beku, dan air yang sudah tercemar.

Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup termasuk manusia untuk keberlanjutan kehidupan makhluk hidup. Semua makhluk hidup sangat bergantung pada air, karena jika tidak ada air maka akan terjadi kekeringan yang menyebabkan kematian makhluk hidup. Manusia memerlukan air tidak hanya untuk keberlangsungan hidup, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan lainnya seperti kebersihan, pengairan, dan lain-lain. Pertanian, pembangkit tenaga listrik dan bangunan menjadi konsumen besar dalam menggunakan air. Selain itu, sebagian besar air pada bangunan digunakan untuk keperluan toilet dan penyiraman tanaman.

Jika ketersediaan air berkurang, maka dapat mengakibatkan kekeringan, masalah kesehatan, kelaparan, konflik antar daerah untuk memperebutkan air, bahkan dapat mengakibatkan kematian.

https://m.tribunnews.com/

7


Upaya Untuk Mewujudkan Efisiensi Air Material Permeable Menggunakan material yang permeable seperti grass block untuk mengurangi dan mengontrol air limpasan hujan sehingga air tetap dapat mengalir ke dalam tanah

https://fjb.kaskus.co.id/product/5763a934d44f9fb7198b456a/grass-block

Water Treatment System Water treatment sistem bertujuan untuk mengolah dan merawat air bekas agar aman untuk digunakan kembali. Air bekas yang di olah dapat digunakan untuk mencuci, menyiram tanaman, flushing toilet. Dengan begitu, maka penggunaan air dapat menjadi lebih efisien.

Urban Farming Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengptimalkan efisiensi air adalah dengan membuat urban farming. Urban farming dapat menjadi area serapan serta dapat mengurangi carbon footprint dari transportasi.Selain itu, urban farming juga dapat memenuhi kebutuhan pangan dan membantu perekonomian masyarakat.

http://www.radarplanologi.com/2016/06/urban-farming-adalah-upaya-pelestarian-ruang-kota.html

Rainwater Harvesting System Mengolah dan menggunakan kembali air hujan untuk menyiram tanaman, flushing toilet, pemadam kebakaran. Upaya ini dapat menghemat air bersih serta mengurangi air limpasan hujan.

https://www.sinto.co.jp/en/product/environment/water/ https://www.dreamstime.com/rainwater-harvesting-system-isometric-diagram

8


Upaya Untuk Mewujudkan Efisiensi Air Zero Run-Off Zero run-off dapat menjadi salah satu upaya pengoptimalan area resapan. Zero runoff merupakan sebuah konsep yang mengupayakan konservasi air melalui pengelolaan runoff dengan tujuan menurunkan limpasan permukaan di suatu kawasan tertentu hingga mencapai nol persen.

Bioswale Bioswale merupakan elemen vegetasi yang ditanam secara linear untuk mengontrol limpasan air hujan. Bioswale biasanya digunakan pada area yang memanjang seperti dipinggir jalan.

https://www.researchgate.net/figure/Bioswale-concept-diagram-1-Dirty-and-polluted-water-fromrooftops-roads-and-parking_fig1_335219312

https://www.rucika.co.id/zero-run-off-untuk-pengendalian-banjir-di-jakarta/

Sumur Resapan Sumur resapan tidak hanya berfungsi sebagai lubang resapan air limpasan hujan saja, tetapi juga dapat berfungsi untuk mengisi pori-pori tanah yang akan mencegah terjadinya penurunan tanah dan menurunkan konsentrasi pencemaran air tanah. Selain itu, sumur resapan juga berperan dalam mempertahankan tinggi muka air tanah.

https://www.99.co/blog/indonesia/manfaat-sumur-resapan-di-rumah/

9


Material Berkelanjutan

4. MATERIAL

Setiap material memiliki kandungan yang berbeda-beda. Bebebrapa material ternyata dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.

BERKELANJUTAN

https://gapki.id/news

Tanpa kita sadari bahwa bangunan yang kita tinggali merupakan salah satu penyumbang emisi dan konsumsi energi terbesar di dunia sebanyak 40%. Material dan konsumsi energi yang berlebihan dapat menimbulkan emisi gas rumah kaca yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan ini dapat memicu perubahan iklim dunia (climate change) dan pemanasan global (global warming).

Pemilihan material bertujuan untuk memilih material yang berkelanjutan agar dapat mengurangi emisi gas rumah kaca serta dapat mengoptimalkan penggunaan material pada bangunan. https://www.quora.com

Oleh sebab itu, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang berlebihan bisa dilakukan dengan memilih material yang berkelanjutan. Material yang berkelanjutan adalah material yang ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia.

https://www.arginuring.com

10


Solusi Material Berkelanjutan

Upaya yang Dapat Dilakukan

Green Material

1. Refrigeran non-CFC

Penggunaan green material dapat menghasilkan bangunan yang berkualitas danramah lingkungan. Green material menyangkut keberlanjutan dari sumber material, proses produksi, distribusi, dan pemasangan, serta dapat mendukung penghematan energi (energi listrik dan air), meningkatkan kesehatan dan kenyamanan, dan efisiensi manajemen perawatan bangunannya.

Penggunaan refrigeran non-CFC ini bertujuan untuk menyerap panas udara dalam sebuah ruangan dan membuat suhu ruangan menjadi dingin tanpa menimbulkan efek rumah kaca.

Penerapan green material dalam green building harus didasarkan pada tahapan bangunan, baik dari perencanaan, konstruksi, hingga penghunian.

2. Penggunaan Material Bekas Penggunaan material bekas bertujuan untuk mendaur ulang material bekas dan mengurangi sampah konstruksi.

3. Material Ramah Lingkungan Menggunakan material yang terbarukan seperti kayu, bambu, rotan, dll yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta menjaga kesehatan pengguna.

4. Kayu Bersertifikat Penggunaan kayu bersertifikat bertujuan untuk mendukung penggunaan kayu legal dan menjaga keberlanjutan hutan.

(Syahriyah, 2017)

Kriteria Green Material 1. Tahap pengadaan bangunan (manufacturing process), dapat dilakukan degan memperhatikan pengurangan limbah, pencegahan polusi, daur ulang, pengurangan energi yang terkandung, dan bahan alami. 2. Tahap penggunaan bangunan (building operation), dapat dilakukan dengan memperhatikan efisiensi energi, konservasi pengolahan air, kandungan racun, sumber energi terbarukan, dan daya tahan hidup bangunan. 3. Tahap postbuilding (disposal/waste management - recycling dan reuse), dapat dilakukan dengan cara memperhatikan biodegradable, recycleable, reusable dan lainnya.

5. Material Pre-Fabrikasi Penggunaan material pre-fabrikasi bertujuan untuk mengurangi sampah dari aktivitas konstruksi

6. Material Lokal Penggunaan material lokal bertujuan untuk mengurangi jejak karbon dari penggunaan moda transportasi dan meningkatkan ekonomi setempat

11


Contoh Material Berkelanjutan Kayu

Ashcrete Ashcrete merupakan bahan bangunan pengganti semen yang ramah lingkungan. Bahan ini berasal dari produk sampingan pembakaran batu bara.

Biasanya digunakan pada fasad dan interior bangunan.

https://www.rumah.com/

Bambu

Seaweed

Biasanya digunakan pada bangunan. Material bambu memiliki daya tahan yang baik dan tahan lama.

Rumput laut biasanya digunakan untuk membuat atap bangunan.

https://bamboocabin.com/Desain.html

https://www.wired.com/

Mycellium

Cork

Cork merupakan material yang berasal dari kulit pohon oak yang dikupas. Material ini biasanya digunakan pada fasad bangunan.

Mycellium merupakan jamur yang dapat dijadikan bahan pembuatan bata.

https://www.rumah.com/

https://www.archdaily.com/

Hempcrete

Alga Cells

Hempcrete merupakan tanaman dapat dijadikan sebagai beton.

https://www.rumah.com/

Alga cells biasanya digunakan pada fasad bangunan.

https://www.engadget.com/

12


Kesehatan dan Kenyamanan Dalam Ruangan

5. KESEHATAN DAN KENYAMANAN DALAM BANGUNAN

Kesehatan dan kenyamanan dalam bangunan bertujuan untuk menciptakan suasana ruangan yang nyaman serta mendukung aktivitas dan produktivitas penggunanya.

Menurut GBCI 2021, 90% manusia menghabiskan waktunya di dalam ruangan. Oleh sebab itu, interior ruangan harus didesain sebaik mungkin agar dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna ruangan.

Faktor penghawaan menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merancang interior bangunan. Karena kesehatan udara yang dihirup oleh pengguna akan ditentukan dari bangunan itu sendiri.

13


Kesehatan dan Kenyamanan Dalam Ruangan Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain ruang agar dapat memberikan kenyamanan bagi pengguna, antara lain:

1. Air and Odour Quality:

2. Thermal Comfort Quality

Ruang dalam bangunan harus memiliki ketersediaan udara segar dan aliran udara dalam bangunan. Jika tidak ada sirkulasi udara yang baik, maka ruangan akan menjadi lembab dan berdampak buruk bagi kesehatan pengguna.

Ruang dalam bangunan harus memiliki temperatur suhu dan kelembapan yang stabil sehingga pengguna akan merasa nyaman ketika beraktifitas di dalam ruangan.

https://mygreenhomedesign.com/how-it-works/air-circulation/

https://www.ecophon.com/en/about-ecophon/functional-demands/thermal-comfort/

3. Lighting Quality

4. Sound Quality

Suatu ruangan dapat dikatakan baik apabila memiliki pencahayaan dan pandangan yang baik di dalamnya. Dengan begitu, maka pengguna tetap dapat merasa nyaman beraktifitas di siang hari tanpa memerlukan lampu.

Kebisingan yang ada di dalam ruangan sangat mempengaruhi kenyamanan seseorang baik dalam beraktifitas, maupun beristirahat. Oleh karena itu, suatu ruangan harus dirancang agar dapat menciptakan suasana yang kondusif dan tenang agar pengguna tidak merasa terganggu ketika sedang beraktifitas.

https://www.expertsure.com/uk/double-glazing/soundproof-windows/

14


Solusi Kesehatan dan Kenyamanan Dalam Bangunan Seberapa Penting Indoor Environmental Quality Bagi Ruangan? Indoor environmental quality sangat penting untuk diperhatikan dalam merancang suatu ruangan. Jika ruangan dirancang tanpa mempertimbangkan indoor environmental quality, maka akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna serta dapat mengakibatkan Sick Building Syndrome (SBS).

Open Space Membuat bukaan untuk memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam bangunan sehingga dapat menerangi ruangan.

https://aik.co.id/menyusun-ventilasi-silang-untuk-hunian-anda/

Ventilasi Udara Membuat ventilasi udara sebagai tempat pertukaran udara dalam ruangan untuk mencegah kelembapan dalam ruangan.

https://www.mustikaland.co.id

Sick building syndrome merupakan istilah yang digunakan ketika seseorang mengalami serangkaian keluhan atau gejala alergi saat beraktivitas di dalam sebuah gedung dan bisa hilang saat mereka meninggalkan gedung.

Peletakkan Ruang Mengatur peletakkan ruang sesuai dengan tingkat kebisingan, cahaya, dan sirkulasi udara.

https://id.pinterest.com/pin/510384570250974371/

Material Kedap Suara Menggunakan material yang kedap suara untuk meredam kebisingan dari dalam dan luar ruangan.

https://www.99.co/blog/indonesia/peredam-suara-ruangan/

15


Manajemen Lingkungan Bangunan

6. MANAJEMEN LINGKUNGAN BANGUNAN

Manajemen lingkungan bangunan mencakup pengelolaan sumber daya melalui rencana operasional konsep yang berkelanjutan, kejelasan data dan penanganan sejak dini untuk membantu pemecahan masalah, termasuk manajemen sumber daya manusia dalam penerapan konsep bangunan hijau.

Seberapa Pentingnya Memenuhi Prasyaratan BEM? Kriteria prasyarat dalam kategori BEM diperlukan sebagai syarat untuk masuk ke dalam kriteria utama BEM. Prasyarat ini ada diakibatkan dari bentuk sampah yang semakin beragam dan kurangnya kesadaran pengguna gedung untuk melakukan pemilahan sampah yang menyebabkan sampah dari berbagai bentuk menjadi tercampur, Selain itu lahan tempat pembuangan akhir atau TPA yang semakin sempit.

Manajemen lingkungan bangunan bertujuan untuk menciptakan tatanan gedung yang ramah lingkungan, dan untuk meningkatkan kualitas lingkungan. https://www.istockphoto.com/

Untuk mempermudah proses daur ulang sampah, langkah pertama yang dapat kita lakukan yaitu melakukan pemilahan sampah terlebih dahulu. Pada bangunan biasanya disediakan fasilitas tempat sampah terpisah antara tempat sampah organik dan anorganik. Penyediaan tempat sampah terpisah ini mengacu pada konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

https://www.deped.gov.ph

Dengan melakukan pemilahan sampah, maka dapat mempermudah proses identifikasi sampah yang dapat didaur ulang maupun yang dapat digunakan kembali. Pihak pengelola gedung sebagai bagian dari pemilik gedung juga bisa menjadikan sampah sebagai sumber daya. Selain itu, penghuni gedung juga akan terhindar dari penyakit yang berpotensi ditimbulkan dari pengelolaan sampah yang buruk. (BEM-NB - Green Building Consultant)

16


Manajemen Lingkungan Bangunan 1. Basic Waste Management atau Manajemen Dasar Sampah

2. GP as a Member of Project Team atau GP Sebagai Anggota Tim Proyek

Menyediakan fasilitas atau instalasi untuk memilah dan mengolah sampah untuk mendorong pengguna agar melakukan pemilahan sampah sehingga proses daur ulang sampah menjadi lebih mudah.

Menggunakan tenaga ahli yang telah bersertifikat Greenship profesional untuk memberikan arahan terhadap prosedur proyek sejak tahap awal hingga mendapat sertifikat Greenship.

3. Pollution Of Construction Activity atau Polusi Dari Aktivitas Konstruksi

3. Advanced Waste Management atau Pengelolaan Sampah Tingkat Lanjut

Merencanakan untuk mengelola sampah konstruksi baik limbah padat dan limbah cair untuk mengurangi sampah dan polusi dari proses konstruksi

Mengolah sampah organik dan anorganik dari gedung yang dapat dilakukan secara mandiri atau bekerjasama dengan pengelola sampah untuk mengurangi dampak lingkungan

(BEM-NB - Green Building Consultant)

17


Manajemen Lingkungan Bangunan 5. Proper Commissioning atau Sistem Komisioning yang Baik dan Benar

6. Submission Green Building Data atau Penyerahan Data Bangunan Hijau

Melakukan prosedur testing- commissioning untuk memastikan seluruh measuring adjusting instrument telah terpasang saat proses konstruksi untuk menghasilkan bangunan yang sesuai dengan perencanaan awal.

Merupakan proses penyerahan data implementasi green building untuk melengkapi database implementasi greenbuilding

7. Fit Out Agreement atau Kesepakatan dalam Melakukan Akitivitas Fit Out

8. Occupant Survey atau Survei Pengguna Gedung

Membuat kesepakatan dengan penyewa gedung untuk menerapkan prinsip green building saat melakukan aktivitas fit out gedung.

Melakukan survei pengguna gedung untuk mengetahui kenyamanan pengguna gedung dan sebagai evaluasi pengelola gedung untuk menjaga dan meningkatkan fasilitas yang berhubungan dengan konsep bangunan hijau pada gedung

(BEM-NB - Green Building Consultant)

18


REFERENSI https://elektro.umy.ac.id/apa-dan-bagaimana-sistem-kerja-panel surya/#:~:text=Sederhananya%2C%20ketika%20sel%20surya%20menyerap,energi%20bagi%20al at%2Dalat%20elektronik. https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global https://bptsugm.com/zero-runoff/ https://enviro.bppt.go.id/Artikel/Berita/Data/10062010.htm https://www.rumah.com/berita-properti/2020/6/189154/7-material-bahan-bangunan-yang-ramahlingkungan https://www.klikdokter.com/penyakit/sick-building-syndrome https://bangunanhijau.com/gb/new-building2-0-green-building/bemnb/#:~:text=Ruang%20lingkup%20manajemen%20lingkungan%20bangunan,dalam%20penerapan %20konsep%20bangunan%20hijau. https://calvin.instructure.com/courses/344/files?preview=49065 https://mygreenhomedesign.com/how-it-works/air-circulation/ https://www.epa.gov/watersense/using-water-efficiently https://www.eesi.org/topics/energy-efficiency/description https://www.arginuring.com/blog/2017/04/26/optimasi-potensi-lahan-pada-desain-arsitektur-yangberkelanjutan-1-dari-3/ http://www.radarplanologi.com/2016/06/urban-farming-adalah-upaya-pelestarian-ruang-kota.html https://www.99.co/blog/indonesia/material-ramah-lingkungan-rumah/

19


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.