PORT FOLIO Selected works of Amalina Budiati 2015-2018
This portfolio contains several works of mine along 2015 - 2018
HI, My name is Amalina Budiati. I am an architecture graduate from Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya and here is some works that I created in these past 3 years. Some of them are my undergraduate studio’s project and some of them are from architecture competition or small projects in real life. I hope all of these works could represent me well of how much I had work and learn as an architecture student. Besides, I also have great interest in writing, photography, and graphic design. I will also attach some of graphic design projects I had done. Right now, I am determined to develop my skills in architecture design, graphic design, photography, and writing as well.
04
AMALINA BUDIATI DATE OF BIRTH ADDRESS EDUCATION
JANUARY 5, 1995 GRIYA SURYO ASRI I A-14 YOGYAKARTA PROFESSIONAL EDUCATION OF ARCHITECT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
PHONE NUMBER EMAIL
+6285729302067 LINABUDIATI@GMAIL.COM
SKILLS SOFTWARE ADOBE PHOTOSHOP ADOBE INDESIGN CORELDRAW SKETCHUP AUTOCAD REVIT RHINO MICROSOFT OFFICE
HAND-MADE SKETCH PHOTOGRAPH MODEL-MAKING
FOREIGN LANGUAGE ENGLISH FRENCH
05
education 1998 - 1999
PLAY GROUP BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA
1999 - 2001
BATIK PPBI KINDERGARTEN YOGYAKARTA
2001 - 2007
SERAYU ELEMENTARY SCHOOL YOGYAKARTA
2007 - 2010
5 STATE JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA
2010 - 2013
3 STATE SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA
2013 - 2017
UNDERGRADUATE PROGRAMME - ARCHITECTURE INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2017 - 2018
PROFESSIONAL EDUCATION OF ARCHITECT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
organiZation EXPERIENCES 2010 - 2012
SECRETARY OF STUDENT COUNCIL OF 3 SHS YOGYAKARTA
2010 - 2012
MEMBER OF SOCIAL CLUB OF 3 SHS YOGYAKARTA
2014 - 2017
MEMBER OF STUDENT CHOIR OF ITS SURABAYA
2014 - 2015
STAFF OF CREATIVE MEDIA DIVISION OF HIMA STHAPATI ARCHITECTURE ITS SURABAYA
2015 - 2016
HEAD OF JOURNALISM BUREAU OF CREATIVE MEDIA DIVISION OF HIMA STHAPATI ARCHITECTURE ITS SURABAYA
2016 - 2017
MEMBER OF GASTRONOME ARCHITECTURE ITS SURABAYA
06
VOLUNTEERING ON ARCHITECTURE PROJECTS 2015
G-FEET TEAM IN HIMA STHAPATI architecture its, surabaya A PROJECT BY EXTERNAL AFFAIR AND INNOVATION AND TECHNOLOGY DEPARTMENT OF HIMA STHAPATI ARCHITECTURE OF ITS, BUILD UP AND DO RESEARCH ABOUT BUIDLING FOUDATION SYSTEM BASED ON GECKO'S FEET ANATOMY.
2015
KAMPUNG KEMASAN, REVITALITATION PROJECT gresik A COLLABORATION PROJECT BY LOCAL GOVERNMENT OF GRESIK, NIPPON PAINT, AND ARCHITECTURE OF ITS, DO RESEARCH TO REVITALIZE THE HISTORICAL AREA IN KAMPUNG KEMASAN, GRESIK, EAST JAVA.
2015
EXHIBITION OF HARJONO SIGIT'S ARCHITECTURE ARCHIVES surabaya AN EXHIBITION PROJECT HELD BY KAMI-ARSITEK-JENGKI COMMUNITY TO RECALL SOME GREAT PROJECTS OF HARJONO SIGIT IN INDONESIA.
WORKING EXPERIENCES 2015
PT. GLOBAL RANCANG SELARAS, YOGYAKARTA ARCHITECTURE CONSULTANT; JUNE - SEPTEMBER 2015 INVOLVED IN INTERNSHIP PROGRAM UNDER DIVISION PROPOSAL, WORKING ON SEVERAL PROJECTS’ MASTERPLAN PROPOSAL AND DRAWING CONCEPTS AND DED.
2016
ARA STUDIO, SURABAYA ARCHITECTURE CONSULTANT; JUNE - AUGUST 2016 INVOLVED IN OPEN-STUDIO PROGRAM UNDER A BIG THEME OF REVITALIZATION OF SURABAYA’S OLD TOWN TO DEVELOP THE OLD TOWN AREA ITSELF.
2018
PT. HANDAL NATSA KEDHATON, SURABAYA ARCHITECTURE CONSULTANT; FEBRUARY - JUNE 2018 INVOLVED IN INTERNSHIP PROGRAMME, WORKING ON SEVERAL PROJECTS TO DRAW DETAILED ENGINEERING DRAWING.
07
Table of Contents STUDIO PROJECT Urban Oasis
20
Sandbox
20
Living Inside/Outside
20
Winongo Waterscape
20
PERSONAL PROJECT Amphi-van
20
chinese quarter as a business district
20
boox cafe-library
20
grAPHIC DESIGN WORKS
20
08
015
016
10 22 34
017
48
015
64
017
70
017
80
018
86
016
09
STUDIO 3 | ARCHITECTURE AND SENSE
Urban Oasis
Refresh The Eye, Refresh The Routines
location
Surabaya, Indonesia
area
4300 sqm
TYPOLOGY
Office and Restaurants
YEAR
2015
10
About Human Sense and Architecture Human sense is a medium for every living creatures to enjoy the world we live in. And architecture will be the second medium, to uphold the living beings respond the stimulus they accept through their senses. I believe architecture and human sense are two things related to each other. Thus, architecture and human sense will always be the significant issue for every design that architects make. Thus, what if there is a building that has a very different context to their circumstance? The place that can be ‘the rest area’ for the ‘uniform’ neighbourhood. The place that can stimulate the sight and olfactory sense of every person that coming here. From here, then came up the idea to build this urban oasis that based on the issue of architecture and human sense. Urban oasis will be an oasis in the middle of a city’s concrete jungle. The location of this project is located in Basuki Rahmat street, Surabaya. The site area is approximately 4300sqm. The site is surrounded by a lot of skycrapper buildings, very metropolis neighbourhood, and of strategic area in Surabaya. From this area, there are several things that can be brought up in to the design issue: 1. The heat of the environment was too high 2. Noise 3. Air polution 4. Surrounded by skycrapper buildings 5. Full of hardscapes area 6. High land values 7. Strategic location
11
Design concept
Design Idea
12
Design Idea
13
14
15
16
17
18
19
area ruang lobby dan view menuju taman
Detail koridor area masuk
20
STUDIO 4 | ARCHITECTURE as a collective memory
sandbox
Where Children and Parents Play Together
location
Surabaya, Indonesia
area
6500 sqm
TYPOLOGY
Museum and Playground
YEAR
2016
22
Children are a Collective Memory Setiap orang memiliki memori indah tentang masa kecilnya. Namun, kita semua; yang telah tumbuh dewasa; tidak memiliki kesempatan untuk merasakannya kembali. Jika seseorang telah menjadi orangtua, mungkin memori masa kecilnya akan bangkit kembali seiring dengan berjalannya waktu, ketika ia membesarkan anaknya. Sebagai contoh, ketika seorang anak beraktivitas, bermain, belajar, dan melakukan hal-hal kreatif-imajinatif yang tidak bisa dilakukan lagi oleh orang dewasa, biasanya orangtua juga akan ikut menemani anaknya bermain. Bisa jadi mengajari anaknya suatu hal baru, hanya ikut mendampingi, atau turut serta sang anak memasuki dunia imajinasinya dan bermain bersamanya. Di situlah orangtua merasakan kembali kehidupan masa kecilnya, teringat dengan bagaimana ia bermain dengan teman-teman, atau turut bermain dengan orangtua, melakukan hal yang sama dengan yang ia lakukan dengan anaknya di masa sekarang. Seluruh orangtua pasti tidak akan menyangkal, meskipun menemani anak bermain adalah salah satu kesibukan yang kerepotannya bisa berada di urutan nomor satu dari keseharian mereka, namun mendampingi anak bermain dapat menjadi salah satu ‘terapi’ dari rutinitas pekerjaan yang menjemukan. Menggambar bersama, saling bercakap-cakap, menceritakan dongeng, memasak bersama, atau yang lebih menyenangkan, bermain bola bersama, misalnya, akan menjadi agenda penting bagi orangtua meskipun mereka punya banyak sekali urusan di hari itu; hanya demi bersama anaknya. Secara sadar, orangtua akan melakukan hal ini dengan dalih ‘sayang anak’. Namun dari pengamatan ini, bagi saya, bersama anak adalah salah satu media orangtua untuk bermain dan merasakan kebebasan seperti anak-anak. Sehingga, orangtua akan selalu menanti waktu luang untuk dihabiskan bersama anak mereka karena itu adalah salah satu cara untuk kembali bermain layaknya anak kecil dan menjadi bahagia dalam waktu singkat dengan orang terdekat mereka. Jadi, bagaimana jika sebuah playground menyediakan orangtua bermain bersama anaknya?
23
Design concept
Design Idea
we play together
room's scale
Tempat bermain untuk orangtua dan anaknya. Dalam tempat ini, orangtua dan anak dapat bermain bersama; orangtua tidak perlu lagi mengawasi anaknya dari jauh karena orangtua dapat mengawasi dengan bermain bersama anaknya.
Skala bangunan dan permainan berbeda. Skala bangunan akan menyesuaikan skala orang dewasa pada umumnya. Sedangkan skala permainan menyesuaikan ukuran anak-anak.
24
Design Idea one-ness
architecture as a playground
Sirkulasi dari dalam hingga luar ruangan tidak terbatas, lantai atas dan bawah, sehingga anak-anak bebas mengakses ruang manapun tanpa menghiraukan urutan ruang.
Bangunan ini sendiri berfungsi sebagai permainan bagi anakanak dan orangtua. Prinsip antropomeri digunakan untuk mendesain permainan yang ada di dalam suatu ruang, yang telah ditentukan melalui zoning ruangan.
25
super-surface concept Seluruh bagian bangunan menjadi satu dengan konsep super-surface. Desain dan penentuan tinggi rendah permukaan ditentukan dengan titik-titik pada lahan setiap 1x1 m2. Pengerjaan desain permukaan ini menggunakan software Rhinoceros Setelah itu, skala bangunan dan permainan berbeda. Skala bangunan akan menyesuaikan skala orang dewasa pada umumnya. Sedangkan skala permainan menyesuaikan ukuran anak-anak.
26
27
28
29
30
31
PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 1-3 TAHUN
PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 7-9 TAHUN
PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 4-6 TAHUN
PERMAINAN UNTUK SEMUA USIA: OUTDOOR PLACE
32
STUDIO 5 | EXPERIMENTAL ARCHITECTURE
Inside / Outside THE KAMPONG Living Along The Machine
location
Surabaya, Indonesia
area
5792 sqm
TYPOLOGY
Housing
YEAR
2016
34
Towards Surabaya’s Vision 2036: No Boundaries within The City Surabaya as the capital of East Java province has made remarkable progress in many respects, especially in the construction of structures and infrastructure in recent years. As one of the largest cities, the rapid growth of trade and industry sectors make Surabaya as one of the important points in Indonesia. Indirectly it also affects the growth of physical development, where it directly affects the face of the city of Surabaya.
In 2036, Surabaya will be developed as industrial city with various adaptation technologies that go into it, including in the field of architecture and urban design. New ideas and new policies in urban development will more easily emerge, have more opportunities to be realized and applied to the city of Surabaya. Referring to industrial areas or business centers in the city of Surabaya as Rungkut area and Basuki Rahmat, these two regions are expected to progress rapidly as the area of industrial and business center. “Among other things, structuring business center is synchronized with the development plan of the city. The same as in the city center, the entire building is required to provide parking space in the building to the provision of pedestrian paths. Business district is also synchronized with the development plan mass transit. “In order to enter the building mass transit corridor, owners are required to assist in its development,” said Head of Human Settlements and Spatial Planning, Ery Cahyadi. Source: (http://www.jawapos.com/baca/artikel/13709/mencermati-arah-pembangunan-surabaya-lima-tahun-ke-depan)
35
Design concept
Design Idea inside-outside a house
This project takes place on Kampung Kue Surabaya, as one of the wellknown home-industry place in Surabaya producing many cookies and delivered to many area even to outside Surabaya. With many activities inside the kampong and also the compact housing area, this site quite fits to represent the concept of omiting a boundary in a city. In 2036, we believe there will be much more remarkable purposes of Kampung Kue as adaptation to future’s changes and the community’s desire. There might be some new changes of maintaining the trading activities and living cycle, combining two different function of factory and housing into one area.
Here is shown some programs from factory, house, and district of Kampung Kue. For the housing and factory’s programs, they are taken from general side, whereas for the district program is taken spesifically from Kampung Kue and related directly to its function as a wellknown home-industry area in Surabaya. From comparison above, we can see there are many function in food factory and house that can not be joined because it has different functions. But, there is one area from every building that can be combined as one area since it has same quality, function, and use, that is the production area of the food factory and kitchen area of the house; that they are functioned as area for cooking, nd the district’s selling food area and factory’s delivering and sell goods program. This two functions can be combined to reinforce the whole Kampung Kue area as successful home-industry area in Surabaya.
36
Design Idea activities in kampung kue
new possibilities
From the site existing data about the already merged area of a factory and a house, and elaborating the programs of each typology, we could see that the activity held in Kampung Kue basically focused on the bake the cake, then sell them. The trading activity is the core activity of Kampung Kue. But to make it integrated in one whole area as Kampung Kue, we need to see new possibilities of experiencing trading activity in Kampung Kue, regarding to each the goals of join two functions of building in an area, or in particular, in one house. Here is shown how if programming of Kampung Kue joined into one.
This is happened because the area is located in one area, but separated as well. This may cause a different experience that the customers feel inside, but outside.
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
FINAL PROJECT | REDESIGN
WINONGO WATERSCAPE
Redesigning Public Space at Winongo Riverside Bantul with Landscape Approach
location
Yogyakarta, Indonesia
area
9823.79 sqm
TYPOLOGY
Public Place (Museum and Park)
YEAR
2017
48
Public Place and The Memory of Winongo River Unproductive Public Place Keberadaan Showroom Home Industri dan Pusat Kuliner dan Oleh-oleh milik Kabupaten Bantul sebagai salah satu ruang publik di kawasan Bantul sudah dibuka sejak tahun 2014. Namun pada perkembangannya, objek ini tidak terlihat mencolok dan mengundang inisiatif masyarakat untuk berkunjung bagi yang melintasinya. Dari sini, maka objek perlu didesain ulang dengan pendekatan rancang berbeda dengan rancangan sebelumnya dan memberikan fungsi khusus agar menarik bagi masyarakat.
strategic place Lahan berada di Jalan Raya Bantul-Yogyakarta, yang selalu ramai dilewati oleh masyarakat sekitar, pendatang, maupun turis di Yogyakarta. Jika hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik, maka ide konsep redesain tidak akan menghasilkan sebuah program baru yang berbeda dan bernilai bagi lingkungan.
winongo river and its green area Sungai Winongo memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya dan perlu dijaga lingkungan alaminya. Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak pemukiman yang dibangun di tepi sungai sehingga lingkungan hijau menjadi semakin berkurang yang berakibat dapat terjadi banjir dan penyempitan badan sungai. Dari latar belakang ini, Sungai Winongo menjadi potensi alam yang dapat dioptimalkan lagi fungsinya, agar dapat menjadi poin penting dalam redesain objek. 49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
zona perceived Di zona perceived, pengunjung diajak untuk mengenal lingkungan Sungai Winongo di zaman dahulu, yang asri, air yang jernih, dan eksosistem yang masih terjaga dengan baik. Hal ini diperkuat dengan diorama kecil tentang tanaman yang ada di sekitar sungai, aquarium kecil untuk memperlihatkan struktur tepi sungai saat masih alami, dan pengetahuan lain tentang Sungai Winongo.
zona conceived Sedangkan di zona conceived, pengunjung diajak untuk memahami kondisi Sungai Winongo saat ini. Hal yang ter-display sama dengan di zona perceived, namun kali ini terlihat perbedaannya. Ini digunakan untuk menggugah rasa simpati pengunjung terhadap ekosistem sungai. Terdapat juga audiovisual kecil dengan tempat duduk dari batu-batu besar agar lebih membawa pengunjung ke suasana sungai.
zona lived Pada zona lived, pengunjung diajak untuk merasakan kondisi Sungai Winongo saat ini. Dengan tambahan taman edukasi untuk pengolahan limbah rumah tangga secara sederhana, taman di tepi sungai, serta taman bermain air untuk anak-anak, maka pengunjung dapat merasakan betapa asrinya suasana daerah tepi sungai yang mengoptimalkan seluruh elemen yang ada di sekitarnya.
61
zona conceived
taman air
taman bermain
koridor lobby
lobby
view dari restoran menuju ruang luar
62
competition entry | wiswakharman expo 2015
amphi-van
Amphibi Caravan: A Dwelling for Land and Water-based Area
location
Anywhere
area
36 sqm
TYPOLOGY
Mobile House
YEAR
2015
64
World’s Moving Population
Kepadatan penduduk yang meningkat setiap tahunnya menyebabkan perubahan pengunaan lahan yang digunakan untuk membangun tempat tinggal. Di masa depan kita dihadapkan dengan permasalahan kurangnya lahan untuk tinggal. Berikut peta kepadatan penduduk di beberapa kota besar di Indonesia yaitu Kota Jakarta dan Kota Surabaya. Dari gambar tadi, dapat diperkirakan pertambahan penduduk akan meningkat. Namun disisi lain, seperti yang telah dijelaskan, ketersediaan lahan sebagai tempat tinggal semakin berkurang. Selain itu di masa depan, dengan semakin padatnya penduduk semua dituntut untuk serba cepat dan serba praktis. sehingga meningkatkan mobililitas penduduk. Tingkat mobilitas telah meningkat sebanyak 25% selama dekade terakhir ini dan diprediksi akan tumbuh hingga 50% pada 2020. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi kebutuhan akan rumah tinggal yang berpindah. Padatnya aktivitas, kemacetan di kota besar, ditambah polusi udara, yang memeyebabkan kepenatan sehingga dibutuhkan sebuah refreshing untuk mencegah stres.
65
66
67
68
69
PERSONAL PROJECT | urban design
chinese quarter as a business district Do It Your Scale!, Open-Studio Project of ARA Studio
location
Surabaya, Indonesia
area
Surabaya’s Old Town Area
TYPOLOGY
Urban Design Project
YEAR
2017
70
Surabaya’s Old-Town District Do it your scale! adalah sebuah proyek Open Studio dari ARA untuk menunjang kemampuan mahasiswa dalam mengumpulkan data dan membaca potensi di kawasan Kota Tua Surabaya; Kawasan Eropa, Kawasan China, dan Kawasan Arab. Selanjutnya pemetaan ini diharapkan dapat menunjang proyek perencanaan kawasan dari ARA Studio.
71
Chinese Quarter as a Business District Pecinan adalah kawasan yang sangat padat dengan aktivitas perniagaan yang aktif dari pagi-sore hari. Di dalam aktivitas itu, terdapat banyak sub-kegiatan yang berkaitan satu sama lain, antara lain adalah sirkulasi di dalam kawasan Pecinan.
Pecinan's Circulation Flow Sirkulasi di Pecinan sangat padat dan penuh di jam aktif buka toko. Tidak hanya di jalan arteri utama, Jalan Kembang Jepun, namun juga hingga jalan-jalan kecil di dalam Pecinan. Seluruh jalan ini sibuk dan dipadati oleh pembeli, penjual, kuli angkut, becak, mobil, motor, mobil box pick-up, hingga truk pengiriman milik usaha ekspedisi, semuanya berada di dalam kesibukan yang sama, di tempat dan waktu yang sama.
First Observation in Pecinan Dari permasalahan sirkulasi ini, terdapat tiga hal yang kami amati mengenai masalah sirkulasi di Pecinan. Pengamatan pertama: Kendaraan yang berada di kawasan. Pengamatan kedua: Aktivitas pengirim barang yang menggunakan troli. Pengamatan ketiga: Aktivitas usaha ekspedisi muat barang.
73
vehicles in Pecinan Banyaknya kendaraan yang memasuki dan ‘menetap’ daerah Pecinan menjadi salah satu unsur padatnya sirkulasi di daerah tersebut. Masyarakat cenderung mengunjungi daerah Pecinan menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan umum.
Peta arah jalan di Pecinan
TITIK KEMACETAN DAN KEPADATAN KENDARAAN DI JALAN PADA JAM 12.00-15.00
74
business in pecinan Aktivitas perdagangan di Pecinan sangat kompleks dan berkembang. Banyak sekali komoditas yang dijual pada daerah ini, dan cenderung telah mengelompok sesuai dengan kategorinya. Sehingga masyarakat lebih mudah untuk mencari barang yang diperlukan. Hal ini dapat dilihat dari peta yang menggambarkan lokasi-lokasi penjualan tiap komoditas tersebut.
Peta Pecinan dan blok-blok usaha Persebaran usaha di daerah Pecinan cenderung berkelompok dan membentuk sebuah blok dengan komoditas tertentu.
JAlur kepadatan arus pembawa barang Di seluruh kawasan Pecinan terdapat banyak sekali pembawa barang yang menggunakan troli untuk mengantar barang antar sesama toko, ke toko menuju pembeli, atau dari toko ke ekspedisi
75
porter's activity Aktivitas pekerjaan kuli angkut terlihat cukup dominan di kawasan Pecinan. Setiap usaha di Pecinan sudah pasti memiliki kuli angkut yang berfungsi untuk mengirimkan barang-barang ke tempat ekspedisi, toko lain, atau kendaraan pembeli. Kuli angkut pun menjadi pengisi jalanan di kawasan Pecinan yang bebas berlalu-lalang.
letak zebra cross
aktivitas pembawa barang
Hanya terdapat satu zebra cross di Pecinan untuk memfasilitasi penyebrang jalan.
Para pembawa barang selalu melintasi jalan raya dengan bebas tanpa ‘terlindungi’ apapun.
76
SHipping and loading-unloading business Usaha ekspedisi muat barang adalah usaha pengiriman barang antar-daerah. Usaha ini memiliki banyak truk sebagai moda transportasi untuk mengirimkan barang-barang. Banyaknya usaha ekspedisi turut mempengaruhi banyaknya truk yang ada di daerah Pecinan. Truk-truk tersebut pada umumnya parkir di sisi jalan, sehingga mempersempit lebar jalan untuk dilalui kendaraan lain.
Peta usaha ekspedisi di Pecinan Banyak dari usaha ekspedisi berada di bagian bawah kawasan Pecinan
Situasi parkir truk di beberapa badan jalan Lebar jalan rata-rata cukup untuk dua srikulasi mobil, tetapi banyak digunakan untuk parkir truk. Sehingga cukup menghambat sirkulasi dua arah pada tiap jalan di daerah Pecinan
77
Results of observation 1. Sirkulasi di Pecinan didominasi oleh kendaraan pribadi dibanding dengan kendaraan angkutan umum. 2. Arus pembawa barang di Pecinan sangat intensif dan saling terhubung dari satu toko ke toko lain. 3. Keberadaan moda truk dari usaha ekspedisi cukup memenuhi badan jalan di daerah Pecinan.
78
personal project| small-scale building
boox cafe-library Read and Refreshed
location
Yogyakarta, Indonesia
area
500 sqm
TYPOLOGY
Cafe and small reading place
YEAR
2017
80
Boox Cafe-Library didesain pada salah satu lahan strategis di Yogyakarta, yaitu di kawasan Condongcatur. Daerah ini telah ramai dan padat penduduk dengan banyak usaha komersil yang tumbuh di kawasan ini. Boox Cafe-Library juga didesain untuk menyediakan tempat belajar atau bersantai bagi anak muda di Yogyakarta.
81
82
83
84
85
PERSONAL PROJECT | cover design
graphic design
Some designs for HIMA STHAPATI’s buletin cover
86
87
Thank you.
Design of Amalina Budiati 2018