Dwelling in the future based on today

Page 1


The Future of Dwelling, Based on Today


Daftar Isi

Essay Awal

1

Ilustrasi 1

3

Ilustrasi 2

5

Ilustrasi 3

7

Ilustrasi 4

9

Ilustrasi 5

11

Ilustrasi 6

13

Ilustrasi 7 15 Analisis-Sintesis

17

Daftar Pustaka

20


The Future of Dwelling, Based on Today

1


Teknologi di masa depan hadir karena adanya impian para manusia untuk maju dan berkembang terutama untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Efek dari perkembangan teknologi kadang kala tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Akibatnya alam tidak dapat diprediksi lagi, bencana dan pandemi yang bermunculan dan menjadi wabah dunia. Salah satunya wabah covid-19 yang sampai sekarang vaksin nya belum ditemukan. Wabah ini menyebabkan tidak ada lagi rasa aman untuk bersinggah di tempat manapun, dan juga bagi banyak orang dalam ranah desain, bertanya-tanya apa artinya pekerjaan hidup mereka, apa artinya mendesain untuk dunia yang tidak akan pernah sama, terutama ketika menyangkut bagaimana kita berkumpul dan menggunakan ruang public yang besar, seperti bandara, hotel, rumah sakit, pusat kesehatan, dan kantor. Bangunan pun pada masa depan harus bisa beradaptasi. Berdasarkan pengalaman pribadi di tengah pandemi, saya memikirkan bahwa rumah masa depan saya nanti harus mengalami beberapa modifikasi, adanya ruang steril sebelum masuk ke rumah untuk menjaga kebersihan dari virus, bakteri ataupun benda2 kecil lainnya dari luar rumah. Adanya kebutuhan penggunaan balkon yang tinggi ketika terjadi lockdown membuat para investor dikedepannya memaksimalkan ruang luar pribadi. Tempat-tempat umum, harus memiliki standar protokol baru dikedepannya, agar ketika terjadi wabah pandemi seperti ini tempat-tempat umum sudah siap untuk digunakan walaupun adanya pandemi. Dan juga sudah ada protokol-protokol seperti syarat sebuah bangunan harus berkelanjutan, karena dari sekarang sudah banyak hotel, kantor, pusat olahraga menjadi rumah sakit mendadak. Penggunaan material yang sudah ada actibacterial finishing, penggunaan sistem ventilasi yang dapat mengalirkan udara yang terkontaminasi, penggunaan ruang di rumah sakit yang lebih flexible, dan lainnya. Kemajuan teknologi dalam mengeksplorasi luar angkasa, sudah ada manusia yang pergi ke bulan dan dengan selamat kembali. Mungkin di masa depan liburan ke bulan menjadi suatu lifestyle untuk manusia, atau mungkin malah tinggal di bulan. Untuk sekarang hal tersebut bisa terdengar aneh atau dianggap hanya suatu impian yang imajiner dan tidak akan terwujud. Impian untuk membangun rumah di luar angkasa mungkin bisa terjadi di masa depan karena kemajuan teknologi setiap harinya. Bahkan sudah ada wacana untuk membangun rumah dengan jenis-jenis tertentu yang akan dibangun untuk menghadapi perubahan cuaca dan tekanan juga dilengkapi fasilitasfasilitas lainnya untuk melengkapi kenyamanan astronot di luar angkasa. Dan yang terbarunya lagi ada projek bernamakan moon village yang sedang di propose oleh Professor Johann-Dietrich Woerner. Sedangkan di Mars sendiri sudah ada gagasan dan rancangan sebuah hunian yang memudahkan para astronot untuk tinggal, beristirahat, menumbuhkan tanaman dan membuat makanannya sendiri seperti yang biasa dilakukan di bumi. Semua sistem nya sudah berkelanjutan dengan bahan material yaitu tanah Martian yang kaya dengan iron-oxide dan akan dibuat menggunakan 3D-printing , dengan teknologi anti radiasi dan permafrost (tanah yang tetap dingin dengan suhu 0Ëšc) planet akan melapisi struktur di dalam kantong air yang dapat beradaptasi terhadap suhu ekstrim di planet Mars.

2


exercise 1

Balcony needs in covid-19 pandemic Di beberapa negara bagian Barat, terjadi peningkatan pemakaian balkon ketika sedang menjalani masa-masa lockdown yang disebabkan oleh pandemi covid-19, sehingga ilustrasi ini menggambarkan bagaimana orang-orang tetap bisa menyalurkan kreativitas mereka di rumah masing-masing tetapi masih bisa menghirup udara segar sebagai pengganti untuk merasakan suasana ruang luar. Spekulasi yang terjadi adalah di masa depan orang-orang menginginkan balkon yang cukup luas guna mengantisipasi jika terjadi lockdown lagi.

3


4


exercise 2

5


Bubbles that keep us dwelling Dwelling yang jika diartikan ke Bahasa Indonesia hanyalah sebatas berhuni, padahal dwelling yang dimaksud menurut saya sendiri merupakan suatu hal atau saat ketika kita merasa nyaman, kita sendiri sudah ‘berhuni’ di tempat atau ruang tersebut. Gelembung-gelembung di ilustrasi tersebut menggambarkan lingkup area ‘berhuni’ masing-masing individu, kelompok, komunitas, dan pasangan, dan insipirasi ilustrasi ini didapat setelah saya membaca buku karya Christian Norbeg-Schulz tentang The Concept of Dwelling, dan akhirnya mengerti bahwa dwelling tidak sebatas hanya hunian saja.

6


exercise 3

Uneven reflection Apa yang dirasakan oleh kita belum tentu dirasakan oleh orang lain, kita harus melihat sesuatu dari berbagai kacamata. Dan ketika kita ingin mengambil suatu ide atau inspirasi dari luar asal kita, kita tidak bisa hanya semata-mata ‘meniru’ hal itu, harus terjadi adaptasi atau penyesuaian terhadap daerah kita yang juga dengan dilakukan eksperimen kecocokan untuk bisa masuk ke dalam kebudayaan atau asal daerah kita. Rumah diatas dimaksudkan rumah dari daerah lain, yang dibawah adalah rumah dengan karakteristik fisik mirip dengan yang atas tetapi sudah mengalami modifikasi yang sesuai dengan kebudayaan di daerah kita.

7


8


exercise 4

What’s in front? Karakteristik bangunan yang awalnya hanya sebuah goa yang cukup untuk menaungi atau meneduhkan manusia yang kemudian seiring dengan perkembangan zaman berubah menjadi bangunan 1 lantai, kemudian menjadi bangunan pencakar langit. Apakah dimasa depan akan ada bangunan melayang dan kita bisa melakukan aktivitas disana? Tidak ada yang tahu bagaimana masa depan akan terlihat, tetapi kita masih bisa memprediksi dan bermimpi bahwa suatu saat hal itu akan terjadi.

9


10


exercise 5

11


Fundamental Living Structure Tempat makam, ketika sudah mendengar kata tersebut hal pertama yang dipikirkan biasanya negatif (seram, sepi, menakutkan, dll) tetapi ketika terdapat aktivitas seperti menjenguk atau piknik dengan anggota keluarga yang sudah tidak ada, foto-foto, bersantai, dll dalam tempat tersebut, muncul kesan suatu public space yang terlihat hidup, tidak menakutkan lagi. Saya menerapkan properti-properti fundamental dari living structure ke dalam Ilustrasi tersebut agar tempat tersebut kelihatan hidup.

12


exercise 6

Adapt + Experiment Dwelling, penggabungan dari adaptasi dan eksperimen manusia terhadap lingkungan, perilaku maupun komunitasnya. Terkadang para perancang membuat sesuatu yang ‘ideal’ yang kelihatannya sangat diimpikan oleh manusia, tetapi sesuatu yang ideal tersebut belum tentu menjadi yang paling dibutuhkan oleh manusia, ada yang terbangun tetapi tidak diminati atau menjadi sesuatu yang ditentang masyarakat dan akhirnya dihancurkan atau malah hanya semata-mata akan menjadi sesuatu yang utopia, yang tidak akan pernah dibangun. Untuk membangun sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia memang harus melewati tahap penyesuaian, eksperimen dan riset untuk mewujudkan hal tersebut.

13


14


exercise 7

A Maze Untuk menghasilkan sesuatu butuh proses yang panjang, seperti kotakkotak yang ada dalam ilustrasi, proses itu penting untuk menuju suatu tujuan. Banyak kejadian-kejadian tak terduga dalam suatu proses yang digambarkan banyak bolongan yang tidak tahu nanti setelah itu akan kemana, kemudian proses tersebut tidak hanya saklek atau paten satu saja tetapi setiap individu memiliki proses yang berbeda-beda untuk mencapai suatu tujuan.

15


16


Analisis Sintesis


How can The Trade in Traditional Market Run as Usual in the Pandemic? Sebanyak 216 negara sedang dihebohkan dengan virus covid-19 yang sampai saat ini belum ada vaksinnya, dengan kasus sebanyak 15.745.102 per 26 Juli 2020 dan angka kematian mencapai 637.317 dalam kurun waktu hampir 1 tahun kasus ini berjalan. Kasus ini belum dapat terselesaikan dan jumlahnya meningkat setiap harinya. Menurut data dari Kementrian Kesehatan Indonesia, di Indonesia sendiri sudah ada kasus positif sebanyak 98.778 yang angka nya sudah melebihi China, sebagai sumber asal virus tersebut pertama kali ditemukan. Data tersebut menunjukkan bahwa Indonesia belum sepenuhnya mampu mencegah dan menanggulangi virus covid-19 ini. Bisnis-bisnis di Indonesia mulai dari bisnis mikro, kecil, hingga menengah telah mengalami penurunan penjualan sejak adanya kasus covid-19. Salah satu tempat yang dikhawatirkan berpotensi menjadi titik pusat penyebaran atau kluster penyebaran virus covid-19 yaitu pasar tradisional. Untuk jutaan masyarakat di Indonesia, pasar tradisional rata-rata menjadi tempat pertama untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, selain karena harga nya yang lebih terjangkau dibanding pasar swalayan, ada kesempatan untuk tawar menawar harga yang tidak bisa dilakukan di pasar swalayan. Dari data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menunjukkan bahwa dari 13.450 pasar tradisional, 1.172 diantaranya terdapat kasus covid-19. Pasar tradisional yang merupakan salah satu pusat distribusi makanan dominan di Indonesia harusnya memiliki tingkat sanitasi dan higienis yang ketat, penularan covid-19 bisa melalui apa saja terutama udara, dan ada bukti bahwa virus tersebut dapat hidup di benda mati dengan waktu-waktu yang bervariasi. Sehingga hal ini menyebabkan munculnya ketakutan dari masyarakat yang ingin berbelanja di pasar tradisional karena tidak adanya standar sanitasi dan higienis yang ketat di pasar tradisional, dan juga kasus-kasus yang beredar di media tentang penyebaran covid-19 di pasar tradisional. Masyarakat lebih memilih untuk berbelanja di pasar swalayan dengan didukung kenyataan bahwa pasar swalayan lebih menjaga kebersihan dibanding pasar tradisional. Walaupun pasar tradisional didukung oleh program ‘shop from home’, hal tersebut belum bisa sepenuhnya membuat pendapatan penjual di pasar kembali normal seperti biasa, terjadi penurunan pendapatan sebesar 65% dari pendapatan para penjual pasar tradisional sehari-hari. Banyak pasar tradisional yang harus tutup akibat penyebaran kasus ini dan membuat para penjual nekat untuk berjualan di pinggir jalan demi bisa bertahan hidup. Pemandangan ini membuat kumuh jalanan kota dengan kapasitas jalan yang tidak bisa mengakomodasi para penjual.


Hal yang paling krusial adalah bahwa pasar tradisional di Indonesia tidak memiliki standar kebersihan yang baik. Banyak penjual di pasar tradisional belum menyadari dan mereka malah menanggapi virus covid-19 itu bukan berita benar, semata-mata hanya dianggap sebagai konspirasi pemerintahan, sehingga mereka tidak menyadari bahwa virus ini berbahaya dan penularannya sangat cepat dan mudah, serta tidak memperdulikan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan dan ditegaskan oleh IKAPPI. Di D.K.I. Jakarta sendiri telah menjadi salah satu wilayah dengan tingkat penyebaran virus covid-19 di pasar tradisional yang sangat tinggi. Menurut data dari IKAPPI sekiranya ada 137 pedagang per 18 pasar yang terkena virus tersebut dan dikhawatirkan virus tersebut telah menyebar ke para pembeli yang tidak bisa dilacak jejaknya. Sampai saat ini masih dilakukan pemeriksaan terhadap pasar-pasar yang ada di Indonesia, dilakukan rapid test kepada para pedagangnya dengan kebijakan dari pemerintah yang menerapkan untuk melakukan test kepada 1.800 orang per 1 juta penduduk di Indonesia. Ada sistem yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu penerapan ganjil genap pada hari operasional pasar, hal ini juga bukan solusi yang bijak karena pasar merupakan ujung distribusi pangan dan pusat ekonomi kerakyatan. Dari sistem tersebut juga tidak efektif dilakukan, karena barang yang dijual banyak yang rusak atau basi akibat dari hari operasional pasar menjadi 2 hari sekali, dan terbukti tidak efektif memberhentikan penyebaran virus covid-19 di pasar tradisional, hanya mengurangi transmisi yang akan terjadi. Kemudian dengan kondisi gang-gang pasar yang sempit dan terlalu padat pedagangnya memperparah cepatnya penyebaran virus covid-19 ini. Penyebab utama mengapa hal tersebut tidak efektif adalah karena tingkat kontak, mulai dari memilih bahan makanan, hingga transaksi semuanya melakukan kontak fisik yang dilakukan oleh semua penjual dan pembeli di pasar tersebut. Sehingga tingkat kontak antar masyarakat yang terjadi di dalam pasar tradisional paling tinggi dibandingkan dengan di mal, stasiun kereta atau di bus. Tingkat kontak yang tinggi maka dapat menyebabkan pasar tradisional menjadi klaster penyebaran virus covid-19. Hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya sangat dirasakan oleh masyarakat sekarang. Dari data yang ada, banyak masyarakat mau untuk pergi ke pasar apabila sudah aman dan sudah memiliki standar sanitasi dan higienis yang ketat, tapi sampai saat ini juga belum ada kenyataan bahwa pasar sudah bisa menjadi tempat aman untuk dikunjungi saat New Normal sudah berjalan, terbukti dari pantauan IKAPPI yang jumlah pengunjung yang jumlahnya jauh lebih sedikit ketimbang pedagang yang menjajakan dagangan. Pasar tradisional dengan kriteria seperti dulu sebelum adanya covid-19 tidak bisa bersaing dengan pasar swalayan di keadaan seperti ini, harus ada gebrakan inovasi baru dari segi penempatan warung, protokol kesehatan maupun keamanan. Menurut saya sendiri, kita tidak akan bisa lagi hidup normal kembali sampai kapanpun sebelum ada covid-19 ini, pasti banyak perubahan yang terjadi di kedepannya, dan akan lebih banyak peningkatan protokol kesehatan di tempat-tempat umum.

19


Daftar Pustaka

https://covid19.go.id/

https://www.thejakartapost.com/news/2020/06/14/indonesian-traditional-marketscarry-high-risk-of-virus-infection.html

https://en.tempo.co/read/1367202/1172-traditional-market-traders-in-indonesiacontract-covid-19

https://jakartaglobe.id/news/public-transportation-traditional-markets-potentialcovid19-transmission-hotspots

https://www.cnbcindonesia.com/market/20200726072317-17-175434/kasus-corona-dkibertambah-393-jakarta-belum-aman-pak-anies

https://www.thejakartapost.com/news/2020/04/02/shop-from-home-program-revivestraditional-markets-affected-by-covid-19.html

https://www.thejakartapost.com/news/2020/06/19/kebayoran-lama-markettemporarily-closed-after-vendors-test-positive-for-covid-19.html

https://www.thejakartapost.com/news/2020/05/23/semarang-fish-market-closesdown-after-26-people-test-positive-for-covid-19.html

https://www.thejakartapost.com/news/2020/05/08/govt-wants-traditional-markets-tooperate-with-physical-distancing-measures.html

https://katadata.co.id/ekarina/berita/5eecb6a6a5ba6/ikatan-pedagang-klaim-92pasar-tradisional-di-indonesia-bebas-covid

https://katadata.co.id/agungjatmiko/berita/5eeeae7013e78/bertambah-128-kasuspositif-corona-pasar-tradisional-capai-701-orang

https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-53094297

20



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.