RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN PRODUKSI PADA SEKSI DIE CASTING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN CODEIGNITER FRAMEWORK 2.2.2 DAN MYSQL 5.5.19 DI PT ASTRA HONDA MOTOR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Penyelesaian Program Diploma Empat (D-IV) Program Studi Sistem Informasi Pada Sekolah Tinggi Manajemen Industri
DISUSUN OLEH ANDIKA AJI NUGROHO 1311030
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2015
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Andika Aji Nugroho NIM
: 1311030
Berstatus sebagai mahasiswa jurusan program studi Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen Industri Kementerian Perindustrian R.I. Dengan ini menyatakan bahwa hasil karya Tugas Akhir yang saya buat dengan judul: “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN PRODUKSI PADA SEKSI DIE CASTING BERBASIS WEB MENGGUNAKAN CODEIGNITER FRAMEWORK 2.2.2 DAN MYSQL 5.5.19 PT ASTRA HONDA MOTOR�. Dibuat dan diselesaikan sendiri, dengan menggunakan literatur hasil kuliah, survey lapangan, dibantu oleh dosen pembimbing maupun asisten dosen pembimbing, serta buku-buku maupun jurnal-jurnal ilmiah yang menjadi bahan acuan yang tertera dalam referensi karya Tugas Akhir ini. Bukan merupakan hasil duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau yang pernah dipakai sebelumnya untuk mendapatkan gelar sarjana di Universitas atau Perguruan Tinggi lain, kecuali yang telah disebutkan sumbernya dan dicantumkan pada referensi karya Tugas Akhir ini. Bukan merupakan karya tulis hasil terjemahan dari kumpulan buku atau jurnal acuan yang tertera dalam referensi karya Tugas Akhir ini. Jika terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah saya nyatakan di atas, maka saya bersedia menerima sanksi atas apa yang telah saya lakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jakarta, Juni 2015 Yang Membuat Pernyataan,
Andika Aji Nugroho
ABSTRAK
PT Astra Honda Motor merupakan sebuah industri pembuatan dan perakitan yang bergerak di bidang otomotif, yaitu industri yang merakit berbagai jenis komponen hingga menjadi produk jadi yaitu sepeda motor. Dalam menjalankan aktifitas produksinya, ada beberapa departemen yang dimana kelancaran proses di masingmasing departemen ini akan menentukan keberhasilan dalam proses perakitan. Salah satu departemen yang dimiliki adalah seksi die casting yang bertugas dalam kelangsungan produksi. Dalam menjalankan kegiatannya terutama kegiatan pengelolaan informasi seksi die casting yang masih dalam bentuk spreedsheet, sehingga proses pembuatan laporan memakan waktu yang cukup lama, bahkan ada beberapa laporan yang dihasilkan dari beberapa proses produksi seksi die casting hanya disimpan kedalam lemari arsip seksi tanpa didokumentasikan dalam laporan divisi produksi. Dalam proses pembuatan laporan foreman harus melakukan proses penginputan laporan setiap hari, lalu foreman harus merekapitulasi laporan harian tersebut untuk dijadikan laporan mingguan atau bulanan dengan cara input ulang atau sekedar menyalin dan memindai berulang kali untuk mendapatkan output berupa laporan AHMPM. Hal tersebut bisa diatasi dengan dibangunnya suatu sistem informasi pelaporan produksi yang tidak hanya sekedar membuat laporan AHMPM saja, namun mampu mengakomodir seluruh informasi data yang ada di seksi sehingga dihasilkan informasi yang lebih informatif, maka disusunlah sebuah aplikasi dengan metode pengembangan sistem evolutionary prototype. Aplikasi ini dirancang menggunakan Unified Modeling Language (UML), sehingga menghasilkan aplikasi berbasis Web dengan menggunakan CodeIgniter Framework 2.2.2 dan MySQL 5.5.19. Aplikasi tersebut diberi nama Sistem Informasi Pelaporan Produksi. Fungsi aplikasi adalah untuk mengakomodasikan bentuk- bentuk informasi yang ada di lingkup seksi.
Kata Kunci: Sistem Informasi Pelaporan Produksi, Unified Modeling Language, codeigniter framework, MySQL.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Hanya dengan kehendakNya semua dapat terjadi. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, pemelihara seluruh alam raya, yang atas limpahan rahmat, taufikNya dan hidayahNya, sehingga dapat terselesaikannya Tugas Akhir ini dengan baik dan lancar. Penulisan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat penyelesaian program studi D-IV Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen Industri dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pelaporan Produksi Pada Seksi Die Casting berbasis web menggunakan Codeigniter 2.2.2 dan MySQL 5.5.19 di PT Astra Honda Motor”. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, petunjuk dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang kepada:
Bapak Drs. Achmad Zawawi, MA, MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Industri.
Bapak Dedy Trisanto, S.Kom, MMSI selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan saran dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir.
Ibu Triana Fatmawati, ST, MT selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan saran dan kesempatan sehingga saya dapat melakukan Praktik Kerja Lapangan sampai menyelesaikan Tugas Akhir.
Bapak Ahlan Ismono, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan serta penjelasan dalam penyusunan Tugas Akhir.
Bapak Ahmad Juniar, S.Kom, MT selaku Asisten Dosen Pembimbing dan dosen pembimbing kerja lapangan penulis yang telah memberikan arahan, bimbingan serta penjelasan dalam penyusunan Tugas Akhir.
Bapak Drs. Achmad Kanan dan Ny. Daryanty selaku orang tua, Harry Nur Isnandar, Fajria Nur Fitri, Aditya Imam Nurcahyo dan seluruh keluarga besar penulis yang telah memberi motivasi dan kasih sayang yang penuh sehingga laporan dapat diselesaikan dengan baik.
Kepada Direktorat Jenderal IUBTT (Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi) sehingga penulis bisa diberi kesempatan untuk melakukan penelitian di PT Astra Honda Motor.
Seluruh karyawan di PT Astra Honda Motor atas bantuan yang telah diberikan selama berlangsungnya kegiatan penelitian.
Seluruh dosen Sekolah Tinggi Manajemen Industri yang telah memberikan ilmunya guna menambah pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat.
Komunitas CodeIgniter Indonesia yang selalu sharing ilmu mengenai framework, sehingga penulis dapat mengaplikasikannya ke sistem yang dibuat.
Komunitas Java Web Media yang memberikan mentoring dalam pembuatan sistem yang dibuat.
Rekan-rekan Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Industri, khususnya keluarga besar sistem informasi 2011 atas kebersamaan dan motivasinya selama ini, Salam Jabat Erat.
Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dan yang tidak penulis sebutkan tanpa mengurangi rasa hormat.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.
Dengan segala kemampuan dan keterbatasan, penulis menyadari segala kekurangan dalam penulisan, karena itu penulis sangat mengharapkan segala kritik atau saran yang dapat membangan dari semua pihak. Dan juga berharap penulisan ini dapat berguna bagi diri pribadi maupun pihak-pihak lain yang membacanya. Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta,
Juni 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR BIMBINGAN TUGAS AKHIR LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ABSTRAK KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ......................................................................................1
1.2
Pokok Permasalahan .............................................................................2
1.3
Tujuan Penelitian...................................................................................3
1.4
Batasan Masalah ....................................................................................3
1.5
Manfaat Tugas Akhir ............................................................................3
1.6
Sistematika Penulisan............................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6 2.1
Konsep Dasar Sistem ............................................................................6 2.2.1 Pengertian Sistem ......................................................................7 2.2.2 Klasifikasi Sistem ......................................................................8 2.2.3 Daur Hidup Sistem ..................................................................10
2.2
Konsep Dasar Informasi ......................................................................12 2.2.1 Siklus Informasi ......................................................................13 2.2.2 Nilai Informasi ........................................................................13
2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi ..........................................................15 2.3.1 Komponen Sistem Informasi ...................................................15
2.4
Konsep Dasar Analisa Sistem .............................................................16 2.4.1 Teknik Pengumpulan Data ......................................................17
2.5
Konsep Dasar Produksi .......................................................................17 2.5.1 Proses Produksi .......................................................................18
2.6
Konsep Dasar Laporan ........................................................................19
2.7
Pengertian Die Casting ........................................................................19 2.7.1 Klasifikasi Die Casting ............................................................20
2.8
Siklus Hidup Pengembangan Sistem ..................................................20 2.8.1 SDLC Tradisional....................................................................21
2.9
Konsep Dasar Prototipe .......................................................................21 2.9.1 Jenis Prototipe .........................................................................22
2.10 Hierarchy plus Input-Proses-Output (HIPO).......................................23 2.11 Flowchart .............................................................................................25 2.12 Unified Modeling Language (UML) ...................................................27 2.12.1 Use Case Diagram ...................................................................28 2.12.2 Activity Diagram .....................................................................29 2.12.3 Sequence Diagram ...................................................................30 2.12.4 Class Diagram .........................................................................32 2.12.5 Component Diagram ...............................................................33 2.12.6 Deployment Diagram ..............................................................34 2.13 Kamus Data .........................................................................................35 2.14 Hypertext Preprocessor (PHP) ............................................................35 2.15 Codeigniter Framework ......................................................................36 2.15.1 Pengertian Framework ............................................................37 2.15.2 Aliran Data Codeigniter ..........................................................37 2.15.3 Konsep Model View Control (MVC) ......................................38 2.16 XAMPP ...............................................................................................39 2.17 MySQL ................................................................................................40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 43 3.1
Metodologi Penelitian .........................................................................43
3.2
Identifikasi Masalah ............................................................................43
3.3
Jenis dan Sumber Data ........................................................................43
3.4
Metode Pengumpulan Data .................................................................44
3.5
Instrumen Pengumpulan Data .............................................................44
3.6
Metode Pengembangan Sistem ...........................................................45
3.7
Kerangka Penelitian ............................................................................45
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ................................ 52 4.1
Sejarah Perusahaan ..............................................................................52
4.2
Profil Perusahaan.................................................................................54
4.3
Produk Perusahaan ..............................................................................56
4.4
Struktur Organisasi Perusahaan ..........................................................57 4.4.1 Struktur Departemen Produksi (Plant 1 Division) ..................58 4.4.2 Struktur Seksi Die Casting ......................................................58
4.5
Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................59
4.6
Kebijakan Perusahaan .........................................................................59 4.6.1 Kebijakan Mutu dan Lingkungan ............................................59 4.6.2 Kebijakan K3 ...........................................................................60
4.7
Proses Produksi Unit Sepeda Motor ...................................................61
4.8
Proses Produksi Seksi Die Casting .....................................................61 4.8.1 Material ...................................................................................62 4.8.2 Melting Process .......................................................................63 4.8.3 Injection Process......................................................................65 4.8.4 Finishing ..................................................................................65
4.9
Hasil Proses Produksi Pada Seksi Die Casting ...................................66
4.10 Bentuk Informasi Seksi Die Casting ...................................................68 4.10.1 Form Planning Production.......................................................68 4.10.2 Form Laporan Harian Melting ................................................69 4.10.3 Form Laporan Harian Produksi/ Injection ..............................71 4.10.4 Form Laporan Harian Finishing..............................................74 4.11 Kegiatan Pelaporan Produksi Seksi Die Casting ................................77 4.12 Sistem Berjalan Pada Seksi Die Casting .............................................79 4.13 Sistem Berjalan dengan Use Case Diagram .......................................81 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 85 5.1
Identifikasi Kebutuhan Sistem ............................................................85
5.2
Perancangan Flowchart Sistem Usulan .............................................86
5.3
Analisis Sistem Usulan........................................................................88 5.3.1 Perancangan Use Case Diagram Aplikasi Usulan ...................88 5.3.2 Activity Diagram .....................................................................95 5.3.3 Sequence Diagram .................................................................113 5.3.4 Class Diagram .......................................................................132 5.3.5 Kamus Data ...........................................................................132 5.3.6 Component Diagram .............................................................137 5.3.7 Deployment Diagram ............................................................138 5.3.8 HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) .......................139 5.3.9 Flowchart Aplikasi Usulan ....................................................140 5.3.10 Perancangan Interface Aplikasi Usulan ................................142
5.4
Implementasi Sistem .........................................................................175
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 176 6.1
Kesimpulan........................................................................................176
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 176 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Karakteristik Sistem ......................................................................... 10 Gambar II.2 Daur Hidup Sistem ........................................................................... 12 Gambar II.3 Daur Hidup Sistem ........................................................................... 13 Gambar II.4 Siklus Hidup Sistem ......................................................................... 21 Gambar II.5 Pengembangan Prototipe Evolusioner .............................................. 22 Gambar II.6 Pengembangan Prototipe Requirement ............................................. 23 Gambar II.7 Visual Table Of Contents ................................................................. 25 Gambar II.8 Diagram UML .................................................................................. 27 Gambar II.9 Logo Codeigniter Framework .......................................................... 37 Gambar II.10 Konsep Aliran Data Codeigniter .................................................... 37 Gambar II.11 Ilustrasi Design Pattern MVC ........................................................ 39 Gambar III.1 Kerangka Penelitian ........................................................................ 48 Gambar III.1 Kerangka Penelitian (Lanjutan) ...................................................... 49 Gambar III.1 Kerangka Penelitian (Lanjutan) ...................................................... 50 Gambar III.1 Kerangka Penelitian (Lanjutan) ...................................................... 51 Gambar IV.1 Gedung PT Astra Honda Motor ...................................................... 53 Gambar IV.2 Struktur Organisasi PT Astra Honda Motor ................................... 57 Gambar IV.3 Struktur Organisasi Plant 1 Division .............................................. 58 Gambar IV.4 Struktur Organisasi Seksi Die Casting ............................................ 58 Gambar IV.5 Proses Produksi Sepeda Motor ....................................................... 61 Gambar IV.6 Proses Die Casting .......................................................................... 62 Gambar IV.7 Ingot Almunium/ HD2G ................................................................. 62 Gambar IV.8 Proses melting ................................................................................. 64 Gambar IV.9 Proses Injection ............................................................................... 65 Gambar IV.10 Cylinder Head Beat ....................................................................... 66 Gambar IV.11 Cylinder Head Supra.................................................................... 66 Gambar IV.12 Crank Case L Beat ....................................................................... 66 Gambar IV.13 Crank Case R Beat ....................................................................... 67 Gambar IV.14 Crank Case R Supra ..................................................................... 67
Gambar IV.15 Crank Case L Supra ..................................................................... 67 Gambar IV. 16 Form Planning Production ........................................................... 68 Gambar IV. 17 Form Laporan Harian Melting ..................................................... 69 Gambar IV.18 Flowchart Pelaporan Harian Proses melting ................................. 71 Gambar IV.19 Form laporan harian seksi die casting ......................................... 72 Gambar IV.20 Flowchart pelaporan harian proses injection ............................... 74 Gambar IV.21 Data laporan harian proses finishing ............................................. 75 Gambar IV.22 Flowchart laporan harian proses finishing ................................... 76 Gambar IV.23 Monitoring laporan produksi ........................................................ 77 Gambar IV.24 Monitoring data reject ................................................................... 78 Gambar IV.25 AHMPM (Q) laporan produksi ..................................................... 78 Gambar IV.26 Flowchart Sistem yang Berjalan ................................................... 80 Gambar IV.27 Use Case Diagram Sistem Informasi Pelaporan Produksi .......... 81 Gambar V.1 Flowmap Proses Pelaporan Produksi Usulan seksi Die casting ...... 87 Gambar V.2 Usecase Diagram Sistem Usulan ..................................................... 89 Gambar V.3 Activity Diagram Proses Login ........................................................ 95 Gambar V.4 Activity Diagram Proses Mengolah Data Master Planning ............. 96 Gambar V.5 Activity Diagram Proses Mengolah Data Master Mesin .................. 97 Gambar V.6 Activity Diagram Laporan Harian Melting....................................... 98 Gambar V.7 Activity Diagram Laporan Harian Produksi/ Injection..................... 99 Gambar V.8 Activity Diagram Laporan Harian Produksi Finishing................... 100 Gambar V.9 Activity Diagram View Laporan Harian Melting .......................... 101 Gambar V.10 Activity Diagram View Laporan Harian Produksi ........................ 102 Gambar V.11 Activity Diagram View Laporan Harian Produksi Finishing........ 103 Gambar V.12 Activity Diagram View Data Reject ............................................ 104 Gambar V.13 Activity Diagram View Data Lostime Proses Melting ................ 105 Gambar V.14 Activity Diagram View Data Lostime Proses Produksi/ Injection106 Gambar V.15 Activity Diagram View Data Lostime Proses Produksi Finishing 107 Gambar V.16 Activity Diagram View Data Status Mesin Melting...................... 108 Gambar V.17 Activity Diagram View Data Status Mesin Injection .................... 109 Gambar V.18 Activity Diagram View Laporan AHMPM ................................... 110
Gambar V.19 Activity Diagram Mengelola Data Karyawan .............................. 111 Gambar V.20 Activity Diagram Logout ............................................................. 112 Gambar V.21 Activity Diagram Ganti Password ................................................ 113 Gambar V.22 Sequence Diagram Login ............................................................. 114 Gambar V.23 Sequence Diagram Mengelola Master Planning.......................... 115 Gambar V.24 Sequence Diagram Mengelola Master Mesin .............................. 116 Gambar V.25 Sequence Diagram Laporan Harian Melting ................................ 117 Gambar V.26 Sequence Diagram Laporan Harian Injection .............................. 118 Gambar V.27 Sequence Diagram Laporan Harian Finishing ............................. 119 Gambar V.28 Sequence Diagram View Laporan Harian Melting ...................... 120 Gambar V.29 Sequence Diagram View Laporan Harian Injection .................... 121 Gambar V.30 Sequence Diagram View Laporan Harian Finishing.................... 122 Gambar V.31 Sequence Diagram View Data Reject .......................................... 123 Gambar V.32 Sequence Diagram View Losttime Melting ................................. 124 Gambar V.33 Sequence Diagram View Losttime Injection................................ 125 Gambar V.34 Sequence Diagram View Losttime Finishing............................... 126 Gambar V.35 Sequence Diagram View status mesin melting ............................ 127 Gambar V.35 Sequence Diagram View status mesin injection .......................... 128 Gambar V.36 Sequence Diagram View Laporan AHMPM ................................ 129 Gambar V.37 Sequence Diagram Data Karyawan ............................................. 130 Gambar V.38 Sequence Diagram Logout ........................................................... 131 Gambar V.39 Sequence Diagram Ganti Password ............................................. 131 Gambar V.40 Class Diagram .............................................................................. 132 Gambar V.41 Component Diagram .................................................................... 138 Gambar V.42 Deployment Diagram ................................................................... 138 Gambar V.43 HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) .............................. 140 Gambar V.44 Flowchart Program Sistem Informasi Pelaporan Produksi .......... 141 Gambar V.45 Rancangan Form Login ................................................................ 142 Gambar V.46 Rancangan Menu Utama Admin .................................................. 143 Gambar V.47 Rancangan Menu Utama Foreman .............................................. 144 Gambar V.48 Rancangan Menu Utama QCL ..................................................... 145
Gambar V.49 Rancangan Menu Utama Kepala Seksi ........................................ 146 Gambar V.50 Rancangan Form Planning Production ......................................... 147 Gambar V.51 Rancangan Form Tambah Planning Production ......................... 148 Gambar V.52 Rancangan Form Edit Planning Production ................................. 148 Gambar V.53 Rancangan Form Master Mesin ................................................... 149 Gambar V.54 Rancangan Form Tambah Master Mesin ..................................... 150 Gambar V.55 Rancangan Form Edit Master Mesin ........................................... 151 Gambar V.56 Rancangan Form Laporan Harian Melting................................... 152 Gambar V.57 Rancangan Form Tambah Laporan Harian Melting..................... 153 Gambar V.58 Rancangan Form Edit Laporan Harian Melting ........................... 154 Gambar V.59 Rancangan Form Laporan Harian Produksi/ Injection................. 155 Gambar V.60 Rancangan Form Tambah Laporan Harian Produksi/ Injection .. 156 Gambar V.61 Rancangan Form Edit Laporan Harian Produksi/ Injection ......... 157 Gambar V.62 Rancangan Form Laporan Harian Produksi Finishing................. 158 Gambar V.63 Rancangan Form Tambah Laporan Harian Produksi Finishing .. 159 Gambar V.64 Rancangan Form Edit Laporan Harian Produksi Finishing ......... 160 Gambar V.65 Rancangan Form View Laporan Harian Melting .......................... 161 Gambar V.66 Rancangan Form View Laporan Harian Produksi/ Injection........ 162 Gambar V.67 Rancangan Form View Laporan Harian Produksi Finishing........ 163 Gambar V.68 Rancangan Form View Data Reject .............................................. 164 Gambar V.69 Rancangan Form View Data Losttime Proses Melting ................. 165 Gambar V.70 Rancangan Form View Data Losttime Proses Injection ............... 166 Gambar V.71 Rancangan Form View Data Losttime Proses Finishing .............. 167 Gambar V.72 Rancangan Form View Data status Mesin Melting ...................... 168 Gambar V.73 Rancangan Form View Data status Mesin Injection .................... 169 Gambar V.74 Rancangan Form Laporan Mingguan AHMPM .......................... 170 Gambar V.75 Rancangan Form Laporan Bulanan AHMPM ............................. 171 Gambar V.76 Rancangan Form Data Karyawan ................................................ 172 Gambar V.77 Rancangan Form Tambah Data Karyawan .................................. 173 Gambar V.78 Rancangan Form Tambah Data Karyawan .................................. 174 Gambar V.79 Rancangan Form Ganti Password................................................ 174
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Simbol-simbol Flowchart ..................................................................... 26 Tabel II.1 Simbol-simbol Flowchart (lanjutan) .................................................... 27 Tabel II.2 Simbol-simbol Use Case Diagram ...................................................... 28 Tabel II.2 Simbol-simbol Use Case Diagram (Lanjutan) ..................................... 29 Tabel II.3 Simbol-simbol Activity Diagram ......................................................... 30 Tabel II.4 Simbol-simbol Sequence Diagram ....................................................... 31 Tabel II.4 Simbol-simbol Sequence Diagram (Lanjutan) ..................................... 32 Tabel II.5 Simbol- simbol Class Diagram ............................................................ 32 Tabel II.6 Simbol-simbol Component Diagram. ................................................... 33 Tabel II.7 Simbol- simbol Deployment Diagram ................................................. 34 Tabel II.8 Contoh Kamus Data Untuk Tabel Pemasok ......................................... 35 Tabel II.9 Jenis Data pada MySQL ........................................................................ 42 Tabel IV.1 Tabel Check Point peleburan Ingot .................................................... 63 Tabel IV.2 Penjelasan Dokumen Laporan Harian Melting ................................... 70 Tabel IV.3 Penjelasan Dokumen Laporan Harian Injection ................................. 73 Tabel IV.4 Penjelasan Dokumen Laporan Harian Finishing ................................ 75 Tabel IV.5 Definisi Aktor sistem pelaporan produksi .......................................... 82 Tabel IV.6 Definisi Use Case sistem pelaporan hasil produksi ........................... 83 Tabel IV.6 Definisi Use Case sistem pelaporan hasil produksi (Lanjutan) ......... 84 Tabel V.1 Kebutuhan Sistem Informasi Pelaporan Produksi ............................... 85 Tabel V.1 Kebutuhan Sistem Informasi Produksi (Lanjutan) ............................... 86
Tabel V.2 Definisi Aktor sistem pelaporan hasil produksi ................................... 90 Tabel V.3 Definisi use case description mengelola data master .......................... 91 Tabel V.4 Definisi use case description mengelola laporan data harian .............. 91 Tabel V.5 Use Case view data seksi ..................................................................... 92 Tabel V.6 Definisi use case description view laporan AHMPM .......................... 92 Tabel V.6 Definisi use case description view laporan AHMPM (Lanjutan) ........ 93 Tabel V.7 Definisi use case description mengelola data karyawan...................... 93 Tabel V.8 Definisi use case description login ....................................................... 93 Tabel V.8 Definisi use case description login (Lanjutan) ..................................... 94 Tabel V.9 Definisi use case description logout ..................................................... 94 Tabel V.10 Definisi use case Ganti password ...................................................... 94 Tabel V.10 tabel planning ................................................................................... 133 Tabel V.11 Tabel Planning ................................................................................. 133 Tabel V.12 Tabel Karyawan ............................................................................... 134 Tabel V.13 Tabel Melting ................................................................................... 134 Tabel V.13 Tabel Melting (lanjutan)................................................................... 135 Tabel V.14 Tabel Injection ................................................................................. 135 Tabel V.14 Tabel Injection (lanjutan) ................................................................. 136 Tabel V.15 Tabel finishing.................................................................................. 137
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya persaingan industri otomotif di Indonesia
yang semakin ketat, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan yang berkualitas, serta ditambah dengan semakin banyaknya kompetitor yang menghasilkan produk otomotif. Hal ini mendorong suatu perusahaan untuk terus mengembangkan dan menciptakan produk yang berkualitas serta berdaya saing tinggi. Perusahaan lokal maupun asing bersaing mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis dengan cara meningkatkan produksi untuk dapat bersaing secara sehat dalam rangka mencapai tujuannya masing- masing. Dan untuk dapat menciptakan suatu produk, dibutuhkan suatu sistem produksi yang dapat menghasilkan produk/ kendaraan, part/ komponen dengan kualitas tinggi, efektif dan efisien. Produksi merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan barang. Suatu produksi memiliki cara, metode, dan teknik tersendiri dalam menghasilkan nilai tambah dari suatu produk. Perusahaan harus mampu mengendalikan dan mengarahkan proses produksi sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Produksi yang baik dan sesuai dengan standar operasional prosedur yang ditetapkan akan berdampak baik terhadap hasil produksinya. Hal ini dilakukan demi tercapainya optimalisasi operasional yang erat kaitannya dengan peningkatan profit perusahaan. PT Astra Honda Motor merupakan sebuah industri pembuatan dan perakitan yang bergerak di bidang otomotif, yaitu industri yang merakit berbagai jenis komponen hingga menjadi produk jadi yaitu sepeda motor. Dalam menjalankan aktifitas produksinya, PT Astra Honda Motor terbagi ke dalam beberapa departemen dimana kelancaran proses di masing-masing departemen ini akan menentukan keberhasilan dalam proses perakitan. Salah satu departemen yang dimiliki adalah seksi die casting yang bertugas dalam kelangsungan produksi. 1
2
Dalam menjalankan kegiatannya terutama kegiatan pengelolaan informasi seksi die casting masih mengelola dokumen dalam bentuk speedsheet, sehingga proses pembuatan laporan memakan waktu yang cukup lama, bahkan ada beberapa laporan yang dihasilkan dari beberapa proses produksi seksi die casting hanya disimpan kedalam arsip seksi tanpa didokumentasikan dalam laporan divisi produksi. Dalam proses pembuatan laporan foreman harus melakukan proses penginputan laporan setiap hari, lalu foreman harus merekapitulasi laporan harian tersebut untuk dijadikan laporan mingguan atau bulanan dengan cara input ulang atau sekedar menyalin dan memindai berulang kali untuk mendapatkan output yang diinginkan berupa laporan AHMPM. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan aplikasi untuk membantu perusahaan dalam mengatasi masalah tersebut. Adapun judul tugas akhir ini adalah “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PELAPORAN PRODUKSI PADA
SEKSI
DIE
CASTING
BERBASIS
WEB
MENGGUNAKAN
CODEIGNITER FRAMEWORK 2.2.2 DAN MYSQL 5.5.19 PT ASTRA HONDA MOTOR�.
1.2
Pokok Permasalahan Permasalahan yang terjadi di seksi die casting pada PT Astra Honda Motor
adalah sebagai berikut: 1. Pada seksi die casting pengelolaan data informasi proses produksi dalam bentuk spreedsheet, masih dilakukan manual dengan cara melakukan input data ke dalam tabel yang tersedia di spreedsheet sehingga disaat mencari data laporan produksi yang dibutuhkan harus disortir terlebih dahulu sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. 2. Adanya beberapa laporan proses produksi yang tidak terakomodasi sehingga beberapa laporan tersebut hanya disimpan sebagai arsip seksi, dan disaat seksi membutuhkan data yang tidak terakomodasi foreman harus mencari di brankas arsip bahkan sering terjadi data yang dicari hilang atau rusak.
3
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang dan membangun aplikasi sistem informasi pelaporan produksi yang mampu melakukan input data, menyimpan, dan mengolah laporan proses produksi yang ada sehingga menjadi suatu informasi yang bermanfaat bagi seksi die casting. 2. Mengakomodasi seluruh laporan proses di seksi die casting, sehingga disaat dibutuhkan seksi bisa mendapatkan informasi mengenai data setiap proses secara detail di seksi die casting.
1.4
Batasan Masalah Agar dalam penulisan tugas akhir ini lebih fokus dan lebih terarah, maka
perlu diadakan batasan-batasan sebagai berikut: 1. Tempat penelitian pada plant 1 PT Astra Honda Motor, Sunter 1 Jakarta. 2. Penelitian dilakukan di seksi die casting, divisi produksi selama satu bulan pada bulan agustus 2014. 3. Penelitian hanya mengenai proses untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan seksi die casting, dan fokus kepada laporan produksi AHMPM- Quality (AHMPM-Q).
1.5
Manfaat Tugas Akhir Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian pada Tugas Akhir ini
adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini agar dapat diimplementasikan di perusahaan untuk membantu kinerja dalam upaya monitoring data- data setiap proses produksi yang dilakukan. a. Mendapatkan informasi yang lengkap terhadap setiap laporan proses produksi yang dilakukan setiap harinya secara cepat dan akurat.
4
2. Bagi mahasiswa a. Memberikan kemampuan dalam mengaplikasikan teori secara jelas terhadap masalah yang diamati. b. Memberikan wawasan dan pengalaman kepada mahasiswa dalam menganalisis suatu sistem dan diharapkan dapat memberikan suatu solusi permasalahan. 3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian serupa.
1.6
Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun secara sistematis guna memberikan gambaran yang
jelas mengenai isi dan pembahasan yang ada di dalamnya. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini diuraikan dengan tahapan- tahapan sebagai berikut: BAB 1
PENDAHULUAN Pada bab ini memuat latar belakang, pokok permasalahan, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat Tugas Akhir, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, konsep dasar sistem informasi, konsep analisa sistem, konsep dasar produksi, konsep dasar laporan, pengertian die casting, Hierarcy plus input process output (HIPO), bagan alir (flowchart), Unified Modelling Language (UML), kamus data, Hypertext Preprocessor (PHP), CodeIgniter Framework, konsep model view control (MVC), XAMPP, dan MySQL.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan, dan menguji kebenaran tentang suatu pengetahuan. Selain itu dijelaskan pula kerangka pemecahan masalah yang menguraikan tahap-tahap untuk mengatasi permasalahan yang telah diidentifikasi.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan membahas tentang jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta langkah-langkah yang akan dilakukan dalam perumusan dan pemecahan masalah. Termasuk
metodologi
pengembangan
sistem
yang
digunakan dalam menguraikan hasil pengamatan dalam kerja lapangan yang telah dilakukan selama melaksanakan kerja lapangan di PT Astra Honda Motor. BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi analisis rinci dari pengolahan data, yakni mulai dari analisis sistem yang meliputi diagram alir (flowchart) sistem yang diusulkan, perancangan UML, perancangan basis data, perancangan tampilan layar, perancangan hierarki menu, dan pembuatan spesifikasi proses melalui metode yang diterapkan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan secara keseluruhan yang diperoleh dari hasil penelitian serta saran-saran dalam berbagai hal yang berhubungan dengan sistem informasi pelaporan produksi pada seksi die casting.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu
kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen- elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan yang berbeda adalah cara pendekatannya (Tata sutabri, 2004). Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel- variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Konsep lain yang terkandung di dalam definisi sistem adalah konsep sinergi. Konsep ini mengandalkan bahwa di dalam suatu sistem, output dari suatu organisasi diharapkan lebih besar daripada output individual atau output masing- masing bagian. Istilah sistem saat ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai sistem perbankan, sistem akuntansi, sistem inventori, sistem persediaan, sistem pemasaran sistem pendidikan, sistem perangkat lunak, sistem tatasurya, sistem teologi, dan masih banyak sistem yang lain. Sebuah sistem terdiri atas bagianbagian atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan. Model dasar dari bentuk sistem ini adalah adanya masukan, pengolahan dan keluaran. Namun demikian sistem ini bisa dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan. Sistem dapat terbuka dan tertutup. Sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka, yang berarti sistem itu dapat menerima berbagai masukan dari lingkungan sekitar (Tata Sutabri, 2004). 6
7
2.2.1
Pengertian Sistem Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisi sistem
itu sendiri. Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu yang dipandang dari sudut pandang sistem serta berusaha untuk menemukan struktur unsur yang membentuk sistem tersebut. Suatu sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu sama lain, yang berfungsi bersama- sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Tata sutabri, 2004). Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu sebagai berikut: a. Setiap sistem terdiri dari beberapa unsur. Sistem pernafasan kita terdiri dari suatu kelompok unsur, terdiri dari hidung, saluran pernafasan, paruparu, dan darah. Unsur- unsur suatu sistem terdiri dari sub sistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok- kelompok unsur yang membentuk sub sistem tersebut. b. Unsur- unsur tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem yang bersangkutan. Unsur- unsur sistem berhubungan erat satu sama lain dimana sifat kerja sama antar antar unsur dalam sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu. c. Unsur- unsur di dalam sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. Setiap sistem mempunyai tujuan tertentu yang saling bekerja sama satu dengan yang lainnya dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan tersebut diatas. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sistem pernafasan kita merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh. Contoh lain adalah sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, dan sistem pertahanan tubuh. Dari uraian tersebut di atas sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Pendekatan sistem merupakan suatu filsafat atau persepsi tentang struktur yang mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan dan operasi- operasi dalam suatu organisasi dengan cara efisien dan yang paling
8
baik. Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang untuk mencapai tujuan. Dengan pendekatan sistem kita berhubungan dengan komponen perseorangan. Dan kita lebih menekankan perannya di dalam sistem daripada perannya sebagai suatu keseluruhan individu. Keberhasilan komponen- komponen yang dipertibangkan secara bersama sebagai suatu sistem mungkin jauh lebih besar daripada jumlah keberhasilan setiap komponen yang dipertimbangkan secara terpisah. (Tata Sutabri, 2004).
2.2.2 Klasifikasi Sistem Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat- sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem (Tata sutabri, 2004). Adapun Karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem. Setiap sub sistem memiliki sifat- sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut supra sistem. b. Batasan Sistem ( Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang dipisah- pisahkan. c. Luar Lingkungan Sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada diluar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan batas luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga
9
merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut. d. Penghubung Sistem (Interface) Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub sistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrase sistem yang membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem (input) Energi yang dimasukan ke dalam suatu sistem disebut masukan sistem, yang berupa pemeliharaan dan sinyal. Sebagai contoh di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer, sementara data adalah sinyal input yang akan diolah menjadi informasi. f. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal- hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya. g. Pengolah Sistem (Procces) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan- laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
10
h. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. Lingkungan Luar Interface
Sub Sistem
Sub Sistem
boundary
Sub Sistem
Sub Sistem
boundary
INPUT
PROSES
OUTPUT
boundary
Gambar II.1 Karakteristik Sistem Sumber: Tata Sutabri (2004)
2.2.3 Daur Hidup Sistem Menurut Tata Sutabri (2004), siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti langkah- langkah pendekatan sistem, karena tugas- tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem hanyalah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Meskipun demikian
11
proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem, yaitu: a. Mengenali Adanya Kebutuhan Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan itu sangat meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya. b. Pembangunan Sistem Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut. c. Pemasangan Sistem Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem kemudian akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pebangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem. d. Pengoperasian sistem Program- program komputer dan prosedur- prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan, ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan- perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.
12
e. Sistem Menjadi Usang Perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan. Tiba saat dimana secara ekonomis dan teknis, sistem yang sudah ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya. Sistem informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. Sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan. Sistem beradaptasi terhadap aneka perubahan lingkungan yang dinamis hingga kemudian sampai pada kondisi di mana sistem tidak
dapat
beradaptasi.
Sistem
baru
pun
kemudian
dibangun
untuk
menggantikannya. Tentang daur hidup sistem dapat dilihat pada Gambar II.2.
Mengenali Adanya Sistem
Pembangunan Sistem
Sistem Menjadi Usang
Pemasangan Sistem
Pengoperasian Sistem
Gambar II.2 Daur Hidup Sistem Sumber: Tata Sutabri (2004)
2.2
Konsep Dasar Informasi Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai
tambah (Tata sutabri, 2004). Informasi dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Informasi Strategis. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya.
13
b. Informasi Taktis. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan. c. Informasi Teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari- hari, seperti informasi persediaan stok, retur penjualan dan laporan kas harian.
2.2.1 Siklus Informasi Data diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali melewati suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut siklus informasi (Tata sutabri, 2004).
Gambar II.3 Daur Hidup Sistem Sumber: Tata Sutabri (2004)
2.2.2 Nilai Informasi Menurut Tata Sutabri (2004) nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, yaitu: a. Mudah diperoleh Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya informasi dapat di peroleh. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit mengukurnya.
14
b. Luas dan lengkap Sifat ini menujukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volume, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. c. Ketelitian Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasanya terdapat dua kesalahan yaitu kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan. d. Kecocokan Sifat ini menunjukan berapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. e. Ketepatan waktu Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus untuk mendapatkan informasi. f. Kejelasan Sifat ini menunjukan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilahistilah yang tidak jelas. g. Keluwesan Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seseorang pengambil keputusan. h. Dapat dibuktikan Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama. i. Tidak ada prasangka Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya. j. Dapat diukur Sifat ini menujukan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
15
2.3
Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem bukan merupakan hal yang baru yang baru adalah komputerisasinya.
Sebelum ada komputer, teknik penyaluran informasi yang memungkinkan manajer merencanakan serta mengendalikan operasi yang telah ada. Komputer menambahkan satu atau dua dimensi seperti kecepatan, ketelitian, dan penyediaan data dengan volume yang lebih besar yang memberikan bahan pertimbangan yang lebih banyak untuk mengambil keputusan. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan (Tata Sutabri, 2004).
2.3.1
Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen- komponen yang disebut dengan
istilah blok bangunan (bulding block) yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran (Tata sutabri,2004). a. Blok masukan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi atau metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, berupa dokumen- dokumen dasar. b. Blok model (model block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
16
c. Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d. Blok teknologi (technologi block) Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). e. Blok basis data (database block) Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan perangkat lunak digunakan untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data diakses dan dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang diesebut dengan DBMS (database management system). f. Blok kendali (control box) Beberapa kendali perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal- hal yang dapat merusak sistem dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan- kesalahan dapat diatasi.
2.4
Konsep Dasar Analisa Sistem Menurut Tata sutabri (2014) Langkah dari analisa sistem adalah
mempelajari sistem yang berjalan pada perusahaan di mana user bekerja beserta dengan segala permasalahannya. Tujuan dari pembahasan sistem berjalan ini adalah untuk mendapatkan gambaran secara jelas mengenai bentuk permasalahan yang ada pada organisasi tersebut, sehingga mengurangi kesalahpahaman antara seorang sistem analis dengan user. Selain itu mempertegas bentuk logika sistem berjalan
17
secara konseptual sebagai bahan acuan untuk menyusun rancangan sistem yang akan diusulkan.
2.4.1
Teknik Pengumpulan Data Salah satu faktor penting dalam pengembangan sistem informasi adalah
memahami sistem yang ada dan permasalahannya. Selain harus mengetahui bagian bagian mana saja yang akan dipelajari, dan juga harus memilih teknik yang tepat untuk mengumpulkan data. Beberapa teknik wawancara yang digunakan antara lain teknik wawancara, observasi, dan pengambilan sampel (Tata sutabri, 2004). a. Teknik wawancara (interview) Suatu teknik yang paling singkat untuk mendapatkan data, namun sangat tergantung pada kemampuan pribadi analisis sistem yang memanfaatkannya. b. Teknik pengamatan langsung (observasi) Teknik pengumpulan data denan langsung melihat kegiatan yang dilakukan user. Salah satu keuntungan dari pengamatan langsung adalah sistem analis dapat lebih mengenal lingkungan fisik seperti melihat proses bisnis beserta kendalanya. c. Teknik pengambilan sampel (sampling) Teknik yang digunakan jika sistem analis tidak dapat memeriksa seluruh sistem karena biaya terlalu mahal atau dokumentasi tidak lengkap. Sampling merupakan pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh item yang ada dengan tujuan untuk mewakili sebagian sistemnya.
2.5
Konsep Dasar Produksi Menurut ace partadireja (1985), produksi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menghasilkan barang atau meningkatkan nlai guna suatu barang dan jasa. Menurut Irma, produksi adalah aktifitas fisik untuk mengbah suatu bentuk material menjadi bentuk lain yang lebih bernilai.
18
Dari pengertian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa produksi merupakan segala macam kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan dan meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa.
2.5.1 Proses Produksi Menurut Handoko (1984), penggolongan proses produksi menurut sifat ini akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam pengolahan suatu produk. Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu: a. Proses Ekstraktif Suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari sumber alam. Proses ekstraktif ini terdapat dalam industri proses produksi dasar. Karena itu, pertanian dan perikanan juga disebut industri ekstraktif. b. Proses Analitik Suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. Termasuk dalam kategori ini adalah penyulingan minyak. c. Proses Fabrikasi Proses fabrikasi atau sering disebut proses pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk. Pengubahan bentuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam mesin. Contohnya adalah proses pembuatan pakaian, sepatu, mebel dan sebagainya. d. Proses Sintetik Proses sintetik menunjukkan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Dalam pengolahan baja, gelas/kaca, produk akhirnya sangat berbeda dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia.
19
e. Proses Assembling Proses assembling berarti merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru (barang baru) tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya. Termasuk dalam kategori ini ada perusahaan alat listrik.
2.6
Konsep Dasar Laporan Menurut Wardani (2008) Laporan adalah data berisi informasi yang
didukung oleh data yang lengkap sesuai dengan fakta yang ditemukan. Data disusun sedemikian rupa sehingga akurasi informasi yang diberikan dapat dipercaya dan mudah dipahami. Menurut Keraf (2001) Laporan adalah suatu cara komunikasi di mana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa laporan suatu bentuk penyampaian informasi yang didukung oleh data yang lengkap dan akurat sesuai dengan fakta sehingga informasi yang diberikan dapat dipercaya dan mudah dipahami.
2.7
Pengertian Die Casting Die casting merupakan salah satu pengembangan teknologi pembentukan
logam dari keadan cair menjadi padat. Teknik die casting dapat menanggulangi kelemahan – kelemahan yang ada pada teknik casting biasa yaitu masalah gating system, penyusutan atau shringkage, porosity atau gas-gas yang terperangkap dan juga masalah produksi yang menyangkut masalah kecepatan proses dan faktor investasi. Die casting merupakan metode pengecoran logam dimana logam cair dipaksa masuk kedalam cetakan logam pada kecepatan yang tinggi. Die casting dikembangkan untuk memperoleh kecepatan produksi yang tinggi, keakuratan dimensi yang baik, kekuatan yang tinggi dan minimnya proses finishing.
20
2.7.1
Klasifikasi Die Casting Die Casting yang ada pada saat ini terbagi atas 3 tipe diantaranya adalah : a. Die Casting High Pressure Metode Die casting yang digunakan pada proses ini adalah proses pengecoran cetakan permanen, dimana logam lebur/cair diinjeksi kedalam rongga cetakan dengan tekanan yang tinggi (7 –350MPa). Cetakan yang digunakan disebut dies. b. Die Casting Low Pressure Metode casting yang digunakan adalah LPDC
(Low Pressure Die
Casting) atau casting dengan menggunakan tekanan rendah, yang merupakan pengembangan dari proses gravity die casting (GDC). Proses LPDC digunakan untuk membuat benda cor yang memiliki rongga yang kompleks, dimana diperlukan core (inti) untuk pembuatannya. c. Gravity Die Casting Metode casting yang digunakan adalah GDC
(Gravity Die Casting)
atau casting dengan menggunakan gaya grafitasi bumi. Proses GDC digunakan untuk membuat benda cor yang memiliki rongga yang kompleks, dimana diperlukan core (inti) untuk pembuatannya.
2.8
Siklus Hidup Pengembangan Sistem Pendekatan sistem merupakan suatu metodologi. Metodologi adalah suatu
jalan atau cara yang direkomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasar untuk pemecahan berbagai macam permasalahan suatu sistem. Siklus hidup pengembangan sistem (system development life cycleSDLC) adalah suatu aplikasi dari pendekatan sistem untuk pengembangan suatu sistem informasi (McLeod, 2011).
21
2.8.1
SDLC Tradisional Menurut McLeod (2011) mengembangkan sistem perlu melakukan
beberapa tahap dengan urutan tertentu jika proyek ingin berhasil dengan tahapan perencanaan, analisis, desain, implementasi, penggunaan. Proses pembuatan sistem baru mengikuti jalur seperti berikut. Proyek direncanakan dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sistem yang telah berjalan dianalisis untuk memahami masalah dan menentukan kebutuhan fungsional dari sistem baru, kemudian sistem yang baru dirancang dan diimplementasikan, setelah diimplementasi sistem tersebut digunakan dalam proyek. Bentuk pengerjaan yang berurutan dan dilakukan dengan metode top down, SDLC tradisional sering disebut sebagai pendektan air terjun (waterfall approach) aliran aktivitas berjalan satu arah dari awal proyek sampai selesai proyek.
Gambar II.4 Siklus Hidup Sistem Sumber: McLeod (2011)
2.9
Konsep Dasar Prototipe Menurut McLeod (2011) prototipe adalah suatu versi sistem potensial yang
disediakan bagi pengembang dan calon pengguna yang dapat memberikan gambaran bagaimana kira- kira sistem tersebut akan berfungsi bila telah disusun dalam bentuk yang lengkap. Proses dalam memproduksi suatu prototipe disebut prototyping. Tujuannya adalah menghasilkan prototipe secepat mungkin dan memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototipe untuk ditingkatkan sampai sistem dianggap sempurna.
22
2.9.1 Jenis Prototipe Ada dua jenis prototipe yaitu prototipe evolusioner (evolutionary prototype) dan prototipe requirement (requirement prototype). a. Prototipe evolusioner adalah prototipe yang terus menerus diperbaiki sampai semua kriteria sistem yang baru terpenuhi. Ada empat langkah yang yang diambil dalam mengembangkan suatu prototipe evolusioner yaitu identifikasi kebutuhan pengguna, mengembangkan prototipe, menentukan prototipe dapat diterima atau tidak, dan penggunaan prototipe.
Gambar II.5 Pengembangan Prototipe Evolusioner Sumber: McLeod (2011)
b. Prototipe requirement adalah suatu pengmbangan untuk menentukan kebutuhan fungsional dari sistem baru pada saat para pengguna tidak mampu mengungkapkan dengan tepat apa yang mereka butuhkan. Saat kebutuhan telah ditentukan prototipe requirement dapat mulai dikerjakan dan proyek siap untuk mengembangkan suatu sistem yang baru.
23
Mengidentifikasi Kebutuhan User
Mengembangkan Prototipe
Tidak
Sistem Dapat Diterima
Ya
Mengkodekan sistem operasional
Menguji Sistem Operasional
Tidak
Sistem Dapat Diterima
Ya
Menggunakan Sistem Operasional
Gambar II.6 Pengembangan Prototipe Requirement Sumber: McLeod (2011)
2.10
Hierarchy plus Input-Proses-Output (HIPO) Menurut Jogiyanto (2005) Hierarchy plus Input-Process-Output (HIPO)
merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. HIPO sebenarnya adalah alat dokumentasi program, akan tetapi sekarang HIPO banyak digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan
24
sistem. HIPO berbasis pada fungsi, yaitu setiap modul didalam sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. HIPO (Hierarchy plus Input Process Output) mempunyai sasaran utama sebagai berikut (Jogiyanto, 2005): 1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem. 2. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukannya menunjukkan statemen-statemen program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut. 3. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO. 4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhankebutuhan pemakai. Tujuan HIPO antara lain sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):
1. Untuk memberikan struktur yang memungkinkan fungsi suatu sistem dapat dimengerti. 2. Untuk menguraikan fungsi-fungsi yang akan dikerjakan oleh suatu program, bukan untuk mengkhususkan pernyataan program yang dipakai untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut. 3. Untuk memberikan deskripsi visual dari input yang akan dipakai serta output yang akan dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkat diagram. 4. Tujuan HIPO yang paling penting adalah untuk menghasilkan output yang benar dan dapat memenuhi kebutuhan user. Salah satu jenis dari HIPO yaitu (Jogiyanto, 2005): 1. Visual Table Of Contents (VTOC) Visual table of contents menggambarkan hubungan fungsi-fungsi di sistem secara berjenjang, visual table of contents menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci maupun ringkasan yang terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari program HIPO diidentifikasikan.
25
Struktur paket diagram dan hubungan fungsi juga diidentifikasikan dalam bentuk hirarki. Keterangan masing-masing fungsi diberikan pada bagian penjelasan yang diikutsertakan dalam diagram ini. Visual table of contents ini dapat digambarkan pada Gambar II.6 sebagai berikut:
0.0
1.0
2.0
2.1
3.0
2.2
2.2.1
2.2.2
Gambar II.7 Visual Table Of Contents Sumber: Jogiyanto (2005)
2.11
Flowchart Menurut Jogiyanto (2005), flowchart adalah diagram yang menunjukkan
aliran data berupa formulir-formulir ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau beredar dalam suatu sistem. Flowchart adalah bagan yang menunjukkan alir di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Notasi yang digunakan dalam suatu flowchart merupakan penggabungan notasi flowchart program.
26
Tabel II.1 Simbol-simbol Flowchart
Simbol
Nama
Keterangan
Dokumen
Digunakan untuk semua jenis dokumen yang merupakan formulir untuk merekam transaksi.
Dokumen rangkap
Menggambarkan dokumen asli dan tembusannya.
Penghubung
pada
halaman yang sama
Simbol penghubung yang memungkinkan aliran dokumen berhenti di suatu lokasi pada halaman tertentu dan kembali berjalan pada halaman yang sama.
Proses terdefinisi
Menunjukkan proses rincian.
Penghubung
pada Untuk menggambarkan bagan alir
halaman
yang
dokumen suatu sistem diperlukan lebih
berbeda
dari satu halaman.
Kegiatan manual
Untuk menggambarkan kegiatan manual seperti menerima order, mengisi formulir, membandingkan dan lain-lain.
Arsip sementara
Menunjukkan tempat penyimpanan dokumen.
Arsip permanen
Menunjukkan tempat penyimpanan dokumen secara permanen yang tidak akan diproses lagi.
Proses
Simbol proses yang digunakan untuk mewakili suatu proses dengan komputer.
Keputusan
Menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data.
27
Tabel II.1 Simbol-simbol Flowchart (lanjutan)
Simbol
Nama
Keterangan
Tampilan Output
Menunjukkan output yang ditampilkan pada monitor.
Input/Output
Menggambarkan data input/output dari proses.
Sumber: Jogiyanto (2005)
2.12
Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa visual untuk pemodelan
dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teksteks tertentu. Pada UML 2.8 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori (Rosa dan Shalahuddin, 2014).
UML 2.3 Diagram
Structure Diagram
Behavior Diagram
Interaction Diagram
Class Diagram
Use Case Diagram
Sequence Diagram
Object Diagram
Activity Diagram
Communication Diagram
Component Diagram
State Machine Diagram
Timing DIagram
Composite Structure Diagram
Interaction Overview Diagram
Package Diagram
Deployment Diagram
Gambar II.8 Diagram UML Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2014)
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut (Rosa dan Shalahuddin, 2014):
28
1. Structure diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. 2. Behavior diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. 3. Interaction diagrams, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar sub sistem pada suatu sistem.
2.12.1 Use Case Diagram Use Case Diagram merupakan permodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu (Rosa dan Shalahuddin, 2014). Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada use case diagram yang terdapat pada tabel II.2: Tabel II.2 Simbol-simbol Use Case Diagram
No 1
Simbol Use Case nama use case
Deskripsi Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.
29
Tabel II.2 Simbol-simbol Use Case Diagram (Lanjutan)
No 2
Simbol Aktor/actor
nama aktor
3
Asosiasi/association
4
Ekstensi/Extend <<extend>>
5
Generalisasi/generalization
6
Include <<include>>
Deskripsi Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor. Relasi use case tambahan ke use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walaupun tanpa use case tambahan itu. Hubungan generalisasi dan spesifikasi antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari yang lainnya. Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2014)
2.12.2 Activity Diagram Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak (Rosa dan Shalahuddin, 2014). Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada activity diagram yang terdapat pada tabel II.3:
30
Tabel II.3 Simbol-simbol Activity Diagram
No 1
Simbol Status awal
Deskripsi Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.
2
Aktivitas
Activity
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.
3
Percabangan/decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
4
Penggabungan/join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
5
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki status akhir.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2014)
2.12.3 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu (Rosa dan Shalahuddin, 2014). Berikut ini adalah komponen-komponen dasar yang ada di dalam Sequence Diagram yang terdapat pada tabel II.4:
31
Tabel II.4 Simbol-simbol Sequence Diagram
No 1
Simbol Aktor
Deskripsi Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi itu
nama aktor
sendiri. 2
Objek nama_objek
3
Waktu aktif
Menyatakan objek
yang berinteraksi
pesan.
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan di dalamnya.
4
Pesan tipe create
Menyatakan suatu objek membuat objek lain, arah panah mengarah kepada objek yang dibuat.
5
Pesan tipe call
Menyatakan
suatu
objek
memanggil
1: nama_metode()
operasi atau metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri.
6
Pesan tipe send
Menyatakan
bahwa
suatu
objek
mengirimkan data atau masukan atau informasi ke objek lainnya, arah panah, mengarah kepada objek yang dikirimi. 7
Pesan tipe return
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah dijalankan suatu operasi dan menghasilkan
kembalian
dari
objek
tertentu, arah panah mengarah kepada objek yang menerima kembalian.
32
Tabel II.4 Simbol-simbol Sequence Diagram (Lanjutan)
No 8
Simbol
Deskripsi
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek lain, arah panah mengarah
<< Destroy >>
kepada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy.
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2014)
2.12.4 Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. (Rosa dan Shalahudin, 2014). Berikut Tabel II.5 tentang simbol- simbol class diagram:
Tabel II.5 Simbol- simbol Class Diagram
No
Simbol
Keterangan
1
Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
2
Nary Association
3
Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
4
Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor
33
5
Realization
Operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
6
Dependency
7
Association
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2014)
2.12.5 Component Diagram Component
diagram
dibuat
untuk
menunjukkan
organisasi
dan
ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus kepada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada dalam sistem. Diagram komponen digunakan untuk memodelkan hal- hal berikut: 1. Source code program perangkat lunak. 2. Komponen executable yang dilepas ke user. 3. Sistem yang beradaptasi dengan sistem lain. 4. Framework system.
Tabel II.6 Simbol-simbol Component Diagram.
No. 1
Simbol Package
Keterangan Merupakan sebuah bungkusan dari satu atau lebih komponen.
Package1
2
Link
Relasi antar komponen.
3
Component
Komponen sistem.
34
ComponentInstance1
4
Dependency
Kebergantungan antar komponen.
5
Interface
Sebagai antarmuka komponen.
nama_interface
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2014)
2.12.6 Deployment Diagram Deployment Diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi (Rosa dan Shalahuddin, 2014). Berikut mengenai simbol- simbol deployment diagram akan dijelaskan pada tabel II.7: Tabel II.7 Simbol- simbol Deployment Diagram
No
Nama
Keterangan
1
Package
Merupakan sebuah kumpulan dari satu atau lebih komponen
Package1
2
Link
Relasi antar objek
3
Dependency
Hubungan pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
4
Node Node1
Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2011)
Perangkat keras dan perangkat lunak
35
2.13
Kamus Data Menurut Jogiyanto (2005), kamus data (data dictionary) adalah katalog
fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan
menggunakan
kamus
data
diharapkan,
analisis
sistem
dapat
mendefinisikan data yang mengalir dalam sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Kamus data dapat berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan di dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
Tabel II.8 Contoh Kamus Data Untuk Tabel Pemasok
No 1
Nama Elemen ID pemasok
Akronim
Tipe
ID_pemasok
Varchar
Width Keterangan 10
Primary Key
2
Nama pemasok
Nama_pemasok Char
40
3
Alamat
Alamat
Varchar
100
Telepon
Varchar
12
pemasok 4
Nomor telepon
Sumber: Jogiyanto (2005)
2.14
Hypertext Preprocessor (PHP) Menurut Anhar (2010) PHP singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor
yaitu bahasa pemrograman web server-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berati halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.
36
PHP merupakan sebuah bahasa pemrograman web yang memiliki sintak atau aturan dalam menuliskan script atau kode-kodenya. Salah satu contoh penulisan kode PHP dapat dilihat sebagai berikut ini: <?php echo (â&#x20AC;&#x153;Tes Pakai PHPâ&#x20AC;?); ?> Kode-kode PHP memiliki tata aturan, yaitu diawali dengan tanda <?php dan diakhiri dengan tanda ?>. Tiap akhir baris harus selalu diber tanda titik koma (;). PHP bersifat Case Sensitive, artinya penulisan huruf besar dan kecil pada kode PHP sangat berpengaruh. Menurut Anhar (2010) beberapa kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain adalah sebagai berikut: 1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya. 2. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah. 3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak. 5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin seperti Linux, Unix, Macintosh, dan Windows serta dapat dijalankan secara runtime melalui console dan dapat menjalankan perintahperintah sistem.
2.15
Codeigniter Framework Codeigniter Framework adalah framework PHP yang diklaim memiliki
eksekusi tercepat dibandingkan dengan framework lainnya. Codeigniter bersifat open source dan menggunakan model basis MVC (Model, View, Controller), yang
37
merupakan model konsep modern framework yang digunakan saat ini (Saputra, 2011).
2.15.1 Pengertian Framework Framework adalah kumpulan potongan- potongan program (kelas dan fungsi) yang disusun dan diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan kembali untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal. Pemanggilan dan penggunaan fungsi- fungsi tersebut mengikuti aturan sesuai dengan framework yang digunakan (Basuki, 2014).
Gambar II.9 Logo Codeigniter Framework Sumber: Basuki (2014)
2.15.2 Aliran Data Codeigniter Menurut Basuki (2014) saat menjalankan aplikasi berbasis codeigiter, ada aliran data dan proses yang dijalankan codeigniter seperti yang diilustrasikan pada gambar 2.10 tentang konsep aliran data codeigniter:
Gambar II.10 Konsep Aliran Data Codeigniter Sumber: Basuki (2014)
38
Berikut keterangan mengenai konsep gambar diatas: 1. Index.php berfungsi sebagai front controller yang bertugas menginisialisasi sumber daya dasar untuk menjalankan codeigniter. 2. Router berguna untuk memeriksa HTTP request yang datang dari user untuk menentukan apa yang harus dilakukan dengan request tersebut. 3. Jika file cahce ada, maka akan langsung dikirimkan ke browser dengan mengabaikan aliran data normal. 4. Security. Sebelum controller dimuat, HTTP request dan data yang dikirimkan user akan difilter untuk keamanan. 5. Akhirnya view yang dihasilkan akan dikirim dan ditampilkan browser. Namun jika cahce diaktifkan maka view akan disimpan sebagai cahce dahulu, sehingga pada request berikutnya langsung dapat ditampilkan
2.15.3 Konsep Model View Control (MVC) Codeigniter adalah framework PHP yang dibuat berdasarkan design pattern Model View Controller atau biasa disingkat MVC. Design pattern sendiri adalah sekumpulan penjelasan mengenai metode- metode bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah di seputar dunia software design. Tetapi, design patten bukanlah kumpulan skrip yang sudah jadi, yang dapat segera diterapkan dalam pembuatan aplikasi (Basuki,2014). MVC adalah sebuah pendekatan yang ditempuh untuk memisahkan aplikasi menjadi tiga bagian, yaitu model, view, dan controller. MVC memberikan struktur kepada aplikasi, sehingga dapat dicapai code reusability. Menurut Basuki (2014) Alur kerja dari Codeigntier Framework dapat dilihat dari gambar berikut:
39
Client/ User HTTP Request
HTTP Response
Controller
Controller
Controller
Gambar II.11 Ilustrasi Design Pattern MVC Sumber: Basuki (2014)
Berikut keterangan mengenai ilustrasi gambar diatas: 1. Model adalah merepresentasikan dari data yang akan digunakan aplikasi. Misalnya database, RSS, pemangilan API. 2. View adalah informasi yang ditampilkan kepada user melalui browser. 3. Controller adalah business logic yang bertugas sebagai jembatan antara model dan view. Controller akan merespons HTTP request yang datang dari user (melalui browser), dari request ini controller akan menentukan apa yang harus dilakukan.
2.16
XAMPP XAMPP adalah sebuah software yang berfungsi untuk menjalankan website
berbasis PHP dan menggunakan pengolahan data MySQL di komputer lokal. XAMPP merupakan paket PHP yang berbasis open source yang dikembangkan oleh sebuah komunitas open source. XAMPP berperan sebagai web server pada komputer (Nugroho, 2008). Bagian yang terpenting dari XAMPP adalah sebagai berikut (Nugroho, 2008): 1. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan, seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.
40
2. phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada di komputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin. 3. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).
2.17
MySQL Menurut Anhar (2010) MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MSSQL, Postgre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS yang multithread, multiuser yang bersifat gratis dibawah GNU General Public Licence (GPL). Menurut Anhar (2010) MySQL memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1. Portabilitas MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. 2. Open Source MySQL didistribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma. 3. MultiUser MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. 4. Performance tuning MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
41
5. Jenis Kolom MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed atau unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lainlain. 6. Perintah dan Fungsi MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam perintah (query). 7. Keamanan MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi. 8. Konektivitas MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix socket (UNIX), atau Named Pipes (NT). 9. Lokalisasi MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya. 10. Antar Muka MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface). 11. Klien dan Peralatan MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tools) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online. Pada MySQL masing-masing jenis data memiliki kegunaan dan keterangan yang mendukung dalam pemilihan tipe data yang akan dipakai dalam merancang tabel. Berikut ini beberapa jenis data pada MySQL yang dapat dilihat pada tabel 2.9 berikut ini (Kadir, 2008):
42
Tabel II.9 Jenis Data pada MySQL
Jenis Data
Ukuran
CHAR
M
Keterangan Menampung maksimal M karakter (kombinasi huruf, angka, dan simbol-simbol). Jumlah memori yang dibutuhkan selalu M byte. M terbesar adalah 255.
VARCHAR
M
Karakter yang disimpan maksimal M karakter. Jumlah memori yang dibutuhkan tergantung jumlah karakter. M bisa mencapai 65535.
DATE
Menyatakan tanggal.
TIME
Menyatakan waktu (jam:menit:detik).
TINYINT
1 byte
Bilangan antara -128 sampai dengan +127.
SMALLINT
2 byte
Bilangan antara -32768 sampai dengan +32768.
INT
4 byte
Bilangan antara -2147683647 sampai dengan +2147683647.
FLOAT
Bilangan pecahan.
DOUBLE
Bilangan pecahan dengan presisi tinggi.
BOOL
1 byte
Untuk menampung nilai TRUE (benar) dan FALSE (salah). Identik dengan TINYINT.
ENUM
Menyatakan suatu tipe yang nilainya tertentu (disebutkan dalam pendefinisian).
TEXT
Menyimpan teks yang ukurannya sangat panjang.
BLOB
Untuk menyimpan data biner (misalnya gambar atau suara).
Sumber: Kadir (2008)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang- jenjang yang
harus dilalui dalam suatu proses penelitian. Metodologi penelitian juga dikenal sebagai metode ilmiah dalam mencari, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metodologi penelitian juga membuat penelitian lebih terarah.
3.2
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitian yang boleh
dikatakan paling penting di antara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survei dan sebagainya).
3.3
Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu sumber data primer dan data sekunder. a. Data primer Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap sistem yang sedang berjalan dan wawancara dengan pegawai seksi die casting sebagai sumber informasinya. Dalam penelitian ini data tersebut berupa data proses produksi seksi die casting dan data yang mendukung informasi yang dihasilkan terhadap pelaporan produksi seksi die casting pada PT Astra Honda Motor.
43
44
b. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui beberapa dokumen, Dalam penelitian ini data tersebut diperoleh dari laporan harian, laporan mingguan serta laporan bulanan. 3.4
Metode Pengumpulan Data Langkah pertama yang dilakukan sebagai dasar dari kerangka pemikiran
dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi pendahuluan terhadap objek penelitian. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap dan menjaring berbagai fenomena, informasi, atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Pengumpulan data sangat penting dalam proses penelitian, karena tanpa data laporan, proses analisis data dan kesimpulan hasil penelitian, tidak dapat dilaksanakan 3.5
Instrumen Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan sebuah sarana yang menampung dan
mengumpulkan data-data dari berbagai sumber dan bentuk yang akan digunakan dalam keperluan menganalisis sistem untuk perancangan sistem usulan. Sumber data atau informasi penelitian ini berdasarkan kepada jenis data yang diperlukan. Data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek penelitian ini, yaitu: a. Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung seksi die casting pada PT Astra Honda Motor. Hasil dari pengamatan yang dilakukan menjadi landasan penulis dalam melakukan pengembangan sistem yang akan dibuat.
45
b. Wawancara Metode wawancara adalah metode pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan obyek penelitian. Pihak yang diwawancarai adalah karyawan di seksi die casting dan pegawai-pegawai yang terlibat. c. Studi Pustaka Studi pustaka yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pencarian referensi yang berkaitan dengan pemrograman PHP, CodeIgniter Framework dan database MySQL dari berbagai referensi, baik itu referensi elektronik yang didapat dari internet maupun referensi dari buku teks. Referensi yang diperoleh, kemudian dikaji sebagai dasar penulis dalam menyelesaikan penelitian.
3.6
Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan ini menggunakan metode model prototype jenis
evolutionary. Model prototype merupakan cara yang potensial disediakan oleh pengembang kepada calon pengguna dengan tujuan memperoleh umpan balik dari pengguna untuk ditingkatkan sampai sistem dianggap sempurna. Berikut tahapan-tahapan pada model prototype evolutionary: a. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. b. Mengembangkan prototipe. c. Menentukan prototipe dapat diterima atau tidak d. Menggunakan prototipe. 3.7
Kerangka Penelitian Dalam penelitian yang dibahas dalam tugas akhir ini, dilakukan langkah-
langkah atau tahapan dalam penelitian yang ada pada gambar III.1 sesuai dengan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut. Penjelasan langkah-langkah atau tahapan dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
46
a. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan yang dilakukan yaitu dengan membaca buku, literatur, serta sumber-sumber lain dalam lingkup perkuliahan maupun di luar lingkup perkuliahan yang berhubungan dengan judul dan permasalahan tugas akhir. Studi pendahuluan ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui gambaran mengenai kondisi dan situasi seksi die casting pada saat ini, serta untuk mengetahui masalah yang sedang dihadapi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam studi pendahuluan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi adalah dengan cara observasi dan melakukan wawancara terhadap pihak-pihak terkait yang berada di seksi die casting. b. Identifikasi Masalah Pokok dari permasalahan yang menjadi objek penelitian ini adalah mengenai persoalan pengolahan data pelaporan pada seksi die casting, PT Astra Honda Motor. Identifikasi dari permasalahan tersebut yaitu pada seksi die casting pengelolaan data informasi proses produksi dalam bentuk spreedsheet, masih dilakukan manual dengan cara melakukan input data ke dalam tabel yang tersedia di spreedsheet sehingga disaat mencari data laporan produksi yang dibutuhkan harus disortir terlebih dahulu sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan adanya beberapa laporan proses produksi yang tidak terakomodasi sehingga beberapa laporan tersebut hanya disimpan sebagai arsip seksi dan disaat seksi membutuhkan data yang tidak terakomodasi, foreman harus mencari di brankas arsip bahkan sering terjadi data yang dicari hilang atau rusak. c. Tujuan Penelitian Tujuan dari objek penelitian ini adalah merancang dan membangun aplikasi sistem informasi pelaporan produksi yang mampu melakukan input data, menyimpan, dan mengolah laporan proses produksi yang ada sehingga menjadi suatu informasi yang bermanfaat bagi seksi die casting. Dan mengakomodasi seluruh laporan proses di seksi die
47
casting, sehingga disaat dibutuhkan kepala seksi bisa mendapatkan informasi mengenai data setiap proses secara detail di seksi die casting. d. Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan lebih terarah. Berikut batasan masalah penelitian ini: 1. Tempat penelitian pada plant 1 PT Astra Honda Motor, Sunter 1 Jakarta. 2. Penelitian dilakukan di seksi die casting, divisi produksi selama satu bulan pada bulan agustus 2014. 3. Penelitian hanya mengenai proses untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan seksi die casting, dan fokus kepada laporan produksi AHMPM- Quality (AHMPM-Q). e. Identifikasi Kebutuhan User Identifikasi kebutuhan user merupakan langkah lanjutan dari pengolahan data, dimana semua spesifikasi sistem dan kebutuhannya dituangkan ke dalam sebuah dokumen persyaratan perangkat lunak. f. Pembuatan Prototype Merancang prototype sesuai dengan analisis dan perancangan yang dilakukan dengan UML. Setelah dilakukan rancangan prototype, lalu pembuatan
aplikasi
menggunakan
Adobe
Dreamweaver
CS6,
Codeigniter framework versi 2.2.2 dan MySQL 5.9.19 sebagai basis data. g. Menggunakan Prototype Pemenuhan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk penggunaan sistem usulan yang akan diimplementasikan, yaitu perangkat keras yang akan digunakan seperti laptop atau Personal Computer (PC), dan perangkat lunak seperti Apache Service, MySQL Service, microsoft excel dan PDF Reader.
48
h. Kesimpulan dan Saran Mengambil kesimpulan dari hasil analisis sistem berjalan, sistem yang diusulkan dan aplikasi yang dirancang serta memberikan saran kepada pihak perusahaan.
Mulai
Studi Pendahuluan 1.
Observasi di seksi die casting
2.
Wawancara dengan pihak-pihak terkait
3.
Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah
Pada seksi die casting pengelolaan data informasi proses produksi dalam bentuk spreedsheet masih dilakukan manual dengan cara melakukan input data ke dalam tabel yang tersedia di spreedsheet sehingga disaat mencari data laporan produksi yang dibutuhkan harus disortir terlebih dahulu sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Adanya beberapa laporan proses produksi yang tidak terakomodasi sehingga beberapa laporan tersebut hanya disimpan sebagai arsip seksi dan disaat seksi membutuhkan data yang tidak terakomodasi, foreman harus mencari di brankas arsip bahkan sering terjadi data yang dicari hilang atau rusak.
1
Gambar III.1 Kerangka Penelitian Sumber: Pengolahan Data (2015)
49
1
Tujuan Penelitian 1. Merancang dan membangun aplikasi sistem informasi produksi yang mampu melakukan input data, menyimpan, dan mengolah laporan proses produksi yang ada sehingga menjadi suatu informasi yang bermanfaat bagi seksi die casting. 2. Mengakomodasi seluruh laporan proses di seksi die casting, sehingga disaat dibutuhkan kepala seksi bisa mendapatkan informasi mengenai data setiap proses secara detail di seksi die casting.
Batasan Masalah 1. Tempat penelitian pada plant 1 PT Astra Honda Motor, Sunter 1 Jakarta. 2. Penelitian dilakukan di seksi die casting, divisi produksi selama satu bulan pada bulan agustus 2014. 3. Penelitian hanya mengenai proses untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan seksi die casting, dan fokus kepada laporan produksi AHMPM- Quality (AHMPM-Q).
2
Gambar III.1 Kerangka Penelitian (Lanjutan) Sumber: Pengolahan Data (2015)
50
2
Identifikasi Kebutuhan User 1.
2.
Pengumpulan Data
Gambaran umum die casting
Laporan proses produksi harian die casting
Laporan harian seksi die casting.
Laporan AHMPM.
Pengolahan Data
Flowchart proses pelaporan produksi yang berjalan
Usecase sistem yang berjalan Membuat Prototype
1.
Flowchart sistem usulan
2.
Modelling sistem dengan UML
3.
Pembuatan Prototype
HIPO
Flowchart program
Perancangan dan pembuatan prototype dengan menggunakan Adobe Dreamweaver CS6, Codeigniter Framework 2.2, dan MySQL 5.9.19
Apakah Prototype sesuai?
YA 3
Gambar III.1 Kerangka Penelitian (Lanjutan) Sumber: Pengolahan Data (2015)
TIDAK
51
3
Menggunakan Prototype 1.
Hardware a. Laptop b. PC (personal computer)
2.
Software a. Apache Service b. MySQL Service c. Microsoft excel d. PDF Reader. Kesimpulan dan Saran
Setelah prototipe sistem usulan diterima maka tahap selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan di PT Astra Honda Motor dan memberikan saran yang membangun bagi perusahaan tersebut.
Selesai
Gambar III.1 Kerangka Penelitian (Lanjutan) Sumber: Pengolahan Data (2015)
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1
Sejarah Perusahaan PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di
Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat itu PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Manufacturing (1990) yang khusus memproduksi piston. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang 52
53
berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005. Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.
Gambar IV.1 Gedung PT Astra Honda Motor Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan
54
terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda dua yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
4.2
Profil Perusahaan
Nama Perusahaan
:
PT Astra Honda Motor
Status Perusahaan
:
Perseroan Terbatas
Status Investasi
:
PMA (Penanaman Modal Asing)
Alamat
:
Kantor Pusat & Plant 1 JL Laksda Yos Sudarso, Sunter I Jakarta 14350 Telp 021 6518080 Fax 021 6521889 Plant 2 Jl Raya Pegangsaan 2 km 2.2 Kelapa Gading Jakarta 14250 Telp 021 46822510 Fax 0214613640 Plant 3 & 3A Kawasan Industri MM2100, Jl Raya Kalimantan Blok AA-1 Kawasan Industri Pulogadung, Cikarang Barat Telp 021 89981818 Fax 021 8980859 Dies Manufacturing Division Jl Pulo Ayang Raya Blok F No2 Jakarta Timur Telp 021 4602574-6 Fax 021 4608904 AHM Parts Center Jl Tipar Inspeksi Cakung Drain, Cakung Barat Jakarta 13910
55
Telp 021 468 35020 Fax 021 46835025 Astra Honda Training Center Jl Agung Timur IX Blok 01 Kav 25-26, Sunter II Jakarta 14350 Telp 021 65308080 Fax 021 6510460 Tanggal Pendirian :
11 Juni 1971 (d/h Federal Motor) Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM),
Aktivitas
:
Manufaktur, Perakitan dan Distributor Sepeda Motor HONDA
Total Distribusi (2012) :
4.092.693 unit
Kapasitas Produksi
4.200.000 unit/tahun
Status Kepemilikan
:
50% PT. Astra International Tbk 50% Honda Motor Co., Ltd
Referensi Standar
:
JIS (Japan Industrial Standard) SII (Standar Industri Indonesia) SNI (Standar Nasional Indonesia) HES (Honda Engineering Standard) ISO 9001, ISO 14001, ISO 17025 OHSAS 18001
Jam Kerja Kantor
:
07.30 - 16.30 WIB
Pabrik Shift I
:
07.00 - 16.00 WIB
Pabrik Shift II
:
16.00 - 24.00 WIB
Pabrik Shift III
:
24.00 - 07.00 WIB
Jumlah Karyawan
:
20.789 orang (November 2013)
Website
:
http://www.astra-honda.com
56
4.3
Produk Perusahaan PT Astra Honda Motor (AHM) memproduksi sepeda motor tipe bebek,
sport, dan skutik, diantaranya : a. Tipe Bebek 1) Honda Absolute Revo 110 PGM- FI 2) Honda Blade 125 PGM- FI 3) Honda Supra X 125 R 4) Honda Supra X 125 PGM-FI 5) Honda Supra X 125 Helm In b. Tipe Sport 1) Honda City Sport 1 2) Honda New Mega Pro 3) Honda Tiger EVO 4) Honda Verza 150 5) Honda CB 150 R 6) Honda CBR 250 7) Honda CBR 150 c. Tipe Skutik 1) Honda Beat PGM- FI 2) Honda Vario PGM-FI 3) Honda Vario Techno PGM- FI 4) Honda Vario Techno CBS PGM- FI 5) Honda Scoopy PGM- FI 6) Honda PCX PGM- FI 7) Honda Spacy Helm In PGM- FI Semua produk yang di hasilkan PT Astra Honda Motor untuk dalam negeri dipasarkan melalui showroom yang ada.
57
4.4
Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi PT Astra Honda Motor adalah sebagai berikut: Board of Comissioner Audit Commitee Board of Derector
Quality Assurance Risk Management Corporate Secretary & Legal Corporate Internal Audit Corporate Communication Corporate Strategic Planning
Ethics Committee Vendor Committee Investment Committee Industrial Relation Committee
Production, Engineering & Procurement Director
Finance & Accounting Director
HR, GA & IT Director
Marketing Director
Plant 1
Product & Quality Engineering
Treasury
Human Recource
Sales
Plant 2
Cost Planning
Accounting & Tax
General Affair
Technical Sevice
Plant 3
Quality Techonology
Bussiness Control
Information Techonology
Parts
Plant 3 - A
Industrial System Development
Financial Planning & Analysis
System Integration
Marketing Planning & Analysis
PPIC
Procurement Engineering
Honda Customer Care Centre
Engineering
Procurement & Purchasing
Logistic & Distribution
Dies Manufacturing New Model Center Quality & Regulation
Gambar IV.2 Struktur Organisasi PT Astra Honda Motor Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
58
4.4.1
Struktur Departemen Produksi (Plant 1 Division) Struktur organisasi departemen produksi plant 1 PT Astra Honda Motor
adalah sebagai berikut: Plant 1 Division
Prod. 1.1 Dept
Prod. 1.2 Dept
Prod. 1.3 Dept
Prod. 1.4 Dept
Prod. 1.5 Dept
QCO I
Supervisor I
EPP I
Assy Unit IA
Welding IA
Plastic Injection
Assy Engine
M/C Crank Case
QCO 1.1
SP Shift 2
EPP
Assy Unit IB
Welding & Press I-B
Painting Plastic IA
Assy Wheel
M/C Crank Shaft
QCO 1.2
SP Shift 3
Painting Steel
Painting Platic IB
Gensub Assy
M/C Cylinder Compehead
QCO 1.3
Die Casting
QCO 1.4
LPDC
QCO 1.5
QCO 1.6
Gambar IV.3 Struktur Organisasi Plant 1 Division Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
4.4.2
Struktur Seksi Die Casting Struktur organisasi seksi die casting departemen produksi PT Astra Honda
Motor adalah sebagai berikut: Section Head
MTC (Material Control)
QCL (Quality)
Foreman
Teknisi
Operator 2
Operator 1
Gambar IV.4 Struktur Organisasi Seksi Die Casting Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
59
4.5
Visi dan Misi Perusahaan PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi,
penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki: Visi : Memimpin pangsa pasar sepeda motor di Indonesia dengan merealisasikan impian pelanggan, menciptakan kegembiraan dan berkontribusi terhadap masyarakat Indonesia. Misi : Menciptakan solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia dengan produk dan layanan terbaik.
4.6
Kebijakan Perusahaan Untuk menjaga hubungan antara pelanggan dan tenaga kerja, maka PT Astra
Honda Motor melakukan beberapa kebijakan guna memberikan citra positif terhadap perusahaan dan brand produk yang dihasilkan. Kebijakan yang ada di PT Astra Honda Motor adalah kebijakan mutu dan lingkungan yang berpedoman pada ISO 9001:2008 serta kebijakan K3 (kebijakan lingkungan, kebijakan keselamatan kerja, dan kebijakan kesehatan kerja)
4.6.1
Kebijakan Mutu dan Lingkungan Semua karyawan PT Astra Honda Motor agar senantiasa berkarya dengan
berpedoman pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 serta melaksanakan prinsip-prinsip dasar sistem mutu : 1. Membuat Produk dan memberikan pelayanan yang bermutu tinggi serta sesuai dengan kebutuhan dan harapan para pelanggan. 2. Membuat produk dan memberikan pelayanan secara efisien dengan memperhatikan unsur-unsur QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale) secara seimbang. 3. Membangun budaya dan etos kerja yang berorientasi pasar, produktif dan memandang mutu sebagai hal yang sangat penting dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan 5K2S (Keteraturan, Kerapihan, Kebersihan, Kedisiplinan, Konservasi, Semangat Kerja, dan Safety).
60
4. Membangun kompetensi Sumber Daya Manusia yang berwawasan mutu serta mampu berperan serta dalam program peningkatan mutu produk dan layanan.
4.6.2
Kebijakan K3 Dalam upaya mengelola bisnis dan resiko bisnis, menajemen dan seluruh
karyawan PT Astra Honda Motor, senantiasa berpedoman kepada ISO 14001:2004 (sistem manajemen lingkungan), OHSAS 18001: 2007 (Occupational Health and Safety Assesment Series), dan SMK3 (sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja) dengan cara : 1. Meningkatkan kondisi kerja, proses kerja dan produk yang aman dan ramah lingkungan dengan memperhatikan pencegahan pencemaran, pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada setiap tahapan proses. 2. Melakukan pengamanan dan perlindungan sumber daya perusahaan. 3. Mematuhi dan memenuhi peraturan pemerintah serta persyaratan lain yang terkait di bidang Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4. Melakukan tindakan perbaikan yang berkesinambungan dalam pengelolaan dan kinerja Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 5. Berperan serta dalam pembinaan lingkungan dan masyarakat sebagai wujud tanggung jawab sosial. Kebijakan Lingkungan Perusahaan, Kebijakan Keselamatan Kerja, dan Kebijakan Kesehatan Kerja ini dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, mitra kerja perusahaan dan seluruh pihak terkait yang ada di lingkungan PT Astra Honda Motor serta selalu ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan prosedur yang ada.
61
4.7
Proses Produksi Unit Sepeda Motor Proses produksi unit sepeda motor pada PT Astra Honda Motor terbagi atas
beberapa departemen. Diantaranya adalah departemen 1.1 assy unit, departemen 1.2 welding press, departemen 1.3 plactic injection, departemen 1.4 wheel assembly, dan departemen 1.5 assy engine. Die Casting
Press Forming
Machining
Rim Forming
Plastic Injection
Welding
General Sub Assy Engine
Platting
Painting Plastic
Painting
Assy Engine
Wheel Assembly
Stripping
General Sub Assy
Assembly Unit
Final Inspection
Shipping
Gambar IV.5 Proses Produksi Sepeda Motor Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
4.8
Proses Produksi Seksi Die Casting Proses produksi pada seksi die casting terdapat pada departemen assy
engine. Pada proses produksi di seksi ini memiliki beberapa subproses yang terdiri dari melting process, injection process, trimming process, visual inspection, annealing, finishing. Semua proses tersebut dilakukan sebagai suatu rangkaian proses dan dilakukan dengan penuh ketaatan terhadap standar mutu dan kualitas yang telah ditetapkan, dimana setiap lini produksi selalu bertanggung jawab terhadap kualitas dari barang yang dihasilkan sehingga agar selalu dapat
62
meningkatkan kualitas produksi sehingga mampu meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan seksi die casting itu sendiri. Berikut ini merupakan gambaran umum mengenai alur proses die casting di PT Astra Honda Motor.
Gambar IV.6 Proses Die Casting Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
4.8.1
Material Material yang akan di proses dalam proses die casting ini secara umum
dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu : 1. Ingot Alumunium Ingot adalah wrougth alumunium yang telah ditambahkan paduan sehingga siap untuk dilebur dan die casting. Umumnya ingot alumunium ini berbentuk batangan. Dalam proses die casting di perusahaan ini digunakan jenis alumunium HD2G.
Gambar IV.7 Ingot Almunium/ HD2G Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
63
2. Return Scrap Yang dimaksud dengan return scrap adalah hasil die casting yang tidak terpakai lagi atau hasil reject dari proses permesinan yang masih bisa diolah kembali dengan cara dilebur. Contoh dari jenis reject tersebut adalah stamp, overflow dan part out. Stamp adalah scrap yang terjadi karena proses permesinan yaitu dari saluran injeksi molten yang ada pada die tidak sempurna, sedangkan overflow adalah return scrap juga hasil reject dari proses permesinan yang timbul dari saluran pembuangan udara. Sedangkan part out adalah komponen reject, yang tidak memenuhi standart quality part seksi die casting. Hal ini terjadi akibat terdapat cacat pada komponen cor tersebut. Kedua material tersebut sama-sama dilebur dalam proses peleburan melting. Kedua jenis material tersebut di campur dengan komposisi perbandingan yang sudah ditetapkan dalam standar operasional produksi. Perbandingannya adalah ingot : scrap, 45% : 55 %.
4.8.2
Melting Process Proses melting adalah proses peleburan ingot dan return scrap menjadi
logam cair. Proses ini dilakukan pada ruang dapur peleburan. Proses melting dilaksanakan pada temperatur suhu 8000C. check point kualitas produk yang harus diperhatikan selama proses peleburan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel IV.1 Tabel Check Point peleburan Ingot
No.
Item
Standar
Cara Pemeriksaan
1
Temperatur burner
8000C
Visual
2
Temperatur chamber
4000C
Visual
furnace 3
Temperatur dislaging
700-7200C
Visual
4
Temperatur keep
720-7500C
Visual
5
Temperatur tapping
720-7500C
Visual
Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
64
Untuk menghasilkan kualitas molten (logam cair) yang baik untuk digunakan dalam proses permesinan die casting, maka diperlukan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Charging: Adalah proses dari memasukkan bahan baku kedalam ruang bakar. 2. Fluxing: Adalah proses pengadukan cairan molten dan proses pencampuran molten dengan bubuk flux. 3. Killing Time: Adalah proses mendidihkan cairan molten sampai titik didih tertentu. 4. Desluging: Adalah proses pengangkatan kotoran yang ada di cairan molten. 5. Tapping: Adalah proses pengeluaran cairan molten ke bak transportasi penampungan molten. 6. Supply Molten : Adalah proses distribusi molten ke setiap mesin injection. Ingot /HD2G
Material
Charging
Fluxing
Killing Time
Desluging
Tapping
Supply Molten
Gambar IV.8 Proses melting Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
Scrap
65
4.8.3
Injection Process Setelah molten didistribusikan ke holding furnace maka tahapan selanjutnya
adalah Injection Process Die Casting Operation yang memiliki tahapan-tahapan: Molten In Holding Furnace
Die Open
Spray In Sweeper
Insert Small Part
Injection
Pouring
Plunger Lubricant
Die Close
Curring Time
Die Open
Part Ejector
Part Take Out
Melting Procces
Place In Basket
Visual Parts Inpection
NG
Part Triming
G Gambar IV.9 Proses Injection Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
4.8.4
Finishing Finishing adalah proses akhir di seksi die casting. Kegiatan proses ini adalah
membersihkan burs atau scrap pada blank hasil atau parts yang ada di proses permesinan injection seksi die casting. Prosesnya sendiri adalah dengan cara membersihkan rongga atau sisi sisi part yang memiliki stamp atau gate tersebut. Jika proses finishing selesai maka part yang ada akan di kumpulkan di bak penyimpanan lalu di distribusikan kepada divisi machining. Divisi yang di distribusikan adalah division machine cylnder component dan division machine crank case.
66
4.9
Hasil Proses Produksi Pada Seksi Die Casting Hasil Produksi pada seksi die casting berupa: 1. CYL K25 / Cylinder Head Beat 110 PGM- FI
Gambar IV.10 Cylinder Head Beat Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
2. CYL KYZ/ Cylinder Supra X 125
Gambar IV.11 Cylinder Head Supra Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
3. K25 KZLL/ Crank Case L Beat 110 PGM- FI
Gambar IV.12 Crank Case L Beat Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
67
4.
K25 KZLR/ Crank Case R Beat 110 PGM- FI
Gambar IV.13 Crank Case R Beat Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
5. KVLR KYZ/ Crank Case R Supra X 125
Gambar IV.14 Crank Case R Supra Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
6.
KVLL KYZ/ Crank Case L Supra X125
Gambar IV.15 Crank Case L Supra Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
68
4.10
Bentuk Informasi Seksi Die Casting Bentuk-bentuk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pelaporan
produksi seksi die casting dibuat berdasarkan data harian produksi yang diisi oleh operator mesin di lingkungan seksi die casting. Ada beberapa bentuk informasi yang ada di seksi die casting, yaitu form planning production, form laporan harian melting, laporan harian produksi/ injection, dan laporan laporan harian produksi finishing.
4.10.1 Form Planning Production Dari form tersebut, seksi die casting akan mendapat informasi mengenai rencana produksi part selama satu periode (perhari). Form planning production ini diberikan oleh PIC kepada kepala seksi die casting.
Gambar IV. 16 Form Planning Production Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
69
4.10.2 Form Laporan Harian Melting Laporan proses melting adalah laporan mengenai informasi selama proses produksi berlangsung di seksi die casting. Berikut gambar IV.17 tentang bentuk informasi laporan harian melting,
Gambar IV. 17 Form Laporan Harian Melting Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
Untuk mengetahui data data apa saja elemen data yang ada di laporan harian melting. Maka akan akan dijelaskan melalui tabel IV.2:
70
Tabel IV.2 Penjelasan Dokumen Laporan Harian Melting
Nama Dokumen
Laporan Harian Melting
Sumber Deskripsi
Seksi die casting Berisi data mengenai kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan die casting. a. Nama operator
Elemen Data
b. Shift kerja c. Hari Kerja d. Data Charging e. Temperature molten f. Jenis kegiatan g. Data fluxing h. Total tapping i. Stock molten j. Check TPM Sumber: Pengamatan PT Astra Honda Motor (2014)
Proses pelaporan ini dimulai dari diberikannya laporan harian melting oleh foreman kepada operator melting sebelum proses produksi berlangsung. Lalu operator mengisi laporan tersebut setelah kegiatan produksi per- shift selesai, setelah itu laporan akan diberikan kembali kepada foreman. Foreman mengecek laporan tersebut, jika ada kesalahan maka akan diperbaiki oleh operator terkait, jika sudah benar maka laporan tersebut langsung di simpan ke lemari dokumen die casting sebagai arsip. Dokumen ini digunakan sebagai informasi mengenai data data yang dibutuhkan seksi die casting (bersifat data internal) jika terjadi trouble. Berikut adalah flowchart proses pembuatan laporan harian melting terdapat pada Gambar IV.18:
71
Proses Pelaporan Harian Proses Melting Foreman
Operator
Mulai
Foreman memberikan form Laporan Harian Melting
Form Laporan Harian Melting
Operator melaksanakan proses melting
Operator mengisi laporan harian proses melting
Laporan Harian Melting
T Laporan Harian Melting
Operator menyerahkan laporan harian proses melting kepada foreman
Validasi Laporan Y Laporan disimpan di arsip seksi
Selesai
Gambar IV.18 Flowchart Pelaporan Harian Proses melting Sumber: pengamatan PT Astra Honda Motor (2014)
4.10.3 Form Laporan Harian Produksi/ Injection Laporan harian produksi/ injection adalah laporan mengenai jumlah part yang dihasilkan oleh seksi die casting perharinya. Dari laporan tersebut bisa diketahui mengenai part yang dihasilkan. Data laporan harian injection diberikan oleh foreman kepada operator injection sebelum proses produksi berlangsung, lalu operator mengisi laporan tersebut setelah kegiatan produksi per- shift selesai. Setelah itu laporan akan diberikan kembali kepada foreman. Foreman mengecek laporan tersebut, jika ada kesalahan maka akan diperbaiki oleh operator terkait. Berikut adalah form laporan harian produksi terdapat pada gambar IV.19:
72
Gambar IV.19 Form laporan harian seksi die casting Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
73
Untuk mengetahui elemen informasi apa saja yang dihasilkan oleh form laporan harian produksi/ injection. Maka akan akan dijelaskan melalui tabel IV.3: Tabel IV.3 Penjelasan Dokumen Laporan Harian Injection
Nama Dokumen
Laporan Harian Produksi
Sumber Deskripsi
Seksi die casting Berisi data mengenai part yang dihasilkan seksi die casting. a. Hari Kerja
Elemen Data
b. Tanggal Kerja c. Shift kerja d. Nama part e. Type f. Planning production g. produksi h. Reject i. Reject Trial j. Produksi In k. Nama operator l. Jenis reject m. Check mesin n. Informasi masalah o. Trouble yang terjadi Sumber: Pengamatan PT Astra Honda Motor (2014)
Jika sudah benar maka laporan tersebut langsung di-input ke dalam rekapitulasi laporan die casting sebagai bahan untuk membuat laporan produksi seksi die casting. Berikut adalah flowchart proses pembuatan laporan harian injection terdapat pada Gambar IV.20:
74
Proses Pelaporan Harian Proses Injection Foreman
Operator
Mulai
Foreman memberikan form Laporan Harian Injection
Form Laporan Harian Injection
Operator melaksanakan proses injection
Operator mengisi laporan harian proses injection
Laporan Harian Injection
T Laporan Harian Injection
Operator menyerahkan laporan harian proses melting kepada foreman
Validasi Laporan Y Laporan diinput ke laporan rekapitulasi seksi die casting
Selesai
Gambar IV.20 Flowchart pelaporan harian proses injection Sumber: Pengamatan PT Astra Honda Motor (2014)
4.10.4 Form Laporan Harian Finishing Laporan harian proses finishing adalah laporan mengenai jumlah part yang sudah melewati proses finishing sehingga part tersebut siap di distribusikan kepada divisi terkait. Dari laporan tersebut bisa diketahui mengenai jumlah part yang diproduksi seksi die casting.
75
Gambar IV.21 Data laporan harian proses finishing Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
Tabel IV.4 Penjelasan Dokumen Laporan Harian Finishing
Nama Dokumen
Laporan Produksi Harian Finishing
Sumber
Seksi die casting
Deskripsi
Berisi data mengenai part yang sudah melewati proses finishing.
Elemen Data
a.
Nama operator
b.
Shift kerja
c.
Hari Kerja
d.
Planning production
e.
Actual production
f.
Reject
g.
Nama foreman
h.
Masalah yang terjadi
i.
Informasi masalah
Sumber: Pengamatan PT Astra Honda Motor (2014)
Data laporan harian finishing diberikan oleh foreman kepada operator finishing sebelum proses produksi berlangsung. Lalu operator mengisi laporan
76
tersebut setelah kegiatan produksi per- shift selesai. Setelah itu laporan akan diberikan kembali kepada foreman. Foreman mengecek laporan tersebut, jika ada kesalahan maka akan diperbaiki oleh operator terkait, jika sudah benar maka laporan tersebut langsung di simpan ke lemari dokumen die casting sebagai arsip. Laporan ini merupakan data internal seksi die casting. Laporan ini berguna jika ada trouble di seksi die casting. Berikut adalah flowchart proses pembuatan laporan harian injection terdapat pada Gambar IV.22:
Proses Pelaporan Harian Proses Finishing Foreman
Operator
Mulai
Foreman memberikan form Laporan Harian Finishing
Form Laporan Harian Finishing
Operator melaksanakan proses Finishing
Operator mengisi laporan harian proses Finishing
Laporan Harian Finishing
T Laporan Harian Finishing
Operator menyerahkan laporan harian proses finishing kepada foreman
Validasi Laporan Y Laporan diinput ke di arsip ke seksi die casting
Selesai
Gambar IV.22 Flowchart laporan harian proses finishing Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
77
4.11
Kegiatan Pelaporan Produksi Seksi Die Casting Kegiatan pembuatan laporan seksi diawali dengan diserahkanya laporan
harian atau check sheet tersebut ke foreman dari masing- masing operator. Setelah itu Foreman akan mengecek laporan tersebut lalu ditandatangani. Foreman akan menyimpan laporan harian melting dan laporan harian produksi finishing di lemari arsip seksi, dan untuk laporan harian produksi akan dijadikan data laporan harian seksi die casting. Laporan harian produksi akan dikelola oleh foreman dan QCL, foreman akan melakukan input data mengenai kuantitas part yang diproduksi perharinya dan QCL akan melakukan input data mengenai kualitas part, serta menindak lanjuti tiap permasalahan mengenai kualitas di seksi die casting. Jika telah selesai, QCL akan memberi laporan ke foreman kembali, dan foreman akan memvalidasi laporan harian tersebut. Foreman akan melakukan rekapitulasi data mengenai kualitas dan kuantitas ke worksheet untuk di dijadikan laporan harian seksi. Setiap minggu atau setiap bulan foreman akan membuat laporan AHMPM berdasarkan data laporan harian seksi. Gambar IV.23 adalah sheet monitoring produksi pada seksi die casting. Form ini digunakan melakukan input data produksi .
Gambar IV.23 Monitoring laporan produksi Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
78
Gambar IV.24 adalah sheet monitoring reject seksi die casting yang dibuat QCL. Form ini digunakan melakukan input data reject .
Gambar IV.24 Monitoring data reject Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
Gambar IV.25 adalah bentuk laporan AHMPM. Form ini digunakan sebagai bentuk laporan seksi die casting ke departemen 1.5.
Gambar IV.25 AHMPM (Q) laporan produksi Sumber: PT Astra Honda Motor (2014)
79
4.12
Sistem Berjalan Pada Seksi Die Casting Sistem yang berjalan pada seksi die casting adalah: a. Kepala Seksi menerima form planning production dari PIC. b. Kepala seksi die casting memberi instruksi kerja kepada foreman sesuai planning production. c. Foreman memberikan masing masing form kepada operator terkait. d. Operator mengisi form sesuai dengan banyak part yang operator kerjakan yang terjadi pada proses produksi. e. Operator memberikan form terkait kepada foreman di akhir shift perharinya lalu laporan- laporan tersebut di cek foreman, setelah dicek dan lengkap lalu foreman memilah laporan- laporan yang ada di seksi die casting, untuk laporan melting dan laporan finishing diarsipkan di arsip seksi dan untuk laporan injection/ produksi foreman menginput data mengenai kuantitas part, sedangkan data mengenai kualitas part diserahkan ke QCL. f. QCL menginput hasil produksi harian yang berkaitan dengan kualitas part seperti reject part dan informasi masalah serta menindaklanjuti permasalahan tersebut, kemudian menginput data di worksheet lalu kembali diberikan ke foreman. g. Foreman menginput hasil produksi harian yang berkaitan dengan kuantitas part. kemudian menginput data di worksheet. h. Foreman merekap laporan data laporan harian berupa data kualitas part dan data kuantitas part dengan menggunakan worksheet. i. Foreman membuat laporan seksi die casting yaitu laporan mingguan/ bulanan AHMPM untuk diserahkan ke kepala seksi. j. Kepala seksi mengecek laporan tersebut dan memvalidasinya, lalu laporan AHMPM tersebut dikirim ke departemen produksi 1.5. k. Data laporan AHMPM disimpan ke database AHMPM. Berikut gambar IV.26 tentang flowchart sistem informasi pelaporan produksi
yang berjalan di seksi die casting:
80
Sistem Informasi Produksi Berjalan Seksi Die Casting Kepala Seksi Die Casting
Foreman
Mulai
Memberikan form laporan harian kepada operator
Planning production
Memberik an intruksi kerja kepada foreman
Form laporan Harian melting
Operator
QCL
Departemen Produksi 1.5
Kegiatan Produksi
Form laporan Harian Produksi/ injection Form laporan harian produksi finishing
Pengecekan Laporan
Mengisi form
Mengum pulkan form ke foreman
Laporan sesuai?
T
Y
Form laporan Harian Form laporan Harian melting
Form laporan harian produksi finishing
Input data kuantitas part Membuat Laporan Harian Mengecek laporan AHMPM
Input data kualitas part Data Laporan kualitas part
Membuat laporan seksi die casting/ laporan bulanan AHMPM
Database AHMPM
Form laporan Harian Produksi/ injection
Kirim laporan AHMPM Selesai
Gambar IV.26 Flowchart Sistem yang Berjalan Sumber: Pengolahan Data (2014)
81
4.13
Sistem Berjalan dengan Use Case Diagram Use case diagram adalah diagram yang menyajikan interaksi antara use
case dan actor. Dimana actor dapat berupa orang, instansi atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Use Case Diagram sistem informasi pelaporan produksi yang berjalan di seksi die casting di PT Astra Honda Motor terdiri dari 4 aktor sebagaimana digambarkan pada gambar IV.27 dibawah ini: System
mengelola data dan menindak lanjuti mengisi form lap. produksi Operator
<<include>> input data kualitas part
<<include>>
memberi intruksi kerja <<include>> QCL
validasi form kirim laporan AHMPM <<include>>input data kuantitas part
<<include>> validasi laporan AHMPM
<<include>>
merekap data lap. harian Foreman <<include>>
<<include>>
membuat lap. AHMPM
Gambar IV.27 Use Case Diagram Sistem Informasi Pelaporan Produksi Sumber: Pengolahan Data (2014)
Kepala seksi
82
Untuk penjelasan Use Case Diagram sistem informasi pelaporan produksi yang sedang berjalan pada seksi die casting di PT Astra Honda Motor adalah sebagai berikut: a.
Definisi Aktor Pendefinisian aktor pada Use Case Diagram sistem pelaporan produksi yang sedang berjalan pada seksi die casting di PT Astra Honda Motor dapat dilihat pada tabel IV.5 berikut: Tabel IV.5 Definisi Aktor sistem pelaporan produksi
No. 1.
Aktor
Deskripsi
QCL
QCL mendata hasil produksi harian yang berkaitan
(Quality
dengan kualitas part seperti reject part dan trouble
Control Line) report, kemudian menginput data di worksheet. 2.
Operator
Operator mendata hasil produksi harian yang dilakukannya. Terdiri dari operator melting, operator injection procces, dan finishing procces
3.
Foreman
Foreman mendata hasil produksi harian yang berkaitan dengan kuantitas part, foreman memverifikasi dan merekap laporan harian, setelah data satu bulan/ minggu terpenuhi dengan menggunakan worksheet. Foreman akan membuat laporan seksi die casting yaitu laporan AHMPM.
4.
Kepala Seksi
Kasie menerima planning production, serta memberi
(kasie)
intruksi kerja ke foreman. Kasie menerima laporan dan melakukan validasi laporan AHMPM sebagai informasi hasil produksi seksi die casting.
Sumber: Pengolahan Data (2014)
83
b.
Definisi Use Case Pendefinisian Use Case pada sistem pelaporan produksi yang berjalan pada seksi die casting dapat dilihat pada tabel IV.6 berikut:
Tabel IV.6 Definisi Use Case sistem pelaporan hasil produksi
No. 1.
Use Case Memberi
Deskripsi Proses memberikan intruksi kerja kepada foreman
intruksi kerja 2.
3.
Mengisi
form Proses pengisian laporan produksi yang dilakukan oleh
laporan
operator, form laporan produksi terdiri dari laporan
produksi
melting, laporan injection/ produksi, laporan finishing.
Validasi form
Proses pengecekan form laporan produksi yang diisi operator oleh foreman setelah di validasi, lalu form dipilah- pilah, laporan melting dan laporan finishing diarsipkan di seksi,untuk laporan injection/ produksi dijadikan bahan untuk pembuatan laporan seksi.
4.
Input
data Proses pengimputan data mengenai kualitas part, seperti
kualitas part 5.
Input
data Proses pengimputan data mengenai hasil produksi part
kuantitas part 6.
data reject, dan informasi masalah
perharinya
Mengelola data Proses pengelolaan data kualitas part serta menindak dan menindak lanjuti informasi permasalahan yang terjadi. lanjuti
7.
Merekap
Proses perekapan/ pengumpulan data laporan produksi
laporan harian
secara keseluruhan perharinya.
84
Tabel IV.6 Definisi Use Case sistem pelaporan hasil produksi (Lanjutan)
No. 8.
9.
Use Case
Deskripsi
Membuat
Proses mengelola data yang telah diperoleh dari
Laporan
rekapitulasi
AHMPM
produksi .
Validasi
Proses pengecekan dan pengesahan laporan produksi
laporan
seksi die casting AHMPM.
untuk
dibuat
monitoring
pencapaian
AHMPM 10.
Kirim laporan Proses pengiriman laporan AHMPM ke database AHMPM
departemen produksi.
Sumber: Pengolahan Data (2014)
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1
Identifikasi Kebutuhan Sistem Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis sistem, dibutuhkan
perancangan aplikasi sistem informasi pelaporan produksi sebagai sarana untuk memberikan informasi mengenai pelaporan produksi dari kegiatan produksi seksi die casting. Berikut adalah daftar kebutuhan sistem untuk aplikasi sistem informasi produksi pada seksi die casting:
Tabel V.1 Kebutuhan Sistem Informasi Pelaporan Produksi
Kebutuhan Sistem Project Name
Sistem Informasi Pelaporan Produksi Seksi Die Casting
Business Need
1. Terwujudnya sebuah sistem yang dapat membantu proses penginputan data, menyimpan, dan mengolah laporan proses produksi yang ada sehingga menjadi suatu informasi yang bermanfaat bagi seksi. 2. Terwujudnya
sebuah
sistem
yang
mampu
mengakomodasi seluruh laporan proses di seksi die casting, sehingga di saat dibutuhkan kepala seksi bisa mendapatkan informasi mengenai data setiap proses secara detail di seksi die casting. Business Requirement
1. Memberikan
sistem
yang
mampu
mengakomodasikan semua laporan proses dalam seksi serta membantu dalam pembuatan laporan seksi.
L.86
Tabel V.1 Kebutuhan Sistem Informasi Produksi (Lanjutan)
Business Value
a. Membuat sistem pelaporan produksi yang terkomputerisasi sehingga menjadi lebih efisien. b. Mampu mengakomodasi seluruh laporan yang ada di lingkup seksi, sehingga seluruh laporan di backup dengan baik. c. Memudahkan
dalam
pembuatan
laporan
produksi seksi die casting sehingga laporan menjadi lebih informatif dan mudah dimengerti. Special
Issues
or
a. Pembuatan sistem dilakukan selama tiga bulan.
Constrains Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
5.2
Perancangan Flowchart Sistem Usulan Perancangan flowchart sistem informasi pelaporan produksi seksi die
casting yang diusulkan sebagai berikut: 1. Flowchart Proses yang Diusulkan Prosedur proses sistem produksi sistem usulan adalah sebagai berikut: a. Kepala seksi menerima planning production dari PIC. b. Kepala seksi die casting memberi instruksi kerja kepada foreman sesuai planning production. c. Foreman menginput planning production. d. Foreman memberikan masing masing form kepada operator terkait. e. Operator mengisi form sesuai dengan banyak part yang operator kerjakan yang terjadi pada proses produksi. f. Operator memberikan form terkait kepada foreman di akhir shift perharinya lalu laporan- laporan tersebut di cek foreman, setelah dicek dan lengkap lalu foreman menginput seluruh laporan yang ada di seksi.
L.87
g. Setiap periode kepala seksi melakukan pengecekan terhadap laporan AHMPM tersebut lalu laporan tersebut dikirim ke departemen produksi 1.5. h. Departemen menyimpan laporan AHMPM ke database AHMPM. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar V.1 adalah Flowmap usulan sistem informasi pelaporan produksi sebagai berikut: Sistem Usulan Sistem Informasi Produksi seksi Die Casting Kepala Seksi Die Casting
Foreman
Operator
Departemen Produksi 1.5
Input Planning Production
Mulai
Memberikan Form laporan produksi
Planning production
Form laporan harian melting Form laporan harian produksi/ injection Form laporan Harian finishing
Pengecekan Laporan
Kegiatan Produksi Mengisi form
Mengumpul kan form ke foreman
Laporan sesuai?
T
Y Form laporan Harian
Form laporan harian melting Form laporan harian produksi/ injection
Cek laporan AHMPM
Input Laporan Seksi
Database AHMPM
Database Die Casting
Form laporan Harian finishing
Data Seksi Lap. AHMPM
Kirim laporan AHMPM
Gambar V.1 Flowmap Proses Pelaporan Produksi Usulan seksi Die casting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
Selesai
L.88
5.3
Analisis Sistem Usulan Perancangan aplikasi yang diusulkan menggunakan model pengembangan
prototipe evolusioner (evolutionary prototype). Kelebihan model prototype evolusioner adalah program prototype yang telah dievaluasi oleh user dapat digunakan untuk proses selanjutnya tanpa harus dibuang, sehingga dapat mempercepat pembuatan program.
Dalam
prototipe evolusioner setelah
dilakukannya identifikasi kebutuhan sistem maka akan dilanjutkan dengan tahap selanjutnya yaitu membuat prototipe untuk model sistem. Pada analisis sistem dilakukan perancangan proses yang bertujuan untuk menghasilkan
perancangan
sistem
informasi
pelaporan
produksi
yang
terkomputerisasi dengan baik dan dalam analisis sistem diperlukan yang namanya perancangan sistem. Dalam perancangan sistem informasi pelaporan produksi pada seksi die casting, ada tiga tahapan yang akan digunakan yaitu: 1. Pembuatan model sistem berbasis objek dengan Unified Modeling Language (UML) menggunakan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, component diagram, dan deployment diagram. 2. Pembuatan model data dengan class diagram dan kamus data. 3. Perancangan program yang diusulkan dengan tahapan sebagai berikut: Pembuatan HIPO (Hierarchy plus Input-Proses-Output) untuk merancang fungsi dari modul-modul sistem, flowchart program dan perancangan antarmuka program dengan Ms.Visio. Tahapan analisis ini akan memberikan gambaran mengenai aliran informasi dan data pada sistem informasi yang akan dibangun. Selanjutnya akan dilakukan perancangan sistem informasi pelaporan produksi seksi die casting berdasarkan hasil analisis.
5.3.1
Perancangan Use Case Diagram Aplikasi Usulan Use case diagram digunakan untuk menjelaskan interaksi antara actor
dengan sistem informasi usulan yang akan dibuat. Berdasarkan analisis yang telah
L.89
dilakukan, maka use case diagram sistem informasi pelaporan produksi usulan seksi die casting yang diusulkan dapat dilihat pada gambar V.2 sebagai berikut ini: System Logout View grafik laporan AHMPM convert to excel
cetak laporan AHMPM <<extend>> <<extend>> <<extend>> View Laporan AHMPM
Kepala Seksi view laporan produksi injection
View laporan produksi melting
Foreman
Mengelola Data Master <<include>>
view laporan produksi finishing
Data Master Mesin view data reject
Data Master Planning Production
view data lost time melting
View Data Seksi
view data lost time injection
<<include>>
mengelola laporan harian
view data lost time finishing
<<include>>
view status mesin melting
QCL Laporan Melting
view status mesin injection
Laporan Produksi/ Injection
Mengelola data karyawan <<include>> <<include>>
Laporan Finishing
Login
Ganti Password
Gambar V.2 Usecase Diagram Sistem Usulan Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
Penjelasan use case diagram sistem usulan pada seksi die casting di PT Astra Honda Motor adalah sebagai berikut:
L.90
1. Definisi Aktor Pendefinisian aktor pada use case diagram sistem pelaporan produksi usulan pada seksi die casting di PT Astra Honda Motor dapat dilihat pada tabel V.2 berikut: Tabel V.2 Definisi Aktor sistem pelaporan hasil produksi
No. 1
2.
Aktor
Deskripsi
QCL
Melihat data reject untuk ditindaklanjuti masalah atau
(Quality
kerusakan part/ mesin yang ada pada seksi die casting.
Control Line)
Memantau status mesin produksi di lingkungan seksi.
Foreman
Bertanggung jawab atas laporan- laporan yang ada di seksi die casting. Menginput laporan produksi seksi die casting berupa laporan melting, laporan injection/ produksi, dan laporan finishing. Menginput planning production
3
Kepala Seksi
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi die
(kasie)
casting. b. Kasie menerima planning production dari PIC c. Kasie menerima laporan dan mengecek laporan AHMPM serta mengirimkan laporan tersebut ke departemen produksi.
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
2. Definisi Use Case Pendefinisian use case pada sistem pelaporan produksi seksi usulan dapat dilihat sebagai berikut: a. Mengelola data master Berikut adalah use case description mengelola data master :
L.91
Tabel V.3 Definisi use case description mengelola data master
Nama Use Case
Mengelola Data master
Deskripsi Use Case
Use case ini menggambarkan proses pengelolaan data master
Aktor Relationship
Foreman General: data master planning production, dan data master
seksi die casting
mesin. Include: login Normal
Flow a. Foreman melakukan login
Events:
b. Foreman memilih menu Mengelola master. c. Foreman melakukan proses tambah, ubah, hapus.
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
b. Mengelola laporan harian Berikut adalah use case description mengelola laporan harian : Tabel V.4 Definisi use case description mengelola laporan data harian
Nama Use Case
Mengelola laporan harian
Deskripsi Use Case
Use case ini menggambarkan proses pengelolaan laporan
Aktor Relationship
Foreman General: Laporan melting, laporan produksi/ injection,
harian seksi die casting
laporan finishing. Include: Login Normal Events:
Flow a. Foreman melakukan login b. Foreman memilih menu pengelolaan c. Foreman
memilih
pengelolaan(terdiri
dari
submenu laporan
pada
menu
melting,
laporan
produksi/ injection, laporan finishing) d. Foreman melakukan proses tambah, edit, hapus. Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
c. View data seksi Berikut adalah use case view data seksi :
L.92
Tabel V.5 Use Case view data seksi
Nama Use Case Deskripsi
Use
Case
View data seksi Use case ini menggambarkan proses view data yang ada pada seksi die casting. Terdiri dari: view laporan harian melting, view laporan harian produksi/ injection, view laporan produksi finishing, view data reject, view data losstime injection, view data losstime melting, view data losstime finishing, view data status mesin melting, view data status mesin injection.
Aktor
Foreman, QCL, kepala seksi die casting
Relationship:
Include: mengelola laporan harian. General: view laporan harian melting, view laporan harian produksi/ injection, view laporan produksi finishing, view data reject, view data losstime injection, view data losstime melting, view data losstime finishing, view data status mesin melting, view data status mesin injection
Normal
Flow a. User melakukan login
Events:
b. User memilih menu data seksi c. User memilih submenu pada menu view d. User melihat, serta mencetak data pada seksi die casting
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
d. View laporan AHMPM Berikut adalah use case description view laporan AHMPM : Tabel V.6 Definisi use case description view laporan AHMPM
Nama Use Case Deskripsi
View laporan AHMPM
Use Use case ini menggambarkan view laporan AHMPM
Case Aktor
Foreman, kepala seksi die casting
Relationship
extend: Cetak laporan AHMPM, view grafik laporan AHMPM, convert to excel. Include: view data seksi
L.93
Tabel V.6 Definisi use case description view laporan AHMPM (Lanjutan)
Normal Flow Events:
a. User melakukan login b. User memilih menu AHMPM c. User dapat melihat, mencetak laporan, melihat grafik laporan, serta merubah menjadi format laporan excel.
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
e. View mengelola data karyawan Berikut adalah use case description mengelola data karyawan yang terdapat pada tabel V.7 : Tabel V.7 Definisi use case description mengelola data karyawan
Nama Use Case Deskripsi
Mengelola Data Karyawan
Use Use case ini menggambarkan proses pengelolaan data
Case
karyawan maupun mengelola hak akses, yaitu menambah data karyawan, mengubah data karyawan, menghapus data karyawan, dan mengatur hak akses.
Aktor
Kepala seksi die casting
Normal
Flow a.
Kepala seksi melakukan login.
Events:
b.
Kepala seksi memilih data karyawan pada menu.
c.
Kepala seksi melakukan proses tambah, ubah, dan hapus data.
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
f. Login Berikut adalah use case description login user yang terdapat pada tabel V.8: Tabel V.8 Definisi use case description login
Nama Use Case Deskripsi
Login
Use Use case ini menggambarkan proses login sistem
Case Aktor
User
L.94
Tabel V.8 Definisi use case description login (Lanjutan)
Normal
Flow a.
User memasukkan nip.
Events:
b.
User memasukkan password pada menu.
c.
User pilih login.
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
g. Logout Berikut adalah use case description logout user yang terdapat pada tabel V.9: Tabel V.9 Definisi use case description logout
Nama Use Case Deskripsi
Logout
Use Use case ini menggambarkan proses logout sistem
Case Aktor Normal
User Flow a. User pilih nama user
Events:
b. User pilih logout
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
h. Ganti Password Berikut adalah use case description logout ganti password yang terdapat pada tabel V.10: Tabel V.10 Definisi use case Ganti password
Nama Use Case Deskripsi
Ganti Password
Use Use case ini menggambarkan proses ganti password
Case Aktor Normal Events:
User Flow c. User pilih nama user d. User pilih ganti password
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
L.95
5.3.2
Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk menggambarkan aliran kerja tiap use
case pada sistem informasi pelaporan produksi seksi die casting. Berikut adalah activity diagram tiap use case: a. Activity Diagram Proses Login Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika melakukan proses login. Dimana user memasukkan nip(nomor induk karyawan) dan password untuk dapat masuk ke dalam sistem. Jika nip dan password tidak sesuai maka tidak dapat masuk ke dalam sistem. Berikut adalah Gambar V.3 activity diagram proses login: Sistem Informasi Pelaporan Produksi
Form Login
User
Memasukkan nip dan password
validasi nip dan password
tidak valid
valid
Pesan bahwa login berhasil
Menampilkan halaman utama
Gambar V.3 Activity Diagram Proses Login Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
b. Activity Diagram mengolah data master planning production Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika ingin mengolah data master planning production. Dimana foreman dapat menginput, mengedit, dan menghapus data master planning production. Berikut adalah Gambar V.4 activity diagram proses mengolah data master planning:
L.96
SIstem Informasi Pelaporan Produksi
Foreman
Menu Utama
Pilih Menu Data Master
Pilih Submenu planning Menampilkan Data Planning
menginput Data mencari Data
memilih data klik hapus
Data Master Planning bertambah
klik input
Tidak
mengubah data
Data Master Planning berubah Data Master Planning Dihapus
ya
Pesan Data Berhasil Dirubah Pesan Data Berhasil Diubah
Pesan Data Berhasil Dihapus
menampilkan data master planning
ya menu utama
klik menu utama
Gambar V.4 Activity Diagram Proses Mengolah Data Master Planning Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
c. Activity Diagram Mengolah data master mesin Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika ingin mengolah data master mesin seksi die casting. Dimana foreman dapat menginput, mengedit, dan menghapus data master mesin. Berikut adalah Gambar V.5 activity diagram proses mengolah data master mesin:
tidak
L.97
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
Foreman
Menu Utama
Pilih Menu Master
Pilih Submenu mesin Menampilkan Data mesin
Tambah Data
input data Data master mesin bertambah
pilih data
memilih data
pilih data
klik hapus
Tidak
Klik tambah
Data Master mesin berubah
klik ubah data
ubah data
Data master mesin dihapus
ya tidak
Pesan Data Berhasil Dirubah Pesan Data Berhasil Diubah
Pesan Data Berhasil Dihapus
menampilkan data master mesin
selesai
ya menu utama
klik menu utama
Gambar V.5 Activity Diagram Proses Mengolah Data Master Mesin Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
d. Activity Diagram Laporan Harian Melting Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika melakukan pengelolaan laporan harian melting. Foreman menginput, mengedit, serta menghapus laporan harian melting setelah foreman melakukan pengecekan laporan yang diisi oleh operator melting. Berikut adalah Gambar V.6 activity diagram laporan harian melting:
L.98
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
Foreman
Menu Utama
Pilih Menu pengelolaan
Pilih Submenu melting Menampilkan Data melting
Tambah Data
input data Data melting bertambah
pilih data
memilih data
pilih data
klik hapus
Tidak
Klik tambah Data melting berubah
klik ubah data
ubah data
Data melting dihapus
ya tidak
Pesan Data Berhasil Dirubah Pesan Data Berhasil Diubah
Pesan Data Berhasil Dihapus
menampilkan data melting
selesai
ya menu utama
klik menu utama
Gambar V.6 Activity Diagram Laporan Harian Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
e. Activity Diagram Laporan Harian Produksi/ Injection Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika melakukan proses pengelolaan laporan harian produksi. Foreman menginput, mengedit, dan menghapus laporan harian produksi setelah melakukan pengecekan laporan yang diisi oleh operator injection. Berikut adalah Gambar V.7 activity diagram laporan harian produksi/ injection:
L.99
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
Foreman
Menu Utama
Pilih Menu pengelolaan
Pilih Submenu injection Menampilkan Data injection
Tambah Data
input data Data injection bertambah
pilih data
memilih data
pilih data
klik hapus
Tidak
Klik tambah Data injection berubah
klik ubah data
ubah data
Data injection dihapus
ya tidak
Pesan Data Berhasil Dirubah Pesan Data Berhasil Diubah
Pesan Data Berhasil Dihapus
menampilkan data injection
selesai
ya menu utama
klik menu utama
Gambar V.7 Activity Diagram Laporan Harian Produksi/ Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
f. Activity Diagram Laporan Harian Produksi Finishing Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika melakukan proses pengelolaan laporan harian produksi finishing. Foreman menginput, mengedit, menghapus laporan harian produksi setelah melakukan pengecekan laporan yang diisi oleh operator finishing. Berikut adalah Gambar V.8 activity diagram laporan harian produksi finishing:
L.100
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
Foreman
Menu Utama
Pilih Menu pengelolaan
Pilih Submenu finishing Menampilkan Data finishing
Tambah Data
input data Data finishing bertambah
pilih data
memilih data
pilih data
klik hapus
Tidak
Klik tambah Data finishing berubah
klik ubah data
ubah data
Data finishing dihapus
ya tidak
Pesan Data Berhasil Dirubah Pesan Data Berhasil Diubah
Pesan Data Berhasil Dihapus
menampilkan data finishing
selesai
ya menu utama
klik menu utama
Gambar V.8 Activity Diagram Laporan Harian Produksi Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
g. Activity Diagram View laporan harian Melting Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view laporan harian melting. Kepala seksi die casting dan foreman dapat melihat dan mencetak laporan harian melting seksi die casting. Berikut adalah Gambar V.9 activity diagram view laporan harian melting:
L.101
Sitem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
Pilih Menu Data Seksi
Menampilkan data melting
Pilih submenu view data melting cari data pilih data
Cetak data laporan melting Tidak
mencetak data melting Ya
Tidak
selesai
Kembali ke menu Utama Ya
Gambar V.9 Activity Diagram View Laporan Harian Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
h. Activity Diagram View laporan harian Produksi Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view laporan harian produksi. Kepala seksi die casting dan foreman dapat melihat dan mencetak laporan harian produksi seksi die casting. Berikut adalah Gambar V.10 activity diagram view laporan harian produksi:
L.102
Sitem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
Pilih Menu Data Seksi
Menampilkan data injection
Pilih submenu view data injection cari data pilih data
Cetak data laporan injection Tidak
mencetak data injection Ya
Tidak
selesai
Kembali ke menu Utama Ya
Gambar V.10 Activity Diagram View Laporan Harian Produksi Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
i. Activity Diagram View Laporan Harian Finishing Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view laporan harian produksi finishing. Kepala seksi die casting dan foreman dapat melihat dan mencetak laporan harian produksi finishing seksi die casting. Berikut adalah Gambar V.11 activity diagram view laporan harian produksi finishing:
L.103
Sitem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
Pilih Menu Data Seksi
Menampilkan data finishing
Pilih submenu view data finishing cari data pilih data
Cetak data laporan finishing Tidak
mencetak data finishing Ya
Tidak
selesai
Kembali ke menu Utama Ya
Gambar V.11 Activity Diagram View Laporan Harian Produksi Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
j. Activity Diagram View Data Reject Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view data reject seksi die casting. QCL dan foreman dapat melihat, mencetak data reject seksi die casting, dan menindaklanjutinya berdasarkan data tersebut. Berikut adalah Gambar V.12 activity diagram view data reject:
L.104
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
Pilih menu data seksi
menampilkan data reject
pilih submenu view data reject
cari data
pilh data
Laporan dicetak
mencetak data reject
Ya
Tidak proses selesai
Menu Utama
Ya
Gambar V.12 Activity Diagram View Data Reject Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
k. Activity Diagram View Data Losttime Proses Melting Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view data losttime melting seksi die casting. QCL, foreman, dan kepala seksi dapat melihat, mencetak data losttime proses melting seksi die casting, dan menindaklanjutinya berdasarkan data tersebut. Berikut adalah Gambar V.13 activity diagram view data lostime proses melting:
L.105
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
Pilih menu data seksi
menampilkan data losttime melting
pilih submenu view data losttime melting
cari data
pilh data
Laporan dicetak
mencetak data losttime melting
Ya
Tidak proses selesai
Menu Utama
Ya
Gambar V.13 Activity Diagram View Data Lostime Proses Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
l. Activity Diagram View Data Losttime Proses Produksi/ Injection Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view data losttime produksi seksi die casting. QCL, foreman, dan kepala seksi dapat melihat, mencetak data losttime proses produksi/ injection seksi die casting, dan menindaklanjutinya berdasarkan data tersebut. Berikut adalah Gambar V.14 activity diagram view data lostime proses produksi/ injection:
L.106
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
Pilih menu data seksi
menampilkan data losttime injection
pilih submenu view data losttime injection
cari data
pilh data
Laporan dicetak
mencetak data losttime injection
Ya
Tidak proses selesai
Menu Utama
Ya
Gambar V.14 Activity Diagram View Data Lostime Proses Produksi/ Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
m. Activity Diagram View Data Losttime Proses Produksi Finishing Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view data losttime produksi finishing seksi die casting. QCL, foreman, dan kepala seksi dapat melihat, mencetak data losttime proses produksi finishing seksi die casting, dan menindaklanjutinya berdasarkan data tersebut. Berikut adalah Gambar V.15 activity diagram view data lostime proses produksi finishing:
L.107
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
Pilih menu data seksi
menampilkan data losttime finishing
pilih submenu view data losttime finishing
cari data
pilh data
Laporan dicetak
mencetak data losttime finishing
Ya
Tidak proses selesai
Menu Utama
Ya
Gambar V.15 Activity Diagram View Data Lostime Proses Produksi Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
n. Activity Diagram View Data Status Mesin Melting Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view data status mesin melting di seksi die casting. QCL, foreman, dan kepala seksi dapat melihat, mencetak data mengenai
status
mesin
melting
di
seksi
die
casting,
dan
menindaklanjutinya berdasarkan data tersebut. Berikut adalah Gambar V.16 activity diagram view data status mesin melting:
L.108
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
Pilih menu data seksi
menampilkan data status mesin melting
pilih submenu view data status mesin melting
cari data
pilh data
Laporan dicetak
mencetak data status mesin melting
Ya
Tidak proses selesai
Menu Utama
Ya
Gambar V.16 Activity Diagram View Data Status Mesin Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
o. Activity Diagram View Data Status Mesin Injection Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view data status mesin injection di seksi die casting. QCL, foreman, dan kepala seksi dapat melihat, mencetak data mengenai status mesin injection di seksi die casting, dan menindaklanjutinya berdasarkan data tersebut. Berikut adalah Gambar V.17 activity diagram view data status mesin injection:
L.109
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
Pilih menu data seksi
menampilkan data status mesin injection
pilih submenu view data status mesin injection
cari data
pilh data
Laporan dicetak
mencetak data status mesin injection
Ya
Tidak proses selesai
Menu Utama
Ya
Gambar V.17 Activity Diagram View Data Status Mesin Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
p. Activity Diagram View Laporan AHMPM Seksi Die Casting Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih view laporan AHMPM seksi die casting. Kepala seksi die casting dapat melihat laporan, melihat laporan dalam grafik, mencetak laporan, dan mengirim laporan tersebut ke departemen Produksi. Berikut adalah Gambar V.18 activity diagram view laporan AHMPM:
L.110
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
User
Menu utama
AHMPM
Laporan AHMPM
Masukkan Bulan Produksi
Cetak laporan AHMPM
View grafik laporan AHMPM
Convert excel
Tidak Mencetak laporan
Menampilkan Grafik
Convert excel
Proses Selesai
Menu Utama
Ya
Gambar V.18 Activity Diagram View Laporan AHMPM Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
q. Activity Diagram Mengelola Data Karyawan Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika memilih menu Registrasi hak akses. Kepala seksi Die Casting dapat tambah, cari, ubah dan hapus data karyawan. Berikut adalah Gambar V.19 activity diagram mengelola data karyawan:
L.111
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
Kepala Seksi
Menu utama
Pilih menu data karyawan
Tampil data karyawan
Pilih sub menu data karyawan
Tambah data
pilih data
Klik ubah
Data user ditambah
Klik Tambah
Data user dirubah Tidak
klik ubah data
Ya
Pesan berhasil dirubah
Pesan berhasil dihapus
Tampil data user
selesai
Menu utama
Klik hapus
ubah data
Data user dihapus
Pesan berhasil ditambah
pilih data
Ya
Gambar V.19 Activity Diagram Mengelola Data Karyawan Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
Tidak
L.112
r. Activity Diagram Logout Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika user telah selesai menggunakan sistem. Setelah logout maka sistem akan kembali ke form login. Berikut adalah Gambar V.20 activity diagram proses logout: Sistem Informasi Pelaporan Produksi
Menu utama
User
Memilih menu nama user Klik Logout
Tidak
Proses logout
Ya
Kembali form login
Gambar V.20 Activity Diagram Logout Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
s. Activity Diagram Ganti Password Activity diagram berikut ini menjelaskan aktivitas yang dilakukan ketika user ingin mengganti password ke sistem. Berikut adalah Gambar V.21 activity diagram proses logout:
L.113
Sistem Informasi Pelaporan Produksi
menu utama
User
pilih menu user
tampil form ganti password
pilih sub menu ganti password
isi password lama
Tidak
masukkan pasword baru
valid
konfirmasi password baru
Ya
Pesan bahwa login berhasil Menampilkan halaman utama
Gambar V.21 Activity Diagram Ganti Password Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
5.3.3
Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi yang terjadi pada suatu objek
use case diagram ketika melakukan suatu proses tertentu, di mana urutan proses ketika melakukan suatu proses tertentu dapat diketahui dengan melihat gambaran pada diagram. Hubungan yang ada pada gambar di bawah ini adalah proses yang dilakukan oleh sistem ketika melakukan proses yang sesuai dengan suatu objek use case diagram, berikut adalah sequence diagram pada sistem informasi pelaporan produksi seksi die casting:
L.114
a. Sequence Diagram pada Login Sequence diagram login menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses login. Proses ini dilakukan oleh user sebelum masuk ke sistem.
User
Form Login
Database
Menu Utama
1: Input NIP& Password 2: cek validasi () 3: Valid () 4: Tidak Valid()
Gambar V.22 Sequence Diagram Login Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
b. Sequence Diagram Mengelola Data Master Planning Sequence diagram mengelola data master menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses tambah, ubah dan hapus data master planning yang dilakukan oleh foreman. Adapun sequence diagram mengelola data master planning dapat dilihat pada Gambar V.23 sebagai berikut:
L.115
foreman
menu utama
form master planning
form tambah
Form Ubah
database
1: pilih menu master planning 2: form planning() 3: get plann()
4: Tampil data planning ()
5: pilih tambah planning
6: Form tambah ()
7: Input data () 9: pesan berhasil input
8: simpan()
10: Pilih ubah 11: form ubah()
12: Ubah data () 14: pesan berhasil ubah ()
13: edit()
15: pilih hapus 16: hapus() 17: pesan berhasil hapus
Gambar V.23 Sequence Diagram Mengelola Master Planning Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
c. Sequence Diagram Mengelola Data Master Mesin Sequence diagram mengelola data master mesin menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses tambah, ubah dan hapus data master planning yang dilakukan oleh foreman. Adapun sequence diagram mengelola data master mesin dapat dilihat pada Gambar V.24 sebagai berikut:
L.116
foreman
menu utama
form master mesin
form tambah
Form Ubah
database
1: pilih menu master mesin 2: form master mesin () 3: get mesin()
4: Tampil data mesin ()
5: pilih tambah
6: Form tambah ()
7: Input data () 9: pesan berhasil input
8: simpan()
10: Pilih ubah 11: form ubah()
12: Ubah data () 14: pesan berhasil ubah ()
13: edit()
15: pilih hapus 16: hapus() 17: pesan berhasil hapus
Gambar V.24 Sequence Diagram Mengelola Master Mesin Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
d. Sequence Diagram Laporan Harian Melting Sequence diagram mengelola laporan harian melting menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses tambah, ubah dan hapus laporan harian melting yang dilakukan oleh foreman. Adapun sequence diagram laporan harian melting dapat dilihat pada Gambar V.25 sebagai berikut:
L.117
foreman
menu utama
form melting
form tambah
Form Ubah
database
1: pilih menu melting 2: form melting() 3: get melting()
4: Tampil data melting ()
5: pilih tambah
6: Form tambah ()
7: Input data () 9: pesan berhasil input
8: simpan()
10: Pilih ubah 11: form ubah()
12: Ubah data () 14: pesan berhasil ubah ()
13: edit()
15: pilih hapus 16: hapus() 17: pesan berhasil hapus
Gambar V.25 Sequence Diagram Laporan Harian Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
e. Sequence Diagram Laporan Harian Injection Sequence diagram mengelola laporan harian injection menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses tambah, ubah dan hapus laporan harian injection yang dilakukan oleh foreman. Adapun sequence diagram laporan harian injection dapat dilihat pada Gambar V.26 sebagai berikut:
L.118
foreman
menu utama
form injection
form tambah
Form Ubah
database
1: pilih menu injection 2: form injection() 3: get injection()
4: Tampil data injection ()
5: pilih tambah
6: Form tambah ()
7: Input data () 9: pesan berhasil input
8: simpan()
10: Pilih ubah 11: form ubah()
12: Ubah data () 14: pesan berhasil ubah ()
13: edit()
15: pilih hapus 16: hapus() 17: pesan berhasil hapus
Gambar V.26 Sequence Diagram Laporan Harian Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
f. Sequence Diagram Laporan Harian Finishing Sequence diagram mengelola laporan harian finishing menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses tambah, ubah dan hapus laporan harian finishing yang dilakukan oleh foreman. Adapun sequence diagram laporan harian finishing dapat dilihat pada Gambar V.27 sebagai berikut:
L.119
foreman
menu utama
form finishing
form tambah
Form Ubah
database
1: pilih menu finishing 2: form finishing() 3: get finishing ()
4: Tampil data finishing ()
5: pilih tambah
6: Form tambah ()
7: Input data () 9: pesan berhasil input
8: simpan()
10: Pilih ubah 11: form ubah()
12: Ubah data () 14: pesan berhasil ubah ()
13: edit()
15: pilih hapus 16: hapus() 17: pesan berhasil hapus
Gambar V.27 Sequence Diagram Laporan Harian Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
g. Sequence Diagram View Data Laporan Melting Sequence diagram view data laporan melting menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data atau mencetak laporan oleh user. Adapun sequence diagram view data laporan melting dapat dilihat pada Gambar V.28 sebagai berikut:
L.120
user
menu utama
form view melting
database
1: pilih menu view data melting 2: form view melting() 3: get view melting ()
4: Tampil data ()
5: pilih tanggal
6: get view melting ()
7: Tampil data ()
10: Pilih Print
11: Print ()
Gambar V.28 Sequence Diagram View Laporan Harian Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
h. Sequence Diagram View Data Laporan Injection Sequence diagram view data laporan injection menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data atau mencetak laporan oleh user. Adapun sequence diagram view data laporan harian injection dapat dilihat pada Gambar V.29 sebagai berikut:
L.121
user
menu utama
form view injection
database
1: pilih menu view data injection 2: form view injection() 3: get view injection ()
4: Tampil data ()
5: pilih tanggal 6: get view injection ()
7: Tampil data ()
10: Pilih Print
11: Print ()
Gambar V.29 Sequence Diagram View Laporan Harian Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
i. Sequence Diagram View Data Laporan Harian Finishing Sequence diagram view data laporan finishing menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data atau mencetak laporan oleh user. Adapun sequence diagram view data laporan harian finishing dapat dilihat pada Gambar V.30 sebagai berikut:
L.122
user
menu utama
form view finishing
database
1: pilih menu view data finishing 2: form view finishing() 3: get view finishing ()
4: Tampil data ()
5: pilih tanggal 6: get view finishing ()
7: Tampil data ()
10: Pilih Print
11: Print ()
Gambar V.30 Sequence Diagram View Laporan Harian Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
j. Sequence Diagram View Data Reject Sequence diagram view data reject menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data atau mencetak data reject oleh user. Adapun sequence diagram view data reject dapat dilihat pada Gambar V.31 sebagai berikut:
L.123
user
menu utama
form view reject
database
1: pilih menu view data reject 2: form view reject() 3: get view reject ()
4: Tampil data ()
5: pilih tanggal 6: get view reject ()
7: Tampil data ()
10: Pilih Print
11: Print ()
Gambar V.31 Sequence Diagram View Data Reject Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
k. Sequence Diagram View Losttime Melting Sequence diagram view losttime melting menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data atau mencetak data losttime melting oleh user. Adapun sequence diagram view losttime melting dapat dilihat pada Gambar V.32 sebagai berikut:
L.124
user
menu utama
form view losttime melting
database
1: pilih menu view losttime melting 2: form view losttime melting() 3: get view losttime melting ()
4: Tampil data ()
5: pilih tanggal 6: get view losttime melting ()
7: Tampil data ()
10: Pilih Print
11: Print ()
Gambar V.32 Sequence Diagram View Losttime Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
l. Sequence Diagram View Losttime Injection Sequence diagram view losttime injection menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data atau mencetak data losttime injection oleh user. Adapun sequence diagram view losttime injection dapat dilihat pada Gambar V.33 sebagai berikut:
L.125
user
menu utama
form view losttime Injection
database
1: pilih menu view losttime injection 2: form view losttime injection() 3: get view losttime injection ()
4: Tampil data ()
5: pilih tanggal 6: get view losttime injection ()
7: Tampil data ()
10: Pilih Print
11: Print ()
Gambar V.33 Sequence Diagram View Losttime Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
m. Sequence Diagram View Losttime Finishing Sequence diagram view losttime finishing menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data atau mencetak data losttime finishing oleh user. Adapun sequence diagram view losttime finishing dapat dilihat pada Gambar V.34 sebagai berikut:
L.126
user
menu utama
form view losttime finishing
database
1: pilih menu view losttime finishing 2: form view losttime finishing() 3: get view losttime finishing ()
4: Tampil data ()
5: pilih tanggal 6: get view losttime finishing ()
7: Tampil data ()
10: Pilih Print
11: Print ()
Gambar V.34 Sequence Diagram View Losttime Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
n. Sequence Diagram View Mesin Melting Sequence diagram view status mesin melting menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data atau mencetak data status mesin melting oleh user. Adapun sequence diagram view mesin melting dapat dilihat pada Gambar V.35 sebagai berikut:
L.127
user
menu utama
form view status mesin melting
database
1: pilih menu view status mesin melting 2: form view status mesin melting() 3: get view status mesin melting ()
4: Tampil data ()
5: pilih tanggal 6: get view status mesin melting ()
7: Tampil data ()
10: Pilih Print
11: Print ()
Gambar V.35 Sequence Diagram View status mesin melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
o. Sequence Diagram View Status Mesin Injection Sequence diagram view status mesin injection menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data atau mencetak data status mesin injection oleh user. Adapun sequence diagram view mesin injection dapat dilihat pada Gambar V.36 sebagai berikut:
L.128
user
menu utama
form view status mesin injection
database
1: pilih menu view status mesin injection 2: form view status mesin injection() 3: get view status mesin injection ()
4: Tampil data ()
5: pilih tanggal 6: get view status mesin injection ()
7: Tampil data ()
10: Pilih Print
11: Print ()
Gambar V.35 Sequence Diagram View status mesin injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
p. Sequence Diagram View Laporan AHMPM Sequence diagram view laporan AHMPM menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses melihat data, mencetak data, dan konversi ke worksheet oleh kepala seksi. Adapun sequence diagram view laporan AHMPM dapat dilihat pada Gambar V.36 sebagai berikut:
L.129
kepala seksi
menu utama
form view AHMPM
database
1: pilih menu view AHMPM 2: form AHMPM() 3: get AHMPM ()
4: Tampil data ()
5: view grafik
6: view grafik()
7: export to excel
8: export()
9: Pilih Print
10: Print ()
Gambar V.36 Sequence Diagram View Laporan AHMPM Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
q. Sequence Diagram Data Karyawan Sequence diagram data karyawan menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses tambah, ubah dan hapus data karyawan yang dilakukan oleh kepala seksi. Adapun sequence diagram data karyawan dapat dilihat pada Gambar V.37 sebagai berikut:
L.130
Kepala Seksi
menu utama
form Karyawan
form tambah
Form Ubah
database
1: pilih menu data karyawan 2: form karyawan() 3: get karyawan()
4: Tampil data karyawan ()
5: pilih tambah
6: Form tambah ()
7: Input data () 9: pesan berhasil input
8: simpan()
10: Pilih ubah 11: form ubah()
12: Ubah data () 14: pesan berhasil ubah ()
13: edit()
15: pilih hapus 16: hapus() 17: pesan berhasil hapus
Gambar V.37 Sequence Diagram Data Karyawan Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
r. Sequence Diagram Logout Sequence diagram logout menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses logout. Proses ini dilakukan oleh user jika ingin keluar dari sistem/ aplikasi. Adapun sequence diagram logout dapat dilihat pada Gambar V.38 sebagai berikut:
L.131
User
menu Utama
form login
1: pilih user 2: pilih logout 3: login()
Gambar V.38 Sequence Diagram Logout Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
s.
Sequence Ganti Password Sequence diagram ganti password menjelaskan sebuah sequence diagram dalam proses mengganti pasword oleh user.
User
menu Utama
Database
form ganti password
1: pilih ganti password 2: ganti pasword()
3: ganti password() 4: ganti()
Gambar V.39 Sequence Diagram Ganti Password Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
L.132
5.3.4
Class Diagram Class diagram membantu dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu
sistem. Class diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas di dalam model desain dari suatu sistem. Class diagram sistem informasi pelaporan produksi seksi die casting yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar V.40 berikut: injection
master planning +id_planning* +tgl_produksi +kode_part +nama_part +shift +planning
melting +id_melting +id_planning** +tgl_produksi +shift +nip** +kd_mesin** +ingot +scracp +temperatur +using_beim +fluxing +testspectro 1..* +tapping +stock_molten +ganti_thermo +set_burner +tapping_hole 1 +unit_auto +oil_pressure +blower_pressure +plug_burner 1 +lift_charging +jenis_losttime +uraian_losttime +durasi_losttime +tanggal_post +tanggal_update
+Tambah() +Simpan() +Edit() 1 +Cari() +Hapus()
1
1
1..* 1
master mesin +id_mesin +kd_mesin* +nama_mesin 1
+tambah() +simpan() +edit() +cari() +hapus()
1
1
1 finishing
master karyawan 1
+tambah() +simpan() +edit() +cari() +hapus()
Keterangan:
+id_karyawan +nip* +nama +password +akses_level +tanggal
1 1
+tambah() +simpan() +edit() +cari() +hapus()
-Primary Key : * -Foreign Key : **
+id_finishing +id_planning** 1..*+tgl_produksi +nip** +shift 1 +kd_mesin** +planning +kode_part 1 +actual_production +jenis_losttime +uraian_losttime +durasi_losttime +tanggal_post +tanggal_update
+id_injection +kd_planning** +tgl_produksi +nip** +shift +kode_part +kd_mesin** +planning +produksi_q +reject +produksi_in +jenis_reject +jumlah_reject +safety +air +accumulator +temp_oil +cyl_trip +jenis_losttime +uraian_losttime +durasi_losttime +tanggal_post +tanggal_update +tambah() +simpan() +edit() +cari() +hapus()
+tambah() +simpan() +edit() +cari() +hapus()
Gambar V.40 Class Diagram Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
5.3.5 Kamus Data Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore. Berikut adalah kamus data sistem informasi pelaporan produksi seksi die casting:
L.133
1. Spesifikasi Tabel Planning Nama Tabel
: master_planning
Fungsi
: untuk menyimpan data planning production
Tipe
: file data master Tabel V.10 tabel planning
Nama Field
Tipe
Panjang
id_planning
int
11
tgl_produksi
date
-
kode_part
Varchar
7
nama_part
varchar
20
shift
Varchar
7
plannning
int
11
Keterangan Primary Key
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
2. Spesifikasi Tabel Mesin Nama Tabel
: master_mesin
Fungsi
: menyimpan data mesin
Tipe
: file data master Tabel V.11 Tabel Planning
Nama Field
Tipe
Panjang
id_mesin
int
11
kd_mesin
varchar
7
nama_mesin
varchar
20
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
3. Spesifikasi Tabel Karyawan Nama Tabel
: master_karyawan
Fungsi
: menyimpan data karyawan
Tipe
: file data master
Keterangan
Primary Key
L.134
Tabel V.12 Tabel Karyawan
Nama Field
Tipe
Panjang
Id_karyawan
Int
11
Nip
Int
11
nama
varchar
20
Password
varchar
100
Akses level
varchar
10
Tanggal
timestamp
Keterangan
Primary Key
-
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
4. Spesifikasi Tabel Proses Melting Nama Tabel
: melting
Fungsi
: untuk menyimpan data proses kegiatan melting.
Tipe
: file data transaksi. Tabel V.13 Tabel Melting
Nama Field
Tipe
Panjang
Keterangan
id_melting
int
11
Primary Key
id_planning
int
11
Foreign Key
tgl_produksi
date
-
shift
varchar
7
nip
int
11
Foreign Key
kd_mesin
varchar
7
Foreign Key
ingot
float
-
scrap
float
-
temperatur
float
-
using_beim
float
-
fluxing
float
-
testspectro
int
tapping
float
-
stock_molten
float
-
11
L.135
Tabel V.13 Tabel Melting (lanjutan)
Nama Field
Tipe
Panjang
ganti_thermo
char
3
set_burner
int
3
tapping_hole
char
3
unit_auto
char
3
oil_pressure
int
11
blower_pressure
timestamp
-
plug_burner
char
3
lift_charging
char
3
jenis_losttime
varchar
5
uraian_losttime
text
-
durasi_losttime
int
11
tanggal_post
datetime
-
tanggal_update
timestamp
-
Keterangan
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
5. Spesifikasi Tabel Proses Injection Nama Tabel
: injection
Fungsi
: untuk menyimpan data proses kegiatan atau laporan harian produksi injection.
Tipe
: file data transaksi. Tabel V.14 Tabel Injection
Nama Field
Tipe
Panjang
Keterangan
id_injection
int
11
Primary Key
id_planning
int
11
Foreign Key
tgl_produksi
date
-
shift
varchar
7
nip
int
11
Kode_part
varchar
7
Foreign Key
L.136
Tabel V.14 Tabel Injection (lanjutan) Nama Field
Tipe
Panjang
Kd_mesin
Varchar
7
planning
Int
11
produksi_q
int
11
reject
int
11
produksi_in
int
11
jenis_reject
varchar
20
jumlah_reject
int
11
safety
char
3
air
char
3
accumulator
float
-
temp_oil
float
-
cyl_trip
char
3
jenis_losttime
Varchar
5
uraian_losttime
Text
-
durasi_losttime
Int
tanggal_post
datetime
-
tanggal_update
timestamp
-
Keterangan
Foreign Key
11
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
6. Spesifikasi Tabel Proses Finishing Nama Tabel
: finishing
Fungsi
: untuk menyimpan data proses kegiatan atau laporan harian produksi finishing.
Tipe
: file data transaksi.
L.137
Tabel V.15 Tabel finishing
Nama Field
Tipe
Panjang
Keterangan
id_finishing
int
11
Primary Key
id_planning
int
11
Foreign Key
tgl_produksi
date
-
Kd_mesin
varchar
7
Foreign Key
Nip
Int
11
Foreign Key
Shift
Varchar
7
Planning
Int
11
Kode_part
Varchar
7
Actual_production
Int
11
jenis_losttime
Varchar
5
uraian_losttime
Text
-
durasi_losttime
Int
tanggal_post
datetime
-
tanggal_update
timestamp
-
11
Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
5.3.6
Component Diagram Component diagram yang dibuat menggambarkan komponen-komponen
yang saling berhubungan pada aplikasi. Untuk perancangan component diagram dapat dilihat pada gambar V.41 sebagai berikut:
L.138
server
PHP Application Control
web server apache client
View
Model
web browser
Database Server
MySQL
Gambar V.41 Component Diagram Sumber: Hasil Pengolahan Data (2015)
5.3.7
Deployment Diagram Deployment diagram menggambarkan arsitektur fisik dari sistem, seperti
web
server
dan
semua
perangkat
lunak
tambahan
pendukung
untuk
menggambarkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi, seperti yang dapat dilihat pada Gambar V.42 sebagai berikut: server
Web Server Client
component apache
php application
component Model View Controller
web browser
database server
component my sql
Gambar V.42 Deployment Diagram Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
L.139
Berikut adalah penjelasan Gambar V.42 deployment diagram sistem informasi pelaporan produksi seksi die casting: -
Client adalah komputer client yang harus terinstal sebuah browser untuk menjalankan aplikasi sistem informasi pelaporan produksi dan terhubung dengan server.
-
Server aplikasi sistem informasi pelaporan produksi terdiri dari apache, bahasa pemrograman PHP berbasis framework dan database MySQL.
5.3.8
HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) Hierarchy
plus
Input-Process-Output
(HIPO)
digunakan
untuk
mendokumentasikan sebuah struktur yang menggambarkan hubungan antar fungsi dalam program secara hierarkis. HIPO memuat semua modul yang ada dalam sistem beserta nama dan nomornya. Berikut adalah Gambar V.43 perancangan HIPO aplikasi usulan sebagai berikut:
L.140
0.0 Form Login
1.0 Menu Utama
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHMPM
Data Karyawan
Nama User
1.2.1
1.3.1
1.4.1
1.5.1
1.6.1
Laporan Harian Melting
View Data Melting
Laporan Mingguan
Pengelolaan Data
Edit Profile
1.1.1 Planning
1.2.2
1.3.2
Laporan Harian Injection
View Data Injection
1.1.2 Mesin
1.2.3
1.3.3
Laporan Harian Finishing
View Data Finishing
1.4.2
1.6.1
Laporan Bulanan
Logout
1.3.4 View Data Reject 1.3.5 Losttime Melting 1.3.6 Losttime Injection 1.3.7 Losttime Finishing 1.3.8 Losttime Finishing 1.3.9 Losttime Finishing
Gambar V.43 HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output) Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
5.3.9
Flowchart Aplikasi Usulan Flowchart
aplikasi
sistem
informasi
pelaporan
produksi
dapat
menggambarkan alur logika aplikasi usulan yang sebenarnya. Bagian ini juga memperjelas urutan prosedur sistem dan spesifikasi proses. Berikut adalah flowchart aplikasi sistem informasi pelaporan produksi yang diusulkan terdapat pada Gambar V.44:
L.141 Mulai
Input Username & Password Tidak
Login
Valid?
Ya
Menu Utama Tidak
Ya
master
Tidak
Ya
Planning (Tambah, Simpan, Ubah, Hapus, Cari)
Tidak
mesin
Tidak
Laporan harian melting
Ya
Input Laporan harian melting (Tambah, Simpan, Ubah, Hapus, Cari)
Ya
Input Laporan harian injection (Tambah, Simpan, Ubah, Hapus, Cari)
Tidak
Ya
Mesin (Tambah, Simpan, Ubah, Hapus, Cari)
Laporan harian injection
Tidak
View data melting
AHMPM
Tidak
Ya
View data (view data, print data)
Laporan Mingguan
Ya
Tidak
Ya
Laporan mingguan AHMPM (View Laporan, Cetak Laporan)
Data Karyawan
Ya
Level Pengguna (Tambah, Simpan, Ubah, Hapus, Cari)
Tidak
Edit profile
Ya
Ganti Password
Tidak
Tidak Tidak
View data injection
Ya
View data (view data, print data)
Laporan Bulanan
Ya
Laporan Bulanan AHMPM (View Laporan, Cetak Laporan)
View data finishing
Logout Tambah Data Karyawan
Ya
Level Pengguna (Tambah, ) Ya
Ya
View data (view data, print data)
Ya
View data (view data, print data)
Ya
View data (view data, print data)
Ya
View data (view data, print data)
Selesai
Tidak
View data reject
Tidak
Losstime melting Tidak
Losttime injection
Tidak
Nama User
Ya
Tidak
Input Laporan harian finishing (Tambah, Simpan, Ubah, Hapus, Cari)
Data karyawan
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Laporan harian finishing
Data seksi
Ya
Ya
Ya
planning
pengelolaan
Tidak
Tidak Tidak
Losttime finishing
Ya
View data (view data, print data)
Ya
View data (view data, print data)
Ya
View data (view data, print data)
Tidak
Status mesin melting Tidak
Status mesin injection
Tidak
Gambar V.44 Flowchart Program Sistem Informasi Pelaporan Produksi Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
Tidak
L.142
5.3.10 Perancangan Interface Aplikasi Usulan Interface aplikasi yang terdapat pada sistem informasi pelaporan produksi ini berupa rancangan tampilan yang akan dibuat, mulai dari form login hingga ganti password. Perancangan interface aplikasi usulan adalah sebagai berikut: 1. Tampilan Login Form login adalah form yang digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi. Untuk masuk ke dalam aplikasi, pengguna harus memasukkan nip dan password dengan benar. Rancangan form login dapat dilihat pada Gambar V.45. Adapun penjelasan tombol-tombol di form login sebagai berikut: a. Login : Untuk masuk ke dalam sistem.
LOGIN NIP
PASSWORD
LOGIN
Gambar V.45 Rancangan Form Login Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
b. Menu Utama Admin Form menu utama admin adalah tampilan awal pada aplikasi yang berisi enam menu yang masing-masing terdiri dari submenu. Enam menu tersebut adalah Master, Pengelolaan, Data Seksi, AHMPM,
L.143
Data Karyawan dan Nama User. Rancangan menu utama admin dapat dilihat pada Gambar V.46 berikut:
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
AHMPM
Data Karyawan
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
konten
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.46 Rancangan Menu Utama Admin Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
c. Menu Utama Foreman Form menu utama foreman adalah tampilan awal pada aplikasi yang berisi empat menu yang masing-masing terdiri dari submenu. Empat menu tersebut adalah Master, Pengelolaan, Data Seksi dan Nama User. Rancangan menu utama foreman dapat dilihat pada Gambar V.47 berikut:
L.144
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
konten
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.47 Rancangan Menu Utama Foreman Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
d. Menu Utama QCL Form menu utama QCL adalah tampilan awal pada aplikasi yang berisi dua menu yang masing-masing terdiri dari submenu. Dua menu tersebut adalah Data Seksi, Nama User. Rancangan menu utama foreman dapat dilihat pada Gambar V.48 berikut:
L.145
DIE CASTING
HONDA
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
konten
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.48 Rancangan Menu Utama QCL Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
e. Menu Utama Kepala Seksi Form menu utama kepala seksi adalah tampilan awal pada aplikasi yang berisi empat menu yang masing-masing terdiri dari submenu. Empat menu tersebut adalah Data Seksi, AHMPM, Data Karyawan, dan Nama User. Rancangan menu utama kepala seksi dapat dilihat pada Gambar V.49 berikut:
L.146
DIE CASTING
HONDA
Data Seksi
AHMPM
Data Karyawan
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
konten
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.49 Rancangan Menu Utama Kepala Seksi Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
f. Master Planning Form master planning adalah form yang digunakan untuk mengelola data planning production. Rancangan interface dari form data planning production dapat dilihat pada Gambar V.50. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah berguna untuk menambahkan data planning yang baru. b) Tombol ubah berguna untuk mengubah data planning yang sudah ada. c) Tombol hapus berguna untuk menghapus data planning yang sudah ada. d) Fungsi cari berguna untuk mencari data planning yang ada pada database.
L.147
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Tambah Planning Search No
Nama Part
Planning
Tanggal Produksi
Optional
1
K25KZLR
1000
02-04-2015
Ubah | Hapus
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.50 Rancangan Form Planning Production Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
g. Form Tambah Planning Production Form tambah master planning adalah form yang digunakan untuk menambah data planning production. Rancangan interface dari form tambah planning production dapat dilihat pada Gambar V.51. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah planning berguna untuk menambahkan data planning yang baru.
L.148
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Nama Part Kode Part Tanggal Planning Shift Planning
Tambah Planning
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.51 Rancangan Form Tambah Planning Production Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
h. Form Edit Planning Production Form edit master planning adalah form yang digunakan untuk mengubah data planning production. Rancangan interface dari form edit planning production dapat dilihat pada Gambar V.52. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol ubah planning berguna untuk mengubah data planning yang ada. HONDA
Master
Pengelolaan
DIE CASTING Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Nama Part Kode Part Tanggal Planning Shift Planning
Ubah Planning
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.52 Rancangan Form Edit Planning Production Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
L.149
i. Form Master Mesin Form master mesin adalah form yang digunakan untuk mengelola data mesin yang ada di seksi. Rancangan interface dari form data master mesin dapat dilihat pada Gambar V.53 Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah berguna untuk menambahkan data master mesin yang baru. b) Tombol ubah berguna untuk mengubah data mesin yang sudah ada. c) Tombol hapus berguna untuk menghapus data mesin yang sudah ada. d) Fungsi cari berguna untuk mencari data mesin yang ada pada database.
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Tambah Kategori Mesin Search No
Kode Mesin
Nama Mesin
Optional
1
K25KZLR
1000
Ubah | Hapus
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.53 Rancangan Form Master Mesin Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
L.150
j. Form Tambah Master Mesin Form tambah master mesin adalah form yang digunakan untuk menambah data mesin yang ada di seksi. Rancangan interface dari form tambah mesin dapat dilihat pada Gambar V.54 Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah kategori mesin berguna untuk menambahkan data mesin yang baru.
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Kode Mesin Nama Mesin
Tambah Kategori Mesin
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.54 Rancangan Form Tambah Master Mesin Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
k. Form Edit Master Mesin Form edit master mesin adalah form yang digunakan untuk mengubah data mesin. Rancangan interface dari form edit master mesin dapat dilihat pada Gambar V.55 Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol ubah kategori mesin berguna untuk mengubah data kategori mesin yang ada.
L.151
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Kode Mesin Nama Mesin
Ubah Kategori Mesin
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.55 Rancangan Form Edit Master Mesin Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
l. Form Laporan Harian Melting Form laporan harian melting adalah form transaksi yang digunakan untuk mengelola data mengenai laporan harian melting seksi. Rancangan interface dari form transaksi laporan harian melting dapat dilihat pada Gambar V.56 Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah berguna untuk menambahkan data laporan harian melting yang baru. b) Tombol ubah berguna untuk mengubah data laporan harian melting yang sudah ada. c) Tombol hapus berguna untuk menghapus laporan harian melting yang sudah ada. d) Fungsi cari berguna untuk mencari data laporan harian melting yang ada pada database.
L.152
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Tambah Search No
Tanggal Produksi
Kode Mesin
NIP
ingot
scrap
Total molten
Optional
1
28-03-2015
MLT 01
11005
3500kg
1500kg
4997kg
Ubah | Hapus
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.56 Rancangan Form Laporan Harian Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
m. Form Tambah Laporan Harian Melting Form tambah laporan harian melting adalah form transaksi yang digunakan untuk menambah (input) data mengenai laporan harian melting seksi. Rancangan interface dari form tambah laporan harian melting dapat dilihat pada Gambar V.57 Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah data berguna untuk menambahkan data laporan harian melting yang baru.
L.153
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Laporan Harian Melting Tanggal Produksi Kode Mesin NIP Shift Ingot Scrap Temperatur Using Beim Fluxing Test Spectro Tapping Stock Molten
Ganti Thermocouple Set Burner Tapping Hole Unit Automatic Oil Pressure Blower Pressure Plug Burner Lift Charging Jenis Losttime Durasi Losttime Uraian Losttime Tambah Data
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.57 Rancangan Form Tambah Laporan Harian Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
n. Form Edit Laporan Harian Melting Form edit laporan harian melting adalah form transaksi yang digunakan untuk mengubah (edit) data mengenai laporan harian melting seksi. Rancangan interface dari form edit laporan harian melting dapat dilihat pada Gambar V.58 Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol ubah data berguna untuk mengubah data laporan harian melting yang ada.
L.154
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Laporan Harian Melting Tanggal Produksi Kode Mesin NIP Shift Ingot Scrap Temperatur Using Beim Fluxing Test Spectro Tapping Stock Molten
Ganti Thermocouple Set Burner Tapping Hole Unit Automatic Oil Pressure Blower Pressure Plug Burner Lift Charging Jenis Losttime Durasi Losttime Uraian Losttime Ubah Data
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.58 Rancangan Form Edit Laporan Harian Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
o. Form Laporan Harian Produksi/ Injection Form laporan harian produksi/ injection adalah form transaksi yang digunakan untuk mengelola data mengenai laporan harian produksi/ injection. Rancangan interface dari form transaksi laporan harian produksi/ injection dapat dilihat pada Gambar V.59 Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah berguna untuk menambahkan data laporan harian produksi/ injection yang baru. b) Tombol ubah berguna untuk mengubah data laporan harian produksi/ injection yang sudah ada. c) Tombol hapus berguna untuk menghapus laporan harian produksi/ injection yang sudah ada.
L.155
d) Fungsi cari berguna untuk mencari data laporan harian produksi/ injection yang ada pada database.
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Tambah Search No
Tanggal Produksi
Kode Mesin
NIP
Shift
Kode Part
Produksi (Q)
Reject
Produksi (in)
Optional
1
28-03-2015
INJ 01
11006
Shift 1
K25KZLL
987
12
7
Ubah | Hapus
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.59 Rancangan Form Laporan Harian Produksi/ Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
p. Form Tambah Laporan Harian Produksi/ Injection Form tambah laporan harian produksi/ injection adalah form transaksi yang digunakan untuk menambah (input) data mengenai laporan harian produksi/ injection. Rancangan interface dari form tambah laporan harian produksi/ injection dapat dilihat pada Gambar V.60. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah data berguna untuk menambahkan data laporan harian produksi/ injection yang baru.
L.156
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Laporan Harian Injection Tanggal Produksi NIP Shift Kode Part Kode Mesin Planning Produksi Q Reject Produksi In
Jenis Reject Jumlah Reject Safety Air Accumulator Temp Oil Cyl& Trip Jenis Losttime Durasi Losttime Uraian Losttime
Tambah Data
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.60 Rancangan Form Tambah Laporan Harian Produksi/ Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
q. Form Edit Laporan Harian Produksi/ Injection Form edit laporan harian produksi/ injection adalah form transaksi yang digunakan untuk mengubah (edit) data mengenai laporan harian produksi/ injection seksi. Rancangan interface dari form edit laporan harian produksi/ injection dapat dilihat pada Gambar V.61 Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol ubah data berguna untuk mengubah data laporan harian produksi/ injection yang ada.
L.157
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Laporan Harian Injection Tanggal Produksi NIP Shift Kode Part Kode Mesin Planning Produksi Q Reject Produksi In
Jenis Reject Jumlah Reject Safety Air Accumulator Temp Oil Cyl& Trip Jenis Losttime Durasi Losttime Uraian Losttime
Ubah Data
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.61 Rancangan Form Edit Laporan Harian Produksi/ Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
r. Form Laporan Harian Produksi Finishing Form laporan harian produksi finishing adalah form transaksi yang digunakan untuk mengelola data mengenai laporan harian produksi finishing. Rancangan interface dari form transaksi laporan harian produksi finishing dapat dilihat pada Gambar V.62 Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah berguna untuk menambahkan data laporan harian produksi finishing yang baru. b) Tombol ubah berguna untuk mengubah data laporan harian produksi finishing yang sudah ada. c) Tombol hapus berguna untuk menghapus laporan harian produksi finishing yang sudah ada.
L.158
d) Fungsi cari berguna untuk mencari data laporan harian produksi finishing yang ada pada database.
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Tambah Search No
Tanggal Produksi
NIP
Shift
Kode Part
Planning
Actual Production
Optional
1
28-03-2015
12001
Shift 1
K25KZLR
1000
987
Ubah | Hapus
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.62 Rancangan Form Laporan Harian Produksi Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
s. Form Tambah Laporan Harian Produksi Finishing Form tambah laporan harian produksi finishing adalah form transaksi yang digunakan untuk menambah (input) data mengenai laporan harian produksi finishing. Rancangan interface dari form tambah laporan harian produksi finishing dapat dilihat pada Gambar V.63. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah data berguna untuk menambahkan data laporan harian produksi finishing yang baru.
L.159
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Laporan Harian Finishing Tanggal Produksi NIP Shift Kode Part Planning Actual Production Jenis Losttime Durasi Losttime Uraian Losttime
Tambah Data
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.63 Rancangan Form Tambah Laporan Harian Produksi Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
t. Form Edit Laporan Harian Produksi Finishing Form edit laporan harian produksi finishing adalah form transaksi yang digunakan untuk mengubah (edit) data mengenai laporan harian produksi finishing. Rancangan interface dari form edit laporan harian produksi finishing dapat dilihat pada Gambar V.64. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol ubah data berguna untuk mengubah data laporan harian produksi finishing yang ada.
L.160
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Laporan Harian Finishing Tanggal Produksi NIP Shift Kode Part Planning Actual Production Jenis Losttime Durasi Losttime Uraian Losttime
Ubah Data
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.64 Rancangan Form Edit Laporan Harian Produksi Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
u. Form View Data Melting Form View data melting adalah form view yang digunakan untuk melihat data dan mencetak data mengenai laporan harian melting. Rancangan interface dari form view data melting dapat dilihat pada Gambar V.65. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol cetak berguna untuk mencetak data laporan harian melting. b) Fungsi cari berguna untuk mencari data laporan harian melting yang ada pada database. c) Fungsi tanggal berguna untuk mencari data berdasarkan range tanggal yang ada pada database.
L.161
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Cetak -
Tanggal
Search
No
Tanggal Produksi
Kode Mesin
NIP
Nama Karyawan
Shift
Ingot
Scrap
Fluxing
Tapping
Stock Molten
1
28-03-2015
MLT 01
11005
Heru
Shif1
600
400
5
900
100
600
400
5
900
100
Total
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.65 Rancangan Form View Laporan Harian Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
v. Form View Data Injection Form View data injection adalah form view yang digunakan untuk melihat data dan mencetak data mengenai laporan harian produksi/ injection. Rancangan interface dari form view data injection dapat dilihat pada Gambar V.66. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol cetak berguna untuk mencetak data laporan harian produksi/ injection. b) Fungsi cari berguna untuk mencari data laporan harian produksi/ injection yang ada pada database. c) Fungsi tanggal berguna untuk mencari data berdasarkan range tanggal yang ada pada database.
L.162
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Cetak -
Tanggal
Search
N o
Tanggal Produksi
NIP
Nama Karyawan
Shift
Kode Part
Nama Part
Kode Mesin
Nama Mesin
Planning
Produksi (q)
Reject
Produksi (in)
1
28-03-2015
11004
Yanuar S
Shift 1
CYLKZL
Cylinder
INJ 2
Injection
1000
985
15
20
1000
985
15
20
Total
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.66 Rancangan Form View Laporan Harian Produksi/ Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
w. Form View Data Finishing Form View data finishing adalah form view yang digunakan untuk melihat data dan mencetak data mengenai laporan harian produksi finishing. Rancangan interface dari form view data finishing dapat dilihat pada Gambar V.67. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol cetak berguna untuk mencetak data laporan harian produksi finishing. b) Fungsi cari berguna untuk mencari data laporan harian produksi/ finishing yang ada pada database. c) Fungsi tanggal berguna untuk mencari data berdasarkan range tanggal yang ada pada database.
L.163
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Cetak -
Tanggal
Search
No
Tanggal Produksi
NIP
Nama Karyawan
Shift
Kode Part
Planning
Actual Production
1
28-03-2015
12001
Reno H
Shift 3
K25KZLL
1000
987
1000
987
Total
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.67 Rancangan Form View Laporan Harian Produksi Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
x. Form View Data Reject Form View data reject adalah form view yang digunakan untuk melihat data dan mencetak data mengenai reject part di lingkungan produksi seksi. Rancangan interface dari form view data reject dapat dilihat pada Gambar V.68. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol cetak berguna untuk mencetak data reject. b) Fungsi cari berguna untuk mencari data reject yang ada pada database.
L.164
c) Fungsi tanggal berguna untuk mencari data reject berdasarkan range tanggal yang ada pada database.
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Cetak -
Tanggal
Search
No
Tanggal Produksi
Shift
Kode Part
Kode Mesin
Nama Mesin
Jenis Reject
Banyak Reject
1
28-03-2015
Shift 2
K25KZLL
INJ 20
Injection 20
Gompal
5
Total
Tentang AHM
5
Die Casting
Gambar V.68 Rancangan Form View Data Reject Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
y. Form View Data Losttime Proses Melting Form View data losttime proses melting adalah form view yang digunakan untuk melihat data dan mencetak data mengenai losttime pada proses melting. Rancangan interface dari form view losttime proses melting dapat dilihat pada Gambar V.69. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol cetak berguna untuk mencetak data losttime proses melting. b) Fungsi cari berguna untuk mencari data losttime melting yang ada pada database. c) Fungsi tanggal berguna untuk mencari data losttime melting berdasarkan range tanggal yang ada pada database.
L.165
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Cetak -
Tanggal No
Tanggal Produksi
Kode Mesin
Nama Mesin
Shift
Jenis Losttime
1
28-03-2015
MLT 1
MELTING 1
Shift 1
Lift Putus
Search Uraian Losttime Perbaikan Lift Charging
Total
Tentang AHM
Durasi Losttime 280 menit
280 menit
Die Casting
Gambar V.69 Rancangan Form View Data Losttime Proses Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
z. Form View Data Losttime Proses Injection Form View data losttime proses injection adalah form view yang digunakan untuk melihat data dan mencetak data mengenai losttime pada proses injection. Rancangan interface dari form view losttime proses injection dapat dilihat pada Gambar V.70. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol cetak berguna untuk mencetak data losttime proses injection. b) Fungsi cari berguna untuk mencari data losttime injection yang ada pada database. c) Fungsi tanggal berguna untuk mencari data losttime injection berdasarkan range tanggal yang ada pada database.
L.166
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Cetak -
Tanggal
Search
No
Tanggal Produksi
Kode Mesin
Nama Mesin
Shift
Jenis Losttime
Uraian Losttime
1
28-03-2015
INJ 18
Injection 18
Shift 1
Pin Rusak
Ganti Pin Dies
Total
Tentang AHM
Durasi Losttime 120 menit
120 menit
Die Casting
Gambar V.70 Rancangan Form View Data Losttime Proses Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
aa. Form View Data Losttime Proses Finishing Form View data losttime proses finishing adalah form view yang digunakan untuk melihat data dan mencetak data mengenai losttime pada proses finishing. Rancangan interface dari form view losttime proses finishing dapat dilihat pada Gambar V.71. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol cetak berguna untuk mencetak data losttime proses finishing. b) Fungsi cari berguna untuk mencari data losttime finishing yang ada pada database. c) Fungsi tanggal berguna untuk mencari data losttime finishing berdasarkan range tanggal yang ada pada database.
L.167
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Cetak -
Tanggal
Search
No
Tanggal Produksi
Kode Mesin
Nama Mesin
Shift
Jenis Losttime
Uraian Losttime
1
28-03-2015
Grd 1
Gerindra 1
Shift 1
Gerindra Halus
Ganti Ring Master
Total
Tentang AHM
Durasi Losttime 10 menit
10 menit
Die Casting
Gambar V.71 Rancangan Form View Data Losttime Proses Finishing Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
a.b Form View Data Status Mesin Melting Form View data status mesin melting adalah form view yang digunakan untuk melihat data dan mencetak data mengenai kondisi atau status mesin melting. Rancangan interface dari form view status mesin melting dapat dilihat pada Gambar V.72. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol cetak berguna untuk mencetak data status mesin melting. b) Fungsi cari berguna untuk mencari data status mesin melting yang ada pada database. c) Fungsi tanggal berguna untuk mencari data status mesin melting berdasarkan range tanggal yang ada pada database.
L.168
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Cetak Tanggal No 1
Tanggal Produksi 28-03-2015
Tentang AHM
Kode Mesin Grd 1
Shift Shift 1
Tempe ratur 10
Using Beim 10
-
Ganti Set Tapping Thermocou Burner Hole ple Yes 80 80
Search Unit Auto Yes
Oil Pressur e 543
Blower Pressur e Yes
Lift Plug Chargin Burner g Yes Yes
Die Casting
Gambar V.72 Rancangan Form View Data status Mesin Melting Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
a.c Form View Data Status Mesin Injection Form View data status mesin injection adalah form view yang digunakan untuk melihat data dan mencetak data mengenai kondisi atau status mesin injection. Rancangan interface dari form view status mesin injection dapat dilihat pada Gambar V.73. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol cetak berguna untuk mencetak data status mesin injection. b) Fungsi cari berguna untuk mencari data status mesin injection yang ada pada database. c) Fungsi tanggal berguna untuk mencari data status mesin injection berdasarkan range tanggal yang ada pada database.
L.169
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Cetak Tanggal
-
Search
No
Tanggal Produksi
Shift
Kode Mesin
Nama Mesin
Safety
Air
Accumulator
1
28-03-2015
Shift 2
INJ 2
Injection 2
Yes
No
100
Tentang AHM
Temperatur Oil 10
Cylinder Trip Yes
Die Casting
Gambar V.73 Rancangan Form View Data status Mesin Injection Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
a.d Form Laporan Mingguan AHMPM (Q) Form laporan mingguan AHMPM adalah form laporan yang digunakan sebagai laporan seksi die casting kepada departemen produksi. Rancangan interface dari form laporan mingguan AHMPM dapat dilihat pada Gambar V.74. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol print berguna untuk mencetak data laporan mngguan AHMPM. b) Tombol export to pdf berguna untuk menjadikan hasil laporan berupa pdf. c) Tombol export to excel berguna untuk menjadikan hasil laporan berupa worksheet. Agar dapat di import ke sistem AHMPM
L.170
Data Seksi
AHM
DIE CASTING
HONDA
AHMPM
Data Karyawan
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
AHMPM (Q)
No
Tanggal Produksi
1
20-03-2015
2
21-03-2015
3
22-03-2015
4
23-03-2015
5
24-03-2015
6
25-03-2015
7
26-03-2015
Actual Production
Reject
Intern Reject Rate
Print Export to Pdf
Accumulation
Tentang AHM
Export to Excel
Die Casting
Gambar V.74 Rancangan Form Laporan Mingguan AHMPM Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
a.e Form Laporan Bulanan AHMPM (Q) Form laporan bulanan AHMPM adalah form laporan yang digunakan sebagai laporan seksi die casting kepada departemen produksi. Rancangan interface dari form laporan bulanan AHMPM dapat dilihat pada Gambar V.75. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol print berguna untuk mencetak laporan bulanan AHMPM. b) Tombol export to pdf berguna untuk menjadikan hasil laporan berupa pdf.
L.171
c) Tombol export to excel berguna untuk menjadikan hasil laporan berupa worksheet. Agar dapat di import ke sistem AHMPM
HONDA
Data Seksi
AHMPM
DIE CASTING Data Karyawan
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
AHMPM (Q)
No
Tanggal Produksi
1
20-03-2015
2
21-03-2015
3
22-03-2015
4
23-03-2015
5
24-03-2015
6
25-03-2015
7
26-03-2015
8
26-03-2015
9
26-03-2015
Actual Production
Reject
Intern Reject Rate
Print Export to Pdf Export to Excel
Accumulation
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.75 Rancangan Form Laporan Bulanan AHMPM Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
a.f Form Data Karyawan Form data karyawan adalah form yang digunakan untuk mengelola data karyawan dan mengelola user sistem. Rancangan interface dari form data karyawan dapat dilihat pada Gambar V.76. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol tambah user berguna untuk menambah data karyawan yang baru. b) Tombol Ubah berguna untuk mengubah data karyawan yang ada.
L.172
c) Tombol hapus berguna untuk menghapus data karyawan/ user yang ada. d) Fungsi cari berguna untuk mencari data karyawan pada database.
DIE CASTING
HONDA
Data Seksi
AHMPM
Data Karyawan
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Tambah User Search No
Nama
NIP
Password
Level Akses
Optional
1
Dika
1101
Bgaeu423423hfbhsdfrewr
Admin
Ubah | Hapus
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.76 Rancangan Form Data Karyawan Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
a.g Form Tambah Data Karyawan Form tambah data karyawan adalah form yang digunakan untuk menambah (input) data karyawan/ user sistem. Rancangan interface dari form tambah data karyawan dapat dilihat pada Gambar V.77. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini:
L.173
a) Tombol tambah user berguna untuk menambah data karyawan yang baru.
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
AHMPM
Data Karyawan
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Nama NIP Akses Level Password
Tambah User
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.77 Rancangan Form Tambah Data Karyawan Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
a.h Form Edit Data Karyawan Form edit data karyawan adalah form yang digunakan untuk mengubah (edit) data karyawan/ user sistem. Rancangan interface dari form edit data karyawan dapat dilihat pada Gambar V.78. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol Ubah user berguna untuk mengubah (edit) data karyawan yang ada.
L.174
Master
AHM
DIE CASTING
HONDA
Pengelolaan
Data Seksi
AHMPM
Data Karyawan
PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
Nama NIP Akses Level Password
Ubah User
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.78 Rancangan Form Tambah Data Karyawan Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
a.i Form Ganti Password Form ganti password adalah form yang digunakan untuk mengganti password user sistem. Rancangan interface dari form ganti password dapat dilihat pada Gambar V.79. Berikut penjelasan penggunaan pada form ini: a) Tombol ganti password berguna untuk mengganti password user sistem.
DIE CASTING
HONDA
Master
Pengelolaan
Data Seksi
AHMPM
Data Karyawan
Nama NIP Password Lama Password Baru Verifikasi Password
Ganti Password
Tentang AHM
Die Casting
Gambar V.79 Rancangan Form Ganti Password Sumber: Hasil Analisis Data (2015)
AHM PT.ASTRA HONDA MOTOR
Nama User
L.175
5.4
Implementasi Sistem Pengkodean aplikasi dalam tahap ini dibuat setelah rancang bangun
interface selesai dibuat dengan menggunakan Adobe Dreamweaver CS6 dan Notepad ++ kemudian tiap interface berisikan kode program agar program dapat dijalankan sesuai dengan fungsinya. Untuk mendukung kebutuhan implementasi sistem perlu adanya dukungan sistem komputer yang memadai, baik dari segi hardware dan software. Adapun spesifikasinya sebagai berikut: 1. Kebutuhan Hardware a. Processor
: Minimal Dual Core.
b. RAM
: Minimal RAM 512 MB.
c. Harddisk
: Minimal Harddisk 80 GB.
d. Printer
: Sebagai media pencetakan dokumen.
e. Terhubung jaringan Local Area Networking (LAN) antar komputer atau Wifi sebagai penghubung jaringan. 2. Kebutuhan Software a. Sistem Operasi
: Microsoft Windows 7
b. Web Server
: Apache
c. Database Server
: MySQL versi 5.6.21
d. Bahasa Pemrograman
: PHP versi 5.5.19
e. Web Browser
: Mozilla firefox, Google Chrome
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang telah
dilakukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dengan penggunaan aplikasi sistem pelaporan produksi seksi die casting ini mampu meningkatkan efisiensi dalam pembuatan laporan produksi maupun kebutuhan data seksi die casting sehingga informasi yang dihasilkan pun bermanfaat dan mudah di pahami oleh karyawan seksi die casting. 2. Aplikasi ini mampu mengakomodasikan serta mampu mendokumentasikan dengan baik bentuk- bentuk informasi yang ada di seksi lingkungan seksi die casting sehingga mampu menghasilkan informasi secara detail di setiap proses di lingkungan seksi dan mampu menekan tingkat risiko kehilangan atau kerusakan data.
6.1
Saran Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan sistem informasi
pelaporan produksi ini selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Untuk penerapan sistem baru terhadap sistem lama, sebaiknya dilakukan secara bertahap dan diperlukan sosialisasi kepada bagian-bagian yang terkait yang akan menggunakan sistem baru ini. 2. Sebaiknya dilakukan pemeliharaan terhadap aplikasi sistem pelaporan produksi secara berkala, sehingga aplikasi tersebut dapat berjalan dengan baik.
L.177
3. Diharapkan PT. Astra Honda Motor mengembangkan aplikasi ini sebagai aplikasi pendukung sistem AHMPM sehingga mampu meningkatkan efisiensi dalam pembuatan laporan di lingkup seksi di departemen produksi. 4. Diharapkan bagi pembaca tugas akhir ini dapat membuat sistem informasi pelaporan produksi menjadi sistem yang lebih luas dengan menambah fungsi otoritas user, sehingga user tidak perlu melakukan pengkodean dalam menentukan akses user.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2000. Profile book Die Casting PT Astra Honda Motor. Anhar.2010. PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta: PT TransMedia Basuki, Awan.2014. Proyek Membangun Website Berbasis PHP Dengan Codeigniter. Yogyakarta: Lokomedia Bunafit Nugroho. (2008), Aplikasi Pemrograman Web Dinamis Dengan PHP dan MySQL, Gava Media, Yogyakarta. Jogiyanto, H. M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Kadir, Abdul. 2008. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Keraf. 2001. Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Kanisius McLeod, R. J, & Scholl, G. 2011. Sistem Informasi Manajemen Edisi 9. Jakarta: PT Indeks Partadiredja. 1985. Pengantar Ekonomika. Yogyakarta: BPFE- UGM. Rosa, A.S, & Shalahuddin, M. 2014. Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Cetakan Kedua. Bandung: Modula. Saputra, A. 2011. Trik Kolaborasi Codeigniter dan JQUERY. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Lokomedia Sutabri, Tata. (2004). Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
LAMPIRAN
//model class Simple_auth { // SET SUPER GLOBAL var $CI = NULL; public function __construct() { $this->CI =& get_instance(); } public function login($nip, $password) { // Query untuk pencocokan data $query = $this->CI->db->get_where('master_karyawan', array( â&#x20AC;&#x2DC;nip' => $nip, â&#x20AC;&#x2DC;password' =>sha1($password) )); // Jika ada hasilnya if($query->num_rows() == 1) { $row = $this->CI->db->query('SELECT * FROM master_karyawan where nip = "'.$nip.'"'); $admin = $row->row(); $id = $admin->id_karyawan; $nama = $row->nama; // $_SESSION['username'] = $username; $this->CI->session->set_userdata('nip', $nip); $this->CI->session->set_userdata('nama', $nama); $this->CI->session->set_userdata('id_login', uniqid(rand())); $this->CI->session->set_userdata('id', $id); // Kalau benar di redirect redirect(base_url().'dashboard');//controler dashboard }else{ $this->CI->session->set_flashdata('failed_login','Oopss.. Username/password salah'); redirect(base_url().'login'); } return false; } //pengecekan masuk sebagai user public function cek_login() { if($this->CI->session->userdata('nip') == '') { redirect(base_url().'login/');
L.2
} } // Logout public function logout($redirect) { $this->CI->session->unset_userdata('nip'); $this->CI->session->unset_userdata('nama'); $this->CI->session->unset_userdata('id_login'); $this->CI->session->unset_userdata('id'); $this->CI->session->set_flashdata('logout_success','Terimakasih, Anda berhasil logout'); redirect(base_url().'login'); } }
//controller <?php if (!defined('BASEPATH')) exit ('no direct here'); class Login extends CI_Controller{ public function index(){ $valid = $this->form_validation; $username = $this->input->post('nip'); $password = $this->input->post('password'); $valid->set_rules('nip','Username/NIP','required|trim|xxs_clean'); $valid->set_rules('password','Password','required|trim|xxs_clean'); if($valid->run()){ $this->simple_auth>login($username,$password,base_url().'dashboard',base_url().'login'); } $data = array('title'=> 'login'); $this ->load->view('admin/login',$data); } public function logout(){ $this->session->set_flashdata('sukses','anda berhasil logout'); $this->simple_auth->logout(base_url().'login'); }
L.3
} //view <body> <div class="login"> <h4> Login Administrator</h4> <form action="<?php base_url();?>login" method="post"> <div class="myform"> <label>NIP</label> <input type="text" name="nip" placeholder="nip"> </div> <div class="myform"> <label>Password</label> <input type="password" name="password" placeholder="Password"> </div> <div class="myform"> <input type="submit" name="submit" value="Login" class="btn btnprimary"> </div> </form> </div> <!-- link assets --> <script src="<?php echo base_url ();?>assets/js/jquery-1.10.2.min.js"></script> <script src="<?php echo base_url ();?>assets/js/bootstrap.min.js"></script> <script src="<?php echo base_url ();?>assets/js/bootswatch.js"></script> <script type="text/javascript"> /* <![CDATA[ */ (function(){try{var s,a,i,j,r,c,l=document.getElementsByTagName("a"),t=document.createElement("t extarea");for(i=0;l.lengthi;i++){try{a=l[i].getAttribute("href");if(a&&a.indexOf("/cdn-cgi/l/emailprotection") > -1 && (a.length > 28)){s='';j=27+ 1 + a.indexOf("/cdn-cgi/l/emailprotection");if (a.length > j) {r=parseInt(a.substr(j,2),16);for(j+=2;a.length>j&&a.substr(j,1)!='X';j+=2){c=par seInt(a.substr(j,2),16)^r;s+=String.fromCharCode(c);}j+=1;s+=a.substr(j,a.lengthj);}t.innerHTML=s.replace(/</g,"&lt;").replace(/>/g,"&gt;");l[i].setAttribute("href ","mailto:"+t.value);}}catch(e){}}}catch(e){}})(); /* ]]> */ </script>
L.4
//Interface proses login
//sukses login