Majalah Defender Edisi 22

Page 1

DEFENDER NEWS : ANGGOTA KOPASSUS DIBEKALI HUKUM HAM DAN HUMANITER INTERNASIONAL

N A I S E N O IND AIR FORCE

YONIF 315 GARUDA

AIRBORNE DIVISION SCREAMING EAGLE

PROMINENT

HIDEKI

TOJO

TAHUN 2 EDISI 22

AGUSTUS 2007

P.Jawa Rp.15.000,-

ST 101

Luar P.Jawa Rp.16.000




Cover Story - Hal 14 Pasukan Khusus Batalyon Infanteri 315 dalam aksinya pengamanan VIP Foto : Edi T DEFENDER

Stiker Lambang Pasukan Khusus Inggris SAS

NO.22


AGUSTUS 2007

Hal 27

Hal 30

Hal 38

F E A T U R E S THE LEGEND - 101st AIRBORNE DIVISION 101st Airborne Division dengan julukan “Screaming Eagles” ini merupakan pasukan lintas udara elite di AD AS yang dilatih khusus untuk operasi tempur udara. Selama perang Vietnam, Airborne 101 ditunjuk sebagai divisi airmobile dan kemudian sebagai divisi tempur udara.

Pasukan Khusus Batalyon Infanteri 315/Garuda melakukan perlindungan VVIP membentuk formasi benteng yang melindungi personil VVIP tersebut.

OTHERS 6 18 51 52 53 57

In And Out Human Review Astrology Defender News Military Jokes

8

ARMY PROFILE - Batalyon Infanteri 315/Garuda Batalyon Infanteri 315 dalam sejarah perkembangannya memiliki satuan peleton khusus yang bertugas untuk pengamanan VVIP di wilayah Korem 061 Suryakencana, Bogor, Jawa Barat.

14

BROTHERHOOD - TNI Angkatan Udara Lahir di tengah kancah revolusi, TNI AU kerap alami masa jaya berseling terpaan prahara namun ia tetap dapat eksis. Puluhan jenis pesawat tempur pernah dioperasikan. Butuh kerja keras semua pihak untuk pulihkan kekuatannya.

20

PROMINENT - Hideki Tojo Hideki Tojo (30 Desember 1884 – 23 Desember 1948) dengan nama panggilan Razor (Kamisori) adalah seorang Jenderal Tentara Penjajahan Jepang dan Perdana Menteri Jepang ke 40 ketika pemerintahan Jepang berbentuk Kerajaan.

28

WAR - Perang Kemerdekaan Sebagai usaha mempertahankan wilayah dan kedaulatan RI setelah Proklamasi 1945 terhadap upaya Belanda yang ingin merebut dan menjajah kembali. Sebutan lain untuk Perang Kemerdekaan adalah Agresi Militer Belanda, karena Belanda menggunakan kekuatan militernya untuk menyerang kedudukan RI terutama di kota-kota besar yang strategis dan daerah yang mempunyai potensi ekonomis.

32

TECHNOLOGY -LEOPARD 2 Main Battle Tank Leopard 2 merupakan tank tempur yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei AG (sekarang Krauss-Maffei Wegmann/ KMW), Munchen, Jerman sebagai pengganti Leopard 1.Leopard 1 pertama kali diproduksi pada 1963 oleh Krauss-Maffei untuk Departemen Pertahanan Jerman.

36

MILITARY EVENT - PORAD

42

Pekan Olah Raga Angkatan Darat (PORAD) V tahun 2007 secara resmi telah dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Djoko Santoso di lapangan Brigif 15 Kujang II Kodam III/Siliwangi Kebun Rumput Cimahi,

ARMY LIFESTYLE - Rock Climbing

Kegiatan mendaki gunung ini mulai dilakukan manusia sejak berabadabad yang lalu, ketika manusia harus melintasi bukit-bukit atau pegunungan baik untuk melakukan peperangan atau pun ketika melakukan tuntutan hidupnya.

46


INANDOUT

Salam Redaksi

Penerbit PT Strata Pesan Cakti Pimpinan Wibawanto Nugroho M.A Manajer Usaha Aryo Priyo Hutomo SE. Pemimpin Redaksi James W. Sondakh S.Sos Wakil Pemimpin Redaksi Drs. N. Ertoto Redaktur Pelaksana Setio Hutomo Staf Redaksi Rini Utami Santoso Purwoadi Didiek Yulianto Hr. Pujiastuti Redaktur Foto Edi Triyono Creative Design Hariyandi Rizal S.Kom Iklan & Promosi Prasetyo Harnoko Tjiptonohadi Sirkulasi & Distribusi Yayan Herdiana Tedi Alamat Redaksi Kartika Media Centre Jl. Abdul Rahman Saleh I No.48 Jakarta Pusat Tlp. (021) 71029461, 70663554 Fax. (021) 3500 317 E-mail redaksi@defender-online.com Web Site www.defender-online.com Percetakan Strata Komunikasi Isi diluar tanggung jawab percetakan Redaksi menerima sumbangan naskah ceritera mengenai seputar kemiliteran. Naskah diketik dua spasi maximum empat halaman disertai foto/gambar dan saran Untuk surat pembaca dapat mengirimkanya melalui alamat email kami atau dapat di fax pada nomor yang tertera diatas

ISSN 1907-0934

I

su separatisme belakangan kembali mencuat. Tak ada yang menyangka dalam kunjungannya ke Ambon, Maluku, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disuguhi tarian Cakalele versi kelompok Republik Maluku Selatan (RMS).

Hanya selang beberapa hari, aksi pengibaran bendera Bintang Kejora dalam Kongres Dewan Adat Papua (DAP), bahkan dalam bentuk yang lain mantan aktivis dan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) meresmikan gedung partai GAM yang akan dideklarasikan pada Agustus mendatang. Beberapa fenomena itu, seakan menyadarkan kita bahwa gerakan separatisme memang tidak akan pernah mati, namun hanya tertidur sejenak. Dimanapun, di negeri-negeri dalam jagad ini, separatisme selalu ada dalam bentuk dan modus beragam. Khusus di Indonesia, separatisme lebih dipicu karena rasa ketidakadilan yang ada di beberapa daerah seperti Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Maluku dan Papua. Kesenjangan sosial ekonomi antara pusat dan daerah, mau tak mau harus diakui sebagai faktor utama. Tak mudah memang meredam separatisme, tetapi bukan berarti tidak ada jalan. Pemerintah dan juga komponen bangsa lainnya dapat turut andil menekan aksi separatisme, salah satunya dengan menciptakan kesejahteraan yang memadai bagi orang-orang yang merasa termarjinalkan. Bagaimana pun bukan lagi jamannya untuk mengedepankan cara-cara represif dalam menghadapi separatisme, kecuali jika gerakan itu sudah mengarah pada pemberontakan bersenjata. Keamanan yang persuasif, harus diterapkan terlebih dulu terutama di daerah-daerah rawan seperti NAD, Ambon dan Papua tanpa mengabaikan kewaspadaan tidak hanya dari aparat keamanan tetapi juga semua pihak termasuk masyarakat bersangkutan. Separatisme, bagaimana pun tidak semata-mata masalah pemberontakan bersenjata, tetapi lebih dari itu yakni adanya rasa ketidakadilan, intrik politik di kalangan para elit sendiri apalagi kini musimnya pemilihan kepala daerah. Apapun bisa dimainkan, dimanipulasi atau direkayasa untuk mencapai kepetingan pribadi, kelompok atau pihak tertentu. Karenanya dibutuhkan kerjasama, kepedulian dari semua pihak untuk meredam aksi separatisme. Pembaca yang budiman, mulai edisi Agustus ini, DEFENDER memperkenalkan rubrik baru yaitu Brotherhood yang isinya membahas profil satuan yang berada di jajaran TNI AU dan TNI AL, Paspampres serta POLRI. Rubrik ini ditampilkan tak lain untuk menambah kepuasan pembaca. Khusus untuk rubrik Special Force akan bergantian dengan The Legend yang akan mengulas tentang satuan yang sudah melegenda di dunia. Selamat membaca.<


KRITIK & SARAN Kami mengundang para pembaca untuk memberikan komentar, saran dan kritikan baik mengenai redaksi maupun tampilan dalam penyajiannya. Untuk itu kirimkan komentar, saran dan kritikan anda kealamat email kami di redaksi@defenderonline.com, fax ke nomor (021) 3500317 attn/to Defender atau dapat juga mengirimkanya via SMS di nomor 021-71029461. Jangan lupa untuk menyertakan nama Anda.

YONIF 731 KABARESSY Halo DEFENDER, Saya pelanggan dari Ambon ingin DEFENDER mengulas profil tentang BATALYON INFANTERI 731 KABARESSY KODAM XVI Pattimura dimana Darma Bakti sangat besar dan mulya terlibat dalam berbagai operasi serta prestasi baik pada waktu krisis SARA. Di Maluku satuan ini merupakan satu-satunya satuan yang tidak terkontaminasi tidak pecah tetapi netral dalam melaksanakan Tugas PAM Nonstop selama 4 tahun Alex Tumapahn via SMS

Defender akan mengulas semua satuan yang ada di seluruh jajaran Angkatan Darat. Semua akan diulas secara bergantian. Kita tunggu tanggal mainnya..

CAMOUFLAGE HALLO senang juga deh ada tambahan referesi buat kita para militeri mania tapi saya ada usul neh, kalo bisa ada ulasan khusus mengenai ragam Camouflage dari semua negara baik yang OLDIES maupun yang future, soalnya militerkan identik sama camo terus juga kalo bisa bahasan mengenai seragam dan atribut jadi dibuat para airsofter jadi legih gampang un/ reenagmentna BTW DEFENDERkan udah beberapa bulan ini kami yang di Aceh dapetnya tapi Keep on the good work. Yudistira via SMS Mulai saat ini DEFENDER sudah banyak memperbaiki isi, sekarang rubrik-baru akan anda dapat secara bergantian di majalah DEFENDER…Rubrik yang mengulas perang atau operasi akan tampil secara bergantian guna menambah ilmu di bidang kemiliteran.. Saran anda kami terima. Terima kasih.

MATRA LAINNYA

KEGIATAN OLAH RAGA

Sebagai pelanggan DEFENDER… Saya hanya menyarankan kalau bisa DEFENDER juga mengulas TNI dari Matra Laut dan Udara seperti Marinir, Kopaska, Paskhas dll. Agar DEFENDER makin dicintai tidak hanya oleh rekan dari TNI AD saja. Jaya selalu DEFENDER.. Siswadi via SMS

Hi DEFENDER. Saya penggemar anda. Tolong dimuat ulasan untuk DEFENDER. liputan AIRSOFTGUN termasuk tempat 2 penjualan airsoftgun (AEG) di Jakarta dan Bandung. Karena belum ada media yang membahas airsoftgun dengan detail. Sukses untuk DEFENDER. George M Bachtera via SMS

Mulai edisi Agustus 2007 ini di Rubrik Brotherhood DEFENDER mengulas jajaran TNI AU, TNI AL, POLRI,PASPAMPRES secara bergantian. Semua ini untuk memuaskan para penggemar dan pembaca DEFENDER.

Terima kasih.Informasi lengkap tentang airsofgun bisa anda liat web site karena memang olahraga ini sampai sekarang belum ada induk organisasinya di KONI.

BTR, FH2000, RAPIER

YONARHANUD 10

Salam Dasyat untuk DEFENDER 1. Tolong tulis artikel profil alutsista beserta spesifikasinya, dan di kesatuan mana di TNI yg menggunakannya. 2. Bagaimana dengan pasukan khusus yang ada di matra lain, Contoh: BRAVO nya TNI-AU. DENJAKA, KOPASKA, TAIFI nya TNI-AL. Beserta alutsista yang digunakannya. 3. Struktur organisasi pasukan khusus TNI, dari tingkat regu, peleton, kompi. Salam sukses dan jaya terus untuk DEFENDER. Salam hormat. Priyo via SMS Terima kasih anda menjadi pelanggan setia DEFENDER. - Pada DEFENDER edisi lalu sudah pernah mengangkat beberapa alutsista di rubrik teknologi, contohnya senapan serbu SS1, CHETAAH, Helikopter MI-35. Tunggu saja, Kami akan mengulas tentang P2 Komando, Ranpur khusus untuk pasukan khusus. - Mulai Agustus 2007 ini rubrik Brotherhood akan mengulas permintaan anda tentang info satuan di matra selain darat. - Struktur organisasi akan kami usahakan untuk diulas. Mungkin anda bisa membuka www.tniad.mil.id. Terima kasih.

FOTO EKSKLUSIF Halo DEFENDER! Saya pelanggan setiamu dari KALBAR mohon setiap menampilkan profil kesatuan juga disertakan foto eksklusif tentang persenjataannya serta karakteristik dari senjata tersebut. Sukses buat DEFENDER Delmir Azhar via SMS Terima kasih atas dukungannya. Kami tampung sarannya, akan kami usahakan menampilkan foto dan info terbaik dalaqm DEFENDER.

Salam DEFENDER Saya penggemar majalah ini saya mau tanya pernah tidak mengulas tentang Yon ARHANUD 10, Kalo pernah di edisi berapa dan tolong bahas jg tentang yon ajenrem 043/ Gatam. Ari via SMS Terima kasih anda menjadi penggemar majalah DEFENDER Kami belum mengulasnya,Kami baru mengangkat Yon Arhanud 1 Kostrad. pada bulan Maret 2007. Terima kasih atas idenya.

ALUTSISTA Saya salah satu penggemarmu di Papua, DEFENDER semakin lama semakin bagus… Butuh banyak perbaikan di gambar biar nggak kalah sama COMANDO…. ngomong–ngomong kapan ya DEFENDER: - Mengulas tentang alutsista kita, baik yang buatan luar dan buatan lokal… - Bisa tidak DEFENDER mengulas satuan dari angkatan lain? Petrus via SMS Pak Petrus yang nun jauh di Papua, - DEFENDER sudah pernah mengulas SS1, CHEETAH dan Helikopter MI-35 pada edisi sebelumnya. - Rubrik Brotherhood menjawab keinginan anda mulai edisi Agustus 2007 ini. Semua ini dipersembahkan untuk para penggemar DEFENDER.

INFO ONLINE Untuk mendapatkan informasi lebih awal mengenai defender kunjungi komunitas online kami di www.friendster. com/defendermagz atau kunjungi site kami di www. defender-online.com.


st

101

AIRBORNE DIVISION 101st Airborne Division dengan julukan “Screaming Eagles” ini merupakan pasukan elit lintas udara di AD AS yang dilatih khusus untuk operasi tempur udara. Selama perang Vietnam, Airborne 101 ditunjuk sebagai divisi airmobile dan kemudian sebagai divisi tempur udara. Dengan alasan historis, divisi ini tetap memakai identitas “airborne” meskipun tidak melakukan operasi dengan parasut pada tingkat divisi. Sebagian besar anggotanya merupakan lulusan U.S. Army Air Assault School dan memiliki Badge Air Assault (Lencana Serangan Udara). Tetapi hal tersebut bukanlah syarat utama untuk bergabung di 101st Airborne Division ini. Markasnya berada di Fort Campbell, Kentucky dan anggotanya telah diterjunkan ke berbagai operasi militer di Irak dan Afghanistan. Hal lain yang istimewa dari pasukan elite ini adalah satu-satunya divisi di AD AS yang memiliki dua brigade.



Pasukan Divisi Airborne 101 yang akan diterjunkan dalam operasi militer

regu tempur sebagai pengganti resimen dan batalyon. Reorganisasi dilakukan pada akhir April 1957. Divisi Airborne 101 memliki regu tempur yaitu : • 2nd Airborne Battle Group,187th Infantry • 1st Airborne Battle Group, 327th Infantry • 1st Airborne Battle Group, 501st Infantry • 1st Airborne Battle Group, 502nd Infantry • 1st Airborne Battle Group, 506th Infantry Adapun divisi artileri terdiri dari satuan berikut ini : • Battery D, 319th Artillery (Abn) • Battery A, 321st Artillery (Abn) • Battery B, 321st Artillery (Abn) • Battery C, 321st Artillery (Abn) • Battery A, 377th Artillery (Abn) Selain dua divisi diatas masih ada divisi lain yang ditugaskan dalam PD II.

World War II Divisi ini diaktifkan pada 15 Agustus 1942 di Camp Claiborne, Lousiana. Pada 19 Agustus 1942, komandan pertama divisi yakni Mayor Jenderal William C. Lee, menjanjikan rekruitasi baru untuk berbagai operasi militer divisi 101. Pengiriman divisi 101 untuk berbagai operasi militer dikenal dengan sebutan “Rendezvous with Destiny”. Selama PD II, Regu Pandu Divisi Airborne 101 memimpin operasi D-Day pada malam tepat sebelum dilakukannya invasi. Mereka meninggalkan RAF North Witham untuk mendapatkan pelatihan bersama dengan Divisi Airborne 82. Pada 25 Agustus 1944, divisi ini menjadi bagian dari XVIII Airborne Corps di 1st Allied Airborne Army. Sebagai bagian dari formasi tersebut, Divisi 101 ambil bagian dalam operasi militer Market Garden. Selama Battle of Bulge, Divisi 101 sebagai satu dari sedikit pasukan yang tersedia untuk menahan pergerakan Jerman, dipaksa maju ke depan dengan menggunakan truk untuk mempertahankan persimpangan jalan Bastogne yang vital. Pada waktu itu Jerman meminta pada Brigadir Jenderal Anthony Mc Auliffe agar mereka menyerah yang kemudian ditolak mentah-mentah dan ditanggapi dengan pertempuran sengit hingga akhirnya Jerman mengakhiri serangan bertubi-tubinya dan pergerakannya pun dapat dihentikan. Pada 1 Agustus 1945, Divisi 101 meninggalkan Jerman, bergerak ke Auxerre, Perancis untuk mengikuti training dalam

rangka invasi ke Jepang. Ketika Jepang menyerah dua minggu kemudian, operasi militer pun tidak diperlukan lagi. Oleh karena itu, pada 30 November Divisi 101 pun dinon-aktifkan di Auxerre. Sebagai tanda jasa atas perjuangannya selama PD II, Divisi Airborne 101 dianugerahi empat campaign streamer dan dua Presidential Unit Citations. Selama PD II tercatat 1,766 prajurit divisi gugur, 6,388 terluka dan 324 meninggal akibat luka selama perang.

Reactivation Pada 1948 Divisi Airborne 101 diaktifkan kembali sebagai satuan training di Camp Breckinridge, Kentucky. Pengaktifan kembali divisi ini juga dilakukan pada 1950 di tempat yang sama. Kemudian pada 1954, Divisi Airborne 101 diaktifkan kembali di Fort Jackson, South Carolina. Selanjutnya pada Maret 1956, dengan jumlah personel dan perlengkapan yang sedikit, divisi ini dipindahkan ke Fort Campbell, Kentucky dan mengalami reorganisasi sebagai divisi tempur. Untuk menyesuaikan dengan struktur PD II yang menonjolkan resimen maka Divisi Airborne 101 diaktifkan lagi sebagai divisi “pentomic” dengan lima

Selain mempunyai keahlian dalam operasi penerjunan pasukan ini juga mempunyai kemampuan gerilya layaknya pasukan infantri biasa


Jenderal Eisenhower sedang memberikan pengarahan kepada pasukan Airborne sebelum melaksanakan tugasnya

Vietnam War Pada pertengahan 1960an, 1st Brigade dan pasukan cadangan dikirim ke Repubik Vietnam. Sisa divisi yang ada juga dikirimkan pada akhir 1967. Dalam 7 tahun pertempuran di Vietnam, Divisi Airborne 101 berpartisipasi dalam 15 pertempuran. Yang tercatat diantaranya adalah Pertempuran Hamburger Hill (1969) dan Firebase Ricord (1970). Divisi Airborne 101 disebar di wilayah operasi I Korps Utara menghadapi infiltrasi NVA sepanjang rute Laos dan Lembah A Shau. Pada 1971, divisi ini juga berpartisipasi dalam ARVN Operation Lam Son 719, invasi ke Laos Selatan meskipun hanya satuan penerbang saja yang benar-benar diterjunkan di Laos. Selama 7 tahun bertempur di Vietnam, 4,011 prajurit gugur dan 18,259 prajurit terluka. Pada saat itu dikatakan bahwa sebagian besar penduduk Vietnam Utara belum pernah melihat bad eagle (elang) sehingga mereka menjuluki prajurit Divisi Airborne 101 dengan sebutan “Chicken Men” atau “Rooster Men”. Dalam setiap briefingnya, komandan Viet Cong biasanya mengingatkan untuk menghindari konfrontasi dengan “Chicken Men” di semua medan karena dipastikan mereka akan kalah. Hal itu tentunya menyisakan rasa bangga diantara para veteran Divisi 101 yang pernah bertugas di Vietnam. Meskipun demikian kebanggaan tersebut harus diseimbangkan dengan kenyataan kekalahan tempur yang pernah dialami. Kerugian yang dialami Divisi Airborne 101 di Vietnam dua kali lebih banyak dibandingkan kerugian di PD II dan prajurit yang tewas di medan pertempuran sejumlah 4,022. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi ke tiga dari seluruh satuan AD AS yakni setelah Divisi Kavaleri 1 (5,464 tewas) dan Divisi Infanteri 25 (4,561 tewas). Pada 1968, Divisi Airborne 101 menggunakan struktur dan perlengkapan divisi airmobile. Pada 1974, training Divisi Airborne 101 diakui dengan dibuatnya lencana Air Assault (Serangan Udara).

Post-Vietnam Pada 12 Desember 1985, sebuah tragedi menerpa Divisi Airborne 101. Sebuah pesawat sipil, Arrow Air Flight 1285 yang disewa untuk mengangkut beberapa divisi dari Multinational Force Observers

dalam tugas pemelihara perdamaian di Semenanjung Peninsula jatuh didekat Gander, Newfoundland. Seluruh kru pesawat sebanyak delapan orang dan 248 anggota angkatan bersenjata tewas. Sebagian besar penumpang berasal dari Batalyon 3 dan Resimen Infanteri 502. Jatuhnya pesawat tersebut merupakan insiden terburuk

Pasukan Divisi Airborne 101 dalam peperangan di Vietnam melawan pasukan Vietcong


dalam sejarah penerbangan Kanada. Presiden Ronald Reagan dan istrinya Nancy mengunjungi Fort Campbell untuk menyampaikan belasungkawa kepada anggota keluarga yang ditinggalkan. Tragedi lain menyusul pada 8 Maret 1988 dimana dua helikopter AD AS bertabrakan di Fort Campbell, Kentucky dan menewaskan 17 prajurit.

Persian Gulf War Pada Januari 1991, Divisi Airborne 101 sekali lagi melakukan “Rendezvous with Destiny” di Irak pada saat pertempuran udara ke teritorial musuh. Tak ada prajurit yang tewas selama 100 jam pertempuran. Keberhasilan lainnya adalah tertangkapnya ratusan musuh sebagai tahanan perang. Jenderal Richard A. Cody, komandan Batalyon 1 dan Resimen Penerbang 101 melepaskan tembakan pertamanya di Perang dari AH-64 Apache miliknya. Divisi Airborne 101 juga terlibat dalam usaha pembebasan sosial di Rwanda dan Somalia dan selanjutnya ikut berpartisipasi dalam usaha pemeliharaan perdamaiaan di Haiti dan Bosnia.

Operation Enduring Freedom Divisi Airborne 101 merupakan satuan konvensional pertama yang dikirim dalam operasi Perang Amerika melawan Terorisme. Divisi ini segera mengirimkan Brigade 3 nya “Rakkasans” sebagai satuan konvensional pertama yang berjuang sebagai bagian dari Operasi Enduring Freedom. Setelah periode tempur yang sangat keras di Pegunungan Shoh-I-Khot Afghanistan selatan selama Operasi Anaconda, Rakkasans dikirim kembali ke Fort Campbell hanya untuk menunggu permintaan pengiriman pasukan yang lainnya.

Operation Iraqi Freedom Pada 2003, Mayor Jenderal David H 12 < DEFENDER < Agustus 2007

Petraeus (“Eagle 6”) memimpin Screaming Eagles dalam Invasi Irak 2003 (Operation Iraqi Freedom). Jenderal Petraeus membawa divisi ke Irak dan berkata “Guidons, Guidons. Disini Eagle 6. Target rendezvous Divisi Airborne 101 selanjutnya adalah utara Baghdad. Operasi Desert Eagle 2 sekarang sedang dijalankan. Semoga Berhasil. Air Assault. Out.” Divisi ini berada dalam V Corps dengan tugas menyediakan bantuan untuk Divisi Infanteri 3 dengan membersihkan

titik-titik vital Irak yang telah dilewati Divisi Airborne 101. Divisi Airborne 101 kemudian melanjutkan lagi tugasnya sebagai bagian dari pasukan pendudukan Irak dan menggunakan kota Mosul sebagai pangkalan utama operasi. Batalyon 1 dan 2, Resimen Infanteri 327 (Brigade 1) menjaga lapangan terbang Qayyarah West yang terletak 30 mil selatan Mosul. Resimen Ifanteri 502 (Brigade 2) dan Batalyon 3, Resimen Infateri 327 bertanggung jawab menjaga Mosul sedangkan Rakkasans dari Resimen Infanteri 187 (Brigade 3) mengendalikan kota Tal Afar di Utara Mosul. Sekali waktu divisi Airborne ditarik pada awal 2004 untuk istirahat dan memperlengkapi diri lagi. Posisi mereka digantikan oleh Brigade Stryker. Sebagai bagian dari transformasi AD, brigade infanteri, brigade artileri dan brigade penerbang yang ada juga berubah. AD AS juga mengaktifkan Brigade Tim Tempur 4 yang meliputi Batalyon 1 dan 2, Resimen Infanteri 506 (“Currahee”) dan satuan sub ordinat. Kedua batalyon tersebut merupakan bagian dari Divisi Airborne 101 di Vietnam


Pasukan Divisi Airborne 101 juga melakukan tugas pegamanan VVIP selama operasi Enduring Freedom di Irak

yang kemudian non aktif ketika batalyon tempur AD melemah kembali pada 1980an dengan 1-506th Infanteri melakukan operasi militer lagi di Korea bersamaan dengan 1-503rd Infanteri dan 2-503rd Infanteri (yang kemudian non aktif) sebagai satuan tempur udara dalam Divisi Infanteri 2. Corak 1-506th yang kembali ke 101st dan 1-503rd serta 2-503rd adalah batalyon infanteri parasut dari Brigade Airborne 173 di Italia sepert halnya ketika brigade 173 tersebut berada di Vietnam. Konfigurasi ulang divisi 101 yang membentuk tujuh divisi satuan utama (empat BCT infanteri, dua BCT penerbang dan sebuah Unit of Action ini menjadikannya sebagai divisi dengan formasi terbesar di AD AS. Pengiriman divisi 101 ke Irak untuk kedua kalinya dimulai pada akhir musim panas 2005. Divisi ini menggantikan Divisi

Infanteri 42 yang sedang menjalankan operasi pengamanan markas besar Task Force Liberty. Dengan nama yang diganti menjadi Task Force Band of Brothers, pada 1 November 2005 Divisi Airborne 101 bertanggung jawab terhadap empat propinsi di utara Irak Tengah yakni Salah ad Din, Kirkuk, Diyala, dan As Sulymaniyah. Pada 30 Desember 2005, Task Force Band of Brothers juga bertanggung jawab terhadap pelatihan pasukan keamanan Irak dan mengadakan operasi keamanan di propinsi Ninevah dan Dahuk dimana markas besar Task Force Freedom gagal didirikan. Pada saat pengiriman pasukan yang kedua, Brigade 2 dan 4 dari Divisi Airborne 101 ditugaskan untuk melakukan operasi keamanan dibawah komando Task Force Baghdad. Awalnya tugas tersebut dipimpin oleh Divisi Infanteri 3 yang kemudian digantikan oleh Divisi Infanteri 4. Batalyon 1 dari Infanteri 506 (Brigade 4) dipisah dari Divisi dan ditugaskan bersama mariner di Ramadi, propinsi Al Anbar. Brigade 3 ditempatkan di sektor Salah ad Din dan Bayji sedangkan Brigade 1 ditugaskan di seluruh propinsi Kirkuk termasuk di dalamnya Hawijah yang merupakan kota maut di Irak. Misi utama Task Force Band of Brother pada pengiriman kedua di Irak adalah untuk melatih pasukan keamanan Irak. Ketika Divisi 101 kembali lagi ke Irak, disana tak

Pasukan Divisi 101 Resimen 32 dan Batalyon Infanteri 327 melakukan operasi penyergapan kedua anak Saddam Husein, Uday dan Qusay

ada satuan Irak yang mampu memimpin operasi militer melawan teroris Irak dan teroris asing. Selama Divisi Airborne 101 ini mendapatkan pergiliran tugas, 33 batalyon telah dilatih untuk melakukan tugas pengamanan di daerah-daerah yang telah ditugaskan. Dua dari empat divisi Irak di Irak Selatan memerintah dan mengendalikan satuan dibawahnya. Bersamaan dengan training prajurit Irak dan pemimpinnya, prajurit 101 melakukan berbagai operasi keamanan melawan jaringan teroris yang beroperasi ditempat Divisi Airborne 101 ditugaskan yakni enam propinsi sebagai daerah operasi. Operasi Swarmer merupakan operasi tempur udara terbesar yang dilakukan di Irak semenjak 22 April 2002. Brigade 1 melakukan Operasi Scorpion dengan satuan Irak di dekat Kirkuk. Mengembangkan aspek lain dalam masyarakat Irak juga menjadi tugas operasi militer Divisi Airborne 101 di Irak. Komandan divisi Mayor Jenderal Thomas Turner menyelenggarakan konferensi gubernur yang pertama kalinya bagi enam propinsi di daerah operasi Divisi Airborne 101 serta propinsi didekatnya seperti Erbil. Berbagai operasi menyangkut penduduk sipil dilakukan oleh Divisi Airborne 101. Operasi tersebut antara lain pembangunan dan renovasi sekolah, klinik, pos polisi dan fasilitas publik lainnya dari Turki hingga Baghdad dan dari perbatasan Syria hingga perbatasan Iran.<

Agustus 2007 < DEFENDER <13


BATALYON INFANTERI

315

GARUDA Dalam sejarahnya, Batalyon Infanteri 315/Garuda dikenal memiliki keunikan yang tidak diniliki oleh batalyon lain. Salah satunya adalah sejarah pembentukan Batalyon ini . Yonif 315 pada awalnya dibentuk pada 20 Agustus 1947 di daerah Cirebon dan hanya terbentuk dari satu Kompi saja dan diberi nama sebagai Pasukan “Setan”

S

ebutan Pasukan Setan tentu tidak muncul begitu saja pada jaman perjuangan, karena sejak pembentukannya sampai tahun 1949 pasukan ini memang mendapat simpati dari rakyat setempat khususnya di Jawa Barat. Karena itu tak mengherankan jika Batalyon ini mendapat julukan yang tidak dimiliki

Batalyon lain yaitu Pasukan Setan. Rakyat pada saat itu menilai pasukan Batalyon 315 memiliki jiwa patriotisme yang membara sehingga kekuatan pasukan ini cukup merepotkan lawan. Karena mendapat simpati dari rakyat, kekuatan pasukan ini ditambah satu kompi lagi dari daerah Banten, sehingga nama kesatuan menjadi Yon “Y” Brigade IV Divisi VI/ Siliwangi, dengan tanda pengenal tutup kepala Baret Hijau dan akhirnya sejak 20 Agustus 1949, ditetapkan sebagai hari jadi Kesatuan dan bermarkas di daerah Panawuan, Cilimus, Kuningan dengan Komandan Batalyon : Kapten Inf D.Mahmud Pasha dan Komandan Kompi Staf Letda Tatang Rosadi. Satuan ini sangat dikenal di daerahnya dan menyatu dengan rakyat setempat. Dalam pengembangan berikutnya terjadi


perubahan dari Batalyon “Y� menjadi Batalyon 1515/Tirtayasa Divisi VI/ Siliwangi. Kemudian satu tahun kemudian berubah nama lagi menjadi seperti yang sekarang yaitu Batalyon 315/Garuda Resimen VIII Teritorium III/Siliwangi. Pada 9 Nopember 1958 berdasarkan Skep Panglima Teritorium III/Siliwangi No.87/3/3/1958 diresmikanlah tunggul Batalyon 315/Garuda dengan simbol Burung Garuda. Simbol ini benar-benar melambangkan bahwa batalyon ini merupakan cikal bakal dari Gerakan Rakyat Umum Daerah (Garuda). Meski nama kesatuannya Garuda tapi lambang kesatuan nya adalah burung Elang dan Kapak Silang. Menurut sejarahnya, nama Elang sebenarnya

Personil Yonif 315/Garuda melakukan penyusupan ke area musuh secara sigap dan terarah

Pasukan ini dilambangkan burung Elang dan dua Kapak. Nama Garuda sendiri diambil dari singkatan Gerakan Rakyat Umum Daerah

adalah nama samaran daerah kedudukan Kompi D Mahmud Pasha di Telaga Wulung. Selain itu Elang juga diartikan Burung yang sanggup menjelajahi seluruh wilayah Nusantara. Di tahun 1962 Yon 315/Garuda ini secara organik masuk dalam Brigade 12/Guntur bersama dengan Yon 301 dan 325 dan setahun kemudian dipindahkan lagi dan menjadi satuan organik Brigif 15/Tirtayasa. Di tahun 1970 Batalyon ini diresmikan sebagai Batalyon 315/Kujang oleh Pangdam VI Siliwangi. Lokasi markas Batalyon akhirnya di bulan September 1975 pindah dari daerah Cipayung ke Gunung Batu dan akhirnya sejak 16 Januari 1985, Brigif 15/Kujang II dilikuidasikan yang berakibat Yonif 315 ini masuk secara organik Korem 061/

Suryakencana. Seperti juga batalyon-batalyon lain di seluruh Jawa khususnya, Batalyon 315 ini sejak awal berdirinya tak luput bertugas untuk menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di awal kemerdekaan Indonesia, batalyon ini sudah memiliki tugas ke Maluku untuk menumpas perpecahan NKRI yaitu peristiwa RMS di tahun 1950-1951. Pada jaman Peristiwa DI/TII Jawa Barat, batalyon ini tentu saja tak ketinggalan bertugas dari tahun 19511954 dan memperoleh penghargaan. Selain di Maluku dan Jawa Barat, batalyon ini juga terlibat dalam menumpas PRRI di Tapanuli Utara tahun 1964, dan Peritiwa Dwikora di Perbatasan Riau, dan Daratan Malaysia di

tahun 1965. Dengan pengalaman yang mumpuni selama perang di masa pasca kemerdekaan tidaklah mengherankan juga jika batalyon ini juga berperan menumpas G30-S/PKI, Untuk tugas lainnya, batalyon ini mendapat kepercayaan untuk melaksanakan Operasi Seroja di Timtim dari tahun 1976 sampai 1999. Pasca Timtim terlepas dari wilayah RI, Batalyon 315/Garuda juga melaksanakan tugas operasi di Aceh dan malah mendapat tanda kehormatan Satuan berupa Wimpel Yudha Bhakti Utama pada tahun 2001. Dan pada tahun 2004 lalu Batalyon 315/Garuda mendapat penghargaan langsung dari Pangkoops TNI atas prestasi dan pengabdiannya dalam ikut serta mempertahankan Propinsi Nangroe Aceh Darussalam sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari sejarah batalyon ini sudah jelas mereka memiliki nafas historis yang sepadan dengan sejarah perjuangan bangsa ini dalam menuju kemerdekaan dan menjaga keamanan dan kesatuan wilayah di masa pasca kemerdekaan.<


PELETON KHUSUS

YONIF 315

GARUDA Batalyon Infanteri 315 dalam sejarah perkembangannya memiliki satuan peleton khusus yang bertugas untuk pengamanan VVIP di wilayah Korem 061 Suryakencana, Bogor, Jawa Barat. “Dari sejarah pembentukan peleton khusus pada tahun 1996 memang pada awalnya untuk menjaga keamanan keluarga Presiden terdahulu yang sering berkunjung ke Bogor,�ujar Letkol. Inf. Taufan G, Komandan Batalyon 315/Garuda.


Kesigapan Peleton Khusus Yonif 315/Garuda dalam rangka penyelamatan personil VVIP dari gangguan yang mengancam personil VVIP tersebut.

P

embentukan Tim Khusus atau Peleton Khusus ini, menurut Danyon dimulai dengan anggota berjumlah 30 orang. Selain tim khusus satuan bermotor dibentuk juga satu kompi dengan dilengkapi motor FGR sampai 40 unit, TS 60 unit, TR 5 unit dan YT terdiri dari 16 unit. Pembentukan satuan khusus ini digagas oleh Kol Inf. Sutiyoso (sekarang Gubernur DKI Jakarta) yang saat itu menjabat sebagai Komandan Korem 061. Satuan khusus ini lalu disempurnakan dan dilengkapi peralatannya setelah Danrem pindah dan diganti oleh Kol. Sjafrie saat itu. Pada intinya satuan atau peleton khusus ini bertugas untuk menjaga keamanan dan kenyamanan VVIP . Tugas inti satuan ini tak lain

adalah pengawalan melekat VVIP (Very Very Important Person) lepas dari wilayah DKI, tepatnya ketika masuk Tol Jagorawi sampai ke tempat sasaran yang dituju di wilayah Korem 061, Bogor. Satuan khusus akan berjaga di setiap belokan yang akan dilalui oleh VVIP. Di setiap persimpangan atau jalan dan belokan anggota peleton khusus ini menjaga dengan kendaraan motor khususnya dari segala ancaman yang mungkin saja terjadi. Para anggota peleton khusus sebelumnya sudah mendapat pelatihan khusus untuk penguasaan kendaraan bermotornya, mulai dari di jalan yang mulus sampai jalan yang penuh rintangan seperti areal off road. Tujuannya adalah menjaga segala kemungkinan terjelek yang akan terjadi dan menimpa VVIP. Selain ada pelatihan kendaraan juga ada pelatihan uji taktis di Pusdikpassus Batujajar sejak tahun 1996. Untuk selanjutnya jika ada mutasi dan perubahan personel maka yang senior langsung mendampingn dan melatih para yunior agar tidak terjadi kekosongan anggota. Satuan khusus ini terus melatih diri dan dididik oleh satuan secara intensif. Selain ada tim satuan kendaraan Peleton Khusus Yonif 315/ Garuda membuat formasi benteng untuk melindungi personil VVIP untuk kemudian dievakuasi

bermotor, ada juga tim Mantap atau tim penyelamatan yang dilatih untuk menyelamatkan objek VVIP jika benar-benar disandera atau terancam. Tim ini dibentuk dan terlatih untuk menyelamatkan objek dari pihak lawan. Yang cukup menantang dari operasi penyelamatan yang dilakukan, satuan ini harus membebaskan orang atau objek VVIP tanpa harus diketahui oleh masyarakat umum yang berada di sekitar mereka. Pada intinya satuan peleton khusus ini tidak diizinkan tiarap jika ada tembakan dekat lokasi pengamanan VVIP. Mereka juga harus siap jadi tameng bagi VVIP. Pada saat itulah mereka harus sekuat tenaga dan kemampuan mencari sumber tembakan dari sniper lawan. Tak mengherankan jika dalam satuan khusus ini juga memiliki beberapa sniper terlatih yang bertugas melumpuhkan sniper lawan. Mengingat kebutuhan dan kekhususan tugas dari satuan peleton khusus ini, Danyon 315 Garuda mengatakan bahwa tim khusus ini terus dipertahankan sampai saat ini dan terus bertugas jika memang ada VVIP yang masuk wilayah Korem 061. Selain bertugas menjaga keamanan VVIP bebas dari ancaman serangan lawan, satuan-peleton khusus ini juga terkadang ditugaskan di luar daerah seperti di Aceh dan Timtim dan diberi tanggungjawab sesuai dengan kemampuan dan potensinya. <


Rasa bangga dan terharu Kopda Herlansyah, salah satu personil Yonif Linud 328 /17/1 Kostrad yang berhasil meraih gelar Juara Umum lomba menembak AARM-16 di Vietnam tahun 2006 yang lalu, Enam medali emas dipersembahkan untuk bangsa Indonesia saat itu

P

erjalanan untuk meraih gelar juara umum pada kejuaraan menembak AARM-16 di Vietnam tidak begitu mudah diraih. Melainkan sebuah perjuangan dan upaya serta ketekunan Kopda Herlansyah sehingga meraih gelar tersebut. Juga tidak begitu saja bisa tergabung dalam tim AARM-16 seleksi yang begitu ketat juga sempat membuatnya merasa khawatir tidak terpilih untuk tergabung tim yang akan di berangkatkan ke Vietnam, Namun kenyataanya Ia mampu untuk masuk dan terpilih untuk mewakili Indonesia pada lomba tersebut . Kiat khusus yang dilakukan Kopda Herlansyah sehingga mampu mempersembahkan 6 medali emas bagi Bangsa Indonesia adalah dengan senantiasa dengan melaksanakan latihan rutin baik latihan yang telah diprogramkan maupun latihan sendiri . Di awal wawancaranya dengan redaksi, Kopda Herlansyah

PERJALANAN MERAIH GELAR JUARA menuturkan setelah menjadi anggota Yonif L-328 Kostrad ia memiliki hobi menembak. Ia mulai sering mengikuti seleksi untuk mengikuti lomba menembak tingkat kompi dan batalyon, bahkan hasil kejuaraan menembak di satuan tersebut akhirnya mampu mengantarkannya untuk mengikuti seleksi antar Kotama dan berhasil. Kopda Herlansyah yang dilahirkan di Lahat 6 Agustus 1964, bapak dari dua orang anak Erli Aklbar Gumay dan Nadiva Julia Putri Sachna. Prajurit yang beristrikan Listinawati ini ketika diwawancarai ternyata dikenal oleh rekan-rekannya sebagai orang pendiam dan tidak banyak bicara, akan tetapi dalam melakasanakan tugas kedinasan senantiasa dapat diselesaikan secara tuntas dan bertanggung jawab Gelar juara menembak yang diraihnya ini cukup banyak dan tentunya sangat membanggakan baik bagi dirinya maupun Yonif L -328 Kostrad, antara lain ; Juara I Karaben Piala Kasad tahun 2003, Juara I beregu Mat-1 Karaben Piala Kasad tahun 2004, Juara I beregu Mat-2 Karaben Piala Kasad tahun 2004, Juara I beregu Mat-4 Kopda Herlansyah saat menerima mendali dalam kejuaraan lomba tembak AARM-16 di Brunei Darusalam

Karaben, Juara I Mat-2 Karaben Piala Kasad tahun 2004 dan Juara Menembak AARM XV di Brunei Darussalam tahun 2005, Juara Umum Piala Panglima TNI tahun 2005 serta Juara I pada Lomba Menembak AARM XVI di Vietnam tahun 2006. Prestasi yang diraih Kopda Herlansyah tidak berjalan mulus begitu saja akan tetapi banyak kendala yang dihadapi terutama yang terkait dengan masalah teknis seperti selama latihan berlangsung terkadang tibatiba senjata rusak dan latihan terpaksa harus dihentikan karena harus menunggu teknisi dari PT. Pindad untuk memperbaiki. Untuk di satuan saja terkadang terkendala oleh suku cadang senjata yang rusak dan harus lama menunggu diperbaiki. Hambatan lain yang juga dihadapi adalah kurangnya amunisi yang akan menghambat program latihan. Ditengah kesibukannya, Kopda Herlansyah saat ini sedang tergabung dalam Kolat Kasad Cup di Cilodong sebagai Pelatih. Ia mengharapkan prestasi yang diraihnya ini dapat memuluskan langkahnya untuk mengikuti pendidikan Sekolah Bintara nantinya dan ia juga mengharapkan agar ada rekomendasi khusus dari Pangkostrad agar ia dapat berubah statusnya dari berpangkat Kopral menjadi Bintara tuturnya.<



Lahir di tengah kancah revolusi, TNI AU kerap alami masa jaya berseling terpaan prahara namun ia tetap dapat eksis. Puluhan jenis pesawat tempur pernah dioperasikan. Butuh kerja keras semua pihak untuk pulihkan kembali kekuatannya.



Para penerbang AURI yang melakukan tugas pengeboman di kota Ambarawa, Salatiga dan Semarang; tahun 1947. Yaitu (dari kiri ke kanan) Sutardjo, Kaput, Abdul Rachman, Mulyono, Sutardjo Sigit dan Suharnoko

Briefing sebelum melakukan tugas pengeboman di kota Ambarawa, Salatiga dan Semarang

C

ikal bakal Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) ialah Badan Keamanan Rakjat Oedara (BKRO) bentukan para eks personil dinas penerbangan Hindia Belanda (Militaire Luchtvaart, Marine Luchtvaart Dienst, dan Vrijwillig Vliegers Corps) dan dinas penerbangan militer Jepang (Rikugun Koku

Butai, Kaigun Koku Butai, dan Nanpo Kako Kabusiki) di pangkalan udara Maguwo (Yogyakarta), Kalibanteng (Semarang), Morokrembangan (Surabaya), dan Bugis (Malang) (tanggal 23/8/45). BKRO kemudian menjelma jadi TKR Djawatan Oedara, TRI AO, dan akhirnya Angkatan Oedara Republik Indonesia (AORI, dibaca

: AURI) sesuai surat ketetapan pemerintah RI No.6/SD (09/4/46). Selaku kepala staf pertama ditunjuk Komodor Oedara Soerjadi Soerjadarma. Yang bersangkutan juga ditabalkan sebagai Bapak AURI. Modal awal AURI sekitar 100-an pesawat terbang rongsokan warisan AD dan AL Jepang. Setelah dipermak para teknisi AURI, beberapa di antaranya bisa melesat ke udara. Misi pertama AURI berlangsung pada dini hari 29 Juli 1947. Bermodalkan dua Churen dan satu Guntei, enam personil AURI membom pangkalan militer Belanda di Semarang, Salatiga, dan Ambarawa. Namun sukses ini harus dibayar dengan gugurnya Adisoetjipto, Abdoelrachman Saleh, dan Adisoemarmo (ketiganya berpangkat sama) dalam insiden penembakan pesawat terbang C47 Dakota


PESAWAT MERAH PUTIH PERTAMA Penerbangan pertama AURI terjadi saat Komodor Moeda Adisoetjipto sukses membawa pesawat Churen melayang-layang selama beberapa menit di atas pangkalan udara Maguwo (27/10/45). Pada kedua sayap dan ekor pesawat tertera bendera Merah Putih, hasil menutup separuh lambang bendera Jepang dengan sisa cat tembok warna putih. Penerbang AURI siap melaksanakan tugas dalam menggempur musuh dengan hanya bermodalkan dua buah pesawat Curen (tampak dibelakang) peninggalan Jepang

VT-CLA di siang harinya. Pesawat sipil asal India yang tengah mengangkut obat-obatan milik PMI ini rontok setelah dilibas dua pesawat pemburu Kittyhawk Belanda di atas desa Ngoto, selatan Yogyakarta. Hingga kini setiap tahun tanggal 9 April diperingati sebagai Hari Jadi TNI AU sedangkan tanggal 29 Juli selaku Hari Bhakti TNI AU. MASA JAYA Setelah sempat ikut bergerilya di darat, pasca pengakuan kedaulatan RI dan pembentukan RIS para personil AURI bisa kembali ke jati dirinya selaku satria dirgantara meski sambil dibayangi kendala minimnya SDM (baca : pilot) dan arsenal (29/12/49). Untuk itu pada tahun 1950 Markas Besar AURIS mengirim puluhan personil berguru ke Trans Ocean Airlines di Bandara Oakland, AS (Generasi TALOA) dan beberapa negara lainnya. Soal arsenal, AURIS dihibahi Belanda 253 unit pesawat

terbang berbagai jenis yang dipakai sebagai modal mendirikan enam skadron dan dua wing pendidikan. Rinciannya 42 B-25 Mitchell (Skadron 1), 26 P-51 Mustang (Skadron 3), 34 C-47B Skytrain (Skadron 2 dan Skadron DAUM), 22 Piper Cup (Skadron 4), 26 AT-6G Harvard (Wing Pendidikan 1), dan 64 L-4J (Wing Pendidikan 2). Era pancar gas (jet) AURI dimulai saat delapan pembom DH-115 Vampire tiba yang disusul pembentukan Skadron 11(20/2/56). Tak cuma pesawat terbang, AURI juga membentuk Skadron Helikopter. Modal awalnya belasan heli Hiller 360 dan Bell Trooper 47G-2 (20/6/57). Lalu ditambah heli Bell Ranger 47J, Sikorsky S-58, dan Mi-4 Hound. Tiga tahun kemudian saat peresmian Skadron 21 (pembom taktis) dan Skadron 31 (angkut jarak jauh), Skadron Helikopter menjelma jadi Skadron 6. Ratusan pesawat ini kemudian dipakai AURI saat ikut menumpas sejumlah aksi

KARBOL Di lingkungan TNI AU, istilah “Karbol’ bukan berarti cairan pembersih lantai tetapi panggilan khas setiap taruna AAU. Penyandang pertama predikat ini Komodor Moeda dr Abdoelrachman Saleh. Ia juga dikenal sebagai salah satu pendiri Radio Republik Indonesia (RRI) (11/9/45).

LOGO DAN SEMBOYAN TNI AU Logo TNI AU berupa Burung Rajawali Swa Bhuana Pakça. Tiap komponen dalam logo ini punya arti. Kalimat “Swa Bhuana Pakça” berarti Sayap Tanah Air. Burung rajawali dengan kepala menghadap ke timur berarti secara gagah perwira dan bijaksana TNI AU akan jadi pengawal (yang perkasa dan handal) seluruh wilayah udara RI sambil menatap masa depan guna menyongsong era kehidupan baru yang lebih baik. Sayap terbuka lebar bermakna TNI AU selalu siap dan waspada dalam situasi dan kondisi apapun juga. Empat dan lima lidah api di kedua sisi peta RI berikut 17 rangkaian bunga kelapa dan lima anak panah dicengkram kaki rajawali bermakna TNI AU lahir berkat proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 dan dalam menjalankan tugas selalu berpegang teguh pada falsafah Pancasila agar bisa turut membantu tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan bagi bangsa dan negara Indonesia.


MARKA PESAWAT TNI AU Setiap pesawat terbang TNI AU (kombatan maupun bukan) bisa dikenali lewat marka segi lima warna putih berbingkai garis tebal warna merah. Marka ini bersemayam di sayap dan ekor pesawat. Makna yang diusung adalah pesawat ini milik aparat pemerintah RI (dicirikan warna bendera Merah dan Putih) dan dioperasikan selaras dengan falsafah negara Pancasila.

KASAU DARI MASA KE MASA Komodor Oedara Soerjadarma (09/4/46-19/1/62), Marsekal Udara Omar Dhani (19/1/62-21/11/65), Marsekal Udara SM Herlambang (27/11/65-31/3/66), Marsekal Udara Roesmin Noerjadin (31/3/66-10/11/69), Marsekal TNI Soewoto Soekendar (10/11/69-28/3/73), Marsekal TNI Saleh Basarah (28/3/73-04/6/77), Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi (04/6/7726/11/82), Marsekal TNI Soekardi (26/11/82-11/4/86), Marsekal TNI Oetomo (11/4/86-01/3/90), Marsekal TNI Siboen Dipoatmodjo (01/3/9023/3/93), Marsekal TNI Rilo Pambudi (23/3/93-15/3/96), Marsekal TNI Sutria Tubagus (15/3/96-03/7/98), Marsekal TNI Hanafie Asnan (03/7/98-25/4/02), Marsekal TNI Chappy Hakim (25/4/0223/2/05), Marsekal TNI Joko Suyanto (23/2/05-15/2/06), Marsekal TNI Herman Prayitno (15/2/06-sekarang)

Pesawat-pesawat AURI pada masa-masa kejayaanya. IL-28 Beagle Mascot (kiri bawah), B-25 Mitchell (kanan bawah)

separatis di berbagai penjuru Tanah Air. Masa kejayaan ini terus berlanjut dengan dilakukannya pembelian bermacam pesawat tempur modern bikinan Blok Barat maupun Blok Timur. Belakangan, perseteruan dengan Belanda soal status Papua Barat mendorong RI condong ke Blok Timur. Alhasil berbagai jenis senjata modern buatan Pakta Warsawa dan RRC mengalir deras ke tangan RI. Lewat paket pembelian senjata tahun 1958 dan 1960, AURI berhasil memboyong beberapa pesawat tempur yang saat itu terbilang cukup canggih. Misalnya MiG15UTI (20 unit), MiG-17F (30), MiG-19 (10), MiG-21 (20), Il-28 (32), Tu-16/16KS (26), dan heli Mi-6 Hook. Otot AURI bertambah besar manakala mendapat pasokan beberapa pesawat angkut berat An-12 semasa RI berkonfrontasi dengan Persekutuan Tanah Melaju. Berkat seabrek pesawat ini AURI menyandang predikat selaku kekuatan udara terkuat kedua di Asia. TERPURUK Semester pertama 1965, AURI

bereorganisasi. Skadron 6 diubah menjadi Wing Operasi 004 berkekuatan empat skadron (6,7,8, dan Tehnik). Langkah ini menyusul pembentukan Wing Operasi 001 Linud, 002 Taktis, dan 003 Strategis berikut Wing Pertahanan Udara 100/Rudal, 200/Radar, 300/Buru Sergap, serta 400/ Pertahanan Pangkalan. Perubahan arah haluan politik RI. Hubungan diplomatik dengan RRC dibekukan sementara relasi dengan Blok Timur mendingin. Buntutnya bisa ditebak. Pasokan suku cadang mayoritas arsenal AURI tersendat hingga akhirnya macet total. Demi bertahan hidup langkah kanibalisasi suku cadang pun ditempuh. Pada awal tahun 1970 yang tersisa hanya segelintir pesawat tua sisa perang dunia kedua yang sempat diremajakan dan beberapa pesawat angkut C-130 Hercules hasil barter RI-AS di tahun 1958. Nafas AURI baru agak pulih pada tahun 1973 di saat 18 pesawat jet buru sergap F-86 Sabre (kemudian berbasis di Skadron 14), 16 pesawat jet latih T-33 Bird, beberapa heli UH-34D, dan delapan pesawat lawan


Pesawat-pesawat TNI AU saat ini yang lebih modern dan mempunyai kemampuan yang setara dengan perlengkapan negara lainya. Boeing 737 (atas), Hawk MK-53 (kiri bawah), F-5 Tiger II (kanan bawah)

insurjensi N451D tiba. Dua tahun kemudian AURI mendapat belasan OV-10F Bronco dari AS. Pesawat berpostur unik jebolan Perang Vietnam ini segera digelar dalam “Operasi Seroja” di bumi Timor Portugis. Tepat setahun pasca pembentukan tim aerobatik udara “Spirit 78” nama AURI akhirnya berubah menjadi TNI AU (1979).

BANGKIT KEMBALI Sepanjang dekade 1980-an, TNI AU mendapat banyak tambahan alutsista. Duapuluh empat F-5E/Tiger II tiba di Lanuma Halim Perdanakusumah guna menggantikan Sabre. Disusul 14 A-4E Skyhawk, dua TA-4H (keduanya di Skadron 11), beberapa C-130H (di Skadron 31), dan beberapa HS Hawk Mk.53 (di Wing Pendidikan 1). Beberapa HS Hawk Mk.53 kemudian dialihkan kepada

Skadron 15 guna dipakai membentuk tim aerobatik “Spirit 85” (1985). Pada dekade ini TNI AU juga kembali bereorganisasi. Skadron 8 kembali diaktifkan setelah dimodali beberapa heli SA-330 Puma dari Skadron 6. Enam belas A-4E hasil pembelian gelombang kedua dipakai menghidupkan Skadron 12. Sementara Skadron 5 menerima tiga pesawat patroli dan deteksi dini Boeing 737-2X9 dan satu C-130H versi patroli maritim, Skadron 7 selusin H-500C eks Pelita Air Service, serta Wing Pendidikan 1 beberapa AS 202 Bravo. Di tahun 1985 seluruh skadron dilebur ke dalam dua Komando Operasional AU (Koopsau) di mana Koopsau I mencakup kawasan barat (berbasis di Jakarta) dan Koopsau II di timur (berbasis di Makassar). Lompatan besar dalam era kebangkitan kembali TNI AU terjadi di penghujung tahun 1989. Skadron 3 mendapat delapan F-16A dan empat F-16B Fighting Falcon selaku pengganti OV-10F Bronco yang digeser ke Skadron 1. Delapan di antara selusin F-16 ini dipakai guna membentuk tim aerobatik “Elang Biru” yang eksistensinya dikukuhkan pada acara perayaan HUT ABRI ke 50. Pembelian selusin F-16 ini lalu diikuti pemesanan delapan HS Hawk Mk.100,16 HS Hawk Mk.200, dan beberapa CN-235 100 (1993).

SU 27 Sukhoi


Penerbang TNI-AU di dalam kokpit F-5 Tiger selalu siap dalam mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Prajurit pasukan khusus TNI-AU yang lebih dikenal dengan PASKHAS “Pasukan Khas” dengan baret oranye terkenalnya.

Pesawat F-5E/F juga turut diremajakan lewat program MACAN (Modernisation of Avionics Capabilities for Armament and Navigation)(1995). BERTAHAN DI TENGAH KRISIS Tidak semua program pemulihan kekuatan TNI AU bisa berjalan mulus. Niat menambah jumlah F-16 agar mencapai empat skadron terganjal kebijakan embargo senjata AS. Produk Eropa Timur kembali dilirik dan pilihan jatuh pada Su-30 KI

buatan Rusia. Namun krisis keuangan 1997 menunda realisasi pembeliannya. Meski begitu, di tengah lilitan krisis TNI AU masih bisa sedikit menambah jumlah kekuatannya sambil melakukan peremajaan. Enam belas heli NAS-332 Super Puma (IPTN) diboyong untuk Skadron 6 (2001) sementara dua pesawat A4E Skyhawk diremajakan di Selandia Baru jadi TA-4J (1999) dan tiga heli NSA 330 Puma dipermak ulang jadi NSA 330SM selaku inti kekuatan Skadron 8. Cekaknya suku cadang F-16 (akibat diembargo AS) berpengaruh pada kinerja tim aerobatik “Elang Biru”. Guna menyiasatinya dibentuk tim aerobatik “Jupiter” berintikan delapan HS Hawk Mk.53 Skadron Pendidikan 103 (23/9/97). Tapi dampak krisis keuangan 1997 yang keliwat parah ‘memaksa’ TNI AU melebur semua personil tim aerobatik ke dalam satu wadah baru “Jupiter Blue” dengan modal tiga HS Hawk Mk.53, dua F-16/B, dan satu HS Hawk Mk.100. Sayang, usia tim ini hanya seumur jagung gara-gara terjadi insiden tabrakan dua HS Hawk Mk.53 (28/3/02). Antara 2001 – 2003 TNI AU kembali mendapat tambahan modal 12 heli EC-120B dan 20 pesawat latih KT-1B. Kedua mesin terbang ini ditempatkan di Skadron 7 dan Wing Pendidikan 102. Pada periode ini pula TNI AU lagi-lagi melakukan lompatan dalam pengadaan alutsista. Program pembelian jet tempur Sukhoi dihidupkan disertai sedikit ‘modifikasi’. Jenis yang dibeli bukan lagi Su-30KI tetapi Su-27 SK


Pilot TNI-AU bersiap akan lepas landas dengan menggunakan pesawat F-16 Fighting Falcon. Patch F-16 yang dimiliki oleh tiap negara begitu juga dengan penerbang TNI-AU dengan merah putihnya

dan Su-30MK. Sepasang Su-27 SK tiba di Lanud Halim Perdanakusumah tanggal 27 Agustus 2003 disusul sepasang Su-30MK sebulan kemudian. Keempat elang besi tanpa senjata asal negeri Beruang Merah ini ditempatkan di Skadron 11 Lanud Hasanuddin, Makassar. Walaupun jumlah pesawat tempur TNI AU masih jauh dari memadai, tapi pada pertengahan 2004 seluruh sisa Skyhawk terpaksa dipensiunkan karena masa pakainya telah habis. Di tengah kegalauan akibat penyusutan kekuatan ini muncul secercah harapan agar TNI AU bisa kembali bangkit dan berjaya. Di awal Desember 2006 RI dan Federasi Rusia meneken akad kredit pembelian senjata sebesar satu milyar dollar AS. Rencananya, sebagian akan dipakai membeli tambahan enam Su-27/30 plus suku cadang, senjata dan amunisi bagi 10 Su27/30. STRUKTUR ORGANISASI Sepanjang sejarahnya, TNI AU kerap bereorganisasi. Kini struktur organisasinya ringkas dan kompak. Ada sembilan unsur pelaksana kerja alias Komando Utama (Kotama) di jajaran TNI AU. Terdiri atas Markas Besar TNI AU (Mabesau), Komando Operasi TNI AU (Koopsau) I-II, Komando Pendidikan TNI AU (Kodikau), Komando Pemeliharaan Material TNI AU (Koharmatau), Sekolah Staf dan Komando TNI AU (Seskoau), Akademi TNI AU (AAU), dan Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), serta Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhasau). Kepala Staf TNI AU (Kasau), Wakasau dan para stafnya berada di Mabesau. Koopsau I membawahi 20 pangkalan udara

(lanud), Koopsau II 19 lanud, Kodikau tiga lanud plus satu sekolah AU (Sekkau), dua wing pendidikan dan 20 skadron pendidikan. Pengamanan seluruh aset ini jadi tanggungjawab Korpaskhasau yang terdiri dari tiga wing komando, enam skadron angkut, dan satu detasemen lawan teror. Pemeliharaan dan perbaikan seluruh alutsista diurus oleh Koharmatau yang ditunjang tujuh depo pemeliharaan. Tiap depo membawahi dua hingga enam satuan pemeliharaan. Khusus Depo 60 diperkuat lagi dengan satuan gudang persediaan senjata dan satuan laboratorium mesin. Tugas menggodok SDM ada di pundak AAU dan Seskoau. Sementara Kohanudnas sebagai koordinator seluruh kegiatan pertahanan udara di seluruh wilayah RI. Kotama yang satu ini terbagi dalam tiga komando sektor yang diperkuat 15 satuan radar plus satu satuan rudal. Seluruh alutsista TNI AU berikut perlengkapan dukungan operasionalnya tersebar ke dalam 17 skadron. Skadron 1 dan 12 sebagai basis HS Hawk Mk. 100/200, Skadron 3 F-16A/B, Skadron 11 Su-27SK/30MK, Skadron 14 F-5 E/F, dan Skadron 15 HS Hawk Mk.53. Pesawat non kombatan berada di Skadron 2, 4, 17, 31, dan 32 (pesawat transpor dan tanker), sedang helikopter di Skadron 6, 7, dan 8. Khusus

LAMBANG SKADRON YANG ADA DI ANGKATAN DARAT

pesawat untuk misi pengamatan udara dan deteksi dini tipe Boeing 737-2X9 berada di Skadron 5. KORPASKHASAU DAN DENBARVO 90 Sebagaimana angkatan lainnya, TNI AU juga punya satuan elit. Namanya Korps Pasukan Khas TNI AU dan sering disebut “Paskhas” saja. Ciri khasnya baret warna jingga. Embrio pasukan khusus ini adalah beberapa personil AURI yang diterjunkan di belantara Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Tanggal itu kini diperingati sebagai Hari Jadi Korpaskhasau. Tugas pokok satuan ini mengamankan seluruh lanud berikut semua aset TNI AU yang berada di dalamnya. Selain itu, personil Paskhas juga bertugas mengawal setiap pejabat tinggi TNI AU dan tamu VIP Mabesau. Guna mengantisipasi terjadinya aksi teror di udara Mabesau membentuk satuan lawan teror Detasemen Bravo (Den-Bravo 90). Meski dibentuk pada tahun 1990, eksistensinya baru dibeber ke depan publik tahun 2001. Anggotanya berasal dari Korpaskhasau. Unit kecil bersemboyan “Catya Wihikan Awaçyama Kapala” (Setia Terampil Berhasil) ini berbasis di lanud Margahayu, Bandung. Kekuatannya meliputi tiga tim operasi dan satu tim bantuan teknis. Debutnya dimulai saat mereka ditugaskan menjaga dan mengoperasikan menara pengawas udara Bandara Komoro, Dili selama dua minggu di tengah kerusuhan sosial yang berkobar usai jajak pendapat yang diselenggarakan PBB dalam rangka penentuan masa depan status rakyat Timor Leste (04/9/99). <


Hideki Tojo (30 Desember 1884 – 23 Desember 1948) dengan nama panggilan Razor (Kamisori) adalah seorang Jenderal Tentara Penjajahan Jepang dan Perdana Menteri Jepang ke 40 ketika pemerintahan Jepang berbentuk Kerajaan. Ia bertugas sebagai perdana menteri pada saat PD II mulai 18 Oktober 1941 hingga 22 Juli 1944. Sesuai keputusan hakim Pengadilan Militer Internasional Timur Tengah, ia dihukum mati dengan eksekusi gantung karena kejahatan perang.


H

ideki Tojo lahir di Tokyo, Jepang pada 1884. Ia adalah anak ketiga dari Hidenori Tojo, Letnan Jenderal di Tentara Kekaisaran Jepang. Dua kakak tertua Tojo meninggal sebelum ia lahir. Pada tahun 1909, ia menikahi Katsuko Ito dan mempunyai 3 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Pada tahun 1905 ia lulus dari Akademi Militer Kekaisaran dan mengabdi sebagai Letnan Dua di infanteri. Dia terus naik pangkat dan lulus dengan peringkat puncak dari sekolah tentara di tahun 1915. Setelah lulus, dia mengajar di sekolah dan mengabdikan diri sebagai petugas infanteri. Selama tahun 1920-an, Tojo juga bergabung sebagai anggota Tosei-Ha (“Tim Penjaga�) bersama dengan Kazushige Ugaki, Gen Sugiyama, Koiso Kuniaki, Yoshijiro Umezu, dan Tetsuzan Nagata. Mereka mencoba untuk mewakili orangorang moderat konservatif sebagai oposisi kelompok ekstrim Kodaha (Kelompok Kebajikan Kekaisaran) pimpinan Sadao Araki. Kedua kelompok tersebut berasal dari Double Leaf Society, sebuah kelompok militer 1920-an dengan

kepercayaan ultranasionalistik fanatik. Di tahun 1935, Tojo yang berpangkat mayor memimpin Kempeitai Kantogun (tentara Kwantung) di negara boneka Jepang Manchukuo. Pada 1937, ia menjadi kepala staff dari angkatan tersebut. Setahun kemudian, Tojo bertugas sebagai Menteri Muda Perang. Dari Desember 1938 hingga 1940, Tojo diangkat sebagai Inspektur Jenderal Penerbangan Angkatan Darat. Ia memimpin angkatan rahasia Jepang sebelum dan selama Perang Pasifik. Ia juga melakukan kontak langsung dengan Koki Hirota, dalam memimpin Black Dragon dan kelompok rahasia lainnya. Pada saat terjadi Insiden 2-26, Tojo bersama pendukung penting Sadao Araki bernama Shigeru Honjo, melawan Kodoha dengan melancarkan serangan mendadak. Pada waktu itu, harga diri Kaisar Hirohito dijatuhkan dengan sebuah serangan oleh penasehat hukumnya. Setelah krisis politik yang berlangsung singkat tersebut berlalu serta diperolehnya simpati dari kalangan militer, para pemberontakpun terpaksa menyerah. Akibat dari krisis politik itu, Toseiha dapat menyingkirkan perwira tentara radikal dan juga melancarkan serangan mendadak terhadap para pemimpin. Setelah aksi pembersihan ditubuh militer dan pemerintah, kelompok Tosei dan Kodo disatukan dalam pendirian konservatif dan anti-politik yang tinggi di bawah bendera kelompok militer Kodoha. Dengan Tojo sebagai pemimpin, Kodoha lalu mendesak Jepang terlibat dalam PD II. Selama menjabat sebagai mentri, Tojo memimpin Keishicho (Departemen Polisi Metropolitan Tokyo). Pada 1940 ia diangkat sebagai menteri Perang dan memprakarsai Jepang bergabung dalam aliansi Poros bersama Jerman dan Itali. Pada Juli 1940, dia ditunjuk sebagai menteri perang dalam kabinet Fumimaro Konoe kedua, dan tetap menduduki jabatan itu dalam cabinet Kanoe yang ketiga. Ketika perdana menteri Kanoe tidak mampu mengamankan perjanjian dengan Amerka Serikat, para pendukung Tojo mendesaknya untuk mengundurkan diri. Di tahun 1941, Tojo pun ditunjuk sebagai perdana menteri oleh kaisar Hirohito dan memimpin seluruh militer

Jepang. Selama masa kejayaannya, Tojo menjabar berbagai posisi Menteri seperti Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan, Menteri Urusan Rumah Tangga Negara, Menteri Perdagangan dan Perindustrian, dan Munisi. Sebagai menteri pendidikan, ia melanjutkan indoktrinasi militer dan nasionalis pada sistem pendidikan nasional. Selain itu ia juga menegaskan lagi kebijakan illiberal dalam pemerintahan menyesuaikan dengan skema Sadao Araki, inspirator ideologi dan politiknya. Pada akhir perang Februari 1944, Tojo menerima jabatan sebagai Kepala Staf AD. Akan tetapi, setelah terjadi serangkaian insiden militer yang memuncak pada saat jatuhnya Saipan, Tojo diasingkan dan dipaksa untuk meletakkan jabatannya pada 18 Juli 1944. Ia pun mundur dari daftar tentara dan pergi ke pengasingan.

Military Service Pada Agustus 1934, Tojo menjadi Komandan Brigade Infanteri ke-24. Tahun berikutnya tepatnya pada September 1935, ia diangkat sebagai Komandan Jenderal Polisi Militer di Kantogun. Pada Desember 1936, Tojo memperoleh pangkat Letnan Jenderal dan kemudian menjabat Kepala Staff Kantogun pada Maret 1937. Kiprahnya di dunia militer berlanjut dengan menjabat sebagai Wakil Menteri Perang pada Mei 1938 (selama masa Kabinet Konoe pertama) dan Inspektur Jenderal Penerbang AD pada Desember 1938. Pada Juli 1937, ia memimpin satuan 1st Independent Mixed Brigade dalam Operasi Chahar. Ketika insiden China terjadi, pasukan yang ditempatkan di Manchukuo dipindah ke Hopei dan melanjutkan pertempuran melawan China didekat Peking. Kemudian Brigade tersebut dikirim untuk ikut dalam serangan di propinsi Chahar. Pasukan berdefile melalui Chengde dan Doonnor dan sampai di Zhangbei dalam 5 hari sejauh 700 km. Satuan-satuan yang ada pun ditandai untuk memastikan divisi


Pangkalan Militer Amerika Pearl Harbor luluh lantak oleh penyerasan pasukan kerajaan Jepang

Berkat rencana penyerangan Pearl Harbor bersama dengan Nagano Jepang meraih kesuksesan dalam meruntuhkan kekuata Amerika di Asia Pasifik

infanterinya.

Rise to office of Prime Minister Karena serangan Nazi Jerman melanda hingga Eropa, tentara Jepang pun terdorong untuk ikut berperang. Sinyal perang di Pasifik terjadi pada 26 Agustus 1941, khususnya pada Black Dragon Society di Tokyo. Dalam pertemuan ini, menteri perang Hideki Tojo memerintahkan dilakukannya persiapan untuk berperang

secara total melawan pasukan Amerika Serikat. Perbekalan senjata-senjata Jepang dan amunisi disusun dan dipusatkan di Marshall dan pulau Caroline pada November 1941. Setelah menyetujui perintah perang dari Tojo, mantan menteri luar negeri Koki Hirota, yang saat itu menjabat sebaga Ketua tentara rahasia Black Dragon, mendiskusikan keuntungan dan konsekuensi dari perselisihan dengan Amerika Serikat. Setelah dilakukan berbagai pertemuan maka dipertimbangkan bahwa Desember 1941 atau Februari 1942 merupakan waktu yang tepat bagi Jepang untuk menyerang.

Pada Juli 1941 Jepang menyerbu Indochina, dan sebulan kemudian Amerika Serikat mengadakan balasan sanksi ekonomi dengan membekukan aset Jepang di Amerika Serikat dan melakukan embargo pada seluruh ekspor minyak dan gas. Tojo merupakan salah satu pendukung perang dengan Barat, sedangkan kaisar Showa memilih untuk tetap bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk menghindari konflik. Pada waktu itu, opini terkuat dalam AD Jepang menyatakan bahwa melajutkan negosiasi dapat membahayakan. Namun Hirohito mampu menepis opini ekstrim tersebut dengan menggunakan kekharismatikan dan hubungan baiknya dengan Tojo, meskipun kaisar sendiri masih ragu-ragu dengan keputusannya. Pada 13 Oktober, ia berkata pada Kiochi Kido: “Nampaknya dalam situasi seperti ini, ada sedikit harapan untuk negosiasi antara Jepang-Amerika Serikat. Saat ini bila peperangan meletus, saya mungkin harus mengeluarkan pernyataan untuk perang.� Suatu ketika, pangeran Higashikuni berkata ingin menjadi satu-satunya orang yang dapat mengendalikan AD dan AL. Keinginannya didukung oleh Konoe dan Tojo. Namun Hirohito menolak pilihan pangeran dan berpendapat bahwa anggota keluarga kaisar tidak seharusnya mengambil alih tanggung jawab perang melawan negara Barat. Mengikuti saran Koichi Kido, ia lebih memilih Tojo yang terkenal loyalitasnya kepada kekaisaran. Kaisar lalu memanggil Tojo ke istana sehari sebelum Tojo menerima jabatan. Dalam buku harian Tojo tertulis, “Saya pikir saya dipanggil karena kaisar marah terhadap opini saya.� Tojo diberi satu tugas oleh kaisar yakni memeriksa ulang kebijakan apa saja yang telah disetujui oleh konferensi kekaisaran. Meskipun Tojo berada di pihak yang menginginkan peperangan, ia tetap menerima tugas itu dan berjanji untuk mematuhinya. Pada 2 November, Tojo beserta Kepala Staff Hajime Sugiyama dan Osami Nagano melaporkan bahwa pemeriksaan ulang kebijakan tersebut sia-sia saja. Tak ada jalan lain, Kaisar akhirnya memberikan izinnya untuk berperang. Pada 3 November, Nagano menjelaskan secara terperinci tentang serangan Pearl Harbor kepada Hirohito. Rencana terakhir disiapkan oleh Kepala Staff AD dan AL. Armada Jepang yang menyerang Pearl Harbor berada di bawah perintah Laksamana Isoroku Yamamoto disiapkan untuk bersiaga kembali ke Jepang sewaktu-waktu. Hal


ini dilakukan sebagai saran pergantian negosiasi. Pada 5 November, Hirohito menyetujui pertemuan kekaisaran mengenai rencana pelaksanaan perang melawan negara Barat dan menghadiri beberapa pertemuan dengan militer dan Tojo sampai akhir bulan. Pada 1 Desember, pertemuan kekaisaran berikutnya akhirnya menghasilkan dukungan dilakukannya “Perang melawan Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda”. Tojo juga melakukan yang terbaik untuk tetap bernegosiasi. Meskipun demikian, hasilnya tidaklah memuaskan. Bagi Jepang, Hull Note merupakan jerami terakhir. Pada 7 Desember malam, Tojo berkata telah duduk di atas sebuah futon dengan punggung lurus serta kedua lututnya disatukan, dan ia terisak-isak. Ia mungkin menyesali langkahnya untuk pergi berperang, atau kelalaiannya untuk menaati kaisar.

General Tojo, Diplomatic Actions And Politics Para pemimpin Jepang percaya bahwa perang di Eropa telah melemahkan pasukan imperial Barat sehingga Jepang dapat memanfaatkannya untuk memperluas kekuasaan hingga Asia Timur. Hirarki militer Jepang merencanakan garis pertahanan berdasarkan pulau-pulau terbentang dari Rabaul di kepulauan Bismarck ke Kuriles sebelah utara Jepang. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan perdagangan pulau kepemilikan Perancis, Inggris, Belanda, Australia, Portugis, dan Amerika Serikat, dan juga memaksa persetujuan diam-diam dengan China untuk menyelesaikan konflik yang berkepanjangan. Perjanjian tersebut kemudian terkenal dengan sebutan “Dua Puluh Satu Permintaan”. Hindia Belanda merupakan pusat dari strategi Jepang. Tanpa ini, embargo akan membuat Jepang runtuh. Jepang hanya memiliki persediaan minyak untuk keperluan non-militer selama dua tahun, dan selama satu tahun apabila Jepang ikut berperang. Sebagai perdana menteri, Tojo secara tegas meyakinkan pentingnya mempertahankan “superioritas” bangsa Jepang. Ia mengesahkan peraturan yang memerintahkan sterilisasi warga negara inferior dan menunjuk istrinya Katsuko sebagai promotor program natalitas untuk menghasilkan prajurit-prajurit yang sempurna.

Capture, trial and execution Setelah Jepang menyerah tanpa syarat pada 1945, Jenderal Amerika Serikat

Douglas Mac Arthur mengeluarkan perintah untuk menangkap empat puluh orang yang diduga sebagai kriminal perang, termasuk Tojo didalamnya. Kediaman Tojo di Setagaya segera dikepung oleh para wartawan dan fotografer. Sementara itu, seorang dokter bernama Suzuki telah menandai dada Tojo dengan arang untuk mengindikasikan letak jantungnya. Pada 8 September 1945 pukul 4:17 sore, ketika polisi militer Amerika mengepung rumahnya, terdengar suara tembakan dari dalam. Mayor Paul Kraus dan satu pasukan polisi militer mendobrak masuk ke dalam, diikuti oleh George Jones, seorang reporter The New York Times. Di dalam kediamannya, Tojo ditemukan menembak dirinya sendiri di dadanya dengan sebuah pistol kaliber 32. Meskipun tembakannya tidak tepat pada tanda silang di dadanya, peluru telah mengenai jantungnya. Pada pukul 4:29, senjatanya dilucuti dan dengan darah berlumuran dibajunya, Tojo mulai berkata “Saya minta maaf, ini semua membuatku mati pelan-pelan.” Ia berbisik, “Perang Asia Timur yang dahsyat ini dibenarkan dan memang selayaknya terjadi. Saya minta maaf kepada negara dan semua

bangsa dari kekuatan Asia terbesar. Saya menunggu hukuman yang seadil-adilnya dari sejarah. Saya berharap melakukan bunuh diri tapi kadang-kadang gagal.” Kata-kata terakhirnya itu direkam oleh dua reporter jepang.

Legacy Untuk mengenang Tojo, makamnya ditempatkan dalam sebuah kuil di Hazu, Aichi. Tojo juga merupakan salah satu tokoh yang diabadikan di kuil kontroversial Yasukuni Shrine. Reputasi Tojo diselamatkan oleh beberapa keturunannya, termasuk cucu laki-lakinya, Yuko Tojo, seorang aktifis sayap kanan dan politisi yang mengklaim bahwa keterlibatan Jepang dalam Perang adalah sebagai pertahanan diri dan sangat tidak adil jika kakeknya Hideki Tojo dituduh sebagai kriminal perang Kelas A. Anak kedua Tojo bernama Teruo Tojo yang merancang pesawat penumpang dan pesawat tempur selama dan setelah perang, akhirnya bekerja sebagai eksekutif di Mitsubishi Heavy Industries.<


Sebagai usaha mempertahankan wilayah dan kedaulatan RI setelah Proklamasi 1945 terhadap upaya Belanda yang ingin menjajah kembali. Sebutan lain untuk Perang Kemerdekaan adalah Agresi Militer Belanda, karena Belanda menggunakan kekuatan militernya untuk menyerang kedudukan RI terutama di kota-kota besar yang strategis dan daerah yang mempunyai potensi ekonomis.

Perang Kemerdekaan I Latar Belakang Setelah ditandatangani Perjanjian Linggarjati pada tanggal 25 Maret 1947 oleh delegasi RI yang terdiri dari Sutan Sjahrir, Mr. Moh. Roem, Mr. Soesanto Tirtoprodjo dan dr. A.K. Gani juga oleh delegasi Belanda yang terdiri dari Prof. Schermerhorn, Dr. van Mook dan van

Poll; timbul beberapa masalah perbedaan penafsiran terhadap ketentuan-ketentuan yang ada di dalamnya. Ketentuan pasal 3, oleh Belanda ditafsirkan bahwa daerah-daerah yang dikuasainya dapat berdiri sendiri, apabila menginginkannya. Berdasarkan penafsiran tersebut Belanda menolak tuntutan RI atas Irian Barat, dengan alasan penduduknya

ingin berdiri sendiri. Ketentuan pasal 15, Belanda menolak tafsiran RI bahwa sesuai dengan pengakuan de facto, RI dapat mengadakan hubungan dan menetapkan perwakilannya di luar negeri. Beberapa hari kemudian, Pemerintah Inggris mengumumkan pengakuannya secara de facto terhadap Pemerintah RI yang


Pasukan TNI segera melakukan konsolidasi kekuatan di luar kota, sesaat setelah serangan militer Belanda

Pendaratan pasukan Belanda di Jawa Timur pada bulan Juli 1947 sebagai persiapan agresi militernya

mencakup Sumatera, Jawa dan Madura. Setelah itu Pemerintah Amerika Serikat pun menyampaikan pengakuan serupa. Namun Belanda tetap bersikukuh terhadap tafsirannya yang mengacu pada pidato ratu Wilhelmina tanggal 7 Desember 1942 bahwa Indonesia akan dijadikan anggota commonwealth dan akan berbentuk negara federasi, sedangkan hubungan luarnegerinya diurus oleh Belanda. Karena keadaan ekonomi Belanda kian memburuk, Belanda ingin menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Langkah yang dilakukan selanjutnya adalah mengirimkan nota yang juga merupakan suatu ultimatum kepada Pemerintah RI dan harus dijawab dalam waktu 14 hari. Pokok-pokok isi dari nota itu adalah: 1. Membentuk Pemerintahan interim

bersama 2. Mengeluarkan uang bersama dan mendirikan lembaga devisa bersama 3. RI harus mengirimkan beras untuk rakyat di daerah-daerah yang diduduki Belanda 4. Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban bersama, termasuk daerahdaerah RI yang memerlukan bantuan Belanda (gendarmerie bersama) 5. Menyelenggarakan penilikan bersama atas impor dan ekspor Pemerintah RI melalui Perdana Menteri Sjahrir memberi jawaban yaitu menyatakan bersedia mengakui kedaulatan Belanda dalam masa transisi,namun menolak gendarmerie bersama. Buntut jawaban ini adalah jatuhnya Kabinet Sjahrir karena reaksi keras dari kalangan partai-

partai politik. Amir Sjarifuddin pun yang memimpin kabinet selanjutnya memberikan jawaban yang bernada sama. Lalu pada tanggal 15 Juli 1947 Belanda mengajukan nota yang tetap menuntut adanya gendarmerie bersama dan meminta RI menghentikan permusuhannya dengan Belanda, nota tersebut diikuti ultimatum agar Pemerintah RI memberikan jawabannya dalam waktu 32 jam. Perdana Menteri Amir Sjarifuddin memberikan jawaban melalui pidatonya pada tanggal 17 Juli 1947 lewat RRI Yogyakarta namun tetap saja Belanda menolaknya. Langkah diplomatis tadi diam-diam diikuti dengan langkah militer, pasca penandatanganan Persetujuan Linggarjati; Belanda terus menambah kekuatan militernya yaitu dengan menambah personil pasukan KNIL yang ada di Indonesia dengan bantuan divisi-divisi KL dari Belanda. Sehingga setelah merasa kekuatan militernya kuat, Belanda mulai mencari celah dengan memberikan tuntutan-tuntutan yang harus segera dijawab Pemerintah RI. Tuntutan-tuntutan tersebut memang


Pihak Indonesia yang diwakili oleh Sutan Sjahrir dan H. Agus Salim hadir dalam sidang Dewan Keamanan PBB yang akhirnya memerintahkan pihak Belanda untuk menghentikan agresi militernya

Serangan Balasan

dibuat untuk menimbulkan suasana konflik antara Belanda dan RI. Juga sebagai alasan bahwa RI tidak mau melaksanakan hasil Perundingan Linggarjati. Pihak RI pun sudah mencium gelagat ini, di Sumatera dan Jawa TNI sudah bersiap kalau-kalau Belanda menyerang secara tiba-tiba.

Serangan Kilat Belanda Apa yang diperkirakan pun terjadi, setelah menolak jawaban Pemerintah RI; Belanda menyerang Sumatera dan Jawa secara serentak pada tanggal 21 Juli 1947. Serangan tersebut dilakukan untuk merebut dan menguasai posisi-posisi strategis dan ekonomis seperti pelabuhan, daerah perkebunan dan penghasil minyak yang dikuasai RI. Kepada dunia internasional, Belanda berdalih melakukan serangan ini sebagai �Aksi Polisionil� untuk mengembalikan ketertiban dan menyatakannya sebagai tindakan urusan dalam negeri. Dr. van Mook menyatakan dalam pidatonya bahwa Belanda tidak lagi terikat dengan Persetujuan Linggarjati. Jawa digempur Belanda dengan kekuatan pasukan sebanyak tiga divisi, dua divisi untuk menguasai Jawa Barat

Selama dalam masa perlawanan pihak Indonesia banyak mendapatkan perhatian dan bantuan dari luar Negri seperti bantuan obatobatan untuk PMI dadi Mesir

dimana satu divisi diantaranya digunakan melanjutkan serangan ke Jawa Tengah. Dan untuk menguasai Jawa Timur dan Madura Belanda mengerahkan satu divisi. Di Sumatera, Belanda megerahkan tiga brigade pasukannya. Fokus serangan di Jawa adalah kotakota besar dan pelabuhan seperti Jakarta, Semarang, Surabaya serta Bandung dan Yogyakarta, perkebunan tembakau serta pabrik-pabrik gula. Di Sumatera, Belanda menyerang Medan, Padang dan Palembang, kota besar, pelabuhan, perkebunan tembakau dan daerah penghasil minyak dan batubara.

Pertempuran hebat tak terelakkan di kota-kota dan daerah yang diserang Belanda, pasukan TNI yang terpencar oleh serangan kilat dan serentak yang dilakukan oleh Belanda berusaha melakukan konsolidasi kekuatan. Ketidakseimbangan jumlah personil dan perlengkapan yang ada membuat TNI membentuk daerah-daerah pertahanan baru sambil bergerak keluar dari kota. Sistem Wehrkreise yang digunakan untuk menggantikan sistem pertahanan linier pun ternyata tidak mampu menahan laju gempuran pasukan Belanda yang jauh lebih kuat. Kemudian pasukan TNI menggunakan taktik gerilya untuk membalas serangan Belanda dan mempertahankan wilayahnya. Akibat penggunaan taktik gerilya tadi, pasukan Belanda hanya dapat menguasai kota-kota besar dan jalan-jalan raya saja. Diluar itu, pasukan TNI yang menguasai sepenuhnya. Salah satu serangan balasan oleh TNI adalah pemboman dan serangan udara oleh para penerbang-penerbang AURI pada tanggal 29 Juli 1947 yang menggunakan pesawat Curen dan Guntai peninggalan Jepang. Sasarannya adalah kedudukan pasukan Belanda di Ambarawa, Salatiga dan Semarang. Serangan ini menunjukkan bahwa kekuatan TNI masih ada dan masih


Batas terakhir perluasan wilayah tersebut yang dituntut Belanda sebagai garis demarkasi. Suatu garis imajiner yang kemudian dikenal dengan sebutan �Garis van Mook�. Pemerintah RI secara tegas menolak garis demarkasi tersebut, karena gerakan pasukan Belanda dilakukan setelah perintah penghentian tembak menembak oleh PBB tanggal 1 Agustus 1947.

Komisi Tiga Negara Langkah yang dilakukan Dewan Keamanan PBB untuk mengawasi penghentian tembak menembak dan

Dalam upaya genjatan senjata pihak PBB membentuk Komisi Jasa Baik yang lebih dikenal Komisi Tiga Negara (KTN) untuk menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda. Komisi ini beranggotakan personil dari Belgia, Australia dan Amerika Serikat

mampu membalas serangan Belanda. Belanda menanggapi serangan ini dengan menembak jatuh Pesawat Dakota VT-CLA yang membawa bantuan obat-obatan dari Singapura sumbangan Palang Merah Malaya kepada Palang Merah Indonesia. Pesawat ini ditembak jatuh di Yogyakarta di hari yang sama, 29 Juli 1947. Korban yang gugur adalah Komodor Muda Udara A. Adisutjipto, Komodor Muda Udara Dr. Abdul Rahman Saleh dan Opsir udara Muda I Adisumarno Wirjokusumo. Jenazah nya mendapatkan penghormatan langsung dari Panglima Besar Soedirman di Yogyakarta.

Reaksi Dunia Internasional Akibat tindakan Belanda tersebut, dunia internasional bereaksi keras. Selain itu Pemerintah RI juga mengadukan Agresi Militer Belanda ini ke PBB karena telah melanggar Perjanjian Linggarjati yang telah disepakati sebelumnya. Wakil-wakil dari India dan Australia di PBB mengajukan usul agar hal ini dibahas dalam Dewan Keamanan. Mereka juga mengusulkan penarikan pasukan Belanda ke posisinya sebelum mereka melakukan agresi. Dewan Keamanan PBB pun bersidang, Pemerintah RI mengirimkan utusannya Sutan Sjahrir dan H. Agus Salim. Akhirnya, melalui Resolusi No. 27 pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan Keamanan PBB memerintahkan agar pihak RI dan Belanda

menghentikan tembak-menembak. Resolusi ini terwujud salah satunya berkat keberhasilan perjuangan diplomasi Sutan Sjahrir dan H. Agus Salim. Dewan Keamanan PBB mendapat laporan bahwa pasukan Belanda masih melakukan gerakan-gerakan militer sejak 30 Juli 1947 sampai 4 Agustus 1947. Perintah penghentian tembak menembak oleh PBB kepada kedua pihak itu dirasa tidak memuaskan dan belum ada tindakan efektif menuju gencatan senjata. Pengumuman resmi dari pihak Belanda dan RI untuk menghentikan tembakmenembak dan melakukan gencatan senjata diantara keduabelah pihak dilakukan pada tanggal 4 Agustus 1947. Dengan adanya pengumuman ini Agresi Militer Belanda I resmi berakhir.

Garis van Mook. Walaupun sudah ada pengumuman resmi tentang gencatan senjata antara RI dengan Belanda, tetap saja Belanda berusaha memperluas wilayah yang dikuasainya.

mengupayakan penyelesaian konflik antara RI dan Belanda secara damai yaitu dengan membentuk sebuah Komisi Jasa Baik untuk Indonesia (Committee of Good Offices for Indonesia) yang selanjutnya dikenal dengan sebutan Komisi Tiga Negara (KTN). Pemerintah RI pada tanggal 6 September 1947 meminta Australia menjadi anggota KTN, sementara Belanda memilih Belgia. Selanjutnya Australia dan Belgia memilih Amerika Serikat sebagai negara ketiga dalam KTN. Australia diwakili oleh Richard Kirby, Belgia oleh Paul van Zeeland dan Dr. Frank Graham mewakili Amerika Serikat. KTN melakukan pertemuan di Sidney, Australia pada tanggal 20 Oktober 1947 untuk membahas tugas dari PBB untuk membantu menyelesaikan konflik antara RI dan Belanda secara damai. KTN tiba di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 1947 untuk memulai tugasnya. KTN mengakomodasi kedua pihak, RI dan Belanda untuk menyelesaikan persoalanpersoalan militer dan politik untuk menuju perundingan selanjutnya.<


Leopard 2 merupakan tank tempur yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei AG (sekarang Krauss-Maffei Wegmann/KMW), Munchen, Jerman sebagai pengganti Leopard 1.Leopard 1 pertama kali diproduksi pada 1963 oleh Krauss-Maffei untuk Departemen Pertahanan Jerman. Lebih dari 6000 tank telah dikirim ke Belgia, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Kanada, Belanda, Norwegia, Turki dan Australia.

A

dapun Leopard 2 pertama kali diproduksi pada 1979. Lebih dari 3200 tank Leopard 2 dipakai oleh AD Austria, Denmark, Jerman, Belanda, Norwegia, Switzerland, Swedia dan Spanyol. AD Finlandia diketahui telah membeli 124 buah Leopard 2 dan AD Polandia membeli sebanyak 128 Leopard 2A4 dari Jerman. Pada Agustus 2005, Yunani juga memesan 183 Leopard 2A4 dan 150 Leopard 1A5 dari cadangan AD Jerman. Pada November 2005, sebuah kesepakatan ditandatangani untuk penjualan 298 tank Leopard 2A4 milik AD Jerman ke Turki. Pengiriman tank direncanakan mulai 2006 hingga 2007. Pada Maret 2006, Chili juga menandatangani kontrak untuk

tambahan 118 tank Leopard 2 dari AD Jerman. Leopard 2A6 meliputi sebuah senjata L55, mesin pembantu/cadangan, perbaikan sistem proteksi terhadap ranjau dan sistem air-conditioning. AD Jerman juga telah mengupgrade 225 buah tank 2A5 menjadi 2A6 dan pengiriman pertamanya sudah dilakukan pada Maret 2001. Selain AD Jerman, AD Belanda juga telah memesan upgrade 180 tank 2A5nya menjadi 2A6 yang kemudian dioperasikan pertama kali pada Februari 2003. Sedangkan pada Maret 2003, Helenic Army of Greece memesan 170 buah Leopard 2 HEL (sebuah versi 2A6E). 30 buah dirakit oleh KMW sedangkan sisanya diproduksi oleh ELBO, Yunani. Tank buatan

lokal tersebut pertama kali di kirim pada Oktober 2006. Tak beda dari negara lainnya, Spanyol juga memesan 219 Leopard 2E (sebuah versi dari 2A6 dengan perlindungan baja yang lebih besar), 16 tank perbaikan, dan empat kendaraan training. 30 tank pertama diproduksi oleh KMW dan sisanya diproduksi dibawah lisensi General Dynamics, Santa Barbara Sistemas (GDSBS), Spanyol. Tank pertama diserahkan ke AD Spanyol pada Juni 2004 dan pengiriman direncanakan selesai pada 2008. Varian lain tank Leopard adalah Leopard 2(S) yang memiliki sistem komando dan control baru dan sistem persenjataan



Tank Leopard 2 mulai masuk jajaran Angkatan Darat Jerman 2001, Tank ini telah dilakukan peningkatan kemampuanya sejak dibuat pertama kali di era 60an (atas) Kemampuan dalam melalui rintangan sungai merupakan kelebihan tank ini dibandingkan tank lainnya (bawah)

pasif baru (new passive armour system). 120 Leopard 2(S) telah dikirim ke AD Swedia dan pengiriman selesai pada Maret 2002. MINE PROTECTION KMW telah mengembangkan sebuah system perlindungan terhadap ranjau untuk Leopard 2. Sistem tersebut mengikuti sebuah konsep yang didefinisikan oleh kelompok kerja internasional dari Jerman, Switzerland, Belanda, Swedia dan Norwegia dibawah pimpinan agen BWB Jerman. Sebuah order pada September 2003 berisi modifikasi 15 tank Leopard 2A6 untuk AD Jerman dan sepuluh Leopard 2A5 (Strv 122) untuk AD Swedia. Tank dengan perlindungan ranjau yang pertama telah dikirim pada Juli 2004. Rangkaian modifikasi tersebut terdiri dari tambahan elemen lapisan baja termasuk lapisan baru dibawah lantai tank, sistem pembidik baru, dan penyusunan ulang tempat penyimpanan amunisi. Uji coba pada Februari 2004 menunjukkan bahwa dengan


Tank Leopard 2 menggunakan kamuflase yang berbedia disesuaikan dengan area penugasannya

kemasan lapisan baja baru, kru tank Leopard 2 dapat berlindung di bawah tank dari bombardir ranjau tanpa terluka sedikitpun. LEOPARD 2 CONSTRUCTION Lambung tank terdiri dari tiga bagian yakni ruangan kemudi didepan, ruangan tempur di tengah dan mesin di bagian belakang kendaraan. Ruangan kemudi dilengkapi dengan tiga periskop pengawas. Ruang kosong di sebelah kiri pengemudi disediakan untuk gudang amunisi. Sebuah kamera dengan sudut bidik 65Âş horizontal dan vertikal diletakkan pada bagian belakang tank dan

sebuah layar televisi disediakan untuk membantu melihat arah sebaliknya. Di tengah kendaraan akan kita jumpai menara kecil. Ada peningkatan program yang menyediakan gabungan lapisan baja generasi ketiga, penguat tambahan untuk menara kecil bagian depan dan lapisan baja dibagian samping dengan tambahan modul lapisan baja terpasang di luar. Dalam hal penetrasi senjata menembus lapisan baja, spall liner dapat mengurangi jumlah fragmen/pecahan dan mempersempit kerucut fragmen. Spall liner juga menyediakan isolasi thermal dan noise (gangguan transmisi). Reinforcement (penguatan) menyediakan perlindungan terhadap

berbagai jenis serangan, tembakan energi kinetik dan serangan bentuk. FIRE CONTROL Pos komandan memiliki periskop sendiri yang berbeda yakni PERI-R 17 A2 dari Rheinmetall Defence Electronics (dahulu bernama STN Atlas Elektronik) dan Zeiss Optronik GmbH. PERI-R 17 A2 merupakan periskop bidik canggih untuk pengamatan pada siang atau malam hari dan juga untuk identifikasi target. Periskop ini juga telah terbukti mampu menjangkau seluruh sudut bidikan. Gambar yang terekam pada periskop komandan tersebut kemudian


Ruang kendaliTank Leopard 2 yang dilengkapi sistem navigasi modern termasuk GPS yang canggih

Pengisian amunisi, menggunakan muzzle reference system

dimunculkan di sebuah monitor. PERI-R 17 A2 juga dapat digunakan untuk senjata menembak selama dislave ke dalam sistem kendali tembakan tank. Gambar dari alat bidik thermal penembak juga dapat diteruskan ke periskop komandan PERI-R17 sehingga komandan dapat mengubah tampilan gambar baik dari video penembak maupun dari monitor periskop komandan itu sendiri. Kemampuan ini memungkinkan komandan dan penembak memiliki akses terhadap gambaran medan tempur yang sama. “Leopard 2A6 meliputi sebuah senjata L55, mesin pembantu/cadangan, perbaikan system perlindungan terhadap ranjau dan sistem air-conditiong.� Pos penembak dilengkapi sebuah alat bidik utama Rheinmettal Defence Electronics EMES 15 dengan perbesaran dua kali. Alat bidik utama ini memiliki laser pengukur jarak yang terintegrasi dan juga memiliki alat bidik thermal Zeiss Optronik, model WBG-X, yang keduanya dihubungkan ke komputer pengendali tembakan. Alat bidik thermal menggunakan modul umum standar AD AS yakni dengan 120 unsur cadmium mercury telluride, detektor infra red CdHgTe (dikenal dengan CMT)

yang beroperasi dalam susunan 8 hingga 14 micron waveband. Unit detektor infra red didinginkan dengan mesin closed-cycle Stirling. Alat bidik juga dilengkapi dengan laser pengukur jarak CE628 dari Zeiss Optronik. Laser Neodinium Yttrium Aluminium Garnet tersebut bersifat padat. Pengukur jarak dapat menyediakan lebih dari tiga nilai jarak dalam empat detik. Data hasil pengukuran jarak ditransmisikan ke komputer pengendali tembakan dan digunakan untuk menghitung algoritma tembakan. Selain itu, penembak juga dapat membaca hasil pengukuran jarak digital secara langsung karena laser pengukur jarak tersebut terintegrasi dengan alat bidik primer penembak. Jarak maksimum yang dapat diukur lewat laser pengukur jarak adalah kurang dari 10,000m dengan ketelitian hingga 20m. Prosedur komando dan kendali tembakan yang dikenal sebagai pemilihan gema pertama (first echo selection) dipakai

Kemampuan manuver Leopard 2 dapat diandalkan di segala jenis dataran(terrain)


Dengan rentetan peluru DM53, senapan L55 dapat menembakkan peluru hingga jarak 5,000m. Efek dari energi kinetik peluru pada target musuh dicapai melalui 1) penetrator panjang dan massa peluru dan dampak percepatan dan 2) interaksi antara peluru dan target. Material penetrator berupa bubuk padat tungsten dalam struktur monoblock. Peningkatan energi kinetik amunisi memiliki energy muzzle dan kekuatan rekoil yang lebih tinggi. L55 mampu meningkatkan performansi sekitar 30% dibandingkan dengan sistem konvensional, khususnya ketika menggunakan peluru DM 53 KE. Sebagai contoh, kecepatan muzzle dapat mencapai lebih dari 1,750 m/s. NAVIGATION SYSTEMS Leopard 2 dilengkapi dengan sebuah system navigasi darat dari perusahaan LITEF of Bonn, Jerman yang merupakan cabang dari Northrop Grumman, AS. Sistem navigasi hybrid terdiri dari GPS dan system navigasi konvensional. LEOPARD 2 SUPPORT SYSTEMS

untuk laser pengukur jarak dalam operasi anti-helikopter. Senjata utama tersebut menggunakan tembakan eletronik untuk mengurangi waktu reaksi. LEOPARD 2 MAIN ARMAMENT Senapan smoothbore baru yakni senapan L55 120mm, telah dikembangkan oleh Rheinmettall Waffe Munition GmbH of Ratingen, Jerman untuk menggantikan senapan tank smoothbore L44 20mm di Leopard 2. Perluasan panjang laras dari kaliber 44 ke kaliber 55 mengakibatkan konversi dalam jumlah yang lebih besar dari energi yang tersedia di laras menjadi kecepatan proyektil untuk meningkatkan penetrasi jarak dan lapisan baja. Senapan smoothbore L55 yang dilengkapi dengan sebuah lengan baju thermal, fume extractor (penyulingan asap) dan muzzle reference system (sistem referensi mulut senjata api) ini kompatibel dengan amunisi 120mm yang ada sekarang dan juga amunisi baru berpenetrasi tinggi. Karena adanya kebutuhan taktis, Rheinmettal Waffe Munition GmbH mengembangkan amunisi LKE 2 DM53 dengan peningkatan pada energi kinetik.

Sebuah program telah diajukan untuk mengganti system hidrolik H-WNA dengan sistem hidrolik yang lebih baik yakni EWNA. E-WNA ini memiliki system lanjutan terkait senjata elektris. Penggantian sistem hidrolik dengan E-WNA memiliki beberapa keuntungan seperti : 1. turret(menara kecil) memiliki cairan hidrolik tanpa tekanan udara. 2. tingkat gangguan rendah dan menghemat pemakai dan pembangkitan tenaga panas/ 3. meningkatkan daya tahan tank dan memperkecil kebutuhan perawatan dan perbaikan. 4. Menghemat biaya operasional 5. Memiliki jangka panjang. Kompartemen kru dilengkapi dengan system deteksi dan penahan tembakan dan ledakan yang dilisensi oleh perusahaan Deugra Ges. fur Brandschutzsystemen of Ratingen, Jerman dari perusahaan Inggris Kidde-Gravier of Slough, Berkshire. Sebuah sekat anti peluru memisahkan kompartemen tempur dari kompartemen mesin di bagian belakang tank. MAIN BATTLE TANK ENGINE Mesin dari tank tempur Leopard adalah mesin diesel MTU MB 873, menyediakan 1100 kW dengan sebuah persneling Renk HSWL 354 dan system rem. Versi tertinggi EuroPowerPack dengan mesin MTU MT883 berkekuatan 1210kW juga telah di uji cobakan pada Leopard 2.<


tan a k g n A a g a r h la “ Melalui Pekan O tkan a k g in t a it k 7 0 0 Darat tahun 2 n jiwa korsa guna s da a it d li o s , s a it if t r juritan a r spo p e k n a u p m a m an d i s a ip meningkatkan kre s t r a p r e b dalam angka tan prestasi olah gka in n e p u t n a b m e m raga Nasional �

P

ekan Olah Raga Angkatan Darat (PORAD) V tahun 2007 secara resmi dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Djoko Santoso di lapangan Brigif 15 Kujang II Kodam III/Siliwangi Kebun Rumput Cimahi, hari Rabu (27/6). Porad V tahun 2007 yang digelar di wilayah Bandung-Cimahi tersebut berlangsung selama sepekan mulai 27 Juni – 5 Juli 2007.

Diikuti oleh 16 kontingen, yakni Mabesad I & II, Kostrad, Kopassus, dan jajaran Kotama se Indonesia akan mempertandingkan 8 cabang olahraga : sepak bola, volly indoor, volly pantai, karate, tenis lapangan, atletik, renang dan golf. Upacara pembukaan Porad V berlangsung cukup meriah ditandai dengan parade kontingen, terjun payung dan atraksi olah raga yang diusulkan untuk

dipertandingkan pada Porad berikutnya antara lain : pencak silat, yudo, taekwondo, anggar, panahan, menembak dan panjat dinding. Hadir dalam acara pembukaan para pejabat di lingkungan Angkatan Darat, para sesepuh Angkatan Darat, Unsur Muspida Provinsi Jawa Barat, tokoh masyarakat dan praktisi olah raga serta juga warga masyarakat. Dalam amanatnya Kasad Jenderal TNI


Djoko Santoso Pekan Olah Raga Angkatan Darat merupakan salah satu realisasi dari kebijakan dalam pembinaan jasmani Angkatan Darat, khususnya bidang olah raga yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan kualitas kesemaptaan jasmani para prajurit TNI AD, sekaligus sebagai wahana ajang bagi lahirnya atletatlet yang berprestasi dari lingkungan TNI AD yang mampu diproyeksikan untuk berkiprah pada event olah raga nasional dan internasional. Kita sudah membuktikan hal itu lanjut Kasad, pada lomba tembak Tentara Darat negara-negara Asean di Vietnam tahun lalu yang telah meraih juara umum dengan merebut 9 tropi dari 15 tropi yang diperebutkan. Dengan sarana dan prasarana olah raga yang dimiliki, TNI AD berkomitmen untuk ikut membantu dan mendorong lahir dan bangkitnya atlet-atlet olah raga nasional yang berprestasi, yang siap mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mengibarkan bendera Merah Putih pada segala event olah raga yang berskala internasional. Untuk itu,

Kasad mengharapkan kepada seluruh komandan dan pimpinan satuan agar lebih cermat dalam menemukan potensi yang ada di satuannya dan kemudian membinanya secara benar sehingga bisa menghasilkan atlet-atlet yang mampu berkompetisi. Hal lain yang tidak kalah penting dan harus dilakukan untuk meraih keberhasilan pembinaan olah raga khususnya olah raga prestasi menurut Kasad adalah intensitas atlet dalam melakukan pertandingan, karena dengan banyak bertanding dan banyak berkompetisi akan dapat memantangkan mental bertanding dan mengasah berbagai potensi serta kemampuan yang dimilikinya. Sehingga ketika tiba saatnya untuk bertanding dan berlomba, setiap atlet akan berada pada kondisi siap untuk meraih prestasi tertinggi. TIM MABESAD II JUARA UMUM PORAD 2007 Tim Mabes TNI Angkatan Darat (Mabesad) II akhirnya keluar sebagai juara umum Pekan Olahraga Angkatan Darat (PORAD) V 2007 yang berlangsung di Lapangan GOR Siliwangi Bandung, Jawa Barat.


Penyerahan piala bergilir oleh KASAD kepada juara umum dari tim Mabesad II

Penyematan mendali emas oleh KASAD kepada salah seorang Atlit peserta

Kemenangan itu berhasil diraih setelah dalam kegiatan selama sepekan itu, Tim Mabesad II berhasil mengumpulkan tujuh medali emas, satu perak dan tiga perunggu. Sedangkan tempat kedua dan ketiga diduduki tim dari Kodam Jaya dengan enam medali emas, empat perak, dan enam perunggu serta kontingen Kodam VII/ Wirabuana dengan perolehan empat medali emas, dua perak, dan delapan perunggu. Sementara itu, kontingen tuan rumah Kodam III/Siliwangi berada pada urutan 10 dengan dua medali emas, sembilan perak dan empat perunggu. Tim Mabesad II dipastikan sebagai juara umum PORAD V 2007, setelah dalam beberapa pertandingan berhasil mendulang emas terbanyak seperti di cabang bola voli putra dan putri yang pada hari terkahir berhasil gemilang menyumbang dua medali emas, dan satu medali perunggu dari cabang tenis tunggal putri perorangan atas nama Mayor Sri Martuti. Dengan raihan medali ini, Mabesad II dapat menggeser posisi Kodam Jaya dan dipastikan bakal menjadi juara umum. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Djoko Santoso dalam

sambutannya mengharapkan hasil Porad V Tahun 2007 dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya semangat dan tekad untuk ingin mengukir prestasi tertinggi dalam berbagai tugas yang diemban, dan menggelorakan semangat dan tekad untuk berkompetisi secara sehat. Diungkapkan pula oleh Kasad, apapun hasil yang diperoleh masing-masing kontingen dalam Porad suatu hal yang membanggakan adalah terwujudnya ikatan kekeluargaan, kebersamaan, kekompakan, soliditas, persatuan dan kesatuan prajurit Angkatan Darat yang makin kuat dan kokoh sebagai modal dasar untuk menyukseskan pelaksanaan tugas pokok Angkatan Darat di masa yang akan datang. Selain itu, Kasad mengingatkan agar kemauan untuk berkompetisi dan berprestasi tinggi menjadi keinginan dan kemauan seluruh anak bangsa, karena lanjut Jenderal TNI Djoko Santoso bangsa yang maju itu dicirikan oleh dua hal, yaitu memiliki kemauan untuk selalu ingin mengukir prestasi yang terbaik dan memiliki kemauan yang tinggi untuk berkompetisi. Kepada para komandan satuan dan para Pangkotama, Kasad memerintahkan agar kemauan untuk selalu ingin berkompetisi dan berprestasi itu, tidak saja dibangun Upacara penutupan PORAD dan terlihat pada psanduk tempat pelaksanaan porat berikutnya yaitu di Kodam IV/Dipenogoro

dan ditumbuhkembangkan di lingkungan prajurit dan keluarganya, tetapi juga kepada lingkungan di sekitar tempatnya bertugas dan bekerja, dan bahkan kepada masyarakat di wilayah tanggung jawabnya. “Gunakan fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki satuan untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya kemauan untuk berkompetisi dan berprestasi yang tinggi di kalangan masyarakat kita,� tekan Kasad. Porad VI pada 2008 akan dilangsungkan di wilayah Jawa Tengah dengan penyelenggara Kodam IV/Diponegoro.<


Kartika Media Centre, Jl. Abdul Rahman Saleh I No. 48, Jakarta Pusat. Telp : 021-3500347 Ext 113


Pengetahuan akan struktur bebatuan dan penampang pada tebing sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal

P

anjat tebing sendiri merupakan subbagian dari mountaineering (pendakian gunung), yaitu climbing yang dapat diartikan sebagai pendakian pada tebing-tebing batu atau dinding karang yang membutuhkan peralatan, teknik, dan metode-metode tertentu. Sebagai bagian dari mountaineering atau mendaki gunung, panjat tebing tidak dapat dipisahkan dari sejarah awal adalah dari perjalanan panjat dan mendaki gunung. Olah raga panjat tebing ini mengandung beberapa nilai positif untuk pembinaan kepribadian, diantaranya: • Sebagai arena penumbuhan dan pembinaan disiplin • Dapat memupuk semangat dan jiwa kompetisi yang sehat • Mendidik pribadi yang kuat, ulet, dan tidak kenal menyerah • Membina kemampuan fisik yang prima • Membina persatuan dan kesatuan • Membangkitkan rasa cinta tanah air • Menuntut kemampuan teknis khusus, sehingga harus mengikuti perkembangan

teknologi • Meningkatkan sumber daya manusia Untuk bisa melakukan olah raga panjat tebing ini tidak cukup hanya mengandalkan fisik dan mental tetapi kita juga perlu peralatan yang memadai untuk tetap menjamin keselamatan selama memanjat. Kali ini Majalah Defender ingin mengulas sejarah dan perkembangan panjat tebing atau rock clambing yang akhir-akhir ini perkembangan cukup pesat.

Sejarah Panjat Tebing Kegiatan mendaki gunung ini mulai dilakukan manusia sejak berabad-abad yang lalu, ketika manusia harus melintasi bukit-bukit atau pegunungan baik untuk melakukan peperangan atau pun ketika melakukan tuntutan hidupnya. Di tahun 500 SM, Panglima Kerajaan Carthage, Hanibal, melakukan perjalanan mendaki pegunungan Alpen. Atau pendakian Mount Argulle oleh para tentara Perancis pada tahun 1442. Dalam sejarah yang lebih maju, pendakian yang gemilang pertama kalinya dilakukan pada tahun 1786, ketika Dr Paccard berhasil mencapai puncak Mount Blanc (4087 m). Saat itu pendakian dan panjat tebing sudah menjadi hobi atau olahraga. Dalam babak selanjutnya, puncakpuncak Alpen mulai dijajaki para penggemar olahraga alam bebas ini. Dan, memang puncak-puncak pegunungan Alpen hanya bisa dipuncaki dengan mempergunakan teknik-teknik memanjat tebing. Semakin populer ketika Sir Alfred Willis pada tahun 1854 berhasil mencapai

Diperlukan keberanian dalam berpindah tempat dan melompat diantara tebing bebatuan

46 < DEFENDER < Agustus 2007

puncak Watterhorn (di Swiss, 3708 m). Pendakian ini menjadi batu loncatan terbentuknya perkumpulan pendaki gunung tertua di dunia, British Alpine Club pada tahun 1857. Sejak babak baru itu para pendaki semakin sering melakukan pendakian menuju puncak-puncak gunung yang lebih tinggi dan mempunyai tingkat tantangan yang lebih tinggi pula. Keberuntungan dan anugerah akhirnya datang pada Edmunt Hillary dan Tenzing Norgay dalam suatu ekspedisi. Ekspedisi yang dipimpin oleh John Hunt pada tahun 1953 tersebut berhasil memuncaki Everest, sebuah puncak yang menjadi impian para pendaki di dunia. Rangkaian-rangkaian ini merupakan titik temu bahwa panjat tebing merupakan bagian dari kegiatan mendaki gunung. Karena kegiatan memanjat tebing merupakan penunjang kegiatan mendaki gunung.

Perkembangan panjat tebing (rock climbing) di Indonesia. Di Indonesia perkembangan olah raga panjat tebing dimulai atau disebarluaskan pada tahun 1975 oleh Gladian Pecinta Alam di Gunung Citatah, Padalarang Jawa Barat. Saat itu kemunculannya tak bisa lepas dari perkembangan panjat tebing di alam terbuka, karena kegiatan ini merupakan bagian dari cabang mendaki gunung. Pada pertemuan Gladian Pecinta Alam ini, para pecinta alam mengajarkan taknik-taknik panjat dan turun tebing. Tahun 1976, salah satu mahasiswa Seni Rupa ITB, Harry Suliztiarto tak dapat menahan obsesinya untuk merasakan sensasi panjat tebing. Dengan tali nilon dia mulai latihan panjat-memanjat di Citatah. Tahun berikutnya, bersama Agus Resmonohadi, Heri Hermanu dan Deddy Hikmat yang juga dari ITB, mendirikan Skygers Amateur Rock Climbing Group di Bandung. Seiring perkembangan, pada dekade 80-an, Skygers membuka kursus panjat tebing yang mampu menyedot banyak murid yang berasal dari berbagai daerah. Tentunya hal ini membuahkan hasil dengan menyebarluaskan olah raga panjat tebing di Indonesia. Kemudian pada tahun 1979, Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Disengaja atau tidak, upaya ini merupakan pertama di Indonesia untuk mempublikasikan panjat tebing. Kemudian pada tahun 1980, tim ITM untuk pertama kalinya melakukan pemanjatan Tebing Parang di Jawa Barat. Wanadri menjadi tim Indonesia pertama yang berekspedisi ke Cartensz Pyramide.


Mereka gagal mencapai puncak, namun berhasil di Puncak Jaya dan Cartensz Timur. Sedangkan ekspedisi gabungan Mapala UI dan tim AS mendaki Puncak Trikora. Di tahun 1981, dua ekspedisi Indonesia, Mapala UI dan ITB melakukan panjat tebing di di dinding Selatan Carstensz. Sayangnya salah seorang anggota tim Mapala UI, Hartono Basuki, gugur di sini. Kemudian di tahun 1982, Jayagiri mengirimkan Irwanto ke sekolah pendakian di ISM di Swiss, dilanjutkan ekspedisi 4 orang ke Monte Rosa di Swiss serta Mont Blanc dan Matterhorn. Dua ekspedisi ke Cartensz: Wanadri dan Pataga Jakarta. Ahmad dari kelompok Gideon Bandung tewas terjatuh di Tebing 48 Citatah. Korban pertama panjat tebing di Indonesia. Namun itu semua tidak membuat pupus para pendaki untuk berhenti melakukan petualangannya. Untuk pertama kali lomba panjat tebing di Indonesia dilaksanakan di tebing pantai Jimbaran, Bali pada tahun 1987. Dan pada tahun 1988, untuk pertamakalinya dinding panjat buatan atau wall climbing diperkenalkan di Indonesia oleh 4 atlet pemanjat dari Perancis yang diundang atas kerjasama Kantor Menpora dengan Kedubes Perancis di Jakarta, bahkan mereka sempat memberikan kursus singkat. Dan pertamakalinya

Selain melatih fisik dan mental juga merasakaan keindahan alam dari puncak gunung merupakan kesenangan tersendiri bagi seorang pemanjat tebing

Agustus 2007 < DEFENDER <47


Kelengkapan untuk memanjat tebing seperti tali/harnes, sling, screw gate dan Gri-gri

lomba panjat tebing buatan dilakukan di Bandung, dengan mengambil tempat di suatu gardu listrik. Namun demikian ekspedisi panjat tebing terus berlanjut seperti ekspedisi puncak Pumori (7145m) di Himalaya oleh Wanadri, ekspedisi Imja Tse oleh F. Hendricus Mutter dan Vera MW dari Jayagiri, Sandy Febyanto dan Djati Pranoto memanjat tebing Half Dome, di Yosemite, AS namun gagal memecahkan rekor John Bachar dan Peter Croft, 4, 5 jam. Awal tahun 1989, dunia panjat tebing Indonesia dirundung kesedihan dengan gugurnya salah satu pemanjat terbaik Indonesia, Sandy Febyanto, jatuh di Tebing Pawon, Citatah. Tapi hal itu tidak menjadikan patah arang, semangat almarhum justru menyebar dan menjadi motivasi para pemanjat untuk memacu prestasi panjat tebing di tanah air. Akhir tahun ini ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono melakukan pemanjatan solo di Tower III Tebing Parang. Artificial solo climbing pada big wall yang pertama di Indonesia. Di tahun 1991, Aryati menjadi wanita Asia pertama yang berhasil menjejakkan

kakinya di Puncak Annapurna IV, Himalaya, pada Ekspedisi Annapurna Putri Patria Indonesia. Namun dunia petualangan panjat tebing kembali dirundung duka, pada tahun 1992, kembali kehilangan dua orang terbaiknya, Norman Edwin dan Didiek Syamsu, anggota Mapala UI tewas diterjang badai di Gunung Aconcagua, Argentina. Pratu Asmujiono anggota pendaki dari Kopassus menjadi orang pertama Indonesia yang menjejakkan kakinya di puncak tertinggi Himalaya, Everest pada tahun 1997. Asmujiono berangkat bersama tim Ekpedisi Everest Indonesia yang merupakan gabungan anggota Kopassus dan pendaki sipil lainnya.

Dasar-dasardalamPanjat tebing Tebing merupakan prasarana dalam kegiatan panjat tebing. Untuk Pengetahuan dasar tentang tebing yang harus diketahui antara lain, bentuk tebing, bagian tebing yang dilihat Secara keseluruhan mulai dasar sampai puncak. Bagian-bagiannya antara lain blank (bentuk tebing dengan sudut 90 derajat/ vertikal), overhang (bentuk tebing dengan sudut kemiringan antara 10-80 derajat), roof (bentuk tebing dengan sudut 0 atau 180 derajat, terletak menggantung), teras (bentuk


tebing dengan sudut 0 atau 180 derajat, terletak menjorok ke dalam tebing), dan top (bagian tebing paling atas yang merupakan tujuan akhir suatu pemanjatan). Selain itu juga perlu mengenal permukaan tebing yang merupakan bagian dari tebing yang nantinya digunakan untuk berpegang dan berpijak dalam suatu pemanjatan. Bagian ini di kategorikan menjadi tiga bagian: face (permukaan tebing yang mempunyai tonjolan), slap/friction (permukaan tebing yang tidak mempunyai tonjolan atau celah, rata, dan mulus tidak ada cacat batuan), dan fissure (permukaan tebing yang tidak mempunyai celah/crack). Sebelum melakukan pemanjatan, seseorang harus memakai alat-alat yang wajib harus dipakai, yaitu figure of 8 (descender), harness, Gri-gri, carabiner screw gate, carabiner gate, carabiner bent gate, runner (dua carabiner gate dan bent gate yang disatukan dengan memakai quickdraw sling), sepatu panjat, helm, chalk bag dan magnesium karbonat – berfungsi untuk menjaga tangan terhindar dari serangan keringat. Di dunia panjat tebing mengenal beberapa tingkat kesulitan dalam pemanjatan, diantaranya (1) Tingkat kesulitan 5, 7-5, 8 adalah tingkat kesulitan termudah dengan lintasan pemanjatan untuk pegangan dan pijakan sangat banyak, besar dan mudah didapat serta sudut kemiringan

mencapai 90 derajat; (2) Tingkat kesulitan 5,9 adalah tingkat kesulitan pemanjatan yang mulai agak sulit karena jarak antara pegangan dan pijakan mulai berjauhan tetapi masih banyak dan besar; (3) Tingkat kesulitan 5,10 adalah tingkat pemanjatan ini mulai sulit karena komposisi pegangan dan pijakan sudah bervariasi besar dan kecil. Jarak antar celah dan tonjolan mulai berjauhan. Terdapat dua tumpuan tangan dan satu tumpuan kaki, faktor keseimbangan mulai dibutuhkan; (4) Tingkat kesulitan 5, 11. Tingkat kesulitan ini lebih sulit lagi karena letak antara pegangan yang satu dengan pegangan yang lainnya berjauhan dan kecil-kecil yang hanya bisa dipegang oleh beberapa jari saja, kedua tungkai melakukan gerakan melebar agar kaki dapat bertumpu pada tumpuan berikutnya. Keseimbangan tubuh sangat berpengaruh, bentuk tebing yang dilalui pada lintasan ini

Sepatu yang digunakan dalam panjat tebing dibuat khusus mengikuti lekuk kaki dan lebih fleksibel

terdapat variasi antara tebing gantung dan atap; (5) Tingkat kesulitan 5, 13-5,14. Jalur lintasan ini bervariasi antara tebing gantung dan atap dengan satu tumpuan kaki dan satu tumpuan tangan. Pemanjat mulai melakukan gerakan gesek (friction) dan bertumpu pada ujung jari (edginh) bahkan harus mengaitkan tumit pada pijakan (hooking). Selain kriteria kesulitan ini, Negara lain juga membuat tingkat kesulitan sesuai dengan penilaian masing-masing, antara lain Jerman, Perancis, UIAA (Union Internationale des Association Alpines). Dengan mengetahui segi-segi dasar dalam panjat tebing diharapkan kecelakaan dapat diminimalisir atau bahkan tidak ada sama sekali.<


ArmyLifestyle

KEJURNAS PANJAT TEBING FPTI KELOMPOK UMUR III 2007 DI KOPASSUS

KONTINGEN Kalimantan Timur berhasil meraih juara umum Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur III tahun 2007, yang berlangsung tanggal 1-5 Juli di Gedung Nanggala, Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, dengan mengumpulkan 9 emas 9 perak dan 11 perunggu. Tempat kedua diraih kontingen Jawa Tengah dengan 8 emas 5 perak dan 4 perunggu, disusul DKI Jakarta di tempat ketiga dengan 4 emas dan 1 perunggu. Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur III yang diikuti oleh 300 peserta

BERBAGAI perkumpulan/ club kendaran bermotor tumbuh kembang diberbagai daerah. Salah satunya Land Rover Club Indonesia (LRCI) yang berdiri sejak tahun 1987. Kini LRCI beranggota 344 orang yang tersebar di berbagai daerah.Kegiatan touring merupakan primadona kegiatan Land Rover Club Indonesia untuk anggota dan keluarganya. Untuk touring ke-6 ini, Bali menjadi kota tujuan. Diikuti sekitar 29 kendaraan Land Rover berbagai jenis, seperti seri II, seri III, Defender 90, Defender 110, Defender 130, Range Rover dan Disco III. Juga diikuti anggota LRCI asal Surabaya, Banjarmasin, Lombok, Temanggung dsb. Dengan total jarak tempuh 2800 km. Kegiatan touring ini juga diisi dengan 50 < DEFENDER < Agustus 2007

putra putri dari 20 Pengda FPTI seIndonesia tersebut ditutup oleh Danjen Kopassus, Mayor Jenderal TNI Rasyid Qurnuen Aquary selaku Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) kemarin dengan ditandai pengalungan medali kepada para peserta terbaik. Diharapkan melalui Kejurnas ini atlet-atlet Indonesia bisa mempunyai kemampuan sejajar dengan bangsabangsa lain, khususnya dalam bidang olah raga panjat tebing. Agenda ini masih berlanjut, karena kedepan masih ada beberapa kejuaraan

bakti sosial (baksos) seperti penanaman pohon bambu sebanyak 1000 pohon bambu di desa Sanda, Kab. Tabanan. Menurut Ketua Panitia Touring Hanung Wicaksono dalam sambutannya, bahwa salah satu bentuk riil dari kegiatan LRCI adalah untuk mencintai alam. Salah satunya penanaman pohon bambu. “Penanaman pohon bambu hitam merupakan salah satu program Kab. Tabanan yang memang dicetuskan oleh Bupati Tabanan sendiri,” jelas Sekda Kab. Tabanan, Nengah Judiana.

berskala internasional tingkat Asia Tenggara hingga dunia. Tanggal 8–10 Juli 2007 di Yogyakarta akan digelar Asian Youth Championship, yang akan diikuti atlet dari China, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Singapura, Australia dan New Zeland. Berlanjut di kota yang sama tanggal 11–12 Juli 2007 akan digelar Sirkuit Asia Tenggara dimana pesertanya merupakan anggota dari South East Asia Climbing Federation. Pada bulan Agustus 2007 juga terdapat kejuaraan panjat tebing yang sangat bergengsi, yaitu World Youth Championship di Equador. Dalam kesempatan tersebut, Mayor Jenderal TNI Rasyid Qurnuen Aquary menekankan agar para pengurus mempersiapkan atletnya sebaik mungkin dalam rangka menghadapi Pra PON Panjat Tebing yang akan dilaksanakan di Surabaya bulan Agustus 2007. Diharapkan dengan bantuan KONI Pusat dan Menpora, di waktu yang akan datang kompetisi panjat tebing semakin dilihat sebagai olahraga cabang utama, sehingga pada kejuaraan multi event SEA GAMES yang akan datang panjat tebing bisa masuk menjadi salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan.< “Kepeduliannya (red-LRCI) ini sangat penting, karena siapa lagi yang akan menjaga alam kecuali manusianya sendiri,” tambah Nengah. Untuk baksos pendidikan dan keterampilan di SDN 2 Pendahan, Kubu, Tianyar bekerja sama dengan BIWA (Bali Int’l Women Association). Kedatangan tim touring LRCI disambut meriah oleh para siswa-siswi beserta para guru-guru SDN 2 Pendahan. Dalam baksos itu, LRCI memberikan bantuan berupa seragam sekolah, alat-alat tulis dan alat-alat keterampilan seperti mesin jahit dan sebagainya. LRCI Touring Bali 2007 mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak salah satunya Kapolres Blora. “Saya lihat, memang kegiatan-kegiatan yang dilakukan LRCI itu cukup positif. Jadi tidak hanya sekedar hura-hura tapi yang lebih diutamakan adalah semangat kekeluargaan,” tambah Kapolres Blora, AKBP Latif.<

Land Rover Club Indonesia Bali Touring 2007


FILM

GAME

Die Hard 4.0

Medal of Honor Airborne

Produksi : 20th Century Fox Produser : Len Wiseman Pemain : Bruce Willis, Justin Long, Timothy Olyphant, Cliff Curtis

Produksi : Electronic Arts Platform : Playsation 2, Nintendo Wii, Xbox360

JOHN McClane (diperankan Bruce Willis) beraksi kembali! Ini adalah film Die Hard ke-4 yang masih dibintangi Bruce Willis. Meskipun usianya tak lagi muda, namun masih tetap tampil dalam aksi-aksi penuh ketegangan. Diawali dengan adegan seorang penjahat, Mai Linh (diperankan oleh Maggie Q) bersama beberapa hacker komputer sedang bertransaksi untuk memperoleh suatu kode rahasia. Hacker-hacker komputer itu tewas karena ledakan yang ditimbulkan setelah mereka menekan tombol ”Delete” di komputer mereka, seorang hacker Matthew Farrell (diperankan oleh Justin Long) selamat dari ledakan itu. Selanjutnya detektif NYPD John McClane diperintahkan oelh atasannya untuk menangkap seorang hacker yaitu Matthew Farrell, saat Farrell ditangkap datang pula orang-orang bersenjata suruhan Thomas Gabriel (diperankan Timothy Olyphant) yang juga memburu Farrell. Film aksi yang menggabungkan ketegangan dengan aktifitas teroris lewat dunia maya ini bisa menjadi satu alternatif tontonan anda, apalagi jika anda seorang penggemar aktor utamanya, Bruce Willis.<

SESUAI judulnya, pada seri Medal of Honor: Airborne kita memainkan tokoh seorang prajurit lintas udara (paratrooper) yang menjadi bagian dari pasukan Sekutu yang ambil bagian dalam invasi sekutu ke daratan Eropa. Dalam setiap levelnya kita berada bersama-sama prajurit lintas udara lainnya berada dalam pesawat angkut C-47 yang siap diterjunkan di medan tempur. Yang menarik dari game ini adalah kita dapat memilih lokasi untuk mendarat dimana saja, walaupun lokasi primer untuk mendarat sudah ditentukan dan dapat kita lihat dari udara. Kita dapat mendarat di atap bangunan, di jembatan atau di jalan raya. Setiap misi terdiri dari beberapa tugas yang harus diselesaikan. Bagaimana menyelesaikannya dalam suatu urutan adalah tergantung pemilihan di mana lokasi kita mendarat tadi. Sesaat setelah mendarat, kita dapat langsung memilih tugas yang ingin kita selesaikan lebih dahulu. Hal ini membuat Medal of Honor: Airborne terkesan seperti gabungan antara game first-person shooter dengan real-time strategy. Kemudian artificial inteliigent (AI) pada game ini memungkinkan munculnya pasukan musuh terus menerus yang mengincar kita dan sesame rekan pasukan Sekutu sebelum kita benar-benar membersihkan, merebut dan mempertahankan suatu wilayah. Inilah yang menjadi tantangan terbaru dari seri game Medal of Honor.<

BUKU

Spearhead Assault: Blood, Guts and Glory on the Falklands Frontlines Pengarang : John Geddes Penerbit : Century No ISBN : 978-1846052477 SALAH satu pertempuran besar di abad 20 adalah pertempuran di Falkland. Yaitu ketika Inggris menginvasinya tahun 1982. Pada tanggal 21 Mei 1982 sekitar 400 prajurit dari 2nd Battalion Parachute Regiment di bawah komando Letnan Kolonel Herbert ‘H’ Jones mendarat dengan British Task Force di San Carlos Bay, Falkland. Mereka ditugaskan dalam misi merebut posisi strategis di area Goose Green, karena menurut informasi intelejen militer Inggris tempat itu hanya dijaga oleh beberapa ratus orang saja prajurit pasukan Argentina. Empat belas jam setelah bertempur, tercatat korban 250 prajurit Argentina tewas dan luka-luka serta lebih dari 1200 orang ditawan. Sementara Inggris kehilangan 17 orang prajurit terbaiknya termasuk sang komandan Letnan Kolonel Herbert ‘H’ Jones, yang kemudian dianugerahi Victoria Cross atas jasa dan pengorbanannya dalam Battle of Goose Green. Buku ini ditulis oleh John Geddes, seorang veteran prajurit SAS yang tergabung dalam 2nd Battalion Parachute Regiment yang juga ikut ambil bagian dalam Battle of Goose Green pada Perang Falkland itu. ”Buku ini didedikasikan untuk 17 prajurit 2nd Battalion Parachute Regiment yang gugur dalam Battle of Goose Green.” kata Geddes. Selain di Perang Falkland, Geddes juga pernah ditugaskan dalam operasi intelejen di negara-negara Balkan, Irlandia Utara, Afrika dan Amerika Selatan. Setelah pensiun dari SAS, Geddes menjalankan perusahaan pelatihan personil untuk penjaga keamanan (security) di Kongo, Nigeria, negara-negara Eropa Timur, Irak dan Afganistan.<

Agustus 2007 < DEFENDER <51


ArmyLifestyle

Mayjen S. Parman

Pahlawan Revolusi

4 Agustus 1918

BULAN AGUSTUS 2007

ASTROLOGI TAURUS

CAPRICORN Desember 21 - Januari 18 Perhatikan stamina tubuh anda, jadwal dan tenggat waktu pekerjaan sedang padat-padatnya. Usahakan istirahat cukup untuk tubuh dan otak anda agar kreatifitas dan produktifitas anda tetap prima.

AQUARIUS Januari 19 - Pebruari 17 Saat anda berada di puncak, tetaplah waspada dan rendah hati. Sadarilah bahwa roda akan berputar. Persiapkan segala keperluan anda untuk proyek berikutnya yang mempunyai irama dan tantangan berbeda.

PISCES Februari 18 - Maret 19 Masalah yang timbul hendaknya disikapi dengan bijaksana, sebagai pelajaran meningkatkan kesabaran anda. Jadilah pendengar yang baik dari keluhankeluhan yang disampaikan, dengan begitu anda bisa meredakan emosi yang meluap.

ARIES Maret 20 - April 18 Sudah saatnya anda membuat keputusan untuk maju, karena terlalu lama berkutat pada suatu masalah yang telah menghabiskan banyak waktu, energi dan sumberdaya yang anda miliki. Bereskan urusan itu secepatnya dengan baik.

April 19 - Mei 19 Saran dan nasehat anda sedang dibutuhkan oleh kerabat dekat, perhatikan keluhan dan kebutuhannya. Ingat, jangan mengguruinya. Tuntun dan bangkitkan semangatnya dengan menggugah kesadarannya.

GEMINI Mei 20 - Juni 20 Siapkan mental anda menghadapi situasi yang berbeda dari kemarin. Bila ada keraguan, berkonsultasilah dengan ahlinya dan jangan abaikan intuisi anda. Bagaimanapun keputusan menentukan langkah ada di tangan anda.

CANCER Juni 21 - Juli 21 Kesibukan-kesibukan dan proyek-proyek anyar segera bermunculan, yang menuntut daya cipta dan kreatifitas anda. Jadi sering-seringlah mengumpulkan dan melengkapi koleksi referensi anda dari sumbersumber terkini.

LEO Juli 22 - Agustus 22 Kini saatnya anda menikmati kegembiraan dan kepuasan hati atas hasil kerja keras dalam proyek dimana anda terlibat. Salah satunya, berkat kesabaran dan keuletan anda dalam membina hubungan baik dengan kolega yang lain.

VIRGO Agustus 23 - September 21 Lagi-lagi anda terjebak dalam situasi sulit. Karena sikap dan ego pribadi yang sering merugikan orang lain. Belajarlah untuk memperhatikan orang lain, niscaya anda akan mendapat hikmah dan manfaatnya.

LIBRA September 22 - Oktober 22 Kalaupun ada kesalahpahaman diantara anda dan rekan kerja, selesaikan dengan baik jangan sampai merusak hubungan dan proses kerja yang sedang berjalan. Sampaikan penjelasan anda dengan jelas agar dia mengerti tujuan anda.

SCORPIO Oktober 23 - November 21 Kesibukan yang sedang dihadapai sangat menyita pikiran dan perhatian anda, cobalah sejenak keluar dari rutinitas seharihari. Tidak ada salahnya berlibur di akhir pekan dengan pasangan atau kerabat dekat.

SAGITTARIUS November 22 - December 21 Kejenuhan yang terjadi jangan dibiarkan mengganggu produktifitas anda. Meluangkan waktu untuk melakukan kegemaran anda dapat merubah suasana hati anda menjadi lebih baik.. Setelah itu, anda dapat fokus lagi dalam kesibukan anda.


NEWS ANGGOTA KOPASSUS DIBEKALI HUKUM HAM DAN HUMANITER INTERNASIONAL DALAM OPERASI MILITER KOPASSUS menyelenggarakan Pelatihan Hukum HAM (Hak asasi manusia ) dan Hukum Humaniter Internasional dalam Operasi Militer bagi anggota Kopassus di Makopassus Cijantung, akhir Juni. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Kopassus dalam hal ini Staf Operasi Kopassus sebagai penanggungjawab dan Staf Hukum Kopassus sebagai penyelenggara. Kegiatan pelatihan ini dilaksankan atas kerja sama Kopassus dengan FRR Law Office dan NCHR (Norwegian Centre For Human Right) dan dimaksudkan untuk membekali prajurit Kopassus dengan pengetahuan Hukum HAM dan Hukum Humaniter Internasional agar dapat menyikapi perkembangan situasi yang berubah dengan cepat dan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat disemua aspek kehidupan manusia saat ini telah menyebabkan perubahan baik secara regional maupun global sehingga banyak menimbulkan perubahan, pergeseran dan bahkan benturan dengan tata nilai kehidupan masyarakat kita. Tuntutan profesionalisme prajurit saat ini bukan hanya menguasai tehnik bertempur dan memiliki perlengkapan persenjataan yang canggih, tetapi

prajurit profesional mutlak harus memahami, menjiwai dan menerapkan hukum secara benar dan proporsional agar terhindar dari pelanggaranpelanggaran yang tidak perlu terjadi, dan yang terpenting adalah dekat dihati rakyat dimanapun bertugas dan berada. Dalam pengertian ini, bahwa prajurit profesional harus selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsip Hak Azasi Manusia dan Hukum Humaniter sebagai instrumen hukum nasional dan internasional yang harus dipatuhi dan diterapkan sebagai aturan etika prajurit dalam mewujudkan keberhasilan tugas baik dalam operasi militer perang maupun operasi militer selain perang. Salah satu upaya Kopassus, dalam memelihara serta meningkatkan profesionalisme prajuritnya, yaitu dengan melaksanakan Pelatihan tentang Hukum HAM dan Hukum Humaniter Internasional dalam Operasi Militer seperti yang diselenggarakan saat ini, tambah Danjen. Danjen Kopassus menyambut baik atas terselenggaranya pelatihan ini dengan harapan kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara terprogram dan berkesinambungan agar semakin memasyarakat dan semakin melekat dilubuk hati para prajurit yang profesional.<

Vol 8 - Agustus 2007

MENLU ISRAEL DAN PALESTINA UNTUK PERTAMA KALI BERTEMU MENTERI Luar Negeri Israel Tzipi Livni bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad, akhir Juli, untuk pertama kali sejak terbentuknya pemerintahan moderat baru Palestina, ungkap kantor kementerian luar negeri Israel. Pertemuan tersebut berlangsung di tengah upaya-upaya Israel untuk mengkokohkan pemerintah darurat Fayyad yang didukung Barat tersebut. Pemerintahan itu mulai bekerja bulan lalu di Tepi Barat setelah gerakan Hamas menguasai Jalur Gaza. Kantor Fayyad sebelumnya telah menyebutkan bahwa perdana menteri Palestina akan bertemu pejabat tinggi Israel untuk membicarakan rencana pembebasan 250 orang anggota partai Fatah. Partai tersebut dipimpin Presiden Palestina Mahmud Abbas yang moderat. Pernyataan resmi juga mengemukakan bahwa Fayyad akan meminta pembongkaran ratusan pos pemeriksaan Israel di daerah pendudukan Tepi Barat serta pembukaan secara penuh semua titik penyeberangan ke Jalur Gaza.<


KAPUSPEN TNI: TNI TETAP WASPADAI BANGKITNYA GAM TENTARA Nasional Indonesia (TNI) tetap mewaspadai bangkitnya kelompok separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM), melalui pembentukan Partai GAM. Sampai kapan pun GAM itu, merupakan kepanjangan dari Gerakan Aceh Merdeka, yang sempat melakukan pemberontakan bersenjata pada masa lalu, kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen, SIP di Jakarta, Selasa (17/7). Kapuspen mengatakan pembentukan Partai GAM tetap bisa dijadikan jalan untuk memuluskan para eks GAM melepaskan diri dari NKRI. Pendek kata, meski nantinya Partai GAM itu lolos sebagai partai politik lokal dengan kepanjangan yang lain, tetap itu merupakan penjelmaan lain dari GAM yang pernah ada dulu. Jadi, tetap perlu kita waspadai meski tidak harus dengan jalan represif, ujar Sagom. Bagaimanapun, tambah Kapuspen, masalah separatis tidak bisa dianggap remeh hingga komponen bangsa ini jangan lengah dengan segala bentuk-bentuknya. Separatis tidak saja menjadi tanggung jawab TNI dan Polri, tetapi tanggung jawab semua komponen bangsa ini, kata Kapuspen TNI. Kapuspen menambahkan, secara umum situasi dan kondisi keamanan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), makin kondusif pasca-penandatanganan nota kesepakatan damai Helsinki pada 15 Agustus 2005. Kita ingin agar situasi ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan, dengan tidak menghadirkan sesuatu yang mengingatkan pada konflik masa lalu, ujar Marsda TNI Sagom Tamboen..<

MENLU IRAK:

PENARIKAN SEGERA PASUKAN AS AKAN PICU PERANG REGIONAL MENTERI luar negeri Irak, medio Juli, mengingatkan akan kemungkinan terjadinya kekerasan yang makin parah atau meletusnya perang kawasan, jika pemerintah Amerika Serikat (AS) tunduk terhadap tekanan penarikan segera pasukan dari Irak. Hoshyar Zebari mengatakan kepada wartawan, dia memahami latar belakang permintaan pemulangan tentara AS yang ditujukan kepada Presiden George W. Bush itu, tetapi dia mengingatkan bahwa pasukan Irak belum siap untuk mengambil tanggung-jawab di negeri yang tercabik-cabik akibat peperangan tersebut. Dia telah berusaha untuk mempengaruhi para anggota Kongres AS yang berkunjung ke Irak, mengenai risiko jika strategi AS berubah. “Kami melangsungkan pembahasan-pembahasan dengan utusan Kongres (AS) dan menjelaskan bahaya-bahaya dari penarikan segera, yaitu keamanan akan vakum. Keadaan itu akan menimbulkan perang saudara, pemisahan, keruntuhan, maupun perang kawasan,” katanya. “Ada sebagian orang yang tidak sependapat dengan penilaian ini, namun AS dan negara lainnya bertanggung jawab untuk mendampingi pemerintah dan rakyat Irak,” katanya. Permohonan Zebari tersebut dikemukakan di saat Bush akan menghadapi serangan baru dari Kongres AS mengenai

kebijaksanaannya di Irak. Permohonan itu juga seiring berita di koran “New York Times” yang melaporkan bahwa Bush sedang berada dalam tekanan untuk mengumumkan penarikan tentara AS di Irak. Bush berencana menunda hal tersebut hingga lewat 15 September, yaitu pada saat komandan tentara AS di Irak, Jenderal David Petraeus, akan melaporkan keberhasilan, atau, jika tidak, akan memberi laporan hasil strategi memperkuat pasukan hingga 155 ribu personel di Irak. Namun, koran New York Times, mengemukakan bahwa para pembantu Bush di Gedung Putih, sedang khawatir bahwa Bush kehilangan dukungan di partai Republik di Senat, dan Bush harus segera mengubah kebijaksanaannya.<


Islamabad, 16/7 lalu Pasukan keamanan Pakistan berada dalam siaga tinggi, setelah milisi pro Taliban membatalkan satu perjanjian perdamaian yang kontroversial sementara seranganserangan bunuh diri menewaskan lebih dari 70 orang. Tiga serangan terpisah di Pakistan utara-- dua terhadap konvoi-konvoi pasukan dan satu menghantam pusat pengrekrutan polisi -- menewaskan paling tidak 71 orang, termasuk para pembom, dalam salah satu dari korban tewas terbanyak akhir pekan pada tahuntahun belakangan ini. Para gerilyawan di daerah perbatasan Waziristan Utara Minggu membatalkan satu perjanjian

perdamaian yang kontroversial yang dicapai dengan pemerintah tahun lalu, di mana kelompok-kelompok suku berjanji akan memburu para petempur asing dengan imbalan jaminan keamanan. Taliban Shura (Dewan Taliban) menuduh pemerintah melanggar perjanjian itu dan mengatakan pihaknya akan menolak semua dialog dan kerjasama dengan pihak berwenang. Menteri Dalam Negeri Aftab Sherpao menyatakan bahwa para gerilyawan tidak menjunjung tinggi tujuan perjanjian mereka dan mengatakan pemerintah kini bisa dibenarkan jika melakukan aksi” di daerah pegununan yang diduga tempat persembunyian para pejuang Al Qaeda. Washington memberikan “dukungan penuhnya” pada Musharraf dan mengatakan perjanjian perdamaian tidak berjalan dalam menghadapi para gerilyawan. “Presiden Musharraf memahami ini. Kami mengerti ini. Presiden Musharraf melakukan tindakan-tindakan untuk mengerahkan kembali pasukan ke daerah itu. Ini kemungkinan laporan bagi pernyataan yang kami dengar dari Taliban,” kata Penasehat Keamanan Nasional Stephen Badley di stasiun televisi Fox News.<

PASUKAN PAKISTAN

SIAGA TINGGI SETELAH GERILYAWAN BATALKAN

PERJANJIAN DAMAI

KONGA XXIII-A MENGISI LIBURAN

PELAJAR DI EBEL EL SAQI Waktu liburan yang berlangsung di Lebanon selatan merupakan waktu yang panjang. Masa libur pendidikan berlangsung pada musim panas (summer) selama tiga bulan. Waktu banyak di isi oleh pelajar untuk melakukan kegiatan ekstrakulikuler. Kontingen Indonesia memanfaatkan waktu tersebut untuk bermain bersama. Kegiatan terpadu tersebut telah direncanakan dan terselenggara di sebuah tempat rekreasi summer camp di kota Ebel el Saqi. Konga XXIII-A mengisi kegiatan liburan dengan membawa smart car untuk berinteraksi dengan para pelajar tersebut. Smart car yang dimiliki Konga XXIII-A merupakan prototipe dari mobil pintar yang dibuat di Indonesia. Mobil pintar yang di luncurkan oleh Ibu negara tahun 2006 menjadi inspirasi Konga untuk melakukan kegiatan cimic (civil military cooperation). Dengan buku bacaan berbahasa Arab, Inggris dan Perancis, untuk menyesuaikan dengan bahasa nasional Lebanon, kegiatan ini membuat para pelajar antusias. Film tentang Indonesia, APE (Alat Permainan Edukasi) sejumlah 5 unit, Playstation 1 unit, sound system 1 unit tersedia didalam mobil pintar tersebut. Sementara buku yang dimiliki masih berjumlah 90 buah dan direncanakan akan ditambah untuk memperbanyak variasi tentang pengetahuan. Sarana tersebut merupakan batuan Ibu negara untuk mendukung misi Konga XXIIIA. Gagasan membuat mobil pintar, muncul dari kreatifitas perwira dihadapkan untuk mengimbangi kemampuan dari kontingen yang lain. Karena setiap kontingen di Unifil memiliki kemampuan yang didukung oleh negaranya. Seperti kontingen India, memberikan pelajaran tentang yoga dan bantuan kaki palsu (prostetik) secara gratis. Kontingen Spanyol melakukan perbaikan jalan utama yang menjadi urat nadi transportasi diwilayah selatan Lebanon. Sedangkan Nepal memberikan pendidikan bahasa Inggris dan komputer. Bulan ini kontingen Nepal memberikan sertifikat tanda tamat kepada para peserta kursus tersebut setelah mengikuti pendidikan tersebut selama 2 bulan.<


SISTEM PERTAHANAN UDARA JERNAS/ RAPIER FSC, INGGRIS JERNAS adalah nama ekspor untuk sistem pertahanan udara Rapier FSC (Field Standard C) yang dikembangkan oleh MBDA ( dulunya Matra Bae Dynamics) dari Inggris. Pengembangannya berdasarkan teknologi peluru kendali Rapier Mk 2, tracking radar Blindfire dan surveillance radar Dagger yang digunakan oleh Angkatan Darat Inggris dan RAF, Angkatan Udara Inggris. JERNAS dapat menghancurkan obyek mulai dari UAV (unmanned aerial vehicles), sampai fixed dan rotary wing aircraft. Peluru kendali Rapier juga mampu menghancurkan pesawat supersonik dan pesawat yang mempunyai kemampuan untuk bermanuver tinggi (high manoeuvrability aircraft). Pengembangan sistem ini dimulai tahun 1992 dan memproduksi 57 unit Rapier FSC pesanan Kementerian Pertahanan Inggris. Tahun 1996 pesanan tersebut selesai dan mulai digunakan oleh Royal Artillery dan Royal Air Force. Sebuah Sistem Komando dan Pengendalian Pertahanan Udara yang baru, disebut ADC4I akan dikembangkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris dalam proyek Defence Ground Based Air Defence (GBAD) programme Phase I. Program ini akan mengintegrasikan Rapier FSC dengan sistem pertahanan udara peluru kendali Starstreak untuk membuat satu jaringan sistem pertanana udara yang efektif. Pada Phase II, yang dilakukan adalah upgrading dari sistem peluru kendali yang digunakan. Oman, Singapura, Swiss dan Turki telah menggunakan Rapier Mk 2 dan telah meng-upgrade sistem peluru kendalinya. Sedangkan Australia sedang melakukan upgrade untuk 20 unit Rapier Mk 2 nya. Pada April 2002, Malaysia menandatangani kontrak dengan MBDA untuk memesan JERNAS termasuk di dalamnya peluncur dan peluru kendalinya, radar, pelatihan penggunaan dan dukungan suku cadangnya. Malaysia

adalah negara pemesan pertama JERNAS. Alenia Marconi Systems yang menyediakan Blindfire tracking and weapon control radars dan Dagger surveillance radar. Proyek ini selesai pada tahun 2006. MISSILE Peluru kendali Rapier Mk 2 dilengkapi munisi fragmentation high explosive warhead dari BAE Systems Land Systems (RO Defence) dan sebagai pemicunya adalah sebuah multi-mode laser proximity fuse. Sistem propulsinya menggunakan two stage enhanced solid-propellant rocket motor dari Roxel (UK Rocket Motors). Kemudian sistem pemandunya menggunakan sistem automatic infrared and radar command to line of sight. Tiap peluru kendali mempunyai berat 43 kg dengan panjang 2.24 m. FIRE CONTROL AND SURVEILLANCE Ada 2 radar yang digunakan, pertama Dagger target acquisition and surveillance radar yaitu sebuah multibeam high resolution 3D pulse Doppler

radar yang dikembangkan oleh BAE Systems Insyte (dulu bernama Alenia Marconi Systems). Radar ini beroperasi pada frekuensi J-band dengan scan rate 30 atau 60 rpm. Jangkauan maksimum deteksinya adalah 15 km dan dapat ditingkatkan menjadi 32 km (optional). Jangkauan elevasi maksimumnya adalah 5 km. Sistem ini mempunyai kemampuan mendeteksi 75 sasaran per detiknya Kedua adalah Blindfire tracking radar, yang juga dikembangkan oleh BAE Systems Insyte, yaitu sebuah differential monopulse frequency agile radar yang beroperasi pada frekuensi F-band yang mempunyai kemampuan mendeteksi di segala jenis cuaca dengan jangkauan deteksi maksimum 15 km. Radar ini juga mampu melakukan frequency management techniques untuk counter-jamming frequency. Peralatan electro-optic tracking nya , yaitu berupa sensor pasif infra merah elektro optik dipasang pada bagian atas turret dan dikontrol oleh operator pada weapon control terminal. Alat ini digunakan untuk mendeteksi passive target dan radarsilent operations. ENGAGEMENT Ketika Dagger surveillance radar mendeteksi adanya ancaman/target, data tersebut diteruskan ke Blindfire tracking radar untuk mendapatkan posisi akurat dari target dan ke peluncur peluru kendali yang kemudian menyesuaikan posisi untuk siap menembak target tersebut. Pada saat posisi target masuk jarak tembak optimal, maka peluru kendali akan segera ditembakkan. Akurasinya terhadap target sangat baik dengan probabilitas >90% untuk singleshot kill.<


MilitaryJokes

“Cerdik...” Aditya itu adalah seorang prajurit T.N.I yang terkenal suka sekali bertaruh apa saja,semuanya akan dia pertaruhkan demi memuaskan hobbynya.Apalagi sekarang sedang piala dunia,dia membuat atasannya malu dan memindahkan ke daerah lain.Dan Sang Komandan berkata pada bawahannya agar bisa membuat dia kapok total untuk melakukan kebiasaan buruk yaitu bertaruh. Bawahannya menyanggupi dan juga berjanji akan membuat Adit kapok,setelah berjalan 3 bulan dia melaporkan keatasannya. Kolonel :lapor Jenderal,saya sudah menjalankan perintah. Jenderal :bagai mana hasilnya....?. Kolonel :Letnan satu Aditya kalah bertaruh dengan saya. Jenderal :kok bisa dia kalah...?. Kolonel :dia bertaruh 1 bulan gaji,bilang saya ada panu di lengan atas.Ternyata taruhannya salah dan dia kapok katanya. Jenderal :iya kamu menang,tetapi saya yang kalah sama dia. Kolonel :kok bisa Jenderal....?. Jenderal :dia bertaruh 6 bulan gaji denganku,kalau Kolonel sampai mau

mundur.... mundur... @x!!!!!@@@@** dasar tukang parkir blo’on !!!!!

menyingsingkan lengan bajunya berarti dia yang menang taruhan denganku. Kolonel :.....@##^&**((**&&^^$#@@@#$^ &*..............

“TENTARA BARU”

Di sebuah kamp tentara Indonesia,ada seorang tentara baru yang terlelap tidur walaupun sirene telah berbunyi tanda dia harus bangun dan segera siap untuk apel pagi. Dan si tentara itu lalu terbangun dengan tergopoh-2 berlari kebarisan,karena dia pasti di hukum push up bila terlambat. Tentara :siap pak,saya terlambat. Komandan:plak...3x,kenapa kamu.....?????. Tentara :siap pak,saya terlambat bangun hari ini. Komandan:bukan itu maksud saya,kenapa kamu belum sunat. Tentara :siap pak,kok bapak tahu saya belum sunat...?. Komandan:coba kamu lihat kebawah,dan perhatikan sungguh-2. Tentara lalu memperhatikan bagian bawah tubuhnya,dan diapun terkejut karena lupa tidak memakai celana sama sekali.


Kode : B01 Pejuang dan Prajurit

Kode :B02

Kode : B03

Perjalanan Seorang Wartawan Perang

Nugroho Notosusanto Rp. 15.000

Hendro Subroto Rp. 32.500

Napak Tilas Tentara Belanda dn TNI Ant. P. DE Graaf

Kode : B06 Terorisme

Kode : B07 Kembalikan Indonesia!

Adjie S, Msc Rp. 60.000

Prabowo Subianto Rp. 50.000

Rp. 16.500

Kode : B08

Kode : B09

Kode : 10

Militer & Politik Di Indonesia Harold Crouch Rp. 32.500

PETA Purbo S. Suwondo Rp. 19.000

02

W

: de

Ko

: de

Ko

Swiss Army dhc+ Tali Hjau - Warna Dasar Putih Tanggal, Stainless Harga Rp. 180.000

: de

: de

Ko

Swiss Army dhc+ Tali Hjau - Warna Dasar Abuabu, Tanggal, Doff Harga Rp. 180.000

Swiss Army dhc+ Tali Hijau - Warna Dasar Abuabu, Tanggal, Stainless Harga Rp. 190.000

07

W

: de

W

Ko

Swiss Army dhc+ Tali Hitam - Warna Dasar Putih, Hari & Tanggal, Stainless Harga Rp. 190.000

06

W

04

W

Ko

Swiss Army dhc+ Tali Hitam - Warna Dasar Hitam Tanggal, Doff Harga Rp. 180.000

05

: de

03

W

Ko

Swiss Army dhc+ Tali Hitam - Warna Dasar Hitam Hari & Tanggal, Stainless Harga Rp. 190.000

Tono Suratman Rp. 22.500

Kode : B05

Peran Militer Dalam Ketahanan Nasional MD La Ode Rp. 37.500

Operasi Udara Di Timor-Timur Hebdro Subroto Rp. 58.800

01

: de

Kode : B04 Untuk Negaraku

08

W

Ko

Swiss Army dhc+ Tali Hjau - Warna Dasar Hijau, Tanggal, Doff Harga Rp. 180.000

: de

W

Ko

Swiss Army dhc+ Tali Hjau - Warna Dasar Hijau, Hari & Tanggal, Stainless Harga Rp. 190.000


DAPATK AN 2006 DE EDISI JULI - DE S NGAN H ARGA R p 5 .0 0 DAN EDIS 0 2007 DE I JANUARI-MEI NGAN H ARGA R

Lengkapi koleksi DEFENDER Anda, tersedia edisi Juli 2006 s/d Juni 2007

p 10.000

EDISI JULI 2006

EDISI AGUSTUS 2006

EDISI JANUARI 2007

EDISI FEBRUARI 2007

EDISI SEPTEMBER 2006

EDISI MARET 2007

EDISI OKTOBER 2006

EDISI APRIL 2007

EDISI NOVEMBER 2006

EDISI MEI 2007

EDISI DESEMBER 2006

EDISI JUNI 2007

Formulir ini dapat di Fotocopy

Saya ingin

Berlangganan Majalah Memesan Buku

Nama

:

Pekerjaan

:

Memesan Majalah Memesan Jam Swiss Army

Alamat Kirim : Kode Pos : Telp/Fax :

Hp :

Untuk pemesanan majalah edisi

banyaknya

exp

Untuk pemesanan buku dengan no.kode

banyaknya

exp

Untuk pemesanan jam dengan no.kode

banyaknya

pcs

Paket Berlangganan Majalah :

12 bulan (12 edisi) : Rp. 170.000 Catatan: Luar Jabodetabek ditambah ongkos kirim

Pilihan Cara Pembayaran (Pilih Salah Satu) : Via Transfer melalui BCA No. Rek : 0094694473 a.n. Aryo Priyo Hutomo Via Transfer melalui Bank Mandiri Melawai No.Rek : 126-000-4719653 a.n. Aryo Priyo Hutomo. Tunai ke PT. Strata Pesan Cakti di Kartika Media Centre Angkatan Darat Jl. Abdul Rahman Saleh I No. 48, Jakarta Pusat Bukti Transfer di-fax ke : (021) 3500 317 attn to Majalah Defender

Contact Person : Untuk Informasi dan pemesanan, hubungi Prasetyo Telp. 0815 900 9197 Aryo Telp. 085692489766

Isi dan kirimkan formulir berlangganan ini ke No.Fax (021) 3500 317



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.