Ekklesia

Page 1

EKKLESIA Media Informasi Komunikasi & Pembinaan GKY KBR

FIGUR

Pdt. Yohanes Adrie Hartopo Ph.D.

Edisi Hut ke-21

GKY Jemaat Kebayoran Baru

SPIRITUAL MENTORING Menjadi Gereja Komunitas yang sejati

BREAKTHROUGH A Man Called Ahok

FAMILY IMPACT

Growing Kids God’s Way

True Community

TESTIMONY

Kelahiran Benaiah Benedictus Mulyono

TIP FOR LIFE

Tips Luar Biasa untuk Mengubah hidup anda di tahun 2019


EDITORIAL NOTE Shalom Pembaca Ekklesia terkasih,

True Community (Komunitas Sejati). Seperti apakah komunitas sejati yang Anda bayangkan? Ada sebuah komunitas “unik” yang pernah dicatat dalam sejarah. komunitas ini aneh karena menyembah seorang manusia yang baru dihukum mati sebagai Tuhan, suka berkumpul memecah roti dan minum anggur yang mereka anggap tubuh dan darah guru mereka yang sudah meninggal. Tetapi di balik pandangan aneh terhadap komunitas ini, mereka semua mengakui bahwa komunitas ini mengagumkan. Tulisan yang menarik ini dapat Anda nikmati dalam Rubrik “Pastor Desk”. Selanjutnya Di dalam Rubrik Spiritual Focus dikatakan Gereja sebagai komunitas sejati memerlukan pelayanan yang tertata untuk mengelola tidak hanya pertumbuhan jumlah jemaat, tetapi juga pertumbuhan iman jemaat agar tidak terjadi ketimpangan (Kis. 6:1-7). Pengaturan organisasi gereja memang perlu namun haruslah berlandaskan visi dan misi Kristus yang terdapat dalam Alkitab, sehingga komunitas yang terdiri dari murid-murid Kristus ini bertumbuh semakin serupa dengan Kristus. Lebih jauh redaksi juga mewawancarai Ketua Sinode GKY terkait esensi True Community dan bagaimana mewujudkan True Community di dalam Gereja. Simak Ahok seorang tokoh yang mengubah pemikiran masyarakat dan Susanna Wesley Sang Christian Mother masing-masing disajikan dalam rubrik Breakthrough dan Inspiring. Teruslah membaca, Anda akan menemukan bagaimana mendidik anak dengan cara Allah, ada juga kisah sukacita tentang kelahiran anak GI. Rebecca, dan kisah dibalik terciptanya lagu Sentuh Hatiku. Telusuri juga kegiatan komisi-komisi, bidang dan acara perayaan Ulang tahun gereja GKY Kebayoran Baru yang disajikan dalam foto-foto yang menarik. Pada akhirnya, ada Tips Untuk Merubah Hidup Anda tahun 2019. Selamat membaca dan menikmati Ekklesia edisi perdana ini. God Bless! Salam, Redaksi

Penasehat Pdt. Petroes S. Soeryo Pembina GI. Elisabeth Pilla Kadang GI. Rinna GI. Samuel J.Suharyono GI. Sui Thie Majelis sub.bidang literatur Antong PeMiMPin redaksi Lucas C.Gee Salomo Depy tiM redaksi Rita Pasaribu Salomo Depy editor Hamba Tuhan GKY KBR Sub bidang Literatur tiM kreatif/disain Daniel Kaligis Kevin Shessyo tiM Website Hutomo Sugianto Percetakan Lily Fransisca Penulis GI. Merry G. Malibu Pdt. Petroes S. Soeryo Rita Pasaribu Salomo Depy Sony Wuisang kontributor Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D. GI. Rebecca alaMat redaksi Sub bidang Literatur GKY KBR Jl.Kebayoran Baru No.79 Jakarta Selatan eMail: redaksimajalahgkykb@gmail.com

Kirimkan kritik, saran, surat pembaca dan artikel Anda ke alamat redaksi atau lewat email.

ST O

PP Sei r RE tek ing d e n SS ber ologi ngan ! , i dal kutny maka kema !! am a ju for akan edisi E an ma t di berali kkles gita h ke ia l.


What’s Inside 4

6

| PASTOR DESK True Community | FIGURE Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D.

10

| BREAKTHROUGH A Man Called Ahok.

11

| SPIRITUAL FOCUS Menjadi Gereja: Komunitas Yang Sejati

14

| INSPIRING Susanna Wesley- Christian Mother

16

| FAMILY IMPACT Growing Kids God’s Way

20

| TESTIMONY Kelahiran Benaiah Benedictus Mulyono

23

| SONG & STORY Kisah dibalik lagu SENTUH HATIKU

25

| BIBLE TEACHING Berkat Mengikuti kelas Pemahaman Alkitab

26

| BOOK SUMMARY TRULY THE COMMUNITY: Menjadi Gereja Sejati Menurut Roma 12

28

| CHURCH NEWS Event komisi dan Bidang

49

| TIPS FOR LIFE Tips Luar Biasa Untuk Mengubah Hidup Anda tahun 2019

3


latar belakang yang beragam (Kis 2:8-11). Mengapa orangorang yang latar belakangnya beragam dapat bersatu, saling mengasihi, bahkan rela berbagi harta?

PASTOR

DESK Jemaat terkasih,

Seperti apakah komunitas sejati (true community) yang Anda bayangkan? Ada sebuah komunitas “unik� yang pernah dicatat dalam sejarah. Saya yakin Anda mengenal komunitas berikut ini: Sebagian orang menganggap komunitas ini aneh karena menyembah seorang manusia yang baru dihukum mati sebagai Tuhan. Sementara itu, banyak juga orang yang membenci komunitas ini dan menganggapnya sesat. Sebagian orang lainnya risih karena komunitas ini suka berkumpul memecah roti dan minum angggur yang mereka anggap tubuh dan darah guru mereka yang sudah meninggal. Tapi di balik rasa aneh, benci, dan risihnya terhadap komunitas ini, mereka semua mengakui bahwa komunitas ini mengagumkan. Betapa tidak, mereka ini sangat akrab, penuh 4

Pdt. Petroes S. Soeryo

kasih, bahkan rela berbagi milik mereka. Suatu hal yang jarang di tengah dunia yang egois ini. Bahkan mereka tidak segan menjual apa yang dimilikinya untuk dibagikan kepada sesama anggota yang membutuhkan. Apakah komunitas ini sedang berpura-pura? Apakah mereka nyata dan benar-benar tulus? Ya, komunitas ini benar ada. Pada masa itu, masyarakat di Yerusalem sampai Roma menyaksikan komunitas ini, bahkan akhirnya banyak di antara mereka yang semula menganggap aneh, risih, dan benci kemudian ikut bergabung dalam komunitas ini. Lukas dalam Kisah Para Rasul 2:47 menuliskan, “Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.� Komunitas Kristen yang dicatat dalam Kisah Para Rasul ini unik karena mereka berasal dari

Banyak komunitas pertemanan yang semula akrab, akhirnya bertengkar dan berpisah karena hanya didasarkan pada kesamaan atau komitmen antar anggotanya. Komunitas sejati bukan didasarkan atas kesamaan dan komitmen antar anggotanya. Sekarang timbul pertanyaan, apa dasar komunitas sejati itu? Dasar komunitas sejati adalah Kristus. Kotbah Rasul Petrus dalam Kisah Para Rasul 2:1-40 membuka mata rohani mereka. Mereka mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari pada apapun di dunia ini, yaitu keselamatan jiwa melalui pengorbanan Kristus di salib. Di dalam Kristus mereka mendapatkan pengampunan dosa, hidup yang kekal di surga, dan menjadi ciptaan baru. Status mereka berubah menjadi anak-anak Allah (1 Yohanes 3:1). Status ini lebih mulia dari beragam latar belakang status mereka. Status ini menyatukan mereka menjadi komunitas baru yaitu komunitas sejati (true community).

Pdt. Petroes S. Soeryo


Kita juga adalah anggota komunitas sejati itu. Mari, dengan status yang baru sebagai anak-anak Allah, kita tinggalkan perbedaan karena status duniawi, untuk bersatu dan saling mengasihi di GKY Kebayoran Baru. Bagaimana komunitas sejati itu? 1.Komunitas sejati BUKANLAH KOMUNITAS ORANG SEMPURNA tapi komunitas orang bertumbuh. Dalam Kisah Para Rasul 2: 42 dikatakan “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”. Mengapa mereka berkumpul? Apakah ada yang memaksa mereka berkumpul? Komunitas sejati bukan kumpulan eksklusif orang sempurna, tetapi kumpulan orang yang telah ditebus dari dosa. Oleh sebab itu, mereka perlu bertumbuh, perlu belajar hidup kudus karena dulu terbiasa hidup dalam dosa. Alkitab mencatat bahwa mereka berkumpul untuk secara tekun mempelajari Firman Tuhan, bersekutu, berdoa, dan mengingat karya Kristus melalui perjamuan kudus. Gereja bukan kumpulan orang sempurna. Anda akan kecewa kalau mengharapkan kesempurnaan di dalam gereja. Gereja adalah kumpulan orang yang ditebus dari dosa yang perlu belajar hidup kudus. Kita semua sedang dalam proses belajar menjadi serupa Kristus (Kolose 3:10). Kita membutuhkan komunitas sejati untuk saling membangun dan bertumbuh. Mari kita jadikan GKY Kebayoran Baru sebagai komunitas pertumbuhan kita.

2. Komunitas sejati adalah tempat untuk menjadi kuat menghadapi dunia yang berat. Pada masa itu, ancaman yang dialami orang Kristen sangat nyata. Tacitus (sejarahwan dan senator Romawi yang hidup di tahun 56-120 SM) menceritakan sadisnya tekanan dan aniaya yang dihadapi oleh orang Kristen karena tindakan Kaisar Nero “Ditutupi dengan kulit binatang, mereka dicabikcabik oleh anjing sampai mati, atau dipakukan ke salib, atau dihukum mati dengan dibakar, menjadi penerangan malam hari . . .” Bagaimana orang Kristen dapat kuat menghadapinya? Pliny (gubernur Pontus dan Bitinia yang hidup di sekitar tahun 112 M) menuliskan, “ . . .mereka terbiasa untuk bertemu pada hari yang ditetapkan sebelum fajar dan menyanyikan himne secara bertanggapan kepada Kristus seperti kepada dewa, dan mengikat diri mereka dengan sumpah, bukan untuk melakukan kejahatan, tetapi untuk tidak melakukan penipuan, pencurian, atau perzinahan, tidak memalsukan kepercayaan mereka, atau menolak untuk menyangkali kepercayaan ketika diminta untuk melakukannya. Ketika selesai, mereka berkumpul untuk menikmati makanan”.

Melalui Persekutuan, komunitas sejati memberikan kekuatan kepada anggotanya untuk bertahan di tengah badai hidup.

Apakah Anda merasa sendiri menghadapi pergumulan hidup Anda? Jangan kuatir, ada komunitas sejati yang Tuhan sediakan bagi Anda.Mari kita jadikan GKY Kebayoran Baru sebagai komunitas sejati yang menguatkan kita menghadapi beragam pergumulan hidup. 3.Komunitas sejati harmoni karena taat pada Sang Kepala Gereja . . . Kisah Para Rasul 2:46, berkata: “Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah . . . ”. Kata “sehati” dalam ayat di atas berasal dari kata “homothumadon” (Bahasa Yunani), yang berasal dari rangkaian dua kata “bergerak bersama” (to “rush along”) dan “dalam kesatuan” (“in unison”). Ide dasarnya adalah harmoni dari suatu orkestra musik. Ya, kesatuan hati orang Kristen mula-mula yang tulus itu, telah menjadi sebuah atraksi orkestra yang indah dan menarik masyarakat sekitar (Kisah Para Rasul 2:47), “Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”). Hal ini dapat terjadi karena mereka belajar taat pada Kristus Sang Kepala Gereja melalui tekun mempelajari Firman Tuhan dan mengutamakan kesehatian daripada perbedaan. Itulah sebabnya dikatakan “dengan bertekun dan bersehati”. Mari kita bangun GKY Kebayoran Baru menjadi orkestra yang harmoni dan indah melalui ketaatan pada Kristus Sang Kepala Gereja dan mengutamakan kesehatian daripada mempersoalkan perbedaan kita. 5


Menemui sosok Hamba Tuhan ini gampang-gampang susah, dengan sederetan jadwal berkhotbah, mengajar dan ditambah dengan aktivitas yang padat sebagai Ketua Sinode GKY. Tetapi bersyukur, akhirnya redaksi bisa menemui dan mengadakan wawancara dengan Beliau. Berikut hasil wawancaranya:

FIGURE Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D.

1. Mengapa Bapak memilih menjadi seorang pendeta serta apa suka dukanya menjadi seorang pendeta? Keinginan menjadi pendeta bukanlah karena keinginan pribadi saya, tetapi hal ini karena panggilan dari Allah. Awal pelayanan saya dimulai dari status sebagai Guru Injil di lingkungan GKJMB (Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar), lalu kemudian mendapatkan kesempatan untuk studi lanjut di USA dengan dukungan dari gereja. Setelah selesai studi lanjut, saya kembali ke Indonesia dan tidak lama kemudian ditahbiskan sebagai Pendeta dengan tugas khusus sebagai dosen di Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung. Menjalani panggilan sebagai Pendeta adalah suatu hak istimewa (Privilege) dan sukacita tersendiri bagi saya. Melalui pelayanan berkhotbah, ada orang yang diubahkan melalui khotbah. Juga adakalanya memberi bimbingan dan konseling, dan ada orang yang juga diubahkan hidupnya melalui bimbingan atau konseling itu. Sukacita itu juga ada karena tidak sedikit jemaat yang mendukung pelayanan saya dengan memberikan perhatian, doa, penghargaan dan pernyataan kasih dengan berbagai macam cara.

Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D.

6

Hal yang mendatangkan dukacita atau kesedihan bagi saya adalah ketika saya berada pada situasi konflik dalam pelayanan dan saya gagal dalam menyelesaikannya. Selain itu, hal yang bisa membuat saya sedih dalam pelayanan adalah adanya orang yang tidak mau menerima nasihat atau masukan yang saya berikan untuk kebaikan orang itu. Menerima kritikan juga adakalanya bisa membuat sedih, tapi saya terus belajar untuk memiliki pandangan yang positif mengenai kritikan itu dan melihatnya sebagai masukan yang berharga. Hal yang juga bisa


membuat sedih adalah ketika saya difitnah tetapi sebenarnya saya tidak melakukan hal yang difitnahkan itu. Yang terpenting dari semuanya adalah bagaimana kita bisa mengatasi semua dukacita atau kesedihan itu dengan tidak menjadikan diri kita mengasihani diri sendiri dan tetap belajar berpikiran positif serta memiliki sukacita di tengah-tengah dukacita atau kesedihan itu. 2. Bapak pernah menjadi Ketua (Rektor) Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung (STTAA). Bagaimana Bapak memandang korelasi antara Gereja dengan sekolah Teologi? Relasi antara gereja dengan sekolah teologi jelas sangat erat, tidak bisa dipisahkan dan saling membutuhkan satu sama lain. Sekolah Teologi pada umumnya dikenal sebagai suatu lembaga pendidikan teologi yang memiliki tujuan utama untuk mempersiapkan orang-orang yang menjawab panggilan Tuhan untuk menjadi rohaniwan penuh waktu. Mereka yang lulus ini akan melayani sebagai rohaniwan-rohaniwan di berbagai tempat dan berbagai jenis ladang pelayanan (gereja, lembaga misi, yayasan kristen, sekolah Kristen, Sekolah Teologi, atau lembaga-lembaga kristen lainnya). Gereja dapat menghadapi kesulitan di masa depan dalam hal kepemimpinan tanpa adanya Sekolah Teologi. Sebaliknya, Sekolah Teologi akan kehilangan alasan dan makna keberadaannya tanpa adanya gereja sebagai mitra. Keduanya jelas saling membutuhkan. Disamping itu, dalam relasi timbal balik antara gereja dengan Sekolah Teologi ini, gereja harus mendukung sekolah teologi karena keberadaan sekolah teologi umumnya adalah lembaga non-profit dan keberlangsungan sekolah teologi sangat membutuhkan dukungan (support) dari gereja. Dukungan ini tidak hanya berupa doa, tetapi juga secara finansial (keuangan) dengan menjadi donatur. Kita harus realistis dalam hal ini. Perkembangan Sekolah Teologi jelas tidak bisa dilepaskan dari faktor finansial (keuangan). Jikalau ingin memiliki suatu tempat atau lingkungan (environment) yang baik untuk belajar, maka kebutuhan akan kampus yang baik tidaklah dapat dihindarkan. Kampus yang baik juga perlu terus dipelihara supaya tetap

baik. Kualitas pendidikan harus terus meningkat. Jikalau ingin mendapatkan dosen-dosen yang bermutu, maka perlu dilakukan perekrutan dosen-dosen baru yang baik yang lulus dari sekolah-sekolah yang baik. Sekolah teologi yang baik perlu mempunyai perpustakaan sebagai fasilitas pendukung yang perlu terus diperkembangkan, sehingga perpustakaan mampu menyediakan jumlah buku dan jurnal yang memadai untuk menunjang perkuliahan. Untuk tercapainya hal-hal tersebut, jelas membutuhkan dana. Kiranya gereja-gereja dapat terus menghimbau dan mendorong jemaatnya untuk mendukung Sekolah Teologi secara finansial. Sekolah Teologi juga membutuhkan gereja dimana gereja dapat memberikan masukan-masukan yang baik buat perkembangan dan peningkatan kualitas sekolah teologi. Disamping itu gereja juga dapat menjadi partner yang baik bagi sekolah teologi dengan mendorong dan mengirimkan pemuda/pemudi yang baik untuk dapat dididik dan dipersiapkan di sekolah teologi. Sekolah teologi dapat membantu gereja dengan menyediakan tenaga rohaniwan penuh waktu maupun tenaga rohaniwan praktik akhir pekan, dua bulan ataupun praktik setahun. Selain itu, dosen-dosen Sekolah teologi dapat diundang untuk berkhotbah atau memberi pembinaan warga gereja. 3. Terkait dengan tema majalah ini yaitu True Community, apa esensi True Community dan bagaimana mewujudkan True Community di dalam Gereja? Berbicara tentang True community (komunitas yang sejati), kita berbicara mengenai komunitas orang-orang percaya (Pengikut Tuhan) yang sejati. Orang-orang percaya ini tidak mungkin dapat hidup sendiri, sehingga jelas mereka membutuhkan komunitas sebagai wadah untuk mereka bertumbuh secara rohani. Pertumbuhan rohani itu tidak hanya bersifat personal namun juga komunal (bersama-sama). Selain itu, komunitas itu adalah salah satu wadah pembentukan Tuhan bagi orang-orang percaya. Jadi, esensi True Community (Komunitas yang sejati) adalah komunitas orang-orang percaya di dalam Yesus Kristus yang saling membutuhkan untuk sama-sama bertumbuh menyerupai 7


Kristus. Untuk mewujudkan True Community (Komunitas yang sejati) ini dibutuhkan interaksi, partisipasi dan sikap proaktif (saling mengasihi, saling menghormati, saling memperhatikan) dari anggota-anggota komunitas tersebut. 4. Bapak baru saja terpilih sebagai Ketua sinode GKY, apa respons Bapak saat terpilih menjadi Ketua Sinode GKY? Jujur awalnya saya tidak bersedia untuk dicalonkan sebagai ketua sinode. Saya tidak tertarik dan berharap banyak yang tahu bahwa saya tidak tertarik sehingga saya tidak perlu dicalonkan. Saya merasa sudah cukup menikmati pelayanan saya sekarang, dimana saya bisa menjadi berkat dengan pelayanan yang saya lakukan sekarang ini dan saya juga bertumbuh di dalamnya. Saya juga tahu bahwa melayani di sinode akan dipenuhi dengan berbagai urusan administrasi, sehingga saya bertanya pada diri sendiri apakah saya cocok untuk urusan-urusan itu. Tetapi nama saya tetap diajukan dalam pencalonan ini oleh banyak gereja di lingkungan GKY. Setelah menggumulkan sungguh dalam doa, saya akhirnya bersedia untuk ikut dalam pemilihan ketua sinode ini. Saya tidak boleh egois memikirkan kenyamanan diri sendiri dan tidak mau memikirkan pelayanan yang lebih luas yang Tuhan percayakan. Setelah terpilih, banyak orang mengucapkan selamat dan menyatakan dukungan penuh. Saya bersyukur untuk kepercayaan besar yang diberikan ini. Memang masih ada kegentaran, apakah saya mampu menjalankan kepercayaan besar ini? Karena saya sudah menjawab “ya� dan akhirnya terpilih, maka saya harus konsisten menjalaninya dan bersedia menerima segala konsekuensi yang terkait dengan kesediaan saya ini. 5. Bapak pernah menjabat sebagai Penasehat majelis pekerja harian PGTI Periode I tanggal 04 September 2007 s/d 30 September 2011. Menurut Bapak, apa dampak positif dengan bergabungnya Gereja Kristus Yesus (GKY) kedalam PGTI ? Ada dampak positifnya dengan bergabungnya GKY ke PGTI. PGTI memiliki fokus utama pada pelayanan di kalangan gereja-gereja Tionghoa di Indonesia. Sebagai salah satu gereja berlatarbelakang Tionghoa, tentu dibutuhkan dukungan, 8

masukan dan kontribusi dari GKY untuk pengembangan PGTI. Selanjutnya apa kontribusi Gereja Kristus Yesus (GKY) terhadap pengembangan PGTI ? Kontribusi GKY terhadap pengembangan PGTI terlihat dari beberapa jemaat GKY yang menjadi pimpinan/pengurus PGTI. Mereka memikirkan kemajuan pekerjaan Tuhan melalui Gereja-Gereja Tionghoa di Indonesia, dengan mengadakan berbagai kegiatan dan pengumpulan dana. 6. Pergumulan dan tantangan apa yang dihadapi Gereja Kristus Yesus di masa mendatang ? Saya melihat pergumulan yang cukup penting yang perlu diperhatikan oleh GKY adalah masalah kesatuan. Dulu sebelum menjadi sinode, kesatuan gereja kuat, tetapi setelah menjadi sinode, gereja-gereja mulai menjadi independen dan bisa punya kecondongan untuk tidak terlalu saling memperhatikan, sehingga kesatuan menjadi berkurang karena masingmasing memikirkan Gereja atau yayasannya sendiri. Hal ini tidak boleh dibiarkan terus. Pergumulan lain yang juga perlu diperhatikan adalah apakah program-program dan pelayananpelayanan yang dilakukan GKY benar-benar berbuah (fruitful) dan baik. Di lokasi tertentu gereja mungkin bisa bertumbuh, tetapi di lokasi lain gereja lain tidak terlalu bertumbuh, maka perlu memikirkan “fruitful� yang kontekstual. Tantangan yang dihadapi adalah kemajuan sosial media yang pasti berdampak pada kehidupan gereja. Tantangan lain adalah jumlah anak-anak muda yang beribadah di GKY tidaklah sangat


banyak, sehingga perlu dipikirkan penjangkauan yang kuat terhadap anak-anak muda. Tantangan klasik adalah pergumulan jemaat-jemaat dalam kehidupan sesehari mereka (baik pergumulan pekerjaan, rumah tangga, sakit penyakit, dsb) dan bagaimana gereja bisa memperhatikan dan memberi dukungan supaya jemaat tetap kuat dalam iman. Bagaimana cara menghadapi pergumulan dan tantangan tersebut? Pemuridan harus ditekankan dan dilaksanakan dengan baik, sehingga iman jemaat bisa bertumbuh. Pertumbuhan gereja secara kuantitas memang baik, tetapi juga harus diimbangi secara kualitas. 7. Dibawah pimpinan Bapak sebagai Ketua Sinode Gereja Kristus Yesus (GKY), mau dibawa kemana (Quo vadis) GKY ke depan? GKY tetap tidak berubah dalam visi dan misi yang sudah jelas dicanangkan, yaitu gereja yang mulia dan misioner. Saya rindu GKY menjadi gereja yang bisa mengantisipasi zaman, sehingga bisa menjadi relevan dan kontekstual di tengah-tengah zaman. Saya rindu GKY menjadi gereja yang bisa menjangkau anak-anak muda dengan baik, sehingga GKY tidak dilihat sebagai gereja yang “aging” (menjadi tua). Saya berdoa dan berharap supaya ada kebanggaan dan kecintaan di hati jemaat terhadap GKY. Jiwa misioner tetap tertanam kuat di GKY, sehingga banyak jiwa baru dimenangkan. 8. Setujukah Bapak dengan pernyataan bahwa Gereja harus menghormati dan mendukung pemerintahan yang ada? Saya setuju, prinsipnya adalah kita dipanggil untuk mendukung, menghormati dan mentaati para pemimpin di pemerintahan. Mendukung bukan berarti harus ikut politik praktis, tetapi jika memang ada kesempatan dan orang-orang yang berkecimpung bisa menjadi berkat dalam dunia politik, ya why not (kenapa tidak). Terkait dukungan gereja terhadap pemerintah: Bagaimana Gereja Kristus Yesus (GKY) bisa berpartisipasi mendukung program pemerintah? GKY pasti berpartisipasi mendukung programprogram pemerintah yang memang baik. Contoh

praktis, jika terjadi bencana alam di suatu tempat di Indonesia, maka GKY akan mengumpulkan dana untuk memberi bantuan. Selain itu, GKY juga telah melakukan hal-hal lain dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, misalnya pelatihan yang dilakukan di rusun Marunda dengan mengajarkan penghuni rusun membuat prakarya dan membantu memasarkan hasil prakarya mereka. 9. Terkait disruption dalam pelayanan, menurut pandangan Bapak: bagaimana para aktivis dan Hamba Tuhan di Gereja menyikapi disruption dalam pelayanan dan apa saja persiapan untuk menghadapinya? Saya mengartikan “disruption” sebagai gangguan, yang kalau dibiarkan maka akan bisa mengacaukan atau menghancurkan pelayanan. Pelayanan dalam gereja dilakukan dengan tujuan untuk membangun tubuh Kristus dan membawa kemuliaan bagi Allah, maka tidak boleh untuk tujuan ambisi pribadi (apapun itu). Sikap dan jiwa kerendahan-hati sebagai hamba perlu terus dipupuk dalam diri para pelayan, sehingga tidak terganggu dengan permasalahan harga diri. Selain itu, pelayanan harus dilihat sebagai “privilege” bukan sebagai beban, maka kita akan mau memberi prioritas yang tepat bagi pelayanan di tengah-tengah kehidupan kita yang sibuk. Gangguan dalam pelayanan juga bisa dipicu oleh hal-hal yang mungkin masih menjadi perdebatan di antara para pelayan, dan dalam hal ini tentu dibutuhkan sikap bijaksana dengan tidak membesarkan perdebatan-perdebatan yang tidak membangun. 10. Apa cita-cita dan harapan bapak ke depannya untuk kehidupan pelayanan dan kehidupan pribadi Bapak? Saya ingin pelayanan saya bukan hanya suatu aktifitas rohani, tetapi aktifitas yang berbuah (fruitful). Misalnya, pelayanan berkhotbah dijalani dengan dengan suatu passion kuat dan kesungguhan supaya banyak orang diberkati. Juga sebagai seorang hamba Tuhan, saya bertekad untuk terus menjadi teladan dalam kehidupan. Untuk kehidupan pribadi, saya ingin terus bisa menikmati kehidupan keluarga dengan baik walaupun terpisah dengan anak-anak yang tinggal di Amerika Serikat. Kebersamaan berdua dengan istri juga bisa dinikmati. 9


BREAKTHROUGH Berprasangka buruk dan berpikir negatif terhadap orang lain itu lebih mudah daripada berpikir positif dan melihat kebaikan orang lain. Ketika seseorang melakukan kebaikan dan hasil karyanya bermanfaat bagi banyak orang, tak jarang pula ada orang mencibir dan menilainya sebagai suatu bentuk pencitraan. Kisah yang diambil dari buku karya Rudi Valinka berjudul “A Man Called #Ahok Sepenggal Kisah Perjuangan & Ketulusan� ini tidak berbicara mengenai peran politik Ahok, tetapi lebih menceritakan bagaimana sebuah karakter dapat terbentuk, apa yang membuat (dan menjadi latar belakang) seorang Ahok menjadi sosok yang kita kenal seperti sekarang ini. Selanjutnya hubungan antara Ahok dan ayahnya, Kim Nam, juga menjadi fokus utama dalam kisah ini. A Man Called Ahok adalah sebuah kisah yang akan membangkitkan motivasi, dan memberikan inspirasi dan terobosan baru bagi kita untuk hidup Bersih, Transparan, dan Profesional (BTP). Dikisahkan Ahok adalah putra Belitung yang merupakan anak sulung dari lima bersaudara. Ayahnya bernama Kim Nam, seorang majikan perusahaan tambang. Semasa kecil Ahok mendapat didikan yang keras dari Ayahnya untuk menjadi orang yang berguna bagi bangsa. Semasa hidupnya Ahok tidak pernah merasakan kekurangan. Ayahnya selalu bekerja keras untuk memberi nafkah yang cukup bagi keluarganya. Di meja makan, Ayahnya kerap menyelipkan banyak petuah-petuah yang akan menjadi bekal Ahok di kemudian hari. Tetapi keteguhan Ayahnya terhadap prinsip hidup yang diyakininya sering tidak sejalan dengan keinginan Ahok. Seiring berjalannya waktu, Ahok tumbuh menjadi dewasa dan sedikit demi sedikit mulai memahami nilai-nilai yang ditanamkan Ayahnya sejak kecil. Awalnya Ayahnya mengarahkan Ahok untuk menjadi dokter dan bukan mengikuti jejaknya sebagai seorang pebisnis. Menjadi dokter menurut Ayahnya lebih bisa memberikan pengaruh kepada orang lain. Ahok mengadopsi sifat dermawan dan keras Ayahnya. Persoalan makin kompleks ketika kondisi kesehatan Ayahnya memburuk. Ahok dihadapkan pada persoalan meneruskan usaha di Belitung atau tetap mencari kerja di Jakarta untuk menyelesaikan kuliahnya. Namun, Ahok yang di masa kecilnya sudah melihat sendiri praktik ketidakadilan dan korupsi yang terjadi mempunyai pendirian lain. Ketika dewasa, Ahok mengikuti jejak Ayahnya, mendirikan usaha tambang. Namun, dalam perjalanan bisnisnya, dia banyak dijegal oknum yang membuat usahanya gulung tikar. Ahok lebih memilih hidup dengan memberikan pengaruh yang luar biasa daripada menjadi seorang dokter. Ia mulai terlibat dalam aktifitas politik. Menurutnya, melalui politik Ia bisa membawa perubahan dan memperjuangkan hak serta nasib banyak orang. Sepeninggal Ayahnya, Ahok bertekad untuk rnengikuti nasihat Ayahnya: menjadi pelayan negara dan terjun ke dunia politik. Perjalanan karier politiknya dimulai dari menjadi anggota DPRD hingga menjadi Bupati Belitung Timur dan sampai saat ini Ia terus berjuang untuk membawa perubahan dan untuk membuktikan apa yang menurutnya benar. 10

Sumber : Buku & Film A Man Called #Ahok


SPIRITUAL FOCUS Menjadi Gereja: Komunitas yang Sejati

GEREJA. Bagi sebagian orang, gereja punya banyak kenangan, penuh canda dan tawa serta menangis bersama. Namun bagi sebagian orang lagi, gereja terasa asing, duduk sendiri di sudut gereja yang didatangi setiap minggu. Sebagian lagi merasa berhasil dengan mimpi dan ide-ide inovatif dan kreatif yang dapat dilakukannya dalam pelayanan. Ada pula yang merasa inilah tempat menunjukkan siapa saya di tengah komunitas. Tidak terlupakan, ada pula orang-orang yang merasa bahwa gereja hanya menorehkan luka batin dalam relasi. Pengalaman hidup bergereja sungguh beragam. Setiap orang datang ke gereja dengan membawa cangkirnya masing-masing, berharap sang pendeta atau hamba Tuhan dapat memenuhi sesuai dengan menu yang

dipilihnya, kopi, teh, susu, wine, dll. Bergerak dengan rasa dahaga, gereja kerap kali dilihat seperti sumur Yakub yang dapat memenuhi semua dahaga generasi ke generasi. Akan tetapi, usaha untuk memenuhinya justru membuat gereja tergerus bak tambang batu yang makin lama semakin rapuh, atau seperti bukit yang kian lama kayu pohonnya habis ditumbangi. Wajar saja ketika melihat gerejagereja di Eropa tidak dapat bertahan, karena tak sanggup memenuhi kebutuhan rasio umat. Gereja-gereja di Amerika menjadi keteteran dengan berbagai tren dan budaya populer zaman ini. Ya, gereja sedang berusaha agar tidak kehilangan komunitasnya. Namun, apakah yang sedang gereja kerjakan? Apakah hal itu sesuai dengan identitas gereja yang sejati? Bagaimanakah gereja yang sejati itu? Ekklesia (gereja) ialah orang-orang yang dipanggil keluar (called out) oleh komunitas Yahudi diabad pertama untuk menjadi tua-tua, sebab dianggap sebagai orang-orang yang berhikmat dan dapat memberikan petuah bagi kehidupan masyarakat pada saat itu. Strategi terbaik untuk menghancurkan sebuah kota ialah menculik para tua-tuanya sehingga tidak ada lagi orang berhikmat. Ekklesia adalah orang11


orang penting. Allah pun menggunakan istilah ekklesia untuk menunjuk umat pilihan-Nya. Siapakah umat Allah? Yaitu orang-orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Allah yang memilih umat-Nya sesuai dengan panggilan dan misi yang ditetapkannya (Ef. 1:5). Setiap umat Allah dipilih dan disatukan menjadi satu tubuh Kristus. Setiap orang dipanggil dengan satu tujuan, satu iman, satu misi, yaitu untuk memperluas kerajaan Allah dan memuliakan Allah. Dengan demikian, gereja bukan gedung atau institusi tertentu. Gereja ialah komunitas umat Allah yang dipilih dan dipanggil untuk mengerjakan misi Allah dalam dunia ini. Akan tetapi gereja sangat beragam. Setiap orang memiliki genre musik favorit yang berbeda, gaya khotbah yang berbeda, kepribadian orang-orang tertentu, teologi tertentu, ajaran tertentu, ritual tertentu, dsb. Perbedaan ini nyata dan unik. Ya, perbedaan itu natural yang menjadi bagian dari variasi jiwa setiap manusia. Tak perlu dipungkiri bahwa perbedaan itu adalah akibat dosa yang justru mencerai-beraikan umat Allah. Akan tetapi, Allah justru dengan sangat luar biasa mengorkestrasi seluruh perbedaan ini untuk memainkan harmoni yang indah dalam nadanada mayor maupun minor, bahkan nadanada yang tidak dimengerti oleh gerejanya. Allah menebus gerejanya dari kehidupan lama menjadi kehidupan baru yang dipersatukan dalam Kristus. Oleh karena itu, daripada sibuk melihat dan menyamaratakan perbedaan, gereja perlu melihat kepada kesatuan spiritual. Setiap pribadi dalam komunitas justru harus semakin menyamakan visi dan misi dan bukan sekedar menyamakan selera musik. Komunitas umat Allah justru perlu menggumuli bersama kehendak Allah yang harus dikerjakannya ketimbang berfokus kepada diri sendiri. 12

Kesatuan spiritual gereja yang sejati hanya terdapat di dalam Kristus yang menjadi kepala dari gereja. Gereja adalah tubuh Kristus. Namun, terlalu banyak yang ingin menjadi kepala di gereja dan seringkali memunculkan perselisihan. Paulus mengingatkan bahwa setiap orang memiliki peran dan fungsinya sendiri sesuai dengan karunia rohani yang Allah berikan (1 Kor. 12). Setiap karunia harus digunakan untuk membangun kesatuan tubuh Kristus. Apakah Kristus membutuhkan kita? Justru gerejalah yang membutuhkan Kristus sebagai kepala, sumber dari segala pertumbuhan rohani gereja. Kesatuan tubuh Kristus ialah kesatuan iman dan pengenalan akan Allah yang benar (Ef 4:11-15). Oleh karena itu, peran pelayanan di gereja ialah suatu wadah untuk mengembangkan karunia yang Allah berikan untuk membantu bukan hanya pertumbuhan kerohaniannya tetapi juga kerohanian orang lain. Namun, realitanya gereja justru kerap mengabaikan pertumbuhan rohani dan melupakan tujuan untuk membawa orang untuk menjadi murid Kristus. Hal ini justru memberikan ruang bagi setiap pribadi untuk memanipulasi talentanya demi memenuhi gelas-gelasnya yang kosong, entah haus akan pujian, penerimaan, kasih

Merry Gading Malibu


sayang, rasa aman, atau bahkan materi semata. Ketika Kristus bukan lagi menjadi sumber pikiran, perasaan, dan kehendak dari gereja, maka sesungguhnya gereja sedang mengalami stroke secara spiritual. Pengenalan akan Kristus yang sejati hanya bisa bersumber dari firman-Nya dan bukan berdasarkan pandangan kita sendiri. Coba kita periksa, apakah setiap individu adalah murid Kristus? Seberapa jauh setiap individu mengenal Kristus? Apakah setiap pribadi telah menyerahkan dosa-dosanya untuk dimatikan oleh Kristus? Apakah setiap individu mencintai firman Tuhan dan mencoba mengaplikasikannya dalam kehidupannya, baik dalam keluarga, pekerjaan, keuangan, dan berbagai aspek kehidupan lainnya? Oleh karena itu, hal ini membuat kita mengerti bahwa kesatuan spiritual itu memang belum tercapai saat ini, sebab gereja masih berjuang untuk bertumbuh. Namun, hal yang perlu diwaspadai ialah gereja justru tidak sadar. Ketidaksadaran akan pentingnya pertumbuhan iman justru akan membuat gereja hanya akan mengurusi kesatuan dalam hal-hal yang tampak dan bukan hal-hal yang esensial. Kesatuan itu akan terjadi ketika setiap anggota terus mendapat asupan nutrisi pertumbuhan rohani dari Kristus yang sejati dan apabila ia terus-menerus melekat kepada Kristus, Sang Kepala Gereja. Bagaimana gereja bisa menjadi komunitas sejati? Komunitas yang sejati ialah komunitas yang bertumbuh semakin menyerupai Kristus. Collin Marshal and Tony Payne, dalam buku The Trellis and The Vine, mengatakan bahwa untuk membuat kebun anggur, kita membutuhkan tralis tempat dimana anggur dapat merambat, sebab jika dibiarkan di tanah maka anggur akan busuk. Suatu pertumbuhan organisme membutuhkan organisasi. Problem pertumbuhan rohani perlu diakomodir dengan serius dan sistematis. Berbagai strategi perlu dilaksanakan untuk mendukung pertumbuhan murid-murid Kristus.

yang tertata untuk mengelola tidak hanya pertumbuhan jumlah jemaat tetapi juga pertumbuhan iman jemaat agar tidak terjadi ketimpangan (Kis. 6:1-7). Pengaturan organisasi gereja memang perlu, namun haruslah berlandaskan visi dan misi Kristus yang terdapat dalam Alkitab. Dengan demikian, gereja menjadi komunitas murid Kristus yang bertumbuh ke arah keserupaan dengan Kristus. Implikasinya, gereja menjadi suatu wadah yang hidup dan bukan organisasi dengan agenda rutinnya. Ketika setiap orang didorong untuk bertumbuh menjadi murid Kristus yang sejati, gereja tidak akan lagi kekurangan orangorang yang penuh dengan kasih, memiliki hati untuk belajar firman Tuhan, melayani, bahkan menginjili. Ketika Kristus menjadi kepala, maka kasih, hikmat, dan kuasa-Nya pun mengaliri jiwa gereja-Nya. Kritus menjadi kepala gereja, hanya jika gereja menjadi komunitas yang mempertuhankan Kristus dan bukan dirinya sendiri.

Kesimpulan: Gereja belum sempurna. Gereja hanya akan mencapai kesempurnaan-Nya ketika Kristus datang kedua kali untuk menegakkan kerajaan-Nya. Kita tidak menutup mata bahwa gereja banyak menorehkan luka sehingga banyak orang yang tidak mau menjadi murid Kristus. Gereja masih berproses dan masih perlu untuk terus dimurnikan. Ya, kita adalah gereja yang harus terus dimurnikan oleh anugerah Kristus. Meskipun penuh dengan lika-liku, namun gereja, komunitas murid Kristus itu masih berdiri sebab Kristuslah yang menjadi dasar batu karang yang kuat dari gereja-Nya. Oleh karena itu, gereja yang sejati ialah gereja yang sadar betapa pentingnya untuk terus membaharui hidupnya secara menyeluruh di dalam anugerah Kristus dan pertolongan Roh Kudus.

Dalam gereja mula-mula, kehidupan murid Kristus sangat bertumbuh pesat (Kis. 2:4147). Namun, gereja memerlukan pelayanan 13


INSPIRING Susanna Wesley Christian Mother

M

endidik anak zaman sekarang cukup merepotkan. Pengaruh televisi, teknologi komputer, internet dan pergaulan bebas anakanak muda serta peredaran obat-obatan terlarang sudah tidak asing lagi dikalangan para siswa dan mahasiswa. Ditengah pengaruh-pengaruh tersebut, seorang ibu menghadapi tantangan harus mendidik anak-anaknya menjadi anak yang baik, bertanggung jawab, dan takut akan Tuhan. Ia pun harus bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya. Sejarah gereja mencatat ada seorang ibu yang dikenal berhasil dalam mendidik anak-anaknya. Namanya adalah Susanna Wesley (nama kecilnya Susanna Annesley). Selain seorang ibu rumah tangga, ia berperan sebagai pendoa yang senantiasa berdoa bagi anak-anaknya dan suaminya. Lahir pada tahun

14

1669, Susanna adalah anak bungsu yang memiliki paras yang cantik serta cerdas dibandingkan saudarasaudaranya yang lain. Saat masih remaja, ia sudah bisa membaca dalam tiga bahasa, yaitu Ibrani, Yunani, dan Latin. Penguasaan terhadap tiga bahasa ini sangat membantunya dalam memahami Alkitab. Selain itu, ia juga mampu memiliki kemampuan beragumentasi secara teologis dengan ayahnya yang adalah seorang pendeta. Semua ini tidak terlepas dari pola didikan ayahnya, Pendeta Dr. Samuel Annesley, yang selalu mendorong anak-anaknya untuk berani mengutarakan pendapat dalam segala hal, ditambah pemberian pembelajaran bahasa dan buku-buku koleksi pribadinya. Walaupun Susanna sibuk sebagai istri pendeta dan ibu rumah tangga, ia masih sempat menbaca buku-buku

rohani dan teologis. Kisah percintaan dengan pacarnya Samuel Wesley, seorang mahasiswa teologia yang terkenal memiliki otak yang cemerlang dan juga kelak menjadi suaminya, berjalan cukup unik. Masa pacaran mereka dipenuhi dengan waktu-waktu berdiskusi tentang masalahmasalah teologis. Setelah berpacaran selama tujuh tahun, akhirnya mereka menikah dan Susanna menjadi istri seorang pendeta. Perannya sebagai istri cukup berpengaruh dalam mengatur roda kehidupan rumah tangga. Sejak kecil Susanna terbiasa hidup disiplin, dan hal itu juga diterapkan dalam kehidupan rumah tangganya. Awalnya Samuel merasa jengkel, sebab sang suami sudah terbiasa dengan hidup yang kurang teratur. Susanna harus memaksa suaminya untuk bangun pagi setiap hari, makan pagi bersama dan porsi makanan juga diatur.


Setelah sarapan mereka mengadakan kebaktian keluarga untuk membangun kerohanian pribadi dan keluarga, juga sebagai persiapan bagi sang suami untuk memberitakan firman Tuhan di gereja. Suaminya sering mengadakan kunjungan ke jemaat dan waktu luang selama dua jam bagi Susanna digunakan untuk membaca tentang hal-hal baru yang perlu dipelajarinya. Kebiasaan ini terus menerus dilakukan ketika Ia sedang sendiri, dan bahkan setelah mereka mempunyai anak yang banyak, yakni sembilan belas orang. Sebagai seorang pendeta di sebuah desa kecil di Inggris, suaminya menerima gaji yang sangat kecil. Dengan jumlah anak sebanyak sembilan belas orang, gajinya tidak cukup untuk menghidupi keluarganya, sehingga sering kali Pdt. Samuel Wesley terlibat masalah utang. Di lain pihak, Susanna sendiri berusaha membantu suaminya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan berladang, memelihara sapi perah dan ayam petelur, dan ternyata dari hasil usahanya Tuhan memberkati keluarganya sehingga mereka tidak pernah sampai kelaparan. Masalah utangpiutang ini bertambah pelik ketika suaminya dijebloskan ke dalam penjara karena utangnya yang banyak. Sehingga Susanna terpaksa meminta bantuan dari

seorang Uskup Agung untuk membebaskan suaminya. Sejak muda Susanna sudah merencanakan tidak memiliki banyak anak seperti ibunya yang melahirkan dua puluh lima anak. Namun kenyataannya ia melahirkan sembilan belas orang anak (sembilan di antaranya meninggal). Walaupun Susanna telah berusaha dengan tekun mendidik anak-anaknya, tetap saja ada hal yang tidak sempurna. Seorang anak perempuannya (Hetty) meninggalkan didikan dan pengajarannya, melarikan diri bersama pacarnya dan setelah hamil, ternyata ditinggalkan oleh pacarnya. Jumlah anak yang banyak ditambah kesulitan ekonomi sering menyebabkan terjadinya pertengkaran di dalam keluarganya. Samuel yang begitu keras pernah memilih pisah ranjang dengan istrinya hanya karena kesalahpahaman diantara mereka dan Susanna belum meminta maaf. Susanna sangat mengasihi sang suami, sehingga pertengkaran-pertengkaran diantara mereka biasanya diakhiri dengan perdamaian kembali. Banyak suka duka yang telah dialami oleh Susanna, namun semua itu tidak pernah mematahkan semangatnya untuk melayani Tuhan. Ketika suaminya ke luar kota untuk pelayanan, Susanna memakai waktunya melayani Tuhan dengan mengumpulkan orang-orang untuk bersekutu

dan mengajar mereka firman Tuhan. Hampir dua ratus orang ikut dalam persekutuan itu setiap minggunya. Dalam hal mendidik anak, Susanna menekankan disiplin yang tinggi. Setiap malam sebelum anak-anaknya tidur, Susanna selalu mendoakan mereka satu persatu, baru kemudian ia tidur. Inilah riwayat seorang tokoh wanita Kristen yang menjadi sejarah gereja. Dengan didikannya Susanna telah melahirkan tokoh-tokoh besar gereja seperti John Wesley dan Charles Wesley. John Wesley menjadi pendiri gereja Methodist, dan Charles Wesley menjadi seorang musisi gerejawi yang telah menciptakan ribuan lagu rohani, dimana lagu-lagunya sering kita nyanyikan di gereja sampai hari ini. Teladan dari Susanna Wesley telah menjadi inspirasi bagi para Ibu, yaitu mendidik anak-anak sejak dini untuk mengenal firman Tuhan. Hal ini akan berdampak positif bagi anak untuk senantiasa hidup dalam terang firman Tuhan. Orang tua pun tidak perlu khawatir jika suatu saat anak-anak mereka tidak akan bersama mereka lagi, misalnya ketika anak-anak studi di luar kota atau luar negeri, sebab mereka telah dibentuk sejak dini untuk takut akan Tuhan dan hidup sesuai dengan firman Tuhan.

15


FAMILY IMPACT GROWING KID GOD’S WAY Mendidik anak dengan cara Allah Biasanya orang tua mendidik anak dengan cara didik yang diteladani dari orang tuanya dahulu, atau dari masukan orang lain dan sesuai dengan keinginannya sendiri. Seharusnya orang tua mendidik anak sesuai dengan pengajaran Alkitab, bukan dengan caranya sendiri. Setiap anak mempunyai pola didik tersendiri yang berbeda dengan anak lainnya. Meskipun dilahirkan dari orang tua yang sama tiap anak tidak bisa diperlakukan dengan cara yang sama. Ada anak yang cukup dinasihati dengan lembut, ada pula yang memerlukan teguran dan disiplin yang tegas. Perlakuan yang tidak tepat akan mengakibatkan dampak atau respon yang kurang mencapai sasaran. Sejak kecil kepada anak harus diperkenalkan adanya batasan (boundaries). Batasan adalah kunci untuk mempertahankan hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Batasan bukanlah sifat lahiriah tapi diperoleh dari luar diri kita. Jika tidak memiliki batasan akan menimbulkan akibat-akibat yaitu : 1. Ketidakmampuan untuk mengatakan tidak pada orang-orang yang suka menyakiti. 2. Ketidakmampuan mengatakan tidak untuk dorongan diri sendiri yang merusak. 3. Ketidakmampuan untuk mendengar kata tidak dari orang lain. 16

4. Ketidakmampuan untuk menghormati batasan-batasan orang lain. 5. Ketidakmampuan untuk menunda kepuasan dan meraih tujuan dan menyelesaikan tugas. Batasan yang jelas membuat anak tidak melanggar ketentuan orang tua, membangun pengertian yang benar dan terbiasa dengan perkataan ‘tidak’ karena menghormati adanya batasan-batasan. Tanpa dibiasakan dengan didikan dengan memakai batasan, anak sampai dewasa akan hidup sesuai dengan kehendaknya sendiri yang kemudian akan merusak kehidupan anak itu sendiri. Susanna Wesley adalah ibu dari John dan Charles Wesley, tokoh kebangunan rohani yang memberikan kontribusi besar terhadap Penginjilan dan Sejarah Gereja. Susanna yang telah melahirkan 19 orang anak, memiliki pola asuh yang luar biasa, dengan disiplin yang tinggi dan kesabaran serta kasih keibuannya. Ia mendidik dan mengajar setiap anaknya untuk


FAMILY IMPACT memahami dan menghidupi kebenaran Firman Tuhan. Hasil nyata dari kesetiaan dan kedisiplinan yang diterapkannya nampak dalam kehidupan John dan Charles Wesley, yang mengguncang dunia dengan kegerakan rohani yang dipimpinnya. Sampai-sampai John Wesley pernah berkata “Aku lebih banyak mengenal kehidupan Kristiani dari ibuku, daripada dari para ahli Teologi di seluruh Inggris.” Kalimat dari John Wesley di atas menggambarkan betapa hebat kualitas rohani seorang Susanna Wesley. Apa saja yang dapat kita teladani dari Susanna Wesley dalam hal mendidik anak-anaknya? Berikut ini terdapat 16 peraturan atau prinsip dalam mendidik anak versi Susanna Wesley yang saya ringkaskan dari buku Moms who Changed the World yang ditulis oleh Lindsey O’Connor.

7. Give them nothing that they cry for, and only that when asked for politely (jangan berikan barang yang mereka minta dengan tangisan, berikan jika diminta dengan cara sopan). 8. To prevent lying, punish no fault which is first confessed and repented of (untuk mencegah berbohong, tidak menghukum bila mereka mengaku dan bertobat dari kesalahan). 9. Never allow a sinful act to go unpunished (jangan pernah membiarkan tindakan berdosa untuk berlalu tanpa hukuman). 10. Never punish a child twice for a single offense (jangan pernah menghukum seorang anak dua kali untuk satu pelanggaran).

1. Eating between meals is not allowed (makan diantara jam makan tidak diperbolehkan). 2. As children they are to be in bed by 8 p.m (sebagai anak-anak mereka harus tidur jam 8 malam) 3. They are required to take medicine without complaining (mereka wajib minum obat tanpa mengeluh). 4. Subdue self-will in a child, as those working together with God to save the child’s soul (menundukkan kehendak diri anak, sebagai mereka yang bekerja sama dengan Tuhan untuk menyelamatkan jiwa anak itu). 5. To teach a child to pray as soon as he can speak (mengajar seorang anak untuk berdoa secepat dia bisa berbicara). 6. Require all to be still during Family Worship (mengharuskan semua untuk tenang selama ibadah keluarga).

11. Comment and reward good behavior (puji dan beri hadiah atas perilaku yang baik). 12. Any attempt to please, even if poorly performed, should be commended (setiap upaya untuk menyenangkan, bahkan jika dilakukan dengan cara yang kurang bagus, harus dipuji). 13. Preserve property rights, even in smallest matters (ajari anak merawat barang, bahkan dalam hal-hal terkecil). 17


GROWING KIDS >>GOD’S WAY

14. Strictly observe all promises (menepati semua janji). 15. Require no daughter to work before she can read well (seorang anak perempuan tidak perlu bekerja sebelum dia bisa membaca dengan baik). 16. Teach children to fear the rod (mengajarkan anak-anak untuk takut pada tongkat). Menurutnya, prinsip dasar agar anak dapat hidup dalam ketaatan adalah menundukkan (menaklukkan) keinginan anak sedini mungkin sebelum Ia terbentuk menjadi anak yang keras kepala. Sedini mungkin keinginan seorang anak harus dibentuk sebelum nantinya keinginan itu akan menjadi semakin liar seiring dengan pertumbuhan usia anak. Ketaatan diperlukan untuk hal-hal yang tidak atau kurang disukai (misal: bangun pagi) dan dibutuhkan pergumulan untuk mencapainya, karenanya keinginan harus ditaklukkan terlebih dahulu agar dapat menghasilkan ketaatan. Anak yang 18

telah ditundukkan kemudian akan menjadi seorang anak yang memiliki rasa hormat kepada orang tuanya. Dengan demikian anak dijauhkan dari tindakan kebodohan dan kecerobohan. Seorang anak yang tidak taat kepada orang tua pastilah kemudian juga tidak akan mentaati perintah Tuhan. Pada dasarnya setiap orang lahir dengan memiliki natur dosa. Agar anak memiliki jalan hidup yang baik Ia harus dididik untuk hidup di dalam kebenaran Firman Allah. Membentuk sikap hati anak harus dengan melatihnya sejak kecil, seperti: memberi dengan murah hati, menolong teman, dan sebagainya. Karena tidak setiap anak terlahir dengan sifat yang murah hati dan peduli kepada orang lain, maka anak harus dibiasakan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain. Dan itu semua harus dimulai dari orang tua sendiri. Bagaimana mendidik anak dalam Tuhan (Growing kids God’s way)? - Pengertian anak mengenal dirinya sendiri; menyadari dan mengendalikan natur anak yang berdosa. - Kepercayaan anak terhadap dirinya sendiri; mengatur kehidupan anak


FAMILY IMPACT berdasarkan prinsip kebenaran firman Tuhan (a biblical mindset). - Pengendalian anak terhadap dirinya sendiri; menanamkan nilai ketaatan dalam hati dan melatih anak berpikir jangka panjang (long term) dan anak akan belajar taat seumur hidup. Bagaimana dampak mendidik anak dalam Tuhan bagi orang tua? Dan bagaimana dampaknya bagi anak? Dampak mendidik anak dalam Tuhan bagi orang tua yaitu : (1) meneguhkan hubungan pasutri dalam menjalani kehidupan berkeluarga, (2) menumbuhkan rasa percaya diri pada orang tua, dan (3) menolong orang tua memenangkan anaknya secara positif. Dampak bagi anak yaitu membentuk anak murah hati (tidak kuatir akan hidup) dimana kita mengajarkan memberi tidak membuatmu miskin. Latih kemurahan hati jika anda sulit di area ini. Kasih kejutan buat orang yang tidak mampu dan latih kepekaan anak terhadap kebutuhan orang. Ancaman bagi orang tua dalam peran mendidik anak ada dua, yaitu (1) meremehkan pentingnya peran hubungan orang tua di dalam mendidik anak dan (2) terperangkap untuk menjadikan anak sebagai pusat. Apabila hubungan orang tua baik karena kesadaran bahwa Tuhan yang telah menjadikan mereka satu, maka mereka akan lebih mudah untuk mendidik anak. Karenanya, orang tua harus bersedia memasuki proses untuk mencapai hubungan suami isteri yang baik agar dapat mendidik anak dengan baik. Hubungan suami isteri yang tidak baik akan menyebabkan salah satu pihak akan mengutamakan atau menomorsatukan anak untuk mendapatkan dukungan. Otoritas dalam keluarga harus difungsikan, dalam arti Allah

sebagai Kepala, dan suami menjadi kepala dari isteri. Isteri dan anak-anak harus menurut kepada suami atau bapak sebagai kepala keluarga. Dari otoritas ini anak akan belajar ketaatan yang semestinya. Kesempatan emas untuk mendidik anak adalah sejak Ia kecil. Golden moment adalah sejak usia lima tahun. Setelah itu, momen terbaik sudah lewat dan akan ada banyak kesulitan bagi orang tua untuk mendidik mereka di usia yang lebih lanjut. Firman Allah mengajar bahwa anak harus dididik dengan disiplin. Itu berarti orang tua harus tega bersikap tegas dalam menjalankan didikan yang tepat bagi anak. Otoritas orang tua harus ditegakkan dengan jelas. Orang tua sebaiknya membina relasi (hubungan) yang baik dan penuh kasih sayang dengan anak, sehingga anak mentaati orang tua karena relasi dan bukan karena rasa takut saja. * Disampaikan oleh Ibu Charlotte Priatna, M.Pd Pada persekutuan Pasutri.

Diringkas oleh Rita Pasaribu & Salomo Depy.

“Aku lebih banyak mengenal kehidupan Kristiani dari ibuku, daripada dari para ahli Teologi di seluruh Inggris�. ( John Wesley)

19


TESTIMONY

Kelahiran Benaiah Benedictus Mulyono

Kelahiran Anak pertama dalam keluarga merupakan suatu hal yang dinanti-nantikan. Berikut ini pengalaman proses melahirkan Anak pertama dan tips bagi Ibu hamil oleh GI. Rebecca. Apakah hal yang paling berkesan pada masa kehamilan pertama anda? Sangat berkesan karena inilah kehamilan pertama setelah 3,5 tahun menunggu kehadiran anak di tengah keluarga kami. Kesulitan berawal dari kehamilan awal yg baru saya ketahui setelah janin berumur 10 minggu di kandungan saya. Masa adaptasi berlangsung sekitar 1 bulan setelahnya. Ada perasaan yang kurang enak, mual-mual, dan sebagainya. Saya bersyukur karena suami memberikan pendampingan yang luar biasa menghadapi masa-masa yang cukup berat ini. Pada proses kehamilan dirasakan sangat penting dukungan dari keluarga, secara khusus dari suami dan orang-orang terdekat. Perasaan apa yang dirasakan saat akan memasuki proses melahirkan? Pada masa-masa akhir kehamilan ada beberapa perasan yang saya rasakan. Ada rasa takut, cemas akan proses melahirkan yang akan saya hadapi, tetapi 20

juga ada perasaan senang karena akan segera melihat si bayi yang sudah lama kami doakan dan kami panggil dengan nama panggilan sayang Ben-ben. Semula dokter menyatakan bahwa saya dapat melahirkan secara normal, tetapi pada masa kehamilan 39 minggu saya mengalami pecah ketuban dini dan setelah pembukaan ke empat ternyata posisinya melintang dan tangan dari bayi saya sudah keluar terlebih dahulu dan hal itu dapat membahayakan saya dan si bayi, sehingga dokter memutuskan untuk segera melakukan operasi caesar. Puji Tuhan, semua dapat berjalan dengan baik meskipun saya mengalami kontraksi yg luar biasa

dan dokter mendapati terjadi kerobekan pada rahim saya. Yang sangat luar biasa, Tuhan memberikan saya hati yang tenang dan kondisi fisik yang baik. Saya merasakan bahwa ketenangan ini semata-mata datangnya dari Tuhan. Juga suami saya mendampingi saya sejak jam 2 pagi sampai proses operasi jam 3 sore meskipun ia pasti sangat kelelahan.


Dukungan dari siapa yang diharapkan saat memasuki proses melahirkan? Dukungan keluarga sangat diperlukan pada saat tersebut, tetapi yang paling dibutuhkan adalah dukungan dari suami karena saat seorang isteri hamil, tanggung jawab bukan hanya pada isteri saja, tetapi juga pada suami. Suami seharusnya ikut merasakan bersama apa yang dirasakan oleh isterinya secara psikologis, mental, dan sebagainya. Disini suami mempunyai peranan penting dalam pendampingan terhadap isteri yang akan melahirkan yang juga akan berpengaruh terhadap bayi yang akan dilahirkan. Suami penting bagi isteri sebagai tempat untuk mensharingkan keluhankeluhan dan kecemasannya serta perasaan-perasaan yang dirasakan agar sang suami memahami apa yang dirasakan dan digumuli si isteri saat itu dan kemudian dapat ikut merasakan apa yang dirasakan isteri dan memberikan pertolongan yang tepat saat diperlukan. Apa pentingnya persiapan bagi seorang ibu pasca melahirkan? Persiapan penting dilakukan oleh seorang ibu untuk memasuki masa setelah melahirkan, terutama persiapan mental, jiwa

raga, biaya, dan persiapan lainnya. Diperlukan persiapan yg sungguh-sungguh bagi seorang calon ibu bahwa dalam waktu yang dekat ini akan hadir seorang bayi di tengah keluarga mereka ditengah segala kesibukan yang akan dihadapi sang ibu. Apa dampak perhatian dan bantuan dari keluarga, teman atau saudara seiman yang Ibu rasakan? Perhatian dari orang tua, mertua, keluarga, dan saudarasaudara seiman sangat mendatangkan sukacita bagi saya. Kunjungan-kunjungan mereka adalah bentuk kepedulian dan pernyataan kasih dan dukungan bagi saya. Disamping itu, pada momen-momen kunjungan ini saya juga dapat berbagi sukacita dan pengalaman akan pertolongan Tuhan yang luar biasa bagi saya, Ben-ben dan seluruh keluarga. Apa kesulitan yang dialami saat menjadi seorang ibu? Hari pertama setelah pulang dari rumah sakit saya

mengalami kebingungan karena belum terbiasa mengurus bayi terutama saat si bayi menangis. Saya menjadi bingung, panik, dan menangis bersama-sama dengan si bayi, bahkan sempat berpikir bahwa saya tidak bisa menjadi seorang ibu. Beberapa hari kemudian ada keluarga yang datang menolong saya dengan memberikan beberapa masukan dan dukungan yang penting untuk saya. Melalui percakapan dan saran-saran yang saya terima akhirnya saya dapat memahami bahwa saya adalah ibu yang terbaik bagi anak yang baru saya 21


lahirkan. Saya yakin Tuhan mampukan dan sayalah yang akan menjadi ibu yang terbaik bagi Ben. Dari pengalaman yang terjadi di masa awal menjadi seorang ibu saya belajar untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain dan terbuka untuk terus belajar melalui keluarga, teman, dan berbagai informasi lainnya bagaimana agar saya dapat menjadi ibu yang terbaik bagi anak saya. Bagaimana kondisi bayi Ben-ben sekarang dan apa planning Ibu ke depan bagi anak? Saat ini Ben-ben sudah berusia 4 bulan dan keadaan saya relatif sudah mulai stabil. Merawat bayi sudah lebih lancar, namun ada kesulitan lain yang saya alami, yaitu ASI yang kurang lancar sehingga kemudian harus dibantu dengan memberikan susu formula untuk pertumbuhan yang lebih baik bagi si kecil.Sebagai orang tua kami juga sudah harus mulai memikirkan bagaimana mempersiapkan masa depan anak. Kebutuhankebutuhannya ke depan harus mulai dipikirkan lebih jauh, seperti pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. Juga ada proses imunisasi yang harus dijalani untuk tumbuh kembang dan terjaminnya kesehatan anak dan tidak kalah pentingnya, sebagai orang tua kami harus mempersiapkan dan membawa anak kami untuk sejak dini mengenal Tuhan Yesus. Sebagai orang tua, 22

kami berkewajiban untuk mewariskan iman percaya kami kepada anak yang Tuhan titipkan kepada keluarga kami. Berikut tips-tips bagi ibu hamil: 1. Jangan segan untuk menceritakan kesulitan yang dialami, kecemasan yang mengganggu dan juga kebutuhan anda kepada orang terdekat, seperti suami, orang tua, saudara dan teman-teman seiman. Kita membutuhkan bantuan, dukungan dan doa dari mereka. 2. Bersedia untuk belajar dari orang lain dengan banyak bertanya kepada orang-orang yang tepat dan mencari tahu sebanyak mungkin tentang berbagai informasi yang diperlukan seputar kehamilan dan proses melahirkan.

Saran bagi keluarga dan lingkungan terdekat: Perhatian dan dukungan keluarga, terutama suami, sangat berarti bagi seorang calon ibu. Menjalani masa kehamilan yang sulit dan cukup panjang, memasuki proses melahirkan yang diwarnai dengan ketegangan dan kecemasan, dan akhirnya menjalani peran sebagai seorang ibu baru dengan berbagai tantangan tersendiri disamping sukacita karena kehadiran si bayi, tidak mungkin dapat dihadapi seorang ibu muda sendirian. Ia memerlukan pendampingan secara fisik, mental, dan doa dari suami, orang tua, saudara, dan teman teman terdekat. Sebagai keluarga di dalam Tuhan, hendaknya kita sedia menjadi teman bagi saudara kita di dalam suka dan duka.

Rebecca, seorang ibu muda dan sekaligus pelayan Tuhan lahir

di Medan. Kehidupan masa kecil dan pendidikannya dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas dihabiskan di Medan (Sumatera Utara). Kemudian beliau meneruskan studi ke sekolah Alkitab sesuai dengan panggilan Tuhan baginya untuk menjadi hamba Tuhan dengan mengikuti kuliah di Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung (STTAA) Jakarta. Beliau mengawali pekerjaan sekaligus pelayanannya sebagai Education Consultant di kampus ICM, Penyiar Radio Kalvari FM dan Guru di Taman Kanak-Kanak PKMI Medan. Sejak tahun 2014 hingga kini beliau melayani sebagai Hamba Tuhan penuh waktu di GKY Kebayoran Baru sebagai Pembina Sekolah Minggu dan Pembina Bidang Ibadah. Bersuamikan Henry Agustinus Mulyono, keluarga ini dikaruniai seorang putra bernama Benaiah Benedictus Mulyono yang lahir pada bulan Juni 2018 di RS. Grha Kedoya Jakarta. Benaiah berarti “Prajurit perkasa� dan Benedictus adalah “yang menjadi berkat� sehingga Benaiah Benedictus dapat diartikan Prajurit perkasa yang menjadi berkat dimanapun Tuhan tempatkan.


SONG & STORY Kisah dibalik lagu SENTUH HATIKU JASON IRWANTO CHANG

SENTUH HATIKU Betapa ku mencintai Segala yang tlah terjadi Tak pernah sendiri Jalani hidup ini Selalu menyertai Betapa ku menyadari Didalam hidupku ini Kau selalu memberi Rancangan yang terbaik Oleh karena kasih

Reff: Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku Menjadi yang baru Bagai emas yang murni, Kau membentuk Bejana hatiku Bapa ajarku mengerti sebuah kasih Yang selalu memberi Bagai air mengalir, yang tiada Pernah berhenti

Jason lahir pada tanggal 10 Agustus 1979.

Masa kecilnya penuh dengan penderitaan, Ia terlahir dari keluarga yang belum mengenal Tuhan. Proses pertobatan pria yang memiliki nama lengkap Jason Irwanto Chang ini diawali ketika Ia mendengar lagu ‘Haleluya 12x’ di sebuah retreat yang ia ikuti. Melalui lagu singkat itu Ia menyadari kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Setelah mengenal Tuhan, Ia menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan sepenuh waktu. Panggilan Tuhan dalam hidupnya sudah dimulai sejak Jason masih kuliah sambil bekerja. Jason sempat sakit 2 minggu dan selama 3 hari berturut-turut bermimpi bertemu dengan seorang petani yang sedang bekerja di ladangnya, serta menyuruhnya bekerja di situ. Ketika itu seorang temannya datang dan mengingatkan nazarnya untuk menjadi hamba Tuhan. Pria yang pernah bercita-cita membuka restoran ini, awalnya tak berniat untuk menjadi penyanyi rohani. Tetapi Tuhan menunjukkan rencanaNya. Bermula ketika Ia mengikuti lomba nyanyi lagu Dangdut tahun 1996 di daerah Banten. Mulai saat itu Ia fokus pada dunia tarik suara. Lagu ‘Sentuh Hatiku’ yang dirilis tahun 2006 telah membuatnya dikenal orang. Apalagi setelah dinyanyikan oleh Maria Shandi dengan suaranya yang khas membuat lagu ini hits di tahun 2008. Sehingga mendapat anugerah penghargaan dari IGMA untuk kategori ‘Song of the Year’ 23


Kisah dibalik lagu SENTUH HATIKU JASON IRWANTO CHANG

dan ‘Journalist Choice Song of the Year’. Sebelumnya, Jason tak pernah menyadari kalau lagu ini bisa booming. Kini Jason tak hanya menjadi pemuji tapi juga pengkotbah di ibadah kaum muda atau remaja. Meskipun sudah menjadi penyanyi dan pengkotbah, tapi Jason tetaplah sederhana dan rendah hati. Ia tidak pernah menolak untuk diundang melayani dimanapun. Lagu ‘Sentuh Hatiku’ mempunyai cerita yang sungguh menyentuh hati kita semua. Lagu ini merupakan refleksi hidup yang diilhami oleh kisah seorang gadis, teman sekolah Jason, yang diperkosa ayah kandungnya sendiri hingga hamil. Gadis yang tidak mau disebutkan identitasnya ini awalnya tidak bisa mengampuni perbuatan ayah, meskipun dilakukan dengan tidak sengaja, karena saat itu ayahnya dalam kondisi mabuk berat. Tetapi apa yang dilakukan ayahnya tersebut telah menghancurkan masa depannya. Gadis tersebut sempat mau bunuh diri. Bahkan karena musibah yang menimpanya itu, kemudian gadis ini menjadi gila dan dipasung dengan rantai di rumahnya selama belasan tahun lamanya.Jason sering datang dan mendoakan sahabatnya itu sambil sesekali menulis lirik lagu. Waktu pun berlalu. Jason pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika anak perempuan itu menelponnya dan Ia sangat terkejut. Karena setahunya, anak perempuan itu gila dan juga dipasung. Mengapa bisa lepas bahkan menelponnya? Akhirnya anak perempuan itu pun bercerita. Suatu hari, rantai yang membelenggu dia bertahun-tahun itu, entah karena sudah berkarat atau apa, tiba-tiba lepas. Satu hal yang langsung diingatnya saat itu adalah ingin membunuh ayahnya. Tetapi waktu dia bangun, Ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah

24

putihnya, berkata : “Kamu harus memaafkan papamu!” Anak perempuan itu mengatakan tidak bisa. Ia pun terus menangis, memukul dan berteriak sampai akhirnya Tuhan Yesus memeluk dia sambil berkata : “Aku mengasihimu”. Walaupun bergumul, akhirnya anak perempuan itu bisa memaafkan ayahnya. Mereka sekeluarga menangis terharu melihat apa yang telah dibuat Tuhan dalam memulihkan keluarga mereka. Apalagi hal itu terjadi sebelum ayahnya meninggal karena stroke. Kisah nyata ini sangat luar biasa. Betapa tidak, kasih Tuhan dapat menyentuh hatinya yang paling dalam. Kebencian diganti dengan luapan kasih Tuhan sehingga anak perempuan itu dapat mengampuni bahkan menceritakan kasih Tuhan dalam hidupnya. Ketika dia menoleh ke belakang hidupnya, hal itu tidak membuatnya pahit lagi. Awal lirik lagu ‘Sentuh Hatiku’ benar-benar merupakan kesaksian hidup seseorang yang disentuh kasih Tuhan: “Betapa ku mencintai, segala yang t’lah terjadi...” Apakah peristiwa kelam yang lalu membuat Saudara saat ini hidup dalam kepahitan? Izinkan Kasih Tuhan itu menjamah Saudara saat ini dan mengubah hidup Saudara sehingga menjadi baru.

Jason Irwanto Chang


BIBLE TEACHING

PA (Bahasa Indonesia) Selasa malam

B

anyak berkat yang saya dapat dalam PA (Bahasa mandarin) Sabtu pagi mengikuti kelas Pemahaman Alkitab (PA) Selasa malam di GKY Kebayoran PA ini tidak ada yang lebih pintar. Meskipun PA ini Baru. Pertama, karena saya lebih bisa diikuti oleh Para Hamba Tuhan, Majelis, Pengurus mendalami Firman Tuhan secara bersama, belajar maupun diskusi bersama, sehingga apa yang selama Komisi dan sebagainya, sebagai kaum awam kita jangan malu, karena menurut saya di mata Tuhan ini kurang/tidak dimengerti, lewat PA ini semua keberadaan kita sama. Tidak ada yang lebih pintar disingkapkan. Misalnya ada hal-hal yang selama ini atau tidak ada yang bodoh. Hanya dengan rajin menjadi keragu-raguan saya segera terpecahkan membaca dan menggali isi alkitab, kita menjadi melalui PA ini. paham plus mengerti kehendak Tuhan yang tertulis di PA ini memiliki kesan tersendiri bagi saya pribadi, dalam firman Tuhan. di mana sebagai karyawan terkadang sulit dalam Saya pribadi banyak sekali mendapat berkat melalui mengatur waktu untuk memperdalam/menggali PA ini, terus terang saya inginnya PA ini diadakan kebenaran Firman Tuhan melalui Alkitab. Melalui PA seminggu sekali, karena waktu dua minggu sekali ini saya mendapat sarana untuk mendalami Firman rasanya tidak cukup, dan terlalu lama buat saya Tuhan secara bersama. Biasanya sebelum saya untuk mendalami Alkitab pasal demi pasal. Kita tidak mengikuti PA, terlebih dahulu saya membaca Bahan cukup hanya mendengarkan khotbah di Kebaktian Alkitab yang akan dibahas, sehingga saya lebih umum, Kebaktian Doa, maupun kebaktian-kebaktian siap. Di samping itu saya juga membaca beberapa yang lain, karena di dalam khotbah sifatnya buku dan internet, ini sungguh membantu saya lebih kebanyakan hanya searah, sedangkan di dalam mendalami bahan PA. PA kita bisa lebih berinteraksi. Apabila kita merasa Sekali lagi kelas PA ini amat sangat berguna buat kurang jelas, kita bisa langsung bertanya, dan saya dan semua orang Kristen, khususnya bagi para pertanyaan lain dari teman kita bisa menjadi referensi Hamba Tuhan yang sering membawakan renungan, tambahan bagi kita. guru sekolah minggu dan aktivis gereja. Saya mengucapkan terima kasih kepada Majelis Contoh: Sebagai Guru Sekolah Minggu ikut PA bidang Pembinaan GKY Kebayoran Baru yang telah menurut saya amat berguna, karena lewat PA ini menyelenggarakan pelayanan PA ini. Kiranya ke menjadi nilai tambah untuk mempersiapkan diri depan semakin banyak jemaat GKY Kebayoran Baru dalam menyampaikan bahan cerita kepada anak yang mau ikut dalam sekolah minggu, dan memperkaya kita pada saat kita PA ini, dan kita semua mempersiapkan, mungkin ada hal-hal yang masih sebagai anak Tuhan menjadi keragu-raguan, kita bisa bertanya di dalam semakin diperlengkapi, PA ini. diperdalam dan diperkaya oleh kebenaran Firman Kita tidak usah malu untuk bertanya dalam mengikuti Tuhan. Maju terus GKY PA sepanjang motivasi kita memang semata-mata Kebayoran Baru. Tuhan hanya untuk memperdalam dan untuk menjawab Yesus Memberkati. Amin. keragu-raguan kita, bukan untuk berdebat atau Sony Wuisang beradu argumentasi dan sebagainya. Di dalam 25


BOOK SUMMARY

TRULY THE COMMUNITY MENJADI GEREJA SEJATI MENURUT ROMA 12 Penulis/Penyusun : Marva J. Dawn, Ph.D Penerbit Tebal

: BPK Gunung Mulia, Jakarta : 346 halaman

Menarik sekali membaca buku “Truly The Community: Menjadi Gereja Sejati Menurut Roma 12” yang ditulis oleh Marva J. Dawn, Ph.D. Ditemukan makna HILARITAS dalam kehidupan anak-anak Tuhan baik sebagai pribadi maupun sebagai komunitas. Hilaritas berarti kebahagiaan yang meluap-luap dan tak terbendung. Istilah Hilarotes (bhs. Yunani) yang digunakan Paulus dalam Roma 12:8 ditujukan untuk mengajak orang Kristen untuk melayani dengan penuh sukacita yang meluap-luap 26

dari dalam hati. Sukacita yang dimaksudkan Paulus dalam kata Hilarotes ini lahir dari penghayatan yang mendalam dan berfondasi pada kepercayaan total pada Allah di dalam Yesus Kristus yang memberikan sukacita penebusan, anugerah keselamatan, dan keintiman dengan-Nya yang amat mahal dan tak terhingga. Kata Hilaritas ini juga digunakan untuk menggambarkan semangat sukacita komunitas Kristen yang bersumber pada anugerah Allah. Hilaritas yang

dimaksud berbeda dengan terjemahan dalam bahasa Inggris Hilarious yang berarti: “kekonyolan, pesta pora, dan emosi yang meledakledak”. Dikatakan kita hanya akan mengalami Hilaritas sejati dalam komunitas Kristen jika kita menghayati dengan mendalam tentang bagaimana kita dikasihi oleh Allah, seperti yang Ia tunjukkan melalui kehidupankematian-kebangkitankenaikan Yesus Kristus. Hilaritas Kristen dimulai dari lahir baru dan terus meningkat hingga kita bertemu muka dengan muka di hadapan Allah. Kata Hilarotes ini menekankan sebuah bentuk sukacita yang tidak tergantung pada situasi dan kondisi, tetapi bahwa sukacita ini ada karena Seorang Pribadi yaitu Yesus Kristus, yang memberikannya pada kita untuk menjadi gereja sejati yang merupakan isi hatinya.


Saat ini banyak gereja dan komunitas Kristen telah gagal untuk menjadi gereja yang sesuai dengan maksud Allah karena mereka telah kehilangan Hilaritasnya. Mereka tampaknya tidak memiliki hidup yang penuh kegembiraan sebagai tanda yang tampak pada orang-orang yang baru atau sudah lama percaya kepada Yesus. Salah satu sebab berkurangnya Hilaritas atau sukacita yang meluapluap dalam diri orangorang Kristen (dan dalam komunitasnya) adalah karena kita hidup dalam budaya yang menekankan individualisme. Kita bersikeras menjalani kehidupan iman kita sendirian, tidak ingin terkait erat dengan orang-orang percaya lainnya dalam satu tubuh Kristus. Akibatnya kita tidak terus mengalami Hilaritas yang ditampilkan dari momen ke momen dalam kesadaran kita melalui Injil: Kabar Baik dan Pengharapan dalam Yesus Kristus. Kita tidak mengalami dukungan dari sebuah komunitas yang sejati. Kita tidak bisa terpisah dan menjadi independen, karena Roh Kudus selalu memperlengkapi kita untuk menjadi bagian dari tubuh Kristus yang saling melayani. Komunitas Kristen harus mengalami kepuasan di dalam menjadi dirinya sendiri sesuai kehendak Allah. Kepuasan ini membuat kita tidak sekadar hidup untuk melayani apa maunya dunia ini, melainkan mengubahnya

dan membawa dunia kepada pemahaman dan pengalaman akan kehidupan komunitas yang sejati. Komunitas Kristen saat ini diuji dan ditantang, antara menjadi puas dengan dirinya di dalam Kristus, atau menjadi komunitas yang selalu mencari penerimaan dari dunia. Identitas kita dipertaruhkan, dan pesan Injil yang kita bawa diperhadapkan pada nilai-nilai yang sedang berlangsung di dunia: individualisme, egoisme, materialisme, dan hedonisme. Apa yang harus kita lakukan? Komunitas yang memiliki Hilaritas di dalam Kristus sajalah yang dapat mengubah dunia. Komunitas Kristen memiliki pesan yang luar biasa untuk dinyatakan kepada dunia – harapan tentang hidup kekal, kasih terhadap orang lain melalui pemberitaan injil, karena kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan anaknya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Berita anugerah inilah yang akan membuat setiap orang di dalam komunitas dapat merasa sepenuhnya dikasihi, diterima, dan diubah dari dalam, serta kuat menghadapi pergumulanpergumulan terhadap nilai-nilai dunia yang terus menekan kehidupan iman kita setiap hari. Bila kita melihat di sekeliling kita, mengapa banyak orang percaya sulit untuk

mengasihi orang lain dengan sungguh-sungguh, merasa senang saling memiliki, dan mengalami kuasa Hilaritas yang Allah berikan melalui kehidupan komunitas sejati? Dalam surat Roma, Paulus menekankan bahwa sukacita dan relasi dalam kehidupan orang percaya bergantung total pada karakter-Nya, dan bukan pada kecakapan kita. Tidak seorangpun dapat menjadi pribadi yang lebih baik tanpa menghayati kasih Allah dan senantiasa terhubung dengan Dia. Ketika kita menjadikan diri sendiri sebagai ilah dan tuan, itulah yang memisahkan kita dari kasih Allah, dan kita berhenti mengalami sukacita sejati sebagai bagian dari tubuhNya. Semua orang membutuhkan kasih yang mendalam. Kasih yang mendalam ini hanya dimiliki oleh anak-anak Allah yang telah merasakan kasihNya, dimana mereka perlu untuk memiiki sikap saling memperhatikan. Pesan Roma 12, melalui kita, Allah hendak mentransformasi gereja dan dunia ini. Saat kita terus tekun mempelajari Firman Allah, sehingga Firman Allah menjadi Firman yang hidup yang berdampak bagi Anda dan Anda mengalami hilaritas dalam kehidupan komunitas. Dapatkan buku tersebut di perpustakaan, selamat membaca dan merefleksi kehidupan Komunitas Anda. Tuhan memberkati.

27


CHURCH KOMISI ANAK

Event Sekolah Alkitab Liburan 2018 Moment liburan sekolah anak diisi dengan aktivitas bermain dan lomba kreativitas yang sungguh dinikmati oleh anak-anak.

28


29


Komisi

Remaja Komisi Remaja mengadakan Youth Camp pada tanggal 5-7 Juli 2018 dengan tema “Guidance”. Dalam Youth Camp ini, para remaja mendapat kesempatan untuk mempelajari kehendak Tuhan secara lebih mendalam melalui tiap sesi, diskusi, dan tanya jawab yang diadakan. Dengan Camp ini mereka dapat saling mengenal satu sama lain melalui games dan aktivitas yang dilakukan bersama, termasuk memainkan skit (drama singkat) serta menumbuhkan kreativitas. Highlight dari Youth Camp adalah sesi games, dimana para remaja mempunyai kesempatan untuk bisa benar-benar relax dan menikmati waktu bersama teman-teman. Namun, bukan hanya itu, semua aktivitas Camp membantu para remaja untuk dapat menyadari keindahan “God’s glory” dan kebaikan-Nya dalam kehidupan mereka. Secara keseluruhan Camp ini adalah event yang sangat efektif, menyenangkan, dan baik untuk membangun relasi antar remaja di GKYKB yang lebih mendalam dan positif. 30


Komisi Pemuda mengadakan persekutuan setiap Sabtu (Pkl.17.00). Selain kegiatan persekutuan, sepanjang tahun 2018 Komisi Pemuda GKY KB juga mengadakan berbagai kegiatan pembinaan rohani, kebersamaan dan outing, serta kegiatan lainnya di luar persekutuan rutin, seperti Praise & Worship dan Amazing Race. Pemuda GKY KB banyak mengalami pembentukan melalui kebersamaan yang dibangun, dan seminar pembinaan yang diadakan menumbuhkan iman dan semangat para pemuda untuk belajar lebih sungguh tentang iman Kristen. Praise and Worship Night juga menjadi variasi persekutuan kami dan menjadi kesempatan dimana kami bisa mengajak teman-teman yang lain untuk bergabung dan bersekutu bersama. Melalui outing, kami memiliki waktu lebih untuk saling mengenal satu sama lain. Semoga ke depan, sesuai visi kami Together We Grow, kami bisa terus bertumbuh bersama menjadi pribadi dan murid-murid Kristus yang lebih baik. God bless YOUTH! -Soli Deo Gloria-

Komisi

Pemuda 31


Komisi

Wanita

Komisi Wanita mengadakan HUT yg ke 19 pada tanggal 10 Agustus 2018 dengan tema "Iman yang Bersinar di tengah Kegelapan" yang disampaikan oleh GI. Freda. Didukung dengan acara drama musical tentang Ruth & Naomi.

32


Pada tanggal 24 Agustus 2018 Komisi Wanita mengadakan acara “outing” untuk membangun dan meningkatkan kebersamaan diantara kaum wanita GKY Kebayoran Baru di Kampoeng Nirwana. Diikuti oleh 63 peserta. Acara kebersamaan diisi dengan senam bersama, renungan singkat oleh GI. Tanny Lie, berbagai games yg menonjolkan kerjasama tim (team work) dan diakhiri dengan makan siang bersama

Salah satu bentuk persekutuan Komisi Wanita GKY Kebayoran Baru adalah “kelompok kecil” yg sudah berjalan hampir 2 tahun. Kelompok kecil ini diadakan rutin sebulan sekali pada setiap minggu keempat, dengan bahan pembahasan dari Komisi Wanita Sinode, dengan tema “Wanita berkarakter Kristus”. Kelompok kecil ini diadakan dengan tujuan agar para wanita bisa bertumbuh secara utuh baik secara emosional, karakter, sosial dan kerohanian sesuai dengan natur & fungsinya sebagai wanita yg diciptakan Tuhan, yang telah ditebus dan menjadi rekan kerjaNya. Saat ini telah terbentuk 10 kelompok kecil masing-masing dengan fasilitator yang mengarahkan para anggota dalam pembahasan dan sharing.

33


IA R P I S I M KO

S O H P L E D A

34

Pengurus Komisi Pria Adelphos Periode 2018-2019


Event g Shootin

Event shooting ini membantu para pria untuk lebih fokus pada sasaran yang akan dicapai, baik dalam pekerjaan/bisnis, pelayanan maupun kegiatan lainnya.

35


Komisi Kaleb Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22).

36


Kaleb (Lansia) bersama-sama dibina dan dibangun iman dan kerohanian serta kebersamaan melalui persekutuan KALEB dan kegiatan outing. Tanggal 6 September 2018, para lansia bersukacita dan menikmati indahnya kebersamaan dalam kegiatan outing ke Kebun Raya Bogor. 37


Komisi

Pasutri

38

Kebersamaan Komisi PASUTRI di Sekolah IPEKA BSD


misi lah BSD

Event Valentine & Perayaan HUT Komisi Pasutri.

Kebersamaan Komisi PASUTRI di rumah Bpk.Henry Muljadi

39


Pelayanan di GKI Kanaan, Jembatan Dua, Penjaringan 14 Oktober 2018

Paduan Suara

SANCTUS

40


Kebersamaan d i Taman Impian J aya A

ncol

41


BIDANG MISI Dalam panggilannya sebagai “Gereja yang Mulia dan Misioner� GKY Kebayoran Baru melalui Bidang Pekabaran Injil terus menggumulkan bentukbentuk pelayanan yang dapat mewujudkan panggilan tersebut. Penjangkauan jiwa yang bersifat internal (ke dalam) maupun eksternal (ke luar) akan selalu menjadi semangat Bid. PI GKY KB dalam menjalankan 42

setiap program. Puji syukur kepada Tuhan karena GKY KB diberikan beban untuk melakukan pelayanan ini dengan seimbang dan melibatkan jemaat, karena pelayanan ini bukanlah panggilan satu orang atau satu kelompok saja tetapi panggilan gereja, jemaat secara keseluruhan. Panggilan untuk setia umat yang telah ditebus oleh Tuhan.


Penjangkauan jiwa yang bersifat eksternal dilakukan melalui salah satu kegiatan yaitu Mission Trip yang diadakan pada tanggal 19-22 Juli 2018 ke Darit, Kelimantan Barat. Mission Trip ini diikuti oleh 30 peserta (5 orang dari GKY Kelapa Gading, 3 Orang dari PPMT dan Sinode GKY, 1 dari GKY Pos Bengkulu, tim dokter, 4 orang Tim Theofilus dan 13 jemaat GKY Kebayoran Baru) dan melayani di 7 desa (Segonjeng, Kampet, Lato, Moro, Pampang, Palah, Amang). Pelayanan yang

yang dilayani di daerah dapat ditopang dalam pertumbuhan iman dan pemberdayaan kehidupan mereka. Juga menjadi berkat bagi masyarat yang belum percaya di sekitarnya. 4).Terwujudnya tujuan jangka panjang yaitu GKY KB memiliki satu daerah “binaan� yang akan dilayani secara berkelanjutan. Sedangkan penjangkauan jiwa yang bersifat internal dilakukan dengan mendorong jemaat untuk memberitakan Injil kepada orang-orang terdekat mereka. Dalam bulan

dilakukan adalah pengobatan gratis, pembagian kacamata, penyuluhan dan pemeriksaan gigi, KKR umum dan KKR anak serta Sharing PPMT kepada hamba-hamba Tuhan di Darit. Tujuan dari mission trip ini adalah 1). GKY KB dipakai oleh Tuhan untuk melakukan pelayanan yang bersifat ke luar. 2). Jemaat dan pengurus dibangkitkan semangatnya dalam hal penjangkauan jiwa serta melatih dan mengaplikasikan semangat tersebut dalam pelayanan mission trip. 3). Jemaat/gereja

Oktober, sebagai bulan misi di GKY Kebayoran Baru, jemaat diajak untuk untuk menyadari bahwa orangorang terdekat mereka, yaitu anggota keluarga, sahabat, teman kerja, karyawan, tetangga dll adalah orangorang yang membutuhkan Tuhan dan jemaat dapat dipakai Tuhan untuk membawa mereka mengenal Tuhan. Melalui khotbah pada minggu 1 dan 2 jemaat diajak untuk mendoakan orang-orang terdekat mereka dan mengajak hadir dalam KKR. Dalam 43


minggu yang sama, di lobby gereja disediakan bermacam-macam traktat dan alat peraga yang dapat dipakai oleh jemaat untuk memberitakan injil kepada orang terdekat mereka. Pada minggu 3 dan 4 diadakan KKR dengan tema “True life” dan “True Happiness”

44


yang mengajak jemaat untuk merenungkan makna hidup yang sejati. Doa dan harapan kita adalah GKY Kebayoran Baru bertumbuh karena pekabaran Injil dan menjadi jemaat yang misioner membawa jiwa bagi Tuhan.

45


20th

HUT GKY KEBAYORAN BARU

46


47


48


Apa resolusi dan harapan anda di tahun 2019?

Tips For Life

Berikut ini ada beberapa tips yang kami sajikan untuk merubah hidup Anda di tahun 2019 dari situs akuinginsukses.com Kebiasaan yang akan Merubah Anda Menjadi Lebih Baik 1. Lakukan refleksi diri setiap hari dan analisa apa yang membuat Anda melakukan hal baik dan buruk. 2. Baca minimal satu bab buku setiap hari. 3. Alokasikan waktu setidaknya setengah jam setiap hari untuk menyendiri. Ini akan membersihkan pikiran Anda dan akan membuat Anda bergerak lebih cepat. 4. Tantang diri Anda untuk belajar hal baru setiap hari. 5. Tetapkan tujuan kecil dimana Anda harus mencapainya setiap hari. Ini bisa sesuatu hal yang sederhana seperti Anda harus tidur sebelum jam 11 malam. 6. Belajar hal baru (tidak berhubungan dengan pekerjaan) setiap minggu. 7. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang positif atau orang-orang yang memiliki kemiripan tujuan dengan Anda. 8. Berikan penghargaan untuk diri Anda sendiri untuk setiap pencapaian kecil yang Anda buat setiap hari. Hal-hal Kecil yang Dapat Anda Lakukan Setiap Hari Untuk Membuat Perubahan Besar Pada Hidup Anda 1. Rencanakan hari Anda di setiap pagi. 2. Nikmati sarapan tanpa mengecek telepon genggam Anda. 3. Senyum di depan cermin. 4. Membaca selama 15 menit. 5. Meditasi selama 10 menit. 6. Berbicara dengan anggota keluarga atau teman secara lebih mendalam. 7. Buatlah gambaran untuk hari yang Anda lalui. 8. Tuliskan apa yang membuat Anda bahagia. 9. Tuliskan apa yang membuat Anda tidak bahagia dan cari tahu mengapa.

49


Lakukan 8 Hal ini untuk Membuat Anda Lebih Percaya Diri 1. Fokus pada memberbaiki diri daripada membandingkan diri dengan orang lain. 2. Ucapkan “terima kasih” dibanding “maaf”. 3. Cukup katakan “tidak” ketika Anda merasa tidak ingin melakukannya. 4. Berdiri tegak. 5. Berolahraga untuk membuat Anda tetap energik. 6. Tersenyum pada orang asing. 7. Duduk tegap. 8. Tetapkan tujuan-tujuan kecil setiap hari dan catat pencapaian Anda. Trik Untuk Belajar Sesuatu 10 Kali Lebih Cepat 1. Pecah tugas sulit menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. 2. Fokus pada satu keterampilan pada suatu waktu. 3. Rayakan kesalahan Anda dan belajar darinya. 4. Belajar dengan periode pendek setiap hari dibanding periode panjang setiap minggu. 5. Pantau kemajuan Anda dan kenali diri sendiri. 6. Buat quiz untuk diri sendiri. 7. Ajari orang lain. 8. Terapkan aturan 80/20 (80% hasil berasal dari 20% usaha). 9. Buat sebuah ritual belajar. Trik Agar Lebih Produktif 1. Bangun 2 jam lebih awal. 2. Lakukan hal yang paling penting di pagi hari. 3. Fokus pada kemajuan Anda, bukan hanya hasil. 4. Berhenti mengeluh karena tidak memiliki banyak waktu. 5. Luangkan waktu untuk membuat perencanaan dan prioritas. 6. Fokus pada menit, bukan jam. 7. Hindari multitasking (mengerjakan banyak hal pada satu waktu). 8. Tetapkan rutinitas (ini akan melepaskan kekuatan otak Anda). 9. Lepaskan ketidaksempurnaan dan mulai saja kembali. 10. Tinggalkan beberapa waktu kosong di agenda Anda. Kebiasaan-kebiasaan Buruk yang Harus Disingkirkan Dalam Memasuki Tahun Baru. 1. Mendominasi percakapan. Setiap orang ingin didengar, namun kebanyakan dari kita terus berbicara. 2. Berpikir terlalu banyak. Kebanyakan hal itu hanya akan membuat Anda lebih sedih dan menyeret Anda ke bawah. 3. Terlalu terikat dengan orang-orang. Aturan #1 fokus pada diri Anda sendiri. 4. Menunda. Anda tidak akan pernah melakukannya jika Anda tidak melakukannya SEKARANG. 5. Menipu diri Anda sendiri. Sebab Anda tidak berani menghadapi kenyataan.

50




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.