Gereja Kristus Yesus Jemaat Kebayoran Baru Jakarta

Page 1

Edisi Khusus Bulan Misi–Penginjilan 2019

Ekklesia

Media Informasi Komunikasi & Pembinaan GKY KBR

EDISI 2

FIGURE

Kisah Misionaris di China

BREAKTHROUGH John Sung, Obor Allah di Asia

KISAH PERTOBATAN Bella Yavicia Jap

FILM

Overcomer

SERMON Firman Tuhan Ya dan Amin



EDITORIAL NOTE Shalom pembaca Ekklesia terkasih, Seperti apakah Pekabaran Injil (PI) yang Anda bayangkan? Ternyata beragam pandangan orang tentang PI. Ada yang menganggap PI adalah suatu upaya kristenisasi atau identik dengan kegiatan misi ke tempat yang jauh. Ada juga yang menganggap PI adalah perdebatan agama guna membuat orang mengaku kalah dan mengikuti keyakinan agama Kristen. Ada yang menganggap PI adalah tugas seorang rohaniwan saja. Intinya PI adalah membagikan pengalaman sukacita kita menjadi orang yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Tulisan yang menarik ini dapat Anda nikmati dalam rubrik “Pastor Desk�. Selanjutnya di dalam rubrik Spiritual Mentoring dikatakan ada orang Kristen yang memahami bahwa yang penting dalam hidup mereka adalah sudah menerima Tuhan sebagai Juruselamat mereka, tanpa harus memberitakan Injil. Padahal orang yang sudah diselamatkan harus memberitakan kabar keselamatan itu kepada orang-orang di sekelilingnya. Singkatnya setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi penjala manusia atau pemberita-pemberita Injil. Simak dalam rubrik Figure dan Breakthrough: cerita seorang misionaris yang melakukan pekabaran Injil di China, bagaimana beliau menghadapi tantangan dalam misi di China serta kisah John Sung, obor Allah di Asia. Teruslah membaca, Anda akan menemukan mengapa pria dipenuhi sukacita di tengah berbagai aktivitas dan perannya dalam kehidupan. Ada juga kisah pertobatan seorang ibu dari keluarga Konghucu dan kemudian tergerak untuk ikut bermisi ke suku-suku terasing. Baca juga kisah dibalik terciptanya lagu Christ is Enough. Telusuri juga kegiatan komisi-komisi, bidang, paduan suara Sanctus dan perayaan kemerdekaan di GKY Kebayoran Baru yang disajikan dalam foto-foto yang menarik. Bagaimana berlaku adil terhadap anak? Bagaimana menginjili di zaman now? Bagaimana merayakan thanksgiving dan tetap sehat? Tips-tipsnya tersebut dapat dibaca masing-masing dalam rubrik Parenting, Tips For Life dan Healthy. Dalam edisi khusus ini juga disajikan humor, cerita marketplace ministry, resensi film Overcomer, mind mapping, ruang tanya jawab, refleksi, opini , ringkasan khotbah, motivasi dan tempat liburan menarik.

Editor Squad

Pada akhirnya tak lupa kita terus mengobarkan semangat penginjilan guna melaksanakan Amanat Agung Tuhan agar banyak jiwa diselamatkan untuk kemuliaan-Nya. Rise and shine. Selamat membaca dan menikmati Ekklesia edisi Khusus ini. Tuhan Memberkati!

Penasehat Pdt. Petroes S. Soeryo Pembina GI Elisabeth Pilla Kadang GI Rinna GI Samuel J. Suharyono GI Sui Thie Majelis bidang pembinaan dan sub.bidang literatur Pnt. Louis & Pnt. Antong

Pemimpin redaksi Lucas C. Gee Salomo Depy Tim redaksi Rita Pasaribu Salomo Depy Renalto Wijaya Editor Hamba Tuhan GKY KBR Sub Bidang Literatur

Penulis Antong Benita Theda GI Elisabeth Pilla Kadang Pdt. Petroes S. Soeryo Rita Pasaribu Salomo Depy Kontributor Bella Yavicia Jap Pdt. Bambang S.Nugroho

Tim Website Hutomo Sugianto

1


Ekklesia Daftar Isi 04 06 10 12 15 18

PASTORAL DESK FIGURE Kisah Misionaris di China BREAKTHROUGH John Sung, Obor Allah di Asia (1901-1944). SPIRITUAL MENTORING Menjadi Penjala Manusia Lukas 5:1-11 GI Elisabeth Pilla Kadang FAMILY IMPACT Pria Yang Dipenuhi Sukacita Bapak Rizal Badudu TESTIMONY Kisah Pertobatan Bella Yavicia Jap

SONG & STORY 20

SONG & STORY Kisah dibalik lagu Christ is Enough (REUBEN MORGAN)

2

22

BOOK SUMMARY Communicating Christ Cross-Culture (Mengomunikasikan Kristus Secara Lintas Budaya)


25

66

MIND MAPPING

CHURCH NEWS

26 Komisi Anak 28 Komisi Pemuda & Komisi Remaja

30 Komisi Wanita 32 Komisi Pria Adelphos 34 Komisi Pasutri 36 Komisi Kaleb

Church News

68 READER QUESTION Kolom Tanya Jawab

69 REFLECTION

Manusia Biasa

38 Persekutuan Doa Khusus

70 OPINION

HUT RI.

Kuasa Doa & Pekabaran Injil

40 Bidang Pelayanan Sosial 44 Paduan Suara Sanctus

72 SERMON

Firman Tuhan Ya dan Amin

56 PARENTING Adil Terhadap Anak

58 TIPS FOR LIFE Bagaimana Cara Menginjili di Zaman Now ?

60 YOUR WRITING

46

75

ERA 4.0 TO ERA 5.0 BIDANG PEKABARAN INJIL

46 SKY Kupang 49 Pengutusan Berna Adithia kuliah di STTAA

62 JOKE 63 SHORT STORY Marketplace Ministry dan Menemukan Panggilan Pelayanan

50 KKR Misi Oktober 2019 52 Pelayanan ke Sekolah Lentera Kasih Teluk Naga

54 Pengembangan Pos Jemaat Bengkulu.

FILM

64

75 HEALTHY

Rayakan Thanksgiving & Tetap Sehat

77 MOTIVATION

Roh Kudus dan Penginjilan

78 VACATION

Maribaya Resort Bandung

80 BIBLE STUDY

Pemahaman Alkitab Mandarin

3


PASTORAL DESK

Jemaat GKY Kebayoran Baru yang saya kasihi, apa yang Anda bayangkan tentang Pekabaran Injil? Ternyata beragam pandangan orang tentang Pekabaran Injil. Ada yang menganggap Pekabaran Injil adalah suatu upaya kristenisasi, untuk membuat orang menjadi orang Kristen. Ada yang menganggap Pekabaran Injil adalah identik dengan kegiatan misi ke tempat yang jauh. Ada yang menganggap Pekabaran Injil adalah perdebatan agama guna membuat orang mengaku kalah dan mengikuti keyakinan agama Kristen. Ada yang menganggap Pekabaran Injil adalah tugas seorang rohaniwan saja. Pekabaran Injil bukan Kristenisasi. Tuhan tidak pernah memerintahkan agar kita menambah jumlah orang yang beragama Kristen! Pekabaran Injil juga bukan upaya memenuhi target agar anggota gereja bertambah jumlahnya dan ruang ibadah menjadi penuh saat ibadah. Pekabaran Injil adalah tindakan memberitakan Injil keselamatan agar semakin banyak orang dibebaskan dari ikatan dosa, dibebaskan dari hukuman akibat dosa, dan beroleh anugerah untuk hidup kekal bersama Tuhan di surga (Markus 16:1516 “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, . . .). Motivasi pemberitaan Injil adalah kasih. Kalau kita mengaku mengasihi orang tua kita, mengasihi pasangan kita, mengasihi anak-anak kita, mengasihi kerabat kita, atau mengasihi sahabat kita, namun kita membiarkan mereka terikat dalam dosa dan akan mengalami maut di balik kematian, maka omong kosong dengan kasih kita. Kasih itu seharusnya mendorong kita memberitakan Injil kepada mereka.

4


Pekabaran Injil bukanlah kegiatan misi ke tempat yang jauh. Kita tidak perlu pergi ke tempat jauh untuk memberitakan Injil! Pekabaran Injil adalah memberitakan Injil keselamatan kepada siapa saja dan di mana saja. Banyak orang yang Tuhan ijinkan ada di sekitar kita. Banyak di antara mereka belum menerima Kristus menjadi Juruselamat, bahkan banyak di antara mereka yang belum pernah mendengar berita Injil. Kepada orang yang telah dibebaskan dari ikatan roh jahat di Gerasa, Tuhan Yesus berkata, “Pulanglah ke rumahmu, kepada orangorang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” (Markus 5:19). Dan orang itupun menjadi pemberita Injil yang efektif (ayat 20 : Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran). Anda dapat mulai memberitakan Injil kepada anggota keluarga yang Anda kasihi, kerabat, dan sahabat di sekitar Anda. Pekabaran Injil bukan perdebatan agama untuk meyakinkan orang mengikuti keyakinan kita. Pekabaran Injil adalah membagikan pengalaman sukacita kita menjadi orang yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Setiap orang yang telah menerima Kristus

menjadi Juruselamatnya pasti mengetahui apa yang Tuhan Yesus perbuat dan mampu menceritakannya kepada orang lain. Anda tidak perlu takut masuk ke dalam perdebatan agama karena Anda tidak sedang mengadu pengetahuan agama. Anda sedang menceritakan sukacita atas anugerah keselamatan yang nyata Anda rasakan. Bila Anda pernah makan duren yang paling enak, Anda cukup menceritakan betapa enaknya duren tersebut tanpa perlu berdebat tentang unsur-unsur kimiawi yang membuat duren tersebut enak, bukan? Ceritakanlah apa yang Tuhan Yesus buat dalam mengampuni dan menyelamatkan hidup Anda. Daniel Niles dalam tulisannya “That They May Have Live” berkata, Pekabaran Injil adalah kesaksian. Seorang pengemis menceritakan kepada pengemis yang lain di mana mendapatkan makanan. Orang-orang Kristen tidak menawarkan dari kelebihan mereka. Mereka tidak mempunyai kelebihan. Mereka hanyalah tamu-tamu pada meja perjamuan Tuhan mereka dan sebagai penginjilpenginjil, mereka memanggil orang lainnya untuk ikut menikmati perjamuan Tuhan. Pekabaran Injil bukan hanya tugas pendeta dan penginjil Pekabaran Injil adalah Amanat Agung (perintah) yang Tuhan berikan kepada setiap orang percaya, tugas kita semua sebagai orang yang telah mengalami anugerah keselamatan itu. Anda tidak perlu gentar dalam

memberitakan Injil karena Tuhan menyertai kita untuk mengefektifkan kesaksian kita. Itulah sebabnya dalam Matius 28:18-19, sebelum memberikan perintah untuk memberitakan Injil Tuhan Yesus menyatakan kepemilikannya atas segala kuasa. (Matius 28:18-20 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”). Oleh sebab itu, marilah kita sebagai orang-orang yang telah diselamatkan oleh Kristus giat memberitakan Injil kepada orang di sekitar kita. Kita rindu semakin banyak orang di rumah kita, di sekitar tempat tinggal kita, dan di sekitar GKY Kebayoran Baru menerima anugerah keselamatan dalam Tuhan Yesus. Bahkan kita rindu mereka dapat kemudian beribadah dan menjadi komunitas keluarga besar GKY Kebayoran Baru supaya kita dapat membimbing mereka bertumbuh sebagai murid Kristus. Kiranya Tuhan memberkati kerinduan kita dan memampukan kita memberitakan Injil.

5


FIGURE

Puji Tuhan, karena dari kalangan anak-anak Tuhan di Indonesia ada yang terpanggil menjadi misionaris. Kami telah mewawancarai salah satu misionaris Indonesia yang melayani orang Tionghoa di daratan China. Ia adalah seorang misionaris yang memiliki semangat penginjilan untuk China. Demi keamanan misionaris ini, nama dan data pribadi kami samarkan agar dia tetap dapat melayani dengan leluasa di China. Misionaris ini berasal dari keluarga non Kristen, dididik dalam tradisi Tionghoa yang kuat dan menekankan pendidikan. Walaupun dari keluarga non Kristen, sejak kecil ia telah menjalani pendidikan di sekolah Kristen terbaik di Jakarta. Di Sekolah Dasar Ia mulai mendengarkan Injil, namun masih banyak pertanyaan yang berkecamuk

6

KISAH MISIONARIS DI CHINA

dalam pikirannya. Selanjutnya di tingkat SMP, Tuhan berkarya dalam hidupnya. Melalui suatu persoalan di sekolah, ia menyadari bahwa dirinya adalah orang yang berdosa dan dalam waktu yang sama Tuhan mengingatkan bahwa Allah mau mengampuni dosanya. Saat itulah ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Yesus. Sejak pengalaman itu ia dengan diam-diam mulai mengikuti Pemahaman Alkitab (PA) di sekolah. Setelah menyelesaikan SMA ia meneruskan pendidikannya di China. Di sana ia terus mempertahankan imannya, dan Tuhan secara ajaib menuntunnya kepada pelayanan misi. Ia akhirnya dibaptis lalu mulai bertekun belajar firman Tuhan dan mulai melayani, juga mengikuti mission trip.

Saat itu China sedang dilanda kebangunan rohani yang luar biasa, namun di saat yang sama orang-orang Kristen mengalami tekanan yang besar. Orang-orang Kristen harus bersembunyi untuk mengadakan ibadah. Namun, jemaat tetap haus akan Firman Tuhan sehingga tetap setia untuk beribadah di bawah tanah, tempat yang sempit, tidak nyaman dan harus berpindah-pindah lokasi ibadah demi keamanan. Melihat kondisi ini, tentu sangat dibutuhkan hambahamba Tuhan untuk membimbing jiwa-jiwa yang baru mengenal Yesus. Ironisnya adalah dalam waktu yang bersamaan muncul banyak ajaran-ajaran sesat (pengajaran yang tidak berdasarkan Firman Tuhan) dan ada orang-orang Kristen terseret ke dalamnya.


Melihat kondisi yang memprihatinkan ini, ia bersama dengan rekan sepelayanannya menangkap

panggilan Tuhan untuk kembali ke China. Dalam masa studinya pun, ia melihat Tuhan memakainya dengan

ingin memakai seseorang untuk menjadi saksi-Nya, maka banyak hal yang Tuhan bisa lakukan agar pelayanan

visi dari Tuhan untuk merintis sebuah Sekolah Teologia, dengan harapan memperlengkapi banyak orang untuk mengajar Firman Tuhan dengan baik dan benar.

luar biasa melalui pelayanan yang Tuhan percayakan. Salah satunya adalah pada saat praktik, ia membantu merintis ibadah dalam bahasa Mandarin di Kalimantan.

Ia kemudian juga terlibat menjadi pengajar walaupun hanya dengan berbekal pendidikan disekolah Kristen, ditambah sering membaca buku-buku rohani, mengikuti pemahaman Alkitab dan belajar Alkitab secara online dengan harapan banyak orang diperlengkapi untuk mengajar Firman Tuhan dengan baik dan benar.

Memenuhi panggilan pelayanan dari Tuhan tidaklah mudah begitu ujar beliau karena ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan awal dimulai saat bagaimana memperoleh visa untuk melayani ke China. Ketika ia mendoakan hal tersebut, ia juga didiagnosa mengidap tumor (yang kemudian terdeteksi sebagai kanker). Namun Tuhan tidak pernah meninggalkan hambaNya. Melalui penyakit itu ternyata Tuhan mempunyai rencana yang baik, ia akhirnya memperoleh jalan masuk untuk melayani di China walaupun sambil menjalani pengobatan. Jika Tuhan

itu terus terlaksana. Allah membuka jalan baginya dan terus memimpinnya kepada panggilan pelayanan ke China. Keterbatasan karena penyakit, membuatnya harus menyusun rencana dengan baik sesuai dengan jadwal pengobatan (kemoterapi) agar ia tetap terus dapat berkarya bagi Tuhan di masa pengobatannya tersebut.

Demi memenuhi visi dan panggilannya di China, ia kemudian mengambill keputusan kembali ke Indonesia dan mengambil studi di salah satu Sekolah Teologia di Indonesia dengan satu tekad memenuhi

Sebelas tahun di China baginya adalah suatu anugerah karena sesungguhnya ia menyadari bahwa ia tidak memenuhi syarat untuk menjadi seorang Misionaris. Secara fisik ia mempunyai gangguan lambung dan insomnia yang sebenarnya membuatnya sangat tidak nyaman untuk melayani sebagai seorang misionaris dalam kondisi tersebut. Ia juga mengalami kesulitan untuk bergaul atau

7


beradaptasi dengan orang lain. Namun ia kemudian melihat justru dalam berbagai kelemahan itulah, kuasa Tuhan menjadi sempurna. Singkat cerita Puji Tuhan, akhirnya‌ penyakit kankernya sembuh. Tetapi tidak sampai disini penyakitnya. Kemudian ia mengalami gangguan lutut yang sangat berat. Gangguan lutut ini membuatnya tidak bisa lagi mandiri dan harus membutuhkan bantuan orang lain. Hal ini sempat menjadi tekanan tersendiri baginya. Dalam keadaan tersebut Ia pun mempertanyakan Tuhan, mengapa Tuhan izinkan penyakit ini terjadi padanya? Namun kemudian ia menyadari bahwa ada maksud dan rencana Tuhan dibalik semua peritiwa yang dialaminya. Tepat ketika itu di China kembali terjadi

8

penganiayaan, dan pelayanpelayan Tuhan dideteksi dengan menggunakan scanning wajah. Banyak misionaris yang harus kembali ke negara mereka masing-masing, namun ia terluput karena Allah menyembunyikannya lewat penyakit yang dideritanya pada lutut dan mengharuskannya untuk berdiam di rumah saja sehingga ia tidak terdeteksi.

Kondisi China Ketika pertama kali ke China pada tahun 1987, China sangat terbelakang. Ketika berkunjung lagi pada tahun 1998 ke China, kondisi China hampir sama dengan Jakarta. Tetapi sekarang negara ini menjadi sangat maju secara luar biasa. Ironisnya ditengah kemajuan yang luar

biasa ini, orang-orang China mengalami kekosongan hati. Melihat kondisi tersebut timbul pertanyaan, Siapa yang bersedia untuk pergi memberitakan Injil kepada mereka ? Sebenarnya Injil sudah masuk ke China sejak abad ke-7. Namun walaupun terjadi beberapa kali gelombang penginjilan, tetapi berita Injil tetap tidak mengakar di hati rakyat. Selanjutnya pada abad ke-19, Injil kembali diberitakan ke China, namun karena pada saat yang sama terjadi perang candu, di mana China diserang oleh gabungan 8 (delapan) negara Barat, Para penginjil dianggap sebagai kaki tangan penjajah lalu dibenci dan kekristenan ditolak. Namun dalam kondisi tersebut, Tuhan tetap masih mengasihi China dan terus


berkarya agar Injil diberitakan di China. Kemudian pada akhir abad ke-20 situasi membaik dan kebangunan rohani besar-besaran terjadi di China. Namun sejak tahun 2014 penginjilan di China mulai tertutup kembali dan di tahun 2017 semakin parah. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor dari dalam dan tekanan dari luar. Kondisi China saat ini, ada 30 % gereja yang terdaftar secara resmi tetapi dikontrol ketat oleh pemerintah, sedangkan selebihnya sekitar 70 % adalah gereja tidak terdaftar (unregistered/underground) atau Gereja Rumah (house church). Walaupun kondisi di setiap daerah berbeda, namun secara umum saat ini gerejagereja yang tidak terdaftar tersebut mendapat tekanan besar dari pemerintah dan banyak orang yang dilarang untuk beribadah kepada Tuhan. Tetap Bersyukur, ditengah kondisi yang tidak mudah tersebut, masih banyak orang Kristen yang setia

mempertahankan iman mereka. Bersyukur jika masih banyak hamba Tuhan yang setia melayani di China. Bersyukur jika ada beberapa tokoh Kristen yang mempelopori pembangunan di China, seperti Sun Yat Sen dan pelopor-pelopor di lain bidang kesehatan. Kemajuan yang luar biasa terus bergulir di China membuat warganya bekerja dengan sangat luar biasa dan hampir tidak ada kesempatan untuk hal-hal pribadi, keluarga, apa lagi hal rohani. Kekosongan dalam jiwa mereka sungguh memprihatinkan dan sesungguhnya mereka sangat membutuhkan Kristus Yesus. Mereka memerlukan orangorang yang rela membawa kabar keselamatan kepada mereka, ujar beliau. Saat ini, kesempatan memberitakan Injil masih terbuka di China, tetapi mungkin tidak lama lagi dan pintu penginjilan akan tertutup. Momen yang sangat berharga ini harus dimanfaatkan dengan baik

oleh anak-anak Tuhan. Orang Kristen di China saat ini ada sekitar 100 juta, dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 Milyar berarti masih ada sejumlah 1,3 Milyar orang yang belum mendengar Injil. Jumlah ini mencakup sekitar sepertiga dari jumlah penduduk dunia yang belum percaya. Berarti, memberitakan Injil ke China dapat diartikan sebagai memberitakan kabar keselamatan kepada sepertiga penduduk dunia. Ini menjadi tantangan sekaligus panggilan bagi gereja-gereja Tuhan ! Ladang telah menguning dan siap untuk dituai. Selamat menuai jiwa-jiwa untuk kemuliaan Tuhan.

Pokok Doa: 1. Kesehatan 2. Persiapan study lanjut 3. Keamanan untuk misonaris China 4. Masa depan pelayanan di China.

9


BREAKTHROUGH JOHN SUNG, OBOR ALLAH DI ASIA (1901-1944).

Dr John Sung 宋尙節(Sòng Shàng Jié) adalah penginjil asal Tiongkok. Dia mengabarkan berita Injil hingga ke Indonesia dan yang turut membentuk pertumbuhan ajaran Kristen di Indonesia. Pada nya berdengung kuat kalimat ini “Apa untungnya bagi seseorang jika dia mendapatkan seluruh dunia tetapi kehilangan jiwanya? “Kata-kata itu terus bergejolak di dalam benak Dr John Sung. Ia adalah putra cemerlang seorang pendeta Methodis Tiongkok. Dalam keterbatasan ekonomi keluarga pendeta, namun atas kemurahan Tuhan, akhirnya John Sung dapat kuliah di Amerika Serikat. Dalam lima tahun, sambil bekerja menghidupi dirinya sendiri, dan dapat menyelesaikan gelar Sarjana Sains, Magister Sains dan gelar Ph.D.

Jarak kota kelahiran John Sun dan kampus di Amerika.

Karena dia sulit melepaskan gejolak panggilan jiwanya. Hatinya di gerakkan Tuhan dan ia melanjutkan kuliah penginjilan di Union Theological Seminary. Namun ini tidak serta merta mudah, malah ini membawanya ke krisis hidup. Karena dalam pandangannya Union telah meninggalkan pengajaran Alkitab yang luhur dan menggantikan teologi modern (gagasan bahwa Tuhan sudah mati). Akhirnya John mulai meragukan segala sesuatu yang telah diajarkan kepadanya. Ini mengganggunya dan dia berdoa serta mempelajari Alkitab mencari jawaban.

Tiba-tiba, suatu malam, jiwanya berubah. Dia mulai menangis dan berteriak kegirangan. Dia berlari untuk memberi tahu para guru dan sesama siswa. Hal berikutnya yang dia tahu, dia dikurung di rumah sakit jiwa! Di mata otoritas sekolah yang mati secara rohani, perilakunya menunjukkan bahwa dia sudah gila. 10


John Sung diizinkan hanya membawa Alkitab dan pena ke dalam sel bersamanya. Dalam 193 hari ia dikurung, ia membaca Alkitab dari depan ke belakang sebanyak empat puluh kali. Dia kemudian mengatakan bahwa itu adalah pelatihan teologisnya yang sesungguhnya. Setelah dibebaskan, John kembali ke China. Di kapal, ia melemparkan semua diploma, sertifikat, dan penghargaannya ke laut, dan hanya mempertahankan gelar doktornya demi ayahnya. Sejak saat itu, hidupnya didedikasikan untuk memenangkan jiwa. Dan itulah yang dilakukan John Sung. Setelah awal tiga tahun yang lambat, Tuhan mengirimnya dari ujung ke ujung China dan sekitar Asia Tenggara termasuk Indonesia, di mana ia berkhotbah dari satu khotbah ke khotbah lainnya menekankan dosa umat manusia dan kebutuhan akan Injil. Kumpulan text khotbahnya dalam bahasa Inggris, dengan judul seperti Seorang Kristen kok berada di neraka. Rahasia doa Dia menyebutkan dosa spesifik dengan namanya. Tersengat oleh hati, para pendengarnya menangis terbuka. Banyak yang mengaku dosa mereka di depan seluruh jemaat. Pada pertemuan demi pertemuan, orang-orang mendengarkan John Sung dan bertobat. Dia hanya berkhotbah selama lima belas tahun, tetapi pada waktu itu, dia memimpin ratusan ribu orang kepada Kristus. Rahasia kesuksesannya adalah berjam-jam berdoa. Setiap pagi dia bangun pagi untuk berdoa selama dua atau tiga jam. Orang-orang mengatakan dia berdoa seolaholah Kristus adalah teman akrab di ruangan itu bersamanya. Baginya, iman adalah menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja, saat Anda berlutut. John Sung meninggal hari Jumat, 18 Agustus 1944; dalam 43 tahun.

Reference: 1. The Diary of John Sung: Extract from His Journal and Notes (1) 2. Tesis & desertasi | John Sung: Christian revitalization in China and Southeast Asia (2) 3. WikiVisual John Sung (3) 4. Kumpulan kotbah nya dalam Bahasa Inggris.

11


SPIRITUAL MENTORING

Menjadi Penjala Manusia Lukas 5:1-11 Pernahkah Saudara mendengar kalimat ini? : “Jangan menjadi orang percaya yang menghentikan Injil.� Menurut Saudara, apa makna pernyataan ini? Sesungguhnya pernyataan ini dapat menjadi himbauan ataupun menjadi sebuah kritik atau sindiran bagi orang Kristen saat ini. Mengapa? Karena ada orang Kristen yang memahami bahwa yang penting dalam hidup mereka adalah sudah menerima Tuhan sebagai Juruselamat mereka, tanpa harus memberitakan Injil. Padahal orang yang sudah diselamatkan harus memberitakan kabar keselamatan itu kepada orangorang di sekelilingnya. Setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi penjala manusia atau pemberita-pemberita Injil.

12

Di danau Genesaret, Simon dan teman-temannya sedang membersihkan jala mereka. Lalu datanglah Yesus meminta Simon supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai agar Ia dapat mengajar orang banyak dari atas perahu itu. Sepertinya Yesus tidak memahami kondisi Simon yang sedang kelelahan sekaligus kesal yang sebenarnya ingin segera menyelesaikan membersihkan jalanya lalu segera beristirahat setelah sepanjang malam bekerja keras tetapi tidak mendapatkan apa-apa. Tak berhenti di situ, Ia harus mengikuti permintaan Yesus yang rasa-rasanya tidak masuk akal karena Yesus meminta Simon bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jalanya di sana untuk menangkap ikan. Rasanya Simon semakin kesal, “Bukankah Yesus adalah

GI Elisabeth Pilla Kadang

seorang tukang kayu, ia tidak tahu kapan waktu yang tepat untuk menjala ikan,� mungkin Simon berkata demikian dalam hatinya. Tak tahan rasanya jika Simon tidak mengungkapkan bahwa sepanjang malam mereka telah bekerja keras tetapi tidak mendapatkan apaapa. Tetapi Simonpun mulai melupakan lelahnya itu lalu menerima permintaan Yesus dan menebarkan jalanya juga. Sesuatu yang diluar pemikiran Simon pun terjadi. Setelah ia dan teman-temannya melakukannya mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka hampir koyak. Bagi Simon, keadaan yang mencengangkan dan kaget melihat hasil tangkapan yang luar biasa sontak berubah menjadi diam. Simon


merasakan sesuatu yang berbeda. Ada satu perjumpaan yang melampaui mujizat yang baru saja disaksikannya, sepertinya Yesus memiliki urusan pribadi dengannya. Melihat banyaknya ikan yang hampir menenggelamkan kapal mereka, Simon tak lagi terpesona pada ikan-ikan itu. Tetapi, Ia mulai memahami apa arti semuanya itu. Simonpun melihat kepada Yesus dan tersungkur di hadapannya. Ia tidak berkata: “Terima kasih untuk ikan yang banyak ini”, ia tidak berkata: “Yesus, Engkau hebat sekali karena telah melakukan mujizat ini”. Ia akhirnya melihat kepada dirinya sendiri lalu tersungkur di depan kaki Yesus. “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang yang berdosa” itulah kata-kata Simon. Tetapi urusan Yesus belum selesai, saat Simon telah memahami arti perjumpaan itu, Yesus mengakhiri urusannya dengan Simon. Urusan terpenting Yesus bagi Simon adalah memanggilnya untuk menjadi penjala manusia. “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjadi penjala manusia.”

yang adalah seorang murid dipanggil untuk mengabarkan Injil. Renungkanlah kembali panggilan itu: # Bertolak lebih dalam: Sebuah panggilan ketaatan. Bersedia untuk taat adalah kunci bagi seorang murid. Banyak alasan yang membuat Simon dapat menolak panggilan Yesus, tetapi ada kesediaan untuk taat yang dimiliki oleh Simon. Seorang murid yang taat adalah murid yang setia sampai akhir bahkan bersedia meninggalkan segalanya. # Bertolak lebih dalam: Sebuah ajakan untuk berjumpa dengan Sang Guru. Seorang murid yang akan memuridkan yang telah bersedia taat kepada Tuhan akan mengalami perjumpaan dengan Yesus, Sang Guru. Perjumpaan itu mengingatkan Anugerah

Tuhan yang diberikan kepada seorang murid. Perjumpaan itu membuat seorang murid menyadari dirinya yang berdosa dan seharusnya menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. # Engkau akan menjadi penjala manusia: Sebuah panggilan untuk

Setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi penjala manusia atau pemberita-pemberita Injil. Kita seumpama Simon, kita mungkin sedang tidak dalam kondisi siap untuk memberitakan Injil, tetapi kita harus taat. Ketaatan itu akan membawa kita pada perjumpaan dengan Tuhan sehingga kita semakin mengenal siapa Dia yang kita akan beritakan. Hari ini Saudara

13


memberitakan Injil. Seorang murid dipanggil untuk memberitakan Injil. Perjumpaan dengan Tuhan memampukan setiap murid untuk melakukan pekabaran Injil. Keluar dari zona nyaman untuk menjangkau, untuk memberitakan makna dari perjumpaan dengan Tuhan itu. Renungkanlah pertanyaanpertanyaan ini: 1. Apa yang menjadi penghalang bagi Saudara “bertolak lebih dalam” untuk taat kepada Tuhan? 2. Apakah perjumpaan dengan Sang Guru telah membuat Saudara memahami siapa diri Saudara dan apakah Saudara sudah menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya? 3. Apa langkah kongkrit yang Saudara akan lakukan dalam memenuhi panggilan

14

memuridkan dari Yesus? Lakukanlah proyek ketaatan ini: 1. Mulailah mendaftarkan perubahan yang terjadi dalam diri Saudara sebagai cerminan dari seorang murid yang sudah mengalami perjumpaan dengan Yesus? 2. Pikirkan seseorang (anak atau suami atau orang tua atau mertua atau teman, siapa saja) yang akan mulai Saudara doakan untuk saudara dapat memberitakan Injil kepadanya? 3. Lakukan beberapa hal ini untuk memulainya: Mendoakan secara rutin, sapa, tanyakan kabar dan berikan perhatian-perhatian sederhana. Katakan bahwa saudara mendoakannya. Berikan ayat yang dapat menguatkannya. Ajak makan bersama atau belanja bersama dll. Lakukan secara

intensional. Ajak bertemu untuk sharing atau membahas Firman Tuhan. Jangan kuatir untuk menceritakan pergumulan Saudara kepada orang tersebut. Jika Saudara menghadapi satu pergumulan, ajak dia untuk turut mendoakan saudara. Berbagi ceritalah dan jadikan perjalanan Saudara dengannya sebagai perjalanan rohani bersama Tuhan. “Simon dan kawan-kawannya taat untuk bertolak lebih dalam, mengalami dan memahami perjumpaan dengan Yesus, membulatkan komitmen, meninggalkan segala sesuatu lalu mengikut Yesus.” “Sebuah perjumpaan yang bermakna membawa pada ke-pengikut-an yang penuh komitmen.”


FAMILY IMPACT

PRIA YANG DIPENUHI SUKACITA

Kehidupan pria didominasi oleh pekerjaan yg sudah sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran. Belum lagi harus memerhatikan isteri dan anakanak. Juga hal lain seperti hobi dan pelayanan. Satu saja sudah menimbulkan stres, apalagi semua? Ini seperti pemain sirkus yang memainkan beberapa bola sekaligus tanpa boleh jatuh. Bisakah pria menangani semua itu dengan baik? Bagaimana membagi keseimbangan hidup di tengah kesibukan yang begitu padat? Bagaimana caranya menjalani semua itu dengan sukacita? Efesus. 5:15 berkata Karena itu, perhatikanlah dengan

saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

Allah Bapa telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga!

Kata perhatikanlah berarti melihat, menjaga, mengingat, berhati-hati, pastikanlah. Kata saksama berarti benar-benar, dengan teliti. Kata hidup berarti berjalan, berperilaku. Kata bebal berarti bodoh, tidak bijaksana dan kata arif berarti pandai, bijaksana, berhikmat, terlatih, terpelajar

Ia memilih kita dan menjadikan kita kudus, tidak bercacat di hadapan-Nya

Mengapa para pria dipenuhi sukacita? ada dua hal yaitu :

Ia menjadikan kita anak-anakNya sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya. Kita mendapat bagian yang dijanjikan. Kita menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.

1. STATUS ILAHI YANG MEMBERI SUKACITA (Efesus 1-3)

Kita telah dimeteraikan dan diberi jaminan bagian kita sampai kita memperoleh penebusan seluruhnya.

Bagaimana kita di tebus oleh Allah dan bagaimana kita hidup sebagai tebusan.

Sebenarnya kita dulu sudah mati karena pelanggaran dan dosa-dosa kita. Pada dasarnya

15


kita adalah orang-orang yang harus dimurkai. Dan Kita tanpa Kristus dan tidak mendapat bagian dalam ketentuanketentuan yang dijanji-kan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah. Karena Allah kaya dengan rahmat dan oleh kasih-Nya yang besar, maka Ia telah menghidupkan kita bersamasama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahankesalahan kita. Hanya karena kasih karunia kita diselamatkan karena iman; itu bukan hasil usaha kita, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaan kita. Dan kita tidak bisa memegahkan diri sama sekali dan karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup di dalamnya (Kolose 2;10). Selanjutnya bagaimana kita hidup sebagai tebusan dimana mungkin kita hidup berperan sebagai : 1.Pribadi anggota jemaat (Efesus 4:1-16) 2.Pribadi anak Tuhan. (Efesus 4:17-5:21) 3.Pasutri (Efesus 5:22-33) 4.Orang Tua (Efesus 6:1-4) 5.Hamba & Tuan (Efesus 6:5-9) 6.Hamba Tuhan (Efesus 6:10-20) Syukur kepada Allah Kita diperbolehkan untuk memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu. Sekalipun ia melampaui

16

segala pengetahuan.

pasangan karena Kristus.

‌‌dan pergunakanlah waktuyang ada, karena harihari ini adalah jahat.

Dalam kehidupan RITUAL: Apakah Suami/Istri makin banyak membaca dan membahas Firman Tuhan bersama pasangan?, makin banyak berdoa bersama pasangan?, makin banyak membaca buku rohani bersama?

Kata pergunakanlah digunakan kata Exagorazo yang berarti Membeli, Menebus kembali. Kata Waktu digunakan kata Aion yang berarti Waktu yang kekal, dimana waktu ini dibagi dua yaitu Kairos yang berarti kesempatan baik dan Kronos yang berarti Kronologi, Waktu berjalan, Diukur dengan jam. 2. PERAN ILAHI YANG MENDATANGKAN SUKACITA (Efesus. 4-6) Peran Ilahi yang mendatangkan sukacita terdiri dari : 1. Person Pribadi yaitu terus mengenakan manusia baru dan menanggalkan manusia lama. (Efesus 4:1-16) Hubungan kita sebagai Ayah dengan Allah itu : Dalam Kehidupan RITUAL: Apakah makin banyak membaca Firman Tuhan?, makin mengenal Tuhan melalui Firman?, makin banyak berdoa dan berharap?, makin menyukai membaca bukubuku rohani? Dalam KEHIDUPAN NYATA: Apakah makin banyak sikap dan tindakan yang didasarkan pada Firman Tuhan?, makin mengenal dan mengikuti kehendak Tuhan dalam kehidupan?, makin banyak mengalami jawaban doa? 2. Partner/Pasangan (Efesus 5:22-33) Istri tunduk kepada Suami atau suami/istri saling mengasihi

Dalam KEHIDUPAN NYATA: Apakah Suami/istri makin mengasihi (suami) atau makin tunduk (isteri)?, makin mudah bersepakat dalam banyak hal?, makin baik dalam berkomunikasi satu sama lain? 4. Parent/Papa-Mama (Efesus 6:1-4) Papa dan mama mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Dalam kehidupan RITUAL : Apakah Papa-Mama makin banyak membaca Firman Tuhan bersama anak?, makin banyak berdoa bersama anak?, makin banyak belajar dari tokoh-tokoh iman bersama anak? Dalam KEHIDUPAN NYATA: Apakah Papa-mama makin menyediakan waktu bagi anakanak?, makin memerhatikan banyak segi kehidupan anak?, makin bermakna dalam komunikasi dengan anak? 5. Provider /Penyedia (Efesus 6:5-9) Hubungan atasan dengan bawahan yaitu taat kepada atasan dan baik kepada bawahan karena Kristus. Dalam Kehidupan RITUAL: Apakah kita makin berserah dalam bisnis/pekerjaan?, makin


berkualitas dalam doa-doa untuk bisnis/pekerjaan?, makin mengikuti kehendak Tuhan dalam berbisnis/ bekerja. Dalam KEHIDUPAN NYATA: Apakah kita makin menerapkan Firman Tuhan dalam bisnis/bekerja?, makin melihat kuasa Tuhan dalam bisnis/pekerjaan?, makin memerhatikan orang lain (360)? 6. Proclaimer/Pewarta (Efesus 6:10-20) Orientasi kepada jiwa-jiwa yaitu Melayani dengan memakai seluruh perlengkapan senjata Allah. Dalam kehidupan RITUAL: Apakah kita makin banyak mendoakan jiwa-jiwa?, makin rajin dalam melayani Tuhan?, makin rindu melihat pekerjaan Tuhan dalam pelayanan? Dalam KEHIDUPAN NYATA: Apakah kita makin mengalami kuasa Tuhan dalam pelayanan?, makin bersukacita dalam dan melalui pelayanan?, makin banyak melihat hasil yang Tuhan berikan dalam pelayanan? NO SUCCESS IN PUBLIC LIFE CAN COMPENSATE FOR FAILURE IN THE HOME. (BENJAMIN DISRAELI). Khotbah Bapak Rizal Badudu pada persekutuan Pria Adelphos Kamis, 10 Januari 2019.

Profil Bapak Rizal Badudu Rizal Badudu adalah anak keenam dari almarhum Jusuf Sjarif Badudu (Jus Badudu), seorang pakar Bahasa Indonesia. Rizal telah lama berkecimpung dalam urusan layanan prima di Citibank hingga memutuskan menjadi konsultan di bidang Service & Character Development pada tahun 1996. Sejak dari tahun 2001 mendirikan perusahaan konsultan Layanan Prima Indonesia dan menjadi President Director. Buku Service Excellence, Pelayanan Pelanggan yang Prima oleh Perusahaan di Indonesia. Sebuah karya inspiratif tentang ceritacerita kesuksesan sejumlah perusahaan dengan pelayanan yang khas Indonesia. Beliau berhasil memotret keunggulan budaya Indonesia sebagai nilai yang mampu memenangi persaingan pasar dan lewat buku keduanya, Character Excellence beliau mengambarkan kekagumannya pada sosoksosok pemimpin berkarakter telah mendorongnya melakukan kajian mendalam kepada sejumlah pengusaha terkemuka di Indonesia. Ia mengaku telah banyak berbincang, bertukar pikiran dengan beberapa

pengusaha di Indonesia tentang pentingnya character excellence. Orang-orang terdekat para pengusaha juga tak luput dari kajian dan penilaiannya. Di tengah silang sengkarut pemberitaan miring pengusaha-pengusaha Indonesia, ia mengaku senang bisa mengetahui banyak pengusaha yang taat hukum, patuh terhadap pemerintah dan regulasi. “Anda tahu bagaimana mengubah karakter orang Indonesia dengan cepat? Jawabnya mudah, pergi saja ke Singapura nanti turun bandara juga berubah,� guraunya. Lawatannya ke sejumlah negara tetangga di Asia dan Eropa membuatnya banyak merenungkan sejumlah hal tentang sikap dan mental bangsa. Menurutnya, di balik pencapaian operational excellence, service excellence dan sales, people excellence yang paling menentukan gambaran visi dan nilai yang dikembangkan perusahaan.

17


TESTIMONY

Kisah pertobatan seseorang dalam mengenal Tuhan adalah suatu kisah yang menarik untuk kita telusuri. Bagaimana seseorang mengenal Tuhan, kemudian bertobat, menerima Tuhan sebagai Juru Selamat pribadi, bertumbuh dan melayani Tuhan. Berikut ini kisah pertobatan yang sangat menginspirasi kita untuk bangkit dan menjadi terang yang disajikan dalam wawancara langsung dengan narasumber. Bisakah ibu ceritakan bagaimana awalnya ibu mengenal (percaya) kepada Tuhan Yesus ?

18

Kisah Pertobatan Bella Yavicia Jap

Saya mengenal Tuhan sekitar tahun 2006. Latar belakang saya dari keluarga Konghucu. Papa saya seorang guru Hongsui, suami saya seorang Paranormal (suhu) . Saya pertama kali mendengar tentang Tuhan saat saudara sepupu saya mengundang Ibu Merry ke rumahnya di sanalah saya bertemu Ibu Merry. Bu Merry menceritakan tentang Tuhan Yesus dan juga mendoakan saya agar diberi berkat oleh Tuhan. Selanjutnya beliau mengajak saya ke gereja waktu itu GKY Pondok Indah untuk bertemu GI Yohanes Onlyson. Disanalah saya mencurahkan isi hati tentang kehidupan saya.

Perubahan apa yang Ibu alami dalam hidup Ibu setelah mengenal (percaya) kepada Tuhan Yesus ? Pada awal mengenal Tuhan, tidak berubah banyak. Di rumah saya masih menyimpan jimat-jimat dan bahkan di tubuh saya juga masih memakai jimat-jimat. Sifat saya sangat emosional, berani dan bisa berantem dengan orang lain. Bahkan saya pernah berkata kepada anak saya “Papa kamu berengsek, penjudi dan suka selingkuh�. Saya mengajari anak agar anak saya membenci papanya. Setelah mengenal Tuhan sifat saya mulai berubah di mana Roh Kudus mengingatkan saya


jangan suka marah takkala saya ingin marah.

melayani dengan sukacita dan membuka pos baru disana. Apakah Ibu pernah melakukan penginjilan secara pribadi lalu membimbing orang untuk menyerahkan diri kepada Tuhan dan mengajaknya bergabung ke gereja lokal ? Saya hanya mengajak sepupu saya ke gereja saat saya melayani sebagai Worship Leader pada HUT persekutuan Komisi Wanita ke-20.

Bagaimana Ibu Bisa sampai tergerak untuk melayani Tuhan dan juga melakukan penginjilan? Pada bulan Nopember 2006 saya mulai mengenal Tuhan dan sampai menyerahkan diri dibaptis bulan Juni 2007. Sejak itu saya melayani Tuhan di sekolah minggu dan juga diajak melayani Tuhan di paduan suara Sanctus oleh Ibu Merry Chang. Selanjutnya setelah 2 tahun, saya diajak melayani sebagai bakal majelis bidang doa dan terus bidang misi yaitu pengembangan misi. Di bidang pengembangan misi saya ikut melakukan penginjilan ke suku Badui. Kami naik turun bukit

Pada waktu penginjilan, apakah Ibu pernah ditolak oleh orang yang di Injili ? Nggak terlalu (nggak pernah ditolak) saya mengajak mereka ke gereja mereka oke saja. Keluarga saya tidak pernah menolak saya ikut Tuhan, mereka merasa bangga saya ikut Tuhan. Saya menghormati kepercayaan mereka. Apakah buah dari pelayanan penginjilan Ibu ? Buah pelayanan saya belum apa-apa. Saya bersyukur ada satu orang suku Badui dalam, takkala saya kunjungan dia ingat saya pernah doakan dan dibantu pendeta setempat saya doakan mereka. Kami mendengar Ibu Juga cukup aktif dalam melakukan misi penginjilan ke suku-suku terasing (tertinggal), apakah yang Ibu harapkan dalam misi penginjilan tersebut?

Terhadap karyawan saya doakan mereka. Saya berkata kepada mereka, “Ada apa-apa bilang ke Ibu (saya), jangan nyolong�. saya hanya doakan mereka.

Dengan misi penginjilan saya berharap banyak orang bisa mengenal kasih Tuhan.

Bagaimana caranya Ibu menyajikan berita Injil ?

Tidak terlalu ada hambatan, saya hanya mendoakan mereka.

Saya berusaha dengan sikap hidup saya memberi contoh menjadi berkat bagi karyawan saya. Jika mereka salah, saya tegur mereka dengan kasih. Pada waktu liburan Idul Fitri mereka mau pulang, saya beri wejangan dan doakan mereka. Dengan sikap hidup saya, saya memberi contoh menjadi berkat bagi orang lain dan saya doakan mereka.

Hambatan apa yang Ibu alami dalam penginjilan?

Adakah tips-tips yang bisa ibu bagikan terkait penginjilan? Jangan menghardik orang lain, biarlah kita menjadi Kitab yang terbuka. Saya berdoa kepada Tuhan agar Tuhan kendalikan lidah dan bibir saya untuk berkata-kata menjadi berkat dan tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.

19


Kisah dibalik lagu Christ is Enough

SONG & STORY (REUBEN MORGAN) Sekitar kurang dari dua ratus tahun lalu, terjadi sebuah kebangunan rohani besar yang melanda kota Wales. Dan, sama seperti kebangunan rohani sejati lainnya, terjadi banyak pengutusan. Dengan hati yang berapi-api, orang-orang percaya ini mengumpulkan milik mereka dan membawa pesan, kabar sukacita, anugerah keselamatan Kristus ke seluruh penjuru dunia. Banyak yang datang ke India, sebuah tanah yang dikuasai oleh berbagai suku, penyembahan berhala, dan banyak dewa-dewa. Ini adalah 20

tempat yang berbahaya, khususnya di wilayah timur laut Assam, di mana praktek berburu kepala manusia tumbuh subur. Kepala manusia telah menjadi bentuk mata uang dan simbol kekuasaan dan ketakutan. Seorang misionaris dari Wales lalu mulai menyebarkan Injil di seluruh Assam, kemudian terjadi pertobatan. Namun pertobatan sebuah keluarga justru menjadi kontroversi besar. Pemimpin penduduk lokal menjadi sangat marah kepada keluarga yang telah berani memeluk agama baru

yang dibawa masuk oleh misionaris Wales itu. Kemarahan pemimpin penduduk setempat semakin meluap dan menimbulkan ancaman serius bagi keluarga tersebut, khususnya kepala keluarga. Apalagi dia telah menceritakan tentang Kristus kepada warga lainnya, yang kemudian percaya dan mengikuti Yesus. Tentu saja, hal ini membuat pemimpin desa tersebut menjadi semakin marah, dan pada suatu hari seluruh penduduk desa diundang untuk menghadiri pertemuan warga. Di hadapan


semua orang, pria tersebut dan seluruh keluarganya diperintahkan untuk menyangkali iman mereka. Tetapi, tidak ada yang melakukan hal tersebut. Sebaliknya, dia mengucapkan kalimat sederhana ini: “Saya sudah memutuskan untuk mengikut Yesus Tidak akan berpaling, tidak akan berpaling.” “I have decided to follow Jesus Not turning back, not turning back.” Pemimpin desa tersebut menjadi semakin bertambah marah. Dia memerintahkan pemanah untuk membunuh dua orang anak laki-lakinya saat itu juga di hadapannya. Lalu pemimpin desa itu mulai mengancam agar menyangkal imannya. Dan lagi, ia menunjukkan iman yang teguh di tengah gelombang ketakutan yang ada: “Walaupun tidak ada yang mengikutiku, aku akan tetap mengikutiNya Tidak akan berpaling, tidak akan berpaling.” “Though no one joins me, still I will follow No turning back, no turning back..” Pemimpin desa tersebut memerintahkan untuk membunuh istri dari pria itu. Ketika darah mulai mengalir membasahi tanah, tetap pria itu mengarahkan pandangan imannya kepada Yesus dan berkata: “Salib di depanku, dunia di belakangku

Tidak akan berpaling, tidak akan berpaling.” “The cross before me, the world behind me No turning back, no turning back..” Pada akhirnya, sama seperti istri dan anak-anaknya, pria tersebut dibunuh. Yang lainnya hanya memandang dan menunggu takdir mereka. Namun, pemimpin desa tersebut menjadi gusar. Bagaimana pria ini bisa menunjukkan keberanian yang sedemikian rupa? Apakah yang membuat pria ini berani mati demi Yesus Kristus? Kuasa apakah yang ditemukan dalam Tuhan yang baru ini? Dengan tertegun, pemimpin itu jatuh tersungkur ke tanah. Dia telah melihat begitu banyak kematian di hidupnya, tetapi tidak pernah ada yang sedemikian rupa. Hanya ada satu pilihan. Dia dan seluruh penduduk desa juga, percaya dan mengikuti Yesus. Kisah nyata dibalik lagu yang ditulis pemimpin pujian Hillsong Reuben Morgan ini adalah salah satu gambaran bahwa Yesus adalah sosok yang kita butuhkan dalam hidup. Pengorbanan-Nya di kayu salib patut dibayar dengan hal serupa. KasihNya yang sejati patut dibayar dengan kasih setia yang tanpa menyimpang. ‘Christ Is Enough’. Karena Kristus saja cukup. Kita tidak perlu menambahkan apa pun atau bergantung dengan hal di luar Kristus. Sederhana, kebenaran yang mengubahkan

kehidupan, Kristus saja cukup. Misionaris kulit putih dari Wales dan penginjil India yang dipaksa menyerahkan nyawanya itu adalah para pejuang iman yang tetap bertahan teguh menjadi saksi iman bagi dunia. Berikut liriknya Christ Is Enough Christ is my reward And all of my devotion Now there’s nothing in this world That could ever satisfy Through every trial My soul will sing No turning back I’ve been set free Christ is enough for me Christ is enough for me Everything I need is in You Everything I need Christ my all in all The joy of my salvation And this hope will never fail Heaven is our home Through every storm My soul will sing Jesus is here To God be the glory I have decided to follow Jesus No turning back No turning back The cross before me The world behind me No turning back No turning back Sumber https://www.jawaban.com/ read/article/ id/2015/08/ 11/58/ 150810183117/kisah_iman_di_ balik_lagu_ %E2%80 %98christ_is_enough

21


BOOK SUMMARY judul buku:

Communicating Christ Cross-Culture (Mengomunikasikan Kristus Secara Lintas Budaya) Penulis/Penyusun: David J. Hesselgrave Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta Tebal: 346 halaman Memberitakan Injil tidak hanya sekedar memberitakan melainkan mengomunikasikan. Mengomunikasikan Injil juga tidak hanya sekedar mengomunikasikan karena ada berbagai macam hal yang

22

rumit yang terlibat dalam proses komunikasi. Sebuah komunikasi yang baik dan persuasif akan membawa dampak positif dalam pemberitaan Injil. Buku ini terdiri dari sembilan bagian yang terdiri dari empat puluh lima bab. Setiap bagian membahas sebuah topik. Ke-sembilan bagian itu adalah: Komunikasi dan misi, Komunikasi dan kultur, Pandangan-pandangan dunia - cara-cara memahami dunia, Proses-proses kognitif - cara-cara berpikir, Bentuk-bentuk linguistik cara-cara mengekspresikan gagasan, Pola-pola perilaku - cara-cara bertindak, Struktur-struktur sosial – cara-cara mempengaruhi, Pengaruh media – cara-cara

menyalurkan berita, Sumbersumber motivasional – caracara memutuskan. Bagian pertama, komunikasi dan misi memaparkan tentang pentingnya komunikasi dalam hidup manusia, sehingga tugas seorang pemberiita Injil secara mendasar adalah komunikasi. Komunikasi adalah kegiatan dasar manusia sekaligus menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Komunikasi adalah sebuah hal yang tidak rumit dan tidak kompleks, namun ketika dipelajari secara formal akan menjadi rumit dan kompleks. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi pemberita Injil. Bagi pemberita Injil mau tidak mau komunikasi (lintas budaya) harus dipelajari dan dianalisa dengan baik.


sehingga pemberita Injil dapat bertugas secara efektif bagi orang yang dilayaninya.

akan membantu kita dalam pemberitaan Injil.

Bagian Kedua, Komunikasi dan Kultur mengemukakan bahwa tugas pemberita Injil adalah mengomunikasikan Kristus secara lintas budaya. Dalam menyampaikan isi dan pesan dari Alkitab, ada hambatanhambatan mengenai budaya. Kebudayaan adalah sebuah konsep yang inklusif, yang mencakup semua cara di mana orang-orang merasakan dan mengatur potensi utama, gagasangagasan, dan nilai-nilai dalam masyarakat tertentu. Untuk menyampaikan isi dan pesan Alkitab secara benar sulit, karena pemberita Injil harus memikirkan adanya tiga budaya yang berbeda yaitu budaya Alkitab, budaya diri sendiri, dan budaya penerima yang dilayaninya. Hal ini menjadi semakin sulit karena dalam tiap-tiap bagian budaya itu sendiri ada tiga faktor yaitu sumber berita, berita atau pesan itu sendiri, dan penerimanya atau responden. Jadi untuk memahami satu budaya ada tiga hal yang dipertimbangkan sebagaimana tersebut diatas, sehingga untuk memahami tiga budaya (budaya Alkitab, budaya diri sendiri, dan budaya penerima) ada sembilan hal yang harus dipikirkan (3x3). Syukur kepada Tuhan, dalam perbedaan budaya tetap ada kesamaan dengan budaya kita, sebagian orang punya potensi besar untuk menyesuaikan diri dengan budaya lainnya, dan Roh Kudus yang menjadi penolong yang

Bagian Ketiga, Pandanganpandangan dunia – cara-cara memahami dunia membahas pandangan-pandangan dunia yang bermacam-macam dan bagaimana cara-cara kita sebagai pemberita Injil untuk memahaminya dan kemudian mengomunikasikan Kristus secara lintas budaya kepada budaya-budaya tersebut. Ketika komunikasi lintas budaya dilakukan, kita harus menyadari bahwa kita tidak sekedar berada dalam satu bangsa yang baru melainkan dalam satu dunia yang baru. Sehingga diperlukan sebuah usaha keras dari kita untuk memahami dunia baru itu dan barulah kita mengomunikasikan Kristus dengan pemahaman yang baru akan satu dunia yang baru tersebut. Bagian Keempat, Prosesproses Kognitif - cara-cara berpikir memberikan informasi tentang pentingnya untuk mengetahui apa yang kita ketahui tentang berpikir dan bagaimana perbedaan kultural akan menyebabkan berbedanya proses berpikir dan cara-cara manusia untuk berpikir. Tipe-tipe pemikiran kultural dan prioritas-prioritas dalam pemikiran kultural tersebut berbeda dalam setiap masyarakat sehingga kita harus menyesuaikan cara pikirnya karena target (responden) dari budaya lain mungkin mempunyai prioritas sendiri dalam berpikir. Cara berpikir responden dalam batas tertentu adalah berasal

dari dunia ini, sehingga untuk mengomunikasikan kebenaran Alkitab perlu kepatuhan dan intervensi Allah yang akan mencerahkan pikiran responden tersebut. Bagian Kelima, Bentukbentuk linguistik – caracara mengekspresikan gagasan membahas pentingnya mempelajari bahasa asli responden dalam berkomunikasi lintas budaya. Disini diperlukan pemahaman bahasa asli dalam menganalisa kebudayaan responden untuk membuat komunikasi menjadi jelas. Bagian Keeenam, Polapola perilaku – cara-cara bertindak meneliti tentang pola-pola perilaku (non verbal) dari responden. Untuk memahami dan mengkontekstualisasi perilaku memerlukan perhatian dan kemampuan dari bahasa verbal. Perilaku dipengaruhi oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat responden sehingga pemberita Injil bertanggung jawab untuk berperilaku menurut standar-standar Alkitab dan hati nuraninya, untuk menyesuaikan diri dengan pola-pola perilaku yang diangap benar dalam budaya responden, dan juga dapat membedakan antara norma-norma superkultural dan kultural. Sehingga pemberita Injil kadang kala harus menolak beberapa pola perilaku budaya responden yang bertentangan dengan prinsip Alkitab seperti sinkretisme yaitu perpaduan dari beberapa paham-paham atau aliran-aliran agama atau

23


kepercayaan untuk mencari keserasian, keseimbangan. Perlu dipelajari tujuh aspek yang berhubungan dengan perilaku, yaitu karakteristik fisikal, bahasa tubuh, perilaku menyentuh, ruang berbicara, waktu berbicara, bagaimana menyampaikan bahasa, dan artefak-artefak dan lingkungan sekitar. Dengan keseriusan dan kehati-hatian akan pola –pola perilaku (non-verbal) ini ,akan dapat menghasilkan sebuah internalisasi pola perilaku dari kebudayaan baru dan pola perilaku kristen yang relevan secara kultural. Jadi kita harus berusaha untuk memahami, menyesuaikan, dan menggunakan pola perilaku otentik tanpa berkompromi dengan prinsip Alkitab. Bagian Ketujuh, Strukturstruktur sosial – cara-cara mempengaruhi Perbedaan dalam struktur sosial suatu masyarakat mempengaruhi cara-cara berkomunikasi. Dimensi sosial komunikasi suatu budaya tertentu berdasarkan pada dua faktor fundamental yaitu world view (pandang-dunia) dan adanya pengharapan tertentu akan cara berinteraksi anggota masyarakat tersebut sehingga terjadi proses enkulturasi dan sosialisasi. Setiap masyarakat memiliki pola-pola interaksi yang implisit dan eksplisit dengan persamaan dan perbedaan lintas budaya tertentu. hal inilah yang menjadi tantangan bagi pemberita Injil untuk memahami dan menggunakan pengetahuan tersebut untuk memberitakan Injil. Tanpa memahami hal ini, komunikasi yang dilakukan

24

dapat diartikan maksudnya oleh responden. Bagian Kedelapan, Pengaruh Media – cara-cara menyalurkan berita Media mempunyai peran yang bermanfaat dalam komunikasi. media bersifat netral karena baik atau buruknya ditentukan oleh bagaimana mereka digunakan. Sebaliknya ketika sebuah berita telah dipengaruhi, maka media sudah menjadi tidak netral lagi. Dalam kaitannya dengan pemberitaan Injil, kemungkinan terdapat kesalahan masa lalu yang lebih mengomunikasikan model budaya kekristenan barat daripada kekristenan Alkitabiah. Pada masa kini ada kecenderungan untuk melakukan kesalahan dengan hanya ‘memperkenalkan Kristus’ tanpa menanamkan gereja sama sekali. Pemberita Injil harus sadar akan ‘berita’ dari penemuan dalam masyarakat responden. Pemberita Injil sebenarnya juga mengekspor media dengan ‘berita-beritanya’ versi mereka sendiri kepada responden sehingga hanya dengan memahami fakta ini akan membuat kita mampu mengontrol sebagian proses perubahan ekstra-kristen dan menolong responden pada saat mereka mengalaminya. Bagian kesembilan (penutup) Sumber-sumber motivasional – cara-cara memutuskan menampilkan sebuah topik yang membahas sumbersumber motivasional. Dari perspektif responden, masalah pokok dalam komunikasi

dinyatakan dalam satu pertanyaan “Mengapa saya harus meninggalkan cara-cara tradisional budaya bangsa dan berubah dari menjadi baru serta menjadi percaya dan setia kepada Kristus? Yang dirangkum dalam tiga hal yaitu Apakah saya mempunyai tanggung-jawab meyakinkan responden untuk meninggalkan cara tradisional dan bertobat kepada Kristus?, Apakah saya mempunyai hak untuk melakukannya?, dan Apakah saya mempunyai sumber-sumber untuk melakukannya? pemberita Injil bukan hanya sekedar meyakinkan responden, melainkan juga harus berperan sebagai agen perubahan bagi perbaikan masyarakat melalui komunikasi yang persuasif. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalamannya sebagai misionaris, Dr. Hesselgrave telah memberikan sebuah insight dan mencerahkan serta merubah paradigma kita mengenai pemberitaan Injil. Dapatkan buku tersebut di perpustakaan, selamat membaca. Tuhan memberkati.


h c r Chu News

25


26


KOMISI ANAK

27


KOMISI & KOMISI PEMUDA REMAJA

28


29


30


KOMISI WANITA

31


KOMISI PRIA ADELPHOS

32


33


KOMISI PASUTRI

34


35


KOMISI KALEB

36


37


PERSEKUTUAN DOA KHUSUS HUT RI.

38


39


B. PELAYANAN SOSIAL

40


41


B. PELAYANAN SOSIAL

42


43


44


SANCTUS

45


46


B. MISI SKY

KUPANG

47


48


PENGUTUSAN BERNA ADITHIA KULIAH DI STTAA

49


KKR MISI OKT’19

50


51


PELAYANAN KE SEKOLAH LENTERA KASIH TELUK NAGA

52


53


PENGEMBANGAN POS BENGKULU.

54


55


PARENTING ADIL TERHADAP ANAK

Topik ini begitu umum tetapi untuk melaksanakannya luar biasa susahnya. Bahkan tidak ada kamus/pasal yang mengatur bagaimana kita bersikap adil terhadap anakanak kita. Kenapa lambang keadilan dipakai figure wanita (ratu keadilan) ? karena wanita dianggap adalah seseorang yang punya perasaan yang lebih halus, nurani dengan pendekatan yang lebih lembut. Apa itu pengertian kata adil? Adil berarti berada ditengah-tengah, jujur, lurus dan tulus. Secara terminology adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Orang tua yang adil harus memperlakukan anak secara seimbang (sama) , Tidak adil berarti pilih kasih. Benarkah Orang tua pilih kasih terhadap anak? Hasil survey dari 1.185 koresponden, menyatakan bahwa orang tua pilih kasih lebih sayang kepada: 1. Anak sulung (56%) daripada Anak bungsu (26%). 2. Anak yang mirip dengan orang tua; sifat, karakter dan minat (41%)

56

3. Anak yang lebih menyayangi orang tua: bisa mengambil hati (74%) 4. Anak yang bisa membuat orang tua-nya tertawa (51%) 5. Anak yang membanggakan orang tua (pintar, cantik dan ganteng, prestasi baik & penurut) orang tua lebih sayang. Ketidakadilan telah terjadi dizaman dahulu. Kita bisa melihat dari Histori: Esau dan Yakub.


Kejadian 25: 19–34 mencatat beberapa hal yaitu Ishak menikah pada umur 40 tahun, dan memiliki anak pada usia 60 tahun, Ishak dan Ribka mempunyai anak kembar yang bernama, Esau dan Yakub. Esau dan Yakub mempunyai sifat yang berbeda, Esau suka berburu di padang dan Yakub suka tinggal diam di kemah. Kejadian 25: 28, Ishak sayang terhadap Esau sedangkan Ribka kasih terhadap Yakub. Kejadian 26: 34-35 mencatat Esau menikahi 2 istri yang tidak mengenal Tuhan, menimbulkan kepedihan hati Ishak dan Ribka. Ishak dan Ribka “tidak berani menentang” perkawinan Esau, (Kejadian 27: 46, 28: 6 dan 8). Selanjutnya kita melihat Yakub menipu papanya dengan dukungan Ribka. Kejadian 27:13, “akulah yang akan menanggung kutuk ini, anakku; dengarkan saja perkataanku “ (kasih Ribka kepada Yakub yang luar biasa). Akibat terjadi penipuan (pilih kasih) dalam keluarga yaitu Perpecahan dalam keluarga, Esau ingin membunuh Yakub dan Ribka menderita karena Yakub harus lari dan dia tidak pernah melihat anaknya lagi sampai dia meninggal dunia (Kejadian 27: 13). Kadang ada orang tua yang pilih kasih mengasihi anak yang lemah karena rasa kasihan. Bagaimana dampak dari Orang Tua Pilih Kasih Secara Psikologis? Anak merasa tidak berharga, Anak merasa tidak bahagia dan nyaman, Timbulnya rasa cemburu dan kebencian, Anak mencari pelarian sendiri, Emosi dan perilaku anak yang tidak terkendali, dan Kesehatan mental anak terganggu (buruk).

4. Hindari kebiasaan membandingbandingkan anak. 5. Hilangkan ungkapan; “Kakak harus selalu mengalah” 6. Dengar keluhan dan follow up jika ada anak yang mengeluh diperlakukan tidak adil. 7. Memberikan penjelasan kepada anak yang lain ketika kita harus memberikan fokus lebih kepada salah satu anak. 8. Perlakuan tidak adil ; sering terjadi ketika orang tua mengalami stress tinggi. 9. Suami dan Istri harus terbuka, kompak dan saling mengingatkan satu jika salah satu keluar dari komitmen bersama. 10. Sering berpergian dan bermain bersama dengan seluruh keluarga. 11. Hadir dan support semua event berharga setiap anak. Akhirnya tidak adil kepada anak akan menimbulkan masalah hal ini akan masuk kepada pikiran anak. Jangan perlakukan anak yang bermasalah, jangan tangani mereka pada saat posisi kita lagi kurang baik. Always Praying! *Disampaikan oleh Dra. Funny Esther. M.Pd pada Persekutuan PASUTRI GKY Kebayoran 16 November 2019 (Redaksi)

Selanjutnya kita melihat apakah yang bisa membuat anak sakit hati kepada orang tua ? anak sakit bisa sakit hati kepada orang tua bila ada kata-kata negatif yang keluar dari mulut orang tua dan mungkin ada tendensi kekerasan orang tua kepada anak berbedabeda. Kita sebagai orang tua tidak boleh memberikan kasih sayang yang berbeda dan harus memberikan kasih sayang yang sama dengan perlakukan yang sama dengan anak. Tips Untuk Adil Terhadap Anak: 1. Jangan pernah memihak. 2. Perlakukan anak sama sesuai kebutuhan. 3. Jadilah pendengar yang baik.

57


TIPS FOR LIFE

Bagaimana Cara Menginjili Zaman Now ? Markus 16:15 berkata “…Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahluk.” Membaca firman ini, apa yang kamu pikirkan untuk pertama sekali? Yap! Perintah. Firman tersebut merupakan perintah yang Allah berikan kepada kita yang memiliki iman percaya kepada Yesus. Semua orang tentu sudah memikirkan hal ini dan malah ada yang sangat terbebani sehingga terus menangis di bawah kaki Tuhan dan berdoa atas bangsa ini supaya mengenal kebenaran bahwa Yesus telah mati bagi semua umat manusia di dunia tanpa terkecuali. Namun sebaliknya, mungkin ada beberapa di antara kamu yang masih bergumul dengan beban untuk mengabarkan Injil namun sampai saat ini, kamu belum tahu melakukan apa dan bagaimana caranya untuk mengabarkan Injil tersebut. Seorang anak SD kelas 6 bertanya kepada saya beberapa bulan lalu ketika saya berkotbah di ibadah anak sekolah minggu di pedalaman desa di kota Batam. “Kak Naomi, kami kan masih kecil dan sekolah. Gimana caranya kami bisa mengabarkan Injil sama teman-teman? “

Saat kita memiliki keduanya, bisa dipastikan bahwa kita akan memberkati banyak orang lewat hidup kita.

Dan mungkin ini adalah pertanyaan yang sama yang ada dibenak kalian. “Saya kan masih berdosa, masa kotbahin orang sih? ; saya kan pendiam, masa menginjili orang sih?”

Ingat Daniel? Yap! Sebelum dia menjalankan perannya untuk mengartikan mimpi Raja Nebukadnezar, dia mengajak teman-temannya terlebih dahulu bertanya dan berdoa kepada Tuhan. Lihat! Mimpi yang memiliki arti buruk itu diterima oleh Raja Nebukadnezar yang belum kenal Tuhan untuk akhirnya menyembah Tuhan dan membuat korban persembahan untuk Tuhan sehingga Daniel juga menduduki jabatan penting di istana (Daniel 2:1-49). Bukankan itu teladan atas ketaatan?

Baiklah, dibawah ini ada beberapa cara yang bisa kalian lakukan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang disekitar kalian: 1. Menginjili lah lewat gaya hidup yang benar Untuk menginjili orang lewat gaya hidup yang benar, tentu hal pertama yang kita harus pahami adalah ‘kita harus bertobat, dipenuhi Roh Kudus dan menghargai Dia dalam diri kita.’

58


2. Perkatakan Firman dan kebenaran tidak peduli apapun situasinya. 2 Timotius 4:2 berkata:” Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” Kesalahan yang kerap dilakukan oleh banyak umat yang mengatakan dirinya Kristen adalah kompromi terhadap firman Allah. Kadang kala, rasa takut membuat kita tidak berani menegor seseorang yang melenceng dari kebenaran, bahkan menasihati mereka adalah sesuatu yang nggak mungkin dilakukan. Tapi inilah firman Allah dan Dia ingin kita melakukannya. Ini juga salah satu cara dimana kita mengabarkan Injil. 3. Tidak cukup hanya memberitakan firman Allah jika kamu tidak berdoa untuk mereka. Berdoalah! Jika kita membuka dan membaca kitab 2 Tesalonika 3, tentu kamu akan menemukan perikop yang bertuliskan “berdoa dan bekerja.”

Dan setiap ayat tersebut disampaikan oleh Paulus, dengan tujuan supaya kita tidak lupa berdoa ditengah pekerjaan apapun yang kita lakukan. Paulus sedang menekankan untuk kita tetap bekerja namun juga berdoa kepada Dia sebagai sumber kekuatan dan segalaNya. 4. Ajaklah mereka untuk tidak menggosip namun membicarakan sesuatu yang baru yang menginspirasi bahkan membicarakan firman Tuhan Mazmur 1:2 berkata bahwa:” …tetapi kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” Jadi sudah sangat jelas bahwa untuk menginjili orang, tidak harus selalu berkoar-koar di atas mimbar, namun dengan melakukan 4 hal diatas, kamu sedang berperang melakukan perintah Allah. Tetap lebarkan sayapmu dan kemahmu dan berjuanglah sampai akhirnya engkau tetap setia. Sumber: Jawaban.com

59


YOUR WRITING

ERA 4.0 TO ERA 5.0

Rekan-rekan dan para sahabat terkasih dalam Tuhan Beberapa waktu lalu publik ramai membincangkan tsunami. Gelombang tsunami dari laut memang berbahaya dan sering kali menimbulkan korban jiwa. Namun pada era 4.0 ini ada gelombang tsunami yang juga tak kalah membahayakan, yaitu tsunami informasi. Amat menarik tulisan Ardi Wina Saputra (dosen) berjudul Senja Kala Era 4.0 dipaparkan bahwa melalui jaringan dan konektivitas yang semakin mudah terjangkau, informasi bisa dibuat dan dikonstruksi dengan mudah. Akibat dari bencana ini adalah munculnya hoaks, akun palsu, hingga sesat nalar. Tom Nichols seorang pengamat politik mengkritik era ini dengan sebutan senja kala (kondisi matinya) kepakaran dikaitkan dengan efek Dunning-Kruger. Efek tersebut disebabkan oleh budaya komentar yang tidak disertai data kokoh serta valid. Selain tsunami informasi, era 4.0 juga melahirkan post truth era—era pascakebenaran. post truth merupakan iklim politik yang mengaburkan antara obyektivitas dengan rasionalitas.

60

Sangat mengerikan sekali pada era post truth ini. Masyarakat lebih mengedepankan emosi untuk memperoleh berita daripada melihat secara obyektif realitas yang terjadi. Masyarakat yang terlalu bernafsu memperoleh informasi justru menjadi sasaran empuk post truth. Nafsu memengaruhi emosi. Berita yang disajikan sesuai dengan kondisi emosi akan ditelan mentah-mentah dan tidak dikoreksi lagi kebenarannya. Kebenaran dalam post truth sering kali dianggap sebagai kebenaran alternatif sehingga mampu mengaburkan kebohongan. Pada era 4.0, keberadaan post truth semakin merajalela karena bentuk sensor yang digunakan bukan lagi menutup-nutupi kesalahan, melainkan menggelontorkan segala informasi sehingga mampu mengecoh antara informasi yang benar dan yang salah. Puji Tuhan, dengan melihat kelemahan dari era 4.0 ini, Berdasarkan laporan dari peneliti Jepang, Mayumi Fukuyama disebutkan bahwa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe beserta kabinet pemerintahan Jepang telah merancang strategi dasar untuk mengajak masyarakat Jepang melangkah menuju era 5.0. Jepang menjadi negara pionir, tidak tinggal diam dan sudah mulai melangkah meninggalkan era 4.0 menuju era 5.0. Inti dari era 5.0 adalah menggabungkan antara segala hal yang virtual untuk membantu kehidupan nyata. Teknologi,


kecerdasan buatan (artificial intelegence), hingga informasi dijadikan sebagai sekumpulan perangkat untuk mempermudah kehidupan. Selanjutnya dikatakan Keterampilan dasar manusia yang dibutuhkan bukan lagi terampil untuk mengonsumsi informasi melainkan memilah kemudian menggunakan informasi tersebut dalam kehidupan seharihari. Keterampilan dasar manusia, seperti komunikasi, kepemimpinan, daya tahan, keingintahuan, hingga literasi menjadi faktor penentu kesuksesan masyarakat 5.0. Era ini disebut era masyarakat cerdas (smart society) dengan dasar pemikiran secanggihcanggihnya teknologi, yang lebih pintar haruslah manusianya. Kemunculan para youtubers, vlogers, dan startup hingga unicorn merupakan wujud nyata pola pikir 5.0, di mana mereka mampu menggabungkan antara segala hal yang virtual untuk membantu kehidupan nyata. Diperlukan juga cara yang cakap dalam memilih, memilah, hingga memahami informasi serta menggunakan informasi tersebut untuk kebaikan hidup bersama.

penulis buku Struggles menyampaikan sepuluh saran dalam menggunakan media sosial dan teknologi yaitu : 1). Dahulukan Allah dalam segala aspek yang Anda ucapkan dan Anda Post. 2). Kasihilah sesama sebagaimana Anda sendiri ingin dikasihi. 3). Pakailah media sosial untuk menfasilitasikan, bukan menggantikan, hubungan-hubungan nyata. 4). Pakailah media sosial dan bukan dikendalikan olehnya sebagai suatu berhala. 5). Berikanlah juga pipi maya Anda yang lain terhadap postpost yang menyinggung Anda. 6). Janganlah men-post karena emosi. 7). Selalu refleksikan Yesus, dan kasihilah Allah, baik online maupun offline. 8). Janganlah memakai media sosial untuk memperparah godaan. 9). Bentuklah opini sendiri janganlah sekedar ikut arus. 10) Janganlah mendasarkan identitas Anda pada apa kata orang.

Bila membaca kitab Petrus, kita melihat bahwa Allah memanggil kita untuk menjadi kudus (1 Petrus 2:9). Menjadi kudus di sini diartikan dipisahkan, berbeda. Kita dijadikan kudus bukan oleh perilaku baik kita atau oleh kebenaran kita sendiri, melainkan oleh kebenaran Allah melalui AnakNya yang tanpa cacat celah, yaitu Yesus. Terkait dengan penggunaan media sosial, teknologi, kecerdasan buatan (artificial intelegence), hingga informasi agar kita dapat beralih dari era 4.0 ke era 5.0, kita perlu minta hikmat Tuhan untuk memakai media sosial, teknologi, kecerdasan buatan (artificial intelegence), hingga informasi dengan cara-cara yang kudus untuk menyampaikan kasih pada sesama dan berdoa agar kita terhindari dari penggunaan media sosial, teknologi, kecerdasan buatan (artificial intelegence), hingga informasi yang tidak benar dan agar kita diberi kemampuan untuk tidak membiarkan media sosial, teknologi, kecerdasan buatan (artificial intelegence), hingga informasi mendefinisikan kita atau mengambil tempat yang tidak sehat dalam hidup kita. Craig Groeschel, Founder dan senior Pastor dari LiveChurch.tv serta

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9)

Selamat memasuki peralihan dari era 4.0 menuju Era 5.0, Tuhan Memberkati kita semua, Amin.

Sumber: Kompas 14 Maret 2019 dan Buku Struggles karya Craig Groeschel By Salomo Depy

61


JOKE INDAHNYA SALING MEMAAFKAN Pagi-pagi saya sudah ke ATM dan ATM meminta maaf, “Maaf saldo Anda tidak mencukupi.” Saya pun memaafkannya. Saya mencoba menelepon. Operator pun meminta maaf, “Maaf pulsa Anda tidak mencukupi.” Saya pun ikhlas memaafkan. Setelah membeli pulsa, saya menelepon klien yang tadinya sudah mau beli unit properti, dan disambut jawaban penuh kekeluargaan, “Aduh maaf ya Pak, sepertinya ditunda dahulu, nanti saya kabari lagi.” Saya pun kembali memaafkannya. Alangkah indahnya hidup ini jika kita saling maaf-memaafkan.

DOKTER STROKE Jono yang adalah seorang pemuda desa diindikasikan kena stroke ringan. Dengan nada tinggi Jono berkata kepada dokter yang memeriksanya. Jono : Penyakit apa yang ada di dalam diri saya, Dokter?Dokter : Stroke. Jono : Dokter sudah gila, masa penyakit saya sampai satu truk? (stroke = se truk) OPA-OMA INGIN AWET MUDA Opa yang sudah 82 tahun dan oma yang sudah 75 tahun, masih ingin awet muda. Lalu mereka minta dikirimi obat awet muda ke cucu mereka yang bekerja di China. Cucunya langsung mengirimkan obat yang diminta: Opa-oma ytk, ini obatnya cucu kirim 12 butir. Khasiatnya 1 butir bisa bikin lebih muda 10 tahun. Lalu, si oma langsung minum 4 butir. Waktu cucunya pulang libur, dilihat di depan rumah ada ibu cantik sedang menggendong bayi. Cucunya bertanya, Ibu, oma ada? Ibu itu menjawab, cucuku, ini oma, obat yang cucu kirim oma minum 4 butir, jadi umur oma sekarang jadi 35 tahun. Cucunya berkata, O gitu ... lha opa di mana oma? oma, Ya, obat sisa 8 butir opa minum semua, sekarang ini opa yang oma gendong karena umurnya jadi 2 tahun.

Sumber ; http://www.mannasorgawi.net/

62


SHORT STORY Marketplace Ministry dan Menemukan Panggilan Pelayanan. Oleh: BENITA THEDA on AUGUST 24, 2019

Pekerjaan pertama saya setelah lulus kuliah adalah sebagai konsultan recruitment di sebuah perusahaan Perekrutan. Setelah belasan tahun berlalu, saya saat ini sudah berprofesi sebagai konsultan dan mendirikan perusahaan sendiri. Namun, ada 2 fase yang terjadi pada diri saya. Fase pertama adalah masamasa sebelum saya bertobat dan lahir baru hingga waktuwaktu terakhir ini. Saya bergumul apakah Tuhan menghendaki saya menjadi hamba Tuhan fulltime? Apakah saya harus masuk seminari, kemudian melakukan penginjilan, berkhotbah dan menulis? Haruskah saya melepaskan karir saya dan melayani Tuhan secara fulltime? Saya sedang mendoakan pergumulan ini. Banyak kenalan yang menanyakan apakah saya tidak berniat masuk sekolah teologi? Pertanyaan ini membuat saya berpikir, apakah ini yang Tuhan inginkan? Fase kedua dimulai ketika teman saya; Diana Tanu,

seorang Chef Operation Officer Top Karir di sebuah portal rekrutmen mengajak saya untuk menjadi konsultan karir bagi fresh graduate dan first jobber. Saya kemudian menjadi konsultan bagi para pencari kerja seputar kehidupan dunia kerja, mulai dari mencari pekerjaan, tips kerja, hingga berwirausaha. Merupakan kebahagiaan bila saya dijadikan sebagai konsultan. Inilah titik awal di mana saya merasa bahwa melalui karir, saya bisa bermakna bagi orang lain. Suatu ketika Pak Ishak Sukamto, Direktur SAAT dan pengurus di Sinode GKY, berdiskusi dengan saya tentang pelayanan. Setelah pertemuan ini saya kembali memikirkan apa yang Tuhan kehendaki untuk saya lakukan. Dalam pertemuan berikutnya dengan Pak Ishak dan kemudian dengan Pdt. Petroes S. Soeryo, Gembala di GKY Kebayoran Baru saya mendapatkan masukan tentang pentingnya marketplace ministry. Beliau memberikan saya sebuah buku tulisan Prof. Lee Hardy yang berjudul “Karier: Panggilan atau Pilihan? The Fabric of This World”. Selanjutnya saya bertemu dengan seorang teman yang mengeluti bisnis baru, yaitu bisnis kuliner rumahan. Kepadanya saya memberikan banyak masukan untuk mengembangkan bisnis tersebut dan teman saya merasa sangat terbantu dengan saran tersebut. Di sinilah saya merasa

bahwa Tuhan berkata inilah panggilan saya: marketplace ministry! Yaitu membantu kaum muda menemukan jawaban dalam dunia pekerjaan yang penuh rintangan dengan membimbing mereka menggunakan prinsip-prinsip Christian worldview. Saya terharu dan kagum akan bimbingan Tuhan sampai sejauh ini. Setelah membaca tulisan ini saya mengharapkan dukungan saudara saudari agar panggilan Tuhan semakin diteguhkan dan dimantapkan dalam pelayanan saya bagi kaum muda yang membutuhkan Kristus.

63


FILM

Overcomer, film Kristiani yang berbasis iman, berhasil menempati Top 5 selama 3 akhir pekan November 2019. Sutradara Alex Kendrick mengatakan bahwa kehidupan yang membuat perubahan lebih layak untuk dirayakan. Kendrick mengatakan kepada Christian Headlines bahwa 50 orang telah menerima Kristus setelah menonton film tersebut di satu bioskop. Film ini bercerita tentang seorang pelatih bola basket sekolah menengah atas (SMA) John Harrision (Alex Kendrick) yang mengalami keterpurukan dalam karirnya setelah kehilangan sebagian besar anggotanya akibat kondisi yang terjadi di tengah kehidupan mereka. Dia pun terpaksa melintasi negara hanya dengan satu pemainnya. Di tengah perjalanan inilah, keduanya mulai berbagi tentang perjalanan iman dan inspirasi

64

yang mengubahkan hidup. Film ini benar-benat mengingatkan kita bahwa ada kuasa dalam nama Yesus. “Saat kamu menemukan identitasmu di dalam Dia yang menciptakanmu, hal itu akan mengubahkan cara pandangmu sepenuhnya,” demikian sepenggal kalimat inspiratif dari film ini. Film ini dimulai ketika Jhon Harrison (Alex Kendrick) secara tidak sengaja bertemu dengan Thomas Hill (Cameron Arnett). Mengalami pergolakan batin yang cukup berat. Pada pertemuan selanjutnya, Thomas bertanya kepada John, ‘Who are you?’ John kemudian memberikan banyak jawaban untuk mendefinisikan siapa dirinya, tetapi hanya satu jawaban yang paling tepat menurut Thomas (dan memang seharusnya), yaitu ‘Aku adalah pengikut Kristus Aku adalah anak Allah’.

Secara dramatis film ini bermula ketika Jhon Harrison sebagai pelatih bola basket di sebuah Sekolah Menengah Atas harus berhenti ketika pabrik terbesar di kota mereka ditutup tanda diduga, menyebabkan ratusan keluarga memilih untuk pindah ke kota lain. Menghadapi situasi ini, John kemudian diminta untuk melatih pelari lintas alam, sebuah olahraga yang paling tidak disukainya. Ditambah lagi setelah mengetahui hanya ada seorang murid perempuan yang mau bergabung dalam olahraga ini, yaitu Hannah Scott. Hannah Scott adalah seorang gadis manis berkulit hitam yang mengidap penyakit asma. Dia tinggal dan dipelihara oleh neneknya. Karena memiliki latar belakang keluarga yang menyedihkan, tanpa ayah dan ibu, Hannah bertumbuh menjadi


seorang anak yang pendiam dan memiliki kebiasaan mengambil milik orang lain. Melihat keadaan Hannah yang menyedihkan, John mengalami pergolakan batin yang cukup berat. Bagaimana mungkin melatih (hanya) seorang gadis yang mengidap asma untuk mengikuti kejuaraan lari jarak jauh lintas alam (cross-country). John bahkan hampir putus asa. Berada dalam situasi ini, John secara tidak sengaja bertemu dengan Thomas Hill di sebuah rumah sakit, dan terjadilah sebuah obrolan singkat antara keduanya. Singkat cerita, Thomas adalah seorang pasien yang sudah lama berada di Rumah Sakit, tanpa keluarga yang menjaga atau menjenguknya. Sedih. Dia adalah mantan atlet dan pemenang lari jarak jauh lintas alam. Karisma Thomas yang luar biasa mendorong John untuk menjenguknya lagi dan lagi. Mendengar cerita dan sharing dari John yang sedang mengalami pergolakan batin, Thomas kemudian bertanya, ‘Who are you?’ John memberikan banyak jawaban, tetapi semua jawaban itu kurang tepat menurut Thomas. Jawaban yang paling tepat menurutnya adalah ‘Aku adalah pengikut Kristus - Aku adalah anak Allah’. Setelah mendapat peneguhan dari Thomas, John bersama dengan istrinya Amy Harrison mulai bertekun dalam doa. Benar-benar menunjukkan bagaimana seharusnya keluarga kristiani bertindak... Selalu mengandalkan Tuhan, berdoa bersama, memohon

kekuatan, bimbingan dan pertolongan dari Tuhan. Pertemuan John dan Thomas yang semakin sering menyadarkan Jhon bahwa satu-satunya murid yang dilatihnya adalah anak kandung dari Thomas Hill. Hannah dan Thomas kemudian dipertemukan oleh keluarga Harrison. Hannah yang kaget akan kenyataan ini merasa begitu sulit untuk memaafkan ayahnya. Demikian halnya dengan nenek Hannah, ibu dari Thomas. Hal ini nampak ketika dia mengetahui bahwa keluarga Harrison-lah yang mempertemukan Hannah dengan ayahnya. Dia begitu marah. Keluarga Harrison berdoa dengan tak henti-hentinya. Berusaha membantu Hannah. Hingga ketika Hannah bertemu dengan Olivia Brooks, kepala sekolahnya. Olivia sekaligus menjadi pembimbing rohani Hannah, menasihati dan mengajaknya berdoa bersama, memohon segalanya kepada Allah, mengandalkan dan meneladani Yesus dalam hidup keseharian serta menganjurkan Hannah untuk sering membaca Kitab Suci. Di sinilah puncak ‘putar balik’ kehidupan rohani Hannah. Bahwa selama ini Hannah lupa bahwa dia harus selalu mengandalkan Yesus. Setelah membaca Kitab Suci, Hannah menyadari bahwa ayat-ayat cinta dalam kitab suci menyentuhnya secara langsung, bahkan sangat menyentuhnya.

“Who are you?” Hannah menjawab pertanyaan ini dalam refleksinya, meneladani Yesus dalam kesehariannya. “Sebagai pengikut Yesus dan anak Allah, aku seharusnya bisa belajar dari Yesus. Termasuk jika Yesus memaafkan segala dosaku hingga wafat di salib, mengapa aku tidak bisa maafkan.” Hannah kemudian menjadi pribadi yang benar-benar berubah. Dia mengembalikan semua barang yang telah diambilnya tanpa izin, semakin rajin berdoa, dan yang terutama memaafkan ayahnya. Selanjutnya Hannah mengikuti perlombaan lari jarak jauh lintas alam. Dengan bantuan keluarga Harrison (dan kedua anaknya) mereka menyiapkan sebuah rekaman audio seolaholah Thomas sendiri hadir menyaksikan perlombaan itu, dan memberikan semangat secara langsung kepada putrinya, Hannah Scott. Seperti ayahnya, Thomas Hill, Hannah menjuarai perlombaan tersebut. Tentu penuh haru.... Neneknya yang menyaksikan dari luar pagar tempat perlombaan juga terharu. Kami merekomendasikan film ini, film yang sangat menginspirasi dan menegangkan. Selamat menonton, Tuhan memberkati. Sumber; Jawaban.com, kompasiana.com dan kristiani.news

65


MIND MAPPING

66

oleh Renalto Wijaya


67


READER QUESTION

Kolom Tanya Jawab Oleh Pdt. Bambang S. Nugroho

Saya akan berbagi pengalaman sedikit mengenai beberapa aspek dalam pekabaran Injil pribadi. Salah satu pertanyaan yang mengusik pikiran saya sejak kecil adalah bagaimana memulai percakapan yang bermakna untuk memperkenalkan Injil kepada papa saya? Papa saya penganut Budha dan ajaran-ajaran kebajikan Chinese kuno. Saat ini saya tinggal di Jakarta Papa saya di luar kota, praktis percakapan kami hanya melalui telepon. Pada suatu waktu percakapan melalui telepon saya memberanikan diri untuk berbicara mengenai Injil menjelaskan mengenai siapa itu Tuhan dan apa yang Tuhan lakukan telah mengubah hidup saya. Papa saya senang mendengarnya. Tetapi pada suatu kali saat saya bercerita mengenai sejarah kekristenan dari dulu sampai saat ini, saya terkejut mendengarnya, papa saya mengatakan bahwa orang Kristen itu jahat, kekristenan berasal dari Amerika dan orang Amerika itu jahat, lihat saja sekarang Amerika perang dagang dengan China. Saya sudah menjelaskan bahwa tidak semua orang Amerika itu jahat, termasuk orang Kristen, tapi setelah dijawab seringkali justru percakapan kami berakhir dengan debat kusir yang tidak berujung pangkal. Pertanyaan: Bagaimana cara menjelaskan kepada orang tua saya terkait cara pandangnya yang negatif terhadap bangsa/orang Amerika akibat perang dagang dengan China? (SDL-Jemaat) Jawab: 1. Melalui pendekatan kita kepada orang tua. Pendekatan kepada orang tua bukan dengan cara mengajari, tetapi dengan cara menghargai dan menghormatinya. Kita harus membangun suatu persahabatan dengan rasa hormat. Bukan dimulai dari menjelaskan semua pengertian isi alkitab. Bukan membahas panjang lebar mengenai perang dagang, dia tentu akan lebih ahli, punya banyak pengalaman & pengetahuan, tentu dalam hal ini, kita akan sia-sia.

68

Pendekatan dimulai dari hati, bagaimana kita sungguh-sungguh mengasihi, menghormati, tunduk dan memperhatikannya. Itu jauh lebih bisa menyentuh hati, karena Injil bukan hanya pengetahuan, tetapi bagaimana jamahan Tuhan kepada orang tua kita melalui cara hidup kita. Intinya perlu membangun jembatan (bangun hubungan). Jika hatinya belum terhubung, kita mau bicara apapun, Dia tidak mau mendengarkan, sekalipun kita punya pemahaman pengetahuan tentang perang dagang, mengenai ekonomi dan andaikata pun kita ahli ekonomi , perkataan kita tidak akan menyentuh hatinya. Hukum kelima mengatakan Hormatilah Ayahmu dan Ibumu. “Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.� (Keluaran 20:12) Menghormati, tunduk dan taat kepada orang tua adalah juga merupakan ibadah. Jika kita sudah dapat membangun jembatan (hubungan) baru kita menginjili. Semua penginjilan dimulai dengan membangun jembatan (hubungan). Setelah terbangun hubungan dengan orang tua, baru kita menginjili. 2. Kita juga bisa mengajak Hamba Tuhan untuk datang mengunjungi orang tua kita, setelah kenal dapat memberitakan Injil.


REFLECTION MANUSIA BIASA

Ketika memikirkan tokoh-tokoh dunia yang begitu sukses, kita selalu berpikir bahwa mereka adalah orang yang tahu segala-galanya, mengerti semuanya, dan memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Mereka tetap saja �orang biasa�, dengan pengetahuan yang sebenarnya juga terbatas. David Mahoney, Pebisnis sukses, bercerita, �Dulu, ketika saya masih muda, saya kira orang-orang yang ada di puncak itu mengerti segala-galanya. Entah mereka itu kardinal, uskup, jenderal, politikus, atau pemimpin bisnis. Mereka pasti tahu. Nah, ketika sekarang saya ada di puncak seperti mereka, sekarang saya tahu bahwa ternyata mereka tidak serba tahu.� Pandangan seperti itulah yang juga terjadi saat orang-orang mengetahui bahwa saya jebolan sekolah teologia. Mereka berpikir bahwa saya mengerti semua isi Alkitab berikut penafsirannya. Mereka berpikir bahwa saya cas cis cus dalam bahasa Ibrani maupun bahasa Yunani (bahasa asli Alkitab). Memang saya belajar isi Alkitab dan mempelajarinya secara mendalam. Memang benar saya belajar bahasa lbrani maupun bahasa Yunani. Tapi sejujurnya saya tidak mengetahui semuanya. Bahkan menulis huruf lbrani pun saya sudah lupa :).

Elia memang nabi yang luar biasa. Ia melakukan berbagai-bagai mukjizat. Namun demikian firman Tuhan menyatakan bahwa Elia adalah manusia biasa seperti kita! Artinya, jangan terlalu tinggi melihat seseorang sehingga seolah-olah kita tidak mungkin sampai ke level itu. Yang benar adalah mereka manusia biasa seperti kita, yang mungkin belajar lebih giat dan bekerja lebih keras dibandingkan kita. Mereka tidak tahu segalanya, tapi mereka melakukan segalanya dengan penuh semangat. Mungkin hal inilah yang membedakan mereka dengan kita. Ini bisa menjadi kabar baik sekaligus penyemangat bagi kita. Jika mereka bisa, kita pun bisa! Sekali lagi, orang sukses bukanlah manusia super. Tetap saja mereka manusia dengan satu otak dengan waktu dua puluh empat jam sehari. Hanya saja harus diakui bahwa mereka memang telah mengembangkan keahlian dan disiplin yang telah mengantarkan mereka pada kesuksesan. Tidak ada manusia super yang ada hanyalah manusia biasa yang mengembangkan dirinya secara luar biasa. Bacaan: Yakobus 5:12-20, Fokus ayat 17 Elia adalah manusia biasa seperti kita. Ia berdoa dengan sungguh-sungguh supaya tidak turun hujan, dan hujan tidak turun di negeri itu selama tiga tahun enam bulan. Sumber: Spiritual Life for Professional Spirit Motivator

69


OPINION

KUASA DOA & PEKABARAN Injil Oleh Pdt. Petroes S. Soeryo Ketika Yesus memanggil para murid-murid Nya yaitu para murid yang akan diutus, Dia mendoakan agar Bapa di surga menguduskan mereka yang akan diutus untuk pekabaran Injil. Di sini kita melihat perlunya doa dalam pekabaran Injil. Pertanyaannya sekarang Apakah peran doa dalam Pekabaran Injil? Dalam Kolose 4:3-4 disebutkan Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.

70

Kata membuka (anoigo) dan kata pintu (thura). Membuka pintu berarti to open, to speak freely, opportunity. Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta, sebab di sini banyak kesempatan (ESV: a wide door for effective work has opened) bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang (1 Korintus 16:8-9), dan selanjutnya dalam 2 Korintus 2:12 dikatakan Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan (ESV :a door was opened) untuk pekerjaan di sana. That is, there was free liberty to speak, and many were willing to hear. Yaitu, ada kebebasan untuk berbicara, dan banyak yang mau mendengar (Benson’s Commentary) There was an

opportunity of doing good, and the people were disposed to hear the gospel. Ada kesempatan untuk berbuat baik, dan orang-orang cenderung mendengarkan Injil. (Barnes’ Note) Dari paparan diatas bagaimana kita berdoa terkait dengan pekabaran Injil? 1. Berdoa agar hati ORANG YANG AKAN MENERIMA BERITA Injil dilawat oleh Tuhan sehingga terbuka menerima Injil Keselamatan. Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu. Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orangorang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal (2 Timotius 2:9-10).


Apakah peran doa dalam Pekabaran Injil? Efesus 6:18-20 dikatakan dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putusputusnya untuk segala orang kudus, juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara. Pekataan yang benar di sini disebut logos yaitu perkataan, ucapan ilahi, firman Tuhan dan keberanian (Parrhesia) berarti perkataan, ucapan ilahi, firman Tuhan.

2 Berdoa agar ORANG YANG MEMBERITAKAN Injil diberi keberanian dan hikmat dalam menyampaikan Firman Tuhan. Apakah peran doa dalam Pekabaran Injil? 2 Tesalonika 3:1 -2 dikatakan Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. 3. Berdoa agar SITUASI SAAT PEMBERITAAN Injil kondusif sehingga Injil leluasa diberitakan.

Yesus tetap hadir melalui Roh Kudus-Nya sehingga kita terus dapat berdoa agar hati orang yang akan menerima berita Injil dilawat oleh Tuhan untuk terbuka menerima Injil Keselamatan, Bagi orang yang memberitakan Injil kita juga berdoa agar mereka diberi keberanian dan hikmat dalam menyampaikan Firman Tuhan dan akhirnya kita berdoa agar situasi saat pemberitaan Injil Kondusif sehingga Injil leluasa diberitakan. Tuhan memberkati, Amin. * Disampaikan oleh Pdt. Petroes S. Soeryo pada Persekutuan Doa Rabu malam 16 Oktober 2019 (Redaksi)

Doa Tuhan Yesus menguatkan kita untuk menjalankan tugas mengabarkan Injil di dunia ini. Tugas pekabaran Injil tidak kita jalankan sendiri, karena Tuhan

71


SERMON FIRMAN TUHAN YA dan AMIN

Pada suatu Retreat , seorang staf meninggal. Dia meninggal dalam usia 51 tahun ketika mempersiapkan untuk pelayanan retreat. Dia telah memunjukkan dedikasi, komitmen dan telah menyelesaikan tugasnya. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa waktu pelayanan itu singkat dan waktu hidup itu tidak selamanya. Bekerjalah selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. (Yohanes 9:4). Suatu saat hidup ini akan selesai bagi orang yang dipanggil Tuhan. Usia manusia yang terpanjang tercatat 126 tahun, ini jauh lebih panjang dari usia 51 tahun.? Pertanyaannya, setelah mati mau kemana ? menuju kekekalan, berapa lama ? tidak ada batasnya. Apa artinya 126 tahun dibandingkan kekekalan ? Setiap hari kita air laut menguap karena terkena sinar matahari lalu turun hujan ,kita tidak memperhatikannya. Karena singkatnya hidup ini, maka hidup ini harus dijalankan dengan hatihati. Setiap keputusan akan menimbulkan konsekuensi dari

72

sekarang sampai kekekalan. Setiap waktu dan moment pertemuan sangat berharga Karena sangat singkatnya waktu. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari (2 Korintus 4:16). Suatu saat hidup kita akan berakhir dan kita harus memberi pertanggungjawaban. Hidup ini singkat bukan tetapi berarti murahan, hidup ini sangat berharga. Hidup ini singkat sehingga mengharuskan kita memikirkan dengan seksama setiap keputusan yang kita ambil. Ada orang yang tidak bisa menerima Injil dan kasih Tuhan karena dirinya merasa Tuhan itu tidak adil. Dia mengatakan “ Saya tidak bisa menjadi orang Kristen, karena hidup ini tidak adil. Orang Kristen itu enak, berbuat dosa dengan minta ampun dosanya diampuni, hidup ini tidak adil. Orang Kristen kadang juga menipu. Setalah menipu (berbuat dosa) dengan minta ampun kepada Tuhan , dosanya diampuni, ini sungguh tidak adil. Bagaiamana dengan Saya & keluarga saya yang menerima akibat dari penipuannya. Kami sengsara, harus kehilangan rumah, dan pindah rumah kesana kemari. Tunggu

sampai saya melihat keadilan Tuhan dinyatakan membalas perbuatan orang yang telah menipu saya, baru saya bisa terima Tuhan. Sebelum saya melihat keadilan Tuhan , saya tidak perlu kasih Tuhan�. Berbicara keadilan Tuhan. Jika Tuhan menyatakan keadilannya sekarang dan jika setiap dosa dihitung sebagai hitungan dan Tuhan tagih sekarang ini dan kita anggap itu adil, siapa yang dapat diselamatkan ?Jika kita minta keadilan Tuhan, maka kita semua akan dihukum, Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah


(Roma 3:23) dan Karena upah dosa itu maut (Roma 6:23). Kita telah berbuat dosa, tetapi Firman Tuhan menyatakan Tuhan bukan menyatakan penghukumannya sekarang ini tetapi Dia menyimpan penghakimannya untuk diakhir zaman. Pada saat ini Dia menyatakan kasih & anugerah keselamatan yang berlimpah melalui Yesus Kristus.

melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Dari paparan diatas ada 3 point penting yang perlu kita lihat yaitu :

Jika berbicara kudus, Tuhan kudus, sempurna dalam kekudusanNya. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman (Habakuk 1:13). Ketika Tuhan melihat dosa, Dimana ada dosa yang dilakukan manusia apa yang Dia (Tuhan) lakukan ? Ketika Tuhan melihat dosa, reaksi Tuhan adalah bukan hukum & hakimi tetapi kasih dan kasihan. Dimana ada dosa rasa kasih dan kerelaan Tuhan timbul harus melenyapkan dosa tersebut supaya manusia bisa diselamatkan. Tuhan lebih cepat mengasihi dan menunda penghukumanNya menurut masa kesabaranNya. Kasih melenyapkan penderitaan. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,

1.Dunia & hidup kita didunia ini adalah tempat kita mengenal & menerima kasih Tuhan. Hidup itu singkat, maka selama kita hidup didunia ini , kita harus mengenal & menerima kasih Tuhan. Apa itu kasih ? Kasih itu memberi (giving). Tuhan mengaruniakan anakNya yang Tungggal mati bagi kita. Karena demikianlah Allah mengasihi isi dunia ini, sehingga dikaruniakan-Nya Anak-Nya yang tunggal itu, supaya barangsiapa yang percaya akan Dia jangan binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Jika kita berkata kita mengasihi istri kita , tetapi kita tidak memberi nafkah, tidak punya waktu baginya, dan tidak merawatnya ketia Dia

sakit. Hal ini tentunya suatu kebohongan. Orang yang mengasihi pasti memberi,. kasih itu memberi. 2.Kasih bukan hanya memberi tetapi juga berkorban. Ada orang yang berani mati untuk orang baik, tetapi tidak mudah orang mau mati untuk orang yang berdosa. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar  â€” tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati (Roma 5:7). Syukur, Allah telah mengorbankan AnakNya untuk kita bagi dosa kita, Yesus mati berkorban buat orang berdosa. 3.Kasih itu menderita Pendiri agama lain mana yang menderita , apa yang telah dibuat pendiri agama itu buat umatNya ? seberapa besar menderita buat umatNya ? Berpuasa, Yesus juga berpuasa. Dikejar-kejar & bahkan mau dibunuh, Yesus juga dikejar-kejar & bahkan mau dibunuh. Siapa pendiri agama yang matinya seperti Yesus? Seperti kriminal kelas berat ? Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat (Yohanes 3:19).

73


Kata menyukai disini disebut Agaphe. Mengasihi tanpa syarat meskipun manusia telah berdosa. Tuhan tetap megasihi walau manusia menolaknya, tetap mengasihi walau ditolak. Di dalam kasih tidak mundur waktu ditolak, kasih tetap mengasihi walau ditolak. Dia (Tuhan) adalah kasih, kasih itu natur Tuhan. Dia adalah kasih meskipun kita menyukai kegelapan (dosa). Jika Tuhan sampai menggunakan keadilan Nya , maka tidak ada keselamatan dan kesempatan bagi kita untuk diselamatkan. Tetapi karena Dia melihat manusia berdosa, Dia mengasihi & berbelas kasih lalu memberi

74

diri dengan berkorban & Dia menderita. Itulah yang Tuhan berikan bagi kita. Siapa yang berpegang kepada JanjiNya akan diselamatkan. janji Tuhan itu Ya dan Amin. Mengapa kita bisa berpegang pada janji Tuhan? Kita bisa berpegang pada janji Tuhan karena kita tahu semua yang percaya kepada Tuhan Yesus beroleh hidup yang kekal dan Dia sungguh-sungguh mengasihi kita. Kadang kita baru bisa memegang janji orang, jika itu ada untungnya bagi kita. Dibandingkan Kematian Tuhan, apa untungnya bagi Tuhan? Semua karena kasih, tanpa kasih tidak ada hidup, tidak

ada hidup yang kekal. Kita bisa menjadi manusia sejati karena kasih Allah. Tuhan sudah memberikan AnakNya yang terbaik buat kita. Inilah kasih satu-satunya yang bisa menyelamatkan kita. setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa. Janji Tuhan itu harus kita ambil jangan sampai kadaluwarsa (Expired). Selama kita hidup didunia ini, inilah masa efektif & sebelum Tuhan Yesus datang, marilah kita ambil janji Tuhan ini. Janji Tuhan Ya dan Amin. *Khotbah Pdt. Wilson Suwanto Pada KKR Bulan PengInjilan 20 Oktober 2019 (Redaksi).


HEALTHY

Rayakan Thanksgiving & Tetap Sehat Perayaan thanksgiving sudah tiba. Walaupun ini adalah momen liburan yang menyenangkan karena dipenuhi dengan beragam makanan enak, bukan berarti kamu bisa makan sembarangan ya. Salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk tetap menjaga kesehatan adalah dengan mengatur pola makan dan keseimbangan makanan. Gak makan daging secara berlebihan adalah salah satu hal yang sangat dianjurkan. Beberapa cara lain supaya thanksgiving gak merusak kesehatanmu adalah: 1. Bergerak lebih banyak Duduk dan makan hanya akan menumpuk lemak di dalam tubuh.

setiap hari. Caranya bisa dengan joging di pagi hari atau berenang dan olahraga lainnya. 2. Pilih menu sarapan sehat Hindari sarapan padat dan mengandung daging. Pilihlah untuk makan salad sayur, buah atau smoothie, semangkuk sereal gandum yang lebih menyehatkan pencernaan. Kebiasaan ini tentu saja bukan hanya untuk menjaga berat badan. Tapi bagi kamu yang ingin menggemukkan badan juga sangat dianjurkan untuk membiasakan sarapan sehat. 3. Hidangkan menu makan malam yang seimbang. Selain daging, hidangkanlah menu lain yang bisa menyeimbangkannya dengan sayuran hijau, salad atau makanan rendah lemak lainnya. 4. Kontrol porsi makan. Ada banyak pilihan makanan di atas meja. Dan dalam satu waktu kita mungkin akan berhasrat untuk menyantap semuanya sebanyak yang kita mau.

Karena itu dibutuhkan pergerakan yang aktif

75


Tapi alih-alih melakukannya, kesehatan pun harus jadi pertimbangan yang perlu kamu ingat. Dengan itu, kamu bisa mengontrol besaran porsi makanmu. Makan dengan porsi yang cukup di dalam perut sangat dianjurkan karena hal ini bisa mengurangi dampak buruk bagi kesehatan, seperti nyeri perut, kekenyangan dan juga masalah lainnya. 5. Tak masalah lebih banyak mengunyah tapi dengan porsi yang kecil Makan dalam waktu yang sering bukanlah masalah. Yang penting kamu bertujuan hanya untuk mencicipi atau memuaskan keinginan lidahmu untuk menikmati rasa makanan saja. Berhentilah jika kamu mulai mengulangi mengambil makanan lebih dari dua kali. 6. Kunyah makanan perlahan Mengunyah makanan dengan perlahan bisa membantu mengurangi porsi makan. Tapi kebiasaan ini sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan. Karena semakin halus makanan yang masuk ke dalam perut, semakin mudah lambung mencernanya. 7. Hindari minuman keras Meminum segelas atau setengah gelas alkohol sebagai tradisi dalam sebuah perayaan itu sah-sah saja. Tapi akan merusak kalau minum berlebihan.

76

Dan sangat dianjurkan hanya mencicipi anggur merah asli saja ya. 8. Nikmati kebersamaan dengan keluarga dan teman Thanksgiving bicara soal perayaan. Jadi, daripada hanya menghabiskan waktu untuk makan. Lebih baik menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman. 9. Evaluasi kondisi kesehatanmu Seminggu liburan akan sangat berpengaruh pada kondisi tubuh. Kalau kamu lebih banyak olahraga dan mengurangi makan yang mengandung lebih banyak lemak, maka bisa dipastikan kondisi tubuhmu akan tetap fit. Tapi kalau kamu merasa tubuhmu jauh lebih berat atau lebih lemah dan lemas, itu artinya kamu perlu memeriksa kebiasaan mana yang menyebabkan hal ini. Pastikanlah supaya kondisi kesehatanmu tetap terjaga selama liburan. Apalagi cukup tidur juga sama pentingnya dengan mengatur pola makan yang sehat. Sumber: Jawaban.com


MOTIVATION Roh Kudus dan Penginjilan Saudara/i terkasih, Kuasa doa dan kuasa firman diperlukan dalam penginjilan karena penginjilan merupakan pekerjaan Roh Kudus. Apa itu penginjilan? Dalam 2 Korintus 5:20 dikatakan: Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Kami meminta kepadamu, berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Tetapi kita melihat manusia berdosa tidak akan bisa percaya kepada Allah karena manusia sudah mati rohani karena pelanggaranpelanggaran dosa. Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu (Efesus 2:1). Terkait penginjilan, jika kita melakukan penginjilan tanpa peran Roh Kudus kita seperti berbicara kepada boneka mati yang tidak ada gunanya.

Di sinilah perlunya Roh Kudus bekerja agar penginjilan dapat efektif seperti dikatakan Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup (Yohanes 6:63) dan selanjutnya dikatakan dalam Titus 3:5 dikatakan pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus. Pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus juga berarti Roh kudus bisa melahirbarukan seseorang (Yohanes 3:3-8). Di sini kita melihat peran Roh Kudus penting dalam penginjilan yaitu melahirbarukan seseorang sehingga dia bisa percaya kepada Tuhan Yesus. Akhirnya setelah Roh Kudus melahir-barukan seseorang sehingga seseorang bisa percaya kepada Tuhan Yesus, dimana Roh kudus yang membuat orang menjadi percaya, apa implikasinya bagi kita dalam penginjilan?

Implikasi kalau Roh Kudus yang membuat orang percaya maka kita: 1. Perlu bersandar dalam doa dan pakai firman Tuhan. 2. Jangan tawar hati dan jangan stop menginjili kalau tidak ada orang yang percaya. Tanggung jawab kita setia dalam menginjili, hasil akhirnya bukan tanggung jawab kita karena itu pekerjaan Tuhan. 3. Jangan takut, kuatir dan malas menginjili. 4. Jangan sampai menggunakan taktik licik atau manipulasi supaya orang percaya. Misalnya jangan memakai Injil kemakmuran (teologia sukses) supaya orang percaya kepada Tuhan. Selamat melakukan amanat agung Tuhan dan biarlah Roh Kudus terus bekerja melahirbarukan sehingga membuat orang menjadi percaya kepada Kristus Yesus, Tuhan memberkati. # Khotbah GI Sui Thie pada kebaktian Doa Rabu Malam 30 Oktober 2019 (Redaksi)

77


VACATION

Maribaya Resort Bandung Tempat wisata Maribaya Bandung dulu dikenal sebagai tempat yang kumuh, kotor, dan suka dipakai sebagai tempat pacaran bagi mudamudi kini telah berubah .Setelah direnovasi cukup lama, kawasan ini berganti management dan berubah nama menjadi Maribaya Resort Bandung. Tampilan dan fasilitasnya berubah jauh 180 derajat lho, sekarang lebih nyaman dan indah. Silahkan simak review kami tentang salah satu tempat wisata menarik di Bandung utara ini.

Maribaya sudah lama menjadi obyek wisata alam yang terkenal yang terletak di Kecamatan Lembang, Jawa Barat. Berjarak 5 km sebelah timur Lembang dan 15 km dari kota Bandung. Kini Maribaya telah menyempurnakan diri menjadi Natural Hot Spring Resort and Waterfall, yang telah lama dikenal sebagai tempat favorit pemandian air panas natural. Salah satu destinasi wisata terkenal, penting dan bersejarah. Air panas natural di Maribaya dikenal dapat menyembuhkan berbagai penyakit sejak tahun 1835 hingga sekarang. Reputasi itu tidak mengherankan bagi kita. Air di pemandian ini mengandung senyawa Natrium Bikarbonat. Sifatnya basa lemah dengan konsentrasi ion hidrogen sebesar PH 6,6 - 7,3. Dengan suhu air 45,1 derajat Celcius. Kandungan mineral penting di pemandian ini baik untuk radang sendi, radang otot, radang kulit, rematik, gangguan saraf, penyakit kulit, penyakit wanita, anemia, luka gores, dan penyakit pernafasan. Air yang mengandung banyak Natrium ini juga dapat menghaluskan kulit yang kasar serta mengembalikan elastisitas kulit wajah dan tubuh. Inilah alasan dibalik sebutan “Kolam Rendam Untuk kecantikan Kulit� Penempatan diantara pepohonan dan aliran sungai serta pemandangan air terjun membuat kolam rendam VIP akan memanjakan anda dengan kemewahan fasilitas kenyamanan dan keramah tamahan pelayanannya sehingga kita mendapatkan momen indah yang tidak akan pernah terlupakan. Dari lokasi kolam VIP ini kita

78

dapat memandang kedua air terjun sekaligus yaitu Curug Cigulung dan Curug Cikawari, sambil kita menyantap kelezatan makanan dan minuman dari Twig Cafe (Cafe Pohon) menambah keindahan dan kesegaran kita dalam menikmati tempat ini. Selangkapnya fasilitas menarik yang tedapat diMaribaya Natural Hot Spring Resort yaitu :

FOOT SPA Foot Spa merupakan tempat untuk relaksasi kaki dengan air panas alami yang bersuhu ratarata 40 derajat celcius, denagn relaksasi ini kita dapat mengembalikan kesehatan kaki anda.

VIP POOL Sensasi berendam air panas alami yang bermanfaat bagi kesehatan dan juga kebugaran tubuh bersama keluarga dan relasi menjadikan liburan anda tidak pernah terlupakan.


KAMAR RENDAM Relaksasi Kamar Rendam di Maribaya Natural Hot Spring Resort dapat mengembalikan kesegaran tubuh anda di akhir pekan.

ANIMAL FEEDING Maribaya Resort memiliki beberapa jenis satwa yang dapat diajak berinteraksi dengan anakanak seperti domba, & kelinci. Di tempat ini kita bisa memberi makan kelinci dan domba. CIKAWARI PHOTO SPOT Berfoto dengan latar belakang keindahan air terjun Cikawari yang segar dan indah.

DELUXE POOL Kita juga dapat menikmati air panas alami bersama keluarga di Deluxe Pool.

RUMAH HOBBIT Rumah Hobbit disini menjadi spot favorit yang unik dan hits, kita bisa berfoto dengan teman dan keluarga untuk mengabadikan moment indah. CAMPING MEWAH (Maribaya Glamping Tent) TWIG CAFÉ Salah satu Cafe dengan nuansa romantis dengan udara segar dan dapat bersantai menikmati berbagai macam menu makanan & minuman dengan pemandangan air terjun dapat kita jumpai di Twig cafÊ.

Maribaya Glamping Tent memiliki restoran, resepsionis 24 jam, bar, taman, taman bermain anak-anak, dan fasilitas barbekyu serta pemandangan gunung. Perkemahan tenda ini memiliki Wi-Fi dan parkir pribadi gratis. Tersedia kamar mandi pribadi lengkap dengan shower dan perlengkapan mandi gratis. Selain itu juga kita dapat menikmati sarapan prasmanan dan juga dapat menikmati pemandian air panas dan hot tub.

CHILDREN PLAYGROUND Kegiatan yang sering dilakukan anak-anak diluar jam sekolah maupun di luar rumah merupakan salah satu hal yang bisa dilakukan yaitu pergi ke taman bermain (children playground).

Maribaya Natural Hot Spring Resort ini sangat menarik untuk dikunjungi saat akhir pekan atau musim liburan. Walau harganya yang terbilang cukup mahal, tetapi lokasi dan suasananya asyik untuk berlibur bersama keluarga maupun kegiatan retreat bersama rekan-rekan untuk mengabadikan moment bersama yang tak terlupakan. Selamat berlibur!

Sumber : http://www.maribaya-resort.com/ disusun oleh redaksi

79


BIBLE STUDY PA MANDARIN

Oleh : Pnt.Antong Kita pernah mendengar nasehat bahwa belajarlah dari pengalaman. Namun sesungguhnya belajar dari pengalaman orang yang tepat jauh lebih penting, daripada belajar dari pengalaman diri sendiri. Nah apa yang ingin saya sharingkan dengan mengikuti kelas pemahaman Alkitab Mandarin adalah menemukan kesempatan belajar dari pengalaman orang yang tepat. Yaitu belajar dari pengalaman dan karakter tokoh2 di dalam Alkitab. Menariknya adalah dapat berbincang langsung dan bersahabat dengan peserta lainnya dalam kelas PA Mandarin. Tidak terasa Pendalaman Alkitab (PA) Mandarin oleh Pdt. Emeritus Netty Lintang, sudah sampai pada penghujung tahun 2019. Saya mendapat kesempatan selain belajar akan pengalaman hidup tokoh tokoh Alkitab juga menikmati persekutuan dan persahabatan dengan rekan rekan senior (sebagian peserta adalah rekan 80

senior yang fasih berbahasa Mandarin). Sedapatnya kelas di laksanakan setiap Sabtu ke dua dan ke-empat. Jadi, sesi PA dimulai dari pukul 8:15 dengan ramah tamah, dan berbincang santai sambil menyantap bubur hangat dan tepat pukul 9 pagi, kami berkumpul dan memulai kelas pemahaman Alkitab. Pertemuan terakhir tahun ini, kami menyelesaikan kitab Efesus. Kitab tulisan Paulus untuk jemaat Roma. Setiap sesi di awali dengan doa memohon kemurahan Tuhan, lalu dimulailah ulasan oleh Pdt. Emeritus Netty Lintang. Selesai pemaparan dan ulasan kami membentuk focus group discussion merespon isi Firman Tuhan oleh masing masing group. Lalu secara bergantian, setiap kelompok membagikan tanggapan atas point-point Firman Tuhan dan diskusi

interaktif. Nah tak pelak saya merenungkan bahwa benih benih Firman Tuhan ini setelah di paparkan, di ulas, dan di kupas serta di tanggapi dalam diskusi kelompok. Ini laksana di olah menjadi ‘Roti Hidup’ yang ketika di respon dalam diskusi yang di relevansikan dengan keadaan hidup sehari hari ini sungguh menjadi bekal ‘Roti Hidup’ bagi kita anak anak Tuhan, di tengah tengah dunia ini. Benarlah Firman nya di Matius 4:4 yang tertulis, ‘Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.