ed_02

Page 1

www.archicentrum.com

EDISI 02 / I /10 Januari 2009

[ GRATIS ]

PENGHARGAAN IKATAN ARSITEK INDONESIA 2008

C hr ist m a s S ayemb a r a

i n

M a l l S t a s i u n

Interchange Dukuh Atas ARCHITECTURE MOVEMENT FOR R E F O R E S T A T I O N CAIXA FORUM MADRID

Year of “JAKARTA ARCHITECTURE TRIENNALE” Januari - Desember 2009


www.archicentrum.com

EDITOR’S NOTE Natal...... Tahun baru..............

The 1st Indonesian Architect & Interior Designer Online Community & Resources

CONTENT EDISI 02 / I /10 jANUARI 2009

PENGHARGAAN IKATAN ARSITEK INDONESIA 2008

Speaking. 03 IAI award. 05 Christmas in Mall. 14 Sayembara Stasiun Interchange Dukuh Atas. 15 Green Guides. 24

ArchiCentrum mengucapkan “Selamat Natal & Tahun baru 2009” baru kepada semuanya, siapa saja yang sedang membaca majalah ini sambil menyeruput secangkir kopi dengan ditemani sepotong donut. Tahun yang baru di depan pastilah harus kita hadapi juga apapun tantangannya dengan pikiran yang penuh kreatifitas & semangat untuk maju. Semoga tidaklah terlalu lama menunggu edisi ke-2 ini muncul. Kali ini sajiannya adalah tentang penghargaan kepada para rekan-rekan arsitek di Indonesia oleh IAI. Pada tanggal 19 Desember 2008 yang lalu, ArchiCentrum mendukung IAI untuk mengadakan Malam Penganugerahan Penghargaan IAI 2008 yang diadakan di Grand Indonesia Shopping Town, Fountain Area. Pada kesempatan itu juga dipamerkan karya-karya pemenangnya dan juga para nominator lainnya. Sepatutnyalah pengharggan ini menjadi sebuah ajang yang bergengsi bagi para arsitek di Indonesia untuk mulai mengukur sejauh mana kreatifitas mereka dihargai, dinilai, dikenal oleh rekan-rekan yang lain & masyarakat luas. Dalam “putaran” kali ini dari catatan para juri ternyata para arsitek kita masih malu-malu untuk mengirimkan karyanya ikut serta dalam nominasi penghargaan ini, apakah ini menandakan bahwa karya arsitektur di Indonesia masih belumlah bagus & patut untuk ditampilkan ? Ataukah memang karya yang ada & dihasilkan selama ini sangatlah sedikit ? Atau memang budaya untuk mendokumentasikan proyek serta keinginan berkompetisi dalam ajang penghargaan ini yang belum terbangun ? Sebuah catatan juga bahwa dimana para rekan-rekan kita yang di daerah ? Apakah para arsitek hanya ada di Jakarta ( baca : pulau Jawa ) ? ......................( Ini cuma buat mengelitik rekan kita di daerah ). Kita perlu melihat, mengetahui, & mengapresiasi karya-karya arsitektur & desain di daerah-daerah lain juga sehingga patut banggalah kita nantinya yang bisa berkata bahwa inilah karya arsitektur Indonesia. Selama ini banyak karya di daerah lain yang tidak terdata, terekspos & dikenal. Padahal kita yakin bahwa belum tentu karya itu kalah dari desain-desain yang terekspos selama ini dalam majalah-majalah desain di Indonesia. Jadi ayo......ditunggu karyanya. Selain itu juga ditampilkan tentang pemenang sayembara desain Stasiun Interchange Dukuh Atas. Semoga menarik melihat desain-desain yang menang dimana kita cuma bisa berharap....... Kapan ya bisa dibangun ? Ada juga artikel tentang dekorasi natal di mall-mall yang unik serta artikel tentang ARCHITECTURE MOVEMENT FOR REFORESTATION yang patut kita turut mendukung pemikirannya demi kelangsungan planet kita. Akhir kata semoga ramuan kali ini bisa menemani & menantang Anda untuk berkreasi & berkompetisi. Hidup arsitektur Indonesia........... PS : ditunggu kiriman artikelnya di edisi berikutnya ya... Editor

ArchiTour. 26 Usefull info. 28

OUR CONTRIBUTORS Thanks to : Andra Matin l Wendy Djuhara l Yanto Effendy l Hendy Lim l Toton Suhartanto l Patrick Lim want to be our contributor ?

Cover Story : design by Andra Matin Piala Penghargaan IAI Nasional 2008 ini didesain oleh Isandra Matin Ahmad. Konsep dari desain piala ini dapat dilihat dari penggunaan material acrylic transparan sebagai material utama dari piala. Transparan merupakan suatu bentuk representasi dari sikap kejujuran atau apa adanya, kemudian bentuk piala yang menyerupai huruf “A” merupakan hasil interpretasi dari kata “Award”,”IAI”, “Architecture” dan “ Art”. Dapat dilihat pula bahwa Piala memiliki bentuk yang dinamis pada setiap sisinya, ada bagian yang di twist dan ada pula bagian yang di slice, bentuk-bentuk demikian adalah suatu interpretasi dari pribadi seorang arsitek yang dinamis,kreatif,inovatif, dan penuh dengan semangat. Diharapkan konsep dari piala ini dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi para arsitek yang telah menerima Penghargaan IAI Nasional 2008 dan juga bagi seluruh Arsitek di Indonesia untuk dapat berkarya demi memajukan dan mengharumkan Arsitektur Indonesia.

ArchiCentrum Magazine menerima sumbangan tulisan, foto, maupun gambar ilustrasi / karikatur dsb dari pembaca. Naskah tersebut akan dimuat sepanjang isi / tema tidak bertentangan dengan misi ArchiCentrum. Syarat : - tulisan agar diketik rapi dalam 2 spasi & apabila merupakan naskah saduran agar disebutkan sumbernya - karya foto yang berkualitas tajam, baik hitam putih maupun berwarna - pengiriman harus disertai data & nama jelas - naskah dapat langsung dikirim melalui email ke redaksi Catatan : - redaksi berhak memperbaiki / merubah / menyingkat tulisan tanpa merubah maknanya - naskah / foto / gambar yang tidak memenuhi syarat akan dikembalikan, jika disertakan perangko balasan secukupnya. Edisi 3 terbit tanggal 20 Februari 2009 Kiriman artikel paling lambat diterima redaksi tanggal 7 Februari 2009

Pemasangan iklan di Magazine & Portal silahkan hubungi : Dila, Linda Isi diluar tanggung jawab percetakan

Published by : ArchiCentrum Intl. Makaliwe Corner Jl. Makaliwe Raya no. 22C, Grogol Jakarta Barat, Indonesia Ph : +6221-7010 3101, 5696 9915 Fax : +6221-5696 9915 Email : redaksi@archicentrum.com archicentrum.info@gmail.com www.archicentrum.com

ArchiCentrum Magazine mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya edisi ini. Sirkulasi diedarkan secara cuma-cuma dwibulanan. Majalah ini dibagikan gratis atau tidak diperjualbelikan. Dilarang mengutip, menyadur, menyalahgunakan isi & gambar, memperbanyak, merusak & membagikan serta menyimpan dalam jumlah banyak tanpa ijin ArchiCentrum. Isi dari content yang berasal dari kontributor ArchiCentrum merupakan hak ijin dari kontributor & sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari kontributor. Bagi yang menemukan, melihat atau mengetahui bahwa ArchiCentrum Magazine diperjualbelikan harap segera menghubungi kantor redaksi.


SPEAKING Memberi penghargaan atas karya para arsitek dan komunitas pemerhati bidang arsitektur merupakan tradisi dalam organisasi profesi arsitek di seluruh dunia, termasuk Ikatan Arsitek Indonesia. Kegiatan ini diadakan setiap 3 (tiga) tahun sekali. Penghargaan yang diberikan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) ini diharapkan dapat memacu para arsitek untuk menciptakan lingkungan binaan yang memberi dampak positif untuk kehidupan generasi yang akan datang. Program ini diselenggarakan oleh Pengurus Nasional IAI dengan panduan yang disusun secara seksama agar mutu dan nilai program penghargaan ini terjaga sepanjang masa. Kegiatan Penghargaan Ikatan Arsitek Indonesia 2008 kali ini mengusung tema “Arsitektur yang Memperhatikan dan Menanggapi Isu Pemanasan Global dan Perbaikan Kualitas Lingkungan Binaan di Indonesia�, hal ini didasari oleh iklim tropis yang melekat di bumi Indonesia dan fenomena kerusakan alam di dunia ini secara umumnya (Global Warming).

Isandra Matin Ahmad Principal of andramatin architect

Penghargaan Ikatan Arsitek Indonesia 2008 Penghargaan Ikatan Arsitek Indonesia 2008 ini diikuti oleh tiga puluh tujuh arsitek dengan enam puluh tiga karya yang berasal dari seluruh Indonesia. Proses penjurian telah berlangsung pada hari Sabtu, 11 Oktober 2008 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta. Dihadiri oleh Isandra Matin Ahmad sebagai Ketua Badan Penghargaan IAI Nasional, beberapa orang panitia, serta 5 orang juri yang terdiri dari Eko Prawoto, Budi Lim, Sonny Sutanto, Johannes Widodo dan Bert De Muynck, acara dimulai dengan pemilihan ketua dewan juri yang akhirnya diputuskan Eko Prawoto sebagai ketua terpilih. Pada Penghargaan IAI Nasional 2008 ini Badan Penghargaan IAI mengundang juri-juri dengan komposisi yang seimbang antara praktisi, akademisi dan pengamat arsitektur baik dari dalam negeri dan luar negeri, sehingga para penerima Penghargaan IAI Nasional benar-benar merupakan arsitek-arsitek dengan karya-nya yang terbaik.

Proses penjurian dimulai dengan melihat panel-panel peserta IAI Award secara keseluruhan dan memutuskan beberapa karya yang didiskualifikasi karena tidak memenuhi format penyajian panel yang telah ditetapkan. Penjurian dilanjutkan dengan membahas karya para peserta Penghargaan IAI Nasional 2008 satu persatu (dipresentasikan melalui slide) dan menentukan beberapa kategori, yakni: 1. Architect & Project 2. Cultural & Regional 3. Context & Client Setelah melihat dan membahas karya para peserta Penghargaan IAI Nasional 2008, para juri berdiskusi untuk melakukan seleksi awal. Pada awalnya panitia meminta para juri untuk menyeleksi 20 karya, tetapi setelah melalui seleksi yang cukup ketat akhirnya hanya 17 karya yang terpilih oleh para juri. Tujuh belas karya yang terpilih dilanjutkan dengan melakukan penjurian sistem scoring berdasarkan tiga kriteria yang telah ditetapkan. Setelah melalui perdebatan serta diskusi hangat, akhirnya terpilihlah 9 karya terbaik penerima Penghargaan IAI Nasional 2008 dalam 3 kategori. 9 Karya terbaik penerima Penghargaan IAI Nasional 2008 tersebut adalah : Kategori Arsitek & Proyek 1. Rumah Setiabudi, Medan ( karya Adi Purnomo ) 2. Rumah Baja Wisnu, Bekasi ( karya Ahmad Djuhara ) 3. Wedding Chapel, Bali ( karya Antoni Liu & Ferry Ridwan ) Kategori Budaya & Regional 1. Rumah Kampung, Ciputat ( karya Terry Armand & Avianti Armand ) 2. Parikesit Compound, Salatiga ( karya Tan Tik Lam ) 3. Rumah Tenun Tirta Dharma, Sintang ( karya Yori Antar ) Kategori Konteks & Klien 1. Peoples Driven Reconstruction Post Tsunami 2004 (Tim UPLINK - Adi Chris Puji Raharjo,Andrea Fitrianto,BonitaNainggolan,Deni Rusdiani,Doddy Sudradjat,Faizal Syamsalam,Marco Kusumawijaya,MirandaParamita,Yuli Kusworo) 2. Trafacon Environmental Office, Jakarta ( karya M Hikmat S & Ginanjar Ramdhani 12akitek) 3. Km 19 ( karya Gregorius Supie Yolodi & Maria Rosantina - D-associates) Berikut adalah catatan penjurian Penghargaan IAI Nasional 2008 oleh ketua dewan juri:

Berharap Pada Award sebuah catatan penjurian karya2 nominasi periode 2008 A relativist and relational sense of pluralism of cultural values makes it possible to perceive the diverse social ,ethical and philosophical 'grounds' ( or foundations) on which systems of cultural and historical value are constructed in relation to each other's differences and specificities. Such a relational sense of cultural value based on cultural difference and intercultural dialogue-is far better suited to a global ethic of inter-regional and transnational connection than to a normative, regulative idea of Progress that imposes a reign of homogeneity and hierarchy over other cultures and societies. Homi K.Bhabha (Architecture and Thought , Intervention Architecture , Building for Change , Aga Khan Award for Architecture 2007) Pemikiran arsitektur di belahan dunia yang lain bergumul dengan berbagai issue besar, tentang keragaman budaya , krisis lingkungan , inovasi teknologi atau juga bagaimana kaum praktisi ini dapat tetap hadir berarsitektur dalam 'tekanan' pemilik modal untuk mewujudkan idealisme sosialnya , dan banyak lagi. Praktek arsitektur di kota besar Indonesia ( dominasi Jakarta masih sangat nyata) tampaknya masih berjalan nyaman pada ranah ekplorasi estetik ataupun upaya menggapai pencapaian wadah visual yang sensasional demi kepuasan kalangan atas . Tentu ini tidak serta merta dipersalahkan. Hanya kemudian ketika media mengkomunikasikan bagi khalayak yang lebih luas , tanpa ada kajian kritis yang menyertainya, maka trend metropolitan ini segera di serap dan diadopsi oleh kota-kota didaerah sebagai kebenaran dan barometer kemajuan berasitektur. Wajah kota-kota di Indonesia pun menjadi nyaris seragam. edisi 02/i/10 Januari 2009 l 3


Proses produksi / perancangan design dengan menggunakan software yang sama ternyata juga ikut andil membagikan serta menyeragamkan 'bahasa' estetika arsitektur masa kini. Secara sinis kemudian ada istilah arsitektur copy and paste. Dalam situasi yang hampir tanpa informasi atas adanya jenis produksi arsitektur yang lain di Indonesia nan raya dan kaya budaya ini, perhelatan besar pemberian penghargaan arsitektur ini digelar. Tentu kemudian pertanyaan besarnya adalah, demi apa penghargaan ini diberikan ?. Dan kemudian diikuti oleh pertanyaan lain seperti mengapa hanya di dominasi Jakarta dan Bandung, apakah ini mewakili wajah keindonesiaan kita? Mengapa nominasi dari daerah sedemikian minim?. Kemudian juga terngiang kata Oscar Niemeyer : “Architecture is not important; what is important is the life that we shape, influence and create by architectural means�. Bagaimana 'mengukur' pencapaian-pencapaian karya arsitektur itu? apa yang harus diukur? apakah tepat menilai rumah sederhana bersanding kompetisi dengan bangunan dengan budget besar, atau juga kecanggihan teknologi industri memang lebih mulia dari kesederhanaan tukang-tukang dipinggiran?. Pemikiran ini merupakan bahan perbincangan hangat diantara para juri di awal-awal pembahasan berkait dengan bagaimana menyelesaikan amanat dari organisasi ini. Pada akhirnya kita kemudian menyadari bahwa memang selalu ada keterbatasan. Namun tidak juga berarti bahwa pemberian penghargaan ini menjadi sia-sia. Paling tidak ada keinginan untuk menyapa dan mengungkapkan bahwa ternyata ada pencarian yang telah dilakukan lewat karyakarya tersebut. Diyakini bahwa peran mediasi arsitek masih sangat diperlukan. Kemudian tugas juri disadari bahwa lebih dari sekedar 'memilih' para juara yang patut di hargai, namun juga adalah 'menemu kenali' kualitas tersembunyi dalam karya-karya itu. Tentulah ini tidak mudah, mengingat bahwa arsitektur haruslah dialami langsung, dan betapapun bagusnya foto tetaplah itu keadaan yang tereduksi. Namun beruntunglah ada juri-juri yang secara cermat telah mengunjungi sebagian besar karya-karya tersebut. Sekalipun mungkin benar ini tidak menggambarkan keadaan Indonesia masa kini dengan utuh , namun setidaknya ada semangat untuk berharap atas terwujudnya keadaan yang lebih baik lewat munculnya karya-karya yang semakin berbobot. Penghargaan ini juga dimaksudkan untuk menganyam lagi nilai-nilai idealistik yang masih harus kita wujudkan bersama.

Keberadaan juri international diharapkan juga memberikan makna lebih bagi penerima penghargaan karya tahun ini. Dimensi nilai yang melampaui wilayah geografis diharapkan juga tercermin dalam karya-karya tersebut. Penghargaan kali ini tidak semata mengikuti typology bangunan sebagai kategori. Melainkan lebih pada persoalan yang mengemuka dalam tarik menarik antara keterbatasan dan peluang , serta kemudian pencapaian akhir yang ditunjukkan lewat karya. Pilihan kriteria kemudian lebih di fokuskan pada interaksi yang dinamis dari stake holders demi munculnya karya yang dinilai memiliki kandungan lebih. Tentulah ini akan juga relatif. Ingin juga mengingatkan bahwa karya arsitektur adalah hasil kerja kolaboratif, sebagai upaya menganyam nilai-nilai kreativitas serta inovasi, serta kepedulian terhadap konteks sosial maupun budaya. Arsitek memang sebagai figure yang relatif sentral namun bukan pemain tunggal, klien juga memiliki peran signifikan bagi munculnya karya arsitektur yang berbobot. Hal ini juga ingin ditandai dalam pemberian penghargaan tahun ini.

Picture by Adi Putra Utama

Pada saat kehidupan sudah terfragmentasi sedemikian lanjut, maka yang tertinggal adalah serpihan-serpihan yang masing-masing seolah lepas, seolah semua bisa benar. Namun jika kemudian akhirnya karya arsitektur hanyalah menjadi karya yang self referential, sempurna pada dirinya sendiri maka pemberian penghargaan juga tidak bermakna. Makna haruslah juga di rekatkan pada kehidupan bersama,pada membangun kepercayaan dan semangat bahwa ada sesuatu yang kita akui secara bersama sebagai suatu yang dianggap baik. Semangat inilah yang hendaknya dihidupkan dan dilanjutkan. Penghargaan IAI Nasional 2008 telah dilaksanakan dengan sukses, diakhiri dengan acara Malam Penghargaan IAI Nasional 2008 yang diadakan di Grand Indonesia pada tanggal 19 Desember 2008 yang lalu. Semoga karya-karya para penerima Penghargaan IAI Nasional 2008 dapat menjadi inspirasi bagi seluruh arsitek di Indonesia untuk saling berlomba dalam berkarya mewujudkan lingkungan binaan yang dapat memberikan dampak positif untuk kehidupan generasi yang akan datang.dan memajukan arsitektur Indonesia menjadi lebih baik lagi.


pemenang Penghargaan IAI Tahun 2008

1

kategori Arsitek

& Proyek

Rumah Setiabudi, Medan Adi Purnomo Mamo Studio principal: Adi Purnomo Arsitek Proyek: Adi Purnomo Struktur: Muhammad Umar Arsitek Lapangan: Adi Keliat

Rumah Setiabudi, Jl. Setiabudi, Medan (2004-2008) Klien: Keluarga Paksana Ginting Luas Bangunan: 400m2, Luas lahan: 882 m2

Merasa tidak mengenal budaya hidup pemilik yang bersuku Karo, proses perancangan dimulai dengan mengamati secuplik kehidupan sehari-hari dengan tinggal 3 minggu bersama mereka. Kekerabatan yang kental merupakan hal yang mudah dilihat dalam masyarakat setempat. Rumah ini merupakan perpanjangan studio foto yang menjadi usaha Paksana Ginting, yang diharapkan menjadi tempat pensiun tapi masih bisa melihat jalannya usaha yang mulai diserahkan kepada anakanak. Inti rumah ini adalah sebuah ruang tidur utama, satu ruang tidur serbaguna, dapur dan tempat makan. Yang lain selebihnya adalah pelengkap serbaguna, seperti ruang tidur tamu sekaligus ruang baca, kolam renang untuk terapi sekaligus rekreasi anakcucu, serta teras dan galeri serbaguna yang selalu terhubung dengan halaman terbuka.

Ada dua hipotesa yang ditarik kembali dari perancangan rumah ini. Yang pertama adalah dapur dan tempat untuk tidur adalah hal yang bisa terpisah dari ruang lain yang punya sifat serbaguna dan tanpa sekat. Sebuah ruang hidup yang dinaungi atap, seakan penterjemahan kembali dari bangunan nenek moyang. Hipotesa kedua adalah: pencarian ruang hidup yang khas indonesiawi tidak perlu dilakukan dengan melihat tradisionalisme secara harfiah, melainkan dengan melihat cara hidup sehari-hari. Dalam kasus rumah keluarga Paksana Ginting ini terlihat bahwa dengan mewadahi cara hidup keseharian, justru didapat kembali pola yang mirip bangunan lama dalam bentuknya yang baru. Lebih dari 30 m3 kayu bekas dipakai dalam seluruh rumah ini untuk penghematan dan efisiensi sumber daya

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 5


kategori Arsitek

& Proyek

Rumah Baja Wisnu Bekasi Ahmad Djuhara

djuhara + djuhara Principal : Ahmad Djuhara Projek Arsitek: M. Lukman Hidayat, Imron Yusuf Ilustrasi 3d: Imron Yusuf Struktur: Eduaard Sirait Kontraktor: Eduart Sirait, Alex Gandung, Andi Linardi, Ujang, Nurhayat, Supri Maquetter: Yadi Supriyadi Rumah Baja Wisnu Bekasi, Bintaro Jaya, Tangerang (2005-2008) Klien: Wisnu Luas bangunan: 176 m2, Luas lahan: 242 m2

Konsep rumah baja wisnu Ruang-ruang pribadi tidak selalu harus tertutup. Keterbukaan malah menjadi varian yang menantang untuk diterapkan pada kehidupan keluarga normal di Jakarta. Ventilasi menjadi maksimum dengan tambahan air hujan yang bisa masuk ke celah 60 cm di sisi kanan bangunan. Ruang celah itu sekalian menajdi jalur sirkulasi air hujan ke saluran lingkungan di depan rumah dari tanah yang tinggi di belakang.

Pak Wisnu dan Ibu Sundari membeli rumah BTN lalu membeli lagi tanah di belakang sekeping demi sekeping yang lebih tinggi. Bentuk lahan menjadi seperti huruf L yang menyediakan kebun berpohon mangga dan rambutan di belakang. Dengan mengangkat seluruh ruang pribadi ke lantai atas terbentuklah sebuah kotak melayang yang memberi pengalaman ruang yang kaya di setiap sudutnya. Kemewahan tidak hanya bisa didapat dari materialitas. Di rumah ini ruang menjadi kemewahan dengan tambahan material yang esensial bagi negara tropis: angin, hujan, sinar matahari. Puritanitas sudah dirasakan sebagai sebuah kebersahajaan yang semestinya tidak perlu ditambahkan lagi dengan detail dan bahan yang cantik, semata karena memang segitu sudah cukup.

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 6


kategori Arsitek

& Proyek

Conrad Wedding Chapel Antoni Liu & Ferry Ridwan principal: Antoni Liu, Ferry Ridwan, Andra Matin Projek Arsitek: Rommel Suryocoputro, Wiyoga 3D & Animation: Rommel Suryocoputro Struktur: Davy Sukamta Kontraktor: PT. Tata Drafter: Suyatno Desain Lansekap: Belt Cpllins International Pte. Ltd Lighting: Auviz Lumina Plano Conrad Wedding Chapel, Tanjung Benoa, Bali (2005-2006) Klien: PT. Oriental Indah Bali Hotel Luas bangunan: 290 m2, Luas lahan: 14000 m2

Bentuk kapel yang segitiga berarti mengarah ke Tuhan, hubungan antara manusia dengan penciptanya, dan juga menunjukkan bangunan sakral. Interior dibentuk dengan dua dinding pada sisi kiri dan kanannya. Dinding-dinding ini mewakili mempelai pria dan wanita yang mempunyai karakter berbeda. Dinding kiri mewakili pengantin wanita dengan karakter terang dan ringan, dengan materialnya yang dibuat dari struktur baja dilapisi alucobon dan kaca besar. Dinding kiri mewakili pengantin pria, dengan karakter yang lebih berat, dan dibuat dari struktur baja yang dilapisi marmer travertine. Dinding yang lebih terang dan ringan "men-support" dinding yang lebih berat, menyimbolkan "wanita men-support pria" Mendapat prosesi pernikahan itu penting, sehingga akses dibuat panjang, bersih, sederhana, dan langsung menuju kapel. Prosesi dimulai dari lantai dasar lalu naik ke kapel, kedua mempelai tidak dapat melihat fitur air dari kapel. Setelah naik step by step, kedua mempelai akan melihat kapel dan area sekitar dalam pemandangan yang berbeda. Kapel dikelilingi oleh danau yang menyatu dengan laut, sehingga kapel terlihat seperti "bahtera pernikahan�

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 7


pemenang Penghargaan IAI Tahun 2008

1

kategori Konteks

& Klien

Peoples Driven Reconstruction Post Tsunami 2004 Tim UPLINK principal - marco kusumawijaya projek arsitek - doddy sudradjat tim desain - adi chris puji raharjo, andrea fitrianto, faizal syamsalam, yuli kusworo struktur - denny nurdin kontraktor - komunitas (self help housing) maquetter - agung bobot, dolly tunggul people’s driven reconstruction post tsunami 2004 23 kampung di coastal area banda aceh dan aceh besar | 2004-2005 client : jaringan udeep beusare (JUB) & uplink luas bangunan : @ 36 m2 plus

Perencanan kampong dilakukan dengan memperhatikan banyak hal, antara lain, demografi, kecendrungan pekerjaan masyarakat, sejarah dan tradisi yang telah ada sebelumnya, tata guna lahan dan hubungan kampong dengan sekitarnya. Hal-hal fisik yang kita rencanankan meliputi perumahan, ruang public, infrastruktur, tata hijau dan jalur penyelamatan baik itu menuju lahan tertinggi terdekat ataupun pembuatan bangunan penyelamatan. Semua hal diatas direncanakan dengan pertimbangan kebiasaan masyarakat yang telah tumbuh dan hal yang diinginkan nantinya dimasa mendatang dari hasil diskusi yang tiap minggu kami lakukan di tiap kampungnya.

Transformasi bentuk arsitektur tradisional aceh (romah panggung aceh), menjadi rumah panggung dengan tampilan modern dan permanent, dengan memasukkan pola peruangan yang sederhana, fungsional dan aman bagi penghuninya. Memisahkan fungsi basah dan kering, publik dan privat, kurang aman dan aman, fungsi sosial dan religi dengan pemanfaatan ruang di bawah dan di bagian atas. Diskusi dan sosialisasi desain kepada masyarakat ini berusaha mengambil informasi dari masyarakat sebanyak mungkin, dengan begitu rasa memiliki masyarakat dengan rumahnya nanti sangatlah besar.

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 8


kategori konteks

& klien

Trafacon Environmental Office M Hikmat S & Ginanjar Ramdhani - 12akitek

12 akitek principal: M. Hikmat S, Ginanjar Ramdhani Projek Arsitek: 12 akitek, M. Hikmat S. Tim Desain: 12 akitek, M. Hikmat S, Ginanjar Ramdhani, Anggi Radik Prihanto Interior: Trafacon Struktur: Trafacon, Iqbal Trafacon Environmental Office Civil Engineer: Trafacon, Samsi Jakarta Selatan (2007-2009) Kontraktor: Trafacon Klien: Trafacon Landscape: Trafacon, Elka Luas bangunan: 2000 m2 Maquetter: 12 akitek, Anggie Radik Prihanto Luas lahan: 863 m2

Setiap musim hujan, masyarakat Jakarta harus menderita akibat banjir yang salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan sistem drainase kota untuk menampung air hujan. Ketidakmampuan sistem drainase ini seharusnya menjadi tinjauan pemerintah dan membutuhkan partisipasi dari masyarakatnya. melalui proyek ini kami ingin berpartisipasi melalui rancangan satu bangunan sebagai salah satu unsur dari penanggulangan kompleksitas masalah banjir di Jakarta. Bangunan ini terletak pada kawasan hijau kota, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Berfungsi sebagai Kantor Pusat dari Trafacon, sebuah perusahaan swasta nasional di bidang jasa konstruksi yang didirikan pada tahun 2001. Selain mewadahi fungsi utamanya sebagai kantor pusat, bangunan ini juga mewadahi beberapa fungsi tambahan seperti kantor pernikahan, studio fotografi serta fungsi pendukung lainnya.

Konsep dari bangunan ini adalah untuk membaurkan antara bangunan dan lingkungannya. Adanya tanaman rumput yang melapisi permukaan bangunan dari lantai dasar sampai atap. Penggunaan teknik "paper holding" dalam mencipta ruang dimaksudkan untuk membuat lansekap yang terintegrasi dengan sistem pengairan, sementara menjadi ruang untuk kantor di bawahnya. Permukaan hijau yang besar tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan dan memfilter air hujan kemudian mengalirkannya ke penampungan dalam tanah. Air tanah yang terkumpul kemudian dapat digunakan kembali untuk menyirami tanaman dan WC, juga dengan menambah sistem filter tambahan air tersebut dapat digunakan sebagai air minum. Dengan usaha ini maka seluruh air dalam tapak dapat digunakan kembali, sedangkan yang tidak tergunakan dialirkan ke sumur resapan yang besar. Sehingga tidak ada air dari seluruh tapak yang keluar dari tapak itu sendiri.

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 9


kategori konteks

& klien

Km 19 karya Gregorius Supie Yolodi & Maria Rosantina - D-associates d-associate Principal: Maria Rosantina & Gregorius Yolodi Projek Arsitek: Erudin Halim, Jon Eduard (alm), Dedy Kelana, Ari Muladi, Roji Struktur: PT. Stadin Strukturindo Kontraktor: PT. Multi Struktur, PT. Loh Bener, PT. Mitra Pemuda, PT. Perkasa Adiguna, PT.Rabnovan, PT. Altek Tirta Cemerlang, CV. Sumber Jaya Utama, CV. Rizki Wirogo M & E: Petrus Adriasi Maquetter: John Eduard (alm) Fotografer: Krispee, Budi Suryanto

Rest Area Km 19, Tol Cikampek Kilometer 19+200 (2003-2005) Klien: PT. Samudera Adidaya Sentosa Luas bangunan: 4716 m2 Luas lahan: 33025 m2

Rest Area Km 19 terletak di jalan tol Cikampek Kilometer 19+200. Fungsi kompleks ini sebagai sarana pelayanan pemakai jalan tol. Dikembangkan dari konsep tempat istirahat sederhana yang biasanya terdapat di tepian jalan tol, pada kompleks ini konsep tersebut digabungkan dengan SPBU sebagai penunjang utama dari pengguna jalan tol. Fungsi-fungsi lain yang ditambahkan adalah: warung, restoran, bengkel, minimarket, restoran independen, poliklinik, kios SPBU dan kantor pengelola SPBU dan kompleks ini. Konsepsi perletakan massa terpecah menjadi 2 zona kendaraan, yaitu kendaraan besar (truk, bus, container) dan kecil (mobil pribadi). Alur kendaraan besar diarahkan ke belakang site dengan alasan manuver kendaraan besar yang butuh radius putar yang lebih leluasa dibandingkan kendaraan kecil. Dan fungsi warung diletakkan di antara 2 zona ini agar mudah diakses, masingmasing fungsi bangunan dilengkapi dengan toilet pria, wanita, dan toilet disfungsi (pemakai kursi roda) serta mushola pria dan wanita. Keberadaan area servis ini akan memudahkan pengguna dari kedua zona. Bangunan restoran terletak memanjang site. Bagian bawahnya memiliki plaza semi terbuka yang di sisinya terdapat fungsi ATM dan servis serta toko-toko. Plaza ini sekaligus sebagai tempat berkumpul atau tempat fungsi-fungsi temporer seperti pameran kecil atau even-even khusus. Bangunan ini terdiri dari 2 lantai, dan restoran di lantai atas dibuat lebih tertutup, untuk memberikan pengalaman ruang yang berbeda dari lantai bawahnya. Sehingga semua akses dapur dibuat di sisi luar kulit bangunan dan orientasi restoran ke arah koridor besar di tengahnya. koridor ini juga berfungsi sebagai anjungan untuk melihat keseluruhan site dari awal hingga akhir. Karena di dua sisinya terdapat area terbuka

Shelter SPBU dibuat dengan konsep gerbang. Kolom-kolom utama yang biasanya 2 buah setiap pulau pompa hanya dibuat 1 buah dan miring ke arah jalan tol. Warna korporasi dari Pertamina (merah, silver, dan putih) digunakan pada elemen yang berbeda dari shelter biasanya. Warna merah digunakan untuk warna kolom miringnya, dan warna silver justru sebagai warna listplank. Potensi warna merah dapat menjadi focal point dan ritme dari kolom ini akan membentuk rentetan tiang yang membentuk gerbang ke arah jalan tol. Bagian kendaraan besar yang membutuhkan atap yang lebih tinggi, dijungkitkan ke atas. Kawasan ini diharapkan selain menjadi kawasan pelayanan juga akan menjadi pemicu/generator perkembangan kawasan di sekitarnya, yang biasanya di tepian jalan tol hanya lahan tidak terawat edisi 02/i/10 Januari 2009 l 10


pemenang Penghargaan IAI Tahun 2008

1kategori Budaya & Regional

Rumah Kampung, Ciputat

Terry Armand & Avianti Armand Terry Armand Architects Principal: Terry & Avianti Armand Projek Arsitek: Terry & Avianti Armand Asisten Arsitek: Wina Arieny Ang.2000 Interior: Terry & Arvianty Armand Kontraktor: Alex Gandung Rumah Kampung, Kampung Utan, Ciputat (2005-2006) Klien: Terry & Arvianti Armand Luas bangunan: 150 m2, luas lahan: 150 m2

Bukan hal aneh bila tiap rumah membatasi diri dengan memasukkan semua fungsi ke 'dalam' rumah. Mungkin tujuan awalnya adalah untuk keamanan dan privasi yang lebih tinggi. Tapi yang terjadi adalah pengasingan tiap-tiap rumah menjadi pulau-pulau terpencil. Hubungan dengan lingkungan, tetangga, hari, dan segala yang terjadi di luar, berhenti di depan pintu. Selain itu, luasan bangunan juga semakin membengkak. Di sini arsitek dihadapkan pada pilihan mengambil sikap yang sama atau sebaliknya. Lahan ini tusuk sate, sehingga segala yang terjadi di situ dapat dilihat dari ujung jalan yang tegak lurus padanya. Arsitek memulai dengan memilah fungsi ruang menjadi dua. Yang benarbenar membutuhkan privasi dikelompokkan pada satu kotak memanjang tertutup yang diletakkan pada as yang sama dengan jalan di hadapannya, untuk memblokir pandangan. Sisanya akan menempati ruang terbuka atau setengah terbuka. Arsitek mempertanyakan kembali hakikat ruang-ruang yang biasa mereka huni, atau biasa mereka gubah untuk klien-klien mereka. Apakah keterbukaan sebuah kebiasaan atau kebutuhan? Akhirnya ketika memutuskan untuk membuka diri, tiba-tiba banyak masalah seperti menemukan pemecahannya. Di lahan yang sempit ini, dimana luas ruang yang dibutuhkan cukup besar, beberapa ruang ditinggalkan di 'luar', beberapa mengambil sikap antara.

Tidak ada ruang terbuang di sini. Area bawah tanggga dijadikan meja kerja dan ruang rias. Dinding pembatas diganti dengan lemari tanam agar bisa mendapatkan sedikit ruang lebih. Meja belajar di kamar anak jadi satu dengan lemari. Tidak ada tempat tidur, cuma kasur-kasur yang bisa dipindahkan dengan mudah sehingga sepanjang hari kamar bisa jadi ruang kosong untuk beragam kegiatan. Untuk menghemat pemakaian energi listrik, massa bangunan dibuat tipis dan dilepaskan dari batas lahan sehingga bisa bernafas. Dinding pembatas kamar-kamar dengan ruang terbuka sempit yang memanjang dari depan ke belakang adalah kisi-kisi kayu yang dilapisi kawat nyamuk. Untuk menjamin sirkulasi udara yang baik, pada bagian atas dinding-dinding kaca di hadapannya disisakan 20 cm untuk kawat nyamuk. Untuk mengurangi panas di area Ruang Makan dan Ruang Duduk selarik genteng dijungkit ke atas supaya udara panas yang naik ke atas bisa mengalir ke luar. Kipas angin ditambahkan untuk membantu menggerakkan udara. Kolam dan air mancur pada bagian depan berfungsi untuk membantu menurunkan suhu mikro, sekaligus mengurangi polusi suara dan debu. Di area kantor disediakan AC yang dioperasikan di atas jam 11 siang sampai jam 4 sore. lampu hanya dinyalakan di malam hari, karena sepanjang hari setiap ruang menerima cukup cahaya matahari. Pemilihan material sangat dipengaruhi oleh biaya pembangunan, maka dipilih material murah dan 'kampungan'. Selain karena budget yang terbatas, juga lokasi lahan yang jauh di pinggiran Jakarta. maka genteng plentong jadi penutup atapnya, plesteran semen jadi dinding dan lantainya. Multipleks dengan rangka kayu untuk lantai loteng. edisi 02/i/10 Januari 2009 l 11


kategori Budaya

& Regional

Parikesit Compound, Salatiga Tan Tik Lam Taktiklam Architects Principal: Tak Tik Lam Projek Arsitek: Charlie Wijaya Desain Lansekap: Andre Kidarsa Drafter: Maman Lesmana Interior: Hidayat Endramukti Struktur: Hermanto Subagijo Kontraktor: Pipih Priyatna Lighting: Taktiklam Architects

Parikesit Compound Jalan Pari Kesit, Salatiga (Juni 2006-Desember 2007) Klien: Rani Luas bangunan: 900 m Luas lahan: 6400 m2

Konsep perancangan dimulai dari sebuah pemikiran dimana letak secara geografis dan lingkungan dengan suasana 'jawa' yang cukup kental. Dengan dasar pemikiran tersebut perancang ingin mengeluarkan suatu tatanan perumahan yang sesuai dengan penugasan. Pemikiran mengenai hunian tropis pada bangunan ini seperti sirkulasi udara yang maksimal dan pemakaian verandah yang cukup dominan, ini merupakan kerangka awal dalam perancangan, yang dikaitkan dengan letak geografis tadi. Semua itu dituangkan dalam sebuah desain untuk 6 unit hunian two bedroom dan 1 unit one bedroom dengan fasilitas service bersama sebagai pendukungnya. edisi 02/i/10 Januari 2009 l 12


kategori Budaya

& Regional

Rumah Panjang, Sintang Yori Antar

Yori Antar (Han Awal & Partners Architects) Principal: Yori Antar Projek Arsitek: Varani Kosasih Tim: reginald Agussalim, Herlina Febrina Struktur: Toyo Cahaya Konstruksi Rumah Tenun Sintang Kontraktor: Ribut Sintang, Kalimantan (2006-2008) Drafter: Haryono Pemilik-Yayasan Kobus Pemberi Tugas: Yayasan tirto Luas bangunan: 650 m2, Luas lahan: 800 m2

Proyek ini terletak di kota kecil Sintang di pedalaman Kalimantan, kira-kira 8-10 jam perjalanan dengan mobil dari Pontianak. Pemberi tugas seorang misionaris berkebangsaan Belanda, Pastor Maessen, sudah lama tinggal dan menyatu dengan penduduk dan budaya asli Dayak. Melalui yayasan yang dibentuknya, Yayasan Kobus, Pastor Maessen memberikan perhatian yang sangat dalam dalam melestatikan seni dan budaya Dayak, khususnya seni tenun ikat. Arsitek mendapat kesempatan yang terbatas di Sintang untuk menjumpai sebuah rumah panjang, tidak terlalu jauh dari Kota Sintang. Dari kunjungan ini, arsitek mempelajari filosofi rumah panjang, mulai dari tata ruangnya, sirkulasi masuknya, pantangan-pantangan hingga materialnya. Kunjungan ini cukup membantu arsitek mengembangkan prototipe rancangan rumah panjang hasil desainnya menjadi lebih sempurna, lebih baik dan benar. Sebelum meninjau lokasi, para arsitek sudah membuat terlebih dahulu rancangan kasar bangunan untuk pelatihan tenun dan galeri seperti yang diinginkan Pastor Maessen. Rancangan dibuat dalam bentuk 3D, Sketch Up sehingga sangat mudah untuk dipresentasikan sebagai bahan diskusi. Nyatanya rancangan awal ini sudah 85% sesuai dengan keinginan pemberi tugas. Pada akhirnya Arsitektur Indonesia adalah arsitektur yang berguna bagi masyarakat. Terinspirasi dari rumah panjang tradisional Kalimantan, Rumah Tenun Sintang ini hadir dari, untuk dan demi kemajuan budaya dan masyarakat Dayak di Sintang.

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 13


WINTER WONDERLAND.... CHRISTMAS TREASURE..... ............ Beragam tema yang ditampilkan oleh setiap mall yang ada di Indonesia untuk menyambut datangnya Natal. Mereka berlomba-lomba untuk menampilkan desain dekorasi yang tidak biasa untuk menarik datangnya para pengunjung ke mall mereka. Biasanya dekorasi natal akan digabung dengan dekor untuk tahun baru, tetapi pada umumnya dekor natal yang akan lebih dominan. Pada tahun ini, menarik melihat berbagai dekor yang ditampilkan, tetapi sepertinya krisis global yang terjadi juga turut mempengaruhi dekor yang dilakukan tidaklah ‘ ‘sebombastis’ tahun-tahun sebelumnya. Semisal anda ingin mengalami natal yang bersalju, anda dapat melihatnya di mall Taman Anggrek, atau anda ingin mengalami suasana di kutub bersama dengan beruang putih kutub ? Dekorasi sebuah pulau es lengkap dengan beruang & penguin dihadirkan di Pluit Village Pluit. Lain halnya lagi dengan dekorasi di Plaza Senayan, dimana para bajak laut turut merayakan natal di antara harta karun mereka. Pengunjung dapat masuk dan berjalan di dek yang dibuat mirip seperti di pelabuhan kayu lengkap dengan kapalnya. Ada yang menurut kita cukup unik, yaitu dekorasi natal di Senayan City dimana pohon natal yang merupakan ikon perayaan natal, kali ini ditampilkan secara kreatif menggunakan semacam balon transparan yang berisi udara & lampu natal di dalamnya serta digantung di udara. Natal selalu membawa suasana yang berbeda & keceriaan, dan selalu menarik untuk mencermati desain unik & kreatif apalagi yang akan ditampilkan para desainer kita dalam menyambut setiap event yang datang. Selamat berkreasi......

CHRISTMAS IN MALL

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 14


Selepas sayembara rancang bangun rumah susun sederhana milik (rusunami), di akhir bulan Oktober 2008 IAI Jakarta kembali mengadakan sayembara desain arsitektur. Kali ini bekerja sama dengan Dinas Tata Kota Provinsi DKI Jakarta, diadakan sayembara Stasiun Kereta Api Interchange Dukuh Atas, Jakarta. Kehadiran stasiun interchange di lokasi Dukuh Atas direncanakan untuk menjadi titik simpul perpindahan beragam moda transportasi massal di Jakarta, mulai dari kereta api di stasiun Sudirman, kereta api bandara, monorail, bus Trans Jakarta (busway) hingga halte waterway.

seputarpenjuriansayembara

stasiun kereta api interchange dukuh atas Selain memenuhi fungsinya sebagai bangunan fasilitas transportasi, desain stasiun interchange ini diharapkan dapat hadir secara elegan, modern, inovatif, progresif, ringan sekaligus kontemporer dalam semangat kesejamanan. Sementara dalam lingkup kotanya kehadirannya juga dapat menjadi landmark bagi kawasan Dukuh Atas dengan tetap menghormati keberadaan jalan Jendral Sudirman sebagai jalan protokol yang menghubungkan poros Utara Selatan di pusat Jakarta.

Sayembara ide yang berlangsung satu tahap ini diperuntukkan bagi para anggota IAI berSKA di Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Tercatat 79 calon peserta yang mendaftarkan diri. Dengan waktu perencanaan yang relatif singkat (satu bulan), pada hari pemasukan karya yang telah ditetapkan, panitia menerima pemasukan karya peserta sebanyak 28 karya. Dari keseluruhan karya yang masuk, 20 karya dinyatakan memenuhi persyaratan. Sementara terdapat 8 karya yang dinyatakan tidak memenuhi syarat. Tujuh karya melanggar ketentuan teknis karena mendesain bangunan diatas jalan Jendral Sudirman, sedangkan satu karya terkena diskualifikasi karena melanggar ketentuan administratif berupa pencantuman inisial nama pada panel penjurian.

Dewan juri yang terdiri atas Moh. Danisworo IAI, Sandi Siregar IAI, Basauli Lubis IAI, Budiman Hendro Purnomo IAI, Bambang Eryudhawan IAI dan tujuh orang juri perwakilan dari masingmasing perwakilan pengguna stasiun (Kereta api, monorail, MRT, busway dll) bersepakat menetapkan karya peserta No. 50, Gregorius Yori Antar, IAI sebagai pemenang pertama. Terpilih sebagai pemenang kedua adalah peserta No. 43, Ary Indrijanto, IAI dan peserta No. 52 Tantri Alam, IAI sebagai pemenang ketiga. Karya pemenang pertama dinilai berhasil menghadirkan desain bangunan fasilitas transportasi yang dinamis dengan bentuk yang sederhana dengan keberadaan yang menyatu dengan lingkungan persimpangan Jl. Jendral Sudirman diatas area Dukuh Atas. (TS)

JOIN US....... In this community of Indonesian Architects & Interior Designers


pemenangsayembara

stasiun kereta api interchange dukuh atas Pemenang 1: YORI ANTAR, IAI


KONSEP MATERIAL DAN MAINTANANCE struktur menggunakan struktur beton, sebagai struktur basement, kolom dan balok dan atap bangunan. Penggunaan baja terdapat pada bagian -bagian skylight. lantai menggunakan keramik yang mudah dalam perawatannya

dinding diselesaikan dengan finishing cat warna terang - untuk memberi kesan lebih luas dan bersih. Pada area-area yang mudah kotor, diselesaikan dengan penggunaan cat enamel. atap berupa area hijau yang ditanami rumput, sehingga cukup mudah dalam perawatannya, hanya membutuhkan sprinkler-sprinkler untuk menyiram tanaman yang ada.

KONSEP PENGHEMATAN ENERGI stasiun dukuh interchange ini didesain menyikapi iklim tropis Indonesia secara umum, dan kondisi daerah dukuh atas yang padat secara khusus, adanya bangunan ini diharapkan justru dapat berkontribusi positif terhadap area sekitarnya. bangunan didesain berupa area-area terbuka, ketinggian plafon yang maksimal dan tidak tebal; memungkinkan penggunaan pengudaraan alami, tanpa AC, kecuali pada 2 lantai yang terletak di bawah tanah. penggunaan kaca, skylight dan void-void, memaksimalkan filtrasi cahaya alami di siang hari. seluruh atap bangunan yang berfungsi sebagai area hijau, juga berfungsi sebagai area penadah air hujan, yang dapat mensuplai sebagian kebutuhan air bersih stasiun ini. area hijau tersebut juga berfungsi sebagai paru-paru kota, berkontribusi positif terhadap keseluruhan konteks yang cenderung padat dimana stasiun ini berada. edisi 02/i/10 Januari 2009 l 17


Pemenang 2 ARI INDRIJANTO, IAI

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 18


situasi

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 19


Pemenang 3 TANTRI ALAM, IAI Tuntutan perubahan dirasakan masyarakat sehubungan dengan dibutuhkannya sebuah sistem baru untuk mempermudah aktivitas mereka, termasuk kemudahan aksesibilitas di pusat kota dan sistem transportasi. Kebutuhan dihadirkannya stasiun interchange yang nantinya akan mempertemukan stasiun K.A.I, M.R.T, Monorail, K.A Bandara, Waterway, dan juga halte busway, dicoba direspon dengan tidak "melawan" ataupun "menambah" kerumitan yang diramalkan akan berlangsung nantinya dengan bentukan yang hadir. Rancangan ini mencoba untuk mengurai pergerakan manusia pada stasiun ini, mengenai hadir dan berlalunya manusia, dan segala kemungkinan akses yang akan ditempuh dengan memberikan 'kejelasan' pada alur sirkulasinya. Kemudahan dan kejelasan sirkulasi itu juga didukung dengan metode folding yang diterapkan, dimana aliran manusia dari satu lantai ke lantai lain, dari satu bagian ke bagian lain diharapkan dapat mengalir dengan mudah.

Clarity on Direction

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 20


situasi

Bentukan yang diperoleh dari diagram sirkulasi hadir 'tipis dan memanjang', dimana seolah-olah memanfaatkan celah yang ada dan tidak 'menuntut' ruang lebih pada kawasan yang sudah sukup padat dan rumit. Respon yang ingin dicapai rancangan ini tidak berhenti sampai disitu, rancangan berusaha mewujudkan sebuah 'suntikan darah segar' pada ruang publk kota, dimana fenomena kegiatan yang berlangsung dengan hadirnya stasiun ini akan dicoba dibawa menuju kualitas yang lebih baik. Tersedianya ruang publik yang aman dan nyaman untuk diakses dan dinikmati dengan segala fasilitasnya merupakan salah satu jalan yang ditempuh.

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 21


a g e m orea o K i d g Nd n O B o S KAR i min CITY

gan n e d

URBAN

Di mata banyak orang asing, Korea merupakan negara ikonik dengan pertumbuhan ekonominya dan merupakan tuan rumahnya alat elektronik dan gadget yang hightech. Namun dari segi artistik dan estetika, selama ini Korea kurang populer. Dan pamerannya di Jerman baru-baru ini telah membawa Korea menjadi sorotan.

Pameran berjudul “Megacity Network, Contemporary Architecture in Korea� ini menampilkan karyakarya arsitektur modern Korea. Arsitektur modern Korea tak bisa lepas dari permasalahan kota di Korea itu sendiri, seperti kepadatan penduduk, konservasi identitas budaya, dan tentu saja masalah ekologi.

Saat ini Korea sedang mengerjakan Songdo International Business District (Songdo IBD) yang dibangun pada lahan reklamasi sepanjang Laut Kuning di Incheon, Korea Selatan. Lahannya seluas 6,1 km2. Business districk ini nantinya akan mempunyai 4,18 km2 area perkantoran, 2,8 km2 area permukiman, 0,9 km2 retail, 0,46 km2 hotel dan 0,93 km2 ruang publik. Area rekreasi dan budaya juga ada, termasuk rumah sakit kelas dunia, pre-school internasional, central park, museum seni, dan lapangan golf. Jika selesai, Songdo akan dapat menampun 65.000 penduduk dan 300.000 orang yang akan bekerja disana.

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 22


Songdo juga dibangun sebagai kota dengan sistem informasi. Jadi akan dibangun sistem komputer di rumahrumah, jalan-jalan, kantor-kantor, rumah sakit, fasilitas dan infrastruktur, yang semuanya ini terintegrasi. Secara finansial, posisi Songdo ini menguntungkan untuk melanjutkan percepatan perkembangan distrik komersial, karena juga akan dibangun 50 juta kaki persegi area perkantoran, dan 1.2 juta khaki persegi-nya adalah North East Asia Trade (NEATT). NEATT ini akan menjadi bangunan tertinggi di Korea Selatan. Direncanakan NEATT akan selesai pada akhir tahun 2009. Songdo ini sempurna secara posisi, geografi, dan filosofi. Secara filosofi Songdo dirancang dengan keberlanjutan dan sekaligus infrastruktur hightech sebagai konsep dasarnya. Pemerintahan Perancis dalam laporan ekonominya (Attali Report pada Januari 2008) menyatakan bahwa Songdo IBD sebagai contoh eco-city baru yang diperlukan untuk menggerakkan perkembangan ekonomi. Laporan ini menjadi rekomendasi Perancis untuk menciptakan sepuluh “mini Songdo IBD�. Keberlanjutan jangka panjang dan minimalisasi karbon di kota ini telah dipertimbangkan di setiap keputusan desain dan engineering. Kota ini menggunakan LEED-ND (Leadership in Energy and Environment Design for Neighborhood Development Design certification) sebagai frameworknya. Karena LEED inilah Songdo IBD barubaru ini terpilih sebagai pilot project dan partner oleh US Green Building Council. LEED-ND membuat standar tak hanya untuk green building tetapi juga untuk menjaga dan melindungi kesehatan secara keseluruhan, lingkungan alam dan kualitas kehidupan masyarakat yang akan berkembang. Songdo IBD merupakan area perkotaan pertama di dunia yang menggunakan LEED-ND certification untuk sebuah kota. Dan Songdo merupakan salah satu dari tiga proyek LEED-ND di Asia. Dua proyek lainnya ada di China.


GREEN GUIDES

ARCHITECTURE MOVEMENT FOR REFORESTATION OLEH : HENDY LIM We thought the earth was ours. We were wrong.” demikian slogan yang diusung oleh The Day The Earth Stood Still Film yang dibintangi oleh Keanu Reeves, dimana diceritakan bahwa manusia telah mengeksploitasi mother of earth ini sampai sedemikian rupa dan bagaimana tingkah laku kita yang sering kali sadar maupun tidak sadar mengikis dan merusak alam berikut dengan sumberdayanya. SAVE OUR PLANET, STOP GLOBAL WARMING Sudah beberapa tahun ini saya mengamati issues yang berkembang mengenai Global Warming. Seperti juga yang dibahas dalam The Inconvenience Truth, film dokumenter AlGore yang membicarakan tentang perilaku manusia, kerusakan hutan dan ketidakseimbangan alam. Seperti yang kita semua tahu, Global Warming( Pemanasan Global) adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan, yang mana pemicunya adalah penggunaan energi fosil secara berlebihan yang tidak dapat diperbaharui. Bumi memanas, disebabkan karena gas-gas dari efek rumah kaca yang membentuk lapisan di atmosfer bumi kita sehingga mengakibatkan perubahan iklim, peningkatan permukaan air laut, ombak yang semakin tinggi serta mencairnya es dan glestser di kutub utara dan selatan. Pada akhirnya menjadi sebab dari fluktuasi cuaca secara extreme dan alasan dari berbagai bencana alam yang sering kita dengar melalui berita-berita di seputar dunia.

Kita mengira, bumi ini milik kita. Dengan cara pikir yang salah seperti ini, kita sudah mulai merasakan dampaknya sekarang. Tidak ada waktu lagi untuk mengabaikannya, kelangsungan hidup bumi ada ditangan setiap kita yang hidup dimuka bumi ini. WE CAN CHANGE. Pola pikir ini memerlukan kesadaran dari setiap orang untuk menyelamatkan bumi kita ini. Bagaimana kelangsungan hidup manusia dapat berjalan dengan baik tanpa menghancurkan bumi ini ? Alam yang semata-mata dieksploitasi dengan alasan bisnis pada akhirnya akan balik melawan kita. Contohnya pada musim kemarau, sungai-sungai mengalami pendangkalan dan tidak bisa dilewati kapal, sehingga secara tidak langsung mempengaruhi mata rantai perekonomian, baik untuk pembeli, penjual maupun penduduk sekitarnya. Sebaliknya pada musim hujan,air hujan bagaikan air bah yang tumpah dan terbuang percuma, mengakibatkan banjir dimana-mana, tanah longsor, kerusakan ekosistem, dan timbulnya wabah penyakit. Tidak dapat dipungkiri, tingkat kerusakan hutan Indonesia tahun ini tercatat pada rekor dunia “Guinnes Book of Records” sebagai negara tercepat dalam kerusakan hutannya.

PERUSAKAN HUTAN Pembukaan kawasan hutan dengan dalih-dalih ekonomi, seperti untuk perkebunan, pembukaan jalan sampai dengan pengembangan suatu kawasan baru, yang tidak dibarengi dengan perencanaan jangka panjang yang kondusif dengan sendirinya mengakibatkan ketimpangan dan kerusakkan hutan. Contohnya “Hutan Taman Nasional” yang berubah fungsi menjadi hutan produksi, pembabatan hutan dengan alasan untuk bisnis pertambangan yang tidak memiliki rencana reforestation (penanaman kembali), belum lagi penggundulan hutan dan penjarahan kayu yang marak terjadi pada saat krisis ekonomi tahun 1998. Kurangnya pengendalian pemerintah dalam hal ini dan rasa balas budi kita terhadap alam menyebabkan tidak hanya semakin kritisnya lahan pertanian, hutan-hutan yang menjadi gundul, terancamnya habitat flora & fauna, dan juga menyebabkan semakin minimnya daerah resapan dan tangkapan air. Hutan Sumatera, Kalimantan dan sekarang hutan di Papua oleh ribuan perambah hutan dijarah & ditebang pohonnya tanpa peduli dengan kondisi kedepannya. Tindakan “membotaki PARU-PARU dunia” dan menggantikan dengan tanaman kelapa sawit, pembukaan jalan perkebunan, jalan negara dan jalan perbatasan semakin intensif dilakukan dan mendapat perlindungan dari pihak tertentu. Dengan berkelit dalam lindungan konsesi Hak Pengusahaan Hutan (HPH), pemanfaat kayu hasil pembukaan lahan perkebunan sawit dan sebagainya, pihak-pihak tersebut dengan menutup mata meresmikan apa yang disebut illegal logging. Bila kita cermati banyak investasi asing yang masuk dalam bentuk pembukaan lahan untuk dijadikan perkebunan sawit setelah mendapatkan ijin dari pejabat pemda setempat, mulailah dengan pembukaan lahan dan kayu hasil penebangannya yang masih dalam bentuk log diekspor ke luar negeri. Akan tetapi setelah pembukaan lahan perkebunan sawit tersebut tidaklah kunjung ditanami bahkan dibiarkan menjadi lahan kritis. Perambahan hutan di Indonesia saat ini tidak hanya dilakukan oleh penduduk negara kita saja tetapi sudah melibatkan oknum-oknum penduduk negara tetangga kita, dimana patokpatok batas negara kita dipindahkan, dan mulailah mereka merambah hutan kita tanpa ijin. Dan ironisnya negara tetangga kita tersebut tercatat sebagai negara pengekspor kayu dan sawit terbesar didunia, sedangkan hutan mereka sendiri masih banyak yang belum dibuka & diolah. Tetapi kita bisa sedikit berbangga & berkenyakinan bahwa hutan tropis kita tercatat memiliki keragaman hayati tertinggi di dunia. Hutan tropis ini memiliki kekayaan alam yang harus dilestarikan dan sangat berarti bagi masa depan planet bumi ini. Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian dunia karena keberadaan hutan hujan tropis yang semakin mengenaskan.Tidak dapat dipungkiri hutan dapat dimanfaatkan dari sisi ekonomi dan lingkungan, tetapi penerapannya belum seimbang. Aktifitas ekonomi justru mengesampingkan fungsi lingkungan yang mengakibatkan kerusakan hutan makin parah. edisi 02/i/10 Januari 2009 l 24


REFORESTATION Pemerintah dan berbagai elemen masyarakat semakin antusias mengkampanyekan gerakan penyelamatan dari kondisi pemanasan global Gerakan menanam nasional dimulai 28 November 2007, sedangkan bulan Desember ditetapkan sebagai “Bulan Menanam Nasional”. Dan Hari Menanam Indonesia dijadikan sebuah gerakan menumbuhkan kebiasaan menanam bagi semua kalangan yang dikukuhkan melalui Keppres nomor 24 Tahun 2008. Dalam kaitan dengan profesi kita sebagai arsitek, bagaimana kita sebagai motor pengerak bersama dengan lapisan masyarakat lainnya bisa berkontribusi bersama dalam sebuah gerakan arsitektur yaitu ARCHITECTURE MOVEMENT for REFORESTATION. Mendukung penghutanan kembali adalah bagian dari komitmen kita pada penyelamatan hutan hujan tropis Gerakan arsitektur untuk penghutanan kembali ini bisa merupakan sebuah proyek percontohan bagi kegiatan bisnis kehutanan yang tidak berorientasi kayu. Dengan mengadopsi konsep restorasi, building blocks, mitigasi dan adaptasi, transfer teknologi, serta investasi pendanaan, yang diputuskan di Bali pada saat Konferensi Perubahan Iklim di Bali yang dikenal dengan “Peta Jalan Bali “ setidaknya dengan konsep tersebut dapat diharapkan membantu pengurangan laju emisi negara-negara industri atau negara maju dengan keterkaitan pengurangan emisi dari mencegah deforestasi dan degradasi (REDD) hutan di negara negara yang mempunyai hutan tropis. Dan apa kegunaannya bagi negara berkembang seperti kita? Indonesia dinilai ketinggalan dalam mengambil keuntungan dari penanganan masalah perubahan iklim. Negara seperti Brasil, Meksiko, India dan Costa Rika mampu menggunakan tekanan dunia untuk mendapatkan bantuan. Dengan konsep, data-data dan kegiatan di lapangan kita harus mampu meyakinkan Indonesia patut mendapat bantuan pendanaan berupa pemberian hibah, transfer teknologi dan tempat yang paling tepat dalam investasi untuk kelangsungan kehidupan ekosistem dan kunci bagi industri yang berwawasan lingkungan Reforestation dari kawasan hutan produksi eks perusahaan HPH (Hak Penguasaan Hutan) kini dapat dikelola untuk penghutanan kembali dengan mendapatkan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHK) restorasi. Selama keanekaragaman hayati belum tercapai, hanya boleh mengambil madu, rotan, kayu yangmenghasilkan pohon durian, karet, sukun dll atau wisata lingkungan. Proyek ini bertujuan mempercepat hutan sekunder menjadi hutan primer kembali. Restorasi pada tempat-tempat yang gundul akibat eksploitasi kayu bulat, dengan menanam pohon asli, menanam jenis pohon yang mampu mendukung penguatan ketahanan pangan masyarakat seperti akasia, pinus, gaharu, angsana, sengon terbukti dapat memperbaiki daerah aliran sungai, sekaligus membina kehidupan, tempat tinggal, pendidikan dan pelatihan penduduk setempat, pembangunan fisik, perbaikan kualitas hidup dan memperbaiki ekosistem yang rusak karena degradasi hutan. Berbeda dengan pengusaha HPH yang langsung membabat hutan begitu izin pemerintah didapat, atau HTI (Hutan Tanaman Industri) yang orientasi bisnis. Dengan program ini justru sebaliknya.dimana adanya gerakan yang terdiri dari ahli sipil lingkungan, biologi, ekonomi dan beragam disiplin ilmu serta tidak ketinggalan profesi arsitek sebagai motor pengeraknya, dengan memulainya dari “Gerakan arsitektur untuk penghutanan kembali hutan hujan Indonesia”. Selain itu, ditengah persaingan yang semakin ketat di tengah krisis global, keberlanjutan menjadi kunci bagi dunia usaha untuk dapat terus memperkuat dan memelihara eksistensinya. Kesadaran untuk bersahabat dengan alam tengah tumbuh, melalui harmonisasi dalam pengembangan produk dan jasa berkualitas serta keperdulian terhadap lingkungan dan sesama dengan mengedapankan aspek legalitas, keberlanjutan usaha dapat terus terjaga, Untuk dapat terus berkembang secara berkelanjutan, sebuah institusi bisnis harus mampu melakukan harmonisasi antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kesadaran seperti ini diperlihatkan oleh para pengembang di Jakarta yang berlomba membangun kota hijau (green city), pantai hijau (green beach), menawarkan property hijau (green property), dan bangunan hijau (green building) Begitu juga dengan konsep reforestation akan dapat menarik minat para pengembang mengalihkan orientasi bisnis dengan menangkap peluang dimana mereka bisa mendapat dana bukan dari bank atau perusahaan financing lagi tetapi mereka bisa mendapat dana CSR (Corporate Sosial Responsibility) atau dana-dana dari PBB (UNEP), bank dunia atau bekerja sama dengan perusahaan dari negara negara maju yang mempunyai komitmen untuk kelangsungan pembangunan berkelanjutan. Dan pemerintah akan mendukung dengan menyiapkan dan memberi insentif untuk proyek-proyek seperti itu. Pengembang seyogyanya tidak hanya berjualan dengan konsep properti hijau yang sekarang sedang populer yang mana tidak berarti sekadar banyaknya tumbuhan yang ditanam di lokasi perumahan. Hal tersebut dapat bermakna lebih luas dengan konsep ini yaitu mengembangkan sebuah ecohousing, ecoindustry dan eco torism yang berwawasan green forest yang selain dapat meningkatkan taraf hidup penduduknya dan menjaga kelestarian lingkungan hidup serta mendapatkan nilai tambah dari segi ekonomisnya. Konsep ini dapat mengatasi tiga krisis yang terjadi saat ini yakni krisis pangan, krisis energi, dan krisis financial yaitu dengan menerapkan sistem Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism) Krisis dan perubahan iklim global banyak mencetuskan gagasan. Jangan sampai krisis global dijadikan alasan membelokkan komitmen untuk dapat mengubah perilaku manusia yang gemar merusak lingkungan? Berperilaku arsitektur adalah menjadikannya sebuah gerakan arsitektur bagi siapa saja, kapan saja dan dimana saja yang akhirnya menyelamatkan dari ancaman kehancuran. Semua harus berperan menjaga bumi tempat kita berpijak. Dan alam jugalah yang akhirnya akan menilai kita. Saat ini bersama dengan komunitas rekan-rekan yang peduli lingkungan, gerakan “ARCHITECTURE MOVEMENT for REFORESTATION” ini yang mana tujuannya adalah sebagai wadah para arsitek untuk berperan aktif di dalam gerakan penghijauan kembali hutan hujan kita sedang dimulai & berjalan dengan sebuah proyek di hutan Kalimantan. Untuk info lebih lanjut terhadap gerakan ini & dukungannya, silahkan menghubungi kami di email : lim_hendy@yahoo.com

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 25


ARCHITOUR

CAIXA FORUM MADRID Oleh : Wendy Djuhara _______________Catatan perjalanan Eropa Duo arsitek Jacques

Herzog dan Pierre de

Meuron akhir-akhir in sangat dikenal namanya di seluruh dunia, terutama setelah mendesain stadion berbentuk sarang burung yang banyak diliput media pada Olimpiade Beijing yang baru lalu. Sejak memenangkan hadiah Pritzker Prize pada tahun 2001 untuk konsistensi karya di bidang arsitektur, mereka memang banyak mendapat komisi untuk mengerjakan proyek-proyek besar di seluruh dunia. Tapi kali ini yang kami kunjungi adalah salah satu karya mereka yang relatif 'kecil', yaitu museum Caixa Forum di Madrid, Spanyol. Museum yang dimiliki oleh Caixa Foundation, yayasan yang didirikan oleh salah satu bank terkemuka di Spanyol, ini menempati bangunan yang didirikan tahun 1901, bekas pembangkit tenaga listrik. Museum ini terletak di tepi Paseo del Prado, salah satu jalan utama Madrid yang rimbun dengan pepohonan. Di kawasan yang terletak di seberang Botanical Garden (kebun raya) ini telah terlebih dahulu berdiri museum-museum lain seperti museum Thyssen-Bornemisza yang didesain oleh Rafael Moneo, museum Reina Sofia, yang perluasannya didesain oleh Jean Nouvel, dan Museo del Prado yang perluasannya juga didesain oleh Rafael Moneo. Area ini memang direncanakan akan dijadikan kawasan museum yang akan direvitalisasi oleh Alvaro Siza.

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 26


Meskipun tidak sebesar museum-museum di sekitarnya, Herzog & de Meuron berhasil merenovasi bangunan bersejarah ini dengan metode yang cukup mencengangkan. Dasar bangunan yang terbuat dari granit dirobohkan dan bangunan di atasnya dibuat kantilever sepanjang hampir 33 meter. Hal ini dicapai dengan cara menambahkan tiga buah core struktural, dan mengecor lapisan beton penahan di belakang dinding bata yang asli. Di bawah permukaan tanah ditambahkan dua lantai basement untuk ruang auditorium. Dua buah atap pelana yang asli di puncak bangunan dipotong, dan digantikan dengan dua lantai untuk restoran dan kantor. Sehingga secara keseluruhan, bangunan ini menjadi 7 lantai. Komisi pelestarian bangunan tua kota Madrid memberi ijin untuk renovasi yang tidak konvensional ini karena desain Herzog & de Meuron dinilai akan memberikan kontribusi desain dan fungsi sosial yang bermanfaat besar bagi penduduk kota. Di depan bangunan ini semula terdapat pompa bensin yang, atas anjuran arsiteknya, dibeli oleh pemilik museum dan dirobohkan untuk menjadi plaza yang cukup besar dan memberi hubungan langsung ke jalan raya.

Kulit luar bangunan mempertahankan dinding bata merah yang asli, yang sebagian besar jendelanya ditutupi dengan bata yang didaur ulang untuk menciptakan galeri-galeri tanpa jendela. Dua buah jendela diberi kaca polos untuk memberi koneksi dengan luar bangunan. Pada puncak bangunan, atap pelana digantikan dengan panel besi yang sengaja dibuat berkarat dan diberi pola lubang-lubang yang diambil dari pola karat yang terjadi. Kali ini tidak digunakan besi tipe Cor Ten steel yang banyak digunakan para arsitek modern, melainkan besi berkarat biasa, karena diinginkan warna besi alami yang senada dengan dinding bata merah di bawahnya. Bagian interior bangunan seluruhnya direnovasi dan diganti dengan dinding yang baru. Area galeri diberi dinding-dinding putih polos sebagai latar belakang karya seni. Dinding lobby auditorium terbuat dari kayu oak dan kawat besi yang dicetak. Sisi bawah bangunan yang melayang dilapisi plafond alumunium yang berlipat-lipat, yang meliuk masuk ke dinding tangga menuju lobby utama di lantai dasar. Di samping bangunan ini, pada sebuah dinding bangunan tetangga yang kosong, ditambahkan instalasi taman vertikal karya Patrick Blanc, ahli botani dan seniman yang karyanya sudah tersebar di seluruh dunia. Tanaman pada dinding ini tidak ditanam pada media tanah ataupun pakis, melainkan pada sejenis karpet yang dapat menghidupkan tanaman dan sudah dimiliki hak patennya oleh sang seniman. Dinding hijau ini menjadi latar yang menjadi komplemen terhadap museum berwarna terakota ini. Caixa Forum keluar dari kebiasaan museum pada umumnya yang dibuat agung, ditempatkan di tengah taman, lapangan atau ruang terbuka luas. Dengan mendirikan museum di tepi jalur lalu-lalang pejalan kaki kota, pengunjung tertarik untuk mampir dan menikmati kesenian dan kebudayaan bangsanya di tengah kesibukannya sehari-hari.

PORTAL internet untuk komunitas arsitek & desainer interior pertama di Indonesia. Portal ini ditujukan bagi kalangan arsitek & desainer interior untuk mencari & bertukar informasi di seputar dunia desain khususnya arsitektur & interior

www.archicentrum.com

Architecture & Interior Design Resources Indonesia 1st Architecture & Interior Design Online Community & Resources

Ada info gratis tentang: artikel, berita, agenda, FREE forum, info produk FREE galeri foto, siapa dia lowongan kerja, testimonial, book review, dll

MEMBERSHIP... POSTING artikel & foto...

edisi 01/i/20 November 2008 l 27


Kenali Tanda Pengenal Plastik demi Kesehatan Kita Setiap hari kita tak bisa lepas dari plastik. Meskipun telah booming isu pemanasan global dan kampanye anti penggunaan plastik, toh kita tak bisa sepenuhnya lepas dari plastik. Plastik ternyata tak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kesehatan kalau kita tidak tahu cara pemanfaatannya, karena setiap jenis plastik ada aturan dan cara penggunaannya sendiri. Lalu bagaimana cara membedakan jenis-jenis platik? Ternyata ada lho aturan pemberian kode plastik, dan ini sudah ditetapkan secara internasional. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1988 di Amerika Serikat dan diadopsi pula oleh lembaga-lembaga yang mengembangkan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Kenali tanda pengenal jenis plastik berikut ini:

US EFU USE FULLL IN L IN FO FO

Jenis 1. Logo daur ulang dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) Jenis plastik ini berwarna jernih / transparan / tembus pandang. Bahan plastik PET digunakan untuk serat sintetis dan botol minuman, seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. Dan juga berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan PET ataupun daur ulangnya plastik PET, karena di dalam pembuatan PET digunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida. Bahan antimoni trioksida dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu dengan cara menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut. Jika terkontaminasi senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami iritasi kulit dan saluran pernafasan. Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan.

Jenis ke 2, logo daur ulang dengan angka 2 di tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene)

Jenis 3, logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V (berarti PVC/polyvinyl chloride)

Biasa dipakai untuk botol susu berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, dan kursi lipat. HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA UNTUK SEKALI PEMAKAIAN, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu

Jenis ini adalah jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol. PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -150C. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan, sehingga penggunaan plastik ini PERLU DIHINDARI !!!

Jenis 4, logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE (low density polyethylene) Plastik ini merupakan plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 600C sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.Barang berbahan LDPE sulit dihancurkan, tetapi tetap BAIK UNTUK TEMPAT MAKANAN karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

Jenis ke 5, logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP (Polipropilen) Biasa dipakai pada tempat makanan dan minuman yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, dan mempunyai ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi.

Jenis ke 6, logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS (polystyrene)

Jadi...

PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lainlain.PS merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Styrene juga didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini HARUS DIHINDARI, karena berbahaya untuk kesehatan otak, serta mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf. Bahan ini juga sulit didaur ulang. Bila tidak tertera kode angka tersebut pada jenis ini, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

- Plastik jenis 4, jenis 5, jenis 7 SAN, dan jenis 7 ABS aman digunakan - Plastik jenis 3 dan 6 bahaya digunakan - Gunakanlah jenis 1 dan jenis 2 hanya sekali pakai dan segera habiskan minuman di dalamnya. - Jangan menggunakan jenis 7 PC (polycarbonate). Jika penggunaan tidak dapat dicegah, jangan menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas. - Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya pada microwave oven, - Cegah menggunakan kemasan plastik untuk mengemas makanan berminyak atau berlemak - Cobalah untuk mulai menggunakan kemasan berbahan kain untuk membawa sayuran, makanan, ataupun belanjaan

Jenis ke 7, logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER (ada 4 jenis, yaitu SAN-styrene acrylonitrile, ABS-acrylonitrile butadiene styrene, PC-polycarbonate, dan Nylon) SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. SAN dan ABS biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi. SAN dan ABS SANGAT BAIK DIGUNAKAN dalam kemasan makanan ataupun minuman PC dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula. Dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. DIANJURKAN TIDAK DIGUNAKAN untuk tempat makanan ataupun minuman. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 28


Agenda & Event

Rabu, 28 Januari s.d. Minggu, 08 Februari 2009

Bursa Rumah Murah 2009

Sabtu, 17 Januari s.d. Minggu, 25 Januari 2009

Trend Furniture Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, Indonesia diselenggarakan oleh PT Rumah Promosi Indonesia

Sabtu, 7 Februari 2009

Seminar Nasional Arsitektur Hemat Energi Rektorat Lantai III Universitas Tanjungpura Pontianak diselenggarakan oleh Program Studi Arsitektur Universitas Tanjungpura, bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Kalimantan Barat Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Laboratorium Gambar Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani, Pontianak 78124, Kalimantan Barat Contact Person: Yayat (0561) 7981997, Tika 081256506689 Email: arsi_hemat_energi@yahoo.co.id

Mal City Of Tommorow (Cito) Surabaya, Indonesia dimeriahkan oleh berbagai acara menarik seperti, talkshow, fashion show, modern dance, dan aneka lomba. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: MICE PRODUCTION Telp. 031 5667809, 77583775 Fax 031 5667809 email : mice_ae@yahoo.com Agus ( 0819 102 51115), Amel (0819 105 69888), Yogie (031 77913615) http//www.miceproduction.co.cc Sabtu, 31 Januari 2009 s.d. Minggu, 8 Februari 2009

Trend Property Expo Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta, Indonesia diselenggarakan oleh PT Rumah Promosi Indonesia

Please send your events to redaksi@archicentrum.com or fax to 021-5696 9915

PICK ME UP...

La Piazza Chatter Box, Ground Floor Hanoi House, Lantai 1 La Porchetta, Lantai 1 Hot Shots, Ground Floor Kelapa Gading Secret Recipe, Kelapa Gading III GF-52 Cinnzeo, Kelapa Gading III Ruko Gading Batavia Joy Café, Blok LC 8/17-18 Lind's Café, Blok LC 9/33 Mall Artha Gading Beard Papa Café, Lantai GF/B1/1 Woku Woku, Lantai 2/A2/3-5 Do'an Restaurant, Lantai 2/A2/8 Gloria Jeans Coffee, Lantai GF/B2/1-2 Café Oh La La, Lantai GF/B1/23-26 Wild Wild Café, Lantai GF/B1/30-35 Cilandak Town Square Do'an Restaurant, Lantai 1 unit 138 Kafe Betawi, Lantai 2 Soho Music & Café, Lantai 1 Mister Bean Coffee, Lantai 1 Amadeus Café, Lantai 1 de Excelso, Ground Floor no. 17 & 19 Tartine, Ground Floor Bakerzin, Lantai 1 Dome, Lantai 1 Regal Coffee Factory, Lantai 1 Chatter Box, Lantai 1 Brew & Co, Lantai 1 d'Place, Lantai 1 Double Dekker Deli, Ground Floor unit C 033 Secret Recipe, Lantai 2 Frezium, Lantai 2 Billie Chick, Lantai 2 Aksara Bookstore, Lantai 2 Pacific Place Regal Coffee Beautique, Lantai 5 Little Black Café, Lantai 5 Urban Kitchen, Lantai 5 Hot Shots, Lantai 5 Cinnzeo, Lantai 5 Kafe Betawi, Lantai 5 Warjok Asli, Lantai 4 Tator Café, Lantai 4 Prefere 72, Lantai 4 Secret Recipe, Lantai 4 Gelatissimo, Lantai 4 Gyu Kaku Restaurant, Ground Floor Aksara Bookstore, Lantai 4 unit 406A Tiamo, Lantai 5 Han Gang, Lantai 5 Plaza Bapindo Euro Café, Mandiri Tower Lt. 3 Kyoka Japanese Restaurant, Mandiri Tower Lt. 27

DAPATKAN ARCHICENTRUM MAGAZINE SECARA GRATIS DI..............

Kemang Tamani Café, Kemang Raya No. 5A Brewww Café, Kemang Raya No. 9J-K The Pancake Parlour Restaurant, Kemang Raya No. 12 Bread & Breakfast, Kemang Raya No. 15 Café Oh La La, Kemang Raya No. 9A Secret Recipe, Kemang Raya No. 9A Cold Stone, Kemang Raya No. 9A Sushi Mise, Kemang Raya No. 17 Shabu Nobu Restaurant, Kemang Raya No. 17 De La Ola, Kemang Raya No. 19 Café Gecko, Kemang Raya No. 19 Aksara Bookstore, Kemang Raya No. 8B Casa Café, Kemang Raya No. 8B Vin +, Kemang Raya No. 45B Esia Café, Plaza Kemang 88 Lantai 1 Plaza Semanggi Thai & I Restaurant, Lantai 3A Gloria Jean's Coffee, Lantai 3A Celcius Café, Lantai 3A Shabu Tei, Lantai 3A Mezzo Café Time Break, UG Floor Cup & Cino Coffee House, Ground Floor Café Oh La La, Ground Floor No. 19 Warjok Asli, Lantai 3A Mall Taman Anggrek Noodle Café, Lantai 4 Ajimen Ramen, Lantai 4 Sushi Groove, Lantai 4 American Grill, Lantai 3 Saint Cinnamon, Lantai 3 Hachi Hachi Bistro, Lantai 3 Platinum, Lantai 3 Café Oh La La, LG 01 Dunkin Donuts, LG 80 Miki Ojisan No Mise, P2/21 Ta Wan, P2/04 Bintaro Café Oh La La, Jl. Bintaro Utama IIIA Moe Music & Lounge, Jl. Bintaro Utama IIIA, Ruko Multiguna Blok 8A-B Plaza Indonesia Secret Recipe, LB No. 42-43 Bakerzin, Lantai 2 Leprivee, Lantai 2 Gelare Café, Lantai 2 Segafredo Zenetti Espresso, Lantai 1 Aksara Bookstore, LB 41-42A Dome, Lantai 1 Plaza Senayan Café Oh La La, Lantai 3 Nannini Grill & Café, Lantai 3 The Lounge XXI, Lantai 5 Pacific Dinner, Lantai 5 Bakerzin, Lantai 2 Green Ville - Kebon Jeruk Relish Café & Pool, Green Ville Blok BL No. 2 Duri Kepa, Kebon Jeruk

EX Saint Cinnamon, Lantai 2 PHO 2000, Lantai 2 Grand Indonesia Poke Sushi, Lantai 3 food lover Chatter Box, Lantai 2 didalam Seibu Kafe Betawi, LG West Mall Krispy Kreme, LG Food Hall Jittlada Thai Cuisine, Lantai 3A #FD 1 Han Gang, Lantai 3A - Sky Bridge Ratu Plaza Café Oh La La, Lobby - Ground Floor Gloria Jeans Coffee, Lobby - Ground Floor Senayan City Jittlada Thai Cuisine, LG 08B&08C Raja's, LG 52 Pure Foodtism, LG Tator Café, LG 79 Café Oh La La, LG 72 Secret Recipe, LG 21 Hot Shots, LG 70 Itasuki Restaurant, Lantai 4 no. 78 PHO 2000, Lantai 5 Urban Kitchen, Lantai 5 Soho Music & Café, Lantai 5 Sushi Groove, Lantai 5 Kafe Betawi, LG Puri Indah Mall Johan Café, Lantai 1/122 Gayo Café, Lantai 2 didepan XXI Secret Recipe, Lantai 2 Imperial Café, LG dekat Pintu Timur Pondok Indah Mall I & II Beppu Restaurant, PIM I Lantai 2 Shiok Restaurant, PIM I Lantai 2 Secret Recipe, PIM I Lantai 2 Kafe Betawi, PIM I Lantai 2 Regal Coffee Factory, PIM I Lantai 2 Regal Coffee Lounge, PIM II Lantai 3 Sushi Groove, PIM II Lantai 3 Jittlada Thai Cuisine, PIM II Lantai 3 Poke Sushi, PIM II Lantai 3 Taichan Restaurant, PIM II Lantai 3 Hanei Restaurant, PIM II Lantai 3 NYDC Restaurant & Café, PIM II Lantai 3 The Café Cartel, PIM II Lantai 3 Cinn & Co, PIM II Lantai 3 PHO 2000, PIM II Lantai 3 Ya Kun Kaya Toast, PIM II Lt. 2 Jembatan Selatan Miki Ojisen No Mise, PIM II Lt. 2 Jembatan Selatan Saint Cinnamon, PIM II Lt. 2 Jembatan Selatan Billiechick, PIM II Lt. 2 Jembatan Selatan Bakerzin, PIM II Lantai 1 Chatter Box, PIM II Sogo Food Hall Bistro Delifrance, PIM II GF 40 Krispy Kreme, PIM II GF 38-39 Hot Shots, PIM II Kafe Betawi, PIM II Food Court Lt. 3

and so much more... edisi 02/i/10 Januari 2009 l 29


SPOT ON EVENT

seputar

MUNAS IAI di Makassar 2008

Kirim artikel Anda ke redaksi@archicentrum.com atau archicentrum.info@gmail.com

edisi 02/i/10 Januari 2009 l 30


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.