Perencanaan Desa Wisata, Karangtengah, Dieng Berbasis Geothermal Energy dan Wisata Pertaniam

Page 1

P E R E N C A N A A N K AWA S A N D E S A WISATA, KARANGTENGAH, DIENG BERBASIS GEOTHERMAL ENERGY DAN WISATA PERTANIAN


Data Pribadi Nama Lengkap Tempat, Tanggal Lahir Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Status Alamat Candiroto,Temanggung Kontak Email Hobi

Pendidikan

Organisasi

Kepanitiaan

1999 - 2000 Temanggung 2000 - 2006 2006 - 2009 2009 - 2012 2012 - 2016 selesai )

: : : : : : :

Ardiana Navila Yulfa Temanggung, 17 Juli 1994 Perempuan Indonesia Islam Belum kawin RT : 03, RW : 04, Batursari,

: 085799541985 : ardianany@gmail.com : membaca dan travelling

TK Dharma Wanita, Batursari, Candiroto, SD Negeri 02, Batursari, Candiroto, Temanggung SMP Negeri 01, Ngadirejo, Temanggung SMA Negeri 02, Temangguang Teknik Arsitektur Universitas Islam Indonesia ( belum

2010-2011 Wakil Ketua Umum Kelompok Lingkungan Hidup Adiwiyata Temanggung 2014-2015 Staff KretatiďŹ tas Mahasiswa, Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Indonesia

2012-2013 Staf Keamanan Organizing Committee SUPERSEMARCH 2013 2013 Koordinator Konsumsi Organizing Committee Forum Komunikasi Arsitektur 2013 2013-2014 Steering Committee Konsumsi SUPERSEMARCH 2013 2014 Kesekretariatan Organizing Committee GELORASEMA FTSP 2014 2014 Wakil Sekretaris Umum Organizing Committee Ospek Universitas Islam Indonesia PESTA 2014 2014 Perlengkapan, Architectural Design Studio Exhibition, Universitas Islam Indonesia 2014 2014 Staf Konsumsi Idul Adha, Pengabdian Masyarakat, Klaten 2014 2014 Koordinator Humas, Transportasi & Dana Usaha MILAD Keluarga Mahasiswa Universitas Islam Indonesia ke-64 2014 2014-2015 Ketua Umum Pekan Olahraga Universitas Islam Indonesia Contrast 2015


ABSTRAK Perancangan Kawasan dibuat untuk melengkapi proses pembelajaran Studio Perancangan Arsitektur 7. Adapun perancangan dilakukan di Desa Karangtengah Dieng Banjarnegara.Proses perancangan ini dimulai dari pencarian isu non arsitektural. Permasalahan non arsitektural yang terjadi di karangtengah adalah degradasi tanah yang setiap tahun meningkat, pemanfaatan PLTP yang kurang maksimal, menurunnya wisatawan Dieng dikarenakan kualitas wisata yang menurun juga, produksi hasil pertanian yang kurang dikembangkan. Permasalahan yang ada diatas merumuskan tujun perancangan yaitu menciptakan kawasan agrowisata sebagai alternatif wisata baru dengan memanfaatkan potensi sekitar sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan, mengurangi degradasi tanah, memaksimalkan pemanfaatan potensi PLTP dan potensi hasil pertanian, serta menciptakan fasilitas bangunan yang diperlukan oleh wisatawan serta memperbaiki penataannya ketika bangunan yang dibutuhkan telah ada. Tujuan perancangan mengerucut pada Performansi yang akan dicapai yaitu yang pertama meningkatkan jenis objek wisata dengan indikator jumlah tempat pariwisata lebih dari jumlah wisata yang sekarang dan berdampak pada jumlah pengunjung yang meningkat. Kedua menurunkan degradasi tanah 40% dengan indikator jumlah luas degradasi tanah kurang dari degradasi tanah sebelum dilakukan perencanaan kawasan dengan cara penanaman bukan tanaman semusim dan tidak menggunakan pestisida. Ketiga Meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan pengunjungdengan indikator adanya bangunan Fasilitas yang lebih disesuaikan dengan kawasa wisata dan keberadaan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung wisata. Keempat meningkatkan pemanfaatan potensi PLTP 25% degan indikator peningkatan pemanfaatan potensi PLTP melebihi dari pemanfaatan sebelumnya. Hasil dari konsep Permonfasi diatas adalah membagi kawasan pereancangan dengan beberapa zona. Zona tersebut terbagi atas 2 zona besar yaitu zona residensial dan zona ladang pertanian. Adapun zona residensial dibagi lagi ke sub zona, yaitu zona pengolahan carica, zona pengolahan kentang, zona pengolahan tanaman herbal, zona pengemasan hasil pertanian, zona penjualan produk pertanian dan zona penginapan. Zona ladang pertanian juga dibagi menjadi beberapa sub zona yang nantinya dari beberapa sub zona tersebut akan ditanami dengan tanaman tipikal. Dua zona besar tersebut nantinya akan dihubungkean dengan mengendarai bus listrik dimana pada setaip subzona akan dibangun halte bus listrik agar memudahkan pergerakannya. hal-hal tersebut diciptakan untuk memenuhi Performansi yang telah dijanjikan

kata kunci : objek wisata, pemanfaatan PLTP, fasilitas bangunan wisata

Penulis 1

Penulis 2

Ardiana Navila Yulfa

Sugini


issues

LOKASI : DIENG

Pegunungan Dieng merupakan kawasan di wilayah perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Temanggung dengan luas hutan kurang lebih 20.161 hektar hutan Negara yang dikelola Perhutani, dan 19.472 hektar hutan rakyat. Wilayah ini berada pada ketinggian antara 1.500 sampai dengan 2.095 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lebih dari antara 15 - 40 % dan dibebrapa wilayah >40% Mata pencaharian penduduknya sebagian besar adalah bertani. Secara administratif Dataran Tinggi Dieng terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo (Suara Merdeka, 30 Agustus 2005) Kepadatan penduduk rata-rata di Kawasan Dieng mencapai 100 jiwa/km2 dengan pemilikan lahan yang rendah yaitu rata-rata sebesar 0,1 ha. Desa yang paling padat penduduknya adalah Desa Dieng Kecamatan Kejajar yang mencapai 190 jiwa / km2. Dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan tingkat kepemilikan tanah yang rendah berimplikasi pada tekanan terhadap kawasan lindung dengan semakin meningkatnya lahan yang beralih fungsi menjadi kawasan budidaya. Luas Hutan Negara yang ada di Dataran Tinggi Dieng 7.000 hektar diantaranya adalah kawasan lindung, namun lebih dari 90% dari sekitar 7.000 hektar kawasan lindung di Dataran Tinggi Dieng tersebut telah rusak karena beralih fungsi menjadi ladang tanaman semusim. Dan khususnya untuk wilayah Wonosobo kerusakan telah mencapai 50 sampai dengan 60 %. Alih fungsi hutan menjadi lahan tanaman semusim terutama kentang, telah merusak kawasan fungsi lindung (Kompas, 18 Maret 2006). Tanaman kentang telah menjadi primadona bagi masyarakat di Dataran Tinggi Dieng. Namun karena dalam teknik budidayanya tidak memperhatikan kaidah konservasi maka pembudidayaan komoditas kentang telah mengubah wajah Dataran Tinggi Dieng. Selain itu pola bertanam dengan sistem guludan membujur ke bawah dan tidak melingkar bukit adalah tindakan yang dapat mempercepat erosi. Eksploatasi lahan yang kurang memperhatikan upaya konservasi itu jelas akan merusak ekologi, (Suara Merdeka, 19 Juni 2006) Selain terkenal dengan pertaniannya Dieng juga terkenal dengan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas) yang mampu menghasilkan 2.000 mega watt yang mampu menerangi pulau Jawa, Madura dan Bali. Adapun potensi yang paling mencolok dari Dieng adalah wisata alamnya hal ini

Dibawah ini merupakan data pengunjung wisatawan di Dieng ÍŎ

Wisatawan

1 2

Mancanegara Domistik Jumlah

Jumlah Tahun ( Orang ) 2008 2009 2010 9.685 9.360 8.242 142.390 144.880 144.242 152.075 154.240 152.484

2007 9.915 236.915 246.830

2011 8.125 110.129 118.254

Tabel BI.1

Keterangan

ĊĆĆĆĆĆ

wisatawan mancanegara wisatawan domistik total

ČDĆĆĆĆ ČĆĆĆĆĆ Ĭ ÑǾÒÑŒĈ ĈDĆĆĆĆ

Ĭ ÑǾÒÑŒČ Ĭ ÑǾÒÑŒĊ

ĈĆĆĆĆĆ DĆĆĆĆ Ć Ĉ

Č

Ċ

Ç

D

Grafik BI.1

Dari data tersebut bawasannya wisatawan baik dari dalam negri maupun dari luar negri cenderung menurun. hal ini dianalisis karena tidak adanya wisata yang baru di kawasan dieng dan juga kualitas tempat wisata yang mengalami penurunan karena keadaan kualitas alam juga mengalami penurunan.

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Wonosobo Evaluasi awasan Lindung Dataran Tinggi Dieng Kab. Wonosobo, Tesis oleh Reni Andriana (L 4K 006017)

BI.1

AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


Selain masalah wisatawan yang mulai menurun ternyata usaha masyarakat Dieng kecuali di sektor Pertanian juga semakin menurun.

ÍŎ 1 2 3 4 5

Kegiatan Pengusaha Hotel Restorant dan Rumah Makan Pengusaha Cindra Mata Usaha Makanan Khas Kesenian Tradisional Jumlah

Jumlah Tahun (orang) 2008 2009 2010 31 31 32 118 118 60 20 20 20 29 29 31 31 31 31 292 292 240

2007 31 118 20 17 31 286

140 120 100

Series1

80

Series2 Series3

60

Series4 40

Series5

20 0 1

2

3

4

5

Grafik BI.2

POTENSI DIENG SECARA MENDASAR

PERTANIAN

Pertanian merupakan sektor penting di Dieng. karena bertani merupakan mata pencaharian utama di dieng. Pertanian kentang merupakan pertanian di Dieng. Kentang dieng menjadi pemasok terbesar dalam pasar-parar. Selain kentang ada beberapa pertanian yang sangat b e r p o t e n s i u n t u k dikembangkan seperti carica, kayu putih dan purwaceng.

WISATA ALAM

Wisata alam di Dieng sangat berfariasi, dari wisata alam kawah, telaga dan juga kompleks candi, gunung dan juga gua. Dari wisata alam tersebutlah banyak wisatawan yang datang ke Dieng. Dari beberapa wiosata tersebut seperti telaga juga menguntungkan bagi warga, karena dapat digunakan untuk kebutuhan air sehari-hari.

2011 18 60 20 35 31 233 Tabel BI.2

Dari data tersebut menunjukkan bahwa tinggat usaha yang dialami masyarakat menurun, hal tersebut sedikit banyak adalah dampak dari menurunnya wisatawan yang datang. Namun tetap saja ketidakseimbangan muncul antara jumlah pendatang yang masih tetap banyak dengan ketersediaan kebutuhan pengunjung saat berwisata yang tidak seimbang.

ENERGI PLTP

Energi PLTP ( Pembangkit Listrik Tenaga Panas) di Dieng merupakan tenaga listrik terbesar di Indonesia. tenaga listrik ini bisa menyuplia ke pulau Jawa, Bali dan Madura. peletakan sumber-sumber dari PLTP ini diletakkan di dekat kawah-kawah yang ada di dataran tinggio Dieng.

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Wonosobo

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.2


issues

PERMASALAHAN YANG ADA DI DIENG SECARA MENYELURUH 1. LINGKUNGAN

2.PERTANIAN

3.MASYARAKAT

4.WISATA & SITUS

Permasalahan degradasi tanah, dikarenakan jumlah penduduk padat ya i t u 1 0 0 j i w a / k m 2 dengan kepemilikan t a n a h 0 . 1 h a menyebabkan terjadinya tekanan sumber daya yang ada, berupa pengalihan fungsi lahan lindung menjadi lahan pertanian.

Masalah dalam bidang pertanian ialah kurangnya variasi dalam pertanian, pertanian d i D i e n g menggunakan tanaman semusim saja yaitu Kentang tanpa adanya konservasi.

Masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani m e n g a l a m i permasalah komunal karena kondisi alam indonesia yang sangat ekstrim, uktasi harga dan meningkatnya ongkos produksi

Situs yang ada di Dieng yang menjadi objek wisata ada beberapa yang terkubur, dan diatas situs-situs itu digunakan untuk lahan pertanian masyarakat sekitar

BAGAN PERMASALAHAN

PENDUDUK PADAT

LAHAN SEDIKIT

DEGRADASI TANAH

MEMBUKA LAHAN LINDUNG

PERUSAKAN SITUS DAN WISATA ALAM

PENGUNJUNG MENURUN

Gambar BI.1

Dapat dilihat pada gambar diatas, pertanian diterapkan pas disisi area wisata, walaupun memang area wisata ( telaga merdada) air nya digunakan dalam pengairan lahan.

Gambar BI.2

Pertanian dilakukan tepat disisih instalasi PLTP, padahal hal tersebut bisa sangat membahayakan bagi para pentani, harus ada jarak tertentu untuk melakukan aktivitas pertanian.

Sumber : http:// efeneet.wordpress.com/ironi_dieng.

BI.3

AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


TANGGAPAN PERMASALAHAN SEBAGAI SOLUSI Solusi yang akan diterapkan adalah menanggapi dari potensi dan permasalahn yang ada di dataran tinggi Dieng. mengkolaborasikan keduanya sehingga menjadikan sebuah solusi yang bisa meminimalisir permasalahn dan lebih meningkatkan potensi yang ada di dataran tinggi Dieng.

POTENSI : -Pertanian -Wisata alam -Energi PLTP

AGRICULTURE BASED “Perencanaan Kawasan Desa Wisata, Karangtengah, Dieng Berbasis Geothermal ON ENERGY Energy dan Wisata Pertanian”

PERMASALAHAN : - Lingkungan - Pertanian - Masyarakat - Wisata & Situs

1. Agriculture Agreeculture adalah praktek budidaya, pemrosesan, dan distribusi bahan pangan. Agriculture juga bisa melibatkan peternakan,budidaya perairan, wanatani, dan hortikultura. Agriculture disini merupaka industry pengolahan pertanian dari hasil produksi sendiri dan pemanfaatan dari potensi sekitar untuk membantu proses produksi. Definisi ini mencakup aspek kesehatan lingkungan, remidiasi, dan rekreasi. Pada berbagai daerah pertanian yang sudah maju keindahan tata ruang pertanian juga diterapkan. Agriculture umumnya dilakukan untuk meningkatkanpendekatan atau aktivitas untuk memproduksi bahan pangan untuk dikonsumsi keluarga, dan di beberapa tempat dilakukan untuk rekreasi dan relaksasi

Gambar BI.3

Gambar BI.4

Sumber : Couuncil on Agriculture, Science and Tehnology (CATS)

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.4


issues

2. Energi Panas Bumi Energi panas bumi adalah energi yang terdapat di kerak bumi. Enerdi panas bumi ini bisa digunakan untuk memanaskan (sebagai pemanas ruang atau aior) namun untuk pemanfaatan lebih besarnya ialah mampu menghasilakn eneang 0.3% dari semua kebutuhan listrik di bumi. Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan.

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermalyang mempunyai temperatur tinggi (>2250C), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150 2250C). Pengalaman dari lapangan lapangan panas bumi yang telah dikembangkan di dunia maupun di Indonesia menunjukkan bahwa sistem panas bumi bertemperatur tinggi dan sedang, sangat potensial biladiusahakan untuk pembangkit listrik. Potensi sumber daya panas bumi Indonesia sangat besar, yaitu sekitar 27500 MWe , sekitar 30 40% potensi panas bumi dunia.Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya samaseperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panasbumi. Apabila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapatdialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumimenjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuranfluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalamseparator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya.Fraksi uap yang dihasilkan

Gambar BI.5 Sumber : http/wikipedia.com

BI.5

AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


REFERENSI Jornal Agriculture : Comunity Gardening Practices by Ryan Sloun. tahun 2009 Agriculture adalah gagasan yang digunakan untuk mengatasi kondisi dan kebutuhan pelaksana kerja yang mulai berkembang, dalam hal ini pelaksana kerja adalah para petani. Dengan konsep Agriculture yang dinamis memberikan keberhasilan dan manfaat bagi pertanian tersebut. Adapun upaya untuk membuat praktik pertanian lebih baik yaitu dengan cara menyertakan teknologi dalam keberlangsungannya. Namun sebagai manusia juga berusaha untuk mengembangkan lingkungannya agar bias menjadi lingkungan yang berkelanjutan, juga terus memperjelas batas-batas mana, bagaiman, sampai sejauh mana, konsep Agriculture dapat diterapkan. Agriculture berpotensi untuk meningkatkan kegiatan yang berhubungan dengan produksi,pengolahan, pemasaran, distribusi, dan konsumsi yang dilakukan secara tradisional menjadi lebih baik, serta memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut, hal lian yang dipedulikan disini ialah bidang rekreasi ,vitalitas ekonomi dan bisnis, kewirausahaan, kesehatan individu dan kesejahteraan; kesehatandan kesejahteraan masyarakat, keindahan landscape dan pemulihan lingkungan SEJARAH AGRICULTURE Analisis sejarah Agriculture bermanfaat bagi masyarakat untuk memahami konsep dan penerapan Agriculture itu sendiri . Dalam bukunya Council for Agricultural Science and Technology (CAST) tahun 2002 Jac Smit menjelaskan sejarah lengkap. Ia menyatakan. "Sejarah Agriculture dapat dikatakan dimulai pada setiap waktu dan tempat oleh manusia jaman dahulu� Dalam presentasinya, ia menyebut dua contoh terkenal Agriculture yaitu yang pertama adalah Machu Picchu di Peru abad ke-16 dan yang kedua adalah Paris di perancis Abad ke-19 Kedua contoh tersebut ,memberikan bukti yang menunjukkan pengaruh Agriculture di Paris yang telah mempengaruhi pertanian di seluruh dunia. Revolusi pasca-industri Paris "yang dihasilkan ledakanPertumbuhan pada abad ke-19, [seperti] komunitas lahan basah atau Marais yang menciptakan kembali pertanian untuk memberi hasil pangan terhadap kota. Urban agriculture di paris juga memberi pengaruh yang terlihat ketika praktek pertanian di tempattempat seperti California, Havana dan Tanzania Menurut beberapa literatur, termasuk kota False Creek badian TenggaraAgriculture dengan menggunakan Strategi Vancouver, Agriculture meliputi keragaman luas praktek pertanian di lingkungan perkotaan yang mencakup Gardens Komunitas, Sekolah Gardens, Tanah dengan Landscaping Edible, Commercial Rumah kaca dan beberapa teknik yang lebih inovatif yaitu Rooftop Gardens, Operasi Micro Ternak, termasuk ebah dan serangga,Obserfasi dan Budidaya Perikanan yang dilakukan di dalam bangunan

Gambar BI.6 Sumber : Jornal Urban Agriculture : Comunity Gardening Practices by Ryan Sloun. tahun 2009

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

Gambar BI.7

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.6


precedent

COMMUNITY GARDEN TEORI

MendeďŹ nisikan Gardens Komunitas Kebun masyarakat adalah tempat di mana orang bisa pergi untuk menanam tanaman yang berbeda, seperti sayuran,herbal, dan bunga. Pernyataan itu memang benar namun ada pernyataan lain yang lebih menjelaskan apa tu kebun masyarakat. Kebun Masyarakat adalahtempat di mana tidak hanya tanaman tumbuh, tetapi juga tempat di mana orang-orang dan masyarakat dapat tumbuh secara bersama-sama.

Pemberdayaan Petani

Kebun masyarakat dapat berfungsi sebagai sumber pemberdayaan bagi banyak individu yang berbeda. Dalam semua jenis lingkungan, ada orang-orang yang mungkin merasa bahwa mereka tidak dapat mencapai atau melakukan hal-hal mandiri atau untuk diri mereka sendiri. Orang-orang ini juga bergantung sepenuhnya pada orang lain atau program pemerintah untuk fungsi-fungsi kebutuhan memenuhi nafkah hidup. Dimungkinkan bagi orang-orang yang tidak ada modal l untuk dibantu oleh kebun masyarakat karena tempat-tempat ini dapat memberikan jalan keluar untuk mencapai tujuan pribadi. Berkebun bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan diri mereka dilihat dengan cara dan apa yang mereka tanam serta apa yang mereka rencanakan untuk tanamannya. Karena tak ada cara yang benar, atau cara yang salah untuk menanam tanamn metode apapun dapat dilakukan. Berkebun kemudian bisa menjadi aktivitas yang sebenarnya mendorong kreativitas, individualitas. Beberapa orang dalam komunitas yang tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri dan kekreatifannya bisa diberikan kesempatan melalui pengambilan keputusan individu saat dia bergaul dengan sesamanya. REFERENSI PENERAPAN AGRICULTURE DALAM BANGUNAN

TAMAN BELAKANG

Levitt Bernstein adalah arsitek yang telah menyelesaikan proyek perumahan dengan kepadatan tinggi, berkelanjutan dan berbasis konsep “lanskap yang produktif�. Proyek ini dimulai sebagai pemenang untuk kompetisi perumahan Islington Borough Council pada tahun 2009. Pada tahun 2009 beliau mendisai sebuah Apartemen idengan konsepi Apartemen seperti rumah pada umumnya naman yang unik disini adalah bagian dapur yang ada di bagian depan dan ruang makan yang ada ditengah serta ruang tamu yang ada di bagian belakang,yang langsung berhubungan dengan taman belakang dimana taman belakang ini digunakan untuk menanam tanamn yang dapat dikonsumsi untuk kebutuhan makan sehari-hari. Bisa dilihat pada gambar bahwa luas are tempat tinggal dan area pertanian menunjukkan luasan yang sama

R. TAMU R. MAKAN

DAPUR

TAMAN DEPAN

Sumber : "Inventive Council Housing / Levitt Bernstein" 06 Mar 2015. ArchDaily.Accessed 18 Mar 2015. <http://www.archdaily.com/?p=602610>

BI.7

AGRICULTURE ARCHITECTURE

Gambar BI.8

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


Gambar BI.9

Gambar BI.10

Perlakuan setiap bagian penting dari keseluruhan lanscape menggunakan strategi lingkungan yang baik, mulai dari area untuk energi terbarukan, membantu penyerapan air hujan melalui atap hijau , meningkatkan habitat biologi (tanaman) dan menciptakan sebuah kebun dalam rumah. Prinsip-prinsip kunci mendesain telah memberikan eksibilitas penggunaan, dan juga pemeliharaan yang mudah. Tanaman yang ada di taman ini adalah tanaman buah, tanamn herbal dan juga tanaman yang lain yang tentunya dapat dikonsumsi, hal ini mampu memberikan kesan visual yang kuat dan juga dapet menjadi kebun dalam rumah yang daoat menjadi percontohan di daerah perkotaan. Sumber : "Inventive Council Housing / Levitt Bernstein" 06 Mar 2015. ArchDaily.Accessed 18 Mar 2015. <http://www.archdaily.com/?p=602610>

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.8


idea

Tahapan Perancangan

Permulaan

Persiapan

Pengajuan usul

Evaluasi

Tindakan

Merumuskan masalah yang akan diangkat dan lokasi yang terpilih sesuai dengan permasalahan. Setelah terjadi beberapa pertimbangan maka hasil dari perumusan masalah ialah perencanaan kawasan agrowisata berbasis energi panas bumi sebagai alternatai pariwisata baru di Dieng Pada persiapan ini dilakukan dengan mengumpulakan data yang berkaitan denga pertanian, pariwisata dan juga potensi energi panas bumi Dieng, sehingga mampu memberikan usulan apa yang akan direncanakan agar tujuan awal menrancang kawasan Dieng yang memiliki agrowisata dapat tercapai. Dengan data-data yang telah terkumpul dan melakukan analisis, maka dari itu usulan yang akan diangkat untuk dapat diselesaikan sebagai langkah teknis untuk mewujudkan perencanaan kawasan agrowisata ialah menentukan kawasan, layout dan merancang tipologi kawasan dengan tanaman tematik di agrowisata tersebut serta merancang bagaimana penataan semestinya banguna disekitar area wisata dan bangunan fasilitas apa saja yang harus ada di tempat wisata. Apa yang ada pada usulan di lakukan pengujian dengan penentuan pencapaian apa yang mendukung usulan yaitu performa apa yang dijanjikan untuk mengatasi masalah kawasan tersebut, apakah hal yang telah diusulkan mampu mengatasi permasalhan yang ada, dan berapa % perhitungan mampu mengatasi permasalahan Realita perencanaan kawasan sesuai dengan usulan

Tabel BI.3

BI.9

AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


Penentuan Variabel Permasalahan

Degradasi tanah yang setiap tahun meningkat

Pemanfaatan PLTP tidak seimbang antara jumlah dan potensi penduduk dan kepemilikan pertanian yang luas lahan sehingga membuka kurang maksimal lahan lindung

menyebabkan Penurunan jumlah wisatawan dikarenakan kualitas area wisata yang menurun yang disebabkan karena degradasi tanah sehingga merusak situs dan wisata alam, juga tidak ada alternatif wisata baru dengan pemanfaatan potensi yang ada di kawasan dieng yang berupa potensi pertanian dan PLTP tanggapan permasalahan Meningkatkan kembali jumlah wisatawan yang berkunjung ke Dieng dengan menciptakan alternatif wisata baru dengan lebih mengembangkan potensi yang ada. langkah-langkah penentuan kawasan/ pembagian kawasan antara kawasan pertanian dan kawasan wisata sehingga tidak merusak hutan lindung

penataan kawasan/ layout kawasan bagianbagian yang akan digunakan sebagai alternatif wisata baru dengan memanfaatkan potensi Dieng

penyusunan tipologi kawasan alternatif wisata baru dengan memberikan areaarea tematik dari potensi pertanian yang ada dengan memanfaatkan energi PLTP dalam keberlanjutan wisata

fasilitas yang ada didalam area wisata sangat diperlukan untuk penunjang kebutuhan pengunjung sehingga penatan bangunan wisata sangat penting

Variabel penentuan kawasan

layout kawasan

tipologi kawasan

banguna fasilitas kawasan wisata Diagram BI.1

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.10


idea

Rumusan Variabel Dipenden dan Independen

Penyelesaian Disain Perencanaan kawasan agrowisata

Variabel Dipenden Penentuan kawasan

Layout kawasan

Tipologi Kawasan

Bangunan Fasilitas Kawasan Wisata

kawasan yang diharapkan kawasan agrowisata baru yang ada di Dieng yang mampu mengembangkan potensi wisata dan juga mampu memanfaatkan sember energi PLTP yang akan membantu dalam oprasional kegiatan dalam kawasan agrowisata serta mengembangkan potensi opertanian dengan mengurangi degredasi tanah

Variabel indipenden penentuan penempatan kawasan yang strategis dari kebutuhan kawasan dan jangkauan pengunjung serta memperhatikan kontur dan kawasan penyebaran wisata dieng tatanan kawasan yang tepat dengan memperhatikan kawasan yang ada dan juga memudahkan dalam mobilitas pengunjung serta petani

tipologi kawasan menjadi penting karena bisa dimanfaatkan dalam proses perwujutan kawasan wisata pertanian secara tematik kondisi kawasan eksisting penting karena akan berpengaruh pada semua aspek perencanaan bangunan yang ada di tempat wisata sebagai fasilitas dan juga bangunan disekitar kawasan pariwisata harus disesuaikan dengan wilayah pariwisata, layot dan tipologi kawasan wisatanya Diagram BI.2

BI.11 AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


Kerangka Berpikir Degradasi tanah Pemanfaatan PLTP yang setiap tahun yang kurang meningkat maksimal menurunnya tidak seimbangnya wisatawan Dieng antara jumlah dikarenakan kualitas penduduk dengan wisata yang menurun kepemilikan lahan juga pertanian Perencanaan kawasan Performance Fungsi perencanaan Based Design kawasan Penentuan kawasan

Layout kawasan

Tipologi Kawasan

Bangunan Fasilitas Kawasan Wisata

Kawasan Agrowisata sebagai alternatif wisata baru di Dieng dengan pemanfaatan energi PLTP Kawasan Agrowisata yang juga dijadikan kawasan aktiďŹ tas pertanian masyarakat dieng

Meningkatkan jenis objek wisata

Perencanaan kawasan pertanian untuk mengurangi degradasi tanah

Meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan pengunjung

Perencanaan kawasan pertanian tematik dengan variasi tanaman dan perawatan tanpa pestisida

bangunan yang ada di tempat wisata sebagai fasilitas dan juga bangunan disekitar kawasan pariwisata harus disesuaikan dengan wilayah pariwisata, layot dan tipologi kawasan wisatanya

Menurunkan degradasi tanah 40%

Meningkatkan pemanfaatan potensi PLTP 25%

Diagram BI.3

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.12


idea

Penentuan Parameter dan Indikator Keberhasilan

PBD

Meningkatkan jenis objek wisata

Menurunkan degradasi tanah 40%

Meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan pengunjung

Meningkatkan pemanfaatan potensi PLTP 25%

Parameter Keberhasilan

Indikator Keberhasilan

jumlah tempat pariwisata lebih dari jumlah wisata yang sekarang dan berdampak pada jumlah pengunjung yang meningkat

jumlah pariwisata bertambah menjadi 21 titik area wisata

Jumlah luas degradasi tanah kurang dari degradasi tanah sebelum dilakukan perencanaan kawasan dengan cara penanaman bukan tanaman semusim dan tidak menggunakan pestisida

Pe n u r u n a n d e g r a d a s i tanah adalah 2.520 ha dari kerusakan tanah 6.300 ha

Tipologi Bangunan Fasilitas yang lebih disesuaikan dengan kawasa wisata dan keberadaan bangunan disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung wisata

Memiliki bangunan fasitas wisata meliputi : temapt rest area , tempat beribadah, penginapan,tempat belanja, tempat makan

P e n i n g k a t a n pemanfaatan potensi P LT P m e l e b i h i d a r i p e m a n f a a t a n sebelumnya

Peningkatan pemanfaatan potensi PLTP 0.1 mega watt

Tabel BI.4

BI.13 AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


CARA MENGUJI PBD

Meningkatkan pariwisata Dieng 30 %

CARA MENGUJI

lOGIK & EMIK

M e n u r u n k a n degradasi tanah 40%

lOGIK & EMIK

Meningkatkan penataan bangunan kawasan Dieng 20%

EMIK & ETIK

Meningkatkan potensi PLTP 25%

LOGIK & EMIK

Melakukan survey lapangan dengan cara melihat secara langsung kegiatan pariwisata. Membandingkan data pariwisata sebelum dilakukan perencanaan kawasan dan sesudahnya dengan data yang didapatkan. melakukan survey lapangan dengan melihat keadaan tanah pertanian pada saat ini, membandingkan keadaan tanah sebelum dilakukan perencanaan dan sesudah dengan data. melakukan survey lapangan dengan c a ra m e l i h a t ko n d i s i p e n a t a a n bangunan kawasan wisata, setelah dilakukan perencanaan kawasan melakukan wawancara terhadap pewawancara terhadap pengunjung mengenai bangunan kawasan wisata ya n g b i s a d i a m b i l c o n t o h d a r i bangunan fasilitas kawasan wisata melakukan survey langsung lapangan dengan cara melihat kinerja dari PLTP dan membandingkan data pemanffatan PLTP sebelum adanya perencanaan kawasan dan sesudahnya.

LOGIK : perhitungan dengan data, dan simulasi (menggunakan shoftware / matematis ) ETIK : drajat kepenerimaan dengan kuisioner penerimaan EMIK : penelitian terbuka ( lavel perancangan )

Tabel BI.5

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.14


region

Foto Keadaan Dieng Saat Ini 1.Toilet Umum

2. Area Berjualan

Toilet Umum brjumlah 2, 1 untuk pria & 1 untuk wanita

Pedagang masih berjualan disepanjang jalan, padahal sudah disediian area berjualan. Gambar BI.12

Gambar BI.11

3.Mushola

4. SPBU

Sirkulasi Mushola antara laki-laki dan perempuan menjadi satu, dan tempat wudhupun menjadi satu. Gambar BI.13

Gambar BI.15

BI.15 AGRICULTURE ARCHITECTURE

SPBU kurang terawat, beberap barang yang harusnya disediakan oleh SPBU dak lengkap. Gambar BI.14

5. Sanitasi

6. Sampah

Sanitas pada tempat Wisata buruk, karena dak tertutup dan dekat dengan area pasar serta tempat parkir.

Jarang menemukan tempat sampah yang ada di area tempat wisata tersebut sehingga sampah terliat menggunung di beberapa k. Gambar BI.16

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


Figure Ground

Analisa

Gambar BI.17

Peta disamping menunjukkan bagaimana nantinya kawasan ini akan direncanakan dengan mempertimbangkan data yang telah ada. Pengambilan kawasan perencanaan juga mempertimbangkan bagaimana nantinya kawasan ini berjalan sesuai dengan PBD yang menjadi usulan. Dari ide dan analisis serta munjulnya tujuan maka dari itu tahap selanjutnya dari perencanaan ini adalah menciptakan guidline yang tepat sesuai dengan poin-poin usulan PBD. Guideline yang akan diciptakan nantinya akan mengatur dalam proses realisasi perencanaan dan juga mengatur paska perencanaan sehingga PBD yang menjadi usulan dapat tercapai. Nantinya dalam proses penyusuna Guideline mempertimbangkan kondisi eksisting dan peraturan-peraturan daerah yang menjadi batasan serta pedoman dalam penyusunan, sehingga nantinya perencanaan kawasan ini tidak merugikan berbagai pihak yang memiliki koneksi dengan kawasan yang menjadi projek perencanaan

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.16


region

Peta Tipologi Fungsi

Gambar BI.18 Gambar BI.17

Analisa Pada kawasan perencanaan ini peta tipologi fungsi diperlukan agar bisa mengetahui pola aktivitas yang masyarakat lakukan. Area tegalan tentunya adalah area yang berfungsi untuk bertani masyarakat, dimana bertani merupakan mata pencaharian penduduk Karangtengah. Area tegalan merupakan area yang dominan menjadi area aktivitas warga. Area rumah warga berbatasan langsung dengan area bekerja, sehingga kegiatan bekerja akan lebih mudah karena dekat dengan rumah, mudah disini berarti lebih terjangkau masalah jarak dan waktu, dan juga mudah ketika membawa panen ke rumah petani. Area dekat dengan telaga merdada sepanjang jalan desa berpotensi menjadi area penampungan air bersih untuk kebutuhan kawasan perancangan, selain itu keberadaannnya yang ada disepanjang pinggiran kawasan akan memudahkan dalam peletakan dan perancangan. area sumber PLTP berada di site, merupakan sumber energi listrik yang nantinya akan digunakan dalam keberlangsungan kerja kawasan agrowisata, namun keberadaan instalasi PLTP ini nantinya memerlukan perencanaan khusus karena pada instalasi PLTP tidak bisa dikunjungi dengan bebas oleh para wisatawan, maka dari itu instalasi yang lebih dibuat tertutup akan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan dari bahaya PLTP sendiri.

BI.17 AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


Peta Vegetasi

Gambar BI.19 Analisa Pada Peta Vegetasi ini yang sudah tentu ada di kawasan pertanian yang yang semuanya adalah

vegetasi kentang, dimana kentang merupakan vegetasi musiman. Vegetasi musiman merupan salah satu penyebab degradasi tanah, karena vegetasi musiman tidak bersifat mengikat tanah dan air, dimana vegetasi kentang yang ada di Dieng dalam proses hidupnya menggunakan pestisida yang sangat merusak lingkungan. Area hijau disekitar pemukiman warga akan tetap dijadikan area hijau. karena bisa kita lihat bawasanya pemukiman di desa ini cukup padat, akan tetapi penataan kawasan serta penentuan vegetasi akan dirancang. area dengan pohon berkayu di kawasan perancangan masih sangat sedikit, perlu adanya tambahan agar dapat mengikat tanah yamh ada di kawasan perencanaan serta mampu mengikat air,mengingat pada kawasan ini adalah kawasan berkontur yang cukup curam. penanaman vegetasi berkayu juga sangat diperlukan pada sepanjang jalan raya dan jalan desa serta pada area PLTP sebagai skat alami antara area instalasi dan area agrowisata. SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.18


guideeline

1

MENINGKATKAN JENIS OBJEK WISATA

Penyebaran wisata yang merata

Penentuan Kawasan

MENINGKA TKAN JENIS OBJEK WISATA

Ti p o l o g i Kawasan

BI.19AGRICULTURE ARCHITECTURE

Dekat dengan sumber mata air sebagai kebutuhan sehari-hari Desa terdekat dengan SPBU, terminal, dan juga p e l a y a n a n kesehatan Wisata pertanian ( edukasi pertanian dan praktik pertanian secara langsung) Wisata hasil pengolahan pertanian ( home industri ) dan Pemasarannya Penginapan dengan konsep “rumah peteni”

Diagram BI.4

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


1

MENINGKATKAN JENIS OBJEK WISATA

Penentuan Kawasan

1. Penyebaran wisata yang merata

U Gambar BI.20

Kawasaan ini dipilih karena dilihat dari peta penyebaran wisata yang ada di Dieng, Bisa dilihat dibagian kawasan yang di blok warna abu-abu tidak ada penyebaran kawasan wisata disana, maka dari itu pemilihan kawasan tang bertepatan dengan desa karangtengah diambil.

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.20


guideeline

1

MENINGKATKAN JENIS OBJEK WISATA

2. Dekat dengan Sumber mata air sebagai kebutuhan sehari-hari 3. Desa terdekat dengan SPBU, Terminal, dan juga Pelayanan kesehatan

Gambar BI.21

Kawasan Perencanaan dilakukan di Dusun Karangtengah, Batur, Banjarnegara. Pemilihan jatuh pada dusun tersebut dikarenakan untuk masalah Akomodasi, Utilitas dan juga secarta Aksesibilitas dan Transportasi paling memadai. Desa ini terletak tepat di sisi jalan utama Dieng menuju banjarnegara, selain itu desa ini merupakan desa terdekat dengan beberapa fasilitas umum suatu kawasan dan juga fasilitas yang diperlukan untuk pengunjung. Misalnya adalah SPBU, Puskesmas, Terminal, Sumber air dan juga Sumber energi Listrik.

7

BI.21AGRICULTURE ARCHITECTURE

Kawasan Karangtengah merupakan titik tengah dari keseluruhan Dieng, Dieng sendiri dibagi atas Dieng Wetan yang masuk ke dalam administrasi Kab.Wonosobo dan Dieng Kulon yang masuk ke dalam administrasi Kab.Banjarnegara. Desa tersebut berada pada sekitar 500 meter dari objek wisata Dieng (Desa Dieng Wetan dan Kulon) ke arah Banjarnegara. Pemilihan kawasan mempertimbangkan penyebaran objek wisata Dieng, sehingga ketika objek wisata baru ditepatkan di Karang tengah harapannya objek wisata Dieng akan menyebar secara merata.

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


1

MENINGKATKAN JENIS OBJEK WISATA

Analisis

Tipologi Kawasan

Area Ladang Warga Area dekat sumber mata air yang kurang subur dalam pertanian Area rumah warga

Area dekat PLTP yang berbahaya untuk aktivitas pertaanian Area sumber listrik PLTP

Gambar BI.22

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

8

BI.22


guideeline

1

MENINGKATKAN JENIS OBJEK WISATA

Respon

Area perumahan warga yang juga dijadikan penginapan bagi pengunjung wisata, memilih area ini karena area ini adalah area yang dekat dengan perkampungan diluar kawasan perencanaan, agar ada interaksi antara pengunjung dan juga warga sekitar, dan pengunjung dapat memahami aktivitas petani dalam kesehariannya

Area Pemasaran hasil produk pertanian, diletakkan dekat dengan penginapan

BI.23AGRICULTURE ARCHITECTURE

Area Ladang Warga

Area home Industri. area ini dibuat paling besar agar bisa melayani permintaan produk dari luar selain permintaan dari pengunjung kawasan wisata ini saja.

Area dekat PLTP yang berbahaya untuk aktivitas pertaanian. Area sumber listrik PLTP

Gambar BI.23

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


2

MENINGKATKAN FASILITAS YA N G D I B U T U H K A N WISATAWAN 50%

Fasilitas Yang Harus Ada Dalam Kawasan Wisata

Akomodasi Wisata 1. Fasilitas Penginapan/Hotel 2.Tempat Makan/Restoran 3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 4. Fasilitas Pelayanan Keuangan 5. Fasilitas Perbelanjaan 6. Fasilitas Ibadah

U litas 1. Penyediaan air bersih 2. Jaringan Listrik 3. Sistem Drainase 4. Telekomunikasi 5. Persampahan 6. Sistem Pengelolaan Limbah dan Sanitasi

Penentuan Kawasan

Pengertian

Aksesibilitas dan Transportasi 1.Jaringan Jalan 2. Moda Transportasi 3.Fasilitas Pendukung Transportasi (SPBU) 4. Penyediaan tempat parkir yang memadai

Fasilitas / Bangunan Kawasan Wisata Diagram BI.5

1. Akomodasi adalah suatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi orang yang bepergian. Dalam kepariwisataan akomodasi merupakan suatu industri, jadi pengertian industri akomodasi adalah suatu komponen industri pariwisata, karena akomodasi dapat berupa suatu tempat atau kamar dimana orang-orang / pengunjung / wisatawan dapat beristirahat /menginap / tidur, mandi, makan dan minum serta menikmati jasa pelayanan dan hiburan yang tersedia. 2. Utilitas umum adalah kelengkapan penunjang untuk pelayanan lingkungan. 3. Aksesibilitas adalah konsep yang menggabungkan pengaturan tata guna lahan secara geograďŹ s dengan sistem jaringan transportasi yang menghubungkannya. Dengan perkataan lain aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan bagaimana lokasi tataguna lahan berintekasi satu dengan yang lain dan bagaimana mudah dan susahnya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi. SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.24


guideeline

2

MENINGKATKAN FASILITAS YA N G D I B U T U H K A N WISATAWAN 50%

1. Fasilitas Penginapan/Hotel

Area perumahan warga yang juga dijadikan penginapan bagi pengunjung wisata, memilih area ini karena area ini adalah area yang dekat dengan perkampungan diluar kawasan perencanaan, agar ada interaksi antara pengunjung

Area Ladang

Area home

2 .Te m p a t Makan/Restoran 3. Fasilitas Perbelanjaan

Area Pemasaran hasil produk pertanian, diletakkan dekat dengan penginapan. Selain itu juga akan

Area ini merupakan area terdekat dengan telaga merdada dengan struktur tanah yang mengandung banyak air sehinggaa bisa membuat sumur dan Area dekat PLTP yang berbahaya 5. Jaringan Listrik

Area sumber listrik PLTP nantinya aakn berpusat di area yang telah ada, dan

Gambar BI.24

PERENCANAAN LEBIH LANJUT Fasilitas Penginapan dan juga tempat makan & fasilitas perbelanjaan nantinya akan berada di area rumah warga dan akan terjadi mix use dalam bangunan yaitu tempat tinggal para petani dan juga fasilitas bagi pengunjung maka dari itu dari organisasi ruang yang nanti merujuk ke disain akan ada pertimbangan lebih lanjut. Langkah ini dilakukan agar pengunjung secara sosial dapat merasakan kehidupan keseharian petani.

BI.25AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


3

MENURUNKAN DEGRADASI TANAH 40%

M E NURUNKAN DEGRADASI TANAH 40%

Layout Kawasan disini adalah melayout kawasan

L a y o u t pertanian dan residensial dengan kondisi tanah Kawasan yang berterasiring agar tidak terjadi erosi dan peraturan tentang penggunaan pestisida

Analisis Tanah organosol eutrof: mempunyai kapasitas menahan air yang sangat besar. Di bagian ini juga akan di tanami pohon berkayu sehingga dapat mengikat air. Selain itu juga akan di pasang tandon-tandon air dan dibuat sumur untuk sumber mata air. Area rumah warga Andosol :. Daya menahan airnya baik tetapi permeabilitas tanahnya cepat. Sangat rentan terhadap erosi.bagus untuk pertanian. untuk menurunkan degradasi tanah area ini hanya bisa menggunakan pestisida sebesar 20% dari keseluruhan lahan pertanian Area dekat PLTP yang berbahaya untuk aktivitas pertaanian Area sumber listrik PLTP

Gambar BI.25

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.26


guideeline

3

MENURUNKAN DEGRADASI TANAH 40%

sistem penanaman yang akan dilakukan pada area kosong sekitar rumah, dengan menggunakan tanaman perdu, seperti purwaceng yang merupakan tanaman yang berpotensi di Dieng

SKALA 1 : 5000

Air dari tlaga merdada akan di ikat oleh akar-akar tumbuhan besar sehingga pada lahan miring yang digunakan sebagai area pertanian tidak terjadi erosi

BI.27AGRICULTURE ARCHITECTURE

Gambar BI.26

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


M E NINGKATKANKAN P E M A N FA ATA N POTENSI PLTP 25%

4

Penentan Kawasan

Penentuan Kawasan untuk trafometer listrik ditetapkan berdasarkan pengelompokan tipologi fungsi. Dimana pada kawasan perencanaan memiliki 6 tipologi fungsi, yaitu : kawasan penginapan, kawasan pertanian, kawasan home industri, kawasan pemasaran produk, kawasan tandon air dan sumur air, serta kawasan PLTP sendiri yang nantinya akan diletakkan trafo utama.

MENINGKA TKANKAN Bangunan / Fa s i l i ta s Kawasan Wisata

meningkatkan pemanfaatan potensi PLTP ini nantinya akan lebih difokuskan kepada penyaluran listrik ke dalam bangunan. Karena bangunan memiliki funsi baru dan fungsi tambahan maka sari itu akan lebih memakan sulai energi.

Utilitas dan Transportasi

Utilitas yang dimaksud disini adalah jaringan listrik, dimana jaringan listrik ini bisa dijangkau di setiap area kawsan wisata bahkan nantinya akan ada jaringan listrik di dalam area pertanian, tidak hanya itu pertanian akan dibantu dengan jaringan listrik seperti aktivitas penyiraman yang nantinya sringkler akan digerakkan dengan tenaga listrik bukan lagi dengan tenaga disel yang berbahan bakar minyak.instalasi kabel bawah tanah yang diletakkan dibawah pedestrian agar tidak terkeduk pada saat pertanian berlangsung Untuk mode transportasi karena kawasan perencanaan cukup luas maka akan diberikan alat tranportasi listrik seperti untuk mengangukt hasil pertanian / pupuk ke ladang.

Diagram BI.6

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.28


guideeline

M E NINGKATKANKAN P E M A N FA ATA N POTENSI PLTP 25%

4

Area perumahan warga yang juga dijadikan penginapan bagi pengunjung wisata, memilih area ini karena area ini adalah area yang dekat dengan perkampungan diluar kawasan perencanaan, agar ada interaksi antara pengunjung dan juga warga sekitar, dan pengunjung dapat memahami aktivitas petani dalam kesehariannya

Area Ladang Warga

Area home Industri. area ini dibuat paling besar agar bisa melayani permintaan produk dari luar selain permintaan dari pengunjung kawasan wisata ini saja.

Area Pemasaran hasil produk pertanian, diletakkan dekat dengan penginapan

BI.29AGRICULTURE ARCHITECTURE

Area dekat PLTP yang berbahaya untuk aktivitas pertaanian Area sumber listrik PLTP

Gambar BI.27

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


5

M E N I N G K AT K A N K A N PRODUKSI INDUSTRI RUMAHAN DARI HASIL PERTANIAN 30%

Pengepakan hasil pertanian yang belum diolah (dijual sebelum diolah)

carica

M E NINGKATKAN KAN PRODUKSI I N D U S T R I RUMAHAN DARI H A S I L PERTANIAN 30%

Penentuan Kawasan

Bangunan / Fasilitas Kawasan Wisata

Home industri pengolahan manisan carica

Home industri pengolahan hasil kentang Home industri pengolahan hasil tanaman pekarangan rumah seperti purwaceng / tanaman herbal

Organisasi ruang home industri yang nanti jadi satu dengan rumah tinggal

Diagram BI.7

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.30


concept

keseluruhan kawasan PLTP 0.5 ha rumah warga 11.09 ha

PLTP area residensial

area PLTP

area home industri area penjualan area penginaopan

area wisata pertanian

luas area pertanian 12 ha

area pertanian

1.5 ha

BI.31 AGRICULTURE ARCHITECTURE

Akomodasi & Utilitas

area parkir area ibadah (mushola) Tandon air

Diagram BI.8

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


hubungan zona / area

toilet umum

b.penyewaan & peletakan alat pertanian

b. gudang pupuk pertanian

PLTP area parkir

masjid b.peletakan panen sementara

toko

Home industri

b. tempat ganti

jalan

area parkir

restoran

penginapan b. tandon air b.edukasi pertanian

Privat

Dekat Sedang

Semi Privat

Jauh

Publik

Diagram BI.9

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.32


concept

Organisasi Ruang Seluruh Kawasan

Area penyortiran Sub Plaza 1

home industri carica

Sub Plaza 1 Sub Sub Mengupas Sub Plaza 4 Plaza 2 & Memotong Plaza 3 Merebus Memasak Memasak

BI.33AGRICULTURE ARCHITECTURE

area penjualan

jalus bus listrik atau pedestrian

penjualan hasil pertanian yang belum diolah

blok A bangunan resepsionis

penginapan

Sub halte

Sub Plaza 4

blok B

penginapan

blok C

area praktik pertanian

bangunan pusat pertanian

halte utama

ladang tempat praktik pertanian

h

plaza utama kawasan home industri carica

home industri herbal

home industri pengemasan hasil pertanian

Sub Plaza 3

isa

Area pengemasan

plaza utama kawasan home industri herbal

home industri kentang

plaza utama kawasan area penjualan

penjualan produk herbal

m

Area pengilingan

Balaebale 2

plaza utama kawasan home industri kentang

Sub Plaza 2

Plaza

pe

Area penjemuran

Balaebale 1

Sub Plaza 1

Sub Plaza 1

an

Area penyortiran kentang

plaza utama kawasan home industri pengemasan hasil peertanian

Sub Plaza 2

penjualan olahan kentang

penjualan carica

as

Area Area penggorengan pengupasan dan pemotongan dan pengemasan kentang

Sub Plaza 3

w

Area perebusan kentang

Sub Plaza 2

Area pengepakan

ka

Area Masak dan Area Pengupasan Kentang Pengemasan

Area penyortiran kentang

Area penyucian

Instalasi PLTP

area parkir

main & said entrance

Diagram BI.10

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


precedent

Systemic Agro-Tourism / Carlos Bartesaghi Koc

Gambar BI.28 Arsitek asal Peru : Carlos BARTESAGHI Koc yang lanscape kawasan perencanaan memiliki karya Sistemik Agro Wisata, yang menerima Award of Merit Kompetisi URBAN-SOS 2009. Pariwisata pertanian yang berada di kota pasca-kolonial cocok untuk berlibur, karena disana juga ada hotel dan risort sebagai pelengkap wisata yang nyaman. Pariwisata pertanian ini sebenarnya menawarkan pesona hutan agar menjadi pariwisata yang berkelanjutan. Hal ini diambil dikarenakan kondisi sosial,ekonomi serta budaya yang telah ada disana bergeser karena pengaruh dari arsitektur yang tidak bertanggung jawab yaitu pembangunan monumental dengan m e n g g u n a k a n ko n s t r u k s i b e t o n ya n g t i d a k Gambar BI.30 memperhatikan habitat lokal. Masterplan menetapkan paradigma baru seperti mencari ssebuah hal baru di dalam tanaman yang dibudidayakan, memberikan pengalaman hidup pada bangunan yang menjadi fasilitas dalam pariwisata ini, karena bangunan menggunakan bahan daur ulang. Gambar BI.29 Para pengunjung bereksperimen untuk Dalam keadaan ini, usulan untuk Chili pada bekerja dengan petani lokal dalam tugas Sungai Borders telah ddengan menggunakan sehari-hari mereka (membajak, menabur); hal pendekatan sistemik, mengusulkan alternatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran baru untuk fasilitas wisata di kota pascadan keterampilan dalam pemanfaatan kolonial Latin-Amerika. Proyek ini lingkungan . mempromosikan gagasan penggabungan atraksi perkotaan dan pedesaan wmenjadi sebuah tempat wisata . Hal yang tercapai dari usulan tersebut adalah pertanian, pariwisata dan warisan budaya. Ketiganya digabung sehingga akan membuat jaringan perkotaan baru dengan menyatukan ketiga elemen tersebut dan dicocokkkan dengan geograďŹ s kawasan tersebut yang merupakan tepian sungai. Ladang akan menjadi alat untuk pemodelan lanskap yang produktif, sehingga tujuan yang menarik bagi wisatawan dan penduduk lokal adalah pariwisata dengan pertanian.

Sumber : archdaily //Systemic Agro-Tourism / Carlos Bartesaghi Koc

BI.34 AGRICULTURE ARCHITECTURE

Gambar BI.31

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


Aliran sungai akan dipulihkan dan dirancang serius sebagai lembaran alami dengan ditutupi batu dan vegetasi, sehingga ora dan fauna baru yang ada di sekitarnya aakn terlihat menarik. Di perbatasan kawasan perencanaan akan dibangun sebuah musium pasca-industri, pusat konvensi, pusat industri pertanian,perpustakaan umum pertanian, galeri seni, teater dan restoran khas makanan dari hasil pertanian.

Gambar BI.32 SPBU yang terletak di sebelah fasilitas industri akan diganti dengan STATION BIOMASSA baru, di mana orang akan dapat belajar, dan berpartisipasi dalam kegiatan seperti kompos elaborasi, pengolahan biogas dan produksi energi surya.

Gambar BI.33 Akhirnya, semua rumah-rumah kolonial yang terbuat dari beton di sebelah sungai akan dikembalikan untuk menciptakan ruang-ruang perumahan baru dengan menggunakan material seperti diatas dan tidak hanya dibangun untuk perumahan saja tetapi juga dibangun untuk tempat penginapan.

Gambar BI.34

BI.35

Sumber : archdaily //Systemic Agro-Tourism / Carlos Bartesaghi Koc SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE


precedent

Land Degradation

Gambar BI.35

Degradasi lahan: adalah penurunan kapasitas tanah untuk keberadaan ekosistem dan penurunan fungsi dari lahan yang seharusnya pemanfaatannya masih bisa maksimal. Degradasi lahan yang luas akan mempengaruhi kehidupan orang yang tinggal disekitarnya. Peningkatan tekanan populasi dan ekspansi manusia yang berlebihan ke lahan kering selama periode basah panjang meninggalkan peningkatan jumlah orang yang terdampar di sana selama periode kering. Transfer elemen produksi penting untuk kegunaan lain (misalnya tanah penggembalaan musim kemarau) melalui pengenalan irigasi dan non-irigasi tanaman, dan penggunaan air untuk keperluan industri dan perkotaan dengan mengorbankan produsen pertanian pada pedesaan. Di mana tidak dikompensasi, perubahan tersebut menyebabkan kerusakan seluruh sistem produksi. sumber : http://www.fao.org/nr/land/degradation/en/

Dari permasalahan tersebut peraturan dalam suatu kawasan pertanian akan lebih baik jika memiliki suatu peraturan mengenai masalh pertanian yang ramah lingkungan, atau lebih populer disebut pertanian organik. Bukan hanya akan membuat struktur tanah menjadi tidak tercemar namun juga bisa menghasilkan produk pertanian dengan kualitas kesehatan yang tinggi.

AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

BI.36


Pencemaran tanah karena pertanian Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

Gambar BI.36

1. Pertanian dengan mnggunakan pupuk urea yang dapat merusak kualitas tanah, sehingga menyebabkan degradasi lahan

Gambar BI.37

2. Pertanian dengan mnggunakan pupuk kompos, yang juga sebagai media tanam yang ramah terhadap lingkungan sehingga tidak menyebabkan degradasi lahan, dan juiga produk pertanian yang dihasilkan akan lebih sehat

BI.37

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE


precedent

Energy Listrik Listrik merupakan kebutuhan pokok bagi manusai. Bukan hanyasebagai kebutuhan skunder sebagai penerangan saja namun pada jaman sekarang listrik juga digonakan sebagai sumber energi dari beberapa barang yang dibutuhkan oleh manusia. Contohnya adalah di Kawasaki Jepang telah menciptakan inovasi baru dalam bidang otomotif yaitu Truk Bertenaga Listrik. Inovasi ini dilakukan sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan. Truk ini diproduksi oleh Mitsubitshi Fuso, truck memang belum diproduksi secara masal, tetapi Fuso akan terus mengembangkan truk listrik menjadi kendaraan masa depan.

truk listrik memiliki konsep light duty truck (LDT), artinya truk memiliki tiga buah box batrei yang berfungsi sebagai energy untuk menjalankan truk

Ketika batrei truck full maka truk ini bisa berjalan 60km. jika habis bisa di cas 1/2 jam, karena truck dilengkapi dengan fast charger.

Sumber : detikOto/ 1 November 2015

Gambar BI.38

AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

BI.38


Gambar BI.39

Dengan adanya penemuan seperti mobil listrik tentunya akan sangat bermanfaat pada perancangn kawasan Dieng yang memiliki potensi energi listrik yang besar. artinya ketika penemuan in telah ditemukan hal tersebut bisa diterapkan di perencanaan kawasan Dieng dengan sumber energi dari listrik yang melimpah disana, dan PBD meningkatkan pemanfaatan potensi energi listrik dapat tercapai. Sebenarnya bukan hanya di Jepang saja, bahwa mobil listrik juga sudah mampu di produksi oleh bangsa Indonesia juga, contohnya dalah mobil listrik buatan mahasiswa FTI, UII. Tidak hanya sebagai energi untuk bahan bakar mobil, namun listrik juga akan lebih dibutuhkan ketika pembangunan di kawasan ini mengenai fasilitas bangunan wisata meningkat. dan penciptaan area industri pertanian juga akan membutuhkan lebih banyak energy listrik dibandingkan dengan kebutuhan listrik sebelumnya.

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.39


design

GAGASAN DISAIN KAWASAN

Pada perencanaan ini halte pengunjung digunakan dua kali yaitu pada pukul 05.00-08.00WIB digunakan untuk halte penurunan barang dan hasil pertanian dan pukul 08.00-15.00 dugunakan untuk halte pengunjung. Gambar BI.39

BI.39 AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


Dibagi 2 tipe penginapan

besar sedang kecil

Dibuat Plaza Utama dan sub-sub Plaza untuk menjangkau semua rumah

Dibuat 2 sub plaza untuk membagi 2 tanggungjawab pekerjaan halte penumpang halte dan bangunan sebagai gudang

batas zoning tipikal tanaman ladang

dibuat 4 sub plaza untuk empat tipe penjualan

area PLTP

skala 1 : 5000 Gambar BI.40 SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.40


design

KAWASAN HOME INDUSTRI CARICA

Rumah Warga yang dijadikan Home Industri

Plaza Utama Sub Plaza

Sepanjan Pedestrian Ditanami Pohon Carica

Gambar BI.41

BI.41 AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


KAWASAN RUMAH WARGA

Ditanami Perdu di sepanjang sisi rumah

Perdu juga ditanam di potpot yang diletakkan di bagian Rumah

Gambar BI.42

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.42


design

KAWASAN LADANG PERTANIAN Pada setiap tipikal ladang pertanian dibangun sebuah bangunan yang difungsikan untuk gudang pertanian dan halte pemberhentian bus

Dibeberapa spot tiap tipikal ladang disediakan tempat duduk untuk istirahat jika pengunjung berjalan khaki dan tidak menggunakan bus listrik kawasan wisata Gambar BI.43

BI.43 AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


KAWASAN PENJUALAN HASIL PRODUK PERTANIAN Kawasan ini dibuat dua lantai menjadi ruko lantai 1 digunakan untuk berjualan dan lantai dua digunakan untuk tempat tinggal

Gambar BI.44

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.44


design

KAWASAN TEPIAN JALAN RAYA Ditanami Tanaman Carica

Tanggul dibuat permanen

ditanami tanaman perdu herbal

Pada Bagian Sisi Jalan di buat tanggul terasiring agar tidak terjadi longsor

Gambar BI.45

BI.45 AGRICULTURE ARCHITECTURE

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN


LAMPIRAN tukar guling tanah kas desa PERTURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BAB III PENGELOLAAN Pasal 15 (1)

Kekayaan Desa yang berupa tanah Desa tidak diperbolehkan dilakukan pelepasan hak kepemilikan kepada pihak lain, kecuali diperlukan untuk kepentingan umum.

(2)

Pelepasan hak kepemilikan tanah desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah mendapat ganti rugi sesual harga yang menguntungkan desa dengan memperhatikan harga pasar dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

(3)

Penggantian ganti rugi berupa uang harus digunakan untuk membeli tanah lain yang lebih baik dan berlokasi di Desa setempat.

(4)

Pelepasan hak kepemilikar. timah desa sebagaimjlrta dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. (5) Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterbitkan setelah mendapat persetujuan BPD dan mendapat ijin tertulis dari Bupati/Walikota dan Gubernur.

Contoh kasus http://banjaran-mjl.desa.id/2015/02/26/pengelolaan-tanah-kas-desa/ Kepala desa atau Perangkat Desa Banjaran sejak Januari 2015 telah kehilangan status pengelola aset tanah kas desa (TKD) atau bengkok. Hampir 2 Tahun akhirnya awal Tahun 2015 Pengelolaan Tanah Kas Desa di tangani langsung Oleh Pemerintah Desa Banjaran. Penerbitan regulasi baru Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, pengelolaan TKD menjadi kewenangan pemerintah desa setempat, hal ini sesuai dengan yang d i h a r a p k a n J a j a r a n P e r a n g k a t D e s a B a n j a r a n . Pemerintah Desa Banjaran Mengeluarkan Peraturan Desa tentang Pelelangan dan Pengelolaan Tanah Kas Desa, Jika ingin garap Sawah atau Tanah Kas Desa maka dari itu harus sewa ke pemdes. Sekretaris Desa Banjaran Eman Suherman Kepada Forum Musyawarah Desa.mengatakan hal tersebut sudah diatur dalam 'pasal 7 dan 8 Permendes 1/2015. Permendes nomor 1/2005 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa. Menurutnya permendes tersebut sejalan dengan UU 6/2014 tentang Desa dan PP 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6/ 2014 tentang . Ketua BPD Momon S.Pd. menambahkan aturan itu mempertegas ketentuan mengenai pengelolaan TKD oleh pemerintah desa. Namun untuk tata cara pengelolaan masih mengacu pada permendagri 4/2007 tentang Pengelolaan Kekayaaan Desa. Sebab sampai bulan Februari ini belum ada aturan baru tentang tata cara pengelolaan TKD

SUSTAINABLE PERFORMANCE BASED DESIGN

AGRICULTURE ARCHITECTURE

BI.46


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.