SALAM REDAKSI
Assalamuallaikum Wr. Wb.
K
ami segenap tim redaksi Majalah dari Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB Kabinet Gemilang mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terbitnya majalah perdana FW dengan tema “One Million Memories” di tahun 2019 ini. Majalah WACANA merupakan salah satu karya dari Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB yang bertujuan sebagai media informasi terkini dan menjadi wadah ide dan gagasan dalam sebuah produk jurnalistik. Saya ucapkan terima kasih kepada tim redaksi serta koresponden yang telah bekerja keras dan penuh sukarela untuk terbitnya majalah ini. Semoga kontribusi yang telah dilakukan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
ti tips menjadi mahasiswa berprestasi, tips cepat wisuda di IPB University, tips membuat proposal yang baik, info beasiswa, dan artikel-artikel menarik lainnya. Terima kasih dan salam hormat kami sampaikan kepada Bapak Achmad Fahrodji selaku Direktur Utama Balai Pustaka yang telah banyak memberikan ilmu dan kesempatan untuk melakukan Wawancara Khusus. Selain itu, majalah ini juga dilengkapi bahasan mengenai trivia yang berkembang di Kampus IPB University, cerita keseruan perjalanan mahasiswa keluar negeri, cerita pendek, serta bahasan mengenai kesehatan yang penting bagi mahasiswa IPB University. Semoga sajian majalah WACANA ini bisa bermanfaat untuk kita semua yang membacanya.
Judul yang diangkat pada majalah edisi pertama ini yaitu “Ditutup dengan Gemilang”, yang menggambarkan pencapaian kepengurusan Kabinet Gemilang yang sangat baik dan memuaskan. Pencapaian dan prestasi selama satu tahun tersebut bisa disimak dalam rubrik Press Release. Rubrik yang kami sajikan antara lain Laporan Utama, Artikel Khusus, Kisah Inspiratif, Press Release, Opini, Seni dan Hiburan, Kesehatan, Resensi, dan Trivia.
Tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Usaha yang maksimal telah kami lakukan untuk menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Apabila terdapat kesalahan dalam majalah ini, kami memohon maaf. Kritik dan saran yang membangun selalu kami tunggu dari pembaca demi majalah WACANA yang lebih baik kedepannya.
Kami juga membahas mengenai tips dan trik untuk menjadi mahasiswa IPB University, seper-
Sella N. Redaktur Pelaksana
Selamat membaca. Wassalamuallaikum Wr. Wb.
EDITORIAL
365 HARI PERJALANAN GEMILANG Kiki Yulianto STP. MP (Ketua Umum Forum Wacana IPB)
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat ALLAH SWT. Selamat dan sukses atas terbitnya WACANA Magazine, semoga menjadi media informasi dan inspirasi bagi mahasiswa pascasarjana IPB dalam menjalani perjuangan menuntut ilmu. WACANA Magazine merupakan sebuah karya yang sangat baik. Saya berharap, WACANA Magazine menjadi sebuah trigger lahirnya karya-karya lain dimasa yang akan datang. Perjalanan panjang selalu dimulai dari langkah pertama. Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para pengurus FW, anak magang FW dan semua pihak yang sudah mengorbankan waktu dan tenaga untuk berkontribusi dalam penyusunan majalah ini. Semoga pencapaian yang sudah diraih dan kerja-kerja yang telah dilakukan menjadi amal jariyah yang menyelamatkan di akhirat nanti. Aamiin YRA. Level tertinggi Inspirasi adalah menginspirasi melalui kata, karya dan kerja nyata. Itulah yang kemudian menjadi motivasi FW di periode kepengurusan kabinet Gemilang 2019. Narasi Gemilang harus di imbangi dengan SDM yang Gemilang pula, hingga akhirnya Karya Gemilang dapat terwujud. Saya sangat terkesan terhadap semua kontribusi dan semua momen yang tercipta di kepengurusan ini. Pastinya, tentu banyak kenangan tercipta dan terpatri dalam pikiran. Gemilang lahir dari semangat persahabatan, persaudaraan serta hangatnya kekeluargaan. Sehingga dari situlah hadir nilai-nilai yang menjadi energi untuk terus berkarya. Ingat, tugas kita berkarya, membenci biarkan menjadi tugas orang lain. Berpikir positif akan menghasilkan sikap positif, spektrum lebih luas akan menghadirkan pengaruh positif sehingga karya positif dapat dihasilkan. Inilah yang menjadi nilai dalam proses organisasi. Small minds discuss people, Average minds discuss events, Great minds discuss ideas. Pikiran kecil membicarakan orang, pikiran sedang membicarakan peristiwa, pikiran besar membicarakan gagasan. Dengan kata lain, Pikiran yang kecil akan
6
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
menghasilkan gosip, pikiran yang sedang akan menghasilkan pengetahuan, dan pikiran besar akan menghasilkan sebuah solusi. Ketiga pikiran itu akan selalu hadir diotak, pikiran-pikiran yang mendominasi akan diwujudkan dengan tindakan. Ketika kepala kita dipenuhi oleh pikiran kecil, maka kita akan selalu senang memikirkan urusan orang lain, yang tidak menghasilkan apa-apa. Tetapi jika pemikiran-pemikiran besar yang mendominasi, maka kita akan banyak menemukan solusi-solusi dan terobosan baru. Sebagai pesan untuk semua, hidup yang kita jalani adalah sebuah perjuangan untuk kehidupan selanjutnya yang abadi, jadi pergunakanlah waktu yang singkat ini dengan sebaiknya. Hidup ini merupakan rangkaian proses belajar, berkarya dan memperbaiki diri menjadi lebih baik. Setiap detik, setiap jam, setiap hari, setiap bulan dan setiap tahun dalam hidup ini banyak hikmah yang bisa diambil. Hal yang kita lihat, dengar dan rasakan menjadi sebuah khazanah pengalaman yang bisa dijadikan sebuah pembelajaran dan perbaikan diri. Jika kita sering renungkan, ternyata banyak kita temukan hal-hal yang kecil yang sebenarnya memiliki makna yang begitu besar. Kepada pembaca, selamat menikmati sajian informatif dan inspiratif yang sudah dikemas dengan cukup baik oleh tim redaksi WACANA Magazine. Jika mempunyai makna dan manfaat, mohon sebar luaskan-lah. Tak ada gading yang tak retak, begitupun dengan WACANA Magazine, tentu jika banyak terdapat kekurangan. Dan, mohon dimaafkan dan dimaklumi. Sejatinya kenangan bersama FW tidak cukup untuk dicurahkan dalam 1000 kata. Biarlah kenangan ini tersimpan selalu dalam celengan rinduku. Meng-Gemilang-lah dimanapun kita berada, berikan karya terbaik dan energi positif untuk bangsa. Terima kasih atas hangatnya persahabatan, semoga menjadi momentum untuk kelak bisa berjumpa kembali. Salam Gemilang. IPB Digdaya. Jayalah IPB kita.
SURAT PEMBACA
Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc Sekretaris Dekan S2 Sekolah Pascasarjana IPB Saya bisa melihat perkembangan kegiatan Forum Wacana dari tahun ke tahun dan saya sangat gembira karena dari tahun ke tahun kinerja dari Forum Wacana sangat signifikan perbedaannya. Fokus untuk kinerja tahun kepengurusan 2019 itu ada beberapa kegiatan-kegiatan baru yang menurut saya ini sangat-sangat signifikan perbedaannya dengan kinerja sebelumnya seperti misalkan pada tahun ini telah terbentuk Forum Mahasiswa Pascasarjana se-ASEAN dan itu merupakan hal yang tentunya sangat membanggakan buat sekolah pascasarjana IPB. Saya yakin untuk selanjutnya, kinerja Forum Wacana siapapun nanti yang terpilih pada kongres selanjutnya itu akan punya kinerja yang lebih baik dari sebelumnya, karena itu adalah tugas yang sangat mulia kalo kita diamanahkan sebagai ketua sehingga kita bisa memperbaiki atau meningkatkan kinerja dari tahun ke tahun. Sakti Raharja (KETUA UMUM HIMAWIPA 2018/2019) Jurusan/ Fakultas : Teknik Mesin Pertanian dan Pangan/ Teknologi Pertanian Suatu kebanggaan, Allah memberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan diri disalah satu Universitas terbaik di negeri ini yakni IPB. Terlalu luas dunia ini jika kita (mahasiswa) hanya untuk kepentingan diri sendiri dan tidak peka terhadap sekitar kita.
Muhammad Naufal Rizqullah (KETUA UMUM BSC 2018/2019) Jurusan/ Fakultas : Bioteknologi Tanah dan Lingkungan/ Pertanian Selama menempuh studi di IPB saya mendapat banyak sekali hal baru. Kompetensi ilmu yang up to date, pengalaman organisasi yang mengasah skill keilmiahan hingga pengalaman abroad keluar negeri, bahkan mendapat relasi dengan orangorang hebat mulai dari dosen, peneliti, pegiat bisnis dan rekan mahasiswa dari berbagai bidang ilmu dan asal daerah. Saya optimis IPB University akan dapat bersaing dalam rangking global top university. Purnama Akbar (KETUA UMUM HIMMPAS 2018/2019) Jurusan/ Fakultas : Statistika Terapan/ Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jika anda masuk IPB University akan terbiasa menghabiskan waktu selama 13 jam tanpa henti didalam perpustakaan IPB, keluar cuma untuk makan dan sholat. Jadilah mahasiswa yang berintegritas dan profesional di bidang anda. Dua hal ini jadi modal penting untuk masa depan anda.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
7
LAPORAN UTAMA
Peran Agroindustri dalam Sustainable Development Goals (SDGS) 2030 Inclusive sustainable agriculture for community development adalah sebuah konsep yang menjadi solusi nyata dalam pertanian berkelanjutan yang menyejahterakan segala aspek yang terlibat, tidak hanya manusia, juga hewan, tumbuhan, lingkungan (people, planet and prosperity).
I
ndonesia dikaruniakan sumber daya lahan produktif yang sangat luas, total luas daratan NKRI berkisar 1.922.570 km2 dengan lahan potensial pertanian seluas 95,85 juta Ha. Luasan tersebut tidak akan berarti banyak tanpa management agraria yang tepat, bukan sebuah isu belaka bahwa Indonesia yang sejak dahulu dikenal sebagai negara agraris mengimpor bahan pangan dari luar negeri, bukan tanpa sebab dan tanpa usaha dari pemerintah untuk memperbaiki tersebut. Hal itu adalah fakta, tantangan untuk diselesaikan oleh segenap bangsa terutama pemudanya, agar menciptakan solusi yang nyata. Beragam upaya dari pemerintah telah dilakukan misalnya, program swasembada pangan pada tahun 2016 yang fokus terhadap padi yang tidak dapat dipungkiri adalah makanan pokok mayoritas masyarakat RI, dilanjutkan dengan jagung pada tahun 2017, lalu kacang kedelai dan tebu pada tahun 2019. Bantuan pada petani pun tidak luput digulirkan demi mencapai target tersebut, mulai dari penyediaan lahan, pupuk dan benih; ban-
8
WACANA
tuan pengolahan pasca panen, bantuan distribusi hasil pertanian, penetapan dan pengendalian harga hingga bantuan pengelolaan irigasi. Lalu apakah hal tersebut menyelesaikan masalah pertanian dan pangan negara kita? Pada beberapa sektor mungkin iya, namun sebagai seorang masyarakat umum saya tidak luput dari berita bahwa masih banyak petani kita yang jauh dari kata sejahtera. Problematika bertajuk “Petani Aceh tidak sejahtera, Pak Geucik Berprestasi malah dipenjara”, “Impor produk pertanian bakal makin melonjak, ada apa?”, “Harga komoditas pertanian anjlok, warga pilih jadi buruh”, “Harga cabai turun petani minta harga acuan ditentukan”, hingga “Hanya berharga Rp 200 per kg, petani buang hasil panen tomat” masih terus bertebaran di media masa dan tentu mengiris hati para pembaca atau pendengarnya. Sebagai seorang pembelajar yang sedang mencoba memahami masalah tersebut dari sudut pandang pribadi, masalah-masalah tersebut dapat dihimpun antara lain 1) Rendahnya harga
DITUTUP DENGAN GEMILANG
komoditas pertanian, 2) Rantai pasok yang terlalu panjang dan mengurangi perolehan petani secara signifikan, 3) Petani secara umum tidak memiliki bargaining position, 4) Dampak industri yang tidak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, 5) Rendahnya penghasilan petani, berdasarkan data yang diperoleh dari BPS rata-rata penghasilan petani berkisar antara Rp 1 – 1.5 juta sedangkan pengeluaran rumah tangga per bulan rata-rata di Indonesia adalah Rp 1.2 juta, artinya tipis sekali selisihnya dan bahkan nyaris kurang. Hal tersebut ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, namun di negara berkembang lain yang mengalami masalah serupa dan mendapatkan tuntutan untuk mengatasi kemiskinan,
kesenjangan dan perubahan iklim sehingga dirumuskanlah SDGS yakni tujuan berkelanjutan yang disepakati 189 negara dan dicanangkan PBB tercapai pada tahun 2030. Tiga dimensi utama dalam SDGS ini adalah Lingkungan, Sosial dan Ekonomi. SDGS sendiri terdiri dari 17 tujuan pembangunan utama yang diharapkan membuahkan solusi yang nyata. Lalu bagaimanakah peran Agroindustri dalam mewujudkan SDGS di Indonesia? Agroindustri memiliki cakupan bidang yang cukup luas, salah satu fokusnya adalah pengolahan hasil pertanian secara berkelanjutan, melalui fokus tersebut tujuan SDGS nomor 2 yaitu mengurangi kelaparan dan meningkatkan ketahanan pan-
Azas peningkatan nilai tambah melalui proses agroindustri adalah salah satu solusi untuk masalah kemiskinan. gan sangat sekali bisa tercapai dengan kemajuan agroindustri. Usaha-usaha yang bisa dilakukan adalah pemenuhan kebutuhan pangan melalui konsumsi pangan lokal, hilirasi sumber daya lokal menjadi sumber makanan pokok pengganti nasi, misalnya dengan mengolahnya menjadi beras analog, penyediaan pangan alternatif
seperti penggunaan tepung umbi-umbian hasil bumi Indonesia sebagai bahan baku gandum untuk mie, pasta, cookies dan roti, serta penyediaan pangan secara mandiri sebagai aplikasi ilmu agroindustri di tingkat keluarga. Pangan fungsional untuk kesehatan, ilmu teknologi agroindustri juga mendalami pengenalan potensi bahan baku termasuk identifikasi nilai fungsional bahan hasil pertanian. Kemajuan agroindustri akan sangat membantu pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 3 mengenai kesehatan dan kesejahteraan. Pangan fungsional sendiri adalah makanan dan bahan pangan yang dapat memberikan manfaat tambahan di samping gizi dasar pangan. Agroindustri dapat berperan
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
9
LAPORAN UTAMA
untuk mengolah bahan tersebut menjadi produk hasil industri yang mudah untuk dikonsumsi oleh masyarakat umum. Tujuan pembangunan nomor 1 yaitu mengurangi kemiskinan, azas peningkatan nilai tambah melalui proses agroindustri adalah salah satu solusi untuk masalah kemiskinan, sektor agroindustri harus berkolaborasi dengan masyarakat terutama petani untuk menyediakan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan agroindustri agar tingkat keterserapan komoditas tinggi dan rantai supply dapat berkelanjutan. Langkah selanjutnya adalah diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah (added value) sehingga menghasilkan margin yang lebih tinggi dan melalui model bisnis fair business practices yang berlandaskan fair trade, pihak industri dapat berbagi lebih banyak pada setiap stakeholder dan tentu akan meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan. Contoh nyata proses tersebut adalah studi kasus dari sebuah desa yang memiliki sumber daya pertanian utama buah alpukat, ketika musim panen buah alpukat tersebut hanya dihargai Rp 5000 – Rp 25000 per Kg dengan kualifikasi yang ketat untuk masuk ke tengkulak yang nantinya akan berujung pada super market, pasar modern dan pasar
10
WACANA
tradisional sesuai dengan grade. Umur simpan buah hanya sekitar 14 hari, mau tidak mau petani harus mengeluarkan hasil panennya dengan harga yang ditawarkan pengumpul, dari pada hasil panennya tidak terjual. Namun dengan teknologi agroindustri, buah alpukat tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk turunan salah satunya adalah minyak alpukat, minyak biji alpukat dan tepung daging alpukat yang memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi yaitu berkisar 300.000 – 700.000 untuk minyak alpukat, Rp 200 – 500 ribu untuk minyak biji alpukat. Selain meningkatkan nilai tambah, kedua teknologi agroindustri tersebut juga dapat memperlama masa simpan, meningkatkan efisiensi distribusi dan memperluas segmen pasar buah alpukat yang awalnya hanya fokus untuk kebutuhan konsumsi makanan dapat melebar untuk pemenuhan bahan baku di industri kosmetik dan farmasi juga. Peran agroindustri dalam mewujudkan tujuan nomor 12 juga cukup besar yakni produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, melalui sistem sustainable supply chain management yang menerapkan 9 prinsip utama CAP (Common Agriculture Policy) antara lain 1) ensure fair income 2) increase competitiveness 3) rebalance power in food chain 4)
DITUTUP DENGAN GEMILANG
climate change action 5) environmental care 6) preserve landscapes & biodiversity 7) support generational renewal 8) vibrant rural areas 8) protect food & health quality. Agroindustri dalam perannya mewujudkan tujuan nomor 9 “Industry, Innovation and infrastructure” juga sangat besar yakni salah satunya dengan menerapkan sistem produksi yang bersifat zero waste, karena mayoritas limbah agroindustri yang berupa bahan agrokompleks masih sangat bisa dimanfaatkan dengan berbagai macam solusi. Prinsip produksi berlandaskan ESPB (Efisiensi Sumber daya dan Produksi Bersih) juga penting diterapkan dalam setiap lini sebuah agroindustri. Pada akhirnya dampak jangka panjang yang mungkin bisa terwujud sebagai implikasi penerapan prinsip-prinsip sebelumnya adalah tujuan nomor 7, 11, 13, 14 dan 15 yang secara berturut-turut adalah energi bersih yang terjangkau, kota dan komunitas masyarakat yang berkelanjutan, aksi tanggapan perubahan iklim, keseimbangan ekosistem perairan dan keseimbangan ekosistem darat. Sustainable agriculture yang mengintegrasikan Agronomi, Agroindustri, dan Agrobisnis yang berprinsip fair business practices adalah solusi nyata jangka panjang bagi kelangsungan peradaban manusia. Kunci hal tersebut adalah sinergi dan kolaborasi sektor hulu dan hilir secara berkelanjutan.
Penulis : Sari Nurmayani, founder & CEO Griin.id, An Agroindustry Eng & Agronomist.
LAPORAN UTAMA
BERKACA DARI “AKITA KOMACHI” BANGKITNYA PANGAN JEPANG Pasca perang dunia II ketika Hirosima dan Nagazaki di bom oleh pasukan sekutu, Jepang bukan saja mengalami kehancuran di kedua kota.
P
engeboman telah meluluhlantahkan perekonomian secara sistemik yang menyebabkan krisis multi dimensi terutama pangan. Sebagai negara yang memiliki semangat samurai, tentu tidak ingin larut dalam duka cita yang
mendalam. Ketika terjadi kekurangan pasokan pangan domestik pada era akhir tahun 1950an, disusunlah grand strategi untuk membangun kawasan produksi pangan yang modern dan mensejahterakan petaninya. Pemerintah Jepang mem-
fasilitasi pembangunan Ogata Village, yang merupakan reklamasi dari “Hachirogata” dari tahun 1957 sampai 1977, dengan dana pihak Jepang sendiri. Total pembiayaan mencapai setara 85.2 milyar yen. Semua infrastruktur pertanian dan permukiman dibangun dengan perencanaan yang matang. Ogata Village merupakan desa baru, yang penduduknya merupakan kalangan muda terpilih, yang punya motivasi tinggi untuk menjadi petani maju yang mandiri. Program agroindustri merupakan strategi pemerintah Jepang untuk mengintegrasikan dan mensinergikan berbagai aktivitas bisnis pertanian dari hulu ke hilir, sehingga bisa meningkatkan efisiensi, nilai tambah, dan kesejahteraan petani. Pemantiknya, ketika didirikan Akita Komachi Farmer’s Association pada Oktober 1987 yang menjadi pionir pemasaran langsung beras super premium merk “Akita Komachi”. Kisah Akita Komachi berawal dari era 1968, ketika seorang Toru Wakui pada usia 20 tahun, mendaftar menjadi salah seorang petani di Desa Ogata. Peran ketokohan seorang Toru Wakui sangat vital untuk pengembangan Akita Komachi Farmer’s Association. Dia berhasil membangun nilainilai budaya antara petani anggota asosiasi, karyawan yang bekerja menjadi keluarga besar, dan pelanggan yang mendapat perlakuan sebagai keluarga. Sukses Akita Komachi tidak lepas dari 3 kunci utama, pertama membangun nilai-nilai antar personal. Kedua, inovasi produk dengan memastikan kuantitas dan kualitas hasil panen, penanganan yang terstandar, varian produk, nilai tambah, layanan pelanggan (keamanan pangan, kesehatan dan gaya hidup). Ketiga inovasi pemasaran dalam
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
11
LAPORAN UTAMA
bingkai promosi yang efektif, kepuasan pelanggan sesuai dengan pesanannya dan membangun networking. Bermodalkan bonus demografi pada tahun 2020 – 2030, Indonesia memiliki 180 juta orang berusia produktif, sedang usia tidak produktif sekitar 60 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif hanya menanggung 3 – 4 orang usia tidak produktif. Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah usia angkatan kerja (15 - 64 tahun) mencapai sekitar 70 %, sedang 30% penduduk yang tidak produktif (usia 14 tahun ke bawah dan usia di atas 65 tahun). Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar akan menjadi pasar produk pangan impor jika tidak mampu keluar dari pusaran konsumerisme. Kecenderungan pemuda perkotaan membangun start up agribisnis berbasis digital yang semakin tinggi perlu diapresiasi. Menjamurnya start up dibidang pangan menjadi modal milenial untuk menciptakan lapangan kerja baru. Di tangan anak muda yang ivonatif sektor pertanian menjadi menarik. Ketersediaan pangan segar dan sehat secara
12
WACANA
"Di tangan anak muda yang inovatif sektor pertanian menjadi menarik. Ketersediaan pangan segar dan sehat secara real time makin terbuka lebar" masluki, s.p, m.p real time makin terbuka lebar. Bermodalkan aplikasi berbasis android produsen (petani) dapat menjual langsung produknya ke konsumen tanpa melalui perantara. Dampaknya, praktek kartel dibidang pangan dapat diminimalisir sehingga memberi angin segar pada kenaikan tingkat kes-
DITUTUP DENGAN GEMILANG
ejahteraan petani. Kesuksesan membangun kawasan pangan seperti dalam kisah Akita Komachi bukan tidak mungkin diraih dengan modal inovasi dan sumberdaya lahan yang mumpuni. Menempatkan nilai budaya, inovasi dan jejaring pasar, penting dalam mengembalikan kejayaan pangan. Di era distrupsi, pembangunan pertanian membutuhkan pemikiran out of the box seraya menjahit peluang yang ada di depan mata. Program pembangunan konservatif yang terjebak pada rutinitas memiliki daya ungkit lemah untuk menjawab tantangan zaman. Terbangunnya infrastruktur hingga ke pedesaan memungkinkan untuk membawa inovasi teknologi dibidang pertanian. Akses informasi yang semakin cepat dapat menunjang terbentuknya ekosistem pasar efisien dan sehat. Mematangkan konsep baru memalui grand strategi multi dimensi berbasis riset penting untuk meraih visi masa depan menjadi lumbung pangan dunia 2024. Penulis : Masluki, S.P, M.P Mahasiswa Pascasarjana AGH
LAPORAN UTAMA
Sumber : https://www.unwater.org/publications/sdg-6-infographics/
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
13
LAPORAN UTAMA
POLEMIK MENGHADIRKAN KEMBALI GBHN Reporter : EL Imas Laila Bogor – Bambang Soesatyo yang baru saja terpilih menjadi Ketua MPR RI 2019-2024 menjadi Keynote Speaker dalam seminar nasional yang di selenggaran oleh Direktorat Publikasi Ilmiah dan Informasi Strategis IPB University, pada hari Kamis, 31 Oktober 2019 bertempat di Audiotorium Andi Hakim Nasution (AHN). Acara tersebut juga dihadiri oleh Ichsan Firdaus Komisi 4 DPR RI. Pasalnya, agenda tersebut merupakan seminar pertama yang beliau lakukan setelah dilantik menjadi ketua MPR. Dalam kesempatan tersebut, Bambang Soesatyo menyampaikan alasan mengapa GBHN harus dihadirkan kembali. Menurut Bambang Soesatyo dan MPR RI periode sebelumnya alasan yang mendasari perlunya hadir kembali GBHN adalah GBHN akan menjadi blue print atau acuan dalam arah pembangunan Indonesia yang efisien dan berkesinambungan. Menurutnya pembangunan ekonomi Indonesia saat ini seperti poco-poco yang hanya maju selangkah kemudian mundur dua langkah yang tidak sampai pada tujuan. “Mengapa kita penting untuk membahas rencana pembangu-
14
WACANA
nan ekonomi kita dalam 50 atau 100 tahun ke depan dan itu harus menjadi buku induk, blue print, peta jalan yang akan mengantarkan kita ke masa depan yang kita cita-citakan” Ujar Bambang Soesatyo Pembangunan Indonesia saat ini masih sangat berubah-ubah tergantung ideologi dan Fashion yang dibawa oleh pemimpin yang menjabat, seperti Pak Jokowi saat ini lebih konsens pada pembangunan jalan, Infrastruktur Negara dan 5 tahun ke depan Pak Jokowi akan membangun SDM. Kemudian kebijakan akan berubah lagi setelah turunnya pak Jokowi, begitu seterusnya. Sehingga arah pembangunan Indonesia menjadi tidak terpusat dan tidak terstruktur. Bambang Soesatyo menjelaskan bahwa gagasan mereformulasikan sistem perencanaan pembangunan nasional dengan model GBHN pada awalnya direkomendasikan oleh MPR pada masa jabatan 2009-2014, kemudian rekomendasi ini ditindaklanjuti oleh MPR pada masa jabaran 2014-2019 dengan gagasan melalukan amandemen terbatas terhadap UUD tahun 1994 yaitu dengan mengembalikan wewenang MPR untuk
DITUTUP DENGAN GEMILANG
menetapkan GBHN. “Polemik amandemen tersebut banyak macamnya sekurang-kurangnya ada 5 kelompok yaitu, Pertama amandemen terbatas menurut Megawati. Kedua, penyempurnaan UUD 1945 menurut SBY. Ketiga, amandemen menyeluruh menurut Surya Palo dan Prabowo. Keempat, kembali kepada UUD 1945 yang asli menurut tokoh-tokoh purnawira Angkatan Darat dan Oraganisasi pemuda pancasila. Kelima, kelompok yang memandang tidak perlunya GHBN hadir kembali.” Ujuar Bambang Rekomendasi yang diterima sebagai warisan dari periode lalu adalah rekomendasi atas amandemen terbatas dan perlu adanya GBHN. Bambang Soesatyo optimis bahwa GBHN ini akan terlaksana dan pada 2-3 tahun yang akan datang membuka aspirasi dari masyarakat. Bambang Soesatyo memandang jika GBHN tidak dihad-
LAPORAN UTAMA
irkan akan menyebabkan tidak adanya perencanaan panjang sehingga visi misi presiden, gubernur, Walikota dan bupati akan menjadi berbeda-beda. Desentralisasi dan penguatan ekonomi daerah akan berpotensi untuk menyalahgunakan pembangunan yang tidak nasional. GBHN ini akan memberikan jaminan dan sinergi antara pembangunan nasional dan daerah. “Mengapa MPR memunculkan gagasan untuk mereformulasikan pembangunan nasional dengan model GBHN ? Apa Urgensinya ? apakah ke dua UU yang mengatur perencanaan pembangunan nasional tidak memadai untuk menampung kebutuhan Indonesia? apa yang menjadi landasan filosofis, ideologis, yuridis, politis yang mendasari GBHN ? “ Ujar Bambang Soesatya Bambang Soesatyo menegaskan bahwa garis-garis besar daripada haluan Negara adalah
Pembangunan dasar Negara harus memiliki arah jangka panjang, menengah dan pendek. ketetapan MPR tentang GBHN dan ketetapan lainnya. Pembangunan dasar Negara harus memiliki arah jangka panjang, menengah dan pendek. Pendapat mengenai pembentukan GBHN ini diatur melalui UU dan memiliki alasan yang kuat. Sebetulnya pengembalian untuk melakukan GBHN merupakan pengingkaran terhadap sistem presidensial yang telah disepakati oleh ketetapan Negara, sehingga menurut pendapat ini hadirnya GBHN akan mengembalikan kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi Negara. Terakhir Bambang Soesatyo
menjelaskan bahwa dalam menyikapi polemik menghadirkan kembali GBHN ini posisi MPR pada masa jabatan saat ini akan tetap melakukan kajian cermat dan mendalam terhadap substansi dan bentuk hukum pokokpokok haluan Negara, termasuk mengupayakan konsensus politik terhadap kemungkinan ditetapkannya melalui ketetapan MPR atau UU. Pokok-pokok haluan negara adalah nomenklatur yang terdapat di dalam rekomendasi MPR masa jabatan 2014-2019 sedangkan substansi yang terdapat dalam pokok-pokok haluan Negara direkomendasikan hanya akan memuat kebijakan strategis yang dijadikan rujukan atau arahan dari penyusunan haluan pembangunan oleh pemerintah. Sehingga hadirnya pokokpokok haluan Negara tidak akan mengurangi ruang kreativitas presiden dalam program-program pembangunan.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
15
ARTIKEL KHUSUS
TIPS : PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN Keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana membawa kita pada beban perkuliahan yang lebih berat daripada saat kuliah sarjana lalu.
M
enjalani perkuliahan yang padat terutama di kampus IPB ini, membutuhkan kekuatan mental dan softskill tertentu agar dapat lancar menyelesaikan masa perkuliahan pascasarjana yang tepat waktu. Pascasarjana yang memiliki masa perkuliahan hanya dibatasi selama dua tahun, membutuhkan trik-trik sehingga kita dapat lulus tepat waktu. Momok dari perkuliahan pascasarjana ini adalah tesis, sebagai output dan syarat lulus pendidikan pascasarjana ini. Tahap awalnya adalah membuat proposal apakah rencana penelitian kita diterima dan layak diteliti atau tidak. Berikut ini beberapa tips untuk penulisan proposal: Menentukan topik penelitian 1. Gunakan perpustakaan dan internet terutama dalam mencari jurnal internasional terbaru, karena biasanya bahan dan metode dituliskan secara rinci. 2. Melatih ketelitian dalam membaca artikel ilmiah; a. Kritis b. Bisa diterapkan / tidak c. Relevan dengan keilmuan dan kondisi situasi d. Lihat pada bagian “saran” 3. Temukan ide dari lapangan: teman, orang lain dan masyarakat di lingkungan sekitar kita 4. Minta pendapat orang yang tepat: dosen pembimbing, kepala divisi, pakar, kakak kelas dengan dosen pembimbing yang sama, peniliti Membuat pertanyaan penelitian Dalam merumuskan pertanyaan penelitian ini, peneliti harus menyesuaikan dengan topik yang diambil. Munculkan pertanyaan yang mengarahkan pada jawaban yang ingin kita temukan dalam penelitian kita ini. Misalkan, topik penelitiannya adalah “Pen-
16
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
garuh Alkoholisme terhadap Keluarga”, maka pertanyaan penelitiannya dapat berupa: • Apa pengaruhnya terhadap hubungan pernikahan • Bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan anak-anak • Bagaimana pengaruhnya terhadap keuangan keluarga
Mengumpulkan data pendukung tentang topik penelitian Data pendukung penelitian tentang topik penelitian bisa kita dapatkan melalui sumber data seperti Badan Pusat Statistik, Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertanian, FAOStat, dan OEC. Kita juga bisa mengakses data pendukung melalui database penelitian online seperti EBSCO, Web Of Science, Science Direct, Emerald serta database lokal seperti neliti.com.
Tips dan Trik : Selesai Kuliah (Tepat Waktu) di Sekolah Pascasarjana IPB -PENULIS : B.Y. HABIBI H.
Kuliah merupakan hal yang mendebarkan bagi mahasiswa. Semua mahasiswa pasti tidak mau berlama-lama atau memperpanjang waktu kuliahnya.
T
entunya, semua menginginkan lulus cepat, atau paling tidak tepat pada waktunya. Di sini, saya akan berbagi pengalaman dalam menyelesaikan studi Program Magister di IPB. Sebenarnya tidak ada tips dan trik khusus dalam menjalani perkuliahan. Meskipun banyak tantangan ketika kuliah di Sekolah Pascasarjana IPB. Karena banyak rumor loh, IPB “gampang masuk” tapi “sulit keluar” (red: lama tamat). Tapi itu hanya rumor belaka. Karena buktinya, mahasiswa yang super biasa saja
seperti saya bisa menyelesaikan studi di IPB kurang dari dua tahun. Adapun hal yang perlu kita lakukan adalah sebagai berikut : 1.
Melaksanakan kewajiban sebagai mahasiswa Sebagai mahasiswa, kita harus tahu apa kewajiban kita. Sebenarnya, tanpa ditanya lagi kita sudah tahu kewajiban kita adalah belajar. Jadi, selama perkuliahan belajarlah dengan baik. Jika tidak mengerti, kita bisa tanyakan dengan dosen, atau teman-teman kita yang mengerti. Jangan ma-
lu-malu untuk bertanya, sebab kita akan rugi jika kita malu bertanya. Selain bertanya dengan dosen, atau teman, kita juga bisa mencari informasi tentang mata kuliah yang sedang diampu melalui google sih, tepatnya perbanyak baca jurnal. Jangan bermalas-malasan dalam belajar. Ingat orang tua yang membiayai kuliah kita, bagi yang dibiayai orang tua sih. Tapi kalau yang beasiswa juga jangan terlena ya dengan uang pemerintah, sebab itu amanat rakyat loh. So, baik beasiswa atau tidak, kita harus semangat menunaikan kewajiban kita, belajar. 2.
Maksimalkan jumlah SKS Setiap perguruan tinggi mempunyai SKS-nya masing-masing. Sebenarnya, saya tidak maksa sih untuk memaksimalkan jumlah sks. Kita harus tahu kondisi kita. Kalau sekiranya kita mampu untuk memaksimalkan SKS, ya maksimalkan. Tapi, jika tak mampu, maka ikuti SKS yang tersedia. Kalau kita memaksakan SKS banyak, sementara ke-
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
17
ARTIKEL KHUSUS
mampuan kita tidak mencukupi, maka itu bisa menyiksa kita dan berakhir dengan tragis loh. Sebut saja nilai kita jelek. Jadi kita harus bisa mengenali kemampuan kita. Jika sanggup, gass poll! 3.
Ikuti sesi kuliah dengan baik Apa pentingnya mengikuti sesi kuliah ? Bukankah bisa dengan membaca ? Sebenarnya bisa saja kita belajar melalui membaca jurnal, buku dan sumber lainnya. Namun, kita perlu belajar melalui perkuliahan. Bukan hanya masalah jatah absen saja, tapi terkadang kita perlu mengkonfirmasi ilmu yang kita dapatkan dari buku, jurnal dengan dosen kita. Jadi, meskipun ilmu nya bisa saja kita dapatkan dari sumber lain. Kita harus belajar melalui perkuliahan. Selain itu, dalam perkuliahan juga bisa berdiskusi dengan teman-teman yang lain. Sehingga keilmuan bisa lebih mantap. 4.
Tentukan topik penelitian Topik penelitian. Mungkin ini hal yang membuat mahasiswa dag-dig-dug. Karena dalam menentukan topik penelitian harus menarik dan bermanfaat tentunya. Berbeda dengan Sarjana. Program magister tidak memunyai waktu studi yang panjang. Namun, dalam program magister dari semester 1 harus benar-benar sudah menemukan topik penelitian. Jika semester 1 belum menemukan topik penelitian, usahain ya paling banter semester 2. Kalau ternyata belum dapat juga, mungkin bisa saling berdiskusi dengan teman-teman atau dosen untuk mendapatkan ide penelitian.
18
WACANA
"Bagi yang sudah dapat pembimbing, jangan disiasiakan, segera atur jadwal agar bisa konsultasi." 5.
Atur jadwal bimbingan dengan dosen Pada program magister, biasanya kita sudah dapat dosen pembimbing tesis di semester 2. Namun tergantung jurusan masing-masing. Karena ada sebagian jurusan pembagian dosen pembimbing di semester 3. Bagi yang sudah dapat pembimbing, jangan disia-siakan waktu ya. Atur jadwal agar bisa konsultasi dengan dosen pembimbing. Bagi yang di semester 3 atau lebih dapat pembimbing, bersabar ya. Itu tidak menentukan kita lama selesai kok, yang penting kita bisa mengatur jadwal untuk konsultasi dengan dosen pembimbing. Tentunya, banyak berdoa ya. Agar hati dosen pembimbing dilembutkan oleh Allah, agar urusan kita bisa disegerakan. 6.
Hindari hura-hura Karena tugas kita adalah belajar, maka fokuslah belajar. Hindari yang namanya hura-hura. Karena hura-hura hanya membuang-buang waktu dan membuang uang tentunya. 7.
Manajemen waktu dan diri Nah, ini sebenarnya salah satu yang penting menurut saya. Mengatur waktu. Karena tanpa manajemen waktu yang baik,
DITUTUP DENGAN GEMILANG
maka kecerdasan, perencanaan akan sia-sia. Saya mau cerita sedikit pengalaman selama di IPB. Jadi saya bukan tipe orang yang terpaku di belajar di kelas saja. Selama di IPB, saya mengikuti organisasi loh. Meskipun saya gak pintar, tapi saya berusaha untuk bisa memanajemen waktu saya, kapan harus berorganisasi dan kapan harus belajar. Selain harus mampu manajemen waktu, kita juga harus bisa memanajemen diri. Karena kita yang mengerti diri kita, maka kita harus bisa memanajemen diri kita. Misalnya, ketika mood tidak bagus, kita harus bisa menemukan cara untuk memperbaiki mood kita. Agar semangat kita tetap terjaga. 8.
Beribadah juga dong Selama menjalani studi terkadang kita merasakan yang namanya terpuruk atau down juga loh. Karena kuliah tak selamanya indah. Kuliah pasti banyak halangan dan rintangan yang menghadang. Intinya sih, harus perbanyak ibadah, agar masalah diberi solusi. Agar mental kita bisa tetap terjaga. Ya setidaknya dengan ibadah, iman kita akan tetap terjaga. Agar bisikanbisikan syetan yang menjerumuskan bisa ditangkal. 9.
Lakukan dengan sungguh-sungguh Terakhir, lakukan dengan sungguh-sungguh. Apapun yang sedang atau yang akan kita lakukan, lakukan lah dengan sungguh-sungguh. Jangan setengah hati. Lakukan dengan sepenuh hati dan niatkan setiap tindakan kita sebagai ibadah.
Tips & Trik Pascasarjana IPB
Hi, Sobat Pascasarjana! bagaimana hari-harinya menjalani pendidikan lanjut di IPB University ?
Y
a, bagaimanapun kisahnya, masuknya kita ke lingkup almamater ini saya harap bukan berasal dari paksaan sekitar atau sekedar mengisi waktu luang ya. Pilihan kita untuk menjadikan IPB University sebagai tempat melanjutkan pendidikan semoga mampu menjadikan kita bertanggung jawab dalam menjalani segudang aktivitas didalamnya. Termasuk dan yang paling utama adalah penyusunan tugas akhir tesis (Magister) dan disertasi (Doktor). Salah satu hal yang penting dalam penyusunan tugas akhir adalah pemilihan dosen pembimbing. Setiap fakultas di IPB memiliki kebijakan yang berbeda untuk penentuan pem-
Jadi Mahasiswa Favorit Dosen, Pentingkah ? bimbing, tapi yang pasti semuanya menyesuaikan dari sinopsis dan rencana penelitian yang kita buat saat mendaftar sebagai mahasiswa pascasarjana IPB dan perkembangan-perkembangan yang terjadi selama masa studi awal. Interaksi antara mahasiswa dan dosen menjadi hal yang penting selama masa studi hingga munculnya anggapan mahasiswa favorit dosen. Faktanya 4 hal dibawah ini sangat penting untuk diperhatikan lebih dari sekedar fokus untuk menjadi mahasiswa favorit dosen. 1.
Fokus penelitian yang linier dengan Pembimbing Sudah menjadi rahasia umum bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan formal seseorang, maka semakin terfokus ilmu yang dimilikinya terhadap suatu hal. Komisi pembimbing yang diatur pada program pendidikan pascasarjana minimal bergelar Doktor, menjadikan dosen tersebut pasti sudah memiliki spesifikasi terhadap bidang tertentu. Ada baiknya sebelum menentukan dan memilih pembimbing, mahasiswa dapat mencari tahu terlebih dahulu dosen yang memiliki penelitian linier dengan minatnya sehingga proses diskusi dan pembimbingan dapat berjalan dengan aktif. Repository IPB University merupakan situs yang menyimpan berbagai karya tulis ilmiah dari akademisi IPB University. Melalui situs ini, mahasiswa
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
19
ARTIKEL KHUSUS
Gambar 1. Landing page web repository IPB University dapat menyeleksi dosen yang akan dipilih sebagai pembimbing melalui track record penelitian-penelitian sebelumnya. Situs ini cukup bermanfaat bagi saya saat akan memilih pembimbing, dengan mengetikan keywords “pemurnian stevia” hingga sampai pada pemilihan dosen pembimbing saya saat ini yaitu Ibu Prof. Dr. Erliza Noor. 2. Interpersonal skill yang baik Selain kemampuan akademik, dibutuhkan kemampuan interpersonal yang baik dalam kehidupan sehari-hari termasuk saat memilih dan berinteraksi dengan dosen pembimbing. Kecerdasan interpersonal sering diartikan sebagai kemampuan sosial dalam menjalin persahabatan yang akrab dengan sekitar, kemampuan memimpin, berorganisasi, menangani perselisihan dan bersimpati dengan baik. Kemampuan interpersonal yang baik akan memudahkan kita dalam berinteraksi dengan sesama dan pembimbing sehingga terjalin keakraban dan proses bimbingan akan berjalan dengan baik. Salah satu kisah menarik dari Apri Irianto mahasiswa Departemen Ilmu Produksi dan
20
WACANA
Teknologi Peternakan yang saat ini sedang menjalani Training di Vienna, Austria berdasarkan informasi dari dosen pembimbingnya. Bagi Apri interaksi yang
Selain kemampuan akademik, dibutuhkan kemampuan interpersonal yang baik. baik dengan dosen dapat dibangun dengan menciptakan suasana yang nyaman saat berkomunikasi, hal ini dapat juga dilakukan dengan menanyakan kabar kepada dosen dengan bahasa dan etika yang sesuai. 3.
Mampu menyelesaikan tugas dengan baik Tidak jarang pembimbing akan memberikan tugas dengan deadline yang ketat dan tidak mudah, hal ini dimaksudkan sebagai tantangan positif bagi mahasiswanya. Dan harus dijawab dengan baik dan maksimal oleh mahasiswa, karena selain
DITUTUP DENGAN GEMILANG
meninggalkan kesan positif pada pembimbing hal tersebut juga akan menjadi pembiasaan baik bagi mahasiswa. Randi Mulianda mahasiswa Program Studi Doktoral Ilmu dan Nutrisi Pakan yang saat ini sedang menjalani program Exchange di Mie University, Jepang telah menyelesaikan publikasi jurnalnya yang pertama. Menjadi tantangan tersendiri untuk dapat menyelesaikan 2 jurnal selama masa studi Doktoral. “Tentu ketika saya di Jepang beliau sudah mengarahkan agar jurnal saya harus sudah publish ketika sudah pulang ke Indonesia. Dimana publish 2 jurnal terindeks scopus adalah syarat untuk Lulus S3 di IPB” hal tersebut menjadi tantangan baru lagi untuk dijawab dengan baik oleh Mas Randi. 4.
Memiliki pandangan yang luas terhadap bidang ilmu terkait Diskusi akan terjalin dengan baik jika dilakukan secara 2 arah dan pemahaman yang saling melengkapi. Sehingga perlunya mahasiswa secara aktif memperbaharui bacaan dan pemahamannya terkait materi tugas akhir. Dengan memiliki modal materi dan teori yang cukup, diskusi dengan dosen saat bimbingan akan lebih efektif dan terfokus membahas perkembangan tugas akhir. Hal tersebut akan menjadi kelebihan tersendiri yang dilihat oleh dosen karena hal tersebut berarti mahasiswa serius dengan yang dikerjakan dan komitmennya untuk menyelesaikan studi dengan baik. Penulis : Ayu R.S Mahasiswa Pascasarjana TIP
Tips & Trik Pascasarjana IPB
Ilustrasi oleh : Amarilla Winjar
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
21
KISAH INSPIRATIF Perjalanan ke Luar Negeri
Perjalanan Pertama di Negeri Sakura PENULIS : Choirul Mahdianto
H
alo teman-teman Mahasiswa Pascasarjana IPB. Perkenalkan, saya Choirul Mahdianto, mahasiswa Entomologi, Fakultas Pertanian, IPB. Pada musim panas tahun 2019 ini saya berkesempatan untuk mengikuti program PARE di Hokkaido University, Sapporo, Jepang. Apa sih program PARE? PARE (Populations-ActivitiesResources -Environments) merupakan program yang diselenggarakan oleh Hokkaido Summer Institute, Hokkaido University yang diikuti oleh Universitas dari Indonesia, Thailand, dan Jepang. Program ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kepribadian sebagai pemimpin global yang aktif dalam penyelesaian permasalahan terkait populasi, aktivitas, sumberdaya, dan lingkungan (PARE) di negara-negara ASEAN. Di Indonesia program ini diumumkan melalui kantor perwakilan Hokkaido University (LO Hokkaido University) yang berlokasi di IPB. Di Indonesia terdapat 3 kampus yang bekerjasama dalam program PARE ini yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Awalnya, saya harus mengikuti proses seleksi administrasi yang dilakukan oleh LO Hokkaido dan Pascasarjana IPB berupa perlengkapan berkas-bekas dan memiliki sertifikat kemampuan
22
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
berbahasa Inggris. Setelah lolos proses screening berkas, selanjutnya saya mengikuti seleksi wawancara yang dilakukan oleh perwakilan Pascasarjana IPB, ICO, dan dari LO Hokkaido University di Indonesia. Alhamdulillah, saya menjadi satu dari empat peserta yang menjadi perwakilan IPB untuk mengikuti program PARE. Selain saya, ketiga peserta lain berasal dari Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Perikanan dan Program Multidisiplin. Setiap peserta juga mendapat beasiswa sebesar 70.000 yen Menginjakkan Kaki di Negeri Sakura Saya belum pernah ke luar negeri sebelumnya, itu sebabnya saya harus menyiapkan segala keperluan keberangkatan mulai dari nol, mulai dari pembuatan paspor, pengajuan visa dan membeli asuransi karena sekarang Jepang mewajibkan turis memiliki asuransi perjalanan. Alhamdulillah, semua bisa diselesaikan tepat waktu. Paspor saya sudah dapat diambil dalam waktu empat hari kerja di kantor imigrasi Bogor. Selanjutnya saya mengurus pembuatan visa di VFS
Global Jakarta secara langsung, sementara, saya membeli asuransi di Tokio Marine secara online. Hari keberangkatan pun tiba. Hari Sabtu, 27 Juli 2019, dini hari, saya berangkat dari Bogor ke Bandara Soekarno-Hatta menggunakan Bus DAMRI. Saat itu saya berkesempatan menggunakan maskapai Japan Airlines ( JAL) dengan jadwal keberangkatan 06.40 WIB dan transit di Bandara Narita, Tokyo. Salah satu hal berkesan adalah pengalaman mencari tempat sholat di Bandara Narita. Bersyukur kita hidup di negara mayoritas muslim, mudah menemukan tempat sholat, tetapi kini saya berada di negara minoritas muslim dimana mencari tempat sholat pun harus berkeliling, bertanya pada petugas bandara hingga akhirnya berhasil menemukan lokasi prayer room melalui pusat informasi bandara. Setelah dari Bandara Narita, saya pindah pesawat menggunakan JAL domestik menuju Bandara New Chitose, Sapporo Selanjutnya saya harus menggunakan kereta dari bandara menuju asrama yang terletak di pusat kota Sapporo. Ketika sudah sampai stasiun Sapporo, nuansa
keramaian Jepang sudah terasa meskipun saat itu malam hari. Jarak asrama dan Stasiun ini tidak jauh, hanya perlu modal google maps untuk mencari rutenya saja. Selama 15 hari di Jepang, saya hanya mengandalkan WiFi gratis yang tersebar di berbagai sudut kota. Seru karena pengalaman baru berburu WiFi gratis, tapi ya terasa perjuangannya terutama ketika kebingungan jalan, maka baru bisa tracking ketika ada WiFi. Sesampainya di asrama saat itu sudah lewat jam 12 malam, untungnya penjaga asrama selalu ada 24 jam karena dibagi giliran jaga. Penjaga asrama tidak hanya berperan dalam memberikan kunci kepada penghuni baru, tetapi juga menjelaskan peraturan, mendampingi hingga ke kamar dan menunjukkan berbagai fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa. Kesan pertama setelah sampai di asrama, saya merasa bersyukur sekali, untuk pertama kali akan merasakan tidur di negeri orang, dan bersiap menjalani segala aktivitas summer course untuk dua minggu kedepan. Kegiatan di Program PARE
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
23
KISAH INSPIRATIF Perjalanan ke Luar Negeri
PARE menjadi program yang paling berkesan bagi saya. Pada program ini saya dituntut untuk mampu beradaptasi dan bersinergi secara cepat. Pembentukan kelompok dilakukan dengan memadukan berbagai negara dan universitas. Saat itu saya satu kelompok dengan temanteman yang berasal dari disiplin ilmu berbeda, universitas berbeda dan negara berbeda. Kelompok kami terdiri dari 5 orang yang terdiri dari anggota dari jurusan ilmu komputer dari Hokkaido University, jurusan Geografi dari China, jurusan Teknik dari Thammasat University, jurusan Ilmu Tanah dari Kasetsart University, dan saya jurusan Entomologi dari IPB. Masing-masing kelompok akan bekerjasama dalam pengambilan data di lapangan, analisis data, hingga presentasi akhir. Kegiatan di lapang adalah pengambilan sampel air di 5 titik sampel, yang selanjutnya data tersebut dianalisis disertai data penunjang lain seperti hasil perubahan komposisi penggunaan lahan, populasi penduduk dll. Intinya, kita mencari korelasi antara data kualitas air, tata guna lahan, populasi penduduk, dan datadata penunjang lain sehingga dapat memberikan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan kualitas air yang ditemukan. Kunjungan Belajar di Berbagai Tempat Menarik Tidak melulu berkutat pada kegiatan di kelas, tetapi kami juga diajak mengunjungi beberapa tempat pembelajaran seputar lingkungan seperti tempat pengolahan limbah, penanganan banjir dan tsunami,
24
WACANA
museum salmon, gula beet, pembuatan wine, pengolahan limbah organik dan lain-lain. Selama mengunjungi tempattempat tersebut kami didampingi baik pengelola maupun staff yang bertugas menjelaskan pada kami terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tempat tersebut. Saya merasa sangat beruntung bisa merasakan banyak pengalaman sekaligus belajar banyak hal baru. Budaya Jalan Kaki Saat day off, saya manfaatkan untuk eksplorasi kota Sapporo, namun karena saya ingin menghemat biaya hidup sehingga saya hanya eksplor wilayah yang masih memungkinkan dijangkau dengan jalan kaki. Di Jepang, jalan kaki sudah menjadi budaya tersendiri, pejalan kaki disediakan sederet fasilitas yang membuat jalan kaki menjadi sangat nyaman, sebut saja seperti pedestrian yang lebar, lapang, dengan pohon-pohon yang menambah suasana adem walau matahari memancar dengan terik. “Bonus” dari mengikuti program PARE adalah saya tidak hanya menjaring relasi dengan teman-teman baru dan belajar ilmu-ilmu baru, tetapi juga saya berkesempatan
DITUTUP DENGAN GEMILANG
mengeksplorasi kota Sapporo itu sendiri dan berkesempatan melihat Susukino Festival. Saya menjelajahi beberapa tempat wisata seperti Taman Odori, kantor pemerintahan Sapporo, Sapporo TV Tower, pusat perbelanjaan di Susukino dan stasiun JR, serta spot-spot menarik lainnya di Sapporo. Kembali ke Tanah Air Pengalaman mengikuti pembelajaran dan diskusi di kelas, kunjungan ke beberapa instansi dan tempat terkait program, pengambilan dan pengujian kualitas air di lapang, hingga melakukan presentasi akhir menjadi pengalaman berharga bagi saya dan peserta program PARE ini. Terlebih dengan anggota kelompok yang berasal dari negara berbeda menjadi tantangan baru dalam beradaptasi dan berkontribusi dalam tim. Program ini sangat sesuai bagi para mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan dengan tetap mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Semoga teman-teman yang membaca tulisan ini juga dapat merasakan pengalaman seru dan bermanfaat di program PARE tahun depan ya
Cerita ThaiLand
T
hailand, negeri dengan sejuta pesona, memiliki beragam nama lain seperti Negeri Gajah Putih, Negeri Seribu Pagoda, dan Lumbung Padi Asia membuatnya menjadi salah satu negara dengan potensi pariwisata dan tujuan pendidikan yang menarik di ASEAN. Hal tersebut menjadi salah satu alasan saya, mendaftarkan diri di program Summer Course Kasetsart University, Thailand. Menurut informasi dari rekan yang terpercaya, program ini pertama kali diumumkan di Instagram, namun karena termasuk mahasiswa kudet (kurang-apdet) dan gaptek (gagap teknologi) sehingga tidak punya akun instagram, saya baru mengetahuinya setelah program hampir ditutup. Disinilah terasa manfaat lain dari ikut terlibat dalam organisasi Forum Mahasiswa Pascasarjana-FW, pengumuman
Summer Course saya dapatkan dari grup kepengurusan FW. Mempertimbangkan dokumen dan persyaratan lainnya, saya memasukkan pendaftaran di hari terakhir ke bagian Internasional IPB- ICO IPB. Tidak lama kemudian, seleksi kedua yaitu wawancara dilakukan oleh pihak ICO, Dini. Wawancara yang dilakukan dalam bahasa inggris membuat suasana cukup menegangkan untuk saya, penggunaan bahasa yang jauh dari keseharian memang akan menjadi kesulitan tersendiri jika jarang dilatih. Setelah usaha maksimal yang sudah dilakukan, tinggal menanti pengumuman lebih lanjut dari pihak ICO. Pengumuman scholarship pada bulan Mei 2019 menjadi kebahagiaan tersendiri ditengah jadwal perkuliahan semester 2 yang padat. Alhamdulillah, tidak ada kata-kata lain yang terucap saat itu selain rasa syukur yang begitu besar
atas kesempatan merasakan atmosphere internasional di Negara Thailand. Persiapan yang dilakukan cukup sederhana karena wilayah Thailand yang masih di Asia saya rasa tidak akan jauh berbeda dari Indonesia. Saya berangkat bersama 3 adik tingkat dari program Sarjana Teknologi Industri Pertanian, Dilla, Dinda, dan Fazan. Sangat menyenangkan berada diantara remaja smart seperti mereka, sepanjang perjalanan kami berbagi cerita dan rencana-rencana kunjungan selama di Thailand. Kami sampai di bandara Don Mueang Thailand disambut dengan hujan deras, musim yang sama dengan di Indonesia. Bangkok sore hari mirip dengan kondisi Jakarta : Macet. Butuh sekitar 45 menit untuk perjalanan dari bandara ke lokasi Kasetsart University, Bangkok. Selama disana, kami menginap di KU-Home, hotel dalam lingkup integrated campus KU.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
25
KISAH INSPIRATIF Perjalanan ke Luar Negeri
Dilla dan Dinda berada di kamar yang sama, sementara saya dipasangkan dengan rekan dari California University, Mandy. Tinggal sekamar dengan rekan yang berasal dari latar belakang budaya, bahasa, bahkan agama yang berbeda ternyata sangat menyenangkan ^.^ kami bertukar cerita hampir setiap malam setelah summer course di pagi-sore harinya. Mungkin ada beberapa kondisi yang tidak bisa kami nikmati bersama, seperti saat dia pergi ke Bar di Thailand, dan saat aku harus bangun dan mulai beraktifitas di jam subuh sementara dia baru bisa terlelap di jam 1, namun kondisi tersebut yang membuat kami memiliki keistimewaan tersendiri sebagai roommate. Kegiatan summer course yang saya jalani merupakan kegiatan pertama oleh Departemen AgroIndustri di KU. Mr. Phuthai (dengan nama panggung Super J) dan tim menyiapkan jadwal yang sangat padat untuk kegiatan harian kami dan menyisakan hari sabtu-minggu untuk kami berinteraksi dengan kebudayaan dan lingkungan di Thailand, bahkan menyediakan peta lokasi wisata di Bangkok. Terdapat sekitar 40 orang dari beberapa Negara yang terkumpul di summer course kali ini, Cina, Filipina, Jepang, Kamboja, Laos, Amerika Serikat, Jerman, Afrika Selatan dan Indonesia. Kami melakukan banyak kegiatan bersama, dari mengikuti perkuliahan di kelas, hingga kegiatan outdoor yang menyenangkan. Materi kelas membahas perkembangan
26
WACANA
"I never call human is a resources, because it isn't. Human is a capital." agroindustri di Thailand dengan cara yang sangat menarik, studi kasus hingga presentasi hasil diskusi, dosen dan associate professor KU tidak hanya mengajarkan teori pelajaran secara umum tetapi juga menyampaikan nilai-nilai kehidupan. Salah satu yang paling berkesan adalah quotes dari Associate Prof. Dr. Chutima Waisarayutt, Ph.D “I never call human is a resources, because it isn’t. Human is a capital”. Beliau juga mengajarkan pentingnya design thinking dalam setiap kejadian yang ada. Perkuliahan di kelas hanya salah satu dari keseruan yang terjadi. Kami berkesempatan mengunjungi lokasi pertanian di Thailand, disana kami belajar membuat panganan tradisional Thailand dan menanam padi sendiri. Bagi saya ini bukan pertama kalinya bermain di sawah dan lumpur, namun menjadi seru karena melakukannya di negara lain bersama temanteman yang menyenangkan. Perjalanan yang juga berkesan adalah kunjungan ke pabrik snack serangga (Hi-So!). Thailand terkenal dengan pemanfaatan serangga sebagai feed dan
DITUTUP DENGAN GEMILANG
food, sangat menyenangkan berkesempatan untuk mengunjungi lokasi pabrik dan mencicipi langsung kudapan dari serangga. Akhir minggu kami manfaatkan untuk mengunjungi lokasi wisata khas Thailand. Salah satu teman berasal dari Laos memiliki bahasa ibu yang sama dengan Thailand sehingga menjadi guide khusus kami selama disana. Selain bahasa, hal lain yang perlu diperhatikan adalah agama, tidak semua lokasi menyediakan tempat ibadah Islam dan makanan halal. Namun sebagai negara dengan hasil bumi yang besar, produk buah dan sayur dapat ditemui dengan mudah untuk konsumsi kami disana. Kemudahan untuk sholat dan makanan halal juga kami dapatkan selama summer course di KU, Super J selalu mengingatkan komposisi makanan yang terhidang saat kami makan bersama, dan menunjukkan ruangan yang dapat kami gunakan untuk sholat. Waktu dan arah kiblat? Sudah banyak aplikasi canggih yang dapat diunduh dan menyelaraskan waktu sholat serta arah kiblat. Hari terakhir di Thailand kami makan malam bersama dan bertukar cerita dengan sangat akrab. Masing-masing perwakilan negara menyampaikan kesan dan pesannya, secara keseluruhan semuanya mengalami saat yang menyenangkan di Summer Course ini dan sangat berharap masih dapat berkomunikasi satu-samalain setelah program selesai.
PENULIS : Ayu RS
Kota Ternyaman di Dunia? PENULIS : Apri Irianto
Assalamualaikum Warrohmmatullahi Wabbarokatuh, Hallo everyone! erkenalkan nama saya APRI IRIANTO saya Mahasiswa Program Magister di Sekolah Pascasarjana Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan, IPB University. Saya berasal dari Merauke, Papua, ujung timur Indonesia. Saya akan berbagi sedikit pengalaman saya selama berada di luar negeri untuk pertama kalinya. Alhamdulillah, Kata itu yang pertama kali saya ucapkan saat mendapatkan email yang masuk tengah malam dari Pusat Atom Dunia atau International Atomic Energy Agency (IAEA) salah satu organisasi dibawah naungan United Nation atau Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Saya diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan di Animal Genetic and Health Laboratories dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan mulai dari 15 September hingga 14 Desember 2019. Semua ini saya dapatkan berkat rekomendasi pembimbing saya Prof. Dr Ir Muladno, MSA serta kerjasama antara Badan Tenaga Nuklir Nasional dan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) LPPM IPB University dengan IAEA. Awalnya saya sempat ragu dengan berbagai macam tantangan yang akan saya
P
hadapi di Kota yang bahkan saya tidak tahu seperti apa kondisi lingkungan disana saat itu. Hari demi hari bulan demi bulan dan tibalah saat dimana saya harus berangkat di negara dimana saya akan mengikuti kegiatan tersebut. Negara dan kota yang indah, sering dijuluki sebagai kota musik klasik dunia dan kota ini menempati urutan pertama sebagai kota ternyaman di dunia. Vienna atau Wina, Austria. Yaa, saya akan tinggal di Kota ini selama 3 bulan. Tidak lama mungkin bagi mereka yang sering bepergian ke luar negeri. Namun bagi saya, 3 bulan merupakan waktu yang cukup lama bagi pecinta makanan Indonesia ini. Setelah semua dokumen
saya lengkap serta tiket telah ditangan saya memberanikan diri untuk berangkat seorang diri ke Austria. Bagi saya yang memiliki keterbatasan bahasa inggris tak sebagus perkiraan alias dibawah rata-rata, Ini merupakan pengalam dan tantangan bagi saya untuk hidup di lingkungan dengan bahasa serta budaya yang berbeda. Bismillah, akhirnya saya berangkat. saya terbang menggunakan salah satu maskapai milik Negara Uni Emirate Arab. Dengan perjalanan kurang lebih 16 jam via Jakarta, Dubai dan Vienna. Pertama kali sampai di Kota ini yang saya syukuri adalah bertemu dengan orang Indonesia. Ya, sesampainya saya di Vienna International Airport Austria saya langsung dijemput oleh rekan saya, beliau adalah ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Austria. Agis, biasa beliau dipanggil disini, beliau merupakan mahasiswa program Doktor di Bodenkultur University Vienna. Selain itu, saya memiliki kenalan seseorang yang sangat menginspirasi bagi saya untuk selalu semangat dan bersyukur dalam menjalani hidup ini. Pak Andi Ahmad Junirsah, beliau warga negara Indonesia yang sudah lama tinggal bersama keluarganya di Austria dan kebetulan bekerja di IAEA tempat dimana saya akan mengikuti pelatihan. Saya
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
27
KISAH INSPIRATIF Perjalanan ke Luar Negeri
banyak dibantu oleh beliau berdua mulai dari sebelum dan saat berada di Wina. Selama tinggal di Kota Wina, saya harus mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari pagi seperti memasak dan lain lain, sebab jam setengah tujuh pagi saya harus sudah keluar dari apartemen menuju ke terminal bus untuk berangkat ke laboratorium tempat saya akan dilatih dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam dan pulang kembali ke apartemen pada pukul 18.00 sore. Begitulah rutinitas saya dari senin-jumat selama berada di sini. Mungkin jadwal yang begitu padat bagi teman-teman yang membacanya. Ya, begitulah kehidupan di Eropa, mereka sangat menghargai waktu. Sabtu dan Ahad bagi saya merupakan hari menyenangkan, sebab di hari itu saya bisa melakukan aktivitas lain dan pastinya berkunjung di beberapa tempat yang ada di Wina dan sekitarnya. Tak kalah penting pastinya belanja bahan makanan halal yang ada di salah satu Pasar Halal dan Toko Turkey. Transportasi di Kota ini semua terintegrasi dengan cukup baik. Saya membeli tiket berlangganan selama 1 bulan untuk bisa naik semua jenis transportasi dalam kota seperti bus, tramp, kereta bawah tanah dan beberapa transportasi lainnya. Berada di Kota Wina bagi saya merupakan pengalaman yang sangat berharga. Apalagi diberi kesempatan untuk sekaligus belajar ilmu genetika hewan di laboratorium dengan fasilitas yang cukup lengkap bersama teman-teman dari berbagai negara. Bagi kalian yang beragama muslim jangan khawatir, disini ada Masjid.
28
WACANA
Vienna Islamic Centre biasa warga disini menyebutnya. Masjid ini dibangun atas pendanaan dari Raja Arab Saudi. Selain itu, kita sebagai warga Indonesia di Austria patut bersyukur. Sebab, di sini ada Masjid Indonesia. Namanya Masjid As Salam, adalah Masjid milik Warga Pengajian Indonesia atau biasa disebut WAPENA. Masjidnya ada dibawah tanah atau di lantai paling bawah salah satu apartment yang ada di Kota Wina. Setiap pekan atau hari Ahad, Masjid As Salam selalu menyelenggarakan kajian yang dapat diikuti oleh semua warga Indonesia bahkan biasa diikuti oleh warga serumpun kita Malaysia dan negara tetangga lainnya. Masyarakat Austria menggunakan bahasa jerman sebagai bahasa nasional, ada juga yang menggunakan bahasa inggris pastinya. Tapi hal unik lainnya dari Austria adalah budaya disini dan pastinya lingkungan yang bersih dari polusi, pantas saja Wina dinobatkan sebagai kota layak huni terbaik di dunia sebab selain transportasi yang terintegrasi dengan baik, lingkungan pun cukup mendukung. Ketika tinggal disini kita wajib mengikuti peraturan yang ada, salah satunya penekanan pola hidup sehat mulai wajib membuka jendela minimal 10 menit setiap hari hingga memisahkan mana sampah botol plastik, organik dan sampah gelas atau kaca. Wina memiliki tempat pengolahan sampah yang unik, disini sampah diolah di satu gedung yang cukup bagus dan modern namanya Spittelau
DITUTUP DENGAN GEMILANG
dimana tempat ini menerapkan model penghematan energi dengan memanfaatkan sistem pengolahan sampah yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu bentuk bangunan ini sering disebut mirip seperti museum, karena bentuknya yang unik dan mampu menarik pengunjung yang melihatnya untuk sekedar berfoto atau masuk kedalamnya. Saya kurang lebih baru sebulan berada di Kota ini. Saya tinggal di apartemen Distrik 3 Kota Wina bersama beberapa peserta lainnya. Hal yang asyik saat bersama mereka adalah saya bisa berbagi masakan lokal yang saya buat sendiri seperti rendang dan rawon (bumbu instan hehe) sekaligus memperkenalkan kuliner Indonesia. Bersama mereka saya banyak belajar akan keragaman dan perbedaan namun tetap berada dalam tujuan yang sama. Demikian yang bisa saya bagikan kurang lebihnya mohon maaf, sedikit cerita tentang sebuah perjalanan sang pemimpi. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca agar senantiasa semangat dalam menjalani study juga aktivitas lain yang positif. Saya masih akan tinggal disini kurang lebih 2 bulan lagi, semoga bisa mendapatkan banyak ilmu positif yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Sekian dan Terima Kasih Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabbarokatuh Salam, Apri Irianto
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
29
WAWANCARA KHUSUS ACHMAD FACHRODJI DIREKTUR UTAMA BALAI PUSTAKA
Ilustrasi : Amarilla
“Wajah Baru” Balai Pustaka Reporter : Kamil Sadili
Bapak kenapa suka menulis pantun ? Tidak semua orang bisa menulis pantun, ada rima dan penulisan yang matematis. Pantun sebagai pengikat rasa dan paling penting adalah sejelek-jeleknya pantun pasti dapat tepuk tangan Masalah balai pustaka apa ? Sampai vakum Kurangnya inovasi sehingga balai pustaka kalah saing dengan perushaan-perusahaan lain. Merasanya nyaman sehingga lupa bahwasanya waktu terus berjalan, lupa akan perkembangan zaman.
yang di jalankan bersama menjadi percetakan terbaik dari segi akurasinya.
Darimana modal awal untuk melakukan perbaikan dan pembangunan fasilitas di BP? Pembangunan BP berasal dari hasil kerjasama dengan beberapa perusahaan khususnya dengan perusahaan Telkom, balai pustaka memberikan penawaran kerja sama dalam percetakan bersama cucu perusahaan Telkom yang dikenal dengan produknya yellow page. Sehingga percetakan
Apa usaha yang dilakukan untuk menggaet pengunjung, khususnya kaum milenial? Semua penyajian yang ada di Balai Pustaka disesusaikan dengan kebutuhan millennial mulai dari lingkungan yang dibuat nyaman dengan kalangan millennial seperti adanya cafe, tatanan ruang yang sudah modern dan literasi yang disajikan beragam. Tidak hanya itu, balai pustaka
30
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
juga menyediakan sanggar untuk dugunakan dalam memberikan pembelajaran untuk umum dalam mengenal sastra. Pengunjung yang datang ke balai pustaka mayoritas dari kalangan mana? Usia rentang berapa ? Mereka datang karena apa? Pengunjung yang datang dari kalangan usia, mayoritas dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Tujuannya adalah belajar dari mengenal balai pustaka, sampai literasi yang bisa di manfaatkan
yang ada di Balai Pustaka. Ada juga yang datang untuk melakukan kerjasama atau melakukan suatu kegiatan dengan memakai fasilitas yang ada di Balai Pustaka. Bagaimana cara agar naskah lama masih bisa dibaca oleh pengunjung ? Dengan cara dibuatlah inovasi seperti yang sudah dikembangkan saat ini baik dalam bentuk e-book, audio visual bahkan sudah ada beberap tulisan rilis dalam
Kenapa waktu kunjung hanya 1 jam ? Hal tersebut di berlakukan apabila banyak pengunjung, agar pengunjung di hari tersebut mendapatkan fasilitas dan waktu yang maksimum. Tidak hanya 1 jam bisa lebih, jika memang tidak ada jadwal dari pengunjung yang lain. Fasilitas apa saja yang saat ini bisa dinikmati pengunjung di balai pustaka ? Fasilitas yang bisa di dapatkan adalah tempat berkunjung yang nyaman dan milennial, selain itu Bp juga berinovasi menyediakan bahan baca tidak hanya dalam bentuk buku cetak terdapat pula e-book, audio visual ataupun di layer lebar. Menurut bapak, kapan balai pustaka ini bisa bangkit kembali ? Bangkit kembali apabila seluruh bagian dari BP melakukan kerja sama dengan baik dan terus berinovasi untuk terus bisa bersaing dan memenuhi kebutuhan millennial saaat ini.
bentuk film layar lebar. Bapak kenapa mau diamanahkan untuk menjadi direktur balai pustaka ? padahal sudah tau kondisinya. Support istri, selain itu bernajak dari tempat yang nyaman untuk terjun pada perusahaan yang membutuhkan banyak perbaiakan membuat diri semakin yakin bahwasanya dibutuhkan untuk memberikan perubahan yang lebib baik, sehingga tidak ada lain membuat diri ini bermanfaat.
Koleksi buku yang disediakan balai pustaka apa saja ? Apakah ada rencana menambah koleksi? Bermacam-macam, mulai dari buku pelajaran sampai buku hiburan. Selain itu akan di buat buku di luar kurikulum yaitu buku pengkayaan yag berisi tentang keindahan sastra. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mengenalkan sastra kepada pelajar. Terkait kurikulum harus sesuai instruksi Kemendikbud. Sudah bekerja sama dengan penerbit mana saja ?
Kerja sama dengan perusahaan buku lain apabila ada produk buku tidak laku balai pustaka membantu menjualnya dan tentunya harga diskon di berikan 50% seperti tiga serangkai, gramedia, intan pariwara dll. Oleh sebab itu harga buku diskonan dari perusahaan lain akan lebih murah di bandingkan di toko aslinya. Selain itu bekerjasama dalam membuat taman baca. Kenapa orang-orang harus mengunjungi balai pustaka ? Apa yang unik dan berbeda dari BP? Balai pustaka sudah mengalami perubahan yang pesat, fasilitas dan lingkungan yang sangat millennial hal yang tidak boleh di lewatkan oleh kalangan millennial sasat ini. Kenapa bisa ke balai pustaka padahal basic orang kehutanan ? Tugas atau penunjukkan dari pimpinan. Selain itu Support istri, beranjak dari tempat yang nyaman untuk terjun pada perusahaan yang membutuhkan banyak perbaikan membuat diri semakin yakin bahwasanya dibutuhkan untuk memberikan perubahan yang lebih baik, sehingga tidak ada lain membuat diri ini bermanfaat. Kesan pesan untuk anak IPB khususnya anak FW. 1.Pesan yang perlu digaungkan pada generasi muda, tidak boleh tawar menawar dalam amanah 2. Fokus jalankan apa yang diamanahkan 3. Memadukan spiritual dengan kondisi factual. Untuk membuat atmosfir positif dalam kehidupan.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
31
WAWANCARA DIAR BUDIARTO
REPORTER : PRASASTI ADITYA D & DEDI DAMHURI
PRESTASI CEMERLANG CALON DOKTOR MUDA
R
ahmat Budiarto atau yang kerap di sapa Diar, merupakan salah satu mahasiswa kebanggan Institut Pertanian Bogor (IPB). Diar lahir dan besar dalam lingkungan keluarga sederhana di Jember, salah satu daerah di Jawa Timur. Diar terdaftar sebagai mahasiswa IPB dengan menggunakan beasiswa PMDSU, bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, M.Sc. Melalui program beasiswa ini, mendukung Diar utuk menyelesaikan sekolah S2 (magister) dan S3 (doktor) dalam waktu 4 tahun. Dr. Rahmat Budiarto, S.P, M.Si
32
WACANA
merupakan nama lengkap beserta gelar yang telah digenggam oleh Diar saat ini. Diar telah menyelesaikan sekolah S3-nya pada program studi Agronomi dan Hortikultura di usia yang masih sangat muda yaitu 26 tahun dengan IPK sempurna yaitu 4.00. Definisi Mahasiswa Berprestasi menurut Diar Menjadi seorang mahasiswa pada dasarnya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Seseorang harus bekerja keras serta mampu menyesuaikan diri dengan tekanan pendidikan yang
DITUTUP DENGAN GEMILANG
jauh lebih besar dibandingkan dengan S1. Hal ini harus dilakukan agar mampu bersaing, beradaptasi dan berprestasi. Menjadi mahasiswa yang berprestasi merupakan impian semua orang. Namun makna berprestasi dalam hal ini akan berbeda-beda di setiap orang. Menurut Diar, makna berprestasi merujuk kepada pencapaian-pencapaian yang dimiliki oleh seseorang yang meliputi ketepatan waktu dalam menyelesaikan program studi, mempunyai indeks nilai yang tinggi serta mempunyai luaran atau produk hasil penelitian.
kepada masyarakat mengenai keterbatasan ekonomi bukanlah faktor penghambat untuk meraih pendidikan tinggi. Tingkat popularitas setelah tampil di berbagai program televisi nasional juga berdampak positif terhadap kehidupan Diar baik di dunia nyata maupun dunia maya. Followers salah satu akun sosial media Diar meningkat hingga mencapai 13.000 followers. Selain itu, Diar juga menjadi lebih popular di kalangan dosen IPB, puncaknya setelah tampil di acara Kick Andy, Metro TV.
Prestasi-prestasi apa saja yang pernah diraih oleh Diar? Diar merupakan salah satu orang yang mampu beradaptasi dengan baik selama masa perkuliahan. Diar memperoleh beberapa pencapaian yang sangat membanggakan. Pada tahun 2016, Diar mengikuti program Summer Course di Kasetsart University, Bangkok Thailand selama satu bulan. Kegiatan ini mengusung tema pertanian dan perubahan iklim. Pengalaman tersebut merupakan kali kedua bagi Diar untuk mengujungi Kasetsart University. Pada saat menempuh
kuliah S1 di Universitas Jember, Diar pernah mengikuti program Joint Degree di Kasetsart University, Bangkok Thailand. Tahun 2018 merupakan tahun penting bagi Diar. Pada tahun ini, Diar menjadi lulusan terbaik IPB pada program magister dengan IPK sempurna yaitu 4. Pada tahun ini pula, Diar mendapat kesempatan untuk tampil di beberapa program televisi nasional seperti TV 1, Pagi-Pagi Pasti Happy (Trans Media), hingga Kick Andy (Metro TV). Diar di undang sebagai tamu untuk berbagi pengalaman
Berapa banyak publikasi Ilmiah yang dimiliki oleh Diar? Menjadi seorang mahasiswa penerima beasiswa PMDSU pasti mempunyai tantangan yang lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa biasa. Diar harus mampu menyelesaikan S2 dan S3 dalam waktu 4 tahun serta menghasilkan publikasi Nasional dan Internasional yang bereputasi. Sampai saat ini, Diar mempunyai 8 publikasi ilmiah yang dibagi menjadi 3 jurnal internasional yang telah dipublikasi oleh Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB dan 5 jurnal Internasional yang berstandar Scopus. Dari 5 jurnal tersebut, 2 jurnal telah dipublikasi, 1 jurnal dalam tahap accepted, dan 2 jurnal dalam proses inreview tahap kedua. Penelitian yang dilakukan oleh Diar adalah mengenai Jeruk Purut. Jeruk purut merupakan salah satu topik penelitian yang jarag diteliti. Diar menghimbau kepada para peneliti untuk dapat mencari topik penelitian yang belum banyak dilakukan
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
33
WAWANCARA DIAR BUDIARTO oleh peneliti. Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang dapat dijadikan sebagai topik penelitian. Kekayaan ini harus dimanfaatkan dengan baik dan benar, salah satunya yaitu dengan dijadikan topik penelitian untuk kesejahteraan sesama. Apakah Diar pernah menghadapi suatu masalah selama masa perkuliahan? Sebagian besar masyarakat hanya melihat Diar dari pencapaian-pencapaian yang telah diraih olehnya saja, namun mereka tidak melihat bagaiamana proses untuk meraih pencapaian-pencapaian tersebut. Sama seperti halnya manusia biasa, Diar menghadapi beberapa rintangan yang menghambat dirinya untuk menyele-
saikan masa perkuliahan pascasarjana, khususnya pada tahun 2019. Tahun 2019 merupakan tahun dimana Diar harus menyelesaikan masa perkuliahan S3-nya. Tekanan menyelesaikan S3 semakin kuat saat Diar mendapat kabar bahwa masa perkuliahan akan dimajukan. Diar menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menyelesaikan disertasi tanpa memperhatikan kesehatan tubuh, sehingga sempat terkena mimisan sebanyak 2 kali. Namun, berkat dukungan temanteman serta Dosen Pembimbing yang sangat baik, Diar mampu menyelesaikan studi S3 nya dengan baik dan tepat waktu. selain itu, Diar kembali meraih indeks nilai sempurna yaitu 4 dan men-
jadi kandidat lulusan terbaik IPB program doktor pada Desember 2019 nanti. Apa motto hidup yang dimiliki oleh Diar sehingga dapat membawanya hingga ke posisi saat ini? Menjadi seorang doktor di usia yang sangat muda merupakan suatu hal yang sangat membanggakan dan sangat disyukuri oleh Diar. Selama menyelesaikan masa perkuliahan, Diar selalu memegang teguh motto hidupnya yaitu “Kemiskinan tidak identik dengan kebodohan, hanya kemalasan yang identik dengan kebodohan”. Motto ini telah menemani dan membawa Diar hingga dapat berdiri kokoh di posisi puncak saat ini.
Infografis : Sella N
34
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
KABINET GEMILANG
PRESS RELEASE
PASCA CUP : BAWA SEMANGAT SPORTIFITAS DI LINGKUNGAN AKADEMIK
Reporter : Prasasti Aditya D.
Forum Mahasiswa PascaSarjana (FORUM WACANA) Institut Pertanian Bogor menyelenggarakan kegiatan Pasca Cup 2019. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang rutin diadakan untuk mempererat silaturahmi dan kebersamaan antar mahasiswa pascasarjana IPB.
K
egiatan yang dilaksanakan 15-28 Agustus 2019 ini dibuka dengan kegiatan fun running dan traditional games pada sabtu (15/08/2019). Acara tersebut dibuka secara langsung oleh sekretaris program magister sekolah pascasarjana IPB Prof.Dr.Ir. Nahrowi, M.Sc. “Kegiatan ini merupakan wahana yang baik dalam meningkatkan rasa sportivitas dalam olahraga dan kebersamaan antar mahasiswa pascasarjana IPB, namun tidak sampai disitu, harapan saya semangat yang muncul dalam kegiatan ini bisa diaplikasikan dalam kegiatan akademis di lingkungan perkuliahan,” tegas beliau dalam sambutanya. Pasca Cup 2019 mengusung tema “Respect, Fairplay & Unity, Fell The Solidarity.” Dalam kegiatan ini diselenggarakan beberapa kompetisi diantaranya olahraga seperti futsal, bulu tangkis, voli, catur, basket, dan tenis meja. Sementara untuk kompetisi selain olahraga diantaranya doodle art, singing competition, cooking contest, photography, dan vlogging. Seluruh kompetisi tersebut diselenggarakan pada setiap akhir pekan di hari sabtu dan minggu. Dengan demikian tidak akan mengganggu waktu kegiatan akademik mahasiswa. “Pelaksanaan Pasca Cup 2019 memang kita atur agar pelaksanaanya di hari sabtu dan minggu, alasanya sederhana agar tidak menggangu kegiatan akademik peserta dan hitung – hitung sekalian olahraga dan kumpul ber-
sama rekan-rekan di akhir pekan” sambung Mardi Fadilah ketua pelaksana Pasca Cup 2019. Rangkaian kegiatan Pasca Cup 2019 ditutup pada sabtu (28/08/2019) dengan acara pengumuman juara yang dilaksanakan di Auditorium Abdul Muis Nasution (AMN) Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng Dekan Sekolah Pascasarjana IPB dan Prof.Dr.Ir.Nahrowi,M. Sc Sekretaris Program Magister Sekolah Pascasarjana IPB. Pada acara penutupan ini juga diisi oleh penampilan Xaverius Adi Saputra Juara dari singing competition dengan menyanyikan lagu bahasa Papua. Lagu tersebut menceritakan tentang seseorang yang sedang rindu dengan kekasihnya membuat malam penutupan Pasca Cup 2019 semakin meriah. Program Studi Matematika terapan berhasil membawa piala bergilir Pasca Cup 2019 dengan perolehan juara terbanyak. Dimana tahun ini merupakan tahun ke-4 program studi ini berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara umum Pasca Cup Sekolah Pascasarjana IPB. “Semoga dengan mendapatkan juara Pasca Cup ini kembali menumbuhkan rasa solidaritas dan kebersamaan di program studi matematika terapan dan harapannya tahun depan semoga dapat kembali menjadi juara umum kembali” tegas ketua koordinator peserta dari program studi matematika terapan.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
35
PRESS RELEASE
Diskusi Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual BOGOR (22 Februari 2019). Forum wacana menggelar diskusi bertajuk “Diskursus Ada Apa di Balik RUU Penghapusan Kekerasan Seksual”. Diskusi ini dihadiri puluhan peserta dari berbagai kalangan intelektual.
M
enghadirkan seorang pakar hukum Chandra Purna Irawan S.H, M.H yaitu ketua eksekutif nasional BHP KSHUMI dan Sekjen LBH Pelita Umat. Chandra selaku narasumber mengungkapkan fakta dibalik RUU P-KS ini dilatarbelakangi dari hasil kajian komnas perempuan dalam 10 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa kasus kekerasan seksual terjadi setidaknya 2 orang perempuan menjadi korban kekerasan seksual setiap 3 jam, bahkan pada 2012 kasus tersebut dilaporkan meningkat 181% dari tahun sebelumnya. Chandra menduga kuat ada intervensi asing dibalik perumusan RUU P-KS ini, dibuktikan dengan agenda kampanye Global Women’s March pada tahun 2017 dan 2018 yang mengangkat tema #LawanBersama kekerasan berbasis gender yang digelar di Jakarta Pusat. Aksi ini bertujuan
36
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
mendorong pengesahan sejumlah rancangan undang-undang (RUU) yang mampu melindungi perempuan dari kekerasan. Peserta aksi dihadiri anak-anak, pelajar dan mahasiswi serta komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Agenda ini sangat berbahaya karena menghancurkan relasi antara laki-laki dan perempuan, seolah-olah perempuan harus disetarakan dengan laki-laki. Lebih lanjut lagi, Chandra menjelaskan Indonesia menjadi salah satu negara yang meratifikasi konvensi Internasional, salah satunya CEDAW yaitu konvensi yang berisi mukadimah dan 30 pasal yang mengatur perlindungan terhadap hak-hak asasi wanita. Selanjutnya, Chandra menduga kuat terdapat pasal-pasal yang multitafsir dan terlalu luas maknanya sehingga tidak memberikan batasan yang jelas tentang definisi kekerasan seksual. Sementara UU tidak boleh dibuat multitafsir. Terlebih lagi berdasarkan pasal 17 orang tua dapat dipidana apabila memaksa menikahkan anaknya yang dibawah 18 tahun. Menurut Chandra akar masalah dari kasus-kasus kekerasan seksual yang menjadi momok di negara-negara kapitalis, termasuk di negara-negara muslim yang tentunya bukan karena tidak adanya Undang-Undang yang melindungi perempuan, akan tetapi disebabkan masyarakat yang sudah terasuki pemahaman sekulerisme, hedonisme dan serba bebas dalam berbagai kehidupan mereka. Perlindungan RUU P-KS terhadap perempuan korban kekerasan seksual seperti pemadam kebakaran atau dokter perang yang hanya berfungsi mengobati luka korban akibat perang. “Dokter Perang”ini tidak mampu menyelesaikan permasalahan utama supaya tidak jatuh korban yang perlu diobati atau disembuhkan. Sehingga pemahaman yang merusak ini harus segera ditinggalkan. Oleh karena itu penting kiranya untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat terkait relasi laki-laki dan perempuan dalam pandangan agama bukan menurut pandangan gender, feminisme dan lainlain. Terlebih lagi didukung dengan diterapkannya regulasi pergaulan laki-laki dan perempuan dalam institusi negara. Reporter : Gita Ayu Nuritasari
KABINET GEMILANG
Diskusi Anti Korupsi: Kontribusi IPB Terbesar dalam Membela KPK Reporter : Gita Ayu Nuritasari Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam forum diskusi tersebut, beliau menyampaikan beberapa upaya untuk melemahkan kinerja KPK dalam memberantas korupsi, salah satu yang sangat krusial adalah adanya dewan pengawas dan pengalihan independensi anggota KPK sehingga terikat sebagai ASN (Aparat Sipil Hangatnya persoalan KPK (Komisi PemNegara). “Keadaan internal KPK, kami temukan berantasan Korupsi) ditengah masyarakat ramai ada 26 item yang bagi pemerintah itu penguatan diperbincangkan, baik pada media sosial maupun padahal sebenarnya melemahkan terutama denpada kehidupan nyata. Dukungan terhadap upaya gan adanya dewan pengawas, dan pengalihan pelemahan KPK dengan konstitusi datang menjadi ASN”, tambahnya. Sementara dari berbagai kalangan, mulai dari itu Dr. Rina Mardiana, SP. M.Si masyarakat umum, tokoh, akademisi (Kepala Pusat Studi Agraria) menhingga mahasiswa. Bangsa Indonesia yampaikan bahwa IPB tetap perlu Forum Mahasiswa Pasbisa tetap optimis mengambil bagian besar dalam casarjana (FW) dari Sekolah apabila kapasitas isu anti korupsi, walaupun IPB Pascasarjana IPB berkolaborasi tidak memiliki orang ahli hukum. SDM nya ditingdengan Kementerian Kebijakan “Negara Indonesia ini seharusnya katkan. Nasional BEM KM IPB 2019 bukan negara yang miskin melainmenyelenggarakan “FW Talk 3”. kan negara yang maju. Namun, fakta Forum diskusi ini menjadi wadah dakemiskinan itu terjadi dan telah menjalam membahas topik-topik politik yakni di paradoks di negeri ini, bahkan satu orang dengan isu-isu terkini dalam menambah wawasan menguasai hampir 50% dari kekayaan negeri ini, dan pengetahuan mahasiswa baik mahasiswa sardari sinilah banyak sekali terjadi korupsi yang jana maupun mahasiswa pascasarjana. Kegiatan dilakukan terhadap sumber daya alam, terutama tersebut dilaksanakan pada 28 September 2019 di pada sektor perizinan. Pada saat yang bersamaan, Ruang Kuliah GKA, Fakultas Pertanian, IPB. pebisnis mengandalkan modal dan pemerintah “Kami berterimakasih sekali, terutama kepada mengandalkan policy (kebijakan)”, ungkap beliau. IPB yang telah memberikan dukungan yang Sebelum menutup diskusi, Dr Rina menyambesar, yakni kepada akademisi-akademisi baik paikan beberapa pesan kepada peserta-peserta dosen maupun mahasiswa IPB. Dari semua yang hadir. “Kita bangsa Indonesia bisa tetap perguruan tinggi ternama, IPB adalah perguruan optimis apabila kapasitas SDM nya ditingkatkan, tinggi yang dosen-dosennya mampu memberikan mereka harus kritis dan berkontribusi. Pesan saksi terbanyak. Sebenarnya hanya di Indonesia saya buat para mahasiswa, jika ingin berbicara yang untuk menyelesaikan permasalahan korupsi vokal maka penuhi pula kapasitas kita sebagai masih dibagi menjadi tiga lembaga yaitu KPK, mahasiswa yakni tidak menelantarkan kewajiban, polisi, dan kejaksaan”, terang Puryono Prakoso gerakan yang dilakukan pun hendaknya harus yang akrab dikenal Yoyok, Direktur Direktorat vokal tanpa anarkis”, tutupnya (SMH). Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
37
PRESS RELEASE
Reporter : AGUS NH
ASIAN GRADUATE STUDENT FORUM (AGSF) : Sebagai Jembatan Menuju SatuKesatuan ASIA
T
ujuan pembangunan berkelanjutan dan masalah global yang kompleks sebagai tantangan dunia di abad ke-21 menggerakkan mahasiswa pascasarjana untuk melahirkan solusi inovatif. Ini tentunya tidak dapat diselesaikan oleh mahasiswa pascasarjana secara personal. Mereka perlu berbagi ilmu lintas disiplin dan bekerja sama dengan menggabungkan kreativitas, komunikasi, dan kerjasamanya. The Southeast Asian University Consortium for Graduate Education in Agriculture and Natural Resources (UC) bersama dengan The Southeast Asian Regional Center for Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan The 5th University Consortium Graduate Forum (UCGF)1) pada 1-2 Oktober 2019. Momen UCGF adalah peluang besar bagi mahasiswa pascasarjana di Asia untuk menjawab tantangan di atas dengan menyatukan mereka dalam sebuah organisasi. Forum Mahasiswa Pascasarjana (FW) IPB sebagai inisiator menawarkan mahasiswa pascasarjana (peserta)
38
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
dalam pertemuan UCGF terebut untuk mendirikan organisasi. Selasa, 1 Oktober 2019, di Ruang 202 SPs IPB di sela-sela Forum the 5th University Consortium Graduate Forum (UCGF-SEARCA), Forum Mahasiswa Pascasarjana Asia (AGSF) dideklarasikan. Deklarasi ini disetujui oleh 7 universitas di Asia termasuk Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), National Taiwan University (NTU), Tokyo University of Agriculture (TUA), University Pembangunan Malaysia (UPM) and Kasetsart University (KU) Thailand. Deklarasi forum ini difasilitasi oleh Forum Mahasiswa Pascasarjana (Forum Wacana) Universitas IPB. Pembentukan AGSF juga didukung oleh Sekretaris Dewan SEARCA, Dr. Maria Cristeta N. Cuaresma dan Sekretaris Sekolah Pascasarjana (Magister), Prof. Dr. Ir. Nahrowi, M.Sc. Penjelasan gagasan pembentukan forum ini disampaikan oleh Agus Hadiarto, SP. M.AM. sebagai perwakilan mahasiswa pascasarjana IPB. AGSF adalah komunitas bagi mahasiswa pas-
KABINET GEMILANG
casarjana di tingkat Asia untuk menangani masalah yang terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Awalnya, banyak yang mempertanyakan ruang lingkup dan sistem forum, tetapi setelah penjelasan dan debat panjang akhirnya 7 dari 8 universitas sepakat untuk mendirikan AGSF. Di antara penjelasan yang disampaikan adalah urgensi tentang keberadaan forum, yaitu (1) AGSF bertujuan untuk meningkatkan saluran komunikasi antara komunitas mahasiswa pascasarjana dan universitas di Asia; (2) AGSF juga bertujuan untuk memberikan informasi termasuk beasiswa, penelitian, dan konferensi internasional; dan (3) bertujuan untuk memfasilitasi peluang bagi AGSF di bidang kolaborasi, jejaring, dan pengembangan profesional. Empat tujuan di atas mendukung visi organisasi yaitu menjadi institusi tertinggi mahasiswa pascasarjana di Asia, bagian dari komunitas riset global. Visi tersebut didukung oleh tiga misi: (1) Forum Mahasiswa Pascasarjana Asia (AGSF) mewadahi minat dan kepedulian mahasiswa pascasarjana dan profesional di tingkat Asia; (2) AGSF meningkat-
kan kapasitas mahasiswa pascasarjana Asia melalui lingkungan yang positif dan dukungan akademis; dan (3) AGSF mendukung Mahasiswa Pascasarjana Asia untuk menghasilkan mahasiswa dan calon pemimpin masa depan dalam masyarakat global yang terlibat dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Kami menghubungkan mahasiswa pascasarjana di seluruh Universitas di Asia dengan bekerja sama dengan SEARCA dan UCGF. Selain itu, kami menyelenggarakan acara layanan dan sosial yang dapat memperkuat komunitas mahasiswa pascasarjana di Asia. Dengan demikian, agenda kami dapat meningkatkan pengalaman mahasiswa pascasarjana melalui integrasi unik pengembangan profesional. Mahasiswa pascasarjana paling umum di dunia biasanya dikaitkan dengan tujuan karier dan kehidupan profesional di masa depan mereka. Sementara itu, anggota AGSF lebih dari itu. Mereka merenungkan masalah masa depan yang terlibat dengan kemiskinan dan kerawanan pangan termasuk perubahan iklim. Selanjutnya rencana AGSF yaitu melakukan teleconference yang bertujuan untuk memilih Ketua Umum dan struktur manajemen AGSF, bentuk organisasi, serta konferensi internasional. Ayo ikuti kemajuan kita !!!
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
39
PRESS RELEASE
Workshop Klinik Tanaman Desa Sukawening, Dramaga, Bogor
S
ejumlah komunitas kampus IPB berkolaborasi dengan program Bina Desa (community development) Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB yang bertajuk Workshop Klinik Tanaman. Workshop Klinik Tanaman yaitu program pemberian bimbingan teknis ke petani serta praktek lapang budidaya tanaman edamame di Desa Sukawening, Dramaga, Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 21 – 22 September 2019. Beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya Forum Mahasiswa Pascasarjana (Forum Wacana) IPB, BEM FEMA (Fakultas Ekologi Manusia) IPB, warga Desa Sukawening, dan volunteer dari Kampus IPB.
40
WACANA
Kegiatan yang diprakarsai oleh Forum Wacana IPB ini merupakan salah satu gerakan dan wujud kepedulian warga kampus (mahasiswa) kepada masyarakat desa khususnya petani yang bertujuan untuk keduanya dapat saling bertukar ilmu serta pengalaman di bidang budidaya tanaman. Kegiatan Workshop Klinik Tanaman ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam pengembangan Desa Sukawening yang rencananya akan dijadikan Desa Wisata. Terdapat 3 sektor utama dalam pengembangan Desa Wisata tersebut tersebut, yaitu sektor pertanian, seni budaya, dan kewirausahaan. Pengembangan sektor pertanian akan berfokus
DITUTUP DENGAN GEMILANG
Reporter : maulidi firlandiana
pada budidaya tanaman edamame. Alasan memilih edamame yaitu karena nilai ekonomi yang tinggi dan memiliki syarat tumbuh yang sesuai untuk wilayah Desa Sukawening. Adapun pada bidang seni budaya dikembangkan kesenian Sarapala yaitu seni memanah tradisional. Kegiatan di dalamnya bukan hanya memanah, namun diiringi beberapa ritual khusus sebelum memanah, seperti mengaji dan memakai ikat kepala tradisional. Warga desa khususnya pemuda rutin mengikuti Sarapala setiap hari Sabtu atau Ahad. Pusat Sarapala di Desa Sukawening sendiri terletak tidak jauh dari kebun edamame milik Pak Adha, salah satu warga Desa Sukawening yang antusias mewujudkan Desa Wisata ini. Selain itu, pada sektor kewirausahaan juga telah dikembangkan produk-produk olahan Edamame seperti produk segar polong edamame, sarimame (minuman dari sari polong edamame), bolu edamame, dan beberapa olahan edamame lainnya. Harapannya,
KABINET GEMILANG
sektor kewirausahaan ini dapat mendorong ekonomi masyarakat Desa Sukawening. Kegiatan Workshop Klinik Tanaman dimulai dari agenda bimbingan teknis ke petani pada Sabtu 21 September 2019 pukul 20.00 WIB di Dwi Sekar Wangi Cafe, Jalan Cibeureum Kalong, Desa Sukawening. Selain para petani, kegiatan bimbingan teknis ini dihadiri oleh para pemangku Desa Sukawening sep-
erti Kepala BUMDES dan ketua RW, beberapa mahasiswa BEM FEMA, mahasiswa pascasarjana IPB, pemuda-pemuda Desa Sukawening, serta para pemateri. Materi yang dibawakan diantaranya teknis budidaya edamame, pembuatan kompos dan aplikasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), pengendalian hama dan penyakit terpadu, serta pengelolaan produk hasil panen (pasca panen) edamame. Kegiatan yang awalnya direncanakan akan dihadiri oleh 10 petani ini belum dapat dimulai hingga pukul 22.00 WIB karena belum satu pun petani yang hadir. Namun momentum kebersamaan para peserta yang telah hadir pada kegiatan malam itu tidak begitu saja disia-siakan. Mereka saling bertukar pikiran satu sama lain terkait keinginan dan rencana kedepan untuk mengembangkan Sukawening sebagai Desa Wisata. Hari kedua kegiatan Workshop Klinik Tanaman dimulai pada pukul 08.00 WIB. Peserta yang telah hadir pada bimbingan teknis di hari sebelumnya, berbondong-bondong turut serta mengikuti praktek lapang yang dilaksanakan di kebun edamame milik Kang Adha, salah satu warga Desa Sukawening. Kegiatan pada hari kedua workshop ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok praktik di lahan edamame dan pengolahan kacang edamame. Susunan kegiatan pada kelompok di lahan diantaranya penyuluhan dan praktek pembuatan kompos dari pupuk kandang kambing, pembuatan PGPR serta biang atau starter dari akar bambu, pembuatan
pestisida nabati dari daun mimba, dan persiapan lahan tanam edamame. Adapun pengolahan edamame akan menghasilkan sarimame (sari edamame) dan bolu edamame. Seluruh peserta turut aktif mempraktikkan seluruh rangkaian kegiatan. Banyak peserta yang baru pertama membuat pupuk kompos, namun rasa keingintahuannya sangat tinggi. Hal tersebut mampu menciptakan ruang diskusi yang aktif antara pemateri dengan seluruh peserta. Adapun hasil dari kompos dan pestisida nabati yang dibuat akan dipanen di kemudian hari sebagai komponen penunjang pertumbuhan edamame. Kegiatan Workshop Klinik Tanaman selesai pada pukul 12.00 WIB dan ditutup dengan mengasah kemampuan memanah Sarapala. Kesenian memanah khas Sunda ini rutin dilakukan oleh pemuda-pemuda Desa Sukawening. Seluruh peserta bergantian mencoba memanah dengan tradisi khas Desa Sukawening. Tak lupa setiap peserta yang memanah diwajibkan untuk menggunakan kain pengikat kepala sebagai bentuk melestarikan budaya. Sarapala tersebut merupakan penutup rangkaian kegiatan Workshop Klinik Tanaman. Tantangan bersama selanjutnya adalah dapat mengajak dan meningkatkan antusiasme para petani Desa Sukawening dalam mengembangkan Sukawening menjadi Desa Wisata, baik melalui pendekatan sektor pertanian edamame, kesenian Sarapala, maupun sektor usaha pengolahan edamame.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
41
PRESS RELEASE
IPB UNIVERSITY UNTUK INDONESIA Reporter :Kamil Sadili
P
erkembangan globalisasi khususnya di Era Industri 4.0 semakin menyadarkan bahwa bangsa Indonesia akan semakin tertinggal jauh jika hanya bertumpu pada penguasaan IPTEK konvensional. Tantangan dan peluang dari perkembangan globalisasi harus direspon cepat dan positif oleh generasi muda Indonesia khususnya mahasiswa IPB University sehingga perlu adanya peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) secara sinergi. Berdasarkan hal tersebut, Sekolah Pascasarjana IPB University bekerjasama dengan Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB menyelenggarakan kegiatan Semarak Pascasarjana 2019 dan mengusung tema “IPB University untuk Indonesia”. Kegiatan ini bertujuan untuk memaknai peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2019 dengan tema “SDM Unggul, Indonesia Maju” serta Dies Natalis IPB ke-56. Tema peringatan HUT RI ke-74 ini mengandung makna bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul akan sangat mendukung kemajuan Indonesia, artinya
42
WACANA
Pembangunan SDM menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan Indonesia di masa depan. Hal ini sejalan dengan visi Rektor IPB University yaitu “Arah pendidikan IPB kedepan selaras dengan revolusi industri 4.0 melahirkan lulusan yang memiliki daya saing, serta memiliki skill yang dapat menjadi solusi bagi problem bangsa”. Kegiatan Semarak Pascasarjana tahun 2019 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya ada acara talk show kegiatan dilaksanakan dalam dua sesi yaitu talk show dan Launching Himpunan Alumni Pascasarjana IPB University, pertama kali ada tentunya. Oleh sebab itu tamu undangan dan peserta bisa dikatakan paket komplit, tidak hanya civitas akademika IPB yang terlibat melainkan alumni pascasarjana IPB University dari seluruh fakultas juga ikut terlibat. Undangan dan peserta Semarak IPB 2019 yang ikut adalah petinggi rektorat, dekanat, seluruh ketua program Studi IPB University, lembaga kemahasiswaan pascasarjana, BEM KM IPB, himpunan mahasiswa program studi (HIMPRO), organisasi mahasiswa daerah (OMDA), maha-
DITUTUP DENGAN GEMILANG
siswa dan alumni IPB University telah ikut menyaksikan dan memeriahkan kegiatan Semarak Pascasarjana 2019. Kurang lebih 401 peserta dan undangan dalam acara Semarak Pascasarjana 2019. Point materi dalam acara Semarak menjelaskan kontribusi alumni pascasarjana IPB University untuk Indonesia. Selain itu, acara ini juga menjelaskan upaya dan peran aktif yang dapat dilakukan civitas IPB University dan alumni pascasarjana IPB University untuk Indonesia. Acara semarak dihadiri dan dibuka langsung oleh Dekan Pascasarjana IPB University Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi M.Eng., yang sebelumnya didahului dengan Orasi Ketua Himpunan Alumni (HA) IPB University Ir. H. Fathan Kamil. Selain itu Rektor IPB University Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., memberikan sambutan sekaligus membuka acara talk show sebagai keynote speach. Konsep talk show yang ditampilkan merupakan talk
KABINET GEMILANG
show interaktif yaitu setiap pembicara menyampaikan materi terkait peran alumni pascasarjana IPB University untuk Indonesia dengan mengajak para peserta untuk dapat merasakan atmosfer dari materi yang disampaikan sehingga tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan semangat berkarya para peserta khususnya mahasiswa pascasarjana IPB University dapat tercapai. Kelancaran acara tentunya tidak lepas dari peran moderator sebaga pemandu jalannya acara talk show, beliau juga alumni IPB University yaitu Dr. Ir. Arief Safari, MBA (Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN), tentunya tidak hanya moderator yang mengesankan, pembicara yang diundang dalam acara talk show tentunya memiliki kompetensi yang luar biasa dibidangnya seperti Akademisi, biroktrat dan Praktisi dan semuanya adalah alumni IPB University. Pembicara acara talk show sebagai berikut : 1. Dr. Ir. Suswono, MMA (Menteri Pertanian 2009-
2014) dengan materi peran IPB University dalam mencetak SDM pertanian masa depan 2. Dr. Ir. Achmad Fachrodji (Direktur Utama Balai Pustaka) dengan materi tata kelola dan manajemen SDM unggul. 3. Dr. Heti Mulyati, S.TP., M.T (Direktur Kerjasama dan Hubungan Alumni IPB) dengan materi Peningkatan kerjasama dan hubungan alumni serta pemtingnya kualitas SDM ungul. 4. Dr. Ir. M. Said Didu M.Eng (Sekretaris Kementerian BUMN 2005-2010) dengan materi strategi menuju puncak prestasi. 5. Dr. Ir. Tri Hariyanto, M.M (Sekretaris Dirjen Perikanan Budidaya) dengan materi Membangun Indonesia melalui Perikanan Budidaya. 6. Dr.Ir. Rahmat Mulyana, M.M (Ketua HA Komisariat Pascasarjana) Selain acara talk show, acara
Semarak Pascasarjana 2019 juga diadakan dengan tujuan launcing Himpunan Alumni (HA) pascasarjana IPB University. Kegiatan tersebut diharapkan mempererat ikatan keluarga alumni agar lebih optimal lagi dalam berkontribusi untuk Indonesia dan launching HA Pascasarjana ini merupakan langkah kongkret awal sebagai salah satu output dalam rangkaian semarak pascasarjana IPB 2019. Pada tanggal 26 Oktober 2019 Himpunan Alumni (HA) Pascasarjana IPB University diresmikan dan terpilih ketua HA 2019 yaitu Dr.Ir. Rahmat Mulyana, M.M . Kami ucapkan selamat bertugas Dr.Ir. Rahmat Mulyana, M.M, semoga lulusan IPB bisa memebrikan manfaat dan mengangkat IPB University lebih jaya lagi. IPB digdaya! Selain itu diucapakan terima kasih kepada IPB University, Forum Mahasiswa Pascasarjana dan seluruh pihak yang sudah membantu sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik. Seluruh tamu undangan yang sudah meyempatkan waktunya untuk berbagi dengan kami semua untuk bisa menjadikan lulusan IPB University bisa berperan dengan baik dalam perkembangan bangsa indonesia., termasuk teman-teman semua LK, HIMPRO, OMDA dan Seluruh Mahasiswa dan Alumni IPB University yang sudah ikut serta memeriahkan dan mnyaksikan acara ini. Sampai bertemu di acara luar biasa berikutnya. IPB! DIGDAYA!.Salam Perjuangan, Salam mahasiswa, Hidup Mahasiswa. Sampai jumpa di acara Semarak IPB University 2020.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
43
Opini MENJADI POLYMATH DI ERA DIGITAL Penulis : Nasruddin Salim, S. Si, M. Si (CEO of Minimax Pontential)
Era digital ditandai dengan shifting atau pergeseran pesat dan signifikan. Hal ini membawa banyak perubahan yang terjadi secara signifikan dalam waktu yang singkat. Salah satunya berkaitan dengan keterampilan atau keahlian yang relevan dan aktual. Banyak pekerjaan yang muncul sebagai akibat dari berkembangnya teknologi seperti smartphone, sebut saja gojek, data science dan content creator. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana cara menghadapi era digital secara personal agar tetap relevan dan adaptif dengan perubahan yang sangat cepat ini. Salah satu shifting yang perlu diantisipasi adalah pengembangan sumberdaya manusia, seperti kemampuan untuk menjawab: skill apa yang perlu dipelajari di era digital agar mampu bertahan di abad ke-21? Isu yang ramai dibahas adalah terjadi revolusi besar-besaran pada sektor industri dari penggunaan tenaga manusia bergeser menjadi penggunaan mesin atau robot dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas waktu dan biaya. Pertanyaan
44
WACANA
Seiring dengan perkembangan teknologi seperti artificial intelligence, banyak pekerjaan dilakukan secara autopilot atau otomatis yang sering menjadi perbincangan hangat adalah: apakah mesin akan mengganti pekerjaan manusia? Lalu bagaimana manusia bisa bertahan dengan kondisi ini? Pertanyaan seolah ketakutan bagi banyak orang, terutama orang-orang yang aksesnya terbatas terhadap teknologi. Untuk memperoleh solusi dari masalah tersebut, maka pertanyaan yang perlu dijawab adalah: skill apa yang diperlukan pada abad ke21, sehingga manusia bisa tetap bersinergis dengan perkembangan teknologi seperti machine learning dan artificial intelligence? Salah satu pencerahan dan pertanyaan ini saya temukan pada artikel World Economic Forum. Menurut World Economic
DITUTUP DENGAN GEMILANG
Forum, 10 skill yang perlu dikuasai pada tahun 2015, yaitu: (1) complex problem solving, (2) coordinating with others, (3) people management, (4) critical thinking, (5) negotiation, (6) quality control, (7) service orientation, (8) judgement & decision making, (9) active listening, (10) creativity. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi seperti artificial intelligence, banyak pekerjaan dilakukan secara autopilot atau otomatis dengan bantuan robot atau mesin. Hal ini mendorong perubahan prioritas urutan 10 skill tersebut. Menurut World Economic Forum, urutan 10 skill yang paling dibutuhkan pada tahun 2020 berdasarkan prioritasnya, yaitu: (1) complex problem solving, (2) critical thinking, (3) creativity, (4) people management, (5) coordinating with others, (6) emotional intelligence, (7) judgement and decision making, (8) service orientation, (9) negotiation, (10) cognitive flexibility. Jika diperhatikan dengan teliti, pergeseran yang signifikan berada pada poin kreativitas dari urutan nomor 10 menjadi urutan nomor 3.
Opini Pergeseran ini didukung oleh tulisan Reynald Kasali dan buku yang berjudul Shifting. Dalam bukunya, Reynald Kasali mengungkapkan bahwa banyak hal yang bergeser saat manusia hidup di era revolusi industri 4.0. Salah satu pergeseran yang signifikan adalah trend what to learn menjadi how to learn, karena pada akhirnya 10 skill yang dilansir dari World Economic Forum tersebut akan tersebut mengalami perubahan yang dinamis selama inovasi teknologi terus berlangsung, sehingga pertanyaan tentang apa yang harus dipelajari (what to learn) menjadi kurang relevan, dan perlu diganti menjadi bagaimana cara mempelajari skill baru (how to learn)? Poin ini menjadi masuk akal karena menghadapi revolusi industri 4.0 tidak bisa dilakukan dengan cara konvensional. Salah satu hal yang dulu sering dipermasalahkan tentang penguasaan skill adalah posisi sebagai specialist dan generalist. Specialist adalah golongan yang fokus pada penguasaan satu skill tanpa berusaha mengeksplor skill atau bidang lain, sedangkan generalist adalah golongan yang fokus untuk mengeksplor banyak hal, yang sering dianggap tidak fokus. Banyak yang beranggapan bahwa posisi sebagai specialist menjadi lebih menguntungkan dibandingkan generalist. Namun, anggapan ini dipatahkan oleh beberapa tokoh besar yang menemukan inovasi dan mengubah peradaban manusia, seperti Steve Jobs, Elon Musk, Bill Gates, dan masih banyak tokoh besar lainnya. Akan tetapi, sebutan gen-
Opini eralist selalu terkesan negatif karena selalu diiringi stigma “tidak fokus”. Beberapa bahasan tentang topik yang serupa pada banyak media digital cenderung menggunakan istilah polymath, yaitu orang-orang yang mempunyai kompetensi dalam banyak bidang. Selain itu, berbicara tentang fokus atau tidak sangatlah bergantung pada persepsi, karena menurut saya pribadi, fokus tidak berarti membatasi diri pada satu atau dua saja, tetapi fokus cenderung mengarah pada melakukan hal dalam satu waktu tanpa terdistraksi hal-hal lain. Mengacu pada pandangan ini, menjadi polymath memberikan posisi tawar yang tinggi di era digital seperti saat ini. Hal ini pernah diulas dalam artikel Medium yang pernah ditulis oleh Michael Simmons yang berjudul People Who Have “Too Many Interests” Are More Likely To Be Successful According To Research. Michael Simmons dalam tulisannya tersebut menyebutkan bahwa polymath menjadi sangat strategis di era digital ketika skillset yang kita miliki dibikin analoginya seperti kurva supply-demand dalam dunia ekonomi. Michael menjabarkan lebih jauh bahwa ketika kita
mempunyai beberapa skill yang bisa dikemas menjadi sesuatu yang unik dan dibutuhkan, maka kelangkaan (scarcity) akan terjadi. Pada kondisi ini, secara personal kita mempunyai nilai tawar yang tinggi karena kita mempunyai kemampuan yang dibutuhkan oleh banyak orang, tetapi jarang dikuasai oleh orang lain. Pembahasan Michael Simmons dalam tulisannya tersebut juga diperkuat oleh pernyataan dari Adam Scott, yaitu seorang pesulap Amerika yang mempunyai beberapa skill. Skill tersebut ia gunakan sebagai amunisi saat melakukan pertunjukan sulap. Adam Scott pernah memberikan pernyataan yang masuk akal terkait pandangannya tentang polymath, yaitu: “If you want something extraordinary [in life], you have two paths: 1. Become the best at one specific thing. 2. Become very good (top 25%) at two or more things. The first strategy is difficult to the point of near impossibility. I don’t recommend anyone even try. The second strategy is fairly easy. Everyone has at least a few areas in which they could be in the top 25% with some effort.” “Jika kamu menginginkan sesuatu yang luar biasa (dalam hidup), maka kamu mempunyai dua pilihan: 1. Menjadi yang terbaik pada satu hal secara spesifik 2. Menjadi sangat baik (posisi 25% terbaik) pada dua atau tiga hal. Strategi pertama terbilang sulit bahkan hampir tidak mungkin. Saya tidak merekomen-
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
45
Opini dasikan siapapun untuk mencobanya. Strategi kedua cukup mudah. Setiap orang mempunyai paling tidak beberapa hal dimana mereka bisa berada pada posisi 25% terbaik dengan mengusahakannya” Berbicara tentang polymath, saya juga pengalaman pribadi tentang mempelajari beberapa hal. Dan saya juga mendapati pertanyaan sinis dari temanteman ketika saya mengeksplor beberapa hal, seperti: “kamu lulusan biokimia kan? Ngapain belajar design? Ngapain belajar fotografi?”; “Kamu ga fokus ya orangnya. Pengen ngerjain banyak hal.” Keinginan saya mengeksplor beberapa bidang berawal pada tahun 2016. Pada tahun itu, saya sempat membaca salah satu artikel yang benar-benar menginspirasi. Salah satu poin tipsnya adalah: “Pelajari hal-hal baru!” Setelah membaca artikel itu, akhirnya saya memutuskan untuk terbuka dengan hal-hal baru atau hal-hal lama yang saya benci atau tidak suka. Salah satu hal yang berusaha saya hindari adalah desain. Desain bisa dibilang menjadi sesuatu yang menyeramkan buat saya karena merasa tidak bisa sama sekali. Lalu ada satu waktu, saya benar-benar butuh tenaga untuk membuat desain. Masalahnya adalah teman-teman dalam project yang sama hampir semuanya sibuk. Lalu akhirnya saya memutuskan untuk belajar desain, dimulai dengan hal-hal fundamental. Saya awalnya mencari beberapa website yang berhubungan dengan desain dan mencatat poin-poin penting dari setiap
46
WACANA
Opini
Growth mindset adalah semacam mindset yang menganggap bahwa skill atau kemampuan itu dapat dipelajari. website itu. Ada 2 hal yang bikin saya terkesan, ternyata warna ada teorinya sendiri sampai ada bahasan psikologisnya (hal ini dimanfaatkan oleh desainer logo saat ingin menimbulkan kesan tertentu pada kliennya) dan golden ratio. Golden ratio berkaitan dengan deret angka Fibonacci Sequence (dalam matematika) untuk membuat desain atau komposisi yang menawan. Dari situ saya takjub. Ternyata beberapa hal terlihat tidak ada hubungan, berkaitan satu sama lain. Setelah berusaha memulai, tantangan lainnya adalah: desain yg dibikin tidak langsung bagus. Modal minta kritik dan saran dari teman-teman yg lain turut membantu. Di waktu yang lain, saya menemukan artikel yang inspiratif tentang mindset. Ada seorang ilmuan neuroscience yang membedakan mindset menjadi 2, yaitu fixed mindset dan growth mindset. Fixed mindset mengarah pada pola pikir bahwa keahlian atau kapasitas diri adalah bawaan lahir (bakat); sedangkan growth mindset adalah semacam mindset yang menganggap bahwa skill atau kemampuan itu dapat dipe-
DITUTUP DENGAN GEMILANG
lajari dan ditingkatkan selama ada keyakinan dan kemauan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai growth mindset lebih berprestasi dibandingkan dengan siswa dengan fixed mindset. Setelah terbuka dengan halhal baru. I get myself so different. Ternyata banyak hal di dunia ini yang keren dan belum dieksplor. Ternyata belajar hal-hal baru meningkatkan empati (merasakan kesulitan yang dihadapi orang dengan bidang yang berbeda). Belajar hal baru itu memperluas perspektif. Mempelajari hal yang berbeda ternyata meningkatkan kreativitas saat membuat sesuatu, karena mengaitkan dan mengelaborasi hal-hal yang berbeda (yang penting dalam era digital seperti yang diuraikan World Economic Forum). Dan salah satu hal yang paling besar adalah ketika kita mampu menggali filosofi atau hikmah. Hikmah yang membantu untuk mengerjakan hal lain yang secara filosofis mirip dan semakin meyakini kekuasaan Allah dalam penciptaannya. Selain desain dan fotografi, saya juga mengeksplorasi beberapa skill lain seperti public speaking, english speech. Saya melihat potensi tiga skill yang saya pelajari, yaitu slide design, public speaking dan english speech menjadi satu paket, yang saya namakan Presentation Mastery. Konten Presentation Mastery-lah yang akhirnya menginisiasi saya untuk membuat startup yang saya namakan Minimax Potential.
Opini Post Truth & Kematian Rasio
S
eorang pengajar di salah satu kampus swasta kenamaan pernah mengirim sebuah posting bernada ancaman di sebuah group Whatsapp. Dia mengatakan bahwa seorang mahasiswa di tempatnya mengajar, meninggal dunia karena dipukuli polisi. “Zaenal meninggal, sempat memohon untuk berhenti dipukuli oknum polisi” begitu judul beritanya. Di akhir tulisan sang dosen menambahkan kalimat penutup, “Di mana keadilan di negeri ini... naudzubillah min dzalik.” Sang dosen penyebar berita memang bukan sumber utama berita, dia hanya menjadi “agen” yang meneruskan tulisan tersebut ke semua orang yang dia kenal. Setelah dicek kebenarannya, ternyata berita itu hanya fake news, alias berita abal-abal. Sampai saat ini, Zaenal, mahasiswa yang diisukan meninggal itu, masih segar bugar. Pertanyaannya adalah, kenapa sang dosen ikut tertelan tipu muslihat? Apakah dia tidak mencoba memeriksa keabsahannya? Selamat datang di era post truth.
Penulis : Irfan Awaludin Mahasiswa Pascasarjana Komunikasi Pembangunan IPB University
Inilah era post truth, era di mana kebenaran semakin memudar. Batas mana yang benar dan mana yang bohong semakin kabur. Dan era di mana kebenaran objektif dikikis habis, lalu digantikan oleh kebenaran emosional. Sehingga kebenaran itu bukan lagi urusan sesuai dengan fakta, tapi sesuai dengan selera. Di sini, rasio tengah dijemput ajalnya. Ini tentu masalah serius. Mungkin ada benarnya ketika Donald Trump dituduh sebagai orang yang membangkitkan monster post truth dari persembunyiannya. Karena tanpa strategi post truth dalam
kampanye pilpres AS di tahun 2016 silam, ia mungkin masih dikenal sebagai seorang pengusaha. Jika Anda ingin tahu berapa banyak Donald Trump berbohong, Anda harus membuka buku “Post-Truth: How Bullshit Conquered the World”. Tertulis di dalamnya, dari 373 pernyataan Trump saat kampanye, hanya 15 pernyataan saja yang benar. Demikian James Ball. Atau kalau Anda ingin tahu seberapa banyak Trumph berbohong sejak ia dilantik menjadi Presiden AS, Anda bisa melihat update hariannya di laman https://www.washingtonpost.com/graphics/politics/ trump-claims-database/. Ketika tulisan ini dibuat (04/11/2019), Washington Post telah memeriksa ada 13.435 pernyataan bohong yang disampaikan oleh Trump dalam 993 hari, persis sejak hari pertama ia dilantik. Pelan tapi pasti, ada beberapa tim kampanye di beberapa negara yang meniru kampanye politik ala Donald Trump ini. Sebut saja salah satunya adalah Brazil di tahun 2018 lalu. Jair Bolsonaro memakai taktik
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
47
Opini serupa dengan membombardir warga brazil dengan firehouse of falsehood. Di antara dagangan politiknya adalah bangkitnya komunisme di Brazil jika dia tidak terpilih sebagai presiden. Karena sering melemparkan pernyataan-pernyataan yang bias fakta, Jair Bolsonaro dijuluki sebagai Trump versi Brazil. Sebab post truth berkaitan dengan kebenaran emosional, tak heran jika seorang dosen saja menjadi korbannya. Dalam teori Psikologi Media, orang-orang akan lebih banyak berusaha mencari informasi yang mendukung pemikirannya. Artinya, jika Anda memiliki keyakinan bahwa Indonesia dipenuhi oleh para pekerja Cina misalnya, Anda akan cenderung mengafirmasi informasi-informasi serupa yang mendukung opini tersebut, entah berita itu valid atau tidak. Demikian seperti diucapkan oleh ahli Psikologi, Dr. Nurmala K. Panjaitan. Kita tidak bisa berdiam diri melihat fenomena laten yang gigantis ini. Meskipun sudah dipakai dalam babak kampanye, ternyata efeknya masih terasa. Bahkan ada segelintir pihak yang memelihara agar akal sehat masyarakat terus menerus dibonsaikan, disuruh menutup mata terhadap kebenaran sesungguhnya. Jika hal ini kita biarkan, mungkin kita akan terus berdebat di dalam kekosongan. Memperdebatkan yang tidak ada wujudnya, alias berdebat dalam omong kosong. Kita harus paham, di balik semua fenomena post truth ini, ternyata ada orang-orang yang tertawa, karena melihat beta-
48
WACANA
Opini
pa mudahnya kita dibohongi, sambil memperhatikan angka di buku rekeningnya yang semakin bertambah digitnya Tahun 2017 lalu, Tempo pernah menulis laporan khusus tentang oknum-oknum produsen berita-berita palsu itu. Mereka biasanya membuat dan memelihara akun media sosial dan situs yang menyiapkan berita-berita palsu, dengan judul bombastis dan menyihir orang. Sehingga dengan demikian dia bisa mer-
Sebab post truth berkaitan dengan kebenaran emosional, tak heran jika seorang dosen saja menjadi korbannya.
aup traffic yang besar ke situsnya, dan kemudian mendapat bayaran dari situs penyedia iklan. Berapa penghasilannya? Relatif, rata-rata penghasilan bulanannya berkisar antara 30 juta sampai 60 juta. Demikian Tempo. Ada juga oknum-oknum yang memang dipelihara dan dibiayai kelompok atau organisasi tertentu. Mereka itu bertugas untuk menentukan sudut berita dari sebuah kejadian (framing), kemudian menggorengnya dengan kata-kata dan gambar yang menyolok (signing), lalu menyebarkan hasil olahan tersebut ke semua akun target (priming). Laporan Universitas Oxford yang teranyar mensurvey 70
DITUTUP DENGAN GEMILANG
negara terkait penggunaan cyber troops itu. Sekurang-kurangnya ada 12 negara yang memiliki pasukan cyber dengan jumlah yang banyak dan dimodali anggaran yang besar. Dan dari 12 negara tersebut, Tiongkok menjadi negara paling besar pasukan cyber nya, diperkirakan ada 2 juta orang yang diberikan tugas untuk menjalankan agenda-agenda Tiongkok di dunia maya (The Global Disinformation Order: 2019, 18). Salah satu “kerjaan” pasukan cyber Tiongkok itu adalah memanipulasi data di Wikipedia. Jika Anda mencari informasi tentang Taiwan, keterangan di Wikipedia selalu berubah-ubah, dan yang paling membuat pemerintah Taiwan geram adalah, Wikipedia menyebut Taiwan merupakan “province in the People’s Repuplic of China”. Setelah dirubah secara resmi oleh pihak Taiwan, dalam sekejap informasinya kembali seperti itu. Dan terus demikian. Laporan yang ditulis oleh Samantha Bradshaw dan Philip N. Howard itu juga menulis, cyber troops tidak hanya dipakai oleh pemerintah saja, para politisi partai juga tercatat menyewa jasa-jasa mereka untuk merubah opini publik. Sekali lagi urusan bohong membohongi ini jangan dianggap sepele. Daniel J. Levitin dalam bukunya “Weaponized Lie, How to Think Critically in The Post Truth Era” mengingatkan, jika fenomena post truth ini dibiarkan, baik oleh masyarakat atau pemerintah, maka ia akan berubah menjadi senjata pemusnah tatanan sosial, agama, budaya dan negara.
Nuansa IPB
Nuansa IPB
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
49
SENI &
Hiburan
Meniti Jalan Sunyi Penulis : Dr Idawati SP, M.Si
J
ika ingin tuan dan puan berkunjung ke desaku, kalian harus menghabiskan waktu perjalanan sehari dari kota. Di perjalanan kalian akan di sambut kawanan babi hilir mudik, kawanan monyet bergelayut di pohonpohon, kicau burungburung bernyanyi, suara nyengnyeng, dan derit gesekan pohon. Sepanjang jalan kamu disuguhi lembah dan curam yang menghijau, di waktu tertentu kalian akan menikmati pemandangan hamparan warna putih kekuningan bunga pohon kemiri, jati, beringin, dan banyak lagi jenis pohon yang lain. Selepas melewati hutan, kalian akan menemukan perkampungan di atas bukit, di
50
WACANA
Ilustrasi oleh : Hanifah Fuadi
atas sana, kalian akan menikmati pemandangan yang menghijau dan kampung-kampung di lembah jauh di sana, tinggi rumah kami di atas permukaan laut kurang lebih 900 mdpl dari permukaan laut, orang-orang di sini senang menanam Coklat, Kopi, dan sayur-sayuran. Di kampung kami, di kala pagi dan sore tiba, embun menyelimuti, udara yang cukup dingin. Ketika kalian memasuki kampung itu dari arah hutan, kamu akan menemukan masjid, rumah ketiga dari masjid adalah rumahku, rumah panggung yang sangat sederhana beratap pohon Rumbia dan Jerami. ***
DITUTUP DENGAN GEMILANG
Aku terlahir di rumah yang kecil itu, tumbuh bersama harapan. Orang-orang yang berdatangan di kampung kami, bercerita tentang gemerlap kota di bawah sana, anak-anak di kampung kami ceritakan tentang sekolah, guru, dan teman-teman yang mungil. Sejak saat itu, berharap turun ingin mengenyam sekolah, bercita-cita jadi guru di kampung halamanku, aku ingin punya sekolah di kampungku. Anak-anak di sini di sekolah dasar hanya mendapatkan pelajaran seadanya, kami diajar oleh para tetua kampung. Di kampung kami, hanya ada seorang guru pegawai negeri, kepala sekolah. Di Sekolah Menengah Pertama (SMP), aku harus menempuh perjalanan
SENI &
Hiburan puluhan kilo melewati hutanhutan, mendaki bukit, menuruni lembah sampai ke rumah. Aku kerap kali bertemu dengan babibabi hutan. Aku kadang datang terlambat, guru seringkali menegurku, aku tidak peduli. Aku ingin sekolah, kataku membatin. Setamat di SMP, aku melanjutkan kembali sekolahku di SMA, di masa ini aku tinggal di rumah keluarga dan harus meninggalkan rumahku. Setamat dari SMA, aku melanjutkan kuliah di kota Daeng di sebuah ibukota di wilayah terdekat kami Ini tahun pertama aku kuliah, liburan semester kedua, aku menyempatkan pulang kampung halaman dengan membawa setumpuk cerita bahagia, aku ingin mengabarkan pada ibuku, orang tua satu-satunya setelah kepergian ayah. Ayahku, meninggal saat aku masih kelas satu SMA. Ayah cuma berpesan belajar dengan baik semoga kamu mendapatkan yang kamu cita-citakan. Doanya selalu bersamaku. Setiba di rumah aku menemui wajah ibu dengan mata yang berbinar dan senyum merekah, ia sambut aku dengan pelukan dan ciuman di dahiku. aku baru sadar wajah ibu makin menua, garisgaris wajahnya makin menebal, wajah beliau sangat bercahaya. Aku memuji ibu “Ibu kok cantik banget, pakaian kebaya dan sarung ibu serba baru, rambut ibu yang sudah memutih bercahaya” Ibu kemudian menjawab “Aku ingin menyambut anakku, apa salahnya, aku mengenakan pakaian terbaik buat kamu yang sudah menuntut ilmu. Pakaian
ini akan kukenakan ketika kamu kelak akan memakai toga seperti para sarjana-sarjana itu” Dua hari setelah perbincangan itu ternyata ibu dirawat di sebuah rumah sakit di kota. Tiba-tiba ibu hanya bisa terdiam dan jarang sekali bersuara. Selama empat hari di rawat inap di rumah sakit, Ibu diagnosa gagal ginjal dan sebelah kiri tangan dan kakinya tidak bisa digerakkan. Beliau sudah meminta dipulangkan ke rumah, kami pun sekeluarga memutuskan membawanya pulang ke rumah. Selama ibu sakit, aku yang berjibaku merawat ibu. Saudarasaudaraku berusaha menggarap kebun-kebun yang terbengkalai ditinggal ibu dan mencarikan obat untuk kesembuhan ibu. Kami bertiga setelah kepergian kakak keduaku, berbagi tugas. Aku di rumah menjaga dan merawat ibu, aku adalah anak bungsu dari empat orang saudara. Aku pun satu-satunya bersekolah sampai di bangku perkuliahan. Saudara-saudaraku tiada
hentinya menguatkan aku, menghadapi peristiwa ini. Mereka meminta tidak perlu khawatir dengan kuliahku, aku harus melanjutkan kuliah, mereka berjanji membantuku. Saat ini, kita fokus kesembuhan ibu. Selama aku sekolah, Ibu yang membanting tulang demi membiayai sekolahku. Di benakku bertekat, aku harus sekolah meskipun keadaan ibu seperti ini. Kami dari keluarga petani ingin membuktikan bahwa kami juga bisa mengenyam pendidikan. Aku harus mewujudkan mimpi orang tuaku memiliki anak bergelar sarjana. Kata-kata ibu selalu terngiang, di benakku yang saat ini terkujur lemas dan hanya bisa tertidur ”Sekolah bukan supaya kamu pintar tetapi bagaimana mencari kebenaran” Karena impian tersebut saya terkesan memaksa ibu untuk memberi restu untuk merasakan kuliah yang seluruh saudara dan keluarga belum merasakannya. Ibu awalnya khawatir karena jarak dari desaku dan tempat kuliah terbilang sangat jauh dan ibu masih menganut paham bahwa anak perempuan tidak perlu sekolah sampai sarjana. Semenjak ayah meninggal ibu berperan sebagai orang tua tunggal dan mengelola kebun dan usaha yang ditinggalkan ayah. Ayahku sudah melihat potensi diriku sejak SD, aku anak tekun belajar, bahkan orangorang di sekitarku mengatakan bahwa dalam pikiran aku hanyalah sekolah. Aku duduk di samping ibu yang terbaring sakit, pikiranku kembali pada peristiwa memalukan guru
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
51
SENI &
Hiburan
kelas menegurku karena datang terlambat, aku datang tergesagesa bermaksud menyelinap masuk kelas, berharap ibu guru tidak melihatku. Langkah kaki terdengar dari belakang, ibu guru memegang bahuku, dan mengatakan “Masuk tanpa salam adalah seekor kambing” teman-teman di kelas langsung tertawa. Jauh di lubuk hatiku tak merasakan malu karena keterlambatanku ke sekolah karena membersihkan rumah dan mencuci pakaian orang tua, pikirku. Semasa SD, aku disibukkan dengan pekerjaan rumah demi meringankan beban kedua orang tuaku. Di tengah kesibukan yang kulakoni, aku selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas dan juara cerdas cermat tingkat kabupaten, dan aku terpilih sebagai siswa teladan. Aku tersenyum sendiri mengingat perjalanan masa kecilku. Lamunanku berhenti saat ibu merabaku sambil berbisik “Nak...ibu mau makan” Aku pun dengan sigap mengambil bubur dan menyuapinya sambil menemaninya berbicara. Ingin sekali rasanya menangis melihat wajahnya. Aku tidak boleh kelihatan bersedih di depannya, aku harus kuat dan tetap tersenyum memandang ibuku yang mengunyah buburnya dengan sangat lamban. Ibu benar-benar sudah lemas, tubuhnya sudah tidak bisa direbahkan sendiri, dan setelah merasa cukup makan, ibu meminta untuk direbahkan, dan saat itu aku rebahkan di pangkuanku. Selama ibu sakit, baru kali ini, dia menghabiskan buburnya.
52
WACANA
Aku masih bersyukur masih sempat merawat ibuku dalam keadaan sakit. Aku selalu terbaring dekat ibu, aku tidak ingin jauh-jauh darinya, ibu setiap hari hanya bisa terbaring sembari membaca alquran. Aku bergumam, “kamu terlalu sabar Bu, kamu seolah menikmati sakitmu, semoga menjadi jalan pengguguran dosamu”. Menjelang lebaran Idul Fitri, ibu sudah terbaring selama dua puluh sembilan hari Dua hari menjelang malam takbiran, ibu sudah tidak bisa tidur lagi, Aku memangkunya hingga pagi, ketika orang-orang sibuk menyambut Idul fitri. Nafas ibu tiba-tiba sesak, aku menuntun dan membisik ibu, mengucapkan doa dan dua kalimat syahadat. Tepat pukul 10 hari itu juga, ibu mangkat meninggalkan kami, Sorak kemenangan menyambut idul fitri menandai kepergian ibuku, derai air mata keluarga dan kerabat mengikuti kepergiannya. Aku tertunduk lesu, “Bagaimana mungkin aku bisa tegar tanpa orang tua”, sanak saudaraku terus menguatkanku. Sejak saat itu, aku harus belajar berdiri di atas kaki sendiri, dan mulai merajut benang asa yang hampir punah oleh getirnya hidup, dan akhirnya aku bisa selesai tepat waktu dan bisa meraih impian aku menjadi seorang sarjana. Ayah, Ibu, walau engkau sudah tidak bersamaku, aku yakin engkau melihatku. Semua yang kuraih hingga saat ini, aku persembahkan untuk kalian. Sembah sujudku, semoga engkau diberi tempat yang layak di sisiNYA. Aamiinn...” do’aku di hari wisudaku.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
“
Aku tersenyum sendiri mengingat perjalanan masa kecilku. Lamunanku berhenti saat ibu merabaku sambil berbisik “Nak...ibu mau makan” Aku pun dengan sigap mengambil bubur dan menyuapinya sambil menemaninya berbicara.
“
Aku tertunduk lesu, “Bagaimana mungkin aku bisa tegar tanpa orang tua”, sanak saudaraku terus menguatkanku. Sejak saat itu, aku harus belajar berdiri di atas kaki sendiri.
SENI &
Hiburan
Mengenal Lebih Dekat Kampung Adat Kuta Andi Aji Setianata
K
ampung Kuta merupakan salah satu Kampung Adat yang terdapat di wilayah Provinsi Jawa Barat. Terletak di sebuah dusun yang bernama Dusun Kuta, di Desa Karangpaningal Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Dikategorikan sebagai Kampung Adat karena masyarakatnya masih memegang kepercayaan dalam hal metafisik terhadap cerita serta pesan-pesan yang diamanahkan oleh leluhur masyarakat terkait asal-usul sejarah tempat mereka dan aturan dalam melaksanakan tata kehidupan. Dengan kata lain mereka memiliki prinsip turun temurun yang mengatur bagaimana hubungan mereka dengan sang pencipta, hubungan dengan alam atau lingkungan tempat mereka hidup dan dengan sesama manusia (trilogi). Gambaran Umum Sejarah Kampung Kut Mengenai catatan sejarah tentang Kampung Kuta, hingga kini belum ditemukan data akurat mengenai asal-usulnya. Terutama yang dibuktikan berdasarkan bukti fisik sejarah seperti prasasti atau sejenisnya. Adapun sejarah Kampung Kuta yang saat ini berkembang, menyebar melalui cerita yang secara turun-temurun
berkembang di masyarakat (tradisi lisan). Meskipun demikian, berita lisan ini dapat dianggap sebagai informasi kuat mengenai asal-muasal Kampung Kuta. Berdasarkan cerita yang menjadi kepercayaan masyarakat. Sejarah Kampung Kuta dibagi kedalam dua kisah yaitu yang berkaitan dengan Masa Kerajaan Galuh dan masa Kerajaan Cirebon. Tentu masing-masing memiliki rentang waktu yang cukup jauh. a. Masa Kerajaan Galuh Jika dihubungkan dengan sejarah pendirian Kerajaan Galuh menurut catatan sejarah, diperkirakan sekitar abad ke 6 atau 7 Masehi. Kampung Kuta merupakan lokasi yang konon katanya dahulu akan dijadikan sebagai pusat Kerajaan Galuh. Prabu Permandikusuma (calon Raja Kerajaan Galuh) menemukan dataran yang ia rasa cocok untuk dijadikan pusat kerajaannya, terletak di tepi sungai Cijolang sebelah timur (sungai yang berada di tepi timur Kampung Kuta). Ia pun mengerahkan pasukannya untuk segera menyiapkan perlengkapan dan bahan untuk membangun kerajaan. Namun ketika sang Raja
mengecek kondisi lingkungan alam itu secara langsung, ternyata lokasi tersebut tidak memenuhi Patangewu Domas (syarat sebagai pusat kerajaan), akhirnya setelah dilakukan musyawarah, diputuskan bahwa pusat kerajaan tidak jadi didirikan di lokasi tersebut (Soedarmo, 2004). Prabu bersama pasukannya pun pergi menuju arah barat untuk mencari lokasi yang baru. Menurut legenda, bahan-bahan yang telah dipersiapkan tersebut saat ini menjadi situs yang masyarakat setempat kenal dengan istilah ancepan. Meski saat ini hanya berupa gundukan tanah, namun masyarakat mempercayai cerita tersebut secara turun-temurun dan menjaga keutuhan kondisi fisiki lokasi yang dipercayai itu. b. Masa Kerajaan Cirebon Beberapa masa kemudian, bahan-bahan yang ditinggalkan oleh pasukan Prabu Permandikusuma disimpan dan dikeramatkan. Seorang Juru Kunci (kuncen) memelihara dan menjaga tempat tersebut. Maka dari itu dahulu diadakanlah sayembara, kepada siapa saja yang dapat sampai ke Kuta lebih dulu serta menancapkan pohon jarak maka dia akan diangkat menjadi kuncen dan siapa yang kalah
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
53
SENI &
Hiburan dapat sampai ke Kuta lebih dulu serta menancapkan pohon jarak maka dia akan diangkat menjadi kuncen dan siapa yang kalah harus menjadi pembantu kuncen tersebut, lalu barang siapa yang melanggar ketentuan ini, maka akan di penggal (Soedarmo, 2004). Menanggapi sayembara tersebut, ada dua peserta yang mengikutinya yaitu utusan Kerajaan Cirebon ( Ki Bumi ) dan utusan dari Kerajaan Mataram ( Ki Batasela ). Ki Batasela sebagai utusan dari Mataram sudah ada di muka dalam pencarian ini, ia lebih dulu dan cepat menuju lokasi. Namun karena ia sempat beristirahat dan tertidur di wilayah yang sudah tak jauh dari lokasi tersebut. Akhirnya Ki Bumi lebih dahulu mencapai lokasi dan menanamkan pohon jarak sebagai tanda sampainya ia di lokasi. Lokasi tersebut merupakan Leweung Gede atau hutan keramat yang saat ini dijaga berdasarkan aturan adat. Sayembara ini pun dimenangkan oleh Ki Bumi yang akhirnya utusan dari Cirebon yang terpilih sebagai Juru Kunci (Kuncen) yang menjaga lokasi ini (Ki Sanmarno, Sesepuh Adat, 2016). Kebudayaan di Kampung Adat Kuta Unsur budaya secara universal menurut C. Kluckhohn (dalam Widyosiswoyo, 1987) yaitu : sistem religi & upacara keagamaan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian, sistem teknologi dan peralatan, bahasa dan kesenian. Berikut unsur-unsur kebudayaan yang ada di Kampung Adat Kuta: a. Sistem Religi & Upacara Keagamaan
54
WACANA
Masyarakat Kampung Adat Kuta seluruhnya memeluk kepercayaan Islam. Karena dahulu ajaran islam masuk ke Kampung Adat Kuta dibawa oleh pengaruh kekuasaan Sunan Gunung Jati. Masyarakat kampung Kuta pun masih melakukan ritual-ritual yang diturunkan oleh leluhurnya, baik bersifat massal dan melibatkan seluruh warga, maupun diselenggarakan oleh perorangan dan diikuti oleh kerabat dekat dan tetangganya seperti halnya pesta pernikahan, sunatan atau gusaran serta tahlilan. Ritual massal yang melibatkan seluruh warga salah satu diantaranya yaitu Upacara Adat Nyuguh yang merupakan tradisi wajib masyarakat Kampung Adat Kuta sebelum tanggal 25 shafar dalam kalender Islam setiap tahunnya. Kegiatan ini merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Allah SWT sebagai penguasa alam dunia karena masyarakat telah diberi rezeki dan dijauhkan dari malapetaka yang menimpa Kampung Kuta. Juga tak lupa dalam upacara adat ini dipanjatkan doa-doa bagi para leluhur masyarakat Kampung Kuta. Dalam upacara adat Nyuguh ini dipentaskan pula kesenian buhun yang ada di Kampung Adat Kuta. Tradisi upacara Nyuguh merupakan prosesi yang besar di Kampung Kuta, karena selain dilakukan untuk masyarakat juga dalam upacara ini dapat dihadiri oleh pengunjung dari luar Kampung Kuta. b. Sistem Organisasi Kemasyarakatan Sistem Organisasi Kemasyarakatan di Kampung
DITUTUP DENGAN GEMILANG
Adat Kuta terdiri dari organisasi Adat dan organisasi berdasarkan Administrasi. Berdasarkan Administrasi Kampung Adat Kuta merupakan wilayah dalam satu Dusun yang dipimpin oleh Kepala Dusun diwilayah Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis yang terdiri dari 1 RW dan 4 RT. Berdasarkan Adat, Kampung Kuta memiliki struktur Organisasi kemasyarakatan yang dipimpin oleh Ketua Adat. Adapun saat ini organisasi adat tersebut bernama Komunitas Budaya Kampung Kuta dengan struktur sebagai berikut: Ketua Adat yang dibantu tugasnya oleh Wakil Ketua Adat sebagai Sesepuh Kampung, Juru Pelihara, Sekretaris Adat, Bendahara Adat, Punduh dan Kuncen. Dalam setiap keputusan yang diambil biasanya dilakukan dengan jalan bermusyawarah
SENI &
Hiburan
antara struktur kepengurusan adat dan selebihnya diserahkan kepada keputusan sesepuh adat yang berdasarkan kepercayaan masyarakat dipercaya sebagai penerus pesan yang disampaikan oleh leluhur. c. Sistem Pengetahuan Masyarakat Kampung Kuta memiliki ciri khas dalam menjaga amanah leluhur. Amanah tersebut dijadikan sebagai sumber pengetahuan masyarakat dalam berbagai bidang seperti religi, pertanian, pengelolaan lingkungan dan sosial budaya masyarakat. Pengetahuan masyarakat tersebut secara turun temurun diwariskan secara lisan yang menjadi landasan masyarakat dalam bertindak apapun. Dalam skala keluarga, pola penyebaran pengetahuan dilakukan melalui orang tua dalam mendidik anaknya atau
kakak dalam mengajarkan adiknya. Sementara dalam skala satu kampung. Sesepuh Kampung dan Kuncen menjadi panutan dan selalu mengingatkan masyarakat Kampung Kuta dalam menurunkan amanah leluhurnya. Selain itu, tokoh agama yang ada di Kampung Kuta pun dalam kegiatan religi yang dilakukan selalu memberikan pengetahuan atau pendidikan kepada masyarakat Kampung Kuta dan juga bagi anak-anak selalu diadakan setiap harinya pengajian rutin di masjid dusun sebagai wadah untuk mendidik anak-anak di Kampung Kuta dalam beragama dan meneruskan adat-istiadat disana. Selain secara adat-istiadat , masyarakat kampung kuta pun sudah mengenal sekolah formal. Masyarakat rata-rata menempuh pendidikan hingga jenjang SMP.
Namun ada juga beberapa yang melanjutkan sekolah hingga tamat SMA. d. Mata Pencaharian Masyarakat Kampung Kuta mayoritas bermatapencaharian di bidang pertanian, ada juga sebagian yang berdagang serta bekerja sebagai buruh ataupun pegawai negeri. Adapun jenis garapan yang menjadi mata pencaharian masyarakat yaitu padi, aren dan perkebunan. Masyarakat Kampung Kuta mayoritas memiliki lahan garapan sendiri dengan ratarata luas 0,5 hektar yang secara turun temurun diwariskan kepada keturunannya sehingga masyarakat dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya dengan menggarap lahan sendiri untuk mendapatkan kebutuhan primer seperti pangan dan papan. Sehingga dari sini terlihat betapa
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
55
SENI &
Hiburan masyarakat kampung kuta telah menerapkan sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan. e. Sistem Teknologi dan Peralatan Alat yang digunakan oleh Masyarakat Kampung Kuta dalam pertanian atau perkebunan masih menggunakan sebagian peralatan tradisional seperti cangkul dan golok dan pangebug untuk memukul padi. Namun dalam pengelolaan pertanian lainnya sudah dapat digolongkan telah memanfaatkan teknologi modern seperti traktor dan penggunaan pestisida serta herbisida dalam mengusir hama. Selain itu, berbagai peralatan elektronik juga sudah masuk ke Kampung Adat Kuta, seperti gawai, televisi, dan radio. Aturan adat di Kampung Kuta tidak membatasi keberadaan dan akses teknologi. Hanya saja untuk ke lokasi yang dikeramatkan seperti hutan keramat, tidak boleh membawa masuk kamera kecuali dengan seizin kuncen atau sesepuh Kampung Kuta. Sementara itu, alat transportasi seperti motor dan mobil sudah dapat masuk ke Kampung Adat. Beberapa warga pun saat ini memiliki kendaraan roda dua untuk digunakan dalam aktivitas pertaniannya. f. Bahasa Bahasa Ibu di Kampung Adat Kuta merupakan Bahasa Sunda. Hal ini dikarenakan kampung Adat Kuta masih berada pada wilayah Tatar Sunda. Dalam sejarahnya, Kampung Adat Kuta merupakan wilayah bakal kerajaan Galuh pada masanya yang merupakan salah satu dari Kerajaan Sunda yang besar. Lalu Kampung Kuta ini dihuni oleh
56
WACANA
keturunan Kuncen yang diutus dari kerajaan Cirebon, yaitu Ki Bumi yang saat ini dipercaya oleh masyarakat sebagai peletak dasar tata kehidupan di Kampung Adat Kuta. Sehingga rumpun bahasa ibu yang digunakan ialah bahasa Sunda dengan dialek priangan timur khas Ciamis. g. Kesenian Kampung Adat Kuta memiliki empat jenis kesenian yang merupakan bentuk seni rakyat, yaitu Seni Rengkong, seni Gembyung, seni Gondang Buhun dan seni Ronggeng Gunung. Kesenian ini masih ada dan diwariskan kepada generasi penerus Kampung Kuta pada setiap saatnya. Kesenian ini biasa dipentaskan dalam ritual adat Nyuguh, upacara pernikahan, penyambutan tamu kehormatan serta pada ritual lainnya di Kampung Kuta. Kondisi Lingkungan di Kampung Kuta Berdasarkan monografi Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Kampung Kuta memiliki curah hujan 3,33 mm. dengan jumlah bulan basah 5 bulan dalam satu tahun, kelembapan 60% serta suhu rata-rata harian yaitu 33oC. Kampung Adat Kuta dikelilingi Tebing yang membentang dari timur hingga ke barat (Tebing Rahong) dan dari selatan hingga ke utara (Tebing Dodokan) dengan tinggi sekitar 75-100 m. Kampung Kuta pun memiliki tingkat kemiringan tanah ratarata 49o. Adapun ketinggian wilayahnya terhitung diukur dari pusat aktivitas adat Kampung Kuta yang menjadi tempat penyambutan tamu, tempat
DITUTUP DENGAN GEMILANG
berkumpul masyarakat, berada pada ketinggian ± 463 mdpl sehingga wilayah ini cocok untuk dimanfaatkan lahannya bagi pertanian seperti padi jika mengacu pada klasifikasi pengaruh topografi terhadap tumbuhan yang dapat ditanam. Disebelah timur wilayah Kampung Kuta dibatasi oleh sungai Cijolang yang bermuara ke pantai selatan Jawa di wilayah Kabupaten Pangandaran, sehinggga secara morfologi merupakan wilayah fluvial. Kampung Kuta memiliki beberapa sumber air yang digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi maupun dialiri ke sawah dan kolam buatan (balong) yaitu dengan nama Ciasihan, Cinangka, Cibangbara, Cibungur. Selain itu sistem drainase yang ada di Kampung Kuta beberapa merupakan alami dan ada yang dibuat oleh masyarakat dan telah digunakan secara turun-temurun. Drainase tersebut lalu dialirkan ke sungai Cijolang. Sistem pertanian padi di Kampung Kuta pengairannya ialah tadah hujan, karena aliran sungainya berada di wilayah lebih rendah dari wilayah dataran Kampung Kuta. Meskipun demikian masyarakat mencoba mengairi sawah dari sumber mata air yang berada di wilayah tersebut. Wilayah ini memiliki jenis tanah yang berwarna kemerahan dengan tekstur lempungan. Adapun berdasarkan penemuan masyarakat di beberapa tempat memiliki warna putih. Jika dikaitkan dengan kepercayaan di masyarakat secara adat, dari awal berdirinya kampung Kuta, menurut penuturan sesepuh
SENI &
Hiburan
Kampung di lokasi ini tidak boleh digunakan menjadi pemakaman karena tanah disini merupakan tanah yang suci tempat leluhur akan membangun kerajaan sehingga apabila warga Kampung Adat Kuta ada yang meninggal maka dimakamkan di wilayah dusun diluar kampung Kuta yaitu dusun Cibodas. Untuk flora, Kampung Adat Kuta terbaik menjadi dua, yaitu yang berada di dalam Hutan Keramat dan di luar hutan keramat / wilayah permukiman masyarakat Kampung Kuta. Jenis tumbuhan yang ada di dalam Hutan Keramat diantaranya : kipari, kiara, putat, benda, hantap, kondang, bungur dan rotan serta tumbuhan lainnya dengan jenis heterogen karena tumbuh secara faktor alami. Adapun tumbuhan yang ada diluar Hutan Keramat merupakan tumbuhan yang ditanam oleh masyarakat di lahan perkebunannya. Seperti gebang, kelapa, kayu albasiah, jati kebun, aren, pisang, padi, jagung, pepaya, kunyit, cabai dan lainnya. Bahkan saat ini masyarakat memanfaatkan lahannya dengan sistem tumpang sari atau agroforestry. Untuk fauna yang berada di
Kampung Adat Kuta khususnya diwilayah hutan keramat yaitu burung atau jenis unggas, primata, hewan melata dan beberapa jenis serangga. Adapun masyarakat memelihara beberapa jenis hewan seperti: sapi, ayam, kambing, anjing dan ikan yang mayoritas merupakan peliharaan pribadi dan untuk kebutuhan konsumsi pribadi. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Kampung Kuta merupakan salah satu wilayah adat yang memegang erat kepercayaan yang diwariskan secara turun-temurun sebagai bentuk penghormatan yang bernilai religi, etika terhadap pengelolaan lingkungan serta bersosialisasi dengan sesama. Sebagai salah satu pepatah yang digunakan dalam tatanan kehidupannya yaitu “mipit kudu amit, ngala kudu menta” yang memiliki arti bahwa segala yang ada di wilayah mereka sebelum digunakan atau dimanfaatkan jika dirasa bukan meiliknya, maka perlu meminta izin pada pemilik dari segala kepemilikan yang maha besar. Lalu dalam penggunaan lahan ada pepatah “lamping awian, datar imahan,
legok balongan” memiliki arti wilayah curam tanami bambu atau pohon, wilayah datar gunakan untuk membangun rumah dan wilayah cekung untuk kolam air. Jika kita kaitkan dengan prinsip kesesuaian lahan, tentu nilai yang telah diwariskan oleh leluhur masyarakat Kampung Kuta tersebut sudah menerapkan prinsip kesesuaian yang berkelanjutan dalam menuntun masyarakat mengelola lingkungannya. Hal tersebut berkaitan dengan budaya tabu yang didasari oleh kata “pamali” yang mengandung arti tidak untuk dipertanyakan lagi hanya perlu diyakini dan dituruti. Adapun jika dilanggar maka masyarakat percaya akan ada balasan terkait hal tersebut. Contoh aturan lainnya yaitu dalam membangun rumah hanya boleh menggunakan bahan baku dari kayu (tidak dari tembok), waktu mengunjungi hutan keramat hanya boleh dilakukan pada hari senin dan jumat serta dalam membangun dan melakukan kehidupan perlu menanyakan pada sesepuh kampung. Itulah yang membuat Kampung Kuta pada tahun 2002 mendapatkan KALPATARU sebagai bukti Kampung Kuta memiliki Komitmen dalam menjaga Lingkungan khususnya Hutan Keramat. Sehingga keberadaan wilayah adat Kampung Kuta di Kabupaten Ciamis ini perlu terus didampingi penguatan nilai-nilanya bahkan dijadikan model untuk dapat diterapkan di wilayah lainnya sebagai upaya pengelolaan lingkungan yang berbasis pada kearifan lokal.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
57
SENI &
DOODLE ART
Karya : Mutia Atika
Hiburan
58
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
PERAIH BEASISWA
N
ama saya Dedi Damhuri, namun teman-teman dan keluarga sering memanggil saya dengan nama Adam. Sejak 22 tahun yang lalu, saya dilahirkan dan dibesarkan oleh keluarga kecil nan sederhana di desa Kampung Jawa, Provinsi Bengkulu. Saya merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pada saat ini, saya sedang melanjutkan sekolah pascasarjana di Institut Pertanian Bogor, dengan mengambil program studi Ilmu Biomedis Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan. Setelah lulus dari Universitas Bengkulu pada April 2019 lalu, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Menjadi mahasiswa pascasarjana bukan suatu hal yang mudah bagi saya. Hal yang menjadi beban paling besar bagi saya untuk melanjutkan pendidikan adalah biaya pendidikan. Semua orang mungkin tahu bahwa untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat pascasarjana bukanlah hal yang mudah dan murah. Setelah banyak sekali perjuangan yang dilakukan, akhirnya saya dapat melanjutkan sekolah pascasarjana di IPB dengan beasiswa LPDP. Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan) merupakan salah satu beasiswa yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Beasiswa LPDP merupakan beasiswa yang mempunyai reputasi sangat baik dan menjadi beasiswa yang sangat diinginkan oleh hampir seluruh pelajar di Indonesia. Beasiswa ini mendukung pelajar Indonesia untuk melanjutkan
Perjalanan Menuju Awardee LPDP Penulis : Dedi Damhuri
kuliah di tingkat S2 dan S3 baik dalam negeri maupun luar negeri. LPDP bersifat tidak tetap, namun beasiswa ini tetap dibuka setiap tahun, tepatnya pada pertengahan tahun. Keunggulan beasiswa
LPDP adalah beasiswa penuh yang mencakup biaya kuliah, biaya hidup, biaya keberangkatan dan kepulangan, biaya buku, seminar, asuransi kesehatan, hingga tunjangan keluarga bagi mahasiswa program doktoral. Untuk mengetahui jadwal pendaftaran, persyaratan dan hal lain mengenai beasiswa LPDP dapat dilihat di halaman ini :
w“http://www.lpdp.kemenkeu. go.id/”. Menjadi seorang penerima beasiswa (awardee), merupakan suatu hal yang tidak mudah. Banyak sekali persiapan yang harus dilakukan oleh pencari beasiswa untuk mendapatkan beasiswa ini. Ada sebuah pepatah yang sejak dulu saya pegang yaitu “Untuk memperoleh sesuatu yang besar, maka kita harus dibekali dengan persiapan yang besar pula”. Persiapan-persiapan dalam meraih beasiswa berbeda pada setiap orang. Dalam tulisan ini, saya akan menceritakan persiapan apa saja yang telah saya lakukan untuk mendapatkan beasiswa LPDP. Pertama kali saya mendengar beasiswa LPDP yaitu pada saat saya mengikuti seminar beasiswa di semester 3 tahun 2016. Sejak saat itu saya mulai mempersiapkan diri untuk mengumpulkan berkas-berkas yang diperlukan untuk mendaftar beasiswa ini. Saya mulai aktif dalam organisasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan perlombaan dan sosial baik di dalam kampus maupun luar kampus. Tujuan saya mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut adalah
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
59
PERAIH BEASISWA
untuk memperbanyak teman, pengetahuan, pengalaman serta jaringan. Walaupun saya aktif dalam organisasi tidak membuat saya meninggalkan kewajiban untuk belajar dan memperoleh nilai yang baik. Aktif dalam bidang akademik dan non akademik merupakan cara saya untuk mempersiapkan diri agar mampu bersaing dalam memperebutkan beasiswa LPDP ini. Saya yakin bahwa diluar sana ada ribuan orang yang akan menjadi saingan saya dalam mendapatkan beasiswa ini. Jika saya tidak mempersiapkan diri dengan baik,maka saya akan terseleksi dan tereliminasi. Saya lulus pada bulan April 2019 dan mendaftarkan beasiswa LPDP di bulan Juni pada tahun yang sama. Seleksi beasiswa LPDP mempunyai 3 tahapan yaitu Seleksi Administrasi, Seleksi Berbasis Komputer dan Seleksi Substansi (Wawancara). Beberapa cara yang saya gunakan selama mengikuti seleksi beasiswa LPDP yaitu: 1.
2. 3.
4.
60
yang mudah hingga sulit. Perbanyak membaca isu-isu terkini mengenai bangsa Indonesia seperti pendidikan, budaya, agama, politik dan lain sebagainya 6. Matangkan pengetahuan mengenai wawasan kebangsaan 7. Menggunakan pakaian yang sopan dan rapi 8. Sopan dalam bersikap dan berperilaku 9. Berbicara secara jelas dan percaya diri dengan menatap lawan bicara 10. Jujur dan jadilah diri sendiri 5.
Cara-cara diatas saya tulis berdasarkan pengalaman saya dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi penerimaan beasiswa LPDP. Setiap orang pasti mempunyai cerita yang berbeda-
Luruskan niat dan memantapkan diri untuk belajar dengan baik dan akan berkontribusi kepada Indonesia Mintalah restu kepada keluarga, terutama orang tua Pastikan kalian mengupload semua berkas secara benar dan tepat. Terkhusus pada esai, tulislah berdasarkan motivasi dan pengalaman pribadi. Tuangkan pemikiran dengan jelas dan realistis Perbanyak berlatih mengerjakan soal TPA dan Psikologi. Jawablah soal dari WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
beda. Lakukanlah sesuai dengan cara kalian masing-masing. Yang paling penting adalah niat dan restu orang tua. Tanamkan pada jiwa kalian bahwa kalian layak untuk mendapatkan beasiswa dan siap berkontribusi untuk Indonesia.
“
Luruskan niat dan memantapkan diri untuk belajar dengan baik dan akan berkontribusi kepada Indonesia.
KESEHATAN
Potensi Masalah Kesehatan Lingkungan di Sekitar Kampus dan Peran Mahasiswa dalam Mengatasinya Penulis : M. Nirwan, SKM., M.Kes
A
da 4 hal yang mempengaruhi kesehatan menurut Hendrik L. Blum, yakni lingkungan, perilaku, hereditas dan pelayanan kesehatan. Jelas dari konsep ini bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi kesehatan adalah lingkungan. Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: lingkungan fisik dan non fisik (mental dan sosial-budaya). Lingkungan fisik meliputi: abiotik (benda mati) dan biotik (makhluk hidup). Sedangkan lingkungan non fisik (mental dan sosial), yang meliputi hubungan timbal balik antara individu dengan masyarakat sekitarnya. Berdasarkan konsep diatas bahwa untuk dapat menjaga kesehatan masyarakat yang optimal maka perlu tetap dilakukan upayaupaya kesehatan lingkungan. Upaya kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari 6 pilar upaya kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan pada dasarnya merupakan usaha untuk mengelola semua faktor yang ada pada lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan kesehatan sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan Kampus dan Masalah Kesehatan Lingkungan Mahasiswa adalah bagian
masyarakat yang menjadi subjek sekaligus objek dari upaya kesehatan masyarakat. Namun terkadang gambaran yang didapatkan dari upaya kesehatan di lingkungan mahasiswa adalah gambaran yang kurang baik. Hal ini tidak terlepas dari kondisi lingkungan mahasiswa yang masih jauh dari standar kesehatan. Adanya mahasiswa yang tinggal di sekitaran kampus yang mengalami diare, Demam Berdarah Dengue (DBD), tifus, ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), asma dan beberapa sakit yang ringan lainnya mulai demam, batuk, pilek dan sakit perut merupakan indikasi buruknya kesehatan lingkungan di sekitaran mahasiswa. Masalah kesehatan yang sangat besar peluang muncul antara lain adalah persoalan sanitasi lingkungan, sanitasi makanan, pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit oleh vektor. 1.Sanitasi Lingkungan. Sanitasi merupakan usaha pengawasan pelbagai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Sanitasi lebih menekankan pada faktor lingkungan. Masalah sanitasi yang kerap muncul di lingkungan sekitar mahasiswa adalah masalah sampah dan
limbah cair yang berasal dari daerah domestik akibat perkembangan pemukiman berupa pondok dan kos-kosan. Pada tahun 2018 IPB University menerima lebih dari 4000 mahasiswa baru begitu juga pada tahun 2019 dengan jumlah kurang lebih sama. Besarnya jumlah mahasiswa ini akan meningkatkan produksi sampah dan limbah cair. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa jumlah timbulan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan maka setiap orang per hari sebesar 0,7 kg. Jika berdasarkan asumsi ini dengan potensi 4000 mahasiswa setiap tahun dikalikan 4 angkatan yang masih aktif maka ada sekitar 16.000 mahasiswa yang akan menghasilkan sampah setiap harinya sebanyak 11 ton. Jika diestimasi bahwa hanya 50% mahasiswa yang tinggal di sekitaran IPB maka besar produksi sampah di sekitaran kampus sebesar 5-6 ton per hari. Tentunya besar produksi sampah ini akan menyebabkan dampak bagi kesehatan mulai dari penyebaran vektor penyakit maupun dari segi estetika. Keperluan sehari-hari untuk mandi, cuci dan kakus (MCK)
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
61
KESEHATAN dengan jumlah mahasiswa yang tinggal di sekitaran kampus tentu akan menghasilkan limbah cair yang tidak sedikit, dan hal ini juga akan berdampak pada persoalan kesehatan yang akan muncul berikutnya. 2.Sanitasi Makanan Banyaknya jumlah mahasiswa IPB mendorong munculnya jasa boga di sekitaran kampus. Namun persoalan yang muncul kemudian adalah jasaboga yang ada jauh dari standar kesehatan. Jasa boga yang di sekitaran kampus ini menjadi pilihan mahasiswa biasanya dikarenakan faktor harga yang lebih murah dibandingkan dengan tempat lain dan varian makanan yang dijual cukup beragam. Bermodal uang Rp 15.000, perut anda sudah cukup untuk menyangga aktivitas seharian. Maka tidak mengherankan jika jasa boga di sekitaran kampus ini selalu ramai dikunjungi mahasiswa. Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah: “Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or pre paredform, which are part of human diet.” Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya: 1). Berada dalam
62
WACANA
derajat kematangan yang dikehendaki, 2). Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya. 3). Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzim, aktivitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakankerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan. 4). Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness). Kriteria-kriteria inilah yang belum didapatkan jaminannya bisa dipenuhi oleh jasa boga yang ada di sekitaran kampus IPB. 3.Pencemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan yang memungkinkan muncul di sekitaran kampus selain persoalan sampah dan limbah cair adalah pencemaran udara. Polusi udara ini dipicu oleh kendaraan bermotor yang begitu padat pada di sekitaran kampus
DITUTUP DENGAN GEMILANG
IPB. Selain itu kendaraan bermotor ini memiliki usia yang cukup tua sehingga menambah potensi pencemaran CO di udara. Proporsi kendaraan yang masuk ke dalam kampus, dan yang berada di jalan utama di depan kampus didominasi oleh kendaraan roda dua dan angkot dengan usia kendaraan yang sudah diatas 10 tahun. Hal ini disebabkan kebanyakan mahasiswa berasal dari daerah luar Bogor dan bersifat sementara sehingga pilihan kendaraan yang ingin dibeli adalah motor bekas dengan harga miring, namun dampaknya adalah pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna sehingga memperbesar produksi CO dan Pb yang dihasilkan. Kedua zat inilah yang merupakan polutan udara terbesar. Kondisi tersebut didukung transportasi umum/angkot yang melalui jalur di sekitar kampus IPB cukup banyak dengan usia kendaraan dominan diatas 10
Selain itu Pb juga berdampak pada sel darah, dan metabolisme vitamin D dan kalsium. Bahkan jika kejadiannya akut dapat memunginkan menyebabkab kematian.
tahun bahkan tidak sedikit diatas 20 tahun. CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa dan sedikit lebih berat dari udara. Penghirupan CO mempunyai dampak pada kesehatan manusia karena afinitas hemoglobin dalam darah untuk CO adalah kira-kira 240 kali dari afinitas untuk oksigen. Segera setelah terhirup, CO membentuk ikatan koordinasi dengan atom besi dari kompleks protoheme dalam hemoglobin untuk menghasilkan karboksihemoglobin (COHb). Sedangkan pencemaran oleh zat Pb dapat berdampak neurologik, reproduktif, dan kemungkinan hipertensi. Keracunan Pb dapat terjadi walaupun tanpa terkena paparan dosis utama Pb, karena badan mengakumulasi Pb dari waktu ke waktu dan keluarnya sedikit sekali. Beberapa studi memperlihatkan bahwa perkembangan sistem saraf otak anak-anak dapat terpengaruh pada tingkat Pb-darah 10g/dl.
4.Penyebaran penyakit oleh vektor serangga Adanya pencemaran lingkungan akan mengundang vektor terkhusus vektor serangga. Ada 2 vektor serangga yang berbahaya yang memungkinkan untuk berkembangbiak pada pemukiman dan sentra ekonomi di sekitar kampus. Vektor itu adalah berasal dari family culicidae (nyamuk) dan muscidae (lalat). Nyamuk adalah vektor berbagai macam penyakit namun yang paling populer di sekitar kampus adalah Demam Berdarah Dengue DBD. DBD adalah penyakit yang di sebabkab virus dengue yang ditularkan oleh vektor utama nyamuk Aedes aegypti. Bogor merupakan daerah dengan tingkat curah hujan yang cukup tinggi, hal ini mendukung potensi perkembangan nyamuk. Vektor lainnya adalah lalat yang dapat mengantarkan penyakit disentri dan diare. Lalat yang telah hinggap pada berbagai tempat yang kotor akan mengantarkan bakteri melalui kaki-kakinya saat hinggap pada makananan. Potensi ini sangat besar terjadi pada layanan jasa boga di sekitaran kampus dikarenakan standar keamanan makanan yang masih rendah. Akibatnya kasus sakit dan diare kadang menyerang mahasiswa yang makan ditempat tersebut. Peran Mahasiswa Mahasiswa adalah agent of change yang menjadi pionir
perubahan kebaikan. Dalam persoalan lingkungan yang berdampak pada kesehatan maka peran mahasiswa tidak bisa diabaikan. Persoalan kesehatan di sekitaran kampus adalah persoalan yang pelaku dan objeknya kebanyakan mahasiswa, oleh karena itu langkah awal dalam peran mahasiswa adalah mengubah perilaku menjadi perilaku yang sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sudah harus menjadi gaya hidup mahasiswa, diantara perilaku tersebut adalah praktek mengelola sampah dan limbah cair serta upaya perbaikan sanitasi makanan. Dalam upaya mengelola sampah bentuk paling sederhana yang bisa dilakukan adalah memilah sampah organik dan non organik. Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos yang bermanfaat bagi tanaman, adapun sampah non organik jika diolah tangan-tangan terampil dapat menjadi bahan berguna. Jikalau pun tidak dapat diolah menjadi bahan keterampilan dengan memilah sampah maka dapat dengan mudah diberikan kepada mereka yang hidup dengan mengais sampah. Untuk menghindari sakit diare dengan jajan sembarangan maka dapat diupayakan memasak sendiri atau membuat jadwal masak bagi sesama pondok/kos teman tinggal sehingga selain akan lebih murah juga terjamin kesegaran serta kebutuhan gizi yang dibutuhkan akan tercukupi. Selain upaya untuk mengubah perilaku individu maka dibutuhkan suatu gerakan sosial mengkampanyekan PHBS dikalangan mahasiswa dengan kegiatan aksi berdampak dengan menggandeng sponsor dari NGO maupun perusahaan.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
63
KESEHATAN
URGENSI KUALITAS PANGAN MAHASISWA DI SEKITAR KAMPUS IPB Penulis : NINDYA MAHARANI
B
agi sebagian mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan pangan cukup mengisi perut dengan berbagai makanan yang tersedia di dekat atau bahkan cukup yang ramah di kantong. Tetapi apakah yang murah sudah terjamin kebersihan dan kualitasnya? Apakah makanan yang sehari-hari dikonsumsi oleh para mahasiswa khususnya mahasiswa IPB sudah benar-benar memenuhi gizi yang diperlukan? Atau hanya sekedar memasukkan sesuatu ke dalam lambung untuk menghilangkan lapar? Pembahasan terkait kualitas pangan sering dianggap lalu oleh mahasiswa. Sebagian besar beranggapan bahwa makan cukup yang murah meriah dan enak untuk menghilangkan rasa lapar. Padahal, pemilihan menu makanan yang sembrono dan tidak memperhatikan kualitas bisa berdampak fatal bagi kesehatan mahasiswa, mulai dari memicu penyakit dan alergi sampai berujung kematian karena tidak tertangani sesegera mungkin. Itu sebabnya masalah pangan di sekitar kampus menjadi topik urgen tersendiri, yaitu sampai sejauh mana tingkat kepedulian mahasiswa terhadap makanan
64
WACANA
Idealnya, kampus ikut bertanggung jawab dalam menyediakan pangan yang tidak hanya bersih tetapi juga mencukupi kebutuhan nutrisi mahasiswanya. yang ia konsumsi dan seberapa besar kesadaran pihak kampus dalam membantu pengelolaan pangan yang berkualitas dan terjaga kebersihannya.
Menurut Dr drh Hasim DEA -- Dosen Biokimia Fakultas FMIPA IPB University, urusan makanan seharusnya menjadi tanggung jawab bagi institusi pendidikan juga dalam artian kampus tempat mahasiswa menempuh studi juga harus mengambil andil dalam menentukan makanan yang bersih dan berkualitas untuk mahasiswanya. Aktivitas mahasiswa yang tinggi memerlukan energi, terutama dalam proses berpikir. Selain itu mahasiswa juga harus
DITUTUP DENGAN GEMILANG
konsentrasi saat kuliah, belum lagi mengerjakan laporan dan tugas dari dosen. Tidak hanya menguras waktu dan pikiran, tugas kuliah juga menyebabkan mahasiswa kurang tidur. Maka dari itu mahasiswa harus memperoleh nutrisi yang cukup dan bagus.
Idealnya, kampus ikut bertanggung jawab dalam menyediakan pangan yang tidak hanya bersih tetapi juga mencukupi kebutuhan nutrisi mahasiswanya. Seperti pengadaan jatah makan rutin untuk mahasiswanya dengan penyertaan informasi gizi untuk setiap makanan, selain itu kampus seharusnya juga mengadakan kontrol di kantin-kantin, seperti meninjau kebersihannya, sumber airnya, asal bahan makanan sampai proses pengolahannya harus dipastikan kebersihannya. Namun melihat kondisi kampus maupun tempat-tempat makan yang tersebar di sekitar kampus, Dr Hasim menyarankan alternatif lain bagi mahasiswa yaitu dengan meningkatkan seleksi terhadap makanan yang akan dikonsumsi. Dr Hasim memberi beberapa tips untuk memilih kantin-kantin yang sehat, diantaranya melihat tempat yang menjual makanan dan
penting murah.” Sementara tidak semua makanan yang murah itu terjamin kualitas nutrisinya. Yang berbahaya adalah kalau ada mahasiswa yang sampai menekan budget makan sehari-harinya karena uang bantuan negara dikirimkan ke keluarga mereka, sementara mahasiswa tersebut mati-matian bertahan hidup di kampus. Akhirnya mahasiswa tersebut menekan pengeluarannya dan makan ala kadarnya, seperti mie instan setiap hari, sarapan dengan gorengan, dan lain-lain. Gaya hidup seperti itulah yang tidak baik untuk mahasiswa.
background penjual.
Melihat tempat yang menjual makanan, artinya sebisa mungkin ketika mencari makan, pastikan kita bisa melihat dapur pedagangnya. Untuk apa? Untuk memastikan proses memasaknya sudah benar dan bersih. Ada beberapa tempat makan yang tidak memiliki dapur, sehingga konsumen tidak bisa melihat proses pengolahan makanan tersebut, entah apakah prosesnya bersih atau tidak, kita tidak tahu, maka dari itu penting untuk memastikan tempat yang akan dipilih untuk makan memiliki dapur sendiri agar konsumen dapat melihat proses pengolahan makanannya. Selanjutnya melihat background penjual, hal tersebut berkaitan dengan proses
pengolahan makanan. Penjual yang tidak cukup edukasi terkait kesehatan pangan tentu hanya akan memikirkan keuntungan, hal tersebut dapat berdampak bagi pemilihan bahan baku. Bisa saja penjual tersebut mendaur ulang bahan yang sudah basi untuk digunakan keesokan harinya, minyak penggorengan yang sudah menghitam tidak diganti, dan trik-trik lainnya yang hanya mengedepankan keuntungan belaka, tetapi mengabaikan kesehatan konsumennya. Namun masih ada kendala lain dalam permasalahan pangan di sekitar kampus ini, yaitu dari kemampuan finansial setiap mahasiswa berbeda, itu artinya masih ada mahasiswa yang mindset-nya “makan yang
Alternatifnya, Dr Hasim menyarankan mahasiswa tersebut untuk makan siang di kantin murah meriah yang disediakan oleh kampus atau makan dengan bayar seikhlasnya di Masjid Al-Hurriyyah. Dr Hasim mengatakan sekarang ada program bayar seikhlasnya untuk makan siang di masjid Al-Hurriyyah. Fasilitas tersebut dapat digunakan mahasiswa untuk memperoleh makanan yang bergizi namun tetap ramah dari segi harga.
Saat ini urgensi pangan yang berkualitas di kampus memang minim mendapat perhatian, namun beberapa kali sempat terjadi wabah penyakit yang diakibatkan dari faktor kebersihan makanan dan lingkungan seperti tifus, diare, dan hepatitis. Itu sebabnya penting bagi mahasiswa untuk mulai memperhatikan pola makan serta kualitas pangan untuk konsumsinya sehari-hari, di sisi lain, pihak kampus juga seharusnya mulai melakukan perombakan terhadap sistem pengelolaan di kantin dan meningkatkan pengawasan mutu pangan didalam serta sekitar kampus untuk menunjang kesejahteraan mahasiswa.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
65
Resensi
Show and Tell: How Everybody Can Make Extraordinary Presentations Penulis Penerbit Tahun Terbit
: Dan Roam : Penguin Group : 2014
Penulis : Azzura najmi
P
resentasi merupakan salah satu kegiatan yang sering kita lakukan selama menempuh perkuliahan. Bahkan, adanya kewajiban kolokium dan seminar hasil di SPS IPB memastikan kita semua akan menyajikan presentasi didepan rekan-rekan mahasiswa. Sebelum mencapai titik itu, kita pun diharuskan menonton puluhan presentasi dari teman-teman di berbagai jurusan. Saat menonton, kita sering tidak memahami isi presentasi, atau bahkan tidak tertarik dengan isi presentasi. Terutama jika gadget di tangan sudah terhubung ke WiFi. Presentasi menjadi tidak efektif. Terkesan membuang waktu. Mengapa presentasi sebegitu buruknya di mata para mahasiswa? Apa presentasi begitu sulit ditaklukkan? Show and Tell oleh Dan Roam menjelaskan bahwa sebenarnya presentasi bukanlah sesuatu yang sulit. Buku ini membahas bagaimana merancang presentasi yang sesuai tujuan, jelas, mudah dimengerti, dan yang terpenting, menarik bagi penontonnya.
66
WACANA
Buku ini pun layaknya sebuah presentasi besar yang menarik. Jumlah gambar dan ilustrasi dalam Show and Tell menyaingi jumlah tulisan, namun sangat efektif dalam menyampaikan informasi yang diperlukan. Bahkan dalam buku ini, Roam mempertahankan gaya desainnya: seluruh buku hanya berwarna hitam, putih dan merah. Seluruh buku menjelaskan tiga aturan dasar dari presentasi yang baik. Aturan-aturan tersebut adalah; tell the truth, tell it with a story, tell the story with pictures. Pemaparan yang terdengar ramah di telinga ini sebenarnya adalah istilah mudah untuk aspek teknis presentasi. Tell the truth: pastikan yang anda sampaikan sesuai tujuan; tell it with a story: sampaikan dengan alur yang jelas dan masuk akal; tell the story with pictures: gunakan gambar, grafik, bagan, dan sebagainya untuk membantu penyampaian presentasi. Bahasa ringan yang digunakan membuat kita mudah memahami apa sebenarnya yang harus dilakukan dalam presentasi. Penjelasan yang ditulis pun cukup masuk akal. Tulisan
DITUTUP DENGAN GEMILANG
Roam tidak menasbihkan sesuatu sebagai hitam dan putih, atau do’s and don’ts. Buku ini menjelaskan bahwa presentasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, dan menjelaskan pula bagaimana menentukan cara presentasi yang tepat untuk berbagai keadaan. Pada dasarnya, buku ini adalah sekumpulan saran, diikuti dengan contoh. Show and Tell membeberkan berbagai pertimbangan yang bisa anda lakukan, namun aspek teknis presentasi bisa tetap kita kendalikan. Hal ini membuat prinsip Show and Tell dapat diaplikasikan pada berbagai bidang ilmu. Di sisi lain, pembaca yang ingin mengikuti buku ini perlu memahami presentasi mereka secara mendalam. Presentasi yang dicontohkan pun tidak mengikuti format standar (yang memang kurang menarik) sehingga belum tentu bisa dipakai di segala acara. Namun, Show and Tell sangat membantu memahami apa yang bisa kita lakukan untuk presentasi dengan baik. Sisanya, seperti kata penutup Dan Roam: This is going to be fun!
Resensi
Name of the Wind, buku pertama dari seri Kingkiller Chronicle Penulis Penerbit Tahun Terbit
: Patrick Rothfuss : DAW Books : 2007
Penulis : Azzura najmi
T
eman-teman yang hobi membaca atau menonton film pasti familiar dengan seri Harry Potter. Buku Harry Potter termasuk salah satu buku yang membuat cukup susah move on, ceritanya yang imajinatif membuat pembaca selalu penasaran dan ingin lebih. Namun seiring kita tumbuh dewasa, Harry Potter terasa terlalu ringan. Plotnya dirancang untuk anak-anak, dan tidak begitu cocok bagi kalangan remaja dan dewasa. Saya sendiri sering mencari buku bergenre fantasi untuk kalangan yang lebih dewasa, namun kebanyakan buku fantasi di pasaran adalah buku anak-anak dan buku fantasi berbau romansa (terima kasih Twilight /sarkasme/). Namun pada 2017 akhirnya saya menemukan Kingkiller Chronicle. Kingkiller Chronicle adalah trilogi bergenre fantasi yang cukup unik. Seri ini mengikuti cerita seorang tokoh bernama Kvothe, sosok yang cukup misterius dan masih tetap misterius hingga ke buku kedua Kingkiller Chronicle yang
berjudul Wise Man’s Fear. Kvothe memiliki latar belakang yang unik, dengan keluarganya yang merupakan grup pertunjukan keliling, lengkap dengan ahli drama, penyair, ahli bela diri, dan penelan pedang. Namun, tragedi menimpa grup pertunjukkan Kvothe, dan cerita perjuangan hidup Kvothe yang naik turun pun dimulai. Tokoh Kvothe digambarkan dengan sangat menarik dan multi-dimensional. Dia digambarkan sebagai anak yang kepintarannya diatas ratarata, namun hal tersebut tidak membatasi karakternya. Alur cerita yang cukup dramatis mengungkap bahwa Kvothe tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga secara mental. Kvothe digambarkan sebagai orang yang pandai membaca dan memanfaatkan situasi, dan kadangkala dapat bersifat manipulatif saat berdiplomasi. Ia juga bisa berlaku sembrono dalam usahanya mencapai tujuan. Walaupun Kvothe terkesan akan menjadi tokoh protagonis standar, Rothfuss berhasil merangkai cerita yang
memanusiakan Kvothe, seperti saat ia menjadi anak jalanan, periode saat ia mengalami trauma, hingga perjuangannya dalam menempuh pendidikan tanpa memiliki jaminan uang atau nama keluarganya, hingga ia mendapat musuh dari kalangan bangsawan. Terlepas dari ceritanya yang epik, buku ini terkesan agak lambat di bagian awal. Alur cerita awal berpindah-pindah antara beberapa tokoh, sehingga mungkin membingungkan. Terungkapnya identitas Kote pun tidak ditulis secara gamblang, dan pembaca harus sedikit memutar otak untuk menarik kesimpulan. Kekurangan yang cukup wajar, mengingat ini adalah buku pertama Patrick Rothfuss. Awalan yang lambat ini tidak mengurangi kualitas cerita, dibuktikan dengan pernghargaan Quill Award dan David Gemmell Award yang disabet buku ini. Bagi pembaca yang menginginkan buku fantasi yang lebih berbobot, Name of the Wind merupakan buku yang tepat. Buku ini termasuk salah satu buku yang membuat anda tidak ingin berhenti membaca.
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
67
Trivia Kampus
Seberapa Berani Anda ?
7 Mitos di IPB yang Menggetarkan Bulu Kuduk Mahasiswa
memiliki lift yang sudah tidak aktif. Konon katanya, lift tersebut pernah menelan korban jiwa dan kini lift tersebut terkenal karena terkadang hidup sendiri. Selain itu, di dekat batu peletakan pertama kampus juga terkenal sebagai tempat menyimpan jenazah. Katanya, kalau ada mahasiswa yang dulu sakit lalu meninggal, jenazahnya diletakkan di lorong tersebut sebagai bentuk penghormatan terakhir kali sebelum kemudian dikirim ke rumah untuk dimakamkan. 2.
Dulu, di asrama A4 yang terkenal dengan gedung rusunawa, ada dua mahasiswi yang masih terjaga, padahal jam sudah menunjukkan 2 dini hari. Keduanya masih asyik bermain kartu sampai kemudian perhatian keduanya teralihkan oleh suara ketukan di jendela. Suara seorang bapak-bapak berkata, “dek dek, jendelanya ditutup dulu dek. Sudah malam, lekas tidur.” Salah satu dari mereka membalas, “Iya pak, makasih udah diingetin.” Seketika mahasiswa itu tersadar, kamar mereka terletak di lantai 5, tidak mungkin ada satpam bisa meraih jendela kamar mereka. Dalam kondisi ketakutan, mahasiswi itu berniat menutup jendela kamarnya dan ia melihat sosok sang satpam melayang tidak jauh dari jendela kamarnya.
Institut Pertanian Bogor sudah berdiri sejak 1 September 1963. Sejak awal sampai hari ini, banyak kisah-kisah mistis yang pernah dialami mahasiswa, lalu kemudian kisah tersebut diturunkan ke adik kelas, terus sampai ke generasi sekarang. Tidak banyak informasi yang bisa digali sehingga akhirnya tercetuslah mitos-mitos yang melegenda, familiar dan selalu menjadi bahan pembicaraan tersendiri antar mahasiswa. Berikut adalah 7 mitos di kampus IPB, persiapkan nyali kalian karena siapa tahu kalian juga pernah mengalami kejadian-kejadian di bawah ini. 1.
Kampus IPB Baranangsiang Seorang mahasiswa berangkat terlalu pagi, ia tiba di kampus IPB Baranangsiang sekitar pukul 6 pagi. Ketika ia naik ke lantai dua menuju ruang kelas, ia melihat sosok wanita bergaun merah di lorong depan kelasnya.. Mahasiswa itu pun lantas buru-buru turun kembali ke bawah. Itulah sosok “si merah” yang melegenda di kampus IPB Baranangsiang. Menurut penuturan seorang mahasiswa yang sering bertemu sosok tersebut, wujudnya menyerupai kuntilanak merah. Ia kerap memunculkan diri ketika pagi hari, udara masih dingin dan aktivitas masih sepi. Kampus IPB Baranangsiang memang sudah terkenal dengan keangkerannya. Bukan hanya karena bangunannya yang cukup tua, tetapi banyak ruang-ruang yang dibiarkan kosong, tidak terpakai, dan berantakan. Selain itu kampus yang terletak di sebelah Botani Square tersebut juga
68
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
Satpam Melayang
3.
Asrama B Mungkin ada diantara kalian yang bertanya-tanya, kenapa asrama di IPB hanya ada asrama A dan C. Asrama A diperuntukkan untuk mahasiswa putri sementara asrama C untuk mahasiswa putra. Lantas, kemana mahasiswa B? Ada banyak rumor yang beredar terkait asrama B ini. Tetapi teori yang paling populer adalah : bahwa dulu memang ada asrama B yang diperuntukkan asrama putri. Namun, terjadi kebakaran dan bekas puing-puing bangunannya sekarang didirikan gedung Teaching Lab di seberang gedung CCR.
4.
Bambu Tidur Di belakang masjid kampus, Al-Hurriyyah terdapat jalan menuju perumahan dosen, disana terdapat lokasi bernama
7 Mitos di IPB
5.
“bambu tidur”. Di lokasi tersebut banyak terdapat pohon bambu dan yang paling mencolok adalah bambu besar dengan posisi menunduk. Suatu malam, seorang mahasiswa baru saja mengantarkan temannya ke perumdos, ia mengendarai motor melewati jalanan yang gelap dengan penerangan lampu jalan yang minim. Ketika ia hampir melewati bambu tidur, ia melihat seseorang berjalan dibawah bambu tersebut. Awalnya tidak ada yang terasa aneh, sampai ketika motornya melewati orang tersebut. Mata kepalanya dengan jelas melihat kalau tubuh orang tersebut hanya setengah sampai pinggang. Tidak ada kakinya. Sontak mahasiswa tersebut menambah kecepatan motornya sambil memastikan kembali lewat kaca spion. Sosok tersebut sudah menghilang.
“Woy, cepetan! Lama banget di dalem!” Omel mahasiswa itu sambil mengetuk pintu ATM. Akhirnya pintu ATM terbuka. Tetapi kaki mahasiswa itu langsung lemas saat melihat yang keluar hanya sebuah kepala tanpa badan.
Asrama Putra C1
mereka melihat sosok tersebut dari rentang jam 01.00-02.30 dimana asrama sedang sepi-sepinya. Selain sosok wanita merah, di tangga dekat kamar mahasiswa itu katanya sering terdengar suara tertawa kadang juga tangisan.
Bukan hanya asrama putri, tetapi asrama putra juga tidak luput dari kisah seram yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kali ini kejadiannya dialami oleh seorang mahasiswa dari asrama putra C1. Mahasiswa ini menempati kamar no. 31 yang terletak paling pojok depan tangga. Belakang kamarnya merupakan halaman asrama, bagian samping kamar mandi bersama serta ruang cuci baju. Suatu malam, mahasiswa ini sedang bercanda dengan teman sekamarnya, mereka tertawa terbahak-bahak dan terkadang tercetus umpatan-umpatan kasar khas daerah mereka. Singkat cerita, mahasiswa ini izin mau ke toilet sebentar. Ketika ia keluar dari toilet, ia melihat sosok wanita berbaju merah, lewat dari salah satu kamar mandi, menuju lorong kamar. Mahasiswa itu terdiam sampai kembali ke kamar, teman-temannya heran melihat ia langsung naik ke atas tempat tidur. Keesokan harinya, ia cerita ke salah satu Senior Resident (SR). SR itu langsung memberitahunya kalau memang sosok itu sering muncul. Itu sebabnya kalau malam mahasiswa dihimbau tidak berperilaku sembrono atau pun berkata kasar. Selain SR, beberapa mahasiswa lain juga mengaku melihat sosok itu. Dan biasanya di pagi hari menemukan jejak kaki basah di lorong. Menurut penuturan para saksi biasanya
6.
ATM Dulu sempat tersebar rumor agar berhati-hati ketika pergi ke ATM di dalam kampus saat malam hari. Peringatan itu muncul mungkin karena salah satu pengalaman pahit seorang mahasiswa. Dulu ada seorang mahasiswa yang berniat mengambil uang di salah satu ATM di dalam kampus. Saat sampai di ATM itu, rupanya ada orang yang sedang mengambil uang juga, karena kepala orang tersebut terlihat dari luar kotak ATM. Sudah cukup lama menunggu, tampaknya orang itu belum selesai bertransaksi. Mahasiswa itu menjadi tidak sabar, “Woy, cepetan! Lama banget di dalem!” Omel mahasiswa itu sambil mengetuk pintu ATM. Akhirnya pintu ATM terbuka. Tetapi kaki mahasiswa itu langsung lemas saat melihat yang keluar hanya sebuah kepala tanpa badan. Kepala itu melayang melewatinya begitu saja. Keesokan harinya mahasiswa itu ditemukan dalam kondisi pingsan di depan ATM. Siluman Kuda Nil di LSI Entah darimana awalnya cerita ini menc-
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
69
Trivia Kampus
Ia dan seorang temannya malammalam datang ke LSI, berkeliling dari gazebo sampai danau di belakang FPIK sampai akhirnya ketika beristirahat mereka “diserang” oleh kuda nil tersebut.
ketujuh mitos tersebut, sebenarnya masih banyak kisah-kisah lain yang tidak dituliskan disini karena minimnya ketersediaan informasi. Sebagai penutup, berikut adalah kisah-kisah lain di kampus IPB -yang mampu membuat bulu kuduk mahasiswa meremang : -
-
uat, tetapi kemudian tersebar kisah tentang kuda nil -siluman penunggu danau LSI- diantara para mahasiswa IPB. Konon katanya semua berawal dari mahasiswa yang penasaran dengan keberadaan kuda nil ini. Ia dan seorang temannya malam-malam datang ke LSI, berkeliling dari gazebo sampai danau di belakang FPIK sampai akhirnya ketika beristirahat mereka “diserang” oleh kuda nil tersebut. Menurut penuturan mahasiswa tersebut, kuda nil itu mampu memanjat pohon, berukuran sangat besar berwarna merah gelap dengan totol-totol kuning di sekujur tubuhnya. Kuda nil itu juga memiliki taring yang sangat besar. Kulitnya dilapisi sisik dan biasanya ia keluar ketika bulan purnama, selebihnya ia menghabiskan waktu di dalam danau. Menurut kesaksian orang-orang yang pernah bertemu kuda nil, katanya mahluk itu tinggal di dasar danau LSI, hidup dengan memakan ikan-ikan di sana. Namun sampai saat ini, belum ada teori yang bisa memastikan asal-usul kuda nil tersebut. Ada yang mengatakan bahwa kuda nil tersebut adalah jelmaan lelembut di danau LSI dan terkadang ada pedagang yang memberikan sesajen untuknya. Ada juga yang mengatakan kalau kuda nil itu berasal dari proyek penelitian Fakultas Kedokteran Hewan yang kabur. Bahkan ada yang bilang kalau kuda nil itu sudah ada sejak zaman kretasius kedua. Demikian 7 mitos yang telah diturunkan dari angkatan per angkatan di IPB. Namun selain
70
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG
-
-
Hantu di pohon dekat asrama A5 Nona baju putih Wisma Landhuis “Orang sebelah” yang suka usil mengetuk pintu kamar asrama putri Kalau datang malam-malam di gedung PAU IPB, nanti akan bertemu dengan “wanita cantik berbaju putih dengan rambut panjang” yang suka terbang dari PAU ke LSI. Bertemu “Marni” di lantai 4 gedung Fateta IPB di sekitar ruang Gamtek. Kalau menarik uang di ATM rektorat malam-malam, bisa mengantri bersama sekelompok orang tanpa kaki. Di jalan menuju gymnasium terkenal dengan si jangkung bertelinga tinggi dengan ekor panjang dan bercabang. Di sekitar jalan Tanjung bisa bertemu dengan “si pucat pasi” dengan sepatu merah darah dan mata merah darah. Di jalan Radar Bogor terdapat “rumah hantu” yang suka menjahili orang yang lewat. Di sekitar lab komputer Fateta IPB bisa berkenalan dengan “si cantik Ranie”. Di sekitar Danau Perikanan IPB bisa bertemu dengan siapa saja yang pernah tenggelam disana. Di Fahutan IPB, kadang terdengar isak tangis perempuan, kalau beruntung, bisa bertemu dengan noni-noni Belanda di sekitar node X dan Audit Fahutan.
Sumber tulisan : http://sirambutanmerah.blogspot. com/2015/06/mitos-kampus-kuda-nil-danau-lsi.html https://catatanbaskoro.wordpress. com/2017/01/09/cerita-hantu-kampus-ipbbag-1-dari-3-tulisan/ http://mikeinnayah.blogspot.com/2017/12/ ini-mitos-ipb.html https://cholinpotter.blogspot.com/2012/02/ cerita-cerita-horor-dan-hantu-di-kampus. html https://chirpstory.com/li/405116
Resensi
DITUTUP DENGAN GEMILANG
WACANA
71
Resensi
untuk mendapatkan sajian berita terkini dan teraktual bagi mahasiswa pascasarjana IPB
72
WACANA
DITUTUP DENGAN GEMILANG