Suara Minang Menjalin Komunikasi Menegakkan Jatidiri
EDISI 32 | 14 - 21 Agustus 2012 | Harga Rp 2.500,-, Daerah Rp 3.000,-
Koran Mingguan Terbit di Jakarta
www.suaraminang.com
Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua
Kemana Dibawa Suara Warga Minang?
hal.6
Wisata Religius Masjid Tuo Kayu Jao Butuh Perhatian
Terletak di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, ... hal.9
TRAYEK:
> Maninjau - Lb. Basung - Pariaman Lb. Alung - Solok - Muaro bungo > Jakarta - Tj. Karang - Palembang Jambi - Pekan Baru > Banjar - Bandung - Jakarta
Pemesanan Tiket: Jakarta : Sumbar :
Terminal Rawamangun Telp: (021) 47866048 Lubuk Alung Telp: (0751) 96157
Yemmelia Wiryanto Ibu Beberapa Komunitas
Masuk dalam radar calon Gubernur Sumatera Barat beberapa waktu lalu,... hal.14
DPRD Sumbar menambahkan, perhatian semua pihak jangan hanya terfokus pada persiapan arus mudik ataupun balik, namun juga harus memperhatikan aspek utama lalu lintas yaitu jalan. Seluruh pekerjaan perbaikan, ataupun pembangunan jalan utama yang digunakan calon pemudik benar-benar harus sudah rampung sebelum digunakan. Jangan sampai kata dia, saat semua moda angkutan siap, justru prasarananya yang bermasalah. “Buat apa armada angkutan siap kalau jalannya masih rusak, semuanya harus sejalan sehingga arus mudik dan balik benar-benar baik dan memuaskan semua pihak,” katanya.
LEBARAN 1433 H.
DISHUB SUMBAR SIAPKAN 2.429 ARMADA
Dinas Perhubungan Sumatera Barat memastikan telah menyiapkan sebanyak 2.429 armada untuk mensukseskan hari Raya Idul Fitri 1433 H tahun ini. Dari jumlah tersebut, 1.897 diantaranya adalah armada angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan sisanya sebanyak 532 armada merupakan angkutan antar kota antar provinsi (AKAP).
S
elain armada bus, instansi terkait juga menyiagakan sebanyak tiga unit rangkaian kereta api. Dimana dua rangkaian merupakan kereta wisata, dan satu rangkaian lagi dari kereta reguler. “Semua armada tersebut disiapkan dan telah dipastikan laik jalan untuk mensukseskan arus mudik maupun arus balik lebaran tahun ini,”
kata Kadis Perhubungan Sumatera Barat, Mudrika pada Suara Minang. Khusus untuk armada AKDP, Mudrika berharap bisa mengangkut sedikitnya sebanyak 1.927.352 calon pemudik. Sementara untuk AKAP diharapkan bisa mengangkut sebanyak 150.150 calon penumpang. Armada-armada tersebut, kata Mudrika selain telah melalui uji keur
juga berada dalam keadaan sehat operasi. Diharapkan kondisi kendaraan ini, bisa memperlancar arus mudik ataupun balik lebaran tahun ini. “Kami memang mempersiapkan armada tersebut jauh hari sebelumnya. Sebab, armada yang sehat dan laik operasi akan menjamin suksesnya dunsanak kita berlebaran di kampung halaman masingmasing,” katanya berharap. Untuk kelancaran operasional arus mudik dan balik tersebut, Dinas Perhubungan Sumbar jelasnya telah menyiapkan sejumlah pos pengamanan lebaran yang merupakan kerjasama dari sejumlah pihak diantaranya Dirlantas Polda Sumbar, Disparajal dan Tarkim, Dinas Kesehatan, Jasa reharja,
Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua
Kemana Dibawa Suara Warga Minang?
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta dalam penghitungan final telah merilis bahwa pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama yang diusung PDIP dan Gerindra menjadi terdepan meraup 42,6 persen dari total suara sah 4.336.486. Sementara pasangan incumben Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli 32,7 persen. Diperkirakan suara warga Minang bisa mempengaruhi perolehan suara. Kemana suara itu akan bermuara, pasangan Jokowi atau Foke?
Organda, Adpel Teluk Bayur, PT Angkasa Pura II, Pelindo, PT KAI Divre II dan PT ASDP. Ketua DPRD Sumbar, Yulteknil yang dihubungi terpisah berharap seluruh persiapan yang dilaksanakan terkait angkutan lebaran benar-benar bisa berjalan sebagaimana mestinya saat H-7 hingga H+7 berlangsung. Karena hal itu menurutnya berkait dengan keseriusan semua pihak menjalankannya. “Saya hanya berharap, pelaksanaan mudik ataupun balik tahun ini dengan menggunakan beragam moda angkutan, baik darat, laut ataupun udara bia berjalan baik dan sesuai dengan yang diharapkan,” imbuhnya. Israr Jalinus dari Komisi III
Sutan Batawi
J
From Home to Home
am di dindiang kadai kopi Sutan Batawi baru manunjuakkan pukua 03.00 WIB, namun si Sutan nampak indak tanang. Bagalesoh pesoh sajo sajak luhua tadi. Dari tagak ka duduak, dari duduak bajalan ka pintu, dari pintu tagak di jandela. Sutan Batawi batua-batua bantuak urang dek bisua sajo ikuanyo. Sambia bajalan, duduak ataupun tagak, matonyo tiok sabanta inggok di jam dindiang uzur nan kato inyo alah aumua jo si Budi, anak
Sutan nan paliang gadang. Indak pueh mancaliak wakatu di jam dindiang, arloji warisan induak bakonyo di Sunua sapuluah tahun nan lampau pun dijadikan referensi dek Sutan. Ruponyo Sutan Batawi suko mangoleksi barang tuo pulo. Bunyi langkah kaki Sutan Batawi sajak siang tadi, ruponyo manggaduah lalok siang Uni Siti. Urang Solok nan alah duopuluah tahun manjadi urang rumah Sutan Batawi ko pun jago dari laloknyo u ke halaman 15
Tak Ada Kenaikan Tarif Persoalan tarif, juga menjadi perhatian dari Dinas Perhubungan Sumbar. Meski hal ini kerap kali dilanggar pengusaha angkutan ataupun awak bus, namun instansi tersebut tetap berharap semua pihak mematuhinya. Dimana Dishub Sumbar memastikan tidak ada kenaikan tarif sama sekali. “Kalau ada awak angkutan yang menaikkan tarifnya di luar ketentuan yang berlaku, tolong laporkan pada kami. Kami memastikan akan memberikan peringatan keras,” kata Mudrika tegas. Kepada wartawan, Mudrika menyebutkan, untuk bus AKDP ekonomi, batas atasnya adalah sebesar Rp147,64 per kilometer. Sementara batas bawahnya adalah Rp113,57 per kilometer. Adapun untuk bus AKAP kelas ekonomi, batas bawahnya ditetapkan sebesar Rp86 per kilometer dengan batas atas sebesar Rp139 per kilometer. “Di luar ketentuan itu, berarti melanggar aturan yang ditetapkan,” katanya mengakhiri. []** u Berita Terkait di halaman 15
P I T O K AT O
Editorial
P
Pulang Basamo di Era Digital
ulang mudik alias pulang basamo ke kampung halaman di Ranah Minang membawa makna tersendiri di era komunikasi atau era digital ini. Kegiatan yang sudah berjalan sejak lama itu seperti memupus anggapan bahwa begitu komunikasi terbangun aktivitas fisik tidak lagi terlalu menentukan. Namun, kenyataan menjadi lain ketika menyambut idul fitri, pulang basamo tetap menjadi kegiatan yang tidak tergantikan. Dalam suasana perkembangan ekonomi dunia yang agak melesu karena dampak krisis Eropa dan AS, pulang basamo seperti tidak terpengaruh. Kenyataannya, transportasi darat maupun udara bahkan laut terus dipenuhi pemudik. Jauh hari tiket sudah dipesan bahkan tidak jarang pemesan tidak kebagian. Era komunikasi seperti terkalahkan oleh keingin anak bangsa bersilaturahim langsung bertemu muka dengan keluarga dan handai tolan di kampung halaman. Memang, yang dirasakan para pemudik adalah tingginya harga tiket baik darat yang pada hari biasa begitu sepi, apalagi tiket udara yang melambung bukan main. Itu, tidak lain karena ekonomi Indonesia sudah diatur pasar bukan lagi negara yang mengatur pasar, alias ekonomi bangsa ini sudah liberal dan rakyat sudah menjadi bagiannya. Rakyat bisa hanyut bersama arus ekonomi liberal. Sehingga, gejolak harga dan tarif sudah menjadi terbiasa terjadi dan konsumen mau tidak mau harus ikut ketentuan pasar bisa menghempaskan rakyat ataun siapa saja sebagai konsumen . Dalam kaitan seperti itu, pulang mudik bukanlah perkara gampang. Karena, harga tiket bisa menentukan bagi pemudik terutama mereka yang punya kocek pas-pasan. Dalam hal ini pula, angkutan darat yang semula sepi karena harganya dipandang hampir sama dengan tiket pesawat yang turun dan terjangkau akibat persaingan sesama transportasi udara, kembali diminati. Pemudik bisa memilih angkutan darat dan angkutan darat pun kembali mendapatkan pasarnya yang telah lari ke pesawat. Pulang basamo yang dikelola oleh suatu organisasi atau perusahaan akan memudahkan bagi pemudik. Bisa murah dan mudah karena semua urusan dibereskan oleh organisator. Baik harga maupu n fasilitas yang diberikan pengelola dapat dinikmati pemudik. Tinggal lagi, acara yang disiapkan bersama keluarga dan kerabat di kampung halaman. Bagi masyarakat Minang mudik dengan pulang basamo akan mempunyai makna tersendiri karena silaturahim antara tuan rumah, atau dunsanak di kampung dengan tamu perantau berdampak pada masyarakat di kampung. Biasa pula disiapkan suatu iven sehingga silaturahim memberikan nilai lebih bagi kampung halaman. Seperti pernah dilakukan organisasi Minang, selain silaturahmi mudik membuka peluang membangun kampung. Sembari bertemu dusanak dan karib kerabat, maka kampung pu n terbangun melalui sinergi masyarakat kampung dan rantau. Inilah makna yang tidak bisa hanya sekadar say hello lewat telekomunikasi kampung atau ranah dengan rantau. Keduanya mesti diperkuat melalui sinergi yang dibangun bersama, tidak bisa satu pihak saja. Ranah dan rantau bagi masyarakat Minang ibarat dua sisi mata uang, dua sisi yang berbeda tetapi saling melengkapi. Selamat pulang basamo.***
Salimbado · Pulang basamo iyo ndak paralu banak lai mak, karano urang ranah samo rantau tu bilo takana lah bisa komunikasi. · Bana kamanakan, ranah dan rantau alah tasambuang dek komunikasi tapi nan silaturahim ndak cukuik talepon doh, mambangun kampuang kan paralu sinergi di kampuang.
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
2
OPINI
Pengembangan Usaha Kecil “Urang Awak” Rilla Algamar (Mantan ketua program studi akuntansi UNiv Ind Esa Unggul, Dosen Tetap
L
Bidang Akuntansi)
apangan usaha yang menjadi sumber pendapatan di Ranah Minang sebagian besar berupa usaha skala kecil yang jika dilihat dari kenyataannya tidak mampu untuk mengangkat pendapatan pelaku usaha kecil ini menjadi lebih tinggi atau mencapai pengusaha golongan menengah. Para pelaku usaha makanan ringan (makanan khas ranah minang), pengrajin (songket dll), konveksi, yang sudah puluhan tahun menekuni usahanya tetap saja berada pada golongan pengusaha kecil. Sebagai contoh produsen “Rakik Pisang” (keripik pisang) yang banyak ditemui di Bukittinggi yang sudah belasan tahun menekuni usahanya masih belum mampu mengangkat pendapatan pengusaha tersebut. Kita tidak pernah mendengar atau melihat merk dagang “X” (nama produsennya)pada kemasan ”rakik pisang” yang dijumpai pada toko-toko penjual makanan ringan di pinggiran jalan arah Payakumbuh atau di toko-toko yang ramai dikunjungi pendatang untuk membeli oleh-oleh khas Ranah Minang atau merk dagang “P” pada kemasan “Karupuak Sanjai” atau “Karipik Balado” makanan khas Ranah Minang yang sudah terkenal ke mancanegara. Mengapa? Tentunya ada yang tidak beres dalam pengembangan usahanya. Telah banyak usaha yang dilakukan oleh Pemda Provinsi Sumatera Barat (melalui Pemda yang berwenang yaitu kabupaten dan kota) antara lain “dengan melakukan pembinaan yang lebih komprehensif dengan mengedepankan pengembangan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam melakukan usaha, membantu pelaku usaha tersebut mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam pengembanagan usahanya melalui upaya peningkat an kemampuan SDM, perbaikan teknologi, pelayanan informasi dalam pengembangan pemasaran,
peningkatan kelembagaan usaha serta akses ke sumber modal dan pusat pemasaran, akan menjadi bagian penting peran pemerintah dalam pembinaan pengembangan usaha kecil dan menengah pada masa ke depan”. Namun hasilnya belum nampak secara signifikan. Beberapa keluhan yang sering dilontarkan oleh pelaku usaha antara lain adalah : 1. Ketidakmampuan bersaing dikarenakan skala produksi yang kecil sehingga harga pokok produksi belum dapat diturunkan sehingga bila dijual sendiri dengan merk dagang sendiri harga jual belum mampu bersaing dengan produk makanan kemasan pabrikan besar 2. Untuk dapat berproduksi dengan skala besar, diperlukan kemudahan akses dalam memperoleh modal kerja. Sebuah kenyataan bahwa untuk memproleh tambahan modal banyak pelaku usaha kecil mencari jalan pintas berupa pinjaman dengan bunga tinggi bahkan ada yang dengan perjanjian bahwa bila meminjam uang kepada pemodal tersebut maka sebagian bahan baku diambil dari pemodal, dan biasanya harga bahan baku dibeli dengan harga yang ditetapkan oleh pemilik modal dengan harga diatas harga pasar, belum lagi keharusan untuk membayar bunga tinggi. 3. Kemasan, sering dijumpai kemasan dari produk makanan khas Ranah Minang belumlah menarik seperti kemasan produk makanan pabrikan. Bila dipaksakan untuk menggunakan kemasan yang menarik seperti kemasan produk makanan pabrikan, maka harga pokok akan tinggi. Kecuali bila skala produksi diperbesar sehingga pemesanan kemasan
juga dalam skala besar sehingga harga bias lebih murah. 4. Pamasaran, Kekurang mampuan pelaku usaha kecil untuk memasarkan produknya mengakibatkan tidak adanya pertambahan permintaan sehingga skala produksi tidak dapat diperbesar, hal ini menimbulkan harga pokok produksi tidak rendah (seperti yang dijelaskan diatas). Karena keinginan untuk menambah skala produksi maka pelaku usah akecil ini harus rela untuk menjualnya kepada pedagang yang punya akses ke konsumen atau yang pandai dalam memasarkan produk yang dijualnya namun tidak dengan mencantumkan merk dagang produsen. Akibatnya yang terkenal adalah pedagang yang membeli produk makanan atau pembeli kerajinan khas Ranah Minang. Keluhan diatas berakar pada persoalan kekurangtahuan pelaku usaha kecil akan pentingnya kebersamaan. Dengan pola produksi secara bersama diharapkan skala produksi dapat ditingkatkan, kualitas dapat dijamin memenuhi kriteria standar mutu, kemudahan untuk mendapatkan modal, kemudahan untuk memasarkan hasil produksi karena dengan pola seperti ini kegiatan pemasaran dapat ditangani secara bersama, Misalkan para Pelaku usaha kecil produsen makanan khas Ranah Minang dalam satu kecamatan yang terdiri dari beberapa nagari menggabungkan diri menjadi satu badan usaha bersama dengan menerapkan manajemen modern dengan menerapkan POAC (planning, Organizing, Actuating dan Controlling) dan badan usaha ini di gerakkan oleh para sarjana yang mau mengabdikan diri di kampung halamannya serta akan mendapatkan hak seperti layaknya bekerja di perusahaan. Para Pelaku usaha kecil yang berada di satu kecammatan bergabung membentuk badan usaha sehingga di satu kabupaten terbentuk badan usahabadan usaha milik rakyat.[]**
Suara Minang
Pimpinan Umum/Pemimpin Redaksi: IDH Chaniago. Dewan Redaksi: IDH Chaniago, Teddy G. Chaniago, Nova Ardinal. Redaktur Pelaksana: Teddy Menjalin Komunikasi Menegakkan Jatidiri Gustedri. Sekretaris Redaksi: Mursal. Staf Redaksi: Gusniyenti P., Wind n’dut, Winda Nopriana, R. Akbar, Khalid Yunus, Masfardi, Ismadi, Syahrial. Desain Grafis: Arjoni Tanjung. Pimpinan Usaha: Eidil M. Distribusi/Sirkulasi: S. Parman MM, Fajri Novrizal. Keuangan : Indriati Wisventina. Promosi dan Iklan: Guna Chan. Penasehat Hukum: Achmad Sabri, SH, Asril Buzhali, SH, Adat & Agama:Tk Awaluddin MA,Martiwin Tk Bagindo. Tarif Iklan: B/W Rp 9.000/mmk, Warna (Full Colour): 15.000/mmk, Keluarga: 7.500/mmk, Iklan Mini (tinggi maks 50mm) Rp 75.000/muat. Iklan Baris (min 3 baris) Rp 27.000,/baris. Penerbit: CV.Suara Minang Multi Media. Alamat Redaksi: Jl. Tebet Barat Dalam 2-F No. 19 Jakarta Selatan Telp: (021)8613390, Fax. (021)86606695, Website: www.suaraminang.com, E-mail: suaraminang@gmail.com, Sirkulasi: Telp. (021) 92824370, 8613390, Fax. (021)86606695. Rekening: Bank BNI Jakarta Gambir: 8510229-8 Redaksi menerima tulisan diketik rapi 2 spasi maksimal 5 halaman kuarto diserta tanda pengenal atau fotocopy identitas lainnya. Biro Palembang (Sumsel): Rizky A Febrian Zainal. Biro Bengkulu: Hendri Marzu. Biro Kuala Lumpur (Malaysia): H. Abubakar bin Muhammad, Herman bin Wahab, No 27 Lorong Keramat KG Datok Keramat 54000 Kuala Lumpur. Biro Banten: RM Gunawan, Cikarang: Nofrizal, Toko Gemilang Sukses Lt.UG Zona Kuning No.65-67 SGC Cikarang. Telp (021)98091266. Cibadak Sukabumi Jamadi, YPPMCS/PD Makmur Pasar Cibadak Blok AB I No.25-28 Telp (0266) 535044. Biro Bali: Sektretariat IKMS Jl. Gang Lebah No.24-25 Denpasar. Biro Medan: Lamhot Siagian, Pondok Lesehan Bahagia, Jl. Bahagia Bypass Lingkungan IX No.22A, Sudirejo II Medan. Wartawan Suara Minang namanya tercantum dalam Boks Redaksi
HUKUM&KRIMINAL
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
Kajati Sumbar Akan Cabut Paspor Marlon Masa cekal terhadap mantan Bupati Dharmasraya Marlon Martua yang sudah satu tahun jadi buronan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar hampir habis. Namun hingga saat ini, tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan tanah RSUD Sungai Dareh. Itu. tak jua kunjung tertangkap.
Untuk itu, guna menghambat langkah Marlon, agar tak semakin menjauh, Kepala Kejati Sumbar M Hamid sedang mengupayakan pencabutan paspor atas nama Marlon ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Hal itu dilakukan untuk mencegah yang bersangkutan bepergian ke luar negeri “Kita akan usahakan pencabutan paspor tersangka yang masih
Demo sejumlah LSM di Halaman KEJATI sumbar desak penuntasan kasus korupsi di daerah ini beberapa waktu lalu
DPO itu untuk mencegahnya bepergian ke luar negeri,” ujar Kasipenkum dan Humas Kejati Sumbar Ikhwan Ratsudy. Menurutnya, jika paspor yang bersangkutan tidak dicabut, sementara masa cekal habis, maka tersangka akan dengan mudah pergi ke luar negeri dan dapat saja menetap di negara yang tidak terikat perjanjian ektradisi dengan Indonesia, seperti Singapura dan beberapa negara lain. “Itu tentunya akan makin
Mahasiswa Mesum Ditangkap Warga
Bencana demi bencana yang Budi lalu memanggil temanmelanda Bumi Serambi Mekkah temannya dan mengajak untuk Ranahminang, memang kuasa dari mengintai dua sejoli tersebut. Sang Pencipta. Namun demikian, Ternyata dugaan pemuda terbukti, jika manusia sebagai makhluknya setelah beduk magrib selesai dan menjalankan semua perintahN- masyarakat sedang asyik berbuka, YA, tentu azab tersebut tak akan keduanya terlihat memasuki kamar datang. kost si cewek. Belum lagi hilang kekagetan “Kami langsung bergerak dan warga akan musibah banjir ban- mengintai lewat lobang ventilasi. dang yang melanda Kota Padang Keduanya sudah dalam kamar. pada Selasa (24/7), tiga hari berse- Saat itulah pintu kamar didobrak,” lang “musibah” mencengangang- tutur Budi. kan kembali terjadi. Saat digerebek, SP hanya menKali ini, sepasang mahasiswa genakan BH dan celana dalam, dari PTN ternama di Kota Padang, sementara laki-laki PT memakai digelandang warga dari dalam baju tapi tanpa celana dalam. sebuah kamar kost di daerah BinuKeduanya lalu dibawa pemuda ang Kampung Dalam, Kecamatan yang memergoki ke rumah Ketua Pauh. RT. Saat digiring, pemuda semAksi mesum ini dipergoki ked- pat memukuli PT karena masih ua calon pemimpin masa dpan mengelak, padahal sudah tertangitu oleh warga yang sedari awal kap tangan. telah mencurigai tindak tanduk “Dia masih saja mengelak dan keduanya. Warga yang beringas, mengatakan tidak berbuat apa-apa, nyaris menggelandang dua sejoli padahal kami sudah menggerebek ini keliling kampung tanpa busana. mereka dalam keadaan seperti itu,” Beruntunglah, Ketua RT arif dan bi- papar Budi. jak menyelesaikan kasus amoral ini. Maiyarni Peristiwa tak senonoh itu Adalah PT (20) dan SP (18), diakui Kapolsekta Pauh, Kompol dua sejoli berstatus mahasiswa Daeng Rahman. “Ya, pasangan PTN terkemuka di Kota Padang. kekasih itu digerebek oleh warga Kejadiannya bermula ketika SP dan kasusnya sudah diselesaikan datang ke kamar kostnya sambil secara kekeluargaan,” kata Daeng. menggandeng kekasihnya PT. Dari sidang warga, keduanya “Sejak datang saja warga su- didenda dengan dua ekor kambdah memperhatikan aksi men- ing atau senilai Rp4 juta. Kedua curigakan, karena mereka datang mahasiswa itu pun dilarang lagi sambil berpegang-pegangan untuk tinggal di kawasan Keludan mesra-mesraan,” ujar Budi, rahan Binuang Kampung Dalam, seorang warga setempat. Kecamatan Pauh.[]***
mempersulit upaya kita untuk melakukan pencarian dan juga penangkapan,” ujarnya. Selain mengupakan pencabutan paspor, Kajati Sumbar M Hamid juga berencana membentuk tim khusus dalam melakukan pengejaran. “Kita akan mengevaluasi upaya pencarian yang telah dilakukan selama setahun belakangan. Sudah satu tahun yang bersangkutan masuk Daftar Pencarian Orang JAKARTA – Setelah tiga tahun ditinggal suami yang menikah lagi, seorang ibu rumah tangga hidup terlunta-lunta. Ia sempat melaporkan kejadian yang menimpa dirinya ke berbagai pihak, bahkan akhirnya mengadu ke Komnas HAM Padang tetapi tidak ditanggapi. “Saya sudah menyampaikan masalah saya ini ke banyak pihak di Solok, dan dating ke STM tempat mengajar suami saya di Sawahluto, juga ke Komnas HAM Padang, tetapi sampai sekarang tidak satupun yang mau menanggapi,” kata Maiyarni, ibu rumah tangga di Rumah Obat JamuamAl Andi S Challin di Kampung Bulak, Klender Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu akhir pekan lalu. Perempuan 41 tahun beranak tiga itu mengatakan, suaminya Munizar seorang guru STM Negeri di Sawahlunto meninggalkannya setelah menikah lagi tahun lalu dengan seorang perempuan di kampungnya di Bukik Sileh Kabupaten Solok. “Awalnya dia (Munizar) sejak 2007 selingkuh dengan mantan pacar lamanya, Lismayarni staf Wali Nagari Koto Laweh, tetapi kemudian dinikahinya tahun lalu. Lismayarni itu juga sudah menikah tetapi minta cerai sama suaminya lalu suami saya menceraikan saya dan mereka berdua menikah,” kata Maiyarni, panggilannya. Akunya, sejak diketahui berselingkuh itu suaminya selalu mencari-cari masalah di rumah. Apapun semuanya berujung pada masalah dan cekcok dalam rumah tangga. “Ndak ado nan elok ciek
(DPO). Kita akan adakan tim khusus untuk menuntaskan kasus ini,” jelas Ikhwan Ratsudy. Marlon ditetapkan sebagai DPO sejak 7 Juni tahun lalu. Penetapan DPO terhadap Marlon, karena dia telah lima kali tidak memenuhi panggilan kejaksaan. Sementara itu, Marlon ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan keterangan saksi dan alat bukti yang telah diperoleh penyidik. Penyidik telah memiliki bukti awal yang cukup tentang adanya keterlibatan tersangka dalam kasus dugaan korupsi mark up harga tanah untuk pembangunan gedung RSUD Sungai Lareh. Dugaan keterlibatan Marlon, yang saat itu Bupati Dharmasraya telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Penetapan Lokasi Pembangunan RSUD Sungai Dareh, Penetapan Harga Tanah dan Penetapan Panitia Pengadaan Tanah. Soal penetapannya sebagai tersangka dan DPO oleh Kajati, Marlon melalui kuasa hukumnya telah mengajukan gugatan praperadilan. Di praperadilan Kejati Sumbar menang. Dalam kasus ini tiga orang anak buah Marlon telah dipenjara. Dalam penyidikannya di Kajati, kasus ini bahkan diduga juga melibatkan sejumlah nama, di antaranya mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina
3
Manulang dan mantan Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Demokrat M Nazaruddin. Saat Fachmi jadi Kajati Sumbar, disebutkan Marlon beberapa kali bertemu Mindo dari hasil penyelidikan KPK. Kajati Sumbar waktu itu juga menemukan dokumen dan sejumlah kejanggalan melibatkan dua perusahaan rekanan PT Duta Graha Indah (PT DGI) bekerja sama dengan PT Anak Negeri. Keterlibatan dua perusahaan itu, diduga terkait dengan M Nazaruddin. Mark-up tanah terjadi dari harga semula Rp360 juta menjadi Rp 4,8 miliar. Setelah itu, dilakukan pembukaan lahan dengan anggaran Rp19 miliar dikerjakan PT DGI bekerja sama dengan PT Anak Negeri yang diketahui saham terbesarnya dimiliki Nazaruddin. Kedua perusahaan itu diwakili Direktur PT DGI, Dudung Purwadi, dan PT Anak Negeri diwakili Direktur Marketing Mindo Rosalina Manulang. Disebutkan, dalam pembukaan lahan itu, ada pembagian pekerjaan, yakni sebesar 66,4 persen untuk PT DGI dan 33,6 persen untuk PT Anak Negeri. Selanjutnya, tanpa adanya laporan kemajuan pekerjaan dan laporan termen-termen, uangnya dicairkan ke rekening PT Anak Negeri atas nama Mindo Rosalina Manulang sekitar Rp19 miliar. [] (gyp)
KDRT, Tiga Tahun Ditinggal Suami
Mengadu ke Komnas HAM Padang tak Ditanggapi
juo lai doh. Ado se yang jadi masalah mulai dari samba indak lamak, gulailah dikecekannyo asin, eh tahu-tahunyo ka manikah samo selingkuhannyo tu,” papar Maiyarni. Dia menjelaskan, suaminya meninggalkannya sejak anak pertamanya menikah paksa pada 2009. Munizar mencarikan anak pertamanya yang tengah duduk di bangku kelas dua sebuah SMA di Solok, jodoh seorang lelaki yangjuga tidak punya pekerjaan. “Setelah anak saya menikah secara paksa, bulan November 2009 suami saya mengajukan cerai dan keluar dari rumah. Sejak itu saya sudah mengikuti sidang perceraian dan melaprokan kejadian saya ini ke Komnas HAM Padang, tetapi tidak ada tanggapan.” “Suami saya itu sejak 29 November 2009 tidak pernah pulang ke rumah, tidak member nafkah baik pada saya maupun anakanak,” beber Maiyarni.
Tidak Mua Dicerai Maiyarni mengaku, dirinya tidak mau diceraikan oleh suaminya yang kini sudah menikah itu. Sejak itu, ujarnya dirinya sudah mengikuti delapan kali sidang Pengadilan Agama di Koto Baru, Kabupaten Solok. “Dalam sidang terakhir Ibu Hakim minta keterangan saksi karena keterangan saksi tidak cocok. Saksi dari kakak kandungnya bernama Asna menyatakan saya cemburu terhadap Lismayarni, mantan pacar suami saya yang sudah menjadi isteri keduanya. Tetapi, sejak itu sidang tidak pernah dilanjutkan lagi.” Ditanya ke kenapa minta cerai? “Saya katakan saya tidak pernah minta cerai. Saya tidak mau cerai karena tidak ada alasannya, hanya suami saya mau menikah dengan selingkuhannya itu dia yang mengajukan cerai tanpa alas an yang jelas,” kata Maiyarni. [] inyiak
EKO NO MI B IS NIS
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
4
HM Azwir Dainy Tara
Perlu Kebijakan Lindungi UMKM Sumbar, tahun lalu saja sektor UMKM menjadi fundamental pertumbuhan ekonomi daerah itu. Perekonomian Sumbar naik menjadi 8,5 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,5 persen. Sebagai tumpuan ekonomi nasional, ujrnaya UMKM harus punya daya untuk berkemb a n g m e n j a d i l e b i h b e s a r. Hal itu penting agar ekonomi nasional tumbuh kuat dan tidak rapuh sebagaimana usaha besar yang bergerak di sektor bursa saham. “Harus diakui bahwa di era perdagangan bebas yang disertai krisis ekonomi ini, pemberdayaan sektor UMKM menjadi makin berat. Imbas perekonomian nasional dan dunia tetap akan berdampak pada sektor UMKM.
Dari kanan ke kiri Azwir Dainy Tara, Tantowi Yahya, Firman, Subagyo.
JAKARTA–Pemerintah diminta memberikan perlindungan memberikan keberpihakan (pro) terhadap sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) karena usaha rakyat ini terbukti mempunyai daya tahan terhadap gejolak perekonomian dunia. Ketua Umum DPP Kerukunan Usahawan Kecil Menengah Indonesia (KUKMI) HM Azwir Dainy Tara mengatakan, sektor UMKM terbukti mempunyai daya tahan terhadap krisis ekonomi 1998. Tetapi, dengan terjadinya krisis Eropa dan AS bahkan diprediksi terjadi fluktuasi perekonomian dunia, mengharuskan pemerintah segera mengambil kebijakan memberikan perlindungan terhadap sektor UMKM. “Saat ini sektor usaha ini
kembali diuji menyusul terjadinya krisis Eropa. Meskipun pada krisis yang lalu sudah teruji, tetapi UMKM tetap harus dilindungi agar menjadi kuat melalui kebijakan yang pro UMKM,” kata Azwir Dainy Tara dalam perbincangan dengan Suara Minang di Jakarta, pekan lalu. Azwir menyebutkan, posisi sektor UMKM di pentas perekonomian nasional merupakan bagian terdepan dari “ketahanan” ekonomi bangsa. UMKM berperan dan berkontribusi sangat
Pemberdayaan Daerah Terisolir
Sepertiga Nagari di Kabupaten Solok Tertinggal Solok - Terbatasnya anggaran yang dimiliki daerah, membuat gerak laju pembangunan secara terperinci, terprogram dan berkelanjutan tak bisa dilakukan. Akibatnya, dari 74 nagari yang ada di Kabupaten Solok, 22 nagari diantaranya atau hampir sepertiga masih bergelimang dengan ketertinggalan. Menyikapi persoalan itu, pemerintah daerah diminta untuk lebih fokus dan serius melakukan pembinaan, pemberdayaan dalam bentuk program kerja nyata sehingga jumlah yang masih banyak itu bisa dikurangi secara bertahap dari waktu ke waktu.
“Jika dilihat secara matematis, jumlahnya memang tidak begitu besar. Akan tetapi, tetap saja perlu dilakukan sebuah pengelolaan yang terprogram, tersistem dan tentunya berkelanjutan,” kata ketua DPRD Kabupaten Solok, Sy Dt Siri pada Suara Minang. Menurut politisi Partai Golkar ini, pemberdayaan di daerah tertinggal bisa dipercepat dengan membenahi sektor perekonomian, pendidikan dan kesehatannya. Kalau ketiga komponen tersebut bisa diselesaikan, dia optimis dalam wakt dekat tak ada lagi nagari di Kabupaten Solok yang
strategis dalam perekonomian nasional. Sekitar 99 persen unit usaha sektor ini dan sumbangannya terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 97,3 persen atau 96,21 juta tenaga kerja, terhadap PDB nasional mencapai 55,5 persen dan terhadap investasi mencapai 52,89 persen. “Oleh sebab itu, sebagai sokoguru perekonomian nasional seperiti halnya koperasi, sudah saatnya strategi kebijakan lebih diarahkan ke sektor UMKM agar sektor ini benar-benar mampu menjadi bumper perekonomian nasional. Usaha-usaha di sektor ini selayaknya diprioritaskan dan kebijakan pemerintah harus pro-UMKM,” papar Azwir. Terbukti, Apalagi, UMKM mampu menjadi tumpuan peningkatan pertumbuhan eko nomi nasional bahkan seperti di hidup dalam kungkungan keterbelakangan, keterisolasian dan tentunya tertinggal. “Pemerintah menurut saya perlu susun sebuah program kerja yang bersifat pemberdayaan masyarakat agar warga yang berdomisili di daerah tersebut bisa secepatnya keluar dari belenggu ketertinggalan,” ujarnya. Sebagai sebuah daerah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan provinsi, seharusnya kata Sy dt Siri tak ada lagi nagari yang tertinggal di Kabupaten Solok. Namun kenyataannya hal itu masih ditemukan di lapangan. Semua elemen masyarakat kata dia, tak perlu saling menuding menyangkut hal tersebut. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana agar persoalan tersebut bisa segera dicarikan jalan keluarnya.[]
Selain menghadapi persaingan dalam negeri, tantangan menjadi lebih berat lagi karena berbagai produk asing bebas masuk ke pasar dalam negeri (domestik),” kata dia. Memperkuat UMKM, menurut Azwir adalah memperkuat perekomian nasional. Bahkan, saat krisis melanda sebagian belahan dunia dan berdampak pada perekonomian bangsabangsa maka sektor usaha ini harus diberikan perhatian ekstra. “Kebijakan yang mendukung UMKM ditinjau lagi, bila perlu direvisi pada bagian-bagian yang diperkirakan membuat UMKM lemah terutama ketika produknya berhadapan dengan produk asing yang menyerbu pasar dalam negeri,” bebernya. [] Idh
Balairung Hotel Jakarta
Manjakan Lidah di Dapua Balairung
Jakarta--Tekad Pemprov Sumbar menjadikan kantor peng hubung di Jalan Matraman Raya 19 Jakarta menjadi lebih bernilai dan memberikan in put bagi kas daerah, melalui komersialisasi gedung dengan menjadikannya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah bendera PT Balairung Citrajaya Sumbar (BCS) mulai membuahkan hasil. “Gedung Balairung yang nantinya akan dijadikan hotel setara bintang tiga dengan 90 kamar, akan menjadi kebanggaan Ranahminang. Selain memberikan pemasukan pada kas daerah, juga akan menjadi gerbang promosi wisata Sumatera Barat,” kata Direktur Marketing dan Komunikasi PT Balairung Citrajaya Sumbar, Syafni Waryadi pada Suara Minang. Sejak terbentuknya PT BCS sebagai operator Balairung Hotel Jakarta tersebut Februari lalu, sejumlah pembenahan kata mantan kepala cabang Yudhistira Semarang ini telah dilakukan. Dan malah, restoran yang nantinya menjadi restoran utama hotel di lantai satu yang diberi nama Dapua Balairung sudah beroperasi. “Sebagai pengelola, kami tawarkan kuliner khas Ranahminang di Dapua Minang. Silahkan datang dan buktikan bahwasanya apa yang kami sajikan benar-benar berbeda dengan restoran Padang lainnya yang ada di Kota Jakarta,” katanya berpromosi. Bersama Direktur Utama, Irsyal Ismail dan Direktur Operasional, Maisaf, Syafni optimis Dapua Minang akan menjadi penawar rasa kangen akan Ranahminang. Apalagi kata dia, hampir sebagian
besar karyawan yang dipekerjakan adalah putra dan putri Sumatera Barat, ini dipastikan akan membawa nuansa yang pastinya berbeda. Di Gedung Balairung itu sendi ri kata Syafni, meski menempati areal yang terbatas, namun tamu tak perlu khawatir karena pihaknya menyediakan areal parkir yang cukup luas di dasar gedung yang tentunya akan memberikan kepastian keamanan dan kenyamanan. Terkait operasional Balairung Hotel Jakarta sendiri, pihak manajemen hingga saat ini jelas putra Pandai Sikek ini masih terus melakukan pembenahan dan juga melengkapinya dengan ornamen khas Ranahminang seperti lukisan, ukiran dan juga batik atau songket khas Ranahminang. “Kami ingin siapapun yang nantinya menginap di sini merasa berada di Ranahminang. Dan tentunya akan melahirkan hasrat untuk berkunjung ke Sumatera Barat. Semua ornamen dan kelengkapan ruangan memang kami upayakan bernuansa Minang,” imbuhnya. Sementara itu, Asisten Ekbang Kesra Pemprov Sumbar, Syfrial yang dihubungi terpisah menyebutkan bahwasanya dengan dijadikan sebagai BUMD, maka kantor penghubung Pemprov Sumbar menjadi bernilai lebih bagi daerah. “Pemerintah ingin gedung itu bisa menjadi miniatur Ranahminang dan memberikan nilai lebih berupa pemasukan bagi khas daerah. Karenanya, direksi yang mengelola adalah putra-putra terbaik Sumatera Barat yang telah melewati serangkaian fit and propert tes,” katanya memastikan.[]***
EKO NO MI B ISN IS
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
5
Dari Dialog Interaktif PKDP
Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Jangan Tergerus
Seluruh anak bangsa, dari mana pun asal dan akarnya, harus memahami bahwasanya ideologi dan juga wawasan kebangsaan merupakan sebuah hal yang harus selalu menjadi dasar untuk berbuat serta bertindak. Karenanya, ideologi dan wawasan kebangsaan jangan sampai tergerus oleh waktu ataupun intervensi pihak lain.
Demikian antara lain terkuak dari dialog interaktif yang terselenggara berkat kerjasama DPP Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) dengan Direktorat Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri yang diselenggarakan di ball room Balairung Hotel Jakarta, Selasa lalu. “Siapapun mereka, selaku anak bangsa harus bisa mema-
Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya
minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin
minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin
IDUL FITRI 1433 H.
PT Balairung Citrajaya Sumbar
DPP PKDP Dr. Ir. H. Suhatmansyah IS, MSi. (Ketua Umum)
IDUL FITRI 1433 H.
Ruslan Abdul Gani (Ketua Umum)
Irsyal Ismail SE, AK (Direktur utama) Maisaf SE (Direktur Operasional) Syafni Waryadi SE (Dir. pemasaran dan komunikasi)
Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya
minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin
minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin
IDUL FITRI 1433 H.
IDUL FITRI 1433 H.
H Refrizal
HM Azwir Dainy Tara
(Anggota DPR RI/ Wakil Ketua BURT DPR RI)
Selamat Hari Raya
Selamat Hari Raya
minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin
minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin
IDUL FITRI 1433 H.
Taslim SSi, SH (Anggota DPR RI)
IDUL FITRI 1433 H.
Irman Gusman (Ketua DPD RI)
hami pancasila secara utuh agar pemahamannya tidak keliru dalam pengimplementasiannya. Sebab, keliru dalam menafsirkan maka keutuhan bangsa dan negara pun akan terganggu,” kata ketua umum DPP PKDP, Suhatmansyah dalam sambutannya saat membuka dialog interaktif tersebut. Suhatmansyah yang telah malang melintang di sejumlah kelembagaan di naungan Kemendagri sangat berharap, tak hanya anak bangsa yang dituntut bisa memahaminya secara utuh, lembaga sosial masyarakat (LSM) dan juga organisasi kemasyarakatan pun mutlak bisa melaksanakannya tanpa kecuali. Akhmad Syarnubi Hasyim dalam paparannya menambahkan, wawasan kebangsaan yang secara umum merupakan cara pandang bangsa terhadap tanah airnya. “Untuk itu, jadikanlah pancasila dan UUD 1945 sebagai moral dan etika dalam kehidupan,” tuturnya. Reflizal, anggota Komisi VI DPR RI menyebutkan, pancasila dan UUD 1945 adalah sesuatu yang sakral dalam perjalanan Bangsa Indonesia. Karenanya legislatif bersama eksekutif berupaya untuk bisa menerapkannya secara
utuh dalam perjalanan bangsa. “Jika UUD 1945 memerlukan amandemen di sejumlah pasalnya, maka pancasila telah disepakati tak akan diotak-atik.Inilah salah satu cara kami agar identitas bangsa itu tak hilang ditelan zaman,” ucapnya dengan mimik serius. Firdaus Syam yang didaulat sebagai pemakalah terakhir meminta agar seluruh anak bangsa berupaya membangkitkan rasa kebangsaan tersebut secara sungguh-sungguh. Karena rasa tersebut berkaitan dengan moralitas yang telah menjadi identitas. “Barat unggul di sciense dan tekhnologi dan telah meninggalkan moralitas. Nah untung saat moral kita masih ada, mari kita kejar kemajuan mereka dengan tidak meninggalkan ideologi dan wawasan kebangsaan kita,” katanya. Moralitas jelas Firdaus memang bukan sesuatu hal yang gampang dilaksanakan. untuk itu, keteladanan dari pemimpin bangsa perlu diperlihatkan agar hal itu tak sekadar menjadi perdebatan semata. Dialog interaktif yang selesai pukul 17.45 tersebut, diakhiri dengan acara buka puasa bersama antara seluruh peserta dialog dan para pembicara.[]***
Tender Dicurigai Masih Diatur JAKARTA – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mencurigai pelaksanaan tender proyek pemerintah di berbagai daerah tahun ini masih belum transparan dan ditunggapi kepentingan dan terkesan diatur. Meskipun transaksi pengadaan sudah meningkat dan terintegrasi, tetapi proses tender belum melibatkan lebih banyak peserta. “Sampai saat ini sudah 475 transaksi pengadaan di kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Ini sudah terintegrasi, tapi pesertanya baru delapan, harusnya lebih banyak lagi, ada apa ini,” kata Kepala LKPP Agus Rahardjo di Jakarta, Rabu (8/8). Masih sedikitnya peserta tender itu menurut dia mengesenkan pelaksanaan tender pengadaan barang dan jasa pemerintah berbagai instansi pemerintah dan daerah masih belum memenuhi keinginan transparansi. “Apa sistemnya masih
perlu disempurkan,” tanya Agus. Guna mengatasi permasalahan tender yang tidak transparan dan penuh kongkalingkong di pusat maupun daerah, pemerintah mengeluarkan Perpres 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pemerintah kemudian merevisi perpres tersebut melalui 70/2012 dan sudah ditandatangani Presiden SBY. Dalam Perpres 70/2012 ini mencakup perubahan kebijakan yang signifikan berpengaruh terhadap pengadaan barang/jasa pemerintah (BP/JP), penyerapan anggaran negara, dan pencegahan korupsi dalam BP/JP. Perubahan pada Perpres 770/12 ini, kata Agus lebih untuk menghilangkan sumbatan (bottlenecking) dan multitafsir yang membuat penyerapan anggaran terlambat. Ini juga memperjelas arah reformasi kebijakan pengadaan. [] Idh
Selamat Hari Raya IDUL FITRI 1433 H. minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan bathin
Yunasri Anga
(Ketua Umum IKMS Bali)
S E P UTA R MONAS
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua
Kemana Dibawa Suara Warga Minang?
Fauzi Bowo dan Joko Widodo
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta dalam penghitungan final telah merilis bahwa pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama yang diusung PDI Perjuangan dan Gerindra menjadi yang terdepan dalam pengumpulan suara. Pasangan yang identik dengan kemeja kotak-kotak itu berhasil meraup 1.847.157 atau 42,6 persen dari total suara sah sebanyak 4.336.486. Kemenangan pasangan dengan nomor urut 3 ini, tentu cukup mengejutkan sebab dari puluhan lembaga survey yang mengaku berkompeten, justru mengunggulkan petahana Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara). Namun ternyata, tuan rumah yang asli Betawi tak berkutik menghadapi pasangan yang kerap diserang dengan permasalahan suku, ras dan kemampuan itu. Pilkada DKI Jakarta itu memang telah selesai, namun hasilnya belum final sebab masih ada putaran kedua yang harus dilalui dua pasangan dengan perolehan suara terbanyak untuk mentahbiskan diri sebagai pemenang dalam pesta dempkrasi lima tahunan ini pada 20 September mendatang. Pesta demokrasi di Tanah Betawi memang pantas disimak karena akan menjadi barometer untuk nasional. Apalagi suka tidak suka, Jakarta adalah etalasenya Inddonesia. Jadi semua pihak harus berkompeten untuk melaksanakannya sebagik mungkin. Peta politik di Jakarta dengan tuntasnya Pilkada putaran pertama tentu telah mulai kelihatan, namun ada sebuah pertanyaan yang selalu
menggelitik dan mengemuka ke permukaan yaitu terkait suara warga Minang di tanah rantau Jakarta. Jika dalam satu kesempatan Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo menyebutkan komunitas Minang menempati jumlah ketiga terbanyak dalam sisi komunitas masyarakat yang mendiami daerah yang sempat bernama Batavia dan Jayakarta, maka tentu keberadaab suarannya pantas diperhitungkan. Kalau mengacu pada statemen itu, maka suara masyarakat Minang anak sangat strategis dalam peta perpolitikan Jakarta ke depan. Nah sekarang timbul pertanyaan, kemana suara itu akan diarahkan pada putaran kedua. Apakah pada pasangan incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli atau justru pada wajah baru, Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama. Menarik memang untuk disimak, karena bagaimanapun juga, sebagai masyarakat yang berasal dari daerah yang selalu mengusung kemajuan dan perubahan dengan industri otaknya yang sangat diakui sejak dahulu kala, tentu sekecil apapun suara yang muncul sangat mempengaruhi muara dari
pilihan masyarakat. Cinta Perubahan Sebagai komunitas yang cinta perubahan, tentu slogan yang diusung pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaya Purnama pantas menjadi muara masyarakat Minang di Jakarta. Namun sebagai daerah yang mendewakan pepatah “dimana bumi dipijak disana langit dijunjung”, maka pastinya suara ini akan mengerucut pada pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Menentukan pilihan warga Minang tentu tak semudah membalik telapak tangan. Sebab di sana ada banyak kepentingan, di sana ada banyak politik yang bermain. Semua itu tentunya akan menjadi pilihan bagi masyarakat Minang untuk menentukan sikapnya. Suara masyarakat Minang yang
diperkirakan mencapai 750.000 lebih ini, tentu bagaikan madu bagi pasangan manapun untuk mengambilnya. Jika pada putaran pertama pasangan Hidayat Nurwahid dan Didik J Rachbini yang diusung Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Amanat Nasional mengklaim berhasil mengambilnya, nah tentu menarik untuk disimak kemana selanjutnya suara ini akan berlabuh. Masyarakat Minang di Jakarta sebagaimana di kampung halaman adalah masyarakat yang kritis dalam bersikap dan bijak menentukan pilihan. Karenanya, janji-janji manis dan beragam slogan yang diberikan pada mereka tak akan cukup menarik untuk ditelan bulat-bulat. Perubahan memang harus diambil dengan tidak melupakan pentingnya berpikiran realitis untuk kemajuan daerah.
6
Kemacetan dan banjir yang telah menjadi tamu rutin tahunan warga Jakarta, sejatinya tak hanya dinikmati masyarakat Betawi sendiri, namun juga dirasakan pedihnya oleh warga Minang. Karenanya, meski kedua pasangan menjanjikan bebas dua “tamu penting” itu, tetap saja belum mampu memastikan suara masyarakat mengarah pada mereka. Berikan Keuntungan Bagi Perantau Minang M Yunif, perantauan Minang asal Solok yang telah merasakan bumi Jakarta sejak awal tahun 1950 silam mengakui tak mudah bagi masyarakat Minang untuk menjatuhkan pilihan. Sebab kedua nama yang mengapung adalah figur terbaik yang mampu lolos dari hadangan tiga pasangan lainnya yang belum mampu mendapat banyak kepercayaan dari masyarakat. “Keduanya punya kelebihan dan tentunya juga kekurangan. Namun kami percaya mereka adalah yang terbaik untuk mempimpin Jakarta ke depan,” imbuhnya. Mantan ketua Ikatan Keluarga Paninjauan Solok ini memastikan, jika dipaksa menentukan sikap, maka dia pastinya akan menjatuhkan pilihan pada calon pimpinan yang memberikan keuntungan bagi warga Minang. “Di Jakarta kan banyak masyarakat Minang yang berdagang kaki lima, nah siapapun calon pemimpin yang bisa memikirkan nasib masyarakat ini tentu akan mendapatkan apresiasi,” imbuhnya. Berbeda dengan M Yunif, tokoh muda Minang yang digadang-gadang akan menjadi tokoh nasional, Ambia B Boestam mengatakan bahwa siapapun yang akan berlaga di putaran kedua pastinya memiliki nilai lebih dan pantas diapresiasi semua pihak. “Namun jika dikerucutkan pada kondisi riil masyarakat Minang di tanah Jakarta, maka sepertinya suara masyarakat Minang akan diberikan pada pasangan Foke-Nara,” katanya serius. Ambia menyebutkan, bagi masyarakat Minang di Jakarta, Fauzi Bowo telah memberikan banyak kemudahan dan tentunya ini akan bisa memberi nilai plus bagi warga Minang ke depannya nanti.[]***
OLAHRAGA
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
7
Emilia Nova
Anak Piaman Optimis Rengkuh Emas PON JAKARTA - Terlahir dari keluarga pedagang kecil yang mengepulkan asap dapur dari berjualan sepatu, tak mengurangi optimisme Emilia Nova untuk mencetak prestasi terbaik.
MAKIN LENGKAP - Kegembiraan dua legiun asing Semen Padang FC ini makin lengkap dengan mulainya PT Liga Prima Indonesia mencicil hutangnya pada klub juara LPI edisi perdana ini.
LPIS Mulai Cicil Utang ke Semen Padang FC PADANG - PT Liga Prima Indonesia Indonesia Sportindo (LPIS) selaku pelaksana kompetisi Liga Primer Indonesia, mulai menyicil utangnya ke Semen Padang yang nilainya mencapai Rp4,3 miliar. Dari jumlah sebanyak itu, operator kompetisi sepakbola PSSI di Indonesia itu baru membayar Rp600 juta, dimana Rp100 juta diantara untuk pembayaran hadiah runner up Piala Indonesia dan Rp500 juta untuk cicilan hadiah juara kompetisi Liga Premier Indonesia (LPI). Hal ini disampaikan Dirut PT KSSP, Erizal Anwar saat dihubungi Suara Minang.
Menurut Erizal, cicilan hutang PT LPIS itu mulai dilakukan sejak kemarin melalui rekening. Karena ingin rincian, Erizal mendesak manajemen LPIS untuk mengirim rincian secara tertulis. “Kami tak ingin uang itu tak jelas peruntukannya. Dengan demikian, posisinya jelas bahwa cicilan yang dibayar LPIS untuk hadiah piala Indonesia dan hadiah juara kompetisi LPI,” sebut man-
Dana Seleksi Atlet Dikucurkan PADANG-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Padang telah mengucurkan dana untuk seleksi atlet 30 cabang olahraga beberapa bulan silam untuk mempersiapkan cabor tersebut menghadapi Porprov ke XII yang di selenggarakan di Kabupaten Limapuluh Kota. Di samping itu juga KONI Padang telah mengucurkan biaya untuk gizi atlet serta untuk peralatan atlet dengan besaran biaya yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan cabor tersebut. Wakil Ketua KONI Padang Sutrisno AB kepada Suara Minang beberapa waktu lalu, mengatakan dana tersebut diberikan langsung oleh pengurus KONI selepas Workshop yang diadakan beberapa bulan lalu di Hotel Mercure Padang. Dipercepatnya dana tersebut dikucurkan untuk memaksimalkan kinerja seluruh cabang
olahraga yang akan mengikuti Porprov.”Kita bertekad pada Porprov kali ini akan menyapu bersih seluruh medali pada cabang unggulan maupun non unggulan. Untuk itu kita berharap dengan dikucurkannya dana ini membuat cabor menjadi fokus,”tuturnya. Sutrisno sendiri juga mengungkapkan seluruh cabor tersebut telah menjalani TC berjalan yang berguna untuk menentukan tim inti nantinya yang akan diturunkan pada Porprov mendatang.”Seluruh cabor telah menyeleksi atlet dan telah menemukan atlet bayangan untuk memperkuat Padang,”ungkapnya. Nantinya menurut Sutrisno atlet inti tersebut akan diperoleh pada November mendatang dan KKONI Padang langsung melaksanakan TC penuh. Rencana TC penuh akan dilakukan di Gor H Agus Salim Padang.(*)
tan kepala salah satu departemen di PT Semen Padang. Dijelaskannya, cicilan hutang untuk Piala Indonesia itu baru untuk pembayaran hadiah sebagai runner up. Sementara hadiah di setiap tingkatan pertandingan yang dimainkan, LPIS belum melihatkan langkah dan sinyal untuk pembayarannya. “Nilainya cukup besar juga,” sebut Erizal Hanya saja, kewajiban Semen Padang atas hadiah bagi pemain justru sudah dilunasi sejak awal. Karenanya dana yang diterima kini justru untuk menombok kas yang sebelumnya dibayarkan untuk pemain, serta kewajiban lainnya yang juga belum terlunasi. [] (*)
Justru di tengah keterbatasan keluarganya itu, anak dari Zainul ini makin termotivasi untuk menunjukkan kepada publik Ranahminang, nasional dan juga internasional bahwasanya putra Piaman juga bisa menorehkan prestasi gemilang di arena lari gawang yang digelutinya. “Saya telah masuk PPLP Padang sejak berusia 8 tahun dan saat ini ikut Pelatnas yang dikelola PB PASI,” kata Emilia Nova menjelaskan. Yang membanggakan Nova, meski ekonomi keluarganya pas-
pasan. Namun dia didukung penuh oleh orang tuanya. Bahkan sang ayah hampir setiap hari selama tiga tahun mondok di PB PASI mengantarnya untuk berlatih. Dukungan tersebut, menurut Emilia Nova merupakan sebuah cambuk baginya untuk terus mendulang prestasi. Apalagi, prestasi terbaik yang ditorehkannya saat ini hanya berselisih 1,22dari detik juara Sea Games. “Juara Sea Games, rekornya tercatat 13,18 detik. Sementara saat ini, prestasi terbaik saya telah mencapai 14,40 detik atau berselisih hanya 1,22 detik dari pemegang emas Sea Games,” paparnya. Optimisme Emilia Nova bukan tanpa alasan sama sekali, di mana untuk kelompok yunior dia adalah yang tercepat atau peringkat 1 nasional. “Anak saya memiliki cita-cita tinggi yaitu menjadi juara dunia,” kata Zainul menimpali.[] ***
Emilia Nova (tengah)
PRSI Canangkan Dua Emas PON PADANG --Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengprov PRSI) Sumatra Barat menggelar acara buka bersama dengan para pelatih, dan atlet renang, polo air, dan renang indah Sumbar, di Hotel Inna Muara, Rabu (8/8). Pengurus yang hadir pada acara itu di antaranya, Ketua Umum Pengprov PRSI Sumbar Agus Boing Nurbiantoro, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi dan Litbang Daconi, Ketua Harian Maidison, Wakil Bendahara M Ikrar, Wakil Sekretaris Oktaveri, Ketua Bidang Perwasitan, Pertandingan/Koordinator Pengcab Damsir, dan Komisi teknik Polo Air Irwan Sugandi. Ketua Umum Pengprov PRSI Sumbar Agus Boing Nurbiantoro menyampaikan, acara buka bersama itu merupakan ajang
silaturrahmi bagi pengurus, pelatih, dan atlet renang Sumbar. Dia berharap, menghadapi PON XVIII Pekanbaru, September mendatang, baik pengurus, pelatih dan atlet bisa bekerja keras, sehingga dapat meraih hasil maksimal. Pada PON PON XVIII, Pengprov PRSI Sumbar menargetkan meraih dua medali emas dari cabang renang. Sedangkan polo air dan renang indah juga diharapkan bisa meraih hasil maksimal. “Kepada pengurus dan pelatih, diharapkan melakukan pembinaan dengan baik, dan mengevaluasi semua program yahg dibuat pada semester I lalu,” kata Agus yang juga Direktur Litbang dan Operasi PT Semen Padang. Agus mengatakan, Sumbar sebenarnya tidak kekurangan bibit perenang. Menghadapi PON mendatang, Sumbar meloloskan tiga
perenang yakni Yosita, Harizal, dan Alfhred. Yosita kini tengah menjalani TC rutin di Jakarta dan akan bertanding di kejuaraan renang di Singapura. Yosita saat ini terus memperlihatkan catat waktu yang membaik di nomor 200 meter gaya bebas, 200 meter gaya ganti, dan 100 meter gaya bebas. Alfhred saat ini juga rutin latihan di Kolam Renang Teratai, dan Harizal serius latihan di Lubukminturun. Acara buka bersama itu diisi dengan ceramah dari Ustad Yusfik Helmi yang menyampaikan bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan pelatihan bagi umat Islam. “Bulan Ramadhan dapat membentuk pribadi yang teruji, setelah melewati berbagai ujian dari Allah. Sebagai orang beriman kita harus siap diuji,” katanya. [] (*)
R ANA H MINANG
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
Dibantu DDS
Anggraini Akhirnya Bersekolah Kakak dari Ryan Saputra, 11, bocah kelas IV SD yang dibantu Dompet Dhuafa Singgalang karena patah tangan beberapa waktu lalu akhirnya bisa masuk sekolah. Anggraini Putri namanya, anak dari pasangan Arisman (38) dan Yuli Susanti (31) itu sudah hampir putus asa. Teman-teman sebayanya sudah selesai mengikuti masa orientasi siswa (MOS), sedang sibuk dengan kegiatan pesantren ramadhan. Cuma apa daya, dia tak bisa memaksakan kehendaknya untuk sekolah karena kondisi orangtuanya yang tidak mampu. Untuk tempat berteduh saja, untung ada yang berbaik hati memberikan tumpangan berupa bekas gudang kayu dan besi. Gudang yang nampak seperti rumah panggung. Lantainya dari papan namun tanpa dinding yang memadai sehingga mereka harus menempel beberapa terpal untuk
Divisi Program, Akmal Ahmad, mendampingi Arisman menemui Kepsek SMP PGRI 4 Padang Selatan saat mendaftarkan Anggraini, Senin (30/7).
dijadikan dinding. Tapi kalau sudah hujan diikuti angin kencang, air pasti masuk ke dalam dan membasahi seluruh peralatan rumah tangga, termasuk kasur, tempat mereka tidur bersamasama. Arisman, istri dan empat anaknya. Kalau angin kencang, rumah panggung itu akan bergoyang seperti hendak rubuh. Meski begitu, mereka sangat bersyukur bahkan sangat berterimakasih kepada teman yang telah mau memberikan tumpangan di Jalan Batang Arau No 80 dekat
Padang Makin Panas
Sepanjang 2012 Terjadi 185 Kasus Kebakaran PADANG-Makin hari Kota Padang semakin panas saja, gesekan sedikit saja menimbulkan bunga api yang membakar seklilingnya. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang mencatat, sejak Januari hingga Juli 2012, di ibu kota Sumatera Barat itu telah terjadi sebanyak 185 kali kasus kebakaran di berbagai penjuru Kota Padang. Instansi tersebut juga mencatat, kasus kebakaran itu sebagian besar disebabkan karena arus
pendek dan sisanya berasal dari kompor yang meledak dan lain sebagainya. “Hampir 60 persen disebabkan dari hubungan arus pendek listrik dan sisa nya berasal dari kompor yang meledak,” kata Kadis Pemadam Kebakaran Kota Padang, Budi Erwanto pada Suara Minang. Dari kasus tersebut, Budi menyebutkan kerugian materil yang dialami korbannya terhitung mencapai Rp4,7 miliar lebih.
Kekeringan Landa Padang PADANG-Curah hujan yang terhitung normal, ternyata belum bisa memenuhi kebutuhan warga Kota Padang terutama mereka yang mendiami RW 1 Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji. Buktinya, warga setempat masih mendambakan suply air untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kekeringan itu sendiri terjadi karena terputusnya aliran air dari irigasi Gunuangnago. “Setelah banjir bandang Selasa 24 Juli lalu, Irigasi Gunuangnago di Kecamatan Pauh mengalami kerusakan. Akibatnya, aliran air ke Kuranji, dan Nanggalo terhambat. Akibatnya kami mengalami keker-
ingan,” kata ketua RW Syamsubar Syam kepada wartawan kemarin. Syamsubar menyebutkan, dengan tidak adanya aliran irigasi, maka air di sumur warga di Kuranji, Koronggadang dan Kalumbuk menjadi kering kerontang. “Kami berharap apa yang kami alami bisa mendapat perhatian pemerintah. Jika saat ini baru bantuan air bersih kami terima dari perorangan, tentu ke depan bantuan air secara rutin dan permanen dari pemerintah sangat kami harapkan,” katanya. Andre Rosiade, tokoh muda Padang yang tergerak memberikan bantuan air bersih sebanyak tujuh
Kantor Kepolisian Kelautan Muaro Padang. Bahkan biaya listrik dan air pun tak perlu pusing mereka pikirkan, sudah ditanggung oleh temannya itu. “Dulu sebelum dapat hunian ini, saya sempat putus asa. Kontrakan kami sebelumnya sudah menunggak enam bulan, Ryan sakit tangan, anak dan istri mau makan, Anggraini mau masuk SMP, sementara penghasialan saya sebgai seorang buruh di Pelabuhan Muaro sangatlah jauh dari cukup,” katanya. Total kasus tersebut, menurutnya kalau dikalkulasikan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama jelas meningkat. Sebab, sepanjang tahun 2011 saja, angka kebakaran yang terjadi hanya sebanyak 232 kasus dengan total kerugian sebasar Rp18,086.550.000, dengan korban meninggal 3 orang dan luka-luka sebanyak 15 orang. Untuk pencegahan serta penurunan angka kebakaran yang terjadi, Dinas Pemadam kebakaran Kota Padang kedepannya berharap jika ada kejadian kebakaran hendaknya masyarakat segera menghubungi dengan cepat agar dapat ditangani dengan segera.[] *** tangki tersebut menyebutkan, air bersih adalah kebutuhan mendasar bagi warga, karena itulah, dia tergerak mendatangkannya langsung dari Kabupaten Solok. “Perbaikan irigasi Gunuangnago harus segera dilakukan. Karena, juga berdampak langsung kepada ribuan KK di dua kecamatan. Tidak hanya areal persawahan, sumur-sumur warga juga kering karenanya,” kata Andre yang langsung memimpin tim untuk menyerahkan air bersih di lokasi. Pascabanjir bandang, air bersih memang menjadi persoalan bagi warga. Sebab irigasi Gunuangnago yang selama ini menjadi andalan warga terputus sehingga tak bisa lagi digunakan sebagaimana mestinya.[]***
Demi membantu Arismen memenuhi kebutuhan seharihari, tiga anaknya pun terpaksa harus menjadi pemulung besi di sekitaran Muaro Padang. Kadang juga menjadi juru parkir di salah satu kantor pemerintahan bidang pembangunan dekat hunian mereka. Hidup harus terus dilanjutkan, meski morat-marit. Satu cita-cita besar Arisman, keempat anaknya jangan ada yang putus sekolah. Tapi, nampaknya mendapatkan pendidikan yang layak sangat sulit untuk dienyam oleh empat anaknya. Anggraini yang terancam putus sekolah terselamatkan karena ada donatur yang kemudian bermurah hati pada mereka. Sementara kelanjutan pendidikan anak-anaknya? Arismen tidak tahu pasti. “Sekarang, untung saja ada bantuan dari Dompet Dhuafa Singgalang untuk Anggraini tapi lepas dua bulan ini, kadang ragu saya begitu meruak. Mana mungkin gaji tidak tetap saya bisa menghidupi dan menyekolahkan mereka,” ujar Arismen tertunduk. Usai mendapatkan uang sebesar Rp650 ribu dari Dona-
8
tur Dompet Dhuafa Singgalang, dia langsung berangkat ke SMP PGRI 4 Seberang Padang Selatan untuk membayar uang sekolah Anggraini. Untuk mengadvokasi ke SMP tersebut, Tim Dompet Dhuafa Singgalang, Akmal Ahmad mendampinginya. Bantuan tersebut dibayarkan untuk biaya SPP bulan Juli dan Agustus, uang bangku Rp250 ribu, Baju Muslim Rp50ribu, Batik Rp70 ribu, dan Baju Olahraga Rp120 ribu. Kepala SMP PGRI 4 Seberang Padang, Armen Jati, mengatakan bahwa di sekolahnya, tidak ada anak yang tidak sekolah karena kekurangan biaya. “Kami akan tampung dan memaksimalkan dana BOS. Ini merupakan komitmen kami terhadap program Wajar 9 tahun. Namun tentu bantuan dari sekolah tidak pula banyak, kami berharap agar masih ada donatur yang siap membantu anak-anak kita yang keluarganya berekonomi lemah. Agar mereka dapat terus bersekolah untuk mewujudkan cita-citanya,” ujar Armen. Kondisi hidup Arisman dan keluarga begitu memprihatinkan. Bagi para donatur yang bersedia membantu pendidikan mereka dapat menyalurkan donasi ke Graha Kemandirian Dompet Dhuafa Singgalang, Jalan Juanda No. 31 C Pasar Pagi Padang, telepon 075140098. [] (winda)
Sumbar Kehilangan Putra Terbaik
Zainal Bakar dan Rainal Rais Berpulang Ranahminang berduka, dua putra terbaik mereka berpulang secara bergantian. Jika pada Selasa (31/7), mantan Gubernur Sumbar H. Zainal Bakar (72) dipanggil Sang Khalik, maka pada Rabu (1/8), tokoh perantau Minang, H Rainal Rais yang dipanggil. Zainal Bakar yang menjabat Gubernur Sumbar periode 20002005, menghembuskan nafas terakhirnya di RS M Djamil Padang setelah sebelumnya dirawat selama beberapa hari. Zainal yang memprakarsai pembangunan jalan layang kelok Sembilan, BIM, jalan SicincinMalalak dan sejumlah proyek strategis lainnya ini, dimakamkan di Pandam Pekuburan Manggis, Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman. “Kita kehilangan putra terbaik Sumatera Barat yang berasal dari Padang Pariaman. Beliau adalah tokoh pembangunan yang jasanya layak untuk terus dikenang,” kata Wakil Gubernur Muslim Kasim, saat melepas jenazah Zainal Bakar ke pandam pekuburan. Dengan iring-iringan puluhan
mobil, ambulan yang membawa jenazah Zainal Bakar menuju perkuburan Manggis. Sekitar pukul 15.00 WIB, jenazah Zainal Bakar diturunkan ke liang lahat. Ratusan pejabat, tokoh masyarakat dan warga sekitar, mengantar Zainal Bakar ke makam. Tampak ikut mengantarkan Sekda Prov Sumbar Ali Asmar, Bupati dan Walikota se Sumatera Barat, sejumlah mantan pamong senior, dan tokoh-tokoh ulama. “Selain menjadi Gubernur Sumbar periode 2000-2005, ayahanda kami juga pernah menjadi Bupati Padang Pariaman sebelumnya. Sebagai orang yang bergaul dengan masyarakat, kami mohon kesalahan beliau dimaafkan,” kata putra sulung almarhum, Is Prima Nanda. Sementara itu, Rainal Rais (69) yang dikenal sebagai tokoh pembaharu dengan sejumlah organisasi yang dibesarkannya, meninggal di RS Singapura pada Rabu (1/8). Tokoh utama organisasi perantauan sukses Sulit Air Sepakat (SAS) ini, dimakamkan di TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan pada Jumat (3/8).[]***
R ANA H MIN ANG
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
9
Wisata Religius
Masjid Tuo Kayu Jao Butuh Perhatian Masjid Tuo Kayu Jao yang terletak di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, merupakan salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini telah berdiri sekitar abad ke-16, yang memiliki arsitektur khas Minangkabau. Masjid ini tak hanya digunakan untuk kegiat an keagamaan semata, tapi juga memiliki peranan penting dalam kehidupan bernagari. Diantaranya sebagai tempat bermusyawarah bagi masyarakat sekitar. Melihat strukturnya, masjid ini beratapkan ijuk yang melambangkan desain rumah adat yang cukup unik. Hingga saat ini, keasliannya masih tetap terjaga, arsitektur pada masjid ini juga sangat mudah untuk dikenali, selain itu juga pada bagian mihrabnya diberi atap gonjong. Jika melihat ke dalam masjid, banyak terdapat makna yang ada distrukturnya, seperti tiangnya yang yang berjumlah 27 buah
melambangkan enam suku yang masing-masing terdiri dari ampek jinih (empat unsur pemerintahan adat) sehingga jumlahnya 24 bagian, ditambah dengan tiga unsur dari agama yakni khatib, imam dan bilal, sehingga jumlahnya menjadi 27. Begitu juga dengan 13 jendela yang ada dimesjid ini, juga tergambar mengandung arti,yakni mengisyaratkan rukun shalat 13 macam, menandakan begitu kuatnya syariat agama Islam di daerah tersebut. ”Hampir setiap tahun, tepatnya pada Bulan Suci Ramadhan, kami bersama keluarga selalu berkunjung ke Mesjid ini, selain strukturnya unik, keberadaan mesjid pun indah dipandang serta dikelilingi perbukitan,” ujar Indra
(38) salah seorang pengunjung, asal Kota Padang, Ditambahkan Indra, yang sangat disayangkan, perhatian pemerintah terhadap keberadaan masjid yang bersejarah ini, sangatlah kurang,”karena sudah tiga kali atau tiga tahun yang lalu saya ke sini, tidak adat terlihat suatupun perubahan, disekeliling Mesjid itu,” tambahnya. Diawal pembangunan masjid tersebut hingga sekarang, pola bangunan yang tidak memakai paku , serta atap dan dindingnya masih tetap dipertahankan. Namun untuk menambah keindahan disekitar masjid itu, tidak satu pun terlihat ada kemajuannya, yang bisa lebih menarik perhatian pengunjung dan bisa saja sebagai tempat wisata religi. Menyangkut keberadaan masjid bersejarah yang terletak di Kabupaten Solok ini, Syafri Dt.Siri Marajo, Ketua DPRD Kabupaten Solok, meminta pemerintah daerah untuk lebih memperhatikan masjid
Masjid Tuo Kayu Jao di Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.
yang mempunyai sejarah, apalagi masjid ini termasuh masjid tua di Indonesia. Hal ini, ditambahkan Syafri Dt.Siri Marajo, selain memiliki sejarah yang menjadi sebuah bukti keberadaan islam di Kabupaten
Kantor Bupati Pasaman DPRD Salahkan Akademisi Dibangun Tiga Perda Inisiatif Mandeg
PADANG-Walau desakan untuk segera menyelesaikan Naskah Akademik (NA) dari 12 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Inisiatif DPRD Padang sudah sering kali disampaikan kepada pihak ketiga, yakni Perguruan Tinggi (PT). Akan tetapi, desakan itu tidak menjadi pertakut bagi akademisi. Pasalnya, saat ini masih terdapat tiga NA yang belum diserahkannya ke lembaga DPRD Padang. “Saat ini, kita baru menerima delapan NA dari 12 Ranperda Inisiatif DPRD Padang. Semuanya NA itu, diterima tidak secara global. Dimana dari delapan NA tersebut, enam diantaranya kita terima pada Senin (30/7) kemarin. Sedangkan dua NA lainnya, diterima melalui jauh hari sebelumnya,” ungkap Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Padang, Jon Roza Saukani. Tiga Ranperda Inisiatif DPRD Padang, yang belum diserahkan dan diselesaikan akademisi tersebut, diantaranya adalah Ranperda Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Ranperda Lalu Lintas, dan Ranperda Pengelolahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum. “Ketiga NA yang belum diserahkan dari pihak ketiga itu, karena masih dikaji secara mendalam. Namun, pihak ketiga itu, juga berjanji akan menyelesaikannya secepatnya dan pengajuannya akan dilakukan dalam minggu ini,”
sebut Jon. Dijelaskan Jon, delapan NA terhadap delapan Ranperda Inisiatif, yang sudah masuk itu, belum bisa dilakukan pembahasannya, karena harus menunggu presentasi terlebih dahulu dari pihak akademisi. “Berdasarkan hasil kesepakatan dengan pimpinan DPRD Padang, diputuskan presentasi NA Ranperda itu, akan dilakukan oleh pihak ketiga dan akan dilaksanakan pada Kamis depan,” jelas Jon. Enam NA terhadap Ranperda Inisiatif yang telah diterima DPRD Padang, antara lain adalah Ranperda Pemberantasan Perzinaan dan Pelacuran, Ranperda Pertambangan, Ranperda Percepatan Kepemilikan Akta Lahir Bagi Setiap Anak Di Kota Padang, Ranperda Perberdayaan, Pelestarian, Pengembangan Adat dan Istiadat dalam Kehidupan Bernagari di Kota Padang Selanjutnya, Ranperda Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Lingkungan, Ranperda Pengelolahan Sampah, Ranperda Percepatan Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Kota Padang (LPMO), Ranperda Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Kelurahan di Kota Padang, dan Ranperda Penertiban, Pengawasan dan Pengendalikan Rumah Kos, Losmen Home Stay dan sejenisnya di Kota Padang.[]***
PASAMAN-“Kita patut memberikan apresiasi atas pembangunan kantor pemerintahan dengan alasan dekat dengan masyarakat. Hal ini berbeda dengan alasan pembangunan kantor bupati dengan alasan perluasan kota,” kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno pada peletakan batu pertama pembangunan kantor Bupati Pasaman pekan lalu. Irwan Prayitno menyampaikan, pembangunan kantor pemerintahan adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sebagai abdi negara
dan abdi masyarakat. Makin baik kantor tentu akan lebih baik pula kualitas pelayanan. Bupati Benny Utama dalam kesempatan tersebut menyampaikan, kondisi kantor yang lama tidak memadai lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu kantor bupati yang lama dibangun tahun 1973 dan diresmikan pada tahun 1974 oleh Gubernur Harun Zain telah berumur lebih dari 39 tahun. Menyikapi perkembangan kebutuhan dan meninkatkan pelayanan kepada masyarakat, perlu
Berantas Illegal Logging
Walikota Siapkan Hadiah PADANG-Cukup dengan memberikan SMS (Short Message Service, atau pesan singkat) kepada Walikota Padang, maka sipemberi informasi akan diberikan hadiah menarik yaitu uang tunai sebesar Rp500 ribu. “Saya akan adakan sayembara bagi pemberi informasi ilegal logging di kota ini. Pemberi informasi akan saya rahasiakan indetitasnya dan saya kasih uang Rp500 ribu kepada setiap pemberi informasi,” ujar Fauzi Bahar. Menurut Fauzi Bahar, ulah pembalakan liar dampaknya sangat berat dirasakan warga
kota ini. “Kejadian galodo di Batu Busuak sangat menyentuh relung hati kita, itu kuat dugaan saya akibat pembalakan liar. Kedepan tidak ada cerita, saya siap perang dengan pembalak liar itu,” sebut mantan pasukan elite TNI AL ini. Sementara saat warga Kota Padang terkena musibah, anggota DPRD Padang banyak tidak berada di tempat. “Sebanyak 23 anggota Badan Anggaran sedang ke luar Sumbar studi banding, sore sebelum musibah perginya,” sebut seorang wartawan pada Suara Minang.
Solok, masjid ini juga dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai tempat wisata religi jika pemerintah sendiri serius untuk membenahinya, tanpa menghilangkan bukti sejarah yang ada di masjid tersebut. [] (Novri Guntala) dilakukan pembanguan kantor bupati yang representatif. Luas kantor baru ini 8.800 meter persegi dan menjadikan kantor ini menjadi pusat pelayanan hampir semua dinas instansi. Pelaksana proyek ini dimenangkan oleh PT Waskita Karya dengan pelaksanaan pembangunan selama 500 hari kerja dari tahun 2012 hingga tahun 2013. Dalam kesempatan tersebut Bupati Benny Utama menyerahkan beras pasaman kepada Gubernur Sumatera Barat sebagai tanda telah berhasilnya kabupaten ini surplus beras tahun 2012 dan dilanjutkan dengan peninjauan rehabilitasi Batang Sumpur Kudus Pasaman. [] (Rel) Pada malam pasca terjadinya galodo, tidak ada satu pun anggota DPRD Padang yang turun ke lapangan. “Kama pak dewan ko, indak ado basobok batang hiduang e doh (kemana pak anggota DPRD sejak tadi malam tidak ada bertemu seorang pun wakil rakyat Padang, Red),” sebut Hendrik, warga di Surau Gadang, Nanggalo. Tapi Rabu (25/7) sudah mulai kelihatan wakil rakyat turun ke lapangan. Rabu siang terlihat Fraksi Partai Demokrat DPRD Padang turun ke beberapa titik bencana menyerahkan bantuan. “Ya kita siang ini turun untuk membantu warga yang terkena bencana,” ujar Ketua Fraksi Demokrat DPRD Padang. [] Erison
M INA NG R AYA
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
10
Perkuat Organisasi di Tingkat Kab./Kota
PKDP Siap Rangkul Warga dengan KTA Harus diakui, organisasi perantauan Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) merupakan satusatunya organisasi tingkat kabupaten/kota terbesar di Sumatera Barat. Meskipun wilayahnya hanya dua daerah yaitu Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, namun secara organisatoris dan juga legalitas, dengan terdaftar di Kemkumwil dan HAM, PKDP telah mentahbiskan diri sebagai organisasi yang pengelolaannya dilakukan secara profesional. Meskipun kaum perantauannya berada di banyak tempat, namun sejauh ini organisasi ini baru memiliki wadah di 11 provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dengan potensi yang ada, seharusnya organisasi PKDP bisa lahir di banyak tempat sesuai domisili atau rantau yang mereka tuju. Suhatmansjah yang saat ini dipercaya sebagai ketua umum DPP PKDP, berharap di masa kepemimpinannya wadah perantauan Piaman ini bisa terbentuk di banyak tempat. Setidaknya, di akhir masa tugasnya seluruh provinsi di Pulau Sumatera wadah PKDP di tingkat provinsi telah ada.
“Untuk Sumatera, kami mengupayakan bisa membentuk DPW PKDP di Provinsi Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Nagroe Aceh Darussalam. Saya optimis, dengan bantuan teman-teman target ini bisa direalisasikan,” katanya berharap. Secara umum, warga perantauan Piaman ada di semua wilayah yang disebutkan di atas, namun sebagian besar kata Suhatman, mereka masih tergabung dalam organisasi besar baik dalam bentuk Ikatan Keluarga Minang (IKM) maupun Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) ataupun Keluarga Besar Sumatera Barat (KBSB). Bergabungnya warga Piaman tersebut dalam organisasi besar tersebut kata dia, sebenarnya tidak salah. Sebab, organisasi tersebut juga mewadahi warga Piaman yang notabene bagian dari Sumatera Barat. Namun untuk sampainya sasaran organisasi pada komunitas perantauan Piaman,
Suhatmansjah
tentu tak salah kata dia kalau warga tersebut juga membentuk PKDP. Sebagai ketua umum, telah banyak kegiatan yang dilakukan DPP PKDP dalam menghimpun komunitas perantauan dari daerah yang berada di bagian utara Kota Padang tersebut. Namun selama ini masih belum terakomodir secara nyata melalui sebuah keanggotaan yang dikuatkan dengan kartu tanda anggota (KTA). “Dari catatan, warga Piaman di perantauan sekitar 4000-an jiwa. Namun kalau dihitung secara teliti dan akurat, saya yakin jumlahnya bisa dua kali lipat. Karena itulah,
Buka Puasa Bersama Keluarga Besar PKDP
Keluarga Besar DPP PKDP
Gelar Buka Bersama DEPOK-Silaturahim tak akan terbangun tanpa kebersamaan. Hal ini disadari betul para pengurus dewan pimpinan pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP). Organisasi perantauan asal Kabu-
paten/Kota Pariaman ini merefleksikan kebersamaan tersebut dalam bentuk berbuka puasa bersama. Acara yang melibatkan seluruh komponen pengurus DPP, DPW dan juga DPC PKDP yang ada
di seputaran Jakarta ini, dilaksanakan pada Minggu (5/8) lalu di kediaman wakil ketua umum DPP PKDP Yoranis Basri yang beralamat di komplek Puri Cinere Kota Depok.
kami akan coba membuatkan KTA, sehingga jumlah pastinya bisa diketahui. Selama ini mereka hanya tercatat melalui notulensi rapat dan sejenisnya,” kata Suhatmansjah yang saat ini tercatat sebagai staf ahli bidang hukum dan politik di Kemneterian Dalam Negeri ini. Suami dari Erlina ini juga menyebutkan, dengan dibuatnya KTA melalui kepengurusan PKDP di tingkat kabupaten/kota, tentu program pemberdayaan terhadap mereka bisa dilakukan secara optimal. Meski saat ini, belum bisa merealisasikan perkuatan modal usaha bagi anggota, namun Suhatman percaya hal itu telah menjadi harapan dan cita-cita seluruh pengurus PKDP baik di tingkat DPP, DPW maupun di DPC. Program pemberdayaan anggota menurutnya merupakan sebuah bentuk keseriusan organisasi dalam memperbaiki perekonomian dan kesejahteraan anggota. Apalagi, sebagian besar anggota atau warga PKDP berprofesi sebagai pedagang dengan persoalan utama yang sama yaitu permodalan. “Untuk itulah, saya berharap dengan dilakukannya perkuatan
organisasi melalui KTA yang akan segera diluncurkan, semua persoalan yang dihadapi bisa dicarikan jalan keluarnya,” tambahnya. Selain perkuatan organisasi melalui KTA, ayah empat anak ini juga menyebutkan PKDP juga tengah memaksimalkan keberadaan Yayasan Beasiswa Piaman yang diharapkan bisa mandiri dan bisa mengelola sektor pendidikan bagi anak nagari dengan lebih baik. “Dengan kemandirian lembaga ini, maka diharapkan anak nagari yang berprestasi namun terbentur ekonomi, bisa tetap melanjutkan pendidikannya. Tahun lalu, YBP bisa merealisasikan mimpi lima anak nagari yang diterima melalui jalur PMDK maupun SNMPT di perguruan ternama. Mudah-mudahan ke depan jumlahnya semakin banyak,” katanya berharap. Agar Yayasan beasiswa Piaman tersebut bisa lebih cepat mandiri, selaku ketua umum, Suhatmansjah mengimbau anak nagari Piaman baik di kampung halaman maupun di perantauan yang telah sukses secara ekonomi, bisa memberikan sumbangsih dengan menjadi donatur bagi kelembagaan tersebut.[] ***
“Judul kegiatannya memang buka bersama, namun pada hakekatnya juga menjadi arena taragak basuo dan senda gurau bagi pengurus dan juga warga PKDP yang ada di seputaran Jakarta. Buka bersama, memang kegiatan yang rutin digelar DPP PKDP setiap tahunnya,” kata ketua umum PKDP, Suhatmansjah saat memberi sambutan pada kegiatan itu. Sebagai ketua umum, staf ahli Mendagri bidang hukum dan politik ini menyebutkan banyak hal yang bisa dilakukan dalam acara tersebut. Selain semakin memupuk tali silaturahim juga menunjukkan pada publik betapa organisasi PKDP juga teribat secara aktif dalam mengisi agenda yang bersifat keagamaan. Pada warga PKDP yang menghadiri acara buka bersama dengan jumlah ratusan orang itu, Suhatmansjah mengimbau untuk terus memperkokoh persatuan dan kesatuan demi membangun kampung halaman. Karena menurutnya, sumbangsih dari rantau sangat dibutuhkan masyarakat di ranah untuk mengejar kemajuan. Momen Bulan Ramadhan yang penuh berkah kata dia, diharapkan bisa menjadi momentum yang pas pula bagi seluruh warga PKDP di perantauan dan juga kampung halaman untuk mendapatkan berkah dari Sang Ilahi. “Atas nama pengurus DPP
PKDP, saya mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan partisipasi seluruh warga PKDP yang telah menghadiri acara ini,” imbuhnya mengakhiri. Senada dengan Suhatmansjah, Yoranis Basri selaku tuan rumah berharap kegiatan buka bersama yang rutin dilakukan warga PKDP setiap tahunnya bisa menjadi ajang yang pas dalam rangka membangun kebersamaan sesama warga PKDP dan bisa dijadikan arena yang tepat pula untuk berkumpul dan membahas kemajuan organisasi. PKDP kata Yoranis, dari waktu ke waktu harus terus besar dan berkembang. Sehingga kemampuan organisasi memberika sumbangsih bagi kampung halaman bisa semakin besar. “Dan sebagai tuan rumah, saya berharap hadirin bisa menikmati seluruh hidangan yang telah disediakan,” kata Yoranis dengan muka berbinar. Di penghujung acara, Yoranis selaku tuan rumah juga menyediakan paket berupa sarung dan baju koko bagi seluruh warga PKDP yang hadir pada buka bersama tersebut. “Terima kasih atas kedatangannya, insyaallah tahun depan kegiatan ini bisa kita ulang kembali,” imbuhnya masih dengan wajar berbinar.[]***
M INA NG R AYA
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
11
Tukang Dabuih
Kini Jadi Tukang Becak Dayung
MEDAN-Gara-gara kesulitan berusaha sebagai pengrajin sepatu (tukang sipatu) dengan terpaksa mengalihkan usaha sepatu alias tukang dabuih menjadi tukang becak dayung. Entah nasib baik atau buruh, tetapi itulah yang menimpa seorang perajin sepatu, Armen Sikumbang. Lelaki ini mengatakan, usaha yang dilakoninya tidak dapat lagi diharapkan menjadi sumber pendapatan. Modal usaha terus menyusut dan akhirnya tidak dapat memenuhi kebutuhan usaha termasuk untuk rumah tangga sehingga usaha itu tutup. Karena tidak punya modal,
Armen dengan terpakssa beralih profesi dari pengusaha kecil menjadi tukang becak dayung. “Usaha sepatu saya sudah tidak ada lagi untuk menghidupi anak isteri. Saya sekarang tukang beca dayung,” ungkapnya sedih. Armen tidak sendirian. Masih banyak tukang dabuih, tas bahkan konveksi yang terkapar akibat kekurang modal, karena sulitnya mendapat pinjaman modal melalui
ksi jatuh bangkrut dan tidak dapat mengatakan, sebagian besar dari berusaha lagi. pengrajin sepatu, tas maupun usaIronisnya, akibat kekuran- ha konveksi menjadi penganguran gan modal yang terus menerus setelah usaha mereka bangkrut. kalangan usha kecil tidak dapat Sempitnya lapangan pekerjaan meneruskan usaha, beralih ke membuat kehidupan kami semakin usaha tidak bermodal, menjadi kritis. Maka, sangat diharapkan pendayung becak. Pemkot Medan bisa mencari solusi Ketua KOPIK yang juga dan perhatian terhadap usaha inseorang pengrajin sepatu, Ismet dustri kecil ini,” keluhnya. mengatakan, kerajinan usaha inPemkot Medan, menurut Isdustri kecil seperti tas, sepatu dan met dapat memasilitasi usaha konveksi urang awak (Minang) kecil melalui pusat industri sepsemakin terjepit baik dari segi per- erti dibangun di daerah lain. modalan maupun persaingan usaha Misalnya,dibentuk suatu perkamdengan produk asing. Karena itu pungan industri kecil berikut kediperlukan kepedulian pemerintah mudahan akses ke perbankan agar khususnya Pemkot Medan agar usaha kecil berkembang. dapat memberikan bantuan atau “Tapi karena kurang tangfasilitas berusaha. Jangan acuh. gapnya Pemkot Medan terhadap “Siapa yang peduli terhadap pengrajin terutama dari kalangan nasib kami yang semakin terjepit, urang awak berdampak luas menLihatlah sebagian besar dari usaha imbulkan penganguran. Tidak sepkerajinan ini sudah banyak yang erti di Bandung, Jawa Barat yang tutup,” kata Ismet. behasil mengembangkan industri perbankan. Dalam percakapan dengan kecil karena adanya pembinaan Atas banyaknya peristiwa Suara Minang di Medan, Ismet pemerintah mereka,” kata Ismet. [] serupa menimpa berbagai sektor usaha mikro kecil di kota Medan, beberapa waktu lalu, pengrajin sepatu di Kota Medan yang tergabung dalam Koperasi Pengrajin Pengrajin dari kalangan industri kecil juga berharap ada penIndustri Kecil (KOPIK) mengegusaha yang mau menjadi Bapak Angkat, membantu usaha mereka luhkan iklim usaha kecil semakin melalui kemitraan. Dalam hal ini, KOPIK berharap pengusaha urang tidak kondusif,merana kekurangan awak baik yang ada di Medan maupun daerah lain apalagi Jakarta, modal dan kalah bersaing dengan mau melihat potensi usaha kecil sehingga mau membantu. produk asing, terutama dengan “Hendaknya pengusaha-pengusaha Minang ada kepedulian produk Cina. terhadap kami. Dengan kepedulian itu, kami bisa mengembangkan Sementara, Pemerintah Kota usaha sehingga usaha kecil menjadi hidup,” katanya. (Pemkot) Medan juga kurang Disamping itu yang perlu diperhatikan urang awak ini harusnya memperhatikan iklim usaha setanggap terhadap koperasi-koperasi yang ada sebab koperasi ini hingga banyak pengrajin sepatu, menjadi motor penggerak bagi kepentingan usaha kecil. Syahrial tas maupun kalangan konve-
Bapak Angkat
Pembangunan Talut Batang Nareh Terhenti JAKARTA – Pembangunan Talut Batang Nareh terhenti seteleh sejumlah kalangan masyarakat badarai Nagari Capago di rantau mempertanyakan Walinagari yang tidak musyawarah mengenai penggunaan lahan dan tanaman yang terkena proyek. “Saya tidak terima cara-cara Walinagari Fabet yang tidak memusyawarahkan penggunaan tanah dan penebangan tanaman di atasnya. Saya katakan seperti itu, teleponnya dimatikan dan tidak bisa dihubungi lagi,” kata Mukni, Bendahara IK Limkos di Jakarta, Senin (6/9). Mukni berang karena walinagari setelah menghubungi diri nya langsung menebang tanaman di tanah orang tua dan keluarganya di pinggir Batang Nareh di Korong Bukit Gonggang, Nagari Capago. “Bagi saya tidak ada masalah tanah itu digunakan dan tanamannya ditebang untuk proyek talut itu tetapi bicaralah dulu dengan orang tua dan keluarga saya yang ada di kampung. Jangan main babat hingga kelapa dan tanam yang ada dibatat habis dengan alat berat. Akibat perbuatan walinagari
seperti itu saya jadi sasaran orang tua dan keluarga saya yang tinggal di sana,” kata Mukni. Mukni mengaku, tanaman seperti kelapa di lahan milik keluarganya ditebang atas perintah Walinagari V Koto Fabet Effendi. Sementara, Fabet tidak minta izin pada keluarganya di kampung. “Fabet menelpon saya hanya mengatakan akan membangun talut, tidak minta izin menebang atau menggunakan tanah tempat tinggal orang tua dan keluarga saya. Dia hanya mengatakan tanaman yang ditebang diganti rugi. Malahan saya tidak setuju dengan ucapannya bila yang ditebang nanti 70 batang laporkan saja 150 batang,” kata Mukni. Menurut Mukni, tanah orang tuanya kena pembangunan dam itu seluas 300 meter. Masalahnya bukan soal berapa luas yang kena proyek melainkan tidak adanya pembicaraan dari pihak Walinagari dengan orang tuanya di kampung. “Sehingga orang tua saya berpraduga Fabet sudah minta izin ke saya tanpa saya bicarakan dengan orang tua dan mamak. Padahal, Fabet hanya mengatakan kepada saya
mengenai rencana pembangunan talut dan ganti rugi kelapa serta tanaman lainnya, tetapi tiba-tiba alat berat sudah menumbangkan semua tanaman di tanah orang tua saya,” ucapnya. Mukni mengatakan, dia bersama orang lain yang tanah orang tuanya kena proyek talut akan pulang lebaran ini. “Itu sudah tidak benar, mentang-mentang pemerintah bertindak sewenang-wenang. Tidak bisa begitu,” cetus Mukni. Mukni membantah musyawarah persetujuan pembangunan talut Batang Nareh di Nagari Campago V Koto Kampung Dalam pada 14 Juni 2012 yang ditandatangani oleh Walinagari Fabet Efendi bersama tokoh masyarakat dan stakholder setempat, hanya sebagai rekayasa. “Tidak ada itu musyawarah yang melibatkan keluarga dan orang tua saya. Bahkan di antara penandatangan acara itu ada yang diragukan,” kata Mukni. Berita acara musyawarah Walinagari juga membicarakan kelanjutan pembangunan talut sepanjang 1.300 m. pada 2013.[] Inyiak
Bukber Pemkab Anak Yatim
Bupati Ali Mukhni Beri Janji PARIAMAN - Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menyatakan memberikan perhatian besar kepada anak yatim, terlantar dan kaum dhuafa di daerah itu. “Pemerintah Daerah memberikan perhatian yang sangat besar kepada anak-anak di Panti Asuhan, berkomitmen untuk selalu peduli pada anak-anak yatim, terlantar dan kaum dhuafa,” kata Ali Mukhni saat buka puasa bersama dengan anak yatim piatu Panti Asuhan di Pandopo Bupati, di Kota Pariaman, Selasa pekan lalu . Ali Mukhni didampingi Wabup Damsuar dalam berbuka puasa bersama 361 anak-anak dari 11 Panti Asuhan di Kabupaten Padang Pariaman dan dihadiri Sekdakab, anggota DPRD, para Kepala SKPD, pengurus Bazasnas Padang Pariaman. Bupati menyerahkan bantuan yang berasal Pemkab dan Bazasda Padang Pariaman yang
menghimpun dana dari zakat profesi PNS daerah itu sejak 2011. Kadis Sosial Padang Pariaman, Anwar mengatakan, bantuan sebesar Rp 185 juta berikut paket lebaran berupa mukena dan kain sarung diberikan kepada 11 panti asuhan. Bupati juga meminta anakanak itu ikut mendo’akan daerahnya selalu mendapat perlindungan Allah swt dan terhidar dari bencana. “Agar anak-anak selalu berdoa pada Allah swt supaya daerah kita ini terhindar dari bencana dan mendapat perlindungan dariNya,” ujar Ali Mukhni. [] inyiak
PA N O R A M A
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
12
km dan lebar 3,00 km ini sangat dalam, yaitu 886 meter. Begitu turun dari bus di Simpang kita bisa naik ojek ke Danau Diatas atau Danau Dibawah. Tarifnya sama, yaitu Rp2.000. Biasanya pengunjung memilih pergi ke Danau Diatas lebih dulu dengan karcis masuk Rp1.500 untuk anak-anak dan Rp2.000 untuk dewasa. Di sini ada sejumlah kapal motor angkutan milik pengusaha lokal yang digunakan sebagai transportasi antar desa di sekitar danau. Kapal-kapal ini alat vital bagi petani sayur dan buah di seberang danau untuk membawa hasil pertaniannya ke Pasar Simpang. Dermaga kapal ini dikelola Angkutan Sungai, Danau, dan Perairan (ASDP). Setiap saat kita bisa ikut naik kapal ini menuju salah satu desa untuk kemudian kembali dengan tarif pulang-pergi hanya Rp2.000. Kita bisa menyaksikan luasnya Danau Diatas dengan bukit-bukit kecil yang merupakan bagian
DANAU KEMBAR
Pesona di Lereng Bukit Barisan Harus diakui, Sumatera Barat adalah provinsi yang kaya dengan danau. Setidaknya ada lima danau besar di daerah yang juga dikenal dengan Ranahminang ini. Diantaranya Danau Maninjau, Danau Singkarak, Danau Diatas, Danau Dibawah, dan Danau Talang. Kecuali Danau Maninjau, empat danau lainnya terdapat di Kabupaten Solok.
K
arena itu, Solok adalah kabupaten yang kaya dengan danau di Sumatera Barat. Bahkan, tiga danaunya, yaitu Danau Diatas, Danau Dibawah, dan Danau Talang terletak di sebuah kawasan yang disebut Kawasan Danau Kembar. Selain empat danau tersebut, masih ada yang tertinggal yaitu Danau Tuo di Koto Sani. Disebut Kawasan Danau Kembar, karena dua danau, yaitu Danau Diatas dan Danau Dibawah terletak berdampingan yang jaraknya hanya sekitar 300 meter. Kawasan ini lebih dulu dikenal sebagai objek wisata karena terletak di pinggir jalan raya Padang-MuaralabuhKerinci. Sedangkan Danau Talang berada sekitar 4,5 km dari kedua danau ini. Lokasinya yang berada di pinggang Gunung Talang dan jauh dari jalan raya membuat danau ini juga pernah dikenal sebagai objek wisata. Sayang letusan Gunung Talang dalam tiga tahun terakhir membuat danau ini tak bisa dikunjungi, karena masih merupakan area terlarang ke sana. Meski memiliki tiga danau vulkanik ini, Pemerintah Kabupaten Solok menamai kawasan yang terletak di Kecamatan Lembang Jaya dan Kecamatan Lembah Gumanti ini
sebagai Kawasan Wisata Danau Kembar. Kawasan tersebut saat ini sedang dikembangkan sebagai objek wisata andalan. Tidak saja objek wisata andalan Solok, bahkan juga andalan Sumatera Barat. Untuk mencapai kawasan ini sangat mudah. Dari Kota Padang kita bisa naik bus antarkota dalam provinsi menuju Alahan Panjang atau Muaralabuh dengan ongkos Rp10.000. Jarak 60 km ditempuh selama 1,5 jam dengan jalan yang berkelok-kelok. Dalam perjalanan kita dapat melihat lokasi Pabrik PT Semen Padang yang merupakan pabrik semen tertua di Sumatera dan hamparan perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara VI Kebun Danau Kembar. Jika perjalanan ditempuh dengan kendaraan pribadi, hanya sekitar 1 jam. Pemandangan Sepanjang Jalan Menjelang sampai di lokasi, udara akan terasa dingin dan kita sudah dapat menyaksikan Danau Diatas di sebelah kanan dari jendela mobil. Jika dengan bus umum kita harus turun di Pasar Simpang Tanjuang Nan Ampek. Di sini ada dua simpang, simpang di kanan dengan jalan menurun merupakan jalan ke Danau Diatas, di mana danaunya terlihat dengan jelas
karena berada di bawah. Sedangkan simpang lainnya yang berada di kiri merupakan jalan mendaki. Jalan ini menuju Danau Dibawah. Nama kedua danau yang kontradiktif dengan lokasinya ini, sering membuat pengunjung bertanya, kenapa danau yang terletak di atas bukit dinamakan Danau Dibawah, sedangkan yang berada di bawah bukit atau di bawah jalan dinamakan Danau Diatas. Itu karena meski terletak di atas bukit, ketinggian permukaan air Danau Dibawah sama tingginya
dengan dasar danau Danau Diatas. Danau Diatas dengan luas 17,20 meter persegi, panjang 6,25 km dan lebar 2,75 km, permukaan airnya berada pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (m dpl). Danau ini cukup dangkal, dengan bagian terdalam hanya 44 meter. Sedangkan permukaan air Danau Dibawah berada pada ketinggian 1.566 mdpl. Artinya, permukaan airnya sama tinggi dengan dasar air Danau Diatas. Namun, danau yang memiliki luas 16.90 meter persegi, panjang 5,62
Bukit Barisan yang mengelilinginya. Terlihat juga keramba ikan milik penduduk. Pada Minggu atau hari libur biasanya salah satu kapal ini melayani rute wisata, yaitu keliling danau dengan tarif Rp5.000 per orang. Tak jauh dari dermaga ada tempat yang sering dijadikan arena pemandian oleh pengunjung, terutama anak-anak. Di sekitar itu juga ada lapangan kecil di bawah rindang pohon pinus yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan oleh pengunjung.[] ***
S ULUA H HIDUIK
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
13
Malam Lailatul Qadar Sepuluh hari terakhir puasa Ramadhan merupakan hari-hari peningkatan amalan dan umat Islam berusaha mendapatkan suatu malam, yakni malam laitatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sesuai hadits Nabi Muhammad saw, 10 hari pertama merupakan bulan penuh rahmah, 10 hari kedua sebagai bulan penuh ampunan (maghfirah), dan 10 hari ketiga terhindar dari api neraka (minan nar). Pada 10 hari terakhir ini amalan kita lebih ditingkatkan lagi. Amalan puasa yang dilaksanakan itu meliputi dua aspek, yakni aspek individu (individualiyah), dan aspek sosial (kesalehan sosial). Aspek individu, adalah aspek kesalehan seseorang itu mencapai tingkatnya, karena sudah sejak 10 hari pertama melakukan
amalan dan ibadah, yakni berpuasa, tadarus, taraweh, dan meninggalkan segala yang membatalkan puasa. Sehingga, pada 10 hari kedua, kesalehan individual akan semakin meningkat dan ibadah puasanya bertambah sempurna. Nabi Muhammad saw bers-
abda, mansama ramadhana imanan wahqisaban ghufirallahu minzambih. Maksudnya, barangsiapa berpuasa dengan penuh keimanan dan pengharapan akan ampunan Allah dia diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. Maka, kesalehan individualnya meningkat. Lalu, memasuki 10 hari terakhir dikerjakan dengan melakukan iktikaf di masjid sebanyakbanyaknya melakukan amalan, mengejar malam lailatul qadar, yaitu bulan penuh amalan sampai akhir ramadhan seolah-olah kita itu sudah sedemikian tinggi sehingga dapat diramalkan meningkat derajad ketakwaan kita. Kedua, kesalehan sosial, adalah mainshet untuk sikap berbagi kepada sesama, memperbanyak zakat, infaq, mengeluarkan
zakat mal, meningkatkan silaturahmki dan ghiba. Ujung dari sikap berbagi kepada sesama dikeluarkan zakat fitrah yang adalah dua tingkat kesalehan tadi sebelum shalat idul fitri. Ujungnya adalah lailatul qadar dan di Timur Tengah ada budaya orang lebih ramai beribadah di Masjidil Haram. Yaitu masa-masa meningkatnya kesalehan individual dan sosial. Dengan pencapaian dua kesalehan itu kita tidak tahu rencana Allah, tetapi kita berserah diri mencapai malam lailatul qadar, insya allah maksud itu dapat dikabulkannya. Jadi, jangan seperti kebiasaan di masyarakat kita malah 10 hari terakhir itu mulai lemah ibadahnya, masjid mulai lengang, perhatian sudah lebaih tercurah hendak mu-
dik dan segala kegiatan persiapan lebaran termasuk beli baju baru. Ini, akan mengurangi peningkatkan ibadah dan tingkat kesalehan individu dan sosial kita yang ingin dicapai itu. Pada 10 hari terakhir ini, adalah waktu turunnya malam lailatul qadar yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan karena malaikat datang membawa salam kesejahteraan dari Allah swt dengan dua syarat tadi, mencapai tingkat kesalehan individu dan kesalehan sosial. Ibadah individual sudah dilaksanakan pada 10 malam pertama dan 10 hari kedua sebagai kesalehan sosial, berbagi sesama. Sehingga pada malam 10 hari terakhir kita terhindar dari api neraka, dan kita menjadi husnul khatimah dan diberi syurga di sisiNya. [] ***
JamuamAl Andi S Challin
Ramuan Kuno Obati Penyakit Modern Urang awak dipastikan ingek lagu, “Ubek Ramuan Kuno,” lagu nan top sejak dulukala hingga kini. Di antara lirik lagi itu, adalah ubek si ramuan kuno tasabuik sajak dahulu, daun kacang, daun banto, tamulawak masuak juo. Nah,.. tanpa berkomentar panjang, kini ubek ramuan kuno itu dikembangkan oleh Andi S Challin, keturunan urang awak yang maracik segala macam daun, umbi-umbian hingga ikan, dan sebagainya yang tdak lain lauk pauk sehari-hari tetapi di tangannya menjadi obat. Berbagi penyakit yangmuncul di zaman modern ini, diobatinya, dan kata dia, “Insya Allah sembuh.” Karena, kuncinya ada penyakit ada obat.
Ingin tahu lebih jauh, panjang ceritanya dan sudah banyak dimuat di berbagai media, di antaranya beberapa kali di Suara Minang. Berikut pengalaman seorang tidak mau disebutkan namanya dari Bukittinggi menyampaikan rasa terima kasih karena suaminya yang akan dioperasi di RSCM Jakarta, sembuh setelah berobat sama Andi S Challin. Berikut petikan pernyataannya. Saya Roseneli, mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Andi S Challin, berkat do’a dan bantuannya suami saya sembuh dari penyakit jantungnya. Sebelumnya suami saya dirawat selama 17 hari di RS di Bukittinggi. Karena dokter di Bukittinggi
menyarankan diobat ke RSCM saya bawa ke Jakarta, langsung ke RSCM. Tetapi malam minggu itu, dokter tidak ada saya ke rumah adik saya di kawasan Duren Sawit Jaktim. Sedang kasak kusuk begitu, tetangga saya bilang bawa ke Andi S Challin. Saya mengikuti sarannya, dan di rumah pengobatan Bapak Andi suami saya diobati. Suami saya diberi ramuan kuno berupa sari dedauan obat trandisional dan racikan sayur-sayuran. Seminggu diobati, Alhamdulillah sembuh dan kami tidak jadi ke RSCM dan saya bersama suami yang sudah sembuh tidak jadi dioperasi kembali ke Padang dengan perasaan gembira.[] ***
L I M PA P E H
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
14
Yemmelia Wiryanto
Ibu Beberapa Komunitas
Yemmelia Wiryanto
Saat nama Hj Yemmelia masuk dalam radar calon Gubernur Sumatera Barat beberapa waktu lalu, banyak kening berkerut. Karena, namanya tak begitu familiar dan cenderung terkesan asing di telinga masyarakat Ranahminang. Namun siapa sangka, meroketnya nama ibu dua anak ini karena kemampuan dan tangandingginnya dalam mengorganisir perantauan Ranahminang di Provinsi Banten. Hanya dalam hitungan sebelah tangan, istri dari Edi Wiryanto ini mampu melahirkan konsep jitu dalam pemberdayaan perekonomian kaum perantauan Ranahminang yang menurut kalkulasinya, hampir 60 persen lebih berkutat di sektor ekonomi mikro kecil baik
sebagai pedagang kaki lima, pegawai swasta dan lain sebagainya. Yemmelia yang akrab disapa Iim ini mungkin asing di telinga masyarakat Ranahminang yang di kampung, namun tidak demikian halnya dengan perantauan Minang di Provinsi Banten. Wanita ramah
dan murah senyum ini, telah mereka daulat sebagai bundo kanduang. Ini dibuktikan dengan terbukanya rumah dan juga ponsel Bu hajah Iim 24 jam bagi masyarakat Minang yang hendak berdiskusi atau sekadar mengadukan nasib kepadanya. Yemmelia memang figur perempuan Minang modern, di tengah kodratnya sebagai ibu rumah tangga, namun dia masih menyempatkan diri untuk berbagi dengan sesama. Alhasil, tak hanya komunitas Minang yang menjadikannya sebagai tempat bernaung, komunitas masyarakat lain bahkan masyarakat Banten tak pula berat lidahnya menjadikan wanita kelahiran Bukittinggi,26 Maret 1964 ini sebagai bundanya. “Saya ini ibarat Ibu bagi mereka. Tak hanya komunitas Minang, pun komunitas Banten. Bahkan jauh sebelum berkecimpung langsung di organisasi Minang, saya telah mendedikasikan waktu dan pikiran saya pada sejumlah organisasi,” jelasnya tanpa maksud menyombongkan diri. Sebagai Kepala Biro Sarana Perekonomian di Provinsi Banten, tentu Yemmelia memiliki konsep dan program yang jelas bagi peningkatan perekonomian warga Banten. Dan, hal ini pula yang diadopsinya untuk meningkatkan harkat dan derajat ekonomi masyarakat Minang di sana. Wanita yang masih memancarkan aura cantik di wajahnya meski telah berusia hampir setengah abad ini bercerita, dia terjun penuh ke organisasi perantauan Minang bermula dari pendataan yang dilakukan Pemprov Banten terhadap kegiatan ekonomi masyarakatnya. “Dari data tersebut, saya
Semua untuk Organisasi Yemmelia memang pribadi merakyat yang mau menyelami seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya, meski waktu dan pikirannya jelas terkuras oleh kegiatan sosial tersebut, namun tak sedikitpun ada keluh di mulutnya. Semuanya dijalani dengan ikhlas dan tulus demi warganya. Hal itu menurutnya merupakan bagian dari sebuah sumbangsih pula dalam bentuk pengabdian bagi kampung halaman.
Selama bulan puasa ini, Yemmelia melalui IKM Provinsi Ban ten dan juga IKM kabupaten/kota yang ada, secara rutin menggelar kegiatan buka bersama sekaligus memberikan santunan bagi anak yatim. Tak hanya itu, beberapa waktu lalu IKM Banten bekerjasama dengan RS Annisa Jatake pun menggelar program sunatan massal yang diikuti sekitar 40 anak. “Mudah-mudahan apa yang diberikan IKM baik Provinsi Banten maupun kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Banten, bisa semakin mempersatukan kita sesama perantau Minang. Dengan kentalnya silaturahim, tentu tali persaudaraan kita akan semakin erat,” katanya berharap. Tak salah kalau Hj Yemmelia dijadikan ibu oleh sejumlah komunitas. Selain bijak dalam bersikap, anak Koto Rang Agam ini pun punya beragam jurus dalam pemberdayaan masyarakat.***
mendapati kalau perantauan Minang yang hampir 60 persen berkecimpung di sektor usaha kecil kehidupa n mereka sangat miris sekali. Dan persoalan utama yang dihadapi adalah masalah klasik yaitu sektor permodalan,” katanya dengan mimik serius. Mendapat data demikian, Yemmelia yang paham betul akan pepatah usang, “tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta” akhirnya tersentak dan membuat nalurinya sebagai ibu dan juga bagian dari perantauan Minang tersentuh. Sejak itulah, hampir seluruh waktu dan kemampuannya didedikasikan untuk organisasi yang menjadi bagian dari hidupnya tersebut. Saban hari, saban waktu, Yemmelia turun langsung menyambangi anggotanya. Tak hanya ke tempat usaha, pun ke rumah-rumah. Hal ini membuat alumnus SMA 3 Bukittinggi ini menjadi paham bahwasanya masyarakat Minang memiliki keuletan dalam berusaha, namun kerap kali keuletan itu terbentur dengan persoalan dana. “Dari data terbaru, di Provinsi Banten bermukim sebanyak 476
ribu KK warga Minang. Jika setiap keluarga memiliki rata-rata tiga anak, maka warga Minang di Provinsi Banten mencapai 1,2 juta. Mereka ini harus diberdayakan secara maksimal agar memiliki kemampuan ekonomi yang kuat. Inilah yang saat ini tengah kami lakukan,” katanya panjang lebar. Menyadari faktor modal menjadi faktor krusial yang sangat dibutuhkan, maka melalui posisinya yang cukup strategis yang memungkinkannya untuk bergaul dengan pihak perbankan, maka Yemmelia pun membuka ruang untuk mengatasi persoalan itu dengan campur tangan pihak bank. Dan ternyata yang dilakukannya berbuah manis, Bank Nagari cabang Tangerang Selatan dan BNI cabang Tangerang pun mengucurkan program permodalannya untuk membantu perantauan Minang tersebut. “Semuanya bukan hanya karena lobi yang saya lakukan, tapi juga berkat keseriusan para dunsanak kita dalam berusaha sehingga perbankan percaya,” katanya merendah.
BIODATA Nama : Ny Hj Yemmelia Tempat/Tgl Lahir : Bukittinggi/ 26 Maret 1964 Jabatan : Kepala Biro Sarana Perekonomian, Pemprov Banten Suami : H Edi Wiryanto Anak : - Sandra Tanjung Sari - Claudi Dewi Astuti • • • • • • • •
IKM Provinsi Banten, Ketua Umum: Ny Hj Yemmelia IKM Kabupaten Tangerang, Ketua : Yurisman SE IKM Kota Tangerang, Ketua : H Bustamam Luthan IKM Kota Tangerang Selatan, Ketua : Mediawarman SH IKM Kabupaten Serang, Ketua : dr Syamsir IKM Kabupaten Pandeglang, Ketua : Kompol Ardi IKM Kota Cilegon, Ketua : AKBP Afrizal IKM Kabupaten Lebak, Ketua : Kompol Jasman
RAGAM
Suara Minang | Edisi 32 | 16 - 23 Agustus 2012
Promosi Pariwisata di Bali
Pemprov Sediakan Kantor Perwakilan Sumbar BALI – Pemerintah Provinsi Bali kembali memberikan kesempatan kepada Pemprov Sumatera Barat untuk membangun sebuah Gedung Perwakilan Sumbar di Denpasar. Gedung ini sangat membantu untuk promosi pariwisata Sumbar karena mengingat begitu banyak turis asing dan domestik berkunjung ke Pulau Dewata. Ketua umum Ikatan Keluarga Minang Saiyo (IKMS) Bali H Yunasri Anga mengemukakan, Gubernur Bali sudah beberapa kali menyampaikan agar Pemprov Sumbar membangun sebuah perwakilan untuk menggaet turis yang berkunjung ke Bali juga membidik Sumbar sebagai pilihan berwisata. “Gubernur Bali (Mangku Pastika) sudah berkali-kali meminta kepada saya, kenapa Sumbar belum juga membangun Perwakilan di Bali. Kesempatan sudah terbuka tetapi belum ada jawaban dari Sumbar,” kata Yunasri dalam percakapan per telepon dengan Suara Minang, Jumat malam (10/8) Anga, demikian disapa, mengatakan angka kunjungan wisatawan ke Bali yang mencapai 14,5 juta per tahun, terdiri dari turis asing 2,5 juta dan turis domestik sebanyak 12 juta. Turis maupun domestik sebanyak itu tentu mencari alternatif tempat wisata setelah mengunjungi Pulau Dewata nan menawan itu. “Saya sudah bolak balik ke Padang, tetapi dari pihak Pemprov baik Gubernur Irwan Prayitno
maupun Wagub Muslim Kasim masih belum ada perkembangan. Beliau masih belum ada jawaban sampai sekarang,” ujar Anga setengah heran. Anga mendapat khabar bahwa Pemprov Sumbar melakukan promosi pariwisata ke Perancis, Eropa menghabiskan dana hingga Rp 4 miliar. Dia heran, karena Pemprov Ranah Minang mau berpromosi jauh-jauh sementara turis Eropa itu bisa dijaring di Bali. “Di Bali, Pemprov Sumbar bisa menjaring turis tidak saja dari Eropa tetapi dari berbagai Negara lain, termasuk turis domestik. Juga, akan lebih baik promosi ke Asia Pasifik mengingat perkembangan Asia Pasifik yang sangat cepat dewasa ini, banyak turis kedua wilayah ini datang ke Bali dan tidak banyak mengeluarkan biaya serta promosi bisa dilakukan sepanjang waktu,” tuturnya. Menurut Anga, terbukanya Gubernur Made Mangku Pastika dan Ny Ayu Pastika itu sudah menjadi mamak Orang Minang di Bali. Pengukuhannya menjadi “Mamak”
u dari halaman 1
Sutan Batawi
From Home to Home dan malangkah kalua dari biliak keteknyo. Dari baliak kain gorden, tampak dek inyo Ayah pajanyo hilia mudiak bantuak satarika sajo. Sapuluah minik mancaliak parangai lakinyo, Uni Siti indak tahan untuak indak batanyo, “Manga Uda hilia mudiak sajo dari tadi, babuko lamo lai,” kato Uni Siti maingekkan. Sutan Batawi takajuik bukan main dek pertanyaan bininyo nan indak disangko-sangko tu.”Aden manunggu si Burhan, inyo bajanji manyinggahan wak den untuak babuko di rumah Mak Datuak Pangulu di Cililitan,” kato Sutan Batawi manjalehkan. “Kalau ka pai babuko, manga pulo Uda badandan sajak siang, kan babuko tu magarik (magribred) bantuak bajanji jo induak-
induak sajo,” baleh Uni Siti. Mandanga kecek induak barehnyo barusan, Sutan Batawi tagalak gadang. Hatinyo babungobungo karano Uni Siti yo subana sayang ka inyo sahinggo cemburu. “Ba’a kok baitu batanyo, aden ko memang gagah sajak dulu,” kato Sutan Batawi sambia manyikek rambuiknyo nan sabagian alah mamutiah dek uban jo jari tangannyo sambia mangijokkan mato. “Gaek gata,” jawek Uni Siti sambia mancibiakan bibianyo. Uni Siti salamo bulan puaso ko memang agak santai, sabab maikuti anjuran agamo, mako salamo Bulan Puaso, kadai kopinyo ditutuik dek kesadaran pribadi dan bukan dek organisasi tertentu. Bagi Sutan Batawi jo Uni Siti, Bulan Puaso adolah bulan untuak baibadah jadi ndak paralu mang-
15
tidak lagi menjadi pejabat di pemerintahan,” kata Anga. [] Inyiak
dan “Bundo” yakni orang tua bagi warga Pulau Dewata asal Sumatera Barat di Bali sudah lebih setahun lalu. “Sejak menjadi mamak awak, Gubernur Bali makin terbuka banyak bertanya tentang Minang, tinggal bagaimana kita menggunakan kesempatan baik itu untuk kebaikan kita di Ranah Minang,” ujar Anga. Sebagaimana diketahui, upacara pengangkatan Mamak Jo Bundo IKMS Bali digelar di aula serba guna organisasi urang awak itu dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan sesepuh IKMS Azwar Anas yang pernah menjabat sebagai Menko Kesra periode 1993-1998. Gubernur Mangku Pastika mengungkapkan, pengangkatan dirinya menjadi “Mamak” dan istrinya menjadi “Bundo” bagi masyarakat Pulau Dewata keturunan Minang merupakan sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab. Dia beserta istri merasa memiliki kewajiban untuk senantiasa membimbing, menuntun dan memajukan eksistensi IKMS sebagai bagian dari komunitas masyarakat Bali yang majemuk. Sementara IKMS yang diketahuinya selama ini telah saling hidup bersama dengan masyarakat Bali lainnya. IKMS aktif menyukseskan pembangunan Bali dengan ikut menjaga keharmonisan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Pengukuhan Mamak dan Bundo itu ketiga kalinya. Gelar itu akan terus melekat kepada beliau seumur hidup meskipun sudah
PADANG-Polresta Padang akan menurunkan sekitar 357 personil untuk melakukan pengamanan lebaran tahun ini. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan jalanan di Padang. Kapolresta Padang Kombes Pol. Moch. Seno Putro melalui Kabag Ops Kompol M. Yudi Sulistiyo mengatakan, operasi ini bertujuan untuk keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas saat arus mudik dan balik. Dalam Operasi Ketupat ini, Polresta Padang menurunkan 213 yang terdiri dari berbagai unit, yakni Reksrim, Intel, Lantas, dan Sabhara. Polisi juga mendapat bantuan pengamanan dari petugas Satpol PP 18 personil, TNI 54, Dinas Perhubungan Padang 18, dan Dinas Kesehatan 9, Orari 27, dan Pramuka 18. “Jumlah personel tersebut tersebar di sembilan titik pos pengamanan dan pos pelayanan. Mereka juga membantu persiapan para pemudik, sopir angkutan, hingga kendaraan mudik, agar aman
dalam perjalanan,” kata Yudi. Dijelaskannya, kesembilan pos tersebut akan didirikan, diantaranya di kawasan TPR Dishub Lubuk Buaya, Pilakut By Pass, depan Basko Grand Mall, Simpang Mulia, samping Plaza Andalas, Simpang Lubuk Begalung, Simpang Pujasera, Ladang Padi dan Bungus. “Operasi ini dilaksanakan selama 16 hari dengan mengutamakan keterpaduan dengan mengisi pos keamanan dan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya. Dikatakan Yudi, rencananya sebelum melakukan operasi ini akan dilakukan gelar pasukan operasi ketupat tahun 2012. Ini digelar setiap tahun bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1433 H. Acara gelar pasukan akan berlangsung di Kantor Gubenur Sumbar, Jumat (10/8), diikuti ribuan personel pengamanan gabungan, diantaranya dari Polri, TNI dan Dinas Perhubungan. Beberapa pejabat tinggi pemerintah dari Pemprov Sumbar dan Padang juga hadir dalam acara itu. [] (gyp)/(tgc)
galeh, walau kadai kopi ketek nan biasonyo juo manyadiokan katupek, lamang tapai, goreng pisang dan sejenisnyo adolah sumber asok dapua. Walau agak santai, namun Uni Siti tetap melaksanakan tugeh utama sebagai perdana menteri di rumah dengan masak mamasak, sanok manyanok untuak babuko ataupun makan sahur bagi saluruh anggota keluarganyo. Jiko di awal puaso, kuantitas makanan untuak babuko maksimal, mako di pertengahan puaso ko, jumlah makanan tu bakurang drastis. Sabab Sutan Batawi selaku kapalo keluarga labiah banyak raun sabalik dengan acara buko basamo. Ado-ado sajo nan maundang Sutan Batawi, antah itu paguyuban RT, RW, pihak kelurahan, urang kampuang, urang sasuku, sanak kamanakan hinggo partai politik dan lain sabagainyo. Bagi Uni Siti, itu ndak masalah karano dengan taruih bakuliliang bantuak angkot tu, sapulangnyo
Ayah paja salalu mambao buah tangan barupo kain saruang, baju koko, mukenah bahkan ndak jarang ado pulo siliah jariahnyo barupo pitih. Tapi sakali ko, rencana Sutan Batawi ka babuko jo si Burhan di rumah Mak Datuak Pangulu mambuek Uni Siti agak curiga. Salain mempersiapkan diri sajak luhua, langkok jo minyak harum dan kopiah sarato kain saruang nan disandangkan di lihia, Ayah paja taruih babega-bega di dalam rumah jo mato indak baranti mancaliak jarum jam. “Subananyo ka rumah sia Uda ka babuko, rasonyo aneh sajo sakali ko,” Uni Siti batanyo panuah tando tanyo. Mandapek pertanyaan sarupo tu, taserak galak Sutan Batawi. Karano induak barehnyo mulai batanyo nan aneh-aneh. “Ado-ado sajo nan ditanyokan mah, tu si Burhan alah tibo, tanyo se surang,” kato Sutan Batawi nan mambuek kaniang urang rumahnyo tambah bakaruik.
Burhan nan baru tibo jo vespa butuiknyo sempat mandanga pembicaraan laki bini tu, sambia mamatikan masin vespanyo, Burhan mangatokan,”Uniang ijan curiga sajo, kami babuko ka rumah Mak Datuak pangulu di Cililitan. Ajo Sutan Batawi tapaso agak lain setelan baliau karano akan jadi pambao acara,” kecek Burhan manjalehkan. “Oo, baitu. Jadi acara Apakapak salamo Bulan Puaso ko makan lamak taruih sajo, kok buliah ambo agiah judul from home to home,” baleh Uni Siti mulai galak. “Apo tu Uniang, indak jaleh dek ambo doh,” tanyo Burhan. “Ha,,ha,,ha,,pura-pura indak tahu, artinyo dari rumah ka rumah sajo,” katigonyo pun tagalak sengeang. Sasudah pamit ka urang rumah, dengan manumpang jo vespa Burhan, Sutan Batawi pun barangkek manuju Cililitan dalam rangka from home to home sasuai jo nan dikecekkan induak barehnyo.***
Anga Sajikan Randang
u Berita Terkait dari halaman 1
357 Personil Disiagakan
KELUARGA BESAR
HM AZWIR DAINY TARA, MBA. l ANGGOTA DPR-RI PERIODE 2009-2014
l ANGGOTA DEWAN PERTIMBANGAN DPP PARTAI GOLKAR PERIODE 2009-2014 l KETUA UMUM DPP KUKMI PERIODE 2010-2014 l TIM RELAWAN AL TARA & RESQUE SUMATERA BARAT
HM AZWIR DAINY TARA, MBA. ANGGOTA DPR-RI
ANANDA MUTIARA REZEKI TARA (MUTIA TARA) l Fungsionaris DPP Partai Golkar l Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kab. Solok l Ketua Komite Kerjasama Worldnet Indonesia - Australia l Ketua DPP KUKMI Bidang Infrastruktur dan Properti
H. MUHAMMAD YAMIN FERRYANTO TARA (BONNY TARA) l Departemen Legislasi DPP Partai Golkar l Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional l Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Organisasi KADIN Indonesia l Ketua DPP KUKMI l Ketua 6 HIPMI JAYA l Wakil Bendahara DPP KNPI 2011-2014
MUHAMMAD K. DONNY TARA (DONNY TARA) l Fungsionaris DPP Partai Golkar l Ketua DPP AMPI l Wakil Bendahara DPD DPP Partai Golkar Sumbar l Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Indonesia l Ketua Kompartemen Perdagangan HIPMI Jaya
MUHAMMAD DANNY SOEHARTO TARA (DANNY TARA) l Fungsionaris DPP Partai Golkar l Wakil Sekjen DPP AMPI l Ketua Biro Pemuda, Mahasiswa, LSM, dan Ormas Partai Golkar DKI Jakarta l Wakil Bendahara DPP GP Ansyor l Wakil Tetap Jaringan Usaha UMKM KADIN Indonesia l Ketua Departemen UMKM HIPMI Jaya