Aryadiza Gunawan | Selected Works Portfolio | 2017-2019

Page 1

hello there,

P O R T F O L I O

architectural / graphic design works

2017-2019

Aryadiza Gunawan


Personal Info

Bandung, 25 August 1997 (+62) 81222990787 aryadiza.gunawan@gmail.com

Aryadiza Gunawan Hello! Seorang mahasiswa arsitektur yang masih mencari jati diri dalam arsitektur dan kehidupan serta ingin mempelajari arsitektur secara menyeluruh. Selama menyelam dalam arsitektur, hal penting yang didapat adalah, arsitektur menyenangkan.

Curriculum Vitae 2


Pendidikan

Pengalaman Organisasi

SD Islam Al-Azhar 30 (2003-2009)

2013

Anggota divisi dekorasi MPK Jayavara.

2014

Koordinator dekorasi panggung ABSTRAK V. Koordinator divisi kesenian OSIS.

2016

Anggota divisi dekorasi Starburst Arsitektur Unpar 2016.

2017

Koordinator divisi logistik instalasi Arsitektur Unpar 2016 di Festival Arsitektur Parahyangan. Anggota divisi dekorasi Eclipse by Unpar.

2018

Staff divisi media Himpunan Mahasiswa Program Studi Arsitektur (HMPSArs). Anggota divisi dekorasi Expo UKM Unpar.

2019

Koordinator divisi dekorasi Malam Penghargaan Unpar Staff divisi Kesejahteraan Masyarakat Himpunan Mahasiswa Program Studi Arsitektur (HMPSArs). Anggota divisi desain Kommunars. Koordinator pelaksana Lokakarya Kommunars.

SMP Taruna Bakti (2009-2012) SMA Taruna Bakti (2012-2015) Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan (2016-present)

Skill Bahasa Indonesian, English Drafting & 3D Modeling Graphisoft ArchiCAD, SketchUp, Autodesk AutoCAD, RhinocerosGrasshoper Rendering Lumion Digital Image & Layouting Adobe InDesign, Adobe Photoshop, Adobe Illustrator Sketching & Drawing Pencil, Ink Lain-lain Microsoft Word, Microsoft Powerpoint

Kapabilitas

Dapat bekerja dibawah tekanan. Bekerja dengan terorganisir dan terencana. Berimprovisasi ketika dibutuhkan. Bekerja sebagai tim dan berkomunikasi dengan rekan. Berani mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkannya.

3


Konten

4 Sekolah Menengah Atas Asta

Sync Up Concert Hall

6 12


Le’Shcat Hotel

Desain Grafis

372 kopi Dago Pakar

372 kopi Setiabudi

18 26 32 38

5


Mentor Hendra Imawan, M.Arch Luas 9000 m2 Lokasi Jl. Ciumbuleuit, Kawasan Bandung Utara Status Akademik Desain Konseptual | 2018 6


Asta Senior High School

Sekolah merupakan salah satu kunci penanaman moral dalam proses perkembangan individu, tetapi seringkali sekolah diberi label sebagai tempat yang mengekang, kaku, sehingga kurang menarik bagi muridnya sendiri. Hal ini berpengaruh kurang baik bagi motivasi belajar siswa serta kehidupan sosial setiap individunya. Suasana kaku dan tidak menyenangkan menghasilkan siswa “robot�. Isu ini dapat dilihat dengan jelas akhir-akhir ini dimana moral siswa semakin bobrok, maraknya terjadi perlakuan tidak sopan siswa terhadap guru, maupun sebaliknya, serta kurangnya kesadaran siswa terhadap lingkungan sekitar. Isu ini menjadi titik berangkat desain, yakni membuat lingkungan sekolah yang dinamis serta terbuka sehingga dapat terjadi lebih banyak interaksi sosial antar individu di dalamya, serta individu dengan lingkungan sekitar (alam), sehingga diharapkan akan memberi dampak lebih baik bagi setiap individu, terutama siswa. Strategi desain diterapkan dalam tatanan massa serta pemanfaatan desain pasif dalam keseluruhan desain.

7


2

6

1

4

5

3

1 : ruang administrasi, lobby 2 : GSG 3 : ruang kelas

4 : lab, kantin 5 : kiputih satu 6 : RSAU Salamun

Massa dibagi dibagi berdasarkan fungsi dan tingkat privasinya, yakni GSG (publik), administrasilobby (semi-publik), kelas (privat), dan kulikuler (privat). Tatanan massa di susun mengikuti sumbu tapak yang melengkung untuk mendapat ruang yang lebih dinamis, serta diberi sumbu memusat untuk memperbanyak interaksi yang terjadi serta memaksimalkan view menuju lembah yang terpapar di bagian utara tapak. Tatanan massa memanfaatkan ruang-ruang antara untuk memaksimalkan penghawaan dan cahaya alami. Fasad massa kelas diberi second skin dengan motif sandi morse yang mengandung visi sekolah.

8


selasar kelas

kantin utama

9


rencana tapak

10


fasad massa kelas

11


Mentor Ir. Suherman Sudar, MT Luas 14.470 m2 Lokasi Jl. Parahyangan, Kota Baru Parahyangan Status Akademik Desain Konseptual | 2018 12


Sync Up Music Hall

Bandung memiliki potensi yang besar dalam bidang musik tanah air, namun kurangnya ruang untuk mengeskpresikan dan mengerti musik menyebabkan potensi tersebut tidak dapat dimaksimalkan. Seringkali terjadi ketidakselarasan antara apa yang masyarakat alami tentang musik dengan musik itu sebenarnya. Isu tersebut menjadi titik berangkat desain, dimana desain diharapkan dapat menjadi penghubung untuk menyelaraskan tentang apa yang di alami, serta bentuk asli musik itu sendiri melalui pertunjukan musik yang menjadi bagian keseharian masyarakat sekitar. Penyampaiannya dalam bentuk ruang diabstraksikan dengan kontinuitas dan datum yang kuat dalam setiap aspek perancangan sehingga dapat terbentuk alur yang mengalir dalam massa, layaknya dalam musik.

13


6

3 1 5

2 4 4

1 : massa utama 2 : massa penunjang 3 : entrance utama

4 : plaza 5 : area parkir service 6 : entrance service

Kontinuitas ruang di aplikasikan melalui sumbu dan tatanan massa yang memanjang. Elemen horisontal pada fasad dijadikan datum sekaligus memperkuat efek kontinu pada desain. Garis-garis pada fasad merupakan abstraksi baris-baris not balok. Manusia yang datang kesana dianggap sebagai not yang mengisi lembaran kertas putih (fasad). Nodesnodes yang terbentuk dari pertemuan sirkulasi menjadi abstraksi sinkronisasi dimana manusia bisa bersosialisasi. Repetisi dari elemen struktur juga dimanfaatkan untuk memperkuat kontinuitas ruang.

14


Dibuat dua massa berdasarkan fungsi dan karakteristik ruang, yakni massa utama dan penunjang. Massa utama berisi ruang teater beserta ruang pelengkapnya, sedangkan massa penunjang berisi cafe serta ruang terbuka untuk publik.

Kedua massa kemudian di rotasi mengikuti sumbu jalan utama untuk memperkuat identitas tapak. Orientasi ini juga memungkinkan pemanfaatan cahaya alami lebih maksimal.

Massa penunjang diperkecil untuk menunjukan hierarki. Jarak antar massa dipertahankan sebagai penghubung area belakang dan depan tapak sehingga menjadi jalur akses pengunjung sekaligus vista yang membuat nodes-nodes baru di dalam tapak.

Jarak antar kedua massa kemudian dijadikan titik drop off utama, sehingga tercipta dua ruang penerima dengan karakteristik yang berbeda namun berkelanjutan, yakni penerima pedestrian (terbuka, informal) dan lobby area drop off (tertutup, formal).

15


perspektif entrance tapak

16


perspektif hall publik

17


Mentor Ir. Tony Sumartono, IAI Luas 4441,3 m2 Lokasi Jl. Merdeka No.51, Bandung Status Akademik Desain Konseptual | 2019 18


Le’ Shcat Hotel & Mixed Use

Jl. Merdeka dan Jl. Ir. H. Djuanda, bisa dikatakan merupakan salah satu pusat kegiatan turis di Bandung, dan termasuk wilayah Travelapolis dalam rencana tata wilayah Kota Bandung. Fungsi hotel dapat menjadi penopang sekaligus pendorong kawasan ini sebagai kawasan travelapolis. Tetapi seringkali hal tersebut di salah artikan sehingga hotel seringkali hanya berdasarkan fungsi dan ekonomi semata, tanpa memerhatikan konteks urban dan manusia di dalamnya. Hasilnya adalah tidak terciptanya hubungan antar elemen-elemen yang ada di kawasan kota sehingga tidak tercipta suasana dan ruang yang nyaman untuk bersosialisasi. Isu mengenai hubungan ini menjadi titik berangkat perancangan hotel, yakni untuk menciptakan kembali hubungan antar elemen dalam tapak dengan sekitarnya sehingga tercipta ruang baru yang berkesinambungan dan memberi citra kawasan yang lebih baik layaknya Bandung di masa lampau yang terkesan nyaman, asri, dan ramah.

19


1 : tower hotel 2 : lobby hotel

3 : mixed use 4 : ruang publik

Hubungan ini dibuat dalam bentuk sistem integritas dengan massa apartemen untuk menghubungkan Jalan purnawarman dan Jalan Merdeka melalui jalur pedestrian. Untuk mendukung terjadinya hubungan yang berkelanjutan, hotel dibuat penetrable dengan menciptakan plaza yang mengundang orang untuk masuk dan menjadi bagian dari aktivitas yang ada sehingga heritage yang dihadirkan dalam desain bukan dalam bentuk fisik, melainkan suasana yang dulu pernah ada, dan berusaha dikembalikan dengan upaya menciptakan hubungan tersebut, dimana dalam satu kawasan tersebut, terjadi hubungan antara manusia-manusia, manusia-bangunan, manusia-alam, bangunan-alam, dan bangunan-kota.

20


Massa berbentuk dasar persegi panjang untuk mengikuti karakter tapak yang cenderung linear dengan orientasinya mengikuti orientasi tapak untuk memperkuat aksis jalan utama.

Massa tower dibuat memanjang barat-timur untuk memaksimalkan view dan pemanfaatan cahaya alami. Penempatan tower jauh dari simpul juga agar tidak terjadi shock terhadap skala manusia pedestrian

Massa podium di substraksi mengikuti bentuk dan lingkungan sekitar tapak agar lebih dinamis dan berkesan menyambut dari arah simpul.

Jalur pedestrian dibuka sebagai penghubung utama tapak dengan lingkungan sekitar, serta menjadi penarik utama pedestrian untuk menuju taman kota yang dibuat bersama dengan fungsi apartemen.

21


KAMAR HOTEL LT 4-9

LT 2 HOTEL AMENITIES ( SPA, GYM, POOL, OUTDOOR GREEN ROOF)

LT 1 RESTAURANT, MIXED USE, MEETING ROOMS

LT DASAR LOBBY, OFFICE, MIXED USE, COFFE SHOP, PLAZA

LT SEMI BASEMENT BOH, PARKIR MIXED USE

22


Hotel di rancang agar tidak menjadi bangunan yang dominan, baik dari segi penataan massa, maupun fasad sehingga tower hotel hanya akan menjadi background dari kegiatan area sekitar yang dirasa cukup kisruh, yang berhubungan langsung dengan manusia adalah massa podium yang berisi lobby, cafĂŠ, serta local goods centre. Fungsi mixed use ini dipilih untuk meningkatkan potensi Kawasan sebagai travelapolis serta untuk memertahankan identitas budaya local Bandung, dan diharapkan dengan adanya wadah ini, akan tercipta hubungan baik dengan pengrajin-pengrajin seni lokal sehingga dapat terjadi lebih banyak interaksi melalui work shop, dsb.

23


jalur pedestrian menuju plaza area kolam renang

24


plaza bersama fungsi apartment standard room

25


Tim Randy Rizky, Tahira Purbo Luas 2000 m2 Lokasi Jl. Karangsari No.21, Bandung Klien 372 Kopi Konstruksi pada 2018-2019 26

Fotografer Amirah Dwila C


372 kopi Setiabudhi

372 kopi merupakan salah satu kedai kopi di Bandung yang mengusung konsep warung dan alam, dimana konsep tersebut diharapkan dapat mewadahi dan memberi ruang yang cair sehingga siapapun dari strata sosial manapun dapat menikmati secangkir kopi di ruang yang sama tanpa peduli status sosial apapun dengan alam sebagai pelingkupnya. Kedai pertama 372 kopi berada di Jl. Ir. H. Djuanda, no.372, yang telah ditutup. Cabang setiabudhi ini dimaksudkan menjadi pengganti cabang Dago yang telah ditutup. Kedai sebelumnya sangat kental dengan ciri area duduk outdoor yang dominan, serta event musik yang rutin di adakan disana. Salah satu area duduk yang ingin dibawa oleh owner ke cabang baru ini adalah area duduk seperti amphitheatre. Untuk mewadahi dan mentransformasi hal-hal tersebut menjadi sesuatu yang baru, maka dilakukan pengolahan tapak untuk memaksimalkan area duduk outdoor serta penempatan panggung di tengah sebagai pusat dari tatanan dalam tapak. Elemen dominan yang dipilih juga sesuai dengan konsep, yakni kayu.

27


Massa eksisting Stage Massa Baru Area Hijau

28


29


area bar 372 kopi setiabudhi

30


area seating outdoor

31


Tim Aryadiza Gunawan Luas 785 m2 Lokasi Jl. Pakar Kulon, Ciburial, Bandung Klien 372 Kopi Konstruksi pada 2019 32


372 kopi Dago Pakar

Kedai Dago Pakar merupakan cabang kedua dari kedai 372 Kopi yang lokasinya bersebrangan dengan Tahura. Cabang ini sangat kental dengan area hutan pinusnya, serta kesan heritage yang berasal dari rumah utama yang dijadikan bar dan area duduk indoor. Area taman yang menjadi daya tarik utama karena suasana dan pemandangannya dapat menampung banyak pengunjung saat cuaca cerah, namun ketika hujan area ini tidak dapat menampung pengunjung sama sekali sehingga menjadi isu penting bagi klien,maka dirasa dibutuhkan adanya shelter. Tantangan pembuatan shelter ini adalah banyaknya titik pohon yang harus dipertahankan sehingga menjadi konstrain utama perletakan massa. Massa di olah sehingga dapat mewadahi sebanyak mungkin kursi dengan tetap memberi pengalaman ruang baru, tanpa menghilangkan suasana hutan dan alam terbuka yang sebelumnya ada. Massa dibuat agar pengunjung dapat menikmati danau dan hutan dari perspektif yang berbeda, dan memberi ruang sirkulasi agar pengunjung mendapat pengalaman ruang yang berbeda dari cabang kedai lainnya.

33


34


sketsa awal

35


tampak depan shelter

36


view ke arah danau

37


Desain Desain Grafis Grafis

38



40

illustrasi patch untuk mura goods


41

patch untuk mura goods


Terima Kasih!


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.