ْ َ َْ َ ّ َ ّ َ ّ َُ ُ ْ َ ْ َْ َْ َ َ َ ُ ْ َ وخ ي� الد ِى َ هدى مم ٍد صل،الهل ِ ف ِأن أصدق ال ِدي ِث ِكتاب ََ َ ْ َ َ ّ َ َ ش َ َو ُ ّك ُ ْم َدث ٍة ب ْد َع ٌة َو ُ ّك ب ْدع ٍة،� ْا أُل ُم ْور ُ ْم َد ثَ� تُ َ�ا ّ و،الهل علي ِه وسل ِ ِ ِ ُ َأ َّما َب ْعد.النار ّ � َو ُ ّك َض َال َ ةِل ف، َض َال َ ةًل: ِ ِي Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah Manusia mendapakan unsur-unsur yang diperlukan dalam hidupnya dari lingkungan. Semakin tinggi kebudayaan manusia, semakin beraneka ragam kebutuhan hidupnya. Semakin banyak populasi manusia, semakin besar jumlah kebutuhan hidupnya. Hal tersebut berarti makin besar perhatian manusia terhadap lingkungannya. Kemajuan sains dan teknologi menyebabkan perhatian dan pengaruh manusia terhadap lingkungan makin meningkat pada zaman teknologi maju. Manusia modern mengubah lingkungan alami menjadi lingkungan hidup buatan sesuai kepentingannya. Eksploitasi sumber daya alam makin meningkat untuk memenuhi bahan dasar industri. Sebaliknya industri menimbulkan dampak negatif terkait dengan limbah yang dihasilkannya, sehingga menurunkan kualitas lingkungan. Warga dunia umumnya, dan bangsa Indonesia khususnya sudah lama menghadapi berbagai masalah lingkungan, yang umumnya dikarenakan perbuatan manusia. Kerusakan lingkungan yang dapat dilihat meliputi antara lain: kerusakan hutan, efek rumah kaca, daerah aliran sungai (watershed), kehilangan keanekaragaman hayati(biodiversity), erosi tanah/lahan yang berlebihan, kerusakan lahan yang dicirikan oleh meluasnya padang alang-alang, kelebihan tangkapan ikan (over fishing), pencemaran udara, kemacetan lalu lintas di kota-kota besar yang diantaranya dapat berdimensi lokal, regional maupun global. Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam al-Qur’an bahwa manusialah yang menjadi penyebab dari kerusakan lingkungan di bumi ini, baik di darat maupun di laut.
96