shahabat, tabi’in, tabi’it-tabi’in dan seluruh mukminin yang istiqomah menjalankan sunnah-sunnahnya. Melalui mimbar ini, khatib berwasiat kepada diri pribadi dan kepada jama’ah sekalian, mari kita senantiasa mengevaluasi kualitas taqwa kita dibarengi dengan upaya peningkatan taqwa kita, semoga kita menjadi hamba Nya yang mulia karena taqwa kita, aamien. Jamaah Jum’at yang dimulyakan Allah Alam semesta dalam Al Qur’an sering disebut ‘aalamin atau universum atau disebut juga cosmos, yang artinya teratur, serasi, seimbang dan tidak kacau. Kata ‘aalamin adalah jamak dari kata ‘aalam yang berasal dari kata ‘ilm, yang berarti pengetahuan. Makna asli ‘aalamin atau alam semesta adalah sarana yang dengan sarana itu, manusia bisa mengetahui sesuatu. Atas dasar itulah, maka alam semesta ini berarti segala sesuatu yang telah diciptakan Allah, sebagai tempat berlangsungnya kehidupan manusia dan semua makhluk Allah Subhanahu wata’ala. Dengan perantaraan alam semesta itu, di antara makhluk-makhluk Allah, khususnya manusia dapat mengenal Tuhan-Penciptanya dan dapat melaksanakan peran-peran kemanusiaanya sebagai khalifah di alam kehidupan dunia. Istilah ‘aalamin dalam arti terbatas yaitu bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, termasuk segolongan makhluk manusia, sebagaimana tersebut dalam ayat berikut:
َ ُ َ َ ُ َ ْ َ َّ ْ ُ ك َوأ ِ نّ� َف َّض ْل ُت ْ سا ِئ َيل ْاذ ُك ُروا ِن ْع َم ِ ت َ� ال ِ ت� أنع ْمت عل ْي َ ْ َ ي� َب ِ ن� ِإ ك ي ي ي َ�َع َل ي ْال َع َِال ن ي
“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala ummat”. (Q.S. Al-Baqarah[2]:47)
Jadi, alam semesta ini memiliki dua pengertian, yaitu pengertian dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas, alam semesta berarti segala sesuatu yang telah diciptakan Allah,
112