TRAVOLUNTEERING ENTHUSIAST
â–ª
PORTO FOLIO
Aufa Fathya
EDISI 2017-2019
KON TEN 01
PROFIL
04
Seperti panganan barat, burger. Sepotong narasi yang diisi dengan tumpukan target hidup, tak lupa tertuang saus spesial mengandung motto untuk memotivasi, ditutup dengan sepotong tujuan berisi harapan.
02
KEPENULISAN
Seperti kopi. Yang sudah terminum, pahit-manisnya masih terasa, yang sedang dikecap oleh gemma gustatoria terasa hingga meningkatkan semangat kerja, bahkan yang mau diminum sudah tercium harumnya yang semerbak itu.
05
Seperti naik kereta di jam sibuk. Terdesak-desak oleh garis mati tetapi ada saja nikmatnya ketika sudah kel(u)ar tulisannya, nikmat tiada terkira. Walau terkadang menunggu sinyal masuk, membuat terlambat.
03
KERELAWANAN Seperti memakan gula gosong alias karamel. Kadang pahit kalau kelamaan, tapi pasti terasa manis jika melumat perlahan
PROYEK
KESEMPATAN BERCERITA Seperti kebiasaan ibu-ibu lagi belanja sayur. Iya, jadi mudah menyebar, lebih banyak insan yang mendapat pengetahuan.
06
PENGALAMAN 5 TELOR Seperti martabak pakai lima telur, spesial. Sebab spesialnya, membantuku lebih menjadi manusia, pasti berbuat salah, tetapi setidaknya lebih punya kebermanfaatan.
Profil POTONGAN NARASI CALON PEMBERI PERTOLONGAN
Kelahiran Yogyakarta, 3 November 2000, seorang yang saat ini merupakan mahasiswi kedokteran tingkat satu di Universitas Gadjah Mada. Merupakan anak semata wayang yang terbiasa memilih pilihan
Bahagia itu sederhana, dengan tersenyum menjemput rasa syukur
hidup sendiri untuk meningkatkan kapabilitas diri, salah satunya Aufa telah mengikuti pertukaran pelajar AFS Intercultural Program ke Turki pada tahun 2017-2018 ketika naik kelas ke kelas 12, sebab itu Aufa menjadi merasakan memiliki dua adik dan berkesempatan menjadi pelajar asing di sekolah negeri di kota Adana.
Semenjak SMP, Aufa senang sekali mencoba hal baru, salah satunya mengikuti seleksi olimpiade, namun sayangnya gagal. Karena itu, Aufa membanting stir karena tahu bahwa di akademik tak akan membuatnya begitu prestatif. Pilihannya untuk berkecimpung dalam dunia organisasi seperti OSIS dan Pramuka sejak SMP mengantarkan Aufa menjadi calon ketua OSIS saat SMA. Semasa SMA Aufa pernah menjadi perwakilan sekolah dalam acara Camp for Moslema Teens 2017 se-Asia Tenggara, Girls Can Lead 2019, dan Pengajar Jelajah Nusa 2019.
Selepas masa pertukran pelajar usai, hidup Aufa kembali dirudung sepi karena sudah usai juga organisasi di sekolah. Hal itu membuat Aufa tertarik pada dunia kerelawanan, Kerap kali menjadi tim dokumentasi
Relawan Nusantara Rumah Zakat Chapter Depok dan
Bina Antarbudaya Chapter Bogor.
Semenjak pulang dari Halmahera Selatan sekaligus diterimanya di Kedokteran UGM, semangat untuk menjadi dokter tanggap bencana, kerennya Sp. EM semakin kuat. Sadar betul, Indonesia merupakan wilayah rawan, membuat Aufa belajar sedini mungkin dengan menjadi anggota aktif Standing Committee on Human Rights and Peace CIMSA UGM.
Kecintaannya pada bidang media dan komukasi membuat Aufa mengikuti UKM BPPM Balairung di tingkat universitas dan menjadi awak redaksi selain itu Aufa tergabung dalam tim media CIMSA UGM.
Di tengah gairah mahasiswa baru, Aufa sudah beberapa kali mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat, dan saat ini sedang menunggu pengumuman pendanaan PKM-M yang dijalani bersama timnya,
Di luar kampus, Aufa merupakan relawan Rumah Impian.
AUFA FATHYA
Impian Aku harus punya target biar tidak gabut. Jadwal dan perencanaan membuatku merasa bermanfaat karena berusaha menghindari daru gaya tarik pulau kapuk
2020
2021
01
01
6th Training Disaster Medicine Trainers IFMSA di Italia (Juli)
02
Mendapat medali di PIMNAS
03
Diamanahi menjadi Local Coordinator CIMSA UGM
04
01
Asisten Anatomi angkatan 2019
02
Meluncurkan buku bertema
03
03
Mengikuti SCORP CAMP IFMSA 2021
2023 01
Lulus S. Ked dengan predikat "cumlaude"
kehidupan mahasiswa FK 02
Menghadiri IFMSA August Meeting 2021
Menjadi Co-fasilitator PPSMB
2022
Mengikat ilmu dengan menjadi
Mengikuti IFMSA Professional
02
KKN di Sulawesi Barat
Exchange ke Swedia 2022
03
Menerapkan ilmu kedokteran dengan menjadi dokter muda
Menjadi pengurus IFMSA Regional Asia Pasifik
2024-2026 01
Menyelesaikan hafalan 30 Juz
2027-2030 01
2026-2027
2024 02
Disumpah menjadi dokter 2025
03
Menjalani dokter magang di Desa Indong, Halsel, Malut
Menjadi dokter lintas batas MSF
02
Melanjutkan pendidikan spesialis emergensi/bedah
Kepenulisan
MENURUT HOBI @ayfamoon http://fayajourney. wordpress.com
SECARA RESMI Awak Redaksi BPPM Balairung UGM 2019-sekarang Media and Communication Supporting Division Team CIMSA UGM 2019-sekarang
Mufid Salim juga memperkenalkan platform miliknya, GiziGo. “Profesi di bidang gizi itu penting, tapi belum banyak orang yang menyadari pentingnya profesi ini,” jawab Mufid mengenai latar belakang pembuatan platform GiziGo. Menurut dia, gizi dan gaya hidup merupakan salah satu hal penting yang patut diperhatikan oleh setiap orang. Salah satu upaya untuk mencegah fisik dari penyakit, menurut Mufid, adalah memperhatikan gaya hidup dan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi. Mufid menambahkan, GiziGo juga menawarkan berbagai macam fitur, mulai dari materi tentang gizi, cara mengatur pola makan, sampai konsultasi dengan ahli gizi yang bekerja sama dengan GiziGo. Menurut Mufid, GiziGo tidak hanya bergerak secara daring, namun juga luring dengan menyelenggarakan kelas memasak.
Achmad Jodhy Al Amin Effendi, CEO Ghidza, juga memaparkan tentang platform Ghidza. “Ghidza merupakan platform yang dapat mengukur jumlah kalori makanan yang dikonsumsi,” jelas Achmad. Dengan begitu, tambah Achmad, platform ini dapat mengotrol Indeks Massa Tubuh (IMT). Ghidza juga Kamis (31-10), Creative Hub Fakultas Ilmu Sosial
dilengkapi dengan fitur tambah teman dan
dan Politik (Fisipol CHub) mengadakan sharing
keluarga, sehingga dapat membantu memotivasi
session di Digilib, Fisipol, UGM. Sharing session
pengguna mengontrol jumlah makanan yang
yang diadakan setiap Kamis ini mengangkat
dikonsumsi, tutur Achmad.
tema yang berbeda. Kali ini, pihak Fisipol CHub mengangkat topik “Gizi dan Agrobisnis”
Selain itu, terdapat dua changemakers lain, yakni
dengan mendatangkan empat orang pembicara.
Krisna Nurfi Alfianda dan Adenanda Lisyana Hadi,
Acara ini dimulai sekitar pukul 15.00 WIB dan
yang bergerak di bidang fermentasi makanan dan
membicarakan proyek sosial yang dicetuskan oleh
agrobisnis. Mimibasi buatan Krisna mengeluarkan
masing-masing changemaker. Acara ini juga turut
produk terbarunya bernama Kombucha, minuman
menghadirkan Mufid Salim, pendiri GiziGo.
fermentasi teh yang diberi perisa alami. Sementara, Sidatani buatan Ade merupakan media
Sebagai komunitas kreatif, Fisipol CHub
pemberdayaan petani untuk mengolah bahan
menyediakan ruang diskusi bagi para generasi
mentah menjadi setengah jadi. Produk Sidatani di
muda. Sebuah ruang guna menciptakan peluang
antaranya tepung terigu bebas gluten, beras
dari tantangan dan permasalahan yang dihadapi
organik, dan teh biru dari bunga telang.
masyarakat saat ini. “Saya berharap teman teman yang ikut acara ini dapat wawasan tambahan,
Eni Setyawati, salah seorang peserta diskusi dari
bisa mengubah persepsi dan perilakunya untuk
Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT),
hidup lebih sehat,” kata Matahari Farransahat,
menuturkan harapannya agar dapat berkolaborasi
selaku Direktur Fisipol CHub.
dengan platform seperti GiziGo dan Gidza. “Penggunaan platform tersebut lebih efektif
Acara sharing session kali ini dibuka dengan
daripada sosialisasi langsung, jadi warga di NTT
sambutan dari Matahari Farransahat, Direktur
dapat mendapatkan pengetahuan tentang gizi
Fisipol CHub. Diskusi ini dipandu oleh
dengan mudah,” kata Eni.
Dendy Raditya sebagai moderator. Dengan ide dan kreativitas yang berbeda-beda,
Penulis: Anwar Khairuddin dan Aufa Fathya
para changemakers mengembangkan berbagai
(Magang)
macam produk. Gizi dan malnutrisi menjadi
Penyunting: Nadia Intan Fajarlie
masalah utama yang mereka angkat dalam pengembangan produk. Mereka menawarkan berbagai macam inovasi dan kreativitas demi membenahi masalah gizi dan gaya hidup sehat masyarakat Indonesia.
In Yogyakarta, there are several communities that focused on HIV/AIDS as one of their issues. At the night of November 30, 2019, we campaigned for World AIDS Day at Malioboro region that was supported by communities whose HIV/AIDS as their focus, as follows, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sleman, Unala Youth ID, Badan Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Dinas Sosial DIY, and Victory Plus. Besides PKBI, communities that have mentioned before, have a main focus on youth to reach their goal, but the goal of all is the same, fight for sexual and reproductive health rights. There are 723 reported cases of HIV infections in Yogyakarta, which is stand at 13 out of 34 provinces (InfoDATIN Kemenkes RI, 2018). [2] A social campaigned that was held by SCORA UGM is an example to give insight to the community in society about HIV/AIDS. Most people still didn’t know what are the differences between HIV and AIDS, worry to making friends with ODHA and to do VCT. It is recommended that every people, espescially those who has the risk facotrs of HIV, to do VCT to prevent the peak stage of infection.
Nowadays, there is Antiretroviral (ARV) treatment to On the first day of the last month of solar calendar, we, global citizen, celebrates an international day that promotes awareness on HIV & AIDS called as World Aids Day (WAD). It has started since 1988 and was the very first kind of global health day. World AIDS Day aims to raise people’s awareness to AIDS pandemic, the peak stage of HIV infection. Every year, World AIDS Day has different themes,
reduce HIV transmission risk, inhibit deteriorating infection, increase ODHA’s life quality, and decrease viral load. In Indonesia the use of ARV treatment is regulated by “Permenkes RI No. 87 tahun 2014” about guidance for the ARV treatment. In Yogyakarta, RSUP Sardjito provides VCT (Voluntary Counseling and HIV Testing) and also comprehensive HIV (give ARV treatment, etc.
considering people’s consciousness on HIV & AIDS. Communication was the first theme of WAD 1988, it gives information on the prevention of HIV infection and teaches society to accept and not discriminate the sufferers of HIV (ODHA atau Orang dengan HIV dan AIDS)[1]. According to one of CIMSA’s focus, SDGs (Sustainable Development Goals) 2030, specif ically on number 3 that pointed to ensure universal access to sexual and reproductive health, every person has the right to have access on their medical needs for their reproductive health. UNAIDS, as part of United Nation, leads and inspires the global citizen to reach its vision, which is zero new HIV infections, discrimination, and AIDS-related deaths.
Based on YouTube video that was uploaded by Kitabisa com, [3] an inspiring story from ODHAs couple, who help ODHAs think positively. Even though, at first when they knew got positive HIV, they felt hopeless, thought that their live would end soon or the family and friends wouldn’t accept. Then, they joined into community in Jakarta, and it was very helpful to build their positivity thought. A highlighted point, when her friend didn’t want to use same toilet, it means that people is lack of knowledge about HIV transmission. As a part of an educated society, we must share obvious and trustworthy information to break the stigma to reduce their concerns, and of course giving hopes of life.
WAD 2019 has the theme “Communities make the difference.” It emphasized on community as the main
References
role to help ODHA. We can define what community it is, at least in two meanings. We can call a group of people that living together as a community, that has similar meaning with to society. On the other hand, we can call community for a group of
1988: First World AIDS Day – CBC Archives [Internet]. Cbc.ca. 2019 [cited 3 December 2019]. Available from: https://www.cbc.ca/archives/entry/ 1988-first-world-aids-day
people that intended on one or more issues to serve another people. As a person in society, we could support World AIDS Day by reducing the stereotype by doing air campaign that provides facts, myths, transmission, and prevention of HIV/AIDS. By
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Situasi Umum HIV/AIDS dan Tes HIV. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI [cited 3 Dec. 2019].
campaigning “It’s okay to build a relationship with ODHA,” it may fulfill their need of love support, foremost to the ODHA who still tight-lipped.
Kisah Cinta Pasangan Suami Istri Dengan HIV/AIDS. (2019).Available at: https://youtu.be/Egnt05ePY-Y [Accessed 7 Dec. 2019].
fayajourney.wordpress.com Laman blog pribadi yang berisi tulisan berdasar pengalaman hidup
#tentangimpian
Dari Rontgen Thorax Hingga Jurnalistik
#sebuahesai
Obati Negaramu Melalui Dirimu
#tentangsyukur
Titilah Jembatanmu, Fokus, Hati-hati Terjatuh! #sebuahcerita
My Roller Coaster Line
Kerelawanan KEGIATAN PELIPUR LARA, PENEPIS KESIBUKAN, JUGA PENGISI KELUANGAN
Bina Antarbudaya Bogor 2017-2019 Sejak menjadi kandidat nasional AFS YP. 17/18 Aufa menjadi relawan Binabud Bogor, dari mulai menjaga meja registrasi untuk mendaftar tahun selanjutnya, menjadi observer ruangan ketika seleksi, menjadi sekretaris pada Open House Binabud Bogor 2017. Kontribusinya terakhir adalah mendesain merchandise stiker seperti pada gambar di atas sebelum melanjutkan kuliah di Yogyakarta.
Depok Lingua (Februari-Juni 2019) Merupakan tentor bahasa Turki secara sukarela kelas basic dengan 6 murid serta kelas upper basic dengan 2 murid.
Relawan Nusantara Rumah Zakat Depok (April-Agustus 2019) Aufa adalah anggota divisi media komunikasi yang bertanggung jawab atas desain instastory, termasuk foto dan kata-kata setiap Senin dan Jumat yang bertajuk Senin Semangat dan Jumat Berkah.
Mentari dari
TU R K I
Playplus Indonesia Sep-Des 2018
5-12 Agustus 2018
Di awal kelas 12, Aufa berkesempatan untuk mengajar kelas 3 di SDN 16 Membalong. Mendongeng adalah metode yang digunakan untuk menumbuhkan rasa menghargai mereka dalam hal mendengarkan. Di malam perpisahan Aufa berkesempatan untuk berperan menjadi seorang gadis dalam drama bertajuk "Asal Usul Desa Membalong." Pada acara bermotif pengabdian masyarakat ini, Aufa mendapat apresiasi sebagai "Relawan Terbaik" Mentari dari Turki 2018.
1-3 NOV '19
Aufa bergabung melalui rekrutmen terbuka relawan Festival Bermain Anak 2018. Di FBA 18, ia bertanggung jawab sebagai liaison officer dari Bapak Endi Aras, pengisi lokakarya mainan tradisiomal. Acara terakhir yang Aufa ikuti adalah ketika Playplus diundang oleh Sekolah Kembang, dan Aufa mendapat kepercayaan untuk menangkap gambar setiap momen.
Yayasan
SO RE M
Rumah Impian
Ags 2019 - sekarang
Indonesia Setiap Jumat sore, Aufa menyusuri wilayah pinggiran sungai tepatnya di Sidomulyo, Sleman. Bertemu dengan anak-anak usia 4-9 tahun untuk mendengarkan cerita juga menengahi pertikaian klasik anak kecil. Hal yang paling Aufa kenang adalah ketika mengenalkan profesi dokter kepada mereka melalui pemeriksaan kesehatan, mereka pun memanggilnya dengan sebutan "kak dokter.:
Faperta UGM
Akhir pekan di awal November, Aufa menjalani hidup bersama warga Dusun Sureng, Gunungkidul. Tinggal bersama dengan induk semang yang terdiro atas lima orang, Pak Magi, Bu Emi, Yuda, Dini, dan Simbah. Bercerita dengan mereka membuat Aufa merasa bertambah keluarga, terutama adik-adik baru. Aufa merupakan relawan SOREM fokus kesehatan sekaligus menjadi koordinator relawan di fokusnya. Kegiatan yang dilakukan oleh fokus kesehatan untuk anak-anak TK adalah mewarnai gambar mengenai PHBS. Sementara itu, Aufa berkontribusi untuk mengecek tensi warga saat pemeriksaan kesehatan gratis
SA CA RIN
BEM FKKMK UGM 10 NOV 2019 Di akhir pekan kedua November, Aufa bersama dengan rekan sefakultas mengadakan pengabdian masyarakat di Desa Piyungan, Bantul. Menyenangi dunia anak-anak, Aufa menginisiasi dua permainan edukatif mengenai pangan bergizi dan pemilahan sampah.
Proyek BERCOCOK TANAM DI LADANG SAMPAI MENEMUKAN MANA BIBIT YANG UNGGUL DAN SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK TANAH
BER LANG SUNG MEDIQURAN Sebuah laman di instagram yang bermuatan tentang kesehatan berdasar Alquran dan Sunnah dibuat Aufa ketika duduk di bangku kelas 12. Kini masih hiatus karena author sekaligus illustrator sedang menupgrading kapabilitas pengetahuan
TER LA LUI
Sebuah action plan yang wajib dilaksanakan setelah PPSMB (OSPEK) UGM, Wreksodiningrat 16 mengambil tempat di Dusun Rogoyudan, Sinduadi, Sleman dengan mengajak anak-anak melukis mural bersama serta bermain yang mengedukasi tentang bela negara dan peduli lingkungan. Pada acara ini, Aufa bersama temannya, Faza menjadi pemandu alias master of ceremony-nya.
Mural dan Kerja Bakti Bersama untuk Lingkungan 25 AGS 2019 TALKSHOW "PEREMPUAN INSPIRATIF" 16 FEB 2019
Merupakan program yang disetujui dan dibiayai pada acara GCL Camp 2019, mengundang penulis KKPK, pengusaha ayam geprek. juga ilustrator yang dimoderatori oleh Aufa.
Kesempatan Bercerita MENCERITAKAN TENTANG BAGAIMANA BISA PERTUKRAN PELAJAR DI TURKI, PENGALAMAN YANG DIDAPAT DI SANA, SEHINGGA CARA MENGHADAPI MASALAH DI KALA SENDIRIAN
26 Agustus 2017
20 Juli 2019
28 Juli 2019
Pengalaman Lima Telor KARENA SPESIAL, TERLALU SULIT MENJELASKAN RASANYA YANG TERKECAP DAN TERSIMPAN DALAM MEMORI
AFS Intercultural Program Adana, Turki 2017/2018
Tinggal bersama warga Turki yang super perfeksionis dalam kebersihan, bertemu AFSers dari negara lain, serta bersekolah dan belajar bahasa Turki yang cukup unik. Kegiatan yang diikuti: 1. ASEM Sport Club (Panahan) 2. Adana Izcilik Kulubu (Pramuka) 3. AFS School Visit to Seyhan Fen Lisesi (SMA Sains Seyhan)
PENGAJAR JELAJAH NUSA 2019 Desa
24
Indong,
Juni
-
6
Halmahera
Juli
2019
3 hari awal diisi oleh orientasi pembengkalan keberangkatan dari mulai teknik mengejar hingga pengenalan terhadap diri sendiri dan teman satu penempatan. Dilanjut dengan 1 minggu di penempatan, Aufa mengajar siswa kelas 4 SDN 20 Halmahera Selatan,
13-15
Desember
Selatan,
Utara
belajar memasak ikan bakar juga mengulek sambal dabu-dabu, serta yang paling membuat Aufa bersyukur ketika diberi cobaan tertusuk bulu babi, dan bagaimana pedulinya mama piara merawat Aufa. Di malam terakhir, Aufa dipercaya untuk memberi sambutan perpisahan.
SCORP CAMP 2019
2019
Merupakan kegiatan dua tahunan. Aufa mengikuti pelatihan CHRT (CIMSA Humanitarian Response Team), yang memungkinkan diturunkan ketika terjadi bencana alam. Aufa juga bertugas memeriksa tensi pada program sosial di hari terakhir.
Maluku
FK
UNS
&
Tawangmangu
Resort
Camp