Buletin
pronangkis Desa Ciburial
Diterbitkan Oleh: BKM Jaya Makmur Desa Ciburial Alamat Redaksi: Sekretariat BKM Jaya Makmur Jl. Ciburial No. 98 Bandung 40198 E-Mail: desaciburial@gmail.com
Edisi 3 Tahun 2014
@desaciburial
Masyarakat dapat Memilih Sendiri Program yang Dibutuhkan Dalam PNMP, masyarakat terlibat dari awal dengan bermusyawarah menentukan apa yang paling dibutuhkan dan bermanfaat bagi banyak pihak. Masyarakat dapat mengajukan usulan apa saja berdasarkan masalah dan potensi desa masing-masing. Asal, jangan yang masuk daftar larangan yah. Semua kalangan berhak terlibat dan memutuskan. Mau perempuan, laki-laki, masyarakat adat, tua, muda, maupun difabel. Ayo berpartisipasi di PNPM, demi kemajuan dan kesejahteraan kita!
jendela
PNPM-Mandiri Pariwisata PNPM Mandiri Pariwisata adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan yang berupaya membantu masyarakat miskin yang tinggal di sekitar wilayah destinasi pariwisata. Desa-desa miskin yang menjadi sasaran PNPM-Mandiri Pariwisata adalah desa-desa yang memiliki potensi pengembangan kegiatan kepariwisataan, dekat dengan Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW), maupun fasilitas pendukung pariwisata. Tujuan PNPM Mandiri Pariwisata ? Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi dalam industri pariwisata melalui konsep simplifikasi perizinan dan insentif perpajakan bagi investor. ? Mendorong pertumbuhan daya tarik wisata unggulan di setiap
?
?
?
?
provinsi ( one province one primary tourism destination ) bersama-sama dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. Pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif di masingmasing destinasi pariwisata. Revitalisasi dan pembangunan kawasan pariwisata baru, termasuk pula prasarana dan sarana dasarnya (seperti jaringan jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih dan sarana kesehatan). Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata dalam membangun produk pariwisata (daya tarik dan sarana pariwisata). Pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan
ekowisata dan wisata bahari, terutama di lokasi-lokasi yang mempunyai potensi obyek wisata alam bahari yang sangat besar. ? Pengembangan pariwisata yang berdaya saing melalui: (a) terbangunnya komitmen nasional agar sektor-sektor di bidang keamanan, hukum, perbankan, perhubungan, dan sektor terkait lainnya dapat memfasilitasi b e r k e m b a n g a n y a kepariwisataan terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki destinasi pariwisata unggulan; (b) harmonisasi dan simplifikasi pe-rangkat peraturan baik di tingkat pusat, daerah dan antara pusat dan daerah; (c) menformulasi, menerap-kan, dan mengawasi standar industri pariwisata yang dibutuhkan.***
Tujuan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat terutama masyarakat miskin melalui pengembangan desa wisata.
1
pronangkis opini
Memanusiakan Manusia melalui PNPM Berbicara Indonesia hari ini adalah berbicara mengenai persoalan kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan sosial, ketidakmerataan pembangunan, pengangguran, terisolir dan segudang permasalahn lagi yang dihadapkan kepada bangsa Indonesia yang tentunya menjadi PR bagi pemangku kekuasaan. Indonesia dengan segudang permasalahan di atas yang berhubungan dengan kemiskinan bisa dianalogikan sebagai dua sisi yang berbeda pada mata uang yang sama, yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain yang memiliki keterikatan satu dan lainnya.
P
roblema kemiskinan bisa dilihat dari tiga perspektif yaitu, Kemiskinan Alamiah, Kemiskinan Struktural dan kesenjangan antar wilayah yang ada di-seantero negeri ini. Merujuk kepada data yang disampaikan oleh BPS per September 2012 bahwa data penduduk miskin Indonesia hari ini adalah 28,59 juta orang atau 11,66 persen, walaupun secara kuantitatif terjadi penurunan sebesar 0,54 juta orang atau 0,30 persen dibandingkan dengan Maret 2012 sebanyak sebesar 29,13 juta orang atau 11,96 persen, yang intinya kemiskinan diharapkan tidak hanya sekadar di angka tapi lebih kepada kondisi riil yang ada di lapangan. Kemiskinan itu sendiri lahir dari multi aspek, bisa berawal dari kesempatan dan peluang pekerjaan bagi angkatan kerja baik di kota maupun di pedesaan, tingkat pendidikan seseorang dan lain sebagainya. Upaya untuk menanggulangi segudang permasalahan tersebut dibutuhkan pendekatan multi disiplin ilmu yang berdimensi kepada pemberdayaan, dengan metode harus memadukan aspek-aspek penyadaran, peningkatan kapasitas (capasity building) dan pendayagunaan. Dan semuanya itu dijawab oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Madiri (PNPM).
PNPM itu Apa? Kebanyakan orang memang
2
sudah tahu apa itu PNPM Mandiri. Kendati demikian tidak menutup kemungkinan bahwa masih banyak juga masyarakat yang belum mengerti dan bahkan mungkin masih merasa asing terhadap PNPM itu sendiri. PNPM Mandiri adalah merupakan akronim dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Mungkin masyarakat dibingungkan dengan banyaknya istilah PNPM Mandiri yang dilengkapi dengan akronim sektoral, mulai dari PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Generasi, PNPM Mandiri respek, PNPM Mandiri Pasca Bencana,PNPM Mandiri R2PN, PNPM Mandiri Perkotaan dan PNPM Mandiri Pariwisata. seluruh program tersebut merupakan program-program yang mendukung dan bernaung di bawah koordinasi PNPM Mandiri. Dalam perspektif historis, PNPM Mandiri diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dan program ini merupakan scaling up (pengembangan yang lebih luas) dari program-program penanggulangan kemiskinan pada era-era sebelumnya. PNPM Mandiri digagas untuk menjadi payung (koordinasi) dari puluhan program penanggulangan kemiskinan dari berbagai departemen yang ada pada saat itu, khususnya yang menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat (community development) sebagai pendekatan operasionalnya. Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air, bahkan terbesar di dunia. Dalam pelaksanaannya, program ini memprioritaskan kegiatan bidang infrastruktur desa, pengelolaan dana bergulir bagi kelompok perempuan, kegiatan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat di wilayah perdesaan. Program ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: Pertama , Dana BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) untuk kegiatan pembangunan. Kedua, Dana Operasional Kegiatan (DOK) untuk kegiatan perencanaan pembangunan partisipatif dan kegiatan pelatihan
masyarakat ( capacity building ). Ketiga, pendampingan masyarakat yang dilakukan oleh para fasilitator pemberdayaan, fasilitator teknik dan fasilitator keuangan. Dalam PNPM Mandiri Pe r d e s a a n , s e l u r u h a n g g o t a masyarakat didorong untuk terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Pelaksanaan PNPM Mandiri Pedesaan berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen/Kementrian Dalam Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang bersumber dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), partisipasi dari CSR (Corporante Social Responcibility) dan dari dana hibah serta pinjaman dari sejumlah lembaga dan negara pemberi bantuan di bawah koordinasi Bank Duni (World Bank).
Memanusikan Manusia Merujuk kepada data yang dipaparkan oleh bank dunia, bahwa di Indonesia, ada sebanyak 12.000 individu yang terpinggirkan (marjinal), kini memiliki keahlian baru dan kesempatan lebih besar untuk berpartisipasi dalam hidup bermasyarakat, ini merupakan capaian yang didapatkan oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Madiri. Kehadiran PNPM Mandiri diibaratkan sebagai embun penyegar di tengah kejumudan zaman, pelita harapan di tengah kebingasan dan kerasnya kehidupan selama ini yang mengiring opini bahwa kalangan terpinggirkan sulit untuk mencicipi kue pembangunan. PNPM sendiri hadir untuk mewujudkan cita-cita bangsa untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, sehingga Program Nasional ini lebih dirasakan sebagai upaya Negara untuk memanusiakan manusia. ***
pronangkis Berita kegiatan
Sejumlah turis asal Italia mencoba memainkan permainan tradisional Sunda saat berkunjung ke Komunitas Hong.
Desa Wisata Ciburial
K
ementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang mengembangkan 561 desa wisata yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia selama 2014. Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kemenparekraf Oneng Setya Harini mengatakan untuk tahap awal program itu dimulai di 19 provinsi. "Di 19 provinsi ini kami akan melakukan peningkatan kapasitas pariwisata masyarakat dan pelatihanpelatihan pendukung," kata Oneng. Ia mencontohkan, pelatihan yang digelar bagi masyarakat di wilayah desa wisata di antaranya pelatihan bahasa asing, kesenian, kuliner, dan pendalaman seni dan budaya. Sebanyak 561 desa wisata yang ditargetkan terbentuk itu didanai melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pariwisata dengan
rata-rata satu desa wisata mendapatkan bantuan Rp75 juta hingga Rp100 juta. Ia mengatakan, bantuan dana ini dikucurkan salah satunya bertujuan untuk membentuk masyarakat sadar wisata yang diharapkan mampu menyadari dan mengolah potensi wisata yang ada sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kawasan obyek wisata. Untuk menjadi Desa Wisata, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya memiliki potensi wisata dan aksesibilitas, terdapat warga kurang mampu yang layak untuk dibantu, terdapat aktivitas pariwisata di sekitar desa. "Untuk menjadi desa wisata, kami sendiri mengkajinya terlebih dahulu dengan mempertimbangkan potensi yang ada yang mungkin bisa dikembangkan dari sebuah desa," kata Oneng.
dokumentasi
Kegiatan Pelatihan Penguatan Kapasitas
3
pronangkis
Membangun
Desa Wisata Tidak Bisa Instan
M
embangun desa wisata j a n g a n h a nya i k u tikutan, karena perlu ada pemahaman dan tidak bisa dibangun secara instan. Membangun desa wisata perlu proses panjang, dan untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke desa ini tidak bisa dilakukan secara instan. Untuk itu, perlu ada pemahaman mengenai desa3 w i s a t a . B e g i t u p u l a p a ra pengelolanya, harus mengerti dan paham cara menjual produk wisata berbasis desa, sehingga tidak sekadar latah atau ikutikutan menawarkan desanya kepada wisatawan. Membangun desa wisata agar menarik bagi pengunjung harus dilandasi pemahaman bahwa mengajak wisatawan mengunjungi desa itu untuk menemukan dan menikmati atmosfer pedesaan, serta memberikan pengalaman dan kenangan yang menyenangkan bagi mereka. Oleh karena itu, jangan sampai terjadi kesalahan dalam menawarkan atau menjual desa wisata. Perlu dikaji lebih dulu apakah desa itu dapat menyajikan keaslian dan karakteristik yang menawan bagi wisatawan. Pemahaman mengenai pariwisata dapat mendatangkan kesejahteraan masyarakat desa
harus diimbangi dengan upaya lain, sehingga tidak terjadi kesalahan mendasar dalam menjual desa untuk objek wisata. Keinginan masyarakat mengi-dentifikasi dan mengkaji potensi serta daya tarik desa perlu mendapat panduan agar mereka tidak salah dalam pengelolaannya. Komitmen membangun desa wisata memang lebih mudah dari pada pengelolaannya. Membangun desa wisata tidak semudah yang dibayangkan, karena hambatan pasti ada, misalnya warga desa sudah banyak yang ke kota, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan membangun desa wisata, untuk pengelolaannya perlu memberdayakan seni dan budaya tradisional yang dimiliki desa itu. Sebab, jika digarap dengan baik, diharapkan dapat menjadi atraksi wisata yang m e n a r i k d i s a j i k a n ke p a d a wisatawan. Apabila dalam mengembangkan desa wisata tanpa sajian atraksi seni dan budaya tradisional, maka wisatawan yang berkunjung ke desa itu akan merasa ada yang kurang lengkap, padahal mereka sudah membayar mahal untuk menginap di desa setempat.***
Logo Sapta Pesona Makna Logo Sapta Pesona dilambangkan dengan matahari yang bersinar sebanyak 7 buah yang terdiri atas unsur: ® ® ® ® ® ® ®
Kemanan, Ketertiban, Kebersihan, Kesejukan, Keindahan, Keramahan, dan Kenangan.
Tu j u a n d i s e l e n g g a r a k a n program Sapta Pesona adalah untuk meningkatkan kesadaran, rasa tanggung jawab segenap lapisan masyarakat, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat luas untuk mampu bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.***
Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. (Nuryanti, Wiendu. 1993. Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 2-3)
Penanggungjawab: Ketua BKM Jaya Makmur >> Pemimping Redaksi: Eti Rohati Redaksi: Nunung S., Yadi W., Riko P., RM Hamid, Rohandi, Widaningsih, Rudi Insan Distribusi: Dudi Rahmadi., Neni Sutirah., Kurnia >> Iklan: Ayi S., Ahmad Fitriana Alamat Sirkulasi : Sekretariat BKM Jaya Makmur, Jl. Ciburial No. 98 Bandung 40198 Telp./Fax: (022) 2536208 | web: http://ciburial.desa.id | twitter : @desaciburial Redaksi menerima kiriman tulisan dari para pembaca pronangkis. Untuk mengiririm tulisan, silakan hubungi alamat redaksi atau langsung melalui email: desaciburial@gmail.com dengan sumbjek email: Kontributor Pronangkis. ****************************
4