Brain Based Teaching 5

Page 1

Ruang Berbagi Ilmu Musi Rawas 18-19 November 2017 Materi : Brain Based Teaching Disusun oleh : Ahmad Huzair Kontak : ahmadhuzairlubis@gmail.com 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Materi disusun secara spesifik menyesuaikan kebutuhan target peserta RuBI di daerah Perlu diingat bahwa setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain Materi telah dibawakan sendiri oleh penyusun (atau diwakilkan dalam kondisi tertentu) Materi ini hanya boleh dipergunakan sebagai referensi penyusunan materi RuBI TIDAK untuk diduplikasi / disalin / disebarluaskan tanpa seizin penyusun materi Hak cipta dan pencantuman sumber pustaka sepenuhnya ada pada penyusun materi 1


Brain-based Teaching Metode Mengajar Berbasis Otak

RuBI Musi Rawas, 18 – 19 November 2017


Profil Narasumber Ahmad Huzair

SMAN 2 Sipirok, Sumatera Utara Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat Strategic Planning & Risk Management, Pertamina EP Jakarta Ruang Berbagi Ilmu Bojonegoro Kelas Inspirasi Jakarta Kelas Inspirasi Bandung Kelas Inspirasi Serang Kelas Inspirasi Yogyakarta Kelas Inspirasi Bali


“Lebih mudah untuk membentuk anak-anak yang tangguh dibandingkan memperbaiki orang dewasa yang rapuh.” - Frederick Douglass, Penulis & Politisi Amerika

“Ilmu itu bukan yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat.” - Imam Syafi'i, Imuwan Muslim


Materi 1

3 Bagian Otak Otak Besar, Otak Tengah, Otak Kecil

2

Bagaimana Kerja Otak Mempengaruhi Belajar Siswa

3

Otak Kiri & Otak Kanan dan Strategi Guru

4

Gaya Belajar Siswa Visual, Auditori, Kinestetik


3 Bagian Otak Pada tahun 1970, Paul McClean memperkenalkan konsep Triune Theory yang menyatakan bahwa otak manusia tediri dari 3 bagian.

(Otak Tengah)

(Otak Kecil)

(Otak Besar)


Reptilian (Otak Kecil) 1. Terletak di bagian paling belakang otak manusia

2. Berfungsi mengatur gerak refleks dan keseimbangan koordinasi tubuh 3. Otak Reptil aktif jika kita sedang merasa marah, stres, takut, kurang tidur atau lelah. 4. Membuka pintu masuk arus informasi ke bagian otak berikutnya. 5. Sang Penjaga


Limbic (Otak Tengah) 1. Berfungsi mengendalikan emosi, mempertahankan keseimbangan hormonal, rasa haus, lapar, dorongan seksual, pusat kesenangan, metabolisme, ingatan jangka panjang. 2. Sistem limbik sangat berpengaruh dalam proses belajar manusia. Sistem ini mengontrol kemampuan daya ingat, kemampuan belajar, dan merespon segala informasi yang diterima oleh panca indera manusia. 3. Sistem ini mengontrol setiap informasi yang masuk dan hanya memilih informasi yang berharga. 4. Aspek fisiologi, emosi, dan daya ingat memiliki dampak penting terhadap proses belajar. 5. Faktor emosi sangat berperan dalam proses berpikir, pemecahan masalah, dan kesuksesan hidup. 6. Sang Pengatur


Neokortex (Otak Besar) 1. Bertugas untuk berfikir, berbicara, melihat dan mencipta, menyimpan kecerdasan. 2. Tempat bersemayam intuisi 3. Mengisi 80% teritori otak 4. Terdiri dari sel-sel syaraf/neuron 5. Tiap lapisannya punya tugas berbeda 6. Sang Pemikir


Kerja Otak

Otak Kecil (Reptilian)    

membuka pintu masuk arus informasi ke bagian otak berikutnya Bekerja berdasarkan naluri atau reflex Bereaksi sebagai pertahanan diri Memori jangka pendek (bahasa, sentuhan)

Otak Tengah (Limbic)     

Otak Besar (Neocortex)

merespon segala informasi yang diterima oleh panca indera manusia Mengatur emosi memilih informasi yang berharga Membuat keputusan Memori jangka panjang

  

Bertugas untuk berfikir, berbicara, melihat dan mencipta Mencerna logika dan alasan menyimpan kecerdasan

(berpikir, ingatan, tindakan, gerakan)

(penglihatan)

(pendengaran, belajar, perasaan)


Prcaya aatu tidvk, Murenut sautu pelneitian di Uinervtisas Cmabrdige, utruan hruuf dlaam ktaa tiadk penitng. Ckuup huurf petrama dan trekahhir ynag ada pdaa tepmatyna. Katlimt bsia dtiluis berantaakn, teatp ktia daapt mebmacayna. Ini dsieabbkan kaerna oatk ktia tdiak mebmcaa huurf per hruuf, nmaun ktaa per ktaa. Laur bisaa kan? Sdaar aatu ngagk adna brau sjaa mambcea dgnaen tiluasn ynag braentakan.

Inlaih khebeatan oatk mansuia, alpagi ynag mctipakn oatk ktia, Allah yang Maha Sempurna.


Stimulus yang disukai Otak Reptil / Otak Kecil  Fokus pada individu  Bersifat sederhana, nyata, bisa diterima secara langsung oleh panca indra/diproses dengan cepat.  Awal dan akhir sebuah proses  Bersifat visual

Kecenderungan umum yang hadir di ruang kelas sekolah kita adalah terjadinya pembelajaran yang relatif hanya memfungsikan otak kecil semata, di mana proses pembelajaran yang terjadi bersifat teacher centered dengan menjadikan siswa sebagai objek pembelajaran dengan aktivitas utamanya untuk menghafal materi pelajaran, mengerjakan tugas dari guru, menerima hukuman jika melakukan kesalahan, dan kurang mendapatkan penghargaan terhadap hasil kerjanya.


Proses Belajar yang Sesuai dengan Cara Kerja Otak Pertama, menciptakan lingkungan belajar yang menantang kemampuan berpikir siswa. Dalam setiap kegiatan pembelajaran, sering-seringlah guru memberikan soal-soal materi pelajaran yang memfasilitasi kemampuan berpikir siswa dari mulai tahap pengetahuan (knowledge) sampai tahap evaluasi. Soal-soal pelajaran dikemas seatraktif dan semenarik mungkin—misal, melalui teka-teki, simulasi games, dsb-agar siswa dapat terbiasa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam konteks pemberdayaan potensi otak siswa.


Proses Belajar yang Sesuai dengan Cara Kerja Otak Kedua, menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan. Hindarilah situasi pembelajaran yang membuat siswa merasa tidak nyaman dan tidak senang terlibat di dalamnya. Lakukan pembelajaran di luar kelas pada saat-saat tertentu, iringi kegiatan pembelajaran dengan musik yang didesain secara tepat sesuai kebutuhan di kelas, lakukan kegiatan pembelajaran dengan diskusi kelompok yang diselingi dengan permainan-permainan menarik, dan upaya-upaya lainnya yang mengeliminasi rasa tidak nyaman pada diri siswa.


Proses Belajar yang Sesuai dengan Cara Kerja Otak Ketiga, menciptakan situasi pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi siswa (active learning). Siswa sebagai pembelajar dirangsang melalui kegiatan pembelajaran untuk dapat membangun pengetahuan mereka melalui proses belajar aktif yang mereka lakukan sendiri. Bangun situasi pembelajaran yang memungkinkan seluruh anggota badan siswa beraktivitas secara optimal, misal mata siswa digunakan untuk membaca dan mengamati, tangan siswa bergerak untuk menulis, kaki siswa bergerak untuk mengikuti permainan dalam pembelajaran, mulut siswa aktif bertanya dan berdiskusi, dan aktivitas produktif anggota badan lainnya.


Hal baru yang saya pelajari adalah…


Otak Kiri dan Otak Kanan


Perbedaan Otak Kiri dan Otak Kanan OTAK KIRI Fungsi:  Pemahaman Logis  Faktual  Rasional  Analisis berdasakan fakta  Pengaturan  Perencanaan

Cara Kerja:  Urutan / Tahapan  Parsial  Logis  Mengandalkan data  Konsisten

OTAK KANAN

Fungsi: o Persepsi Ruang o Bentuk & Pola o Ritme & Musik o Kreatifitas o Emosi o Imajinasi / Visualisasi Cara Kerja:  Acak  Holistik / Menyeluruh  Berani  Kreatif  Fleksibel


Teknik Mengajar untuk Si Otak Kiri 1. Sampaikan materi pelajaran dalam bentuk urutan. 2. Perbanyaklah bercerita, Si Otak Kiri senang mendengarkan dan menyukai hal-hal bersifat abstrak. 3. Berikan tugas yang sifatnya individual


Teknik Mengajar untuk Si Otak Kanan 1. Tuliskan judul dan poin utama materi.

2. Tempatkan siswa dalam kelompok. 3. Berikan tugas yang dapat mendorong kreativitas 4. Selama proses belajar mengajar, perbanyaklah menggunakan gambar dan warna


Tes Otak Kiri & Kanan


Gaya Belajar Siswa Gaya Belajar yaitu kecenderungan untuk mengadaptasi suatu strategi belajar tertentu dengan mencari dan mencoba secara aktif, sehingga pada akhirnya individu mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar. Rita Dunn, pelopor gaya belajar, telah menemukan banyak variable yang mempengaruhi cara belajar seseorang, antara lain mencangkup faktor-faktor fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan.


Contoh kasus Bagaimana Bapak/Ibu mempelajari cara memakai handphone baru? a) Membaca buku petunjuknya / googling b) Bertanya ke penjual handphone / keluarga/ teman c) Langsung mencoba / trial & error


Visual Orang yang memiliki gaya belajar visual memiliki ciri sebagai berikut : 1. Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan. 2. Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail. 3. Mengingat apa yang dilihat.


Gaya Belajar Visual Strategi yang dapat dilakukan oleh guru terhadap siswa dengan modalitas Visual : 1. Tempatkan gambar atau grafik berwarna di sekeliling kelas untuk merujuk pada materi yang diajarkan. 2. Dorong siswa menggunakan mindmap, peta, diagram dan warna. 3. Ciptakan simbol visual yang mewakili konsep kunci.



Auditorial Seseorang yang sangat auditorial dapat dicirikan sebagai berikut : 1. Perhatiannya mudah terpecah 2. Belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibir/bersuara saat membaca 3. Berdialog secara internal dan eksternal.


Gaya Belajar Auditorial Strategi yang dapat dilakukan oleh guru terhadap siswa dengan modalitas Auditorial : 1. Gunakan variasi vokal 2. Minta siswa mengulang materi yang telah disampaikan dengan bercerita 3. Minta siswa memberitahukan/menceritakan teman di sebelahnya satu hal yang dia pelajari. 4. Nyanyikan konsep kunci 5. Gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin (misalnya musik sirkus untuk membersihkan pekerjaan).



Kinestetik Seseorang yang sangat kinestetik sering melakukan hal berikut: 1. Menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak 2. Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik. 3. Mengingat sambil berjalan dan melihat.


Gaya Belajar Kinestetik Strategi yang dapat dilakukan oleh guru terhadap siswa dengan modalitas Kinestetik : 1. Gunakan alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu. 2. Libatkan siswa secara aktif dalam berbagai kegiatan kelas. 3. Jika bekerja dengan siswa perseorangan, berikan bimbingan parallel dengan duduk di sebelah mereka, bukan di depan atau belakang mereka. 4. Cobalah berbicara dengan setiap siswa secara pribadi setiap hari sekalipun hanya salam kepada para siswa saat mereka masuk atau “Saya senang kamu berpartisipasi” saat mereka keluar kelas. 5. Izinkan siswa berjalan-jalan di kelas.



Tes Kecendrungan Sensoris


“ Guru adalah seorang pejuang tulus tanpa tanda jasa mencerdaskan bangsa“. (Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia)

“ Sesungguhnya Alloh, Malaikat-malaikat-Nya, penghuni langit dan penghuni bumi, hingga semut dalam lubangnya dan ikan dalam lautan, bersholawat (mendo’akan) para pendidik manusia kepada kebaikan “. (Kitab Mukhtarul Hasan Wasshahiih, Penulis: Abdul Baqi’ Shaqar, Hal. 380)


TERIMA KASIH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.