Ruang Berbagi Ilmu Musi Rawas 18-19 November 2016 Materi : Disiplin Positif Disusun oleh : Rini Setianingsih, M.Psi, Psikolog Kontak : rinisetia1990@gmail.com 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Materi disusun secara spesifik menyesuaikan kebutuhan target peserta RuBI di daerah Perlu diingat bahwa setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain Materi telah dibawakan sendiri oleh penyusun (atau diwakilkan dalam kondisi tertentu) Materi ini hanya boleh dipergunakan sebagai referensi penyusunan materi RuBI TIDAK untuk diduplikasi / disalin / disebarluaskan tanpa seizin penyusun materi Hak cipta dan pencantuman sumber pustaka sepenuhnya ada pada penyusun materi 1
Disiplin Positif
Ruang Berbagi Ilmu (RUBI) Musi Rawas, 2017 Disiplin Positif Ruang Berbagi Ilmu (RUBI) Musi Rawas, 2017
FASILITATOR Rini Setianingsih, M.Psi, Psikolog Latar Belakang Pendidikan S1 Psikologi UI S2 Magister Profesi Psikologi Pendidikan UI Pengalaman Dalam Bidang Pendidikan Koordinator Rumah Belajar FIM Depok-Jakarta 2013 Indonesia Mengajar di Aceh Utara 2014 Fasilitator Pelatihan Guru Indonesia Mengajar 2015 Trainer Pelatihan Intensif Pengajar anak TKI (VTIC) 2015-2016 Trainer Pelatihan Guru Indonesia di Serawak, Malaysia 2015 Trainer Pelatihan Guru Berprestasi, Jambi 2016 Trainer Pelatihan Relawan Mondelez Mengajar 2016 Trainer Pelatihan Guru RUBI (Ruang Berbagi Ilmu), Makassar 2016 Trainer Relawan Anti Pornografi, Bandung 2016 Founder Edu Share 2016 Psikolog Sekolah SD Avicenna Jagakarsa
Pemetaan
Harapan
Kekhawatiran
Tujuan Sesi
Guru mengetahui konsep disiplin positif dan dampaknya bagi perkembangan diri siswa. Harapannya guru-guru dapat menerapkannya di sekolah.
Kesepakatan Bersama
Apa “DISIPLIN” itu ? Tuliskan sebanyak-banyaknya :D
Makna Disiplin • Latin: Disciplinea (Instruksi/Ilmu Pengetahuan/Belajar). • Inggris: To Disciple…menjadi murid. disiplin/di·sip·lin/ n 1 tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dan sebagainya); 2 ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib dan sebagainya)
Fungsi Disiplin • Paham apa yang diharapkan dan bagaimana berperilaku
• Paham akibat jika melakukan hal yang tidak
semestinya (misbehave) • Mengontrol perilakunya
sendiri (self control)
Yuk Nonton Pertunjukkan :D
Makna Disiplin
Kepatuhan Ketidaknyamanan
Bisa gak sih, anak menerapkan kedisiplinan dengan bahagia ? Lalu bagaimana caranya ?
PRINSIP DASAR PERILAKU Perilaku akan diulang jika dapat keuntungan untuk perilaku tersebut : •Memperoleh hal yang menyenangkan atau yang diinginkan •Menghindar/ menjauh dari hal yang tidak menyenangkan atau tidak diinginkan
Hal yang dianggap sebagai keuntungan/konsekuensi positif bagi seseorang, belum tentu dianggap demikian oleh orang lain
Disiplin Positif Definisi
“Metode pendekatan dalam pengajaran anak yang mengedepankan perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal.” Save the Children Australia
Disiplin Positif • Suasana penuh rasa hormat, empati, dan kasih, disertai batasan yang adil, tegas, dan konsekuensi yang masuk akal dalam menegakkan disiplin • Fokus pada perilaku yang ingin dikembangkan daripada perilaku negatif • Membangun “kepercayaan diri” & menanamkan perasaan menghargai saat proses belajar yang dapat digunakan sepanjang masa. • Manfaat disiplin positif : Mendorong pengembangan keterampilan hidup
Anak tumbuh sehat secara sosial emosional
Anak mengembangkan disiplin diri, tanggung jawab, kerjasama, keterampilan memecahkan masalah sebab-akibat
DISIPLIN POSITIF ■ Disiplin positif, bukan : – Permisif – Membiarkan melakukan apa yang ingin dilakukan – Tanpa aturan, batasan, ataupun harapan – Reaksi jangka-pendek – Alternatif hukuman untuk memukul atau mempermalukan
Disiplin positif adalah : • Jangka panjang disiplin diri • Komunikasi jelas & konsisten • Penguatan sesuai dengan harapan, aturan, dan batasan • Adil • Membangun hubungan saling menghargai • Keterampilan & pembelajaran hidup • Mengajarkan kesopanan, tidak ada kekerasan, empati, kepedulian terhadap orang lain • Meningkatkan kompetensi & rasa percaya diri menghadapi tantangan & kesulitan situasi sosial
Prinsip Disiplin Positif
Memotivasi
Mendorong
Mendukung
Menumbuhkan kecintaan
Menghasilkan disiplin diri
Menambah kompetensi dan rasa percaya diri
Disiplin Positif vs Hukuman
Disiplin Positif vs Hukuman
Hukuman Fisik
Non Fisik (Verbal)
Dampak Hukuman Fisik
)
Dampak Hukuman Fisik
Violences Against Children: Voices of Ugandan Children and Adults (D. Naker, 2005)
Yuk Nonton :D
Hukuman vs Konsekuensi
Hukuman vs Konsekuensi
Apakah pemberian reward atau hadiah itu efektif mendisiplinkan anak?
Kesepakatan Bersama
Konsekuensi & dukungan
Dukungan - Pujian
• Spesifik dan fokus perilaku • Bahasa tubuh dan intonasi PENTING! • Berikan pujian secepatnya setelah anak melakukan perilaku baik
• Jangan tunggu perilaku sempurna • Pujilah anak di hadapan orang lain
Dukungan - Token • Token bisa bermacam-macam • Tentukan jumlah dan kapan token boleh ditukar • Pemberian token tidak perlu mahal
• Tingkatkan secara perlahan standarnya • Selalu disertai dengan penguatan sosial
Dukungan – Alihkan Perhatian
• Alihkan anak dari perilaku yang menganggu, dan sebagai gantinya ajak anak untuk melakukan aktivitas lain, misalnya permainan • Pelankan suara dengan tiba-tiba dan bisikan • Tirukan gerakannya (dalam beberapa kasus tertentu)
Dukungan – Abaikan • Dasarnya : apabila perilaku tidak dapat keuntungan, cenderung tidak diulangi • Pengabaian berarti tidak memberi perhatian saat anak melakukan perilaku yang tidak diharapkan/semestinya • Anak akan belajar cara yang lebih baik untuk berkomunikasi • Perlu diperhatikan : • Bersiaplah untuk ledakan perilaku • Harus konsisten • Sampaikan aturan di awal • Paling efektif apabila perilaku yang diharapkan disertai dengan penguatan
Dukungan – Pilihan • Memberikan manfaat pada anak untuk belajar mengemban tanggung jawab • Kedua pilihan yang diberikan haruslah bisa diterima anak dan memang boleh untuk dilakukan • Tekankan “kamu yang pilih….”
Yuk Nonton :D
Lima Posisi Kontrol Hak Cipta @ 2005 Yayasan Pendidikan Luhur DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
Penghukum • Guru berbuat: Menghardik, menunjuk-nunjuk, menyakiti, menyindir • Guru berkata: “Kalau kamu tidak melakukannya, lihat nanti ya, awas kamu! Rasakan!” • Seringkali menggunakan kata “tidak pernah” dan “selalu”. • Hasilnya: Siswa akan memberontak, menyalahkan orang lain, dan berbohong • Siswa berkata: “Ah, biarkan saja, nanti juga marah-marah lagi.” • Akibat pada siswa: Mengulangi kesalahan
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
Pembuat Orang Lain Merasa Bersalah • Guru berbuat: Berceramah dan mengatakan, “Seharusnya kamu tahu bahwa…” • Mengatakan sesuatu yang memunculkan perasaan bersalah dan menggunakan moral untuk menghukum. • Guru berkata: “Kamu seharusnya sudah tahu, ibu lelah sekali mengatakannya berkali-kali, ibu stress, tinggalkan ibu sendirian saja...” • Hasilnya: Siswa akan menyembunyikan, menyangkal, berbohong • Siswa berkata: “Maafkan saya.” • Akibat pada siswa: Merasa rendah diri, terkadang lebih bahaya daripada penghukum
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
Teman • Guru berbuat: Membuatkan alasan-alasan untuk siswasiswanya. • Menciptakan hubungan pertemanan dan humor dalam mempengaruhi siswa • Menggunakan suara yang ramah, memuji, sambil bercanda. • Guru berkata: “Ayolah, lakukan demi Ibu…” • Hasilnya: Ketergantungan • Siswa berkata: “Saya pikir Bapak/Ibu teman saya. Ternyata begitu…” • Akibat pada siswa: Lemah, tidak mandiri, siswa melakukan hal baik untuk gurunya bukan untuk dirinya sendiri
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
Pemantau • Guru berbuat: Menghitung dan mengukur, memberi konsekuensi • Guru berkata: “Apa peraturannya?” • Hasilnya: Menyesuaikan diri, bila diawasi • Siswa berkata: “Berapa banyak bintang yang saya harus peroleh?” “Berapa halaman yang harus saya baca?” Berapa kata yang harus ditulis?” • Akibat pada siswa: Menitikberatkan pada apa akibat atau hadiah untuk dirinya. Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
Manajer • Guru berbuat: Mengajukan pertanyaanpertanyaan • Guru berkata: “Apa yang kita yakini? Apa yang bisa kau kerjakan untuk memperbaiki kesalahan ini?” • Hasilnya: Menguatkan pribadi • Siswa berkata: “Bagaimana caranya saya bisa memperbaiki keadaan?” • Akibat pada siswa: Mengevaluasi diri, bagaimana cara saya memperbaiki diri? Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
LIMA POSISI KONTROL MOTIVASI:
Menghindari Hukuman (Kontrol dari Luar)
PENGHUKUM
PEMBUAT ORANG MERASA BERSALAH
Mengharapkan Imbalan Dari Orang Lain (Kontrol dari Luar)
TEMAN
PEMANTAU
Menghargai Diri Sendiri
(Kontrol dari Dalam)
MANAJER
Guru Berbuat:
Menghardik Menunjuk-nunjuk Menyakiti Menyindir
Berceramah dan mengatakan, “Seharusnya…”
Membuatkan alasanalasan untuk siswasiswanya
Menghitung dan mengukur
Mengajukan pertanyaanpertanyaan
Guru Berkata:
“Kalau kamu tidak melakukannya, awas ya! Rasakan!”
“Kamu seharusnya kamu sudah tahu. Ibu lelah sekali mengatakannya. Ibu stress…”
“Ayolah, lakukan demi Ibu…”
“Apa peraturannya?”
“Apa yang kita yakini? Apa yang bisa kau kerjakan untuk memperbaiki kesalahan itu?”
Hasilnya:
Memberontak Menyalahkan orang lain Berbohong
Menyembunyikan Menyangkal Berbohong
Siswa meletakkan guru di luar Dunia Berkualitas
Siswa meletakkan guru di dalam Dunia Berkualitas
Siswa meletakkan guru di sebagai orang yang sangat penting di Dunia Berkualitas
Siswa meletakkan guru peraturan dan hukum di dunia Berkualitas
Siswa meletakkan dirinya sebagai individu yang positif dalam Dunia Berkualitas
Siswa Berkata:
“Ah, biarkan saja. Nanti juga marahmarah lagi.”
“Maafkan saya.”
“Saya pikir Bapak/Ibu teman saya. Ternyata begitu.”
“Berapa banyak bintang yang saya harus peroleh?” “Berapa halaman yang harus saya tulis?”
“Bagaimana caranya saya bisa memperbaiki keadaan?”
Akibat pada Siswa
Mengulangi kesalahan
Merasa rendah diri
Lemah, tidak mandiri
Menitikberatkan pada apa akibat atau hadiah untuk dirinya.
Mengevaluasi diri, bagaimana cara memperbaiki diri?
Ketergantungan
Menyesuaikan diri, bila diawasi
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
Menguatkan pribadi