Majalah Prasmulyan vol. 4

Page 1

Edisi #04 / 2015

MAJALAH S1 PRASETIYA MULYA

Indonesia Business Masterpiece. SOFJAN WANANDI

Bergelut di Dunia Usaha Sejak Sekolah Cover Story. ANANTA & SACARISSA Parenting. SURYADI FAMILY

Kebebasan & Tanggung Jawab Bagi Anak

KOMPETITIF DI ERA GLOBALISASI, BEKALI DIRI DENGAN ILMU AKUNTANSI PRASMULYAN_#04.indd 1

28/05/2015 13:10:00


PRASMULYAN_#04.indd 2

28/05/2015 13:10:00


editor’s note Halo para pembaca Majalah Prasmulyan. Tepat di bulan Mei 2015 ini Program S1 Prasetiya Mulya kembali menghadirkan Majalah Prasmulyan. Pada edisi ke-4, Majalah S1 Prasetiya Mulya ini hadir dengan mengambil inspirasi dari dunia Akuntansi. Tak lupa kami ucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Sang Pencipta, sehingga redaksi dapat menerbitkan edisi ke-4 Majalah Prasmulyan. Senang rasanya redaksi bisa menyapa para pembaca kembali. Semoga informasi yang disajikan pada edisi ke-4 ini dapat menambah semangat para orangtua, mahasiswa, dan pendidik untuk bisa meningkatkan kompetensinya. Pada edisi ke-4 ini redaksi memilih untuk mengangkat tema utama Accounting. Dalam menghadapi Era Global dan Information Communication Technology (ICT) seperti sekarang, akuntansi kami anggap menjadi salah satu tulang punggung dunia bisnis. Untuk membahasnya, kami mengangkat berbagai sumber yang kompeten di bidang akuntansi, antara lain : Mulyadi Setia Kusuma, Head of ACCA; Della Nadya Budiman, Mahasiswa S1 Accounting Prasetiya Mulya; Sandy Harianto, Ketua Program Studi S1 Accounting. Kami juga menghadirkan inspirasi dari sebuah keluarga akuntan dalam memberikan kebebasan sekaligus tanggung jawab bagi anaknya. Inspirasi lainnya hadir pada rubrik Eksekutif Talk yang mengulas tentang peluang bisnis di sektor perikanan dan kelautan dan sosok Muhammad Nadjikh, President Director PT Kelola Mina Laut. Untuk para orangtua dan pendidik, kami menyuguhkan rubrik khusus seputar karier di bidang Akuntansi yang diharapkan bisa membekali peminat studi akuntansi. Besar harapan kami majalah Prasmulyan bisa menjadi sebuah inspirasi dan menambah wawasan bagi pembaca. Untuk mengetahui informasi terbaru dan terlengkap tentang S1 Prasetiya Mulya, silahkan kunjungi website : www.pmbse.ac.id/s1 dan blog www.ceritaprasmul.com

inbox

SUSUNAN TIM REDAKSI MAJALAH PRASMULYAN ADVISOR

Rudy Handoko Sandy Harianto MANAGING DIRECTOR

Iwan H. Kahfi

EDITOR IN CHIEF

Bachtiar Hakim REPORTER

Rully

FOTOGRAFER

Rully DESIGN & LAYOUT

Sabur

Sigit Novianto Pringsewu, Lampung

“Apakah Majalah Prasmulyan bisa mengangkat profil UKM anak muda yang ada di luar Jawa? UKM kan sulit dipromosikan di media, siapa tahu bisa bantu. Semoga Majalah Prasmulyan terbit lebih tebal dan lebih banyak lagi profil pengusahanya?” Jawab : Terima kasih atas masukannya dan harapannya. Sebagai informasi, Majalah Prasmulyan telah menambah 4 halaman sejak edisi 4 ini. Mohon maaf sdr. Sigit, untuk profil UKM kami sejauh ini hanya mengangkat usaha mahasiswa atau alumni S1 Prasetiya Mulya karena majalah ini merupakan majalah S1 Prasetiya Mulya. Sdr. Sigit mungkin bisa mencoba membuat story tentang usahanya lewat blog sebagai sarana promosi. Sukses selalu untuk usahanya!

Frans Donggori Jayapura, Papua

“Terima kasih telah mengedarkan majalah ini ke sekolah saya. Ada anak murid saya yang tanya, kenapa tidak ada informasi tentang beasiswa di sini?” Jawab : Terima kasih telah membaca Majalah Prasmulyan. Ke depannya, akan kami jajaki untuk melampirkan iklan beasiswa atau profil penerima beasiswa. Semoga terealisasi.

COVER MODEL ANANTA PRADIPTA SUDIBYA SACARISSA SALIM (mahasiswa S1 Accounting Prasetiya Mulya)

KONSULTAN

PT Media Citra Solusi Komunikasi Jl. Bendungan Jatiluhur No. 19, Jakarta Pusat, 10210 Tlp. (021) 5737331 | Fax. (021) 57853226 info@mediacitra.co.id

Surat Pembaca : majalahprasmulyan@gmail.com (021) 304 50 500 ext. 2008

PRASMULYAN_#04.indd 3

28/05/2015 13:10:01


4

Index.

6

Trending Topic.

KOMPETITIF DI ERA GLOBALISASI, BEKALI DIRI DENGAN ILMU AKUNTANSI

Menghadapi Era Global dan Information Communication Technology (ICT) seperti sekarang, akuntansi dianggap sebagai salah satu tulang punggung dunia bisnis dan industri.

Cover Story.

30 ANANTA PRADIPTA

SUDIBYA & SACARISSA SALIM

PRASMULYAN_#04.indd 4

28/05/2015 13:10:05


Index.

16

Calendar Event.

9

Alumni.

18

Community.

20

Parenting.

22

Hall of Fame.

24

Start Up.

Parenting.

26

Executive Talk.

Kebebasan Sekaligus Tanggung Jawab Bagi Anak

28

Indonesia Business Masterpiece.

32

Accounting Event.

35

Internship.

36

HighSchool Highlight.

37

Business Coaching.

Semakin berkembangnya teknologi di era digital belakangan ini membuat banyak orang tua yang bingung dalam mendidik anak. Setiap orang tua memang menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Namun, apakah orang tua harus mengedepankan ego-nya ketimbang kenyamanan anak hingga akhirnya anak merasa terkekang dengan peraturan yang diberikan?

12

5

5

calendar events

April 2015 Seminar “Breaking Barriers” with Dian Sastro & Alexandra Asmasoebrata 21 April 2015 | 13.30 s/d selesai Auditorium Gd. William Soeryadjaya Kampus Prasetiya Mulya BSD Info : Twitter @SBprasmul | Instagram : sbprasmul Klinik Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) 9 April 2015 | 13.00 – 16.30 Kampus Prasetiya Mulya BSD Info : Sri Rahayu (Entrepreneurship Dev. Center) 021 304 50 500 ext. 2517 Klinik Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) 21 April 2015 | 09.00 – 17.00 Kampus Prasetiya Mulya BSD Info : Sri Rahayu (Entrepreneurship Dev. Center) 021 304 50 500 ext. 2517

Mei 2015 Seminar Nasional “Kewirausahaan Berkelanjutan Sebagai Pendorong Penjualan UKM di Indonesia” 5 Mei 2015 | 09.00 – 13.30 Graha CIMB Niaga, SCBD Sudirman, Jakarta Info & Reg : Ibnu 021 304-50 500 ext. 2734 | seminar2015@pmbs.ac.id Rountable for Entrepreneurship Educator 11-12 Mei 2015 Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung / NHI

Mei 2015

www.ceritaprasmul.com

Mei 2015

Info : Sri Rahayu (Entrepreneurship Dev. Center) 021 304 50 500 ext. 2517

Reg : www.pmsbe.ac.id/s1/admission | Info : @ prasmul

Indonesia Investment Banking Competition 2015 - Competition Day 20 Mei 2015 – 22 Mei 2015 Kampus Prasetiya Mulya BSD Info : Twitter / Instagram @iibcpmbs | Randy +628993727699 | www.iibcpmbs.com

Indonesia Culture and Nationalism (ICN) 2015 ICN Conference 28 Mei 2015 | Food Exhibition 27 Mei - 30 Mei 2015 | ICN Festival 30 Mei 2015 Kampus Prasetiya Mulya BSD Info & Reg : Endi 081232616767 | www.icn-id.com | @ICN_id

Prasmul Olympics Sports Competition 2015 9 – 23 Mei 2015 Kampus Prasetiya Mulya BSD Info & Reg : Jose 087878706050 |Inst: Prasmul_ Olympics |Twt : PrasmulOlympics | www.prasmulolympics.com “Prisoners Escape” Neon Blast Run - Prasmul Olympics 2015 23 Mei 2015 | 17.00 – 22.00 Kampus Prasetiya Mulya BSD Info & Reg : Jose 087878706050 | Inst: Prasmul_ Olympics | Twt : PrasmulOlympics | www.prasmulolympics.com AAPBS Academic Conference - Hosted by : Prasetiya Mulya & SBM ITB 14-15 Mei 2015 Grand Nikko Hotel Nusa Dua, Bali Info : http://www.pmbs.ac.id/aapbs Admission Test S1 Prasetiya Mulya Gel. 5 Jakarta 23 Mei 2015 | 08.00 – 13.00 Kampus Prasetiya Mulya BSD

Juni 2015 Business Launch and Investor Day (Blidz) 9 Juni 2015 | 14.00 – 20.00 Assembly Hall, Plaza Bapindo Lt. 9, Menara Bank Mandiri Info : Adi Setyo 021 304 50 500 ext. 2517 Sanskerta 2015 : Konser Teatrikal “Nusantara Satu” 20 Juni 2015 | 1st show : 15.00 s/d selesai 2nd show : 19.00 s/d selesai Ciputra Artpreneur Theater, Lotte Kuningan Avenue Info & Buy Ticket: Adrian Hartanto 0878 8888 3310 | Irene Octalina 0818 0669 9636) CreatiFest 2015 13-14 Juni 2015 | 10.00 - 22.00 Sky Garden, Living World Alam Sutera Info : Sri Rahayu (Entrepreneurship Dev. Center) 021 304 50 500 ext. 2517

#04, April 2015

PRASMULYAN_#04.indd 5

28/05/2015 13:10:06


6 Trending Topic.

Kompetitif di Era Globalisasi, Bekali Diri dengan Ilmu Akuntansi Pada era globalisasi dan tren Information Communication Technology (ICT) saat ini, akuntansi kian dianggap sebagai salah satu tulang punggung bisnis. Isu penerapan ICT dalam akuntansi semakin lumrah diperbincangkan di negara maju. Berdasarkan data dari Sageworks. com, 76 persen dari perusahaan jasa akuntansi di AS merasakan bahwa teknologi dapat berdampak pada kemampuan perusahaan untuk melayani klien pada 5 tahun ke depan. Wajar apabila perusahaan tersebut akhirnya memikirkan juga IT outsourching, solusi Cloud-Based, peningkatan keamanan jaringan, hingga penggunaan sosial media.

S

ecara global, akuntansi pun semakin banyak diterapkan di berbagai skala usaha dan terus mengalami penambahan standar. Perusahaan skala besar – terutama multinasional - memerlukan laporan keuangan yang lebih akurat, cepat, terpercaya, dan memiliki standar internasional sehingga banyak mengadaptasi sistem informasi akuntansi yang terintegrasi ICT. Pada sisi lain, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) semakin banyak dituntut menerapkan sistem akuntansi, minimal untuk menghitung aset, unit cost, laba bersih, pajak, hingga laporan keuangan sederhana yang sangat berguna untuk keberlanjutan usaha mereka.

Hingga tahun 2014, Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Kementerian Keuangan mencatat setidaknya ada 226.000 organisasi di Indonesia yang memerlukan jasa akuntan. Sayangnya, angkatan kerja yang tersedia kurang dari 16.000. Artinya, Indonesia masih kekurangan tenaga akuntan profesional. Dalam konteks MEA, jumlah tenaga akuntan di Indonesia ini dapat pula dilihat dalam perbandingannya dengan negara ASEAN. Menurut data ASEAN Federations Accountants (AFA) tentang jumlah anggota asosiasi

akuntan di negara ASEAN pada tahun 2014, Indonesia hanya memiliki 17.649 akuntan profesional yang tergabung dalam asosiasi – dalam hal ini Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Jumlah ini masih kalah dibanding Filipina (22.072), Singapura (27.394), Malaysia (30.503), dan Thailand (57.244). Begitupun dalam hal jumlah akuntan publik, Indonesia tetap kalah dibanding negara tersebut. Berdasarkan data PPAJP, dengan memiliki 1.000

Bagaimana dengan Indonesia?

Isu integrasi ICT dan standar pelaporan keuangan bertaraf internasional seperti IFRS sepertinya belum begitu booming di Indonesia. Isu utama yang dihadapi Indonesia saat ini adalah minimnya jumlah tenaga akuntansi yang berstandar internasional jelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tanggal 31 Desember 2015 nanti.

PRASMULYAN_#04.indd 6

28/05/2015 13:10:09


Trending Topic. orang akuntan publik pada tahun 2012, Indonesia tertinggal jauh dengan Malaysia (2.500 akuntan publik), Filipina (4.941 akuntan publik), dan Thailand (6.000 akuntan publik). Bila data tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduk masing-masing negara, maka Indonesia semakin tertinggal jauh dengan rasio 1:250.000. Wajar bila pada awal MEA, banyak kalangan memprediksi akan semakin banyak akuntan profesional asing yang bekerja di Indonesia. Melihat data tersebut, kebutuhan untuk terus menambah akuntan professional menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia. Sudah semestinya pula perguruan tinggi yang menyelenggarakan program akuntansi ikut mengambil peran mengedukasi masyarakat tentang pentingnya akuntansi dalam sebuah bisnis.

Stereotip Akuntansi

Sayangnya, mengedukasi masyarakat Indonesia - terutama kalangan awam – tentang akuntansi bukanlah perkara mudah. Akuntansi seringkali dicap hanya sebatas kegiatan pencatatan transaksi dagang. Stereotip ini tanpa sadar telah diwariskan secara turun-temurun sejak akuntansi mulai dikenal dari Belanda/ VOC yang menjajah nusantara. Saat itu, VOC menggunakan sistem akuntansi kontinental untuk mencatat semua transaksi perdagangan yang dilakukan di Indonesia. Melihat latar belakang sejarah akuntansi –baik ilmu maupun praktiknya- yang terus bergerak mengikuti perubahan bisnis, maka menguasai ilmu akuntansi menjadi salah satu modal untuk memahami bisnis. Menurut Muljadi Budiman, Head of Association of Chartered Certified Accountants

7

(ACCA) Indonesia, pada dasarnya orang yang mengerti akuntansi adalah orang yang juga mengerti bagaimana suatu bisnis dapat berjalan hingga sukses dan begitupun sebaliknya ketika perusahaan tersebut bangkrut. Seringkali, lanjut Muljadi, akuntansi dibutuhkan para pemimpin bisnis di Indonesia ketika dihadapkan pada situasi perekonomian yang membingungkan. “Contohnya ketika keuangan dunia melemah dan persaingan bisnis makin ketat, pimpinan sekelas business owner maupun CEO perusahaan sangat membutuhkan wawasan finance dan accounting dalam pengambilan keputusan yang berorientasi terhadap profit, “ ujar Mulyadi yang juga menekankan agar akuntan membuat laporan keuangan yang standar dan bisa memberikan rekomendasi keputusan bisnis.

Peluang Karier di Indonesia

Mulyadi memaparkan bahwa kesempatan karier di bidang akuntansi juga memiliki prospek cerah baik dalam segi jenjang karier maupun segi kesejahteraan. MEA sebenarnya menjadi peluang bagi akuntan asal Indonesia untuk bisa go international karena tenaga

SANDY HARIANTO Ketua Program Studi S1 Accounting

kerja di seluruh ASEAN dapat bekerja di negara yang termasuk dalam wilayah MEA dengan lebih mudah. Terlebih bagi mereka yang mempunyai sertifikasi profesi akuntansi bertaraf internasional.

“Dengan mempunyai sertifikasi

internasional, otomatis seorang akuntan itu bisa benar-benar menjadi akuntan profesional yang bisa bekerja di luar negeri dengan lebih mudah. Menurut survei yang dilakukan ACCA di berbagai negara, yang menjadi tren sekarang adalah CEO atau business leader di sebuah perusahaan cenderung dipilih dari orang yang mengerti ilmu accounting,” lengkap Mulyadi.

Kerjasama Prasetiya Mulya dengan PwC Indonesia

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 7

28/05/2015 13:10:12


8 Trending Topic. Pembelajaran Akuntansi Prospek cerah yang menyongsong profesi akuntan tentunya perlu dilengkapi dengan kemampuan dan kompetensi diri. Bekal ilmu dan pengalaman praktek yang cukup selayaknya ditanamkan sejak calon akuntan mengemban pendidikan akuntansi di perguruan tinggi. Melihat kebutuhan ini, S1 Accounting Prasetiya Mulya menekankan tiga hal yang menjadi fokus utamanya. Menurut Sandy, Harianto, Ketua Program Studi S1 Accounting Prasetiya Mulya, fokus yang pertama adalah pemahaman mahasiswa akan konsep akuntansi secara keseluruhan serta bagaimana penerapan konsep tersebut di lapangan. Pembentukan karakter juga menjadi salah satu fokus utama. Melihat

global,” harap peraih gelar Master of Business Accounting dari Monash University, Australia ini. Selain itu, lanjut Sandy, mahasiswa juga diikutsertakan dalam kegiatan untuk memperkaya sudut pandang mahasiswa seperti praktikum, field project, community development, company visit, seminar, mini audit lab, dan workshop. Sandy menjamin selama empat tahun, mahasiswa akan diajar dan dididik oleh tenaga pengajar tetap yang sebagian besar memiliki pengalaman professional. Sementara itu. untuk pengajar part-time biasanya diisi oleh para profesional dengan spesialisasi tertentu. “Misalnya untuk mata kuliah pajak diajar oleh direktur konsultan

“Oleh karena itu, penting bagi saya sebagai calon lulusan akuntansi untuk bisa menambah standar dengan sertifikasi profesi akuntansi bertaraf internasional, beberapa di antaranya seperti ACCA atau CPA untuk dapat bekerja secara profesional,” Della Nadya semakin dinamisnya perkembangan dunia akuntansi global dan semakin terbukanya peluang untuk ‘go international’, maka karakter menjadi salah satu hal penting yang dilihat oleh para pengguna lulusan program akuntansi, baik dari Kantor Akuntan Publik (KAP) maupun badan usaha.

pajak, mata kuliah forensic accounting diajar oleh partner KAP. Mata kuliah auditing sebagian sesi perkuliahan diisi oleh para manajer dari KAP yang memiliki kerja sama dengan Prasetiya Mulya seperti PricewaterhouseCoopers (PwC) dan BDO,” ujar Sandy.

Fokus yang ketiga adalah kemampuan bersaing secara global. Dengan perkembangan globalisasi dan pasar bebas, implementasi MEA dan dinamika perkembangan standar akuntansi internasional, maka kompetensi profesional menjadi salah satu faktor utama untuk memenangkan persaingan.

Untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa guna bersaing di dunia global, S1 Accounting Prasetiya Mulya mengadakan kerja sama dengan lembaga profesi internasional seperti ACCA. Kerja sama juga dilakukan dengan penyedia perangkat lunak ERP ternama di dunia, SAP di dalam bentuk SAP University Alliance. Kerja sama ini memungkinkan mahasiswa S1 Accounting Prasetiya Mulya mempelajari berbagai modul yang ada di dalam SAP sebagai bagian dari praktek perkuliahan.

“Model pembelajaran ini akan mempersiapkan lulusan berkarakter dengan kemampuan analisa yang baik karena adanya pemahaman yang menyeluruh, mampu menjadi ‘problem solver’ dan memiliki kompetensi untuk bersaing secara

PRASMULYAN_#04.indd 8

Pengalaman Mahasiswa Della Nadya Budiman, mahasiswa S1 Accounting Prasetiya Mulya turut merasakan pentingnya ilmu akuntansi di jaman persaingan bisnis yang semakin ketat. “Selama beberapa tahun terakhir, penerapan akuntansi di seluruh dunia saja mulai berubah dari GAAP menjadi IFRS, termasuk di Indonesia. Setiap tahunnya, peraturan akuntansi Indonesia pun hampir selalu mengalami perubahan baik yang minor maupun major. Oleh karena itu, para akuntan pun harus fleksibel dan tetap up to date dengan berita dan informasi terbaru,” tanggap mahasiswi yang baru saja menjalani magang di PwC Indonesia. Sebagai mahasiswa tingkat akhir yang akan langsung merasakan dampak MEA saat lulus kuliah, Della mengaku sudah punya modal dan strategi untuk menghadapi ketatnya persaingan dunia di bidang akuntansi. “Oleh karena itu, penting bagi saya sebagai calon lulusan akuntansi untuk bisa menambah standar dengan sertifikasi profesi akuntansi bertaraf internasional, beberapa di antaranya seperti ACCA atau CPA untuk dapat bekerja secara profesional,” pungkasnya.[]

DELLA NADYA BUDIMAN Mahasiswi S1 Accounting Prasetiya Mulya

28/05/2015 13:10:12


Alumni. 9

Bernadette Tracy Ann

“Sistem Kuliah Prasetiya Mulya Mirip Jaring Laba-Laba”

I

tulah kesan Prasetiya Mulya di mata perempuan yang akrab disapa Tracy , kepada Majalah Prasmulyan saat ditemui di kantornya di Head Office Nutrifood Indonesia. Dara kelahiran Bogor, 26 tahun silam ini mengaku dirinya tidak salah telah mengambil S1 Bisnis konsentrasi Finance di S1 Prasetiya Mulya.

“Saya menyukai tantangan dan dengan kuliah di finance, saya merasa bisa mendapatkan tantangan itu,” ujar Tracy yang menjabat sebagai Managerial Accounting Associate di PT Nutrifood Indonesia. Menurut alumni SMA Regina Pacis Bogor ini kesibukan dan tugas yang berat yang didapatnya semasa kuliah di Finance membuat dirinya tidak kaget lagi saat terjun di dunia kerja. “Sistem kuliah Prasetiya Mulya mirip jaring laba-laba, karena antara mata kuliah yang satu dengan yang lainnya saling berkesinambungan, jadi secara tidak langsung sisi personal kita juga ikut ter-develop,” Tracy mengisahkan. Sebagai alumni, Tracy juga berbagi pengalaman atas apa yang ia dapat dalam dunia kerja, termasuk saat menghadapi berbagai permasalahan. “Mengatasi masalah itu harus dibawa f­ un, karena dengan emosi hanya akan membuat kerja kita

Bernadette Tracy Ann, Managerial Accounting Associate di PT Nutrifood Indonesia

jadi berantakan. Begitu juga dengan rekan kerja kita, jangan terlalu berlebihan menganggap mereka sebagai saingan, apalagi merasa takut tersaingi. Hal itu akan membuat kita menutup diri dan membuat kita jadi tidak berkembang . Jadi anggaplah persaingan dengan sewajarnya,

dan hadapi dengan santai. ” tutur putri dari pasangan Andrianus Dharmawan dan Lindia Chandra. Di akhir perbincangan, Tracy berpesan kepada mahasiswa S1 Prasetiya Mulya agar sejak masih kuliah terus mempersiapkan diri untuk terjun ke dunia kerja. []

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 9

28/05/2015 13:10:16


10 Special Report.

Entrepreneur Day 2015

M

encoba menghadirkan inovasi budaya dan teknologi dalam konteks peluang bisnis, Entrepreneur Day 2015 hadir mengusung tema “Indonesian Entrepreneur Action Through Social and Technology”. Ajang tahunan yang sudah sepuluh kali digelar ini mewadahi 51 hasil kreasi bisnis (prototip produk) dari mahasiswa S1 Prasetiya Mulya semester 1 sebagai tugas proyek mata kuliah Technology Based Business dan 30 bisnis mahasiswa semester 3 proyek mata kuliah Business Creation. Ajang pameran bisnis yang diadakan oleh S1 Business Prasetiya Mulya ini diselenggarakan selama tiga hari di Mall @ Alam Sutera, Tangerang pada tanggal 14-18

Januari 2015 dengan jumlah pengunjung mencapai sekitar 17.000 orang. Dari keseluruhan 81 bisnis yang dipamerkan tersebut, pihak kampus mengumumkan beberapa bisnis terbaik pada Awarding Night yang berlangsung hari Minggu (18/01) malam. Bisnis mahasiswa yang mendapat penilaian dari juri akademisi, praktisi, pengusaha, dan media massa ini tersebar dalam kategori Digital Application, Creative, Souvenir, Household Appliance, Traditional Games, Favorite Showcase, Creative Products, Beauty Care and Personal Goods, Apparel and Footwear Product, Organic Food Product, Food and Beverages Product.

Fakta lainnya yang dari eksibisi ini, panitia memperhitungkan jumlah sales setiap tenant dan Cameleon tampil sebagai peraih sales tertinggi lewat produk tas backpack unik dengan jumlah penjualan 18 juta rupiah selama 3 hari. Kegiatan eksibisi ED ini juga melengkapi rangkaian Entrepreneur Day 2015 lainnya, yakni Entrepreneurship Talkshow, Cooking Demo, Cooking Competition, serta Workshop Keuangan dan Pemasaran esok harinya. []

Marketing Attack Day 2015

D

unia pariwisata Indonesia menyimpan banyak keindahan dan potensi bisnis yang dapat dikembangkan di dalamnya. Dalam rangka mendukung kemajuan Pariwisata Indonesia, Marketing Attack Day (MAD) 2015 mengambil tema “Limitless Indonesia” untuk menyadarkan masyarakat bahwa Indonesia memiliki sangat banyak potensi pariwisata dan coba membahasnya lewat perspektif orang-orang yang telah berpengalaman dalam mengeksplorasi Indonesia. Ajang eksibisi MAD yang diselenggarakan di Mall Kuningan City pada 24-25 Januari 2015 ini menampilkan hasil penelitian mahasiswa S1 Marketing Prasetiya Mulya tentang objek pariwisata di Indonesia. Lewat visualisasi yang kreatif di setiap booth,

PRASMULYAN_#04.indd 10

panitia mengajak para pengunjung berpetualang mengelilingi icon-icon Indonesia. Keenan Pearce, salah satu pembicara menyebut cara mempromosikan Indonesia adalah menjalankan gagasan-gagasan kreatif dengan cara yang tidak biasa, khususnya melalui social media. Sepaham dengan Keenan, Ernanda Putra sebagai selebritis instagram memandang bahwa upaya yang terbaik adalah terus-menerus mengekspos sisi cantik Indonesia menggunakan potensi digital yang kita punya. Seminar ini juga menampilkan Sapta Nirwandar, Komunitas Mahitala, Unilever, dan Wanadri dalam sesi talk show dan workshop tematik bagi para pecinta jalan-jalan dan dunia usaha. Dalam Workshop, mereka secara langsung membimbing para peserta workshop dalam menyelesaikan sebuah kasus pemasaran pariwisata.

Ketua Panitia MAD, Alrino, mengatakan bahwa di tengah menjamurnya tren traveling di kalangan anak muda, terdapat dua tantangan bagi Pariwisata Indonesia, yakni edukasi mengenai traveling attitude dan data. Tantangan ini coba diambil oleh mahasiswa S1 Marketing Prasetiya Mulya lewat project matakuliah Consumer Behaviour, Marketing Research, dan Integrated Marketing Communication. Mereka menampilkan banyak hasil riset seperti ekspektasi khalayak tentang pariwisata Indonesia, alasan mengunjungi sebuah destinasi pariwisata dan jenis-jenis atraksi yang diminati. []

28/05/2015 13:10:16


Special Report.

11

Community Development 2015

P

endampingan yang intensif dan berkelanjutan diyakini akan menjamin keberlangsungan bisnis mitra Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Penguatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci terciptanya pelaku usaha tangguh di daerah Cianjur. Hal ini dikatakan Ketua Program Sarjana Prasetiya Mulya School of Business and Economics, Dr. Rudy Handoko saat membuka kegiatan UMK Expo Saung Rahayat Prasetiya Mulya di Alun-Alun Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Kecamatan Cibeber sendiri telah 2 tahun menjadi daerah binaan Community Development Prasetiya Mulya. Sebelumnya, program kemitraan ini telah dijalankan selama tiga tahun di kecamatan Sukaluyu, Cianjur dan Sukabumi. Kegiatan ini terbukti mampu

meningkatkan motivasi dan kemampuan manajerial mitra UMK. Nining, mitra binaan asal Desa Mayak Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menuturkan, usaha mie ayam warna “Miaw” yang dirintisnya mengalami peningkatan kapasitas produksi dan variasi produknya setelah mendapatkan pendampingan selama 2 tahun dari para mahasiswa Prasetiya Mulya. Selain Nining banyak produk hasil kemitraan seperti ragam keripik, kue basah, abon, minuman, obat herbal, dessert, kuliner panggang, hingga berbagai kerajinan seperti batik, hiasan, kerudung, dan lainlain. Kegiatan Community Development ini juga mendapat apresiasi positif dari pihak kecamatan. Ucup Witamihardja, Camat Cibeber

memaparkan bahwa kegiatan perekonomian lokal di daerahnya semakin berkembang dengan adanya pendampingan dari mahasiswa selama dua tahun ini. Pada sisi lainnya, kegiatan Comdev ini mampu memberikan makna tersendiri bagi mahasiswa untuk mengenal lebih jauh keadaan sebenarnya di luar kampus. Maklum saja, acara kegiatan ini menuntut mahasiswa untuk tinggal di daerah tersebut selama minimal tiga minggu​dan mendampingi pengembangan usahanya selama satu semester penuh​. []

Pop Up Market 2015

S

eakan ingin mengulang sebuah “perayaan besar” tentang bangkitnya merek lokal, Pop Up Market kembali pada tahun 2015 ini lewat tema Champs d`Elysees, Paris. Acara bazaar tematik tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa S1 Prasetiya Mulya School of Business and Economics ini digelar pada 12-15 Maret 2015 di Lotte Shopping Avenue, Jakarta. Sejak pertama diadakan 2012 lalu, menurut Gary Evano Daniel, Chairman of Pop Up Market 2015 bazaar ini telah berkontribusi sebagai wadah berkembangnya 210 brand lokal dan mengembangkan rasa kecintaan masyarakat terhadap hasil karya anak bangsa. Selain ingin membuktikan produk lokal tidak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri, bazaar ini juga diadakan untuk menginspirasi generasi muda lainnya untuk menjadi entrepreneur sejati.

Kolaborasi esensi lokal Pop Up dengan kemasan internasional terlihat pada tema yang diangkat. Menurut Gary, dekorasi dan gimmick yang menyerupai Champs d`Elysees sebagai jalan terindah sekaligus kawasan fesyen terbesar di Paris sengaja diwujudkan untuk memberi pengalaman dan pelajaran baru bagi para pengunjung. Pada sisi lainnya. perasaan untuk mencintai produk lokal akan bergelora ketika pengunjung berinteraksi dengan para tenant yang tersebar di area seluas 2063 meter persegi. Tercatat, ada 90 merek lokal yang berpartisipasi setelah panitia melakukan kurasi terhadap 400 merek yang mendaftar. Tenant yang bergabung merupakan bisnis start up dan brand lokal terpilih dari kategori fashion, creative, dan food and beverages. Dari segi pengunjung, Pop Up Market 2015 mampu menyedot

50.635 pengunjung selama empat hari. Melihat statistik selama empat tahun penyelenggarannya, tren jumlah pengunjung Pop Up Market ini selalu naik setiap tahunnya. Pada 2012 dihadiri 13.790 pengunjung, 27590 (tahun 2013), dan 30326 pada tahun 2014. Ajang Pop Up Market ini juga diramaikan dengan fashion show, DJ, music performances, street painters, workshop, dan thematic gimmicks. Sebelum menggelar exhibition-nya, Pop Up Market 2015 membuat 2 acara pre, yakni : Pop Up Initiative dan Pop Up Garage. [] #04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 11

28/05/2015 13:10:18


12 Special Report.

Angkat Ide Event Kreatif Anak Muda A

cara Creative Event Competition (CREATION) yang digagas oleh S1 Event Prasetiya Mulya berhasil mengangkat potensi kreatif generasi muda Indonesia di bidang event. Ide-ide keren mereka dalam menciptakan sebuah event yang unik terlihat pada babak final yang diikuti sepuluh tim finalis hasil seleksi dari total 60 tim SMA/ sederajat dari seluruh Indonesia. Pada ajang eksibisi yang digagas S1 Event Prasetiya Mulya, sepuluh tim finalis ini memamerkan rancangan event-nya di 5th Fl West Mall, Grand Indonesia selama dua hari pada tanggal 28 Februari – 1 Maret 2015. Konsep event yang ditampilkan oleh finalis pada CREATION pun beragam mulai dari event budaya, olahraga, kuliner, fashion dan musik. Kesepuluh finalis berasal dari SMAK 4 Penabur, SMA Global Prestasi, SMA Don Bosco 3, SMA Santa Laurensia, SMA Athalia, SMA Kusuma Bangsa Palembang, SMA Madania, SMA PKP Jakarta Islamic School, dan SMAN 81 Jakarta. Pada pengumuman pemenang CREATION 2015, juara 1 diraih oleh SMA Madania yang beranggotakan Raras Bunga Iswara dan Maula Nadya dengan konsep event “Forest Run”, yaitu dimana peserta acara berlari sejauh 5 kilometer untuk menanam 1 pohon di lokasi yang telah ditentukan. Juara kedua diraih oleh SMA Santa Laurensia dengan anggota Michelle Tanuwidjaya, Anastasya

PRASMULYAN_#04.indd 12

Siswa SMA peserta kompetisi CREATION

Lavenia, dan Wilsa Naomi dengan konsep event “Kopi Darat”, yang merupakan acara untuk mengingatkan pengunjungnya pada tren di tahun 90-an. Juara ketiga diraih oleh SMA PKP Jakarta Islamic School dengan anggota Shafira Rosyid, Fillah Fernanada, dan Sylvia Bonetha dengan konsep event “AADP”, dengan ide mengadakan penampilan musik, permainan tradisional, serta berbagai kuliner di siang hari dengan memberikan atmosfer malam hari (gelap). Hadiah untuk masing-masing pemenang adalah Rp 15.000.000 (juara 1), Rp 10.000.000 (juara 2), Rp 7.000.000 (juara 3), dan Rp 3.000.000 (Juara Favorit). Menurut Alifi, project Officer CREATION dari Prasetiya Mulya, acara ini ingin menekankan

pentingnya perencanaan event yang baik. Poin penting yang menjadi penilaian juri selain kreatifitas konsep, adalah realisasi konsep itu sendiri mulai dari membuat budget acara, timeline persiapan acara, pemilihan lokasi dan waktu, sponsor dan media partner yang sesuai, serta proyeksi keuntungan. Selain menawarkan ide-ide segar, CREATION juga menyuguhkan talkshow dari para praktisi event untuk para pengunjung seperti William Ernest Silanoe dari Broadway Entertainment, Diaz Parzada dari Jakarta Fashion Week, dan Masany Audri dari Deteksi Jawa Pos. Sesaat sebelum pengumuman pemenang, pengunjung juga dihibur dengan penampilan HiVi! sebagai bintang tamu. []

28/05/2015 13:10:18


Special Report.

13

AIESEC Prasetiya Mulya Kirim 24 Prasmulyan ke Luar Negeri

A

IESEC LC Prasetiya Mulya kembali mengadakan program pertukaran pelajar bernama Global Youth Program (GYAP) pada periode Winter (Februari-Maret) 2015. Sebanyak 24 mahasiswa S1 Prasetiya Mulya ditempatkan di berbagai negara untuk menggarap sebuah proyek sosial bersama 5 hingga 15 orang dari berbagai penjuru dunia. Berbagai pengalaman lintas budaya nan seru didapatkan para peserta GYAP. Dengan durasi rata-rata enam pekan, para peserta GYAP di Turki

13 mahasiswa pada tahun ajaran 2014/2015 menjadikan GYAP sebagai OJT-nya.

Proyek Sosial

merasakan berbagai kegiatan seperti charity, workshop/pelatihan, pengajaran, visitasi ke lembaga sosial, diskusi antar budaya hingga fun traveling. Negara tujuan pada periode ini antara lain: Ceko, Bosnia, Kirgistan, Turki, Tiongkok, Taiwan, Korea Selatan, Filipina, Malaysia, dll. Kabar baiknya, peserta GYAP yang masih mahasiswa tingkat pertama dapat menjadikan GYAP ini sebagai kegiatan wajib magang atau On The Job Training (OJT) yang diakui oleh Program S1 Prasetiya Mulya. Tercatat, sebanyak 12 peserta pada tahun ajaran 2013/2014 dan

Menurut Tizar Shahwirman, Presiden AIESEC LC Prasetiya Mulya, program ini memang berusaha mengembangkan kepemimpinan mahasiswa lewat pendekatan multikultural. “Kalau kita terbiasa tukar pikiran dan kerjasama dengan orang dari beragam kultur tentunya bisa mengasah jiwa kepemimpinan, selain itu merantau di negeri orang bisa melatih kemandirian,” ujar mahasiswa S1 Marketing Batch 2013 ini. Untuk menjadi peserta exchange GYAP sendiri, terdapat seleksi interview dan berbagai program pembekalan sehingga peserta tidak mengandalkan modal nekat dan uang saja untuk merantau ke negeri orang. AIESEC turut membekali mahasiswa peserta GYAP dengan

program Induction, Lead Session, dan Outgoing Preparation Seminar. Lewat program ini, lanjut Tizar, peserta akan paham tentang organisasi AIESEC, time management, pengetahuan tentang culture shock, how to handle getting lost, dan pembekalan logistik. Selain mengirimkan mahasiswa ke luar negeri, AIESEC LC Prasetiya Mulya juga menerima pertukaran mahasiswa dari luar negeri untuk negara tujuan Indonesia. Menurut Tizar, jumlah peserta exchange dari luar negeri selalu meningkat setiap tahunnya. “Rata-rata pesertanya berasal dari India, USA, Belanda, Hongkong, China,” ungkap Tizar. Pada bulan Juli mendatang, rencananya AIESEC akan kembali memberangkatkan peserta GYAP ke berbagai negara. Simak terus kisah-kisah seru Prasmulyan di luar negeri di situs www.aiesecpm.org !

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 13

28/05/2015 13:10:19


14 Accounting Career.

Auditor Keuangan

S

etidaknya ada dua definisi auditor. Pertama, auditor merupakan profesi yang memiliki kualifikasi tertentu dalam melakukan proses penilaian atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Definisi kedua menurut akuntan publik, auditor adalah profesi yang melakukan pemeriksaan (examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.

Bagaimana prospek karier auditor keuangan? Seorang auditor selalu saja dibutuhkan dan ia bisa bekerja di pemerintah, perusahaan, maupun independen. Hal ini karena profesi ini terbagi menjadi 3 jenis, antara lain : 1) Auditor Pemerintah Auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk pemerintah. 2) Auditor Internal Auditor internal adalah auditor yang merupakan pegawai dari suatu entitas (pegawai suatu perusahaan atau organisasi), mereka dipekerjakan oleh sebuah entitas.

semakin banyak transaksi keuangan yang berjalan dalam sebuah sistem komputer. Saat ini auditor sistem informasi umumnya digunakan pada perusahaan-perusahaan besar yang sebagian besar transaksi berjalan secara otomatis.

Bagaimana pekerjaan seorang auditor keuangan? Tanggung jawab yang perlu dilakukan oleh para auditor dalam menjalankan tugasnya, antara lain : merencanakan, mengendalikan, mencatat pekerjaannya, mengetahui sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Auditor juga akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk memberikan kesimpulan rasional. Selain itu, auditor juga bertugas meninjau ulang laporan keuangan yang relevan dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.

Bagaimana cara menjadi auditor keuangan? Untuk menjadi auditor keuangan

yang profesional tentunya harus menyelesaikan program S1 Akuntansi. Selanjutnya, untuk bisa bekerja di perusahaan atau di KAP dalam negeri, peminat memerlukan sertifikat tanda lulus Ujian Sertifikat Akuntan Publik (USAP) yang diselenggarakan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Lulusan S1 atau D4 Akuntansi bisa menempuh ujian CPA. Dengan mengantongi CPA, akuntan bisa bekerja sebagai auditor di KAP berskala internasional. Selain itu, ada persyaratan yang harus dilakukan untuk mendapatkan izin membuka KAP, yakni pengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan paling sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir dan paling sedikit 500 jam di antaranya memimpin dan atau mensupervisi perikatan audit umum, yang disahkan oleh Pemimpin / Rekan KAP. Untuk karakternya, Auditor juga disarankan untuk terbiasa dalam traveling dan mampu berperan layaknya detektif. Kadang ia harus memeriksa pabrik, tambang di pedalaman, kantor perusahaan di kota lain, dan tempat lainnya.[]

3) Auditor Eksternal atau Akuntan Publik Auditor eksternal adalah auditor yang bekerja kepada Kantor Akuntan Publik (KAP). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang ada saat ini, profesi auditor juga mengalami perkembangan yaitu auditor sistem informasi. Hal ini didasari dengan

PRASMULYAN_#04.indd 14

28/05/2015 13:10:20


Accounting Career. 15

Ahli Perpajakan

A

kuntansi Perpajakan (tax accounting) adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk menetapkan besar kecilnya jumlah pajak. Laporan Akuntansi Pajak disusun serta disajikan berdasarkan pada peraturan perpajakan yang berlaku di sebuah negara.

subyek pajak. Akuntansi perpajakan sangatlah penting, karena semua perusahaan pasti akan berhubungan dengan perpajakan. Satu profesi lagi yang menarik lagi adalah konsultan pajak yang dibutuhkan oleh perusahaan yang biasanya tidak memiliki akuntan perpajakan.

Bagaimana prospek karier akuntan perpajakan?

Bagaimana pekerjaan akuntan perpajakan di dalam perusahaan?

Pekerjaan di bidang perpajakan merupakan pekerjaan yang sangat berperan penting dalam keuangan negara. Pemerintah sangat membutuhkan akuntan perpajakan yang berkompeten dalam membuat, mengelola sistem perpajakan dan penerimaan pajak sebagai sumber pendapatan negara. Sementara itu bagi perusahaan swasta, akuntan perpajakan dibutuhkan untuk menangani hak dan kewajiban perusahaan sebagai

Akuntan perpajakan memiliki peran yang sangat signifikan bagi perusahaan di antarannya : • Merencanakan strategi perpajakan bagi perusahaan • Menganalisa serta memprediksi potensi pajak yang akan ditanggung perusahaan di waktu mendatang • Meimplementasikan perlakuan akuntansi atas peristiwa aktivitas perpajakan serta menyajikan didalam laporan

•

keuangan fiskal maupun laporan keuangan komersial Mendokumentasikan dan mengarsipkan perpajakan dengan sangat baik serta dijadikan bahan pemeriksaan/ penilaian kembali dan evaluasi.

Bagaimana cara menjadi akuntan perpajakan? Untuk menjadi seorang akuntan pajak tentunyamemiliki persayaratan tersendiri, diantarannya harus memiliki gelar S1 akuntansi. Bagi mahasiswa akuntansi yang sudah memegang ijazah S1 akuntansi dapat memperdalam kemampuannya akuntansi perpajakan lewat Brevet Pajak A,B,C dan mengikuti Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) yang diselenggarakan oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI). Setiap akuntan pajak wajib tunduk pada kode etik IKPI.[]

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 15

28/05/2015 13:10:20


16 Accounting Career.

Akuntan Forensik

A

kuntansi forensik merupakan bidang akuntansi yang berfokus pada analisis informasi keuangan untuk mendeteksi kejahatan yang dilakukan oleh para pengusaha maupun karyawan dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Biasanya akuntan yang memilih untuk terjun ke akuntansi forensik menggabungkan pemahaman mereka tentang hukum dengan keuangan dan akuntansi.

Bagaimana prospek karier akuntan forensik? Akuntan forensik - sering kali disebut sebagai auditor investigasi, peneliti penipuan, auditor forensik, atau fraud examiner- sangat dibutuhkan dalam beberapa tahun terakhir ini di Indonesia baik di sektor swasta maupun pemerintahan. Hal ini terjadi karena semakin meningkatnya kesadaran para pengusaha untuk mencegah kebocoran keuangan perusahaan. Selain itu, tingginya tingkat korupsi di lembaga pemerintahan, menuntut adanya

PRASMULYAN_#04.indd 16

seorang ahli yang menguasai bidang hukum dan keuangan sekaligus.

Bagaimana pekerjaan akuntan forensik? Seorang akuntan forensik biasanya bertugas untuk menganalisis dan menyelidiki bukti laporan keuangan yang ada untuk dilihat apakah ada tanda-tanda kejahatan seperti penggelapan, penipuan sekuritas, ataupun kebangkrutan. Namun, seorang akuntan forensik tidak memiliki tanggung jawab memberikan hukuman penipuan, karena tugas dari akuntan forensik hanya menentukan siapa, apa, di mana, bagaimana, dan mengapa yang selanjutnya diserahkan ke pengadilan. Akuntan forensik secara detail menelusuri jejak dana yang mencurigakan, mengidentifikasi aset, menyiapkan laporan temuan analisis keuangan, dan menjadi saksi ahli di pengadilan pada saat melaporkan temuan yang ada.

Bagaimana cara menjadi akuntan forensik? Untuk menjadi seorang akuntan forensik tidaklah mudah. Kebanyakan akuntan forensik di luar negeri bergelar master. Mahasiswa S1 akuntansi yang ingin bercita-cita menjadi akuntan forensik dapat menambah pembelajarannya dengan cara mengikuti beberapa kursus, antara lain : bisnis, hukum, dan fraud auditing. Ada juga sertifikasi di bidang akuntansi forensi bertaraf internasional seperti Certified Forensic Accountant (Cr.FA) dan Certified Fraud Examiners (CFE). Sertifikasi tersebut materi pembelajarannya membahas, antara lain : teknik wawancara dan aspek hukum Fraud, prinsip-prinsip Akuntansi Forensik dan Fraud Examination, teknik investigasi menggunakan komputer, deteksi dan pencegahan terhadap laporan keuangan yang menunjukkan kebocoran. []

28/05/2015 13:10:21


Accounting Career. 17

Investor Relations

I

nvestor Relations Officer adalah profesi di bidang keuangan yang berperan dalam mengemas dan mempresentasikan pesan investasi yang terpercaya kepada investor perorangan atau kelompok investor atas nama perusahaan. Sebaliknya, mereka juga berperan dalam memonitor opini dari investor tentang kinerja perusahaan dan mempresentasikannya kepada manajemen. Investor relations biasanya banyak berkecimpung di pasar modal. Perlu diingat bahwa penanaman modal sebagai keputusan bisnis memerlukan informasi yang memadai, tepat waktu dan akurat.

Bagaimana prospek kerja Investor Relations? Investor relations officer sangat dibutuhkan oleh perusahaan yang sudah listing di bursa saham. Profesi ini juga dibutuhkan oleh perusahaan sekuritas yang mendapat kepercayaan dari sebuah perusahaan untuk mengurus Initial Public Offering (IPO). Pekerjaan ini dibutuhkan karena perusahaan yang sudah terdaftar di bursa ataupun yang sudah

pernah menerbitkan obligasi subordinasi memiliki kewajiban untuk menyampaikan keterbukaan informasi. Investor Relations juga dibutuhkan dalam Investment Banking.

Bagaimana pekerjaan investor relations? Di pasar modal, investor relations officer biasanya menyediakan informasi sehingga harga saham perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan dan harapan atas pendapatan perusahaan di masa datang. Keberhasilan kegiatan investor relations dapat diukur melalui 3 indikator, antara lain: Saham perusahaan semakin banyak ditransaksikan di Bursa Efek atau semakin likuid. Pasar menjadi semakin sensitif atau cepat bereaksi terhadap setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan. Rasa ingin tahu yang semakin meningkat tentang perusahaan di komunitas pasar modal, calon investor, dan banyaknya analis atau pengamat yang membahas

faktor fundamental perusahaan dan pergerakan harga sahamnya.

Bagaimana cara menjadi Investor Relations Officer? Selain sarjana keuangan, sarjana akuntansi pun memiliki peluang besar menjadi investor relations. Hanya saja apabila tanpa memiliki sertifikasi, menurut accountingtools.com, profesi ini biasanya memerlukan pengalaman 10+ tahun sebagai akuntan. Skill lain yang dibutuhkan adalah komunikasi lisan maupun tulisan yang baik, networking, dan kemampuan untuk berkolaborasi dengan manajemen. Untuk karakter, pribadi willingness to travel sangat direkomendasikan karena pekerjaan ini menyita 50% dari waktu untuk bepergian. Peminat profesi ini juga bisa membangun kompetensi investor relations berstandar internasional lewat The Certificate in Investor Relations (CIR) yang dikeluarkan oleh IR Society. Kabar baiknya, program sertifikasi ini digelar di UK, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, the Middle East (CIRO), Russia, Singapore and Sri Lanka. [] #04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 17

28/05/2015 13:10:21


18Community.

Accounting Student Association (ASA) “Ada kebanggaan kalau seluruh angkatan bisa berbaur dan memiliki organisasi seperti jurusan lain di S1 Prasetiya Mulya”

Pengurus ASA bersama pengajar S1 Accounting Prasetiya Mulya

H

al inilah yang melecut semangat Danies dan Ines, dua mahasiswa S1 Accounting angkatan 2012 untuk menghidupkan kembali wacana pembentukan organisasi kemahasiswaan di bawah program S1 Accounting yang sempat tertunda beberapa tahun. Saat mereka mencoba berdiskusi kesana-kemari tentang rencana itu pada awal tahun 2014, mereka sempat mendengar dari kakak kelas tentang rencana tersebut. Danies, dkk akhirnya mengambil inisiatif berdiskusi langsung dengan pimpinan program studi S1 Accounting dan gayung pun bersambut. Untuk mengawal pembentukan organisasi dan membina organisasinya, pihak program menunjuk Athalia Ariati selaku Pembantu Ketua Prodi Bagian Kemahasiswaan dan Pengabdian Masyarakat Prasetiya Mulya sebagai Pembina ASA. Setelah terbentuk, satu per satu kegiatan ASA mulai terdengar.

PRASMULYAN_#04.indd 18

Accounting Gathering Night (AGN) menjadi event pertama ASA pada tanggal 18 Desember 2014 sekaligus melantik para pengurus ASA periode 2014 -2015. Sebagian besar pengurus sendiri dipilih melalui mekanisme Open Recruitment. “Saya ingin semua anak Accounting dengan para pengajarnya bisa merasa sebagai sebuah keluarga dan wadah bagi mahasiswa akuntansi untuk menyalurkan aspirasi, ide, minat, serta bakat agar dapat berkarya juga berbagi pengalaman sehingga mahasiswa menjadi aktif dan berprestasi,” ujar pria bernama lengkap Danies Rifky Akbar Darmawan Putra menyebut visi ASA. Sebagai organisasi, lanjut Danies, ASA memiliki misi membentuk seluruh mahasiswa akuntansi, terutama anggota ASA menjadi unggul, aktif, dan memiliki jiwa profesionalisme. Kedua, ASA ingin mewadahi pelayanan akademik dan non-akademik, ide dan inspirasi serta minat mahasiswa-

mahasiswa Accounting di Prasetiya Mulya. Ketiga, ASA berusaha mengembangkan jiwa kekeluargaan kepada seluruh mahasiswa akuntansi Prasetiya Mulya. Selain itu, ASA ingin menjalin dan menjaga hubungan dengan seluruh pihak internal dan eksternal ASA. Pada kepengurusan pertama ini, ASA memiliki 21 anggota yang terdiri dari 17 pengurus dan 4 konsultan dari mahasiswa angkatan 2011. Saat ini, ASA sedang menggelar Lomba Akuntansi untuk internal. Selain itu, ASA juga turut menggelar bimbingan (tutorial) menjelang ujian dengan pengajar dari konsultannya. Rencananya, ASA akan menggelar kegiatan Seminar Eksternal pada bulan Juni bertema “leadership in me” Ke depannya, Danies berharap ASA bisa menggelar lomba akuntansi eksternal dan memfasilitasi kegiatan Talent Fair khusus untuk mahasiswa akuntansi. []

28/05/2015 13:10:23


PRASMULYAN_#04.indd 19

28/05/2015 13:10:26


20Parenting.

Kebebasan Sekaligus Tanggung Jawab Bagi Anak Semakin berkembangnya teknologi di era digital belakangan ini membuat banyak orang tua yang bingung dalam mendidik anak. Setiap orang tua memang menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Namun, apakah orang tua harus mengedepankan ego-nya ketimbang kenyamanan anak hingga akhirnya anak merasa terkekang dengan peraturan yang diberikan?

M

enanggapi fenomena tersebut , Suryadi dan istrinya Arjuliska sebagai orang tua dari Oyashi Otiara, mahasiswa S1 Accounting Prasetiya Mulya angkatan 2011 memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak agar bisa meraih masa depan yang baik tanpa mengedepankan ego mereka. Salah satu caranya adalah selalu menanamkan nilai-nilai yang baik kepada sang anak dan selalu memberikan contoh yang paling utama dari perilakunya sendiri.

maupun via blackberry messenger, karena menurutnya komunikasi itu sangat perlu untuk mengingatkan dan mendapatkan update kegiatan anak. Soal pendidikan, pria lulusan Magister Hukum di Universitas Pancasila ini selalu memberikan kebebasan atas apa yang dipilih oleh sang anak,

karena menurutnya jika sang anak merasa terpaksa dan tidak memiliki kemauan maka kesuksesan tidak akan ia raih. “Jadi yang utama dalam meraih kesuksesan itu harus memiliki kemampuan dan kemauan,� ucap Suryadi.

“Dalam hal mendidik anak sudah seharusnya kita tanamkan nilai keagamaan kepada anak kita, karena bagaimanapun juga secara teknis tidak mungkin kita mengendalikan anak kita secara seratus persen apalagi dengan adanya perkembangan teknologi yang ada saat ini,� ucap Partner dan sekaligus pemilik Kantor Akuntan Publik (KAP) Zulfikar & Rizal. Lebih lanjut lagi, sebagai orang tua dirinya selalu menjelaskan kepada anaknya akan kegunaan dari fasilitas yang diberikan kepada anaknya. Tujuannya tentu agar sang anak paham dan menggunakan secara baik fasilitas yang diberikannya. Selain agama sebagai pondasi dari perilaku anak, Suryadi juga selalu berkomunikasi dengan anaknya via telepon Oyashi Otiara

PRASMULYAN_#04.indd 20

28/05/2015 13:10:27


21

Parenting. Saat Oyasi lulus dari SMA Negeri 3 Depok, Suryadi setuju dengan pilihan kampus dan jurusan yang dipilih oleh sang anak. Pria kelahiran Aceh ini percaya dengan kampus Prasetiya Mulya sebagai tempat Oyasi menuntut ilmu karena nama Prasetiya Mulya sudah banyak dikenal baik oleh orang apalagi lulusan-lulusannya sudah ada dimana-mana. “Yang paling penting Prasetiya Mulya bisa menjadi jaminan yang kuat bagi setiap orang tua. Dan cara Prasetiya Mulya mendidik yang membuat saya yakin meskipun anak saya angkatan pertama di Accounting, karena mahasiswanya benar-benar dilatih di lapangan agar siap di dunia kerja yang sebenarnya,” ungkap pria yang memilih kota Depok sebagai tempat tinggal keluarganya. Peran orang tua “Memilih Akuntansi bukan dari paksaan orang tua, orang tua saya tidak pernah memaksa mereka lebih banyak mengarahkan saja, dan menurut saya arahan itu hal yang wajar,” papar Oyasi. Gadis yang biasa disapa Ochi ini merasa peran orang tua sangatlah penting dalam membentuk karakter dirinya, dan dirinya selalu menganggap orang tua adalah segalannya. “Karena saya anak satusatunya saya sering merasa kesepian dan disitu saya memanfaatkan peran orang tua sebagai teman, dan terkadang saya juga menganggap orang tua saya sebagai kakak,” jelas wanita yang hobi traveling ini. Lebih lanjut lagi Ochi menganggap dirinya sebagai pribadi yang santai dan tidak mau menyusahkan orang lain. Selama ini dirinya selalu berpikir bahwa hidup itu tidak harus peduli dengan urusan orang lain terlalu dalam. Dirinya juga berharap agar selalu mendapat

Keluarga Suryadi

pengertian dan arahan yang lebih membimbing dirinya menuju kesuksesan. “Saya bukan tipe orang yang selalu bergantung dengan orang lain. Dari dulu saya di ajari oleh orang tua

harus bisa menghadapi semuanya sendiri, dan saya juga tipe orang yang tidak mau tahu terlalu jauh permasalahan orang lain.” tutup putri semata wayang dari pasangan Suryadi dan Arjuliska tersebut. []

TIPS MENGARAHKAN DAN MENDIDIK ANAK

Selalu tanamkan nilai agama pada anak.

Selalu berpesan kepada anak agar mau bekerja keras.

Selalu memberikan arahan kepada anak agar berbuat jujur kepada siapa saja.

Selalu berpesan agar mau bergaul dengan siapa saja.

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 21

28/05/2015 13:10:29


22 Hall of Fame.

CFA Institute Research Competition

Mewakili Kampus dan Indonesia di level Asia Pasifik

A

da sebuah kebanggaan tersendiri saat bisa mewakili kampus dan Indonesia di level Asia Tenggara. Hal ini dirasakan lima mahasiswa S1 Finance Prasetiya Mulya angkatan 2012 dalam kompetisi CFA Institute Research Challenge 2014. Mereka adalah Clarine Pranata, Jonathan Raharja, Gregorius Gary, Winston Sutandar dan Clarence Ryan. Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh CFA Society Indonesia bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia ini tim Prasetiya Mulya menjadi juara 1 dan mengalahkan empat grand finalis lainnya yaitu S1 Universitas Indonesia, S2 SBM ITB, S1 Universitas Surabaya dan S1 Universitas Padjajaran, dan yang lebih membanggakannya lagi Tim Prasetiya Mulya ini akan menjadi representatif Indonesia di level Asia Pasifik di Manila, Philippines. “Awalnya kita tidak menyangka bisa menjadi wakil Indonesia di level Asia Pasifik, karena target kita cukup masuk 3 besar saja, dan yang lebih membanggakan lagi kita ini adalah tim yang paling muda dari kampus-kampus lain yang ikut kompetisi ini, dan semua

ini kita dapatkan berhak dukungan dari semua pihak terutama dari para dosen S1 dan S2 Prasetiya Mulya, bahkan kita juga mendapat dukungan CFA langsung,” ungkap ketua tim Prasetiya Mulya dalam kompetisi CFA Institute Research Challenge 2014, Clarine Pranata yang juga menjabat sebagai ketua Finance and Investment Society Prasetiya Mulya Lebih lanjut lagi, Jonathan Raharja sebagai anggota tim mengungkapkan bahwa yang menjadikan timnya juara bukan hanya karena materi yang mereka bawakan, tapi juga cara penyampaian kita dalam presentasi yang membuat juri yakin akan kekompakan tim kita. “Sebenarnya ini adalah cara untuk menyampaikan ide kita. Kesiapan kita juga terlihat disini, kita bukan lagi individu tetapi satu tim dan satu otak,” jelas alumni SMA Santa Theresia Jakarta ini. Jonathan juga menjelaskan, bahwa dirinya selalu melihat tujuannya baik jangka pendek maupun jangka

panjangnya, dan memilih cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Meskipun pada akhirnya tim ini tidak menjadi juara di Manila pada awal 2015 lalu, tetapi banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik. “Kesuksesan yang kita dapat adalah saat kita berada di bawah, dan kita melihat bukan siapa yang teratas tapi bagaimana kita bisa melampaui batas maksimal kita. Jadi seberapa tinggi kita melompat setelah kita jatuh terpuruk merupakan kesuksesan sesungguhnya” tutup Jonathan. []

Daftar Prestasi Prasmulyan lainnya pada periode Februari - April 2015 Juara 2 National Business Case Competition 2015 di Universitas Indonesia Ignatius Egan Jonatan, Andrew Clever Lee, Flora Ayu P Dhamayanti

Juara 1, 2, dan 3 Business Week Competition 2015 di UPH

Juara 1 Tarumanagara Business Competition 2015 di Universitas Tarumanagara Ignatius Egan Jonatan, Eric Christian, Khoirul Rohman

Erwin, Lisa Arianti, Hendry Yonatta.

PRASMULYAN_#04.indd 22

Dhyannisa R, Michael Damianus, Stefani Karnadi. David Yulianto, Adelia Lovelita, Melvin Kurniawan.

Juara 2 National HSBC Business Case Competition 2015 Hagi Yufantra, Dina Nugraha, Alfian Renata, Yuda Nugraha Juara 2 National Final L`Oreal Brandstorm Competition 2015 Cynthia Indayani Limin, Laila Larissa, Sucitra Devi

28/05/2015 13:10:30


23

Hall of Fame.

Jo Reiner Widjaja

Kenali Diri Untuk Gapai Mimpi “Seberapa rapi dan teraturnya hidup yang kita jalani, kita tetap harus punya rencana 5 tahun ke depan kita mau jadi apa,” Jo Reiner

S

enyum ramah terpancar dari wajah Jo Reiner Widjaja (22) saat ditemui Majalah Prasmulyan di sela-sela kesibukannya mengerjakan tugas kuliah. Saat ditanya tentang bagaimana resepnya agar bisa berprestasi di dalam dan luar kampus, mahasiswa tingkat akhir S1 Marketing Prasetiya Mulya ini menjawab bahwa kuncinya adalah mengenali diri sendiri. “Keputusan tepat bisa kita ambil bila kita telah mengenal lebih jauh tentang diri kita sendiri. Siapa kita? Apa passion kita?” ujar Jo yang hingga semester delapan ini mengantongi IPK 3,9. Menurut Jo, pertanyaan tersebut harus dijawab sebelum berusaha menggapai mimpi-mimpinya. Bagi Jo, seberapa rapi dan teraturnya hidup yang dijalaninya, ia tetap harus punya rencana 5 tahun ke depan mau jadi apa. Jebolan SMAK 1 Penabur Jakarta ini mengaku bahwa salah satu jalan mewujudkan mimpinya untuk berprestasi adalah merasakan sebanyak-banyaknya persaingan lewat ajang lomba. Benar saja. Sosoknya tampak semakin bersemangat saat menjelaskan tentang prestasi yang didapatnya pada 2014 lalu pada kegiatan Unilever Future Leader’s League (UFLL) 2014 Tingkat Nasional. Di ajang bergengsi itu Jo berhasil menyabet penghargaan “Individual Winner” dan “Second Team Winner”, yang membuatnya berhak mewakili Indonesia dalam ajang UFLL 2015 Tingkat Internasional, di London.

Menjadi salah satu dari 90 peserta kompetisi dari tiga puluh negara yang berlaga di UFLL London tidak membuat nyali Joe ciut. Meski pemuda yang gemar menulis ini menyadari beban beratnya membawa nama besar Indonesia sebagai juara UFLL pada tahun 2013, ia telah memiliki cara agar dapat melalui beban itu bersama rekannya dari perguruan tinggi lain dengan menggunakan pengalamannya di kompetisi yang telah ia ikuti.“Dulu saya pernah ikut lomba lain, dimana dua teman saya mahasiswa Teknik dari Unpad dan ITB yang sama sekali tidak mengerti tentang bisnis dan ilmu marketing, awalnya jadi beban berat,” ujar salah satu pendiri Opportunity, Wisdom, Learning (OWL) Community ini. Disitulah Jo menganggap sinergi lintas disiplin sebagai salah satu tantangan yang harus diselesaikan dalam kompetisi. Berbekal ilmu yang didapat selama kuliah di Prasetiya Mulya, ditambah bakat dan jiwa enterpreuner yang dimiliki, Jo akhirnya mampu mengatasi segala hambatan yang ada. “Ketika berbicara business plan, pada intinya kita harus menjual produk. Jadi walaupun mereka mahasiswa teknik, saya ajak mereka diskusi dan saya anggap mereka sebagai konsumen agar mereka bisa memberikan input yang relevan dan bagus dari sisi konsumen. Point-nya adalah coba belajar mendengarkan satu sama lain dan brain storming sehingga ketika ada pendapat yang berbeda, kita lakukan

voting,” jelas Jo yang saat ini sedang menjalankan freelance consulting di Potato Head. Pada sisi yang lain, Jo memiliki prinsip hidup untuk menghargai waktu yang dijalani. Menurutnya waktu adalah sesuatu yang sangat berharga. Untuk itu, dalam mengambil keputusan hidup ia akan berusaha untuk tidak salah langkah. Salah satu langkah yang diambil Joe adalah terus belajar marketing dan bisnis untuk menggapai impiannya sejak SMA menjadi pengusaha media. “I have always dream to have my own media empire someday. Being able to co-exist with in the world of business and media at the same time,” harap adik dari Joy Kartika (alumni S1 Finance Prasetiya Mulya 2007) dan kakak dari Yo Renno (mahasiswa S1 Marketing Prasetiya Mulya 2012) tersebut. []

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 23

28/05/2015 13:10:31


24 Start up.

FRUCTUS UNTUK KUKU WANITA

YANG TETAP SEHAT A da sebuah tayangan investigasi di televisi yang menyebutkan bahwa masih banyak kuteks berbahan kimia berbahaya, mengandung formalin dengan bau menyengat yang beredar di pasaran. Bahkan, pada sebuah tes yang dilakukan oleh Samuel Gitoharsono bersama 9 rekannya sesama mahasiswa S1 Bisnis Prasetiya Mulya, paparan kuteks berbahan sintetis pada sebuah styrofoam ternyata mampu melubangi medium tsb. Relakah jika kuteks berbahaya tersebut digunakan untuk kuku yang kita sayangi? Riset demi riset tentang kuteks pada akhir tahun 2014 ini semakin gencar dilakukan semenjak Samuel, dkk mendapatkan temuan menarik soal kelangkaan brand kuteks asal Indonesia. Temuan itu pulalah yang mengilhami ide mereka untuk merintis usaha di bidang kecantikan kuku wanita dengan brand Fructus. Usaha ini juga mereka besarkan untuk keperluan tugas matakuliah Business Creations pada semester tiga. “Awalnya kita riset terhadap brand lokal yang belum ada di Indonesia, dan akhirnya kita temui bahwa kuteks itu sebenarnya semua impor. Semuanya itu made in China, USA, dan Korea,� papar Endy yang menjabat sebagai Chief Operating Officer (CMO). Setelah menemukan riset tentang produk lokal yang belum ada di Indonesia, tim juga meriset bahan dasar utama kuteks. Menurut Samuel, kalau dicermati dari baunya, kuteks yang sangat menyengat baunya jika digunakan dalam jangka panjang bisa berbahaya bagi otak. Akhirnya usaha yang dipimpin oleh Shahnaz Aulia sebagai CEO ini menemukan konsep waterbased sebagai solusi kuteks sehat. Gagasan ini ditanggapi positif oleh tim sebagai peluang menjadi trendsetter.

PRASMULYAN_#04.indd 24

28/05/2015 13:10:31


25

Start up. Nama Fructus sendiri diambil dari Bahasa latin yang berarti buah. Hal ini mewakili keinginan mereka untuk menciptakan produk yang menjadi solusi masalah kesehatan. Selain itu, Fructus juga punya arti selain lain yakni produksi, profit, dan satisfaction. Lewat makna itu, Fructus juga ingin secara konsisten memproduksi kuteks dengan kualitas tinggi yang mampu menghasilkan profit bagi perusahaan dan menciptakan satisfaction bagi customer-nya. “Sesuai dgn filosofi ‘an apple a day keeps the doctor away’ kita merasa buah itu merupakan solusi dari semua permasalahan kesehatan,” ujar alumni SMAK 1 Penabur Bandung ini. Tantangan Dalam Produksi & Pemasaran Pada awal produksinya, Fructus menghadapi banyak tantangan. Samuel menceritakan kesulitannya dalam menemukan produsen botol kuteks di Indonesia sehingga memaksa mereka mengimpor botol dari Taiwan. Demikian pula dengan bahan baku kuteks yang harus diimpor dari Taiwan dan Italia selain campuran bahan baku lokal. Kendala lainnya yang didapat dalam hal pemasaran adalah tidak tahunya masyarakat soal bahan waterbased. “Kita harus mengedukasi masyarakat soal bahan waterbased dan caranya antara lain kita bekerjasama dengan komunitas nail art dan mengikuti event bazaar di Jakarta dan sekitarnya. Lewat situ kita juga bisa meningkatkan brand awareness sedangkan kalau di bazaar kita mengedukasi customer ketika mereka datang ke booth kita,” papar pria kelahiran Bandung ini. Untuk pemasarannya, Samuel membeberkan bahwa remaja perempuan dari usia 16 tahun sampai 25 tahun menjadi target pasar Fructus. Untuk harga, Fructus ditawarkan Rp 89.000. Dengan visi “menjadi brand kuteks no.1 di Indonesia yang bisa

Fructus saat menerima penghargaan kelompok bisnis terbaik Kategori Creative Beauty Care & Personal Goods dalam mata kuliah Business Creation 2014

Variasi produk Fructus

mencakup pasar internasional, mereka berharap bisa mengalahkan brand-brand ternama dengan cara terus mengedukasi tentang waterbased. Khusus untuk para pembaca Majalah Prasmulyan yang ingin menjalankan bisnis, Fructus berpesan agar harus mempunyai passion terhadap bisnisnya agar bisa berkembang dan terus mencari ilmu sebanyak-banyaknya untuk bisa diimplementasikan di bisnis tersebut.

“Cari mentor untuk kita berkonsultasi agar bisa membimbing kita dan bagi waktu menggunakan skala prioritas. Memulai bisnis tidak bisa sekaligus, kita harus lalui semua tahaptahapnya, mulai dari riset dan awareness baru sedikit-sedikit akan berkembang, “ tutup Samuel. []

fructusnails

CP: 0822-2557-6669

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 25

28/05/2015 13:10:33


26 Executive Talk.

Peluang Bisnis di Sektor Perikanan dan Kelautan Di edisi 4 ini, Majalah Prasmulyan mengangkat sosok Direktur Utama PT Kelola Mina Laut (KML), Mohammad Nadjikh. Ditemui di sela-sela acara wisuda Magister Manajemen dan Sarjana Ekonomi Prasetiya Mulya di Jakarta Hall Convention Center pada bulan Desember 2014, Nadjikh berbagi pengalamannya seputar bisnis kelautan yang dijalaninya sampai sekarang. Menurutnya, potensi perikanan dan kelautan di Indonesia sangat besar, tinggal tergantung bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi tersebut. Nadjikh menceritakan bahwa dirinya mulai merintis bisnis perikanan pada tahun 1993, kala usianya menginjak 31 tahun. Saat itu ikan teri nasi adalah bisnis yang pertama kali ia kembangkan. “Meski saat itu saya bekerja di perusahaan swasta, tetapi saya

PRASMULYAN_#04.indd 26

selalu berpikir untuk menjadi seorang entrepreuner yang sukses. Setiap malam saya selalu membayangkan bisnis apa yang kira-kira akan membuat saya maju. Akhirnya pilihan pun jatuh pada bisnis ikan. Dari situlah semangat entrepreuner saya terbangun. Dengan modal nol saya kembangkan bisnis saya,� ungkap pemilik KML yang kini memiliki 25 unit bisnis ini dan tujuan ekspornya sudah mencapai empat benua.

Meski sudah terbilang sukses, Nadjikh juga masih memiliki kekhawatiran atas industri perikanan di Indonesia saat ini. Menurutnya masalah yang paling utama adalah generasi muda yang memandang sebelah mata profesi nelayan. “Mereka tidak mau menjadi nelayan. Kenapa? Salah satunya karena minimnya pendidikan tentang dunia maritim maupun

28/05/2015 13:10:36


Executive Talk.

27

Nadjikh saat menjadi pembicara tamu di Wisuda Prasetiya Mulya tahun 2014

perikanan di Indonesia. Saat ini yang sering diekspos dari nelayan adalah kesengsaraan mereka, makanya mereka berpikir bahwa nelayan bukanlah profesi yang ‘keren’. Saya pikir media juga seharusnya lebih berperan, misalnya dengan mengangkat figur yang sukses dalam bisnis perikanan, agar pikiran mereka lebih terbuka, karena mereka para generasi muda lah yang bertugas membuat sektor perikanan ini menjadi masa depan yang cerah,” terang Nadjikh. Grand Strategy Baru Untuk menggerakkan dan memajukan sektor kemaritiman dan kelautan, Indonesia harus

mempunyai grand strategy yang baru. Dan untuk menciptakannya dibutuhkan kerja sama yang rata antara pengusaha, pemerintah, juga masyarakat. Menurut Nadjikh, pola pikir para pengusaha saat ini hanya sebatas pedagang, bukan dalam konteks industri yang lebih luas. “Pedagang itu hanya memikirkan untung sebanyak-banyaknya, sedangkan kalau dalam konteks industri, ia akan melihat bisnis dalam jangka panjang,” jelas pengusaha yang banyak dijuluki media massa sebagai pengusaha kelas teri berpenghasilan kakap.

Di akhir perbincangan, ada tiga pesan yang disampaikan Nadjikh untuk generasi muda yang ingin terjun ke industri perikanan. Pertama, harus benar-benar dari hati dan mempunyai keyakinan. Kedua, harus bisa menghayati industri perikanan itu seperti apa agar bisa tertarik untuk menjalaninya. “Dan yang terakhir jangan hanya berpikir semua yang ada sebagai sebatas peluang, melainkan berpikir bagaimana cara mengeksekusinya,” tutup Nadjikh yang juga Anggota Komisi Teknis Sosial Humaniora Dewan Riset Nasional. []

Prestasi: PT. Kelola Mina Laut telah melayani permintaan pembeli produk olahan laut di empat benua, meliputi : Jepang, Taiwan, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, Eropa, dan Timur Tengah. Saat ini ada 25 perusahaan di bawah Group Kelola Mina Laut dengan total 14.000 karyawan. Mohammad Nadjikh telah menerima berbagai penghargaan antara lain: • Indonesian Export Award “Primaniyarta Award” dari Presiden RI - 2001 • Pengusaha Berprestasi dari Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah - 2001 • Pelopor Industri Pengolahan Hasil Perikanan dari Menteri Kelautan dan Perikanan - 2002 • International Award for Best Performance dari Council of International Award United Kingdom - 2002 • Eksportir Jatim Berprestasi Terbaik dari Disperindag Jatim - 2002 • Finalis Entrepreneur of The Year dari Ernst and Young - 2003 • Sepuluh Eksekutif dari Lions Club Surabaya Patria Jawa Pos Group - 2003 • Primaniyarta Award kategori Eksportir Berkinerja - 2005

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 27

28/05/2015 13:10:38


28 Indonesia Business Masterpiece.

Sofjan Wanandi

Bergelut di Dunia Usaha Sejak Sekolah Berbicara soal bisnis di Indonesia, maka siapa yang tidak kenal sosok Sofjan Wanandi (74). Saat ini, pemilik usaha Gemala Group ini dipercaya sebagai Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah enam tahun memimpin Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

PRASMULYAN_#04.indd 28

28/05/2015 13:10:42


Indonesia Business Masterpiece.

29

Pria kelahiran Sawah Lunto, Sumatera Barat ini bisa dibilang unik karena merupakan gabungan dari sosok pengusaha, pemimpin organisasi, aktivis, dan pendidik. Tak heran, mantan aktivis 1966 ini telah menuai banyak pengalaman dan memberikan kontribusi berarti dalam bidang ekonomi, birokrasi, politik, dan pendidikan Indonesia. Di masa mudanya Sofjan sudah bergelut di dunia usaha. Contohnya, ketika masih berseragam SMP beliau sudah menjadi penjaga toko kelontong dan binatu milik ayahnya di Padang. Panggilan untuk merantau ke Jakarta pun diikutinya demi melanjutkan sekolah di SMA Kanisius, Jakarta. Selepas SMA, otak encer dan semangat belajarnya mengantarkan Sofjan terpilih masuk ke Universitas Indonesia untuk mendalami Ilmu Ekonomi. Ia mengaku tertarik belajar ekonomi karena Sang Ayah banyak memberikan pengalaman bisnis sejak kecil. Semasa menjadi mahasiswa, ia juga menekuni dunia aktivis dengan menjadi ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Setelah sempat malang-melintang di dunia politik sejak tahun 66 hingga 70-an, Sofjan kembali meniti kiprahnya di dunia usaha tepatnya pada tahun 1974. Saat itu, dirinya dipercaya oleh Yayasan Kostrad untuk memimpin beberapa perusahaan, di antaranya PT Dharma Kencana Sakti yang membawahkan PT Garuda Mataram, PT Mandala Airways, dan PT Dharma Putra Film. Kiprah di Dunia Usaha Bila kita menelisik lebih dalam kariernya sebagai pengusaha, sudah banyak bidang usaha yang digeluti Sofjan, antara lain : bidang industri, perkapalan, asuransi, dan konstruksi. Setelah lama dipercaya memimpin berbagai perusahaan, Sofjan pada akhirnya merintis bisnisnya sendiri dengan mendirikan Gemala Grup.

Peresmian Sofjan Wanandi Building di Kampus Prasetiya Mulya BSD tahun 2011

“Grup Gemala ini saya rintis dari nol dan modalnya pun saya dapatkan dari hasil menggadaikan surat tanah rumah orang tua saya dan gedung The Centre of Strategic and International Studies (CSIS), namun dengan rasa optimis saya untuk mencapai kesuksesan dan berkat kerja keras juga akhirnya pada tahun 2008 saya sudah bisa mempekerjakan 15 ribu tenaga kerja,” papar pria yang terlahir dengan nama Liem Bian Koen. Saat ditanyakan tentang pembangunan dan perekonomian Indonesia saat ini Sofjan menjelaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak stabil akibat pengaruh dari berbagai aspek tetapi pemerintah sedang berusaha membangun fondasi ekonomi yang tepat. Harga berbagai komoditas Indonesia yang saat ini melambung tinggi, lanjut Sofjan berpengaruh terhadap alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur Indonesia. Secara otomatis hal ini dapat menentukan cepat atau lambatnya pembangunan Indonesia. “Itu yang menjadi tantangan kita untuk ikut serta mendukung percepatan pembangunan infrastruktur bangsa ini khususnya dalam hal teknologi dan informasi. Bukan saja hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” ucap Sofjan yang

saat ini menjabat sebagai Ketua Tim Ahli Wakil Presiden. Lebih lanjut, Sofjan menjelaskan dalam pembangunan infrastruktur bangsa saat ini pendidikan sangatlah penting, karena tanpa adanya pendidikan suatu negara tidak akan bisa maju. “Maka dari itu salah satu alasan para pendiri Yayasan Prasetiya Mulya (YPM) mendirikan sekolah adalah ingin memajukan bangsa Indonesia dan menjadikan anak mudanya sebagai pemain utama dalam membangun negara ini,”ucap adik dari Jusuf Wanandi yang aktif di Yayasan Prasetiya Mulya sebagai Chairman, Board of Advisors, Prasetiya Mulya School of Business and Economics. Tak lupa Sofjan berpesan kepada pada sivitas akademika Prasetiya Mulya, agar bisa berkomitmen bersama untuk memajukan Prasetiya Mulya mulai dari yayasan, para alumni, dosen, dan tentunya para mahasiswanya. “Bukti dari kemajuan Prasetiya Mulya adalah kita bisa meningkatkan mutu universitas lain melalui dosen-dosen kita yang juga mengajar di Universitas lain. Jadi kita harus bisa menjadi “garam”, supaya orang lain juga betul-betul mendapatkan info-info yang dibutuhkan untuk membangun bangsa kita ini.” Tutup pria yang namanya diabadikan sebagai salah satu nama gedung di kampus Prasetiya Mulya BSD.

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 29

28/05/2015 13:10:46


30Cover Story.

Ananta Pradipta Sudibya

Pengalaman Luar Biasa di Australia Siapa sangka, di balik sifat ”cool”-nya, Ananta menyimpan banyak pengalaman seru. Termasuk salah satunya adalah menjadi salah satu dari lima mahasiswa S1 peserta student exchange selama 1 semester di University of New South Wales (UNSW), Sidney, Australia, pada Maret-Juni 2014.

B

agi pemilik nama lengkap Ananta Pradipta Sudibya ini, menjadi peserta student exchange di UNSW merupakan sebuah pengalaman berharga. “Banyak hal dan pengalaman baru yang saya dapat di sana melengkapi kuliah di Prasetiya Mulya. Saya banyak mendapat teman baru, mempelajari budaya baru di tengah lingkungan baru, dan yang pasti saya bisa belajar mandiri karena selama disana saya memanage semuanya sendiri,” kisah mahasiswa S1 Accounting angkatan 2011 ini. Ananta pun mengaku bahwa selama di UNSW dirinya tidak pernah menemui kesulitan yang berarti. Semua kegiatan dijalani dengan penuh semangat, mulai dari bersikap aktif di setiap kegiatan pembelajaran hingga saat menjalani kegiatan magang di BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Indonesia di Australia selama tiga bulan. Begitupun dengan masalah pergaulan, dengan kemauan untuk membuka diri kepada siapapun membuat dirinya tidak mendapatkan kendala.

Dengan keyakinannya, Ananta memilih melanjutkan kuliah di Prasetiya Mulya dengan mengambil jurusan S1 Accounting.

semesternya dengan magang di PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia bersama Della Nadya dan Alyssa. []

Mengapa Accounting? Ananta melihat jurusan ini lebih mempunyai spesifikasi dibanding jurusan lain. Karena itu ia menganggap bukan sekedar ilmu bisnis yang bisa akan didapatnya di Prasetiya Mulya, melainkan juga ilmu Accounting. “Accounting adalah bahasan tentang keuangan, dan untuk lingkup perusahaan misalnya, keuangan tentu merupakan salah satu hal yang terpenting. Banyak orang bilang kalau bisa mengatur keuangan perusahaan, maka kita bisa mengontrol perusahaan tersebut. Itu juga yang membuat saya tertarik akan accounting,” kelakar pemuda yang yang mengisi waktu liburan

Tak hanya tentang pengalamannya di UNSW, Ananta juga berkisah tentang mengapa dirinya memilih menimba ilmu di Prasetiya Mulya. Menurutnya, reputasilah yang membuatnya tertarik untuk masuk ke sana selepas lulus dari SMA Santa Laurensia, Tangerang.

PRASMULYAN_#04.indd 30

28/05/2015 13:10:48


Cover Story.

31

Sacarissa Salim

Tetap Salurkan Hobi dan Terus Raih Prestasi

P

unya banyak kesibukan tapi tetap bisa meraih prestasi cemerlang, bukanlah hal yang mudah. Namun bagi perempuan kelahiran 17 Agustus 1995 ini, hal itu telah menjadi hal yang biasa ia raih. Sacarissa Salim atau yang akrab disapa Sasa ini adalah mahasiswi S1 Accounting angkatan 2013. Sasa memilih jurusan Accounting karena merasa ada ketertarikan dalam bidang tersebut dan baginya accounting menjadi dasar dari bidang ekonomi itu sendiri. Baginya, selain mendapatkan pendidikan mendalam tentang accounting, dengan mempelajari bidang ini ke depannya akan ada banyak pekerjaan yang bisa ia tekuni.

bisa mengatur waktunya sehingga bisa meraih IPK 4.0 hingga semester tiga.

Sejalan dengan tekadnya untuk meraih prestasi terbaik di bidang accounting, anak pertama dari 2 bersaudara ini selalu mendahulukan urusan akademis sebelum menyelesaikan urusan organisasi.

Selain hobi mengikuti organisasi, ternyata Sasa juga punya hobi lain yaitu menyanyi. Sejalan dengan kesuksesannya di bidang organisasi, hobi menyanyi ini telah membawanya meraih prestasi-prestasi yang membanggakan. Penggemar lagu-lagu Ed Sheeran ini saat ini bergabung dalam tim paduan suara Svara Prasetiya yang baru-baru ini berhasil memenangkan lomba internasional.

Menurutnya, organisasi merupakan salah satu penyemangatnya dalam belajar sehingga ia banyak sekali mengambil kesempatan jika ditawari untuk menjadi panitia maupun terlibat dalam organisasi. Namun tetap yang paling utama adalah mendahulukan masalah akademis. Meskipun banyak tantangan yang ia hadapi, ia tetap

“Biasanya jadi semangat buat cepetcepet selesai belajar biar bisa selesaikan urusan organisasi. Kadang disambi juga tapi tetep gak lupa waktu,� ujar alumni SMA Santa Laurensia Tangerang ini. Meski banyak mengikuti kegiatan organisasi, Wakil Ketua Indonesia Culture and Nationalism 2015 dan staff AIESEC ini juga bisa unjuk gigi dalam bidang non-Akademis. Ia beberapa kali meraih prestasi dalam lomba diantaranya menjadi semifinalis IMOTION UI 2013 dan finalis Young Scholar Indonesia 2013 sekaligus penerima beasiswa dari Prasetiya Mulya.

Bermodalkan suara Soprannya, Sasa bersama dengan tim Svara Prasetiya Mulya berhasil meraih gold medal dan grand prize winner pada Kompetisi Voices of Asia di Kuala Lumpur, Malaysia. []

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 31

28/05/2015 13:10:48


32 Accounting Event.

Kompetensi Akuntan Dalam Persaingan Global

K

ita harus belajar dari fenomena semakin banyaknya orang Pakistan, Banglasdesh, India yang datang ke Indonesia untuk berbagai posisi di bidang akuntasi yang sebenarnya bisa diisi oleh orang Indonesia. Pernyataan berisi renungan ini dikemukakan Datuk Alexandra Chin JP, ACCA Deputy President 2014-2015 saat mengisi Seminar Akuntansi bertajuk “Stepping Stone Towards Becoming Successful Accountants In Highly Competitive Environment”. Seminar yang diselenggarakan S1 Accounting Prasetiya Mulya dan ACCA Indonesia pada tanggal 19 Desember 2014 ini bertempat di Auditorium kampus Prasetiya Mulya BSD. Lebih lanjut, Alexandra yang berkebangsaan Malaysia menjelaskan bahwa nilai lebih pekerja ekspatriat dari ketiga negara tersebut itu antara lain : keahlian

di bidang akuntansi, bisa melakukan banyak hal, dan memenuhi kualifikasi internasional. “Contoh gampangnya seperti ini: Anda pasti tahu pesepakbola Cristiano Ronaldo atau pengusaha Malaysia Tony Fernandes? Dengan skillnya, mereka pasti bisa bekerja di belahan dunia manapun yang mereka mau,” ujar Alexandra. Di hadapan sekitar 150 mahasiswa, Alexandra menekankan perlunya lulusan S1 Accounting untuk memiliki sertifikasi berstandar internasional. Apalagi, lanjut Alexandra, pada tahun 2030 nanti, Indonesia diprediksi akan masuk sebagai salah satu dari 7 kekuatan

ekonomi besar di dunia. Alexandra menambahkan, bahwa sertifikasi ACCA bisa menambah nilai seorang akuntan karena banyak kompetensi yang ada di dalamnya sehingga bisa bekerja di perusahaan, pemerintahan, maupun publik. []

Seminar Personal Finance Prita Ghozie

D

i tengah gaya hidup konsumtif yang melanda kawula muda, tersimpan pekerjaan rumah dalam hal pengaturan keuangan pribadi. Melihat kebutuhan akan pengetahuan tentang perencanaan keuangan, Accounting Student Association (ASA) mengadakan Seminar “Mengatur Keuangan Pribadi Selayaknya Seorang Financial Planner” dengan pembicara Prita Ghozie, perencana keuangan dari ZAP Finance pada tanggal 14 Oktober 2015 di Kampus Prasetiya Mulya BSD. Mengajarkan keuangan untuk pribadi memang butuh pendekatan yang berbeda. Hal ini diterapkan Prita dengan memberikan pengalaman langsung kepada 179 peserta dalam hal pengaturan anggaran keuangan pribadi. Pada

PRASMULYAN_#04.indd 32

prakteknya, masing-masing peserta diberikan selembar kertas berisi kolom pendapatan dan beragam alokasi pengeluaran. Awalnya, tiap peserta ditetapkan memiliki pendapatan 3 juta rupiah dan diberikan tugas mengalokasikan uangnya untuk living cost, saving, entertainment, investasi, dan sosial. Setelah praktek, barulah Prita menjelaskan lebih detail tentang perencanaan keuangan. “Kita harus tahu uang kita untuk saving berapa, spending berapa persen, pengeluaran untuk sosial, dan investasi seperti emas, deposito, reksadana, “ ujar wanita dengan gelar SE, MCom, GCertFP, CFP, dan QWP ini. Seminar ini mendapatkan respon positif dari mahasiswa. Ada yang bertanya cara mengatur keuangan

di saat kondisi ekonomi sedang down, hingga cara menemukan formula yang tepat untuk mengatur keuangan saat berstatus mahasiswa. Danies, Ketua ASA berharap seminar ini dapat membuat mahasiswa Prasetiya Mulya lebih pandai mengatur keuangan dan bisa menyikapi gaya hidup yang konsumtif. []

28/05/2015 13:10:50


Accounting Event. 33

Project Meat and Bread Ketika Mahasiswa Akuntansi Merasakan Berbisnis

S

iapa bilang anak akuntansi harus selalu duduk manis berkutat dengan angka-angka pembukuan? Ada pemandangan lain dari kegiatan mahasiswa semester empat S1 Accounting Prasetiya Mulya saat mengerjakan field project bertema “Meat and Bread�. Sejak Selasa pagi, 21 April 2015 di area Study Hall Kampus Prasetiya Mulya BSD , mereka benar-benar terlihat tidak bisa diam dan sibuk bercengkerama dengan berbagai bahan makanan, peralatan masak, dan karton. Ada yang berbusana layaknya seorang Masterchef, ada juga yang merelakan tubuhnya menjadi spanduk berjalan. Lewat proyek matakuliah management accounting ini, mahasiswa merasakan proses mengelola sebuah usaha makanan berskala mikro. Pada awalnya,

setiap kelompok yang terdiri dari 9-10 mahasiswa ditugaskan membuat planning sebuah usaha dengan produk makanan yang mengandung unsur daging dan roti. Lalu, mereka diberikan modal maksimal Rp 200.000 untuk membeli bahan makanan mentah dan kemasan produk. Kreativitas mereka pun turut ditantang saat mengolahnya menjadi produk makanan siap jual dan memasarkannya kepada warga Prasetiya Mulya. Adapun untuk harga produk, tiap kelompok dapat menentukannya setelah melakukan perhitungan unit cost. Sebagai mahasiswa akuntansi, mereka juga tetap harus melakukan perhitungan seluruh pengeluaran dan pemasukan. Setelah itu mahasiswa diwajibkan membuat laporan keuangan yang dikumpulkan 3-4 hari setelah kegiatan. Poin penilaian dari field

project ini terdiri dari beberapa aspek, antara lain : penilaian kreativitas, strategi produksi, keuangan, marketing, kerapihan, kebersihan dan peer review. Menurut Athalia Ariati, dosen matakuliah Management Accounting, proyek ini berusaha mengenalkan business process kepada para mahasiswa S1 Accounting melalui kegiatan nyata. Melihat tingginya antusiasme mahasiswanya terhadap kegiatan ini, ia berharap kegiatan ini bisa diadakan lagi dengan tingkat level yang lebih tinggi. []

Company Visit ke Unilever Indonesia

S

ekitar tujuh puluh mahasiswa S1 Accounting angkatan 2014 dan siswa SMA pemenang ACCA - Prasetiya Mulya Accounting Competition (APMAC) mengadakan company visit ke kantor Unilever Indonesia pada tanggal 16 Januari 2015. Kedatangan mereka diterima Laksmi Tobing selaku Human Resource Partner Unilever Indonesia dan tim Finance Unilever Indonesia. Pada sesi sharing, Laksmi menjelaskan tentang profil perusahaan Unilever secara global. Lalu, para peserta mendapatkan ilmu tentang penerapan finance di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) dan Supply Chain Finance dari tim finance Unilever Indonesia. Selain pembelajaran, peserta juga diajak mencicipi produk es krim dan membawa

pulang produk perawatan tubuh buatan Unilever. Menurut Sandy Harianto, Ketua Prodi S1 Akuntansi Prasetiya Mulya, kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan mahasiswa semester awal tentang penerapan ilmu akuntansi di perusahaan multinasional dan bagian-bagian

pekerjaan akuntansi yang ada di sana. Adapun bagi siswa SMA, kegiatan ini menjadi pengalaman baru bagi mereka. “Kami sangat senang, karena dapat mencoba hal-hal baru dan pengalaman yang sangat berharga,� ujar Felicia Jenifer, siswa SMA Harapan Bangsa. []

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 33

28/05/2015 13:10:51


34 Accounting Event.

Accounting Gathering Night 2015 U

ntuk mempererat rasa kekeluargaan antar angkatan S1 Accounting Prasetiya Mulya, Accounting Student Association (ASA) mengadakan Accounting Gathering Night (AGN) 2015 pada tanggal 18 Desember 2014. Ratusan mahasiswa dari empat angkatan memadati Auditorium Kampus Prasetiya Mulya BSD dengan penampilan yang berbeda untuk menyambut acara fun gathering yang baru pertama digelar ini.

PRASMULYAN_#04.indd 34

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Prodi Akuntansi Prasetiya Mulya, Sandy Harianto, M. Bus. Acc. dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua ASA, dan ketua panitia AGN. Sesuai namanya, acara ini menyuguhkan makan malam dengan konsep prasmanan yang disusul dengan pelantikan pengurus ASA.

antara mahasiswa dan dosen. Selain itu, mahasiswa melakukan selebrasi tukar kado senilai 25 sampai 50 ribu yang berisi pesan personal. Danish, Ketua ASA berharap kegiatan informal ini lebih rutin diadakan dengan kemasan yang semakin menarik pada setiap penyelenggaraannya. []

Untuk memeriahkan acara, panitia menggelar games tebak wajah dosen untuk mempererat kebersamaan

28/05/2015 13:10:52


Internship. 35

Mengisi Liburan Semester dengan Internship Selama liburan dan semester genap tahun ajaran 2014/2015 ini, sedikitnya ada sembilan mahasiswa S1 Accounting angkatan 2011 yang menjalankan program magang di Kantor Akuntan Publik (KAP) terkemuka. Tercatat, Sebanyak tiga mahasiswa magang di PriceWaterhouseCoopers dan enam mahasiswa di BDO Tanubrata. Bagaimana serunya pengalaman magang mereka? Simak beberapa kisahnya berikut ini.

Della Nadya Budiman

Ananta Pradipta

Ashiva Nindra Humaira

“Magang di PwC memberikan saya banyak pengalaman. Tidak hanya saya mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja auditor yang sebenarnya, tetapi saya juga dapat melatih soft skills saya termasuk cara berkomunikasi dan berinteraksi baik dengan sesama rekan kerja maupun dengan klien.

“Selama magang ini, pada awalnya saya diberikan tugas untuk membantu tim mengurus dokumen-dokumen yang perlu divouching baik untuk Test of Control maupun Test of Detail. Selain itu, saya juga bertugas untuk membuat rangkuman terkait dengan kontrakkontrak maupun perjanjianperjanjian penting dengan pihak ketiga.

“Pelajaran-pelajaran kecil dari pengalaman magang sangat berarti buat saya. Seperti misalnya tahu apa yang harus dilakukan ketika salah dalam mengerjakan tugas, ketika tidak ada pekerjaan, ketika masih bingung dengan pekerjaan yang diberikan, dan bagaimana cara menghormati atasan. Hal itu sangat berarti bagi karier saya ke depannya.

(PwC Indonesia)

Pengalaman yang singkat tersebut telah membenarkan sekaligus mematahkan rumor mengenai pekerjaan sebagai auditor yang selama ini. Meski demikian, saya percaya bahwa selama pekerjaan tersebut dijalankan dengan enjoy maka rumor tersebut akan tetap menjadi rumor dan tidak berubah menjadi kenyataan, seperti yang saya alami.” []

(PwC Indonesia)

Meski pada awalnya saya masih belum familiar dengan cara audit PwC, tetapi dengan bantuan tim dan para senior akhirnya saya mulai mengerti dan terbiasa dengan cara kerja PwC. Pada kesempatan pertama dengan klien perusahaan yang skalanya belum begitu besar di Indonesia, saya bergabung bersama tim kecil berjumlah 3 orang. Dua minggu kemudian, saya bekerja berdua dengan seorang associate di mana saya melanjutkan tugas dengan klien tersebut selama 1 bulan. []

(BDO Tanubrata)

Saya juga sangat senang karena selama saya kuliah di Prasetiya Mulya terbiasa dengan hal-hal seperti kebiasaan mengumpulkan kerja tepat waktu dan selalu diberikan tugas. Hal itu menjadikan saya berbeda dengan teman magang lainnya. “ []

#04, Mei 2015

PRASMULYAN_#04.indd 35

28/05/2015 13:10:54


36 HighSchool Highlight.

SMK Tarakanita

Mengedepankan Hidup Tertib, Teratur, dan Disiplin Melihat kebutuhan dunia kerja pada tahun 1968 dan sangat minimnya lulusan sekolah kejuruan yang terampil dan siap bekerja, maka dengan inisiatifnya yang tinggi seorang Biarawati berkebangsaan Belanda Sr. Emmanuella CB mendirikan SMK Tarakanita, tepatnya pada tanggal 10 Januari 1968.

P

ada awal berdirinya, SMK Tarakanita hanya menerima 45 murid perempuan dan hanya terdapat satu jurusan yaitu jurusan Kesekretarisan. Namun, seiring dengan berkembangnya kebutuhan pendidikan pada tahun 1971, SMK Tarakanita mulai menerima murid laki-laki dan membuka jurusan Akuntansi. SMK Tarakanita Jakarta pun terus berkembang hingga saat ini sebagai SMK bidang studi keahlian bisnis dan manajemen yang memiliki

melakukan psikotes yang bertujuan agar kita tahu si anak ini benar ingin masuk akuntansi atau tidak,� jelas Dra. Florentina Mujiyani, Kepala sekolah SMK Tarakanita Jakarta dari tahun 2012 sampai sekarang ,. Berbeda dengan SMK lain di Jakarta, SMK Tarakanita menurut Florentina ini sangat mengedepankan pembiasaan hidup tertib, teratur, dan disiplin agar sesuai dengan visi SMK Tarakanita yaitu membentuk pribadi yang

Dra. Florentina Mujiyani Kepala Sekolah SMK Tarakanita Jakarta

creativity, dan community. Hal ini melengkapi proses belajar mengajar yang menekankan empat pendekatan, yaitu : pendekatan kontekstual, konstruktivisme, konsep, dan proses.

Gedung SMK Tarakanita Jakarta

tiga jurusan, yaitu Akuntansi, Pemasaran, dan Administrasi Perkantoran.

utuh, professonal serta mampu membentuk relasi yang baik dengan dunia usaha sesuai tuntutan jaman.

“Yang menonjol di SMK Tarakanita ini adalah jurusan Akuntansinya, karena sejak awal penjurusan sudah ada syarat-syarat tertentu. Kalau di Akuntansi matematikanya harus lebih baik dari 2 jurusan yang lain karena setiap hari akan berurusan dengan angka dan hitung-hitungan. Kita juga berkerjasama dengan Fakultas Psikologi UI untuk

Kedisiplinan sangat diutamakan, lanjut Florentina, karena akan membentuk karakter pribadi murid yang tangguh dan siap menghadapi dunia kerja. Soal karakter, para murid juga dibekali dengan Pendidikan Karakter Tarakanita (PKT) yang sering di sebut C5, antara lain : compassion, celebration, competence, conviction,

PRASMULYAN_#04.indd 36

Menanggapi perkembangan dunia akuntansi di Indonesia, Florentina berharap agar dunia akuntansi di Indonesia segera dibenahi. Contohnya untuk kurikulum SMK jurusan Akuntansi, ia menyarankan agar dikenalkan pada materi International Financial Reporting Standards (IFRS). “Sekolah Menengah Kujuruan (SMK) dan Perguruan Tinggi harus melakukan modifikasi dan penyesuaian atas kurikulum pendidikannya, agar mampu menghadapi perkembangan jaman saat ini.� tutup wanita yang mengaku senang anak didiknya bisa meraih juara 2 di Kompetisi ACCAPrasetiya Mulya Accounting Competition (APMAC). []

28/05/2015 13:10:56


Business Coaching

Ina Tiana Wahyuningsih Denpasar, Bali

Membuka Cabang Usaha Sementara ini saya bisnis online kecil-kecilan di Bali. Biasanya jual souvenir atau pakaian wanita seperti tas, baju, dan perhiasan. Bagaimana caranya biar saya bisa buka gerai di Banten, tetapi dikendalikan dari Bali.

H

alo Ibu Ina. Sebuah langkah yang positif mengetahui bahwa ibu sudah memulai berwirausaha di Bali. Untuk menjawab pertanyaan ibu, langkah pertama dimulai dengan mengidentifikasi konsumen dari usaha online ibu di Bali, hal ini penting untuk mengetahui jangkauan dari bisnis online yang sudah dilakukan. Setelah memetakan lokasi geografis konsumen dari bisnis online di Bali tersebut, Ibu Ina harus mencoba memperkirakan apakah ada kesamaan karakteristik konsumen online dengan segmen pasar nanti yang akan dituju di kala membuka gerai di Banten. Hasil analisa karakteristik tersebut merupakan pegangan awal Ibu Ina untuk memulai jika ingin membuka gerai di Banten, terutama dalam pemilihan produk-produk apa yang akan ditampilkan di gerai tersebut. Hasil analisa ini juga akan berkaitan dengan usaha mem”branding” toko iub supaya dapat menopang produk-produk yang ibu jual di gerai tersebut. Langkah kedua yang perlu dijalankan Ibu Ina adalah memperhitungkan biaya

operasional dari membuka gerai tersebut. Berbeda dengan online yang mungkin tidak perlu sewa lokasi, membuka gerai memberikan perhitungan yang sedikit lebih “njlimet”. Untuk memudahkan inspirasi Ibu Ina dalam memperhitungkan biaya operasional tersebut, dapat kami sebut beberapa item biaya yang kemungkinan besar pasti keluar, antara lain biaya sewa toko (umumnya tahunan atau per-6 bulanan), re-dekorasi toko, biaya fit-out toko (lay-out), gaji pegawai toko, biaya listrik, air, makan dan utilitas lainnya, biaya kemasan, pajak, dan mungkin saja “biaya keamanan”. Angka biaya tersebut cukup banyak yang berupa variabel, yaitu bisa berubah di tiap bulannya. Jika tergelincir saat menghitung, dapat berakibat tergerusnya nilai keuntungan yang diperoleh. Langkah ketiga yang tidak kalah penting adalah modal kerja untuk pembelian barang dagangan untuk ditampilkan di toko tersebut. Kejelian Ibu Ina dalam memilih barang akan menjadi nilai tambah untuk mendukung kelancaran arus kas calon gerai Ibu tersebut. Untuk masalah pemilihan barang dagangan ini, Ibu Ina perlu meneliti selera pasar di Banten dengan cara mengunjungi pusat perbelanjaan terdekat di Banten, seperti ITC, mal, plaza, atau mungkin dapat mengunjungi Pasar Cipadu sebagai salah satu pasar favorit untuk wilayah Banten maupun lingkaran Jabodetabek wilayah Tangerang. Namun, jangan sampai lupa juga ada sistem konsinyasi yang dapat

diasuh oleh: M. Setiawan Kusmulyono, MM Koordinator Enterpreneurship Development Center Prasetiya Mulya

PRASMULYAN_#04.indd 37

ibu pergunakan untuk menekan biaya pembelian dari produsen. Langkah yang terakhir adalah memilih pengawas dan pegawai yang tepat dan dapat dipercaya. Akan lebih baik jika Ibu Ina turut dalam menyeleksi dan tinggal untuk sementara waktu dalam masa penjualan periode-periode awal di gerai tersebut. Selain itu, dalam masa3 bulan awal, jika Ibu Ina memiliki saudara yang terjangkau dengan lokasi gerai, akan sangat baik untuk diperbantukan sementara waktu untuk turut mengawasi. Lebih teknisnya lagi, Ibu Ina perlu menerapkan prosedur standar yang lebih terpadu, khususnya untuk sistem informasi toko yang memberi informasi berapa dan apa barang yang terjual, berapa persediaan barang tersisa, dan kapan kita perlu memesan barang kembali. Sebisa mungkin ibu menguasai teknis tersebut untuk menekan potensi kesempatan berbuat tidak baik dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Semoga lancar dalam menterjemahkan mimpi tersebut ke dalam kenyataan sebenarnya dan semoga selalu diberikan kepercayaan diri untuk terus tekun merintis usaha menuju arah yang lebih baik. Untuk informasi pelatihan maupun seminar, kami terbuka jika ada rekan-rekan pembaca setia Majalah Prasmulyan yang ingin berbagi diskusi mengenai kewirausahaan. Selamat berwirausaha…

Kirim Pertanyaan Anda ke: majalahprasmulyan@gmail.com

28/05/2015 13:10:57


PRASMULYAN_#04.indd 38

28/05/2015 13:10:59


PRASMULYAN_#04.indd 39

28/05/2015 13:10:59


PRASMULYAN_#04.indd 40

28/05/2015 13:11:02


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.