sdg 4
Pendididikan untuk semua Pastikan edukasi berkualitas yang inklusif & adil & promosikan pembelajaran seumur hidup • • • •
Pastikan agar semua anak laki-laki & perempuan menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah secara gratis, setara dan berkualitas yang mengarah pada hasil pembelajaran yang relevan dan efektif. Pastikan agar semua anak laki-laki dan perempuan mempunyai akses ke pengembangan, pengasuhan, dan pendidikan anak usia dini yang berkualitas sehingga mereka siap untuk pendidikan dasar. Pastikan akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki ke pendidikan teknis, kejuruan dan tersier yang terjangkau dan berkualitas, termasuk universitas. Hapuskan perbedaan gender dalam pendidikan & pastikan akses yang setara.
Luke Cozens Magang di ISJC, 2015‐2016; sekarang tinggal di London, Inggris Tujuan Pengembangan Milenium (MDGs) yang membentuk agenda pembangunan internasional dari tahun 2000 hingga 2015 termasuk target untuk ‘Mencapai Pendidikan Dasar Universal’. Tenggat waktu untuk tujuan itu telah lewat, namun menurut kampanye #UpForSchool, pada tahun 2015 ‘59 juta anak [tidak] bersekolah dasar – dan ratusan juta lainnya tidak belajar.’1 Membangun MDGs, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 4 bertujuan untuk menyelesaikan pekerjaan agar semua anak laki-laki dan perempuan selesaika pendidikan dasar. Namun, ini jauh melampaui target – ini juga bertujuan memberikan pendidikan menengah universal kepada anak-anak, meningkatkan akses ke universitas, mendidik orang dewasa, memberikan pelatihan kejuruan dan mendidikan dalam kewarganegaraan global. Ini tujuan yang ambisius dan perlu banyak perubahan! Data PBB menunjukkan:2 • Pendaftaran di pendidikan dasar di negara berkembang telah mencapai 91% tetapi 57 juta anak tetap tidak bersekolah. • Lebih dari separuh anak yang tidak bersekolah tinggal di subSahara di Afrika. • Diperkirakan 50% anak putus sekolah usia sekolah dasar tinggal di daerah terkena dalam konflik.
• 103 juta orang muda di seluruh dunia tidak memiliki ketrampilan literasi dasar, dan lebih dari 60% di antaranya adalah perempuan. Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan untuk memahami dunia tempat kita ditempatkan. Dia menanamkan sebagian diri-Nya dan rencana-Nya untuk kehidupan yang dapat ditemukan dengan melatih pikiran kita. Dalam Kejadian manusia pertama terutama ditugaskan untuk memberikan nama pada penciptaan dan melakukannya: ‘Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu … Lalu Tuhan Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.’ (Kejadian 2:15 & 19). Adalah hak istimewa dan kewajiban kita untuk berjalan di dunia dengan mata terbuka. Kita diciptakan bukan saja untuk menjadi “hewan” lain di dalam tubuh alam, tetapi juga membentuk ciptaan dalam kemitraan dengan Tuhan. Kita belajar bagaimana merawat taman, bagaimana membuat makanan, bagaimana memasaknya, bagaimana merawat tubuh kita dengan obat &
1. http://www.theirworld.org/causes 2. http://www.un.org/sustainabledevelopment/education/ 3. http://www.un.org/en/sections/issues‐depth/education/index.htm 12
bagaimana merawat satu sama lain. Tidak semua orang harus menjadi dokter atau petani, tapi saat kita tidak dapat memberikan akses penuh kepada sesama agar mendapatkan peluang pendidikan, kita menghilangkan kemampuan mereka untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam rancangan Alla untuk kehidupan manusia. Lebih dari itu, kita merampok komunitas kita dari wawasan yang dapat diberikan orang-orang ini kepada kita. Menurut PBB: ‘[Edukasi] berkontribusi untuk mendorong perdamaian, demokrasi dan pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesehatan dan mengurangi kemiskinan … mempromosikan kesetaraan gender … mengurangi kematian anak … berkontribusi pada peningkatan kesehatan ibu … menolong perangi HIV, malaria dan penyakit lain yang dapat dicegah … mendorong kelestarian lingkungan … [dan] membantu pembangunan global.’3 Ini bukan berarti pendidikan akan selamatkan dunia. Kita tidak dapat belajar banyak tentang ciptaan namun mengabaikan Pencipta dan sebagian pengetahuan itu terlalu indah bagi kita untuk dicapai. Pendidikan tidak menggantikan kepercayaan pada Tuhan. Namun, ketika kita belajar dan jelajahi dunia dengan Tuhan, kita temukan bahwa semuanya mengarah pada-Nya.