Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 5

Page 1

Harga : Rp. 2.000 ď Ž Edisi 05 ď Ž 25 Maret - 10 April 2011

DESTINASI

BEGITU memasuki area Pan Pacific Nirwana Bali Resort suasana sedikit berbeda. Hamparan sawah di sepanjang jalan aspal menuju Hotel Bintang Lima ini begitu tertata rapi.

Halaman 2

AKOMODASI DALAM hal mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana, hotel yang terletak di daerah Tuban, Kuta ini selalu berusaha menjaga keharmonisan.

Halaman 4

KULINER SEBAGAI daerah tujuan pariwisata yang tersohor di mancanegara, Bali menyajikan berbagai aneka ragam makanan.

Halaman 5

PESONA JIKA anda sedang berlibur di Bali, ada baiknya anda mampir ke The Vira Bali Hotel. Perjalanan dari Bandara Ngurah Rai ke hotel ini sedikitnya membutuhkan waktu 10 menit.

Halaman 6

KULTUR BERMULA dari batu, Satarudin menemukan obyek lukisan. Obyek lukisan itu sangat mengerikan, seakan sebuah wilayah kehidupan lain yang dak seper pemandangan biasa.

Halaman 8

KENALI KENA ALI DAN DAN CINTAI T NEGERIMU


DESTINASI

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

2

Pan Pacific Nirwana Bali Resort

BEGITU memasuki area Pan Pacific Nirwana Bali Resort suasana sedikit berbeda. Hamparan sawah di sepanjang jalan aspal menuju Hotel Bintang Lima ini begitu tertata rapi. Perpaduan lapangan golf dengan tanaman padi dan pohon kelapa begitu terasa indah dan mempesona. Pada Selasa, 15 Maret 2011 Tim Jalan-Jalan Nusantara (JJN) dan Bali Travel Newspaper melihat langsung padi yang sedang menguning di sepanjang jalan menuju resort ini. Rombongan kami diterima langsung Marke ng Communicaon Manager Pan Pacific Nirwana Bali Resort Made Edy Hermaputra. Menurut Made Edy Hermaputra, luas keseluruhan resort terpadu pertama di Bali ini yakni 103 hektar. Sebelumnya resort terpadu ini bernama Nirwana Bali Resort. Namun resort ini, telah resmi menggan nama menjadi Pan Pacific Nirwana Bali Resort per 1 April 2010. Resor yang dimiliki PT Bali Nirwana Resort (BNR) ini merupakan hotel yang mengedepankan konsep Tri Hita Karana. Hotel bintang lima dengan 278 kamar ini kini berada di bawah operator Pan Pacific. Selama beroperasi 12 tahun, hotel yang memiliki lapangan golf 18-hole par 72 rancangan pegolf legendaris Greg

Norman (Nirwana Bali Golf Club) ini telah memenangkan banyak penghargaan, antara lain Best Course in Asia dan Best Course in Indonesia. Majalah World Travel Awards menyebutnya sebagai Asia’s Leading Golf Resort. Perpaduan lapangan golf dengan pertanian dan keindahan alami menjadi keunikan tersendiri bagi resort ini. Hotel yang terletak berdekatan dengan objek wisata Tanah Lot ini memiliki banyak kelebihan. Konsep THK dipilih dalam pengaturan sistem air. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air tanah, resort ini memanfaatkan air limbah hotel serta air sungai. Dalam perkembangan terakhir ini, tanah pertanian juga tetap dipertahankan melalui pemanfaatan lahan 15 hektar atau sekitar 20 persen dari luas lahan 103 hektar tetap digunakan sebagai persawahan. Dari total proper seluas 103 Ha, sekitar 70 persen dari luas lahan BNR merupakan ruang terbuka hijau. Dikatakan, sampai saat ini sawah yang berada di lingkungan Pan Pacific Nirwana Bali Resort, yang berlokasi di Desa Beraban, Tanah Lot Tabanan ini dikerjakan oleh masyarakat setempat. Hasil padinya mereka ambil sendiri. Apakah hasil panennya nan

akan dijual atau dikonsumsi sendiri, terserah masyarakat setempat. Hubungan antara masyarakat dan hotel ini sampai saat sekarang masih terjaga dengan bagus. Bahkan purauga pura subak di areal hotel dilestarikan juga oleh pihak hotel dan masyarakat setempat. Selain menerapkan konsep THK dalam pengelolaannya, diterapkan pula program community development melalui pembentukan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) BNR. Lembaga ini bertujuan memfasilitasi UKM unggulan di sekitar Desa Beraban dan Tabanan. Selain itu mayoritas karyawan merupakan orang lokal. Tenaga lokal mencapai 80 persen atau sekitar 800 orang dari 1000 karyawan yang bekerja,’’ kata Made Edy Hermaputra. Nirwana Bali Resort merupakan salah satu anak perusahaan di bawah unit usaha Hotel & Resort PT Bakrieland Development Tbk. Lokasinya yang strategis membuat hotel ini sangat dimina turis asing. Disebutkan dipilihnya Pan Pacific untuk menjadi operator karena per mbangan reputasi yang dimilikinya. Disamping memberikan layanan terbaik yang bersifat personal, Pan Pacific juga dikenal dengan keramahannya dan perha annya yang besar pada segala sesuatu hingga kepada hal - hal de l.  JJN-STA

Lombok Barat Segi Tiga Emas Tujuan Wisata Setelah mengunjungi sejumlah objek wisata di Lombok Timur dan Lombok Tengah, kini giliran tim Jalan-Jalan Nusantar mengunjungi Lombok Barat. Tempat wisata apa saja yang ada di Lombok Barat ini? Benarkan Lombok Barat merupakan tempat yang strategis bagi para pelancong? KABUPATEN Lombok Barat mempunyai luas wilayah 1.672,15 km2. Secara geografis, Lombok Barat berada dalam posisi strategis diantara segi ga emas tujuan wisata, yakni Bali, Pulau Komodo dan Tanah Toraja. Daerah ini masih kental dengan kultur agraris, namun masyarakatnya memiliki pemahaman terhadap sektor pariwisata yang cukup nggi. Ada Senggigi yang kesohor yang menyuguhkan keindahan alam laut. Pantai dengan pasir pu h ini menjadi incaran wisatawan dari berbagai negara. Senggigi menawarkan keindahan alam yang ada taranya ke ka matahari muncul dan tenggelam. Dari atas ke nggian bukit, pemandangan laut yang maha indah pun bisa dinikma sebagai suguhan yang menawarkan karya seni yang bernilai nggi.

Tiga Gili merupakan primadona pariwisata Lombok Barat, terdiri dari gili Trawangan, gili Meno dan gili Air. Selain menyuguhkan alam pantai yang sangat indah dengan airnya yang jernih dan taman lautnya yang menawan, ga gili jauh dari kebisingan karena alat transportasi yang bisa melayani penumpang di kawasan itu hanya cidomo. Untuk mencapai ga gili itu ditempuh perjalanan dari Mataram menuju pelabuhan Bangsal di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Tanjung. Di Pelabuhan Bangsal, wisatawan dilayani alat transportasi berupa perahu, baik yang menuju salah satu gili, maupun yang bisa dicarter keliling ga gili. Ada juga Gili Gede di Kecamatan Sekotong dak hanya memiliki panorama alam pantai, melainkan dilengkapi pula dengan pulaupulau kecil dengan andalan khusus surfing. Hal ini didukung potensi gelombang yang cukup mendukung, khususnya di Bangko-Bangko yang dimina kalangan wisatawan. Pun Gili Nanggu di Lombok Barat yang termasuk dalam kawasan wisata gili Gede. Pantai pasir pu h ini memiliki panjang sekitar 1 km dengan luas daratan mencapai 17,5 hektar. Suasana alamnya yang asri dengan keindahan sunset dan

sunrise mampu menarik minat wisatawan. Untuk mencapai gili tersebut ditempuh lewat perjalanan dari Pelabuhan Lembar ke Sekotong sekitar 15 km. Dari Sekotong Barat, wisatawan menggunakan boat dengan daya angkut maksimal 6 orang. Gili Nanggu Suasana Gili Nanggu yang masih asri memancing minat wisatawan untuk datang, terutama wisatawan yang sudah berulang kali datang ke Lombok. Namun sebagian besar wisatawan masih melakukan perjalanan dalam kaitan dengan observasi. Hanya sebagian kecil yang menginap pada bungalow yang ada di sana. Pada musim-musim kunjungan wisatawan, bungalow itu penuh dengan wisman. Mereka memilih menikma kesunyian, jauh dari hiruk pikuk pariwisata. Bangko-bangko di Kecamatan Sekotong Barat dikenal wisman sejak tahun 1992, namun mulai dikembangkan sejak tahun 2002. Pemkab Lobar merasa terlambat melihat prosfek Bangko-Bangko. Justru orang asing lebih dahulu mengetahuinya, terutama wisatawan yang berasal dari Hawaii, yang mempromosi-

kannya dari mulut ke mulut. Keunggulan yang nampak mengagumkan adalah ombaknya yang sangat cocok untuk surfing. Kalau secara umum ombak mengarah ke kanan, maka di Bangko-Bangko nampak unik karena gulungan ombak ke arah kiri. Keadaan inilah yang membuat Bangko-Bangko diburu wisatawan yang gemar berselancar. Taman Narmada merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Karangasem Lombok. Taman ini dikenal sebagai taman raja, dilengkapi dengan kolam permandian. Di taman ini pula terdapat mata air padmawangi yang cukup jernih. Karena itu, air ini disebut sebagai air awet muda, yang acap kali menjadi oleh-oleh wisatawan yang berkunjung ke sana. Sedangkan Suranadi yang terletak 15 km dari Kota Mataram memiliki kekhasan tersendiri. Suhu udaranya yang dingin sangat tepat dengan kawasan yang memiliki 5 sumber mata air ini. Mata air tersebut dipercaya sebagai sumber air suci yang acap kali digunakan untuk keperluan persembahyangan. Tiap tengah malam, ada tradisi berendam sambil bersembahyang yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit reuma k dan asma.  JJN-ABI

Pemimpin Umum : Nyoman Sutiawan, Pemimpin Redaksi : Dewa Suta Sastradhinata Anggota Redaksi : N. Sutiawan, Sanata Dewa, Sauri Paradayana (Bali), Riyanto Rabbah (NTB), Bambang Hermawan (Jakarta), Titah Pratyaksa (Yogyakarta), Fotografer : Boy Sastra Putra Marketing : Puspita Dewi, Sirkulasi : Mardiana, Penerbit : CV. Prana Bali Grafika Alamat Redaksi : Jl. Gunung Sari V / 88 Denpasar – Bali, Telp. 0361 482852, NTB : Jl. Abdul Kadir Munsi, Gg. Dahlia No. 14 Mataram, Website : http://www.www-balitravelnews.com, E-mail : jjnusantara@yahoo.com


EDISI 05

Varia wisata Suasana Sejuk dan Harmonis Di Pusat Pemerintahan Badung TEKAD pemerintah dan masyarakat Badung memiliki pusat pemerintahan (puspem) yang representa f dan mengintegrasikan seluruh instansi yang ada kini sudah terwujud. Bahkan Bupa Badung AA Gde Agung saat diwawancarai m Redaksi Jalan-Jalan Nusantara (JJN) dan Bali Travel Newspaper, Jumat, 19 Maret 2011 lalu mengatakan bahwa konsep pembangunan puspem Badung berlandaskan filosofi Tri Hita Karana. Di dalamnya mengandung peneger anmelestarikan cita-cita luhur dalam konteks menyempurnakan tata nilai kehidupan masyarakat berdasarkan nilai budaya daerah dengan konsep lingkungan hijau. Pada kesempatan itu Bupa menyampaikan secara singkat tentang pelaksanaan pembangunan

Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang terintegrasi dalam satu kawasan. Bupa mengatakan, wacana tentang pembangunan Puspem Badung dilatarbelakangi oleh pemisahan wilayah Denpasar dari Kabupaten Badung berdasarkan UU no 1 tahun 1992 tentang pembentukan Kota Madya Daerah Tingkat II Denpasar. Dengan pemekaran ini muncul wacana dan pemikiran untuk membangun Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang berada di dalam wilayah Kabupaten Badung itu sendiri. Ditambahkan, saat itu telah sempat dibangun perkantoran Pemkab Badung di Lumintang, masih dalam wilayah Kota Denpasar. Namun pada tanggal 21 Oktober 1999 terjadi amuk massa yang melakukan penjarahan, pemba-

karan, dan pembumihangusan terhadap gedung kantor Pemkab Badung yang berada di Lumintang. Akibat kejadian itu hampir semua dokumen-dokumen aset maupun asetnya habis terbakar, sehingga kami harus bekerja keras menata kembali administrasi aset dimaksud, yang harus dipertanggungjawabkan dalam audit yang dilaksanakan oleh BPK RI . Amuk massa tersebut menjadi catatan kelam bagi Kabupaten Badung, dan sejak saat itu Pemerintah Badung dak lagi memiliki perkantoran, termasuk gedung DPRD, sehingga harus berpindahpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, termasuk melakukan sewa gedung kantor. Pembangunan Puspem Badung didahului dengan pembebasan lahan seluas 46,6 Ha. Pembangunan Puspem tahap I dilaksanakan pada tahun 2007, yang terdiri atas kantor Bupa , gedung DPRD, tempat suci pura dan wan lan, dengan dana sebesar Rp 123.582.622.000 yang sepenuhnya bersumber dari PAD Badung. Selanjutnya pada tahun 2008 dilaksanakan pembangunan puspem tahap II untuk menampung 21 SKPD, termasuk u litas kawasan, dengan dana sebesar Rp. 346.268.000.000. Mengingat keterbatasan PAD, maka dengan persetujuan DPRD Badung, diputuskan untuk melakukan pinjaman daerah pada PT BPD Bali sebesar Rp. 250 milyar, dan saat ini telah lunas. Pembangunan tahap II yakni

25 Maret - 10 April 2011

8 unit bangunan dilaksanakan mulai tahun 2008 sampai dengan bulan Maret tahun 2010. Konsepsi pembangunan kawasan Puspem Badung ini juga sepenuhnya merujuk dan menerapkan filosofi kearifan lokal Tri Hita Karana, guna menciptakan vibrasi kesejukan dan harmoni di dalamnya. Kabupaten Badung telah mewujudkankan impiannya memiliki iden tas sebagai simbolisasi ciri khas yang mengandung diferensiasi dan mewakili citra Badung bagi generasi mendatang. Iden tas dari sejarah panjang Kabupaten Badung yang terwakili dengan nama Mangupura, wujud dari visi , misi, tujuan, strategi atau program yang diletakkan sosok pimpinan masa depan AA Gde Agung-Sudikerta melalui pola pembangunan bersifat heterogen yakni membangun masyarakat secara adil dan merata. Kini satu tahun nama mangupura telah digunakan dalam semua urusan pemerintah dan kemasyarakatan, menandai telah terciptanya komitmen kebersamaan membangun Badung bagi kesejahteraan masyarakat. Pada kesempatan itu, Bupa Badung AA Gde Agung juga memaparkan konsep pembangunan Badung yang kesemuanya tersebut

3

AA. Gde Agung telah berdasarkan nilai-nilai luhur tradisi Bali. Dalam konsep pembangunan juga menggunanakan konsep tri angga. Di mana bangunan tersebut ada kepala, badan dan kaki. ‘’Tidak seper daerah lain. Konsep pembangunannya dak berdasarkan tri angga. Hanya ada kepala dan badan saja. Lalun kakinya di mana, ‘’ kata Bupa Badung. Begitu juga dalam hubungan antara pejabat dan jajaran pegawai di pemerintahan Badung juga berdasarkan aturan dan nilai-nilai tradisi leluhur Bali. Misalnya, seorang bupa duduk harus menghadap ke Barat. Para tamu dan bupa dak boleh duduk membelakangi Pura Lingga Bhuana yang ada di utara Puspem Badung. Bukan membangkitkan feodalisme. Tata aturan ini mes dihorma semua pihak. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi,’’ kata AA Gde Agung.  JJN-STA

SPB dan STPBI Menuju Kampus ’Clean and Green’

I Made Sudjana

BEGITU memasuki halaman kampus Sekolah Perhotelan Bali (SPB) dan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) yang beralamat di Jln. Tari Kecak, Gatot Subroto Timur, suasana terasa agak berbeda. Tidak saja suasana nyaman yang dirasakan, kampus ini berdiri seper tampilan hotel bertaraf internasional. Ruang laboratorium dan kelas, serta toilet yang bersih begitu nyata terlihat. Suasana belajar yang representa ve dan penuh kekeluargaan sangat terasa. Suasana hotel dan suasana akademis begitu menyatu menjadi tatanan yang harmonis. Kampus ilmiah di bidang pariwisata ini memang tampil beda dari kampus sejenisnya. Ah…. Atmosfir hotel berbintang begitu terasa. Kampus ini memang disukai siswa dan mahasiswa. Kampus yang mengutamakan pelayanan di atas segala-galanya bukan hanya omong kosong. Buknya, se ap tamu yang berkunjung di kampus ini tentu duberi sevis dan dilayani bak tamu pen ng. Sungguh sangat memuaskan. Siswa dan mahasiswa ini memang sejak dini sengaja ditanamkan konsep pelayanan yang benar dan bertaraf internasional sebelum terjun ke dunia pariwisata. Sejak mengenyam pendidikan di SPB dan STPBI ini mereka diajarkan bagaimana cara melayani dan menservis tamu agar merasa puas selama menginap dan

berada di Bali. Visi kampus ini yakni ‘’Center Of Excellence’’ terwujudnya sumber daya manusia pariwisata yang bermartabat, professional, inova f, berjiwa wira usaha dan berwawasan global. Proses pembelajaran di kampus ini yakni 30% pengetahuan dan 70% keterampilan. Fasilitas pembelajaran yang dimiliki kampus ini adalah

Karena itu, kampus yang terletak bersebelahan dengan STIKES Bali ini mempertahankan pohon-pohon tua yang sudah tumbuh sejak lama. Sedikitnya, ada lima pohon pule yang tumbuh besar di lingkungan kampus. Sekarang nggal menanam tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat kampus dan masyarakat sekitarnya. Misalnya menanam tana-

ruang kuliah, ruang administrasi, bar praktek, restoran praktek, dapur praktek, lab laundry, perpustakaan, lab recep on, laboratorium bahasa dll. Menurut Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI), I Made Sudjana, SE, MM,CHT, CHA pihaknya telah merencanakan kampus SPB dan STPBI sebagai kampus Clean & Green. Di di masa-masa yang akan datang bisa mendapatkan THK Award.

man obat. Kali kecil yang mengalir membelah kampus SPB dan STPBI saat ini sedang ditaburi lele jumbo. Kampus ini dak saja sebagai tempat dan proses belajar mengajar saja. Akan tetapi kampus ini memang enak dan indah dipakai sebagai tempat des nasi pariwisata. Di mana tamu-tamu asing yang berkunjung ke Bali bisa melihat langsung kampus ini sebagai objek wisata.  JJN-STA


AKOMODASI

DALAM hal mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana, hotel yang terletak di daerah Tuban, Kuta ini selalu berusaha menjaga keharmonisan. Prinsipnya berusaha menjaga, menjalin dan memelihara hubungan antarkaryawan, lingkungan, dan Tuhan. Demikian dikatakan General Manager Bali Dynasty Resort, Robert Kelsall pada saat menerima wartawan Bali Travel Newspapers dan Jalan Jalan Nusantara (17/3). “Hotel ini selalu mengedepankan nilai-nila local, karena hal tersebut membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menginap di hotel kami,’’ ucap Ro bert. Penilaian Tri Hita Karana yang dilaksanakan tahun 2010 kemarin, telah mengantarkan Bali Dynasty mendapatkan emas pertamanya. Implementasi Tri Hita Karana berusaha

dik b k d k t dikembangkan dan di ngkatkan, baik dari para karyawan, sampai ke level ngkat manager. Sehingga selalu ada interaksi, dan se ap masukan yang bermanfaat akan diter-

Putu Hartana uskan dan pas diimplementasikan di lingkungan kerja masing-masing. Salah satu cara untuk tetap menja dan mengembangkan menjaga konse THK, Bali Dynasty memkonsep bagi dua d m kerja, di mana m A ter terdiri dari jajaran manajemen, dan team B terdiri dari staff hotel. Kedua m tersebut saling berkoordinasi satu den dengan yang lainnya secara ber berkesimnambungan. Sehingga mendapatkan hasil yang pos f dan bermanfaat bagi posi ked kedua m ini. “Kami selalu mengemba bangkan dan mengapresa sasi ide-ide yang muncul d dari masing-masing staff d dan kami selalu berusaha m mengimplementasikan ssecepat mungkin”, tambah Putu Hartana, Human Resources Manager Bali Dynasty Resort. Salah satu inovasi itu, kata P Putu adalah terlaksananya pambangunan infrastruktur pada desa Ban, Karangasem yang dimulai sejak tahun 2000. Pembinaan di bidang pendidikan dan penataan

lingkungan desa Ban ini berkerjasama dengan Bali Property Project. Pembangunan infrastruktur yang sudah ada yaitu perbaikan sekolah dan akses jalan masuk ke desa Ban. Sehingga masyarakat di sana benar-benar merasakan kehadiran dan bantuan dari saudarasaudaranya. Dikatakan, bantuan ini sudah mencerminkan penerapan Tri Hita Karana untuk aspek pawongan. Lebih lanjut, salah satu bentuk kepedulian lainnya terhadap lingkungan sosial sekitarnya adalah dengan memberikan dukungan terhadap Banjar Adat di lingkungan wilayah Kuta. Misalnya, dengan mengorganisir beberapa pedagang asongan sehingga ter b dan membuat kesan nyaman terhadap wisatawan. “Kami juga terus menjaga hubungan yang baik antar lingkungan sosial, dan terhadap karyawan internal hotel. Di sini kami dak pernah menomorduakan hubungan harmonis diantara karyawan”, ucap pak Hartana. Robert menambahkan, pihaknya selalu menekankan kepada se ap karyawannya agar mereka harus bisa lebih baik dan mempertahankan apa yang telah dicapai, dan yang kurang agar diperbaiki. Pada aspek palemahan, Robert selalu berusaha untuk menambah wawasan dan pengetahuannya. Dan hal ini ditularkan kepada se ap karyawannya. Salah satunya dengan cara untuk mengatasi limbah air. Pihak hotel juga sangat peduli dalam hal mengurangi energi dan sampah plas k yang mera-

jarela di pulau Bali ini. Dan yang paling pen ng adalah menginformasikan, minimal terhadap keluarganya sehingga bisa menyebar ke semua pihak dan dapat mewujudkan Bali Clean and Green seper apa yang didengungkan selama ini. “Langkah nyatanya adalah kita saling menyebarkan informasi terhadap pengelolaan lingkungan berbasis Tri Hita Karana, agar Bali menjadi pulau surga tujuan wisatawan yang terkenal”, ucap Robert. Hal lainnya yang berhubungan dengan palemahan adalah menambah beberapa pohon dan tanaman langka, aksi bersih-bersih pantai dan juga membersihkan areal pura, baik dalam lingkungan hotel maupun di pura sekitar hotel. Mengenai penanganan sampah, pihaknya selalu memberdayakan karyawannya dan melakukan secara swadaya, agar semua sampah yang terbuang sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Suwung. Sedetail itu dipikirkan oleh pihak hotel, maka tak salah apibila hotel ini bisa meraih emas dalam THK Awards 2010. Di bidang parahyangan, Bali Dynasty Resort selalu ru n melaksanakan Tirta Yatra dan Dharma Tula di lingkungan hotel yang digelar se ap odalan yang diupacarai ap ih kapat. Dukungan dari pihak sasih nagement dan juga hasil dana management nia dari ap karyawan menjadi hal punia ng ru n dikumpulkan ap odalan. yang “Kami selalu menyiapkan dana tuk banten dan sarana peruntuk gkapannya. Untuk hal ini kami lengkapannya. alu serius dan konsisten,’’ ucap selalu pakk Robert. Selain itu di Bali Dynasty

Robert Kelsall

Kenali dan Tangani Sampah GENERAL Manager dari Bali Dynasty Resort yang bernama lengkap Robert Kelsall ini selalu mengutamakan hal-hal yang bisa merubah Bali, khususnya dalam bidang lingkungan. Oleh sebab itu konsep dari Tri Hita Karana dak pernah dilirik sebelah mata, karena lingkungan orang Bali yang terdiri dari hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan lingkungan dan manusia sangat penting, walaupun pada era kekinian. Robert, panggilan akrab Robert Kelsall mengatakan bahwa Tri Hita Karana sudah menjadi bagian dan landasan untuk melakukan ak fitas di hotelnya. Ditambahkannya bahwa efek lingkungan saat ini menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan pariwisata. Hal

ini banyak diharapkan staff di Bali Dyanasty Resort harus bisa memberikan penjelasan terhadap masalah sampah ini Oleh karena itu, kenalilah sampah dan tangani secara langsung. Ar nya, jenis sampah harus diketahui oleh staf hotel, sekaligus mereka pula harus bisa menangani masalah sampah itu. Untuk menciptakan suasana bersih dan hijau Robert mengatakan, pihaknya juga memberikan pela han khusus mengenai penanganan dan mengurangi sampah, khususnya sampah plas k yang ada. “Dengan diadakannya pela han ini, kami harapkan karyawan kami menyebarluaskan informasi, minimal kepada keluarganya sehingga masalah sampah dan cara menguranginya bisa diketahui

bert. semua orang,’’ ucap Robert. ahkan misi pen ng Robert menambahkan yang mes dilakukan oleh se ap karyawan dalah menyebarkan Bali Dynasty Resort adalah en ngnya memilah informasi tentang pen dan mengurangi, sertaa gaimana mengelola sampah. Selebihnya untuk tuk mengiku Tri Hita Karana Awards tahun 2011 Robert mempunyai tujuan untuk meningkatkan ngkatkan peran serta semua lapisan staffnya untuk berperan ak f 11. “Dari Bali Dynasty dalam THK Awards 2011. jadi awal dari penyelah nan nya akan menjadi nai berbagai hal untuk baran informasi mengenai pengelolaan sampah, dari kamilah harus memulainya”, pungkass Robert mengakhiri pembicaraan.  Krisnaa

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

4

Resort ada sebuah awig-awig yang disusun oleh karyawan, sehingga ini merupakan hal yang unik dan jarang ada di Bali, di mana hotel menerapkan sistem Banjar Adat. Begitu juga dengan pemangku pura, salah satu karyawan Bali Dynasty dipercaya untuk menjalankan tugas tersebut, sehingga semuanya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Terhadap kerukunan antar beragama juga sangat kental. Misalnya, pihak manajemen menyiapkan mushola dan juga diberikan ruangan khusus terhadap pemeluk Nasrani untuk melakukan doa bersama. Langkah nyata yang akan dilakukan kedepannya yakni mengimplementasi Tri Hita Karana terutama di bidang Parahyangan yakni membuka perpustakaan Hindu. “Selama ini informasi tentang budaya Hindu masih jarang bisa diserap para wisatawan, padahal mereka sangat menginginkan informasi tentang budaya, dan yang kami lakukan selama ini ada penyebaran brosur dan leaflet,’’ kata Hartana. Tidak salah anda ingin menginap di Bali Dynasty Resort, karena konsep kehidupan masyarakat Bali sangat mengakar di se ap lapisan. Dan juga sebagai peraih emas Tri Hita Karana Bali Dynasty adalah mu ara di selatan Bali.  Krisna


KULINER

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

5

Menikmati ’Diced Beef Saigon Style’ SEBAGAI daerah tuberbagai menu masakan juan pariwisata yang teryang disesuaikan dengan sohor di mancanegara, Bali kebutuhan tamu. Mulai menyajikan berbagai aneka dari masakan Barat, Asia ragam makanan. Mulai dari sampai China dan Rusia. makanan rumahan, waKarena itu, tak pelak lagi rung makan, sampai dengan hotel ini memiliki area makanan yang disajikan di restoran yang begitu luas. restoran. Jika Anda kebetuKhusus untuk di Restoran lan jalan-jalan di Kuta, ada Golden Lotus menyajikan baiknya mampir ke Restoran masakan Asia. Hotel Dynasty Resort. Selain fasilitas hotelHotel yang berlamat di nya yang begitu lengkap, Kar ka Plaza Kuta ini cukup yang tak kalah menarik mudah dikunjungi dan temadalah menu sajian utama patnya sangat setrategis. dari restoran Golden Lotus Jaraknya sekitar 1 kilometer ini. Berbagai menu ditawardari Bandara Ngurah Rai kan restoran ini. Namun Nyoman Suasta Bali. Restoran dan hotel ini yang paling menarik dan dirancang menggunakan sesuai dengan lidah Indokonsep Tri Hita Karana. Hubungan manusia nesia yakni masakan Diced Beef Saigon Style dengan manusia, manusia dengan lingkungan dan Golden Lotus Peking Duck. Kedua jenis madan manusia dengan Tuhan begitu tercipta sakan ini memiliki cita rasa yang khas di lidah. dengan harmonis. Makanya jangan heran Masakan Diced Beef Saigon Style misaljika memasuki hotel tersebut pas disambut nya, selain sajian yang menarik dan mengundengan ramah oleh staff hotel. dang selera makan, juga dari segi rasa. Daging Manager Food & Beverage Bali Dy- sapi inport yang lembut begitu menyentuh nasty Resort Nyoman Suasta Hotel Hotel lidah membuat kenangan dan sensasi tersendBali Dinasty Resort mengaku sangat banyak iri bagi penikmatnya. Restoran Golden Lotus tamu yang memuji keis mewaan hotel dan memang sangat terkenal di mata wisatawan makanan di restoran ini. Di hotel ini disediakan Thailand, Jepang, dan China. Apalagi masakah

yang disajikan masih dalam keadaan panas. Wah… benar-benar nikmat dan mampu menggugah dan menambah selera makan. Tapi bagi Nyoman Suasta, mengajak tamu-tamu makan di Restoran ini memiliki kepuasan tersendiri. Hampir sebagian besar menyatakan, makanan ini selain sajiannya yang higenis juga terasa enak. Itulah yang membuat hampir sebagian besar tamu yang pernah menginap di hotel Bali Dynasty Resort ingin kembali mencicipi masakan ini. Selain Diced Beef Saigon Style ada juga masakah Golden Lotus Peking Duck yang dak kalah sensasi rasanya jika anda mencoba menikma masakan yang satu ini. Walaupun bahanya lokal, namun jika diracik oleh juru masak yang berpengalaman rasakan akan menjadi beda dibanding dengan masakan yang lain sejenisnya. Rasanya yang lembut di lidah membuat sensasi rasa yang sulit untuk dilupakan. Kekhasan menu dan masakan di Restoran Golden Lotus memang patut diacungi jempol. Tempo hari yang lalu, kebetulan Tim Redaksi Jalan-Jalan Nusantara (JJN) dan Bali Travel Newspaper diajak makan siang bersama General Manajer Bali Hotel Dynasty Resort Robert Kelsall di Restoran Golden Lotus ini. Tim kami bersama Robert Kelsall, Putu Hartana, Human Resources Manager Bali Dynasty Resort dan Manager Food & Bever-

age Nyoman Suasta menikma dua menu ini yakni Diced Beef Saigon Style dan Golden Lotus Peking Duck. Bagi Nyoman Suasta meracik makanan seper ini daklah sulit. Dengang pengalaman di dunia masak memasak, lelaki yang berasal dari Mengwitani, Badung ini sangat inova f mengambangkan jenis makanan di restoran ini. Tidak saja berinovasi makanan saja, tetapi juga minuman. ‘’Jika dak krea f dan inova f dalam mengolah makan tentu dak akan menarik. Apalagi masakannya dari itu ke itu saja akan cepat membuat tamu menjadi bosan,’’ kata Suasta. Mengenai harga, menurutnya sangat rela ve. Namun yang pas harganya cukup terjangkau bagi wisatawan domes k dan mancanegara. Selain menjual rasa makanan yang siap memanjakan lidah dan perut Anda, restoran ini juga menjual suasana lingkungan. Pepohonan yang tumbuh di sekitar restoran menambah sejuk suasana makan anda bersama keluarga. Poho-pohon yang masih tumbuh rindang di sekitar hotel menunjukkan bahwa hotel ini berdiri atas konsep Trihita Karana. Karena itu, pada tahun 2011 ini Hotel Bali Dynasty Resort yang berada di Jln Kar ka Plaza ini bisa mendapatkan emas dalam kompetesi Tri Hita Karana. Kini hotel ini sudah mengantongi satu emas.  JJN-sutiawan

Soup Tom Yum Goong-Thai KALAU Anda berada di kawasan Nusa Dua, Bali pas sudah tahu hotel berbintang tumplek di sini. Ada Nusa Dua Beach Hotel, Wes n, Lagoon dulunya bernama Sheraton Hotel, Grand Hya , Melia Bali dulunya bernama Bali Sol Hotel, Puteri Bali, Ayodya Hotel dulunya bernama Hilton. Ada lagi yang baru Novotel Apartement, Villa Kayu Manis, dan gedung Conven on Hall yang tahun lalu menyelenggarakan acara akbar dunia, UNFCCC yang diiku 192 negara, sudah mewakili seluruh dunia, Kali ini, saya sengaja memang mencicipi makanan khusus di Nusa Dua Beach Hotel. Buffet Lunch yang menarik, entah apa nama makanan dan masakan Thailand ini, tentu saya sulit menghafal. Yang pas menu yang dihidangkan saya bersama m redaksi Tabloid Jalan-Jalan Nusantara (JJN) bersama Bali Travel Newspaper adalah ikan salmon bakar dan Tom

Yum Goong –Thai prawn soup. Kedua makanan ini terasa lembut di lidah. Tom Yum Goong –Thai prawn soup ini memang sangat is mewa untuk dinakma saat santap siang, Sensasi rasanya mampu membangkitkan nafsu makan. Hidangan pembuka ini memang sengaja kami pesan di restoran Nusa Dua Beach Hotel ini sebagai pemancing nafsu makan. Kata pelayan restoran di sana memang banyak tamu yang memesan hidangan ini. Katanya sih enak. Tapi awalnya saya tak percaya. Namun begitu mencicipi kuahnya terasa asam, manis dan pedas. Tom Yum Goong –Thai prawn soup ala restoran Nusa Dua Beach Hotel ini terdiri dari ikan tuna, udang, cumi dan ditaburi miun atau mie yang sudah dicampur menjadi satu dengan bahan-bahan tadi. Yang menarik dari santap siang itu adalah ikan salmon panggang. Dagingnya yang lembut memang terasa maknyus di lidah. Ini tentu

membawa kenikmatan tersendiri bagi tamu yang menginap di Nusa Dua Beach Hotel. Selain itu, ada ikan slice digoreng dan kukus diatasnya ditaburi bawang bombay pis yang sudah digoreng, ikan tuna namanya, terasa gurih dan empuk dagingnya, rasanya bukan asin, bukan juga manis. Yang pas khas banget rasanya, ditambah kacang jogo dan kenari fresh yang dikupas belah dua. Saat masuk ke mulut, terasa sekali kenari asli. Ada juga daging sapi yang setengah dikukus, plus saosnya yang agak kemerahan, rasanya manis dan dak terlalu asin. Yang ini saya dak terlalu suka, karena ada kemerahan yang mungkin masaknya kurang welldone, alias sengaja dak matang-matang amat. Tapi teman saya bilang enak kok, maklum teman saya memang suka dengan Western food Ada lagi, kentang yang dikukus dan ditaburi Peterselly (sejenis daun

seladri) dan ada bau mentega dan cheese, enak juga yang ini sebagai penggan nasi pu h. Yang paling enak adalah daging ayam masak ala curry Spanyol, nah yang ini benerbenar manyus banget. Waktu dessert, saya disuguhi es krim terasa mint. Ini tentu memang sedikit aneh terasa. Maklum baru pertama kali merasakan. Setelah beberapa lama dirasakan, ternyata

es krim yang tadi rasanya mint terasa enak juga di lidah dan terasa segar. Kepingin rasanya nambah, hal itu dak mungkin, karena perut sudah terisi penuh. Wah.. memang menikma makanan di kelas hotel berbintang penuh dengan sensasi rasa. Jika anda kebetulan berlibur di kawasan Nusa Dua, sebaiknya makan siang di restoran Nusa Dua Beach Hotel.  JJN-STA


Tanah Lot

PESONA

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

6

Masih Jadi Primadona Wisatawan OBJEK wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, ditempuh sekitar 45 menit dari kawasan Kuta. Di sini ada dua pura yang terletak di di atas batu besar. Satu terletak I Made Sujana di atas bongkahan batu, apabila air pasang pura ini akan kelihatan dikelilingi air laut dan satunya lagi, tepatnya di sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak menjorok ke laut dan di atas tebing. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Sad Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura di tengah pantai tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), biasanya para tamu akan datang pada sore hari untuk melihat melihat keindahan matahari tenggelam. ‘’Sampai saat ini, Tanah Lot Masih tetap menjadi primadona bagi wisatawan,’’ kata Manager Badan Otorita Tanah Lot I Made Sujana. Di tempat ini, dari tempat parkir sampai ke tempat objek wisata/ pura, banyak terdapat art shop yang menawarkan produk kerajinan lokal, banyak kedai miniman dan makanan, juga ada fasilitas kamar kecil / toilet, yang ongkos sewanya dak seberapa. Menurut Legenda Pura Tanah Lot didirikan oleh didirikan oleh sorang Brahmana dari Jawa yang bernama Danghyang Nirartha yang menganut ajaran Hindu, dan beliau berhasil menguatkan kepercayaan masyarakat setempat untuk tentang ajaran Agama Hindu dan Sad Kahyangan. Bendesa Beraban merasa tersaingi banyak pengikutnya meninggalkannya dan menjadi pengikut Danghyang Nirarta. Kemudian Bendesa menyuruh Danghyang Nirartha pergi meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi tapi sebelum meninggalkan Tanah Lot, dengan segala kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seper ikan, warna hitam berbelang kuning. Bendesa Beraban j j merasa takjub dan kemudian menjadi pengikut Danghyang Nirartha.  JJN-STA

The Vira Bali Hotel Adopsi Trend Masa Kini

Putu Ambara Putra JIKA anda sedang berlibur di Bali, ada baiknya anda mampir ke The Vira Bali Hotel. Perjalanan dari Bandara Ngurah Rai ke hotel ini sedikitnya membutuhkan waktu 10 menit. The Vira Bali Hotel adalah hotel terbaru yang terletak disepanjang Jalan Kar ka Plaza Kuta - Bali yang terkenal dengan fasilitas wisatanya yang lengkap dipenuhi dengan cafe dan restoran, shopping mall, fashion bou ques, waterbom park dan lainnya. Menurut Manager Food & Beverage The Vira Bali Hotel Putu Ambara Putra, hotel ini mengadopsi trend masa kini yaitu bouque style, modern, simple dan minimalis dengan sentuhan kebudayaan dan arsitektur Bali yang kuat. The Vira Bali Hotel menawarkan pilihan terkini bagi anda yang menginginkan fasilitas kamar hotel berbintang dan pelayanan secara kekeluargaan yang sulit anda dapatkan dihotel yang bersekala besar. ‘’Karakter yang penuh dengan keramahan ini menjadikan anda dan kami di The Vira Bali HoteI sebuah keluarga yang besarm,’’ kata Putu Ambara Putra. The Vira Bali Hotel memiliki 56 kamar, terdiri dari 13 kamar Superior, 39 kamar Deluxe dan 4 kamar Suite yang mengaplikasi gaya modern dan minimalis. Putu mengatakan banyak komentar yang mengatakan bahwa gaya arsitektur The Vira Bali Hotel

Kuta indah untuk dilihat dan nyaman untuk ditempa . ‘’Banyak tamu-tamu yang telah menemukan kecocokan selama nggal dan kembali untuk kesekian kalinya. Semua kamar memiliki balcony tersendiri yang menghapap ke kolam renang,’’ katanya saat diminta konfirmasi oleh m redaksi Jalan-Jalan Nusantara (JJN) dan Bali Travel Newspaper (BTNp) belum lama ini. Fasilitas kamar Superior & Deluxe yakni TV Cable dengan 40 channels pilihan, AC, telphone, Safe Deposit Box, fasilitas pembuat kopi dan the, shower dengan air panas dan dingin, mini bar, dan kulkas. Fasilitas kamar Suite yakni 2 buah TV Cable dengan 40 channels pilihan, ruang keluarga, ruang makan, kamar mandi yang luas, AC, telephone, safe deposit box, fasilitas pembuat kopi dan the, shower dengan air panas dan dingin, Bathtub, mini bar, 2 buah kulkas, dan DVD player. Menurut Putu Ambara, The Vira Bali Hotel ini dilengkapi satu swimming pool, satu meeting room dengan kapasitas 80 orang dan satu restaurant ( The Grill Corner) dengan kapasitas

saus jamur dihidangkan dengan kentang dan sayuran segar. Menu lainnya yang menjadi pavorit tamu yang menginap di The Vira Bali Hotel yakni NZ Lamb Chop. Isian menu ini terdiri dari daging kambing New Zealand dipanggang dengan bumbu rempah rempah. Oh… makanan ini terasa nikmatnya. Begitu menyentuh lidah ada sensasi rasa yang sulit untuk dilupkan oleh wisatawan yang pernah mencicipi menu

90 tempat duduk dan dibuka selama 24 jam. Menu favorit di the grill corner yakni BBQ Pork Ribs yakni tulang iga babi panggang dengan saus barbeque dan dihidangkan dengan Mashed potatoes dan sayuran segar. Selain itu, menu masakan lain yang ada di restoran ini yakni Australian Sirloin Steak terdiri dari daging steak dari Australia dengan

yang satu ini. Dikata Putu, ak vitas harian di the grill corner The Vira Bali Hotel yakni Sandwich and Pizza dan gra s beer Bali Hai. Wine And Champagne Promo dengan harga murah, akan tetapi berkualitas nggi. Selain itu, di gelar berbagai hiburan seper pagelaran akus k se ap Rabu, Jumat, dan Minggu.  JJN-sutiawan


BELANJA

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

7

Bali Utama,

Tawarkan Harga Fleksibel S E L A M A dua puluh tahun terakhir ini, Bali Utama Supplier (BUS) telah menjadi pemasok terkemuka pakaian seragam industriperhotelan di Bali khususnya dan Indonesia umumnya. Tempat usahanya yang berlokasi di Sanur (Bali) ini adalah usaha keluarga yang dijalankan dengan baik dan sangat membanggakan. Bisnis keluarga ini ternyata mampu memberikan hasil dan pelayanan yang berkualitas dan memuaskan. Karena itu, tak heran sejumlah hotel dan villa yang terkemuka di Bali sering menjalin kerja sama dengan Bali Utama Supplier terutama yang ada kaitannya dengan pembuatan pakaian seragam karyawan hotel. ‘’Kami berusaha memberikan pelayanan yang memuaskan kepada se ap klien kami,’’ kata Owner Bali Utama Luh Widiani kepada wartawan tabloid Jalan-jalan Nusantara (JJN) belum lama ini. Sampai saat Bali Utama terus berkembang dan selalu memberikan pelayanan utamanya dalam memproduksi pakaian seragam kerja karyawan di sejumlah departemen industri perhotelan di Bali. Melalui konsultasi klien pribadi, Bali Utama memandu Anda mulai

dari proses memilih kain terbaik dan desain untuk kebutuhanpribadi anda maupun m. Bali Utama tetap akan membantu mulai dari proses, pemilihan kain dan bahan yang akan digunakan. Selain itu, Bali Utama memberikan konsultasi gra s tentang desain pakaian sampai barang tersebut jadi dan siap untuk dipakai. Bali Utama dak saja menghasilkan produk yang bermutu, tetapi juga memberi fleksibilitas harga dan melayani proses pengirimansampai ke tempat tujuan. Apa pun yang Anda pakai atau kebutuhan pakaian seragam bisa menghubungi Bali Utama untuk konsultasi gra s dengan alamat Jln. Danau Tamblingan 216 Sanur, Denpasar. Menurut Luh Widiani, sejumlah industri perhotelan di Bali dan luar Bali yang telah bekerjasama dengan Bali Utama yakni Grand Hya , Bali, Four Season, Resort Jimbaran, Hayana Resort and Spa, Four Season, Sayan, Four Season, Langkawi Malaysia, Four Season, Seychelles, Four Season. Mauri us at Anahita. Alila, Le Meridien, Nusa Dua Beach Hotel, The Legian, Bali Padma, The Bali Kama.  JJN-STA

Belanja Oleh-oleh Khas Bali di Objek Wisata Tanah Lot JIKA anda berwisata ke Tanah Lot, maka akan ditemukan srjumlah artshop berjejer di sepanjang jalan menuju Pura Tanah Lot dan sebagian di areal parkir. Tentu pemandangan ini tak asing lagi bagi wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Tanah Lot. Bisa belanja murah dari Rp 5.000 s,d Rp 100.000. Oleh karena itu, anda akan merasa rugi jika tak membeli cenderamata khas Tanah Lot. Objek wisata Tanah Lot mengelola empat sumber pendapatan yang cukup potensial dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tabanan, Bali. Keempat sumber pendapatan itu melipu karcis ma-

suk bagi wisatawan, parkir, pasar seni, dan pajak dari sewa tanah yang dijadikan lokasi pembangunan kioas yang menjual berbagai jenis cinderamata. Menurut Manager Badan Otorita Tanah Lot I Made Sujana di objek wisata Tanah Lot, saat berbincang-bincang dengan wartawan JJN dan BTNp Rabu lalu mengtaakan, di sekitar objek tersebut kini dibangun 460 kios, 234 buah diantaranya dibangun di atas tanah milik Pemkab Tabanan dan 226 kios dibangun di atas tanah milik pribadi. Hampir 90 persen pemilik artshop masyarakat Desa Adat Braban sehingga mampu

RALAT BERITA Pada Rubrik Kuliner Jalan-Jalan Nusantara hal 5 dengan judul: Grand istana Rama Hotel: Tetap Jaga Kerukunan Beragama. Di sana tertulis …Desa Adat Sangeh seharusnya Desa Adat Carangsari… Pada Rubrik Belanja Jalan-Jalan Nusantara dengan judul: Nyepi, Andai Sebulan Sekali. Di sana tertulis…menyalakan lampu dari jam 24.00 – 24.00, seharusnya menyalakan lampu jam 06.00-06.00…

memberi dampak posi f terhadap kehidupan masyarakat setempat. Bagi pemilik kios yang dibangun di atas tanah Pemkab dikenakan sewa tanah dan konstribusi. Sedangkan pemilik artshop yang memakai tanahnya sendiri hanya dikenakan kontribusi berupa karcis pasar. Se ap wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Tanah Lot wajib membayar karcis masuk dan parkir. Sementara bagi, masyarakat yang ingin sembahyang hanya dikenakan biaya parkir. Parkir itu perlu. Karena se ap yang parkir di Tanah Lot akan diasuransikan, selain diberi pelayanan yang baik. Jika terjadi masalah di tempat parkir, misalnya, tabrakan atau ditabrak, akan diberikan pelayanan. Harga karcis parkir sepeda motor Rp 2.000, mobil Rp 5.000 dan busRp 10.000. Dalam sehari, sepeda motor yang parkir rata rata 142 buah, mobil 876 buah dan bus 143 buah.

Bagi wisatawan yang dak membayar karcis masuk, jelas Sujana, dak akan bisa lolos karena di se ap pos akan ada pemeriksanaan ket masuk. Biasanya, yang nakal itu para paramuwisata dengan memainkan jumlah orang. “Itu dulu, kini setelah mereka sudah tahu pengawasan kita yang super ketat makanya mereka sadar,” terangnya. Dalam hal ini, jelas Sujana, pihaknya melakukan dua pengawasan. Setelah wisatawan masuk membeli ket, kemudian dilakukan pengecekan setelah memasuki objek. Kemudian pengecekan juga di lapangan oleh petugas. Kalau ada tamu yang dak mambawa karcis maka guide mereka diberikan tugas untuk membelinya. Berdasarkan data, kunjungan wisatawan ke Tanah Lot di bulan Juni 2010 rata-rata per hari mencapai 7.706 orang. terdiri atas 5.450 orang wisatawan mancanegara dan 2.266 wisatawan domes k.  JJN-STA


KULTUR

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

8

Batu-batu Antik Satarudin Tacik BERMULA dari batu, Satarudin menemukan obyek lukisan. Obyek lukisan itu sangat mengerikan, seakan sebuah wilayah kehidupan lain yang dak seper pemandangan biasa. Itulah yang terasa ke ka mengama karya lukisan Satarudin Tacik. Episode yang berbeda dari sekadar Satarudin biasa, yang karyanya semula sarat dengan pergumul a n alam dan tradisi ; wajah

Satarudin pantai dan perkampungan yang terisolasi oleh dirinya. Ya, sosok Satarudin dengan kelahirannya yang baru. Se daknya, kesan turis k karya Satarudin Tacik mulai berkurang, tergan kan oleh suatu dinamika gerak dalam dimensi lain. Walau masih beraliran figura f, bisa surealis bahkan mungkin menuju ruang abstrak namun juga sesuatu yang realis dari bagian kehidupannya yang spesifik. Seluruh karya Satarudin kini makin sarat nuansa magis. Ia melansir bentuk naga namun naga yang aneh, burung namun burung yang aneh, wajah manusia juga manusia

yang aneh, berada dalam suatu ruang yang juga nampak asing tanpa pepohonan. Sebuah karyanya di mana ada jasad terbujur, seakan disergap makhluk yang menyerupai naga dan makhluk aneh lain, yang ia sebut antaboga. Naga, burung dan makhluk aneh lainnya, menjadi bagian yang dak terpisahkan dari kanvas Satarudin. Pertanyaannya, apakah itu semua adalah sebuah narasi dari episode seorang Satarudin? Yang jelas, Satarudin menangkap bahwa bentuk-bentuk yang ia sampaikan adalah energi posi f dan nega f yang ditangkapnya, yang bersumber dari beberapa buah batu koleksinya. Batu? “Energi posi f dan nega f itulah yang melingkupi bumi. Saya menyampaikan bentuk perwujudannya yang saya tangkap dari batu,” cetus Satarudin. Tentu saja itu bentuk perwujudan asli yang nampak seakan sebagai sebuah deformasi bentuk bagi mata biasa. Episode baru karya Satarudin bermula dari kesuntukannya bergumul dengan bat-batu unik dan an k sejak beberapa tahun lampau. Ia mengoleksi batu berbagai bentuk, jenis dan ukuran yang diperolehnya dari berbagai tempat, baik dari pegunungan, pantai bahkan di tanah kuburan. Batu dengan berbagai bentuk itu memiliki karakter yang berbedabeda. Tidak mengherankan jika Satarudin menelusuk ke dalam misteri batu lewat cara yang digunakannya. Di dalam batu ia menemukan kehidupan menjumpai banyak kisah yang tak terungkap. Misteri itulah yang sangat mengasyikkan baginya, dak hanya dalam lajur perjalanan kepelukisannya, melainkan dalam memahami kehidupan. Segala jenis batu itu diperolehnya dengan cara mencari, membeli dan menemukan secara dak sengaja.”Kadangkala ada batu yang ba- ba berada di halaman rumah,”cetus Satarudin. Hal itu

selalu diiringi dengan kejadiankejadian aneh berupa datangnya makhluk-makhluk asing seper ular, anjing, babi, burung, kelelawan dan lain-lain, yang ba- ba di halaman rumahnya di Ireng Daya. Warga Ireng Daya, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat ini memiliki batu dengan beragam kegunaan. Batu panjang menyerupai menhir dari gunung Sasak yang berukuran sampai 4 meter digunakan untuk hiasan halaman dan banyak ditaksir wisatawan nasional maupun mancanegara. Pun batu akik dengan berbagai gambar seper burung, wayang, ular dan naga. Sedangkan batu berukuran kecil selain sebagai mata cincin, ada pula yang dinilainya mengandung kekuatan tertentu, yang sering ia telisik lewat teropong matanya dengan bantuan cahaya dari luar. Nah, dalam batu-batu yang is mewa itu ia menemukan adanya kehidupan lain. Satarudin melihat makhluk aneh di dalamnya yang bergerak dan hidup. Posisi makhluk itu akan berubah dalam waktu beberapa minggu. “sekarang terdapat 700-an obyek yang sebagian besar berupa naga dan sosok manusia,”

katanya.Tidak mengherankan Satarudin semakin merasuk dalam misteri batu dan membuat karya-karya lukisnya seper mengandung nilai magis. Karya-karya figura f yang semula ditekuninya, kini seakan mengarah pada surealis. Satarudin mengaku dak mengurai apa yang dilihatnya di dalam batu, kecuali memindahkan bentuknya ke atas kanvas sebagaimana mata telanjang memandangnya. Dengan hanya memindahkan apa yang dilihatnya saja sudah merupakan sesuatu yang luar biasa. “Ada juga pemandangan yang dak berani saya lukiskan,” cetusnya tentang pengalamannya menelusuri kehidupan di dalam batu. Apa yang dilakukan Satarudin adalah teknik biasa seorang pelukis. Namun proses yang dijalaninya itulah yang cukup ganjil. Dalam beberapa batu berukuran kecil, Satarudin meneropong dengan menggunakan cahaya lilin. Cahaya yang memantul pada batu dengan ngkat kekerasan tertentu itu menimbulkan efek yang menjadi wilayah jelajah Satarudin.

Dari siluet tersebut Satarudin menangkap sebuah k yang kemudian dijelajahinya sebagai suatu lorong yang penuh misteri. Dalam perpsek fnya itulah ia menangkap dan menjinakkan sosok-sosok tertentu yang diam maupun bergerak dan misteri pencariannya. Satarudin dak merasa perlu mendeformasi bentuk pemandangan yang ditangkapnya, karena bentuk-bentuk aneh itu sendiri seakan sudah mewakili suatu performa dalam kepelukisannya. Apakah pemandangan itu kehidupan di dalam batu, atau Satarudin mengendalikan kehidupannya dengan menyerap energi luar untuk merasuk ke dalam batu, hal ini mungkin bukan sesuatu jawaban yang pas . Yang jelas, kehidupan di dunia ini penuh dengan misteri, bahkan misteri dalam suatu benda berukuran kecil tempatnya berbagi cerita di atas kanvas.  JJN-riyanto rabbah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.