Jalan Jalan Nusantara Vol. I Edisi 6

Page 1

Harga : Rp. 2.000  Edisi 06  11 - 24 April 2011

DESTINASI

SIAPA yang tak kenal dengan Candi Prambanan? Tentu sudah tak asing lagi di telinga kita mengenai sejarah ataupun perkembangan Candi Prambanan di Kota Yogyakarta.

Halaman 2

VARIA WISATA SELAMA ini pembinaan desa adat di Gianyar dilakukan dengan pola ceramah, penyuluhan dan penyuratan awig-awig desa adat seƟap tahun.

Halaman 3

KULINER

SELURUH insan kuliner professional di Bali diharapkan tetap komit mengembangkan, menggali dan melesatarikan Gastronomi masakan Bali.

Halaman 5

PESONA SUASANA sore di depan lobby membawa angan kita ‘melayang’. RomanƟs di tengah kedamaian alam yang mempesona.

Halaman 6

KULTUR HASIL dari sebuah akhir adalah proses awal yang intens. Esty Ebhi Evolisa melalui proses itu dalam berkarya, lewat tehnik yang konvensional dengan percikan korek api yang pelan-pelan memenuhi bidang kanvas.

Halaman 8

KENALI DAN CINTAI NEGERIMU


EDISI 05

DESTINASI

25 Maret - 10 April 2011

2

Taman Wisata Candi Prambanan

Berikan Fasilitas dan Pelayanan Terbaik

SIAPA yang tak kenal dengan Candi Prambanan? Nama obyek wisata satu ini tentu sudah tak asing lagi di telinga kita, baik mengenai sejarah ataupun perkembangannya. Bagi Anda yang ingin ke Candi Prambanan, Anda hanya membutuhkan waktu 20 menit dari Kota Yogyakarta untuk sampai ke Candi yang dibangun pada abad ke 10 ini. Candi Prambanan sendiri mempunyai legenda yang unik di dalamnya, dimana dahulu kala berdiri dua buah kerajaan Hindu, yakni Kerajaan Pengging dan Keraton Boko. Alkisah Keraton Boko yang dipimpin oleh Prabu Boko ingin menyerang Kerajaan Pengging dengan balatentara yang dia miliki, dan pada akhirnya banyak korban yang berjatuhan di antara kedua belah pihak. Tak terima diserang oleh Kera-

ton Boko, diutuslah Raden Bandung Bondowoso dari Kerajaan Pengging untuk menyerang balik Prabu Boko, pertarungan sengitpun terjadi di antara keduanya dan Prabu Boko akhirnya bisa dibinasakan dengan mudah oleh Bandung Bondowoso yang terkenal sakƟ mandraguna. Di tempat lain, Putri Prabu Boko, Loro Jonggrang pun sedih akan kemaƟan ayahnya. Pucuk dicinta ulampun Ɵba, tak disangka Bandung Bondowoso bertemu dengan Loro Jonggrang yang canƟk jelita dan Bandung Bondowoso ingin mempersunƟng putri Prabu Boko tersebut. Loro Jonggrang yang mengetahui bahwa Bandung Bondowoso adalah orang yang membunuh ayahnya akhirnya menolak dengan cara halus sunƟngan putra Kerajaan Pengging tersebut. Maka untuk

menolak pinangan Bandung Bondowoso, Loro Jonggrang meminta Bondowoso untuk membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperƟ pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi. Kini, Candi Prambanan memiliki Ɵga candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. KeƟga candi tersebut adalah lambang TrimurƟ dalam kepercayaan Hindu. KeƟga candi itu menghadap ke Ɵmur. SeƟap candi utama memiliki satu candi pendamping yang meng-

Priyo Santoso

Utamakan Kenyamanan dan Keselamatan Pengunjung DATANG paling awal, pulang paling akhir. Demikianlah kesehariaan Priyo Santoso sebagai Wakil Kepala Unit Taman Wisata Candi Prambanan Yogyakarta. Beliau seakan tak bisa dipisahkan dengan perjalanan Candi Prambanan menjadi candi yang terkenal nyaman, aman dan bersih di mata wisatawan. Priyo, panggilan akrab beliau, biasa datang paling awal jam setengah 8 pagi, dan pulang jam 6 sore demi menjaga kenyamanan dan keselamatan pengunjung yang tengah berkunjung ke Candi Prambanan. Ada beberapa langkah jitu yang dilakukan dalam menciptakan rasa nyaman dan aman bagi pengunjung antara lain adalah menempatkan dan menugaskan 12 orang Saƫb (Satuan KeterƟban), 45 Satpam yang siap siaga berkeliling Candi Prambanan seƟap saat, dan polisi pariwisata. Selain itu, pihaknya juga ruƟn memangkas pohonpohon yang kiranya sudah tua dan harus dipotong demi

keselamatan pengunjung. “Kenyamanan dan keselamatan pengunjung selalu menjadi prioritas kami yang utama,” ungkap pria lulusan S2 Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini tegas. Priyo mengatakan bahwa pihaknya juga ruƟn membenahi taman yang terdapat di seputar areal Candi Prambanan, baik itu dari segi pemeliharaan rumput, bunga, binatang sehingga bisa tercipta suasana yang sejuk dan nyaman bagi pengunjung. Jika pengunjung ingin membeli makanan dan minuman, pengunjung bisa membelinya di kios-kios pedagang yang telah disedikan khusus oleh pengelola Candi Prambanan sehingga areal dalam Candi Prambanan bebas dari pedagang asongan. “Ini juga merupakan strategi kami di dalam menjaga kebersihan Candi Prambanan agar selalu bersih dan sehat,” katanya tersenyum.  JJN-Titah Pratyaksa

Bali Safari & Marine Park

JIKA Anda berkunjung ke Bali Safari & Marine Park, jangan lupa untuk melihat Bali Agung Seni. Dimana tempat tersebut sering digunakan untuk pertunjukan yang bersifat kolosal. Sayang jika anda tak melihat sejumlah atraksi

Candi Prambanan salah satu objek wisata primadona Yogyakarta. hadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi. Menurut Wakil Kepala Unit Taman Wisata Candi Prambanan, Priyo Santoso mengatakan bahwa wisatawan yang berwisata ke Candi Prambanan berasal dari berbagai penjuru dunia, dimana pada hari Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung bisa mencapai 6000 orang, sedangkan pada hari biasa, jumlah pengunjung bisa mencapai 1500 orang. Sedangkan untuk tarif masuk, umum hanya Rp 20.000, pelajar hanya RP 11.000 dan pada hari sabtu & minggu tarifnya adalah Rp 23.000. “Kami akan memberikan pelayanan dan fasilitas yang lengkap serta nyaman bagi para pengunjung,” ungkap Priyo tersenyum. Pihaknya mengatakan para wisatawan sangat puas setelah berkunjung ke Candi Prambanan, mereka bisa melihat berbagai fasilitas ataupun pelayanan yang memuaskan. Menurut salah seorang pengunjung, Rudi, mengatakan bahwa dirinya sangat merasa nyaman keƟka mengajak keluarga berwisata

ke Candi Prambanan. “Kawasan ini bebas dari pedagang asongan, sehingga kami sekeluarga bisa dengan bebas menikmaƟ indahnya warisan sejarah nenek moyang Indonesia yang adiluhung ini,” ungkapnya puas. Lebih lanjut Priyo mengatakan bahwa selain dijadikan sebagai tempat wisata, Candi Prambanan juga bisa dan sering dipakai untuk mengadakan berbagai kegiatan menarik, seperƟ halnya Family Gathering, Dinner & Awarding, Promo Product, perkemahan pelajar, ataupun digunakan sebagai upacara Tawur Agung Kesanga oleh umat Hindu. Ditambah pula dengan beberapa fasilitas yang akan memuaskan keingintahuan masyarakat mengenai Candi Prambanan, diantaranya ada Prambanan Museum yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah terkait dengan Candi Prambanan, Prambanan Audio Visual menyediakan video bersejarah mengenai Candi Prambanan, dan Panggung Tri MurƟ yang mementaskan Sendratari Ramayana. Priyo berharap nanƟnya Candi Prambanan bisa menjadi tempat wisata pilihan wisatawan, baik lokal ataupun mancanegara yang ingin menghabiskan liburannya di Kota Gudeg.  JJN-Titah Pratyaksa

Seakan Berada di Hutan Belantara

menarik di Bali Agung Seni itu. Tempat pertunjukan yang mewah dan spektakuler yang berada di areal Bali Safari & Marine Park ini ternyata mampu menarik seƟap penonton. Mereka sangat mengagumi keunikan budaya Bali

apalagi dikolaborasi dengan budaya China, tentu sangat luar biasa. Agung Bali sendiri berisikan sejarah Bali, yakni perjalanan kembali ke abad ke-12 pada masa pemerintahan Raja Sri Jaya Pangus dan Kang Ching Wie. Hal ini dibumbui dengan mitos Danau Batur yang sangat romanƟs. Dimana tempat ini konon tempat bersemayamnya Dewi Air atau Dewi Danu di Danau Batur. Sejak berdiri Ɵga tahun lalu, Bali Safari and Marine Park (BSMP) telah menjadi tujuan wisata menarik yang dimiliki warga Bali. Belum lagi nilai edukasi yang bisa dieksplorasi di dalamnya. Begitu memasuki areal Bali Safari, kita seperƟnya diajak ke sebuah tempat

yang cukup asing bagi kebanyakan orang. Ratusan hingga ribuan orang tumpah ruah di dalam taman margasatwa seluas 40 hektar ini seƟap harinya. Memasuki area BSMP, pengunjung akan disambut oleh deretan kolam ikan, seperƟ hiu hitam, lele berukuran besar, hingga piranha yang tengah asyik menyantap daging ayam segar. Masuk lebih dalam, pengunjung bersiap menikmaƟ pertunjukkan beberapa binatang koleksi BSMP dalam animal show. Pembawa acara akan menjelaskan asal usul dan karakterisƟk masing-masing binatang yang tentu sangat mengedukasi, khususnya anak-anak. Lihatlah Ɵngkah orang

utan yang cerdas mencari perhaƟan, ular piton besar, kawanan hamster, dan sebagainya selama sekitar sejam. Bergerak lebih ke dalam, pengunjung dipersilahkan datang ke Kampung Gajah guna melihat atraksi Gajah Sumatera. Atraksi menceritakan kehidupan manusia yang awalnya mengganggu habitat hutan tempat para gajah Ɵnggal hingga akhirnya harmonis dan menciptakan keuntungan bagi keduanya. Kisah ini diangkat sebagai bentuk kampanye kepedulian lingkungan hidup. Disini, Anda juga bisa menaiki gajah melintasi area yang tentunya siap memberikan pengalaman mengesankan.  JJN-STA

Pemimpin Umum : Nyoman Sutiawan, Pemimpin Redaksi : Dewa Suta Sastradhinata Anggota Redaksi : N. Sutiawan, Sanata Dewa, Sauri Paradayana (Bali), Riyanto Rabbah (NTB), Bambang Hermawan (Jakarta), Titah Pratyaksa (Yogyakarta), Fotografer : Boy Sastra Putra Marketing : Puspita Dewi, Sirkulasi : Mardiana, Penerbit : CV. Prana Bali Grafika Alamat Redaksi : Jl. Gunung Sari V / 88 Denpasar – Bali, Telp. 0361 482852, NTB : Jl. Abdul Kadir Munsi, Gg. Dahlia No. 14 Mataram, Website : http://www.www-balitravelnews.com, E-mail : jjnusantara@yahoo.com


EDISI 05

Varia wisata

Bupati Gianyar Bagi ’Kue’ Parwisita Secara Adil SELAMA ini pembinaan pembinaa desa adat di Gianyar dilakukan dengan d pola ceramah, penyuluhan penyuluh dan penyuratan awig-awig desa adat seƟap tahun. Tujuan kegiatan ini untuk mencapai Tri Sukerta yaitu sukerta tata agama, a sukerta tata p pawongan, dan suker sukerta tata palemahan. Demikian dikatakan BupaƟ Gianyar Dr. Ir. Tjok orda Oka A A SukawaƟ, MS MSi, saat menerima Ɵm Ɵ redaksi Jalan Jalan-Jalan Nusantar Nusantara (JJN) dan Bali Travel Newspa Newspapers, J u m a t

Dr. Ir. Tjok Oka AA Sukawati, M.Si

lalu. Dalam kesempatan itu bupaƟ didampingi Kepala Dinas Pariwisata Gianyar AA Ari Brahmanta dan Kabag Humas. Sementara dari Ɵm Redaksi JJN dan Bali Travel Newspapers asalah Pemimpin Umum/Penanggung Jawab Jalan Jalan Nusantara Nyoman SuƟawan dan dari BTNp yakni Chief Editor Wisnu Wardana. Menurut bupaƟ yang murah senyum dan dikenal merakyat ini, semua kegiatan adat yang bertumpu pada agama Hindu dan budya tersebut bertujuan untuk melestarikan Tri Hita Karana yaitu parahyangan, palemahan dan pawongan. Sedangkan adat isƟadat dilandasi oleh Catur Dresta yaitu purwadresta, desadresta, dan sastradresta. Dikatakan, pada hakikatnya konsep Tri Hita Karana itu adalah mewujudkan hubungan manusia dengan Ida Hyang Widi Wasa, hubungan manusia dengan alam

25 Maret - 10 April 2011

lingkungan, dan hubungan manusia dengan manusia sesama makhluk ciptaan Tuhan. Dalam konteks pembangunan di Gianyar, menurut bupaƟ yang akrab disapa Cok Ace ini hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam lingkungan serta manusia dengan Tuhan tetap terjaga. Hal ini bisa ditunjukkan dengan berbagai akƟfitas adat dan budaya. Bukan hanya itu, dalam konteks pembangunan fisik rujukan Tri Hita Karana tetap dikedepankan. Pada kesempatan itu, BupaƟ Cok Ace yang juga Ketua PHRI Bali ini sangat mengapresiasi Yayasan THK. Bahkan, dia berjjanji akan tetap mendukung kegiatan yang dilakukan Yayasan THK. ‘’Dalam penerapannya, THK jangan sampai membunuh ibu kandungnya sendiri yaitu nilai-nilai tradisi budaya Bali,’’ Pesan Cok. Menurutnya, Gianyar masih melestarikan nilai-nilai adat dan budaya warga setempat dan Bali umumnya. Budaya dalam arƟ luas Ɵdak hanya dilihat dari unsur seni semata, tetapi juga menyangkut akƟfitas kehidupan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, budaya Bali yang diagung-agungkan selama ini hendaknya mampu memberi arƟ bagi kehidupan manusia secara luas. Dia mencontohkan, pikiran seorang budayawan akan berbeda dengan seorang prakƟsi. Kalau budayawan, sebelum memutuskan sesuatu berdasarkan berbagai perƟmbangan. Misalnya, kenapa orang tersebut kecelakaan di jalan raya. Mungkin karena tergesa-gesa atau ada latar belakang yang lain. Tetapi bagi seorang prakƟsi, begitu orang terƟmpa kecelakaan di jalan tanpa basa–basi lagi langsung diangkut

3

dan dimasukkan ke mobil ambulan dan dibawa ke rumah sakit. Dalam pembangunan di Gianyar, Tjok Ace mengatakan, Gianyar masih bertumpu pada dunia pariwisata. Oleh karena itu, dalam pengembangan pariwisata perlu ada keseimbangan dan keadilan antara wilayah. Ini maksudnya supaya masyarakat Gianyar mendapat pembagian kue pariwisata yang merata di semua kecamatan di Gianyar. BupuƟ yang juga dikenal sebagai seniman tari ini menilai, peruntukan seƟap kawasan di Gianyar telah disesuaikan dengan strategi pembangunan yang berkelanjutan dan mengacu pada filosofi THK, yakni untuk kesejahteraan masyarakat. Dijelaskan, pengembangan Gianyar dibagi dalam beberapa klaster. Gianyar Utara yang melipuƟ Kecamatan Payangan, Tegallalang dan Tampaksiring diporsikan sebagai daerah konservasi air, pengembangan agrowisata, culture heritage . Gianyar Barat (Ubud) sebagai pusat pengembangan seni dan budaya, pusat kegiatan wisata alam dan budaya, pusat industri kerajinan rumah tangga. Gianyar Selatan yang melipuƟ Kecamatan SukawaƟ dan Blahbatuh sebagai pusat perdagangan seni, kegiatan wisata belanja, pertanian lahan basah, dan industri kerajinan rumah tangga. Gianyar Tengah/Pusat (Desa Bedulu dan Pejeng) sebagai daerah konservasi budaya culture heritage , Gianyar Timur (Kecamatan Gianyar) pusat pemerintahan & fasum, pusat pendidikan, perdagangan dan jasa, culture heritage dan wisata remaja, pertanian lahan basah, peternakan industri pengolahan.  JJN-suƟawan

Badung dan Gianyar Usulkan Sejumlah Desa Wisata SEBANYAK tujuh desa di Kabupaten Badung, Bali akan dikembangkan sebagai Desa Wisata. Pemerintah Kabupaten Badung menetapkan tujuh desa wisata sebagai upaya untuk mengembangkan pariwisata pedesaan. “Penetapan itu dimaksudkan untuk mendorong keseimbangan pembangunan antara wilayah Badung Selatan dan Badung Utara,” kata BupaƟ Badung AA Gde Agung saat menerima Ɵm redaksi JJN dan BTNp, Jumat lalu, Ketujuh desa tersebut, adalah Desa Kiadan, Kecamatan Petang, Desa Sangeh, Desa Bongkasa yang berada di Kecamatan Abiansemal, Desa Baha, Desa Mengwi, Desa Kapal dan Desa Munggu yang masingmasing berada di Kecamatan Mengwi. “Wilayah-wilayah pedesaan di Kabupaten Badung memiliki potensi yang memadai untuk dikembangkan. Misalnya, alamannya yang masih asri dan alami,” katanya. Di samping bertujuan untuk mendorong keseimbangan pembangunan, pengembangan desa wisata juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru di wilayah pedesaan sehingga dapat menanggulangi kemiskinan, katanya. Dikatakan, pengembangan pariwisata pedesaan Ɵdak bertujuan untuk mengubah wajah desa, melainkan mengemas kondisi `eksisƟng` di pedesaan agar memiliki daya tarik wisata yang khas Kabupaten Badung. “Pariwisata pedesaan merupakan salah satu upaya menghasilkan produk-produk pariwisata yang baru, dengan Ɵdak bertujuan mengubah penataan ruang desa,” tambahnya. Menurutnya, pariwisata desa Ɵdak akan mengarah pada penambahan jumlah sarana

akomodasi berbintang di Kabupaten Badung, melainkan sebagai alternaƟf dari sarana yang sudah ada. Dengan demikian, apabila nanƟnya muncul kebutuhan terhadap keberadaan sarana akomodasi pada desa-desa wisata, pihaknya akan mengarahkan untuk memanfaatkan perumahan penduduk sebagai sarana akomodasi. S e m e n ta ra u n t u k pengembangan desa sebagai “pilot project” program Desa Wisata di Kabupaten Badung dalam penataan nanƟnya diperkirakan akan menemui sejumlah kendala dan hambatan. “Hambatan tersebut, antara lain dapat menyangkut masalah manajemen, hambatan prilaku dan budaya wisata masyarakat yang belum memadai,” ucapnya. Namun, Gde Agung opƟmisƟs tantangan tersebut dapat teratasi melalui serangkaian pelaƟhan-pelaƟhan kepariwisataan yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Sementara di Kabupaten di Gianyar ada sembilan desa diusulkan menjadi desa wisata. Usulan tersebut sudah disampaikan Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, Bali. Usulan tersebut ditujukan ke Kantor Kementerian Budaya dan Pariwisata.

Sembilan desa itu, khusus untuk Kecamatan Blahbatuh sebanyak dua desa, yakni Bedulu dan Bona. Di Kecamatan SukawaƟ, terdiri dari Desa Kemenuh dan Celuk. Sedangkan untuk Kecamatan Gianyar diusulkan Desa Sumita serta Desa Siangan. Untuk kecamatan lain, yakni Tampaksiring diusulkan Desa Pejeng Kelod, Kecamatan Payangan diusulkan Desa Klusa, serta Kecamatan Tegallalang diambil Desa Kedisan. Alasan kenapa masing-masing desa tersebut diusulkan sebagai desa wisata ,

karena desa itu memiliki kekhasan serta memiliki daya tarik tersendiri. Akan tetapi untuk Kabupaten Gianyar baru satu desa yang sudah ditetapkan menjadi desa wisata, yakni Desa Kendran, Kecamatan Tegallalang. Desa itu ditetapkan langsung dari pusat pada 2010 menjadi desa wisata. Berdasarkan data sampai Oktober 2010, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar 655.547 orang, sedangkan wisatawan domesƟk 284.168 orang.  JJN-STA


AKOMODASI

KERINDUAN suasana pedesaan bagi wisatawan adalah sebuah harapan yang sangat manusiawi. Sebab, pedesaan menyimpan kesederhanaan dan kebersahajaan. Dalam suasana seperƟ itu manusia telah mendekaƟ diri dengan dirinya sendiri, lingkungan dan Tuhan. Bali sebagai pulau yang memelihara potensi pedesaan sejak ratusan tahun yang lalu sangat tepat saat ini terus memelihara potensi tersebut. Desa-desa di Bali sebagai ‘’living culture’’ budaya hidup memang Ɵdak ada tandingannya di dunia. Jika sekarang ada keinginan untuk

mengembangkan dan membangun wisata desa tentu ide yang sangat menarik dan patut didukung. Pengembangan desa wisata jangan hanya sekadar wacana saja. Pengembangan desa wisata di Bali harus didukung penyediaan akomodasi yang memadai, sehingga wisatawan yang berlibur di Pulau Dewata tertarik untuk menginap di desa tersebut. Ketua Pembina Asosiasi Bali Desa Wisata Ekologis (DWE) I Gede Ardika di Denpasar, dalam acara semiloka, Rabu di Niki Hotel mengatakan, sebenarnya kita sudah memiliki desa-desa wisata, namun masih kurang dalam penyediaan akomodasi penunjang lainnya. Pada acara semiloka itu, ia mengatakan, DWE mempunyai kepent-

ingan atas terbentuknya tatanan ruang kehidupan masyarakat pedesaan yang berkeadilan dan warganya mampu menyikapi perkembangan kepariwisataan agar memberikan peningkatan kesejahteraan dan kelestarian budaya serta lingkungan. Wisata ekologis yang dimaksud adalah pariwisata yang ditujukan untuk peningkatan pendapatan masyarakat Bali dengan tetap menerapkan nilai-nilai budaya lokal dalam menjaga lingkungan dan kehidupan sosial berdasarkan kesepakatan bersama masyarakatnya. “DWE menekankan jenis wisata

tersebut dilakukan di desa, bukan kota, sebagai wilayah yang dikuasai, dikelola dan digunakan sekelompok masyarakat dengan aturan yang jelas,” kata mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata itu. Ardika mengatakan, perwujudan cita-cita Bali DWE diupayakan dengan sedikitnya Ɵga cara, yaitu pertama, dengan menggulirkan wacana dan strategi ke arah gerakan sosial. Kedua, melakukan penguatan organisasi masyarakat sipil dan gerakan rakyat yang berorientasi pada penguatan kapasitas komunitas basis dan merupakan bagian dari strategi desentralisasi sumber daya. Dan keƟga, dengan cara membawa arus perspekƟf gender dari pinggiran ke arus utama.

Ardika mengatakan, desa wisata menurut Pariwisata InƟ Rakyat (PIR) dimaksudkan sebagai kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan, baik kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat isƟadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik. Selain itu, kata dia, juga mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai komponen kepariwisataan, misalnya atraksi, akomodasi, makanan minuman dan kebutuhan wisata lainnya. Sedangkan, dari pemahaman desa wisata ekologis dalam Bali DWE, bahwa desa wisata ekologis lebih menekankan pada kesatuan wilayah desa yang dimiliki masyarakat dan mempunyai aturan dalam pengelolaan dan pemanfaatan atas ruang di dalamnya. Hal ini, kata dia, Ɵdak terlepas dari unsur-unsur yang ditetapkan dalam desa wisata. Namun, antara desa wisata ekologis dan pariwisata berbasis masyarakat mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Secara internasional, kata dia, kode eƟk kepariwisataan dunia telah diputuskan pada sidang umum World Tourism OrganizaƟon ke-13 yang memuat prinsip-prinsip dalam pengembangan kepariwisataan. Kode eƟk tersebut merupakan acuan bagi para pemangku kepentingan pariwisata. Hal itu bertujuan menekan dampak negaƟf pariwisata terhadap lingkungan dan peninggalan budaya, memaksimalkan peningkatan dalam pengembangan yang berkelanjutan dengan pemberantasan kemiskinan dan menciptakan kerukunan di antara masyarakat. Sementara Kepala Dinas Pariwista Bali Ida Bagus Subhiksu mengatakan, pihaknya sudah memiliki desa-desa wisata yang siap dikunjungi wisatawan. “Di Bali ada puluhan desa wisata yang siap menerima kunjungan wisatawan. Namun saya Ɵdak menampik ada

pula sarana desa wisata tersebut belum terpenuhi seluruh persyaratan yang ditentukan,” katanya. Dicontohkan, di Desa Pengelipuran, Kabupaten Bangli sudah cukup lama menerima kunjungan wisatawan domesƟk maupun wisatawan. Dengan kondisi seperƟ ini sedikit Ɵdaknya akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat tersebut. Bali Contoh Desa Wisata Bali dinilai bisa menjadi percontohan pengembangan ekowisata desa di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pariwisata sekaligus pelestarian lingkungan. Kepala Pusat PeneliƟan dan Pengembangan Kepariwisataan Kemenbudpar Hengky Hermantoro mengatakan pengaturan tata ruang desa sangat penƟng sebagai model pengembangan pariwisata berkualitas. “Kalau sudah ada empat desa yang memiliki tata ruang desa, kita jadikan model di Ɵngkat nasional, dan saya akan koordinasi dengan Kementerian PU,” kata Hengky salah satu pembicara dalam Semiloka Mewujudkan Desa Berdaulat dalam Pengembangan Wisata Ekologis yang dilaksanakan Yayasan Wisnu, TIFA, dan Bali Desa Wisata Ekologis (DWE). Jumlah penduduk miskin, katanya, sekitar 64% berada dipedesaan. Sayangnya dalam sistem perencanaan hanya jadi pelengkap kebijakan. Penataan ruang idealnya harus dinamis, buat zonasi. Selain itu tata ruang juga harus dinamis.

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

4

Empat desa yang sudah mempunyai kajian hukum dan ilmiah tata ruang desa di Bali adalah Tenganan Pegringsingan-Karangasem, Banjar Adat Kiadan-Badung, DukuhSibetan-Karangasem, dan Nusa Ceningan-Klungkung. Keempat desa dengan karakterisƟk lingkungan yang kuat itu masuk Jaringan Ekowisata Desa (JED). Ketua Pembina Bali DWE dan Perwakilan Indonesia untuk UNWTO I Gde Ardika mengingatkan pejabat dan masyarakat untuk Ɵdak terperosok ke lubang yang sama. “Bali itu agama Ɵrta. Kalau Ɵdak ada air, hilang kebudayaan,” kata Ardika yang juga mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata itu. Ardika menyebut Bali Ɵdak bisa menerima kedatangan wisatawan dengan jumlah tak terbatas. Secara fisik dan sosial budaya, Ɵdak mungkin Bali menerima wisatawan dalam jumlah tak terbatas karena daya dukungnya. Secara teoreƟs, Bali tak bisa terus mengembangkan pariwisata yang bertumpu pada kuanƟtas dan harus bergeser ke kualitas. “Jangan dilihat semata ekonomi, berapa besar pengeluaran wisatawan. Tapi jauh lebih penƟng adalah aspek sosial budaya, interaksi wisatawan dan masyarakat sekitar,” tambah Ardika. Dia mencontohkan prinsip Tri Hita Karana melalui United NaƟon World Tourism OrganizaƟon. “Pariwisata massal di Bali ini mulai ada yang seperƟ benalu, industri yang hanya menempel di kebudayaan,” cetusnya.  JJN-STA


WISATA KULINER

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

5

HUT ke-4 ICA Bali

Komitmen Populerkan Budaya Kuliner Bali

SELURUH insan kuliner professional di Bali diharapkan tetap komitmen mengembangkan, menggali dan melesatarikan Gastronomi masakan Bali sehingga masakan Bali bisa jadi tuan rumah dan dapat diterima masyarakat nasional maupun internasional. Demikian dikatakan Ketua Umum BPD Indonesian Chef AssociaƟon (ICA) Bali Ida Bagus Made Parwata pada acara Ulang Tahun yang ke-4 ICA BPD Bali di Bali Safari

& Marine Park, Sabtu (26/3) lalu. HUT ke-4 ICA BPD Bali kali ini mengusung tema ‘’BPD ICA Bali sebagai wadah pemersatu insan kuliner akan menjadikan Bali sebagai tujuan wisata kuliner dengan memaksimalkan potensi dan tradisi lokal’’. Dikatakan, untuk mempertahankan masakan Bali bisa diterima oleh masyarakat nasional dan mancanegara, makanya para insan kuliner profesional di Bali harus terus mempersiapkan diri lebih dinamis

dan kreaƟf untuk menyongsong perkembangan pariwisata. Selain itu, insan kuliner Bali harus berpegang teguh pada kultur budaya adat daerah dengan tetap menjaga tampilan kuliner yang proporsional, hygienis, sehingga mampu bersaing dan menjadi buah tangan atau kenangan yang luar biasa bagi para tamu yang datang ke Pulau Dewata. Ia mengatakan, melalaui wadah Indonesian Chef AssosiaƟon, insan kuliner profesional akan tetap

mengedepankan profesionalisme dalam kinerja ke depan, sehingga mampu bersaing dengan kuliner masakan luar daerah Bali. ‘’Untuk mewujudkan itu, kami berharap dukungan masyarakat umum, stakeholder dan instansi pemerintah,’’ kata Parwata. Selebihnya, Parwata mengatakan, sebagai insan kuliner, pihaknya Ɵdak ingin kehilangan jaƟ diri tentang khasanah budaya kuliner, khususnya generasi muda yang mulai terdesak oleh budaya kuliner dari luar daerah, nasional bahkan internasional. ‘’Marilah kita bersama-sama menjaga dan melestarikan khasanah budaya kuliner yang telah diwariskan oleh leluhur kita terdahulu, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai tradisi dan nilai luhur yang sangat mendalam,’’ katanya. Diharapkan pariwisata di Bali ke depan tetap ajeg dan ‘bersinar’. Dan salah satu sinarnya datang dari budaya kuliner melalui Indonesian Chef AssosiaƟon. Pihaknya

juga mendukung pemerintah dan instansi yang terkait tentang pentingnya melestarikan alam dengan ikut menerapkan prinsip Go Green, Green Globe, ramah lingkungan, Earth Check. ‘’Dan, melalui dunia kuliner kita ciptakan bahan baku yang ramah lingkungan namun menghasilkan cita rasa yang sempurna sesuai dengan tradisi daerah,’’ tandasnya.  JJN-STA

Resep Sate Lilit Khas Bali TIDAK hanya sate ayam yang telah terkenal atau sate kambing khas Madura. Tetapi ada beragam sate lain yang semuanya Ɵdak cuma mengenyangkan tetapi menimbulkan rasa senang setelah disantap. Satu dari sekian banyak sate itu adalah sate lilit yang Ɵdak hanya enak tetapi juga menjadi ciri khas masakan Bali.

Bahan Sate Lilit :

- 250 gram daging ayam cincang - 1 sdt merica tumbuk kasar - garam secukupnya - gula secukupnya - 1 buƟr telur ayam - seperempat buƟr kelapa parut muda - 5 buah cabai rawit merah iris halus - 3 lembar daun jeruk parut iris halus - 15 batang serai, bersihkan, iris sedikit ujungnya - 1 sdm tepung tapioka - 1 sdm minyak kelapa untuk mengoles

Bumbu yang dihaluskan : - 6 siung bawang merah - 2 siung bawang puƟh - 1 cm kencur - 1 cm jahe - 1 cm lengkuas - setengah sdt terasi bakar - setengah sdt merica bulat - setengah sdt ketumbar - setengah sdt jintan

Office Jalan. Tangkuban Perahu 1A Kuta Utara Ph +62 361 734661/ 734931 Fax +62 361 734260

Winery Desa Tajun Jalan Raya Singaraja-Kintamani www.baliwine.com

Cara memasak Sate Lilit : 1. Jadikan satu daging ayam bersama bumbu halus, merica, garam, gula dan telur. 2. Remas-remas adonan sampai menjadi kalis. 3. Masukkan kelapa parut, cabai dan daun jeruk purut. Aduk-aduk kembali. 4. Siapkan batang serai. Lumuri sebagian bonggolnya dengan tepung tapioka. 5. Beri 1 sdm adonan ayam dan ratakan sambil dibentuk menjadi bulatan lonjong seperƟ pentul. 6. Kerjakan hal yang sama hingga adonan habis. Siapkan bara api. 7. Bakar sate lilit sambil sesekali dibalik bila salah satu sisinya sudah matang dan berwarna kecokelatan. 8. Oles dengan sedikit minyak. 9. Rapikan sate dengan memotong batang serai bagian atasnya. 10. Sajikan panas dengan sambal matah, lawar sayur dan nasi pulen panas.


PESONA

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

6

Maya Ubud Resort & Spa

Nikmati Suasana Unik dan Ketenangan

SUASANA sore di depan lobby membawa angan kita ‘melayang’. RomanƟs di tengah kedamaian alam yang mempesona. Saat menginjakkan kaki di Maya Ubud Resort & Spa haƟ begitu cepat terpaut dan sekeƟka rasanya sudah berada di suatu tempat yang begitu member nuansa yang unik dan penuh dengan kenangan. Kesan mendalam terukir dari mulai memasuki main entrance. Baru saja Ɵm Redaksi JalanJalan Nusantara (JJN) dan Bali Tra-

vel Newspaper (BTNp) duduk di lobby, datang sosok wanita canƟk. Ia adalah Julita Candra Manajer Pemasaran Maya Ubud Resort & Spa. Hamparan bunga warna-warni yang tertata apik di wing lobby tampil kontras dengan dinding lobby yang kokoh dibalut tembaga besar menopang bangunan dengan lighƟng kuning menghidupkan suasana. Belum lagi villa-villa yang rapi membingkai bukit berpadu dengan bunga, rumput yang diselingi pepohonan. Hadir mengikuƟ kontur tanah serta lingkungan yang kaya pesona semakin mengangkat nilai bangunan Maya Ubud. Selain beragam fasilitas kian mengasyikkan, kunjungan Ɵm redaksi JJN dan BTNp memang memiliki makna tersendiri. Anda juga akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat hal terindah yang ada di sini saat musim libur Ɵba. Wah… suasana yang amat menyenangkan dan memberi kedamaian. Maya Ubud Resort & Spa berada di keƟnggian perbukitan dan

diapit dua sungai, yakni sungai Petanu dan sungai Batuan. Didesign oleh arsitek Budiman Hendropurnomo yang memenangkan berbagai penghargaan arsitek nasional maupun internasional. Arsitek sangat memikirkan seƫng dari transekap resort ini dengan mengambil keuntungan dari lokasinya yang spesial. Lokasi Maya Ubud diapit dua sungai terletak di perbukitan di atas lembah sungai Petanu yang kemudian secara dramaƟs menurun di arah Selatan menyentuh pinggir sungai serta berbatasan dengan dinding terjal yang di bagian atasnya terhampar tanaman pohon kelapa dan pohon lainnya. Seri garis pararel terinspirasi dari tradisi

Bali yang mengorientasikan desa dengan poros Kaja-Kelod (UtaraSelatan) di mana Gunung Agung sebagai pusatnya. Maya Ubud hadir pada hamparan perbukitan tanah Ubud yang berkontur. Berada di punggung bukit yang memanjang dengan villa-villa dibelah jalan dengan pemandangan sawah dan dinding bukit. Letak villa yang mengikuƟ bentuk kontur perbukitan terlihat lebih rendah yang tampak hanya barisan atap alang-alang bila dilihat dari jalan. Perpaduan antara modern dan tradisional dikombinasikan secara harmoni, berbagai unsur modern diselipkan di antara unsur tradisional seperƟ di area lobby, accommodaƟon wing, swimming pool utama, dan restoran utama. Lansekapnya didesain mini-

malis untuk menghargai keindahan alam sekitar resort. Arsitek memainkan konsep baru dan memadukan unsur-unsur tradisional pada desainnya. Tembaga berbentuk drum berukuran raksasa berdiri tegak di lobby untuk menopang atap. Drum ini adalah interprestasi dari peninggalan bersejarah yang sekarang tersimpan di Pura Penataran Sasih di Pejeng. Dua desain akomodasi sangat kontras yaitu baru dan daur ulang (recycle). Wing akomodasi memiliki ekspresi modern dengan furniture dari kayu, tembok berwarna puƟh serta lantai berwarna hijau. Ke-60 villa beratapkan alang-alang dikelompokkan menjadi Ɵga bagian terinspirasi oleh desa-desa tradisional di Bali seperƟ desa Tanganan di Bali Timur. Hal-hal yang kontras juga ditemukan di berbagai area resort seperƟ kebun yang dibuat alami di area villa dan kebun yang tertata rapi di area utama, permainan dari warna-warni alami dan kontras seperƟ kuning, begitu juga permainan tekstur halus dan kasar. Atap alang-alang yang diikat oleh bambu, dan paras yang melapisi seƟap villa arsitektur Bali ini menjadi komponen utama dari villa. Kemudian ditambahkan dengan kayu yang didaur ulang sebagai material dasar untuk design furniture modern. Meja dan rak barang terbuat dari kayu jaƟ yang didaur ulang diambil dari tatakan kayu kereta api dari Jawa. Pigura kaca diambil dari roda dokar, sofa-sofa menggunakan kayu tua yang tadinya digunakan untuk h Bathtub B tht b dan d membajak sawah. wastafel terbuat dari bahan stainless steel yang dibentuk sedemikian rupa

secara manual. Pilihan kamar mulai dari Superior Room, Deluxe Room, Superior Garden Villa, Deluxe Pool Villa, Pejeng Duplex Villa, dan Petanu PresidenƟal Villa. SeƟap Deluxe Pool Villa dilengkapi dengan private plunge pool. Sedangkan Pejeng, Peliatan dan Petanu Villa masingmasing memiliki private swimming pools. Untuk bersantap, selain makanan yang lezat juga hadir suasana

alam yang asri berlatar belakang sungai dengan peophonan tropis. Atau di Bar Bedulu yang dekat dengan lobby, Maya Sari AsiaƟque, atau di Maya Sari Mas Restoran. Jangan kaget, di Maya Ubud Ɵdak terdapat lukisan, topeng, atau patung dari Bali, konsep yang menggunakan pemikiran sangat mendalam ini adalah untuk menghargai bagian lansekap dan arsitektur dari resort ini. Maya Ubud Resort and Spa terletak di lahan seluas 10 hektar di kawasan perbukitan seƟnggi 30 meter di atas lembah sungai. Resort ini hanya 30 menit dari pusat Ubud dan terletak di area yang dipenuhi keindahan alam natural. Villa – villa bergaya Bali didesain untuk memberi kesan mendalam. Villa – villa di resort ini luas dan area ini memiliki kolam renang yang dilengkapi dengan beragam fasilitas. Para tamu dapat menikmaƟ kemewahan di tangan – tangan ahli staf spa atau duduk – duduk di teras, menikmaƟ pemandangan indah lembah dan menyantap makanan internasional lezat. Dari lokasi ini, para tamu dapat mendalami kehidupan pedesaan Bali, ikut serta dalam pertunjukan tari tradisional atau belajar

yang dapat menciptakan kesan yang mendalam. SepƟ River Ri C fé yang b erƟ Café berada di atas kolam renang serta sungai Petanu. Nuansa natural berpadu dengan

melukis dari penduduk desa lokal. Tersedia beragam fasilitas dan akƟvitas untuk menyibukkan para tamu di antaranya dua kolam renang, kelas pilates dan yoga, kelas memasak, perjalanan ke desa, berbelanja di Ubud dan permainan – permainan papan favorit.  JJN-STA

Julita Candra


BELANJA

EDISI 05

25 Maret - 10 April 2011

7

Sejuta Pesona Kerajinan Emas-Perak Desa Celuk Bagi wisatawan mancanegara maupun nusantara yang pernah berkunjung ke Bali, nama Desa Celuk, SukawaƟ, Gianyar, sudah Ɵdak asing lagi. Maklum, desa wisata yang terletak sekitar 10 Km arah Timur Denpasar ini terkenal dengan kerajinan emas maupun peraknya. DESA Celuk berada dalam jaringan desa-desa pengerajin yaitu desa Batubulan, desa Batuan, desa Mas. Hasil kerajinan emas dan perak yanag dihasilkan di desa Celuk memiliki kualitas yang bermutu Ɵnggi serta mampu memproduksi dalam kuanƟtas yang besar. Hampir semua keluarga dan penduduk desa Celuk terampil dan seni dalam mengembangkan kreasi desain dan variasi terkait dengan kerajinan emas dan perak dimana hasil produksinya

telah memasuki pasar lokal, nasional dan internaƟonal. Beragam jenis kreasi dan variasi perhiasan, baik sebagai cendramata maupun komodiƟ ekspor diproduksi di desa ini seperƟ cincin, gelang, kalung, anƟng-anƟng, giwang, bross dan berbagai jenis perhiasan lainnya. Sebagai desa obyek wisata, Celuk dapat dikunjungi seƟap hari untuk melihat dari dekat para seniman yang sedang berkreasi membuat perhiasan emas dan perak yang bermutu Ɵnggi. Di sini kita juga bisa membeli langsung perhiasanperhiasan di etalase yang dipajang langsung di workshop para seniman. Memasuki wilayah desa Celuk, di kanan kiri jalan banyak berjejer

art shop. Hampir seluruhnya memajang dan menjual kerajinan perak. Kerajinan perak itu dipajang di rak-rak kaca tembus pandang. Di beberapa art shop, rak kaca itu sengaja dipamerkan sehingga, meskipun hanya lewat, turis dapat melihat barang-barang kerajinan dari perak tersebut. Maka, Ɵdak sedikit turis yang kemudian singgah. Hanya melihat-lihat atau bahkan membeli banyak kerajinan perak itu. Perhiasan itu antara lain anƟng,

cincin, gelang, kalung, lionƟn, dan bros. Peralatan makan beberapa diantaranya adalah sendok, garpu, piring, bokor (yang kadang-kadang dipakai untuk tempat banten keƟka sembahyang), cangkir, gelas, dan semacamnya. Kalau Anda tertarik, Ɵdak usah canggung untuk masuk dan melihat-lihat barang. Sebab dengan senang haƟ, penjaga art shop akan mempersilahkan kita masuk dan melihat-lihat kerajinan yang mereka pajang. Penjaga art shop itu biasanya berpakaian adat ringan, namun ada juga yang berpakaian baju masing-masing art shop. Rakrak itu dipajang membentuk huruf U mengikuƟ bentuk ruangan. Pajan-

gannya berlapis-lapis. Maksudnya, dari yang paling luar kemudian ada rak lagi di bagian lebih dalam. Antara lapis satu dengan lapis lain ada jarak sekitar 0,5 meter yang memungkinkan pengunjungg untuk bergerak leluasa. Selain itu juga ada rak yang letaknya persis dekat dinding. Umumnya rak yang menempel ini untuk kerajinan yang berfungsi sebagai pajangan misalnya kipas dan keris itu tadi. Di antara rak-rak yang dekat dinding ruangan ini juga ada beberapa lemari untuk tempat kerajinan seperƟ cincin dan lionƟn. SeƟap rak menggunakan kaca bening sebagai dinding. Sehingga pengunjung yang datang bisa melihat kerajinan itu dari sisi depan, belakang, maupun kanan kiri. Jika kita ingin melihat lebih detail, karyawan yang menemani akan mengambilnya untuk kita. Kita bisa bertanya kalau ada hal yang kurang jelas. Di seƟap kerajinan itu selalu terdapat harga yang ditulis di kertas yang menempel pada benda tersebut. Biasanya harga dalam dolar. Tapi untuk turis lokal, harganya tentu saja dalam rupiah. Barang-barang kerajinan disusun berdasarkan kategori apakah itu perhiasan, perlengkapan makan, atau pajangan. Di dalam rak perhiasan, cincin akan dipajang bersama atau berdampingan dengan anƟng, bros, gelang, lionƟn, cemiƟ, rantai, dan semacamnya. Gelas akan dipajang dekat dengan teko,

piring, tatanan meja, sendok, dan garpu. Sedangkan kipas, miniatur sepda motor, rumah gadang, kunci raksasa, becak, dan pajangan lain akan bersebelahan. Kalau selesai melihat-lihat rasanya kurang afdol kalau kita Ɵdak beli kerajinan tersebut sekalian. Harga kerajinan itu bergantung jenisnya. Jenis kerajinan paling murah adalah lionƟn seharga sekitar Rp 35.000. Sedangkan paling mahal bisa sekitar Rp 12 juta yaitu miniatur kapal layar. Kerajinan paling laris adalah perhiasan yang rata-rata harganya Ɵdak sampai Rp 1 juta seperƟ lionƟn dan cincin. Harga Ɵap jenis perhiasan juga tergantung modelnya. SeƟap perhiasan paling Ɵdak punya 40 model. Jadi, meskipun sama-sama anƟng, bentuknya

d yang kkecilil ada d jjuga ada yang memanjang atau melingkar. Harga seƟap jenis berbeda. Harga yang tertera di kertas pada seƟap produk kerajinan itu bisa berbeda kalau kita pintar menawar. Melalui tawar menawar, biasanya pembeli bisa mendapatkan barang dengan harga separuh dari harga yang tertera di kertas. Menariknya, kalau Anda belanja kerajinan perak di tempat ini, Anda juga bisa melihat-lihat proses pembuatan kerajinan tersebut. Secara umum ada dua proses pembuatan yaitu secara tradisional dan secara modern. Tapi ada juga yang menggabungkan keduanya. Semua proses itu dilakukan sebagian maupun seluruhnya di toko yang menjual kerajinan. Celuk mulai dikenal sebagai daerah produksi kerajinan perak sekitar tahun 1976. Pada saat itu, booming pariwisata mulai terasa di Bali. Turis mancanegara pun berdatangan ke Bali. Salah satu tempat yang menjadi objek wisata tersebut, selain pantai Kuta adalah gunung Batur dan Kintamani. Jadi, Anda Ɵnggal datang ke Celuk dan boronglah sebanyakbanyaknya.  JJN/SAS

Beli Produk Mustika Ratu Secara Online SEMAKIN berkembangnya dunia internet dan gadget, berbelanja secara online makin dilirik banyak orang. Selain faktor keprakƟsan dan keterbatasan waktu, ada penawaran khusus yang biasanya hanya bisa didapatkan secara online. Melihat fenomena tersebut, PT MusƟka Ratu Tbk—perusahaan jamu dan kosmeƟk ternama—meluncurkan KosmeƟkcanƟk.com sebagai toko online resmi khusus produk MusƟka Ratu. Situs diluncurkan untuk memudahkan konsumen membeli produk-produk MusƟka Ratu. “Sebanyak 51 persen pengguna internet naik di Indonesia. Asia Tenggara pertumbuhan pengguna internetnya paling Ɵnggi. Di Asia, Indonesia terƟnggi karena populasinya juga banyak. Tinggi karena adanya kebutuhan berinteraksi, mencari informasi, dan mempermudah hidup mereka. SeperƟ barang yang susah dicari, di sini bisa dengan mudah didapat,” kata Puteri Kuswisnuwardhani, Presiden Direktur PT MusƟka Ratu Tbk. Sebagai toko online resmi, PT MusƟka Ratu Tbk. menjamin produk yang ditawarkan melalui KosmeƟkcanƟk.com memiliki kualitas produk yang baik, sama dengan produk yang

dijual di outlet penjualan MusƟka Ratu. KosmeƟkcanƟk.com dioperasikan secara profesional oleh PT Izumiya InternaƟonal, yang bergerak di bidang pengembangan dan penyediaan e-commerce (e-commerce enabler). “Sebenarnya, kita sudah melakukan penjualan melalui website sejak tahun 1990-an. Tapi, Ɵdak mau menyatu dengan website, karena pengelolaannya lebih kompleks. Dengan kerja sama ini (menggandeng PT Izumiyared), pengelola yang akan melakukan pengiriman sehingga KosmeƟkcanƟk.com seperƟ toko terpisah, di mana kita harapkan lebih banyak konsumen yang belanja dan mengunjungi,”

papar Puteri. Dengan digandengnya pengelola profesional di bidangnya, pelanggan Ɵdak usah ragu membeli produk secara online melalui KosmeƟkcanƟk.com karena akan terhindar dari penipuan yang masih kerap terjadi dalam pembelian barang secara online melalui situs Ɵdak resmi. KosmeƟkcanƟk.com menjangkau pemesanan dari seluruh wilayah Indonesia karena untuk pengiriman barang kerjasama dengan JNE, sebuah perusahaan layanan kurir terpercaya yang melayani pengiriman ke seluruh 33 provinsi di 518 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Melalui KosmeƟkcanƟk.com, pelanggan mendapatkan kemudahan mencari informasi yang berkaitan dengan produk yang dibutuhkan, gambar, serta harga barang. Untuk pembayaran pemesanan barang, KosmeƟkcanƟk.com menyediakan berbagai pilihan transfer melalui ATM, M-BCA, atau TCash. Sementara untuk pembayaran melalui credit card , PT MusƟka Ratu bekerja sama dengan Finnet, sebuah perusahaan payment gateaway yang menerapkan sistem security Ɵnggi dalam pembayaran secara online.  JJN/SAS/NET


EDISI 05

KULTUR

H A S I L dari sebuah b h akhir khi adalah proses awal yang intens. Esty Ebhi Evolisa melalui proses itu dalam berkarya, lewat tehnik yang konvensional dengan percikan korek api yang pelan-pelan memenuhi bidang kanvas. Tanpa disadari, hidup ini adalah pesona kesabaran dalam memahami sesuatu lewat hal yang kecil dan diƟnggalkan.

Praje Singa Sebatang korek api dinyalakan. Nyala pada batang itu kemudian digoreskan di atas kanvas, satu, dua, Ɵga, dan terus-menerus mengikuƟ alur perasaan. Bidang kanvas pelan-pelan terbentuk sebuah sketsa dari arang korek api, atau bahkan dari nyala yang membakar.

S d k sisa i batang b t k k apii Sedangkan korek terbuang setelah nyalanya diredam menjadi sesuatu yang membentuk gagasan. Memang, bahan yang dipergunakan bukan hanya korek api. Pelukis Esty Ebhi Evolisa juga membutuhkan pensil dan acrilic. Keduanya saling mengisi, hampir Ɵada yang saling meniadakan. Mungkin itu yang disebut Esty sebagai ‘’spirit

Menangga Matahari of fire’’. Terlepas apakah api telah memberinya kekuatan, keseriusan itu telah menciptakan karya lewat proses yang baru – yang barangkali satu-satunya di Indonesia. SeƟdaknya impresi “pengorbanan” dari ribuan, bahkan jutaan batang korek api telah mewakili

PIODALAN di Grand Istana Rama Hotel Kuta-Bali, tepat pada Purnama Kedasa, Sabtu 19 Maret lalu. Acara diawali dengan Dharma Wacana dari Drs. Gede Rudia Adiputra, M.Ag. dan selanjutnya dipuput oleh Ida Peranda. Ketua paniƟa kegiatan Ketut D a r m aya s a m e n gatakan, tema acara ini adalah “Melalui Dharma Kita Tingkatkan Çrada dan BakƟ”. Acara ini diikuƟ seluruh karyawan Grand Istana Rama Hotel, beserta wisatawan yang menginap di h otel tersebut. 

BALI DISTRIBUTOR: PT. DELTA SATRIA DEWATA Jl. Imam Bonjol 226 A - Denpasar Email : marketingdenpasar@aio.co.id

kkegelisahan li h Esty E t untuk t k menuang-kan gagasan yang selama ini mung-kin belum sepenuhnya terwakili. Ada diantara karya itu dianggapnya belum selesai, namun bagi mata yang paling awas hal itu Ɵdaklah nampak. Keseriusan Esty hampir menjadikan karyanya lebih berwarna dari pada periode sebelumnya. Esty memang mengambil tema sebagaimana tema para seniman menyangkut kegelisahan di dalam maupun di luar dirinya, baik tentang mimpi, tentang sosok maupun tentang sesuatu yang aneh. Ia melayari pikiran dan perasaan Esty, menjamah bagian yang Ɵdak terwakili oleh ucapan namun sepenuhnya tertampung dalam cat dan batang-batang korek api. Beberapa judul karyanya seperƟ Gandrung, Praja Singa, Kuda Lumping, Gadrik, Congklak dan Tarian Bulan, merupakan rekam jejak terhadap perisƟwa yang menyembul sebagai kenangan. Tidak sedikit karyanya itu sangat jenaka. Terdapat pula yang memendam perenungan seperƟ Mata Rembulan, Yang Tumbuh, Jagad, Menangga Matahari, dan Menggali per-Mata -- sebagai karya yang membangun harmoni kehidupan. Lantas apa hubunganya dengan korek api?

25 Maret - 10 April 2011

8

Mutiara Tidak seluruh bidang terisi efek impresi api. Sebagian besar bidang bahkan adalah warna, kecuali pada bagian-bagian tertentu yang dilebur secara spontanitas, yang memerlukan nyala panas membakar atau diredam. “Kadang pula kanvas terbakar, dan saya harus menyiasaƟnya,” cetusnya tentang beberapa kanvas yang hangus akibat terbakar, kemudian disiasaƟ agar tetap mengandung makna. Dalam soal kanvas yang memenuhi standar, belakangan Esty mengaku kesulitan karena harus mencarinya ke luar daerah. Korek api memang sesuatu yang semakin langka dipergunakan, bahkan oleh ibu rumah tangga. Namun bagi Esty ia menjadi bahan yang sangat berguna dalam mendukung seƟap gagasannya tentang ekspresi garis di atas bidang-bidang kosong. Korek api telah memberinya kekuatan dan spirit dalam berkarya, termasuk kekuatan untuk mengungkapkan sesuatu yang mungkin tak terwakili lewat media lain.

Konsistensi Esty telah meneguhkannya sebagai salah satu perempuan pelukis yang memiliki inovasi dan kreaƟvitas untuk mencari makna pada proses pencarian baru, walau gagasan korek api itu sendiri dikembangkan dari lukisan Ipe Ma’ruf yang pernah dilihatnya. Toh Ipe hanya memiliki beberapa karya dengan bahan korek api, itupun di atas kertas. Esty memiliki koleksi yang lebih besar di atas kanvas, walau itu kombinasi dengan pewarna cat. SeƟdaknya keƟka nyala api itu diredam di atas kanvas, ada yang terƟnggal berupa efek pada lukisan yng mungkin Ɵdak dtemukan pada karya biasa. Memang ada yang terbuang berupa batang-batang korek yang membisu. Sesuatu yang pernah ada menjadi Ɵada, dan sesuatu yang Ɵada berproses menjadi ada. Siapakah korek api, siapakah cahayanya? Pertanyaan itu mungkin Ɵdak pernah ada jika saja Esty Ɵdak memulainya lewat sebuah pesona.  JJN-riyanto rabbah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.