JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
SISTEM MONITORING DAN AVAILABILITY SERVER SERTA PERANGKAT JARINGAN DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI OPMANAGER DAN GAMMU Bambang Suhartono1,2 STMIK Insan Pembangunan Jl. Raya Serang KM. 10 – Bitung - Tangerang, Telp. + 62 21.59492836 1
2
Program Magister Komputer , STMIK Eresha Jl. H. Samali No. 51, Kalibata – Jakarta Selatan 12510 Telp : +62 21 7989705 | Fax: +62 21 7989314 E-mail: bambang_suhartono@yahoo.com
ABSTRAK Kebutuhan server menjadi kebutuhan primer bagi hampir semua perusahaan maupun para pengguna pada umumnya. Akan tetapi server yang merupakan sebuah mesin yang terhubung ke jaringan tidaklah selalu berjalan dengan baik tanpa terjadi gangguan, baik ganguan terhadap hardware maupun software. Dalam sebuah proses bisnis gangguan sekecil apapun terhadap server akan mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Untuk mencegah terjadinya gangguan yang terlalu lama biasanya seorang administrator pasti menyiapkan server backup dan memonitor kinerja server. Khusus dalam hal memonitor server tentunya seorang administrator tidak bekerja 24 jam di depan komputernya sehingga selalu mengetahui apabila terjadi gangguan pada server. Oleh karena itu diperlukan sebuah fasilitas pendukung yaitu sistem monitoring agar administrator dapat memonitor server meskipun tidak berada di depan komputer. Dengan penggunaan OpManager sebagai aplikasi monitoring server dan gammu sebagai sms gateway diharapkan permasalahan yang sering terjadi pada server dapat dimonitor serta diatasi dengan baik tanpa mengganggu kegiatan lain yang dilakukan administrator yaitu pemanfaatan event handler untuk menangani error serta notifikasi melalui email dan sms Kata Kunci: Monitoring dan Availability, OpManager, Gammu
1.
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Kebutuhan server menjadi kebutuhan primer bagi hampir semua perusahaan maupun
para pengguna pada umumnya. Akan tetapi server yang merupakan sebuah mesin yang terhubung ke jaringan tidaklah selalu berjalan dengan baik tanpa terjadi gangguan, baik ganguan terhadap hardware maupun software. Dalam sebuah proses bisnis gangguan sekecil apapun terhadap server akan mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Untuk mencegah terjadinya gangguan yang terlalu lama biasanya seorang administrator pasti menyiapkan server backup dan memonitor kinerja server. Khusus dalam hal memonitor server tentunya seorang administrator tidak bekerja 24 jam di depan komputernya sehingga selalu mengetahui apabila terjadi gangguan pada server. Oleh karena itu diperlukan sebuah fasilitas pendukung yaitu sistem monitoring agar administrator dapat memonitor server meskipun tidak berada di depan komputer. Dengan penggunaan OpManager sebagai aplikasi monitoring server dan gammu sebagai sms gateway diharapkan permasalahan yang sering terjadi pada
server dapat
Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
dimonitor serta diatasi dengan baik tanpa mengganggu kegiatan lain yang dilakukan administrator.
Nagios
sendiri dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan, seperti
pemanfaatan event handler untuk menangani error serta notifikasi melalui email dan sms. Oleh karena itu, untuk mendukung implementasi IT, khsusunya implementasi project inni, maka penulis bermaksud akan menganalisis terkait dengan pengelolaan jaringan komputer di Padang Karunia Group. Adapun judul dari Makalah ini adalah “ Sistem Monitoring dan Availability Server serta perangkat jaringan dengan menggunakan OpManager dan Gammu – Study Kasus di Padang Karunia Group “
1.2Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah : a. Bagaimana memanfaatkan event handler untuk menangani error terkait service (dns, ftp, http, imap, ldap,pop,smtp,ping) pada server ? b. Bagaimana mengirimkan notifikasi error
kepada administrator melalui email
dan SMS ?
2.
LANDASAN TEORI Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui media. Media tersebut dapat
berupa kabel coaxial, fibre optic, microwave dan sebagainya. Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data seringkali disebut sebagai jaringan komunikasi data. Jaringan ini merupakan komponen penting dari informasi yang dilakukan oleh masyarakat sekarang ini, yaitu masyarakat yang didominasi oleh computer dan yang membutuhkan informasi. Informasi adalah komoditi yang dapat diperjual belikan. Dapat dikatakan bahwa nilai system komunikasi didasarkan pada informasi pengetahuan yang dikirimkan oleh system dan kecepatan berjalannya informasi pengetahuan tersebut. Jaringan komunikasi data kecepatan tinggi mengirimkan informasi dengan cepat, sehingga pengirim dan penerima informasi tersebut merasa saling berdekatan. Oleh karena itu, system komunikasi yang baik merupakan komonen utama dari berhasilnya suatu organisasi bisnis. Adapun Tiga Komponen Utama penyusun Komunikasi Data adalah sebagai berikut : a. Sumber Komunikasi b. Media Komunikasi c. Penerima
M e d ia : H a rd w ire S o f tw i r e T r a n sm i t e r/ R e c e iv e r
Bambang S R e c e iv e r/ T ra n s m it e r
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
Gambar : Komponen utama penyusun Komunikasi Data
2.1 Industri Komunikasi Data Dalam Industri Komunikasi data mempunyai banyak stakeholder yang terkait dengan hubungan komplek. Berikut ini adalah stakeholder yang terlibat dalam industry komunikasi data. Dapat dilihat dari bagan dibawah ini stakeholder-stakeholder yang terlibat antara lain : penegak
hukum, politisi, pembuat kebijakan, penyedia jasa layanan internet, vendor,
konsultan, industri manufaktur, pengguna rumahan, pengguna korporat, lembaga hukum, dunia riset dan pendidikan, organisasi pembuat standarisasi, dan sebagainya.
2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis secara kapasitasnya, yaitu ; a. Local Area Network (LAN)
Gambar : Jaringan LAN Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce,misalnya printer) dan saling bertukar informasi. b. Metropolitan Area Network (MAN)
Gambar : Jaringan MAN Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. c. Wide Area Network (WAN)
Gambar : Jaringan WAN Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. d. Internet Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda . Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet. e. Jaringan Tanpa Kabel Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Model Jaringan Komputer secara umum : Ada dua model jaringan: a. Model peer to peer. Menurut model ini, setiap host dapat menawarkan layanan ke peer lain dan juga mengambil layanan dari peer lain. Model ini cocok untuk jaringan kecil. Windows for Workgroup menggunakan model ini.
b. Model Client/Server. Model ini memisahkan secara jelas, mana yang dapat memberikan layanan jaringan server) dan mana yang hanya menerima layanan (client). Beberapa komputer di-setup sebagai server yang memberikan segala sumberdaya (resource) dari jaringan: printer, modem, saluran dan lain-lain kepada komputer lain yang terkoneksi ke Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
jaringan yang berfungsi sebagai client. Untuk dapat berkomunikasi antara server dan client (dan diantara mereka) server menggunakan aplikasi jaringan yang disebut server program dan, sementara client menggunakan client program untuk berkomunikasi dengan server program pada server. 2.3 Network Development Life Cycle (NDLC)
Gambar : Tahapan Network Development Life Cycle Menurut James E. Goldman dan Philip T. Rawles (407:2001), tahapan dalam pengembangan Network Development Life Cyclce dibagi menjadi 6 tahapan. Adapun dari 6 tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut : a. Tahap Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul, analisa keinginan user, dan analisa topologi / jaringan yang sudah ada saat ini. Metode yang biasa digunakan pada tahap ini diantaranya ; 1. Wawancara, dilakukan dengan pihak terkait melibatkan dari struktur manajemen atas sampai ke level bawah / operator agar mendapatkan data yang konkrit dan lengkap. pada kasus di Computer Engineering biasanya juga melakukan brainstorming juga dari pihak vendor untuk solusi yang ditawarkan dari vendor tersebut karena setiap mempunyai karakteristik yang berbeda . 2. Survey langsung kelapangan, pada tahap analisis juga biasanya dilakukan survey langsung kelapangan untuk mendapatkan hasil sesungguhnya dan gambaran seutuhnya sebelum masuk ke tahap design, survey biasa dilengkapi dengan alat ukur seperti GPS dan alat lain sesuai kebutuhan untuk mengetahui detail yang dilakukan. 3. Membaca manual atau blueprint dokumentasi, pada analysis awal ini juga dilakukan dengan mencari informasi
dari manual-manual atau blueprint
dokumentasi yang mungkin pernah dibuat sebelumnya. Sudah menjadi Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
keharusan dalam setiap pengembangan suatu sistem dokumentasi menjadi pendukung akhir dari pengembangan tersebut, begitu juga pada project network, dokumentasi menjadi syarat mutlak setelah sistem selesai dibangun. 4. Menelaah setiap data yang didapat
dari data-data sebelumnya, maka perlu
dilakukan analisa data tersebut untuk masuk ke tahap berikutnya. Adapun yang bisa menjadi pedoman dalam mencari data pada tahap analysis ini adalah ; 
User / people : jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, peta politik yang ada, level teknis user

Media H/W & S/W : peralatan yang ada, status jaringan, ketersedian data yang dapat diakses dari peralatan, aplikasi s/w yang digunakan

Data : jumlah pelanggan, jumlah inventaris sistem, sistem keamanan yang sudah ada dalam mengamankan data.

Network : konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol, monitoring network yang ada saat ini, harapan dan rencana pengembangan kedepan

Perencanaan fisik : masalah listrik, tata letak, ruang khusus, sistem keamanan yang ada, dan kemungkinan akan pengembangan kedepan.
b. Tahap Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Design ini akan membuat gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan dengan gambar ini akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Design bisa berupa design struktur topology, design akses data, design tata layout perkabelan, dan sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang project yang akan dibangun. Biasanya hasil dari design berupa ; 1. Gambar-gambar topology (server farm, firewall, datacenter, storages, lastmiles, perkabelan, titik akses dan sebagainya) 2. Gambar-gambar detailed estimasi kebutuhan yang ada
Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
c. Tahap Simulation Prototype Beberapa networker’s akan membuat dalam bentuk simulasi dengan bantuan Tools khusus di bidang network seperti BOSON, PACKET TRACERT, NETSIM, dan sebagainya, hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari network yang akan dibangun dan sebagai bahan presentasi dan sharing dengan
team work
lainnya. Namun karena keterbatasan perangkat lunak simulasi ini, banyak para networker’s yang hanya menggunakan alat Bantu tools VISIO untuk membangun topology yang akan didesign. d. Tahap Implementation Di tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya. Dalam implementasi networker’s akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya project yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis. Ada beberapa Masalah-masalah yang sering muncul pada tahapan ini, diantaranya ; 1. jadwal yang tidak tepat karena faktor-faktor penghambat, 2. masalah dana / anggaran dan perubahan kebijakan 3. team work yang tidak solid 4. peralatan pendukung dari vendor Oleh karena itu dibutuhkan manajemen project dan manajemen resiko untuk menimalkan sekecil mungkin hambatan-hambatan yang ada. e. Tahap Monitoring Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan pada ; 1. Infrastruktur hardware : dengan mengamati kondisi reliability / kehandalan sistem yang telah dibangun (reliability = performance + availability + security), 2. Memperhatikan jalannya packet data di jaringan ( pewaktuan, latency, peektime, troughput)
Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
3. Metode yang digunakan untuk mengamati
�kesehatan� jaringan dan
komunikasi secara umum secara terpusat atau tersebar . Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah pendekatan Network Management, dengan pendekatan ini banyak perangkat baik yang lokal dan tersebar dapat di monitor secara utuh. f. Tahap Management, Di manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat untuk membuat / mengatur agar sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat berlangsung lama dan unsur Reliability terjaga. Policy akan sangat tergantung dengan kebijakan level management dan strategi bisnis perusahaan tersebut. IT sebisa mungkin harus dapat mendukung atau alignment dengan strategi bisnis perusahaan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Aplikasi OpManager adalah perangkat lunak yang dibuat oleh Zoho Corporation (http:// www.manageengine.com ), dimana berasala dari America Serikat. Aplikasi OpManager adalah aplikasi yang mengetahui
perangkat
mudah
kondisi perangkat
digunakan keras
untuk yang
memantau jaringan
terkoneksi
dan
dalam jaringan
tersebut.OpManager adalah produk unggulan dari Manage Engine yang digunakan untuk memonitoring jaringan berbasis IP dan SNMP, memiliki kemampuan CCTV View dan dashboard.
Gambar 15 : Tampilan awal Aplikasi OpManager versi 8
Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
Software ini juga memungkinkan untuk secara menjalankan sebuah proses pemantauan untuk sebuah
cepat
mempersiapkan dan
jaringan tertentu. Dengan
OpManager ini maka dengan mudah dapat mengetahui kondisi perangkat keras yang terhubung dalam jaringan seperti memantau kondisi router, memantau penggunaan PC, Server, Firewall, Virtual server, domain controller, memantau penggunaan port pada switch serta menganalisa kondisi traffic jaringan. OpManager berjalan pada mesin Windows di dalam jaringan selama 24 jam setiap
hari dan terus-menerus memantau kondisi
jaringan. Fitur –
Fitur Dasar
OpManager : a. Kemampuan untuk melakukan monitoring pada jaringan yang digunakan oleh lebih dari 10 nodes setiap harinya. b. Pengumpulan data dapat kondisi jaringan dan perangkat keras secara bersamaan dalam satu window. c. Mengetahui struktur jaringan yang ada d. Dapat bekerja dengan kebanyakkan perangkat jaringan seperti switch, router, firewalls dan lain-lain yang berbeda-beda sesuai dengan perusahaan pembuatnya. e. Dapat melakukan inventory terhadap asset IT yang ada pada jaringan yang terkoneksi f. Membuat report-report yang dibutuhkan terkait dengan pengelolaan infrastruktur jaringan g. Memberikan notifikasi pesan, jika terjadi kesalahan (error), ataupun peringatan kepada Administator
3.1 Event Handler Aplikasi OpManager Event handler adalah perintah tambahan untuk system berupa script yang akan dijalankan secara otomatis apabila terjadi error atau perubahan terhadap system, tergantung konfigurasi yang dilakukan oleh administrator. Salah satu kegunaan event handler adalah kemampuan untuk memperbaiki masalah sebelum notifikasi dikirim. Beberapa kegunaan event handler yang lain meliputi : a. Restart services yang gagal berfungsi. b. Memasukkan trouble ticket ke helpdesk system c. Memasukkan informasi log ke database.
Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
3.2 Notifikasi Email dan SMS Notifikasi email dan sms adalah suatu peringatan yang dibuat dengan suatu software email, sms daemon dan aplikasi pendukungnya yang digunakan ntuk memberikan suatu informasi dari suatu respon yang akan dilakukan.
3.3 SMS Gateway SMS Gateway adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan teknologi
seluler
yang diintegrasikan agar mampu
mendistribusikan pesan-pesan yang dihasilkan lewat sistem informasi melalui media SMS yang ditangani oleh jaringan seluler. SMS ditangani oleh jaringan melalui suatu layanan data text atau SMS Center (SMSC) yang berfungsi menyimpan dan meneruskan pesan dari sisi pengirim ke sisi penerima. Format SMS yang dipakai oleh produsen MS (Mobile Station) adalah Protocol Data Unit (PDU). SMS merupakan sebuah layanan yang bersifat non real-time dengan sebuah pesan singkat dapat dikirim ke suatu tujuan, tidak mempedulikan aktif tidaknya nomor tujuan. Bila dideteksi bahwa tujuan tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga tujuan aktif kembali. Pada dasarnya sistem SMS akan menjamin pengiriman dari suatu pesan hingga sampai ke tujuan.
3.4 Gammu Gammu adalah nama sebuah project yang ditujukan untuk membangun aplikasi, script dan drivers yang dapat digunakan untuk semua fungsi yang memungkinkan pada telepon seluler atau alat sejenisnya. Sekarang Gammu telah menyediakan codebase yang stabil dan mapan untuk berbagai macam model telepon yang tersedia di pasaran dibandingkan dengan project sejenis. Gammu merupakan project yang berlisensi GNU GPL 2 sehingga menjamin kebebasan menggunakan tool ini tanpa perlu takut dengan masalah legalitas dan biaya yang mahal yang harus dikeluarkan. Gammu mendukung berbagai macam model telepon seluler dengan berbagai jenis koneksi dan tipe.
3.5 Email Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
Email adalah sarana untuk mengirim surat atau pesan melalui jaringan Intenet. Seperti halnya konsep surat melalui pos, email memiliki alamat yang bisa dituju secara elektronik, contoh alamat email : emailku@facebook.com. Standar protokol pertama yang digunakan email adalah SMTP (Simple Message Transfer Protokol). Seiring pertumbuhan internet, muncul protokol baru yaitu POP ( Post Office Protocol). Dengan penggunaan protokol POP, email dapat dibaca secara offline.
3.6 Mail Transfer Agent (MTA) MTA merupakan program yang bertanggung jawab dalam hal pengiriman sebuah email ke alamat tujuan. Beberapa Jenis MTA antara lain: Sendmail, Qmail, Mercury, Postfix. MTA menggunakan port 25 untuk penghubung antar MTA.
4. KESIMPULAN 4.1 Pemanfaatan terhadap event handler untuk menangani error terkait server (dns, ftp, http, imap, ldap,pop,smtp,ping) pada lingkungan perusahaan sudah dijalankan dan dirasakan manfaatnya oleh pihak pengelola IT, dimana sangat membantu dalam proses pengelolaan jaringan khususnya dalam mengetahui permasalahan yang terjadi pada area jaringan baik server, switch, router secara cepat. 4.2 Pengiriman notifikasi error kepada administrator melalui email dan SMS menggunakan aplikasi OpManager serta aplikasi Gammu.
DAFTAR PUSTAKA Williams, Brian.K. Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers and Communications. McGrawHilll.NY. 2003. Suhartono, Bambang, Modul Jaringan Komputer, STMIK Insan Pembangunan, Tangerang 2000 Stallings, W. Data and Computer Communications, Macmillan Publishing Company, 1985. Stallings, W. Local Network, Macmillan Publishing Company, 1985. http://www.ilmukomputer.com . Tanggal akses 4 Agustus 2012 James E. Goldman, Philips T. Rawles, Third Edition, , Applied Data Communications, A business-Oriented Approach, , 2001 Mani Subramanian, , “Network Management: an Introductions to principals and practice�, Addison-wesley, 2000 http://www.cisco.com/warp/public/437/services/lifecycle/LifecycleServicesWhitePaper.pdf, tanggal akses 2 September 2012 Cihar, Michal. 2011. Gammu Manual. http://wammu.eu/docs/pdf/gammu.pdf ,tanggal akses 8 September 20112 Bambang S
JOCE IP Vol 6 No. 1 ISSN 1978-6875
http://www.cisco.com/warp/public/437/services/lifecycle/LifecycleServicesWhitePaper.pdf , tanggal akses 2 September 2012
Bambang S