6 minute read
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1. Identifikasi Isu
Advertisement
Identifikasi masalah merupakan merupakan titik temu yang memperlihatkan adanya masalah penelitian ditinjau dari sisi keilmuan, bentuk, serta banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi. Identifikasi masalah yang baik, akan menguatkan landasan berpikir dalam melakukan penelitian, sehingga penelitian akan terlaksana dengan baik. Identifikasi masalah akan merangkum semua permasalahan menjadi lebih sederhana yang akan disampaikan secara garis besar. Proses Identifikasi masalah dilakukan dengan cara brainstorming dengan anggota kelompok dan menentukan pokok-pokok permasalahan yang akan dilakukan tindak lanjutnya. Identifikasi permasalahan yang dapat diambil ditunjukkan pada tabel 1.
1 pengkajian dan pelayanan resep dispensing sediaan steril sitostatika
SmartASN (Aparatur Sipil Negara) profesionalisme
Masih terjadinya kesalahan penulisan pelarut resep obat kemoterapi. Terjadi kesalahan pada 12 resep dari 30 resep yang diterima.
Penulisan pelarut resep obat kemoterapi yang tepat
Belum optimalnya penulisan pelarut resep obat kemoterapi di Depo Farmasi Kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah Tahun 2022
2 penyimpanan sediaan farmasi, alkes, dan
SmartASN (Aparatur Sipil Negara) profesionalisme
Distribusi obat tidak sesuai dengan sistem FEFO
Terlaksanany a sistem FEFO (First ExpiredFirst Out) dengan
Belum optimalnya sistem FEFO (FirstExpired FirstOut) di
Bahan Medis
Habis Pakai (First ExpiredFirst Out) baik dalam penyimpanan obat sehingga dapat mengurangi kerugian rumah sakit
Gudang Farmasi
Rumah Sakit
Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.
Ngoerah Tahun 2022 farmasi, alkes dan
Bahan Medis
Habis Pakai
SmartASN (Aparatur Sipil Negara)
Networking
Resep kemoterapi datang terlambat tidak sesuai batas jam pengiriman resep yang telah ditetapkan yaitu pagi hari sebelum pkl.10.00 wita dan sore hari sebelum pkl.16.00 wita
Resep datang tepat waktu sesuai peraturan yang telah ditetapkan yaitu pagi hari sebelum pkl.10.00 wita dan sore hari sebelum pkl.16.00 wita
Belum optimalnya kepatuhan waktu pengiriman resep di Depo
Farmasi
Kemoterapi
Rumah Sakit
Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.
Ngoerah Tahun 2022
Bahan Medis
Habis Pakai
SmartASN (Aparatur Sipil Negara)
Networking
Resep kemoterapi yang diterima tidak sesuai dengan retriksi
Formularium nasional
Resep yang ditulis sudah sesuai dengan retriksi formularium nasional
Belum adanya mapping formularium nasional obat kemoterapi di Rumah Sakit
Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.
Ngoerah Tahun 2022 farmasi
SmartASN (Aparatur Sipil Negara)
Resep kemoterapi yang diterima tidak
Resep datang sudah dilengkapi dengan
Belum adanya daftar berkas penunjang yang harus dilengkapi pada resep
3.1.2 Analisis dan Penetapan Core Isu Aktual
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, maka gugus menentukan masalah dominan berdasarkan analisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL) dan Urgency, Seriousness,Growth(USG). Analisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL) adalah analisis yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu: a. Aktual (A) yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang b. Problematik (P) yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menaimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya c. Kekhalayakan (K) yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang d. Layak (L) yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggungjawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
Analisis Urgency,Seriousness,Growth(USG) yaitu sebagai alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria yaitu: a. Urgencyyaitu seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu b. Seriousnessyaitu mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan masalah baru c. Growth yaitu berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak diselesaikan.
Langkah skoring dengan menggunakan analisis Urgency,Seriousness,Growth(USG) adalah membuat daftar akar masalah, membuat tabel matriks prioritas masalah dengan bobot skoring 1 – 5. Penentuan prioritas masalah dengan analisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL) danUrgency,Seriousness,Growth(USG) ditunjukkan pada tabel 2.
1.
Belum optimalnya penulisan pelarut resep obat kemoterapi di Depo Farmasi
Kemoterapi Rumah Sakit
Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah
Tahun 2022
Belum optimalnya sistem FEFO (FirstExpiredFirst
Out) di Gudang farmasi
2.
Rumah Sakit Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah
Tahun 2022
3.
Belum optimalnya kepatuhan waktu pengiriman resep di Depo Farmasi Kemoterapi Rumah
Sakit Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah
Tahun 2022
4 Masih terjadinya obat kemoterapi yang diresepkan tidak sesuai dengan retriksi
5
Formularium Nasional di
Rumah Sakit Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah
Tahun 2022
Belum adanya daftar berkas penunjang yang harus dilengkapi pada resep di
Rumah Sakit Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah
Tahun 2022
Keterangan:
A: Aktual U: Urgency Skala:
P: Problematika S: Seriousness 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya
K: Kekhalayakan G: Growth 2 = kecil pengaruhnya
L: layak 3 = sedang/cukup
4 = besar/tinggi pengaruhnya
5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya
Berdasarkan analisis dengan analisis Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL) dan Urgency,Seriousness,Growth(USG) diperoleh urutan prioritas masalah sebagai berikut: a. Belum optimalnya penulisan pelarut resep obat kemoterapi di Depo Farmasi Kemoterapi
Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah Tahun 2022 b. Belum optimalnya sistem FEFO (FirstExpiredFirstOut) di Gudang Farmasi Rumah Sakit
Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah Tahun 2022 c. Belum optimalnya kepatuhan waktu pengiriman resep di Depo Kemoterapi Rumah Sakit
Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah Tahun 2022 d. Belum adanya daftar berkas penunjang yang harus dilengkapi pada resep kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah Tahun 2022
Prioritas masalah yang sudah ditentukan selanjutnya dikelompokkan berdasarkan faktor manusia, metode, sarana prasarana, dan lingkungan kerja yang disajikan dalam bentuk diagram tulang ikan pada gambar 1 sebagai gambar analisis akar penyebab masalah utama.
Lingkungan
Tidak tercapainya komunikasi saat konfirmasi jika resep tidak lengkap
Kegiatan dokter yang berpindahpindah saat menulis resep
Tidak semua mengetahui informasi pelarut obat sehingga pada resep tidak ditulis
Manusia
Tidak semua mengetahui informasi beyond use date obat sehingga jam masuk obat tidak sesuai dengan yang ditulis pada resep
Tidak semua dokter menulis waktu habis obat pada resep.
Belum optimalnya penulisan pelarut pada resep obat kemoterapi di Depo Farmasi
Tidak ada tabel stabilitas obat kemoterapi di ruangan yang merawat pasien kemoterapi
Belum ada daftar stabilitas obat kemoterapi yang dapat diakses
Sistem peresepan obat kemoterapi yang masih manual
Sistem IT belum memfasilitasi resep elektronik untuk dispensing kemoterapi
Metoda Sarana dan prasarana
Kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah
Denpasar
Tahun 2022
Gambar 1. Diagram Tulang Ikan Belum Optimalnya penulisan pelarut resep obat kemoterapi di Depo Farmasi Kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah Tahun 2022
Berdasarkan gambar akar analisis penyebab masalah utama pada diagram tulang ikan, maka dikelompokkan analisis sisi manusia, metode, sarana prasarana, dan lingkungan kerja serta dampak yang ditimbulkan dapat dilihat pada tabel 3.
Kerja
No Aspek Penyebab Dampak Yang Terjadi
1 Manusia Tidak semua mengetahui informasi pelarut obat sehingga pada resep tidak ditulis
Tidak semua mengetahui informasi beyondusedate obat sehingga jam masuk obat tidak sesuai dengan yang ditulis pada resep Tidak semua dokter menulis waktu habis obat
2 Metode Sistem peresepan kemoterapi yang masih manual Sistem IT belum memfasilitasi resep elektronik untuk dispensing kemoterapi
3 Saran dan prasarana
Tidak ada tabel stabilitas obat kemoterapi di ruangan yang merawat pasien kemoterapi
Belum ada daftar stabilitas obat kemoterapi yang dapat diakses
4 Lingkungan Tidak tercapainya komunikasi saat konfirmasi jika resep tidak lengkap Kegiatan dokter yang berpindah-pindah saat menulis resep
1. Resep yang ditulis menjadi banyak coretan sehingga meningkatkan resiko medicationerror
2. Ketidaksesuaian jam pengerjaan racikan dengan jam masuk obat ke pasien
3. Obat belum diberikan ke pasien tetapi sudah melewati batas beyondusedate dapat menyebabkan kerugian rumah sakit.
4. terapi yang tidak tercapai dapat merugikan pasien
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Berdasarkan hasil analisis diagram tulang ikan, penyebab terjadinya isu yang dianalisis dari sisi manusia, metode, lingkungan, sarana dan prasarana, untuk mendukung terwujudnya
SmartGovernancemelalui analisis identifikasi isu prioritas yang dilakukan maka keterkaitan penyebab isu dengan kedudukan dan peran Aparatur Sipil Negara yaitu belum dilaksanakannya penerapan nilai-nilai Aparatur Sipil Negara yakni kompeten dan kolaboratif untuk mewujudkan SmartASN (Aparatur Sipil Negara) yang berintegritas, profesionalisme serta memiliki kemampuan networkingyang baik sehingga menyebabkan belum optimalnya penulisan pelarut resep obat kemoterapi di Depo Farmasi Kemoterapi Rumah Sakit Umum
Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah tahun 2022. Dalam hal ini perlu adanya peran Aparatur Sipil
Negara sebagai digitaltalent untuk mengoptimalkan proses penulisan pelarut resep obat kemoterapi di Depo Farmasi Kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah tahun 2022 guna mewujudkan SmartGovernancedalam tata kelola instansi pemerintahan.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan pada permasalahan di atas maka penulis mengusulkan sebuah gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut gagasan kreatif yang dapat dipertimbangkan untuk menyelesaikan permasalahan belum optimalnya penulisan pelarut resep obat kemoterapi di Depo Farmasi Kemoterapi Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah Tahun 2022 yaitu dengan Optimalisasi Penulisan Pelarut Melalui Aplikasi Sobat Kemo Pada Resep Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah Denpasar Tahun 2022.
Gagasan kreatif pembuatan aplikasi ini untuk mempermudah dokter dalam memperoleh informasi terkait stabilitas obat kemoterapi. Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan pemecah masalah. Adapun rangkaian kegiatan pemecah masalah adalah sebagai berikut: a. Pelaksanaan konsultasi dan meminta ijin mengenai Aplikasi Sobat Kemo b. Pembuatan rancangan Aplikasi Sobat Kemo c. Pelaksanaan uji coba Aplikasi Sobat Kemo d. Pelaksanaan sosialisasi Aplikasi Sobat Kemo kepada rekan kerja dan ruangan yang merawat pasien kemoterapi e. Pelaksanaan evaluasi setelah menggunakan Aplikasi Sobat Kemo