5 minute read

ANALISISISUDALAMPELAKSANAANTUGASDANFUNGSI

3.1 IdentifikasidanAnalisisIsuAktual

3.1.1Identifikasi Isu

Advertisement

Rumah sakit merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam suatu sistem kesehatan. Menurut WHO rumah sakit adalah institusi yang merupakan bagian integral dari organisasi kesehatan dan organisasi sosial yang berfungsi mengadakan pelayanan kesehatan yang lengkap. RSUP Prof. Dr. I.G. N.G Ngoerah

Denpasar adalah rumah sakit tipe A dibawah naungan Kementrian Kesehatan yang berlokasi di Bali. Berdasarkan Kepmenkes RI nomor HK 02.02/MENKES/390/2014, RSUPProf.Dr.I.G.N.GNgoerah Denpasar ditetapkansebagai RumahSakitRujukan

Nasional yang mengampu wilayan Bali dan Nusa Tenggara. Sebagai rumah sakit rujukan Bali dan Nusa Tenggara RSUP Prof. Dr. I.G. N.G Ngoerah Denpasar mempunyaibeberapainstalasiruangperawatandiantaranyainstalasigawatdarurat, instalasi rawatjalan,instalasi rawatinapbedah,instalasi rawatinapmedik, instalasi rawat inap ibu dan anak, instalasi PJT, instalasi Kanker terpadu dan instalasi rawat intensif. Ruang Angsoka 3 merupakan ruang rawat inap dibawah Instalasi Rawat

Inap Sub Bedah yang berfokus pada pemberian perawatan pra dan pasca bedah pada pasien perempuan dan anak.

Pembedahan merupakan suatu tindakan invasif yang dijalani individu yang menyebabkan terjadinya perubahan pada tubuh. Pada prosesnya pembedahan terdiri dari tiga fase yaitu praoperatif, intraoperatif, dan postoperative. Dalam menjalankan fungsinya kita sebagai perawat berkerja sama dengan multi disiplin ilmu lainnya dan keluarga secara sinergis berperan aktif dalam membantu klien mencapai status kesehatan yang paling optimal. Tindakan keperawatan yang dilakukan selama fase pasca operasi, antara lain mengkaji respon klien (fisiologis dan psikologis) terhadap tindakan pembedahan, memberi penyuluhan dan memberikandukungankepadakliendanorangterdekat,melakukanintervensiuntuk memfasilitasi proses penyembuhan dan mencegah komplikasi, dan merencanakan perawatan dirumah (Jong & Sjamsuhidajat, 2017)

Tabel 1 Identifikasi Isu Di Unit Kerja

No Tugas dan fungsi Kondisisaatini Kondisi yang diharapkan Identifikasiisu

1 Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

2 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di areaanak

Pasientidakpatuh terhadap edukasi persiapan yang diberikan.

Beberapapersiapan tidak dilakukan pasien dan keluarga

Pasien anak mengalami kecemasan saat hospitalisasi

Persiapan tindakan dilakukansesuai prosedur agar tidak terjadi penundaan

Belum optimalnya cara penyampaian edukasi kepada pasiendankeluargamengenai tindakan venoplasty oleh perawat di Ruang Angsoka 3

RSUPProf.Dr.I.G.N.GNgoerah Denpasartahun2022

Tingkat kecemasan rendah karena perawat bersama orang tua berkolaborasi memberikan asuhan

Kecemasan pada pasien anak usia 1-5 tahun yang akan menjalani tindakan operasi di RuangAngsoka3RSUPProf.Dr.

I.G.N.G Ngoerah Denpasar tahun2022

3 Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

4 Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikalbedah

Masih banyak pasien menerima pembesuk

Pasien hanya ditemani maksimal 2 orangdantidak menerima jam berkunjung

Belumoptimalnyapenyampaian informasi mengenai pembatasan jam berkunjung untuk mengurangi risiko terjadinyainfeksilukaoperasidi RuangAngsoka3RSUPProf.Dr.

I.G.N.G Ngoerah Denpasar tahun2022

NCPyangdiangkat untuk pasien preoperasi hanya NCPansietas

Pemilihan NCP berdasarkan kondisi pasien sesuai kebutuhannya

Belum optimalnya pemilihan NCP pada pasien baru yang akanmenjalanioperasielektifdi RuangAngsoka3RSUPProf.Dr.

I.G. N.G Ngoerah Denpasar tahun2022

3.1.2 Analisis Isu

a. Penapisan isu

Analisis isu harus memenuhi APKL yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak. Analisis isu dengan pemenuhan syarat APKL akan dijabarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 2TabelPenapisanIsuDenganAPKL

Identifikasi Isu

No.

1) Belum optimalnya cara penyampaian edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai tindakan venoplasty oleh perawat di Ruang

Angsoka 3 RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah

Denpasar tahun 2022

2) Kecemasan pada pasien anak usia 1-5 tahun yangakanmenjalanitindakanoperasidiRuang

Angsoka 3 RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah

Denpasar tahun 2022

3) Belum optimalnya penyampaian informasi mengenai pembatasan jam berkunjung untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi luka operasidiRuangAngsoka3RSUPProf.Dr.I.G.

N.G Ngoerah Denpasar tahun 2022

4) Belum optimalnya pemilihan NCP pada pasien baru yang akan menjalani operasi elektif di Ruang Angsoka 3 RSUP Prof. Dr. I.G.N.G

Ngoerah Denpasar tahun 2022 b. Penetapan Core Isu

Berdasarkanidentifikasiisu-isuyangterjadi,analisisisuyangdilakukan dalam penetapan isu ini menggunakan metode analisis USG (Urgency, Seriousness,Growth). Metode ini menentukan urutan prioritas masalah yang diselesaikan dengan memberikan skor dalam skala 1-5. Penjelasan dari pengertian USG dapat diuraikansebagai berikut:

1. Urgency: menilai tingkat seberapa mendesaknya suatu masalah yang harus dianalisdan ditindak lanjuti

2. Seriousness: menilai tingkat keseriusan suatu masalah yang dikaitkan dengan akibat yang mungkin akan ditimbulkan

3. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya masalah tersebut jika tidak ditangani

Tabel 3TabelPenetapanCoreIsuDenganTeknikUSG

1) Belum optimalnya cara penyampaian edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai tindakan venoplasty oleh perawat di Ruang Angsoka 3 RSUP Prof. Dr. I.G. N.G Ngoerah Denpasar tahun 2022

2) Belum optimalnya penyampaian informasi mengenai pembatasan jam berkunjung untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi luka operasi

3) Belum optimalnya pemilihan NCP pada pasien baruyangakanmenjalani operasi elektif di Ruang

Kesimpulan dari tabel analisis isu dengan menggunakan Teknik APKL dan TeknikUSGdiatas,isuyangmerupakanisuprioritasadalahbelumoptimalnyacara penyampaian edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai tindakan venoplasty olehperawatdiRuangAngsoka3RSUPProf.Dr.I.G.N.GNgoerahDenpasartahun

2022 c. Analisis Penyebab Core Isu

Gambar2AnalisisSebabAkibatdenganFishboneDiagram

Method

Metode edukasi bersifat satu arah penyampaian edukasi persiapan dan pasca tindakan venografi belum efektif

Manpower

Sumber daya manusia yang belum menguasai teknologi

Keluarga dan pasien belum optimal menerima edukasi

Tidak ada media edukasi untuk persiapan dan pasca venoplasty

Material

Jumlah pasien yang banyak

Situasi kerja yang krodit

Mother

Belum optimalnya cara penyampaian edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai tindakan venoplasty oleh perawat di Ruang Angsoka 3 RSUP Prof. Dr. I.G. N.G

Ngoerah Denpasar Tahun 2022

Berikut adalah stratifikasi penyebab belum optimalnya cara penyampaian edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai tindakan venoplasty oleh perawat di Ruang Angsoka 3 Rsup Prof. Dr. I.G. N.G Ngoerah Denpasar tahun 2022 berdasarkan faktor 4 M yaitu Manpower, Material,Method dan Mother Nature.

Tabel 4StratifikasiPenyebabIsu

No Faktor Penyebab Dampak

1 Manpower Sumberdayamanusia yang belum menguasai teknologi

2 Method Metode edukasi bersifat satu arah

Pasien dan kelurga tidak mendapatkan informasi dengan optimal

Penyampaian edukasi mengenai persiapan dan pasca tindakan venoplasty kepada pasien dan keluarga belum efektif dan satu arah sehingga dapatmenimbulkanperbedaanpersepsi pada persiapan dan pasca tindakan venoplasty antara tenaga Kesehatan dan keluarga serta pasien. Dimana apabila terjadi pembatalan dapat meningkatkan resiko kematian

3 Material Tidak ada media edukasi untuk persiapan dan pasca venoplasty

Pasien dan kelurga sering mengalami kebingungan dalam persiapan dan pasca tindakan venoplasty sehingga persiapan tindakan menjadi tidak maksimal dan dapat mengakibatkan perpanjangan LOS pasien dan cost rumah sakit

4 Mother nature Situasi yang krodit Pasien dan kelurga tidak mendapatkan informasi secara optimal, serta tidak leluasauntukmelakukandiskusidengan perawat sehingga muncul ketidaknyamanan

Penyebabisu Perspektif

Belum ada media edukasi untuk tindakan venografi

SmartASN

Dalam hal ini seorang perawat terampil harus memiliki integritas, professional, berwawasan global serta menguasai IT dalam memberikan edukasi pada pasien sehinggaterbentukdigitalskilldanmampu memanfaatkan teknologi untuk menyiapkan media edukasi berbasis digital. Dalam hal ini saya akan membuat media edukasi digital sehingga mampu lebih efektif, murah, dan dapat diakses dimana saja

ManajemenASN

Seorang perawat terampil yang juga merupakan pelayan publicharusprofessional,memilikinilaidasar,etikaprofesi harus mampu melihat kesenjangan yang terjadi sehingga mampumenyediakandanmelaksanakanedukasisehingga tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang berorientasi pelayanan, unggul selaras dengan perkembangan jaman

Situasi kerjayangkrodit ManajemenASN

Sebagai seorang pelayan publik dimana seorang ASN dituntutuntukmemberikanpelayananyangprimaseorang perawat harus mampu mengatur kegiatan saat bekerja sehingga tercapainya tata Kelola pelayanan Kesehatan yang baik tanpa menyampingkan nilai berorientasi pelayanan (hospitality)

Metode edukasi bersifat satu arah

SmartASN

Untuk penyampaian edukasi akan menggunakan media digital dengan Bahasa Indonesia sebagai wujud Smart ASN yaitu nasionalisme sesuai dengan perannya sebagai perekat pemersatu bangsa, dan dilakukan dua arah agar penyampaianedukasi lebih efektif dantepatsasaran demi mewujudkan ASN yang berjiwa hospitality tanpa

Sumber daya manusia yang belum menguasai teknologi menyampingkan integritas, dan profesionalisme sesuai dengan keilmuannya

SmartASN

Seorang perawat sebagai ASN dalam melaksanakan tugasnya harus mampu membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK serta mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan seharihari.

3.3 AlternatifPemecahanMasalahSebagaiGagasanKreatif

Gagasan pemecahan terpilih adalah Optimalisasi Cara Penyampaian EdukasiKepadaPasienDanKeluargaMengenaiTindakanVenoplastyOleh Perawat Di Ruang Angsoka 3 RSUP Prof. Dr. I.G. N.G Ngoerah Denpasar. Berikut rencana kegiatan yang akan dilakukan:

1. Penyusunanleafletdigitaldanlembarbalikmengenaitindakanvenoplastybeserta pindaiQRCode

2. PelaksanaanujicobaLeafletdigitaldanlembarbalik tindakanvenoplastybeserta pindaiQRCodekepadamentor,penanggungjawabruanganAngsoka3 danTim PKRS

3. Pelaksanaan sosialisasitentangpenggunaanmedialeafletdigital dan lembar balik edukasi beserta pindai QR code tentang tindakan venoplasty kepada perawat agar seragam digunakan saatedukasi pasien

4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan edukasi

4.1 RancanganAktualisasi

Gagasan pemecahan terpilih adalah optimalisasi cara penyampaian edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai tindakan venoplasty oleh perawat di Ruang

Angsoka 3 RSUP Prof. Dr. I.G. N.G Ngoerah Denpasar. Berikut adalah rancangan kegiatan aktualisasi yang merupakan wujud gagasan pemecahan isu terpilih tersebut:

Tabel

This article is from: