4 minute read

DAFTAR GAMBAR

Next Article
LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERSETUJUAN

Bab I Pendahuluan

1.1.Latar Belakang

Advertisement

Era Teknologi Informasi saat ini memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya perkembanganpesat bidangkomunikasi. Perubahanlayanan dengan kontak fisik (luring) menjadi daring merupakansalah satu hal yang harus dihadapi oleh ASN sebagai bentuk internalisasi nilai Smart ASN. Transformasi layanan secara digital diharapkan dapat menyederhanakan birokrasi, memberikan pelayanan yang efektif dan efisien namun tetap bertanggung jawab.

Pengelolaan Barang Milik Negara seperti diatur dalam PP no 27 tahun 2014, bahwa Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas bebanAnggaran Pendapatandan Belanja Negara atau berasaldari perolehanlainnya yang sah. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastianhukum,transparansi, efisiensi, akuntabilitas,dankepastiannilai.

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerahmeliputi: a. Perencanaan Kebutuhandan penganggaran; b. Pengadaan; c. Penggunaan; d. Pemanfaatan; e. Pengamanandan pemeliharaan; f. Penilaian; g. Pemindahtanganan; h. Pemusnahan; i. Penghapusan; j. Penatausahaan;dan k. Pembinaan, pengawasandanpengendalian

Penyelenggaraan pemerintahannegara dan pemerintahandaerah yang efektif dan efisien sangat membutuhkan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai yang terkelola dengan baik dan efisien, sejalan dengan ketentuan yang diatur dalam

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang Keuangan Negara bertindak sebagaiChief Financial Officer(CFO) PemerintahRepublik Indonesia yangberwenang dan bertanggungjawab atas pengelolaanaset dan kewajibannegara secara nasional.

Pengelolaan BMHP (Barang Medis Habis Pakai) di Gudang Farmasi merupakan salah satu tugas dan fungsi Instalasi Farmasi seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah no 51 tahun 2009. Pengelolaanperbekalanfarmasimeliputiperencanaan, penerimaan, pengadaan barang, penyimpanan, produksi, pendistribusian, pemusnahan, pengendalian, pencatatan/ pelaporan. Pendistribusian BMHP dari dan ke gudang farmasi merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh petugas farmasi dengan melibatkan berbagai bagian. Permintaan jumlah BMHP ke gudang farmasi disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing unit. Tujuan dari pendistribusian ini adalah memudahkan petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien karena BMHP yang diperlukan sudah tersedia di unit tanpa harus bulak-balik ke gudang. Namun permintaan BMHP rutin dari unit ke Gudang masih menggunakanformulir manual, ditulis tangan, dan dikirim oleh petugas ke gudang farmasi. Pengawasanterhadap permintaan BMHPdiperlukan untuk mengurangi risiko penyalahgunaandanmengurangirisiko kerugianrumahsakit. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis bermaksud untuk membuat suatu rancangan aktualisasi yang dimulai dari menemukan isu-isu yang muncul di gudang farmasi terutama mengenai “Permintaan BMHP Rutin masih manual” Berdasarkanisutersebut, maka judulrancanganaktualisasipenulis adalah“Digitalisasi Permintaan BMHP Rutin Melalui Aplikasi Permintaan BMHPke Gudang Farmasi.”

1.2.Tujuan

Rancangan Aktualisasi ini memilikibeberapa tujuan, diantaranya :

1.2.1. Tujuan Umum

Pembelajaranaktualisasidi tujukan untuk menginternalisasi nilai-nilai

BerAKHLAK dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan kerja, dan menjadikan nilai tersebut menjadi sebuahbudaya kerja. Sehingga ASN dapat menjalankan perannya secara professional, bebas darikorupsi, dan berkarakter

1.2.2. Tujuan Khusus

Digitalisasi permintaanBMHPrutin ini diharapkandapat meningkatkanefisiensi dan efektivitas pekerjaanpetugas,baik bagipetugas gudang ataupun petugas unit terkait.

1.3.ManfaatAktualisasi

1.3.1. Manfaatbagi Peserta

Internalisasi nilai-nilai BerAKHLAK dalam kehidupanprofessionalASN sehingga bisa menjadi pelayanpublik yang bangga melayani bangsa, berkarakter, mempunyai networking yang luas, hospitality yang baik, professional, integritas, dan nasionalisme yangtinggi.

1.3.2. Manfaatbagi Instansi

Terbentuknya profil petugas yang professional, berkarakter, bangga dan mencintai instansi

Terbentuknya budaya nilai-nilai BerAKHLAK

● Beriorientasi kepada pelayanan sehingga meningkatkan kualitas pelayananbaik kepada pasienataupunsesama petugas,

● Akuntabel yaitu petugas yang jujur, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

● Harmonis, petugas yang memilki tenggang rasa yang tinggi, menjaga hubungan baik antara sesama pegawaiataupundengan atasan.

● Loyal, petugas yang mampusecara nyata datang tepat waktu dan selalu hadir selama jam kerja

● Adaptif petugas yang mampu beradaptasi dan mau belajar dengan perubahan yangbaik dari instansi

● Kolaboratif petugas yang mau bekerjasama dengan berbagai pihak demi kemajuaninstansi

1.3.3. Manfaatbagi masyarakat

Dalam kegiatan aktualisasi ini dapat membantu memudahkan dan meningkatkanpelayanangudangfarmasi sehingga diharapkandapat kualitas pelayanandan kepuasanpelayananbagipasiendan petugas (masyarakat)

1.4.RuangLingkupAktualisasi

Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022 Golongan II Angkatan 7 dilaksanakan mulai tanggal 6 Juni-25 Oktober 2022 secara blendedlearning yang terbagi atas beberapa tahap,yaitu:

1. MassiveOnlineOpenCourse(MOOC)pada tanggal6 Juni-23 Juni 2022 secara daring

2. DistanceLearningsecara daring sinkronous dan asinkronous pada tanggal20

Juli-19 Agustus 2022

3. Aktualisasipada tanggal 22 Agustus-30 September2022dilaksanakandi unit kerja masing-masing

4. Klasikal pada tanggal 17-25 Oktober2022dilaksanakansecara luring di Upelkes Jawa Barat

Bab Ii

Gambaran Umum Organisasi

2.1 Profil RSUPDr.Hasan Sadikin Bandung

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin berdiri diatas lahan seluas 82.000 meter persegi di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung. Sebelumnya rumah sakit ini bernama RS Rancabadak. Pada tahun 2006 status rumah sakit berubah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

Status RSUP Dr. HasanSadikin Bandung adalah sebagaiberikut :

● Rumah Sakit Pemerintah.

● Di bawahdanbertanggungjawab langsung kepada DirekturJenderalBina Pelayanan Medik, KementerianKesehatanRI.

● Termasuk rumahsakit tipe A.

● Rumah Sakit Pendidikan.

● Rujukan utama untuk Provinsi Jawa Barat.

● Pusat Unggulan Nasional dalam Bidang Jantung, Onkologi, dan KedokteranNuklir.

● TerakreditasiParipurna Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan Joint CommiteeInternational(JCI).

2.1.1 Sejarah SingkatRSUPDr.HasanSadikin Bandung

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “HetAlgemeene BandoengscheZiekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “HetGemeenteZiekenhuijsJuliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama penjajahanJepang, rumahsakit inidijadikanRumahSakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, pengelolaannya berpindahke pemerintahdaerah yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“.

Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan sebagai rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas

600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak saat itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Pada tanggal 8 Oktober1967nama RumahSakit Ranca Badak diubah menjadi

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) danbertanggungjawab langsungkepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undang-undang nomor20tahun 1997 tentangPNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatanke kas Negara.

Bersamaan dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Pada tahun 2006 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah status menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan LayananUmum (PPK-BLU).

2.1.2 Visi dan Misi RSUPDr.Hasan Sadikin Bandung

RSHS memiliki visi dan misi menjabarkan Rumusan Visi dan Misi

Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2020-2024 yaitu Terwujudnya Indonesia

Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian, Berlandaskan gotong royong. Maka Visidan Misi RSHS yaitu:

Visi :

Menjadi Rumah Sakit yangMandiri dengan layanan Prima pada tahun 2024

Misi:

Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Paripurna dan Prima, yang terintegrasi dengan Pendidikan dan Penelitian

2.1.3. Janji PelayananRSUPDr. HasanSadikin Bandung

Nilai-nilai filosofis RSUPDr. HasanSadikin Bandung dituangkan dalam janji layanan yaitu:

Pamingpin Pituin

Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya

Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalan kemitraan

Inovatif : Nilai yang menggambarkankeinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

Tulus : Keinginan untuk memberitanpa pamrih, proaktif danresponsif

Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yangtinggi dalam menjalankantugas

2.1.4.Struktur OrganisasiRSUPDr. HasanSadikin Bandung

StrukturorganisasiRSUPDr.HasanSadikinBandungdapatdilihatpadaGambar2.1.

This article is from: