LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLOGAN III ANGKATAN 8
OPTIMALISASI EDUKASI MELALUI PEMBUATAN MEDIA EDUKASI
MENGENAI MAGNETICRESONANCEIMAGING(MRI) SAFETY PADA
PASIEN MRI JANTUNG
DI INSTALASI RADIOLOGI DAN KARDIOLOGI NUKLIR
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
DISUSUN OLEH:
ARINA FADHILA SALMA,S.Tr.Kes
NIP: 199801172022032002
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI MELALUI PEMBUATAN MEDIA EDUKASI MENGENAI
MAGNETICRESONANCEIMAGING(MRI) SAFETY PADA PASIEN MRI JANTUNG
DI INSTALASI RADIOLOGI DAN KARDIOLOGI NUKLIR
RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
Telah diseminarkan
Tanggal 27 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
Erlinawati Pane, SKM., MKM Nip: 197202201994022001
Mentor
Ary Sasongko, SKM Nip: 197602052001121002
Penguji
Khaerudin, S.Kep., Ns., M.K.M Nip: 197011011995011002
ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa:
Nama : Arina Fadhila Salma, S.Tr.Kes
NIP : 199801172022032002
Pangkat/Gol : Penata Muda Tk.I/ IIIA
Instansi Asal : RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Penyelenggara : Bapelkes Cikarang
Pelatihan
Laporan Aktualisasi saya adalah asli dan belum pernah diajukan pada Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negri Sipil angkatan manapun. Laporan ini adalah murni gagasan dan rumusan aktualisasi saya sendiri, sesuai arahan coachdan mentor. Kertas Kerja
Laporan Aktualisasi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali mencantumkan sumber referensi secara jelas dengan menyebutkan nama pengarang dan mencantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat penyimpanan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku di Bapelkes Cikarang.
Dibuat di Jakarta
Pada tanggal 27 Juli 2022
Yang membuat pernyataan,
Materai 10.000
iii
Arina Fadhila Salma, S.Tr.Kes
Nip:199801172022032002
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Edukasi Melalui Pembuatan media edukasi mengenaiMagnetic ResonanceImaging(MRI) safetypada pasien MRI Jantung di Instalasi Radiologi
dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita”
untuk memenuhi persyaratan kelulusan Latihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil Golongan III Angkatan 8 tahun 2022 yang diselenggarakan di BAPELKES Cikarang.
Penulis menyadari banyak pihak yang turut membantu sejak awal penyusunan sampai selesainya laporan ini. Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1. Ibu Erlinawati Pane, SKM., MKM selaku coach yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses penyusunan rancangan aktualisasi ini.
2. Bapak Ary Sasongko, SKM selaku mentor yang senantiasa memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingannya selama proses penyusunan rancangan aktualisasi ini.
3. Khaerudin, S.Kep., Ns., M.K.M selaku penguji mentor yang memberikan ilmu dan masukan yang bermafaat bagi penulis
4. Ary Dwi Jayanti, SKM selaku penanggung jawab ruangan MRI di unit kerja penulis yang bersedia untuk berdiskusi selama proses pembuatan rancangan aktualisasi.
5. Ibu Iiq selaku petugas dari tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) yang telah memberikan ijin untk pengajuan media edukasi.
6. Ibu Erna Wulandari, Bapak Ali Nurokhim, dan Ibnu Azfa sebagai ibu, ayah dan adik, yang telah mencurahkan kasih sayang, dan senantiasa mendoakan keberhasilan penulis serta dukungan baik moril maupun materil selama proses penyelesaian laporan ini.
7. Seluruh teman-teman Radiografer yang ikut membantu dalam proses pelaksanaan aktualisasi ini.
8. Seluruh teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan III angkatan 8 Tahun 2022
9. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang turut berpartisipasi sehingga selesainya laporan ini.
iv
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak sekali
kekurangannya, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan dan penyusunan hasil laporan dimasa mendatang.
Jakarta, 27 Juli 2022
Penulis
Arina Fadhila Salma, S.Tr.Kes Nip:199801172022032002
v
vi DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................ii SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................................iii KATA PENGANTAR ...................................................................................................iv DAFTAR ISI..............................................................................................................vi DAFTAR TABEL........................................................................................................vii DAFTAR GAMBAR...................................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1 1.1.Latar Belakang ....................................................................................................1 1.2.Tujuan................................................................................................................2 1.3.Manfaat 3 BAB II PROFIL INSTANSI........................................................................................ 4 2.1. Stuktur Organisasi ..............................................................................................5 2.2 Visi dan Misi 5 2.3. Nilai-nilai Organisasi 6 2.4. Tugas Organisasi 6 2.5.Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta....................................................................6 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI...................... 7 3.1. Identifikasi dan Analisi Isu Aktual .........................................................................7 3.1.1. Identifikasi Isu 7 3.1.2. Penetapan CoreIsu 10 3.1.3. Fish Bone........................................................................................................................ 11 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance...............................................................................11 3.3.Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif.........................................12 3.3.1. Gagasan Pemecah Isu 12 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI....................................................................... 14 4.1.Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS..........................................................14 4.2.Penjadwalan 26 4.3.Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi..............................................27 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................28
vii DAFTAR
Tabel 3.1 Penetapan coreisudengan analisis USG. 10 Tabel 3.2. Analisis Penyebab Isu Utama................................................................ 11 Tabel 4.1 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi .............................. 14 Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan.................................................................................. 26 Tabel 4.3. Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi............................................ 27
TABEL
viii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita........................................ 4 Gambar 2.2 Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSAB Harapan Kita 5
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan Undang – Undang no 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Tugas ASN menurut UU No. 5 tahun 2014
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara juga mengamanatkan Instansi Pemerintah Untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan.
Pelatihan Dasar CPNS juga tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun
2017 dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 tahun 2017 bahwa dalam
diklat pelatihan dasar, CPNS akan diberikan materi Wawasan Kebangsaan dan Nilai - Nilai
Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, Kesiapsiagaan Bela Negara, dan dilanjutkan dengan penanaman nilai – nilai dasar profesi ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif yang kemudian dikenal dengan singkatan BERAKHLAK. Core values diimplmentasikaan dalam kata
“BerAKHLAK” yang merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif diharapakan menjadi panduan berpikir, bertutur, dan berperilaku bagi ASN. Empoloyerbrandingmerupakan moto ASN dengan menggunakan semboyan “bangga melayani bangsa” (BapasKlaten, 2022).Core values dan employerbranding ini merupakan panduan bagi ASN dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita adalah rumah
sakit khusus yang menjadi Pusat rujukan Nasional untuk penganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Sebagai rumah sakit rujukan nasional dalam pelayanan
kardiovaskular, RSJPD Harapan Kita menyediakan berbagai layanan terkait dalam
penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah. Salah satu pelayanan yang
1
disediakan ialah pelayanan radiologi. Instalasi radiologi adalah salah satu sarana
penunjang medis yang memberikan layanan pemeriksaan dengan hasil pemeriksaan
berupa foto/ gambar/ pencitraan yang dapat merawat pasien dan menentukan diagnosa pasien.
Instalasi radiologi RSJPD Harapan Kita menyediakan berbagai pemeriksaan jantung
rutin, salah satunya ialah pemeriksaan MagneticResonanceImaging(MRI) jantung. MRI jantung adalah pemeriksaan medis untuk mengambil gambar organ jantung baik dua
dimensi maupun tiga dimensi menggunakan gelombang radio magnetik.
Pada prosedurnya, sebelum pemeriksaan pasien diberikan lembar skrinning mengenai persetujuan prosedur pemeriksaan dan selanjutnya diberi edukasi dengan cara diskusi mengenai pemeriksaan MRI. Kemudian saat pemeriksaannya, pasien akan dipasangkan alat dibagian atas tubuhnya yang dinamakan koil, lalu dimasukan kedalam kerangka mesin MRI (gantry), dan kemudian dilakukan proses pengambilan gambar dari layar komputer MRI. Dalam pelaksanaannya, meskipun telah diedukasi, pasien sering kali merasa takut karena melihat bagian kerangka mesin MRI yang begitu sempit, sehingga pasien tidak siap dilakukan pemeriksaan, menghentikan pemeriksaan sebelum selesai dan bahkan membatalkan pemeriksaan. Hasil gambar juga jadi tidak optimal karena pasien merasa takut dan cemas selama pemeriksaan.
Kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi penulis untuk terus memperbaiki kualitas pelayanan rumah sakit dan menjadi alasan bagi penulis untuk mengangkat judul
“
Optimalisasi edukasi melalui pembuatan media edukasi mengenai Magnetic Resonance Imaging (MRI) safety pada pasien MRI Jantung di Instalasi
Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita” dalam kegiatan aktualisasi.
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan aktualisasi adalah untuk menerapkan nilai-nilai dasar
aparatur sipil negara (ASN) di unit kerja dengan berpegang pada materi pelatihan
dasar yang meliputi Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Analisis Isu
Kontemporer, Kesiapsiagaan Bela Negara, Nilai ASN BerAKHLAK, Manajemen ASN, serta Smart ASN. Melalui aktualisasi ini, diharapkan ASN dapat menginternalisasikan
nilai dasar ASN dalam menjalankan peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
2
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam aktualisasi ini adalah untuk melakukan pemecahan isu yang terjadi di unit kerja penulis yaitu “Optimalisasi edukasi melalui pembuatan media edukasi mengenai MagneticResonanceImaging(MRI) safetypada
pasien MRI Jantung di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita”
1.3 Manfaat
a. Manfaat bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
1. Peningkatan pemahaman dan internalisasi nilai dasar BerAKHLAK sebagai landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja.
2. Penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar BerAKHLAK di wilayah kerja
RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
b. Manfaat Bagi Instansi
1. Tercapainya visi dan misi RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
2. Peningkatan kualitas mutu pelayanan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
c. Manfaat bagi masyarakat
a. Tercapainya pelayanan prima untuk masyarakat sebagai wujud aktualisasi nilai dasar BerAKHLAK.
b. Tercapainya kepuasan dan kenyamanan masyarakat khususnya pasien dan keluarga pasien di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
3
BAB II PROFIL INSTANSI
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) merupakan rumah sakit khusus yang menjadi Pusat Rujukan Nasional untuk penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular). Rumah sakit ini didirikan oleh Yayasan Harapan Kita diatas tanah seluas 22.389 m2 di Jl. S. Parman kavling 87 Slipi, Jakarta Barat dan diresmikan pada tanggal 9 Nopember 1985.
Pada tanggal 27 Maret 1985 Yayasan Harapan Kita melalui Surat Keputusan No.02/1985 menyerahkan kepemilikan rumah sakit ini kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan, tetapi pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Harapan Kita berdasarkan SK No. 57/Menkes/SK/II/1985. Pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan Harapan Kita menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah nomor 126 tahun 2000, status Rumah Sakit Jantung Harapan Kita pun berubah menjadi Perusahaan Jawatan dibawah naungan Kementerian BUMN.
Pada tanggal 13 Juni 2005, ditetapkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyebutkan perubahan status rumah sakit yang semula berstatus Perusahaan Jawatan (Badan Usaha Milik Negara) menjadi Badan Layanan Umum (pasal 37 ayat 2). Dengan demikian, Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita pun berubah statusnya menjadi BLU-RSJPD Harapan Kita, yang berada di bawah Kementerian Kesehatan RI sebagai Unit Pelaksanaan Teknis dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).
Sebagai Pusat Jantung Nasional (National Cardiovascular Centre), selain menyediakan pelayanan kesehatan jantung, RSJPDHK juga dikembangkan sebagai wahana pendidikan serta pelatihan, dan penelitian dalam bidang kesehatan kardiovaskular. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menciptakan Good Corporate Governance, yakni: transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung jawaban dan kewajaran. Salah satu wujud pelaksanaannya adalah senantiasa meningkatkan mutu layanan yang salah satu upaya dilakukan melalui program akreditasi baik tingkat Nasional maupun Internasional.
4
Gambar 2.1 Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK)
Akreditasi dibidang pendidikan juga dilakukan terkait dengan penyelenggaraan pedidikan sebagai salah satu rumah sakit pendidikan dibidang kardiovaskular. Adapun jenis akreditasi dimaksud yang telah dicapai diantaranya akreditasi rumah sakit pendidikan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2014, Akreditasi KARS Paripurna pada tahun 2018, Akreditasi KARS Internasional pada tahun 2019, serta Akreditasi Internasional Joint Commission International (JCI) pada tahun 2019.
2.1 Stuktur Organisasi
Gambar 2.2 Stuktur organisasi
2.2 Visi dan Misi
1. Visi
“Menjadi Pusat Kardiovaskular Berkualitas Setara Asia”
2. Misi
“Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan serta penelitian dan pengembangan kardiovaskular berkualitas”
5
2.3 Nilai Organisasi
Budaya kerja atau nilai-nilai yang dianut dan senantiasa terus dikembangkan di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita adalah "I CARE", yang merupakan singkatan dari :
1. Integrity, Kesesuaian komitmen dan tindakan akan menjadi tolok ukur penilaian dari jasa yang ditawarkan oleh RSJPDHK
2. Competence, Sebagai rumah sakit rujukan terakhir kardiovaskular, RSJPDHK harus memilliki dan mengembangkan kompetensinya di bidang kardiovaskular lewat pelayanan, pendidikan dan riset yang berkualitas tinggi
3. Accessibility, RSJPDHK berupaya keras membuka pintu pelayanan selebarlebarnya kepada seluruh pihak yang membutuhkan tanpa terkecuali
4. Reliability, Sebagai rumah sakit dengan kompetensi utama di bidang kardiovaskular, RSJPDHK akan mengedepankan kualitas demi menjadi rumah sakit yang paling dipercaya oleh seluruh pihak
5. Excellence,Selain kompetensi medis yang unggul, RSJPDHK berkomitmen memberikan pelayanan unggul yang berorientasi pada kebutuhan pasien
2.4 Tujuan Organisasi
1. Mewujudkan pelayanan kardiovaskular yang berkualitas setara rumah sakit terkemuka asia.
2. Memperoleh inovasi baru di bidang kardiovaskular.
3. Meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan kardiovaskular.
4. Mewujudkan lulusan peserta didik yang berkualitas.
5. Mewujudkan kepuasan pasien.
6. Meningkatkan kemandirian BLU.
2.5 Uraian/Tugas Jabatan Peserta
1. Melaksanakan pemeriksaan pasien rawat jalan menggunakan pesawat radiologi konvensional general purpose.
2. Melaksanakan pemeriksaan pasien rawat inap menggunakan pesawat radiologi konvensional general purpose.
3. Melaksanakan pemeriksaan menggunakan pesawat CT Scan.
4. Melakukan pelayanan radiologi untuk pelayanan MCU pada jam kerja
5. Melakukan pemeriksaan menggunakan pesawat angiografi
6. Melakukan pemeriksaan menggunakan pesawat radiologi MRI
7. Menyusun laporan kinerja pelayanan radiologi sebagai anggota
8. Menyusun program kerja pelaynan radiologi sebagai anggota
6
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual di Instansi
3.1.1 Identifikasi Isu
1. Masih dijumpai gambaran asing (artefak) pada hasil gambar radiologi di Instalasi
Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan
Kita tahun 2022
Imagingplate (IP) digunakan sebagai detektor radiasi untuk mendapatkan derajat yang tinggi dalam keakuratan dan efisiensi hasil gambar.(5) IP (ImagingPlate) atau kaset radiologi harus dibersihkan dalam kurun waktu kurang dari satu minggu secara rutin untuk menghilangkan background radiasi dan hamburan readerCR yang memiliki mode erasing yang memungkinkan permukaan dari imagingplatedi scan tanpa pengodean ulang sinyal yang dihasilkan. (6) Perawatan IP computedradiographyberupa tindakan erasecassette di Instalasi Radiodiagnostik dan Kardiologi Nuklir RSJPDHK tidak rutin dilakukan setiap hari, sehingga dapat berdampak pada kualitas hasil gambar radiologi yang dihasilkan. IP juga harus dierase (dihapus) sebelum digunakan untuk mengetahui waktu terakhir kali penghapusan dilakukan.
Hasil pengamatan saya selama bekerja di instalasi radiologi Rumah Sakit Pusat
Jantung Nasional Harapan Kita selama beberapa bulan ini, terkadang saya mendapati artefak (gambaran asing) pada hasil gambar radiografi berupa garis lurus dipinggir gambar, sekitar 3 sampai 4 hasil gambar dalam satu hari. Isu ini berdampak pada kualitas hasil gambar yang menurun yang mana mengarah pada penilaian hasil kinerja radiografer karena hasil gambar radiologi ini dapat dilihat pada sistem informasi rumah sakit. Selain itu, kaset radiologi yang tidak terawat apabila dibiarkan seperti ini tanpa adanya
pemeliharaan maka artefak atau gambaran asing yang tadinya hanya dipinggir gambar, bisa memenuhi seluruh gambaran yang mana kaset tersebut tidak bisa digunakan lagi, hal ini berdampak pada penambahan anggran rumah sakit.
Keterkaitan masalah tersebut terhadap agenda manajemen ASN ialah
ketidaksesuaian pada bagian kewajiban ASN yaitu melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab. Dimana dalam isu ini, radiogafer kurang bertanggung jawab dalam memelihara dan merawat alat radiologi.
7
2. Belum adanya evaluasi rejectfoto rontgen di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2022
Fotorejectradiologi adalah hasil cetak gambarrontgenyang tidak diterima pada aspek kualitas gambar oleh radiografer.(7) Hal ini dapat terjadi karena salah cetak atau gambar yang dihasilkan tidak informatif (posisi salah atau objek yang diperiksa terpotong). Dalam laporan harian radiologi, terdapat kolom yang memberitahukan jumlah film yang rejectdi hari itu, namun sayangnya hasil fotorejectini dibiarkan berserakan dibawahprinterbegitu saja. Padahal menganalisa rejectfoto adalah komponen yang sangat penting, mengingat penyebab yang telah dievaluasi dapat digunakan sebagai acuan radiografer untuk mengambil gambar dan mengurangi dosis radiasi pada pasien.(7)
Selama saya bekerja di instalasi radiologi, dalam sebulan bisa terjadi 2 sampai 3 reject foto, selain itu terkadang radiografer lupa mencatatkannya pada laporan harian radiologi. Hal ini berdampak pada pengulangan kesalahan mencetak foto karena apabila hasil reject foto tidak dilakukan evaluasi maka kesalahan yang sama dapat terulang lagi pada radiografer lain sehingga rejectfoto rontgenakan semakin banyak dan menambah beban biaya rumah sakit terhadap anggaran film radiologi. Keterkaitan masalah tersebut terhadap konsep manajemen ASN yaitu adanya ketidaksesuaian pada bagian kode etik dan kode perilaku ASN yaitu menggunakan kekayaan barang miliki negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien.
3. Belum optimalnya edukasi mengenai MagneticResonanceImaging(MRI) safetypada pasien MRI Jantung di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2022
MagneticResonanceImaging (MRI) merupakan teknik pencitraan diagnostik yang dapat menghasilkan gambaran objek dari bagian tubuh yang diperiksa dengan menggunakan medan magnet berkekuatan tinggi sebagai komponen utamanya.(8)
Pemeriksaan MRI yang rutin dilakukan di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir RSJPD
Harapan Kita ialah pemeriksaan MRI jantung. MRI jantung menghasilkan gambar jantung
baik secara dua dimensi maupun tiga dimensi. Selama pemeriksaan, pasien akan
ditempatkan di dalam lorong MRI dan diberi instruksi tahan nafas.
Dari hasil observasi saya, dalam sehari terdapat 3 sampai 4 pasien yang melakukan
pemeriksaan MRI jantung, dan pemeriksaannya membutuhkan waktu yang cukup lama
8
yaitu 90 menit. Pada prosedurnya, sebelum pemeriksaan pasien diberikan lembar
skrinning mengenai persetujuan prosedur pemeriksaan dan selanjutnya diberi edukasi
dengan cara diskusi mengenai pemeriksaan MRI dan keselamatan pada modalitas MRI atau disebut dengan MRIsafety. MRI safetyberisikan upaya dalam mengatasi bahaya dari
MRI dan kecemasan yang mungkin dialami pasien selama pemeriksaan.(9)
Pemberian edukasi ini dilakukan oleh dokter dan radiografer, namun seringkali
pemberian edukasi mengenai MRI safety ini kurang optimal karena kurangnya waktu untuk edukasi sehingga pada pelaksanaan pemeriksaan, pasien tidak siap dilakukan
pemeriksaan ketika melihat bagian lorong mesin MRI yang begitu sempit. Dari hasil wawancara saya dengan radiografer yang bertugas di MRI Rumah sakit pusat jantung
nasional pembuluh darah harapan kita, dari bulan Maret hingga Juli 2022 pembatalan pemeriksaan oleh pasien terjadi satu kali dan pemberhentian pemeriksaan sebelum selesai pemeriksaan terjadi 2 kali.
Dampak yang terjadi ialah hasil gambar yang kurang optimal karena pasien merasa takut dan cemas selama pemeriksaan sehingga instruksi tahan nafas tidak dilakukan dengan maksimal, terhambatnya pelayanan, menambah waktu tunggu pasien berikutnya,dan beban kerja radiografer juga ikut bertambah, serta dapat mempengaruhi
kualitas mutu pelayanan.
Ketidaksesuaian isu tersebut terhadap konsep manajemen ASN terkait dengan tugas dan fungsi ASN yaitu pelayan publik, dimana sebagai pelayan publik sudah seharusnya
ASN dapat memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, salah satunya memberikan dan menyampaikan edukasi yang optimal pada pasien.
9
3.1.2 Analisa Kualitas Isu
Metode USG yaitu metode yang digunakan untuk menentukan skala prioritas
masalah dengan teknik skoring menggunakan 3 komponen parameter, yaitu urgensi, seriousness dan growth.
No. Identifikasi Isu U S G Total Prioritas
Masih adanya artefak (gambaran asing) pada hasil gambar radiologi di Instalasi
1
Nuklir
Belum adanya evaluasi reject foto rontgenInstalasi Radiologi
2
Belum optimalnya edukasi mengenai MagneticResonance Imaging (MRI) safety pada
10
Radiologi dan Kardiologi
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2022. 3 4 4 11 2
dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2022. 2 3 3 8 3
3
Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2022 5 5 5 15 1
Skor skala Likert Urgency Seriousness Growth 5 Sangat mendesak Sangat serius Sangat cepat memburuk 4 Mendesak Serius cepat memburuk 3 Cukup mendesak Cukup serius Cukup cepat memburuk 2 Kurang mendesak Kurang serius Kurang cepat memburuk 1 Tidak mendesak Tidak serius Tidak cepat memburuk
pasien MRI Jantung di Instalasi
Keterangan :
3.1.3 Analisa Penyebab Isu Utama
PENYEBAB AKIBAT
Belum optimalnya
edukasi mengenai
Magnetic
Resonance
Imaging(MRI)
safetypada pasien
MRI Jantung di
Instalasi Radiologi
dan Kardiologi
Nuklir Rumah Sakit
Jantung dan
Pembuluh Darah
Harapan Kita
tahun 2022
3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
1. Kurangnya waktu bagi petugas untuk menyampaikan edukasi
Sebelum pemeriksaan MRI jantung dilakukan, banyak persiapan yang perlu dilakukan oleh radiografer, dimulai dari mempersiapkan alat yaitu obat – obatan, bahan kontras, alat injeksi kontras, alat elektrokardiogram,dan koil MRI serta persiapan protokol pemeriksaan yang akan digunakan. Bahkan setelah mengerjakan satu pasien, harus langsung melakukan rekonstruksi dan mengirim gambar ke komputer dokter untuk dibaca. Karena beban kerja yang tinggi ini menyebabkan waktu untuk menyampaikan edukasi berkurang, sehingga pemeriksaan tidak berjalan dengan baik karena edukasi yang tersampaikan pada pasien kurang optimal. Selain itu, belum adanya pelatihan mengenai MRI safety kepada para petugas, yang juga menyebabkan pasien tidak terinformasikan dengan baik. Akar masalah ini tentunya berkaitan dengan
11
manajemen ASN karena pasien tidak mendapatkan haknya dalam pelayanan yaitu pelayanan yang profesional dan berkualitas.
2. Belum adanya media edukasi mengenai MRI safety
Di ruang MRI pada Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita belum ada media edukasi mengenai MRIsafety,dengan adanya media edukasi berupa video atau poster, bentuk alat MRI dapat tervisualisasikan dengan baik dan pasien mengetahui tentang hal – hal yang akan dialami selama pemeriksaan sehingga pasien siap ketika akan dilakukan pemeriksaan MRI. Akar masalah ini berkaitan dengan belum adanya perwujudan SMART ASN dimana salah satu pilarnya digitalskill yaitu keterampilan dalam mengoperasikan perangkat lunak maupun keras untuk kebermanfaatan dalam pekerjaan sehari – hari.
3. Belum adanya sosialisasi mengenai MRI safety
Sosialisasi mengenai MRI safetybelum dilakukan karena belum ada yang mana disebabkan oleh bahan yang akan disosialisasi yaitu media edukasi mengenai MRI safetyyang juga belum terdapat pada ruang MRI Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
Dengan adanya sosialisasi kepada pasien MRI diharapkan pasien memahami hal yang akan dihadapi selama pemeriksaan sehingga pasien siap dilakukan pemeriksaan, dan hasil gambar yang didapatkan optimal. Akar masalah ini berkaitan dengan manajemen ASN karena pasien tidak mendapatkan haknya dalam pelayanan yaitu pelayanan yang profesional dan berkualitas.
3.3. Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
3.3.1 Penetapan Gagasan Pemecah Isu
Isu belum optimalnya edukasi pasien yang akan melakukan pemeriksaan MRI Jantung di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita perlu dilakukan pemecahan masalah berupa solusi yang dapat diterapkan. Solusi yang diterapkan adalah pembuatan media edukasi mengenai
MagneticResonanceImaging (MRI) safety pada pasien MRI Jantung di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Diharapkan dengan adanya media edukasi tersebut, para pasien mengerti tentang hal yang akan dialami selama pemeriksaan MRI jantung, sehingga keadaan pasien baik fisik maupun mental telah siap melakukan pemeriksaan MRI jantung.
12
Gagasan kreatif ini berkaitan dengan konsep SMART ASN dimana dalam pembuatan media edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan digitalskill, karena sebagai seorang ASN sudah seharusnya untuk terus meningkatkan kemampuan literasi digitalnya, sehingga pemanfaatannya dapat mendukung pekerjaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di unit kerja, sehingga dapat mewujudkan pelayanan yang profesional dan berkualitas sesuai konsep manajemen ASN.
13
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar PNS
4.1.2 Matriks Rancangan Aktualisasi
Nama : Arina Fadhila Salma, S.Tr.Kes
Jabatan : Ahli Pertama – Radiografer
Unit Kerja : Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Identifikasi Isu :
1. Masih dijumpai artefak (gambaran asing) pada hasil gambar radiologi di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2022
2. Belum adanya kegiatan evaluasi reject foto rontgen di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2022
3. Belum optimalnya edukasi mengenai MagneticResonance Imaging(MRI) safetypada pasien MRI Jantung di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2022
Isu yang diangkat : Belum optimalnya edukasi mengenai MagneticResonance Imaging(MRI) safetypada pasien MRI Jantung di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita tahun 2022
Gagasan Kreatif : Optimalisasi edukasi melalui pembuatan media edukasi mengenai MagneticResonanceImaging(MRI) safetypada pasien MRI Jantung di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
14
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
1. Persiapan pembuatan
media edukasi a. Melakukan konsultasi
dengan mentor
mengenai konsep
awal media edukasi
yang akan diajukan
Output / hasil kegiatan
Notulensi saat
konsul atau foto
Keterkaitan dengan nilai
dasar ASN
1. Bersikap proaktif dan
antusias ketika
berdiskusi dengan
mentor mengenai
konsep awal media
edukasi (Adaptif)
2. Menerima masukan
dan saran mentor
mengenai konsep awal
media edukasi tanpa
memandang latar
belakangnya
(Harmonis)
3. Membuat Konsep awal
media edukasi sesuai
kebutuhan masyarakat
(Berorientasi
pelayanan)
Konstribusi terhadap
visi dan misi Penguatan nilai organisasi
Kegiatan ini
memberikan
kontribusi
terhadap misi
rumah sakit
jantung dan
pembuluh darah
harapan kita
yaitu
menyelenggarakan
pelayanan
kardiovaskular yang berkualitas
Kegiatan ini
diharapkan dapat
memberikan
penguatan
terhadap nilai di
rumah sakit
jantung dan
pembuluh darah
harapan kita yaitu Intergrity, Accessibility, Reliability, dan Execellence
15
b. Meminta perijinan
dengan tim Promosi
Kesehatan Rumah
Sakit (PKRS) terkait
pengajuan media
edukasi MRI safety
Surat ijin
pengajuan media
edukasi
1. Mengikuti peraturan
rumah sakit dalam
pengajuan media
edukasi berupa
permohonan ijin
(Loyal)
2. Berkolaborasi dengan
tim PKRS terkait
pengajuan media
edukasi MRI safety
(Kolaboratif)
3. Tidak
menyalahgunakan
wewenang jabatan
ketika melakukan
permohonan surat ijin
(Akuntabel)
c. Mengkaji literatur
mengenai MRI safety
bagi pasien MRI
jantung
Foto saat sedang
mempelajari
literatur mengenai MRI safety
Meningkatkan kompetensi
diri dengan mempelajari
literatur mengenai MRI
safety(Kompeten)
16
2. Pembuatan media
edukasi dalam bentuk
video
a. Melakukan
konsultasi dengan
penanggung jawab
MRI terkait MRI
safetydi ruangan
MRI Rumah Sakit
Jantung dan
Pembuluh Darah
Harapan Kita
Notulensi saat
konsul atau foto
1. Bersikap ramah, cekatan, solutif dan
dapat diandalkan
ketika berkonsultasi
dengan penanggung
jawab MRI
(Berorientasi
Pelayanan)
2. Tidak bersikap pasif
tapi proaktif pada saat
konsultasi dengan
penanggung jawab
MRI (Adaptif)
Kegiatan ini memberikan
kontribusi
terhadap misi
rumah sakit
jantung dan
pembuluh darah
harapan kita
yaitu
menyelenggarakan
pelayanan
kardiovaskular
yang berkualitas
Kegiatan ini diharapkan dapat
memberikan
penguatan
terhadap nilai di
rumah sakit
jantung dan
pembuluh darah
harapan kita yaitu
Intergrity, Accessibility, Reliability, dan
Execellence
b. Melakukan
penyuntingan video
edukasi mengenai
MRI safety
Foto saat
melakukan proses
sunting video
edukasi
Meningkatkan kompetensi
diri melalui keterampilan
dalam pengoperasian
aplikasi sunting video.
(Kompeten)
17
c. Melakukan
konsultasi dengan
Kepala Instalasi
Radiologi dan
Kardiologi Nuklir
terkait pembuatan
video edukasi
Notulensi saat
konsul atau foto
1. Melaksanakan tugas
yang diberikan oleh
Kepala Instalasi
Radiologi dan
Kardiologi Nuklir secara
jujur, bertanggung
jawab, cermat, dan
berintegritas tinggi
(Akuntabel)
2. Menghargai Kepala
Instalasi Radiologi dan
Kardiologi Nuklir tanpa
memandang latar
belakangnya ketika
berkonsultasi
(Harmonis)
18
3. Pembuatan media
edukasi dalam bentuk poster
a. Membuat konsep awal poster Foto konsep awal desain poster
1. Berinovasi dan berkreativitas dalam
membuat konsep awal
desain poster
(Adaptif)
2. Membuat konsep awal desain poster dengan
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi
(Akuntabel)
3. Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam
membuat konsep awal
desain poster
(Berorientasi
pelayanan)
Kegiatan ini memberikan
kontribusi
terhadap misi
rumah sakit
jantung dan
pembuluh darah
harapan kita
yaitu
menyelenggarakan
pelayanan
kardiovaskular
yang berkualitas
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
penguatan
terhadap nilai di
rumah sakit
jantung dan
pembuluh darah
harapan kita yaitu
Intergrity, Accessibility, Reliability, dan
Execellence
4. Membuat poster
dengan memegang
teguh ideologi
19
b. Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait hasil poster
Notulensi saat
konsul atau foto
Pancasila dan UUD
1945 serta menjaga
nama baik pimpinan
dan instansi (Loyal)
Mengikuti saran dari
mentor terkait desain
poster dan terus
mengembangkan
kompetensi diri agar
menghasilkan poster yang
berkualitas (Kompeten)
c. Melakukan pencetakan poster Hasil pencetakan poster 1. Mencetak poster dan meletakannya di ruang
MRI merupakan wujud
kepedulian radiografer
terhadap keselamatan
pasien
(Harmonis)
20
2. Melakukan kolaborasi
dengan pihak terkait
pencetakan poster. (Kolaboratif)
d. Melakukan pengajuan poster Surat pengajuan poster 1. Mematuhi peraturan
yang telah ditetapkan
oleh Instalasi Radiologi
dan Kardiologi Nuklir
ketika membuat surat pengajuan poster (loyal)
2. Berkoordinasi dengan
berbagai pihak di
Instalasi Radiologi dan
Kardiologi Nuklir dalam
proses pengajuan poster (kolaboratif)
4. Pelaksanaan sosialisasi a. Membuat surat izin
sosialisasi ke Kepala
Instalasi Radiologi
dan Kardiologi
Surat izin sosialisasi 1. Mematuhi peraturan
yang telah ditetapkan
Instalasi Radiologi dan
Kardiologi Nuklir ketika
Kegiatan ini
memberikan
kontribusi
terhadap misi
rumah sakit
jantung dan
Kegiatan ini
diharapkan dapat
memberikan
penguatan
terhadap nilai di
rumah sakit
21
Nuklir untuk
sosialisasi media
edukasi kepada
pasien MRI
membuat surat izin
pelaksanaan sosialisasi
(Loyal)
2. Berkoordinasi dengan
berbagai pihak terkait
di Instalasi Radiologi
dan Kardiologi Nuklir
serta tidak
menyalahgunakan
kewenangan jabatan
dalam proses membuat
surat izin pelaksaanan
sosialisasi
(Kolaboratif dan
Akuntabel)
pembuluh darah
harapan kita
yaitu
menyelenggarakan
pelayanan
kardiovaskular
yang berkualitas
jantung dan
pembuluh darah
harapan kita yaitu
Intergrity, Accessibility, Reliability, dan Execellence
b. Menyiapkan materi
sosialisasi
Foto pada saat
mengumpulkan
materi sosialisasi
1. Memahami dan
memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam
menyiapkan materi
sosialisasi.
22
5. Pelaksanaan evaluasi
terhadap media edukasi
c. Menyampaikan
sosialisasi
Foto pada saat
melakukan
sosialisasi
(Berorientasi
pelayanan)
2. Terus mengembangkan
inovasi dalam
menyiapkan materi
sosialisasi (Adaptif)
3. Meningkatkan
kompetensi diri dengan
cara mempelajari
materi sosialisasi yang
telah disiapkan
(Kompeten)
Menjelaskan informasi
secara jelas kepada pasien
atau masyarakat ketika
sosialisasi tanpa
memandang apapun
latarbelakangnya.
(Harmonis)
a. Membuat kuesioner Formulir kuesioner Membuat kuesioner
dengan kualitas terbaik
Kegiatan ini memberikan
kontribusi
Kegiatan ini
diharapkan dapat memberikan
23
b. Mengambil data
kuesioner kepada
pasien MRI di
Rumah Sakit
Jantung dan
Pembuluh Darah
Harapan Kita
c. Melakukan analisa
dari hasil kuesioner
Formulir kuesioner
yang telah diisi
dan selalu berinovasi serta berkreativitas.
(Kompeten dan Adaptif)
Melakukan pengambilan
data kuesioner secara
jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
(Akuntabel)
terhadap misi rumah sakit
jantung dan
pembuluh darah
harapan kita
yaitu
menyelenggarak an pelayanan
kardiovaskular
yang berkualitas
penguatan
terhadap nilai di rumah sakit
jantung dan pembuluh darah
harapan kita yaitu
Intergrity, Accessibility, Reliability, dan
Execellence
Hasil analisa dari
kuesioner
Tidak menyebarkan hasil
analisa dari kuesioner
kepada pihak luar yang
tidak terlibat dengan
kegiatan aktualisasi.
(Loyal)
24
d. Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait hasil
evaluasi
Notulensi saat
konsul atau foto
1. Memberi kesempatan
kepada mentor untuk
berkonstribusi atau
memberikan saran dan
masukan tanpa
memandang latar
belakangnya (Harmonis dan
Kolaboratif)
2. Melakukan perbaikan
tiada henti apabila
terdapat revisi atau
perbaikan yang
disarankan oleh
mentor (Berorientasi
pelayanan)
25
4.2. Jadwal pelaksanaan aktualisasi
Berdasarkan matriks rancangan aktualisasi di atas maka penulis membuat rencana jadwal pelaksanaan setiap kegiatannya sebagai berikut.
No. Kegiatan Bulan Agustus
Minggu pertama (28 Juli - 3 Ags)
Minggu kedua ( 4 Ags – 11 Ags ) Minggu ketiga (12 ags – 19 ags)
Minggu keempat (20 Ags – 27 Ags)
Bulan September
Minggu pertama (28 Ags- 2 Sept)
1. Persiapan pembuatan media
edukasi
2. Pembuatan media edukasi
dalam bentuk video
3. Pembuatan media edukasi
dalam bentuk poster
4. Pelaksanaan sosialisasi media
edukasi
5. Pelaksanaan evaluasi media edukasi
26
4.3. Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi Berikut para pihak yang terlibat dan perannya dalam aktualisasi.
No. Pihak yang terlibat Peran keterangan
1. Ary Sasongko, SKM Memberikan saran dan masukan atas setiap perkembangan dalam pembuatan media edukasi
2. Erlinawati Pane, SKM, MKM Membimbing dan memberikan arahan sejak memulai rancangan, pelaksanaan hingga selesai laporan akhir aktualisasi
3. Ns. Rofiqoh,S.Kep, M.Kep Memberikan persetujuan atas surat ijin yang diberikan mengenai pengajuan media edukasi
4. Ary Dwi Jayanti, SKM Memberikan masukan dan saran megenai media edukasi
5. Pasien MRI Menerima sosialisasi dan mengevaluasi media edukasi melalui kuisioner
Mentor
Coach
Petugas Promosi
Kesehatan Rumah
Sakit
Penanggung jawab ruang MRI
Penerima layanan radiologi dan edukasi
27
DAFTAR PUSTAKA
1. BapasKlaten, A. (2022, Maret 25). Core Values ASN ‘Berakhlak’ dan Employer Branding ASN ‘Bangga Melayani Bangsa’. Diambil kembali dari bapasklaten kemenkumham: http://bapasklaten.kemenkumham.go.id
2. BPK RI. (2014, September 15). Undang-undang (UU) No. 5 Tahun 2014 Aparatur Sipil Negara. Diambil kembali dari JDIH BPK (Database Peraturan): https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38580/uu-no-5-tahun-2014
3. Endarini, S. (2001). Pelayanan Prima (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Kanwil Departemen Kesehatan.
4. LAN RI. (2021, Januari 2021 18). Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil. Diambil kembali dari ppid lan: https://ppid.lan.go.id/wp-content/uploads/2021/02/17.-Peraturan-LembagaAdministrasi-Negara-Nomor-1-Tahun-2021-tentang-Pelatihan-Dasar-Calon-PegawaiNegeri-Sipil.pdf
5. Sasaki T, Hirose. Single Incidence X-ray Stress Measurement for All Plane stress Components Using Imaging Plate of Two Dimensional X-ray Detector. Japan: J Society of Material Sciences.1995.
6. Nugroho Agung, Onney Da, Jannah Machriatul, Prastanti Agustina. The Profile of Delay Erasure Time and Imaging Plate Size to Dark Noise Evaluation in Carestream Computed Radiography System. Semarang: J Physics.2020.
7. A Samantha, Neep Michael, Starkey Deborah. Reject Rate Analysis in Digital Radiography: An Australian Emergency Imaging Department Case Study. Queensland: J Med Radiat Sci.2019.
8. Kartawiguna Daniel. Tomografi Resonansi Magnetik Inti. Yogyakarta: Graha Ilmu.2015.
9. P Lawrence, Madore Bruno. The Physics of MRI Safety. Boston: J Magnetic Resonancy Imaging.2017.
28
Optimalisasi Edukasi melalui Pembuatan Media Edukasi mengenai Magnetic Resonance Imaging (MRI) safety pada Pasien MRI Jantung di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Oleh :
Arina Fadhila Salma, S.Tr.Kes
Angkatan 3.8 kelompok D
Bapelkes Cikarang
Kardiovaskular
Berkualitas
Setara Asia”
PROFILRS PROFILRS PROFILRS
“Menyelenggarakan pelayanan, pendidikan
serta penelitian dan pengembangan
kardiovaskular berkualitas”
Mewujudkan pelayanan
kardiovaskular yang berkualitas
setara rumah sakit terkemuka asia.
Memperoleh inovasi baru di bidang kardiovaskular.
Meningkatkan akses masyarakat
dalam memperoleh pelayanan
kesehatan kardiovaskular.
Mewujudkan lulusan peserta didik yang berkualitas.
Mewujudkan kepuasan pasien.
Meningkatkan kemandirian BLU.
“Menjadi Pusat
MISI VISI
Tujuan Organisasi
2. 3. 4. 5. 6. "I CARE" Integrity Competence Accessibility
Excellence Nilai Organisasi
1.
Reliability
TUGASDANFUNGSI TUGASDANFUNGSI TUGASDANFUNGSI
JABATAN JABATAN JABATAN
Melaksanakan pemeriksaan rawat jalan
dan rawat inap menggunakan pesawat
radiologi konvensional
Melakukan pemeriksaan menggunakan
pesawat angiografi
Melakukan pemeriksaan menggunakan
pesawat CT Scan dan MRI
Melakukan pelayanan radiologi untuk
pelayanan MCU pada jam kerja
Menyusun laporan kinerja pelayanan
radiologi sebagai anggota
Uraikan secara singkat
hal yang ingin Anda bahas.
Menyusun program kerja pelayanan
radiologi sebagai anggota
Masih dijumpai gambaran asing (artefak) pada hasil gambar radiologi di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita tahun 2022
Identifikasi
Isu
Belum adanya evaluasi reject foto rontgen di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit Jantung
dan Pembuluh Darah Harapan Kita
tahun 2022
Belum optimalnya edukasi mengenai Magnetic Resonance Imaging (MRI) safety pada pasien MRI Jantung di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh
Darah Harapan Kita tahun 2022
Penetapan Isu Prioritas Teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Masih dijumpai gambaran asing (artefak)
pada hasil gambar radiologi di Instalasi
Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah
Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita tahun 2022
Belum adanya evaluasi reject foto rontgen di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita tahun 2022
Belum optimalnya edukasi mengenai
Magnetic Resonance Imaging (MRI) safety
pada pasien MRI Jantung di Instalasi
Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
tahun 2022
No. Identifikasi Isu U S G Total Prioritas 1 3 4 4 11 2 2 2 3 3 8 3 3 5 5 5 15 1
Keterangan
Analisa Penyebab Isu
Belum optimalnya edukasi
mengenai Magnetic Resonance
Imaging (MRI) safety pada pasien
MRI Jantung di Instalasi Radiologi
dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit
Jantung dan Pembuluh Darah
Harapan Kita tahun 2022
Data dan fakta
Kondisi saat ini : Dari bulan Maret hingga Juli 2022
pembatalan pemeriksaan oleh
pasien terjadi satu kali dan
pemberhentian sebelum selesai
pemeriksaan terjadi 2 kali. Pasien
tersebut mengaku cemas dan
takut selama pemeriksaan MRI Jantung.
Penyebab : Dampak :
Belum adanya media edukasi
mengenai keselamatan MRI (MRI
safety) pada pasien MRI jantung di Instalasi radiologi
Keterkaitan dengan agenda 3
Hal ini bertentangan dengan konsep
manajemen ASN terkait dengan tugas dan
fungsi ASN yaitu pelayan publik, dimana
sebagai pelayan publik sudah seharusnya
ASN dapat memberikan pelayanan publik
yang profesional dan berkualitas, salah
satunya memberikan dan menyampaikan
edukasi yang optimal pada pasien.
Beberapa pasien cemas dan takut selama pemeriksaan sehingga hasil
gambaran MRI jantung tidak optimal.
Terhambatnya pelayanan, waktu
tunggu pasien selanjutnya bertambah, kualitas pelayanan menurun.
Belum optimalnya edukasi mengenai
Magnetic Resonance Imaging (MRI) safety
pada pasien MRI Jantung di Instalasi
Radiologi dan Kardiologi Nuklir Rumah Sakit
Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
tahun 2022
Gagasan Pemecah Isu
Optimalisasi Edukasi melalui Pembuatan Media Edukasi
mengenai Magnetic Resonance Imaging (MRI) safety pada Pasien MRI Jantung
di Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
Kegiatan Pemecah Isu
Kegiatan 1
Persiapan pembuatan media edukasi
Kegiatan 3
Pembuatan media edukasi dalam bentuk poster
Kegiatan 4
Kegiatan 2
Pembuatan media edukasi dalam
bentuk video
Kegiatan 5
Pelaksanaan evaluasi terhadap media edukasi
Pelaksanaan sosialisasi media edukasi
Kegiatan 1
Tahapan Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai konsep awal media edukasi yang akan diajukan.
2. meminta perijinan dari tim Promosi Kesehatan
Rumah Sakit terkait pengajuan media edukasi
3. mengkaji literatur mengenai MRI safety
Output
Kegiatan
Surat pengajuan media
edukasi
Keterkaitan
substansi MP agenda 2
Tahapan kegiatan 1 : berorientasi pelayanan, harmonis, dan adaptif
Tahapan kegiatan 2 : loyal, kolaboratif, akuntabel
Tahapan kegiatan 3 : kompeten Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap misi RSJPD Harapan Kita yaitu
Konstribusi
terhadap visi
misi organisasi
menyelenggarakan pelayanan kardiovaskular berkualitas.
Penguatan nilai
organisasi
Integrity,accessibility, reliability, dan excellence
Kegiatan 2
Tahapan Kegiatan Output Kegiatan
1.Melakukan konsultasi dengan
penanggung jawab MRI terkait MRI safety
2. Melakukan penyuntingan video edukasi
mengenai MRI safety
3. Melakukan konsultasi dengan Kepala
Instalasi Radiologi dan Kardiologi Nuklir
terkait pembuatan video edukasi
Media edukasi mengenai
MRI safety berupa video
Keterkaitan substansi
MP agenda 2
Tahapan kegiatan 1 : berorientasi
pelayanan, dan adaptif
Tahapan kegiatan 2 : kompeten
Tahapan kegiatan 3 : akuntabel, harmonis
Konstribusi terhadap
visi misi organisasi
Kegiatan ini memberikan
kontribusi terhadap misi
RSJPD Harapan Kita yaitu
menyelenggarakan
pelayanan kardiovaskular
berkualitas.
Penguatan nilai organisasi
Penguatan nilai Integrity, accessibility, reliability, dan excellence
Kegiatan 3
Konstribusi
Output Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Media edukasi
mengenai
MRI safety berupa
poster
Keterkaitan
substansi MP agenda 2
terhadap visi misi organisasi
Kegiatan ini memberikan
kontribusi terhadap misi
RSJPD Harapan Kita yaitu
menyelenggarakan pelayanan kardiovaskular berkualitas.
Penguatan nilai organisasi
dengan mentor terkait hasil poster
Tahapan kegiatan 1 : berorientasi pelayanan, adaptif, akuntabel, dan loyal
Tahapan kegiatan 2 :
kompeten
Tahapan kegiatan 3 : harmonis, kolaboratif, loyal
Penguatan nilai Integrity, accessibility, reliability, dan excellence
1. Membuat konsep awal poster
2.melakukan konsultasi
3. Melakukan pencetakan poster
4. Melakukan pengajuan poster
Kegiatan 4
Tahapan Kegiatan
1. Membuat surat ijin
sosialisasi pada Ka Instalasi
Radiologi
2. menyiapkan materi
sosialisasi
3. Menyampaikan sosialisasi
Output Kegiatan
Surat ijin sosialisasi
Foto saat melakukan
sosialisasi
Konstribusi terhadap
visi misi organisasi
Kegiatan ini memberikan
kontribusi terhadap misi
RSJPD Harapan Kita yaitu
menyelenggarakan pelayanan
kardiovaskular berkualitas.
Keterkaitan substansi
MP agenda 2
Tahapan kegiatan 1 : loyal, kolaboratif, akuntabel
Tahapan kegiatan 2 : berorientasi
pelayanan, adaptif, kompeten
Tahapan kegiatan 3 : harmonis
Penguatan nilai organisasi
Penguatan nilai Integrity, accessibility, reliability, dan excellence
Kegiatan 5
Tahapan Kegiatan
1. Membuat kuesioner
2. Mengambil data kuesioner dari pasien
MRI terkait media edukasi
3. melakukan analisa dari hasil kuesioner
4. Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait hasil evaluasi media edukasi
Output Kegiatan
Hasil analisa
kuesioner
Keterkaitan substansi MP agenda 2
Tahapan kegiatan 1 : kompeten dan Adaptif
Tahapan kegiatan 2 : akuntabel, loyal
Tahapan kegiatan 3 : harmonis, kolaboratif, berorientasi pelayanan
Konstribusi terhadap visi misi organisasi
Kegiatan ini memberikan
kontribusi terhadap misi
Penguatan nilai organisasi
Penguatan nilai Integrity, accessibility, reliability, dan excellence
RSJPD Harapan Kita yaitu
menyelenggarakan
pelayanan kardiovaskular berkualitas.
Rencana jadwal aktualisasi Juli - Minggu keempat Persiapan pembuatan media edukasi 01 Agustus - Minggu Pertama dan kedua Pembuatan media edukasi dalam bentuk video 02 Agustus - Minggu ketiga Pembuatan media edukasi dalam bentuk poster 03 Agustus - Minggu Keempat
sosialisasi media edukasi 04
Pelaksanaan
evaluasi terhadap media edukasi 05 Tahapan Kegiatan
September- Minggu Pertama Pelaksanaan
Pihak yang terlibat
Mentor
Coach
Erlinawati Pane, SKM,
MKM
Penanaggung jawab ruang MRI
Ary Dwi Jayanti,SKM
Ary Sasongko, SKM
Petugas promosi
Kesehatan Rumah Sakit
Ns. Rofiqoh, S.Kep, M.Kep
Pasien MRI Jantung
Terima kasih!