DAFTAR SINGKATAN
RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah : Rumah Sakit Umum Pusat Profesor Doktor I Gusti
Ngurah Gede Ngoerah
RS : Rumah Sakit
ASN : Aparatur Sipil Negara
CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil
PNS : Pegawai Negeri Sipil
BerAKHLAK : Beroriantasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loayal, Adaptif, Kolaboratif
UUD : Undang-Undang Dasar
IT : Informasi Tenologi
KIUP : Kartu Induk Utama Pasien
APKL : Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan
USG :Urgency,Seriousness,Growth
SIMARS : Sistem Informasi Manajemen Dan Administrasi
Rumah Sakit
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS yang kemudian diangkat dan ditetapkan oleh PPK dan telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai (NIP). Nantinya CPNS wajib melaksanakan proses pendidikan dan pelatihan selama 1 tahun yang nantinya akan diangkatt sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). PNS merupakan warga negaraIndonesiayangmemenuhisyarattertentu,diangkatsebagaipegawaiASNsecara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan ASN (Aparatur Sipil Negara) merupakan pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahkan tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya serta digaji berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Seorang ASN perlu melaksanakan tugas sesuai dengan perundang-udangan dan sesuai dengan fungsi ASN sebagai pelaksana kebiajakan publik, pelayanan publik dan perekat serta pemersatu bangsa.
Manajemen ASN sendiri merupakan pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Seorang ASN diharapkan untuk melaksanakan tugasnya berdasarkan manajemen ASN dan menjadi ASN yang smart dimana smart ASN sendiri yaitu pegwai yang kompetensi, kinerja serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan serta pencapaian tujuan instansi. Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Kriteria Smart ASN yaitu mempunyai integritas, jiwa nasionalisme, profesional, keramahtamahan / hospitality, berwawasan global, bahasa asing dan IT, serta jejaring kerja alias networking dan enterpreneurship. Dalam 8 karakteristik tersebut nantinya akan terbentuk digital talent dan digital leader yg nantinya akan menciptakanworldclassgovernmentatau pemerintahan kelas dunia.
Salah satu fungsi pegawai ASN adalah sebagai pelayanan publik bagi masyarakat yaitu pelayanan publik di bidang kesehatan misalnya di rumah sakit. Menurut undang-
1
undanng republik indonesia nomor 44 tahun 2009, rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Salah satu instalasi yang ada di rumah sakit yaitu instalasi rekam medis. Berdasarkan KMK 312 tahun 2020 tetang standar profesi perekam medis dan informasi kesehatan, kompetensi PMIK yaitu :
1. Profesionalisme yang Luhur, Etika dan Legal.
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri.
3. Komunikasi Efektif.
4. Manajemen Data dan Informasi Kesehatan.
5. Keterampilan Klasifikasi Klinis, Kodifikasi Penyakit dan Masalah Kesehatan Lainnya, serta Prosedur Klinis.
6. Aplikasi Statistik Kesehatan, Epidemiologi Dasar, dan Biomedik.
7. Manajemen Pelayanan RMIK.
Secara singkat perekam medis bertugas untuk menyusun, memproses, dan memelihara catatan medis pasien di rumah sakit dengan cara konsisten dengan persyaratan medis, etika,hukum,peraturandarisistemperawatankesehatandanadministrasi.Tugasrekam medis untuk administrasi merupakan registrasi pasien.
RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah pada awalnya memiliki 3 jenis registrasi yaitu registrasi langsung yang terdiri dari registrasi untuk pasien baru, registrasi pasien BPJS danregistrasiuntukpasienumum.Kedua,registrasiperjanjiandimanapasienmendaftar di loket registrasi H-1 pasien akan kontrol yang nantinya saat keesokan harinya pasien tidakperlumengantrilagidiloketregistrasiakantetapipasienlangsungmenujupoliklinik yang dituju. Ketiga, registrasi online yaitu pasien dapat mendaftar online maximal H-2 kontrol melalui website yang sudah disediakan oleh RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah. Saat ini, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah hanya menyediakan fasilitas registrasi langsung dan registrasi online. Dimana pasien yang sudah daftar online tidak perlu mengantri di loket registrasi kecuali pasien yang harus melakukan sidik jari seperti rujukan mata, jantung dan rehabilitasi medis. Hal ini bertujuan untuk mengurangi banyaknya antrian pada loket registrasi dan memudahkan pasien yang berkunjung sehingga tidak perlu mengantri lagi di loket registrasi. Untuk registrasi online sendiri pasien juga dapat mendaftar untuk kontrol 7 hari kedepan. Berdasarkan kompetensi perekam medis yaitu manajemen data dan informasi kesehatan dan manajemen pelayanan RMIK, penulis melakukan pengamatan pada bagian registrasi online dimana berdasarkan pengamatan penulis registrasi online ini memiliki kendala, salah satunya berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan masih banyak pasien yang sudah
2
mendaftar untuk beberapa hari berturut-turut akan tetapi batal berkunjung tanpa keterangan pada saat hari kontrol. Selama 2 minggu terdapat 6-13.3% / hari pasien yang sudah mendaftar online batal berkunjung tanpa keterangan. Hal ini disebabkan tidak adanya layanan konfirmasi pasien akan datang berkunjung dan notifikasi pada SIMARSterkaitpasienonlineterkonfirmasiberkunjungataubatal.Halinimengakibatkan terhambatnya pelayanan pada poli karena perawat memanggil pasien berdasarkan no urut yang sudah pasien dapat saat registrasi online dan petugas registrasi harus menunggu konfirmasi dari poliklinik sampai jam pelayanan di poliklinik sudah berakhir untuk membatalkan registrasi kunjungan pasien online pada SIMARS dan menghapus surat eligibilitas peserta pada vclaim BPJS.
Berdasarkan isu diatas, penulis sebagai ASN yang bertugas di instalasi rekam medisberdasarkanmanajemenASNdannilai-nilaismartASNuntukmeningkatkan mutu pelayanan pada rumah sakit dan meminimalisir banyaknya pembatalan kunjungan pasien yang sudah registrasi online maka penulis mengangkat isu tentang Belum optimalnya registrasi online pada SIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah dengan alternatifpemecahanmasalahberjudul “optimalisasiregistrasipaienonlinepadaSIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah” .
1.2. Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai manajemen ASN dan kriteria smart ASN berdasarkan nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK, kedudukan dan peran ASN pada NKRI dalam kegiatan sehari-hari untuk mendukung terwujudnyasmartgovernance.
1.2.2
Tujuan Khusus
a. Mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi di instalasi rekam medis
b. Menetapkan isu yang akan diangkat di instalasi rekam medis
c. Menemukan gagasan kreatif untuk penyelesaian masalah di instalasi rekam medis
1.3. Manfaat
1.3.1
Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat meningkatkan kompetensi diri dalam tanggung jawab pekerjaan serta mengimplementasikan nilai-nilai manajemen ASN dan kriteria smart ASN berdasarkan nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK.
3
1.3.2 Manfaat Bagi Instansi
Optimalisasiregistrasionlinesertamudahdalamprosesmonitoringpasien-pasien yang sudah mendaftar secara online dan konfirmasi kontrol di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah sehingga pelayanan pada poliklinik dapat berjalan dengan semestinya.
1.3.3 Manfaat Bagi Masyarakat
Meminimalisir pembatalan kunjungan pasien yang sudah mendaftar online sehingga saat pasien ingin dapat kontrol kembali di hari berikutnya tanpa harus konfirmasi ulang ke loket pendaftaran dan pelayanan di poliklinik dapat berjalan dengan baik.
4
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1. Visi Dan Misi
2.1.1 Visi
Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri Tahun 2024
2.1.2 Misi
1. Menyelenggarakanpelayanankesehatanyangparipurna,mandiridan terjangkau.
2. Menyelenggarakan Pendidikan Terintegrasi dan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya
3. Menyelenggarakan penelitian kesehatan berbasis rumah sakit.
4. Menciptakan tata kelola RS yang baik.
5. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait.
2.2. Nilai-Nilai Organisasi
RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah memiliki motto yaitu “Ikhlas Melayani” untuk selalu mempersembahkan pelayanan terbaik. RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah memiliki keyakinan dasar yaitu :
1. Integritas
2. Profesional
3. Tat Twam Asi
4. Efektif
5. Kebersamaan
2.3. Tugas Organisasi
1. Tugas Organisasi
RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah merupakan UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Kementerian Kesehatan. RSUP Prof Dr I.G.N.GNgoerahmempunyaitugasmenyelenggarakanpelayanankesehatanperorangan yang paripurna sehingga dalam pelaksanaan tugasnya memiliki fungsi yaitu :
a. Penyusunan rencana program dan anggaran
b. Pengelolaan layanan medis
c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis
d. Pengelolaan pelayanan penunjang non medis
e. Pengelolaan pelayanan keperawatan
5
f. Pengelolaan Pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan
g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan
h. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
i. Pengelolaan sumber daya manusia
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
k. Pelaksanaan kerja sama
l. Pengelolaan sistem informasi
m. Pelaksanaan urusan umum
n. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
2. Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
6
2.4. Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan Permenpan dan RB nomor 30 tahun 2013 Tugas pokok Perekam Medis adalah melakukan kegiatan pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan dan evaluasi. Tugas jabatan berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) antara lain:
1. Pelaksanaan rekam medis melalui pencatat atau registrasi pasien rawat jalan, mengisi buku registrasi pendaftaran rawat jalan.
2. Assembling rekam medis rawat inap berdasarkan SOP yang ada dan menerima rekam medis.
3. Penyimpanan rekam medis dan mensortir rekam medis rawat jalan.
4. Penyusutan atau retensi rekam medis dan menseleksi rekam medis yang akan disusutkan.
5. Pengambilan kembali rekam medis dan mendistribusikan rekam medis ke unit terkait.
6. Menganalisis mutu system pengembalian berkas rekam medis manual dan identifikasi data formulir analisis mutu system pengembalian berkas rekam medis.
7. Menganalisis sistem manajemen informasi rumah sakit.
7
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1 Identifikasi Isu
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis terdapat beberapa isu yang terjadi di instalasi rekam medis sebagai berikut :
Tabel 3.1
Identifikasi Isu
No Uraian Tugas Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diarapkan
1. Menganalisis sistem manajemen informasi rumah sakit.
Belum optimalnya pengisian NIK pada data pasien pada aplikasi SIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
Banyaknya data pasien yang belum terisi no NIK dan belum terupdate data NIK pada SIMARS.
Data pasien terisi lengkap baik data sosial maupun data medis pasien.
2. Pelaksanaan rekam medis melalui pencatat atau registrasi pasien rawatjalan,mengisibuku registrasi pendaftaran rawat jalan.
Belum optimalnya registrasi online pada SIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
Masih banyak pasien batal kontrol tanpa keterangan dan tidak adanya monitoring terkait pasien yang batal.
Pasien-pasien yang sudah mendaftar via online terdapat konfirmasi kontrol dan dapat dimonitoring oleh petugas registrasitanpa menunggu pelayanan poliklinik berakhir
3. Pelaksanaan rekam medis melalui pencatat atau registrasi pasien rawatjalan,mengisibuku registrasi pendaftaran rawat jalan.
Belum optimalnya pemahaman pasien BPJS tentang mekanisme rujukanBPJSdi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
Banyak pasien yang belum mengetahui terkait
mekanisme rujukan BPJS yang memerlukan
verifikasi sidik jari di v-claim BPJS.
Pasien paham terkait rujukan apa saja yang memerlukan verifikasi sidik jari sebelum medapatkan pelayanan di poliklinik.
8
4. Menganalisis sistem manajemen informasi rumah sakit.
Belum adanya KIUP pada aplikasi SIMARS di RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah.
Tidak adanya menu atau
itemKIUPpada aplikasi
SIMARS, sehingga jika
dokter ataupun perawat membutuhkan data pasien
perlu adanya
menanyakan pada instalasi rekam medis
Adanya menu KIUP yang
berisikan data sosial pasien dan data medis pasien.
3.1.2 Identifikasi Isu
Pada setiap instalasi pasti memiliki isu-isu permasalahan selama proses bekerja. isuisu tersebut mempengaruhi sumber daya sehingga isu-isu tersebut memerlukan ide-ide penyelesaianuntukmeningkatkankualitasmutupelayanan.Untukmenarikpenyelesaian isu diperlukan adanya proses analisis isu menggunakan teknik analisis yang tepat.
Berdasarkan pengamatan yang telah penulis laksanakan terdapat beberapa isu yang
memenuhi kriteria isu yang perlu dibahas di RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah terutama pada instalasi rekam medis. Berikut isu-isu yang dapat penulis ambil untuk diidentifikasi yaitu :
A. Belum optimalnya pengisian NIK pada data pasien pada aplikasi SIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
Datapasienberisitentanginformasiutamapasienyangpernahmendapatkanpelayanan disuatuinstansipelayanankesehatan.Datapasiensendiriberisikandatasosialdandata medis pasien. Data sosial pasien yang tercatat yaitu nama, jenis kelamin, alamat, pendidikan terakhir, golongan darah, agama, pekerjaan, no kartu BPJS / no KITAS (bagi pasien asing) dan no NIK. Berdasarkan pengamatan, terdapat beberapa data pasien padaSIMARStidakterisinoNIKpasien.NoNIKdiisiolehpetugasregistrasisaatpertama kali pasien berkunjung ke RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah, ada sekitar 10 pasien tiap harinya yang data no NIK tidak lengkap terisi pada SIMARS. Ada beberapa faktor penyebab tidak terisinya no NIK pasien pada data pasien yaitu pasien yang tidak membawa identitas seperti KTP ataupun KK. Selain itu, kurangnya ketelitian dan ketidaktahuan petugas registrasi terkait pentingnya no NIK pada data pasien. Sehingga jarangnyapetugasregistrasiuntukmeng-updatedatapasienterutamapadapasienlama yang sudah pernah mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G.
9
Ngoerah. Dan penyebab yang terakhir adalah tidak adanya warninguntuk tidak dapat menyimpan data pada SIMARS jika no NIK tidak terisi.
B. BelumoptimalnyaregistrasionlinepadaSIMARSdiRSUPProf.Dr.I.G.N.G.Ngoerah
RSUP Prof. Dr.I.G.N.G. Ngoerah pada awalnya memiliki 3 jenis registrasi yaituregistrasi langsung yang terdiri dari registrasi untuk pasien Baru, registrasi pasien BPJS dan registrasi untuk pasien umum. Kedua, registrasi perjanjian dimana pasien mendaftar di loket registrasi H-1 pasien akan kontrol yang nantinya saat keesokan harinya pasien tidakperlumengantrilagidiloketregistrasiakantetapipasienlangsungmenujupoliklinik yang dituju. Ketiga, registrasi online yaitu pasien dapat mendaftar online maximal H-2 kontrol melalui website yang sudah disediakan oleh RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah memberikan fasilitas registrasi online bagi pasien yang akan kontrol di poliklinik yang dituju. Saat ini, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah hanya menyediakan fasilitas registrasi langsung dan registrasi online. Dimana pasien yang sudah mendaftar online tidak perlu mengantri lagi di loket registrasi kecuali pasien yang harus melakukan sidik jari seperti pasien dengan rujukan mata, jantung dan rehabilitasi medis. Hal ini bertujuan untuk mengurangi banyaknya antrian pada loket registrasi dan memudahkan pasien yang berkunjungsehinggatidakperlumengantrilagidiloketregistrasi.Untukregsitrasionline sendiri pasien juga dapat mendaftar untuk kontrol 7 hari kedepan. Akan tetapi registrasi online ini memiliki kendala, salah satunya berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan masih banyak pasien yang batal kontrol tanpa keterangan pada hari kontrol. Selama 2 minggu terdapat 6-13.3% / hari pasien yang sudah mendaftar online batal berkunjung tanpa keterangan. Hal ini disebabkan tidak adanya layanan konfirmasi kontrol pada registrasi online dan notifikasi pada SIMARS terkait pasien online yang terkonfirmasi kontrol ataupun batal kontrol. Hal ini mengakibatkan terhambatnya pelayanan pada poli dan petugas register harus menunggu konfirmasi poliklinik sampai pelayanan di poliklinik berakhir serta akan membatalkan banyak kunjungan serta menghapus surat eligibilitas peserta (SEP) pada vclaim BPJS.
C. Belum optimalnya pemahaman pasien BPJS tentang mekanisme rujukan BPJS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
Surat rujukan yang dijadikan sebagai pengantar yang bertujuan sebagai petunjuk pengobatan maupun pengobatan lanjutan dan ditujukan kepada dokter yang lebih berkompeten di fasilitas kesehatan terkait. Ada beberapa rujukan BPJS yang mengharuskan pasien untuk melakukan verifikasi sidik jari sebelum melakukan
10
registrasi. Pasien rujukan yang harus melakukan verifikasi sidik jari yaitu pasien dengan rujukanjantung,rujukanrehabilitasimedisdanrujukanmata.Walaupunpasientersebut sudah dikonsulkan ke poli lain, pasien tetap harus melakukan verifikasi sidik jari berdasarkan rujukan BPJS yang dimiliki oleh pasien. Karena kurangnya pengetahuan pasien terkait rujukan BPJS apa saja yang membutuhkan verifikasi sidik jari, maka banyak pasien yang langsung menunggu di poli tanpa melakukan verifikasi sidik jari terlebihdahuluterutamapasienyangsudahmelakukanregistrasionlinedanpasienyang dikonsulkan ke poli lain selain mata, rehabilitasi medis dan jantung. Berdasarkan pengamatan ada sekitar 8 pasien tiap harinya belum melakukan verifikasi sidik jari. Sehingga petugas registrasi tidak dapat meregistrasi pasien karena belum adanya verifikasi sidik jari yang tercatat pada sistem v-claim BPJS.Akibatnya pasien yang sudah mengantridipolikliniktidakdapatpelayanandanharuskembalikebagianloketregistrasi untuk melakukan verifikasi sidik jari dan melakukan registrasi langsung.
D. Belum adanya KIUP pada aplikasi SIMARS di RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah. Kartu Induk Utama Pasien (KIUP) merupakan kartu induk pasien yang berisikan data pasien yang pernah berobat ke rumah sakit. Informasi yang terkandung dalam KIUP adalah data sosial dan data medis pasien. KIUP yang berbasis elektronik dapat mempermudah terkait pencarian data pasien dan mempercepat dalam melakukan pelayanan.PadaaplikasiSIMARSyangdigunakandiRSUPProfDrI.G.N.GNgoerahtidak terdapat menu KIUP. Sehingga untuk dokter dan perawat yang bertugas di RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah mengalami kesulitan untuk mencari terkait data pasien baik data sosial maupun data medis pasien. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, ada beberapa dokter yang mengalami kesulitan saat membutuhkan data pasien terutama dokter-dokter yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat. Sehingga untuk mengetahui data pasien seperti no telpon ataupun alamat, dokter perlu menanyakan ke instalasi rekam medis terlebih dahulu terkait data pasien. hal ini mengakibatkan terhambatnya pelayanan oleh dokter untuk pasien.
3.2. Memilah dan Menapis Isu dengan Teknik AKPL dan Teknik USG
Memilah dan menapis isu yang digunakan dengan teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) dan teknik USG (Urgency,Seriousness, Growth). Teknik APKL digunakan untuk menilai kualitas isu yaitu :
a) A (Aktual) : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat
11
b) P (Problematik) :Isuyangmemilikidimensimasalahyangkompleks,sehingga pelu dicarikan segera solusinya.
c) K (Kekhalayakan) : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
d) L (Kelayakan) : Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Sedangkan untuk teknik USG digunakan untuk menentukan prioritas isu yang perlu dibahas yaitu :
a) Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
b) Seriousness : Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkaan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
c) Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Berikut hasil analisis isu menggunakan teknik APKL dan teknik USG dalam bentuk table.
Tabel 3.2 Analisis isu menggunakan teknik APKL
1 Belum optimalnya pengisian NIK pada data pasien pada aplikasi SIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
2 Belum optimalnya registrasi online pada SIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
3 Belum optimalnya pemahaman pasien BPJS tentang mekanisme rujukan BPJS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
4 Belum adanya KIUP pada aplikasi SIMARS di RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah.
+ + + + ++++ Memenuhi kriteria
+ + + + ++++ Memenuhi kriteria
+ - + + +++ Tidak memenuhi kriteria
+ + + + ++++ Memenuhi kriteria
*) Keterangan : + = Memenuhi kriteria; - = Tidak memenuhi kriteria.
12
No ISU KRITERIA*) JUMLAH KETERANGAN A P K L
No ISU
1 Belum optimalnya pengisian NIK pada data pasien pada aplikasi SIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
2 Belum optimalnya registrasi online pada SIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
3 Belum adanya KIUP pada aplikasi SIMARS di RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah.
*) Keterangan : 1 = Tidak Aktual; 2 = Kurang Aktual; 3 = Cukup Aktual; 4 = Aktual; 5 = Sangat Aktual.
BerdasarkanprosesmemilahdanmenapisisumenggunakanteknikAPKLdanteknikUSG maka dapat disimpulkan isu yang mendesak untuk dibahas dan dicarikan penyelesaiannyayaitu BelumoptimalnyaregistrasionlinepadaSIMARSdiRSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
Isuyangtelahterpilihakandiidentifikasibeberapaakarpenyebabmasalahdariisuyang diangkat menggunakan metode Tulang Ikan (FishBone) sebagai berikut : Gambar 1. Analisis Fishboneuntuk Mengidentifikasi Penyebab Isu.
13
Tabel 3.3 Analisis isu menggunakan teknik USG
U S G
KRITERIA*) JUMLAH PERINGKAT
4 3
3 10 III
5
5 4 14 I
5 4 3 12 II
3.3. Analisis Faktor Penyebab Dengan Menggunakan Metode FishboneDan Dampak Isu
Tabel 4. RootCauseProblem
No
RootCauseProblem
1 Man Tidak adanya konfirmasi pasien yang sudah registrasi online batalkontrolkepoliklinikpadaSIMARS.Halinidikarenakantidak adanya layanan konfirmasi kontrol. Sehingga petugas tidak dapat memonitoring terkait pasien batal dan analisis evaluasi alasan pasien batal berkunjung.
2 Method Tidak adanya monitoring terkait pasien batal kontrol pada SIMARS
3 Measurement Belum adanya petunjuk teknis dan alur terkait pasien batal kontrol pada SIMARS
4 Metrial Belum adanya monitoring evaluasi terkait pasien yang batal kontrol pada SIMARS.
5 Machine Tidak adanya layanan konfirmasi pasien kontrol dan warning pada SIMARS. Sehingga petugas registrasi tidak dapat memonitoring pasien yang batal kontrol dan analisis evaluasi terkait alasan pasien batal berkunjung.
Isu tersebut jika tidak dicari penyelesaiannya akan berdampak pada berbagai pihak. Dampak yang akan terjadi yaitu terhambatnya pelayanan di poliklinik dan berdampak pada petugas registrasi karena petugas yang seharusnya selesai pelayanan harus menunggu konfirmasi dari poliklinik-poliklinik terkait pasien-pasien yang batal
14
berkunjung. Konfirmasi dari poliklinik biasanya dilakukan setelah pelayanan di poliklinik sudah berakhir.
3.4.Keterkaitan Penyebab Isu Dengan Kedudukan Dan Peran Pns Untuk Mendukung SmartGovernance
Isu yang telah ditentukan berkaitan dengan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance yaitu mewujudkan peningkatan kinerja
pelayanan publik dengan memberikan pelayanan yang komprehensif dan berkualitas. Serta hal ini berkaitan dengan nilai smart ASN sebagai ASN yang profesionalisme dalam bekerja dan bertanggung jawab dengan apa yang sudah menjadi tugas kita di instalasi kita bertugas. Nilai smart ASN yang berkaitan juga sebagai ASN yang menguasai IT
denganmenganalisisdanmemperbaikidenganmembuatrancanganyangnantinyaakan dituangkan kedalam SIMARS yang sedang berjalan di RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah.
3.5. Alternatif Pemecahan Isu Sebagai Gagasan Kreatif
Sebagai seorang ASN kita perlu menjadi ASN yang smart yaitu dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga kita mampu untuk beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan serta pencapaian tujuan dari instansi. Untukmenjadi smartASN kitaperlu menerapkan nlai-nilaismart ASN yaitunilai berintegritas, jiwa nasionalisme, profesionalisme, hospitality, berwawasan global dan berbahasa asing, menguasai IT,networking,daninterpreneurship.Maka yang nantinya akanterwujudsmartgovernanceyangbertujuanuntukmeningkatkankinerjapelayanan publik, birokrasi pemerintah dan kinerja efisiensi kebijakan publik. Pada isu yang telah ditentukan yaitu Belum optimalnya registrasi online pada SIMARS di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, dan sejalan dengan nilai smart ASN yaitu menguasai IT maka saya melakukan analisis SIMARS yang digunakan di RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah dan merancang menu layanan konfirmasi pasien kontrol pada SIMARS. Dimana pada menu ini berisi pilihan pasien konfirmasi datang atau pasien batal. Jika pasien memilih batal makaterdapatkolomketeranganyangberisialasan pasientidakdapatkontrolpadahari tersebut. Gagasan ini diharapkan kita dapat profesional dalam meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Nantinya diharapkan gagasan kreatif ini dapat memudahkan petugas untuk melakukan monitoring terkait pasien yang batal kontrol sebelum dilakukannya proses registrasi. Serta dengan adanya warning pada SIMARS dapat dilaksanakannya monitoring evaluasi secara berkala oleh petugas. Sehingga pelayanan di pliklinik berjalan dengan baik dan meminimalisir pembatalan kunjungan pasien yang sudah registrasi secara online. Untuk tercapainya optimalisasi registrasi online di RSUP
15
Prof Dr I.G.N.G Ngoerah, maka akan dilakukan beberapa kegitan sebagai alternatif pemecahan isu terkait yaitu :
a. Perancangan menu layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS
Menu layanan konfirmasi pasien kontrol pada registrasi online dirancang dengan persetujuan kepala instalasi rekam medis yang nantinya akan dibuat sesuai dengan kebutuhan user.Kemudian akan dirancang sebagaimana mestinya yang nantinya hasildarirancangantersebutakan diusulkan kepadainstalasiITuntukdiaplikasikan pada web registrasi online yang terhubung pada SIMARS untuk monitoring yang digunakan petugas register, hal ini menerapkan nilai smart ASN menguasai IT dan networking.
b. Pelaksanaan sosialisasi rancangan layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
Sosialisaiterkaitrancanganlayanankonfirmasipasienkontroldannotifikasiwarning pada registrasi online. dilakukan kepada petugas registrasi selaku user yang bertugas meregister pasien dan memoniroting pasien yang sudah mendaftar via online guna berdiskusi terkait rancangan layanan konfirmasi pasien kontrol yang menghasilkan notifikasi keterangan pada registrasi online sudah sesuai atau belum. Hal ini menerapkan nilai dasar ASN yaitu kolaboratif dan nilai smart ASN yakni networking.
c. Penyusunan petunjuk teknis dan flowchart terkait monitoring pasien batal kontrol berdasarkan warning pada SIMARS.
Petunjuk teknis dan flowchart digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan monitoring pasien batal kontrol pada registrasi online yang menghasilkan keterangan atau notifikasi pada SIMARS, dimana kegiatan ini menerapkan nilai integritas.
d. Pelaksanaan monitoring evaluasi terkait pasien batal kontrol pada SIMARS. Monitoring evaluasi terkait pasien batal kontrol pada SIMARS, dilakukan guna memastikan pelaksanaan monitoring pasien online yang terkonfirmasi kontrol dan batal kontrol sehingga proses registrasi online berjalan dengan sebagaimana mestinya dan dapat dievaluasi segera jika masih ada yang belum optimal. Kegiatan ini perwujudan dari nilai smart ASN yakni berwawasan global dan menguasai IT.
16
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Berdasarkan alternatif kegiatan guna pemecahan isu yang telah disusun dalam mewujudkan gagasan isu “
OPTIMALISASI REGISTRASI ONLINE
PADA SIMARS DI RSUP PROF DR I.G.N.G. NGOERAH”, berikut merupakan uraian rancangan aktualisasi berdasarkan nilai-nilai dasar PNS yaitu :
Tabel 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output Keterkaitan dengan
subtansi mata
pelatihan agenda 2
Konstribusi
terhadap visi dan misi organisasi
Penguatan nilai organisasi
1. Perancangan menu layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
a. Manajemen ASN
dilakukan
perancangan menu
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi warning
pada registrasi online dengan cermat dan disiplin.
b. Smart ASN
melakukan
perancangan menu
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi warning
Tersusunnya
rancangan interface menu
layanan
konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi warning pada
SIMARS serta surat pengusulan
rancangan kepada instalasi IT.
Perancangan menu
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi warning
pada SIMARS
memberikan
konstribusi dengan
visi RSUP PROF DR
I.G.N.G.
NGOERAHyaitu
menjadi rumah
sakit unggul dan mandiri tahun
2024 serta misi
rumah sakit yaitu
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan yang
paripurna,mandiri dan terjangkau.
Adanya
perancangan menu layanan konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS
berdasarkan penguatan nilai organinsasi yaitu integritas, profesional dan efektif.
17
1.1
pada registrasi
online dengan
menerapkan kriteria
integritas, networking untuk
merancang dengan
melibatkan pihakpihak terkait atau
user terkait
kebutuhan layanan
konfirmasi pasien
kontroldannotifikasi
warning pada
SIMARS serta
menggunakan
pengetahuan IT
dalam proses
perancangan.
Meminta izin
dan melakukan
konsultasi
kepada kepala
instalasi rekam
medis di RSUP
Prof Dr I.G.N.G.
Ngoerahterkait
merancangan
menu layanan
konfirmasi
pasien kontrol
dan notifikasi
Foto
dokumentasi
perijinan dan konsultasi
kepada kepala
instalasi rekam
medis.
a. Akuntabel : Saya bertanggungjawab
atas kepercayaan
denganmemintaizindan
berkonsultasi dengan
kepala instalasi rekam
medis di RSUP Prof Dr
I.G.N.G. Ngoerah terkait
rancangan layanan
konfirmasipasienkontrol
dan notifikasi warning
pada SIMARS. sehingga
rancangan ini dapat
18
warning pada SIMARS
dipercaya untuk
meminimalisir masalah
b. Kolaboratif :
saya membangun
kerjasama yang
sinergis untuk hasil
yang lebih baik
dengan kepala instalasi
rekam medis di RSUP
ProfDrI.G.N.G.Ngoerah
dengan melakukan
konsultasisertameminta
izin untuk perancangan
menulayanankonfirmasi
pasien kontrol dan
notifikasi warning pada
SIMARS.
1.2
Merancang
layanan
konfirmasi
pasien kontrol
dan notifikasi
warning pada SIMARS
Interface
rancangan
layanan
konfirmasi
pasien kontrol
dan notifikasi
warning pada SIMARS
a. Akuntabel :
Saya merancang menu
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan
notifikasi warning pada
SIMARS secara
konsisten dengan
tujuan dalam
pembuatan rancangan
tersebut.
b. Kompeten :
Saya merancang menu
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan
notifikasi warning pada
registrasi online dengan
19
1.3
Meminta
persetujuan terkait
rancangan layanan konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi
warning pada
registrasi online
Laporan
persetujuan
rancangan layanan
konfirmasi
pasien kontrol
dan notifikasi
warning serta
surat pengantar
kepada instalasi
kinerja terbaik
sehingga rancangan
tersebut berhasil
diplikasikan dan memecahkan masalah
yang ada.
c. Adaptif : Saya akan terus
berinovasi danantusias
dalam menghadapai
perubahan dengan
merancang menu
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi warning pada
SIMARS.
a.Beroriantasi
pelayanan : saya meminta
persetujuan terkait
rancangan layanan
konfirmasipasienkontrol
dan notifikasi warning
kepada kepala instalasi
rekam medis dan akan
merima masukan terkait
hal tersebut guna
responsifitas terhadap
isu permasalan yang ada
b. Akuntabel : saya meminta
persetujuan terkait
rancangan menu
20
IT
1.4
Melakukan
pengusulan
rancangan
layanan
konfirmasi
pasien kontrol
dan notifikasi
warning pada
SIMARS kepada
pihak instalasi
Pengaplikasian
rancangan pada
SIMARS
rancangan layanan
konfirmasipasienkontrol
dan notifikasi warning
pada registrasi online
dengan bertanggung
jawab bahwa rancangan
saya dapat dipercaya
c.Harmonis :
saya akan menghargai
dan peduli terhadap
apapun keputusan
kepala instalasi rekam
medis terkait
persetujuan rancangan
menulayanankonfirmasi
pasien kontrol pada
registrasi online
a. Akuntabel :
Dalam pengusulan
rancangan layanan
konfirmasipasienkontrol
dan notifikasi warning
pada SIMARS kepada
pihak instalasi IT
menggunakan surat
pengantar dari kepala
instalasi rekam medis, saya berharap
rancangan ini dapat
dipercaya untuk
perkembangan sistem.
21
IT
2. Pelaksanaan sosialisasi
rancangan layanan
konfirmasi pasien kontrol
dan notifikasi warning pada SIMARS.
Terlaksananya
sosialisasi
layanan
konfirmasi
pasien kontrol
dan notifikasi warning pada SIMARS.
b.Loyal : Dalam pengusulan
rancangan layanan
konfirmasipasienkontrol
dan notifikasi warning
pada SIMARS kepada
instalasi IT
menggunakan surat
pengantar dari kepala
instalasi rekam medis
saya dapat
berkontribusi dalam
perbaikan sistem serta
pelayanan.
c.Kolaboratif :
Saya memberikan
kesediaan dalam
bekerjasama dengan
instalasi IT dalam
pengaplikasian
rancangan layanan
konfirmasipasienkontrol
dan notifikasi warning pada SIMARS.
Adanya pelaksanaan
sosialiasasi terkait
rancangan layanan
konfirmasi pasien
kontrol dan notifikasi warning pada
SIMARS.
memberikan
konstribusi dengan
Adanya
pelaksanaan
sosialiasasi
terkait layanan
konfirmasi
pasien kontrol
dan notifikasi warning pada SIMARS
22
a. Manajemen ASN Pelaksanaan sosialisasi
rancangan layanan
konfirmasi pasien
kontroldannotifikasi
warning pada
SIMARS. dengan profesional.
b. Smart ASN
melakukan
Pelaksanaan
sosialisasi
rancangan layanan
konfirmasi pasien
kontroldannotifikasi
warning pada
SIMARS. dengan
menerapkan kriteria
berwawasan global
dan profesional
dalam
penyampaiannya.
persetujuan
kepala rekam
medis dan pihak-pihak
terkait untuk
melaksanakan
sosialiasi terkait
rancangan
layanan
konfirmasi
pasien kontrol
dan notifikasi
Jadwal
sosialisasi
bersama pihakpihak terkait.
a. Akuntabel :
Saya akan meminta
persetujuan untuk
dilaksanakannya
sosialiasi terkait
rancangan layanan
konfirmasipasienkontrol
dan notifikasi warning
pada SIMARS secara
transparan. kepada
kepala instalasi rekam
medis.
NGOERAHyaitu
menjadi rumah
sakit unggul dan
mandiri tahun
2024 serta misi
rumah sakit yaitu
membangun
jejaring kesehatan
dan kerjasama
dengan pemangku
kepentingan
terkait.
berdasarkan
penguatan nilai
organinsasi yaitu profesional serta
kebersamaan.
23
visi RSUP PROF DR I.G.N.G.
2.1 Meminta
warning pada SIMARS.
b.Harmonis : Saya menghargai
perbedaaan dan saling
peduli terkait
permintaan persetujuan
sosialiasi rancangan
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan
notifikasi warning pada
SIMARS.
c.Loyal : saya berdedikasi untuk
meminta ijin terkait
pengadaan sosialisai
rancangan layanan
konfirmasipasienkontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
2.2 Membuat bahan
sosialisasi
terkait rancangan
layanan
konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi
warning pada SIMARS.
Draft bahan
sosialisasi.
a. Akuntabel : Saya secara konsisten merancang bahan
sosialisasi rancangan
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi warning pada
SIMARS.
b.Kompeten : Saya merancang bahan
sosialisasi rancangan
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan
notifikasi warning pada
SIMARS dengan kinerja
24
2.3 Melaksanakan
sosialisasi
rancangan
layanan
konfirmasi
pasien kontrol
dan notifikasi
warning pada SIMARS.
Notulen
sosialisasi
rancangan.
terbaik guna
meningkatkan
kompetensi diri.
c.Adaptif : Saya terus berinovasi
dan mengembangkan
kreativitas dengan
merancang bahan
sosialisasi rancangan
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan
notifikasi warning pada
SIMARS.
a. Berorientasi
pelayanan :
Saya melaksanakan
sosialisasi terkait
rancangan layanan
konfirmasipasienkontrol
dan notifikasi warning
pada SIMARS guna
mendapatkan
pemahaman dan
memenuhi kebutuhan
user serta adanya
diskusi guna saya dapat
melakukan perbaikan
tanpa henti dan
berkualitas.
b.Kolaboratif :
Dalam melaksanakan
sosialisasi rancangan
layanan konfirmasi
25
3. Penyusunan petunjuk teknis
dan flowchart terkait monitoring pasien batal
kontrol berdasarkan warning pada SIMARS.
a. Manajemen ASN
Penyusunan
petunjuk teknis dan
flowchart terkait monitoring pasien
pasien kontrol dan notifikasi warning pada
SIMARS saya bersedia
bekerja sama dan
memberikan
kesempatan kepada
pihak-pihak terkait agar
dapat berkontribusi
untuk penyempurnaan
rancangan yang saya
rancang.
c.Harmonis :
Saya melaksanakan
sosialisasi rancangan
layanan konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi warning pada
SIMARS dan berdiskusi
dengan menghargai dan peduli pendapat orang lain apapun latar
belakangnya.
Tersusunnya
draft rancangan
petunjuk teknis
dan flowchart
terkait monitoring
pasien batal
kontrol
berdasarkan warning pada
SIMARS.
Adanya petunjuk
teknis dan flowchart
terkait monitoring
pasien batal kontrol
berdasarkan warning
pada SIMARS
memberikan
konstribusi dengan
visi RSUP Prof Dr
I.G.N.G. Ngoerah
yaitu menjadi
Adanya petunjuk teknis dan flowchart terkait monitoring
pasien batal
kontrol
berdasarkan warning pada
SIMARS
berdasarkan
penguatan nilai
26
3.1
batal kontrol
berdasarkan
warning pada
SIMARS cermat dan tanggung jawab.
b. Smart ASN
Melakukan
penyusunan
petunjuk teknis dan
flowchart terkait
monitoring pasien
batal kontrol
berdasarkan warning pada
SIMARS dengan
menerapkan kriteria profesional dan berwawasan global.
Melakukan
konsultasi dan meminta ijin kepada kepala
instalasi rekam
medis terkait
penyusunan
petunjuk teknis dan flowchart
terkait monitoring pasien batal
kontrol
berdasarkan
Foto
dokumentasi konsultasi
kepada kepala
instalasi rekam medis.
a. Akuntabel : Saya akan meminta izin dan berkonsultasi
dengan kepala instalasi
rekam medis di RSUP
PROF DR I.G.N.G.
NGOERAHsecara
bertanggung jawab dan berintegritas tentang
penyusunan petunjuk
teknis dan flowchart
terkaitmonitoringpasien
batal kontrol
berdasarkan warning
pada SIMARS serta
rumahsakitunggul dan mandiri tahun
2024 serta misi
rumah sakit yaitu
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan yang
paripurna, mandiri
dan terjangkau.
organinsasi yaitu integritas, profesional, efektif.
27
warning pada SIMARS
dapat dilaksanakan di instalasi rekam medis
dengan konsisten oleh
pihak-pihak terkait.
b.Harmonis : Saya akan peduli
pendapat kepala
instalasi rekam medis
tentang penyusunan
petunjuk teknis dan
flowchart terkait
monitoring pasien batal
kontrol berdasarkan
warning pada SIMARS
demi membangun
lingkungan kerja yang kondusif.
3.2 Menyusun
petunjuk teknis dan flowchart terkait
monitoring pasien batal kontrol berdasarkan
warning pada SIIMARS
Draft petunjuk teknis dan flowchart
a. Akuntabel : Saya menyusun
petunjuk teknis dan flowchart terkait
monitoring pasien batal kontrol berdasarkan warning pada SIMARS
dengan integritas dan bertanggung jawab.
b.Loyal : Saya menyusun
petunjuk teknis dan
flowchart terkait
monitoring pasien batal
kontrol berdasarkan
warning pada SIMARS
28
3.3 Meminta
persetujuan
kepala instalasi rekam medis
terkait
rancangan petunjuk teknis dan flowchart terkait
monitoring pasien batal kontrol berdasarkan
warning pada SIIMARS
Laporan persetujuan
draft petunjuk teknis dan flowchart.
sebagai tanda
pengabdian kepada
instansi dan masyarakat terkait perbaikan pelayanan.
c.Kompeten :
Saya menyusun
petunjuk teknis dan
flowchart terkait
monitoring pasien batal
kontrol berdasarkan
warning pada SIMARS
guna memberikan
kinerja terbaik untuk keberhasilan bersama.
a.Harmonis : Saya menghargai perbedaan keputusan
kepala instalasi rekam medis terkait rancangan
petunjuk teknis dan
flowchart terkait
monitoring pasien batal
kontrol berdasarkan
warning pada SIIMARS
dari layanan konfirmasi pasien online.
b.kolaboratif :
Dalam meminta
persetujuan terkait
rancangan petunjuk
teknis dan flowchart
terkaitmonitoringpasien
29
4. Pelaksanaan monitoring evaluasipasienbatalkontrol pada SIMARS.
a. Manajemen ASN
Melaksanaan monitoring evaluasi pasien batal kontrol pada SIMARS
dengan profesional, bertanggung jawab dan jujur.
b. smart ASN
Melakukan pelaksanaan monitoring evaluasi pasien batal kontrol
batal kontrol
berdasarkan warning
pada SIMARS kepada
kepala rekam medis
secara sinergis untuk
hasil yang lebih baik
c.Beroriantasi
pelayanan:
saya meminta
persetujuan rancangan
petunjuk teknis dan flowchart yang nantinya
dapat meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Terlaksananya monitoring evaluasi terkait pasien batal kontrol pada SIMARS secara berkala.
Adanya persetujuan pelaksanaan monitoring evaluasi
pasien batal kontrol
pada SIMARS
memberikan
konstribusi dengan visi RSUP PROF DR
I.G.N.G.
NGOERAHyaitu
menjadi rumah
sakit unggul dan
mandiri tahun
2024 serta misi
rumah sakit yaitu
menyelenggarakan
pelayanan yang
Adanya persetujuan pelaksanaan monitoring evaluasi pasien batal kontrol pada SIMARS
berdasarkan penguatan nilai organinsasi yaitu profesional, efektif.
30
pada SIMARS
dengan menerapkan
kriteria menguasai
IT dalam proses
monitoring evaluasi, integritas dan profesional.
4.1 Meminta ijin
kepada kepala
instalasi rekam
medis untuk
melaksanakan
monitoring
evaluasi pasien
batal kontrol
pada SIMARS.
Dokumentasi
dalam perijinan
untuk
pelaksanaan
monitoring
evaluasi pasien
batal kontrol
pada SIMARS.
a. Akuntabel :
Saya meminta
persetujuan kepada
kepala rekam medis
terkait pelaksanaan
monitoring evaluasi
pasien batal kontrol
pada SIMARS dengan
bertanggung jawab dan integritas.
b.Kompeten :
Saya dapat learning
agility untuk
meningkatkan
kemampuan diri dengan
minta ijin untuk
diadakannya monitoring
evaluasi pasien batal
kontrol pada SIMARS
c.Harmonis:
Saya meminta
persetujuan kepada
kepala rekam medis
terkait pelaksanaan
monitoring evaluasi
pasien batal kontrol
paripurna,mandiri, dan terjangkau.
31
4.2 Melaksanaan monitoring
evaluasi pasien
batal kontrol
pada SIMARS
secara berkala.
Notulen monitoring evaluasi
pada SIMARS dengan
peduli terhadap
keputusan yang
diberikan.
a. Beroriantasi
pelayanan :
Saya melaksanakan
monitoring secara
berkala terkait pasien
batal kontrol pasien
batal kontrol pada
SIMARS dan melakukan
evaluasi gunamemenuhi
kebutuhan serta
melakukan perbaikan
tiada henti untuk
meningkatkan kualitas
pelayanan.
b.Akuntabel :
Dalam melaksanakan
monitoring evaluasi
secara berkala saya
melaksanakan dengan
bertanggung jawab dan
dapat dipercaya.
c.Kompeten :
Saya melaksanakan
monitoring evaluasi
secara berkala terkait
pasien batal kontrol
pada SIMARS dengan
kinerja terbaik.
32
4.3
Menyusun laporan monitoring
evaluasi pasien
batal kontrol
pada SIMARS
secara berkala
Laporan monitoring
evaluasi pasien
batal kontrol.
a.Adaptif:
Saya menyusun laporan
monitoring evaluasi
pasien batal kontrol
pada registrasi onlin
pasien batal kontrol
pada SIMARS secara
berkala dengan jujur
dan antusias
terhadap perubahan
yang akan terjadi terkait
sistem monitoring
evaluasi.
b.Loyal :
saya berkontribusi
dalam melaksanakan
monitoring evaluasi
secara berkala terkait
pasien batal kontrol
pada SIMARS.
c.Kolaboratif:
saya dalam
melaksanakan
monitoring evaluasi
secara berkala terkait
pasien batal kontrol
pada SIMARS bersedia
bekerjasama jika
nantinya akan terjadi
perubahan sistem
setelah dilakukannya
monitoring evaluasi
33
4.2 Penjadwalan
Berikut merupakan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2022 sampai 01 Oktober 2022.
Tabel 4.2 Penjadwalan Kegiatan Rancangan
No Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Agustus September Ket./Tanggal Kegiatan M4 M1 M2 M3 M4
1. Perancangan menu layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
1.1 Meminta izin dan melakukan konsultasi kepada kepala
instalasi rekam medis di RSUP Prof Dr I.G.N.G. Ngoerah terkaitmerancanganmenulayanankonfirmasipasienkontrol
dan notifikasi warning pada SIMARS.
1.2 Merancang layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
1.3 Meminta persetujuan terkait rancangan layanan
konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS
1.4 Melakukan pengusulan rancangan layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS kepada
pihak instalasi IT
2. Pelaksanaan sosialisasi rancangan layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
29 Agustus 2022-15 September 2022
29 Agustus 2022
01-09 September 2022
10 September 2022
12-15 September 2022
19-21 September 2022
34
2.1 Meminta persetujuan kepala rekam medis dan pihakpihakterkaituntukmelaksanakansosialiasiterkaitrancangan
layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
2.2 Membuat bahan sosialisasi terkait rancangan layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada
SIMARS.
2.3 Melaksanakan sosialisasi rancangan layanan konfirmasi
pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
3. Penyusunanpetunjukteknisdanflowchartterkaitmonitoring
pasien batal kontrol berdasarkan warning pada SIMARS.
3.1 Melakukan konsultasi dan meminta ijin kepada kepala
instalasi rekam medis terkait penyusunan petunjuk teknis dan flowchart terkait monitoring pasien batal kontrol berdasarkan warning pada SIMARS.
3.2 Menyusun petunjuk teknis dan flowchart terkait
monitoring pasien batal kontrol berdasarkan warning pada
SIMARS
3.3Memintapersetujuankepalainstalasirekammedisterkait
rancangan petunjuk teknis dan flowchart terkait monitoring
pasien batal kontrol berdasarkan warning pada SIMARS
19 September 2022
20 September 2022
21 September 2022
22-25 September 2022
22 September 2022
23-24 September 2022
25 September 2022
35
4. Pelaksanaan monitoring evaluasi pasien batal kontrol pada
SIMARS.
4.1 Meminta ijin kepada kepala instalasi rekam medis untuk melaksanakan monitoring evaluasi pasien batal kontrol pada
SIMARS.
4.2 Melaksanaan monitoring evaluasi pasien batal kontrol pada SIMARS secara berkala.
4.3 Menyusun laporan monitoring evaluasi pasien batal kontrol pada SIMARS secara berkala.
26-30 September 2022
26 September 2022
27-29 September 2022
30 September 2022
36
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Padapelaksanaanaktualisasiterdapatbeberapapihakyangterlibatdenganperannyamasingmasing. Berikut merupakan pihak-pihak yang terkait beserta perannya dalam penyelesaian gagasan isu “OPTIMALISASI REGISTRASI ONLINE PADA SIMARS DI RSUP PROF DR I.G.N.G.
NGOERAH” yaitu :
Tabel 4.3 Para Pihak dan Perannya dalam Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi Keterangan
1. Mentor Sebagai pemberi bimbingan dukungan dalam pelaksanaan agenda aktualisasi
2. Coach Sebagai pembimbing dan pemberi masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi
3. Kepala Instalasi Rekam Medis Sebagai pembimbing dan pemberi ijin dalam kegiatan aktualisasi
4. Petugas Registrasi Sebagai pelaksana dan sasaran dalam kegiatan aktualisasi
5. Petugas IT Sebagai patner dalam pengaplikasian rancangan ke dalam SIMARS
6. Teman Sejawat Sebagai patner dalam berdiskusi terkait penyusunan laporan aktualisasi
Ni Ketut Juniati, S.MIK
Ngakan Putu Gede Yasa, SKM.M.Kes
Ni Ketut Juniati, S.MIK
Petugas registrasi
Petugas IT
Petugas-petugas di Instalasi Rekam Medis
37
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Rizki. 2021. Modul Smart ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Fatimah,Elly, Muhammad Idris. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Handoko, Ramah. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Idris, Irfan, Yogi Suwarno, Bayu Hikmat Purwana, Dendi, Said Imran, Bogie Setia Perwira Nusa dan Triatmojo Sejati. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Jalis, Ahmad. 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Mirdin,Andi Adiyat. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Sembodo, Jarot. 2021. Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Rahmanendra, Dwi. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Suwarno, Yogi. 2021. Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Sejati, Tri Atmojo. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
38
39
Lampiran 1. Matrik Habituasi BerAKHLAK Nilai dasar Indikator nilai Kegiatan I Kegiatan II Kegaitan III Kegiatan IV Total 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Beroriantasi Pelayanan Responsif 4 Kualitas Kepuasan Akuntabel Integritas 10 Konsisten Dapat Dipercaya Transparan Kompeten Kinerja Terbaik 6 Sukses Keberhasilan Learning Agility Ahli dibidangnya Harmonis Peduli 6 Perbedaan Selaras
DAFTAR LAMPIRAN
40 Loyal Dedikasi 4 kontribusi Nasionalisme Pengabdian Adaptif Inovasi 4 Antusias terhadap perubahan Proaktif Kolaboratif Kesediaan bekerjasama 5 Sinergi untuk hasil yang lebih baik
Keterkaitan Manajemen ASN
dan Smart ASN
Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total
Perancangan
menu layanan
konfirmasi pasien
kontrol dan
notifikasi warning
pada SIMARS
Pelaksanaan
sosialisasi
rancangan layanan
konfirmasi pasien
kontrol dan
notifikasi warning
pada SIMARS
Penyusunan petunjuk
teknis dan flowchart
terkait monitoring
pasien batal kontrol
berdasarkan warning
pada SIMARS.
Pelaksanaan monitoring evaluasi
pasien batal kontrol
pada SIMARS.
41
Lampiran 2. Matrik Manajemen ASN dan Smart ASN
Manajemen ASN 4 Smart ASN 4
42 Lampiran
Keterkaitan Visi,
Nilai Organisasi Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total Visi Menjadi rumah sakit unggul dan mandiri tahun 2004 4 Misi Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau 2 Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait 2 Nilai Organisasi Integritas 5 Profesional 5 Tat Twan Asi 1 Efektif 5 Kebersamaan 2
3. Matrik Visi, Misi dan Nilai Organisasi
Misi, dan
Lampiran 4. Tampilan Registrasi Online RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah
Tidak ada menu layanan konfirmasi pasien
Lampiran 5. Tampilan List Pasien Registrasi Online pada SIMARS
Belum ada keterangan konfirmasi atau verifikasi pasien kontrol
Contoh jika adanya keterangan konfirmasi atau verifikasi pasien kontrol
43
Nama : Desi Nur Kamiliyanti, S.Tr.Kes
NIP : 199612012022032004
Unit kerja : Instalasi Rekam Medis
Jabatan : Ahli Pertama – Perekam Medis
Mentor : Ni Ketut Juniati, S.MIK
Konsultasi terkait rencana isu yang akan diangkat Isu terkait registrasi online disarankan untuk dilakukannya analisis terkait pasien-pasien yang batal
kontrol karena belum adanya evaluasi terkait hal tersebut.
Mentoring
Konsultasi dilakukan via chat whatsapp pada tanggal 27 Juli 2022. (dokumentasi chat terlampir)
Konsultasiterkaitidegagasanalternatifkegiatandalam
penyelesaian isu.
Gagasan alternatif yang disarankan yaitu penambahan warning pada registrasi online sebagai penanda petugas dalam proses registrasi.
Konsultasi dilakukan via chat whatsapp pada tanggal 20 dan 24 Agustus 2022. (dokumentasi chat terlampir)
44
Lampiran 6. Pengendalian Rancangan Laporan Aktualisasi
Penyelesaian Kegiatan
Catatan Mentor
Waktu dan Media
Konsultasi terkait laporan rancangan aktualisasi Adanya revisi pada bab 1 terkait maksud dari latar
belakang masalah. Kegiatan ini dilakukan dengan
melampirkan file laporan rancangan aktualisasi.
Konsultasi dilakukan via chat whatsapp pada tanggal 24 Agustus 2022. (dokumentasi chat terlampir)
Denpasar, 25 Agustus 2022 Mentor
Ni Ketut Juniati, S.MIK NIP. 197206061995032001
45
RANCANGANAKTUALISASI
PerancanganmenulayanankonfirmasipasienkontroldannotifikasiwarningpadaSIMARS
(Jadwalkegiatan:29Agustus–15September2022)
OUTPUT KEGIATAN
Tersusunnya rancangan interface menu layanan konfirmasi pasien control dan notifikasi warning serta surat pengantar pengusulan rancangan kepada instalasi IT.
EVIDANCE
1. Foto dokumentasi perijinan dan konsultasi
2. Interface rancangan menu layanan dan notifikasi warning
3. Meminta persetujuan terkait rancangan
4. Pengaplikasian rancangan pada SIMARS
Meminta izin dan melakukan konsultasi kepada kepala instalasi rekam medis. 01 Merancang
layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS. 02
terkait
layanan
pasien
03
rancangan
pada
instalasi IT 04
menu
Meminta persetujuan
rancangan
konfirmasi
kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
Melakukan pengusulan
layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning
SIMARS pada
PerancanganmenulayanankonfirmasipasienkontroldannotifikasiwarningpadaSIMARS
(Jadwalkegiatan:29Agustus–15September2022)
Visi, Misi dan Nilai Organisasi RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah
Visi : Menjadi rumah saki unggul dan mandiri tahun 2024
Misi : Membangun jejaring kesehaan dan Kerjasama dengan
pemangku kepentingan terkait.
Nilai organisasi : Integritas, Profesional, Efektif
NILAI DASAR ASN
Beroriantasi pelayanan (responsif)
Akuntabel (konsisten dan dapat dipercaya)
Kompeten (kinerja terbaik)
Harmonis (peduli)
Loyal (kontribusi)
Peran dan Kedudukan ASN
Manajemen ASN : Pelayanan publik
Smart ASN : Menguasai IT dan Bahasa Asing
Networking
Adaptif (inovasi)
Kolaboratif (kesediaan bekerjasama dan sinergi untuk hasil yang lebih baik)
Pelaksanaansosialisasirancanganlayanankonfirmasipasienkontroldannotifikasiwarning
padaSIMARS
(Jadwalkegiataan:19–21September2022)
OUTPUT KEGIATAN
Terlaksananya sosialisasi layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS.
EVIDANCE
1. Jadwal sosialisasi Bersama pihakpihak terkait
2. Draft bahan sosialisasi
3. Notulen sosialisasi rancangan
Meminta persetujuan kepala rekam medis dan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan sosialiasi 01 Membuat bahan sosialisasi terkait rancangan layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS. 02 Melaksanakan sosialisasi rancangan layanan konfirmasi pasien kontrol dan notifikasi warning pada SIMARS. 03
Pelaksanaansosialisasirancanganlayanankonfirmasipasienkontroldannotifikasiwarning
padaSIMARS
(Jadwalkegiataan:19–21September2022)
Visi, Misi dan Nilai Organisasi RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah
Visi : Menjadi rumah saki unggul dan mandiri tahun 2024
Misi : Membangun jejaring kesehaan dan Kerjasama dengan
pemangku kepentingan terkait.
Nilai organisasi : Integritas, Profesional, Tat Twan Asi, Efektif, Kebersamaan
NILAI DASAR ASN
Beroriantasi pelayanan (kualitas)
Akuntabel (konsisten dan transparan)
Kompeten (kinerja terbaik)
Harmonis (peduli dan perbedaaan)
Peran dan Kedudukan ASN
Manajemen ASN : Pelayanan publik
Smart ASN : Networking
Loyal (dedikasi)
Adaptif (inovasi)
Kolaboratif (kesediaan bekerjasama)
Penyusunanpetunjukteknisdanflowchartterkaitmonitoringpasienbatalkontrolberdasarkan
warningpadaSIMARS\
(Jadwalkegiatan: 22–25September2022)
Melakukan konsultasi dan meminta ijin kepada kepala instalasi rekam medis
03
Menyusun petunjuk
teknis dan flowchart terkait monitoring pasien batal kontrol berdasarkan warning
pada SIIMARS
Meminta persetujuan kepala instalasi rekam medis terkait rancangan petunjuk teknis dan flowchart terkait monitoring pasien batal kontrol berdasarkan warning pada SIIMARS.
EVIDANCE
1. Foto dokumentasi konsultasi
2. Draft petunjuk teknis dan flowchart
3. Laporan persetujuan draft petunjuk teknis dan flowchat
OUTPUT KEGIATAN
Tersusunnya draft rancangan petunjuk teknis dan flowchart terkait monitoring pasien batal kontrol berdasarkan warning pada SIMARS
01
02
Penyusunanpetunjukteknisdanflowchartterkaitmonitoringpasienbatalkontrol
berdasarkanwarningpadaSIMARS\ (Jadwalkegiatan: 22–25September2022)
Visi, Misi dan Nilai Organisasi RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah
Visi : Menjadi rumah saki unggul dan mandiri tahun 2024
Misi : Membangun jejaring kesehaan dan Kerjasama dengan
pemangku kepentingan terkait.
Nilai organisasi : Integritas, Profesional, Efektif, Kebersamaan
NILAI DASAR ASN
Beroriantasi pelayanan (kualitas)
Akuntabel (integritas dan konsisten)
Kompeten (kinerja terbaik dan keberhasilan)
Harmonis (peduli dan perbedaan)
Loyal (pengabdian)
Peran dan Kedudukan ASN
Manajemen ASN : Pelayanan publik
Smart ASN : Integritas
Adaptif (proaktif)
Kolaboratif (sinergi untuk hasil yang lebih baik)
PelaksanaanmonitoringevaluasipasienbatalkontrolpadaSIMARS
(Jadwalkegiatan: 26-30September2022)
Meminta ijin kepada kepala instalasi rekam medis untuk melaksanakan monitoring evaluasi.
Melaksanaan monitoring evaluasi pasien batal kontrol pada SIMARS secara berkala.
03 Menyusun laoran monitoring evaluasi pasien control pada SIMARS secara berkala.
EVIDANCE
1. Dokumentasi foto
2. Notulen monitoring evaluasi
3. Laporan monitoring evaluasi
OUTPUT KEGIATAN
Terlaksananya monitoring evaluasi pasien batal kontrol pada SIMARS secara berkala.
01 02
PelaksanaanmonitoringevaluasipasienbatalkontrolpadaSIMARS
(Jadwalkegiatan: 26-30September2022)
Visi, Misi dan Nilai Organisasi RSUP Prof Dr I.G.N.G Ngoerah
Visi : Menjadi rumah saki unggul dan mandiri tahun 2024
Misi : Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan yang
paripurna, mandiri dan terjangkau
Nilai organisasi : Integritas, Profesional, Efektif, Kebersamaan
NILAI DASAR ASN
Beroriantasi pelayanan (kualitas)
Akuntabel (integritas dan dapat dipercaya)
Kompeten (learning agility)
Harmonis (peduli)
Peran dan Kedudukan ASN
Manajemen ASN : Pelayanan publik
Smart ASN : Berwawasan global
Menguasai IT dan Bahasa Asing
Loyal (kontribusi)
Adaptif (antusias terhadap perubahan)
Kolaboratif (kesediaan bekerjasama)