![](https://static.isu.pub/fe/default-story-images/news.jpg?width=720&quality=85%2C50)
5 minute read
b. Alat Bantu Analisis
internasional; g. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan
Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk ;
Advertisement
h. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara; i. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA import; j. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya; k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara; l. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,pelabuhan dan lintas batas darat negara; m.Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara; n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan; o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, danlintas batas darat negara; p. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP
Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2014 Tentang Klasifikasi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
2. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah
Republik Indonesiasesuai dergan peraturan perundang-undangan. 3. Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakar untuk praktik kedokteran dan kedokterangigi. 4. Tenaga kesehatan tertentu adalah tenaga kesehatan yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada pasien selain dokter dan dokter gigi. 5. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsungmaupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. 6. Catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan. 7. Dokumen adalah catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan penunjang catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging), dan rekaman elektro diagnostik. 8. Organisasi Profesi adalah Ikatan Doker Indonesia untuk dokter dan
Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.
Unsur utama pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d terdiri atas sub unsur : 1. Pelayanan kesehatan dasar, yaitu pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pelayanan gawat darurat medik, pelayanan penunjang medik, serta tindakan rujukan terhadap pelaku perjalanan dan masyarakat pelabuhan, bandar udara, dan lintas batas darat negara; dan 2. Vaksinasi dan/atau profilaksis, yaitu tindakan pemberian vaksinasi
dan/atau pengobatan pencegahan terhadap pelaku perjalanan dan masyarakat pelabuhan, bandar udara, dan lintas batas darat negara.
Standardisasi Peralatan
Jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok pada KKP berbeda-beda, dimana hal tersebut didasarkan pada tingkat pelayanan pada masing-masing program yang dilakukan di KKP. Perlengkapan peralatan yang distandarkan sebagaimana dimaksud diatur bagi kelancaran kegiatan tugas pokok dan fungsi KKP pada program pengendalian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan dan upaya kesehatan lintas wilayah. Perlengkapan peralatan yang distandarkan, meliputi: Kendaraan khusus operasional, terdiri dari boarding clearance mobile, ambulans evakuasi penyakit menular, mobil vektor kontrol, mobil rontgen serta lain-lain sesuai kebutuhan. Program Pengendalian Karantina, terdiri dari thermal scanner, alat pelindung diri, tenda isolasi, tenda disinfeksi, boarding kit, alat pengolah data surveilans epidemiologi, medical aid kit, radio komunikasi dan data serta lain-lain sesuai kebutuhan Program Pengendalian Risiko Lingkungan, terdiri dari Water test kit, Food Poison Kit, Mesin Fogging, ULV Portable, Mist Blower, Spraycan, Perangkap tikus, Sanitary Field Kit, Gas Detektor, Ear Plug, Sound Level Meter, Lux Meter, PH Meter, Canester serta lain-lain sesuai kebutuhan . Program Upaya Kesehatan Lintas Wilayah, terdiri dari Emergency Kit (Resusitasi, Spalk, tabung oksigen, tandu, automatic defibrilator, brankar, dan lain - lain sesuai kebutuhan), poliklinik set , Ultrasonografi, elektro.kardiografi, rontgen portable serta lainlain sesuai kebutuhan. lnstalasi laboratorium, terdiri dari lemari laboratorium, urinalisis, alat pemeriksaan deteksi penyakit menular seksual, rapid test penyakit menular serta lain - lain sesuai kebutuhan.
b. Data Umum Wilayah
Wilayah kerja yang menjadi wewenang KKP adalah lingkungan kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara menurut peraturan perundangundangan yang berlaku. Wilayah kerja KKP yang dimaksud diatas yang berada didaratan untuk pengendalian vektor dan binatang penular penyakit diperluas sampai 2 (dua) kilometer sekelilingnya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit berdasarkan Permenkes Republik Indonesia Nomor 2348/Menkes/Per/IX/2011 tanggal 22 Nopember 2011 mempunyai wilayah kerja sebagai berikut : Bandara H.Asan Sampit Pelabuhan Laut Sampit
Pelabuhan Laut Kuala pembuang Pelabuhan Laut Samuda Bandara Iskandar Pangkalan Bun Pelabuhan Laut Pangkalan Bun Pelabuhan Laut Kumai Pelabuhan Laut Sukamara
Pelabuhan Laut Sampit
Pelabuhan Sampit terletak di tepi Sungai Mentaya Sebagai WilayahKerja Induk Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit, yangmempunyai luas sekitar 464.000 m2 .
Bandara H.Asan Sampit
Wilayah Kerja Bandara H. Asan Sampit berada di Kecamatan Baamang. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Wilayah Kerja Bandara H. Asan Sampit + 6 km. Luas Wilayah ± 740.000 m2
Pelabuhan Laut Kuala Pembuang
Wilayah kerja Pelabuhan Kuala Pembuang berada ditepi sungai Seruyan Kecamatan Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan, jarak dari muarasungai ke pelabuhan ± 2 km. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit kearah Selatan menuju Pelabuhan Kuala Pembuangsekitar 170 km.
Pelabuhan Laut Samuda
Pelabuhan Samuda berada ditepi Sungai Mentaya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur. Jarak dari Muara Sungai ke Pelabuhan Laut Samuda ± 40 km. Jarak dari Kantor KesehatanPelabuhan Kelas III Sampit ke Pelabuhan Samuda ± 40 km. Luas Wilayah ± 370.800 m2.. Pelabuhan Laut Samuda tidak ada aktifitas kapal sehinggatidak ada petugas yang betugas di pelabuhan tersebut. Bandara Iskandar Pangkalan Bun
Bandara Iskandar Pangkalan Bun berada di KabupatenKotawaringin Barat di Pangkalan Bun. Jarak dari Kantor Induk ke BandaraIskandar Pangkalan Bun sekitar 220 km. Luas Wilayah ± 1.728.862 m2 .
Pelabuhan Laut Pangkalan Bun
Pelabuhan Pangkalan Bun berada di Kabupaten Kotawaringin Barat di Pangkalan Bun. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IIISampit ke Pelabuhan Pangkalan Bun sekitar 210 km.
Pelabuhan Laut Kumai
Pelabuhan Kumai Kecamatan Kumai berada di KabupatenKotawaringin Barat Pangkalan Bun. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Pelabuhan Kumai sekitar 237 km denganLuas Wilayah ± 450.000 m2 .
Pelabuhan Laut Sukamara
Pelabuhan Laut Sukamara berada di Kabupaten Sukamara. Jarak dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Sampit ke Pelabuhan Sukamara ± 300 km. Luas Wilayah ± 62.190 m2 .