LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 6
PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENCATATAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU
MASYARAKAT BANDUNG
DISUSUN OLEH: Emmanuel NIP 198704182022032001
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PENYUSUNAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SOP) PENCATATAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT BANDUNG
Telah diseminarkan
Tanggal 14 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
COACH MENTOR
drg. Yana Yojana, MA
NIP. 197409132005012001
dr. Dahlia Qadarsih
NIP. 197609212006042001
Penguji,
Miftahurrohin, ST, M.Kes. NIP. 196903121992031014
2
3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI 3 DAFTAR TABEL 4 DAFTAR GAMBAR 5 BAB I PENDAHULUAN 6 1.1. Latar Belakang.................................................................................................6 1.2. Tujuan 7 1.3. Manfaat ..........................................................................................................7 BAB II PROFIL INSTANSI 8 2.1. Gambaran Umum.............................................................................................8 2.2. Visi dan Misi .................................................................................................. 11 2.3. Nilai-nilai Organisasi ....................................................................................... 12 2.4. Tugas Organisasi............................................................................................ 13 2.5. Struktur Organisasi......................................................................................... 13 2.6. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta.............................................................. 16 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI 17 3.1. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ................................................................... 17 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung Terwujudnya SmartGovernance 18 3.3. Penetapan Core Issue 18 3.4 Penyebab CoreIssue 20 3.5 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif...................................... 22 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI 24 4.1. Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS ...................................................... 24 4.2. Penjadwalan.................................................................................................. 37 4.3. Para Pihak yang Terlihat dan Perannya dalam Aktualisasi................................... 37 DAFTAR PUSTAKA 39
4
Tabel 3.1. Identifikasi Isu Masalah 17 Tabel 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN 18 Tabel 3.3. Analisis CoreIssueMenggunakan Metode USG 19 Tabel 3.4. Gagasan Pemecahan CoreIssue 22 Tabel 3.5. Kegiatan Gagasan Alternatif 23 Tabel 4.1. Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS 24 Tabel 4.2. Rencana Jadwal Kegiatan 37 Tabel 4.3. Para Pihak yang Terlibat dalam Aktualisasi 38
DAFTAR TABEL
5 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gedung BBKPM Bandung 8 Gambar 2.2 Gedung BBKPM Bandung UPF Garut 11 Gambar 2.3 Gedung BBKPM Bandung UPF Cianjur 11 Gambar 2.4 Struktur Organisasi BBKPM Bandung 15 Gambar 3.1. Diagram fishbone 21
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
yang (selanjutnya disingkat ASN) terdiri dari profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan. Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang mampu menjalankan tugas, fungsi dan perannya secara profesional. Dimana fungsi dan tugas utama dari ASN (Aparatur Sipil Negara) ada 3 yaitu melaksanakan kebijakan publik, pelayanan publik, serta menjadi unsur perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam perannya sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik, perlu dibangun ASN yang memiliki integritas, profesionalisme, netralitas, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), dan mampu menjalankan fungsi dan tugasnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Maka untuk dapat memaksimalkan fungsi, tugas, dan perannya Calon Pegawai Negeri Sipil perlu diberikan pembekalan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki.
Pada peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, dijelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pelatihan dasar CPNS harus disesuaikan dengan dinamika pengembangan kompetensi, dan penyesuaian mekanisme penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS. Pelatihan dasar CPNS merupakan persyaratan yang harus dipenuhi CPNS untuk menjadi ASN. Pelatihan dasar CPNS dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dalam pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya organisasinya supaya mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat.
Pelatihan dasar CPNS dilaksanakan bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompetensi, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Dalam kaitannya mewujudkan nilai dasar yang telah diberikan, penulis menyusun rancangan kegiatan aktualisasi dari nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompetensi, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) yang
6
disesuaikan dengan isu-isu yang ada pada tempat kerja. Hal ini dilakukan agar isu tersebut dapat diselesaikan dan dapat meningkatkan kualitas manajemen ASN, pelayanan publik, dan WholeofGovernmentdari instansi tempat kerja.
1.2.Tujuan
Penyusunan laporan aktualisasi ini bertujuan untuk :
1. Penulis mampu menjelaskan identifikasi isu dan penetapan coreisu di unit kerja;
2. Penulis mampu menjelaskan gagasan pemecahan isu prioritas dengan menyusun rencana, tahapan kegiatan, dan output kegiatan;
3. Penulis mampu menjelaskan penerapan materi dalam pelatihan dasar CPNS, yaitu nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dalam melaksanakan tahapan kegiatan;
4. Penulis mampu menjelaskan rencana kegiatan dalam kaitannya dengan pencapaian visi dan misi organisasi serta penguatan terhadap nilai-nilai organisasi;
5. Penulis mampu menciptakan inovasi dalam mewujudkan visi dan misi melalui analisis dampak dan identifikasi isu di lingkungan kerja.
1.3.Manfaat
Manfaat rancangan aktualisasi adalah
1. Bagi penulis
Dengan kegiatan aktualisasi ini penulis dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan menganalisis dan mengaktualisasikan kegiatan pemecahan masalah yang didasari dengan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI sehingga akan terbentuk ASN yang profesional dalam menjalankan fungsi dan tugasnya.
2. Bagi Unit Kerja
Dengan adanya rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap isu-isu yang krusial pada unit kerja, sehingga kualitas kinerja dari unit kerja akan meningkat.
7
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1.Gambaran Umum
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung merupakan Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Kesehatan. BBKPM Bandung didirikan pada Bulan November Tahun
1952, dengan nama BP5 (Balai Penyelidikan dan Pemberantasan Penyakit Paru-Paru)
dengan tujuan sebagai pusat pemberantasan penyakit tuberculosis (TB). Pada tahun
1974, BP5 berubah menjadi BP4 (Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru) dan mengacu
pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No.144/Menkes/SK/IV/1978 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru yang di dalamnya
mengatur tugas, fungsi, klasifikasi dan Susunan Organisasi BP4, maka tugas pokok dan fungsi BP4 tidak hanya mengobati tuberkulosis tetapi juga penyakit paru lainnya.
Merujuk pada Kep.Men.PAN No.62/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman
Organisasi Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen dan Lembaga Pemerintah
Non Departemen, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:
1352/MENKES/PER/IX/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
8
Gambar 2.1 Gedung BBKPM Bandung
Bidang Kesehatan Paru Masyarakat, menetapkan BP4 Bandung sebagai Balai Kesehatan
Paru Masyarakat (BKPM) eselon 3b.
Pada tahun 2007 melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 532/MENKES/PER/IV/2007 BKPM Bandung selanjutnya ditetapkan menjadi Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) eselon 2b, dengan Tugas Pokok dan Fungsi
melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat; pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan paru; kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru
masyarakat; pendidikan dan pelatihan teknis di bidang kesehatan paru; serta penelitian dan pengembangan kesehatan paru. Di dalam surat keputusan tersebut juga dinyatakan
bahwa wilayah kerja BBKPM Bandung meliputi 13 Provinsi yaitu seluruh Provinsi di Pulau
Sumatera, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten dan Provinsi DKI Jakarta. Kemudian pada tanggal 22 November 2011 melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
2354/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Permenkes Nomor
532/Menkes/Per/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat (BBKPM), kedudukan BBKPM Bandung berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
BBKPM Bandung resmi menjadi Instansi Pemerintah di bawah Kementerian
Kesehatan yang menjalankan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU)
melalui surat Kementerian Keuangan Nomor 58/MK.05/2011 tentang Penetapan Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Pada Kementerian Kesehatan RI sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum pada tanggal 28 Februari 2011.
Seiring dengan perubahan struktur organisasi di lingkungan Kementerian
Kesehatan, terbit Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian
Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, dalam peraturan tersebut Direktorat Jenderal
Bina Upaya Kesehatan berubah nama menjadi Direktorat Pelayanan Kesehatan, dengan perubahan tersebut maka BBKPM Bandung saat ini berada di bawah koordinasi dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan.
Kemudian pada tanggal 23 Oktober 2020 sejalan dengan penyederhanaan birokrasi, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2354/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Perubahan Permenkes Nomor 532/Menkes/Per/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) kembali diubah dengan Peraturan
9
Menteri Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat.
Lokasi BBKPM Bandung di Jalan Cibadak No 214 Bandung menempati bangunan seluas 6.731 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 3.330 m2, BKPM Garut Jl. Rumah Sakit Umum Dokter Slamet No. 13 Garut menempati bangunan seluas 220 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 1.704 m2, dan BKPM Cianjur Jalan Jl. Siliwangi No. 15 Cianjur adalah bangunan seluas 662 m2 yang berdiri diatas tanah seluas 2.450 m2.
1. Bangunan Utama BBKPM Bandung memiliki sarana:
a. Gedung A yang terdiri dari :
● Lantai 1: Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 Jam dan Instalasi Radiologi;
● Lantai 2: Instalasi Laboratorium;
● Lantai 3: Instalasi Rawat Inap;
● Lantai 4: Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Kesehatan Lingkungan
b. Gedung B terdiri dari :
● Lantai Basement: Instalasi Gizi/Pantry, Laundry, Gudang, Parkir, Pemulasaraan Jenazah, Workshop, IPSKL, IPAL, Ruang Satpam;
● Lantai 1: Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik), Instalasi Rekam Medis (Pendaftaran), Humas dan Kasir;
● Lantai 2: Instalasi Farmasi, Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik & Konseling), Ruang Dokter, Instalasi Rehabilitasi Medik, Kantin/Koperasi;
● Lantai 3: Instalasi Rawat Inap, Instalasi Bedah Paru, Ruang Diklat, Ruang Rapat, Ruang ULP, SPI/UPG, Ruang Akreditasi, Ruang YAI serta Ruang Medical Check Up (MCU);
● Lantai 4: Ruang Pimpinan dan Tata Usaha serta Auditorium.
2. UPF (Unit Pelayanan Fungsional) BBKPM Bandung
Gedung utama BBKPM Bandung berlokasi di Jalan Cibadak No 214 Kota Bandung. Selain berlokasi di Kota Bandung, BBKPM Bandung memiliki dua buah Unit
Pelayanan Fungsional (UPF) yang berada di Cianjur dan Garut, yang melayani kesehatan paru masyarakat di kedua wilayah tersebut, namun tetap berada dalam satu satuan kerja BBKPM Bandung.
10
a. BBKPM Bandung UPF Garut
b. BBKPM Bandung UPF
Dalam menjalankan tugas pokok BBKPM Bandung jelas memiliki karakteristik berbeda dengan rumah sakit ataupun layanan kesehatan lain, selain secara spesialistik menangani penyakit paru sebagai layanan dan rujukan juga memiliki program pemberdayaan kesehatan paru masyarakat, dengan layanan unggulan :
1. Pusat pelayanan dan rujukan kesehatan paru masyarakat;
2. Pusat pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan paru masyarakat;
3. Pusat jejaring kerjasama/ kemitraan kesehatan paru masyarakat;
4. Pusat pendidikan dan pelatihan kesehatan paru masyarakat;
5. Pusat penelitian dan pengembangan kesehatan paru masyarakat.
2.2.Visi dan Misi
1. Visi BBKPM Bandung : “MenjadiRujukanKesehatanParuMasyarakatyangTerkemukadiTingkat
Nasional” Rancangan perumusan visi BBKPM periode tahun 2020-2024 diawali dengan kata menjadi yang menggambarkan kesadaran bahwa potensi dan kompetensi sumber daya BBKPM selama ini dinilai telah menerapkan prinsip-prinsip
11
Gambar 2.2 Gedung BBKPM Bandung UPF Garut
Alamat: Jalan RSUD Dr. Slamet No. 13, Garut – Jawa Barat
Cianjur
Gambar 2.3 Gedung BBKPM Bandung UPF Cianjur Alamat: Jalan Siliwangi No. 19, Cianjur – Jawa Barat
terbaik (bestpractices) dalam mewujudkan tujuan utama organisasi dalam bidang pengelolaan kesehatan paru masyarakat.
2. Misi BBKPM Bandung : Misi organisasi menyatakan alasan keberadaan suatu organisasi pada suatu masyarakat (raisond’être). Pernyataan misi organisasi merupakan dasar bagi setiap pemimpin untuk memilih dan merumuskan pernyataan visi organisasinya yang sesuai dengan kemampuan pemimpin untuk mewujudkan missionaccomplished melalui kapasitas dan keunggulannya. Berdasarkan pernyataan misinya, sebuah organisasi memilih “sebuah kendaraan” untuk mewujudkan visi organisasinya. Pernyataan misi organisasi yang baik seharusnya memampukan segenap insan sebuah organisasi untuk fokus pada tugas-tugas kedinasannya yang mengantarkan pada perwujudan pencapaian visi organisasi. Pernyataan misi organisasi direkomendasikan tidak sering mengalami perumusan ulang dalam setiap penyusunan atau peninjauan kembali rencana strategis organisasi, kecuali memang telah terjadi perubahan mendasar terhadap kebijakan keberadaan suatu organisasi, proses, produk/jasa, target segmen masyarakat yang dituju bagi produk/jasanya.
Berikut ini disampaikan uraian Misi BBKPM periode tahun 2020-2024:
a. Menyelenggarakan pelayanan rujukan kesehatan paru yang berorientasi kesehatan masyarakat
b. Mensinergikan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) secara paripurna
c. Mempercepat terwujudnya masyarakat sehat paru yang mandiri dan berdaya
d. Meningkatkan derajat kesehatan paru masyarakat
2.3.Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang ada di BBKPM Bandung adalah
1. Integritas yaitu berkata jujur, bertindak independen sesuai dengan kode etik dan selalu mengedepankan kepentingan lembaga;
2. Keteladanan yaitu menjadi role model bagi lingkungan kerja dalam pemikiran, perkataan dan perilaku;
3. Profesionalisme yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi, proaktif dan terus mengembangkan diri;
4. Komunikasi yaitu proses dimana interaksi antar pegawai, pegawai dengan pasien/pengunjung, organisasi BBKPM dengan kelompok masyarakat/stakeholder
12
yang dapat menyampaikan, menerima dan menggunakan informasi/bantuan
sehingga terjadi kesepahaman dan tercapai tujuan yang diinginkan kedua belah
pihak untuk pencapaian visi BBKPM Bandung
5. Sinergi yaitu menciptakan dan meningkatkan kerjasama dengan mengedepankan kepercayaan untuk memberikan nilai tambah yang optimum.
2.4.Tugas Organisasi
BBKPM Bandung mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kesehatan, penunjang kesehatan, promosi kesehatan, dan kemitraan serta pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat. Adapun fungsi BBKPM Bandung adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan rencana, program dan anggaran
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan rujukan paru spesialistik dan atau subspesialistik yang berorientasi kesehatan masyarakat
3. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan paru masyarakat
4. Pelaksanaan kemitraan dan pengembangan sumber daya di bidang kesehatan paru masyarakat
5. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan teknis di bidang kesehatan paru masyarakat
6. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan kesehatan paru masyarakat
7. Pengelolaan data dan sistem informasi
8. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
9. Pelaksanaan urusan administrasi BBKPM
2.5.Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat, maka struktur organisasi BBKPM disederhanakan, dimana susunannya hanya terdiri dari Kepala
BBKPM, Subbagian administrasi umum dan Kelompok jabatan fungsional.
1. Subbagian Administrasi Umum
Subbagian administrasi umum mempunyai tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, kearsipan, persuratan, dan kerumahtanggaan BBKPM.
2. Kelompok Jabatan Fungsional
Di lingkungan BBKPM ditetapkan jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan
13
yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kepala BBKPM sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilan. Dalam pelaksanaan tugasnya, ditetapkan koordinator dan sub-koordinator pelaksana fungsi pelayanan fungsional sesuai dengan ruang lingkup bidang tugas dan fungsi kepala BBKPM masing-masing.
3. Instalasi
Instalasi merupakan unit pelayanan non struktural yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala BBKPM. Adapun Instalasi yang ada saat ini di BBKPM Bandung adalah sebagai berikut :
a. Instalasi Rawat Jalan;
b. Instalasi Rawat Inap;
c. Instalasi Gawat Darurat;
d. Instalasi Bedah Paru;
e. Instalasi Radiologi;
f. Instalasi Laboratorium;
g. Instalasi Farmasi;
h. Instalasi Rehabilitasi Medik;
i. Instalasi Rekam Medik;
j. Instalasi Gizi;
k. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana dan Kesehatan Lingkungan; dan
l. Unit Layanan Pengadaan.
4. Dewan Pengawas
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat, untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi BBKPM dapat dibentuk dewan pengawas. Pembentukan, tugas, fungsi, tata kerja, dan keanggotaan dewan pengawas ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
5. Satuan Pemeriksa Internal
Satuan Pemeriksa Internal (SPI) merupakan wadah nonstruktural yang terdiri atas kelompok jabatan fungsional auditor. Berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BBKPM. SPI bertugas melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal BBKPM.
14
Gambar 2.4 Struktur Organisasi BBKPM Bandung
BBKPM Bandung juga memiliki 2 unit pelaksana fungsional yaitu Unit Pelayanan
Fungsional BBKPM Bandung di Cianjur dan Unit Pelayanan Fungsional BBKPM Bandung di Garut. Selain melakukan bimbingan teknis dan supervisi secara rutin, BBKPM Bandung juga melakukan fasilitasi serta koordinasi dalam perencanaan program dan kegiatan, pengadaan pegawai, penyusunan kegiatan dan anggaran serta pengadaan barang dan jasa yang pembiayaannya dibebankan pada DIPA BBKPM Bandung.
Sebagaimana pasal 31 BAB XII Ketentuan Peralihan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2020 yang berbunyi “Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh pejabat di lingkungan BBKPM berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 532/Menkes/Per/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 2354/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 532/Menkes/Per/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 883), tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan ditetapkannya pejabat, koordinator, dan sub-koordinator pelaksana fungsi pelayanan fungsional berdasarkan
Peraturan Menteri ini. Sehingga pada masa peralihan ini, struktur tugas organisasi masih berjalan seperti sebelumnya sampai ditetapkannya koordinator dan subkoordinator.
15
2.6.Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Nama : Emmanuel
NIP : 198704182022032001
Jabatan / Golongan : Ahli Pertama – Dokter/ III-B
Unit Kerja : Laboratorium
Adapun tugas peserta di instansi sesuai dengan jabatan fungsional dokter
spesialis patologi klinik diantaranya:
1. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium patologi klinik
2. Menentukan pola dan tata kerja laboratorium patologi klinik
3. Melaksanakan validasi hasil pemeriksaan laboratorium patologi klinik setiap hari kerja
4. Melaksanakan validasi hasil pemantapan mutu internal laboratorium patologi klinik setiap bulan
5. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium patologi klinik serta kegiatan pemantapan mutu melalui program pemantapan mutu internal dan eksternal
6. Mengembangkan program dan kegiatan laboratorium patologi klinik
7. Memberikan pendapat terhadap hasil pemeriksaan laboratorium patologi klinik
8. Membuat laporan hasil kegiatan laboratorium patologi klinik
9. Memberikan masukan kepada kepala instalasi laboratorium mengenai pelaksanaan kegiatan laboratorium patologi klinik
10. Membimbing mahasiswa yang melakukan PKL di instalasi laboratorium BBKPM Bandung
16
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1.Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Identifikasi isu dilakukan dengan enviromental scanning pada unit kerja instansi dengan cara melihat Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), penugasan atasan, dan budaya lingkungan kerja serta inovasi dengan membandingkan kondisi aktual yang
terjadi saat melakukan tugas dengan kondisi yang diharapkan. Adapun beberapa isu
masalah yang ditemukan di unit kerja Administrator Kesehatan di BBKPM Bandung, diantaranya:
Tabel 3.1. Identifikasi Isu Masalah No Isu Masalah Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
1. Belum optimalnya cara pengumpulan dahak oleh pasien terduga TB di
BBKPM pada tahun 2022
2. Belum optimalnya proses pengadaan reagen dan barang medis habis pakai (BMHP) di laboratorium
BBKPM Bandung pada tahun 2022
3. Belum optimalnya metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium di BBKPM Bandung pada tahun 2022
- Ditemukan beberapa sampel dahak pasien dengan kualitas yang kurang baik/layak
-Ditemukan pengulangan
pemeriksaan TCM TB pada pasien karena sampel tidak layak
- Ditemukan keterlambatan pengadaan stok reagen dan BMHP yang telah di ajukan sesuai aturan pengadaan sehingga terjadi kekosongan stok reagen dan BMHP
- Ditemukan kesalahan input hasil pemeriksaan laboratorium pasien akibat ketidaktelitian dari petugas laboratorium (human error)
- Laboratorium mendapatkan kualitas sampel dahak yang baik untuk pemeriksaan mikrobiologis dan TCM TB
- Tersedianya stok reagen dan BMHP tepat waktu sesuai dengan pengadaan yang telah diajukan sebelumnya
- Terdapat pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium yang akurat dan benar
17
3.2.Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk
Mendukung Terwujudnya SmartGovernance
Berdasarkan tabel diatas telah ditemukan tiga isu. Berikut adalah bagaimana jika isu tidak tersebut jika tidak diselesaikan dan kaitannya dengan materi Agenda 3 yaitu
Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung smartgovernance
Tabel 3.2. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN
No Penyebab Isu Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
1 Belum optimalnya cara pengumpulan dahak oleh pasien terduga TB di BBKPM pada tahun 2022
Keterkaitan dengan Kedudukan dan Peran ASN
2 Belum optimalnya proses pengadaan reagen dan barang medis habis pakai (BMHP) di laboratorium BBKPM Bandung pada tahun 2022
- Pengulangan pemeriksaan laboratorium
terhadap pasien yan dapat berujung pada pelayanan laboratorium yang memanjang
- Kekosongan reagen dan BMHP yang dapat menimbulkan tertundanya pelayanan laboratorium untuk pasien
- Manajemen ASN (Pelayanan Publik)
3 Belum optimalnya metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium di BBKPM Bandung pada tahun 2022
- Kesalahan pencatatan dapat menimbulkan risiko kesalahan diagnosis dan terapi pada pasien
- Manajemen ASN (Pelayanan Publik)
- Manajemen ASN (Pelayanan Publik)
3.3. Penetapan Core Issue
Berdasarkan isu-isu yang teridentifikasi diatas, maka tahapan selanjutnya dilakukan penetapan coreissue. Analisis penetapan coreissuedilakukan dengan cara melakukan penapisan isu dengan menggunakan alat bantu penapisan yaitu metode USG (Urgency,Seriousness,Growth). USG adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyusun urutan coreissueyang harus diselesaikan.
18
Tabel 3.3. Analisis CoreIssueMenggunakan Metode USG No
1. Belum optimalnya cara pengumpulan dahak oleh pasien terduga TB di BBKPM pada tahun 2022
2. Belum optimalnya proses pengadaan reagen dan barang medis habis pakai (BMHP) di laboratorium BBKPM Bandung pada tahun 2022
3. Belum optimalnya metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium di BBKPM Bandung pada tahun 2022
Keterangan:
U = Urgency;
S = Seriousness;
G = Growth
3 3 3 9 III
4 4 4 12 II
5 5 5 15 I
Perhitungan menggunakan skala likert, yaitu:
1 = sangat kecil/ rendah pengaruhnya
2 = kecil pengaruhnya
3 = sedang/cukup pengaruhnya
4 = besar/tinggi pengaruhnya
5 = sangat besar/tinggi pengaruhnya
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode USG, maka diperoleh peringkat dari isu-isu yang telah teridentifikasi. Isu yang menjadi peringkat pertama atau coreissueadalah isu “Belum optimalnya metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium di BBKPM Bandung pada tahun 2022”.
Urgencyadalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Isu yang dipilih diberikan angka 5 untuk urgencykarena isu ini cukup mendesak untuk dibahas, karena jika persoalan pencatatan hasil laboratorium tidak segera diatasi, dapat menimbulkan masalah dan risiko terkait keselamatan pasien.
Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas dan dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Pada isu yang dipilih diberikan angkat 5 untuk seriousness karena jika kesalahan atau ketidaktelitian pada saat pencatatan hasil laboratorium maka dapat terjadi kesalahan diagnosis maupun terapi, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian/cedera terhadap pasien, serta berpotensi menimbulkan komplain serta tuntutan hukum dari pasien.
19
Isu U S G Total Peringkat
Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak segera
diselesaikan. Pada isu yang dipilih diberikan angka 5 untuk growthkarena jika kesalahan atau ketidaktelitian pada saat pencatatan hasil laboratorium terus dibiarkan tanpa suatu perubahan dan pencegahan, maka risiko terjadinya kesalahan terhadap pasien akan terus berlanjut dan tingkat kerugian bisa semakin tinggi ke depannya.
3.4 Penyebab CoreIssue
Berdasarkan penapisan isu yang telah dilakukan pada pembahasan
sebelumnya Isu yang menjadi peringkat pertama atau core issue adalah isu
Keterlambatan perpanjangan perizinan. Penetapan isu dilakukan melalui pengamatan langsung di unit kerja dan dikonsultasikan kepada atasan agar permasalahan yang diangkat tidak bersifat subjektif. Setelah melakukan identifikasi terhadap prioritas isu yang akan diselesaikan, maka digunakan diagram fishboneuntuk mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah karena menekankan pada hubungan sebab akibat. Berikut ini adalah analisis prioritas masalah berdasarkan diagramfishbone:
20
Man Measurement
Masih terjadi ketidaktelitian petugas saatmelakukan
pencatatan hasil pasien
Belum optimalnya sistem audit trail (pelacakan)
Machine Belum tersedianya software sistem informasi laboratorium
(SIL) yang bersifat otomatis dan digital
Belum tersedia SOP terkait
pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium
Belum optimalnya proses
verifikasi dan validasi hasil pemeriksaan laboratorium
Method
Metode pencatatan hasil laboratorium masih bersifat manual oleh petugas laboratorium (belum otomatis)
Belum optimalnya metode pencatatan hasilpemeriksaan laboratorium di BBKPM tahun 2022
21
Gambar 3.1. Diagram fishbone
Berdasarkan diagram fishbonediatas penyebab coreissuedijabarkan sebagai berikut:
o Masih terjadi ketidaktelitian yang dilakukan oleh Petugas Laboratorium (Human error) saat melakukan pencatatan hasil pasien
o Metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium masih bersifat manual oleh petugas laboratorium (belum otomatis)
o Belum adanya SOP terkait pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium
o Belum optimalnya proses verifikasi dan validasi hasil pemeriksaan laboratorium
o Belum adanya Sistem Informasi laboratorium (SIL) yang bersifat digital dan otomatis
o Belum optimalnya sistem audit trail (pelacakan) apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium oleh Petugas Laboratorium
Dampak dari isu belum optimalnya metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium, apabila tidak dilakukan pemecahan isu adalah:
o Risiko kesalahan/ketidaktelitian dalam penginputan hasil laboratorium pasien terus berlangsung
o Risiko kesalahan terapi pada pasien
o Risiko keluhan dan tuntutan dari pasien
3.5 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan analisis penyebab isu yang telah dilakukan pada pembahasan sebelumnya, Adapun beberapa gagasan pemecahan coreissueyang bisa dilakukan, untuk mengatasi 6 penyebab “belum optimalnya metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium di BBKPM Bandung tahun 2022 “ adalah:
Tabel
No Alternatif Penyelesaian Masalah yang dapat diselesaikan
1 Menyusun Standar
Operasional Prosedur (SOP)
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium di BBKPM Bandung
- Masih terjadi ketidaktelitian yang dilakukan oleh Petugas Laboratorium (Humanerror) saat melakukan pencatatan hasil pasien
- Belum adanya SOP terkait pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium
- Belum optimalnya proses verifikasi dan validasi hasil pemeriksaan laboratorium
- Belum adanya Sistem Informasi
22
3.4. Gagasan Pemecahan CoreIssue
No Alternatif Penyelesaian Masalah yang dapat diselesaikan laboratorium (SIL) yang bersifat digital dan otomatis
2 Mengusulkan adanya digitalisasi dan otomatisasi metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium menggunakan sistem informasi laboratorium (SIL)
- Masih terjadi ketidaktelitian yang dilakukan oleh Petugas Laboratorium (Human error) saat melakukan pencatatan hasil pasien
- Belum optimalnya proses verifikasi dan validasi hasil pemeriksaan laboratorium
- Metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium masih bersifat manual oleh petugas laboratorium (belum otomatis)
- Belum optimalnya sistem audit trail (pelacakan) apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium oleh Petugas Laboratorium
Dari 2 alternatif pemecahan masalah diatas, 1 diantaranya dipilih sebagai gagasan kreatif, karena mampu diselesaikan dalam waktu dekat, mengingat penting dan dampak kegiatan tersebut, yakni menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium. Sedangkan alternatif pemecahan isu lainnya yakni, mengusulkan adanya digitalisasi dan otomatisasi metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium menggunakan sistem informasi laboratorium (SIL)
membutuhkan proses pengajuan pengadaan yang cukup panjang dan banyak melibatkan unit kerja lain diluar laboratorium, sehingga dianggap kurang realistis dan sesuai untuk jangka waktu yang singkat ini.
Untuk mendukung pelaksanaan gagasan pemecahan masalah diatas, perlu dilakukan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam mendukung gagasan pemecahan masalah. Tabel 3.5 berikut adalah kegiatan gagasan alternatif.
Tabel 3.5. Kegiatan Gagasan Alternatif No Kegiatan
1 Pertemuan Persiapan Penyusunan SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
2 Penyusunan draft SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
3 Usulan draft SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan
4 Proses Verbal draft SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan
5 Pengajuan Penetapan SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
23
Persiapan
Penyusunan SOP
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
OUTPUT : Terlaksananya
pertemuan
persiapan dengan
mentor, Ka.
Instalasi
laboratorium, dan
Sub Koordinator
Penunjang
Kesehatan
bertemu dengan
mentor, Ka.
Instalasi
laboratorium, dan
Sub Koordinator
Penunjang
Kesehatan
Jadwal waktu
pertemuan
● Meminta waktu bertemu
untuk berdiskusi dengan
menggunakan Bahasa yang
sopan dan baik
(Harmonis, Kolaboratif)
● Berusaha menyesuaikan
waktu sebaik-baiknya
tanpa mengorbankan
waktu pelayanan terhadap
pasien dan pekerjaan
lainnya (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Adaptif, Loyal)
terhadap
Organisasi
Dengan
melakukan
pertemuan
persiapan
penyusunan
SOP Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium di
BBKPM
Bandung, diharapkan
dapat menjadi
langkah awal
untuk untuk
Penguatan Nilai
Organisasi
Kegiatan
persiapan dan penyampaian gagasan ini memperkuat
nilai organisasi
BBKPM
bandung dalam nilai-nilai profesionalise dan komunikasi
24
4.1.Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Evidence base Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Tabel 4.1. Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Kontribusi
Visi
Misi
1. Pertemuan
1. Membuat janji
Penunjang
Kesehatan
Foto kegiatan
● Berdiskusi dan
berkonsultasi dengan
bahasa yang santun dan
baik (Harmonis)
● Melakukan diskusi dan
konsultasi merupakan
bentuk tanggungjawab
dalam membuat solusi
terhadap isu terkait
(Berorientasi
Pelayananm Akuntabel)
● Bekerjasama dengan
tujuan memberikan yang
terbaik dalam menyusun
solusi terhadap isu terkait
(Harmonis, Kolaboratif)
● Bersedia menerima dan
menghargai setiap
masukan sebaik mungkin
(Kompeten, Adaptif, Loyal, Harmonis)
mendapatkan
dukungan dari
berbagai pihak
terkait, dimana
tujuan dari
terlaksananya
kegiatan ini
sejalan dengan
pemenuhan visi
dan misi BBKPM
selaku pusat
pelayanan
kesehatan paru
masyarakat
agar dapat
meningkatkan
mutu pelayanan
kesehatan paru
masyarakat
25
2. Melaksanakan pertemuan persiapan dengan mentor, ka. Instalasi, dan Subkoord
2. Penyusunan draft
SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
3. Menyusun notulensi kegiatan pertemuan persiapan
Notulensi kegiatan pertemuan
persiapan
● Menyusun notulensi
pertemuan sesuai dengan
hasil yang didapatkan
sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab
(Berorientasi
pelayanan, Akuntabel)
● Berusaha menyusun
notulensi SOP dengan
detail, rapi, menggunakan
bahasa yang mudah
dimengerti, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
(Kompeten dan Adaptif)
secara paripurna
Output:
Tersusunnya
draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
1.Melakukan reviewseluruh
tahapan dalam
proses
pencatatan
hasil
pemeriksaan
laboratorium
sampai dengan
hasil dapat
dikeluarkan
dengan
melibatkan
seluruh
● Review tahapan
● Foto kegiatan
● Dengan melakukan review
seluruh tahapan dalam
proses pencatatan hasil
pemeriksaan laboratorium
sampai dengan hasil dapat
dikeluarkan agar dapat
membuat SOP dengan
akurat dan aplikatif
sehingga nantinya dapat
digunnakan dalam
pelayanan sehar-hari.
(Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal)
Penyusunan
draft SOP
Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratoriu
diharapkakan
dapat
meningkatkan
kinerja dan
profesionalis
me seluruh
petugas
laboratorium
Penyusunan
draft SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan
dapat
memperkuat
nilai organisasi
BBKPM
bandung dalam
nilai-nilai
profesionalisme
26
anggota di laboratorium
agar dapat memberikan
masukan dan pendapat
2. Membuat draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
Draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
● Dalam melakukan review ini juga melibatkan seluruh
anggota di laboratorium
sehingga dapat saling
memberi masukan yang
berarti, serta menghargai
setiap masukan yang
diberikan oleh anggota
(Harmonis, Kolaboratif, Adaptaif)
● Menyusun draft SOP sesuai
dengan disiplin ilmu serta
konsisten untuk bekerja
secara teliti, dan kerja keras
dalam mendapatkan
informasi terbaru agar hasil
kajian berkualitas dan dapat
digunnakan dalam
pelayanan sehar-hari.
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten)
● Berusaha menyusun SOP
dengan detail, rapi, menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti
(Adaptif)
● Dalam penyusunan SOP ini
memperhatikan semua
tugas dan fungsi dari
masing-masing personel
labrotarium, sehinnga SOP
yang dibuat sesuai dengan
beban kerja dan tidak
di BBKPM
Bandung
sehingga
dapat
berkontribusi
dalam
menjadikan
BBKPM
Bandung
menjadi pusat
rujukan
kesehetan
paru yang
terkemuka di tingkat
nasional
dan meningkatkan
mutu pelayanan
BBKPM
Bandung
27
3. Meminta janji
bertemu untuk
Konsultasi draft SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
kepada mentor, Ka Instalasi dan SubKoordinator
Penunjang
Kesehatan
Jadwal waktu pertemuan
menyalahi peraturan instansi (Loyal, Harmonis, Kolaboratif)
● Meminta waktu bertemu
untuk berdiskusi dengan
menggunakan Bahasa yang
sopan dan baik (Harmonis, Kolaboratif)
● Berusaha menyesuaikan
waktu sebaik-baiknya tanpa
mengorbankan waktu
pelayanan terhadap pasien
dan pekerjaan lainnya
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Adaptif, Loyal)
4. Konsultasi draft SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
kepada kepada mentor, Ka Instalasi dan Sub Koordinator
Penunjang
Kesehatan
-Revisi Draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
● Berdiskusi dan berkonsultasi dengan
bahasa yang santun dan
baik (Harmonis)
● Melakukan diskusi dan konsultasi merupakan
Bukti:
● Lembar Revisi
● Foto Kegiatan
bentuk tanggungjawab
dalam membuat solusi terhadap isu terkait
(Berorientasi
Pelayananm Akuntabel)
● Bekerjasama dengan
tujuan memberikan yang
terbaik dalam menyusun
28
SOP Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
OUTPUT : Proses
Verbal untuk
Penetapan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
bertemu
kepada Ka
Instalasi, Sub Koordinator
Penunjang
Kesehatan, Koordinator
Pelayanan dan Penunjang
Kesehatan
solusi terhadap isu terkait (Harmonis, Kolaboratif)
● Bersedia menerima dan menghargai setiap
masukan sebaik mungkin
(Kompeten, Adaptif, Loyal, Harmonis)
Jadwal bertemu ● Melakukan pengajuan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
dengan tata bahasa yang
sopan (Harmonis)
● Pengajuan ini melibatkan
kerjasama dari berbagai
pihak dengan tujuan
memberikan yang terbaik
dalam menyusun solusi
terhadap isu terkait
Pengajuan
usulan draft
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan
dapat
meningkatkan
Pengajuan
usulan draft
SOP Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan
dapat
memperkuat
nilai organisasi
SOP kepada Ka
Instalasi, Sub Koordinator
Penunjang
Kesehatan, Koordinator
Pelayanan
Draft SOP
disetujui dan ditandatangani
oleh Ka Instalasi, Sub Koordinator
Penunjang
Kesehatan, Koordinator
Pelayanan dan
Penunjang
Kesehatan
(Harmonis, Kolaboratif, Berorintasi Pelayanan, Akuntabel)
kinerja dan profesionalis me seluruh
petugas
laboratorium di BBKPM
Bandung
sehingga
dapat
berkontribusi
dalam
BBKPM
bandung dalam nilai-nilai
profesionalisme dan meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM
Bandung
29
3. Pengusulan draft
1. Meminta janji
2. Pengajuan usulan draft
Penetapan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
kepada Kepala
BBKPM Bandung
3. Pengajuan usulan draft
SOP kepada Kepala BBKPM
Surat disposisi untuk
dilaksanakannya proses verbal terhadap draft
SOP
Output : SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
telah diusulkan
kepada Kepala
BBKPM Bandung
1. Pengajuan proses verbal melalui bagian
Tata Usaha
Formulir verbal konsep yang berisikan masukan dari unit terkait
●Meminta izin pengajuan proses verbal melalui bagian Tata Usaha dengan
tata bahasa yang sopan (Harmonis)
● Berdiskusi dan
berkonsultasi dengan
bahasa yang santun dan baik (Harmonis)
● Melakukan diskusi dan
konsultasi merupakan
bentuk tanggungjawab
dalam membuat solusi
terhadap isu terkait (Berorientasi
Pelayananm Akuntabel)
● Bekerjasama dengan
tujuan memberikan yang
terbaik dalam menyusun
solusi terhadap isu terkait
(Harmonis, Kolaboratif)
● Bersedia menerima dan
menjadikan
BBKPM
Bandung
menjadi pusat
rujukan
kesehetan paru yang
terkemuka di
tingkat
nasional
Pengajuan
verbal konsep dan finalisasi
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan
dapat
meningkatkan
kinerja dan profesionalis me seluruh
petugas
laboratorium di BBKPM
Bandung
sehingga
dapat
Pengajuan
verbal konsep
SOP
Hasil
Pencatatan
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat memperkuat nilai organisasi BBKPM bandung dalam nilai-nilai profesionalisme dan
meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM
Bandung
30
4. Pengusulan
2. Membuat Revisi SOP
berdasarkan hasil proses verbal
Revisi draft SOP berdasarkan hasil proses verbal
menghargai setiap
masukan sebaik mungkin
(Kompeten, Adaptif, Loyal, Harmonis)
● Membuat revisi draft SOP berdasarkan hasil proses
verbal sesuai dengan
disiplin ilmu serta konsisten
untuk bekerja secara teliti, dan kerja keras dalam
mendapatkan informasi
terbaru agar hasil kajian
berkualitas dan dapat
digunnakan dalam
pelayanan sehar-hari.
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten)
● Berusaha menyusun SOP
dengan detail, rapi, menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti (Adaptif)
● Dalam penyusunan SOP ini
memperhatikan semua
tugas dan fungsi dari
masing-masing personel
labrotarium, sehinnga SOP
yang dibuat sesuai dengan
beban kerja dan tidak
menyalahi peraturan
berkontribusi
dalam
menjadikan
BBKPM
Bandung
menjadi pusat
rujukan
kesehetan
paru yang
terkemuka di
tingkat
nasional
31
3. Finalisasi SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Finalisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
instansi (Loyal, Harmonis, Kolaboratif)
● Melakukan pengajuan
Revisi SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium dengan tata
bahasa yang sopan
(Harmonis)
● Pengajuan ini melibatkan
kerjasama dari berbagai
pihak dengan tujuan
memberikan yang terbaik
dalam menyusun solusi
terhadap isu terkait
(Harmonis, Kolaboratif, Berorintasi Pelayanan, Akuntabel)
4. Pengusulan Penetapan SOP
Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium ke
Kepala BBKPM
Bandung
Disetujui dan disahkannya SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium oleh
Kepala BBKPM
Bandung
● Penandatangan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
diharapkan dapat menjadi
satu acuan baru dalam
pelayanan laboratorium
sehingga dapat
meningkatkan kualitas dan
mutu pelayanan, lebih
bertanggung jawab dan
Pengusulan
penetapan
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan
dapat
meningkatkan
Pengajuan
penetapan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan
dapat
memperkuat nilai organisasi
32
SOP Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium ke dalam daftar
SOP BBKPM
Bandung
SOP Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
tercatatat di dalam Daftar SOP
BBPKM Bandung
sesuai dengan aturan yang
ada di BBPKM
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Loyal)
● Diharapakan dengan
adanya Penandatangan
SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
dapat meningkatkan
kinerja dan kompetensi
para petugas laboratorium
serta membangun kerja
sama seluruh petugas
laboratorium dalam
memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pasien
(Kolaboratif, Harmonis, Loyal, Adaptif)
● Dengan tercatatnya SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
di dalam daftar SOP
BBKPM Bandung, diharapkan dapat menjadi
satu acuan/standar baru
dalam pelayanan
laboratorium sehingga
dapat meningkatkan
kualitas dan mutu
pelayanan, lebih
bertanggung jawab dan
kinerja dan
profesionalis
me seluruh
petugas
laboratorium
di BBKPM
Bandung
sehingga
dapat
berkontribusi
dalam
menjadikan
BBKPM
Bandung
menjadi pusat
rujukan
kesehetan
paru yang
terkemuka di tingkat
nasional
BBKPM
bandung dalam
nilai-nilai profesionalisme dan meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM
Bandung
33
5. Pengarsipan
5. Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
kepada seluruh
petugas
laboratorium
1. Membuat narasi surat undangan kepada Kepala
Instalasi dan seluruh
petugas di laboratorium
mengenai
● Narasi undangan
berupa
Screenshoot via WA Grup
sesuai dengan peraturan
yang ada di BBPKM
Bandung (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Loyal)
● Dengan tercatatnya SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
di dalam daftar SOP
BBKPM Bandung dapat
meningkatkan kinerja dan
kompetensi (Kompeten) para petugas laboratorium
serta membangun kerja
sama seluruh petugas
laboratorium dalam
memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pasien (Kolaboratif, Harmonis, Adaptif)
● Membuat narasi undangan
melalui pesan Whatssap
sesuai dengan tata Bahasa
yang baik dan sopan (Akuntabel dan Adaptif).
● Meminta persetujuan ka.
Instalasi (Loyal), melakukan konfirmasi
kehadiran terhadap seluruh
Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan
dapat
memberikan
manfaat dalam
Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat
memperkuat
Output:
Terlaksananya
sosialisi SOP
Pencatatan
petugas laboratorium (Harmonis, Kolaboratif)
meningkatkan
nilai organisasi
BBKPM
34
kegiatan sosialisasi
SPO Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
2. Menyiapkan media sosialisasi, dan daftar hadir.
Media sosialisasi dan daftar hadir
● Memilih waktu sosialisasi yang tepat tanpa
mengorbankan/ mengganggu waktu
pelayanan terhadap pasien
di BBPKM Bandung
(Berorientasi Pelayanan, Kompeten)
● Memanfaatkan aspek
digitalisasi dalam menyiapkan materi
menggunakan aplikasi
power point, dan
pembuatan daftar hadir
dengan penggunaan google form (Adaptif, Kompeten).
● Mempersiapkan sosialisasi
ini dengan penuh tanggung
jawab, agar kegiatan
sosialisasi dapat
berlangsung dengan baik (Akuntabel).
kinerja dan
profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi
dalam menjadikan
BBKPM Bandung
menjadi pusat
rujukan
kesehetan paru
yang terkemuka
di tingkat
nasional
bandung dalam
nilai-nilai
profesionalisme dan meningkatkan
mutu pelayanan
BBKPM
Bandung
35
sosialisasi
Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium kepada selutuh petugas laboratorium dan Ka Instalasi
● Foto dan dokumentasi
kegiatan
● Daftar hadir
● Memberikan sosialisasi
kepada seluruh petugas
laboratorium dengan
pemaparan yang jelas, dan mudah dimengerti (Kompeten).
● Memberikan waktu untuk
melakukan diskusi seperti
tanya jawab dengan
seluruh petugas
laboratorium, serta setiap
petugas dapat memahami
dengan baik SOP
(Harmonis, Kolaboratif)
● Dengan terlaksananya
sosialisasi SOP ini,
diharapkan dapat menjadi
satu acuan/standar baru
dalam pelayanan
laboratorium sehingga
dapat meningkatkan
kualitas dan mutu
pelayanan, lebih
bertanggung jawab dan
sesuai dengan peraturan
yang ada di BBPKM
Bandung (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Loyal)
36
3. Melakukan
SOP
4.2.Penjadwalan
Berikut adalah tabel jadwalkan kegiatan dalam jangka pendek untuk setiap pekan.
Tabel 4.2. Rencana Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
1 Pertemuan Persiapan Penyusunan SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
2 Penyusunan Draft SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
3 Pengusulan Draft SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
4 Pengusulan Penetapan SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan kepada Kepala BBKPM Bandung
5 Sosialisasi SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Kepada Seluruh Petugas Laboratorium
Minggu Ke1 2 3 4 5
4.3.Para Pihak yang Terlihat dan Perannya dalam Aktualisasi
Dalam penerapan aktualisasi gagasan pemecahan isu juga membutuhkan beberapa phak. Sehingga perlu kerjasama yang baik. Adapun
pihak-pihak yang berperan dalam aktualisasi “earlywarningsystemperpanjangan perizinan” meliputi:
37
Tabel 4.3. Para Pihak yang Terlibat dalam Aktualisasi
No Para Pihak Peran dalam Aktualisasi
1. Koordinator Pelayanan dan Penunjang Kesehatan selaku
Mentor
2. Widyaiswara Bapelkes Cikarang
Selaku Coach
3. Ka. Instalasi Laboratorium
4. Sub Koordinator Penunjang
Kesehatan
- Memberikan arahan dan bimbingan terkait isu serta penyelesaian isu yang akan dilakukan selama masa aktualisasi
- Memberikan arahan dan bimbingan terkait pedoman penyusunan aktualisasi berdasarkan materi corevalues,Manajemen ASN dan SMART ASN
- Memberikan penilaian dan masukan terkait rancangan aktualisasi
- Memberikan masukan terkait penyusunan SOP pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium
- Memberikan masukan terkait penyusunan SOP pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium
38
DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung. (2022). Profil Balai Besar Kesehatan Paru
Masyarakat Bandung. Bandung: Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Adaptif: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Akuntabel: Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Analisis Isu Kontemporer: Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Berorientasi Pelayanan: Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Harmonis: Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Kolaboratif: Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Kompeten: Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Loyal: Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul Manajemen ASN: Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Modul SMART ASN: Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Nega
39
40
41
RANCANGAN AKTUALISASI
Emmanuel 198704182022032001
“PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENCATATAN HASIL
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DI BALAI BESAR
KESEHATAN PARU MASYARAKAT BANDUNG
TAHUN 2022”
LATAR BELAKANG..(1)
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang mampu menjalankan tugas, fungsi dan perannya secara profesional.
Dimana fungsi dan tugas utama dari ASN (Aparatur Sipil Negara) ada 3 yaitu
melaksanakan
kebijakan publik
pelayanan publik
unsur perekat dan pemersatu bangsa
LATAR BELAKANG..(2)
Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompetensi, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Penulis menyusun rancangan kegiatan aktualisasi dari nilai dasar BerAKHLAK yang disesuaikan dengan isu-isu yang ada pada tempat kerja
Hal ini dilakukan agar isu tersebut dapat diselesaikan dan dapat meningkatkan kualitas manajemen ASN, pelayanan publik, dan Whole of Government dari instansi tempat kerja
PROFIL INSTANSI
UNIT PELAKSANA TEKNIS VERTIKAL
KEMENKES RI, DI BAWAH PEMBINAAN
DIRJEN PELAYANAN KESEHATAN RI
BERDIRI THN 1952 - BALAI
PENYELIDIKAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT PARU-PARU (BP5)
TAHUN 2011 -> BALAI BESAR
KESEHATAN PARU MASYARAKAT
JALAN CIBADAK N0 214 BANDUNG
PENGELOLAAN KEUANGAN
BADAN LAYANAN UMUM
VISI DAN MISI BBKPM
VISI
• Menjadı Rujukan Kesehatan Paru Masyarayat yang
Terkemuka dı Tıngkat Nasıonal
Misi
• Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan Kesehatan Paru yang
Berorıentası Kesehatan Masyarakat
• Mensınergıkan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Secara Parıpurna
• Mempercepat Terwujudnya Masyarakat Sehat Paru yang
Mandırı dan Berdaya
• Berjuang Menıngkatkan Derajat Kesehatan Paru Masyarakat
INSTALASI DI BBKPM BANDUNG
No Isu Masalah
1. Belum optimalnya cara pengumpulan dahak oleh pasien terduga TB di BBKPM pada
tahun 2022
2. Belum optimalnya proses pengadaan reagen dan barang medis habis pakai (BMHP) di laboratorium BBKPM Bandung pada tahun
2022
3. Belum optimalnya metode pencatatan hasil
pemeriksaan laboratorium di BBKPM
Bandung pada tahun 2022
-
Kondisi Saat Ini
Ditemukan beberapa sampel
dahak dengan kualitas yang
kurang baik/layak -
Terjadi pengulangan
pemeriksaan TCM TB
Kondisi yang Diharapkan
- Lab mendapatkan kualitas sampel dahak yang baik untuk pemeriksaan
mikrobiologis dan TCM TB
-
Ditemukan keterlambatan
pengadaan stok reagen dan BMHP yang telah di ajukan
sesuai aturan pengadaan
sehingga terjadi kekosongan
stok reagen dan BMHP
-
Tersedianya stok
reagen dan BMHP tepat waktu sesuai
dengan pengadaan yang telah diajukan
-
Ditemukan kesalahan input
hasil pemeriksaan
laboratorium akibat
ketidaktelitian dari petugas
-
Terdapat pencatatan
hasil pemeriksaan
laboratorium yang
akurat dan benar
IDENTIFIKASI ISU
ANALISIS ISSUE DGN METODE USG
1.
Belum optimalnya cara pengumpulan dahak oleh pasien terduga TB di BBKPM pada tahun 2022
2.
Belum optimalnya proses pengadaan reagen dan barang medis habis pakai (BMHP) di laboratorium
Bandung pada tahun 2022
3.
Belum optimalnya metode pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium di BBKPM Bandung pada tahun 2022
5 5 5 15 I
No
S G
Isu U
Total Peringkat
3 3 3 9
III
BBKPM
4 4 4 12 II
Man Measurement
Machine
Masih terjadi
ketidaktelitian petugas
saat melakukan
pencatatan hasil pasien
Belum optimalnya sistem audit trail (pelacakan)
Belum tersedia SOP terkait
pencatatan hasil pemeriksaan laboratorium
Belum optimalnya proses
verifikasi dan validasi hasil
pemeriksaan laboratorium
Belum tersedianya software
sistem informasi laboratorium (SIL) yang bersifat otomatis dan digital
Method
Metode pencatatan hasil
laboratorium masih bersifat
manual oleh petugas
laboratorium (belum otomatis)
Belum optimalnya
metode pencatatan
hasil pemeriksaan
laboratorium di BBKPM tahun 2022
GAGASAN KREATIF
Menyusun Standar Operasional
Prosedur (SOP) Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium di BBKPM
Bandung
•
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Kegiatan Tahap Kegiatan
1. Pertemuan
Persiapan
Penyusunan
SOP
1. Membuat
janji
bertemu
dengan mentor, Ka.
Output/ Evidence
Jadwal waktu pertemuan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Meminta waktu bertemu
untuk berdiskusi dengan
menggunakan bahasa
yang sopan dan baik
Kontribusi terhadap
Visi- Misi Organisasi
Dengan melakukan
pertemuan persiapan
penyusunan SOP, diharapkan dapat
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan persiapan dan penyampaian
gagasan ini
memperkuat nilai
OUTPUT :
Terlaksananya
pertemuan
persiapan
dengan mentor,
Ka. Instalasi
laboratorium, dan Sub
Koordinator Pen
unjang
Kesehatan
Instalasi laboratorium, dan Sub Koordinator
Penunjang
Kesehatan
(Harmonis, Kolaboratif)
Berusaha menyesuaikan
waktu sebaik-baiknya
tanpa mengorbankan
waktu pelayanan
terhadap pasien dan pekerjaan lainnya
(Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Adaptif, Loyal)
menjadi langkah awal
untuk untuk
mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak
terkait, dimana tujuan
dari terlaksananya
kegiatan ini sejalan
dengan pemenuhan visi
dan misi BBKPM selaku
pusat pelayanan
kesehatan paru
masyarakat agar dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
paru masyarakat secara
paripurna
organisasi BBKPM
bandung dalam
nilai-nilai
profesionalise dan komunikasi
N o
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Evidence
1. Pertemuan
Persiapan
Penyusunan SOP
2. Melaksanakan
pertemuan persiapan dengan
mentor, ka. Instalasi, dan Subkoord
•Notulensi kegiatan
•Foto di kegiatan
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
•Berdiskusi dan berkonsultasi
dengan bahasa yang santun dan baik (Harmonis)
•Melakukan diskusi dan konsultasi merupakan bentuk
OUTPUT :
Terlaksananya
pertemuan
persiapan
dengan mentor,
Ka. Instalasi
laboratorium, dan
Sub
Koordinator Penu
njang Kesehatan
Penunjang
Kesehatan
tanggungjawab dalam membuat
solusi terhadap isu terkait (Berorientasi Pelayananm
Akuntabel)
•Bekerjasama dengan tujuan
memberikan yang terbaik dalam menyusun solusi terhadap isu
terkait (Harmonis, Kolaboratif)
•Bersedia menerima dan
menghargai setiap masukan sebaik mungkin (Kompeten, Adaptif, Loyal, Harmonis)
Kontribusi
terhadap Visi
Misi Organisasi
Dengan melakukan
pertemuan persiapan
penyusunan SOP, diharapkan dapat
menjadi langkah awal
untuk untuk
mendapatkan
dukungan dari
berbagai pihak
terkait, dimana
tujuan dari
terlaksananya
kegiatan ini sejalan
dengan pemenuhan
visi dan misi BBKPM
selaku pusat
pelayanan kesehatan
paru masyarakat
agar dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
paru masyarakat
secara paripurna
Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan persiapan dan penyampaian gagasan ini memperkuat nilai organisasi
BBKPM bandung
dalam nilainilai profesionalise dan komunikasi
No
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Evidence
1. Pertemuan
Persiapan
Penyusunan SOP
3.Menyusun
notulensi kegiatan pertemuan persiapan
OUTPUT :
Terlaksananya
pertemuan
persiapan
dengan mentor,
Ka. Instalasi
laboratorium, dan
Sub
Koordinator Penu
njang Kesehatan
Notulensi kegiatan pertemuan
persiapan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
•Menyusun notulensi
pertemuan ssesuai dengan
hasil yang didapatkan sebaik-
baiknya dan penuh tanggung
jawab (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel)
•Berusaha menyusun notulensi
SOP dengan detail, rapi, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
(Kompeten dan Adaptif)
Dengan melakukan
pertemuan persiapan
penyusunan SOP,
diharapkan dapat
menjadi langkah awal
untuk untuk
mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak
terkait, dimana tujuan
dari terlaksananya
kegiatan ini sejalan
dengan pemenuhan visi
dan misi BBKPM selaku
pusat pelayanan
kesehatan paru
masyarakat agar dapat
meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
paru masyarakat secara
paripurna
Kegiatan persiapan dan penyampaian
gagasan ini memperkuat
nilai organisasi
BBKPM bandung
dalam nilai-nilai
profesionalise
dan komunikasi
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan Tahap
Kegiatan Output/ Evidence
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi
terhadap Visi
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
Penyusunan draft
SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
1.Melakukan
reviewseluruh
tahapan dalam
proses
pencatatan
hasil
•Dokumen review
•Foto kegiatan
•Dengan melakukan review
seluruh tahapan dalam proses
pencatatan hasil pemeriksaan
laboratorium sampai dengan
Penyusunan
draft SOP ini
diharapkakan
dapat
Pembuatan
draft SOP
Pencatatan
Hasil
Output:
Tersusunnya draft
SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
pemeriksaan
laboratorium
sampai dengan
hasil dapat
dikeluarkan
dengan
melibatkan
seluruh
petugas di laboratorium
agar dapat
memberikan
masukan dan
pendapat
hasil dapat dikeluarkan, diharapkan agar dapat
membuat SOP dengan akurat
dan aplikatif sehingga
nantinya dapat digunnakan
dalam pelayanan sehar-hari.
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Loyal)
•Dalam melakukan review ini
juga melibatkan seluruh
anggota di laboratorium
sehingga dapat saling
memberi masukan yang
berarti, serta menghargai
setiap masukan yang diberikan
oleh anggota (Harmonis, Kolaboratif,Adaptaif)
meningkatkan
kinerja dan
profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandun
g sehingga dapat
berkontribusi
dalam
menjadikan
BBKPM
Bandung
menjadi pusat
rujukan
kesehetan paru
yang terkemuka di
tingkat nasional
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan
dapat
memperkuat
nilai organisasi
BBKPM
bandung dalam
nilai-nilai
profesionalisme dan meningkatkan mutu
pelayanan
BBKPM
Bandung
N o
2
.
Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Evidenc
2. Penyusunan
draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
2. Membuat draft
SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
•Draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
•Menyusun draft SOP sesuai
dengan disiplin ilmu serta
konsisten untuk bekerja
secara teliti, dan kerja keras
dalam mendapatkan
informasi terbaru agar hasil
Kontribusi
terhadap Visi
Misi Organisasi
Penyusunan draft
SOP ini
diharapkakan
dapat
meningkatkan
kinerja dan
Penguatan Nilai
Organisasi
Pembuatan
draft SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
Output:
Tersusunnya dr
aft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
kajian berkualitas dan dapat
digunnakan dalam pelayanan
sehar-hari. (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten)
•Berusaha menyusun SOP
dengan detail, rapi, menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti (Adaptif)
•Dalam penyusunan SOP ini
memperhatikan semua tugas
dan fungsi dari masing-
masing personel labrotarium, sehinnga SOP yang dibuat
sesuai dengan beban kerja
dan tidak menyalahi
peraturan instansi (Loyal, Harmonis, Kolaboratif)
profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi
dalam
menjadikan
BBKPM Bandung
menjadi pusat
rujukan
kesehetan paru
diharapkan
dapat
memperkuat
nilai organisasi
BBKPM
bandung
dalam nilai-
nilai
yang
terkemuka di
tingkat nasional
profesionalis me dan meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM Bandung
N o
e base
No Kegiatan Tahap
Kegiatan Output/ Evidence
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
terhadap Visi
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
2. Penyusunan
draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
3. Meminta
waktu bertemu
untuk Konsultasi
draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
•Jadwal waktu
pertemuan
Meminta waktu bertemu
untuk berdiskusi dengan
menggunakan Bahasa yang
sopan dan baik (Harmonis, Kolaboratif) serta
berusaha menyesuaikan
Penyusunan draft
SOP ini
diharapkakan
dapat
meningkatkan
kinerja dan
Pembuatan
draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Output:
Tersusunnya dr
aft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
kepada mentor, Ka
Instalasi dan
SubKoordinator
waktu sebaik-baiknya tanpa
mengorbankan waktu
pelayanan terhadap pasien
dan pekerjaan lainnya
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Adaptif, Loyal)
profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi
dalam
menjadikan
BBKPM Bandung
menjadi pusat
rujukan
kesehetan paru
yang terkemuka di
tingkat nasional
Laboratorium diharapkan
dapat memperkuat
nilai organisasi
BBKPM bandung
dalam nilainilai profesionalis me dan meningkatkan mutu
pelayanan
BBKPM Bandung
No Kegiatan
Tahap Kegiatan Output/ Evidence
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
terhadap Visi
Misi Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
2. Penyusunan
draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
4.Konsultasi
draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
kepada kepada
mentor, Ka
Output:
Tersusunnya dr
aft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
Instalasi dan Sub
Koordinator
Penunjang
Kesehatan
• Revisi Draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
•Berdiskusi dan berkonsultasi dengan bahasa
yang santun dan baik (Harmonis)
•Melakukan diskusi dan konsultasi merupakan bentuk
tanggungjawab dalam
membuat solusi terhadap isu
terkait (Berorientasi
Pelayananm Akuntabel)
•Bekerjasama dengan tujuan
memberikan yang terbaik
dalam menyusun solusi
terhadap isu terkait (Harmonis, Kolaboratif)
•Bersedia menerima dan
menghargai setiap masukan
sebaik mungkin (Kompeten, Adaptif, Loyal, Harmonis)
Penyusunan draft SOP ini
diharapkakan
dapat
meningkatkan
kinerja dan
profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi
dalam
menjadikan
BBKPM Bandung
menjadi pusat
rujukan
kesehetan paru
Penyusunan draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat memperkuat
nilai organisasi
BBKPM bandung
dalam nilainilai profesionalis me dan
yang
terkemuka di
tingkat nasional
meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM Bandung
3. Pengusulan
draft SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
OUTPUT :
Proses
Verbal
untuk
Penetapan
SOP
1. Meminta
janji bertemu
kepada Ka Instalasi, Sub
Koordinator
Penunjang
Kesehatan, Koordinator
Pelayanan dan
Penunjang
Kesehatan
Jadwal bertemu
Mata Pelatihan
•Melakukan pengajuan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
dengan tata bahasa yang
sopan (Harmonis)
•Pengajuan ini melibatkan
kerjasama dari berbagai
pihak dengan tujuan
memberikan yang terbaik
dalam menyusun solusi
terhadap isu terkait
(Harmonis, Kolaboratif, Berorintasi Pelayanan,
Akuntabel)
Pengajuan usulan draft
SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan dapat
meningkatkan kinerja
dan profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi dalam
menjadikan BBKPM
Bandung
menjadi
pusat rujukan
kesehetan paru yang
terkemuka di
tingkat nasional
Pengajuan usulan draft
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan
dapat
memperkuat
nilai organisasi
BBKPM
bandung dalam
nilai-nilai profesionalisme dan meningkatkan
mutu
pelayanan
BBKPM
Bandung
Tahap Kegiatan Output/
No Kegiatan
Evidence Keterkaitan Substansi
Visi
Nilai
Kontribusi terhadap
Misi Organisasi Penguatan
Organisasi
Kontribusi terhadap
draft SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
OUTPUT :
Proses Verbal
untuk
Penetapan
SOP
Tahap
Kegiatan Output/ Evidence base
2. Pengajuan usulan draft
SOP kepada Ka Instalasi, Sub
Koordinator
Penunjang
Kesehatan, Koordinator
Pelayanan
Draft SOP
disetujui dan ditandatangani
oleh Ka Instalasi, Sub Koordinator
Penunjang
Kesehatan, Koordinator
Pelayanan dan
Penunjang
Kesehatan
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
•Melakukan
pengajuan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium dengan
tata bahasa yang
sopan (Harmonis)
•Pengajuan ini
melibatkan kerjasama
dari berbagai pihak
dengan tujuan
memberikan yang
terbaik dalam
menyusun solusi
terhadap isu terkait
(Harmonis, Kolaboratif,
Berorintasi
Pelayanan, Akuntabel)
Misi Organisasi
Pengajuan usulan draft
SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan dapat
meningkatkan kinerja
dan profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi dalam
menjadikan
Bandung
BBKPM
menjadi
pusat rujukan
kesehetan paru yang
terkemuka di
tingkat nasional
Pengajuan usulan draft
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan
dapat
memperkuat
nilai organisasi
BBKPM
bandung dalam
nilai-nilai profesionalisme dan
meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM
Bandung
No Kegiatan
Visi
Penguatan Nilai
Organisasi
3. Pengusulan
3. Pengusulan
draft SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
OUTPUT :
Proses
Verbal
untuk
Penetapan
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
3. Pengajuan usulan draft
SOP kepada
Kepala
BBKPM
Surat disposisi untuk dilaksanakan
proses verbal
terhadap draft
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap
Penguatan
•Melakukan pengajuan
SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
dengan tata bahasa yang
sopan (Harmonis)
•Pengajuan ini melibatkan
kerjasama dari berbagai
pihak dengan tujuan
memberikan yang terbaik
dalam menyusun solusi
terhadap isu terkait
(Harmonis, Kolaboratif, Berorintasi Pelayanan, Akuntabel)
Misi Organisasi
Pengajuan usulan draft
SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan dapat
meningkatkan kinerja
dan profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi dalam
menjadikan
Bandung
BBKPM
menjadi
pusat rujukan
kesehetan paru yang
terkemuka di
tingkat nasional
Pengajuan usulan draft
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan
dapat
memperkuat
nilai organisasi
BBKPM bandung dalam
nilai-nilai profesionalisme dan
meningkatkan
mutu
pelayanan
BBKPM
Bandung
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Evidence base
Visi
Nilai Organisasi
Kegiatan Tahap
Kegiatan Output/ Evidence base
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap
Visi
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
4. Pengusulan
Penetapan
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
kepada
Kepala BBKPM
Bandung
Output: SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
disetujui dan
disahkan
oleh Kepala
BBKPM
Bandung
1. Pengajuan proses verbal
melalui
bagian Tata
Usaha
Formulir verbal konsep yang berisikan
masukan dari
unit terkait
•Meminta izin pengajuan
proses verbal melalui
bagian Tata Usaha dengan
tata bahasa yang sopan
(Harmonis)
•Berdiskusi dan
berkonsultasi dengan
bahasa yang santun dan
baik (Harmonis)
•Melakukan diskusi dan
konsultasi merupakan
bentuk tanggungjawab
dalam membuat solusi
terhadap isu terkait
(Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel)
•Bekerjasama dengan
tujuan memberikan yang
terbaik dalam menyusun
solusi terhadap isu terkait
(Harmonis,Kolaboratif)
•Bersedia menerima dan
menghargai setiap
masukan sebaik mungkin
(Kompeten, Adaptif, Loyal, Harmonis)
Pengajuan verbal
konsep dan finalisasi
SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat
meningkatkan kinerja
dan profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi
dalam
menjadikan BBKPM
Bandung menjadi pusat
rujukan kesehetan paru
yang terkemuka di
tingkat nasional
Pengajuan verbal konsep
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan
dapat
memperkuat
nilai organisasi
BBKPM
bandung
dalam nilainilai
profesionalism e dan
meningkatkan mutu
pelayanan
BBKPM
Bandung
No
Kegiatan Tahap
Kegiatan Output/ Evidence
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
4. Pengusulan
Penetapan
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
kepada
Kepala
BBKPM
Bandung
Output: SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
disetujui dan
disahkan
oleh Kepala
BBKPM
Bandung
2. Membuat
Revisi SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
berdasarkan
hasil proses verbal
Finalisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
berdasarkan
hasil proses verbal
-Lembar Revisi
•Membuat revisi draft SOP
berdasarkan hasil proses verbal sesuai dengan disiplin ilmu serta konsisten untuk bekerja secara teliti, dan kerja keras dalam
mendapatkan informasi terbaru
agar hasil kajian berkualitas dan dapat digunnakan dalam
pelayanan sehar-hari. (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten)
•Berusaha menyusun SOP
dengan detail, rapi, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti (Adaptif)
•Dalam penyusunan SOP ini
memperhatikan semua tugas dan fungsi dari masing-masing
personel labrotarium, sehinnga
SOP yang dibuat sesuai dengan
beban kerja dan tidak menyalahi
peraturan instansi (Loyal, Harmonis, Kolaboratif)
Pengajuan verbal konsep
dan finalisasi
SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium diharapkan
dapat meningkatkan
kinerja dan
profesionalisme seluruh
petugas laboratorium di BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi dalam
menjadikan BBKPM
Bandung menjadi pusat
rujukan kesehetan paru
yang terkemuka di tingkat nasional
Pengajuan verbal konsep
SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat memperkuat nilai organisasi
BBKPM bandung
dalam nilai-nilai
profesionalisme dan meningkatkan
mutu pelayanan BBKPM
Bandung
No
Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
4. Pengusulan
Penetapan
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
kepada
Kepala
BBKPM
Bandung
Output: SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
disetujui dan
disahkan
oleh Kepala
BBKPM
Bandung
Tahap Kegiatan Output/ Evidence
3. Finalisasi
SOP Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
Finalisasi
SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
ditandatangani
oleh Ka
Instalasi, Sub
Koordinator
Penunjang
Kesehatan,
Koordinator
Pelayanan dan
Penunjang
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
•Melakukan pengajuan
Revisi SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium dengan tata
bahasa yang sopan
(Harmonis)
•Pengajuan ini
melibatkan kerjasama
dari berbagai pihak
dengan tujuan
memberikan yang terbaik
dalam menyusun solusi terhadap isu terkait
(Harmonis, Kolaboratif,
Berorintasi Pelayanan, Akuntabel)
Kontribusi terhadap
Visi
Misi Organisasi
Pengajuan verbal
konsep dan finalisasi
SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat
meningkatkan kinerja
dan profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi dalam
menjadikan BBKPM
Bandung menjadi
pusat rujukan
kesehetan paru yang
terkemuka di
tingkat nasional
Penguatan Nilai Organisasi
Pengajuan
verbal konsep
SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan
dapat memperkuat
nilai organisasi
BBKPM bandung dalam
nilai-nilai profesionalisme dan meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM Bandung
No Kegiatan
4. Pengusulan
Penetapan
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
kepada
Kepala
BBKPM
Bandung
Output: SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
disetujui dan
disahkan
oleh Kepala
BBKPM
Bandung
Tahap
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap
Visi
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
4. Pengusulan
Penetapan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium ke
Kepala BBKPM
Bandung
Disetujui dan
disahkannya
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
oleh Kepala
BBKPM
Bandung
● Penandatangan SOP
dapat menjadi satu
acuan baru dalam
pelayanan laboratorium
sehingga dapat
meningkatkan kualitas
dan mutu pelayanan,
sesuai dengan aturan
(Berorientasi
Pelayanan,
Akuntabel, Loyal)
● Dengan
Penandatangan SOP
dapat meningkatkan
kinerja dan
kompetensi para
petugas laboratorium
serta membangun
kerja sama seluruh
petugas laboratorium
dalam memberikan
pelayanan yang
terbaik bagi pasien
(Kolaboratif, Harmonis, Loyal, Adaptif)
Pengusulan penetapan
SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratoriumdiharapkaka
n dapat meningkatkan
kinerja dan
profesionalisme seluruh
petugas laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi dalam
menjadikan
BBKPM
Bandung menjadi pusat
rujukan kesehetan paru
yang terkemuka di
tingkat nasional
Pengajuan
penetapan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat
memperkuat nilai
organisasi
BBKPM bandung
dalam nilai-nilai
profesionalisme
dan
meningkatkan
mutu pelayanan
BBKPM Bandung
No Kegiatan
Kegiatan Output/ Evidence
4Pengusulan
Penetapan
SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
kepada
Kepala
BBKPM
Bandung
Output: SOP
Pencatatan
Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
disetujui dan disahkan
oleh Kepala
BBKPM
Bandung
5. Pengarsipan
SOP Pencatatan
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium ke
dalam daftar SOP
BBKPM Bandung
SOP Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
tercatatat di dalam Daftar
SOP BBPKM
Bandung
● Pengarsipan SOP dapat
menjadi satu acuan
baru dalam pelayanan
laboratorium sehingga
dapat meningkatkan
kualitas dan mutu
pelayanan, sesuai
dengan aturan
(Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Loyal)
● Dengan
Penandatangan SOP
dapat meningkatkan
kinerja dan
kompetensi para
petugas laboratorium
serta membangun
kerja sama seluruh
petugas laboratorium
dalam memberikan
pelayanan yang terbaik
bagi pasien
(Kolaboratif, Harmonis, Loyal, Adaptif)
● Pengusulan
penetapan SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan
dapat
meningkatkan
kinerja dan
profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi
dalam menjadikan
BBKPM Bandung
menjadi pusat
rujukan kesehetan
paru yang
terkemuka di
tingkat nasional
Pengajuan penetapan
SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat
memperkuat nilai organisasi BBKPM bandung dalam nilainilai profesionalisme dan meningkatkan
mutu pelayanan
BBKPM Bandung
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/
Evidence Keterkaitan Substansi
terhadap Visi
Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Kontribusi
Misi Organisasi
Kegiatan Tahap
Kegiatan Output/ Evidence
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
Kontribusi
terhadap Visi
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
5. Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
kepada seluruh
petugas
laboratorium
1. Membuat narasi surat undangan
kepada Kepala
Instalasi dan
seluruh petugas di laboratorium
● Narasi undangan
berupa
Screenshoot via
WA Grup
● Membuat narasi
undangan melalui pesan
Whatssap sesuai dengan
tata Bahasa yang baik
dan sopan (Akuntabel dan Adaptif).
● Meminta persetujuan ka.
Instalasi (Loyal),
melakukan konfirmasi
Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan dapat
memberikan
manfaat dalam
meningkatkan
kinerja dan
Output:
Terlaksananya
kegiatan
sosialisasi SPO
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
mengenai
sosialisi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
kehadiran terhadap
seluruh petugas
laboratorium (Harmonis, Kolaboratif)
● Memilih waktu sosialisasi
yang tepat tanpa
mengorbankan/
mengganggu waktu
pelayanan terhadap
pasien di BBPKM
Bandung (Berorientasi
Pelayanan, Kompeten)
profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi dalam
menjadikan BBKPM
Bandung menjadi
pusat rujukan
kesehetan paru yang
terkemuka di tingkat
nasional
Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium diharapkan dapat
memperkuat
nilai organisasi
BBKPM bandung
dalam nilai-nilai
profesionalisme dan meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM Bandung
No
No
Kegiatan Tahap Kegiatan
5. Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
kepada seluruh
petugas
laboratorium
2. Menyiapkan media sosialisasi, dan daftar hadir.
Output/ Evidence
Media sosialisasi dan daftar hadir
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan
● Memanfaatkan aspek
digitalisasi dalam
menyiapkan materi
menggunakan aplikasi
power point, dan
pembuatan daftar hadir
dengan penggunaan google form (Adaptif, Kompeten).
Kontribusi
terhadap Visi
Misi Organisasi
Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan dapat
memberikan
manfaat dalam
meningkatkan
kinerja dan
Output:
Terlaksananya
kegiatan
sosialisasi SPO
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
Penguatan Nilai
Organisasi
Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat memperkuat nilai organisasi
● Mempersiapkan
sosialisasi ini dengan
penuh tanggung jawab,
agar kegiatan sosialisasi dapat berlangsung
dengan baik (Akuntabel).
profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi dalam
menjadikan BBKPM
Bandung
menjadi
pusat rujukan
kesehetan paru yang
terkemuka di tingkat
BBKPM bandung dalam nilai-nilai
profesionalisme dan
meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM Bandung
nasional
No Kegiatan Tahap Kegiatan
5. Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
kepada seluruh
petugas
laboratorium
5. Melakukan
sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
kepada selutuh
petugas laboratorium dan
Ka Instalasi
Output/ Evidence
● Foto dan dokumen tasi kegiatan
● Daftar hadir
Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
● Memberikan sosialisasi
kepada seluruh petugas
laboratorium dengan pemaparan yang jelas, dan mudah dimengerti (Kompeten).
● Memberikan tanya jawab dengan seluruh petugas
Kontribusi
terhadap Visi
Misi Organisasi
Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkakan dapat
memberikan manfaat
dalam meningkatkan
kinerja dan
Penguatan Nilai Organisasi
Sosialisasi SOP
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
diharapkan dapat memperkuat nilai organisasi
Output:
Terlaksananya
kegiatan
sosialisasi SPO
Pencatatan Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
laboratorium, serta setiap petugas dapat
memahami dengan baik SOP (Harmonis, Kolaboratif)
● Meningkatkan kualitas dan
mutu pelayanan, lebih
bertanggung jawab dan
sesuai dengan peraturan
yang ada di BBPKM
Bandung (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Loyal)
profesionalisme
seluruh petugas
laboratorium di
BBKPM Bandung
sehingga dapat
berkontribusi dalam
menjadikan BBKPM
Bandung menjadi
pusat rujukan
kesehetan paru yang
terkemuka di tingkat
nasional
BBKPM bandung
dalam nilai-nilai
profesionalisme dan meningkatkan mutu pelayanan
BBKPM Bandung
RENCANA JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan Persiapan Penyusunan SOP Pencatatan Hasil
Pemeriksaan Laboratorium
1. Penyusunan Draft SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
1. Pengusulan Draft SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
1. Pengusulan Penetapan SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan
kepada Kepala BBKPM Bandung
5 Sosialisasi SOP Pencatatan Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Kepada Seluruh Petugas Laboratorium
No Kegiatan Minggu Ke1 2 3 4 5
TERIMA KASIH
TUGAS POKOK PENANGGUNG JAWAB LAB
Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis laboratorium
PK
Menentukan pola dan tata kerja laboratorium PK
Melaksanakan validasi hasil pemeriksaan laboratorium PK setiap hari
Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan laboratorium PK serta kegiatan pemantapan mutu
melalui program PMI dan PME
TUGAS POKOK PENANGGUNG JAWAB LAB
Mengembangkan program dan kegiatan laboratorium PK
Memberikan pendapat terhadap hasil pemeriksaan laboratorium PK
Membuat laporan hasil kegiatan laboratorium PK
Memberikan masukan kepada kepala instalasi laboratorium mengenai pelaksanaan kegiatan laboratorium PK
Membimbing mahasiswa yang melakukan PKL di instalasi laboratorium
BBKPM Bandung
No Penyebab Isu
Dampak Jika Isu Tidak
Diselesaikan
Keterkaitan dengan
Kedudukan dan
Peran ASN
1. Belum optimalnya cara pengumpulan dahak oleh
pasien terduga TB di BBKPM
pd tahun 2022
2. Belum optimalnya proses
pengadaan reagen dan
barang medis habis pakai
(BMHP) di laboratorium
BBKPM Bandung pd tahun
2022
3. Belum optimalnya metode
pencatatan hasil
pemeriksaan laboratorium
di BBKPM Bandung pd tahun
2022
-
Pengulangan pemeriksaan
laboratorium berujung pada
pelayanan laboratorium
yang memanjang
-
Manajemen ASN
(Pelayanan Publik)
-
Kekosongan reagen dan
BMHP yang dapat
menimbulkan tertundanya
pelayanan laboratorium
untuk pasien
-
Manajemen ASN
(Pelayanan Publik)
-
Kesalahan pencatatan dapat
menimbulkan risiko
kesalahan diagnosis dan
terapi pada pasien
-
Manajemen ASN
(Pelayanan Publik)
KETERKAITAN DGN KEDUDUKAN
DAN PERAN ASN
PROFIL DIRI
Emmanuel, dr., Sp.PK DOKTER AHLI PERTAMA 198704182022032001 INSTALASI LABORATORIUM – BBKPM BANDUNG GOLONGAN III ANGKATAN 6 KELAS A