LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 8
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI STOCKOPNAME
BERBASIS WEB DI INSTALASI FARMASI
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
ELLA WAHYU GUNTARI
NIP. 199708112022032002
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI STOCKOPNAME
BERBASIS WEB DI INSTALASI FARMASI
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan
Tanggal 27 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach Mentor
196911121989031002
197007152006041004
Penguji
Verawati Lenny, SKM, MKM NIP. 197706112005012001
i
Ahmad Wajedi, S.Pd., M.Kes NIP.
Dadan Teja Nugraha, M.Kom. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dokumen rancangan aktualisasi ini tepat pada waktunya
Dokumen rancangan aktualisasi berisi uraian rencana kegiatan implementasi nilai-nilai dasar ASN di lingkungan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada unit Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), serta dokumen rancangan aktualisasi ini merupakan syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan 8 Bapelkes Cikarang Tahun 2022.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan dokumen ini tidak lepas dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesemoatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dr. Azhar Jaya, SKM., MARS selaku direktur utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung;
2. Bapak Dadan Teja Nugraha, M.Kom. selaku Kepala Unit Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) sekaligus mentor dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan masukan dan arahan yang berharga dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini;
3. Bapak Ahmad Wajedi, S.Pd., M.Kes selaku Coach yang telah memberikan banyak masukan dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini;
4. Seluruh widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan pelatihan dasar ini dilaksanakan;
5. Seluruh panitia penyelenggara pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan Tahun 2022 Bapelkes Cikarang;
6. Orang tua dan keluarga yang telah mendoakan dan memberikan dukungan selama mengikuti pelatihan dasar CPNS ini sehingga penulis mampu mengikuti seluruh rangkaian kegiatan;
7. Seluruh rekan di Instalasi SIRS RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung;
8. Seluruh rekan pelatihan dasar CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2022.
ii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca dan pemerhati sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Bandung, 24 Juli 2022
Penulis
iii
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................i KATA PENGANTAR........................................................................................ii DAFTAR ISI ................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan ...........................................................................................3 1.2.1 Tujuan Umum ..........................................................................3 1.2.2 Tujuan Khusus 3 1.3 Manfaat..........................................................................................3 1.3.1 Manfaat Internal.......................................................................3 1.3.2 Manfaat External.......................................................................3 BAB II PROFIL INSTANSI .............................................................................4 2.1 Visi dan Misi....................................................................................5 2.1.1 Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2020 – 2024 5 2.1.2 Misi Pemerintah 2020 – 2024.....................................................5 2.2 Nilai-nilai Organisasi ........................................................................5 2.3 Tugas Organisasi 6 2.3.1 Tugas Pokok Organisasi.............................................................6 2.3.2 Fungsi Organisasi......................................................................6 2.3.3 Uraian Tugas Organisasi 7 2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta...........................................................8 2.4.1 Profil Unit Kerja ........................................................................8 2.4.2 Profil dan Rincian Tugas Peserta...............................................10 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ................11 3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual ..................................................11 3.1.1 Identifikasi Isu........................................................................11 3.1.2 Analisis Isu Aktual...................................................................11 3.1.3 Memilih/ Menapis Isu ..............................................................12 3.1.4 Analisis Penyebab Isu 16
v 3.1.5 Analisis Dampak Isu Terpilih ....................................................16 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mewujudkan Terwujudnya SMART Governance ..........................................17 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif.....................17 BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI .............................................................19 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS......................................19 4.2 Penjadwalan.................................................................................31 4.3 Para Pihak yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi 34 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................35
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ...................7
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Unit Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS).......9
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 2. 1 Tabel Uraian Tugas Peserta..........................................................10 Tabel 3. 1 Tabel Analisis ISU dengan Metode APKL........................................13 Tabel 3. 2 Tabel Analisis ISU dengan Metode USG 15 Tabel 3. 3 Tabel Diagram Fishbone ..............................................................16 Tabel 4. 1 Matriks Rancangan Aktualisasi......................................................20 Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi..........................................................31 Tabel 4. 3 Tabel Pihak Terkait .....................................................................34
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan aktor yang berperan penting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat, reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pembenahan sistem birokrasi untuk meningkatkan pelayanan publik. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan dan pengembangan SDM Aparatur Sipil Negara (ASN).
Untuk memaksimalkan fungsi, tugas dan peran ASN, peningkatan potensi sumber daya ASN perlu dilakukan sesuai dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah Untuk
wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) selama satu (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari
Pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan nilainilai dan pembangunan karakter. Setelah melalui masa percobaan, barulah CPNS diangkat sebagai PNS.
Nilai-nilai ASN “BerAKHLAK” merupakan fondasi baru bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) demi terwujudnya satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN sebagai penguatan budaya kerja.
BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Atas dasar nilai-nilai tersebut ASN diharapkan mampu untuk melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa
Pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) yang dilaksanakan oleh Kementerian
Kesehatan tahun ini, memadukan metode pembelajaran BlendedLearning. Materi pembelajaran yang diberikan diantaranya mengenai Wawasan Kebangsaan, Analisis isu kontemporer, Bela Negara, Nilai-nilai dasar ASN, SMART ASN,
1
Manajemen ASN dan Aktualisasi di tempat kerja masing-masing. Tahap pembelajaran Aktualisasi bertujuan supaya peserta CPNS dapat mengetahui tugas dan perannya sebagai seorang ASN dan terbentuknya kebiasaan penerapan ASN yang profesional.
RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit dibawah naungan Kementerian Kesehatan, dipimpin oleh seorang Direktur, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. Tugas pokok dari RSUP Dr. Hasan Sadikin adalah Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Perseorangan secara Paripurna.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, terdapat beberapa isu problematik, diantaranya: (1) Belum adanya proses pencatatan stockopnameobat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022; (2) Belum optimalnya proses pencatatan pelayanan obat di instalasi farmasi yang mengikat harga obat berdasarkan SPK RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022; (3) Belum adanya pencatatan PSPD (Program Studi Profesi Dokter) di bagian KOMKORDIK (Komite Koordinasi Pendidikan) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022. Dari isu-isu tersebut dibutuhkan solusi penyelesaian dengan peninjauan dari aspek Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL) serta kombinasi dengan pendekatan Urgency, Seriousness, dan Growth(USG).
Berdasarkan hasil analisis tersebut terpilih isu “Belum adanya proses
pencatatan stockopname obat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.” Isu tersebut dinilai mencerminkan kebutuhan terkini yang dibutuhkan pada pelayanan rumah sakit dan baiknya segera diselesaikan.
Berdasarkan temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di instalasi
Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022, terdapat selisih antara
harga pembelian obat dengan penjualan obat (pelayanan ke pasien), sehingga mempengaruhi pendapatan Rumah Sakit. Sehingga, instalasi Farmasi meminta
kepada intalasi SIRS untuk menyediakan proses pencatatan stockopnamefarmasi yang dapat mengikat harga obat berdasarkan SPK pembelian obat.
2
Aplikasi pencatatan stockopnameyang tersedia saat ini, semua obat dengan nama yang sama, stok akan digabungkan secara keseluruhan dan harga obat akan merujuk kepada SPK pembelian terakhir obat tersebut, tanpa memisahkan identitas obat yaitu nomor batch dan tanggal expired, dimana identitas nomor batch dan tanggal expiredobat menjadi item yang dapat mengikat harga obat berdasarkan SPK pembelian obat.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis mengusulkan rancangan aktualisasi yang berjudul “Pembuatan Sistem Informasi StockOpname Berbasis Web di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Tujuan Umum
Menjadi ASN yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) serta memiliki profil sebagai Smart ASN sehingga mengetahui kedudukan dan peran ASN dalam melaksanakan tugas dan jabatan di unit kerja.
1.2.2 Tujuan Khusus
Implementasi pembuatan Sistem Informasi Stockopname dapat digunakan oleh instalasai Farmasi untuk menunjang kegiatan pelayanan Rumah Sakit dalam meningkatkan pelayanan Rumah Sakit.
1.3 Manfaat
Manfaat yang ingin diperoleh dalam perancangan aktualisasi ini yaitu:
1.3.1
Manfaat Internal
Mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN diantaranya; Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Adaptif dan Kolaboratif.
1.3.2 Manfaat External
Memudahkan petugas untuk proses pencatatan stock opname di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung karena sistem dapat diakses secara online.
3
BAB II
PROFIL INSTANSI
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun
1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “HetAlgemeene
BandoengscheZiekenhuijs”.Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi
“HetGemeenteZiekenhuijsJuliana”. Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama
“Rumah Sakit Ranca Badak”. Tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit provinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen
Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula
Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah menjadi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi sebagai Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik. Pada tahun 1992-1997 RSHS ditetapkan menjadi unit swadana. Keluarnya Undangundang nomor 20 tahun 1997 tentang PNBP yang ditindaklanjuti dengan Surat
Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.
Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah
strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas
kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel.
4
RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit dibawah naungan
Kementerian Kesehatan, yang bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan.
RSUP Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit kelas A yang menjadi rujukan puncak (Top Referral Hospital) di Provinsi Jawa Barat dan pusat unggulan nasional di bidang Kedokteran Nuklir. Saat ini RSUP Dr. Hasan Sadikin menyediakan berbagai layanan yang terdiri dari 20 spesialisasi medis, 125 sub spesialisasi serta enam layanan unggulan yaitu Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi
Ginjal. RSUP Dr. Hasan Sadikin beralamat di Jl. Pasteur No. 38 Bandung – 40161.
2.1 Visi dan Misi
2.1.1 Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2020 – 2024
“Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”
2.1.2 Misi Pemerintah 2020 – 2024
“
Memujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”
2.2 Nilai-nilai Organisasi
Tata nilai-nilai organisasi untuk mengawal penerapan visi dan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “PAMINGPIN PITUIN” yaitu :
1) Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik dibidangnya;
2) Profesional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan;
3) Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan;
4) Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive;
5) Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima;
6) Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
Selain nilai-nilai organisasi, terdapat juga nilai-nilai yang dianut dalam pelayanan yaitu PRIMA
5
P : Profesional
Memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik (prima) disertai kompetensi dalam disiplin ilmu yang mendasarinya;
R : Respek
Pelayanan yang prima akan dapat diberikan apabila dilandasi oleh rasa saling menghormati diantara anggota tim pemberi pelayanan kesehatan.
Pelayanan yang prima tidak hanya ditentukan oleh satu profesi, tetapi oleh semua profesi yang terlibat dalam tim pelayanan kesehatan;
I : Integritas
Bertindak terintegrasi sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik;
M : Manusiawi
Menganggap setiap individu atau manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan yang mulia. Oleh karena itu, harkat dan martabat mereka harus dijunjung tinggi;
A : Amanah
Melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala hal yang dipercayakan oleh negara dan masyarakat, khususnya dalam memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian kesehatan.
2.3 Tugas Organisasi
2.3.1 Tugas Pokok Organisasi
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Perseorangan secara Paripurna.
2.3.2 Fungsi Organisasi
RSUP Dr. Hasan Sadikin mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran
2) Pengelolaan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
3) Pengelolaan Pelayanan Keperawatan
4) Pengelolaan Pelayanan Non Medis
5) Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Pelayanan Kesehatan
6
6) Pengelolaan Penelitian, Pengembangan dan Penapisan Teknologi di bidang pelayanan Kesehatan
7) Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
8) Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
9) Pengelolaan sumber daya manusia
10)Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
11)Pelaksanaan Kerja Sama
12)Pengelolaan Sistem Informasi
13)Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
14)Pelaksanaan Urusan Administarasi Rumah Sakit
2.3.3 Uraian Tugas Organisasi
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Berikut uraian tugas organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
1) Direktur Utama
Memimpin pelayanan dan menyelenggarakan Kesehatan Perseorangan secara paripurna di RSUP Dr. Hasan Sadikin.
2) Direktorat Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang
Memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a. Pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis rawat jalan, inap dan rawat darurat.
b. Pengelolaan pelayanan keperawatan rawat jalan, inap dan gawat darurat.
c. Pengelolaan pelayanan non medis.
d. Pelaksanaan kendali mutu, biaya dan keselamatan pasien.
7
3) Direktorat SDM, Pendidikan dan Penelitian
Memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a. Pengelolaan urusan administrasi, perencanaan, pengembangan, pembinaan dan kesejahteraan SDM.
b. Pengelolaan Pendidikan dan penelitian bidang pelayanan kesehatan.
c. Pengelolaan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi bidang pelayanan kesehatan.
4) Direktorat keuangan dan Barang Milik Negara
Memiliki beberapa fungsi diantaranya:
a. Menyusun Rencana Anggaran.
b. Pelaksanaan urusan perbendaharaan.
c. Pelaksanaan anggaran.
d. Pelaksanaan urusan akuntansi.
e. Pengelolaan Barang Milik Negara.
f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan anggaran.
5) Direktorat perancangan, organisasi dan umum
Memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan dan program.
b. Pelaksanaan urusan hokum, organisasi dan tata laksana.
c. Pelaksanaan urusan kehumasan, kerjasama dan kemitraan.
d. Pengelolaan sistim informasi.
e. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa.
f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan RS.
g. Pelaksanaan urusan Tata Usaha, kearsipan dan rumah tangga.
2.4 Uraian Tugas Jabatan Peserta
2.4.1 Profil Unit Kerja
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) merupakan salah satu unit dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang berada di bawah direktorat Umum dan Operasional.
SIRS didirikan pada tahun 1999. SIRS bertempat di Gedung Anggrek Lantai 6 RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Adapun fungsi dari unit kerja SIRS sebagai berikut :
8
a. Menyusun dan mengembangkan perencanaan strategis TI dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
b. Menyesuaikan rencana strategi TI dengan rencana dan strategi dan rencana perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran usaha.
c. Menganalisa, mengkaji dampak positif dan negative perkembangan dan tren TI terhadap strategi perusahaan sebagai landasan bagi penetapan dan penyusunan rekomendasi pengembangan TI secara korporat.
d. Menyusun rancangan anggaran rumah tangga TI dan mengawasi penggunaan dan realisasinya. Memastikan bahwa asset perusahaan dikelola dengan bertanggungjawab.
e. Membangun suatu pendekatan arsitektural aplikasi perusahaan secara korporat dan selalu mengupdate informasi dan pengetahuan tentang perkembangan TI yang mutakhir.
f. Melakukan review dan evaluasi pada setiap implementasi proyek TI.
g. Memastikan integritas system atau aplikasi korporat yang telah dibangun dan pencapaian target penyelesaian proyek tepat waktu.
Adapun Struktur Organisasi dari SIRS dapat dilihat pada Gambar berikut.
9
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Unit Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
2.4.2 Profil dan Rincian Tugas Peserta
Nama : Ella Wahyu Guntari, S.Kom
NIP : 199708112022032002
Tempat/ Tanggal Lahir : Cimahi, 11 Agustus 1997
Pendidikan : S1 – Teknik Informatika
Golongan ruang : III/a
Jabatan : Pranata Komputer Ahli Pertama
Unit Kerja : Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
Adapun uraian tugas jabatan peserta pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) diantaranya:
Tabel 2. 1 Tabel Uraian Tugas Peserta
No Tugas Uraian Tugas
1. Melakukan perancangan Sistem Informasi
▪ Melakukan analisis kebutuhan sistem informasi.
▪ Melakukan rancangan sistem informasi berdarakan kebutuhan user.
2. Membuat program Aplikasi Sistem Informasi
3. Mengembangkan program
Aplikasi Sistem Informasi
4. Melakukan penyiapan
untuk ujicoba Sistem Informasi
5. Melakukan ujicoba Sistem Informasi
▪ Membuat Sistem Informasi berdasarkan perancangan Sistem Informasi.
▪
Melakukan pengembangan Sistem
Informasi yang sudah berjalan
berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit
▪
Melakukan persiapan ujicoba terhadap
Sistem Informasi yang baru dibangun atau dikembangan sebelum di gunakan untuk pelayanan Rumah Sakit.
▪
Melakukan ujicoba terhadap Sistem
Informasi yang baru dibuat atau
dikembangkan untuk mengetahui sudah
sesuai dengan kebutuhan Rumah Sakit atau belum.
10
BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1 Identifikasi Isu
Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas di unit Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, terdapat beberapa isu diantaranya:
1) Belum adanya proses pencatatan stockopname obat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tahun 2022.
2) Belum optimalnya proses pencatatan pelayanan obat di instalasi farmasi yang mengikat harga obat berdasarkan SPK RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
3) Belum adanya pencatatan PSPD (Program Studi Profesi Dokter) di bagian KOMKORDIK (Komite Koordinasi Pendidikan) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Tahun 2022.
3.1.2 Analisis Isu Aktual
1) Belum adanya proses pencatatan stockopname obat yang mengikat harga
obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Berdasarkan temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di instalasi
Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022, terdapat selisih antara harga pembelian obat dengan penjualan obat (pelayanan ke pasien), sehingga dapat mempengaruhi pendapatan Rumah Sakit Oleh karena itu instalasi
Farmasi meminta kepada intalasi SIRS untuk menyediakan proses pencatatan stock opname farmasi yang dapat mengikat harga obat berdasarkan SPK pembelian obat.
Aplikasi pencatatan stock opname yang tersedia saat ini, semua obat dengan nama yang sama, jumlah stok akan digabungkan secara keseluruhan dan harga obat akan merujuk kepada SPK pembelian terakhir obat tersebut, tanpa memisahkan identitas obat yaitu nomor batch dan tanggal expired,
11
dimana identitas nomor batch dan tanggal expiredobat menjadi salah satu item yang dapat mengikat harga obat berdasarkan SPK pembelian obat.
2) Belum optimalnya proses pencatatan pelayanan obat di instalasi farmasi yang mengikat harga obat berdasarkan SPK RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Berdasarkan pengamatan pelayanan obat farmasi, setiap satu kali pelayanan obat kepada pasien terdapat lebih dari satu item obat, serta proses
pencatatan pelayanan obat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menggunakan satuan terkecil, dengan adanya perubahan sistem pelayanan yang merujuk kepada temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maka proses
pencatatan pelayanan memisahkan item obat berdasarkan nomor batch dan tanggal expireduntuk mengikat harga berdasarkan SPK pembelian.
Sistem yang berjalan saat ini petugas farmasi melakukan pencatatan
pelayanan obat secara satu persatu dengan menuliskan nomor batch dan tanggal expiredmasing-masing item obat ke sistem yang tersedia. Karena hal tersebut beberapa kali terjadi kesalahan dalam penulisan nomor batch maupun
tanggal expiredsehingga data pelayanan tidak dapat tercatat ke sistem yang disebabkan oleh human error, karena kesalahan pencatatan sehingga waktu
pelayanan obat sedikit terhambat sampai petugas benar melakukan pencatatan data obat yang akan dikeluarkan (pelayanan ke pasien).
3) Belum adanya pencatatan PSPD (Program Studi Profesi Dokter) di bagian KOMKORDIK (Komite Koordinasi Pendidikan) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Berdasarkan data bagian Komite Koordinasi Pendidikan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tidak adanya pencatatan data Dokter yang sedang ataupun yang sudah selesai melakukan Program Studi Profesi Dokter di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, sehingga untuk mengetahui data terkait petugas komite koordinasi pendidikan harus meminta data ke Universitas Padjajaran (UNPAD).
3.1.3 Memilih/ Menapis Isu
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan
proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL) yang dijelaskan sebagai berikut :
12
a. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
b. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif.
c. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup banyak orang.
d. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Teknik APKL digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah. Isu yang layak diangkat dan dicarikan solusinya harus memenuhi keempat kriteria dalam metode APKL. Apabila terdapat nilai negative (isu tidak memenuhi salah satu kriteria) maka isu tersebut dianggap tidak layak untuk ditindaklanjuti. Analisis kriteria isu yang telah diidentifikasi dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Belum adanya proses pencatatan stock opnameobat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
2. Belum optimalnya proses pencatatan pelayanan obat di instalasi farmasi yang mengikat harga obat berdasarkan SPK RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
3. Belum adanya pencatatan PSPD (Program Studi Profesi Dokter) di bagian KOMKORDIK
(Komite Koordinasi Pendidikan) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Dari ketiga isu diatas, terdapat dua isu yang memenuhi kelayakan melalui metode penapisan APKL, selanjutnya kedua isu tersebut akan dianalisis lebih lanjut menggunakan metodeUrgency(U), Seriousness(S), dan Growth(G). Metode USG
adalah salah satu metode skoring untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada tahap ini masing-masing masalah dinilai tingkat risiko dan
13
No Isu A P K L Hasil
Tabel 3. 1 Tabel Analisis ISU dengan Metode APKL
+ + + + +
+ + + + +
-
- + + -
dampaknya. Bila telah didapatkan jumlah skor maka dapat menentukan prioritas masalah. Langkah skoring menggunakan metode USG adalah membuat tabel matriks prioritas masalah dengan bobot skoring 1-5 dan nilai yang tertinggi sebagai prioritas masalah. Pengertian dari urgency, seriousness, dan growth diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency : seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
b. Seriousness : seberapa serius isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
c. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
Adapun keterangan pemberian skor dapat dilihat pada rincian berikut ini :
a. Urgency
b. Seriousness
tidak serius
Akibat yang ditimbulkan kurang serius
Akibat yang ditimbulkan cukup serius
Akibat yang ditimbulkan serius
Akibat yang ditimbulkan sangat serius
c. Growth
Isu yang memiliki nilai tertinggi akan diangkat sebagai isu yang akan
dibuatkan gagasan penyelesaian isu. Analisis isu lebih lanjut menggunakan metode
USG dapat dilihat pada tabel berikut:
14
1 2 3 4 5
Tidak Penting Kurang Penting Cukup Penting Penting Sangat Penting
: : : : :
1 2 3 4 5
: : : : : Akibat yang ditimbulkan
1 2 3 4 5 : : : : : Tidak Berkembang Kurang Berkembang Cukup Berkembang Berkembang Sangat Berkembang
1. Belum adanya proses pencatatan
stockopnameobat yang mengikat
harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022
2. Belum optimalnya proses pencatatan pelayanan obat di instalasi farmasi
yang mengikat harga obat
berdasarkan SPK RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022
5 4 4 13 1
4 3 4 11 2
Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka kesimpulan
yang diperoleh mengarah pada isu: “Belum adanya proses pencatatan stock
opname obat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.”
15
3. 2
No Isu Skor Jumlah Rangking U S G
Tabel
Tabel Analisis ISU dengan Metode USG
3.1.4 Analisis Penyebab Isu
Berdasarkan tiga isu yang telah dianalisis dengan teknik APKL dan USG terpilih satu isu, selanjutnya akan dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebab-penyebab isu yang dituangkan dalam bentuk diagram Fishbone. Analisis dilakukan untuk menggambarkan pemasalahan atau akar isu, sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan isu. Diagram Fishbone terhadap isu terpilih dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. 3 Tabel Diagram Fishbone
Penyebab Akibat
3.1.5 Analisis Dampak Isu Terpilih
Analisis dampak jika tidak ada pemecahan isu atas permasalahan tersebut
▪ Isu Terpilih
Belum adanya proses pencatatan stockopname obat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
▪ Dampak bila tidak diselesaikan
Jika tidak ada pemecahan atas isu tersebut maka akan berdampak pada pendapatan Rumah Sakit, karena harga obat akan selalu merujuk pada harga
SPK terakhir. Berdasarkan temuan BPK terdapat harga SPK pembelian obat lebih besar dan harga SPK pembelian terakhir lebih kecil sehingga menyebabkan kerugian yang mempengaruhi Pendapatan Rumah Sakit.
16
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mewujudkan Terwujudnya SMART Governance
Transformasi birokrasi pemerintahan merupakan suatu keharusan untuk dilakukan, dalam berbagai skala ruang lingkup, dan kompleksitasnya. Terlebih bila menghubungkan transformasi ini dengan perkembangan teknologi dan informasi, di era revolusi industri 4.0. Perkembangan era Revolusi Industri 4.0 menuntut adanya peningkatan akuntabilitas dan transparansi dari organisasi pemerintah serta responsif yang tinggi dan cepat sehingga setiap pegawai dituntut memiliki profil sebagai Smart ASN untuk dapat mewujudkan SMART Governance.
Keterkaitan isu dengan kedudukan dan peran peserta sebagai CPNS untuk mewujudkan SMART Governance adalah proses pencatatan berbasis digital dengan membuat sebuah sistem informasi berbasis web yang dapat diakses secara
online Pada isu yang dipilih belum adanya proses pencatatan stockopnameobat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung Tahun 2022, hal ini disebabkan pada sistem yang sudah berjalan harga obat masih berdasarkan harga SPK terakhir, belum mengikat dengan harga
SPK pembelian, serta sistem masih berbasis desktop yang dimana sistem hanya dapat diakses di komputer tertentu. Sebagai seorang pranata komputer diharuskan mendukung serta mengiringi perkembangan teknologi dan informasi di Rumah
Sakit, harus mampu melaksanakan tugas sesuai dengan kedudukan dan peran PNS, mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, serta mampu melakukan
pemecahan masalah berdasarkan profil SMART ASN khususnya dalam penguasaan teknologi informasi, yaitu proses pencatatan stockopname berbasis digital yang dapat diakses secara online.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Setelah dilakukan analisis isu menggunakan metode APKL, USG serta diagram Fishbone, selanjutnya dilakukan penyusunan gagasan kreatif untuk pemecahan masalah dari isu terpilih. Gagasan kreatif untuk masalah belum adanya proses pencatatan stockopnameobat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 adalah
“Pembuatan Sistem Informasi StockopnameBerbasis Web di Instalasi
Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung”
17
Sistem informasi stock opname yang dibuat dapat mengikat harga obat berdasarkan SPK, dengan menambahkan identitas obat sebagai data masukan berupa nomor batch dan tanggal expired obat, serta sistem akan dibangun berbasis web sehingga dapat diakses oleh petugas farmasi secara online. Petugas bisa mengakses sistem informasi menggunakan perangkat manapun selagi terhubung dengan internet, tanpa perlu melakukan installasi sistem. Pada sistem ini juga akan ditampilkan seluruh proses atau tahapan-tahapan ketika stock opnamesedang dilakukan.
Untuk mewujudkan gagasan diatas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi di unit kerja. Berikut adalah rangkaian kegiatan aktualisasi:
1. Pengkajian analisis kebutuhan Sistem Informasi Stockopname
2. Perancangan Sistem Informasi Stockopname
3. Pembuatan (Coding) Sistem Informasi Stockopname
4. Pengujian Sistem Informasi Stockopname
5. Implementasi Sistem Informasi Stockopname
18
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Nama : Ella Wahyu Guntari
Unit Kerja : Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Identifikasi Isu :
1. Belum adanya proses pencatatan stockopname obat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
2. Belum optimalnya proses pencatatan pelayanan obat di instalasi farmasi yang mengikat harga obat berdasarkan SPK RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
3. Belum adanya pencatatan PSPD (Program Studi Profesi Dokter) di bagian KOMKORDIK (Komite Koordinasi Pendidikan) RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung Tahun 2022.
Isu yang diangkat : Belum adanya proses pencatatan stockopnameobat yang mengikat harga obat berdasarkan SPK di instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Sistem Informasi StockopnameBerbasis Web di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
19
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
kebutuhan Sistem
Informasi Stock
opname
1) Membuat kesepakatan/ janji temu
dengan petugas
Farmasi
Terlaksananya
pertemuan dengan
petugas farmasi
Bukti : Foto
pertemuan dengan petugas farmasi
Terlaksananya proses analisis
Kegiatan diawali dengan
berkoordinasi dengan
petugas Farmasi untuk
membahas kebutuhan apa
saja yang diperlukan (Kolaboratif), mencatat
semua kebutuhan secara
jujur, transparan dan
Dengan pelaksanaan
pengkajian analisis
kebutuhan Sistem
Informasi Stockopname
ini dapat diketahui halhal apa saja yang
dibutuhkan dalam
sistem yang akan
Pelaksanaan pengkajian analisis
kebutuhan Sistem
Informasi Stock opname sesuai
dengan tata nilai
RSUP Dr. Hasan
kebutuhan Sistem Informasi
kebutuhan Sistem
Informasi
Bukti : Dokumen
analisis kebutuhan
Sistem Informasi
bertanggung jawab (Akuntabel). Melakukan
analisis kebutuhan dengan
bersungguh-sunggu
(Kompeten), sehingga
mampu menjaga nama baik
dibangun, sehingga
dapat menunjang
pelayanan Rumah Sakit
yang lebih baik, sesuai
dengan Visi RSUP Dr.
Hasan Sadikin yaitu
Sadikin Profesional (Berorientasi pencapaian kinerja), Integritas (Jujur, amanah dan menjunjung etika
kegiatan koordinasi
instansi (Loyal), serta
yang tinggi dalam menjalankan tugas)
20
Tabel 4. 1 Matriks Rancangan Aktualisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Pengkajian analisis
“Terwujudnya
2) Melakukan analisis
3) Melakukan koordinasi Terlaksananya
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dengan Mentor dan Sub koordinator bidang Software
terkait kebutuhan
Sistem Informasi
berinovasi menjawab
tantangan untuk memenuhi
kebutuhan Sistem Informasi
(Adaptif), sehingga sistem
yang dibangun dapat
membantu menunjang
pelayanan farmasi
(Berorientasi
Pelayanan), dan
menghargai masukan dan
saran baik dari mentor, sub
koordinator bidang software
maupun dari petugas
Farmasi (Harmonis)
Indonesia Maju Yang
Berlandaskan Gotong
Royong”
Sistem Informasi
Stockopname
1) Mencari referensi terkait
perancangan
Mendapatkan
informasi/ teknologi
terkini dalam
Kegiatan awal dalam
perancangan Sistem
Informasi Stockopname
Dengan pelaksanaan
perancangan Sistem
Informasi Stockopname
Pelaksanaan
perancangan Sistem
Informasi Stock
21
2. Perancangan
pembangunan
Sistem Informasi melakukan
perancangan Sistem
Informasi yang dapat
diterapkan dalam
pembangunan
Sistem Informasi
Stockopname
adalah proaktif dalam
mencari referensi mengenai
informasi teknologi terkini
(Adaptif), dengan tujuan
untuk meningkatkan
kompetensi diri
(Kompeten), perancangan
merupakan Langkah
awal yang perlu
dilakukan sebelum
kegiatan pembuatan, sehingga pada tahap ini
sudah tergambar sistem
seperti apa yang akan
opnamesesuai
dengan tata nilai
RSUP Dr. Hasan
Sadikin Profesional (Berorientasi
pencapaian kinerja),
Inovatif (Nilai yang
2) Melakukan kegiatan perancangan
arsitektur Sistem
Informasi
Tersusunnya
dokumen rancangan
arsitektur sistem
Bukti : Dokumen
rancangan arsitektur
Sistem Informasi
diagram flowchart
menggambarkan proses dari
Sistem Informasi secara
cermat (Akuntabel),
rancangan tampilan User
Interfacedibuat interaktif
dibangun, bagaimana
sistem dapat
menunjang pelayanan
Rumah Sakit yang lebih
baik, sesuai dengan Misi
RSUP Dr. Hasan Sadikin
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan
sesuatu yang baru)
Integritas (Jujur, amanah dan
3) Melakukan kegiatan perancangan
Terbentuknya
rancangan diagram flowchart
sehingga memudahkan user
dalam penggunaan Sistem
Informasi (Berorientasi
yaitu “Memujudkan
Kualitas Hidup
menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas),
22
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
diagram flowchart
4) Melakukan kegiatan perancangan tampilan (User Interface) Sistem
Informasi
5) Melakukan koordinasi dengan Mentor dan Sub koordinator bidang Software
Bukti : Dokumen
diagram Flowchart Pelayanan), membuat
rancangan tampilan sesuai
dengan ketentuan/ aturan
Terbentuknya
rancangan (User Interface) berupa
Mockuptampilan
Bukti : Dokumen (Gambar) Mockup tampilan
Terlaksananya
kegiatan koordinasi
terkait perancangan
Sistem Informasi
yang akan dibangun
tidak melanggar UUD (Loyal), dan sesuai dengan
kebutuhan yang sudah
disampaikan oleh petugas
farmasi (Kolaboratif), mendengarkan dan
menghargai masukan dan saran dari Mentor dan Sub
koordinator bidang software
terkait perancangan Sistem
Informasi (Harmonis).
Manusia Indonesia
Yang Maju” Unggul (Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima)
23
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
(Coding) Sistem
Informasi Stock opname
1) Mencari referensi terkait penggunaan
Framework
dalam pembangunan
Sistem Informasi
Mendapatkan
informasi/ teknologi
terkini khususnya
penggunaan
Frameworkdalam
membangun Sistem
Informasi sehingga
dapat diterapkan
membangunan
Sistem Informasi
Stockopname
Kegiatan awal dalam
pembuatan Sistem Informasi
adalah meningkatkan
kemampuan kompetensi
(Kompeten) dengan
proaktif mencari informasi
mengenai perkembangan
teknologi penggunaan
frameworkdalam
pembangunan Sistem
Informasi (Adaptif),
Pelaksanaan kegiatan
pembuatan Sistem
Informasi Stockopname
bertujuan untuk
membantu instalasi
Farmasi dalam proses
pencatatan stock
opnamesehingga dapat
menunjang pelayanan
Rumah Sakit, sesuai
dengan Misi RSUP Dr.
Pelaksanaan
pembuatan Sistem
Informasi Stock
opnamesesuai
dengan tata nilai
RSUP Dr. Hasan
Sadikin
Kepemimpinan
(Nilai yang
menggambarkan
2) Melakukan
kegiatan (Coding)
pembuatan
Sistem Informasi
Terbentuknya Sistem
Informasi Stock
opnameyang
tersusun atas
kumpulan source
codeprogram
bertanggung jawab dalam
menggunakan perangkat
yang disediakan oleh Rumah
Sakit untuk membuat
program (coding)
(Akuntabel), memiliah
Hasan Sadikin yaitu “Memujudkan
Kualitas Hidup
Manusia Indonesia
Yang Tinggi, Maju
dan Sejahtera”
kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya),
Inovatif (Nilai yang menggambarkan
keinginan untuk
24
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Pembuatan
1 2 3 4 5 6 7
Bukti : Sourcecode
dan tampilan Sistem
Informasi
Terlaksananya
kegiatan koordinasi
terkait perancangan
Sistem Informasi
yang akan dibangun
Software
informasi yang sesuai dan
layak untuk ditampilkan
dalam Sistem Informasi
(Loyal), menghargai
masukan dan saran dari
Mentor dan Sub koordinator
bidang software
(Harmonis), serta
bekerjasama (Kolaboratif)
untuk mencapai Sistem
Informasi yang sesuai
dengan kebutuhan user
sehingga sistem dapat
digunakan dalam
menunjang pelayanan
Rumah Sakit (Berorientasi
Pelayanan)
menghasilkan
sesuatu yang baru), Unggul (Keinginan
untuk menjadi yang
terbaik dan
menghasilkan
kualitas prima),
Tulus (Keinginan
untuk memberi
tanpa pamrih, proaktif dan responsive)
25
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
3) Melakukan koordinasi dengan Mentor dan Sub koordinator bidang
Informasi Stock
opname
1) Membuat kesepakatan/ janji temu
dengan petugas
farmasi terkait
pelaksanaan
pengujian Sistem
Informasi
Terlaksananya
pertemuan dengan
petugas farmasi
Bukti : Foto
pertemuan dengan
petugas farmasi
Kegiatan diawali dengan
berkoordinasi dengan
petugas Farmasi untuk
menyepakati waktu
pelaksanaan pengujian
Sistem Informasi
(Kolaboratif), proses
pengujian dilakukan secara
Dengan pelaksanaan
Pengujian Sistem
Informasi Stockopname
ini dapat mengetahui
fungsi-fungsi yang ada
pada sistem sudah
berjalan dengan baik
atau belum, sehingga
Pelaksanaan
pengujian Sistem
Informasi Stock opnamesesuai
dengan tata nilai
RSUP Dr. Hasan
Sadikin Profesional (Berorientasi
ujicoba untuk memastikan keseluruhan fungsi yang ada
pada Sistem
Informasi sudah
Tersusunnya
dokumen pengujian
Sistem Informasi
Stockopname
Bukti : Dokumen
pengujian Sistem
Informasi
jujur, transparan dan
bertanggung jawab
terhadap semua fungsi yang
ada (Akuntabel), untuk
menjaga nama baik instalasi
SIRS (Loyal). Proses
pengujian sistem dilakukan
dapat menentukan
sudah layak atau belum
sistem untuk di
implementasikan, sesuai
dengan Visi RSUP Dr.
Hasan Sadikin yaitu
“Terwujudnya
pencapaian kinerja), Inovatif (Nilai yang
menggambarkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru), Unggul (Keinginan
26
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
No
4. Pengujian Sistem
2) Melakukan
No
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Kontribusi Terhadap
1 2 3 4 5 6 7
berjalan dengan baik dengan bersungguh-
sungguh dalam upaya
peningkatan kompetensi diri
3) Melakukan
koordinasi dengan Mentor, Sub koordinator bidang software dan Petugas farmasi
Terlaksananya
kegiatan koordinasi
terkait perancangan
Sistem Informasi
yang akan dibangun
(Kompeten), proses
pengujian merupakan
bagian dari inovasi untuk
menjawab tantangan dari
fungsi yang ada pada Sistem
Informasi sudah baik atau
belum (Adaptif), menghargai masukan dan saran baik dari mentor, sub
koordinator bidang software
maupun dari petugas
Farmasi (Harmonis), pengujian setiap fungsi
dilakukan agar mengetahui
Indonesia Maju Yang
Berkepribadian” untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima), Integritas (Jujur, amanah dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas).
27
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sistem sudah layak untuk
diimplementasikan atau
belum untuk membantu
menunjang pelayanan
farmasi (Berorientasi
Pelayanan)
Sistem Informasi
Stockopname
kesepakatan/
janji temu
dengan petugas
farmasi terkait
sosialisasi
implementasi
Sistem Informasi
Tersusunnya jadwal/
agenda pertemuan
terkait sosialisasi
implementasi Sistem
Informasi
Kegiatan diawali dengan
membuat kesepakatan
dengan petugas Farmasi
untuk menyepakati waktu
sosialisasi implementasi
(Kolaboratif), proses
sosialisasi implementasi
dilakukan tepat waktu,
Dengan pelaksanaan
Implementasi Sistem
Informasi Stockopname
ini, Sistem Informasi
dapat digunakan oleh
petugas farmasi dalam
pencatatan Stock
opnameuntuk
bahan tayang
untuk sosialisasi
Terbentuknya video
tata cara penggunaan Sistem
disiplin, pemaparan secara
transparan (Akuntabel),
menjaga nama baik instalasi
membantu pelayanan
Rumah Sakit, sesuai
dengan Misi RSUP Dr.
Pelaksanaan
Implementasi Sistem
Informasi Stock
opnamesesuai
dengan tata nilai
RSUP Dr. Hasan
Sadikin
Kepemimpinan (Nilai yang menggambarkan
kepeloporan dan
28
5. Implementasi
1) Membuat
2) Mempersiapkan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
implementasi
Sistem Informasi
Stockopname
3) Melakukan implementasi
Sistem Informasi
Stockopname
Informasi Stock opname
Bukti : Video tata
cara penggunaan
Sistem Informasi
Terlaksananya
kegiatan
implementasi Sistem
Informasi Stock opname(Hosting)
Bukti : Alamat URL
(UniformResource
Locators) laman web
SIRS pada saat melakukan
sosialisasi (Loyal), proses
implementasi dilakukan
dengan melakukan hosting
Sistem Informasi Stock
opnamesupaya dapat
diakses oleh petugas farmasi
secara onlinekegiatan
dilakukan untuk peningkatan
kompetensi diri
(Kompeten), bertindak
proaktif dalam
Hasan Sadikin yaitu
“
Memujudkan
Kualitas Hidup
Manusia Indonesia
Yang Tinggi, Maju
dan Sejahtera”
menyiapkan talentatalenta terbaik dibidangnya), Profesional (Berorientasi
pencapaian kinerja), Inovatif (Nilai yang
menggambarkan
keinginan untuk
menghasilkan
4) Melakukan sosialisasi implementasi
Terlaksananya
kegiatan sosialisasi implementasi Sistem
menyampaikan dan membantu petugas farmasi
dalam memahami
penggunaan Sistem
sesuatu yang baru), Unggul (Keinginan untuk menjadi yang
terbaik dan menghasilkan kualitas prima),
29
1 2 3 4 5 6 7
Stockopname Informasi Stock opname
Sistem Informasi
5) Melakukan evaluasi terhadap implementasi
Sistem Informasi
Stockopname
bersama dengan
Mentor, Sub koordinator
bidang software
dan petugas farmasi
Bukti : Dokumentasi
(Foto) kegiatan
sosialisasi
Terlaksananya
kegiatan evaluasi
terkait implementasi
Sistem Informasi
yang akan dibangun
Bukti : Adanya
saran dan masukan
(hasil evaluasi) yang
terdokumentasi
terkait implementasi
sistem
Informasi (Adaptif), menghargai masukan, saran, dan pertanyaan
terkait Sistem Informasi
stockopnamebaik dari
mentor, sub koordinator
bidang softwaremaupun
dari petugas Farmasi
(Harmonis), proses
sosialisasi dilakukan dengan
tujuan Sistem Informasi
dapat di implementasikan
dan digunakan dengan baik
oleh petugas farmasi untuk
menunjang pelayanan
Rumah Sakit yang lebih baik
(Berorientasi Pelayanan)
Tulus (Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsive).
30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
4.2
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama masa aktualisasi, dengan jadwal sebagai berikut.
No Kegiatan
Membuat kesepakatan/ janji temu dengan petugas
Sistem Informasi Stockopname
Farmasi
Melakukan analisis kebutuhan sistem informasi
Melakukan koordinasi dengan Mentor dan Sub
koordinator bidang Software
Mencari referensi terkait perancangan pembangunan
Stockopname
Sistem Informasi
Melakukan kegiatan perancangan arsitektur Sistem
Informasi
Melakukan kegiatan perancangan diagram flowchart
Melakukan kegiatan perancangan tampilan (User
Interface) Sistem Informasi
31
Penjadwalan
Tabel 4. 2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Tahapan Kegiatan
Juli Agustus 4 1 2 3 4
1. Pengkajian analisis kebutuhan
2. Perancangan Sistem Informasi
3. Pembuatan (Coding) Sistem
Informasi Stockopname
4. Pengujian Sistem Informasi
Stockopname
Melakukan koordinasi dengan Mentor dan Sub koordinator bidang Software
Mencari referensi terkait penggunaan frameworkdalam
pembangunan Sistem Informasi
Melakukan kegiatan (Coding) pembuatan Sistem
Informasi
Melakukan koordinasi dengan Mentor dan Sub koordinator bidang Software
Membuat kesepakatan/ janji temu dengan petugas
Farmasi terkait pelaksanaan pengujian Sistem Informasi
Melakukan ujicoba untuk memastikan keseluruhan
fungsi yang ada pada sistem informasi sudah berjalan
dengan baik
Melakukan koordinasi dengan Mentor, Sub koordinator
bidang Softwaredan petugas Farmasi
5. Implementasi Sistem Informasi
Stockopname
Membuat kesepakatan/ janji temu dengan petugas
farmasi terkait sosialisasi implementasi Sistem Informasi
32 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Juli Agustus 4 1 2 3 4
Mempersiapkan bahan tayang untuk sosialisasi
implementasi Sistem Informasi Stockopname
Melakukan implementasi Sistem Informasi stockopname
Melakukan sosialisasi implementasi Sistem Informasi
stockopname
Melakukan evaluasi terhadap implementasi Sistem
Informasi Stockopnamebersama dengan Mentor, Sub koordinator bidang softwaredan petugas farmasi
33
Kegiatan Tahapan Kegiatan Juli Agustus 4 1 2 3 4
No
4.3 Para Pihak yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini tentunya peserta tidak dapat melakukannya seorang diri, banyak bantuan dari berbagai pihak untuk dapat terlaksananya kegiatan aktualisasi ini. Berikut pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan aktualisasi ini dapat dilihat pada tabel berikut.
No Pihak Peran
1. Coach Memberikan masukan dan saran terhadap rancangan aktualisasi baik pada tahap identifikasi isu serta penerapan nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya smart governance
2. Mentor sekaligus kepala instalasi SIRS Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada setiap tahap kegiatan, mendukung terlaksananya kegiatan aktualisasi pembangunan sistem informasi, serta memberikan koreksi dan evaluasi
3. Sub Koordinator bidang Software Memberikan masukan serta dukungan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi pembangunan sistem informasi, serta memberikan koreksi dan evaluasi
4. Kepala Instalasi Farmasi Memberikan izin dan turut berkoordinasi terkait kebutuhan sistem informasi stock opname
5. Petugas Farmasi Membantu memberikan data terkait isu serta memberikan masukan dan saran untuk pembangunan aplikasi
34
Tabel 4. 3 Tabel Pihak Terkait
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2019. "Modul II : Analisis Isu Kontemporer." In ModulPelatihanDasarCalonPNS. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul III : Manajemen ASN." In Modul PelatihanDasarCalonPNS. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. "Modul III : SMART ASN." In ModulPelatihan DasarCalonPNS. Lembaga Administrasi Negara.
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2022. "Modul Gambaran Umum dan SOTK." In GambaranUmumRSHS, by RSUP Dr. Hasan Sadikin. Bandung: RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
35