Optimalisasi Standar Prosedur Operasional Pencegahan Luka Tekan Di Ruang Azalea

Page 1

LAPORAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 7

OPTIMALISASI STANDAR PROSEDUROPERASIONAL

PENCEGAHAN LUKA TEKAN DI RUANG AZALEA

RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

DISUSUN OLEH:

NANDA AGUNG PERTIWI

NIP. 199705132022032001

BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2022

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENCEGAHAN LUKA TEKAN DI RUANG AZALEA

RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Telah diseminarkan, Tanggal 25 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang

Coach

Dr.drg.SitiNurAnisah,MPH

NIP.196509141992032004

Penguji

Drs.Suherman.,M.Kes

NIP.196508121986031004

Mentor

AripHidayat,S.Kep.,Ners

NIP.198012182003121002

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, tak lupa sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul Optimalisasi Standar Prosedur

Oprasional Pencegahan Dekubitus di Ruang Azalea RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan rancangan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Dalam penyusunan rancangan ini, penulis memperoleh banyak dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga rancangan ini bisa diselesaikan.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak terkait yang telah memberikan bantuan dan dorongan yang sangat berarti, diantaranya penulis tujukan kepada:

1. dr. Azhar Jaya, SKM, MARS, selaku Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin

2. Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Cikarang

3. Arip Hidayat, S. Kep., Ners selaku mentor penulis selama Pendidikan Dasar CPNS

4. Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku Widyaiswara (Coach) yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian dokumen rancangan aktualisasi ini.

5. Epi Pitriana., S. Kep., Ners sebagai Kepala Ruangan Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin.

6. Widyaiswara selaku fasilitator yang memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan dukungan selama proses persiapan laporan aktualisasi.

7. Seluruh Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan 7

8. Orang tua dan keluarga yang telah mendukung dan mendoakan penulis selama mengikuti pelatihan dasar CPNS ini sehingga dapat mengikuti seluruh rangkaian

ii

kegiatan.

9. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 7 Kelompok A Latsar CPNS Golongan III tahun 2022 yang selalu mendukung dan berjuang bersama.

10. Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu

Akhirnya hanya kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang segalanya kembali. Penulis berharap semoga rancangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat memberikan perkembangan bagi kemajuan dunia pendidikan terutama dalam bidang keperawatan.

Penulis menyadari sepernuhnya bahwa penyusunan dokumen rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Bandung, Juli 2022

iii
Penulis
iv DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i KATA PENGANTAR.........................................................................................ii DAFTAR TABEL..............................................................................................v DAFTAR GAMBAR .........................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang................................................................................ 1 1.2 Tujuan Aktualisasi ........................................................................... 2 1.3 Manfaat Aktualisasi.......................................................................... 3 BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI............................................. 4 2.1 Visi dan Misi Organisasi.................................................................... 4 2.2 Nilai-nilai Organisasi......................................................................... 5 2.3 Tugas Organisasi............................................................................. 5 2.4 Profil Ruang Azalea.......................................................................... 6 2.5 Uraian Tugas Jabatan Peserta........................................................... 8 2.6 Tugas Pokok dan Fungsi Peserta....................................................... 8 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI..................10 3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual..............................................10 3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya SMART Governance.............................................17 3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif .....................17 3.4 Manfaat Aktualisasi Gagasan Kreatif.................................................18 BAB IV RENCANA AKTUALISASI 19 4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS 19 4.2 Rekapitukasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS 20 4.3 Penjadwalan ..................................................................................31 4.4 Aktor yang terlibat dan perannya dalam Aktualisasi...........................32 DAFTAR PUSTAKA 33 LAMPIRAN ..................................................................................................34
v DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Nilai Organisasi .............................................................................. 5 Tabel 3.1 Dampak Masalah .......................................................................... 12 Tabel 3.2 Analisis Isu APKL ......................................... 14 Tabel 4.1 Matriks Kegiatan Rancangan ......................................................... 20 Tabel 4.2 Jadwal Aktualisasi ........................................................................ 31 Tabel 4.3 Pihak yang terlibat ....................................................................... 32
vi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin ............................... 6 Gambar 2.1 Struktur Organisasi Ruang Azalea .............................................. 7 Gambar 3.1 Analisis Isu FishBone............................................................... 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang- Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara menjelaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina

kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga

negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai

ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan

Pembinaan PNS melalui jalur pelatihan sesuai dengan UU No. 5 tahun

2014 tentang ASN dan merujuk pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4). Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tersebut disebutkan bahwa calon PNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang

Pendidikan pelatihan dasar (Latsar) dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme PNS dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial cultural dengan menggunakan perspektif manajemen ASN, smart ASN, dan core value BerAKHLAK pada setiap pelaksanaan tugasnya sebagai pelayan publik.

Menurut Permenpan-RB No. 35 tahun 2019 perawat fungsional memiliki lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan

pelayanan keperawatan sesuai dengan SKP. Perawat adalah orang yang mengasuh dan merawat oranglain yang mengalami masalah kesehatan. Fungsi utama perawat adalah membantu pasien atau klien dalam kondisi sakit maupun

1

sehat, untuk meningkatjan derajat kesehatan melalui layanan keperawatan (Nisya, 2013) sejalan dengan dengan peran dan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

Rancangan kegiatan aktualisasi ini bersumber dari penugasan khusus dari atasan, atau kegiatan lain yang mendapat persetujuan dari atasan langsung, dan atau kombinasi diantara ketiganya. Rancangan aktualisasi ini merupakan kegiatan inovatif untuk memberikan perbaikan dan penungktan mutu layanan

1.2 Tujuan Aktualisasi

Melakukan aktualisasi sebagai wujud pencapaian tertinggi dengan memanfaatkan seluruh kemampuan dan sumber daya yang ada melalui gagasan pemecehanan isu dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN

BerAKHLAK di instansi unit kerja serta mendukung internalisasi dan implementasi core values BerAKHLAK dalam mewujudkan employer branding

“Bangga Melayani Bangsa” dalam kegiatan yang tertera dalam Sasaran Kinerja

Pegawai sehingga mampu:

1. Menetapkan isu dan menetapkan isu prioritas di lingkungan unit kerja

2. Mampu menjelaskan gagasan pemecahan isu prioritas dengan menyusun rencana, tahapan kegiatan, dan output kegiatan.

3. Mampu menjelaskan rencana kegiatan dalam kaitannya dengan visi dan misi organisasi serta penguatan terhadap nilai-nilai organisasi dan core value ASN BerAKHLAK.

4. Mampu menciptakan inovasi dalam mewujudkan visi dan misi melalui analisis dampak dan identifikasi isu di lingkungan kerja.

2

1.3 Manfaat Aktualisasi

1.Bagi individu:

Penerapan nilai-nilai dasar ASN bagi seorang ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang akan menciptakan ASN yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif sehingga diharapkan dapat menciptakan peningkatan mutu pelayanan.

2.Bagi Satuan Kerja:

Membentuk unit kerja yang kondusif dalam melayani masyarakat serta meningkatkan lingkungan kerja yang dapat mencapai visi, misi, dan sesuai dengan tujuan organisasi

3.Bagi masyarakat:

Kegiatan aktualisasi yang menginternalisasi nilai dasar ASN akan menghasilkan ASN yang profesional dan menghasilkan pelayanan optimal bagi kemaslahatan masyarakat.

3

BAB II

PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI

2.1 Visi dan Misi Organisasi

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) adalah rumah sakit yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung 40161. Sebelumnya rumah sakit ini bernama R.S. Rancabadak. Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “MetAlgemeeneBandoengsche Ziekenhuijs“.

RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung adalah salah satu Rumah Sakit kelas A, milik pemerintah yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Kementerian Kesehatan. RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung memiliki fungsi sebagai rumah sakit rujukan utama untuk

pelayanan kesehatan tersier di provinsi dan pusat unggulan nasional di bidang

kedokteran nuklir dan merupakan satu-satunya pusat pendidikan spesial kedokteran nuklir di Indonesia.

RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional berdasarkan Surat

Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman Penetapan

RS Rujukan Nasional, menampung tujuh RS Regional di Jawa Barat dan beberapa

RS di luar provinsi Jawa Barat. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki

21 pelayanan medis spesialistik dan 133 pelayanan medis subspesialistik, 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.

Visi RSHS: Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong

Misi RSHS: Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera

4

2.2 Nilai-nilai Organisasi

Motto Pelayanan: “Kesehatan Anda adalah prioritas kami”

Nilai Oragnisasi : “Pamingpim Pituin”

Kepemimpinan

Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta terbaik di bidangnya

Profesional Nilai berorientasi pada percapaian kinerja melalui jalan kemitraan

Inovatif Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan

Tulus

Unggul

Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif dan responsif

Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima

Integritas Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas

2.1 Tabel Nilai Organisasi

2.3 Tugas Organisasi

Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin dipimpin oleh Direktur Utama

dan empat Direktur, yaitu (1) Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian, (2) Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang, (3)

Direktur Keuangan dan Barang Milik Negara, (4) Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum. Kemudian dibantu oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI), 8 Komite Profesi, 19 Kelompok Staf Medis dan 23 Intalasi. Berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2020 telah ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung seperti struktur pada Gambar

2.1.

5

2.4 Profil Ruang Azalea

Ruang Azalea merupakan ruang perawatan khusus neurologi kelas tiga

yang memiliki kapasitas 22 tempat tidur dan 4 tempat tidur untuk ruangan

NeurologiIntermediateCare(NIC). Ruang Azalea dipimpin oleh Kepala

Ruangan dan dibantu oleh Wakil Kepala Ruangan. Ada 23 perawat yang terdiri

dari sembilan orang dengan jenjang karir sebagai Perawat Klinis III, sembilan

orang dengan jenjang karir sebagai Perawat Klinis II dan tiga orang sebagai

Perawat Klinis I. Selain itu, Ruang Azalea juga di bantu oleh satu orang petugas administrasi dan dua orang pekarya.

6
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Ruang Azalea

Nama : Nanda Agung Pertiwi, S. Kep., Ners

NIP : 199705132022032001

Jabatan /Golongan : Perawat Ahli Pertama / III-b

Unit Kerja : Ruang Azalea

Instansi : RSUP Dr. Hasan Sadikin

Peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan

Kementerian Kesehatan di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan di unit

kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, mulai tanggal 1 Maret 2022 sebagai

perawat ahli pertama dibawah Bidang Keperawatan dan saat ini bekerja di ruang rawat inap Azalea 1. Dalam melaksanakan aktualisasi peserta mengacu pada sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi:

1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat

4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat

5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu

6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu

7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan

8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu

9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan

10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu merumuskan, menetapkan tindakan

11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah

8
2.5 Uraian Tugas Jabatan Peserta 2.6 Tugas Pokok dan Fungsi Peserta

13. Memfasilitasi adapatasi dalam hospitalisasi pada individu

14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal

15. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi

17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi

18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi

19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur

20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri

21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu

22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks

23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi

24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien

25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu

26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala

27. Melakukan perawatan luka

28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu

29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelavanan keperawatan

30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan

31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter

32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

33. Melakukan edukasi pada individu

9

BAB III

ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Isu dan Analisis Isu Aktual

Identifikasi isu dilakukan saat masa orientasi berlangsung, dengan cara observasi diunit kerjaruang AzaleaRSUPdrHasan Sadikin Bandung. Adapun

ditemukan isu-isu aktual sebagai berikut:

1. Belum optimalnya pemberian edukasi mengenai manajemen nyeri pada pasien dengan keluhan nyeri di ruang Azalea RSUP dr. Hasan

Sadikin Bandung 2022 :

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Nyeri digolongkan ke dalam tanda vital ke 5, dapat memberikan perubahan fisiologi, ekonomi, sosial, dan emosional yang berkepanjangan sehingga perlu dikelola secara baik. Berdasarkan hasil obeservasi sebanyak 15 dari 22 pasien di ruang Azalea memiliki keluhan utama nyeri, berdasarkan hasil wawancara perawat menggunakan teknik relaksasi nafas dalam dan tidak berpengaruh bagi pasien hingga pasien atau keluarga pasien seringkali langsung meminta obat ketika nyeri muncul.

2. Belum optimalnya pemberian edukasi mengenai pencegahan luka

tekan pada pasien tirah baring di ruang Azalea RSUP dr. Hasan

Sadikin Bandung Tahun 2022 :

Pasien imobilisasi pada umumnya tidak bergerak pada malam hari

karena tidak adanya gerakan pasif maupun aktif. Skor aktifitas sakral pasien pada kondisi tersebut adalah nol gerakan per jam, yang mengakibatkan

tekanan pada daerah kulit yang sama secara terus-menerus. Tekanan akan memberikan pengaruh pada daerah kulit saral ketika pada posisi berbaring. Aliran darah didalam tubuh akan terhambat khususnya pada daerah kulit yang tertekan dan menghasilkan anoksia jaringan dan nekrosis (Sudoyo, 2010). Menurut Potter dan Perry (2006) tirah baring yang berlangsung lama

10

dapat menyebabkan dampak yang negatif terhadap sistem tubuh pasien. Beberapa dampak negatif tirah baring lama terhadap fisik yaitu pada sistem integumen dapat menyebabkan kerusakan terhadap integritas kulit, seperti abrasi dan ulkus luka tekan atau luka tekan (Asmadi, 2008).

Berdasarkan hasil obeservasi selama bulan Maret-Juni 2022 terdapat sebanyak 3 kasus luka tekan di RSUP dr. Hasan Sadikin. Tercatat ada sebanyak 1336 Jumlah pasien yang dirawat di ruang Azalea dengan 33,2% (444) pasien di ruang Azalea merupakan pasien tirah baring, LOS >7 24,8 % (332) dan LOS > 14 18,1% (242) Penulis membuat kuesioner survei di ruang Azalea dengan hasil seluruh perawat melakukan edukasi mengenai pencegahan luka tekan, 12 dari 17 perawat hanya menggunakan miring kanan-kiri sebagai pencegahan luka tekan, perawat mengatakan adapun hambatan terkait pencegahan luka tekan yaitu kurangnya media edukasi, keluarga yang tidak kooperatif, dan kurangnya pengetahuan tentang teknik mobilisasi.

3. Belum optimalnya pemasangan labeling risiko jatuh pada pasien dengan risiko jatuh di ruang Azalea RSUP Hasan Sadikin Tahun

2022 :

Jatuh adalah suatu kejadian baik disengaja maupun tidak yang menyebabkan seseorang terbaring dilantai atau tempat yang rendah (Weinberg, J et al, 2011). Kejadian Jatuh dapat terjadi pada seseorang secara sadar ataupun tidak sadar, kejadian ini menyebabkan seseorang tertunduk dilantai, mendadak terbaring, hingga seseorang tersebut dapat kehilangan ingatan dan luka (Kusumawaty, 2018). Berdasarkan hasil observasi sebanyak 10 pasien dengan risiko jatuh rendah dan 10 pasien dengan risiko jatuh tinggi dari total 24 pasien yang dirawat di ruang Azalea, dan 8 diantaranya tidak terpasang labeling risiko.

11

Penulis menyadari jika isu-isu yang didapatkan tidak diselsaikan, maka akan menyebabkan dampak yang kemudian dapat membesar dan mempengaruhi publik. Pada tabel dibawah ini, penulis menjabarkan dampak

apabila isu tersebut tidak terselsaikan

No Isu Dampak apabila isu tidak ditangani

1 Belum optimalnya

pemberian edukasi mengenai manajemen nyeri

pada pasien

dengan keluhan

nyeri di ruang

Azalea RSUP dr.

Hasan Sadikin Bandung 2022

2 Belum optimalnya pemberian edukasi mengenai pencegahan luka

tekan pada pasien

tirah baring di ruang Azalea RSUP

dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun

2022

- Risiko meningkatnya

keluhan terhadap

pelayanan tenaga

kesehatan di ruang

perawatan

- Ketergantungan pasien

maupun keluarga pasien

pada perawat

- Menambah beban kerja

perawat

- Resiko meningkatnya

angka kejadian luka

tekan

- Risiko meningkatnya

kejadian HAI’s di ruang

perawatan

- Risiko meningkatnya

keluhan terhadap

pelayanan tenaga

kesehatan di ruang

perawatan

- Risiko meningkatnya cost

perawatan

- Risiko meningkatnya

12

3 Belum optimalnya

pemasangan

labeling risiko

jatuh pada pasien

dengan risiko jatuh

di ruang Azalea

RSUP Hasan

Sadikin Tahun

2022

angka LOS

- Menambah beban kerja

perawat

- Risiko meningkatnya

angka kejadian risiko

jatuh

- Risiko meningkatnya

keluhan terhadap

pelayanan tenaga

kesehatan di ruang

perawatan

3.1 Dampak Masalah

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan

proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah Teknik

yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan

memperhatikan empat faktor, yaitu:

a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan

hingga masa sekarang;

b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari

penyebab dan pemecahannya;

c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut

hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang

13

atau sekelompok kecil orang;

d. Kelayakan (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isuprioritas.

Isu-isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasi terlebih dahulu

menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi APKL memvalidasi isu

berdasarkan empat item, yaitu:

i. Aktual (A), artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat

ii. Problematik (P), artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks

iii. Kekhalayakan (K), artinya menyangkut hajat hidup orang banyak

iv. Kelayakan (L), artinya masuk akal dan realistis serta relevan untuk dicarikan solusinya.

Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu yang ada di ruang Azalea

RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 dengan metode APKL:

1. Belum optimalnya pemberian edukasi

mengenai manajemen nyeri pada pasien

dengan keluhan nyeri di ruang Azalea

RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 2022

2. Belum optimalnya pemberian edukasi

mengenai pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di ruang Azalea RSUP

dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

4

I

14
No Isu A P K L Jumlah Prioritas
Tabel 3.1 Analisis Isu Aktual Berdasarkan Kriteria APKL
4 4 3 3 14 II
4 4 3 15

3. Belum optimalnya pemasangan labeling

risiko jatuh pada pasien dengan risiko

jatuh di ruang Azalea RSUP Hasan Sadikin

Tahun 2022

4 3 3 3 13 III

15

Sesuai hasil Analisa dengan metode APKL dan setelah berdiskusi dengan Kepala Ruangan di Unit Kerja terkait, maka dipilihlah isu

mengenai “Belum optimalnya pemberian edukasi mengenai pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di ruang Azalea RSUP

dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022”.

Analisis Penyebab:

Perawat hanya melakukan

3.2GambarAnalisis FishBone

Media edukasi yangterbatas

pencegahan dengan cara

edukasimiringkanan-kiri

Kasur dekubitus

terbatas

Kurangnyapengetahuankeluarga

pasienmengenaipencegahanluka

tekan

Matherial Man

Tidak ada

pemantauansuhu

ruangan

Hanya ada SPO

miring kanan-kiri

untuk pencegahan

luka tekan

Belum optimalnya pemberian

edukasi dari perawat karena

kemampuanyangberbeda

Belum adanya sosialisasi

terkait pencegahan luka tekan

Mother Nature

Methode

selainmiringkanan-kiri

Belum Optimalnya Upaya

Pencegahan Luka Tekan di Ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022

16

3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya SMART Governance

Manajemen ASN 1. Melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional dan holistik

2. Memberikan asuhan keperawatan dengan penuh pengabdian, kesadaran, kejujuran dan tanggung jawab

Pelayanan Publik 1. Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan prinsip pelayanan publik yakni responsif dalam pemenuhan

kebutuhan pasien

2. Menetapkan standar oprational prosedur pencegahan luka tekan sesuai dengan literatur sebagai acuan standar memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas

3.3 Tabel Keterkaitan Isu

3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif

Berdasarkan diagram fishbonedi atas, maka diperoleh beberapa penyebab dari belum optimalnya edukasi kepada keluarga tentang pentingnya dukungan

keluarga untuk pasien kanker yang menjalankan kemoterapi di ruang rawat inap

Alamanda RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, sehingga penulis mengajukan beberapa gagasan:

1) Melakukan sosialisasi kepada rekan perawat ruangan terkait SPO pencegahan luka tekan

2) Mengoptimalkan SPO pencegahan luka tekan yang mampu laksana sesuai dengan surat edaran Direktur Pelayanan Medis

3) Membuat media edukasi berupa leaflet maupun video terkait SPO pencegahan luka tekan di RSUP Dr. Hasan Sadikin

4) Menjadikan SPO luka tekan yang baru sebagai acuan dalam pelaksanaan pencegahan luka tekan di ruangan

17

3.4 Manfaat Aktualisasi Gagasan Kreatif

1) Terbentuknya koordinasi dan kerja sama antar berbagai pihak untuk menurunkan kasus luka tekan di RSUP Dr. Hasan Sadikin.

2) Terdapat Standar Prosedur Operasional (SOP) pencegahan luka tekan di RSUP Dr. Hasan Sadikin.

3) Membentuk sikap perilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yang BerAKHLAK yaitu berorientasi pelayanan, kompeten, akuntabel, loyal, adaptif dankolaboratif yang disertai sifat kritis dan kreatif bagi calon ASN dalam berperan dan menduduki Smart ASN untuk mewujudkan Smart Governance.

18

BAB IV

RENCANA AKTUALISASI

4.1Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS

Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Ruang Azalea

Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelaksanaan Standar Operasional Prosedur mengenai pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di ruang Azalea RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022

Gagasan Pemecahan : Pembuatan Standar Operasional Prosedur pencegahan luka tekan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

19

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan

1 Menyampaikan

rancangan

aktualisasi

kepada atasan

dan mentor

a. Membuat janji

kepada pimpinan

dan mentor

Kesepakatan tanggal pertemuan

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Melakukan

kontrak waktu

kepada mentor

dan kepala

ruangan

menggunakan

media digital

whatssapp (Adaptif)

berbahasa sopan, santun, ramah (Berorientasi

pelayanan)

dalam rangka

melakukan

konsultasi untuk

menyampaikan

gagasan kreatif

(Kolaboratif)

dan menepati

janji dengan

datang sesuai

Kontribusi

Terhadap Visi

dan Misi

Organisasi

Bersikap dengan

santun dan

mengedepankan

musyawarah

dalam

mengambil

keputusan

merupakan

terwujudnya visi

organisasi

berupa

terwujudnya

Indonesia

maju yang

berdaulat, dan

berkepribadian

berlandaskan

gotong royong

Penguatan Nilai-nilai

Organisasi

Meminta izin dan berkoordinasi

dengan atasan

dan mentor

menggambarkan

nilai-nilai RSHS

berupa

Kepemimpinan, profesional, tulus, intregitas

20
4.2 Rekapitukasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS

dengan kontrak waktu yang telah disepakati (Akuntabel).

b.

rancangan aktualisasi

Persetujuan rancangan aktualisasi Berkomunikasi

dengan ramah, sopan, santun (Berorientasi pelayanan). Penjelasan mengenai

21
Menyampaikan

rangkaian

kegiatan dan tujuannya (Akuntabel)

c. Meminta izin kepada atasan untuk aktualisasi

Izin dari atasan untuk aktualisasi

Meminta izin kepada atasan

sebelum

melakukan

kegiatan (Harmonis)

Melakukan

kegiatan atas

sepengetahuan

atasan dan

perintah atasan (Akuntabel)

22

2 Penyusunan draf SPO pencegahan

luka tekan

a. Mencari referensi mengenai pencegahan luka tekan

Referensi pecegahan luka tekan

Melakukan pengumpulan

bahan dengan

cermat, tepat dan teliti (Akuntabel).

Menggunakan

sumber yang

tepat untuk

membuat draf

SPO (Kompeten)

Menggunakan

perpustakaan

online agar

mendapatkan

referensi yang

mencukupi (Adaptif)

Dengan mewujudkan

SPO yang

bermanfaat bagi

perawat dan

pasien sudah

sesuai dengan

misi Mewujudkan

Kualitas Hidup

Manusia

Indonesia yang

Tinggi, Maju dan

Sejahtera

Membuat SPO berdasarkan

evidence based yang dapat dipertanggung

jawabkan

merupakan

penguatan nilai

organisasi berupa

Profesional, Inovatif dan Integritas

b. Menyusun draf SPO pencegahan luka tekan

Draf SPO pencegahan luka tekan

Membuat

panduan

sederhana dan mudah

dipahami (Berorientasi

pelayanan)

Membuat

rancangan

dengan cermat

23

3 Penyusunan

draf SPO

pencegahan

luka tekan

sesuai dengan

hasil revisi

c. Konsultasi

dengan Karu, mentor, dan

bagian terkait

tentang draf SPO

pencegahan luka

tekan

Saran dan masukan untuk perbaikan rancangan

dan tepat

sesuai dengan

kebutuhan (Kompeten).

Berkomunikasi

dengan sopan

dan santun saat

melakukan

konsultasi (Berorientasi

Pelayanan)

Menerima

masukan dan saran, serta

bekerjasama

dengan bagian

terkait

(Kolaboratif)

a. Menyusun draf SPO pencegahan

luka tekan sesuai

hasil revisi

Draf SPO yang sudah direvisi

Menyusun hasil

draf SPO yang

telah melalui

proses revisi (Akuntabel)

Menghasilkan

SPO yang sesuai

dengan

kebutuhan

Dengan

mewujudkan

SPO yang

bermanfaat bagi

perawat dan

pasien sudah

sesuai dengan

misi Mewujudkan

Kualitas Hidup

Membuat SPO

berdasarkan

evidence based yang dapat

dipertanggung

jawabkan

merupakan

penguatan nilai

organisasi berupa

24

b. Mengajukan

draf SPO ke

koordinator

Pelayanan

Keperawatan

Lembar persetujuan dari

koordinator pelayanan

keperawatan

(Berorientasi

Pelayanan)

Manusia Indonesia yang

Tinggi, Maju dan

Sejahtera

Profesional, Inovatif dan Integritas

c. Pengusulan

Penetapan SPO ke

direktur melalui

koor.Pelayanan

Keperawatan

Penetapan SPO oleh

direktur keperawatan

Berkomunikasi

dengan sopan

dan santun saat

mengajukan draf

SPO

(Berorientasi

Pelayanan)

Mendapatkan

lembar

persetujuan agar

SPO dapat

terealisasi

(Akuntabel)

Berkomunikasi

dengan sopan

dan santun saat

mengajukan

pengusulan draf

SPO

(Berorientasi

Pelayanan)

25

d. Finalisasi SPO

pencegahan luka

tekan

Final SPO pencegahan luka tekan

Bekerjasama

dengan bidang

terkait untuk

penetapan SPO (Kolaboratif)

Memastikan

penetapan SPO

oleh direktur

keperawatan (Akuntabel)

Mengerjakan

rancangan hingga

selsai (Akuntabel)

Menghasilkan

SPO yang sesuai

dengan

kebutuhan (Berorientasi

Pelayanan)

Membuat SPO

dengan referensi

terbaru (Adaptif)

26

4 Melakukan Sosialiasi SPO pencegahan

luka tekan

a. Menyusun kerangka agenda

kegiatan

Satuan acara penyeluhan Menjalankan

tugas secara

professional (Akuntabel)

Mempersiapkan

bahan dan

kegiatan

sosialisasi (Adaptif)

Peningkatan

pengetahuan

perawat dalam

memberikan

asuhan

keperawatan

mendukung misi

rumah sakit yaitu

Mewujudkan

Kualitas Hidup

Manusia

Indonesia

Meningkatkan

pengetahuan

melalui kegiatan

sosialisasi

merupakan

penguatan

terhadap nilai

organisasi

unggul yaitu

menghasilkan

SDM yang

berkeinginan

b. Membuat media

edukasi

pencegahan luka tekan

Media edukasi

pencegahan luka tekan

Membuat media

edukasi dan

kegiatan

sosialisasi (Kompeten)

Menggunakan media digital

dalam melakakun

edukasi (Adaptif)

yang Tinggi, Maju dan Sejahtera

memberikan

yang terbaik dan berkualitas

27

c. Konsultasi

waktu dan media

sosialisasi dengan

Karu dan mentor

Kesepakatan waktu terkait

diskusi

Berkomunikasi

dengan sopan

dan santun saat

berkonsultasi

(Berorientasi

Pelayanan)

Pemilihan

kesepakatan

waktu dan media

sosialisasi

(Harmonis)

Berkonsultasi

terkait

kesepakatan

waktu dan media

diskusi

(Kolaboratif)

d. Mensosialisasikan

SPO edukasi

pencegahan luka

tekan

Perawat paham mengenai

SPO pencegahan luka

tekan

Berkomunikasi

dengan sopan

dan santun saat

melakukan

sosialisasi

(Berorientasi

Pelayanan)

Melakukan

sosialisasi dengan

sungguh-sungguh

dan bertanggung

28

jawab (Akuntabel)

Membantu rekan

kerja mempelajari

ilmu terbaru (Kompeten)

Membangun

situasi yang

kondusif saat

melakukan

sosialisasi

(Harmonis)

Berkomunikasi

dengan sopan

dan santun saat

berkonsultasi

(Berorientasi

Pelayanan)

Menjaga sikap

dan perilaku

selama jalannya

sosialisasi

(Loyal) Bekerja

sama dengan

kepala ruangan

dalam melakukan

sosialisasi (Kolaboratif)

29

e. Evaluasi kegiatan sosialisasi survei evaluasi pengetahuan hasil

Melakukan

evaluasi dari

kegiatan yang

sudah dilakukan

(Akuntabel)

Membuat

kesimpulan hasil

evaluasi

(Kompeten)

Menggunakan

media elektronik

G-Formuntuk

melakukan

evaluasi

(Adaptif)

Bekerja sama

dengan perawat

ruangan dalam

melakukan

evaluasi

(

Kolaboratif)

Sesuai dengan paparan kegiatan aktualisasi diatas, dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi harus menjalankan nilai-nilai

dasar ASN (BerAKHLAK dan sesuai dengan nilai-nilai Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan SMARTGovernance. Pada laporan akhir

aktualisasi, akan dijelaskan mengenai dampak apabila kegiatan aktualisasi tidak menjalankan nilai-nilai tersebut.

30
Tabel 4.1 Matriks Kegiatan Rancangan

4.3 Penjadwalan Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di unit rawat inap ruang Azalea

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mulai tanggal 27 Juli 2022 sampai

dengan 1 September 2022. Berikut adalah jadwal kegiatan aktualisasi:

Tabel 4.2 Jadwal Aktualisasi

No Kegiatan Juli Agustus 2022 IV I II III IV

1. Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada atasan dan mentor

2. Penyusunan draf SPO pencegahan luka tekan

3. Penyusunan SPO pencegahan luka tekan sesuai dengan hasil revisi

4. Melakukan Sosialiasi SPO pencegahan luka tekan

31

4.4 Aktor yang terlibat dan perannya dalam Aktualisasi

4.3 Tabel Pihak yang terlibat

No. Pihak terkait Peran dalam aktualisasi Keterangan

1 Mentor

Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada setiap tahap kegiatan, mendukung terlaksananya program, dan memberikan koreksi dan evaluasi

2 Coach

Memberikan masukan dan feedback terhadap identifikasi isu dan penerapan nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya smart governance selama pembuatan rancangan aktualisasi

3 Kepala Ruangan

4 Kepala Bagian Terkait

5 Perawat Ruang Azalea

Membantu koordinasi dengan staf perawat di ruang Azalea

Memberikan masukan mengenai SPO dan membantu uji coba aplikasi SPO

Membantu dalam penatalaksanaan SPO yang sudah dibuat

32

DAFTAR PUSTAKA

1. Ami W, Sudoyo (2010) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing

2. Asmadi (2008) Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika

3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer.

4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela Negara

5. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Berrorientasi Pelayanan

6. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Akuntabel

7. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Kompeten

8. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Harmonis

9. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Loyal

10. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Adaptif

11. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan

Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Kompeten

12. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan III

13. Potter and Perry (2006). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC

14. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

33

LAMPIRAN

34
35
36
37
38

OPTIMALISASISTANDARPROSEDUR OPERASIONAL (SPO)PENCEGAHAN

DEKUBITUS DI RUANG AZALEA RSUP

DR.HASANSADIKINBANDUNG

SEMINARRANCANGANAKTUALISASI

PELATIHANDASARCPNSGOLONGANIIIANGKATAN7

Nanda Agung Pertiwi, S.Kep., Ners

NIP. 199705132022032004

Undang-undang

No. 05 Tahun

2014

LATAR BELAKANG

• >Fungsi dan Tugas ASN : Pelaksana

Kebijakan, Pelayan Publik, Perekat dan Pemersatu Bangsa

• Pengadaan CPNS Pasal 63: CPNS Wajib

menjalani Pendidikan dan Pelatihan

• Perawat Fungsional mempunyai lingkup

tugas, tanggung jawab dan wewenang

Permenpan-RB

No. 35 Tahun

2019

untuk melaksanakan kegiatan pelayanan

keperawatan sesuai dengan SKP

PROFIL ORGANISASI

Profil Instansi

Visi RSHS: Terwujudnya

Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong

Misi RSHS: Mewujudkan

Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera

Motto RSHS: “Kesehatan Anda adalah prioritas kami”

Nilai RSHS: PAMINGPIN PITUIN

(Kepemimpinan, Profesional Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas)

Profil Ruang Azalea

Merupakan ruang perawatan khusus

neurologi kelas tiga

Jumlah tempat tidur: 24 TT (20 rawat inap biasa, 4 NIC)

Jumlah Perawat : 22 Perawat

SASARAN KINERJA PEGAWAI

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan mobilisasi

Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien / petugas / pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

Melakukan pendidikan kesehatan pada individu

IdentifikasiIsu

Belum optimalnya pemberian edukasi mengenai manajemen nyeri pada pasien dengan keluhan

nyeri di ruang Azalea RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 2022

Belum optimalnya pemberian edukasi mengenai pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di ruang Azalea RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung

Tahun 2022

Belum optimalnya pemasangan labeling risiko jatuh pada pasien dengan risiko jatuh di ruang

Azalea RSUP dr. Hasan Sadikin Tahun 2022

ISU 1 ISU 2 ISU 3

e

Proses pemilihan isu dengan analisis

kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL).

1. Belum optimalnya pemberian

edukasi mengenai manajemen

nyeri pada pasien dengan

keluhan nyeri di ruang Azalea

RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung 2022

2. Belum optimalnya pemberian

edukasi mengenai pencegahan

luka tekan pada pasien tirah

baring di ruang Azalea RSUP dr.

Hasan Sadikin Bandung Tahun

2022

3. Belum optimalnya pemasangan

labeling risiko jatuh pada pasien

dengan risiko jatuh di ruang

Azalea RSUP dr. Hasan Sadikin

Bandung Tahun 2022

No Isu A P K L Jumlah Prioritas
4 4 3 3 14 II
4 4 4 3 15
I
4 3 3 3 13
III

Belum optimalnya

pemberian edukasi mengenai

pencegahan luka tekan pada pasien tirah baring di ruang

Azalea RSUP dr. Hasan

Sadikin Bandung Tahun 2022

Fakta Lapangan Dampak bila tidak diselsaikan

➢ Pada periode bulan Maret – Juni

2022 didapatkan ada sebanyak 3

kasus luka tekan di RSUP dr.

Hasan Sadikin Bandung

➢ Pada periode bulan Maret - Juni

didapatkan dari total 1336 pasien

sebanyak 33,2% (444) pasien di ruang Azalea merupakan pasien tirah baring

➢ Pada periode bulan Maret - April

didapatkan data LOS > 7 hari

24,8% (332) LOS > 14 hari 18,1% (242)

➢ Hanya ada SPO Miring kanan-kiri di ruang Azalea

➢ Setelah melakukan wawancara, 12 dari 17 perawat hanya

menggunakan teknik miring kanankiri sebagai pencegahan luka tekan

➢ Kasur dekubitus terbatas

1. Resiko meningkatnya angka kejadian luka tekan

2. Risiko meningkatnya kejadian HAI’s di ruang perawatan

3. Risiko meningkatnya keluhan terhadap pelayanan tenaga kesehatan di ruang perawatan

4. Risiko bertambahnya cost perawatan

5. Risiko meningkatnya angka LOS (Lenght Of Stay)

6. Menambah beban kerja perawat

AnalisisPenyebab Isu

GagasanKreatifPemecahanIsu

Melakukan sosialiasi kepada rekan

perawat ruangan terkait SPO Pencegahan

luka tekan

Mengoptimalkan SPO pencegahan luka

tekan yang mampu laksana sesuai dengan

surat edaran Direktur Pelayanan Medis

Membuat media edukasi berupa leaflet

maupun video terkait SPO pencegahan luka

tekan di RSUP Dr. Hasan Sadikin

Menjadikan SPO luka tekan yang baru

sebagai acuan dalam pelaksanaan

pencegahan luka tekan di ruangan

KegiatanRancanganAktualisasi

Menyampaikanrancanganaktualisasi

kepadaatasandan mentor

PenyusunandrafSPO pencegahanluka

tekan

Kegiatan 1

Kegiatan 2

PenyusunanSPO pencegahanlukatekan

sesuaidenganhasilrevisi

Kegiatan 3

PenyusunandrafSPO pencegahanluka

tekan

Kegiatan 4

Keterkaitan

Tahapan Kegiatan

Output / Hasil Kegiatan

Kontribusi

1. Menyampaikan

rancangan aktualisasi kepada atasan dan mentor

a. Membuat janji kepada pimpinan dan mentor

Kesepakatan tanggal pertemuan

Substansi Mata

Pelatihan

Melakukan kontrak waktu

kepada mentor dan kepala

ruangan menggunakan media digital whatssapp (Adaptif) berbahasa

sopan, santun, ramah (Berorientasi

pelayanan) dalam rangka

melakukan konsultasi

untuk menyampaikan

gagasan kreatif (Kolaboratif) dan

menepati janji dengan

datang sesuai dengan

kontrak waktu yang telah disepakati (Akuntabel).

b. Menyampaikan rancangan aktualisasi

Persetujuan rancangan aktualisasi

Berkomunikasi dengan

ramah, sopan, santun (Berorientasi

pelayanan).

Penjelasan mengenai

rangkaian kegiatan dan

tujuannya (Akuntabel)

Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Bersikap dengan

santun dan mengedepankan musyawarah

dalam mengambil keputusan merupakan

terwujudnya visi organisasi berupa

terwujudnya

Indonesia maju

yang berdaulat, dan berkepribadian berlandaskan

gotong royong

Penguatan Nilainilai Organisasi

Meminta izin dan berkoordinasi dengan atasan dan mentor menggambarkan nilai-nilai RSHS berupa Kepemimpinan, profesional, tulus, intregitas

c. Meminta izin kepada atasan untuk aktualisasi

Izin dari atasan untuk aktualisasi

Meminta izin kepada atasan

sebelum melakukan

kegiatan (Harmonis)

Melakukan kegiatan atas

sepengetahuan atasan dan

perintah atasan (Akuntabel)

No. Kegiatan

Tahapan

Kegiatan

2 Penyusunan draf SPO

pencegahan luka tekan

a. Mencari referensi mengenai pencegahan luka

tekan

Output / Hasil Kegiatan

Referensi pecegahan luka

tekan

Keterkaitan

Substansi Mata

Pelatihan

Melakukan pengumpulan

bahan dengan cermat, tepat dan teliti (Akuntabel).

Menggunakan sumber yang tepat untuk

membuat draf SPO

(Kompeten)

Menggunakan

perpustakaan online agar

mendapatkan referensi yang mencukupi

(Adaptif)

b. Menyusun SPO pencegahan luka

tekan

SPO pencegahan

luka tekan

Membuat panduan

sederhana dan mudah

dipahami (Berorientasi pelayanan) Membuat

rancangan dengan cermat dan tepat sesuai dengan kebutuhan (Kompeten).

c. Konsultasi dengan karu, mentor dan bagian terkait tentang SPO

pencegahan luka

tekan

Saran dan masukan untuk perbaikan

rancangan

Berkomunikasi dengan

sopan dan santun saat

melakukan konsultasi

(Berorientasi

Pelayanan) Menerima

masukan dan saran, serta

bekerjasama dengan

bagian terkait (Kolaboratif)

Kontribusi

Terhadap Visi dan Misi

Organisasi

Dengan

mewujudkan SPO yang bermanfaat

bagi perawat dan pasien sudah sesuai

dengan misi

Mewujudkan

Kualitas Hidup

Manusia

Indonesia yang

Tinggi, Maju dan Sejahtera

Penguatan Nilainilai Organisasi

Membuat SPO berdasarkan evidence based yang dapat dipertanggung

jawabkan

merupakan penguatan nilai organisasi berupa Profesional, Inovatif dan Integritas

No. Kegiatan

3 Penyusunan SPO pencegahan

luka tekan sesuai dengan

hasil revisi

a. Menyusun SPO

pencegahan luka

tekan sesuai hasil revisi

SPO yang sudah direvisi

Terhadap

Menyusun hasil draf SPO yang telah melalui proses revisi (Akuntabel)

Menghasilkan SPO yang sesuai dengan kebutuhan

(Berorientasi Pelayanan)

b. Mengajukan SPO ke koordinator

Pelayanan Keperawatan

Lembar persetujuan dari koordinator

pelayanan

keperawatan

Berkomunikasi dengan sopan dan santun saat mengajukan draf SPO (Berorientasi

Pelayanan)

Mendapatkan lembar persetujuan agar SPO dapat terealisasi (Akuntabel)

c. Pengusulan

Penetapan SPO ke direktur melalui koor.Pelayanan

Keperawatan

Penetapan SPO oleh

direktur

keperawatan

Berkomunikasi dengan sopan dan santun saat mengajukan

pengusulan draf SPO (Berorientasi Pelayanan)

Bekerjasama dengan bidang

terkait untuk penetapan SPO (Kolaboratif) Memastikan

penetapan SPO oleh direktur

keperawatan (Akuntabel)

d. Finalisasi SPO pencegahan luka

tekan

Final SPO pencegahan luka

tekan

Mengerjakan rancangan

hingga selsai (Akuntabel)

Menghasilkan SPO yang

sesuai dengan kebutuhan (Berorientasi Pelayanan)

Membuat SPO dengan

referensi terbaru (Adaptif)

Dengan

mewujudkan SPO

yang bermanfaat

bagi perawat dan

pasien sudah sesuai

dengan misi

Mewujudkan

Kualitas Hidup

Manusia

Indonesia yang

Tinggi, Maju dan

Sejahtera

Membuat SPO

berdasarkan

evidence based yang dapat dipertanggung

jawabkan merupakan

penguatan nilai organisasi berupa

Profesional, Inovatif dan Integritas

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Keterkaitan
Mata
Substansi
Pelatihan Kontribusi
Misi
Penguatan Nilai-
Organisasi
Visi dan
Organisasi
nilai

4 Melakukan Sosialiasi SPO

pencegahan luka tekan

a. Menyusun kerangka agenda kegiatan

Satuan acara

penyeluhan

Terhadap

Menjalankan tugas secara professional (Akuntabel)

Mempersiapkan bahan dan kegiatan sosialisasi (Adaptif)

b. Membuat media

edukasi pencegahan luka tekan

b. Konsultasi waktu dan media sosialisasi

dengan Karu dan mentor

Media edukasi

pencegahan luka

tekan

Kesepakatan waktu

terkait diskusi

Membuat media edukasi dan kegiatan sosialisasi (Kompeten) Menggunakan media digital dalam melakakun edukasi (Adaptif)

Berkomunikasi dengan sopan dan santun saat berkonsultasi (Berorientasi Pelayanan)

Pemilihan kesepakatan waktu dan media sosialisasi (Harmonis)

Berkonsultasi terkait kesepakatan waktu dan media diskusi (Kolaboratif)

c. Mensosialisasikan SPO edukasi pencegahan luka tekan

Perawat paham mengenai SPO pencegahan luka tekan

Peningkatan

pengetahuan perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan

mendukung misi

rumah sakit yaitu

Mewujudkan

Kualitas Hidup

Manusia Indonesia

yang Tinggi, Maju dan Sejahtera`

Berkomunikasi dengan sopan dan santun saat melakukan sosialisasi (Berorientasi Pelayanan)

Melakukan sosialisasi dengan sungguh-sungguh dan bertanggung

jawab (Akuntabel) Membantu rekan kerja mempelajari ilmu terbaru (Kompeten) Membangun situasi yang kondusif saat

melakukan sosialisasi (Harmonis)

Berkomunikasi dengan sopan dan santun saat berkonsultasi (Berorientasi Pelayanan)

Menjaga sikap dan perilaku selama

jalannya sosialisasi (Loyal) Bekerja sama dengan kepala ruangan dalam

melakukan sosialisasi (Kolaboratif)

d. Evaluasi kegiatan sosialisasi survei evaluasi pengetahuan hasil

Melakukan evaluasi dari kegiatan yang sudah dilakukan (Akuntabel)

Membuat kesimpulan hasil evaluasi (Kompeten) Menggunakan media

elektronik G-Formuntuk melakukan evaluasi (Adaptif) Bekerja sama

dengan perawat ruangan dalam

melakukan evaluasi (Kolaboratif)

Meningkatkan

pengetahuan melalui

kegiatan sosialisasi

merupakan penguatan

terhadap nilai

organisasi unggul

yaitu menghasilkan

SDM yang

berkeinginan

memberikan yang terbaik dan berkualitas

No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi
Visi dan Misi Organisasi Penguatan Nilainilai Organisasi

1. Menyampaikan rancangan

aktualisasi kepada atasan dan mentor

2. Penyusunan draf SPO

pencegahan luka tekan

RencanaJadwalKegiat

Dilaksanakan mulai tanggal 27 Juli 2022 s/d 1 September 2022

3. Penyusunan SPO pencegahan

luka tekan sesuai dengan hasil revisi

IV I II III IV

4. Melakukan Sosialiasi SPO

pencegahan luka tekan

No Kegiatan
Agustus
Juli
2022

Aktorterkait

No. Pihak terkait Peran dalam aktualisasi Keterangan

1 Mentor Membantu mengidentifikasi isu, memberikan masukan pada setiap tahap kegiatan, mendukung

terlaksananya program, dan memberikan koreksi dan evaluasi

2 Coach Memberikan masukan dan feedback

terhadap identifikasi isu dan penerapan

nilai-nilai dasar ASN demi terwujudnya

smart governance selama pembuatan

rancangan aktualisasi

3 Kepala Ruangan Membantu koordinasi dengan staf perawat

di ruang Azalea

4 Kepala Bagian Terkait Memberikan masukan mengenai SPO dan

membantu uji coba aplikasi SPO

5 Perawat Ruang

Azalea Membantu dalam penatalaksanaan SPO

yang sudah dibuat

DAFTAR PUSTAKA

1. Ami W, Sudoyo (2010) Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing

2. Asmadi (2008) Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika

3. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer.

4. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Kesiapsiagaan Bela Negara

5. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Berrorientasi Pelayanan

6. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Akuntabel

7. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Kompeten

8. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Harmonis

9. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Loyal

10. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Adaptif

11. Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Kompeten

12. Peraturan Lembaga Administrasi Negara nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III

13. Potter and Perry (2006). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC

14. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

Terimakasih!

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.