LAPORANRANCANGANAKTUALISASI
PELATIHANDASARCPNSGOLONGANIIIANGKATANIX
OPTIMALISASIMONITORINGKEJADIANMUKOSITISORALPADAPASIENKANKER
YANGMENJALANIKEMOTERAPIDIRUANG ANGSOKAII
RSUPSANGLAHDENPASAR
DISUSUNOLEH:
NersNURMIFTAKURRAHMA,S.Kep
NIP.199603232022032002
BAPELKESCIKARANG,KEMENTERIANKESEHATANRI
BEKERJASAMADENGAN
UPTDBAPELKESMASDINKESPROVINSIBALI
TAHUN2022
LEMBARPENGESAHAN
LAPORANRANCANGANAKTUALISASI
OPTIMALISASIMONITORINGKEJADIANMUKOSITISORALPADAPASIENKANKERYANG
MENJALANIKEMOTERAPIDIRUANGANGSOKAII
RSUPSANGLAHDENPASAR
TelahDiseminarkan
Tanggal22Juli2022diUPTDBapelkesmasDinkesProvinsiBali Coach Mentor
NgakanPutuGedeYasa,SKM.M.Kes
NIP.196701221989031009
Ns.IMadeUdayana,SST,SH,S.Kep,M.Kes
NIP.197804112002121003
Penguji
Drs.Suherman,M.Kes
NIP.196508121986031004
KATAPENGANTAR
PujisyukurkehadiratTuhanYangMahaEsaataslimpahankarunia-Nyasehinggapeserta dapat mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan IX dan menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi ini dengan baik. Laporan ini diharapkan menjadi panduan awal peserta dalam melaksanakan rancangan yang telah dirancang sehingga
dapat menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan mengamalkan nilai-nilai dasar
ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif)diRuangAngsokaIIRSUPSanglahDenpasar.
Penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,olehkarenaitupesertamengucapkanterimakasihkepada:
1. KementerianKesehatanRepublikIndonesiayangtelahmemberikankesempatanpeserta untukmengikutiPelatihanDasarCPNSGolonganIIIAngkatanIX.
2. Kepala Bapelkes Cikarang yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana sehinggakegiatanpelatihandasarCPNSiniberjalanlancar.
3. Kepala UPTD Bapelkesmas Dinkes Provinsi Bali yang mendukung kegiatan pelatihan dasarCPNSinisehinggaberjalandenganlancar.
4. dr. I Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
5. Dr. dr. I Wayan Sudarsa, Sp.B.Onk (K) selaku Kepala Instalasi Kanker Terpadu Rumah SakitUmumPusatSanglahDenpasar
6. Ns. Luh Gede Lisnawati, S.Kep selaku Penanggung Jawab Ruangan Angsoka II Sakit UmumPusatSanglahDenpasar
7. Bapak Ns. I Made Udayana, SST, SH, S.Kep, M.Kes selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam mengikuti Pelatihan Dasar CPNS Golongan IIIAngkatanIX
8. Bapak Ngakan Putu Gede Yasa, SKM.M.Kes selaku Coach yang telah dengan sabar memberikanbimbingandanarahankepadapesertadalammenyusunlaporanrancangan aktualisasi
9. BapakDrs.Suherman,M.Kesselakupengujiyangtelahmemberikanmasukan,sarandan kritikuntukperbaikanlaporanini
10.Seluruh Widyaswara yang telah memberikan materi dan menjadi fasilitator dalam kegiatanPelatihanDasarCPNSGolonganIIIAngkatanIX
11.Orang tua, Saudara dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada peserta dalam menjalani seluruh rangkaian Kegiatan Pelatihan Dasar
CPNS
12.Rekan-rekanPelatihanDasarCPNSGolonganIIIAngkatanIXdanrekan-rekankelompok Aataskebersamaandankekompakkanyangterjalinselamainisertamotivasidandiskusi selamamengerjakantugas
13.Seluruh Rekan Perawat Angsoka II Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar yang telahmembantudalammenyukseskankegiatanPelatihanDasarCPNS
Dengan segala keterbatasan kemampuan, tentunya laporan ini jauh dari sempurna oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari peserta. Semoga laporan
RencanaAktualisasiinibermanfaatbagipembacadansemuapihak.
Denpasar,22Juli2022
Penulis
Ners.NurMiftakurRahma,S.Kep
199603232022032002
DAFTARSINGKATAN
EMR :ElektronicMedicalRecord
PJ :PenanggungJawab
SIMRS :SistemInformasiManajemenRumahSakit
1.1. LatarBelakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawainegerisipildanpegawaipemerintahdenganperjanjiankerjayangbekerjapada instansi pemerintah. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Pegawai ASN memiliki tugas dan fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Pasal 11 UU No.5 tahun
2014. Berdasarkan peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia nomor
10 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yangungguldanbertanggungjawab,danmemperkuatprofesionalismesertakompetensi bidang. Kompentensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensiyangdimaksuddiukurberdasarkankemampuanmenunjukkansikapperilaku bela Negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan menunjukan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhan sesuai denganbidangtugas. Nilai-nilaidasarPNSyangtelahdiluncurkanolehpemerintahyaitu ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,danKolaboratif)dan EmployerBrandingyaitu“BanggaMelayaniBangsa” sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan RSUP Sanglah
Denpasar salah satu dari 14 rumah sakit di Indonesia sebagai pusat layanan kanker
terpadu strata tiga, yang berarti satu level di bawah Pusat Kanker Nasional/RSK Dharmais Jakarta. RSUP sanglah tentu selalu berupaya memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien kanker dimulai dari usaha deteksi dini, diagnostik kanker yang canggih, penatalaksanaan kanker secara terpadu dan berkualitas melalui pendekatan multidisiplin. Adapun jumlah pasien kanker yang di rawat di RSUP Sanglah Denpasar sebanyak3650orangpadatahun2021.
InstalansiKankerTerpadumerupakanunitpelayananmedikdanpenunjangyang memberikan pelayanan pada pasien kanker, baik layanan pembedahan, kemoterapi, supportingtherapy,painmanajement,rehabilitasi,paliatifcaredanradioterapi.Layanan rawat inap perawatan kanker pada pasien dewasa yaitu berlokasi di Ruang Perawatan Angsoka II dengan kapasitas 39 tempat tidur, dengan rincian perawatan kelas III sebanyak36TTdankelas IIsebanyak3TT.Didapatkandata jumlahpasienkemoterapi di Ruang Angsoka II RSUP Sanglah Denpasar selama periode bulan April-Juni 2022 didapatkansebanyak205orangdenganrincianAprilsebanyak101orang,Meisebanyak 57orangdanJunisebanyak47orang.
Kanker merupakan penyakit yang ditandai oleh pembelahan sel yang tidak terkendaliakibatadanyakerusakanstrukturgenetikpadaselnormal.Sel-selkankerjuga mampu menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung dijaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke jaringan lainnya (metastasis) (Ridwan,2017). Sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melaluidarahdansistemgetahbening(Fatmadkk,2021). Kankermerupakansalahsatu penyakit penyebab kematian paling banyak didunia. Pada tahun 2017, diperkirakan 9 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat mengidap kanker. Diprediksikan jumlah tersebutakanterusmeningkathingga13jutapadatahun2030.MenurutdataRiskesdas 2018, prevalensi kanker di Indonesia, yaitu 1,8 per 100.000 penduduk (Fatma dkk, 2021).
Beberapa metode pengobatan kanker yang dilakukan yaitu kemoterapi, terapi hormon, operasi atau pembedahan, dan radioterapi. Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan kanker dengan menggunakan bahan kimia yang sangat kuat yang
bertujuan menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh (Alodokter,2017).Obatkemoterapidapatdiberikanmemaluiselanginfusyangterpasang pada salah satu pembuluh vena atau melalui vena dekat jantung (centralline) serta
implantedport, injeksi atau suntik, oral atau minum, topical atau dioleskan langsung ke kulit,intrarectalataumelaluianusdanintravesikaataumelaluiuretrakedalamkandung kemih(Puji,2022).
Mukositis oral adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh efek samping dari kemoterapi pada jaringan mukosa sepanjang kavitas oral (cancer care Nova Stovia, 2008). Mukositis oral ditandai dengan adanya tanda objektif yaitu adanya eritema, lesi danoedemadanadanyaperubahansecarasubyektifyaituadanyanyeri,sensitivitasdan perasaan kering serta adanya perubahan fungsi yaitu adanya perubahan suara, mengunyah danmenelan (Potting et al, 2005). Kejadian mukositis oral tergantung pada agen kemoterapi yang digunakan, dosis dan waktu pemberian kemoterapi. Beberapa pasien yang sedang menjalani kemoterapi di Angsoka II RSUP Sanglah Denpasar mengeluh mengalami mukositis oral saat ditanya oleh petugas namun belum ada alat untuk melakukan penilaian derajat keparahan mukositis oral sebagai monitoring agar dapatmemberikanintervensisegera.
Dari latar belakang tersebut sebagai seorang ASN yang berperan memberi pelayan publik untuk mewujudkan SmartGovernancedengan menerapkan salah satu nilai SmartASN yaitu Enterpreneurshipdengan membuat suatu inovasi yang dapat diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan, maka peserta mengusulkan judul “OPTIMALISASI MONITORING KEJADIAN MUKOSITIS ORAL PADA PASIEN KANKER YANGMENJALANIKEMOTERAPIDIRUANGANGSOKAIIRSUPSANGLAHDENPASAR”
MenjadiPNSyangprofessionaldanberkarakterdenganmenerapkannilai-nilaidasarASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
a. Penulis mampu mengidentifikasi isu yang terjadi di Ruang Angsoka II RSUP SanglahDenpasar
b. MengangkatdanmenetapkansebuahcoreisudiRuangAngsokaIIRSUPSanglah Denpasar
c. Menemukan gagasan pemecahan core isu di ruang Angsoka II RSUP Sanglah
Denpasar
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan pembuatan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yaitu:
1. BagiPeserta
a. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam mengaktualisasikan serta menghabituasikan nilai-nilai BerAKHLAK di lingkungan RSUP Sanglah Denpasar KhususnyadiRuangAngsokaII
b. Menumbuhkan kemampuan untuk menjadi ASN yang profesional dengan Menjalankan 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publikdanperekatpemersatubangsa.
c. Mampu meningkatkan kemampuan dalam monitoring pengkajian derajat mukositis oral pada pasien kemoterapi sehingga dapat dilakukan intervensi segera.
2. BagiInstansi
a. DapatmeningkatkanpengembanganmutupelayanankesehatandiRSUPSanglah Denpasar.
b. Terwujudnya salah satu misi Rumah Sakit yaitu menyelenggarakan pelayanan paripurna,mandiridanterjangkau.
3. BagiMasyarakat
Dapat memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat sesuai dengan NilaiNilaiPNSBerAKHLAKsehinggamasyarakatpuasdenganpelayananyangdiberikan.
BABII PROFILINSTANSI
2.1. VisidanMisi
1. Visi
MenjadiRumahSakitungguldanmandiritahun2024.
2. Misi
a. Menyelenggarakanpelayanankesehatanyangparipurna,mandiridanterjangkau.
b. Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan tenaga kesehatan yang berdayasaingdanberbudaya.
c. Menyelenggarakanpenelitiankesehatanberbasisrumahsakit.
d. MenciptakantatakelolaRSyangbaik.
e. Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait.
2.2. Nilai-nilaiOrganisasi
Disamping Visi dan Misi, RSUP Sanglah Denpasar telah melakukan evaluasi terhadap keyakinan dasar yang akan dijadikan pedoman bagi segenap pegawai RSUP Sanglah Denpasar dalam berinteraksi dengan segenap stakeholders di kehidupan sehari - hari.
KeyakinandasarRSUPSanglahDenpasarberjumlah5(lima)yaitu:
1. Integritas:Keselarasanantaraucapan,pikirandantindakan
2. Profesional:Melaksanakantugasdenganpenuhtanggungjawabsesuaikeahliandan terusmengupayakanpengembangandiri
3. Tat Twam Asi : Peduli, belarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus ikhlas
4. Efektif:Memanfaatkansumberdayasesuaikebutuhandenganmenggunakanwaktu, tenagadanbiayasecaratepat
5. Kebersamaan : Mampu bekerjasama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnyauntukmencapaivisidanmisiorganisasi
2.3. TugasOrganisasi
1. TugasOrganisasi
RSUP Sanglah merupakan UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Direktorat Jendral Kementerian Kesehatan. RSUP Sanglah Denpasar mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang paripurna sehingga dalam
pelaksanaantugasnyamemilikifungsiyaitu:
a. Penyusunanrencanaprogramdananggaran
b. Pengelolaanlayananmedis
c. Pengelolaanpelayananpenunjangmedis
d. Pengelolaanpelayananpenunjangnonmedis
e. Pengelolaanpelayanankeperawatan
f. PengelolaanPendidikandanpelatihandibidangpelayanankesehatan
g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanankesehatan
h. Pengelolaankeuangandanbarangmiliknegara
i. Pengelolaansumberdayamanusia
j. Pelaksanaanurusanhukum,organisasidanhubunganmasyarakat
k. Pelaksanaankerjasama
l. Pengelolaansisteminformasi
m. Pelaksanaanurusanumum
n. Pemantauan,evaluasidanpelaporan
2. StrukturOrganisasi
Gambar2.1StrukturOrganisasi
Direkturutama
DirekturPelayananMedik, KeperawatandanPenunjang
KepalaInstalasiKankerTerpadu
KepalaSubInstalasi
Radioterapi
CaseManager
Kemoterapi
CaseManager
Kemoterapi
PenanggungJawab
PerbekalanRadioterapi
PenanggungJawab
RawatInap – AngsokaII
PenanggungJawabPoliklinik
Kemoterapi
PerawatAssociate NurMiftakurRahma
2.4. Uraian/RinciantugasJabatanPeserta
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
KP.01.02/1/3686/2022 tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil, menetapkan dan mengangkat Ners. Nur Miftakur Rahma, S.Kep sebagai Perawat Ahli Pertama di
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Sebagai Perawat Ahli Pertama adapun
Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional Perawat ditegaskan dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 35 tahun 2019, kategori
keahliansebagaiberikut:
1) Melakukanpengkajiankeperawatanlanjutapadaindividu
2) Melakukanpengkajiankeperawatanlanjutanpadakeluarga
3) Melakukanpengkajiankeperawatandasarpadamasyarakat
4) Memberikankonsultasidatapengkajiankeperawatandasar/lanjut
5) Melakukankomunikasiterapeutikdalampemberianasuhankeperawatan
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalamupayapreventifdalampelayanankeperawatan
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjungsebagaiupayapencegahaninfeksi
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada pelayanankesehatan
9) Mengajarkanteknikcontrolinfeksipadakeluargadenganpenyakitmenular
10)Merumuskandiagnosiskeperawatandanmasalahkeperawatanpadaindividu
11)Membuatprioritasdiagnosiskeperawatandanmasalahkeperawatan
12)Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan tindakan)
13)Menyusunrencanatindakankeperawatanpadakeluarga(merumuskan,menetapkan tindakan)
14)Melakukantindakankeperawatanpadakondisigawatdarurat/bencana/kritikal
15)Melakukantindakanterapikomplementer/holistic
16)Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahappre/intra/postoperasi
17)Memberikan dukungan / fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan / berduka/menjelangajaldalampelayanankeperawatan
18)Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhannutrisi
19)Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhaneliminasi
20)Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhanmobilisasi
21)Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhanistirahatdantidur
22)Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhankebersihandiri
23)Melakukantindakankeperawatanpemenuhankebutuhanrasaamandanpengaturan suhutubuh
24)Melakukanstimulasitumbuhkembangpadaindividu
25)Memfasilitasiadaptasidalamhospitalisasipadaindividu
26)Melaksanakancasefinding/deteksidini/penemuankasusbarupadaindividu
27)Melakukansupportkepatuhanterhadapintervensikesehatanpadaindividu
28)Melakukanpendidikankesehatanpadaindividupasien
29)Melakukanpendidikankesehatanpadakelompok
30)Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan masalahkesehatanmasyarakat
31)Melakukanpendidikankesehatanpadamasyarakat
32)Melakukanpemenuhankebutuhanoksigenisasikompleks
33)Melakukanterapiaktivitaskelompok(TAK)stimulasipersepsi
34)Melakukanterapiaktivitaskelompok(TAK)stimulasisensorik
35)Melakukankomunikasidenganklienyangmengalamihambatankomunikasi
36)Melakukanintervensikeperawatanspesifikyangkomplekspadaareamedikalbedah
37)Melakukanintervensikeperawatanspesifikyangkompleksdiareaanak
38)Melakukanintervensikeperawatanspesifikyangkompleksdiareamaternitas
39)Melakukanintervensikeperawatanspesifikyangkompleksdiareakomunitas
40)Melakukanintervensikeperawatanspesifikyangkompleksdiareajiwa
41)Melakukanperawatanluka
42)Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatanspesifiksesuaikasusdankondisipasien
43)Melakukankonsultasikeperawatandankolaborasidengandokter
44)Melakukanrehabilitasimentalspiritualpadaindividu
45)Melakukanpenatalaksanaanmanajemengejala
46)Melakukanevaluasitindakankeperawatanpadaindividu
47)Melaksanakanfungsipengarahanpelaksanaanpelayanankeperawatansebagaiketua tim/perawatprimer
48)Melakukanpendokumentasiantindakankeperawatan
49)Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
50)Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaanperawat
51)Melakukanpreseptorshipdanmentorship
BABIII
ANALISISISUDALAMPELAKSANAANTUGASDANFUNGSI
3.1. IdentifikasidanAnalisisIsuAktual
1. IdentifikasiIsu
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi jabatan dengan melalui environmental scanningyaitusikappedulidankritisterhadapisuyangadadiunitkerjadenganpendekatan berdasarkanSmartASNdanManajemenASN.
No IdentifikasiIsu UraianTugas KondisiSaatIni
1 Belum optimalnya monitoring kejadian
mukositis pada pasien
yang menjalani
kemoterapi di Ruang
AngsokaII
Smart ASN sebagai
Enterpreneurship
memiliki peran
melakukan
inovasi dalam
pemberian
Asuhan
Keperawatandan
sebagai
Networking
memiliki peran
mengadopsi
tools kedalam
Sistem Informasi
Manajemen RS (SIMRS)
Terjadinya
mukositis pada
beberapa pasien
yang menjalani
kemoterapi
KondisiYangDiharapkan
Dapat dilakukan monitoring
dengan pengkajian
mukositis scalepada pasien
yang menjalani kemoterapi agardapatsegeradiberikan intervensi
2 Kurang optimalnya
pemberian edukasi
Smart ASN sebagai individu
Banyak pasien yang menjalani
Pasien dan keluarga mengetahui tentang
tentang resiko
terjadinya ektravasasi
pada pasien yang
mendapatkan
kemoterapi intravena
seriI
3 Ketidakpatuhan
keluarga dalam
kolaborasi dengan
perawat untuk
pencegahan decubitus
padapasientirahbaring
dantotalcare.
yang Menguasai
IT dan Bahasa
memiliki peran
memberikan
pendidikan
kesehatan
dengan media
edukasi video
yang menarik
dan mudah di akses
Smart ASN
sebagai individu
yang menjalin
Networking
memiliki peran
melibatkan
keluarga dalam
rangka
pemberian
asuhan
keperawatan
kemoterapi
pertama kali
yang belum
memiliki
pengetahuan
tentang
ekstravasasi
ekstravasasi dan segera
melakukan pelaporan
apabila mengalami tanda
dangejalaekstravasasi
Terjadinya ulkus
dekubitus pada
pasien tirah
baring lama saat
perawatan di
RumahSakit
Keluarga dapat membantu
perawat dalam mencegah
terjadinya ulkus dekubitus
dan mencegah terjadinya
penambahan luas ulkus
dekubitus pada pasien
dengan tirah baring lama di RumahSakit
BerikutinimerupakanpenjelasandariIsudiatas
(1)Isuke-1
Belum optimalnya monitoring kejadian mukositis oral pada pasien yang
menjalanikemoterapidiRuangAngsokaI
Mukositis oral adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh efek samping dari
kemoterapi pada jaringan mukosa sepanjang kavitas oral (cancer care Nova Stovia, 2008). Mukositis oral ditandai dengan adanya tanda objektif yaitu adanya eritema, lesi danoedemadanadanyaperubahansecarasubyektifyaituadanyanyeri,sensitivitasdan perasaan kering serta adanya perubahan fungsi yaitu adanya perubahan suara, mengunyah danmenelan (Potting et al, 2005). Kejadian mukositis oral tergantung pada
agenkemoterapiyangdigunakan,dosisdanwaktupemberiankemoterapi.Mukositisoral bilatidakmendapatkanpenangananyangbaikakanberkembangmenjadiinfeksi.Halini disebabkan karena pasien kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami imunosupresan sehingga pasien akan lebih mudah terkena infeksi. Apabila isu tersebut tidakdiatasi,makabanyakpasienyangmengeluhmukositis saatdansetelahpemberian kemoterapi yang mempengaruhi asupan gizi karena pasien kesulitan membuka mulut, mengunyah dan menelan sehingga perlu adanya monitoring berupa pengkajian mukositisscaleagarintervensipencegahanbisadilakukansegera.
Untuk mewujudkan SmartASN yang berjiwaEnterpreneurshipsalah satunya yaitu dengan pengadaan mukositis scale oleh WHO dan memasukan toolstersebut dalam sistem Informasi Manajemen Rumah sakit (SIMRS) sesuai dengan Smart ASN yang berjiwa Networking. Berikut skala penilaian Mukositis Oral Oleh WHO yang sudah diterjemahkan
Tabel3.1.(1).SkalaPenilaianMukositisOralMenurutWHO Nilai KriteriaKlinis
0 Normal
1 Nyeridenganatautanpaeritema
2 Ulserasi,daneritema
3 Ulserasidaneritema,pasientidakbisamenelanmakananpadat
4 Ulserasi/pseudomembranparahsehinggatidakbisamakandanminum
(2)Isuke-2
Kurang optimalnya pemberian edukasi tentang resiko terjadinya ektravasasi padapasienyangmendapatkankemoterapiintravenaseriI
Ektravasasi adalah proses dimana cairan obat kemoterapi yang tidak disengaja bocorkedalamjaringansubkutanatausubdermalyangmengelilingilokasiintravenadan dapat menyebabkan nekrosis jaringan. Pasien dan keluarga harus diberi tahu untuk melaporkan setiap perubahan dalam sensasi, tanda dan gejala selama pemberian obat
kemoterapi intravena. Pasien yang baru terdiagnosis kanker dan mendapatkan
kemoterapi pertama kali tentu saja tidak mengetahui tentang Ekstravasasi sehingga
perlu diberikan edukasi tentang ekstravasasi pada pasien yang pertama kali
mendapatkan kemoterapi. Dampak yang terjadi apabila tidak dilakukan penanganan
pada isu tersebut adalah pasien beresiko terjadi ekstravasasi yang mengakibatkan nyeri pada lokasi infus, nekrosis bahkan kerusakan jaringan yang parah sehingga Lengthof Stay(LOS)ataulamarawatpasienmenjadilebihpanjang.
Untuk mewujudkan Smart ASN yang berjiwa Menguasai IT dan Bahasa salah satunya yaitu dengan memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga berupa video edukasiyangsederhana,menarik,mudahdipahamidanmudahdiakses sehinggadapat ditontonberulangolehpasienbahkansaatsedangmenjalanikemoterapi.
(3)Isuke-3
Ketidakpatuhan keluarga dalam kolaborasi dengan perawat untuk pencegahandecubituspadapasientirahbaringdantotalcare.
Ulkus akibat tekanan yang disebut juga dengan ulkus decubitus atau bed sore merupakan kondisi yang paling sering dialami oleh individu yang mengalami imobilisasi lama.Individuyangberisikomengalamiulkus decubitus adalahlansia,nutrisiyangtidak adekuat,insufisensivascular,kelembapanlingkungan(terutamaakibatinkontinesia)dan penurunanelastisitas jaringan.Meskipundiciptakanberbagaipermukaan,sepertitempat tidur dan matras khusus, alat lainnya yang digunakan untuk mengurangi tekanan, tindakan pencegahan tersebut tidak selalu efektif. Semua ulkus decubitus 95% terjadi akibattonjolantulangpelvis.Dampakyangterjadiapabilaisutersebuttidakdiatasiyaitu pasien akan mengalami decubitus, nyeri, kerusakan jaringan kulit, infeksi sehingga LengthofStay(LOS)pasienmenjadilebih.
Untuk mewujudkan Smart ASN yang berjiwa Networking salah satunya yaitu memberikan edukasi pada pasien sehingga dapat membantu perawat dalam melakukan pencegahansebelumterjadinyadekubitus.
2. AnalisisIsudanPenetapanCoreIsu/IsuAktual
Dari tiga isu yang didapatkan di Angsoka II, selanjutnya dilakukan penapisan dengan menggunakan analisis Teknik APKL, selanjutnya menetapkan core isu dengan Teknik
USGdananalisispenyebabisuutamadenganTeknikDiagramFishbone(DiagramTulang Ikan)
(1)TeknikAPKL
Teknik analisis isu untuk menentukan suatu isu memenuhi syarat yaitu dengan menggunakanTeknikAPKL.
Tabel3.1.2.(1).TeknikAPKL No Isu A P K L Keterangan
1 Belum optimalnya monitoring kejadian mukositis oral pada pasien yang menjalani kemoterapi di RuangAngsokaII
2 Kurang optimalnya pemberian edukasi tentang resiko terjadinya ektravasasi pada pasien yang mendapatkankemoterapiintravenaseriI
3 Ketidakpatuhan keluarga dalam kolaborasi dengan perawat untuk pencegahan decubitus padapasientirahbaringdantotalcare
Keterangan:
+ + + + Memenuhisyarat
+ + + + Memenuhisyarat
+ + + + Memenuhisyarat
1. Aktual(A) : isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masasekarang
2. Problematik(P) :isuyangmenyimpangdariharapanstandar,ketentuanyang menimbulkankegelisahanyangperlusegeradicarikanpenyebabdanpemecahannya
3. Kekhalayakan(K) : isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang
4. Layak(L) : isu yang masuk akal, pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu
5. (+) :memenuhisyarat
6. (-) :tidakmemenuhisyarat
(2)TeknikUSG
SetelahmelakukanpenapisanisudenganmenggunakanteknikAPKLselanjutnyateknikUSG untukmengetahuicoreisuatauisuyangmenjadiisuutama.
Tabel3.1.2.(2)TeknikUSG
1 Belum optimalnya monitoring kejadian mukositis oral pada pasien yang menjalani kemoterapi di RuangAngsokaII
2 Kurang optimalnya pemberian edukasi tentang resiko terjadinya ektravasasi pada pasien yang mendapatkankemoterapiintravenaseriI
3 Ketidakpatuhan keluarga dalam kolaborasi dengan perawat untuk pencegahan decubitus pada pasien tirahbaringdantotalcare.
Keterangan:
5 5 5 15 I
4 4 5 13 II
3 3 4 10 III
1. Urgency(U)yaituseberapamendesaknyamasalahtersebutuntukdiselesaikanberkaitan dengandimensiwaktu
2. Seriousness (S) yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yangakanditimbulkan
3. Growth (G) yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditanganisegera
4. PenentuanSkor
5 :Sangatmendesak/gawatdanberdampak
4 :Mendesak/gawat/danberdampak
3 :Cukupmendesak/gawatdanberdampak
2 :Tidakmendesak/gawatdanberdampak
1 :Sangattidakmendesak/gawatdanberdampak
Berdasarkan dari analisis isu dengan Teknik USG diatas didapatkan total nilai tertinggi adalah belum optimalnya monitoring kejadian mukositis oral pada pasien yang menjalani kemoterapidiRuangAngsokaII.
(3)TeknikDiagramFishbone(DiagramTulangIkan)
SetelahmendapatkanCoreisu,dilakukananalisissebab-akibatdenganTeknikDiagram Fishbone(DiagramTulangIkan)
Gambar3.1.2.(3).Fishbone
Man
Tidak adanya
pelaporan pasien dan
keluarga tentang
keluhan mukositis
oral
Keterbatasan
JumlahPetugas
Mileu/MotherNoher
Measurement
Kurang pengetahuan
pasien tentang salah satu
efeksampingkemoterapi
Petugas belum update
dampak mukositis
terhadapkualitashidup
Perbandingan jumlah pasien
dan petugas tidak sesuai
sehingga petugas tidak
optimal dalam monitoring
tandamukositisoral
Agen kemoterapi yang digunakan, dosis dan waktu pemberian
kemoterapi
Pengkajian
Mukositis Scale
tidaktersedia
Jenis obat Antimetabolit
dan Alkilating, Semakin
Belum update
terkait penggunaan
mukositis scale di RSKhusunyaRuang
Kemoterapi
Pasien yang menjalani kemoterapi
akan mengalami imunosupresan
sehinggalebihmudahterkenainfeksi
tinggi dosis obat
semakintinggitoksisitas
Belum optimalnya monitoring kejadian mukositis pada pasien kemoterapi diRuangAngsokaII
Keluhan muncul
setelah perawat
menanyakanlangsung
padapasien
Metode pengkajian
masihmanual
Mesin Fotocopy
hanya ada 1
diruangan
CempakaObgyn
Mesinfotocopy
tidaktersedia
Memasuki era
digitalisasi
denganSIMRS
Kurangnya koordinasi
dengan unit PKRS
untuk membuat media
edukasiberupaleaflet
Mediaedukasitidak
Paperless
ada tentang
mukositis
Method
Machine
Material
No
Tabel3.1.2.(4)AnalisisFishbone
RootCauseProblem
1 Man Tidak adanya pelaporan pasien dan keluarga tentang keluhan mukositis oral karena kurang pengetahuan pasien tentang salah satu efek samping kemoterapi, keterbatasan jumlah petugas karena perbandingan jumlah pasien dan petugas tidak sesuai sehingga petugas tidak optimal dalam monitoring tanda mukositis oral, petugas belum update dampak mukositis terhadap kualitas hidup, pasien yang menjalani kemoterapi akan mengalami imunosupresansehinggalebihmudahterkenainfeksi
2 MotherNature Agenkemoterapiyangdigunakan,dosisdanwaktupemberian kemoterapiyaitujenisobatantimetabolitdanalkilating,semakin tinggidosisobatsemakintinggitoksisitas
3 Measurement Pengkajianmukositisscaletidaktersediakarenabelumupdate terkaitpenggunaanmukositisscaledirskhususnyaruang kemoterapi
4 Method Metodepengkajianmasihmanualyaitukeluhanmunculsetelah perawatmenanyakankeluhanpadapasien
5 Machine Mesinfotocopytidaktersediakarenamesinterbatashanya1yaitu diRuanganCempakaObgyn
6 Material
Mediaedukasitentangmukositisoraltidaktersedia,paperless karenamemasukieradigitalis
3.2. KeterkaitanPenyebabIsudenganKedudukandanPeranPNSuntukMendukungSMART Governance
IsuutamayangtelahditentukaneratkaitannyadenganperandankedudukanPNS sebagai pelayanan publik yaitu memberikan pelayanan yang komprehensif dan berkualitas. Hal ini sejalan dengan nilai Smart ASN sebagai Enterpreneurship yaitu memiliki peran melakukan inovasi dalam pemberian Asuhan Keperawatan dan sebagai
Networking memiliki peran mengadopsi tools tersebut kedalam Sistem Informasi ManajemenRS(SIMRS).
3.3. AlternatifPemecahanMasalahsebagaiGagasanKreatif
Dari isu belum optimalnya monitoring kejadian mukositis oral pada pasien yang menjalani kemoterapi di Ruang Angsoka II RSUP Sanglah Denpasar, PNS sebagai pelayan publik harus memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas dengan melakukan pengadaan tools mukositis scale oleh WHO sebagai alat untuk melakukan pengkajian dan memasukan tools tersebut dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) untuk mendukung era digitalisasi. Diharapkan gagasan kreatif ini membuat monitoring dengan pengkajian mukositis oral pada pasien yang menjalani kemoterapi setiap shift menjadi optimal sehingga dapat mencapai visi dan misi RSUP
Sanglah Denpasar. Hal ini sesuai nilai Smart ASN yang berjiwa Enterpreneurship yaitu dengan pengadaan mukositis scale oleh WHO dan memasukan tools tersebut dalam sistem Informasi Manajemen Rumah sakit (SIMRS) sesuai dengan nilai Networking. Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini mencangkup nilai-nilai dasar PNS yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang diimplementasikan di Ruang Angsoka II RSUP Sanglah Denpasar dengan waktu pelaksanaan dimulai tanggal 25 Juli hingga 30 Agustus 2022. Agar tercapainya optimalisasi monitoring kejadian mukositis oral pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di Ruang Angsoka II RSUP Sanglah Denpasar, maka akan dilakukan beberapaalternativepemecahanmasalahyaitu
1. PenyusunanpengkajianMukositisscalepadapasienyangmenjalanikemoterapiyang diadopsidariWHO.
2. Pelaksanaanperijinandenganbidangkeperawatanterkaittoolsyangingindigunakan untuk pengkajian mukositis scale pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi dan perijinan kepada Kepala IT terkait penginputan pengkajian mukositis scale di SIMRS.
3. Pelaksanaan sosialisasi terkait penggunaan pengkajian Mukositis scale pada pasien yangmenjalanikemoterapidiSistemInformasiManajemenRumahSakit(SIMRS).
4. Pelaksanaan Evaluasi terhadap penggunaan pengkajian Mukositis scale pada pasien yangmenjalanikemoterapidiSistemInformasiManajemenRumahSakit(SIMRS).
BABIV RANCANGANAKTUALISASI
4.1. RancanganAktualisasiNilai-nilaiDasarPNS
Gagasanpemecahanisuterpilihadalahmelakukanpengadaantools mukositis scaleolehWHOsebagaialatuntukmelakukan
pengkajian dan memasukan tools tersebut dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk mendukung era digitalisasi.Berikutadalahkegiatanyangmerupakanwujudgagasanpemecahanisuterpilihtersebut:
Tabel4.1RancanganAktualisasiNilai-nilaiDasarPNS
No Kegiatan TahapanKegiatan Output/Evidance Keterkaitan dengan
Sustansi Mata
PelatihanAgenda2
Kontribusi
Terhadap Visi
MisiOrganisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 Penyusunan pengkajian
Mukositis scale pada
pasien yang menjalani
kemoterapi yang diadopsi
dariWHO
Manajemen ASN
Penyusunan pengkajian
Mukositis scale pada
pasien yang menjalani
kemoterapi yang diadopsi
Tersusunnya
pengkajian
Mukositis Scale
yang diadopsi dari
WHO
Kegiatan
penyusunan
pengkajian
Mukositis scale
pada pasien yang
menjalani
kemoterapi yang
diadopsi dari WHO
sebagai bentuk
seorang ASN yang
berintegritas dalam
Kegiatan
penyusunan
pengkajian
Mukositis scale
dilakukan
bertujuan agar
dapat
melaksanakan
tugas dengan
penuh tanggung
jawab sesuai
dari WHO merupakan
bentukseorangASNyang
berintegritas dalam
upaya pengabdian
masyarakat dan
menerapkan fungsi ASN
yaitu sebagai pelayanan
Publik
SMARTASN
DalamhalininilaiSMART
ASN yang diterapkan
yaitu integritas, profesionalisme, networking, menguasai
IT dan bahasa asing, serta berwawasan global
dengan membuat
gagasan kreatif berupa
pengkajian mukositis
scale yang diadopsi dari
WHO dan dimasukan ke
dalam Sistem Informasi
upaya pengabdian
masyarakat
sehingga dengan
misi RSUP Sanglah
yaitu
Menciptakan
tata kelola RS
yang baik dan
diharapkan dapat
mencapaivisiRSUP
Sanglah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri Tahun
2024.
keahlian dan terus
mengupayakan pengembangan dirisesuaidengan salah satu nilai
organisasi yaitu Profesional, serta
memanfaatkan
sumber daya
sesuai kebutuhan
dengan
menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat sesuai dengan salah satu nilai organisasi yaiu Efektif
RumahSakit(SIMRS)
1.1
Menyiapkan lembar
rancangan dan referensi tentang tools
pengkajian mukositis
scaleolehWHO
Lembar rancangan
dan referensi yang
akan digunakan
tersedia
Berorientasi
Pelayanan (Responsivitas)
Saya berkomitmen
memberikan pelayanan
prima demi kepuasan
masyarakat dengan
menyiapkan lembar
rancangan dan
referensi, kemudian
menyusunnya sesuai
dengan isu actual yang
terjadi pada pelayanan
dan gagasan kreatif
yang dapat digunakan
sebagai upaya
perbaikan tiada henti
yang selama ini belum
optimal dilakukan di
instansi saya bekerja.
Hal ini merupakan
bentuk dari
responsivitas Akuntabel (Dapatdipercaya)
Saya bertanggungjawabatas
kepercayaan yang
diberikan dengan
mencari referensi
pengkajian dengan
jujur, cermat dan
berintegritas tinggi
sehingga referensi
yang dirancang dapat
dipercaya. Kompeten
(Kinerja Terbaik, Keberhasilan)
Saya terus belajar dan
mengembangkan
kapailitas dengan
mengerjakan
rancangan aktualisasi
sebaik mungkin
sehingga gagasan
kreatif yang
direncanakan efektif
dan berhasil untuk
diaplikasikan di Instansi ditempat saya
bekerja. Loyal
(Kontribusi)
Saya berdedikasi
mengutamakan
kepentingan Bangsa
dan Negara dengan
membuat gagasan
kreatif ini agar dapat
membantu
menyelesaikan isu
yang terjadi di Instansi
ditempat saya bekerja
sebagai bentuk
1.2
Menghadap kepada
Penanggung Jawab
Ruangan Angsoka II, mentor unit kerja dan coach untuk
berkonsultasi terkait
rancangan aktualisasi
kontribusi Adaptif (Inovasi)
Saya terus berinovasi
dan antusias dalam
menghadapi
perubahan dengan
cepat menyesuaikan
diridieradigitalis yaitu
melakukan inovasi
pengkajian dari
sebelumnya manual
menjadi pengadaan
pengkajian mukositis
scaleolehWHO
Notulensi dan
catatan masukan
dari Penanggung
jawab Ruangan
,mentor dan coach
serta terdapatnya
foto kegiatan
Berorientasi
Pelayanan (Responsivitas)
Saya berkomitmen
memberikan pelayanan
prima demi kepuasan
masyarakat dengan
dan kegiatan
aktualisasi.
konsultasi melakukan kegiatan
konsultasi dan diskusi
bersama
penanggungjawab,
mentor dan coach
dengan ramah,
cekatan, solutif dan
dapat di andalkan
terkaitisudangagasan
kreatif yang
direncanakan sebagai
responsitivitas
terhadapisu.
Akuntabel (Dapatdipercaya)
Saya
bertanggungjawab
atas kepercayaan yang
diberikan dengan
melakukan konsultasi
dan diskusi kepada
penanggungjawab,
mentor dan coach
terkait rancangan
aktualisasi dan
kegiatan yang akan
dilakukan secara
cermat, jujur dan
berintegritas tinggi
sehingga rancangan
aktualisasi yang
direncanakan dapat
dipercaya
Harmonis
(Perbedaan)
Saya peduli dan
menghargai perbedaan
dengan menerima
saran dan masukan
yang diberikan oleh
Penanggungjawab,
mentor dan coach
agar ketika rancangan
aktualisasiinidilakukan
lingkungan kerja tetap
kondusif karena saling
menghargaiperbedaan
Kolaboratif (Kesediaan
bekerjasama, sinergis untuk hasil yanglebihbaik)
Saya membangun
kerjasama yang
sinergis dengan
mendengarkan
seluruh saran dan
masukan yang
diberikan oleh
penanggungjawab,
mentor dan coach
serta selalu terbuka
dalam melakukan
konsultasi terkait
rancangan aktualisasi
sehingga kegiatan
1.3
Melakukan
penterjemahan dan
penyusunan draft
pengkajian mukositis
scaleyangdiadopsidari
WHOdiSIMRS
Pengkajian
mukositis scale
oleh WHO yang
telah
diterjemahkan
tersedia, dan draft
pengkajian
mukositis scale
yang diadopsi dari
WHO di SIMRS
tersusun
aktualisasi yang
direncanakan efektif
dan menghasilkan nilai
tambah
Berorientasi
Pelayanan
(Kualitas)
Saya berkomitmen
memberikan pelayanan
prima demi kepuasan
masyarakat dengan
melakukan kegiatan
penterjemahan
pengkajian mukositis
scale dan penyusunan
draft pengkajian
mukositis scale yang
diadopsi dari WHO di SIMRS agar menjadi
solutif yang
memudahkan rekan
kerja mengisi
pengkajian dan
menghasilkan
pengkajian yang
berkualitas Akuntabel (Dapatdipercaya)
Saya
bertanggungjawab
atas kepercayaan yang
diberikan dengan
melakukan kegiatan
penterjemahan
pengkajian mukositis
scale dan penyusunan
draft pengkajian
mukositis scale yang
diadopsi dari WHO di
SIMRS dengan cermat
dan teliti tanpa
mengubah atau
menambahkan
komponen pengkajian
sehingga dapat
dipercaya. Harmonis (Perbedaan)
Saya perduli dan menghargai perbedaan
dengan melakukan
kegiatan
penterjemahan
pengkajian dan
penyusunan draft
pengkajian mukositis
scale yang diadopsi
dari WHO di SIMRS
untuk membantu
orang lain sehingga
tidak menimbulkan
perbedaan
pemahaman Loyal (Kontribusi)
Saya berdedikasi dan
1.4
Melakukan revisi draft
pengkajian mukositis
scaleyangdiadopsidari
WHO
Pengkajian scale yang diadopsi dari
WHOfinal
mengutamakan
kepentingan Bangsa
dan Negara dengan
melakukan kegiatan
penterjemahan
pengkajian dan
penyusunan draft
pengkajian mukositis
scale yang diadopsi
dari WHO di SIMRS
agar dapat membantu
memberikan informasi
contoh tampilan yang
akan muncul di SIMRS
sebagai bentuk
kontribusi
Kompeten (KinerjaTerbaik)
Saya terus belajar dan
mengembangkan
kapailitas dengan
melakukan revisi draft
pengkajian mukositis
scale yang diadopsi
dari WHO sebaik
mungkin sehingga
menghasilkan kinerja
terbaik
Adaptif
(Antusias Terhadap
Perubahan)
Saya
bertanggungjawab
atas kepercayaan yang
diberikan dengan
melakukan revisi draft
pengkajian mukositis
scale yang diadopsi
dari WHO untuk
menyesuaikan
perkembangan era
digitalisasi sebagai
bentuk antusias
terhadapperubahan
2 Pelaksanaan perijinan
dengan bidang
keperawatan terkait tools
yang ingin digunakan
untuk pengkajian
mukositis scale pada
pasien yang sedang
menjalani kemoterapi
dan perijinan kepada
Kepala IT terkait
penginputanpengkajian
Terlaksananya
perijinan oleh
bidang
keperawatan dan
kepala IT terkait
tools yang ingin
digunakan untuk
pengkajian
mukositis scale
yang sedang
menjalani
kemoterapi yang
Dalam kegiatan
meminta perijinan
ini dilakukan
dengan ramah
cekatan,solutifdan
dapat diandalkan
serta
bertanggungjawab
atas kepercayaan
yang diberikan
dengan mengikuti
prosedur
Kegiatanmeminta
ijinkepadakepala
bidang keperawatan
terkait tools yang ingin digunakan
untuk pengkajian
mukositis scale
dilakukan karena
peduli, dan peka
terhadap
kebutuhan
Manajemen PNS
Pelaksanaan perijinan
pengkajianinimerupakan
bentuk dari
melaksanakan tugas
sesuai dengan perintah
atasan atau sejauh tidak
bertentangan dengan
ketentuan peratuan
perundang-undangan
sehingga dapat
akan dimasukan
dalamSIMRS
operasionalstandar
(SPO)yangberlaku
setelah diberikan
ijin. Hal ini sesuai
dengan misi RSUP
Sanglah yaitu
Menciptakan
tata kelola RS
yang baik dan
diharapkan dapat
mencapaivisiRSUP
pelanggan sesuai
dengan salah
satu nilai organisasi yaitu TatTwamAsi Kegiatan
meminta ijin dan berkoordinasi
dengan Kepala IT
terkait
2.1
menjalankan peran
sebagaipelayananpublik. SMARTASN
Kegiatan ini menerapkan
nilai SMART ASN yaitu
integritas dan
nasionalisme agar
gagasan kreatif tidak
menyimpang dari tugas
danfungsi
Menghadap kepala
Bidang Keperawatan
Notulensi masukan dan saran dari Akuntabel (Dapatdipercaya)
Sanglah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri Tahun
2024.
penginputan pengkajian
mukositisscaleke
Sistem Informasi
Manajemen
Rumah Sakit
(SIMRS)
bertujuan mendukung era digitalisasi. Hal ini sesuai dengan
Nilai Organisasi
yaitu mampu
bekerjasama dengan kompetzensi yang sesuai dengan
tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi
Kebersamaan
untuk meminta ijin
terkait tools yang ingin
digunakan untuk
pengkajian mukositis
scale pada pasien yang
sedang menjalani
kemoterapi
Kepala Bidang
Keperawatan Saya
bertanggungjawab
atas kepercayaan yang
diberikan dengan
melakukan kegiatan
perijinan kepada
kepala Bidang
keperawatan dengan
jujur, cermat, dan
berintegritas tinggi
sehingga tools yang
ingin digunakan dapat
dipercaya.
Harmonis (Selaras)
Saya saling peduli dan
menghargai perbedaan
dengan melakukan
kegiatan perijinan
kepada kepala Bidang
keperawatan dan IT
untuk menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya
sehinga dapat
menyamakan persepsi
dan tujuan agar
selaras
Adaptif (Inovasi)
Saya terus berinovasi
dan antusias dalam
menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan
melakukan kegiatan
perijinan kepada
kepala Bidang
keperawatan sebagai
bentuk kontribusi saya
memberikan gagasan
kreatif dalam
menyelesaikan isu
yang terjadi diruangan
2.2
Meminta ijin Kepala IT
terkait penginputan
pengkajian mukositis
scale ke Sistem
Informasi Manajemen
RumahSakit(SIMRS).
Notulensi masukan
dan saran dari
KepalaIT
saya.
Akuntabel (Dapatdipercaya)
Saya
bertanggungjawab
atas kepercayaan yang
diberikan dengan
melakukan kegiatan
perijinan kepada
kepalaITdenganjujur,
cermat, dan
berintegritas tinggi
sehingga tools yang
ingin digunakan dapat
dipercaya.
Harmonis (Selaras)
Saya saling peduli dan
menghargai perbedaan
dengan melakukan
kegiatan perijinan
kepada kepala Bidang
keperawatan dan IT
untuk menghargai
setiap orang apapun
latar belakangnya
sehinga dapat
menyamakan persepsi
dan tujuan agar
selaras Adaptif (Inovasi)
Saya terus berinovasi
dan antusias dalam
menggerakkan
ataupun menghadapi
perubahan dengan
melakukan kegiatan
perijinan kepada
kepala Bidang
keperawatan sebagai
bentuk kontribusi saya
memberikan gagasan
kreatif dalam
2.3 Melakukan penginputan
pengkajian mukositis
scale ke Sistem
Informasi Manajemen
RumahSakit(SIMRS).
Foto kegiatan dan
tools pengkajian
tersediadiSIMRS
menyelesaikan isu
yang terjadi diruangan
saya.
Berorientasi
Pelayanan (Kualitas)
Saya berkomitmen
memberikan pelayanan
prima demi kepuasan
masyarakat dengan
melakukan kegiatan
penginputan
pengkajian mukositis
scale ke Sistem
Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS)
sebagai solutif
sehingga pengkajian
yang dilakukan
berkualitas di tengah
eradigitalisasi Kompeten
(Keberhasilan)
Saya terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas dengan
mengerjakan kegiatan
penginputan
pengkajian mukositis
scale ke Sistem
Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS)
sebaik mungkin
sehingga rancangan
kegiatan yang
direncanakan berhasil
dilakukan.
Loyal (Dedikasi)
Saya berdidikasi dan
mengutamakan
kepentingan Bangsa
dan Negara dengan
melakukan kegiatan
penginputan
pengkajian mukositis
scale ke Sistem
Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS)
agar dapat
menyesuaikan
kebijakan sistem
informasi yang sedang
berlaku seagai bentuk
dedikasi
Kolaboratif
(Kesediaan
bekerjasama,
sinergis untuk hasil yanglebihbaik)
Saya membangun
kerjasama yang
sinergis dengan
melakukan kegiatan
penginputan
pengkajian mukositis
3 Pelaksanaan sosialisasi
terkait penggunaan
pengkajian Mukositis
scale pada pasien yang
menjalani kemoterapi di
Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
ManajemenPNS
Pelaksanaansosialisasiini
merupakan bentuk dari
menjaga agar tidak
terjadi konflik
kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
Terlaksananya
kegiatan sosialisasi
penggunaan
pengkajian
Mukositis scale
pada pasien yang
menjalani
kemoterapi di Sistem Informasi
Manajemen Rumah
Sakit(SIMRS).
scale ke Sistem
Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS)
memanfaatkan era
digitalisasi dan bekerja
sama dengan SDM IT
untuk mendapatkan
hasilyanglebihbaik.
Kegiatan sosialisasi
penggunaan
pengkajian
Mukositis scale
pada pasien yang
menjalani
kemoterapi di Sistem Informasi
Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS)
diharapkan dapat
membangun
kerjasama yang
sinergis dengan
berbagai pihak
Dengan
melakukan
kegiatan
sosialisasi
penggunaan
pengkajian
Mukositis scale
diharapkan mampu
bekerjasama dengan kompetensi yang
sesuai dengan
tugasnya untuk
mencapai visi dan
3.1
sehingga dapat
menjalankan peran
sebagai pelayanan
masyarakat
SMARTASN
Kegiatan ini menerapkan
nilai SMART ASN yaitu
integritas, profesionalisme dan
berjiwa hospitality
nasionalisme agar
gagasan kreatif yang
direncanakan dapat
terlaksanan sesuai
denganrencana
Memberikan informasi
kepada PJ Ruangan
Angsoka II bahwa akan
diadakan sosialisasi
tentang pengkajian
Mukositis scale pada
pasien yang menjalani
agar asuhan
keperawatan yang
diberikan optimal
sesuai dengan misi
RSUP Sanglah
yaitu
Menciptakan
tata kelola RS
yang baik
sehingga dapat
mencapaivisiRSUP
Sanglah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri Tahun
2024.
misi organisasi.
Hal ini sesuai
dengan salah
satu nilai organisasi yaitu Kebersamaan
Foto dan notulensi
kegiatan Akuntabel (Integritas)
Saya bertanggungjawa
atas kepercayaan yang
diberikan dengan
melakukan kegiatan
memberikan informasi
kemoterapi di Sistem
Informasi Manajemen
RumahSakit(SIMRS).
kepada PJ Ruangan
Angsoka II bahwa
akan diadakan
sosialisasi dengan
jujur, cermat dan bertanggungjawab
sebagai bentuk
integritas
Harmonis (Selaras)
Saya saling peduli dan menghargai perbedaan
dengan melakukan
kegiatan memberikan
informasi kepada PJ
Ruangan Angsoka II
terlebih dahulu bahwa
akan diadakan
sosialisasi sebagai
bentuk menghargai PJ
Ruangan sebagai
penanggungjawab
3.2 Menyampaikan
rancangan aktualisasi
kepada rekan perawat
mengenai optimalisasi
monitoring kejadian
mukositis oral pada
pasien yang menjalani
kemoterapi di Ruang
Angsoka II RSUP
SanglahDenpasar
Foto, notulensi
kegiatan dan
absensikehadiran
sehingga kegiatan
berjalanselaras
Berorientasi Pelayanan (Responsivitas)
Saya berkomitmen
memberikan pelayanan
prima demi kepuasan
masyarakat dengan
melakukan kegiatan
menyampaikan
rancangan aktualisasi
kepada rekan perawat
dengan ramah,
cekatan, solutif dan
dapat diandalkan agar
penyampaikan
informasi berjalan
lancar dan
responsivitas
Kompeten (Sukses)
kepada rekan kerja di Ruangan Angsoka II
tentang pengkajian
Mukositis scale pada
pasien yang menjalani
kemoterapi di Sistem
Informasi Manajemen
Saya terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas dengan
menyampaikan
rancangan aktualisasi
untukmembanturekan
kerja memahami
tujuan dari kegiatan
yangakandisampaikan
sehingga dapat
membantu
mengsukseskan
rancangan kegiatan
yangdirencanakan
Foto, notulensi
kegiatan dan
absensikehadiran
Loyal (Kontribusi)
Saya berdedikasi dan
mengutamakan
kepentingan Bangsa
dan Negara dengan
melakukan kegiatan
menyampaikantentang
RumahSakit(SIMRS).
penginputan
pengkajian Mukositis
scale kepada rekan
perawat agar dapat
menyesuaikan
kebijakan sistem
informasi yang sedang
berlaku dan sama-
sama berkontribusi
dalam rancangan
kegiatan Adaptif (Inovasi)
Saya berinovasi dan
antusias dalam
menggerakkan
ataupun menghadapai
perubahan dengan
melakukan kegiatan
menyampaikan
penginputan
pengkajian Mukositis
scale kepada rekan
perawat sebagai
bentuk penyesuaian
terhadap
perkembangan era
digitalisasi seagai
bentuk inovasi
terhadap isu yang
terjadi di Instansi sya
bekerja
Kolaboratif
(Sinergisuntukhasil
yanglebihbaik)
Saya membangun
kerjasama yang
sinergis dengan
melakukan kegiatan
menyampaikantentang
penginputan
pengkajian Mukositis
scale kepada rekan
perawat dan terbuka
4 Pelaksanaan Evaluasi
terhadap penggunaan
pengkajian Mukositis
scale pada pasien yang
menjalani kemoterapi di
Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
ManajemenPNS
Pelaksanaan Evaluasi ini
merupakan bentuk dari
melaksanakan tugasnya
dengan jujur, bertanggungjawab dan
berintegritas tinggi
sehingga dapat
Terlaksananya
evaluasi terhadap
penggunaan
pengkajian
Mukositis scale
pada pasien yang
menjalani
kemoterapi di
Sistem Informasi
Manajemen Rumah
Sakit(SIMRS)
apabila ada kendala
dalam penginputan
sehingga dapat
membantu melakukan
monitoring terhadap
kejadian mukositis oral
setiapshiftlebihbaik
Dengan melakukan
evaluasi dari
penggunaan
pengkajian ini,
diharapkan dapat
melakukan
perbaikan agar
dapat
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
sehingga
penggunaan
pengkajian
tersebut efektif
dalam pemberian
Dengan
melakukan evaluasi dari
penggunaan
pengkajian ini,
diharapkan dapat
melakukan
perbaikan agar
dapat
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik
sehingga
penggunaan
pengkajian
tersebut efektif
4.1
menjalankan peran
sebagai pelayanan
masyarakat SMARTASN
Dalam kegiatan ini
menerapkan nilai SMART
ASN yaitu integritas dan
profesionalisme dimana
dalam pelaksanaan
evaluasi pemahaman
rekan perawat harus
sama dan dilakukan
dengan teliti dan cermat
serta pelaporannya dapat
dipertanggungjawabkan
Melakukan pengkajian
secara manual sebelum
penggunaanpengkajian
Mukositis scale melalui
SIMRS
asuhan
keperawatan. Hal
tersebut sesuai
dengan misi RSUP
Sanglah yaitu
Menciptakan
tata kelola RS
yang baik
sehingga
diharapkan dapat
mencapaivisiRSUP
Sanglah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul dan
Mandiri Tahun
2024.
dalam pemberian asuhan
keperawatan. Hal ini merupakan
pengamalan dari
nilai-nilai RSUP
Sanglah yaitu
Profesionalisme
Laporan hasil
kegiatantersusun Harmonis (Peduli)
Sayasalingperdulidan
menghargai perbedaan
dengan melakukan
kegiatan pengkajian
secara manual seelum
penggunaan
pengkajian Mukositis
scale kepada pasien
dengan menghargai
setiap pasien yang
sedang menjalani
kemoterapi apapun
latar belakangnya
sebagaibentukpeduli
Kolaboratif
(Kesediaan
bekerjasama)
Saya membangun
kerjasama yang
sinergis yaitu
melakukan kegiatan
pengkajian secara
manual sebelum
penggunaan
pengkajian Mukositis
scale dengan meminta
kesediaan rekan
perawat untuk
membantu melakukan
pengkajian
4.2 Melakukan observasi
setelah penggunaan
pengkajian Mukositis
scale
Laporan hasil
kegiatantersusun Loyal (Pengabdian)
Saya berdedikasi dan
mengutamakan
kepentingan Bangsa
dan Negara yaitu
melakukan kegiatan
observasi setelah
penggunaan
pengkajian Mukositis
scale sesuai dengan
isu yang terjadi dan
penyesuaian terhadap
sistem informasi yang
berlaku di tempat saya
bekerjasebagai bentuk
pengadian Adaptif
(Antusias terhadap
4.3
Melaporkan hasil
evaluasi kepada
Penanggung Jawab
Ruangan, mentor dan Coach
Laporan hasil
kegiatantersusun
perubahan)
Saya terus berinovasi
dan antusias dalam
menggerakkan
ataupun menghadapai
perubahan yaitu
melakukan kegiatan
observasi setelah
penggunaan
pengkajian Mukositis
scale dengan bertindak
proaktif dan antusias
terhadapperubahan
Berorientasi Pelayanan (Kepuasan)
Saya berkomitmen
memberikan pelayanan
prima demi kepuasan
masyarakat yaitu
melakukan kegiatan
pelaporan hasil
evaluasi kepada
Penanggung Jawab
Ruangan, Mentor dan
Coach dengan Ramah, cekatan, solutif
sehingga dapat
meningkatkan
kepuasan terhadap
laporan
Akuntabel (Konsisten)
Saya
bertanggungjawab
atas kepercayaan yang
diberikan yaitu
melakukan kegiatan
pelaporan hasil
evaluasi dengan
cermat, teliti dan
bertanggungjawab
sehingga gagasan
kreatif dapat dilakukan
secarakonsisten
Kompeten
(Sukses)
Saya terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas dengan
mengerjakan laporan
hasil evaluasi dengan
sebaik mungkin
sehingga gagasan
kreatif tersebut sukses
dan dapat
diimplementasikan
Berikutadalahrancanganjadwalkegiatandantahapankegiatanaktualisasiyangdituangkandalamtabelseagaiberikut:
Juli Agustus
1 Penyusunan pengkajian Mukositis scale pada pasien yang
menjalanikemoterapiyangdiadopsidariWHO
1.1 Menyiapkanlembar rancangandanreferensitentang tools
pengkajianmukositisscaleolehWHO
1.2 Menghadap kepada Penanggung Jawab Ruangan Angsoka
II dan mentor unit kerja untuk berkonsultasi terkait
rancanganaktualisasidankegiatanaktualisasi.
1.3 Melakukan penterjemahan dan penyusunan draft
pengkajian mukositis scale yang diadopsi dari WHO di
SIMRS
1.4 Melakukan revisi draft pengkajian mukositis scale yang
diadopsidariWHO
2 Pelaksanaan perijinan dengan bidang keperawatan terkait tools
yang ingin digunakan untuk pengkajian mukositis scale pada
pasien yang sedang menjalani kemoterapi dan perijinan kepada
Kepala IT terkait penginputan pengkajian mukositis scale di
SIMRS
2.1 Menghadap kepala Bidang Keperawatan dan meminta ijin
terkait tools yang ingin digunakan untuk pengkajian
mukositis scale pada pasien yang sedang menjalani
kemoterapi
25 Juli -7 Agustus
2022
25-26Juli2022
27-29Juli2022
30 Juli-2 Agustus
2022
3-7Agustus2022
8-13 Agustus2022
8-9Agustus2022
2.2 Meminta ijin Kepala IT terkait penginputan pengkajian
mukositis scale ke Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit(SIMRS).
2.3 Melakukan penginputan pengkajian mukositis scale ke SistemInformasiManajemenRumahSakit(SIMRS).
3 Melakukan sosialisasi terkait penggunaan pengkajian Mukositis
scale pada pasien yang menjalani kemoterapi di Sistem
InformasiManajemenRumahSakit(SIMRS)
3.1 Memberikan informasi kepada PJ Ruangan Angsoka II
bahwa akan diadakan sosialisasi tentang pengkajian
Mukositis scale pada pasien yang menjalani kemoterapi di SistemInformasiManajemenRumahSakit(SIMRS).
3.2 Menyampaikan rancangan aktualisasi kepada rekan
perawat mengenai optimalisasi monitoring kejadian
mukositis oral pada pasien yang menjalani kemoterapi di RuangAngsokaIIRSUPSanglahDenpasar
3.3 Memberikan sosialisasi kepada rekan kerja di Ruangan
Angsoka II tentang pengkajian Mukositis scale pada pasien yang menjalani kemoterapi di Sistem Informasi
ManajemenRumahSakit(SIMRS).
4 Melakukan evaluasi terhadap penggunaan pengkajian Mukositis
scalepadapasienyangmenjalanikemoterapidiSistemInformasi
ManajemenRumahSakit(SIMRS).
9-10Agustus2022
10-13Agustus2022
13-15Agustus2022
13Agustus2022
13-15Agustus2022
13-15Agustus2022
23 Juli-30 Agustus 2022
4.1 Melakukanpengkajiansecaramanualsebelumpenggunaan pengkajianMukositisscalemelaluiSIMRS
4.2 Melakukan observasi setelah penggunaan pengkajian Mukositisscale
4.3 Melaporkan hasil evaluasi kepada Penanggung Jawab Ruangan,mentordanCoach
4.3. ParaPihakYangTerlibatDanPeranyaDalamAktualisasi
Parapihakyangterlibatdanperannyamasing-masingdalamkegiatanaktualisasisebagaiberikut:
Tabel.4.3ParaPihakYangTerlibatdanPerannyaDalamAktualisasi
1 Ns. I Made Udayana, SST, SH,S.Kep,M.Kes
1. Memberikan masukan dan bimbingan mengenai isu yang diambil,rancangandankegiatanaktualisasi
2. Memberikanarahandalampembuatanlaporan
3. Memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian laporanrancanganaktualisasi
23 Juli-15 Agustus
2022
16-29Agustus2022
2 Ngakan Putu Gede Yasa, SKM.M.Kes
1. Memberikan bimbingan yang berkaitan dengan sistematika penulisan,rancangandankegiatanaktualisasi
2. Memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian laporanrancanganaktualisasi
3. Memberikan kesempatan kepada peserta melakukan
Coach
3 Ns. Luh Gede Lisnawati, S.Kep
persiapanpresentasisaatcoaching
1. Memberikan masukan mengenai isu dan gagasan kreatif
yangdapatdilakukan
2. Memberikanarahandalampembuatanlaporan
3. Memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan laporanrancanganaktualisasi
PJ Ruangan
AngsokaII
4 Ni Nyoman Ayuningsih, S.Kp, MM Memberikan ijin penggunakan gagasan dalam pemberian asuhankeperawatan Kepala Bidang Keperawatan
5 I Nyoman Sudara Arimbawa
S.Kom Memberika ijin dan membantu penginputan pengkajian
6 RekanPerawatAngsokaII
kedalamSIMRS PJIT
Memberikaninformasiyangberkaitan denganisuyangdiambil
peserta RekanKerja
DAFTARPUSTAKA
Aprinda, Puji. 2022. Pengobatan Kemoterapi dan Efek Sampingnya. URL : https://www.alodokter.com/perawatan-kemoterapi-dan-efek-sampingnya diambil tanggal19Juli2022.
Alodokter. 2017. Kemoterapi, Ini Yang Harus Anda Ketahui. URL : https://www.alodokter.com/kemoterapi-ini-yang-harus-anda-ketahui diambil tanggal19Juli2022.
Hedita, Galuh. 2017. PrevalensiMukositisOralAkibatKemoterapiPadaPasienKanker
PayudaradiRSUPH.AdamMalikMedan. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara Medan. Ladesvita, Fiora Dkk. 2021. BukuAsuhanKeperawatanOnkologi BerdasarkanTeoriVirginiaHenderson.Yogyakarta:PT.NasMediaIndonesia.
Marrelli, T.M. 2007. Buku Saku Dokumentasi Keperawatan Ed.3. Jakarta: Kedokteran EGC.
Nisa, Fatma Zuhrotun. Hidayati, Manik Nur. Putri,Aprilina Ratriany.Rahayu, Pina. 2021. BahanPanganPencegahKanker.Yogyakarta:UGMPress.
Sholihin, Ridwan.2017.Mengenal, Mencegah, Mengatasi “Silent Killer” Kanker. Yogyakarta:RomawiPustaka.
Toscano,Nicholasdkk.2009.TheJournalOfImplant&AdvancedClinicalDentistry.Oral Implications of Cancer Chemotherapy. 1 (5). 51 – 56.
KeterkaitanManajemenASNdan
SMARTASN
LAMPIRAN2MatriksManajemenASNdanSMARTASN
KegiatanI KegiatanII KegiatanIII KegiatanIV Total
Penyusunan
pengkajian
Mukositis scale
pada pasien yang
menjalani
kemoterapi yang
diadopsidariWHO
Pelaksanaan perijinan
dengan bidang
keperawatan terkait tools
yang ingin digunakan
untuk pengkajian
mukositis scale pada
pasien yang sedang
menjalani kemoterapi dan
perijinankepadaKepalaIT
terkait penginputan
pengkajian mukositis scale
diSIMRS
Melakukan
sosialisasi terkait
penggunaan
pengkajian
Mukositis scale
pada pasien yang
menjalani
kemoterapi di
Sistem Informasi
Manajemen
Rumah Sakit
(SIMRS)
Melakukan evaluasi
terhadap
penggunaan
pengkajian
Mukositis scale
pada pasien yang
menjalani
kemoterapi di
Sistem Informasi
Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS).
LAMPIRAN4TampilanEMRRawatInapSetelahPenambahanPengkajianSkalaPenilaian MukositisOralMenurutWHOdiSIMRS
LAMPIRAN5TampilanEMRRawatInapPilihanPengkajianSkalaPenilaianMukositisOral MenurutWHOdiSIMRS
LAMPIRAN6TampilanEMRRawatInapInputPengkajianSkalaPenilaianMukositisOral MenurutWHOdiSIMRS
Grade 0 (Normal) Ya
Grade 1
Grade 2
Grade 3
Eritema
Ulserasi
Eritema
Ulserasi
Grade 4 Ulserasi Parah
Tidak bisa makan dan minum
Tidak
Nyeri
Eritema
Tidak bisa menelan makanan padat
LAMPIRAN7TampilanEMRRawatInapInputSkalaPenilaianMukositisOralMenurut
WHOdiSIMRS
Hanya ada 1 pilihan yaitu every shift
Grade Sebelumnya :
Grade saat ini :