DAFTAR SINGKATAN
ASN : Aparatur Sipil Negara
APKL : Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan
BerAKHLAK : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil
CPPT : Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
E-MR : ElectronicMedicalRecord
NKRI : Negara Kesatuan Republik Indonesia
PKRS : Promosi Kesehatan Rumah Sakit
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
TULBAKON : Tulis, Baca Kembali, dan Konfirmasi
UPT : Unit Pelaksana Teknis
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah
USG : Urgency,Seriousness,Growth
UU : Undang-Undang
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang (Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021).
Nilai-nilai ASN “Berakhlak” merupakan fondasi baru bagi Aparatur Sipil Negara demi terwujudnya satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. BerAKHLAK merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. CoreValuesASN ini menjadi titik tonggak penguatan budaya kerja. Aspek kolaboratif merupakan salah satu aspek penting dalam CoreValuesASN BerAKHLAK , Kolaboratif adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama. Di sebuah organisasi yang saling tergantung, kolaboratif menjadi kunci pemikiran kreatif. Kolaboratif itu penting untuk mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah yang rumit. Agar kolaboratif dapat berhasil, diharuskan untuk mengidentifikasi kapan dan bagaimana kolaboratif. Pengaplikasian sistem kolaboratif sering kali digunakan di berbagai bidang salah satunya pada bidang kesehatan. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah merupakan rumah
sakit type A dibawah Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dengan visi “Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri, Tahun 2024”. Untuk mencapai visi ini tentunya RSUP Sanglah harus memastikan seluruh karyawannya memilki nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK.
RSUP Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah saat ini sedang serius dalam proses pengembangan sistem E-MR (Elektronik Medical Record) yang bernama SIMRS. SIMRS adalah sistem berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien yang di simpan secara digital.
SIMRS iniadalah sebuah kebutuhan dalam mengeloladata rekam medik yanglebih terintegrasi dan terkonsolidasi, dengan kualitas data yang mutakhir. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik IndonesiaNomor 35Tahun
2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat bagian ketiga pasal 8 tentang uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat kategori keahlian sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai Perawat Ahli Peratama Nomor 48 di jelaskan tentang melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan. Salah satu tindakan pendokumentasian keperawatan yang di lakukan secara kolaboratif dengan adalah Tulis, Baca Kembali, dan Konfirmasi (TULBAKON) yang di lakukan oleh antar Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
TULBAKON merupakan tool yang digunakan perawat dalam berkomunikasi dengan dokter untuk memvalidasi atas apa yang diinformasikan.
Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah memiliki jumlah perawat sebanyak 20 orang Perawat dengan 1 orang Kepala Ruangan dengan latar pendidikan anggota 11 orang DIII Keperawatan dan 9 orang S1 Profesi Ners. Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof.Dr.I.G.N.G. Ngoerah merupakan ruang rawat inap dengan mayoritas pasien divisi Interna dan Neuro. Dari jumlah 144 E-MR pasien yang di pantau selama bulan juli 2022, tidak terdapat inputan TULBAKON pada Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT). Setelah di lakukan wawancara singkat selama 1 hari dengan perawat ruangan rawat inap medis bakung sebanyak 6 orang perawat, di dapatkan bahwa perawat belum mendapat sosialisasi tentang tata cara pendokumentasian TULBAKON. Berdasarkan masalah tersebut, maka peserta mengusulkan judul “OPTIMALISASI PENDOKUMENTASIAN TULBAKON PADA EMR DI RUANG RAWAT INAP MEDIS BAKUNG SAKIT UMUM PUSAT PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH”
Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai dasar menjadi PNS yang professional dan berkarakter dengan menerapkan nilai nilai dasar PNS BerAKHLAK, yaitu nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan sehingga mampu menjadi smart ASN untuk menunjang terwujudnya smart governance yang akan memperkuat visi dan misi RSUP Prof.Dr.I.G.N.G.Ngoerah.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dari Laporan Aktualisasi ini adalah :
1) Mampu mengidentifikasi isu yang terjadi pada satuan kerja, mengangkat dan menetapkan sebuah core isu Optimalisasi Pendokumentasian Tulbakon Pada E-MR
Di Ruang Rawat Inap Medis Bakung Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022.
2) Mampu menganalisis dan melaksanakan gagasan Optimalisasi Pendokumentasian
Tulbakon Pada E-MR Di Ruang Rawat Inap Medis Bakung Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022.
3) Mampu melaksanakan fungsi ASN dalam mengoptimalisasi Pendokumentasian
Tulbakon Pada E-MR Di Ruang Rawat Inap Medis Bakung Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Tahun 2022 yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa.
4) Mampu mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait Optimalisasi Pendokumentasian Tulbakon Pada E-MR Di Ruang Rawat Inap Medis Bakung Sakit Umum Pusat Prof.Dr.I.G.N.G Ngoerah Tahun
2022.
1.3 Manfaat
1.3.1
Bagi Individu
Dapat memahami dan mengembangkan metode pendokumentasian TULBAKON pada
E-MR dan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas di instansi tempat bekerja.
1.3.2 Bagi Organisasi
Dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu dan pelayanan petugas khususnya tentang tata cara pendokumentasian TULBAKON pada E-MR
1.3.3 Bagi Masyarakat/Stakeholder
Manfaat bagi Stakeholder yaitu dapat turut mengimplementasikan inovasi - inovasi dari kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan dasa.
BAB II
PROFIL INSTANSI
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1 Visi dan Misi
VISI RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH
Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri, Tahun 2024.
MISI RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau
2) Menyelenggarakan pendidikan terintegrasi dan pelatihan Tenaga Kesehatan yang Berdaya saing dan berbudaya
3) Menyelenggarakan penelitian Kesehatan berbasis rumah sakit
4) Menciptakan tata kelola RS yang baik
5) Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait
2.2 Nilai-Nilai Organisasi
KEYAKINAN DASAR ORGANISASI RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH
1) Integritas
Keselarasan antara ucapan, pikiran dan Tindakan.
2) Profesional
Melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab sesuai keahlian dan terus mengupayakan pengembangan diri.
3) Tat Twam Asi
Peduli; belarasa, peka dalam melayani kebutuhan pelanggan, tulus ikhlas.
4) Efektif
Memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan dengan menggunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat.
5) Kebersamaan
Mampu bekerjasama dengan kompetensi yang sesuai dengan tugasnya untuk mencapai visi dan misi organisasi.
MOTO RSUP PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH
“Iklas Melayani”.
2.3 Tugas Organisasi
2.3.1 Tugas Organisasi
RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah merupakan UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jendral Kementerian Kesehatan. Memiliki tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang paripurna. Beberapa fungsi yang
dimiliki yaitu:
a. Penyusunan rencana program dan anggaran.
b. Pengelolaan layanan medis.
c. Pengelolaan pelayanan penunjang medis.
d. Pengelolaan pelayanan penunjang non medis.
e. Pengelolaan pelayanan keperawatan.
f. Pengelolaan Pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan.
g. Pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan.
h. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara.
i. Pengelolaan sumber daya manusia.
j. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat.
k. Pelaksanaan kerja sama.
l. Pengelolaan sistem informasi.
m. Pelaksanaan urusan umum.
n. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
2.3.2 Struktur Organisasi
Gambar
2.1 Struktur Organisasi RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
2.3.3 Struktur Unit Kerja
Gambar 2.2 Bagan Struktur Unit Kerja
Direktur Utama
Direktur Pelayanan Medik Dan Keperawatan
Kepala Instalasi Rawat Inap Medis
Penanggung Jawab Ruang Bakung
Perawat Primer
Ns. I Made Hery Arjaya, S. Kep
2.4 Uraian/Rincian Tugas Jabatan Peserta
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: KP.01.02/1/1507/2022 tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil, menetapkan dan mengangkat Ns. I Made Hery Arjaya, S.Kep sebagai Perawat Ahli Pertama di Rumah Sakit Umum Pusat Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah. Sebagai Ahli Pertama Perawat, adapun Tugas dan Fungsi Jabatan Fungsional Perawat ditegaskan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 35 Tahun 2019. Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat kategori keahlian sesuai jenjang jabatan ditetapkan dalam Pasal 8, butir kegiatan sebagai berikut:
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
6) Melaksanakan manajemen surveilans sebagai upaya pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada pelayanan kesehatan
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
10)Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
11)Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan
12)Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan tindakan)
13)Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan, menetapkan tindakan)
14)Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal
15)Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic
16)Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
17)Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
18)Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
19)Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20)Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
21)Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
22)Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23)Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu tubuh
24)Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25)Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26)Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
27)Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28)Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29)Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30)Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat
31)Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32)Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33)Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34)Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35)Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36)Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
37)Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38)Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39)Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40)Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41)Melakukan perawatan luka
42)Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
43)Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44)Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45)Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46)Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47)Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer
48)Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49)Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
50)Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
51)Melakukan preseptorship dan mentorship
BAB III
ANALISIS ISU DAN PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ANALISIS ISU DAN PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
3.1.1 Identifikasi Isu
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama bertugas di Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah, ada beberapa identifikasi isu aktual yang ditemukan terkait pelayanan Keperawatan:
1) Belum optimalnya kepatuhan penunggu pasien dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah transmisi COVID-19 di Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah pada bulan juli tahun 2022
Wabah COVID-19 yang dimulai sejak akhir tahun 2019 mengguncang seluruh masyarakat dunia dan menuntut masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sehingga dapat mencegah transmisi virus tersebut. Seiring waktu, dengan menurunnya angka penyebaran virus disertai penurunan angka morbiditas dan mortilitas yang disebabkan oleh virus COVID-19 menyebabkan masyarakat mulai abai terhadap protocol kesehatan. Hal ini dapat terlihat dari keluarga maupun pengunjung pasien yang jarang menggunakan masker serta tidak menjaga jarak ketika berinteraksi.
2) Belum optimalnya edukasi protokol dilarang berkunjung untuk mencegah transmisi COVID-19 di Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah pada bulan
juli tahun 2022
Protokol dilarang berkunjung di RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah merupakan salah satu aturan yang di terapkan oleh rumah sakit guna mencegah terjadinya transmisi COVID-19. Namun banyaknya pengunjung yang datang tidak mengetahui tentang aturan tersebut, sehingga masih banyaknya pegunjung yang melakukan besuk di Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.
3) Belum optimalnya prinsip 6 benar dalam pemberian insulin analog kerja cepat (RapidActing) di Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah bulan juli
tahun 2022
Insulin analog kerja cepat merupakan insulin yang di berikan pada pasien diabetes tipe
2 pada saat sebelum atau setelah makan. Masalah yang sering terjadi adalah tidak sesuainya prinsip 6B atau benar waktu dimana pasien terkadang tidak tentu jam
makannya dan sering lupa melaporkan jika sudah selesai makan. Jadi pemberian insulin
terkadang terlambat dalam pemberiannya yang mengakibatkan ketidak seimbangnya kadar gula darah pasien.
4) Belum optimalnya edukasi tata cara injeksi insulin secara mandiri atau oleh keluarga pada saat pasien pulang di Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah bulan juli tahun 2022
Tindakan edukasi pada saat pasien pulang merupakan salah satu tindakan penting dalam memberi asuhan keperawatan yang berkelanjutan bagi pasien yang akan melanjutkan therapinya di rumah. Edukasi injeksi insulin merupakan salah satu edukasi penting yang di harapkan agar pasien bisa lebih memahami tata cara injeksi insulin yang baik dan benar.
5) Belum optimalnya pendokumentasian TULBAKON pada E-MR di Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah bulan Juli tahun 2022
Pelaksanaan pendokumentasian proses keperawatan merupakan aspek penting dalam pemberian asuhan keperawatan. Dimana dokumentasi keperawatan merupakan salah satu aspek legal yang mesti di penuhi oleh perawat dalam mendukung pelaksanaan praktik keperawatan. TULBAKON merupakan bentuk proses penting komunikasi efektif dalam mempercepat pemberian asuhan keperawatan secara kolaboratif dengan dokter.
Dari jumlah 144 E-MR pasien di Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G.
Ngoerah yang di pantau selama bulan juli 2022, tidak terdapat inputan TULBAKON pada
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT). Setelah di lakukan wawancara singkat selama 1 hari dengan perawat ruangan rawat inap medis bakung sebanyak 6 orang perawat, di dapatkan bahwa perawat belum mendapat sosialisasi tentang tata cara pendokumentasian TULBAKON. Proses verikasi secepatnya dilakukan oleh dokter yang menginstruksikan theraphy dengan rentang maksimal 1 x 24 jam. TULBAKON sendiri merupakan bagian penting dari peningkatan mutu dan akreditasi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
3.1.2 Analisis Isu
3.1.2.1 Pemilahan Isu
Pemilahan isu aktual dapat dilakukan dengan teknik analisis APKL, yaitu Aktual, Problematik, Kehalayakan dan Layak. Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode APKL ini menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu. Berikut merupakan penilaian isu aktual menggunakan metode APKL.
Tabel 3.3 Analisis Sebab Akibat Dan Pemecahan Masalah
NO FAKTOR
1 MAN Kurangnya sosialisasi pendokumentasian peralihan system manual ke E-MR mengenai
TULBAKON pada E-MR di Ruang Rawat Inap Medis
Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah
2 METHOD Belum adanya metode
edukasi digital yang bisa di akses
berulangmengenai tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR di Ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G. Ngoerah
3 MATERIAL Belum adanya media edukasi digital mengenai tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR di Ruang Rawat Inap Medis
Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah
4 MEASUREMENT Belum adanya metode edukasi digital yang bisa di akses berulang mengenai tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR di Ruang Rawat Inap Medis
Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah
Memberikan video edukasi mengenai tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR di Ruang
Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof.
Dr. I.G.N.G. Ngoerah
Memberikan video edukasi mengenai tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR di Ruang
Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah
Membuat media video edukasi mengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON pada
E-MR di Ruang Rawat Inap Medis
Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G.
Ngoerah
Melakukan evaluasi pemahaman petugas mengenai video edukasi mengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON pada
E-MR di Ruang Rawat Inap Medis
Bakung RSUP Prof. Dr. I.G.N.G.
Ngoerah
PENYEBAB GAGASAN PEMECAHAN
ISU
Belum adanya metode
edukasi digital yang bisa di akses berulang mengenai pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR di Ruang Rawat Inap Medis
Bakung RSUP Prof. Dr.
I.G.N.G. Ngoerah
Mensosialisasikan kepada perawat
Ruang Rawat Inap Medis Bakung
RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah
untuk memanfaatkan video edukasi
mengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON pada
E-MR yang bisa di akses berulang
3.1.4 Dampak Isu
Adapun dampak yang dapat terjadi jika tidak dilakukan penanganan pada isu tersebut adalah:
1. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan tidak terlaksana sesuai strandar.
2. Adanya Penurunan Kualitas Pelayanan.
3. TULBAKON sendiri merupakan bagian penting dari peningkatan mutu dan akreditasi RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.
4. Tidak adanya alat bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam menjalankan tugasnya.
5. Tidak adanya bukti hukum yang dapat dipergunakan untuk mendukung perawat ketika menghadapi permasalahan hokum
5
MANAGEMENT
3.1.5 Penyelesaian
Tabel 3.4 Alternatif Penyelesaian dan Hasil yang Diharapkan
No. Alternatif Penyelesaian Hasil yang Diharapkan
1. Menyusun video edukasi beserta pindai
QR Code mengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON pada E-
MR untuk mempermudah perawat dalam mengimput data yang benar
2. Melaksanakan uji coba video edukasi
beserta pindai QRCodemengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON
pada E-MR untuk mempermudah
perawat dalam mengimput data yang benar kepada mentor, coach, penanggung jawab ruangan dan tim
PKRS RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.
3. Mensosialisasikan penerapan video edukasi beserta pindai QR Code mengenai tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR kepada perawat ruangan.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pendokumentasian TULBAKON pada EMR
Mampu menyusun video edukasi
beserta pindai QRCode mengenai
tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR
Mampu menghasilkan video edukasi
beserta pindai QRCode mengenai
tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR
Perawat ruangan mampu
mendokumentasian
pada E-MR
TULBAKON
Perawat mampu mendokumentasian
pada E-MR
TULBAKON
3.2 Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran ASN untuk Mendukung
Terwujudnya SmartGovernance
Smart Governance atau tata kelola pemerintahan cerdas memiliki tujuan untuk mewujudkan peningkatan kinerja pelayanan publik, kinerja birokrasi pemerintah, dan kinerja efisiensi kebijakan publik. Demi terwujudnya Smart Governance, ASN di harapkan menjadi dasar sumber daya manusia dengan kuantitas dan kualitas yang memadai
kebutuhan pelayanan publik. Kedudukan ASN dalam NKRI adalah sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN juga memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berdasarkan kedudukan dan peran ASN tersebut, ASN wajib memberikan pelayanan dengan penuh rasa tanggung jawab dan dedikasi, selalu mengutamakan profesionalisme kerja, serta dilandasi dengan integritas dan moralitas yang tinggi.
Pelaksanaan menuju menjadi ASN yang Profesional demi terwujudnya smart governance salah satu caranya dengan mengoptimalkan penerapan dan pengembangan sistem pemerintahan berbasis elektronik dengan berfokus pada pengintegrasian data dan interoperabilitas sistem menggunakan teknologi yang terjamin keberlangsungannya.
Penerapan teknologi kini menjadi salah satu metode perlalihan ke metode efisien dalam pelaksanaan pelayanan, salah satunya di bidang Kesehatan.
Penyebab dari akar masalah yang ditemukan adalah belum optimalnya pemberian pelayanan kesehatan secara professional sehingga mempengaruhi kualitas dan capaian pelayanan yang diharapkan. Pelaksaan dokumentasi keperawatan yang baik dan benar sangat di harapkan guna mendukung pelayanan yang professional. Dokumentasi input data TULBAKON pada E-MR merupakan salah satu bagian penting dalam mendukung pelaksanaan pelayanan yang maksimal dimana, TULBAKON sendiri merupakan contoh pelaksanaan kolaboratif antara perawat dan dokter. Belum tersedianya media edukasi mengenai tata cara input data TULBAKON pada E-MR menyebabkan ketakutan salah input data sehingga petugas melakukan inputan pada kolom lain tanpa adanya verivikasi dari dokter terkait. Dari jumlah 144 E-MR pasien yang di pantau selama bulan juli 2022, tidak terdapat inputan TULBAKON pada Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT). Setelah di lakukan wawancara singkat selama 1 hari dengan perawat ruangan rawat inap medis bakung sebanyak 6 orang perawat, di dapatkan bahwa perawat belum mendapat sosialisasi tentang tata cara pendokumentasian TULBAKON
Pembuatan media edukasi mengenai mengenai tata cara input data TULBAKON pada E-MR sangat dibutuhkan. Selain mempermudah petugas untuk mempelajari serta dapat di pelajari kembali secara berulang-ulang. Pemberian pindai QRCodeyang secara langsung menuju video mengenai tata cara input data TULBAKON pada E-MR juga dapat mempermudah petugas untuk mengakses materi yang dibutuhkan. Melalui pembuatan media edukasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan input data TULBAKON pada E-MR.
Proses dokumentasi yang baik akan sangat berdampak pada peningkatan mutu dan kualitas pelayanan yang rumah sakit. Hal tersebut dapat mendukung tujuan dari Smart Governancedalam upaya peningkatan kinerja pelayanan publik.
3.3 Alternatif Pemecahan Masalah sebagai Gagasan Kreatif
Setelah melakukan pemilihan isu utama dan menentukan akar penyebab masalahnya, maka dapat ditemukan penyelesaian dari permasalahan tersebut. Adapun gagasan yang diambil untuk pemecahan isu tersebut adalah “OPTIMALISASI PENDOKUMENTASIAN
TULBAKON PADA EMR DI RUANG RAWAT INAP MEDIS BAKUNG SAKIT UMUM PUSAT PROF.DR.I.G.N.G NGOERAH”. Berikut ini merupakan beberapa alternatif pemecahan masalah:
1. Menyusun video edukasi beserta pindai QRCodemengenai tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-MR untuk mempermudah perawat dalam pendokumentasian data yang benar
2. Melaksanakan uji coba video edukasi beserta pindai QR Code mengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON pada E-MR untuk mempermudah perawat dalam pendokumentasian data yang benar kepada mentor, coach, penanggung jawab ruangan dan tim PKRS RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.
3. Mensosialisasikan penerapan video edukasi beserta pindai QRCodemengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON pada E-MR kepada perawat ruangan.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pendokumentasian TULBAKON pada E-MR Beberapa alternatif pemecahan masalah diatas dapat dilakukan oleh perawat dalam memberikan edukasi mengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON pada E-MR di ruang Rawat Inap Medis Bakung RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah. Edukasi mengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON pada E-MR dengan menggunakan video dan juga memanfaatkan sistem pindai QRCodeuntuk dapat mengakses langsung video edukasi yang akan digunakan. Kemudian dilakukan feedback untuk mengevaluasi pemahaman perawat setelah pemberian edukasi ini dilakukan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan kolaboratif yang professional oleh perawat dan dokter guna meningkatkan pelayanan yang diberikan, serta meningkatkan mutu, pelayanan dan akreditasi rumah sakit
4.1 Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
BAB 4
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Menyusun video
edukasi beserta
pindai QRCode
mengenai tata
cara
pendokumentasi
an TULBAKON
pada E-MR
untuk
mempermudah
perawat dalam
pendokumentasi
Tersusunnya
video edukasi
beserta pindai QRCode.
Sebagai CPNS Kementerian Kesehatan, penyusunan media edukasi merupakan
bentuk seorang ASN yang professional dan
mengembangkan kompetensi diri untuk
mengabdi kepada masyarakat dalam
menerapkan fungsi ASN sebagai pelaksana
kebijakan public sebagai bentuk
Manajemen ASN
Dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
Integritas, profesionalisme, berwawasan
global, menguasai IT dan Bahasa Asing
dengan menggunakan literasi digital sebagai
Penyusunan video
edukasi beserta
pindai QR Code
tata cara
pendokumentasia
n TULBAKON
pada E-MR
sejalan dengan
visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah yaitu
Menjadi Rumah
Menyiapkan
penyusunan
video edukasi
beserta pindai
QR Code
memberikan
penguatan pada
nilai organisasi
Integritas, Profesional dan Efektif.
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Nilai Organisasi
Tabel 4.5 Rencana Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
Penguatan
an data yang
benar
1.1 Menyiapkan bahan dan referensi edukasi
pendokumentasian
TULBAKON pada E-
MR di Ruang Rawat
Medis Bakung RSUP
Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah.
Jurnal dan
referensi
pendokumenta
sian
TULBAKON pada E-MR
sumber penyusunan media edukasi yang
efektif dan menarik merupakan penerapan
Smart ASN
Saya menyiapkan bahan dan referensi, kemudian menyusunnya sesuai dengan isu
aktual yang sedang terjadi, dan menyusun
gagasan yang dapat digunakan sebagai
penyelesaian masalah di instansi tempat
saya berkerja sebagai bentuk Berorientasi
Pelayanan
Saya bertanggung jawab penuh atas materi
rancangan aktualisasi yang kerjakan sebagai
bentuk Akuntabel
Saya Kompeten mengerjakan rancangan
aktualisasi dengan sebaik mungkin,
membuat inovasi terbaru dan kreatif yang
Terhadap
Sakit Unggul
dan Mandiri, Tahun 2024,
serta misi
Menyelenggara
kan pendidikan
terintegrasi
dan pelatihan
Tenaga
Kesehatan
yang berdaya
saing dan berbudaya
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi
Pelatihan
Mata
Agenda 2 Kontribusi
Penguatan Nilai Organisasi
Visi Misi Organisasi
1.2 Membuat janji dengan Penanggung Jawab
ruangan, mentor dan coach untuk
berkonsultasi
mengenai rancangan aktualisasi yang
akan disusun.
bisa diaplikasikan pada instansi tempat
bekerja.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini
saya berusaha membuat inovasi yang dapat
diaplikasikan dalam pelayanan di instansi
tempat bekerja sebagai bentuk Loyal
Jadwal konsultasi. Saya menghubungi Penanggung Jawab
ruangan, mentor dan coach untuk membuat
janji konsultasi dengan bahasa yang sopan
santun, serta dengan cepat dan sigap
menanggapi respon dari Penanggung Jawab
ruangan mentor dan coach sebagai bentuk
Akuntabel
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1.3 Melakukan proses
bimbingan dan diskusi mengenai
laporan rancangan
aktualisasi dengan
Penanggung Jawab
ruangan, mentor dan coach.
1.Notulensi hasil bimbingan
2.Foto hasil dokumentasi kegiatan
Saya Akuntabel menghadiri bimbingan
tepat waktu sesuai dengan yang telah
disepakati, menggunakan pakaian yang rapi
serta sopan santun.
Saya Harmonis mendengarkan serta
menghargai seluruh saran dan masukan
yang diberikan oleh Penanggung Jawab
ruangan, mentor dan coach.
Selama berdiskusi saya menerapkan prinsip
Loyal dalam musyawarah, menjaga setiap
ucapan dan perbuatan dan tidak
mengutarakan hal-hal negatif mengenai
instansi tempat bekerja.
1.4 Membuat video edukasi mengenai pendokumentasian
Draft video edukasi mengenai pendokumenta
Saya Kompeten membuat draft pendokumentasian TULBAKON pada E-MR
ini dengan sebaik mungkin, menggunakan
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1.5
TULBAKON pada E-
MR sian
TULBAKON pada E-MR
aplikasi terkini untuk menciptakan media
edukasi yang kreatif dan menarik.
Saya Adaptif merancang media edukasi ini
dengan kreatif dan semenarik mungkin.
Mengedit video
edukasi mengenai
tata cara
pendokumentasian
TULBAKON pada E-
MR menjadi video
edukasi yang utuh.
Video edukasi
mengenai tata
cara
pendokumenta
sian
TULBAKON pada E-MR
Saya menyusun video edukasi
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar sehingga mudah dipahami oleh
perawat sebagai bentuk Berorientasi
Pelayanan
Saya Akuntabel menyelesaikan video
edukasi dengan bersungguh-sungguh
sehingga menjadi video edukasi yang
menarik dan edukatif.
Saya Kompeten merancang video edukasi
semenarik mungkin, menggunakan aplikasi
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Terhadap
2. Pelaksanaan uji
coba video
edukasi beserta
pindai QR Code
mengenai tata
cara
pendokumentasi
an TULBAKON
pada E-MR
kepada mentor, coach,
Terlaksananya
uji coba video
video edukasi
beserta pindai
QR Code
mengenai tata
cara
pendokumenta
sian
TULBAKON
pada E-MR
terkini hingga terbentuk media edukasi
yang kreatif dan mudah dipahami.
Saya Adaptif dengan semangat
mempelajari cara merancang media edukasi
menggunakan perangkat digital dan aplikasi
terkini.
Pelaksanaan uji coba media edukasi bersama
dengan mentor, coach, penanggung jawab
ruangan dan tim PKRS RSUP Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah merupakan bentuk seorang ASN
yang berintegritas dengan kemampuan
bekerjasama yang baik dalam upaya
pengabdian kepada masyarakat, dan
menerapkan fungsi ASN sebagai perekat dan
pemersatu bangsa sebagai bentuk
penerapan Manajemen ASN
Pelaksanaan uji
coba video
edukasi beserta
pindai QR Code
mengenai tata
cara
pendokumentasia
n TULBAKON
pada E-MR
kepada mentor, coach,
Melakukan
pelaksanaan uji
coba video
edukasi beserta
pindai QRCode
memberikan
penguatan pada
nilai organisasi
Integritas, Profesional,
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Terhadap
penanggung
jawab ruangan
dan tim PKRS RSUP
Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah.
2.1 Menyiapkan video
edukasi beserta
pindai
QR Code
mengenai tata cara
pendokumentasian
TULBAKON pada E-
MR
kepada
mentor, coach,
penanggung
jawab ruangan
dan tim PKRS RSUP
Prof.DR.I.G.N.
G Ngoerah.
Mata
Penerapan Smart ASN dalam pelaksanaan
kegiatan ini adalah integritas, profesionalisme dan networking dalam
penyampaian dan diskusi bersama dengan
mentor, coach, penanggung jawab ruangan
dan tim PKRS RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
mengenai media edukasi yang telah dibuat.
Kontribusi
Terhadap Visi
Misi
Organisasi
penanggung
jawab ruangan
dan tim PKRS RSUP
Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah sejalan
dengan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah yaitu
Efektif dan Kebersamaan
Video edukasi
beserta pindai
QR Code
mengenai tata cara
pendokumenta
sian
Saya Berorientasi Pelayanan
menyiapkan media edukasi yang menarik, mudah dipahami
Saya Akuntabel menyelesaikan video
edukasi beserta pindai QRCodedengan
tepat waktu dan bertanggung jawab
terhadap konten dari media edukasi yang
dibuat.
Menjadi Rumah
Sakit Unggul
dan Mandiri, Tahun 2024, serta misi
Membangun
jejaring
kesehatan dan
kerjasama
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi
Pelatihan
Agenda 2
Penguatan Nilai
Organisasi
2.2 Menayangkan video
edukasi beserta pindai QR Code
mengenai tata cara pendokumentasian
TULBAKON pada E-
MR dalam bentuk
softcopy kepada
tim PKRS, mentor, coach dan
penanggung jawab ruangan.
Keterkaitan Dengan Substansi
Mata Pelatihan Agenda 2
Kontribusi
Terhadap Visi Misi Organisasi
2.3
Meminta masukan dari tim PKRS, mentor,
TULBAKON
pada E-MR dengan pemangku
1.Presensi kehadiran/ foto kegiatan
2.Notulensi kegiatan.
Saya Kompeten menayangkan video
edukasi dengan cekatan tanpa adanya
hambatan serta memahami isi dari media
edukasi yang saya buat.
kepentingan terkait.
1.Notulensi hasil bimbingan
Saya Kolaboratif menerima setiap
masukan dari tim PKRS, mentor, coach dan
penanggung jawab ruangan dan
No .
Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence
Penguatan Nilai Organisasi
coach dan penanggung jawab ruangan.
2.Foto hasil dokumentasi kegiatan
menghargai setiap masukan dan koreksi
yang telah diberikan.
Saya Kompeten mencatat dengan
seksama seluruh koreksi yang diberikan
oleh tim PKRS, mentor, coach dan
penanggung jawab ruangan terhadap media edukasi yang saya buat.
Saya Harmonis menanggapi dengan positif
setiap masukan yang diberikan oleh tim
PKRS, mentor, coach dan penanggung jawab ruangan.
2.4 Merevisi video
edukasi beserta pindai QR Code
mengenai tata cara
pendokumentasian
TULBAKON pada E-
Video edukasi
beserta pindai
QR Code final
mengenai tata cara pendokumenta
Saya Adaptif memperbaiki media edukasi
sesuai koreksi yang diberikan oleh tim
PKRS, mentor, coach dan penanggung
jawab ruangan sehingga penyampaian
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
3. Mensosialisasika
n penerapan
video edukasi
beserta pindai
QR Code
mengenai tata
cara
pendokumentasi
MR sesuai
masukan yang
diberikan oleh
PKRS, mentor, coach dan
penanggung jawab
ruangan.
sian
TULBAKON
pada E-MR
materi lebih efektif dan mudah dipahami
oleh perawat.
Saya Kompeten melakukan revisi akhir
sebaik mungkin sehingga media edukasi
siap digunakan.
Saya Loyal melakukan revisi dengan
penuh tanggung jawab untuk menghasilkan
media edukasi yang dapat diaplikasikan
pada pelayanan di instansi tempat bekerja.
Terhadap
Terlaksananya
sosialisasi
penerapan
tata cara
pendokumenta
sian
TULBAKON
pada E-MR
Mensosialisasikan penerapan kepada
perawat ruangan merupakan bentuk seorang
ASN yang menunjukkan integritas dengan
kemampuan bekerjasama yang baik
sehingga mampu menjadi ASN yang unggul
dalam upaya pengabdian kepada
Sosialisasi dan
demonstrasi
penerapan
kepada perawat
untuk
meningkatkan
pemahaman
perawat
Mensosialisasika
n penerapan
kepada perawat
untuk
meningkatkan
pemahaman
perawat
mengenai tata
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
an TULBAKON
pada E-MR
kepada perawat
ruangan
pada perawat
menggunakan
video edukasi
beserta pindai QRCode.
Mata
masyarakat sebagai bentuk penerapan
Manajemen ASN
Penerapan Smart ASN dalam pelaksanaan
kegiatan ini adalah berwawasan global, hospitality dan networking, dimana dalam
pemberian edukasi kepada perawat
ruangan, seluruh materi harus dikuasai
dengan baik serta bersikap ramah dan
terbuka selama proses edukasi dilakukan.
Selain itu kegiatan ini juga mewujudkan
rasa Nasionalisme, yaitu melalui inovasi
yang dilakukan dapat memberikan nilai
tambah untuk menciptakan pelayanan
terbaik bagi masyarakat.
Kontribusi
Terhadap Visi
Misi
Organisasi
mengenai tata
cara
pendokumentasia
n TULBAKON
pada E-MR
sejalan dengan
visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul
dan Mandiri, Tahun 2024, serta misi
Menyelenggara
Penguatan
Nilai Organisasi
cara pendokumentasi
an TULBAKON
pada E-MR memberikan
penguatan pada
nilai organisasi
Integritas, Profesional, Efektif, Tat
Twam Asi dan Kebersamaan
3.1 Menyampaikan
rancangan aktualisasi kepada
1.Notulensi kegiatan
Saya Berorientasi Pelayanan
menyampaikan kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan dengan sikap yang ramah,
kan pendidikan
terintegrasi
No .
Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi
Kegiatan
Pelatihan Agenda 2
perawat ruangan
mengenai
Optimalisasi
Pendokumentasian
TULBAKON Pada E-
MR Di Ruang Rawat
Inap Medis Bakung
Sakit Umum Pusat
Prof.Dr.I.G.N.G
Ngoerah
2.Foto hasil dokumentasi kegiatan
Mata Pelatihan Agenda 2
sopan santun dan terbuka terhadap diskusi
yang dilakukan.
Saya Loyal menyampaikan rancangan
aktualisasi dengan bersungguh sungguh
Saya Akuntabel bertanggung jawab penuh
atas rancangan aktualisasi yang saya sampaikan.
Saya Kolaboratif memberikan
kesempatan kepada perawat ruangan untuk
memberi masukan dengan sikap terbuka.
Kontribusi
Terhadap Visi Misi Organisasi
dan pelatihan
Tenaga
Kesehatan yang
Berdaya saing
dan berbudaya
3.2
Melakukan
sosialisasi tentang
penggunaan video
edukasi beserta
pindai QR Code
mengenai tata cara
1.Notulensi kegiatan.
2.Foto hasil dokumentasi kegiatan.
Saya Kompeten menyampaikan sosialisasi
mengenai video edukasi dengan lugas dan
jelas, dan membatu teman perawat dalam
memahami penggunaan system pindai QR
Code.
No .
Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi
Kegiatan Tahap Kegiatan
Penguatan Nilai
Organisasi
Pendokumentasian
TULBAKON Pada E-
MR pada perawat ruangan.
3.Lembar evaluasi pretest
Saya Harmonis melakukan diskusi
bersama teman perawat dengan sikap
sopan santun dan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami.
Saya Kolaboratif memberikan
kesempatan kepada perawat ruangan untuk
berdiskusi dan memberi masukan dengan
sikap terbuka.
3.3
Mendemonstrasika
n cara pindai QR
Code untuk dapat
mengakses video
edukasi Tata cara
pendokumentasian
TULBAKON Pada E-
MR secara
1.Notulensi kegiatan
2.Foto hasil dokumentasi kegiatan
Saya Berorientasi Pelayanan
mendemonstrasikan cara pindai QRCode
kepada perawat dengan ramah dan sabar
hingga perawat paham dan mampu
mengakses video edukasi secara mandiri.
Saya Kompeten memahami proses pindai
QRCodedan mendemonstrasikan tata cara
penggunaannya kepada perawat dengan
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi
Pelatihan Agenda 2 Kontribusi
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Mata
Terhadap
4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pendokumentasi an TULBAKON pada E-MR
langsung kepada
perawat.
bahasa yang mudah dimengerti, lugas dan jelas.
Saya Adaptif secara tanggap memberi
penjelasan Kembali apabila perawat tampak belum mengerti.
Kontribusi
Terhadap Visi Misi
Organisasi
Terlaksananya proses monitoring dan evaluasi
pendokumenta sian
TULBAKON
Pada E-MR
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
pendokumentasian TULBAKON Pada E-MR
merupakan bentuk seorang ASN yang
menunjukkan integritas dan tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas sehingga mampu
menjadi ASN yang unggul dalam upaya
pengabdian kepada masyarakat sebagai
bentuk penerapan Manajemen ASN
Penerapan Smart ASN dalam pelaksanaan
kegiatan ini adalah integritas dan
profesionalisme, dimana dalam pelaksanaan
evaluasi pemahaman perawat harus
Pelaksanaan proses monitoring dan evaluasi
pendokumentasia n TULBAKON
Pada E-MR
selama proses
pelatihan dasar
CPNS ini sejalan
dengan visi RSUP
Prof.DR.I.G.N.G
Melakukan evaluasi dan dokumentasi terhadap kegiatan pemberian edukasi kepada
perawat memberikan
penguatan pada
nilai organisasi
Integritas,
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan
2
Agenda
Penguatan
Nilai Organisasi
4.1 Melakukan monitoring dan evaluasi pendokumentasian
TULBAKON Pada EMR menggunakan
lembar pretest dan posttest.
1. CPPT E-MR
2. Lembar evaluasi postest
Mata Pelatihan Agenda 2
dilakukan dengan teliti dan cermat serta pelaporannya dapat dipertanggungjawabkan.
Saya Berorientasi Pelayanan meminta feedbackdari perawat mengenai
kekurangan dari penyampaian edukasi dan mengulang kembali hal-hal yang belum dipahami perawat.
Saya Akuntabel melakukan evaluasi
pemahaman perawat menggunakan lembar posttest dengan teliti dan cermat serta bertanggung jawab terhadap data yang didapatkan.
Kontribusi
Terhadap Visi Misi Organisasi
Ngoerah yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Unggul
dan Mandiri, Tahun 2024, serta misi
Menyelenggara
kan pendidikan
terintegrasi dan pelatihan
tenaga
kesehatan yang
berdaya saing
Organisasi
Profesional, dan Efektif
4.2 Menyusun laporan evaluasi hasil kegiatan.
Laporan evaluasi hasil kegiatan.
Saya Akuntabel menyusun laporan evaluasi hasil kegiatan dengan teliti, cermat dan dapat dipercaya serta bertanggung
dan berbudaya, Menciptakan
tata Kelola RS
yang baik dan
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi
Penguatan Nilai
4.3 Melaporkan hasil
laporan evaluasi
kepada
penanggung jawab
ruangan, mentor dan coach.
Laporan
evaluasi hasil kegiatan yang sudah final.
jawab terhadap laporan evaluasi yang telah
saya buat.
Saya Loyal menyusun laporan evaluasi
dengan sungguh-sungguh sehingga dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi dalam
pengembangan pelayanan unit kerja.
Saya Kompeten menyampaikan hasil
evaluasi dengan bahasa yang mudah
dimengerti, lugas dan jelas serta menguasai
seluruh isi dari hasil evaluasi yang saya paparkan.
Saya Adaptif dan Harmonis menerima
seluruh kritik dan saran dari penanggung
jawab ruangan, mentor dan coach untuk
menyempurnakan laporan rancangan
aktualiasi yang saya buat.
Membangun jejaring
kesehatan dan
pemangku
kepentingan
terkait.
No . Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi Mata Pelatihan Agenda 2 Kontribusi
Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
Terhadap
kerjasama dengan
No
Kegiatan Tahap Kegiatan Output / Evidence Keterkaitan Dengan Substansi
Mata Pelatihan Agenda 2
Kontribusi
Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
Saya Kolaboratif memohon pendapat dan masukan dari penanggung jawab ruangan, mentor dan coach sebagai bahan perbaikan.
Jadwal kegiatan dan tahapan kegiatan aktualisasi dalam tabel berikut:
Tabel 4.6 Jadwal Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan
1. Penyusunan video edukasi beserta pindai QRCodemengenai tata cara
pendokumentasian TULBAKON Pada E-MR untuk mempermudah perawat
29 Agustus3 September 2022 .
4.2 Penjadwalan
No Kegiatan/ Tahapan
Bulan Ket/ Tanggal Kegiatan Agustus September 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
dalam mempelajari pendokumentasian TULBAKON Pada E-MR
2. Pelaksanaan uji coba video edukasi beserta pindai QRCodemengenai tata cara pendokumentasian TULBAKON Pada E-MR kepada mentor, coach, penanggung jawab ruangan dan tim PKRS RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah.
3. Pemberian sosialisasi penerapan tata cara pendokumentasian TULBAKON
Pada E-MR pada perawat menggunakan video edukasi beserta pindai QR
Code.
4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemahaman perawat mengenai pendokumentasian TULBAKON pada E-MR
– 24
2022
– 30
2022
No Kegiatan/ Tahapan Kegiatan Bulan Ket/ Tanggal Kegiatan Agustus September 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
5
10 September
-
2022
September
12
26
September
4.3 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi Adapun beberapa pihak yang terlibat dalam pembuatan rancangan aktualiasasi iniakan dijabarkan dalam tabel berikut:
Tabel 4.7 Para Pihak yang Terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
No Pihak Yang Terlibat Peran dalam Aktualisasi
1. Dr. Ns. Ni Nyoman Gunahariati S.Kep, MM.
1. Memberikan masukan serta bimbingan terkait kegiatan dalam menemukan dan menggali isu yang ada di dalam unit kerja.
2. Memberikan arahan dalam pembuatan laporan.
3. Memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian rancangan aktualisasi.
Keterangan
Mentor
2. I Ngurah Telabah Partha Serathi, MKM
1. Memberikan bimbingan terkait tata cara penulisan rancangan aktualisasi, keterkaitan isu dengan latar belakang, inovasi atau gagasan kreatif yang dapat dilakukan, pembuatan rencana kegiatan yang sesuai dengan nilai BerAkhlak
2. Memonitor perkembangan laporan rancangan aktualisasi
3. Selalu memberikan motivasi dan semangat untuk dapat menyelesaikan laporan dengan baik
1. Memberikan masukan, pertimbangan serta persetujuan dalam pemilihan isu yang terjadi di unit kerja.
2. Memotivasi dan memberikan semangat dalam menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi.
1. Membantu dalam proses sosialisasi edukasi.
2. Memberikan masukan yang membangun terkait penulisan rancangan aktualisasi.
3. Memberikan informasi terkait isu yang sering terjadi di unit kerja.
Coach
Penanggung jawab ruangan
3. Ns. Ni Wayan Sukawati, SST.
4. Seluruh perawat Ruangan Rawat Inap Medis Bakung RSUP
Rekan Kerja
Prof.DR.I.G.N.G
Ngoerah
No Pihak Yang Terlibat Peran dalam Aktualisasi Keterangan
5. Tim PKRS
1. Memberikan arahan dan persertujuan dalam pembuatan media edukasi.
2. Memonitor hasil dari media edukasi yang dibuat.
Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif.ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Akuntabel.ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. BerorientasiPelayanan.Modul Pelatihan DasarCalon PegawaiNegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis.ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif.ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten.ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Loyal.ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. ManejemenASN.ModulPelatihanDasarCalonPegawai NegeriSipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021.SmartASN.ModulPelatihanDasarCalonPegawaiNegeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentangAparaturSipilNegara. Jakarta
Pemerintah Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasiNo35Tahun2019tentangJabatanFungsionalPerawat. Jakarta
Pemerintah Indonesia. 2020. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesiaNomor48 Tahun2020tentangOrganisasidanTataKerjaRSUPProf.DR.I.G.N.GNgoerah. Jakarta
Pemerintah Indonesia. 2021. PeraturanLembagaAdministrasiNegaraNomor1Tahun2021 TentangPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipil. Jakarta
Pemerintah Indonesia. 2021. SuratEdaranMenteriPANRBNomor20Tahun2021tentang ImplementasiCoveValuesdanEmployerBrandingASN). Jakarta
RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah. (2022). VisidanMisiRSUPProf.DR.I.G.N.GNgoerah(online) (https://Prof.DR.I.G.N.G Ngoerahhospitalbali.com/home/visi-misi/ diakses 10 Agustus 2022)
RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah. (2022). PanduanKomunikasiefektifRSUPProf.DR.I.G.N.G NgoerahbulanJuli2022. Denpasar: RSUP Prof.DR.I.G.N.G Ngoerah
LAMPIRAN 1 Matriks Habituasi BerAKHLAK Nilai Dasar Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total I II III IV V I II III IV I II III I II III Berorientasi Pelayanan 6 Akuntabel 8 Kompeten 9 Harmonis 4 Loyal 4 Adaptif 5 Kolaboratif 4
LAMPIRAN
Keterkaitan Manajemen ASN dan Smart ASN Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total Manajemen ASN 4 Smart ASN Integritas 3 Nasionalisme 1 Profesionalisme 3 Wawasan Global 2 IT dan Bahasa Asing 1 Hospitality 1 Networking 2 Enterpreneurship 0
2 Matriks Manajemen ASN dan Smart ASN
LAMPIRAN 3 Matriks Visi, Misi dan Nilai Organisasi Keterkaitan Visi, Misi dan Nilai Organisasi Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Total Visi Menjadi Rumah Sakit Unggul dan Mandiri, Tahun 2024 4 Misi Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna, mandiri dan terjangkau 0 MenyelenggarakanPendidikan Terintegrasi dan Pelatihan Tenaga Kesehatan yang berdaya saing dan berbudaya 4 Menyelenggarakan penelitian Kesehatan berbasis rumah sakit 0 Menciptakan Tata kelola RS yang baik 1 Membangun jejaring kesehatan dan kerjasama dengan pemangku kepentingan terkait 2 Nilai Organisasi Integritas 4 Profesional 4 Tat Twam Asi 1 Efektif 4 Kebersamaan 2
LAMPIRAN 4 Bukti Bimbingan Bersama Coach
LAMPIRAN 5 Bukti Bimbingan Bersama Mentor