Edukasi Pencegahan Penularan Tb Paru Kpd Keluarga Pasien Dgn E-Leaflet & Video Di Ruang Dahlia

Page 1

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN 3 ANGKATAN 6

OPTIMALISASI EDUKASI PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU

KEPADA KELUARGA PASIEN DENGAN E-LEAFLET DAN VIDEO DI RUANG DAHLIA

RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso

DISUSUN OLEH :

ISTIQOMAH PUJI ASTUTI, S.KEP.,NERS

BALAI PELATIHAN CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN

2022

LEMBARPENGESAHAN

OPTIMALISASI EDUKASI PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU

KEPADA KELUARGA PASIEN DENGAN E-LEAFLET DAN VIDEO DI RUANG DAHLIA

RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso

Tanggal 14 Juli 2022 di Bapelkes Cikarang

Menyetujui:

Coach Mentor

dr.DinaIndriyanti,MKM DianNoviatiKurniasihS.Kep.,Ners.,M.Kep

NIP. 1972031620021220003

NIP.197911032009122001

Penguji

VerawatiLennyM, SKM,MKM

NIP.197706112005012001

ii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasisebagaisalahsatutugasdalamPelatihanDasarCalonPegawaiNegeriSipildengan judul “OptimalisasiEdukasi PencegahanPenularan TB parukepadakeluarga dengane-leaflet dan video diruang Dahlia RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso”. Selanjutnya, penulis ucapkan terima kasihkepadasemuapihakyangtelahmembantudalampembuatanrancanganaktualisasiini, diantaranyaadalah:

1. Plt. Direktur Utama RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan Pelatihan DasarCPNSGolonganIIIAngkatan6.

2. Bapak Agus selaku coordinator bidang keperawatan yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan6.

3. Ibu Kenik selaku kepala sub pelayanan keperawatan yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan6.

4. Ibu Dian Noviati, S.Kep,Ners,M.Kep selaku mentor yang telah memberikan dukungan dan bimbingansehinggapenulisdapatmengikutisetiaptahapkegiatanLatihanDasarCPNSini.

5. Ibu Yuni Sahroh selaku kepala ruang dahlia 2 yang telah memberikan dukungan dan bimbingansehinggapenulisdapatmengikutisetiaptahapkegiatanLatihanDararCPNSini.

6. Kepala Seksi Pelatihan Manajemen & Teknis Non Kesehatan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang, yakni Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM atas arahannya selama penulis mengikuti kegiatanPelatihanDasarCPNSini.

7. Ibudr.DinaIndriyanti,MKMselakucoach/Pembimbingyangtelahmemberikanbimbingan danarahankepadapenulisdalammenyusunrancanganpelaksanaanaktualisasiini

8. Suami dan orangtua penulis yang telah memberikan dukungan selama penulis mengikuti kegiatanPelatihanDasarCPNSini

9. Teman-teman peserta Pelatihan Dasar CPNS golongan III Angkatan 6 Tahun 2022 di BapelkesCikarang

10.Teman sejawat perawat di ruangan Dahlia 2 atas bantuan dan dukungannya dukungan

selamapenulismengikutikegiatanPelatihanDasarCPNSini

11.Teman-temanCPNS2021RSPIProf.Dr.SuliantiSarosokhususnyaAris,Maryam,NurFadly, Artha atas bantuan dan dukungannya selama penulis mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNSini.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan, sehinggasarandankritikyangmembangunsangatdiharapkandemiperbaikanpenulisandan penyusunanrancanganaktualisasidimasamendatang.

Penulis, IstiqomahPujiAstuti,S.Kep.,Ners

iv
DAFTAR ISI Lembarpengesahan................................................................................................ i Katapengantar ...................................................................................................... ii Daftarisi ............................................................................................................... iii Daftartable iv Daftarlampiran ...................................................................................................... v BABIPENDAHULUAN..............................................................................................1 BABIIGAMBARANORGANISASIDANPROFILPESERTA.............................................5 BABIIIRANCANGANAKTUALISASI..........................................................................11 DAFTARPUSTAKA LAMPIRAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara merupakan aparat yang berkedudukan dan menduduki jabatan instansi negara. Fungsi dari ASN yang tertuang didalam UU no.5 tahun 2014 tentangASNyaitusebagaipelaksanakebijakannegara,pelayanpublicdanpemersatu bangsa. ASN yang bertugas mengabdi kepada negara harus memiliki nilai nilai ASN. NilainilaiASNtersebuttertuangdalammotoBerAkhlakyangmerupakansingkatandari berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif.

Nilai nilai dasar ASN yang wajib dimiliki oleh seorang ASN bertujuan untuk membentuk karakter ASNmenjadi sosokPNS yang professional, bebasdari intervensi politik, bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme sehingga ASN dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. ASN yang professional tersebut terbentuk melalui jalur pelatihan dimana sesuai UU pasal 5 tahun 2014 seorang ASN harus menjalani masa percobaan yang bertujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran,nasionalisme,bertanggungjawab,professionaldankompetendibidangnya. Rancangan Aktualisasi yang akan dibuat ini berdasarkan dari Sasaran Kerja Pegawaidiinstansimasing-masingyangmendapatpersetujuandariatasan.Denganini didapatkan berbagai masalah atau isu-isu yang teridentifikasi di instansi yang perlu dicarikan solusi alternative yang bersifat inovasi dan memiliki nilai nilai ASN didalamnya. Penulis yang bekerja sebagai perawat yang bertugas melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif di RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso mengidentifikasi masalah yang didapat berdasar SKP tersebut dantugas, fungsi sebagai perawat yang tertuang dalam UU 38 tahun 2014 tentang keperawatan. Salah satu tugas jabatan fungsional Perawat Ahli Pertama menurut PERMENPAN RB No.35 Th.2019 yaitu melakukan melakukan asuhan keperawatan pada pasien mulai dari pengkajian, menetapkan diagnose keperawatan,merencanakan intervensi keperawatan, impelentasidanmelakukanevaluasikeperawatan.

Salah satu tugas perawat juga melakukan tindakan promotive dan preventif. Promotif dan preventif ini sangat penting dilakukan terutama pada pasien yang

2
BAB I PENDAHULUAN

didiagnosa TB paru secara klinis maupun secara pemeriksaan dahak (BTA, TCM). Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis.PenularanterjadiketikapenderitaTBCparuBTApositifbatukataubersin dan tanpa disengaja penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak.SeorangpenderitatuberkulosisparuBTApositifdapatmenginfeksi10-15orang di sekitarnya termasuk keluarga. Dari data Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempatiperingkatketigasetelahIndiadanCinadenganjumlahkasus824ribudan kematian93ribupertahun.Direktur Pencegahan danPengendalianPenyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes mengatakan dari estimasi 824 ribupasienTBCdiIndonesiaBaru49%yangditemukandandiobatisehinggaterdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan. Perawat sebagai tenaga kesehatan melakukan tindakan secara promotive dan preventif dalam menangani hal tersebut salah satunya dengan edukasi kepada penderita dan keluarganya. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuandenganperilakupencegahanpenularanTBparu.

PenulisbekerjadiruangDahlia2yangmerupakanruanganinfeksikhususuntuk pasienTuberculosisParuyangberkapasitas20bed,masingmasingruanganmaksimal terisi 3 pasien. Diruang ini didapatkan isu terkait kurang optimalnya edukasi sebagai cara untuk pencegahan penularan infeksi pasien TB terhadap keluarga pasien atau keluarga diruang TB paru. Data yang didapatkan dari hasil pengamatan 5 dari 10 keluarga pasien tidak memakai masker, jarang cuci tangan sedangkan pasien kurang menerapkan bersin dan batuk efektif. Dari hasil survey terhadap perawat didapatkan alasan tidak melakukan edukasi sebanyak 25% karena waktu, 50% mereka mengatakantugasyangbanyakdanperawatsebanyak25%berpendapathaltersebut tanggung jawab masing-masing. Berdasarkan data dan fakta tersebut perlu adanya tindakan optimalisasi penerapan edukasi pencegahan penularan infeksi kepada keluargapasienTbparudengane-leafletdanvideodiruangDahlia.

1.2 Tujuan Aktualisasi

1.2.1TujuanUmum

Menerapkan nilai nilai dasar ASN BerAKHLAK diantaranya berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif sebagai dasar untuk memberikan solusi alternative terkait isu isu terutama diinstansi sebagai wujudperandantanggungjawabsebagaiASNyangprofessionaldanberkarakter.

1.2.2 Tujuankhusus

Tujuan Khusus dari aktualisasi nilai nilai dasar PNS adalah melakukan optimalisasi edukasi dalam upaya pencegahan penularan TB paru kepada keluarga dengane-leafletdanvideodiruangDahliaRSPIProf.Dr.SuliantiSaroso

1.3Manfaat Aktualisasi

3.1 BagiPenulis

Untukmenambahpemahamandalammelakukanpemecahanmasalahyang terjadi di Instansi tempat kerja dengan menerapkan nilai nilai ASN BerAKHLAK yang meliputi berorientasi pada pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif dalam pekerjaan sehari haridiRSPIProf.Dr.SuliantiSaroso.

3.2 BagiRumahSakit

Sebagai saran dan masukan bagi RSPI Prof.Dr.Sulianti Saroso untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat khususnya pasien diruang TB paru dan ASN dapat menerapkan nilai nilai BerAKHLAK (berorientasipadapelayanan,akuntabel,kompeten,harmonis,loyal,adaptif dan kolaboratif) sebagai dasar dalam menyelesaikan masalah dan prinsip dalambekerjadiinstansi.

3.3 BagiMasyarakat

Memberikan pelayanan yang prima ke masyarakat terutama peningkatan pengetahuan tentang cara pencegahan penularan TB paru ke lingkungan sekitarnyadancaramendukungapabilaadakeluargayangmenjalaniproses pengobatanTbparu.

4

BAB II

GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

2.1 Profil Instansi

RSPI Sulianti Saroso merupakan Rumah Sakit Pusat Infeksi yang berdiri dari tahun 1992. Peletakan batu pertama pembangunan RSPI-SS oleh Menteri Kesehatan

RI,Dr.AdhyatmaMPH,disaksikanolehDutaBesarJepang,MichihikoKunihirodilokasi baru sekarang ini, karena di lokasi yang lama sudah tidak memungkinkan lagi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pembangunan rumah sakit ini atas bantuan Hibah

Pemerintahan Jepang dengan konsultan utama YAMASHITA SEKKIE INC, pelaksana pembangunan fisik TAISEI CORPORATION dan pengadaan sarana NICHIMEN

CORPORATION yang didirikan di atas tanah milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota

Jakarta. Pembangnan RSPI-SS selesai, kemudian secara resmi diserahkan pemerintahan Jepang ke Indonesia. Tanggal 1 Desember 1993, proses pemindahan kegiatanpelayananpasiendariRSKarantinamulaidilaksanakan.

Berdasarkan Kepmenkes RI No. 55/Menkes/SK/1994 tentang Organisasi dan TataKerjaRSPI-SS,makaRSPI-SSmerupakanunitorganikDepkesyangbertanggung jawab langsung ke Ditjen PPM dan PLP, Depkes RI. Tujuan jangka panjang RSPI-SS adalah sebagai pusat rujukan nasional penyakit menular dan penyakit infeksi lainnya.

Padatahun1996berdasarkanKepmenkesNo113/Menkes/SK/II/96,RSPI-SSmenjadi Rumah Sakit tipe B non-Pendidikan. Berdasarkan Kepmenkeu No. 270/KMK.05/2007

danKepmenkesNo.756/Menkes/SK/VI/2007,RSPI-SSmenjadiBadanLayananUmum (BLU).Padatanggal9Juni2017RSPIProf.Dr.SuliantiSarosoberdasarkanKeputusan Kepala Badan Koordinasi penanaman modal No. 7/1/10/KES/PMDN/2017 tentang izin operasionalRSPIProf.Dr.SuliantiSarosomenjadirumahsakitkhususkelasA.

Adapun moto dari RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah “Ikhlas Melayani”. untuk VisiRSPIProf.Dr.Sulianti Saroso antara lain “MenjadiRumahSakitUnggulanPenyakit Infeksi yang Terdepan Setingkat Asia”. Sedangkan Misi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso sebagaiberikut:

1. Mengelolapenyakitinfeksisecaraprofessionaldanparipurna

2. Terselenggaranya pengkajian dan penelitian dalam bidang penyakit infeksiemerging,reemergingdantropicalmedicine

3. Terselenggaranya Pendidikan dan pelatihan penyakit infeksiemerging, reemergingdantropicalmedicine

4. Memperluas jejaring pelayanan Pendidikan dan penelitian di bidang penyakit infeksimelaluipublikasisecaranasionaldaninternasional

5. Membangun budaya corporate untuk meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan

Struktur organisasi RSPI dipegang oleh beberapa jajaran kepala unit diantaranya:

1. Koordinator Pelayanan Medik & Keperawatan, Koordinator Pelayanan Penunjang, Koordinator Perencanaan & Evaluasi, Koordinator Keuangan & BMN, Koordinator SDM,Pendidikan&Penelitian,KoordinatorBagianOrganisasi&Umum.

2. KomiteMedik,KomiteKeperawatan,KomitePPI,KomiteEtikPenelitianKesehatan, KomitePPRA,KomiteNakesLain,KomiteMutu&KeselamatanPasien.

3. InstalasiGawatDarurat,InstalasiRawatIntensif,InstalasiBedahSentral,Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Instalasi Pemulasaran Jenazah, Instalasi Rekam Medik, Instalasi Data & Informasi, Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana, InstalasiCSSD&Binatu.

4. Satuan Pemeriksa Internal (SPI), Unit Kerja Pengadaan Barang & Jasa (UKPBJ), KelompokStafMedik(KSM),KelompokJabatanFungsional

6
Table 2.1 Bagan Struktur Organisasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

Profil ruangan dahlia 2 merupakan salah satu ruang rawat inap di RSPI Prof. Dr. SuliantiSarosoyangberadadilantai2gedungrawatinap.Ruangantersebutkhususuntuk ruangisolasipasienTBparuyangberkapasitas20tempattidur.Selamapandemicruangan ini di renovasi menajdi ruangan covid selama 2 tahun. Sejak tahun 2021 mulai dibuka kembali untuk ruang isolasi pasien TB paru biasa. Tiap kamar berkapasitas maksimal 3 orangdanmemilikifasilitassirkulasiuntukruangisolasi.

2.2 Profil Peserta dan Rincian Tugas

2.2.1 Profil Peserta

Nama :IstiqomahPujiAstuti,S.Kep.,Ners

NIP :198610122022032001

Jabatan :PerawatAhliPertama

SatuanKerja :RSPIProf.Dr.SuliantiSaroso

PesertaLatsar :golonganIIIAngkatan6

2.2.2 Rincian Tugas Jabatan Peserta

Dalammelaksanakantugaskegiatanaktualisasi,penulisberdasarkanTugasPokok Jabatan yang dijabarkan dalam Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Berikut uraian tentang SasaranKerjaPegawaiyangbertugassebagaiperawatdiRSPIProf.Dr.SuliantiSaroso Tabel3.1PenjabaranSasaranKerjaPegawai

No Kegiatan Tugas Pokok Jabatan Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan

1 Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan padaindividu Sudah dilakukan sesuaiSOP

2 Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatandasar/lanjut Sudah dilakukan sesuaiSOP

3 Merumuskan diagnose keperawatan pada individu Sudah dilakukan sesuaiSOP

Perawat melakukan sesuaiSOP

Perawat melakukan sesuaiSOP

Perawat melakukan sesuaiSOP

4 Membuat prioritas diagnose keperawatan

5 Menyusun rencana tindakan keperawatan pada

6 Melakukan komunikasi teraupetik dalam

7 Melakukanintervensikeperawatanspesifikyang

11 Menfasiltasi adaptasi dalam hospitalisasi pada

12

support kepatuhan terhadap

8
dan masalahkeperawatan Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
individu Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
pemberianasuhankeperawatan Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
kompleksdiareamedicalbedah Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
kompleksdiareaanak Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
8 Melakukanintervensikeperawatanspesifikyang
kompleksdiareamaternitas Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
9 Melakukanintervensikeperawatanspesifikyang
10 Melakukanperawatanluka
individu Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
intervensikesehatanpadaindividu Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
MelakukanPendidikankesehatanpadaindividu Sudah dilakukan sesuaiSOP tapibelum optimal Perawat melakukan sesuaiSOP tetapiblm optimal
Melakukan
13

14

Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawatdarurat/bencana/kritikal

15 Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

16

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

17

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

18

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

19

Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan

20

Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasanyamandanpengaturansuhutubuh

21 Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya

22 Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada pelayanan

23 Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi

Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
kebutuhannutrisi Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
kebutuhaneliminasi Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
kebutuhanmobilisasi Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
kebutuhanistirahatdantidur Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
kebutuhankebersihandiri
Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
pencegahaninfeksi Sudah dilakukan sesuaiSOP tetapibelum optimal Perawat melakukan sesuaiSOP tetapibelum optimal
kesehatan Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
kompleks Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP

24 Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifiksesuaikasusdankondisipasien

25 Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasidengandokter

26 Melakukanevaluasitindakankeperawatanpada

27 Melakukan pendokumentasian tindakan

28 Melakukanpengelolaanmanajemengejala

29 Seminar/lokakarya/konferensi/symposium/studi

10
Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
individu
keperawatan Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
Sudah dilakukan sesuaiSOP Perawat melakukan sesuaiSOP
banding

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

1.1 Identifikasi Isu /masalah

Rumah Sakit RSPI Sulianti Saroso merupakan Rumah Sakit pusat infeksi yang menangani kasus penyakit infeksi salahsatunya TB paru. RuangankhususTB diRSPI

Sulianti Saroso ada 2 yaitu Dahlia 2 danDahlia 1. Dahlia 1 diperuntukkanbagi pasien khusus TB RO. Sedangkan di ruang Dahlia 2 untuk pasien TB biasa. Identifikasi Isu ditemukandiruangDahlia2dimanaruangantresebutmemilikimaksimaljumlahpasien sebanyak20bed.

BerdasarakanuraianSKPsebelumnyaterkaitmelakukanpendidikankesehatan pada individu dan melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi, data dan fakta yang didapatkan dari hasil pengamatan, wawancara dengan perawat dan pasien diruangantersebutdidapatkanisuisuyangmunculdiantaranya:

1. KurangnyapengkajianterhadaptingkatkecemasanpasienTBdanHIV Kecemasan pada pasien TB bersumber dari progress memburuknya penyakit sehingga membuat pasien tertekan secara psikologis dan mengalami kelelahan. Hasilpenelitianmengatakanadahubungankecemasandandomainkelelahanpada pasientuberculosis yangakanmemperburukkondisi pasien. Darihasil wawancara dengan pasien, survei 5 dari 10 pasien mengatakan mereka cemas akan penyakitnya mulai dari skala ringan sampai sedang. Bukti foto mengatakan di dalamformpengkajianpasienbelumadapointmengkajikecemasanpasiensecara mendalam.

PengkajiandapatmenggunakanbeberapaskalasepertiinstrumenBackAnxiety Inventory,visualanalogscaleforanxiety,Hamiltonratingforanxiety.Untukback anxietyInventorymerupakan pengkajian dengan menggunakan skala kecemasan ringan,sedangdanberat.Visualanalogforanxietydengan modifikasimeliputi(6) enam aspek yaitu keadaan cemas, tegang, takut, kesulitan tidur, kesulitan konsentrasi dan perasaan depresi atau sedih. Dan Hamilton rating for anxiety merupakan pengkajian dengan Skala HARS merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnyasymptompada individu yang mengalami

kecemasan.MenurutskalaHARSterdapat14syptomsyangnampakpadaindividu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara0(NolPresent)sampaidengan4(severe).

2. Kurang optimalnya edukasi dalam upaya pencegahan penularan TB Paru ke keluargadiruangTBParu.

Tuberculosisdisebarkanlewatdroplet.Dropletiniberupaairliuryangkeluar saat orang tersebut berbicara, batuk ataupun bersin. Oleh karena itu penyebarannya cepat terutama bagi orang-orang disekitarnya apabila tidak memakaialatpelindungsalahsatunyayaitumasker.Apabilaedukasiterhadappoint tersebut tidak dioptimalkan akan menyebabkan pasien TB paru semakin banyak, dan meningkatkan infeksi nosocomial ke keluarga pasien. Hasil penelitian mengatakan ada hubungan antara pengetahuan dengan cara edukasi dengan perilakupencegahanpenularanTBpadapenderitaTBparu.

Datayangdidapatkandarihasilpengamatan5dari10keluargapasientidak memakaimasker,jarangcucitangansedangkanpasienkurangmenerapkanbersin dan batuk efektif. Dari hasil survey terhadap perawat didapatkan alasan tidak melakukanedukasisebanyak 25%karena waktu,50% mereka mengatakan tugas yang banyak dan perawat sebanyak 25% berpendapat hal tersebut tanggung jawabmasing-masing.Berikuttabeltabeldanfototerkaitdatadanfaktatersebut

12
Tabel.FormpengkajianpasienRawatInap Tabel.FotopasiendankeluargadiruangTBParu Tabel.FotopasiendankeluargadiruangTBParu 1.8Grafiksurveyperawattentangkeluargapasiententangcucitangan

Pasien TB salah satu keluhannya adalah sesak dan intervensi yang dilakukan adalah latihan pernafasan. Hal ini penting karena dapat mempercepat proses

penyembuhan pasien TB paru sehingga pasien bisa segera berlanjut ke tahap rehabilitasi dengan peningkatan gizi pasien. Berdasarkan survei 66% perawat mengatakan ACBT belum diterapkan sebagai salah satu intervensi dan sebanyak 66% perawat mengatakan belum adanya SOP tentang latihan pernafasan ACBTberikutinigrafikgrafikyangmenunjukkandatadanfaktaisutersebut

14
Tabel.surveyperawattentangpasienmemakaimasker Tabel.Surveikendalaperawatmelakukanedukasi 3. Tidak adanya SOP dan panduan terkait intervensi latihan pernafasan ACBT dalam mengurangisesakpadapasienTBparu Tabel.HasilSurveytidakadanyaSOPACBTdiruangan Tabel.HasilSurveytidakadanyapanduanACBTdiruangan Tabel.HasilSurveybelumadanyaintervensilatihanpernafasanACBTdiruangan

3.2 Keterkaitan Isu Dengan Peran Dan Kedudukan ASN

Dalam manajemen dan SMART ASN dijabarkan mengenai perihal hak, kewajiban, kedudukan ASN serta nilai nilai yang harus dimiliki seorang ASN meliputi 8 hal diantaranya memiliki integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan Bahasa asing, berjiwa entrepreneurship, networking dan hospitality. Isu isu yang didapatkan harus mencangkup hal-hal tersebut diatas. Berikut penjelasan mengenai dampak apabila isu tidak ditangani dan keterkaitan isu dengan substansi agenda 3 :

16
Tabel.HasilSurveyperawatyangtidakmengetahuilatihanpernafasanACBT Tabel.HasilSurveyperawattidakmengetahuitatacaralatihanpernafasanACBT

no Isu masalah Dampak Keterkaitan

dengan agenda 3

1 Kurangnya pengkajian

terhadap tingkat kecemasan

pasienTBparudanHIV

• Memperlama masa rawat

danpenyembuhannya.

• Kurang sesuainya diagnose yang akan ditegakkan jika

pasien mengalami

kecemasan

• Tidak terkajinya masalah

kecemasanpasien

• Tidak terlaksananya

pelayanan keperawatan

secara komprehensif yang

meliputi

biopsikososialspiritual

Manajemen ASN

Sebagai seorang perawat

berkewajiban dapat

memberikan

pelayanan kesehatan secara profesional dan komprehensif dalam melakukan pengkajian secara biopsikososial.

Smart ASN

Sebagai seorang perawat harus

memberikan

pelayanan yang

ramah (hospitality), care kepada pasien

sehingga perawat dan pasien tercipta kepercayaan

terhadap tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi masalahnya.

2 Kurang optimalnya edukasi

dalam upaya pencegahan

penularan TB Paru ke

keluargadiruangTB

• Dampaknya akan terjadi

proses penularan Tb paru

daripasienkekeluargayang

menunggu diruang rawat

inap apabila tidak memakai

Manajemen ASN

Kewajiban sebagai

seorang perawat harus bisa

memberikan

3 Tidak adanya SOP dan panduan terkait intervensi

latihan pernafasan ACBT

dalam mengurangi sesak pada pasien TB paru di

RuangDahlia

alatpelindungsalahsatunya yaitumasker.

• Bertambahnya jumlah pasienTBparu

• Meningkatkan infeksi nosocomialRumahSakit

pelayanan kesehatan secarapromotivedan preventif.

Smart ASN

Sebagai seorang perawat harus memiliki wawasan yang luas (berwawasanglobal) dan professional (integritas) sehingga perawat tahu

kebutuhan dasar apa yang dibutuhkan pasien dan memanfaatkan digitalsebagaimedia untuk memberikan pelayanan prima ke masyaraka (menguasaiIT)

• Tidak adanya intervensi mengurangi sesak khusus untukpasienTb

• Tidak adanya peningkatan

mutu pelayanan khususnya untukpasienTBparu

• Memperlama masa rawat

diruangan karena keluhan

sesak

Manajemen ASN Sebagai seorang perawat harus dapat memberikan

kontribusi untuk meningkatkan

pelayanan ke pasien danmasyarakat.

Smart ASN

Sebagai seorang perawat harus

memberikan inovasi

18

menerapkan ilmu

terbaru (wawasan global) ke instansi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

3.3 Penetapan Core Isu

Dari data tersebut diatas berdasarkan analisa dengan metode APKL yang memprioritaskan isu berdasarkan aktualitas (benar atau tidak yang terjadi dengan didukungfakta,datadari sumbernya),problematika(isuyangkomplekdanperlusegera dicari solusinya atau tidak) ,kekalayakan (menyangkut hajat hidup orang banyak atau tidak) dan kelayakan (Isu yang sangat masuk akal dan realistis atau tidak untuk dimunculkan solusi masalahnya) didapatkan hasil bahwa isu yang memiliki tingkat prioritasyangharussegeradicaripenyebabnyajikatidakakanmemperluasdampakatau efekdarihaltersebut.KriteriaAPKLyangdijabarkandibawahini:

pernafasan ACBT dalam mengurangi

yaitu: Kurang optimalnya penerapan edukasi dalam

TB Paru ke keluarga pasien diruang TB Paru.

No Isu/Masalah A P K L Total 1 Kurangnya pengkajian terhadap tingkat kecemasan pasien TB dan HIV trutama terkait penyakitmereka 4 3 3 4 14 2 Kurang optimalnya
pencegahan penularan TB Paru kepada keluarga pasien diruang TB Paru 5 4 5 4 18 3
latihan
sesakpadapasienTBparu 5 3 4 4 16 Isu Utamanya
pencegahan penularan
edukasi dalam upaya
TidakadanyaSOPdanpanduanterkaitintervensi

Isu kurang optimalnya edukasi dalam upaya pencegahan penularan TB Paru ke keluarga pasien diruang TB Paru harus segera ditangani karena Tb paru merupakan penyakit yang dapat menularkan ke orang lain disekitarnya. Sehingga isutersebut dilihat dari point aktual dan problematika sangat realistis, kompleks, menyangkut kepentingan orang banyakdisekitarnya dansangatlayakuntukdiangkatkarena TBtermasuk penyakit yangmenjadipermasalahanditingkatnasionalmaupuninternational.

Keterangan : NO Nilai Tingkatan

1 Aktual

1. Benar terjadi dengan didukung fakta, data dari sumbernyaataumasyarakat

2. Benar terjadi dengan fakta dan data yang kurang lengkap

3. Belum tentu terjadi tapi diperbincangkan di kalangansekitarnya

4. Belum tentu terjadi dan sedang tidak diperbincangkansekitarnya

5. Tidakterjadidantidakdiperbincangkansekitarnya

2 Problematika

1.Isu yang sangat komplek dan perlu segera dicari solusinya

2.Isuyangkomplekdanperludicarisolusinya

3.Isuyangcukupkomplekdantidakperlusegeradicari solusinya

4. Isu yang kurang komplek dan tidak perlu segera dicarisolusinya

5. Isu yang tidak komplek dan tidak perlu dicari solusinya

3 Kekhalayakan

1.Sangatmenyangkuthajathiduporangbanyak

2.Menyangkuthajathiduporangbanyak

3.Cukupmenyangkuthajathiduporangbanyak

20

4 Layak

4.Kurangmenyangkuthajathiduporangbanyak

5.Tidakmenyangkuthajathiduporangbanyak

1. Isu yang sangat masuk akal dan realistis untuk dimunculkansolusimasalahnya

2.Isuyangmasukakaldanrealistisuntukdimunculkan solusimasalahnya

3. Isu yang cukup masuk akal dan realistis untuk dimunculkansolusimasalahnya

4. Isu yang kurang masuk akal dan realistis untuk dimunculkansolusimasalahnya

5. Isu yang tidak masuk akal dan realistis untuk dimunculkansolusimasalahnya

Analisis Penyebab Masalah

Analisapenyebabmasalahdijabarkandalamfishboneberikutini:

Berikut penjelasan tentang analisis penyebab isu “Kurang optimalnya edukasi dalam upaya pencegahan penularan TB Paru kepada keluarga pasien diruang TB Paru diruang

dahliaRSPIProf.Dr.SuliantiSarosomenggunakanfishbone.Fishbonemerupakankerangka

point untuk mencari penyebab masalah yang dijabarkan menggunakan 5S diantaranya system, safety, supplier,surrounding danskill.penjabaran5Stersebutdiuraikandibawah ini:

1. System

Dari sudutpandang system didapatkanpenyebabmasalahnya tidak adanya bukti monitoring kepatuhan akan upaya pencegahan penularan dari tim PPI seperti monitoring pasien dan keluarga memakai masker, penerapan cuci tangan, bersin danbatukdengancarayangbenar

2. Surrounding

Dari surrounding didapatkan penyebabnya yaitu 5 dari 10 Pasien dan keluarga tidak tahu aturan diruangan seperti pakai masker, cuci tangan, batuk efektif, bersindengancarayangbenar,tidakadanyamediaedukasidanruanganedukasi serta dari hasil wawancara dengan kepala ruang, media seperti leaflet untuk edukasisudahlamatidakadalagi.

3. Safety

Darisafetydidapatkanpenyebabnyatidakadanyapemeriksaanterhadapkeluarga pasienyangmenunggupasien,screeningterhadappenularanTBparukekeluarga pasienuntukditindaklanjuti.

4. Supplier

Dari supplier didapatkan penyebabnya yaitu 5 dari 10 Keluarga dan pasien tidak memakai masker. Dengan alasan karena didalam ruangan sesak, tidak nyaman memakai masker dan tidak tahu akan penyakit yang dialami pasiennya sebagai keluarga

5. Skill

Dari segi skill didapatkan penyebabnya kurangnya manajemen waktu perawat untuk edukasi ke pasien karena tugas rutinitas, mengurus banyak pasien dan perawat mengatakan tidak adanya motivasi. Dari hasil survey dengan menggunakangoogleform terhadap perawat didapatkanalasantidakmelakukan edukasi sebanyak 25% karena waktu, 50% mereka mengatakan tugas yang banyak dan perawat sebanyak 25% berpendapat hal tersebut tanggung jawab masing-masingdaripasiendankeluargapasiensendiri

22

3.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu

Gagasankreatifinimerupakansolusialternativedalammenyelesaikanisuutamayang menerapkan nilai nilai ASN BerAKHLAK yaitu berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten,Harmoni,Loyal,Adaptif,danKolaboratif.

Unitkerja :RuangTBparu(Dahlia)

Isuutama : kurang optimalnya edukasi pencegahan penularan infeksi kepadakeluargapasienTbparudiruangDahlia

GagasanPemecahan :OptimalisasiEdukasiPencegahanPenularanTBparukepada keluarga dengan e-leaflet dan video diruang Dahlia RSPI Prof.Dr.SuliantiSaroso

Gagasankreatifyangmunculterhadappenyebabmasalahdijabarkandalamtabelberikut

ini:

No Gagasan Kreatif

1 Penyampaiandankonsultasiterkaitgagasankreatifkekepalaruang danmentor SKP

2 Pembuatan media edukasi berupa video terkait pencegahan infeksi

TBparukekeluargasepertihal2yangdilakukan(minumobatsesuai dosis,caradanwaktunya,caramemakaimasker,cucitangan,bersin batukyangbenar)dantidakbolehdilakukan

Haliniuntukmenyelesaikanpenyebabtidakadanyamediaedukasi (surrounding)

3 Pembuatan ruangan untuk edukasi pasien dan keluarga pasien diruangrawatTBparu

Hal ini untuk menyelesaikan penyebab tidak adanya ruangan edukasi(surrounding)

4 Sosialisasi ke perawat ruangan terkait ruang edukasi tersebut dan terkaitmediaedukasivideo,leafletdane-leafletyangtelahdibuat

Hal ini untuk menyelesaikan penyebab: tidak adanya motivasi perawat untuk edukasi, kurangnya manajemen waktu perawat

untuk edukasi ke pasien krn tugas rutinitas dan mengurus banyak pasienyanglain(skill)

Sumber
inovasi
inovasi
SKP

5 Pelaksanaan edukasi ke pasien dan keluarga pasien terkait pengobatan,carapakaimasker,bersindanbatukdengancarayang benar sebagai upaya pencegahan penularan TB menggunakan media (video, leaflet, e leaflet), ruang edukasi yang telah dibuat sebelumnya

Hal ini untuk menyelesaikan penyebab : Pasien dan keluarga tidak tahu aturan diruangan seperti pakai masker, cuci tangan, batuk efektif,bersindengancarayangbenar (surrounding)

6 Evaluasi dari edukasi dari media sampai proses penerapan edukasi langsungkepasiendankeluarga

Hal ini untuk menyelesaikan penyebab : keluarga dan pasien tidak memakai masker, tidak adanya bukti monitoring kepatuhan akan tata tertib untuk pencegahan infeksi (supplier, skill, surrounding, sistem)

24
SKP
SKP

NO Alternatif penyelesaian Tahappenyelesaian Hasilyang

Keterkaitandengannilai

Kontribusioutput

Kontribusioutput

konsultasi terkait

gagasan kreatif ke

kepala ruang dan

mentor

kontrak waktu dan

tempat dengan

kepala ruang dan

mentor

diharapkan

agenda2

kegiatandenganvisi

misiorganisasi

kegiatanterhadap

penguasaannilai

organisasi

Terlaksananya dan

adanya bukti

konsultasi terkait

solusi alternative

dan inovasi media

dan tempat

edukasi

Adanya jadwal

konsultasi

Evidence: bukti

kontrak waktu via Whatsapp

Sebagai bentuk rasa

tanggung jawab dan

menghargai atasan, komitmen untuk

menyesuaikan waktu

dengankepalaruang dan

mentor (akuntabel dan

loyal)

Kegiatan ini

mendukung visi dan

misidariinstansiyaitu

visi:

Menjadi rumah sakit

unggulan penyakit

infeksi terdepan

setingkatAsia

Misi:

Mengelola penyakit

infeksi secara

professional dan

paripurna,

terselenggaranya

Pendidikan dan

pelatihan penyakit

Kegiatan ini

mendukung nilai

nilai organisasi

yaitu

Responsive Sinergi

Profesional Integritas

26
3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi 1. Penyampaian dan 1.1 Melakukan

1.2 Menyampaikan

gagasan kreatif

dengankepalaruang

dan mentor sesuai

waktu dan tempat

yang sudah

disepakati

Gagasan kreatif

tersampaikan

Evidence: bukti

konsultasi

penyampaian

gagasankreatifnya

Sebagai wujud kontribusi

yangakanmenyelesaikan

masalah diinstansi dan

rela berkorban

meluangkan waktu untuk

konsul atasan, memberikan inovasi dan perbaikan tiada henti

demi mewujudkan visi misi instansi (kolaboratif, loyal,adaptif,berorient asi pada pelayanan)

infeksi emerging, reemerging dan tropicalmedicine

1.3 Meminta

persetujuan terkait

gagasanalternatif

Adanya

persetujuan terkait

gagasan kreatif

telahdidapatkan

Evidence:

• lembar

konsultasi dan

tanda tangan

persetujuan

Bersikap menghargai

atasan dengan meminta

persetujuan sebagai

penanggungjawab

diruangan dan

melibatkan orang lain

untuk berkontribusi,dan

terus meningkatkan

kualitas diri untuk

gagasan

kreatifnya

• lembar gagasan

kegiatan yang

disampaikan

Dampak apabila nilai nilai ASN tidak dilakukan di setiap

kegiatan

2 Pembuatan media

edukasi berupa

video terkait

proses

pengobatan, hal2

yang dilakukan

selama

pengobatan dan

tidak boleh

dilakukan cara

memakai masker, cuci tangan,bersin batukyangbenar)

Adanya media

edukasi berupa

videodanleaflet,e

leaflet diruangan

TBparu

menberikan gagasan

gagasan lain yang kreatif

(harmonis, kolaboratif, kompeten)

Apabila kegiatan ini tidak dilakukan dengan menerapkan nilai

BerAKHLAK makadapat terjadi miss komunikasi saat pelaksanaan dan

proses tidak akan berjalan lancar tanpa koordinasi, dan kontribusi dari

paraseniordanatasan,mentordankepalaruang

Kegiatan ini

mendukung visi dan

misidariinstansiyaitu

visi:

Menjadi rumah sakit

unggulan penyakit

infeksi terdepan

setingkatAsia

Misi:

Mengelola penyakit

infeksi secara

professional dan

paripurna,

Kegiatan ini

mendukung nilai nilai organisasi yaitu

Responsive Sinergi

Profesional Integritas

28

2.1

mengumpulkan

materiedukasiuntuk

membuat leaflet dan videotentang

Terkumpulnya

materi edukasi, referensi tentang pengobatan, cara

pakai masker, bersin dan batuk

dengan cara yang

benar

Evidance:

kumpulan materi

berupa catetan

dan buku sumber

referensi

Mengumpulkan materi

menyesuaikan dengan

ilmu yang terbaru, sekaligus sebagai

pembelajaranyangtiada

henti dalam proses

pembuatan video dan

leaflet (adaptif, Kompeten)

terselenggaranya

Pendidikan dan

pelatihan penyakit

infeksi emerging, reemerging,dan tropicalmedicine

2.2

Merancang

tampilan untuk edukasiberupavideo

danleaflet,eleaflet

adanya rancangan

video dan leaflet

untukedukasi

Memberikan hasil yang

terbaik dalam setiap

tahapan kegiatan

sehingga menghasilkan

media digital berupa

Melakukan

konsultasi konsep

video dan leaflet ke

kepala ruang dan

mentor

evidence: adanya

desain video dan

leaflet

video dan leaflet yang

menarik, sesuai dengan

informasi yang terbaru

dan belajar

menyesuaikan diri

dengan dunia digital,

melaksanakan

pembuatan media

dengan penuh

tanggungjawab dan

menghasilkankaryayang

terbaik (Kompeten, adaptif, akuntabel)

adanya hasil dan

bukti konsultasi

dengan kepala

ruangdanmentor

evidence: adanya

lembar konsultasi

ke mentor dan

kepala ruang dan

Dengan

mengkonsultasikan hasil

konsepkeatasansebagai

wujud menghargai, menerima masukan dan

kritikan orang lain dan

melibatkan orang lain

untuk berkontribusi

30
2.3

2.4 Melakukan

evaluasi hasil media

edukasi dari

masukan dari kepala ruangdanmentor

masukan berupa

konsep video dan

leaflet dari hasil

konsultasi

menghasilkan media

yang berkualitas

(harmonis dan kolaborasi)

media video dan

leaflet menjadi

bahan edukasi ke

pasien dan keluarga

evidence: adanya

bukti catatan hasil

evaluasi untuk

perbaikan

pembuatan video

danleaflet

Dengan patuh/setia dan

menghargai masukan

dari atasan, menerima

perbedaan pendapat dan melakukan perbaikan

tiada henti (loyal dan harmonis, berorientasi pelayanan)

DampakapabilanilainilaiASNtidakdilakukan dikegiatanini Apabila kegiatan ini tidak dilakukan dengan menerapkan nilai

BerAKHLAKmakavideodanleafletyangdibuattidak sesuaikebutuhan

masyarakat dan tidak up to date ilmu terbaru, bersifat subyektif dan

tidak tepat karena tidak menerima sudut pandang dari yg lebih

professionaldanahlinya.

3 Pelaksanaan

renovasi ruangan

untuk edukasi

pasien dan

keluarga pasien

diruang rawat TB

paru

Tersedianya

ruangan edukasi di ruangTBparu

Kegiatan ini

mendukung visi dan

misidariinstansiyaitu

visi:

Menjadi rumah sakit

unggulan penyakit

infeksi terdepan

setingkatAsia

Kegiatan ini

mendukung nilai

nilai organisasi

yaitu

Responsive Sinergi

Profesional Integritas

Misi:

-Mengelola penyakit

infeksi secara

professional dan

paripurna

-terselenggaranya

Pendidikan dan

pelatihan penyakit

infeksi emerging, reemerging,dan

tropicalmedicine

32

3.1Persiapan

melakukan

konsultasi ke kepala

ruang terkait

rencana penyediaan

ruangedukasi

adanya hasil dan buktikonsultasi

evidence: adanya bukti

lembarkonsultasi

Dengan

mengkonsultasikan dan meminta ijin ke kepala

ruang sebagai wujud

menghargai, dan

melibatkan orang lain

untuk berkontribusi dan membantu penyediaan

ruang edukasi, dan

memberikan inovasi dan ide ide dalam desain

ruang edukasi

(harmonis dan kolaborasi, adaptif)

3.2

Mendesain

Ruangan untuk

edukasi

adanya desain

ruanganedukasi

evidence: draft desain

ruanganedukasi

Desain yang dilakukan

agar mendapatkan

ruangan yang nyaman , rapi untuk pasien dan keluarga saat edukasi, dan melaksanakan

3.3 Melakukan

konsultasi ke kepala

ruang dan mentor

terkait desain ruanganedukasi

adanya hasil desain ruangan

edukasi dan bukti

konsultasi

evidence: adanya

bukti desain

ruangan dan lembar

persetujuan terkait

desain ruangan

dari kepala ruang

danmentor

kegiatan ini dengan

sebaik baiknya (kualitas

terbaik) demi

meningkatkanpelayanan

ke pasien (kompeten, berorientasi pada pelayanan)

Dengan

mengkonsultasikan hasil

desainruangankeatasan sebagai wujud

menghargai, menerima

masukan orang lain dan

melibatkan orang lain

untuk berkontribusi

(harmonis dan kolaborasi)

34

Melakukan

proses merapikan

ruangan untuk

dijadikan ruang

edukasi

adanya bukti

ruangan sebelum

dirapikan dan

proses ruangan

sampai menjadi

ruangedukasi

evidence : adanya

ruangan edukasi

yang siap

digunakan dan

bukti foto ruangan

edukasi yang

sudahrapi

Rela berkorban

meluangkan waktu diluar

jam dinas untuk

melakukan hal yang

diluar tugas dan

kewajibannya diinstansi

demi meningkatkan

pelayanan ke pasien

(berorientasi pada

pelayanan dan loyal)

3.5

Melakukan

evaluasi hasil akhir

ruangan edukasi

diruangan

adanya bukti

ruangan edukasi

untuk pasien dan

keluarga

edukasi : adanya

bukti catatan

evaluasi untuk

perbaikan ruangan

Dengan menerima, menghargai dan

melaksanakan masukan

dari atasan dan

menjalankan apa yang

menjadi masukan dari

kepala ruang dan mentor

3.4

edukasi yang akan

dipakai sebagai bentuk rasa

tanggungjawab (harmonis, akuntabel)

Dampak apabila nilai nilai ASN tidak dilakukan di setiap

kegiatan

4 Sosialisasi ke

perawat ruangan

terkait ruang

edukasi tersebut dan form edukasi

ke pasien dan

keluarga dengan

video, leaflet dan e-leaflet

Perawat mengetahui dan tahufungsidengan

adanya ruang

edukasi

Apabila kegiatan ini tidak dilakukan dengan menerapkan nilai

BerAKHLAKmakatidakakanterbentukruanganedukasidantidakakan

efektif karena tidak adanya komunikasi, kontribusi dan kesepakatan dengankepalaruang

Kegiatan ini

mendukung visi dan misidariinstansiyaitu

visi:

Menjadi rumah sakit

unggulan penyakit

infeksi terdepan

setingkatAsia

Kegiatan ini

mendukung nilai

nilai organisasi

yaitu

Responsive Sinergi

Profesional Integritas

Misi:

-Mengelola penyakit

infeksi secara

professional dan

paripurna

36

4.1Melakukan

koordinasidengan kepalaruangterkait

waktuuntukzoom meeting

konsultasi dengan

kepala ruang telah

dilaksanakan

evidence: adanya

jadwal untuk zoom

meeting dengan

semua komponen

diruangan

Melakukan kerjasama

dan berkomunikasi

dengan sejawat untuk

meningkatkan pelayanan

dan sebagai wujud

tanggung jawab dan

menghargai atasan

dengan melakukan ijin

danmemintapersetujuan

atasan (kolaborasi, akuntabel)

-terselenggaranya

Pendidikan dan

pelatihan penyakit

infeksi emerging, reemerging,dan tropicalmedicine

4.2 Membuat

undangan berupa link zoom ke group whatsapp ruangan

untuk pertemuan via zoom

Adanya link zoom

untukundanganke group koordinasi

ruangan

Evidence: Adanya bukti link

zoommeeting

Kita harus menguasai

dunia digital dalam

melakukan kegiatan dan koordinasi dengan rekan

kerja melalui zoom dan WA (adaptif)

4.3 melakukan zoom meeting dan menyampaikan

perencanaan program edukasi ke

perawat dan kepala

ruang

Zoom meeting

telahdilaksanakan

Evidence: adanya hasilzoommeeting dan foto bukti

zoommeeting

Menyesuaikan diri

dengan dunia digital

pertemuandenganzoom, melakukan koordinasi

bertujuan membangun

lingkungan kerja yang

kondusif dan diterima, dan perlu kontribusidan

kerjasama dari pihak

pihak lain trutama rekan

rekan diruangan

38

4.4Melakukan evaluasihasilzoom meeting

hasil pertemuan di zoom, daftar hadir dan bukti zoom meeting

(adaptif, harmonis,kolaboratif)

Melakukan perbaikan

tiada henti konsep, ruangan berdasarkan

hasil zoom meeting

dengan tim ruangan TB

paru dan menjalankan

(patuh)apayangmenjadi

masukan kepala ruang

dan teman sejawat

(berorientasi

pelayanan, loyal)

DampakapabilanilainilaiASNtidakdilakukandisetiapkegiatan Apabila kegiatan ini tidak dilakukan dengan menerapkan nilai

BerAKHLAKmakatidakberjalannyarencanakegiatanedukasikepasien dan keluarga, tidak tercipta suasana kerja yang kondusif terkait

kegiatan edukasi karena tidak adanya komunikasi dan koordinasi ke pihaklainyangbersangkutan.

5 Pelaksanaan

edukasi ke pasien

dan keluarga

Adanya bukti

edukasi ke pasien

dan keluarga

Kegiatan ini

mendukung visi dan Kegiatan ini mendukung nilai

pasien terkait

pengobatan, cara

pakai masker, bersin dan batuk

dengan cara yang

benar sebagai

upaya pencegahan

penularan TB

menggunakan

media (video, leaflet, e leaflet)

,ruang edukasi

yang telah dibuat

sebelumnya

diruang edukasi

diruangTB

misi dari instansi

yaituvisi:

Menjadi rumah sakit

unggulan penyakit

infeksi terdepan

setingkatAsia

nilai organisasi

yaitu

Responsive Sinergi

Profesional Integritas

Misi:

-Mengelola penyakit

infeksi secara

professional dan

paripurna

-terselenggaranya

Pendidikan dan

pelatihan penyakit

infeksi emerging, reemerging,dan

tropicalmedicine

40

5.1

melakukan

koordinasi dengan

kepala ruang terkait

pelaksanaan edukasi

ke pasien dan keluarga

Adanya

persetujuan dan ijin kepala ruang

untuksosialisasi

Evidence: adanya

lembar

persetujuan dan konsultasi

Dengan

mengkonsultasikan dan meminta ijin ke kepala

ruang sebagai wujud

menghargai, dan

melibatkan orang lain

untuk berkontribusi

terhadap pelaksanaan

edukasi ke pasien dan

keluarga (harmonisdan

kolaborasi)

5.2

Melakukan

kontrak waktu

dengan pasien dan

keluarga

Adanya jadwal

waktu edukasi

dengan pasien dan keluarga

Evidence: adanya

tanda tangan di lembar edukasi

sebagai bukti

kontrak waktu ke

Melakukan kesepakatan, menyesuaikan waktu

pelaksanaan edukasi

yang telah disepakati

dengan keluarga dan pasien untuk

membangun suasana

yangkondusifke pasien

dan keluarga saat

edukasi, mewujudkan

5.3 melakukan

edukasi ke pasien

dan keluarga (untuk

membantu dan

minum obat dengan

cara, dosis dan waktu yang tepat, disiplin memakai

masker, bersin dan batukdenganbenar)

pasien dan

keluarga pelayanan prima (adaptif, berorientasi

pelayanan, harmonis)

Edukasi ke pasien

dan keluarga telah

terlaksana

evidence: adanya

bukti foto edukasi

dan tanda tangan

pengedukasi,

pasien dan keluarga form

edukasidiRM

Memberikan pelayanan

ke pasien dan keluarga

dalam rangka memenuhi

kebutuhan masyarakat.

Sebagai perawat

memberikan pelayanan

dengan kualitas terbaik

ke pasien dan keluarga, sebagai wujud

tanggungjawab

menjalankan

kewajibannya sebagai

perawat (berorientasi

pada pelayanan, kompeten, akuntabel)

5.4 Melakukan

evaluasi edukasi ke Evaluasi proses dan hasil telah

terlaksana

Melakukan perbaikan

untuk kedepannya demi

mewujudkan pelayanan

42

pasien baik proses

danhasiledukasi.

Evidence: daftar hadir, atau form

edukasi kegiatan

edukasipasiendan

prosesedukasi

yang prima, menerima

masukan dari kepala

ruang dan mentor serta

diterapkan dalam

evaluasi yang dilakukan

(berorientasi pada

pelayanan, loyal)

DampakapabilanilainilaiASNtidakdilakukandisetiapkegiatan Apabila kegiatan ini tidak dilakukan dengan menerapkan nilai

BerAKHLAK maka edukasi yang diberikan menjadi formalitas, tidak

memenuhi kebutuhan pasien dan tidak akan meningkatkan mutu

pelayanansehinggapelayananprimatidakakantercapai.

6 Evaluasi dari hasil

kegiatan

aktualisasi dari

media sampai

proses penerapan

edukasi langsung

ke pasien dan

keluarga

Adanya evaluasi

pelaksanaan

kegiatan kegiatan

aktualisasi telah

terlaksana dan

adanya catatan

evaluasi, daftar

hadir,bukti foto,

dan laporan

pertanggungjawab

an

Kegiatan ini

mendukung visi dan misidariinstansiyaitu

visi:

Menjadi rumah sakit

unggulan penyakit

infeksi terdepan

setingkatAsia

Kegiatan ini mendukung nilai

nilai organisasi yaitu Responsive Sinergi

Profesional Integritas

Melakukan

pengkajian kembali

terhadap media

edukasi yang telah

dibuat (video, leaflet

daneleaflet)

Adanya hasil video

dan leaflet yang

telah diperbaiki

sebagai hasil

evaluasi

Evidence: adanya

video dan leaflet

yang siap

digunakan

Melakukan perbaikan

tiada henti untuk

kedepannya demi

mewujudkan pelayanan

yang prima, serta

meningkatkan kualitas

diriterkait IT dan media

digital (berorientasi

pada pelayanan, kompeten)

Misi:

-Mengelola penyakit

infeksi secara

professional dan paripurna

-terselenggaranya

Pendidikan dan

pelatihan penyakit

infeksi emerging, reemerging,dan

tropicalmedicine

pengkajian kembali

terhadap ruangan

edukasi yang telah

digunakan

Adanya ruang

edukasi yang telah

tersedia

Evidence: ruangan

edukasi yang

rapi,sesuai konsep

yang telah

disepakati

Melakukan perbaikan

agar ruangan efektif

untuk digunakan sebagai

ruang edukasi

(berorientasi pada

pelayanan)

44
6.1 6.2 Melakukan

6.3

Melakukan

pengkajian kembali

pelaksanaan

sosialisasi ke

perawat

Evaluasi

pelaksanaan

sosialisasi telah

didapatkan dan

didokumentasikan

untukperbaikan

Evidence:

Adanya notulen

hasil evaluasi

sosialisasi

Melakukan wujud

tanggungjawab dan

perbaikan untuk

pertemuan selanjutnya

apakah lebih efektif

secara offline atau online

untuk kedepannya serta

membangun kerjasama

dan lingkungan kerja

yangsolidagar program

edukasi ini berkelanjutan (berorientasi pada

pelayanan, akuntabel, harmonis,kolaboratif)

6.4

Melakukan

pengkajian kembali

pelaksanaan edukasi

tentang pencegahan

penularan infeksi tb

paruke

Evaluasi

kekurangan

pelaksanaan dapat

diuraikan dan

didokumentasikan

untukperbaikan

Evidence:

Melakukan perbaikan

tiada henti demi

memenuhi kebutuhan

masyarakat, menerapkan

masukan yang telah

diberikan oleh atasan

bersikap aktif,kreatif dan

- Adanya notulen

hasil evaluasi

implementasi

edukasi ke pasien dan keluarga

-Dokumentasi foto

kegiatan

inovatif dalam

memberikan pelayanan

ke pasien terutama pada

pasien TB paru

(berorientasi pada

pelayanan, loyal, adaptif)

Laporan kegiatan

aktualisasi dapat

dibuat

Evidence: Draft laporan

aktualisasi

Melakukan

pertanggungjawabandan

perbaikan tiada henti

demi memenuhi

kebutuhan masyarakat

(berorientasi pada pelayanan, akuntabel)

Dampak apabila nilai nilai ASN tidak dilakukan di setiap

kegiatan

Apabila kegiatan ini tidak dilakukan dengan menerapkan nilai

BerAKHLAK maka tidak akan mengalami kemajuan, peningkatan mutu

dankepuasandalampemberianpelayanankepasiendankeluarga

46
6.5 Pembuatan laporan hasil kegiatanaktualisasi

3.6 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Judulaktualisasi : Optimalisasi Edukasi Pencegahan Penularan TB Paru Kepada

KeluargaPasienDenganE-leafletdanVideoDiruangDahliaRSPI Prof.Dr.SuliantiSaroso

WaktuPelaksanaan :15Juli2022s/d20Agustus2022

TempatAktualisasi :RSPIProf.Dr.SuliantiSaroso

n o Kegiatan Juli 2022

minggu keAgustus 2022 Minggu ke3 4 1 2 3

1 Penyampaian dan konsultasi terkait gagasankreatifkekepalaruangdan mentor

2 Pembuatan media edukasi berupa video, leaflet terkait proses pengobatan, hal2 yang dilakukan selama pengobatan dan tidak boleh dilakukan(cara memakai masker, cuci tangan,bersin batuk yang benar)

3 Pelaksanaanrenovasiruanganuntuk edukasi pasien dan keluarga pasien diruangrawatTBparu

4 Sosialisasi ke perawat ruangan terkait ruang edukasi tersebut dan formedukasikepasiendankeluarga

48

5 Pelaksanaan edukasi ke pasien dan keluarga pasien terkait pengobatan, carapakaimasker,bersindanbatuk dengan cara yang benar sebagai upaya pencegahan penularan TB menggunakan media (video, leaflet, e leaflet), ruang edukasi yang telah dibuatsebelumnya

6 Evaluasi dari hasil kegiatan aktualisasidarimediasampaiproses penerapan edukasi langsung ke pasiendankeluarga

3.7 Peran Para Pihak Terkait

Peran para pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dijabarkan dalamkolomberikutini:

No. Pihak Terkait Peran

1 MentordanCoach Memberikan bimbingan dan arahan selama melakukankegiatanaktualisasi

2 KepalaRuang

Memberikan masukan, bimbingan dan menfasilitasi saranadanprasaranadalampelaksanaanaktualisasi diruangan

3 PerawatRuangan

Memberikan support dan mau bekerjasama selama proses aktualisasi mulai dari penemuan isu, pengumpulan data dan fakta serta saat proses penerapanpelaksanaanaktualisasi

4 Bagiankeperawatan

Mengkoordinirdanmenfasilitasipengaturanruangan tempat aktualisasi dan bantuan selama proses aktualisasi

DAFTAR PUSTAKA

AlgiaNuruliani,S.Kep.,Ners.2021.OptimalisasiTindakanKeperawatanMetalCarePada Pasien Yang terpasang Kateter Urin di Ruang Fresia 1 RSUP DR.Hasan Sadikin Bandung

.Perpustakaanonlinebapelkescikarang.JawaBarat.2021

DaniSuluhPostedonDecember15,2021.ARTIasnBerAKHLAKdanbanggamelayani bangsa.https://danisuluhpermadi.web.id/umum/arti-asn-berakhlak-dan-bangga-melayani bangsa/.Jakarta.

tuberkulosis (TBC), Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Penularan. Ditulis oleh: Mitra KeluargaRabu,23Maret2022

DianNoviati,cicilia.2013.HubunganAntaraPengetahuandenganperilakupencegahan penularanTBpadapenderitaTbparudiPoliParuRumahSakitProf.Dr.SuliantiSaroso.Journal ofinfectiousDiseases.Jakarta:RSPIProf.Dr.SuliantiSaroso.

Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia. 2017.ModulPelatihanDasarCalon PNS–ManajemenASN. Jakarta.

Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia. 2021.ModulPelatihanDasarCalon PNS–SMARTASN. Jakarta.

Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia. 2021.ModulPelatihanDasarCalon PNS–BeorientasiPelayanan. Jakarta.

Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia. 2021.ModulPelatihanDasarCalon PNS–Akuntabel. Jakarta.

Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia. 2021.ModulPelatihanDasarCalon PNS–Kompeten. Jakarta.

Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia. 2021.ModulPelatihanDasarCalon PNS–Harmonis. Jakarta.

Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia. 2021.ModulPelatihanDasarCalon PNS–Loyal. Jakarta.

Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia. 2021.ModulPelatihanDasarCalon PNS–Adaptif. Jakarta.

50

Lembaga AdministrasiNegara Republik Indonesia. 2021.ModulPelatihanDasarCalon PNS–Kolaboratif Jakarta.

Meity Rahmawati Nete. 2021.“Pemberian Teknik Progresive Muscle Relaxation

terhadap Tingkat Kecemasan”. Gustiners : https://gustinerz.com/4-instrumen-alat-ukurpengkajian-kecemasan.Jakarta.

Tri Dewi Kristini, Rana Hamidah. 2020. Potensi Penularan Tuberculosis Paru pada

Anggota Keluarga Penderita. Semarang : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah

Situasi TBC di Indonesia (2020), from: https://tbindonesia.or.id/pustakatbc/informasi/tentang-tbc/situasi-tbc-di-indonesia-2/

Tuberculosis(2021),from:https://www.healthline.com/health/tuberculosis

Tuberculosis (2021), from: https://www.mayoclinic.org/diseasesconditions/tuberculosis/symptoms-causes/syc-20351250

TBC (Tuberkulosis) (2021), from:https://hellosehat.com/pernapasan/tbc/pengertiantbc/

Rspiss .2022. Profil RSPISS .Jakarta : https://rspisuliantisaroso.co.id/id/strukturorganisasi-sdm/

Kementerian Keuangan .2002. Jakarta : http://blu.djpbn.kemenkeu.go.id/index.php?r=publication/blu/view&id=51

https://web.pa-sumber.go.id/core-values-asn-berakhlak/

52 LAMPIRAN
1.1konsultasikepalaruanganTBparu 1.2konsultasikepalaruangTBparu2 1.3 konsultasimentor 1.4pasiendankeluargadiruanganTB 1.5GambarpasiendankeluargadiruangTB 1.6GambarpasiendiruanganTBparu
54
1.7Gambarlembarpengkajianpasienrawatinap 1.8Grafiksurveyperawattentangkeluargapasiententangcucitangan 1.9Grafiksurveyperawattentangpasienmemakaimasker
56

profil peserta

Nama : Ns. Istiqomah Puji Astuti, S.Kep

Jabatan : Perawat Ahli Pertama

Satuan Kerja : RSPI Prof. Dr. Sulianti

Saroso

Peserta Latsar : Golongan III Angkatan 6

OPTIMALISASI EDUKASI OPTIMALISASI EDUKASI

PENCEGAHAN PENULARAN

PENCEGAHAN PENULARAN

TB KEPADA KELUARGA

TB KEPADA KELUARGA

PASIEN PASIEN

DENGAN E-LEAFLET

DENGAN E-LEAFLET

DAN VIDEO DAN VIDEO

DIRUANG DAHLIA DIRUANG DAHLIA

1.

Latar belakang

SKP (SASARAN KERJA PEGAWAI)

2. Nilai-Nilai ASN (BERAKHLAK)

3. SMART ASN

4. TUGAS PERAWAT

5. VISI, MISI dan Nilai Instansi

sasaran kinerja pegawai

Melakukan Pendidikan kesehatan pada individu

Melakukan upaya peningkatan kepatuhan

kewaspadaan standar pada

pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

LATAR BELAKANG

Seorang penderita tuberkulosis paru BTA positif dapat

menginfeksi 10-15 orang

Penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat

ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan

kematian 93 ribu per tahun

Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes mengatakan dari estimasi 824

ribu pasien TBC di Indonesia Baru 49% yang ditemukan dan diobati

sehingga terdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan.

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan

dengan perilaku pencegahan penularan TB paru (TUGAS PERAWAT

MELAKUKAN TINDAKAN PROMOTIF : EDUKASI)

1 2 3 4

PROFIL INSTANSI

VISI

Peta

Peta mendistorsi jarak dan

Menjadi Rumah Sakit

MISI

1.Mengelolapenyakitinfeksisecaraprofessionaldan paripurna

Unggulan Penyakit Infeksi

yang Terdepan Setingkat Asia

ukuran permukaan bumi, berbagai proyeksi berbeda pun dibuat.

2.Terselenggaranyapengkajiandanpenelitiandalambidang penyakitinfeksiemerging,reemergingdantropical medicine

3.TerselenggaranyaPendidikandanpelatihanpenyakit infeksiemerging,reemergingdantropicalmedicine

4.MemperluasjejaringpelayananPendidikandanpenelitian dibidangpenyakitinfeksimelaluipublikasisecaranasional daninternasional

5.Membangunbudayacorporateuntukmeningkatkan produktifitasdankesejahteraan

NILAI NILAI INSTANSI

RESPONSIF SINERGI

PROFESIONAL INTEGRITAS

IDENTIFIKASI ISU

Kurangnya pengkajian terhadap tingkat kecemasan pasien

TB dan HIV

Kurang optimalnya edukasi pencegahan penularan TB Paru

keada keluarga pasien diruang TB Paru.

Tidak adanya SOP dan panduan terkait intervensi latihan pernafasan ACBT dalam mengurangi sesak pada pasien TB paru

DATA dan FAKTA ISU 2

DATA dan FAKTA ISU 3

KETERKAITAN AGENDA 3

APKL

FISBONE

GAGASAN KREATIF

Peta

1

Peta mendistorsi jarak dan

Penyampaian dan konsultasi

2

Pembuatan media edukasi

berupa video terkait

terkait gagasan kreatif ke

ukuran permukaan bumi, berbagai proyeksi berbeda

kepala ruang dan mentor

pun dibuat.

pencegahan infeksi TB

paru ke keluarga seperti

hal2 yang dilakukan

matriks matriks rancangan rancangan

6
MATRIKS RANCANGAN
01100011110 100101111010 011001001110 00101111110 11010001000 011000111101 001011110101 110010011101 11011111110101110010011101 00001000000011100101110 1010111111011110000101010 matriks rancangan
0110001 10010111 01100100 0010111 11010001 01100011 001011110 1100100 11011111110101110010011101 00001000000011100101110 1010111111011110000101010 matriks rancangan
011000 10010111 01100100 0010111 1101000 0110001 00101111 1100100111010101110010000011001 11011111110101110010011101 00001000000011100101110 1010111111011110000101010 matriks rancangan

GAGASAN KREATIF

Peta

3

4

Peta mendistorsi jarak dan ukuran permukaan bumi, berbagai proyeksi berbeda pun dibuat.

Pembuatan ruangan untuk edukasi pasien dan keluarga pasien diruang rawat TB paru

Sosialisasi ke perawat ruangan terkait ruang edukasi tersebut dan terkait media edukasi

video, leaflet dan e-

leaflet yang telah dibuat

0110001111010 10010111101010 01100100111010 00101111110111 110100010000 01100011110101 00101111010101 1100100111010 1101111 000010 101011 matriks rancangan

MATRIKS RANCANGAN 3

0110001111010111 1001011110101011 0110010011101010 00101111110111111 110100010000100 01100011110101111 0010111101010110 1100100111010101 1101111111 00001000 101011111 matriks rancangan

5

Peta

GAGASAN KREATIF 6

Evaluasi kegiatan dari

Pelaksanaan edukasi ke pasien dan keluarga

Peta mendistorsi jarak dan

pasien terkait pengobatan, cara pakai

edukasi dari media sampai

masker, bersin dan batuk dengan cara yang

benar sebagai upaya pencegahan penularan

TB menggunakan media (video, leaflet, e leaflet), ruang edukasi yang telah dibuat

ukuran permukaan bumi, berbagai proyeksi berbeda pun dibuat.

sebelumnya

proses penerapan edukasi

langsung ke pasien dan keluarga

MATRIKS RANCANGAN

MATRIKS RANCANGAN

MATRIKS RANCANGAN

TIME LINE

PIHAK TERKAIT

Mentor coach

Kepala Ruang

Perawat Ruangan

Bagian keperawatan

Terima Kasih

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.