7 minute read

Lampiran 5 Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SPO PEMBERIAN O2 HFNC DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

Advertisement

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Aktualisasi LATSAR

Disusun oleh:

Ns.Nunung Hermawan,S.Kep Nip : 199004032020121005

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG TAHUN 2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SPO PEMBERIAN O2 HFNC DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

Pokok Bahasan : SPO pemberian O2 HFNC di RSUP dr hasan sadikin bandung

Sasaran : Perawat GICU 1, GICU 2 dan Ruang Isolasi Covid RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Hari/Tanggal : sabtu, 3 Juli 2021

Waktu : 09.30-10.30 WIB

Tempat : Zoom (menyesuaikan)

Pemateri : Ns.Nunung Hermawan.S.Kep

Moderator : Eka Puspita.S.Kep.Ners

I. Latar Belakang

Prinsip terapi oksigen dengan HFNC didasarkan pada sebuah alat yang mampu memberikan kebutuhan oksigen yang hangat dan lembab pada aliran yang tinggi melalui nasal kanul. Kanul ini dapat memberikan aliran sampai 60 L/menit dengan suhu 31-37 oC dengan kelembaban absolut 44 mg H2O/L; FiO2 bervariasi antara 21-100%. Kelebihan HFNC mencakup pembersihan dead space faring, reduksi usaha respirasi, efek PEEP (Positive End-Expiratory Pressure), pemberian fraksi oksigen inspirasi yang konstan, perbaikan pembersihan mukosiliar, dan kenyamanan pasien. HFNC juga dikenal dapat memberikan PEEP yang rendah, dimana dapat memberikan efek menguntungkan bagi kondisi gagal napas ringan-sedang. Selain itu, dengan memberikan gas yang hangat dan terhumidifikasi, HFNC mengurangi usaha metabolik yang diperlukan untuk mengkondisikan udara. HFNC lebih dapat ditoleransi

dibandingkan dengan bantuan ventilasi lainnya dan engurangi kejadian intubasi sehingga memberikan prognosis klinis yang baik pada pasien dengan gagal napas akut (Procopio, et al., 2020). Untuk penggunaan HFNC di rumah sakit hasan sadikin ini baru mulai sekitar Juli 2020 yang awalnya digunakan untuk penanganan pasien dengan covid 19, yang sampai saat ini pasien covid masih ada dan belum tahu kapan akan berakhir. Penggunaan HFNC di RSHS ada di ruang GICU 1 wing A, GICU 1 wing B, GICU 2, ruang L2 kemuning, dan PICU . Dengan adanya penggunaan HFNC ini maka di perlukan adanya SPO sebagai acuan dalam memberikan asuhan.

II. Tujuan A. Tujuan Intruksi Umum

Setalah dilakukan penyuluhan selam 30 menit diharapkan perawat mampu melaksanakan pemberian O2 HFNC sesuai dengan SPO.

B. Tujuan Intruksi Khusus

1. Mampu menjelaskan manfaat pengunaan HFNC 2. Mampu menjelaskan efek samping pengunaan HFNC 3. Mampu menjelaskan mekanisme pemberian O2 HFNC 4. Mampu menghitung Rox Indexs 5. Mampu melaksanakan pemberian O2 HFNC sesuai dengan SPO.

III. Isi Materi

1. Pengertian HFNC. 2. Manfaat pengunaan HFNC 3. Efek samping pengunaan HFNC 4. Skema pemberian O2 HFNC 5. ROXS INDEXS 6. SPO Pemberian O2 HFNC.

IV. Media

1. Power Poin

V. Metode Pengajaran

1. Ceramah 2. Tanya jawab

VI. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Kegiatan Pendidikan Kegiatan pesertadidik Metode Media

PRA

10.30-10.35

KEGIATAN PEMBUKA

10.35-10.38  Siapkan sarana dan perlengkapan  Laptop  Materi  Set ruangan  Siapkan Link daftar

Hadir Laptop PPT Video

 Memberi salam dan perkenalan  Menjelaskan tujuan pembelajaran Menyimak Menyimak Menjelaskan dan ceramah memalui zoom

URAIAN MATERI

10.38-10.55

KEGIATAN PENUTUP

10.55-11.00  Menjelaskan pengertian HFNC  Manfaat pengunaan

HFNC  Efek samping pengunaan HFNC  Skema pemberian O2

HFNC  Kriteria pasien menggunakan HFNC  Roxs Indexs  SPO Pemberian O2

HFNC Menyimak, mengajukan pertanyaan, klasrifikasi dan sharing terkait topic yang di bahas Menjelaskan dan ceramah melalui zoom Power Point

 Mengundang pertanyaan/komentar peserta didik  Menyimpulkan pengajaran secara singkat  Menutup pertemuan Bertanya, klarifikasi dan sharing

Menyimak zoom

VII. Materi A. High Flow Nasal Kanul ( HFNC )

Prinsip terapi oksigen dengan HFNC didasarkan pada sebuah alat yang mampu memberikan kebutuhan oksigen yang hangat dan lembab pada aliran yang tinggi melalui nasal kanul. Kanul ini dapat memberikan aliran sampai 60 L/menit dengan suhu 31-37 C0, FiO2 bervariasi antara 21-100%.

B. Manfaat pengunaan High Flow Nasal Kanul ( HFNC ) antara lain :

1. Efek PEEP (Positive End-Expiratory Pressure), 2. Pemberian fraksi oksigen inspirasi yang konstan, 3. Perbaikan pembersihan mukosiliar, 4. Kenyamanan pasien. 5. HFNC juga dikenal dapat memberikan PEEP yang rendah, dimana dapat memberikan efek menguntungkan bagi kondisi gagal napas ringan-sedang. Selain itu, dengan memberikan gas yang hangat dan terhumidifikasi, HFNC mengurangi usaha metabolik yang diperlukan untuk mengkondisikan udara. 6. HFNC lebih dapat ditoleransi dibandingkan dengan bantuan ventilasi lainnya dan mengurangi kejadian intubasi sehingga memberikan prognosis klinis yang baik pada pasien dengan gagal napas akut (Procopio, et al., 2020). 7. Mengurangi WOB (work of breathing) sehingga menurunkan frekuensi napas (Nishimura, 2016).

C. Efek samping penggunaan High Flow Nasal Kanul ( HFNC )

1. Hidung terasa kering 2. Tenggorokan kering 3. Dan nyeri pada nasal ( Teng,et.al.2020)

D. Skema terapi oksigen menggunakan HFNC:

1. Oksigen dicampurkan pada air-oxygen blender dengan kadar FiO2 21-100% 2. Dilembabkan menggunakan active humidifier dengan kelembapan relatif 100% 3. Dipanaskan menggunakan heated inspiratory circuit hingga 37°C 4. Dihantarkan melalui kanul nasal berdiameter besar dengan aliran hingga 60 lpm.

E. Kriteria pasien menggunakan HFNC

1. Dengan hipoksemia ringan sampai sedang 2. Desaturasi oksigen tidak sampai 92 % 3. Gagal nafas hiperkapnia

4. Asidosis pernapasan ringan sampai sedang (Jean-Damien Ricard.2020 )

E. Roxs Indexs

Penilaian ini dapat membantu klinisi untuk mencegah intubasi yang terlambat yang akan berujung pada prognosis yang buruk. Indexs ROX = SPO2 : FIO2 : Frekuensi nafas.Evaluasi hemodinamik pasien mengunakan ROX Indexs 4. 2 jam pertama dengan nilai ROX Indexs : 4) Jika < 2.85 5) Jika 2.85 – 4.85 6) Jika > 4.85 5. 4 jam pertama dengan nilai ROX Indexs : 4) Jika < 3.47 5) Jika 3.47 – 4.87 6) Jika > 4.87 6. 12 jam pertama dengan nilai ROX Indexs : 4) Jika < 3.85 5) Jika 3.85 – 4.87 6) Jika > 4.87 1) Jika indeks ROX pasien di bawah nilai cut-of, kami sarankan untuk mempertimbangkan intubasi pasien. 2) Indeks berada di antara nilai cut-of tingkatkan fraksi O2 dan mengevaluasi ulang setelah 30 menit. 3) jika indeks berada di atas batas atas lanjutkan observasi tiap jam.

F. SPO pemberian O2 dengan HFNC 1. Persiapan alat

a. Flow control/manometer b. Humidifier c. Breathing Circuit d. Aquabidest e. Oxygen central f. Nasal kanul g. Bacterial filter h. Mesin HFNC i. APD sesuai kasus

1) APD level 1 ( Handscoon bersih, masker bedah, baju dinas dan alas kaki) 2) APD level 2 (Masker N95, pelindung kepala, face shield, aproun/gaun, handscond dan alas kaki) 3) APD level 3 (Masker N95, Handscoon bersih, pelindung kepala, face shield, cover all, handscoon steril dan boot)

2. Peringatan

a. Perhatikan respon pasien sebelum, selama dan setelah pelaksanaan prosedur pemberian oksigen b. Selang kanul tidak boleh digunakan ulang ( re use ) c. Selalu periksa status disinfektasi sebelum digunakan pada pasien ( mesin siap pakai ) d. Perhatikan ukuran kanul sesuaikan dengan ukuran lubang hidung pasien

3. Langkah kerja

No Tahapan sesuai SPO

1 Perawat memastikan kepastian tindakan dengan mengecek intruksi dari dokter di lembar catatab terintegrasi. 2 Menyiapkan alat 3 Cuci tangan 4 Pakai APD

5 Bawa alat ke dekat pasien 6 Mengucapkan salam dan, memperkenalkan diri. 7 Memberi tahu prosedur yang akan dilakukan 8 Lakukan disinfektan pada konektor humidifier dan konektor breating sirkuit. 9 Pasang humidifier dan sambungkan ke Aqua bides pastikan air terisi Sampai batas yang di tentukan 10 Sambungkan bacterial filter dan breating sirkuit dan nasal kanul 11 Sambungkan oksigen ke sentral dan pasang sumber Listrik 12 Hidupkan mesin sampai tunggu sampai ada indikator siap. 13 Posisikan pasien 14 Periksa lubang hidung jika kotor bersihkan 15 Pastikan ukuran nasal kanul sesuai dengan ukuran lubang hidung pasien. 16 Pasang fiksasi nasal kanul ke Leher Pasien

17 Hubungkan nasal kanul kedalam hidung pasien dan eratkan tali sampai pasien nyaman 18 Cek rasa nyaman pasien 19 Atur HFNC terdiri dari: Suhu , flow dan FIO2 sesuai intruksi dokter. 20 Kaji respon pasien 21 Cek tanda tanda vital 22 Lepas APD dan cuci tangan 23 Evaluasi Mencatat tindakan yang telah dilakukan di rekam medis 24 Evaluasi tanda tanda vital dan respon pasien perjam 25 Hitung ROX indexs

Kepustakaan

Jean-Damien Ricard ( 2020) Use ofnasal high flow oxygen during acuterespiratoryfailure Intensive Care Med (2020) 46:2238–2247. https://doi.org/10.1007/s00134-020-06228-7 Nishimura, M. (2016). High-Flow Nasal Cannula Oxygen Therapy in Adults: Physiological Benefits, Indication, Clinical Benefits, and Adverse Effects. Respiratory Care Vol 61 No 4, 529-541 Procopio, G., Cancelliere, A., Trecarichi, E. M., Mazzitelli, M., Arrighi, E., Perri, G., . . . et al. (2020). Oxygen therapy via high flow nasal cannula in severe respiratory failure caused by Sars-Cov-2 infection: a real-life observational study. Therapeutic Advances in Respiratory Disease, vol 14, 1-10, doi: 10.1177/1753466620963016. Teng, X.-b., Shen, Y., Han, M.-f., Yang, G., Zha, L., & Shi, J.-f. (2020). The value of highflow nasal cannula oxygen therapy in treating novel coronavirus pneumonia. Eur J Clin Invest, 00:e13435, doi: 10.1111/eci.13435.

This article is from: