1 minute read

B. Penetapan Core Isu

B. Penetapan Core Isu

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:

Advertisement

1) Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat 2) Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yang kompleks 3) Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orang banyak 4) Layak (kelayakan), artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan solusinya.

Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL

Tabel 3.2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL

No Identifikasi Isu A P K L Skor Prioritas 1 Kurang optimalnya penanganan pasien dengan keluhan

Computer Vision Syndrome (CVS) oleh rekan Refraksionis

Optisien di Poli Anugerah RSCM

Kirana. 4 5 4 5 18 Terpilih 2 Kurang optimalnya sarana dan prasarana terkait alat-alat yang kurang berfungsi dengan baik. 4 2 3 4 13 Tidak terpilih 3 Kurangnya efektivitas penempatan alat Non-Contact

Tonometri yang terlalu jauh dari jangkauan pemeriksaan karena dianjurkan mendekati exhaust. 5 4 3 2 14 Tidak terpilih 4 Kurang optimalnya penilaian kekuatan lensa kacamata dikarenakan masih 2 3 3 3 11 Tidak terpilih

menggunakan lensometer manual. 5 Kurang optimalnya edukasi di pelayanan lensa kontak yaitu edukasi tentang perawatan lensa kontak. 4 4 3 4 15 Tidak terpilih

Keterangan:

5 = sangat besar 4 = besar 3 = sedang 2 = kecil 1 = sangat kecil

Rumusan Isu

Setelah melewati proses identifikasi isu dan analisis isu menggunakan pendekatan APKL maka diperoleh satu isu prioritas yaitu “Kurang optimalnya penanganan pasien dengan keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) oleh rekan Refraksionis Optisien di Poli Anugerah RSCM Kirana”. Setelah isu prioritas terpilih dilanjutkan dengan proses analisa sebab-akibat menggunakan diagram tulang ikan (fishbone) terhadap isu terpilih dengan mengedepankan sejumlah faktor terkait dengan isu tersebut.

SDM

Tidak semua Refraksionis Optisien memberi edukasi tentang CVS Kurangnya edukasi pasien CVS pasca pemeriksaan

Metode

Alat

- Belum adanya media seperti lembar balik untuk mengedukasi pasien tentang CVS pasca pemeriksaan. - Belum adanya media edukasi di ruang refraksi seperti leaflet tentang CVS yang bisa dibawa pulang oleh pasien Kurang optimalnya penanganan pasien dengan keluhan Computer Vision Syndrome (CVS) oleh rekan Refraksionis Optisien di Poli Anugerah RSCM Kirana

This article is from: