LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 7
OPTIMALISASI EDUKASI CARA MEMERAH ATAU MEMOMPA ASI DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DAN VIDEO PADA KELUARGA PASIEN
DI RUANG ANTHURIUM
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH :
Raden Wulandari, S.Kep., Ners
NIP. 199301022022032002
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI CARA MEMERAH ATAU MEMOMPA ASI DENGAN MENGGUNAKAN
LEAFLET DAN VIDEO PADA KELUARGA PASIEN DI RUANG ANTHURIUM
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Telah di seminarkan, Tanggal 25 Juli 2022, di Bapelkes Cikarang
Coach
Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH
NIP. 196509141992032004
Penguji
Mentor
Arif Hidayat, S.Kep., Ners NIP. 198012182003121002
Drs. Suherman, M.Kes NIP. 196508121986031004
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya penulis dapat menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi ini. Tujuan penulisan laporan rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam pendidikan dan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan rancangan aktualisasi ini banyak menerima bimbingan, dorongan, dan doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya terutama kepada yang terhormat:
1. Bapak dr. Yana Akhmad, Sp.PD-KP, MMRS selaku Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2. Bapak Drs. Suherman, M.Kes selaku Kepala Balai Pelatihan Cikarang dan penguji seminar rancangan aktualisasi.
3. Ibu Fatrisia Madina, S.Kp., MM selaku Koordinator Bidang Pelayanan Keperawatan.
4. Ibu Dr. drg. Siti Nur Anisah, MPH selaku Widyaiswara (Coach) yang telah memberikan banyak arahan dan motivasinya dalam membuat rancangan aktualisasi ini.
5. Bapak Arif Hidayat, S.Kep., Ners selaku mentor selama pendidikan latihan Dasar CPNS yang telah memberikan banyak arahan dan motivasinya dalam membuat rancangan aktualisasi ini.
6. Ibu Enung Rina Susanti, S.Kp selaku Kepala Ruangan Anthurium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
7. Bapak/Ibu widyaiswara yang telah membagi ilmunya kepada penulis dan teman-temen.
8. Bapak/Ibu fasilitator dan staf pelatihan dasar CPNS golongan III Kementerian Kesehatan Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang.
9. Seluruh Perawat Ruangan Anthurium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
10. Seluruh rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 7 dan Angkatan 7 Kelompok A Kementerian Kesehatan tahun 2022.
11. Kedua Orang tua, suami, anak, kakak, adik yang selalu memanjatkan do’a dan memberikan dukungan beserta kasih sayang.
12. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
iii
Hanya ciptaan Tuhan yang sempurna, sebagai manusia biasa penulis menyadari
bahwa dalam penulisan rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Akhir kata, Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Bandung, Juli 2022
Penulis
Raden Wulandari, S.Kep., Ners
iv
v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................ii KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iii DAFTAR ISI...................................................................................................................v DAFTAR TABEL............................................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN viii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang................................................................................................1 B. Tujuan Aktualisasi...........................................................................................2 C. Manfaat Aktualisasi..........................................................................................2 BAB II PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI..............................................................4 A. Visi dan Misi....................................................................................................4 B. Nilai-Nilai Organisasi........................................................................................5 C. Tugas Organisasi.............................................................................................5 D. Uraian Tugas Jabatan Peserta ..........................................................................8 BAB III ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI ..................................10 A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual..................................................................10 B. Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya SMART Governance 15 C. Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif 15 D. Manfaat Aktualisasi........................................................................................16 BAB IV RENCANA AKTUALISASI ....................................................................................17 A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS.....................................................17 B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS......................................17 C. Penjadwalan.................................................................................................29 D. Aktor yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi..........................................29 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................31
vi
Tabel 3. 1 Dampak Isu 11 Tabel 3. 2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL............................................................13 Tabel 4. 1 Matriks Rancangan Aktualisasi.......................................................................18 Tabel 4. 2 Jadwal Aktualisasi 29 Tabel 4. 3 Peran Pihak yang terlibat ..............................................................................29
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung 6 Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Ruangan Anthurium........................................................7 Gambar 3. 1 FishboneAnalisis Penyebab Isu..................................................................14
DAFTAR LAMPIRAN
viii
Lampiran 1. 1 Sasaran Kinerja Pegawai..........................................................................33
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Sesuai dengan Undang-undang Republik indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur sipil negara Pasal 63 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 diangkat menjadi calon PNS pada pengangkatan calon PNS ditetapkan dengan keputusan Pejabat Pembina
Kepegawaian Calon PNS wajib menjalani masa percobaan, masa percobaan dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pemerintah sudah menetapkan nilai-nilai dasar (core values) ASN, yaitu
BerAKHLAK sebagai nilai-nilai dasar ASN terhadap panduan perilaku yang sudah diatur sesuai dengan UU Nomor 5 tahun 2014 dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. Satu core values akan memberikan penguatan budaya kerja yang mendorong pembentukan karakter ASN yang professional, menjadi unsur untuk memperkuat peran ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan budaya kerja yang kuat akan mendorong kinerja dalam jangka panjang. Nilai-nilai BerAKHLAK terdiri dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. ASN dituntut untuk mampu mengaktualisasikan pembelajaran yang telah
dipelajari melalui proses pembiasaan diri atau habituasi sebagai suatu kebiasaan untuk
selalu melakukan aktivitas yang menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan oleh unit/organisasi, stakeholders atau sekurang-kurangnya oleh individu, sehingga terbentuk menjadi karakter dalam mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat untuk terwujudnya smartgovernance.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit, pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam
1
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan rawat inap merupakan tempat untuk pemeliharan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik yang diberikan sebelum pasien pulang ke rumah. Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Sebagai ASN yang bekerja sebagai perawat, nilai-nilai dasar BerAKHLAK harus menjadi dasar dalam melakukan pelayanan kepada individu, keluarga dan masyarakat termasuk melakukan pengamatan terhadap isu yang berkembang di unit kerja. Dalam laporan rancangan aktualisasi ini penulis mendapatkan isu setelah melakukan observasi selama 1 bulan orientasi di ruang Anthurium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dari tanggal 23 Mei 2022 sampai dengan 23 Juni 2022.
B. Tujuan Aktualisasi
Mampu mengaktualisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif dengan employerbrandingASN “Bangga melayani Bangsa” dalam mendukung kegiatan yang telah ditetapkan sebagai Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Memahami peran dan kedudukan ASN dalam mewujudkan SmartGovernancedi instansi
C. Manfaat Aktualisasi
1. Bagi Penulis
Penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dan kedudukan serta peran ASN yang akan menciptakan ASN yang berorientasi Pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif dalam melayani masyarakat sehingga terciptanya peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat.
2
2. Bagi Institusi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
Sebagai penunjang peningkatan mutu pelayanan bagi rumah sakit dan dapat meningkatkan kinerja untuk mendukung visi dan misi institusi.
3. Bagi Masyarakat
Kegiatan aktualisasi ini akan menciptakan pelayanan yang optimal yang berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif dalam melayani masyarakat sehingga terciptanya kepuasan masyarakat.
3
BAB II
PROFIL INSTANSI TEMPAT AKTUALISASI
A. Visi dan Misi
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “HetAlgemeeneBandoengsche
Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi “Het Gemeente
ZiekenhuijsJuliana” . Selama penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh
masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun 1954
Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit
Ranca Badak diubah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS).
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, tepatnya di Jalan Pasteur Nomor 38 Bandung.
Ditengah-tengah pertumbuhannya kini RSHS ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Rujukan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014
tentang Pedoman Penetapan RS Rujukan Nasional, mengampu tujuh RS Regional di Jawa barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin juga merupakan Rumah Sakit Pemerintah tipe A Berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, Kementerian Kesehatan RI. Data terakhir menunjukkan, kini RSHS memiliki 944 tempat tidur dan enam layanan unggulan terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi, Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi
Ginjal.
1. Visi : Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong
2. Misi : Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
4
B. Nilai-Nilai Organisasi
Motto : Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami
Nilai-Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “PAMINGPIN PITUIN”, yaitu:
1. Kepemimpinan : Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta - talenta terbaik dibidangnya.
2. Professional : Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
3. Inovatif : Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4. Tulus : Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsive.
5. Unggul : Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
6. Integritas : Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, dan menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas
Terdapat janji pelayanan kesehatan di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung (SIGAP), yaitu:
1. Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun
2. Inovatif dalam berkarya
3. Gelorakan semangat pelayanan prima
4. Amanah menjaga keselamatan pasien
5. Peduli, perhatian, dan perasaan
C. Tugas Organisasi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin dipimpin oleh Direktur Utama dan empat Direktur, yaitu Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian; Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang; Direktur Keuangan dan Barang
Milik Negara; Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum.
5
Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2019 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam BAB II mengenai Kedudukan, tugas, Dan fungsi yaitu :
Pasal 2 ayat 1 : Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung yang selanjutnya disingkat RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung merupakan UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal.
Pasal 2 ayat 2 : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung secara administratif dikoordinasikan dan dibina oleh sekretaris Direktorat Jenderal dan secara teknis fungsional dibina oleh direktur di lingkungan Direktorat Jenderal sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 3 : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Pasal 4 : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung menyelenggarakan fungsi penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan pelayanan medis, pengelolaan pelayanan penunjang medis, pengelolaan pelayanan penunjang non medis, pengelolaan pelayanan keperawatan, pengelolaan pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan kesehatan, pengelolaan penelitian, pengembangan, dan
6
penapisan teknologi di bidang pelayanan kesehatan, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, pengelolaan sumber daya manusia, pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan masyarakat, pelaksanaan kerja sama, pengelolaan sistem informasi, pelaksanaan urusan umum, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
Profil Ruang Anthurium
Ruang Anthurium merupakan ruang perawatan neonatus, terdiri dari 3 ruangan, yaitu ruangan level 1 kapasitas 15 tempat tidur (untuk bayi dalam kondisi stabil atau bayi yang sudah mengalami perbaikan kondisi setelah di rawat di ruang HCU, bayi lahir sehat dari ibu yang tidak bisa rawat gabung karena kondisi dan indikasi tertentu),
Ruangan HCU Non Infeksi kapasitas 20 tempat tidur (untuk bayi yang membutuhkan perawatan highcaretanpa penyakit infeksi), dan HCU Infeksi kapasitas 20 tempat tidur (untuk bayi yang membutuhkan perawatan highcaredengan penyakit infeksi).
Kepala Instalasi Rawat Inap
Kepala SUB Instalasi
Pengawas Pelayanan Perawatan
Kepala Ruangan
Koordinator Pelayanan Keperawatan
Wakil Kepala Ruangan 1
Kepala Ruangan
Ka. Tim Level
Anggota Tim 6 Orang
Ka. Tim 1 HCU Non Infeksi
Anggota Tim 1
16 Orang
Wakil Kepala Ruangan 2
Ka. Tim 2 HCU Infeksi
Anggota Tim 2
17 Orang
Gambar 2. 2
Pekarya 4 orang
Penata Jasa
Struktur Organisasi Ruangan Anthurium
7
D. Uraian Tugas Jabatan Peserta
Nama : Raden Wulandari, S.Kep., Ners
NIP : 199301022022032002
Jabatan/ Golongan : Perawat Ahli Pertama/III-b
Saat ini peserta sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terhitung tanggal 1 Maret 2022 dan sekarang masih orientasi di ruangan Anthurium.
Sesuai dengan penetapan sasaran kinerja pegawai yang telah ditandatangani pada tanggal 2 Maret 2022 oleh kepala instalasi rawat inap RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Dalam pelaksanaan aktualisasi, peserta mengacu kepada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), meliputi:
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5. Melaksanakan casefinding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
7. Memberikan konsultasi dari pengkajian keperawatan dasar /lanjutan
8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
8
20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
27. Melakukan perawatan luka
28. Melakukan supportkepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagi upaya pencegahan infeksi
33. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
9
BAB III
ANALISIS ISU DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi dan Analisis Isu Aktual
Identifikasi isu dilakukan dengan metode EnviromentalScanning di unit kerja ruangan Anthurium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan didapatkan isu-isu aktual sebagai berikut:
1. Belum optimalnya edukasi cara memerah atau memompa ASI di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Berdasarkan keterangan dari perawat dan kepala ruangan Anthurium dan hasil observasi selama orientasi di ruangan Anthurium kepala ruangan dan wakil kepala ruangan sudah mengedukasi tentang ASI eksklusif, akan tetapi untuk edukasi cara memerah atau memompa ASI belum optimal di edukasi dan terbatasnya media edukasi tentang cara memerah atau memompa ASI, edukasi cara memerah atau memompa ASI disampaikan secara lisan saja. Di ruangan baru tersedia edukasi mengenai pemberian dan penyimpanan ASI, selain itu tidak ada ruangan atau sarana khusus yang lebih luas untuk edukasi ibu pasien atau keluarga pasien.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan staf di ruang penyimpanan ASI Anthurium bahwa dari 45 pasien yang dirawat sekitar kurang dari 10 keluarga pasien yang memberikan ASI untuk bayinya dan itu pun tidak semuanya bisa diberikan full ASI karena stok ASI yang diberikan sudah habis. Setelah wawancara dengan beberapa keluarga pasien menurut ibu pasien, mengapa tidak memberikan ASI, alasannya karena ASI yang sudah di perah atau di pompa keluar hanya sedikit.
Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu pasien, usia ibu pasien berbeda-beda antara 21-35 tahun, pendidikan terakhirnya pun berbeda-beda ada yang SD, SMP, SMA, dan Diploma. Rata-rata sebagian besar ibu pasien tidak berkerja. Ibu pasien mengatakan belum pernah diberikan leaflet edukasi cara memerah atau memompa
ASI, beberapa ibu pasien mengatakan ASI nya semakin sedikit dalam jangka waktu 1 minggu sampai 2 minggu dari pertama kali memompa ASInya dan dalam memompa ASI tidak dilakukan secara teratur.
10
2. Kurang optimalnya edukasi cara cuci tangan yang benar kepada keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Cuci tangan pakai sabun terbukti efektif mencegah penularan virus karena tangan yang bersih setelah dicuci pakai sabun dapat mengurangi risiko masuknya virus atau bakteri ke dalam tubuh mengingat tanpa disadari, orang sering menyentuh mata, hidung, dan mulut sehingga dapat menyebabkan virus masuk ke dalam tubuh. Virus atau bakteri dari tangan yang tidak dicuci dapat berpindah ke benda lain atau permukaan yang sering disentuh sehingga menimbulkan risiko penyebaran virus kepada orang lain. Mencuci tangan sesering mungkin dan dengan cara yang tepat adalah salah satu langkah paling penting untuk mencegah infeksi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan keluarga atau ibu pasien yang berkunjung, sebagian besar 6 dari 8 keluarga pasien yang di wawancara belum mengetahui langkah-langkah cuci tangan yang benar, pada saat masuk hanya dianjurkan cuci tangan terlebih dahulu.
3. Kurang optimalnya pelaksanaan SOP pemasangan OGT (Oral Gastric Tube) dalam pemberian tanggal, BUD dan kedalaman OGT di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Pemantauan berkala OGT sangat penting untuk mencegah timbulnya komplikasi.
Monitoring yang perlu dilakukan meliputi: pencatatan cairan drainase yang keluar dari OGT untuk menilai fungsi saluran cerna, dan memastikan posisi OGT tidak berubah
Evaluasi OGT juga diperlukan jika terdapat perubahan pada panjang selang. Berdasarkan hasil observasi di ruang Anthurium sebagian besar 50% bayi yang terpasang OGT, OGTnya tidak terpasang label tanggal, BUD dan kedalaman OGT.
Tabel 3. 1 Dampak Isu
No. Isu Dampak Apabila Isu Tidak di Tangani
1. Belum optimalnya edukasi cara memerah atau memompa ASI di
Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
- Asi yang keluarnya sedikit
- Jika ASInya sedikit maka pemberian minum bayi yang tidak mencukupi akan beralih ke susu formula, dan kurang optimal dalam pemberian nutrisi kepada bayi.
11
2. Belum optimalnya edukasi cara cuci tangan yang benar kepada keluarga pasien di Ruang Rawat Inap
Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Hasan Sadikin Bandung
3. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemasangan OGT (Oral Gastric Tube) dalam pemberian tanggal, BUD dan kedalaman OGT di Ruang Rawat Inap
Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Hasan Sadikin Bandung
- Berdampak pada proses
pembentukan antibodi
- Ketidakberhasilan maupun ketidakefektifan proses laktasi
terutama pada 6 bulan pertama
merupakan salah satu penyumbang stunting pada anak di Indonesia
- Dapat memicu terjadinya infeksi
- Dapat memicu terjadinya penularan silang infeksi
- Apabila OGTnya terlepas, maka pada saat pemasangan selanjutnya tidak tahu atau lupa kedalaman pemasangan OGT terakhir.
- Dapat menimbulkan komplikasi
Berdasarkan isu yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
1. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa sekarang.
2. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.
3. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang.
4. Kelayakan (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas hak, wewenang, dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu prioritas.
12
Berikut di bawah ini merupakan hasil penetapan isu dengan metode APKL.
Tabel 3. 2 Analisis Isu Berdasarkan Kriteria APKL
Berdasarkan hasil penentuan prioritas isu di atas, terpilih isu utama yaitu “Belum optimalnya edukasi cara memerah atau memompa ASI di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit
13
No. ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS 1. Belum optimalnya edukasi cara memerah atau memompa ASI di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung 5 5 4 5 19 1 2. Belum optimalnya edukasi cara cuci tangan yang benar kepada keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung 4 4 4 5 17 2 3. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemasangan OGT (Oral Gastric Tube) dalam pemberian tanggal, BUD dan kedalaman OGT di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung 3 4 4 5 16 3
Pusat Dr.
Bandung”.
Umum
Hasan Sadikin
Analisis
System Surroundings
Adanya perbedaan usia dan
pendidikan ibu pasien serta
keluarga pasien
Edukasi cara memerah atau
memompa ASI disampaikan
secara lisan saja
Jarak antara Ibu dan Bayi Pelaksanaan edukasi
belum optimal
Belum optimalnya
edukasi cara memerah
atau memompa ASI di
Ruang Rawat Inap
Anthurium Rumah
Sakit Umum Pusat Dr.
Adanya perbedaan usia dan
pendidikan sehingga tingkat
pemahamannya berbeda -
beda
Kurangnya pengalaman
Karena bayinya dirawat, maka ASI harus diperah/ dipompa
Skills
Tidak ada ruangan atau sarana
khusus yang lebih luas untuk
edukasi keluarga pasien
Terbatasnya media edukasi
tentang cara memerah
atau memompa ASI Suppliers
Hasan Sadikin
Bandung tahun 2022
14
Penyebab Isu dengan menggunakan metode Fishbone
Gambar 3. 1 FishboneAnalisis Penyebab Isu
B.
Keterkaitan Penyebab Isu dengan Kedudukan dan Peran PNS untuk
Mendukung Terwujudnya SMART Governance
Setelah melakukan penapisan isu yang dipilih yaitu belum optimalnya edukasi pemberian ASI dan cara memerah atau memompa ASI di Ruang Rawat Inap Anthurium
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022. Dalam menjalankan kedudukan dan Peran PNS, maka pegawai ASN memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut dan selalu memperbaiki layanannya. ASN harus dapat mengenali isu dengan kemampuan berpikir kritisnya, menemukan gagasan kreatif dengan kemampuan berpikir kreatifnya dan mengaktualisasikan dalam membangun habit/ karakter serta dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan di era digital ini. Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital (digitalskills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digitalculture), etis menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digitalsafety) sehingga terwujudnya smartgovernance.
C. Alternatif Pemecahan Masalah Sebagai Gagasan Kreatif
Berdasarkan diagram fishbone di atas maka diperoleh penyebab dari belum optimalnya edukasi cara memerah atau memompa ASI di Ruang Rawat Inap Anthurium
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung, maka penulis mengajukan beberapa alternatif pemecahan isu tersebut diantaranya :
1. Pemberian edukasi kepada ibu dan keluarga pasien dilakukan dengan memakai media dalam bentuk lembar balik.
2. Pemberian edukasi kepada ibu dan keluarga pasien dilakukan dengan memakai media dalam bentuk leaflet
3. Pemberian edukasi kepada ibu dan keluarga pasien dilakukan dengan memakai media dalam bentuk video dengan akses QR Code.
15
D.Manfaat Aktualisasi
1. Terbentuknya koordinasi dan kerja sama antar berbagai pihak.
2. Terdapat media edukasi leaflet dan video cara memerah atau memompa ASI yang mampu dilaksanakan oleh perawat dan keluarga pasien.
3. Mendapatkan informasi yang tepat dan lengkap.
4. Dapat meningkatkan kepuasan pasien atau keluarga pasien dan meningkatkan mutu pelayanan
5. Membentuk sikap perilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN yang BerAKHLAK sehingga terwujudnya smartgovernance.
16
BAB IV RENCANA AKTUALISASI
A. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Ruang Anthurium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya edukasi cara memerah atau memompa ASI di Ruang Rawat Inap
Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2. Belum optimalnya edukasi cara cuci tangan yang benar kepada keluarga pasien di Ruang
Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
3. Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemasangan OGT (Oral Gastric Tube) dalam pemberian tanggal, BUD dan kedalaman OGT di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Isu yang di angkat : Belum optimalnya edukasi cara memerah atau memompa ASI di Ruang Rawat Inap Anthurium
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu : Membuat media edukasi cara memerah atau memompa ASI dengan menggunakan leaflet dan video
17
B. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-nilai Dasar PNS
Unit Kerja : Ruang Anthurium RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Isu yang di angkat : Belum optimalnya edukasi cara memerah atau memompa ASI di Ruang Rawat Inap Anthurium
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gagasan Pemecahan Isu : Membuat media edukasi cara memerah atau memompa ASI dengan menggunakan leaflet dan video
Keterkaitan
Substansi Mata
Pelatihan
1. Melakukan konsultasi dan menyampaikan rancangan aktualisasi serta pelaksanaan kegiatan kepada
kepala ruangan dan mentor
a. Membuat janji pertemuan kepada kepala ruangan dan mentor
Kesepakatan tanggal dan waktu pertemuan
Berkomunikasi dengan ramah, sapa, salam, sopan, santun (Harmonis), membuat kontak waktu yang disepakati (Kolaboratif), disiplin
dalam menepati janji
sesuai kontrak waktu
yang disepakati (Akuntabel)
Kontribusi Terhadap
Visi-Misi Rumah Sakit Penguatan Nilai Organisasi
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
akan mendukung
terwujudnya visi dan misi
Rumah Sakit yaitu
terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat,
mandiri, dan
Melakukan konsultasi dan menyampaikan
rancangan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor dengan menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK
menggambarkan nilai-
nilai di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu
Pamingpin Pituin
18
Tabel 4. 1 Matriks Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan Tahapan Output
b. Menjelaskan rancangan aktualisasi
Mendapatkan persetujuan rancangan aktualisasi
Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
dengan baik (Kompeten), menjelaskan dengan jujur, cermat dan bertanggung jawab (Akuntabel)
berkepribadian, berdasarkan gotong
royong dan peningkatan
kualitas hidup manusia
indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
(Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)
c. Meminta izin kepada kepala ruangan dan mentor untuk pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Mendapatkan izin, persetujuan, dan dukungan dari kepala ruangan dan mentor untuk aktualisasi
Melakukan kegiatan atas sepengetahuan dan ijin dari atasan (Loyal) dan melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab (Akuntabel)
19
2. Membuat media edukasi (leaflet dan video) cara
memerah atau
memompa ASI
a. Mengumpulkan bahan literatur/ materi tentang media edukasi yang akan dibuat
Bahan literatur/ referensi materi tentang media edukasi
Melakukan pengumpulan bahan
materi dengan cermat, tepat dan teliti (Akuntabel), menggunakan sumber
referensi yang tepat
(Kompeten) dan
solutif dalam
memahami dan
memenuhi
kebutuhan masyarakat (Berorientasi
Pelayanan)
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
akan mendukung
terwujudnya visi dan misi
Rumah Sakit yaitu
terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berdasarkan gotong
royong dan peningkatan
kualitas hidup manusia
indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Membuat media edukasi dengan menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK
menggambarkan nilainilai di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu
Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)
20
b. Membuat leaflet dan video cara memerah atau memompa ASI
Terdapat Media Leaflet dan video
Membuat media leaflet dan video sebagai
sarana edukasi dengan
cermat, tepat dan teliti (Akuntabel)
solutif dan mudah
dipahami (Berorientasi Pelayanan), membantu orang lain
belajar (Kompeten), Dengan bahasa yang mudah dimengerti (Harmonis), dan berinovasi dalam
mengembangkan
kreativitas (Adaptif)
21
c. Melakukan konsultasi mengenai
leaflet dan video yang sudah buat dengan kepala
ruangan, mentor, dan promosi
kesehatan di Rumah
Sakit
Final leaflet dan Video untuk edukasi
Mengkonsultasikan media edukasi yang
telah dibuat dengan
baik (Kompeten), menjelaskan dengan
jujur, cermat dan bertanggung jawab
(Akuntabel), berkomunikasi dengan
ramah, sopan, santun (Harmonis),
memberikan
kesempatan kepada
berbagai pihak
untuk berkontribusi
dalam memberikan
masukan dan saran (Kolaboratif), membuat revisi dengan
cermat, tepat dan teliti (Akuntabel), menghasilkan media
22
3. Mensosialisasikan
media edukasi
(leaflet dan video) cara
memerah atau
memompa ASI
a. Menyiapkan media
edukasi (leaflet, Video)
Media edukasi
leaflet, video
edukasi yang sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat (Berorientasi
Pelayanan), dengan
tujuan melakukan
promosi kesehatan di RS (Loyal)
Membuat alat bantu
untuk sosisalisasi
dengan penuh
tanggung jawab (Akuntabel), berinovasi dalam
membuat alat bantu (Adaptif)
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung
terwujudnya visi dan misi
Rumah Sakit yaitu
terwujudnya Indonesia
Mensosialisasikan media
edukasi (leaflet dan video) dengan menerapkan nilai-nilai
BerAKHLAK
menggambarkan nilai-
nilai di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu
b. Mensosialisasikan
media edukasi yang
telah dibuat
Pemahaman terhadap edukasi yang
diberikan dan
Melakukan sosialisasi
atau berkomunikasi
dengan ramah, sapa, salam, sopan, santun
maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berdasarkan gotong
Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)
23
dokumentasi
sosialisasi (Berorientasi Pelayanan), menghargai setiap
orang dengan apapun
latar belakangnya dan
membangun
lingkungan yang
kondusif (Harmonis), melakukan sosialisasi
dengan bertanggung
jawab, cermat, dan
disiplin (Akuntabel), dan mensosialisasikan
kegiatan sesuai
rencana(Loyal), serta
bekerjasama baik
dengan semua perawat
di ruangan (Kolaboratif)
royong dan peningkatan kualitas hidup manusia
indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
24
4. Membuat laporan kegiatan
Aktualisasi
c.Melakukan evaluasi kegiatan dan mendokumentasikan
Evaluasi dilakukan dengan
GoogleForm dan dokumentasi
foto
Melakukan evaluasi
kegiatan dengan jujur, dan bertanggung jawab
(Akuntabel), melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
(Kompeten), dan
dapat diandalkan serta
melakukan perbaikan
tiada henti terhadap
pelayanan yang
diberikan (Berorientasi
Pelayanan), bekerjasama baik
dengan semua perawat di ruangan dalam
melaksanakan evaluasi
kegiatan (Kolaboratif)
a. Membuat draft laporan kegiatan Draft laporan kegiatan
Menjalankan tugas
secara prosessional, cekatan dan solutif
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel,
Melakukan laporan
kegiatan dengan
menerapkan nilai-nilai
25
serta dapat diandalkan (Berorientasi
Pelayanan), membuat draft laporan kegaitan
dengan jujur, cermat, dan bertanggung jawab (Akuntabel), melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik (Kompeten)
kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif
akan mendukung
terwujudnya visi dan misi
Rumah Sakit yaitu
terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian, berdasarkan gotong
royong dan peningkatan
BerAKHLAK
menggambarkan nilainilai di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)
26
b. Menyerahkan Draft laporan kepada
mentor dan memohon arahan
Revisi Laporan
Berkomunikasi dengan
ramah, sapa, salam, sopan, santun (Harmonis), memberikan
kesempatan
untuk berkontribusi
dalam memberikan
masukan dan saran
(Kolaboratif), serta
mau menerima saran
dan masukan (Adaptif), dalam
melakukan perbaikan
pelayanan
(Berorientasi
Pelayanan)
kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
27
c. Membuat laporan
akhir Laporan final Membuat laporan
dengan jujur, dan
bertanggung jawab
(Akuntabel), serta
menjalankan tugas
dengan kualitas terbaik
(Kompeten), dalam
meningkatkan
pelayanan kesehatan.
28
Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di Ruang Anthurium RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung mulai tanggal 27 Juli 2022 sampai dengan 1 September 2022. Berikut adalah jadwal kegiatan Aktualisasi :
Tabel 4. 2 Jadwal Aktualisasi
No. Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dan diskusi rancangan aktualisasi serta pelaksanaan kegiatan kepada kepala ruangan dan mentor
2. Membuat media edukasi leaflet dan video cara memerah atau memompa ASI
3. Mensosialisasikan leaflet dan video edukasi cara memerah atau memompa ASI dan evaluasi
4 Membuat laporan kegiatan Aktualisasi
Juli Agustus IV I II III IV
D. Aktor yang terlibat dan Perannya dalam Aktualisasi
Tabel 4. 3 Peran Pihak yang terlibat
No. Para Pihak Peran dalam Aktualisasi Keterangan
1. Mentor Membantu, membimbing dan memberikan masukan pada setiap tahapan kegiatan serta mendukung terlaksananya kegiatan.
2. Coach Memberikan bimbingan, dukungan dan masukan dalam pembuatan rancangan aktualisasi hingga terlaksananya kegiatan aktualisasi sesuai nilai-nilai dasar ASN.
3. Kepala Ruangan Membantu dalam mengidentifikasi, menganalisis isu serta memberi dukungan dalam kegiatan aktualisasi ini serta membantu koordinasi staf di ruang Anthurium
4. Perawat dan Staf di Ruangan Anthurium
Memberikan dukungan dan partisipasi dalam kegiatan aktualisasi ini
Arif Hidayat, S.Kep., Ners
Dr. Drg. Siti Nur Anisah, MPH
Enung Rina Susanti, S.Kp
Semua Perawat dan Staf di Ruangan Anthurium
29
C. Penjadwalan
Membantu dalam memberikan masukan terhadap media edukasi yang dibuat serta membantu dalam promosi kesehatan.
Kepala dan staf Promosi Kesehatan RS
30
5. Bagian Promosi Kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 153.Undang-Undang Republik Indonesia tentang Rumah Sakit. Jakarta; 2009.
3. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
4. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil: Smart ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
5. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
6. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
7. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
8. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
9. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
10. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
11. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
12. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
13. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negara Sipil: Smart ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
14. Penyebab Stunting Pada Anak.2018. Available at :
https://www.kemkes.go.id/article/view/18052800006/ini-penyebab-stunting-padaanak.html
31
(diakses pada tanggal 14 Juli 2022)
15. Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. 2020. Available at : https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Panduan_CT PS2020_1636.pdf
(diakses pada tanggal 14 Juli 2022)
32
Lampiran 1. 1 Sasaran Kinerja Pegawai
33
LAMPIRAN
34
35
36
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI EDUKASI CARA MEMERAH ATAU MEMOMPA ASI DENGAN
MENGGUNAKAN LEAFLET DAN VIDEO PADA KELUARGA PASIEN
DI RUANG ANTHURIUM
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH : Raden Wulandari, S.Kep., Ners
NIP. 199301022022032002
Perawat Ahli Pertama
Sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD RI tahun 1945
UU Nomor 5 tahun 2014
Pemerintah menetapkan nilai-nilai dasar (core values) ASN (BerAKHLAK)
ASN dituntut untuk mampu mengaktualisasikan pembelajaran yang telah dipelajari melalui proses pembiasaan diri atau habituasi
Manfaat
Dapat mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar ASN dan
kedudukan serta peran ASN>melayani masyarakat -> terciptanya peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan masyarakat
Sebagai penunjang peningkatan mutu pelayanan bagi rumah sakit dan dapat meningkatkan kinerja ->mendukung visi dan misi institusi.
Mampu mengaktualisasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
"Bangga Melayani Bangsa"
Kegiatan aktualisasi -> menciptakan pelayanan yang optimal -> berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif -> melayani masyarakat -> terciptanya kepuasan masyarakat.
Visi
PROFIL INSTANSI
1. RS Pemerintah
(Kemenkes) Kelas A
2. RS Pendidikan Utama (Academic Medical Center Hospital) untuk FK Universitas
Padjadjaran
3. RS Rujukan Nasional
4. Badan Layanan Umum (BLU)
5. RS Tersier
Nilai-Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung adalah “PAMINGPIN PITUIN”
Kepemimpinan
Misi
• Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong
• Mewujudkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia yang Tinggi, Maju dan Sejahtera
Integritas
Unggul
Professional Inovatif Tulus
SASARAN KINERJA PEGAWAI
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
7. Memberikan konsultasi dari pengkajian keperawatan dasar /lanjutan
8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan) tindakan
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
13. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
Nama : Raden Wulandari, S.Kep., Ners
NIP : 199301022022032002
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
27. Melakukan perawatan luka
28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas kesehatan
31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaaan standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagi upaya pencegahan infeksi
33. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
Belum optimalnya edukasi cara memerah atau memompa ASI di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Identifikasi Isu
Belum optimalnya edukasi cara cuci tangan yang benar kepada keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anthurium
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Belum optimalnya pelaksanaan SOP pemasangan OGT (Oral Gastric Tube) dalam pemberian tanggal, BUD dan kedalaman OGT di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah
Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Deskripsi Isu
1. Belum optimalnya edukasi cara memerah atau
memompa ASI di Ruang Rawat Inap
Anthurium Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
a) Dari 45 pasien yang dirawat sekitar kurang dari 10 keluarga pasien yang memberikan ASI untuk bayinya (22%) dan itu pun tidak semuanya bisa diberikan full ASI karena stok ASI yang diberikan sudah habis.
b) Usia pasien antara 21-35 tahun
c) Pendidikan terakhir Ibu Pasien berbedabeda (SD, SMP, SMA, dan Diploma)
d) Sebagian besar ibu tidak bekerja
e) Terbatasnya media edukasi tentang cara memerah atau memompa ASI
a. ASI yang keluarnya sedikit
b. Jika ASInya sedikit maka pemberian minum bayi yang tidak mencukupi akan beralih ke susu formula, dan kurang optimal dalam pemberian nutrisi kepada bayi.
c. Proses pembentukan antibodi
d. Ketidakberhasilan maupun ketidakefektifan proses laktasi terutama pada 6 bulan pertama merupakan salah satu penyebab stunting pada anak di Indonesia
2. Belum optimalnya edukasi cara cuci tangan yang benar kepada keluarga pasien di Ruang
Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Sebagian besar 6 dari 8 keluarga pasien yang di wawancara belum mengetahui langkah-langkah cuci tangan yang benar, pada saat masuk hanya dianjurkan cuci tangan terlebih dahulu.
a. Dapat memicu terjadinya infeksi
b. Dapat memicu terjadinya penularan silang infeksi
3. Belum optimalnya pelaksanaan SOP
pemasangan OGT (Oral Gastric Tube) dalam
pemberian tanggal, BUD dan kedalaman OGT di Ruang Rawat Inap Anthurium Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2022.
Berdasarkan hasil observasi di ruang Anthurium sebagian besar 50% bayi yang terpasang OGT, OGTnya tidak terpasang label tanggal, BUD dan kedalaman OGT.
a. Apabila OGTnya terlepas, maka pada saat pemasangan
selanjutnya tidak tahu atau lupa kedalaman pemasangan OGT terakhir.
b. Dapat menimbulkan komplikasi
NO. Isu Fakta Dampak Jika Tidak diselesaikan
PENAPISAN ISU
ANALISIS PENYEBAB ISU
Surroundings
Adanya perbedaan usia dan
pendidikan ibu pasien serta
keluarga pasien
Edukasi cara memerah atau
memompa ASI disampaikan
secara lisan saja
Jarak antara ibu dan bayi
Pelaksanaan edukasi
belum optimal
Adanya perbedaan usia dan pendidikan sehingga tingkat beda
Kurangnya pengalaman
Karena bayinya dirawat, maka ASI harus diperah/ dipompa
Skills
Tidak ada ruangan atau sarana
khusus yang lebih luas untuk
edukasi keluarga pasien
Terbatasnya media edukasi
tentang cara memerah atau
memompa ASI
Suppliers
Belum optimalnya
edukasi cara
memerah atau
memompa ASI di
Ruang Rawat Inap
Anthurium Rumah
Sakit Umum Pusat
Dr. Hasan Sadikin
Bandung tahun
2022
ALTERNATIF GAGASAN PEMECAHAN ISU
• Pemberian edukasi kepada ibu dan keluarga pasien dengan memakai lembar balik
• Pemberian edukasi kepada ibu dan keluarga pasien dilakukan dengan memakai media dalam bentuk leaflet.
• Pemberian edukasi kepada ibu dan keluarga pasien dilakukan dengan memakai media dalam bentuk video yang dapat diakses dengan QR Code.
RANGKAIAN KEGIATAN PEMECAHAN ISU
1 Melakukan konsultasi dan menyampaikan rancangan aktualisasi serta pelaksanaan
kegiatan kepada kepala ruangan dan mentor
2 Membuat media edukasi (leaflet dan video) cara memerah atau memompa ASI
Kinerja Pegawai
Sasaran Kinerja Pegawai
Mensosialisasikan media edukasi (leaflet dan video) cara memerah atau memompa
ASI dan evaluasi
4 Membuat laporan kegiatan Aktualisasi
Sasaran Kinerja Pegawai
Sasaran Kinerja Pegawai
NO. Jenis Kegiatan Sumber Kegiatan
Sasaran
3
1. Melakukan konsultasi dan menyampaikan rancangan aktualisasi serta pelaksanaan kegiatan kepada kepala ruangan dan mentor
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap visi-Misi RS
a. Membuat janji pertemuan kepada kepala ruangan dan mentor
Kesepakatan tanggal dan waktu pertemuan
Berkomunikasi dengan ramah, sapa, salam, sopan, santun (Harmonis), membuat kontak
waktu yang disepakati (Kolaboratif), disiplin dalam
menepati janji sesuai kontrak waktu yang disepakati (Akuntabel)
Dengan mewujudkan
kegiatan berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan
mendukung
terwujudnya visi dan
misi Rumah Sakit yaitu
terwujudnya Indonesia
Penguatan Nilai Organisasi
Melakukan konsultasi dan menyampaikan rancangan aktualisasi kepada kepala ruangan dan mentor dengan menerapkan nilainilai BerAKHLAK
b. Menjelaskan rancangan aktualisasi
Mendapatkan persetujuan rancangan aktualisasi
Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dengan baik (Kompeten), menjelaskan
dengan jujur, cermat dan bertanggung jawab
(Akuntabel)
maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berdasarkan gotong
royong dan peningkatan kualitas
hidup manusia
menggambarkan nilai-nilai di RSUP
Dr. Hasan Sadikin
c. Meminta izin kepada kepala ruangan dan mentor untuk pelaksanaan kegiatan aktualisasi
Mendapatkan izin, persetujuan, dan dukungan
dari kepala
ruangan dan mentor untuk aktualisasi
Melakukan kegiatan atas
sepengetahuan dan ijin dari atasan (Loyal) dan
melaksanakannya dengan
penuh tanggung jawab (Akuntabel)
indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
Bandung yaitu Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)
NO. Kegiatan Tahapan Output
2. Membuat media edukasi (leaflet dan video) cara memerah atau
memompa ASI
a. Mengumpulkan bahan literatur/ materi tentang media edukasi yang akan
dibuat
c. Membuat leaflet
dan video cara
memerah atau memompa ASI
Bahan literatur/ referensi materi tentang media edukasi
Melakukan pengumpulan bahan materi dengan cermat, tepat dan teliti (Akuntabel), menggunakan sumber
referensi yang tepat (Kompeten) dan solutif dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat (Berorientasi
Pelayanan)
Dengan mewujudkan
kegiatan
d. Melakukan konsultasi
mengenai leaflet dan video yang sudah buat
dengan kepala
ruangan, mentor, dan promosi
kesehatan di
Rumah Sakit
Terdapat Media Leaflet dan video
Membuat media leaflet dan video sebagai sarana edukasi dengan cermat, tepat dan teliti (Akuntabel) solutif dan mudah dipahami (Berorientasi Pelayanan), membantu orang lain belajar (Kompeten), dengan bahasa yang mudah dimengerti (Harmonis), dan berinovasi dalam mengembangkan kreativitas (Adaptif)
Final leaflet dan Video untuk edukasi
Mengkonsultasikan media edukasi yang telah dibuat dengan baik (Kompeten), menjelaskan dengan jujur, cermat dan bertanggung jawab (Akuntabel), berkomunikasi dengan ramah, sopan, santun (Harmonis), memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam memberikan masukan dan saran (Kolaboratif), membuat revisi dengan cermat, tepat dan teliti (Akuntabel), menghasilkan media edukasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat (Berorientasi Pelayanan), dengan tujuan melakukan promosi kesehatan di RS (Loyal)
berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan mendukung
terwujudnya visi
dan misi Rumah
Sakit yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berdasarkan gotong royong dan peningkatan
kualitas hidup
manusia indonesia
yang tinggi, maju
dan sejahtera.
Membuat media edukasi (leaflet dan video) cara memerah atau memompa ASI dengan menerapkan nilainilai BerAKHLAK
menggambarkan nilai-nilai di RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Bandung yaitu Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)
NO.
Pelatihan Kontribusi
Penguatan
Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata
terhadap visiMisi RS
Nilai Organisasi
3. Mensosialisasikan media edukasi
(leaflet dan video) cara
memerah atau
memompa ASI
a. Menyiapkan media edukasi (leaflet, Video)
Media edukasi leaflet, video
Membuat alat bantu untuk
sosisalisasi dengan penuh
tanggung jawab
(Akuntabel), berinovasi dalam
membuat alat bantu (Adaptif)
Dengan
mewujudkan
kegiatan berorientasi
Mensosialisasikan media edukasi
(leaflet dan video) dengan menerapkan
b. Mensosialisasikan media edukasi yang
telah dibuat
Pemahaman
terhadap
edukasi yang
diberikan dan
dokumentasi
sosialisasi
Melakukan sosialisasi atau
berkomunikasi dengan ramah, sapa, salam, sopan, santun (Berorientasi Pelayanan), menghargai setiap orang dengan
apapun latar belakangnya dan membangun lingkungan yang kondusif (Harmonis), melakukan
sosialisasi dengan bertanggung
jawab, cermat, dan disiplin (Akuntabel), dan
mensosialisasikan kegiatan sesuai
rencana(Loyal), serta
bekerjasama baik dengan semua
perawat di ruangan (Kolaboratif)
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan
mendukung
terwujudnya visi
dan misi Rumah
Sakit yaitu
terwujudnya
nilai-nilai BerAKHLAK
menggambarkan
nilai-nilai di RSUP Dr.
Hasan Sadikin
Bandung yaitu
Pamingpin Pituin
(Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)
c. Melakukan evaluasi kegiatan dan mendokumentasikan
Evaluasi
dilakukan
dengan Google Formdan
dokumentasi
foto
Melakukan evaluasi kegiatan
dengan jujur, dan bertanggung
jawab (Akuntabel),melaksanakan
tugas dengan kualitas terbaik
(Kompeten), dan dapat
diandalkan serta melakukan
perbaikan tiada henti terhadap
pelayanan yang diberikan
(Berorientasi Pelayanan), bekerjasama baik dengan semua
perawat di ruangan dalam
melaksanakan evaluasi kegiatan (Kolaboratif)
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berdasarkan
gotong royong
dan peningkatan
kualitas hidup
manusia
indonesia yang
tinggi, maju dan
sejahtera.
NO. Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap visi-Misi RS Penguatan Nilai Organisasi
4. Membuat laporan kegiatan Aktualisasi
a. Membuat draft laporan kegaitan Draft laporan kegiatan
Menjalankan tugas secara prosessional, cekatan dan solutif serta dapat diandalkan
(Berorientasi Pelayanan), membuat draft laporan kegaitan dengan jujur, cermat, dan
bertanggung jawab (Akuntabel), melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik (Kompeten)
Dengan
mewujudkan
kegiatan
berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif akan
mendukung
Melakukan laporan kegiatan dengan menerapkan nilainilai BerAKHLAK
menggambarkan nilai-nilai di RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Bandung yaitu
b. Menyerahkan
Draft laporan kepada mentor dan memohon arahan
Revisi Laporan
Berkomunikasi dengan ramah, sapa, salam, sopan, santun (Harmonis), memberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam memberikan masukan dan saran (Kolaboratif), serta mau menerima saran dan masukan (Adaptif), dalam melakukan perbaikan pelayanan (Berorientasi Pelayanan)
terwujudnya visi
dan misi Rumah
Sakit yaitu
terwujudnya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berdasarkan
Pamingpin Pituin (Kepemimpinan, professional, inovatif, tulus, unggul, dan integritas)
c. Membuat laporan akhir Laporan final
Membuat laporan dengan jujur, dan bertanggung jawab (Akuntabel), serta menjalankan tugas dengan
kualitas terbaik (Kompeten), dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
gotong royong
dan
peningkatan
kualitas hidup
manusia
indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera.
NO. Kegiatan Tahapan Output
terhadap visi-Misi
Nilai Organisasi
Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi
RS Penguatan
RENCANA DAN JADWAL AKTUALISASI
No. Kegiatan Juli Agustus
IV I II III IV
AKTOR YANG TERLIBAT DAN PERANNYA DALAM AKTUALISASI
No. Para Pihak Peran dalam Aktualisasi Keterangan
1. Mentor Membantu, membimbing
Arif Hidayat, S.Kep., Ners
1. Melakukan konsultasi dan menyampaikan rancangan
aktualisasi serta pelaksanaan
kegiatan kepada kepala
ruangan dan mentor
2. Membuat media edukasi (leaflet dan video) cara
memerah atau memompa ASI
3. Mensosialisasikan media edukasi (leaflet dan video)
cara memerah atau memompa
ASI dan evaluasi
4. Membuat laporan kegiatan Aktualisasi
dan memberikan masukan
pada setiap tahapan
kegiatan serta mendukung
terlaksananya kegiatan.
2. Coach Memberikan bimbingan, dukungan dan masukan
dalam pembuatan
rancangan aktualisasi
hingga terlaksananya
kegiatan aktualisasi sesuai
nilai-nilai dasar ASN.
Dr. Drg. Siti Nur Anisah, MPH
3. Kepala
Ruangan Membantu dalam mengidentifikasi, menganalisis isu serta
memberi dukungan dalam
kegiatan aktualisasi ini
serta membantu
koordinasi staf di ruang
Anthurium
Enung Rina Susanti, S.Kp
4. Perawat dan Staf di Ruangan Anthurium
5. Bagian Promosi
Kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung
Memberikan dukungan
dan partisipasi dalam
kegiatan aktualisasi ini
Membantu dalam
memberikan masukan
terhadap media edukasi
yang dibuat serta
membantu dalam promosi kesehatan.
Semua Perawat dan Staf di Ruangan Anthurium
Kepala dan staf Promosi
Kesehatan RS
Referensi
1. Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 153.Undang-Undang Republik Indonesia tentang Rumah Sakit. Jakarta; 2009.
3. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil Golongan II dan Golongan III: Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
4. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Smart ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
5. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
6. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
7. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
8. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
9. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
10. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
11. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
12. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
13. Lembaga Administrasi Negara (LAN). 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negara Sipil: Smart ASN. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
14. Penyebab Stunting Pada Anak.2018. Available at : https://www.kemkes.go.id/article/view/18052800006/ini-penyebab-stunting-pada-anak.html
(diakses pada tanggal 14 Juli 2022)
15. Panduan Cuci Tangan Pakai Sabun. 2020. Available at : https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Panduan_CTPS2020_1636.pdf
(diakses pada tanggal 14 Juli 2022)
LAMPIRAN