4 minute read

C. Deskripsi Isu

5. Membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran. 6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. 7. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan. 8. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien dalam bekerja.

e) Anti Korupsi

Advertisement

Anti korupsi merupakan tindakan yang dilakukan untuk memberantas segala tindakan melanggar norma maupun hukum dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, memperkaya diri sendiri maupun golongan, merugikan negara atau masyarakat baik langsung maupun tidak langsung.

Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain:

1. Kejujuran 2. Kepedulian 3. Kemandirian 4. Kedisiplinan 5. Keadilan 6. Tanggung jawab 7. Kerja keras 8. Sederhana 9. Berani

C. DESKRIPSI ISU

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Semenjak Covid-19 tersebar di Indonesia dengan dinyatakannya ada 2 pasien pertama Covid-19 di Indonesia pada 3 Maret 2020, sampai saat ini pasien terkonfirmasi masih tetap naik. Untuk DKI Jakarta menjadi Provinsi dengan nilai terkonfirmasi positif tertinggi setiap harinya hingga 6 Mei 2021. Dan peningkatan terkonfirmasi positif dai hari ke hari masih tetap

12

ada. (https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19)

Pada pertengahan Januari 2021 salah satu pengendalian Covid 19 telah dijalankan, yaitu Vaksinasi dengan menggunakan Vaksin Sinovac sediaan Single dose dan diawal Maret menggunakan Vaksin Sinovac dari Biofarma dengan sediaan Multi doses, dan diawal April menggunakan Astra Zeneca sediaan Multi doses

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Priok sesuai dengan Tugasnya yaitu KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan,pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2020 tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN) menjadi salah satu instansi yang harus ikut serta dalam program vaksinasi Covid19.

Kementerian Kesehatan juga telah membuat Petunjuk teknis pelaksanaan Vaksinasi Covid19 yang harus dilaksanakan setiap instansi yang ikut serta dalam melaksanakan vaksinasi covid19. Pada kenyataannya, dari awal penulis ikut serta dalam pelaksanaan vaksinasi covid19, masih ada beberapa hal yang dilaksanakan tidak sesuai Juknis Vaksinasi Covid. Hal hal tersebut adalah sebagai berikut : 1. Belum optimalnya implementasi penggunaan APD (handsceon) pelaksaan juknis vaksinasi covid-19 di KKP kelas I Tanjung Priok.

1.1Kondisi sesuai juknis

Sarung tangan bila tersedia. Sarung tangan harus diganti untuk setiap satu sasaran yang diimunisasi. Jangan menggunakan sarung tangan yang sama untuk lebih dari satu sasaran. Bila sarung tangan tidak tersedia, petugas mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setiap sebelum dan sesudah imunisasi kepada sasaran.

13

1.2Kondisi sekarang

Pada kenyataanya dilapangan adalah petugas menggunakan 1 handscoen untuk beberapa sasaran penerima Vaksin. Dengan Teknik yang dimodifikasi yaitu mencuci tangan yang sedang memakai handscoen dengan handsanitizer untuk setiap sasaran. Apabila memilih tidak menggunakan handscoen dengan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan handsnitizer akan memakan waktu yang banyak dan membuat tangan petugas terasa panas dan memerah yang akan menggangu waktu pelayanan. 1.3 Data

Kondisi sekarang yang dituliskan penulis adalah hasil bukan hanya dari pengalaman penulis saat sedang bertugas menjadi vaksinator dan asisten vaksinator akan tetapi juga diakui oleh petugas lainnya.

1.4Dampak

Dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera ditangani adalah terjadinya infeksi silang antara petugas dengan penerima vaksin antara petugas, penerima vaksin sebelumnya dan penerima vaksin selanjutnya.

Apabila memilih tidak menggunakan handscoen tetapi mencuci tangan dengan handsanitizer dan sabun, air mengalir makan akan memakan waktu dan menimbulkan beberapa masalah ditangan petugas, salah satunya terasa panas ditangan petugas. Hal ini bukan hanya rekayasa semata, tapi juga merupakan pengalaman penulis.

2. Belum optimalnya pendokumentasian pemantauan suhu Vaccine refrigerator di ruang penyimpanan Vaccine

2.1Kondisi sesuai juknis

Pemantauan suhu sebaiknya dilakukan lebih sering, lebih dari 2 kali dalam sehari, pastikan suhu tetap 2-8 0C.

2.2Kondisi saat ini

Pemantauan suhu dilakukan oleh petugas pemantau suhu, akan tetapi tidak optimal dalam pendokumentasian dalam lembar pemantauan suhu dan grafik suhu. Hasil pemantauan kadang ditulis dan kadang tidak ditulis di lembar pemantauan suhu.

14

2.3Data

Kondisi ini telah diamati oleh penulis sejak penulis menjadi salah satu team dalam vaksinasi covid19 dan diakui oleh salah satu petugas yang diwawancarai oleh penulis melalui WA.

2.4Dampak

Apabila suhu vaksin telah dipantau dan tidak didokumentasikan akan menimbulkan kecurigaan terhadap kualitas vaksin yang berubah akibat suhu yang tidak dipantau karena tidak ada bukti dokumentasi untuk membenarkan bahwa suhu telah dipantau.

3. Belum optimalnya implementasi penggunaan APD saat menata vaksin di refrigerator, mengambil vaksin dan Menyusun vaksin di vaksin carrier 3.1Kondisi sesuai juknis Petugas harus menggunakan APD berupa cryogenic gloves dalam melakukan penataan dan pengambilan vaksin.

3.2Kondisi saat ini

Petugas yang telah dihunjuk untuk menata maupun petugas yang ditetapkan menjadi team vaksinasi didalam dan diluar kantor, Menata vaccine di refrigerator dan menata vaccine di vakcin carrier, tidak menggunakan sarung tangan.

3.3Data

Keadaan ini diamati oleh penulis, dilakukan oleh penulis dan diakui oleh salah satu petugas yang diwawancarai oleh penulis via WA.

3.4Dampak

Seluruh proses distribusi vaksin sampai ke tingkat pelayanan harus mempertahankan kualitas vaksin tetap tinggi agar mampu memberikan kekebalan yang optimal kepada sasaran. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, maka akan mengganggu kualitas vaksin akibat ketidakefektifan dalam penataan vaksin dan perpindahan mikroba atau virus dari tangan petugas ke vaksin.

4. Belum optimalnya pelaksanaan Edukasi vaksinasi Covid 19, KIE Prokes 5M (Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan

15

This article is from: