LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 7
OPTIMALISASI ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PADA PASIEN BEDAH DENGAN PENGGUNAAN TEKNIK
NONFARMAKOLOGI MELALUI PENYUSUNAN SOP DAN MEDIA EDUKASI VIDEO
PROGRESSIVEMUSCLERELAXATION DI RUANG RAWAT INAP KEMUNING IV
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
DI SUSUN OLEH :
SITI AHADIYAH ANDRIANI, S.KEP.,NERS
NIP. 199403202022032004
BAPELKES CIKARANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN
ISTIRAHAT TIDUR PADA PASIEN BEDAH DENGAN PENGGUNAAN TEKNIK
NONFARMAKOLOGI MELALUI PENYUSUNAN SOP DAN MEDIA EDUKASI VIDEO
PROGRESSIVEMUSCLERELAXATION DI RUANG RAWAT INAP KEMUNING IV
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
Telah di seminarkan
Tanggal ................, di Bapelkes Cikarang
Coach
Agus Dwinanto, SAP,MM
NIP. 197708282003121003
Mentor
Titin Mulyati, S. Kp., M. Kep
NIP. 196601021990032001
Penguji
Erlinawati Pane, SKM, MKM NIP. 197202201994022001
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya
Penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Asuhan
Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur Pada Pasien Bedah Dengan
Penggunaan Teknik Nonfarmakologi Melalui Penyusunan SOP Dan Media Edukasi Video
Progressive Muscle Relaxation di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin
BandungTahun2022”.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak dr. Azhar Jaya, SKM.,MARS, selakU Plt. Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. Bapak Drs. Suherman, M. Kes selaku kepala Bapelkes Cikarang
3. Ibu Fatrisia Madina, S. Kp.MM, selaku Koordinator Bidang Keperawatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
4. Bapak Agus Dwinanto, SAP,MM selaku coachyang senantiasa selalu memberikan ilmu, arahan, masukan, dan bimbingan selama proses penyusunan rancangan aktualisasi ini.
5. Ibu Titin Mulyati, S.Kp.,M.Kep selaku mentor yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
6. Ibu Verawati Lenny, SKM, MKM, selaku Ketua Pelaksanaan Latsar CPNS dan seluruh Panitia Bapelkes Cikarang, yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Kemenkes RI
7. Ibu Erlinawati Pane, SKM, MKM selaku penguji yang telah memberikan saran kepada penulis.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan 7.
9. Ibu Yani Maryani S.Kep., Ners selaku Kepala ruangan Kemuning IV, dan seluruh staff Ruangan Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang banyak memberikan masukan dan saran selama proses rancangan aktualisasi.
10. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III khususnya Angkatan 7 atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
i
KATA PENGANTAR
11. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat dan doa yang tidak pernah putus.
12. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi.
Semoga aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan juga dapat diterapkan di lingkungan kerja dengan sebaikbaiknya, serta dapat dikembangan lebih lanjut. Mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Bandung, 22 Juli 2022
Penulis,
Siti Ahadiyah Andriani, S.Kep., Ners
ii
iii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. iii DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………… v DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………….. vi DAFTAR BAGAN ………………………………………………………………………. vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………….. 1 B. Tujuan …………………………………………………………………………………………………… 2 1. Tujuan Umum ………………………………………………………………………………….. 2 2. Tujuan Khusus 2 C. Manfaat Rancangan Aktualisasi 3 1. Bagi Unit Kerja ………………………………………………………………………………… 3 2. Bagi Bapelkes …………………………………………………………………………………… 3 3. Bagi Penulis ……………………………………………………………………………………… 3 D. Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………………….. 3 BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA A. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 4 1. Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 4 2. Visi dan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ……………………………………. 4 3. Motto dan Tata Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ………………………… 5 4. Tugas Pokok dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ………………….. 5 5. Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 7 B. Ruang Rawat Inap Kemuning IV 1. Profil Ruangan Kemuning IV ………………………………………………………………. 8 2. Visi Ruangan Kemuning IV ………………………………………………………………… 8 3. Misi Ruangan Kemuning IV………………………………………………………………….. 8 C. Profil Peserta …………………………………………………………………………………………. 8 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
iv A. Identifikasi Isu ……………………………………………………………………………………….. 11 B. Penetapan CoreIsu ………………………………………………………………………………… 14 C. Latar Belakang Pengambilan Isu ………………………………………………………………. 15 C. Analisis Isu …………………………………………………………………………………………….. 17 D. Gagasan Pemecahan Isu ……………………………………………………………………….. 19 E. Matriks Kegiatan Rancangan Aktualisasi ……………………………………….. 21 F. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi 35 DAFTAR PUSTAKA ……………………...……………………………………………. 36
v DAFTAR
Tabel 1. Dampak Isu apabila tidak terselesaikan…………………………….. 13 Tabel 2. Teknik Penapisan Isu USG………………………………………………… 14 Tabel 3. Keterkaitan dengan substansi Agenda III …………………………. 19 Tabel 4. Gagasan Pemecah Isu …………………………………………………. 19 Tabel 5. Matriks kegatan rancangan aktualisasi …………………………….. 22 Tabel 6. Timeline Kegiatan Aktualisasi …………………………………………. 35
TABEL
vi
Daftar Gambar
7
Gambar 1. Sturktur Organisasi RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung …………………
vii DAFTAR BAGAN Bagan 1. Analisis Isu Menggunakan Fishbone Diagram ……………………. 18
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar baik dari sisi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Maka diperlukan tata kelola negara yang baik, efektif dan efisien demi terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945. Salah satu unsur yang memilki peran strategis dalam rangka mewujudkan tujuan nasional adalah ASN. ASN memilki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal dalam berbagai kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial, kesehatan dan lain sebagainya.
Berdasarkan UU No. 5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Sejalan dengan telah ditetapkannya UU No. 5
tahun 2014 tentang ASN dan merujuk pada Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) dan peraturan Lembaga
Administrasi Negara (LAN) No. 21 tahun 2016; CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran Blended Learningyang memadukan proses pembelajaan tatap muka dengan proses pembelajaran daring sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, mengaktualisasikan sehingga menjadi kebiasaan atau habituasi.
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkarakter dibentuk dengan nilai-nilai dasar ASN atau
CorevalueASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAkhlak). Nilai-nilai yang terkandung dalam corevalueBerakhlak ini diharapkan bisa mempercepat transformasi ASN sebagai bagian dari birokrasi pemerintahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Sebagai bagian dari birokrasi pemerintahan memiliki peran memberi pelayanan yang profesional kepada masyarakat sebagai wujud dan peran dan tanggung jawab profesi.
1
Perawat merupakan salah satu profesi ASN baik di wilayah pemerintah daerah maupun
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selaku pemerintah pusat. Perawat merupakan garda
terdepan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara maksimal. Perawat memiliki tugas untuk dapat memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiriual masyarakat sehingga derajat kesehatan dapat tercapai secara optimal. Tugas dan fungsi seorang perawat yaitu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang meliputi tahap pengkajian, menetapkan diagnosa keperawatan, melakukan perencanaan, intervensi dan evaluasi.
Sebagai ASN yang berada dibawah wilayah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, maka diwajibkan mengikuti kegiatan Latsar. Salah satu tahapan Latsar yang dilakukan adalah
Aktualisasi, pada tahap ini peserta akan membuat rancangan strategis yang berawal dari pemecahan masalah atau isu pada masing-masing unit kerja atau organisasi bagi peserta pelatihan dasar CPNS. Rancangan aktualisasi disusun berdasarkan isu yang terdapat pada
lingkungan kerja (sesuai tugas dan fungsi unit kerja) serta terkait dengan kedudukan dan peran
PNS dalam kerangka NKRI (manajemen PNS, pelayanan publik, dan smartASN) sehingga hasil dari aktualisasi tersebut mampu meningkatkan mutu layanan publik serta meningkatkan kepuasan masyarakat.
1.2 Tujuan
1.2.1Tujuan Umum
Mampu menyusun rancangan aktualisasi yaitu Optimalisasi Asuhan Keperawatan Dalam
Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur Pada Pasien Bedah Dengan Penggunaan Teknik
Nonfarmakologi Melalui Penyusunan SOP Dan Media Edukasi VideoProgressiveMuscleRelaxation di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas di lingkungan kerja yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
1.2.2Tujuan Khusus
1. Membuat SOP dan media edukasi video terapi ProgressiveMuscleRelaxation
2. Melakukan sosialisasi SOP dan video tentang terapi ProgressiveMuscleRelaxation
2
3. Menganalisis hasil kegiatan dengan dilandasi oleh nilai-nilai dasar ASN BerAHLAK yang
mendukung terhadap pencapaian visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
1.3 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Instansi
Memberikan data kepustakaan sebagai bahan evaluasi bagi institusi secara keseluruhan, khususnya dalam meningkatkan kualitas pelatihan dasar CPNS selanjutnya.
1.4.2Manfaat Bagi Satuan Kerja
Memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan serta dapat memberikan inovasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan publik.
1.4.3Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat mengaktualisasikan nilai - nilai dasar BerAKHLAK, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI agar dapat menjadi ASN yang professional dan melayani masyarakat dengan baik.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini meliputi kegiatan perawat ahli pertama di RSUP Dr. Hasan Sadikin sebagai calon Pegawai Negeri Spil di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), serta sesuai dengan kedudukan
dan peran ASN meliputi manajemen ASN dan Smart ASN yang bersumber dari SKP, penugasan atasan dan inovasi.
3
BAB II
GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA
2.1 Profil RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Umum Pusat Dr Hasan Sadikin Bandung diresmikan pada tahun 1923 dengan
nama MetAlgemeeneBandoengscheZiekenhuisebagai rumah sakit pemerintahan belanda pada saat itu. Pada Tahun 1948, Rumah Sakit Hasan Sadikin dikelola oleh pemerintah Kotapraja
Bandung dan berubah nama menjadi Rumah Sakit Rantja Badak. Pada tahun 1967, Rumah Sakit
Rantja Badak berubah nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin hingga sekarang menjadi
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung.
RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung merupakan rumah sakit kelas A yang menjadi
rujukan tertinggi (Top referal Hospital) di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 1978. Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional
berdasarkan Surat Keputusan Menteri No HK.02.02/MENKES/390/2014 tentang Pedoman
Penetapan RS Rujukan Nasional, menampung tujuh RS Regional di Jawa barat dan beberapa RS di luar provinsi Jawa Barat. RSHS juga menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional dan RS Pedidikan yang bermutu dan berdaya saing di tahun 2019.
RSUP Dr. Hasan Sadikin berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat, berdiri di atas tanah seluas 85.687m2 dengan luas bangunan mencapai 101.035m2. Data terakhir menunjukkan, RSHS memiliki 944 tempat tidur, 3000 karyawan dengan 395 dokter spesialis dan subspesialis. RSHS
memiliki 21 Pelayanan Medis Spesialistik & 133 Pelayanan Medis Subspesialistik. Enam layanan unggulan RSHS terdiri atas Pelayanan Jantung Terpadu, Pelayanan Onkologi, Pelayanan Infeksi. Bedah Minimal Invasif, Kedokteran Nuklir dan Transplantasi Ginjal.
2.1.1
Visi Rumah Sakit Umum Pusat Dr.. Hasan Sadikin adalah “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.”
2.1.2
Misi dari RSUP Dr. Hasan Sadikin adalah “Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera”.
4
Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Motto RSHS adalah “Kesehatan Anda Menjadi Prioritas Kami”. Nilai RSHS adalah “PAMINGPIN PITUIN” yaitu Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas”.
Adapun tata nilai yang dimiliki disebut dengan PAMINGPIN PITUIN, meliputi
1. Kepemimpinan: Nilai yang menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talentatalenta terbaik di bidangnya.
2. Profesional: Nilai yang berorientasi pada pencapaian kinerja melalui perjalanan kemitraan.
3. Inovatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan suatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4. Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa pamrih, proaktif, dan responsif.
5. Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
6. Integritas: Nilai yang menggambarkan kejujuran, amanah, menjunjung etika yang tinggi dalam menjalankan tugas.
Selain tata nilai filosofis, RSHS memiliki janji pelayanan kesehatan yaitu SIGAP:
1. (S)enyum-Sapa-Salam-Sopan-Santun (5S)
2. (I)novatif dalam berkarya
3. (G)elorakan semangat pelayanan prima
4. (A)manah menjaga keselamatan pasien
5. (P)eduli, perhatian, dan perasaan
2.1.4 Tugas dan Fungsi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Tugas RSHS adalah Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Perseorangan secara Paripurna. Adapun fungsi RSHS adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Rencana, Program dan Anggaran
2. Pengelolaan Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
3. Pengelolaan Pelayanan Keperawatan
4. Pengelolaan Pelayanan Non Medis
5. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan di bidang Pelayanan Kesehatan
6. Pengelolaan Penelitian, Pengembangan dan Penapisan Teknologi di bidang pelayanan Kesehatan
5
2.1.3Motto dan Nilai RSUP Dr. Hasan Sadikin
7. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara
8. Pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa
9. Pengelolaan sumber daya manusia
10. Pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat
11. Pelaksanaan Kerja Sama
12. Pengelolaan Sistem Informasi
13. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
14. Pelaksanaan Urusan Administarasi Rumah Sakit
6
Berikut adalah struktur organisasi RSHS:
7
2.1.5Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.2 Profil Ruang Rawat Inap Bedah Kemuning IV
Ruang bedah kemuning IV adalah ruangan rawat inap bedah pasien kelas II. Ruang kemuning IV terletak di lantai IV gedung kemuning. Kapasitas ruang kemuning IV adalah
32 pasien yang terbagi menjadi wing A dan wing B. Terdapat 8 kamar yang masing-masing
kamarnya terisi oleh 6 tempat tidur. Jumlah staff sebanyak 20 orang perawat termasuk kepala ruangan dan wakil kepala ruangan. Pelayanan yang diberikan meliputi; pelayanan pre operasi, post operasi dan perbaikan keadaan umum.
2.2.1 Visi Ruang Kemuning IV
Menjadi ruang perawatan bedah kelas II yang dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu dan berkualitas terhadap pasien dengan
kasus bedah dalam upaya meningkatkan status kesehatan pasien meliputi pre dan pasca operasi maupun upaya konservatif.
2.2.2 Misi Ruang Kemuning IV
1. Memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan profesional secara komprehensif
2. Memberikan pelayanan asuhan keperawatan pada pasien pre dan pasca operasi serta upaya konservatif secara profesional
3. Melakukan pelayanan asuhan keperawatan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
2.3 Profil Peserta
Nama : Siti Ahadiyah Andriani, S.Kep., Ners
NIP : 199403202022032004
Jabatan/Golongan : Perawat Ahli Pertama / IIIB
Unit Kerja : RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Instansi : Kementerian Kesehatan RI
Peserta terdaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian
Kesehatan di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan di unit kerja RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung, mulai tanggal 1 Maret 2022 sebagai perawat ahli pertama dibawah Bidang
Keperawatan dan saat ini bekerja di ruang rawat inap bedah Kemuning IV. Dalam
melaksanakan aktualisasi peserta mengacu pada sasaran Kinerja Pegawai (SKP) meliputi:
1. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi
8
2. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
3. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua tim/perawat
4. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi ketenagaan perawat
5. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
6. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
7. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjutan
8. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
9. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
10. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu merumuskan, menetapkan Tindakan
11. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal bedah
13. Memfasilitasi adapatasi dalam hospitalisasi pada individu
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
17. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
20. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
22. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
23. Melakukan komunikasi dengan klien dengan hambatan komunikasi
24. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
25. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
26. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
27. Melakukan perawatan luka
9
28. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
29. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan resiko
infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
30. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
31. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
32. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
33. Melakukan edukasi pada individu
10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu
Identifikasi isu dilakukan dengan metodeenvironmentalscanningpada unit kerja serta konsultasi dengan kepala ruangan dan mentor. Berdasarkan hal tersebut, didapatkan beberapa isu yang beresiko menjadi masalah apabila tidak ditangani yaitu:
1. Belum optimalnya pelaksanaan edukasiearlyfeedingpada pasien post operasi di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin
Tahun 2022
Pembedahan atau operasi adalah segala tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasi dengan cara membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan diintervensi, umumnya tindakan tersebut dilakukan dengan membuat sayatan yang diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Operasi merupakan suatu tindakan medis yang harus memiliki keterampilan khusus karena menangani kasus-kasus tertentu saja contohnya kasus penyakit saluran cerna..
Perawatan pasca bedah ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap pemulihan segera dan tahap pemulihan berkelanjutan. Cepat lambatnya pemulihan ini tergantung pada luas pembedahan, respon pasien pasca bedah dan kondisi pasien. Pasien pasca bedah ini juga rentan terjadi komplikasi sehingga untuk mencegahnya dan mengembalikan status kesehatan fungsional pasien dengan cepat, maka perlunya pemberian nutrisi secara dini dengan tepat.
Edukasi pada pasien dan keluarga tentang earlyfeedingpost operasi sangat dibutuhkan, namun pada kenyataannya, edukasi ini belum diberikan secara optimal. Berdasarkan hasil wawancara kepada keluarga pasien 4 dari 5 keluarga pasien mengatakan belum tahu tentang earlyfeedinguntuk pasien post operasi.
11
2. Belum optimalnya asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pasien bedah di Ruang Rawat Inap Kemuning IV
RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat fisiologis, atau kebutuhan paling dasar manusia dari piramida kebutuhan dasar. Kebutuhan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan makan, aktivitas maupun kebutuhan dasar lainnya. Pada kondisi istirahat dan tidur tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal. Setiap orang mempunyai kebutuhan tidur yang berbeda-beda, pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang baik terhadap kesehatan.
Kebutuhan tidur pada seseorang yang sakit sangat diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan, namun dalam keadaan sakit pola tidur seseorang biasanya terganggu karena banyaknya tindakan yang dilakukan maupun dari kondisi tubuh pasien. Peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien secara holistik meliputi biopsikososial hingga spiritual pasien, akan tetapi dalam praktiknya kebutuhan istirahat tidur pasien sering dikesampingkan dibandingkan dengan asuhan keperawatan yang lainnya, seperti kebutuhan nutrisi, manajemen nyeri dan lain sebagainya.
Menurut hasil kajian sistuasi dan wawancara pada tanggal 18 Juli kepada 5 pasien didapatkan hasil pasien mengeluh tidak bisa tidur dan sakit kepala. Dengan rata-rata frekuensi tidur 5 jam dan kualitas tidur yang kurang, seperti tidur kurang nyenyak dan tidur sebentar-bentar terbangun. Selain itu menurut observasi dari tanggal 30 Mei sampai 20 Juni banyak tindakan keperawatan maupun medis kepada pasien, seperti pengambilan sampel darah, pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan radiologi dan masih banyak lagi, sementara asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pasien belum dilakukan secara optimal.
3. Belum optimalnya pelaksanaan edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan
Sadikin Tahun 2022
Mobilisasi dini adalah tahapan kegiatan yang dilakukan segera pada pasien pasca operasi dimulai dari bangun, duduk, dan sampai turun dari tempat tidur
12
dan mulai berjalan dengan bantuan alat sesuai dengan kondisi pasien. Tujuan dari mobilisasi dini adalah untuk memperlancar peredaran darah sehingga mempercepat penyembuhan luka, membantu pernafasan menjadi lebih baik, mempertahankan tonus otot dan memperlancar eliminasi urin.
Edukasi pada pasien dan keluarga tentang mobilisasi dini sangat dibutuhkan, namun pada kenyataannya, edukasi mobilisasi dini post operasi belum diberikan secara optimal. Berdasarkan hasil wawancara kepada pasien dan keluarga 4 dari 5 pasien mengatakan belum tahu tentang mobilisasi dini post operasi.
Berdasarkan dari pemparan isu di atas, terdapat beberapa dampak apabila isu tersebut tidak diselesaikan yaitu :
Tabel 3.1 Dampak Isu
Isu Dampak apabila isu tidak ditangani
Belum optimalnya pelaksanaan
edukasi earlyfeedingpada pasien
post operasi di Ruang Rawat Inap
Kemuning IV RSUP Dr. Hasan
Sadikin Tahun 2022
Belum optimalnya asuhan
keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan istirahat tidur pada
pasien bedah di ruang rawat inap
Kemuning IV RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung
- Pemulihan dan penyembuhan
luka lebih lama yang
menyebabkan hari lama rawat
bertambah
- Biaya perawatan semakin tinggi
- Terjadinya komplikasi
- Berdampak pada suasana hati
(stress)
- Gangguan bioritmik ritme
sirkadian
- Daya tahan tubuh rendah
- Memperburuk kondisi kesehatan
pasien
- Proses penyembuhan pasien
menjadi lama
- Lama rawat pasien bertambah
- Biaya perawatan semakin tinggi
13
Belum optimalnya pelaksanaan edukasi mobilisasi dini post operasi di Ruang Rawat Inap
Kemuning IV RSUP Dr. Hasan
Sadikin Tahun 2022
- Pemulihan pasien lama yang menyebabkan hari rawat bertambah
- Biaya perawatan di rumah sakit semakin tinggi
Setelah dilakukan scanning isu dan mendapatkan beberapa isu aktual, maka dilakukan penapisan dan perumusan isu untuk dicarikan jalan keluar terhadap isu tersebut. Teknik penapisan isu yang digunakan menggunakan kriteria USG. Dalam menetapkan core isu penulis berkonsultasi dengan mentor, kepala ruangan dan teman sejawat.
2. Belum optimalnya asuhan keperawatan dalam pemenuhan
ruang rawat inap
pelaksanaan
post
14
3.2 Penetapan Core Isu
No. Isu
Kriteria Jumlah Nilai Ranking U S G
edukasi earlyfeedingpada pasien post operasi di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022 3 4 4 11 3
Tabel 3.2 Teknik Penapisan Isu
Nilai
1. Belum optimalnya pelaksanaan
kebutuhan istirahat tidur pada pasien bedah di
Kemuning
RSUP
Hasan Sadikin Tahun 2022 4 5 4 13 1
IV
Dr.
4 4 4 12 2
3. Belum optimalnya
edukasi mobilisasi dini
operasi di Ruang Rawat Inap
Kemuning IV RSUP Dr. Hasan
Sadikin Tahun 2022
Keterangan
U : Urgency S: Seriousness G : Growth
5 : Sangat penting 5 : Sangat penting
4 : Penting
3 : Cukup penting
2 : Kurang penting
4 : Penting
3 : Cukup penting
2 : Kurang penting
1 : Tidak penting 1 : Tidak penting
5 : Sangat penting
4 : Penting
3 : Cukup penting
2 : Kurang penting
1 : Tidak penting
Berdasarkan hasil penentuan prioritas isu di atas, terpilih satu isu utama yaitu
Belum Optimalnya Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan
Istirahat Tidur Pada Pasien Bedah Di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP
Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022.
3.3 Latar Belakang Pemilihan Isu
Tidur diatur oleh dua sistem tubuh, yaitu keseimbangan tidur dan jam biologis tubuh atau yang disebut ritme sirkadian. Ritme sirkadian adalah proses biologis yang berpatokan pada siklus 24 jam atau siklus pagi-malam yang mempengaruhi sistem fungsional tubuh manusia. Jam biologis sirkadian ini dikendalikan oleh bagian otak yang disebut SCN, yaitu sel pada hipotalamus yang mereSOPn cahaya dan sinyal gelap. Sinyal SCN akan dikirimkan ke bagian otak lain yang mengontrol hormon, suhu tubuh, dan fungsi lain yang berperan dalam proses mengantuk. Hormon yang paling penting terhadap ritme sirkadian yang mempengaruhi tidur adalah hormon melatonin (menyebabkan rasa kantuk dan menurunkan suhu) dan kortisol (membentuk glukosa dan mengaktifkan anti stress dan anti inflamasi dalam tubuh). Manusia dewasa memerlukan tidur rata-rata 6-8 jam perhari.
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun atau hilang dan dapat dibangunkan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup (Wahit Iqbal Mubarak et al., 2015). Tidur merupakan
suatu kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan merupakan kebutuhan dasar
15
bagi manusia, dimana pada saat istirahat dan tidur tubuh melakukan pemulihan dan mengumpulkan stamina kembali dari aktivitas yang telah dilakukan selama terjaga sehingga dapat kembali ke kondisi yang lebih optimal.
Walaupun fungsi tidur masih belum bisa dijelaskan secara pasti, namun tidur merupakan kebutuhan universal dari suatu kehidupan termasuk manusia sehingga memiliki konsekuensi fisiologi yang serius. Salah satu fungsi dari tidur adalah diduga untuk proses restorative yaitu perbaikan kembali organ-organ tubuh dan proses pengumpulan energi (Steven, 2011). Selain itu, fungsi tidur adalah untuk memulihkan tingkat aktivitas dan keseimbangan pada sistem saraf. Tidur yang cukup memegang peranan penting untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis. Individu dengan jumlah tidur yang tidak cukup cenderung secara emosional akan mudah marah, memiliki konsentrasi yang buruk, serta mengalami kesulitan dalam pembuatan keputusan (Kozier, Erb, Berman & Snyder, 2010).
Salah satu masalah yang muncul akibat dari terganggunya tidur yaitu menurunnya kualitas tidur. Kualitas tidur merupakan suatu keadaan seseorang dapat dengan mudah untuk memulai tidur dan mempertahankan tidur, komponen dari kualitas tidur dapat digambarkan dengan lama waktu tidur dan keluhan – keluhan yang dirasakan diwaktu tidur dan saat bangun tidur. Masalah tidur harus dianggap sebagai masalah penting, karena merupakan indikator kuat kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan, apabila tidak di tangani dapat menyebabkan adanya perubahan pada metabolisme, system endokrin, fungsi fisik, mental, kesehatan dan kesejahteraan (Knutson, 2015).
Mencapai kualitas tidur yang baik menjadi sangat penting bagi kesehatan dan sebagai bentuk penyembuhan dari penyakit. Pasien yang sedang sakit sering kali membutuhkan lebih banyak tidur dan istirahat daripada pasien yang sehat. Namun demikian biasanya penyakit mencegah beberapa pasien untuk mendapatkan tidur dan istirahat yang adekuat. Lingkungan rumah sakit atau perawatan jangka panjang dan aktivitas pemberian layanan sering kali membuat pasien sulit tidur.
Pasien yang di rawat di Rumah sakit dengan beragam keluhan penyakitnya merupakan pasien-pasien yang mengalami gangguan fungsi tubuh yang dapat mengancam kehidupannya, dengan kondisi tidak stabil, sangat rentan terhadap serangan atau stressor dan disertai dengan kualitas tidur yang buruk akan menyebabkan kerja jantung semakin berat, proses revitalisasi fisik dan psikologis menurun sehingga
16
memperparah penyakit yang diderita dan tentu akan memperpanjang hari rawatan pada pasien dan berakhir dengan bertambahnya angka morbiditas.
Perawat sebagai orang yang paling dekat dengan pasien di rumah sakit memiliki peranan yang penting dalam memberikan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur salah satunya dengan teknik nonfarmakologi. Oleh karena itu dibutuhkan intervensi dalam penanganannya, dimana dalam hal ini sangat dibutuhkan peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan terutama dalam pemberian kenyamanan bagi pasien menjelang tidur. Salah satu intervensi nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan istirahat tidur yaitu dengan meningkatkan kualitas tidur pasien melalui terapi progressivmusclerelaxation
3.4 Analisis Isu
Teknik analisis isu dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah dengan menggunakan fish bone.
17
Analisis Penyebab Masalah
Man
Kurangnya awareness perawat
Method
Belum adanya SOP terapi progressive muscle relaxation untuk meningkatkan kualitas tidur pada pasien
Belum Optimalnya
Asuhan Keperawatan
Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Istirahat
Tidur Pada Pasien
Bedah Dengan
Penggunaan Teknik
Nonfarmakologi Di
Ruang Rawat Inap
Mother Nature
Banyak sekali tindakan baik medis dan keperawatan yang dilakukan kepada pasien, meliputi USG, pengambilan darah, infus, Rontgen, ganti balutan dll sehingga pasien kurang untuk istirahat tidur
Environment
Lingkungan pasien seperti pencahayaan dan pengaturan ruangan pasien
Kemuning IV RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Bandung Tahun 2022
18
Gambar 3.1 Diagram Fishbone
3.5 Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecahan isu yang dilakukan bersumber dari SKP (sasaran kinerja pegawai), inovasi dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), prinsip
Manajemen ASN dan Smart ASN, serta dintegrasikan dengan nilai-nilai dan visi misi RSUP Dr. Hasan Sadikin.
Tabel 3.3 Keterkaitan dengan substansi Agenda III
Manajemen ASN Pembuatan SOP dan media edukasi video Terapi
Progressive Muscle Relaxation sebagai salah satu
intervensi dalam asuhan keperawatan menunjukan bahwa
perawat adalah seorang pelayan publik yang
melaksanakan kebijakan publik dengan penuh tanggung
jawab, jujur serta berintegritas tinggi.
Smart ASN
Dalam pembuatan SOP dan Media Edukasi Video terapi
Progressive Muscle Relaxation memanfaatkan
perkembangan teknologi terkini yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia.
Gagasan pemecahan isu dari isu yang ditemukan yaitu membuat SOP dan Media Video terapi ProgressiveMuscleRelaxation untuk meningkatkan kualitas tidur pada pasien di Ruang Rawat Inap Bedah Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Berikut kegiatan
gagasan pemecahan isu untuk mengatasi isu tersebut:
Tabel 3.4 Gagasan Pemecahan Isu No Kegiatan Output
1. Melakukan konsultasi dalam
mempersiapkan pelaksanaan pembuatan
SOP terapi ProgressiveMuscleRelaxation
Terlaksananya konsultasi dalam
pembuatan SOP terapi Progressive MuscleRelaxation
19
2 Pembuatan Draft SOP Terapi Progressive MuscleRelaxation
3 Konsultasi Draft SOP Terapi Progressive MuscleRelaxationdengan kepala ruangan, mentor, Bidang keperawatan, Pokja PAP, dan Komite keperawatan
4 Finalisasi dan Pengesahan Draft SOP
menjadi SOP terapi Progressive Muscle
Relaxation
5 Membuat media edukasi video terapi
ProgressiveMuscleRelaxationberbasis QR Code
6 Sosialisasi SOP dan Media edukasi Video
Terapi Progressive Muscle Relaxation
kepada perawat
7 Evaluasi penerapan SOP terapi Progressive MuscleRelaxation
Tersedianya Draft SOP terapi
ProgressiveMuscleRelaxation
Terlaksananya konsultasi dan diskusi mengenai Draft SOP Terapi
Progressive Muscle Relaxation
dengan pihak terkait dan melakukan revisi
Pengesahan SOP Terapi
ProgressiveMuscleRelaxation
Tersedianya media edukasi video
terapi Progressive Muscle
Relaxationberbasis QR Code
Terlaksananya sosialisasi SOP dan Media edukasi Video Terapi
Progressive Muscle Relaxation
kepada perawat
Tersedianya laporan evaluasi
penerapan SOP terapi Progressive MuscleRelaxation
20
3.6 Matriks Rancangan Aktualisasi
Berikut adalah matriks internalisasi nilai-nilai BerAKHLAK pada pelaksanaan rancangan aktualisasi
Unit Kerja : Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Identifikasi Isu : - Belum optimalnya pelaksanaan edukasi earlyfeedingpada pasien post operasi di Ruang
Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
- Belum optimalnya asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada
pasien bedah dengan penggunaan teknik nonfarmaklogi di ruang rawat inap Kemuning IV
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
- Belum optimalnya pelaksanaan edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi di Ruang
Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Isu yang diangkat : Belum optimalnya asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada
pasien bedah dengan penggunaan teknik nonfarmakologi di ruang rawat inap Kemuning IV
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
Gagasan pemecahan Isu : Optimalisasi Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur
Pada Pasien Bedah Dengan Penggunaan Teknik Nonfarmakologi Melalui Penyusunan SOP
Dan Media Edukasi Video Terapi ProgressiveMuscleRelaxationDi Ruang Rawat Inap
Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022
21
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Keterkaitan Substansi
Nilai-nilai Dasar
Kontribusi Output Terhadap
Visi Misi Organisasi
Kontribusi Output Kegiatan Terhadap
Penguatan Nilai Organisasi
konsultasi
dalam
mempersiapkan
pembuatan
SOP terapi
Progressive Muscle
Relaxation
1. Melakukan literatur
review dari referensi
terbaru untuk
menyiapkan langkahlangkah pembuatan
SOP
1. Draft resume mengenai pembuatan
SOP terapi
Progressive Muscle
Relaxation
Saya mencari sumbersumber literatur terbaru
(Kompeten)
mengenai langkah-langkah
pembuatan SOP terapi
progressivemuscle
relaxationdengan
waktu untuk konsultasi dan diskusi dengan
kepala ruangan dan mentor
2. Mendapatkan kontrak waktu dan tempat untuk bertemu
dengan kepala
ruangan
melalui pesan
whatsapp
memanfaatkan media
teknologi internet
(Adaptif). Saat menghubungi
kepala ruangan dan mentor
dengan bahasa yang
sopan dan menghargai
sebagai atasan
(Berorientasi pelayanan,
Dalam memberikan
pelayanan yang
terbaik,
didasarkan fakta-
fakta ilmiah yang
ditemukan
selama proses
literatur review.
Fakta-fakta yang
telah ditemukan
dapat dijadikan
landasan
pembuatan draft
SOP. Hal tersebut
Hal ini sejalan
dengan nilai
organisasi yaitu
Pamingpin Pituin.
Kepemimpinan:
Nilai yang
menggambarkan
kepeloporan dan menyiapkan
talenta-talenta terbaik di bidangnya
Nilai
Professional: dengan
22
Tabel 3.5 Matriks Internalisasi Nilai-nilai BerAKHLAK
1. Melakukan
2. Melakukan kontrak
3. Melakukan konsultasi
dan diskusi terkait
pembuatan draft SOP
dengan kepala ruangan dan mentor
4. Membuat notulensi
hasil konsultasi dan diskusi dengan kepala
ruangan dan mentor
3. Mendapat arahan dari kepala ruangan dan mentor
4. Notulensi Hasil konsultasi dan diskusi
Loyal). Pada hari H saya
datang tepat waktu sesuai
kontrak waktu yang telah
disetujui (Akuntabel) Saat
Melakukan konsultasi dan diskusi dengan mentor
dan kepala ruangan
(Kolaboratif) saya
menerima dan
menghargai arahan, masukan dari atasan
(Harmonis) setelah itu saya
membuat notulensi hasil
konsultasi.
sejalan dengan
visi Indonesia
untuk menjadi
Negara yang
maju
berorientasi pada pelayanan dan bersikap profesional dalam
melakukan kegiatan
Nilai Inovatif: memanfaatkan
teknologi dalam
melaksanakan
pelayanan
kesehatan.
Nilai Tulus: Keinginan untuk memberi tanpa
pamrih, proaktif, dan reSOPnsive
Nilai Unggul: Keinginan untuk
menjadi yang
terbaik dan menghasilkan
kualitas prima.
23
2. Pembuatan Draft SOP terapi Progressive Muscle Relaxation
1. Mencari bahan dan literatur jurnal terbaru mengenai terapi ProgressiveMuscle Relaxation
2. Menganalisis jurnal dan literatur mengenai terapi Progressive MuscleRelaxation
3. Menyusun Draft SOP
dari hasil analisis jurnal
dan literatur mengenai terapi Progressive MuscleRelaxation
1. Jurnal terapi Progressive Muscle Relaxation
Saya mencari literatur / jurnal terbaru (Kompeten)
tentang terapi Progressive MuscleRelaxation
yang akan digunakan untuk
Pembuatan draft
SOP Terapi Progressive MsucleRelaxation
dengan
Nilai Integritas: menggambarkan
kejujuran, amanah, menjunjung etika
yang tinggi dalam menjalankan tugas
Hal ini sejalan
dengan nilai
organisasi yaitu
Pamingpin Pituin
2. Resume analisis jurnal
pembuatan Draft SOP
sebagai salah satu
intervensi asuhan
keperawatan pada pasien
memanfaatkan
teknologi
(internet) serta
menggunakan
Nilai Profesional: Menggambarkan
pencapaian kinerja
Nilai inovatif: memanfaatkan
3. Draft SOP terapi Progressive Muscle Relaxation
(Berorientasi pelayanan)
Dalam pembuatan Draft
SOP (Adaptif) dengan
melihat resume konsultasi
yang sebelumnya telah
dilakukan dengan kepala
ruangan dan mentor
sebagai acuan untuk
literatur/ jurnal
dari luar negeri
untuk menambah
wawasan hal ini
sesuai dengan
visi RSUP Dr.
Hasan Sadikin
yaitu terwujudnya
teknologi dalam melaksanakan
pelayanan
Kesehatan
Nilai Integritas: Menggambarkan
amanah dan menjunjung etika
24
3. Konsultasi Draft
SOP Terapi
Progressive Muscle
Relaxation dengan kepala
ruangan, mentor, Bidang
keperawatan, Pokja PAP, dan
Komite
keperawatan
1. Menghubungi pihak
terkait untuk membuat
jadwal konsultasi dan
diskusi terkait
pengajuan verbal concept
1. Mendapatkan
kontrak waktu
dan tempat
dibuktikan
dengan
persetujuan
waktu melalui
pesan
Whatsapp
melakukan perbaikan (Kolaboratif, Harmonis)
Dalam pembuatan Draft SOP
saya mengikuti aturan yang
berlaku di Rumah Sakit
(Loyal) dengan
memanfaatkan contoh
Draft yang sudah
diberikan oleh pihak
Rumah Sakit (Akuntabel)
Melakukan kontrak waktu
dengan beberapa pihak
terkait melalui pesan
whatsapp dengan bahasa
yang sopan (Berorientasi
pelayanan). Saya datang
tepat waktu sesuai dengan
kontrak waktu yang telah
disepakati (Akuntabel).
Dalam melakukan konsultasi
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
dan misi rumah
sakit yaitu
peningkatan
kualitas manusia
Indonesia
Nilai Unggul: Menjadi yang
terbaik dan menghasilkan
kualitas prima
dan diskusi terkait draft
SOP dengan pihak
terkait
masukan dan saran dari
pihak terkait
dan diskusi saya aktif
menyampaikan gagasan
tentang Draft SOP yang telah
Pembuatan draft
SOP Terapi
Progressive MsucleRelaxation
dengan
memanfaatkan
teknologi (internet) serta
menggunakan
literatur/ jurnal
dari luar negeri
untuk menambah
wawasan hal ini
Hal ini sejalan
dengan nilai
organisasi yaitu
Pamingpin Pituin
Nilai Profesional:
Menggambarkan
pencapaian kinerja
Nilai inovatif:
memanfaatkan
teknologi dalam
melaksanakan
pelayanan
Kesehatan
25
2. Melakukan konsultasi
2. Notulensi hasil
4. Finalisasi dan pengesahan
SOP Terapi
Progressive
3. Melakukan revisi Draft SOP Terapi Progressive MuscleRelaxationdan mengajukan kembali
hasil revisi
4. Mengajukan kembali
Draft SOP Terapi
ProgressiveMuscle
Relaxationyang sudah di revisi
3. Revisi Draft SOP Terapi
Progressive Muscle
Relaxation
4. Draft SOP terapi Progressive Muscle
Relaxation disetujui
saya susun (Adaptif) dan menerima masukan, arahan dari berbagai
pihak untuk perbaikan
Draft SOP yang telah
disusun (Harmonis, Kolaboratif). Setelah itu saya
melakukan revisi Draft
SOP sesuai masukan dari
berbagai pihak terkait
(Kompeten). Draft SOP
mendapatkan persetujuan
untuk selanjutnya dilakukan
pengesahan Draft SOP
Terapi ProgressiveMuscle
Relaxationdengan
mengikuti aturan yang
berlaku di Rumah sakit (Loyal)
sesuai dengan
visi RSUP Dr.
Hasan Sadikin
yaitu terwujudnya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
dan misi rumah
sakit yaitu
peningkatan
kualitas manusia
Indonesia
Nilai Integritas: Menggambarkan
amanah dan menjunjung etika
Nilai Unggul: Menjadi yang
terbaik dan menghasilkan
kualitas prima
1. Menyiapkan dan mencetak SOP Terapi
ProgressiveMuscle
Relaxation
1. SOP Terapi Progressive Muscle
Relaxation
Saya menyiapkan SOP
TerapiProgressive
MuscleRelaxationyang
Pelaksanaan
kegiatan ini
sesuai dengan
visi RSUP Dr.
Hal ini sejalan
dengan nilai organisasi yaitu
Pamingpin Pituin.
26
Muscle
Relaxation
2. Berkonsultasi dengan
kepala ruangan untuk
langkah-langkah
pengesahan SOP
3. Menghubungi pihak
terkait dan melakukan
kontrak waktu untuk
pengesahan SOP
4. Pengesahan SOP Terapi
ProgressiveMuscle
Relaxation
2. Mendapatkan informasi
lengkahlangkah
pengesahan
SOP
3. Mendapatkan
kontrak waktu
sudah saya buat dan
disetujui (Kompeten).
Saya berkonsultasi
dengan kepala ruangan
(Kolaboratif) tentang
langkah-langkah
pengesahan SOP yang
berlaku di Rumah Sakit
(Loyal). Setelah
mendapatkan informasi
Hasan Sadikin
yaitu
Terwujudnya
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian, berlandaskan
gotong royong.
Serta Misi RSHS
Kepemimpinan: Nilai yang
menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan talenta-talenta
terbaik di bidangnya
Nilai
4. SOP Terapi
Progressive Muscle
Relaxation
mendapat
pengesahan
tentang pengesahan SOP
(Adaptif), saya menghubungi
pihak terkait untuk
melakukan kontrak
waktu (Harmonis)
pengesahan SOP dengan
bahasa yang sopan
(Berorientasi pelayanan).
Setelah mendapatkan
kontrak waktu pada hari
tersebut saya datang tepat
waktu (Akuntabel) sesuai
yaitu Peningkatan
Kualitas Manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan
Sejahtera.
Professional: dengan
berorientasi pada pelayanan dan bersikap profesional dalam
melakukan kegiatan
Nilai Inovatif: memanfaatkan teknologi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.
27
ProgressiveMuscle
dengan waktu yang telah
ditentukan.
Pengesahan SOP Terapi
ProgressiveMuscle
Relaxationdengan di TTD
oleh direktur utama sebagai
bentuk validitas keabsahan
SOP.
ProgressiveMuscle
Mengedepankan
teknologi dalam
pembuatan media
Progressive
Relaxation
Relaxationsesuai dengan
edukasi sesuai
Nilai Tulus: Keinginan untuk
memberi tanpa pamrih, proaktif, dan reSOPnsive Nilai Unggul: Keinginan untuk menjadi yang
terbaik dan menghasilkan
kualitas prima.
Nilai Integritas: menggambarkan
kejujuran, amanah, menjunjung etika
yang tinggi dalam menjalankan tugas
Hal ini sejalan
dengan nilai organisasi yaitu
Pamingpin Pituin
28
4. Membuat media edukasi video Terapi
1. Membuat Script video edukasi Terapi
1. Script Video Saya membuat script video (Kompeten) Terapi
Muscle
Relaxation
berbasis QR Code
2. Meminta ijin kepada
kepala ruangan untuk
membuat video di ruangan
3. Melakukan take video
edukasi Terapi
ProgressiveMuscle
Relaxation
4. Mengedit video Terapi
ProgressiveMuscle
Relaxationyang sudah
dibuat
5. Mengkonsultasikan video edukasi Terapi
ProgressiveMuscle
Relaxationkepada
kepala ruangan dan mentor
2. Mendapat ijin dari kepala
ruangan
3. Video edukasi yang belum di edit
SOP yang telah dibuat
sebelumnya. Setelah itu saya
meminta ijin kepada
kepala ruangan (Loyal)
dengan bahasa yang sopaan
untuk melakukan take video
di ruangan. Dalam
pembuatan video Terapi
dengan visi RSUP
Dr. Hasan Sadikin
yaitu terwujudnya
Indonesia maju
Nilai inovatif: memanfaatkan
teknologi dalam
melaksanakan
pelayanan kesehatan.
Nilai
Professional:
4. Video Edukasi
Terapi
Progressive Muscle
Relaxation
5. Video media
edukasi Terapi
Progressive Muscle Relaxation mendapat
persetujuan
ProgressiveMuscle
Relaxation, saya
memanfaatkan teknologi
yang ada (Adaptif) saat ini
dan tentunya yang mudah
dipahami oleh pasien (Berorientasi pelayanan).
Setelah video selesai diedit
saya mengkonsultasikan
dan berdiskusi (Kolaboratif) dengan kepala
ruangan dan mentor dengan
dengan
berorientasi pada
pelayanan dan bersikap
profesioanl dalam
melakukan kegiatan
6.
6.
terapi Progressive MuscleRelaxation
menghargai setiap
arahan dan masukan
Untuk perbaikan (Harmonis).
29
Membuat QR Code video
QR Code Video terapi
Progressive
Muscle
Relaxation
Setelah mendapat arahan
untuk perbaikan saya
melakukan perbaikan (Akuntabel) video dengan
mengedit ulang. Setelah
disetujui saya membuat QR
code video terapi Progressive
MuscleRelaxationagar lebih
mudah diakses oleh
perawat dalam memberikan
edukasi kepada pasien
(Berorientasi pelayanan)
5. Sosialisasi SOP
Terapi
Progressive Muscle
Relaxation
kepada perawat
1. Membuat kerangka
acuan SAP (Satuan
Acara Penyuluhan)
sosialisasi SOP Terapi
ProgressiveMuscle
Relaxation
acuan/ SAP dengan
memanfaatkan literatur
yang terbaru (Kompeten).
Sebelum melaksanakan
sosialisasi saya meminta
ijin kepada kepala
Pelaksanaan
sosialisasi ini
dapat
meningkatkan
pengetahuan
perawat tentang
Hal ini sejalan
dengan nilai organisasi yaitu
Pamingpin Pituin. Nilai
kepala
melakukan sosialisasi
SOP Terapi Progressive MuscleRelaxation
ruangan (Harmonis) untuk
sosialisasi SOP. Setelah
mendapatkan ijin saya
menyiapkan bahan
terapi progressive musclerelaxation, kegiatan ini
sesuai dengan
visi RSUP Dr.
Professional: dengan
berorientasi pada pelayanan dan bersikap profesioanl dalam
30
1. SAP sosialisasi Saya membuat kerangka
2. Meminta ijin kepada
ruangan untuk
2. Mendapat ijin dari kepala ruangan
3. Menyiapkan materi, sarana dan prasarana
3. Materi, sarana dan prasarana tersedia
materi, sarana dan prasarana dengan
bersungguh-sungguh
Hasan Sadikin
yaitu
Terwujudnya
melakukan kegiatan
4. Melakukan sosialisasi
SOP dan media edukasi
video berbasis QR code
Terapi Progressive MuscleRelaxation
kepada perawat dan
5. Melakukan
kegiatan sosialisasi
4. Sosialisasi SOP terlaksana dengan baik
(Loyal) dan berkoordinasi
dengan kepala ruangan dan teman sejawat
(Kolaboratif) agar sosialisasi
SOP berjalan dengan baik.
Dalam pelaksanaan
Indonesia maju
yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan
gotong royong.
Nilai Integritas: Mengedepankan
etika dan menjunjung tinggi
sifat jujur dan
Amanah
5. Notulensi hasil kegiatan sosialisasi
sosialisasi ini saya
bertanggung jawab
untuk menjelaskan SOP
(Akuntabel) Terapi
Progressive Muscle
Relaxation dan mencontohkan cara
mengakses video edukasi
berbasis QR code (Adaptif)
yang tujuannya untuk
mempermudah perawat
dalam memberikan
edukasi kepada pasien
(Berorientasi pelayanan).
Serta misi RSHS
yaitu Peningkatan
Kualitas Manusia
Indonesia yang
Tinggi, Maju dan
Sejahtera
Nilai Unggul: Keinginan untuk
menjadi yang
terbaik dan menghasilkan
kualitas prima.
31
evaluasi
Setelah selesai kegiatan
sosialisasi saya melakukan
evaluasi dengan membuat
laporan evaluasi.
penerapan SOP terapi
Progressive Muscle
Relaxation
format evaluasi
kepada mentor dan
kepala ruangan
1.
literatur terbaru (Kompeten)
dengan memanfaatkan
teknologi internet
(Adaptif). Setelah itu saya
mengkonsultasikan
format evaluasi kepada
Pelaksanaan
kegiatan ini
sesuai dengan
visi RSUP Dr.
Hasan Sadikin
yaitu
Terwujudnya
Hal ini sejalan
dengan nilai organisasi yaitu Pamingpin Pituin.
Kepemimpinan: Nilai yang
penerapan SOP Terapi
progressiveMuscle
Relaxationyang
dilakukan oleh
perawat dengan
melihat lembar
edukasi di berkas
rekam medis pasien
edukasi SOP
Terapi
progressive
Muscle
Relaxation
dibuktikan
dengan terisinya
lembar edukasi
di berkas
mentor dan kepala
ruangan (Kolaboratif) dan
bersedia menerima arahan
dan masukan (Harmonis)
agar format evaluasi
menjadi lebih baik
(Berorientasi pelayanan).
Proses evaluasi dibuktikan
dengan terisinya lembar
edukasi pada berkas rekam
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Serta Misi RSHS
yaitu Peningkatan
Kualitas Manusia
Indonesia yang
menggambarkan kepeloporan dan menyiapkan
talenta-talenta
terbaik di bidangnya
Nilai
Professional: dengan berorientasi pada pelayanan dan bersikap
32
7. Evaluasi
1. Membuat format evaluasi
Tersedianya format evaluasi
Saya membuat format evaluasi berdasarkan
2. Mengkonsultasikan
2. Form konsultasi
3. Melakukan evaluasi
3. Dilakukannya
4. Membuat laporan evaluasi penerapan
SOP Terapi
progressiveMuscle
Relaxation
rekam medis
pasien medis pasien oleh perawat
4. Laporan hasil kegiatan penerapan SOP Terapi
progressive Muscle
Relaxation
yang melakukan tindakan
Terapi progressiveMuscle
Relaxation. Setelah itu saya
membuat laporan hasil
kegiatan penerapan SOP
Terapi Progressive Muscle
Relaxation dengan penuh
tanggung jawab
(Akuntabel) dan isinya bisa
dipertanggungjawabkan
(Loyal)
Tinggi, Maju dan
Sejahtera. profesioanl dalam
melakukan
kegiatan
Nilai Inovatif: memanfaatkan teknologi dalam
melaksanakan pelayanan
kesehatan.
Nilai Tulus:
Keinginan untuk
memberi tanpa
pamrih, proaktif, dan reSOPnsive
Nilai Unggul: Keinginan untuk menjadi yang terbaik dan menghasilkan kualitas prima.
Nilai Integritas: menggambarkan
kejujuran, amanah,
33
menjunjung etika yang tinggi dalam
menjalankan tugas.
34
3.7 Jadwal Rencana Kegiatan
Judul Aktualiasasi : Optimalisasi Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Istirahat Tidur Pada Pasien Bedah Dengen
Penggunaan Teknik Nonfarmakologi Melalui Penyusunan SOP
Dan Media Edukasi Video ProgressiveMuscleRelaxation
Di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung Tahun 2022
Waktu Pelaksanaan : 27 Juli – 1 September 2022
Tempat Pelaksanaan : Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin
1
Melakukan koordinasi dan konsultasi dalam
mempersiapkan pelaksanaan pembuatan SOP terapi
ProgressiveMuscleRelaxation
Pembuatan Draft SOP Terapi Progressive Muscle
2
Relaxation
Konsultasi Draft SOP Terapi Progressive Muscle
3
Relaxation dengan kepala ruangan, mentor, pengawas gedung kemuning IV, Bidang
keperawatan, kepala instalasi rawat inap, Pokja
PAP, dan Komite keperawatan
Finalisasi dan pengesahan SOP Terapi Progressive
4
5
6
7
MuscleRelaxation
Membuat media edukasi video terapi Progressive
MuscleRelaxation
Sosialisasi SOP Terapi Progressive Muscle
Relaxationkepada perawat
Evaluasi penerapan SOP terapi ProgressiveMuscle
Relaxation
35
No. Kegiatan Juli Agustus 1 1 2 3 4
Tabel. 3.6 Jadwal Rencana Kegiatan
Daftar Pustaka
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). Modul Berorientasi Pelayanan. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2002). Modul Akuntabel. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). Modul Kompeten. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). Modul Harmonis. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). Modul Loyal. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). Modul Adaptif. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). Modul Kolaboratif. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). Modul Kompeten. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). Modul Smart ASN. Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2022). Modul Manajemen ASN. Jakarta
Herlambang, Muhith, Fatmawati, Dyah, Surya. (2020). Pengaruh Terapi Relaksasi otot Progresif.
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol.8,No.2,2020,hal 306-314
Kasron. (2017). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Kualitas Tidur Penderita Hipertensi Di Cilacap Selatan. Jurnal Keperawatan dan pemikiran Ilmiah 3(3).20-28
Pujianto, Rahmanti. (2022). Kebutuhan Istirahat Tidur Pasien Kritis. Jawa Tengah: Eureka Media
Aksara
“Kebutuhan Tidur Sesuai Usia”. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 22 September 2018. 17 Juli 2022. http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/page/18/kebutuhan-tidursesuai-usia
36
Siti Ahadiyah Andriani, S.Kep., Ners
OPTIMALISASI ASUHAN KEPERAWATAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PADA
PASIEN BEDAH DENGAN PENGGUNAAN TEKNIK NONFARMAKOLOGI MELALUI PENYUSUNAN SOP
DAN MEDIA EDUKASI VIDEO PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION
DI RUANG RAWAT INAP KEMUNING IV
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2022
Bandung, 25 Juli 2022
Oleh: Siti Ahadiyah Andriani, S.Kep.,Ners
199403202022032004
Coach Agus Dwinanto, SAP,MM
Mentor
Titin Mulyati, S.Kp.,M.Kep
Latar Belakang
Rancangan aktualisasi disusun
berdasarkan isu yang terdapat pada
lingkungan kerja (sesuai tugas dan
fungsi unit kerja) serta terkait dengan
kedudukan dan peran PNS dalam
kerangka NKRI (manajemen PNS,
pelayanan publik, dan smartASN
Tujuan Umum
Menyusun rancangan aktualisasi yaitu Optimalisasi Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan
Istirahat Tidur Pada Pasien Bedah Dengan Penggunaan Teknik Nonfarmakologi Melalui Penyusunan SOP
Dan Media Edukasi Video ProgressiveMuscleRelaxationdi Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr.
Hasan Sadikin Bandung Tahun 2022 dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
(Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dalam
melaksanakan tugas di lingkungan kerja yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Tujuan Khusus
Membuat SOP dan media edukasi video terapi
progressive muscle relaxation
Melakukan sosialisasi SOP dan video terapi
progressive muscle relaxation
Menganalisis hasil kegiatan dengan dilandasi oleh nilai-nilai
dasar ASN BerAHLAK yang mendukung terhadap pencapaian
visi, misi, tujuan organisasi, dan penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi
Profil Instansi
Visi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong royong
Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang
tinggi, maju dan sejahtera” .
Motto
Kesehatan anda menjadi prioritas kami Nilai
“PAMINGPIN PITUIN” yaitu Kepemimpinan, Profesional, Inovatif, Tulus, Unggul, Integritas
Profil Ruangan
❖ Ruang bedah kemuning IV adalah ruangan rawat inap bedah pasien kelas II.
❖ Ruang kemuning IV terletak di lantai IV gedung kemuning.
❖ Kapasitas ruang kemuning IV adalah 32 pasien yang terbagi menjadi wing A dan wing B.
❖ Terdapat 8 kamar yang masingmasing kamarnya terisi oleh 6 tempat tidur.
❖ Jumlah staff sebanyak 20 orang termasuk kepala ruangan dan wakil kepala ruangan
❖ Pelayanan yang diberikan meliputi; pelayanan pre operasi, post operasi dan perbaikan keadaan umum.
Belum optimalnya pelaksanaan edukasi early feeding pada pasien post operasi di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
• Berdasarkan hasil wawancara kepada keluarga pasien 4 dari 5 keluarga pasien mengatakan belum tahu tentang early feeding untuk pasien post operasi
Belum optimalnya asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pasien bedah di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
• Hasil kajian situasi dan wawancara tanggal 18 Juli 2022 kepada 5 pasien didapatkan hasil pasien mengeluh tidak bisa tidur dengan rata-rata frekuensi tidur 5 jam dan kualitas tidur yang kurang, seperti tidur kurang nyenyak dan tidur sebentar-sebentar terbangun selain itu 3 dari 5 pasien mengeluh sakit kepala
Belum optimalnya pelaksanaan edukasi mobilisasi dini pada pasien post operasi di Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
• Berdasarkan hasil wawancara kepada pasien dan keluarga 4 dari 5 pasien mengatakan belum tahu tentang mobilisasi dini post operasi
IDENTIFIKASI ISU
Dampak Isu Jika tidak Ditangani
Isu Dampak
Belum optimalnya pelaksanaan
edukasi early feeding pada pasien post
operasi di Ruang Rawat Inap
Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin
Tahun 2022
Belum optimalnya asuhan
keperawatan dalam pemenuhan
kebutuhan istirahat tidur pada pasien
bedah di ruang rawat inap Kemuning
IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
- Pemulihan dan penyembuhan luka lebih lama yang
menyebabkan hari lama rawat bertambah
-
Biaya perawatan semakin tinggi
-
Terjadinya komplikasi
-
Berdampak pada suasana hati (stress)
-
Gangguan bioritmik ritme sirkadian
-
Daya tahan tubuh rendah
-
Memperburuk kondisi kesehatan pasien
-
Proses penyembuhan pasien menjadi lama
-
Lama rawat pasien bertambah
-
Belum optimalnya pelaksanaan
edukasi mobilisasi dini post operasi di
Ruang Rawat Inap Kemuning IV RSUP
Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022
-
Biaya perawatan semakin tinggi
Pemulihan pasien lama yang menyebabkan hari rawat
bertambah
-
Biaya perawatan di rumah sakit semakin tinggi
Belum optimalnya pelaksanaan edukasi early
Belum optimalnya asuhan keperawatan dalam
Belum optimalnya pelaksanaan edukasi
dini post operasi di Ruang Rawat
Penapisan Isu No. Isu Nilai Kriteria Jumlah Nilai Ranking U S G
1.
feeding pada pasien
Rawat Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022 3 4 4 11 3
post operasi di Ruang
2.
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
pasien bedah di ruang rawat inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022 4 5 4 13 1
pada
3.
mobilisasi
Inap Kemuning IV RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2022 4 4 4 12 2
LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU
DIAGRAM FISHBONE
Keterkaitan Isu Dengan Substansi Agenda III
Pembuatan SOP dan media edukasi video Terapi
Manajemen ASN
Progressive Muscle Relaxation sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan menunjukan
bahwa perawat adalah seorang pelayan publik yang
melaksanakan kebijakan publik dengan penuh tanggung jawab, jujur serta berintegritas tinggi.
Smart ASN
Dalam pembuatan SOP dan Media Edukasi Video terapi
Progressive Muscle Relaxation memanfaatkan perkembangan
teknologi terkini yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia.
No
Gagasan Pemecahan Isu
Kegiatan Output
1 Melakukan konsultasi dalam mempersiapkan pelaksanaan pembuatan
SOP terapi Progressive Muscle Relaxation
2 Pembuatan Draft SOP Terapi Progressive Muscle Relaxation
Terlaksananya konsultasi dalam pembuatan SOP terapi
Progressive Muscle Relaxation
3 Konsultasi Draft SOP Terapi Progressive Muscle Relaxation dengan
kepala ruangan, mentor, Bidang keperawatan, Pokja PAP, dan Komite
keperawatan
4 Finalisasi dan Pengesahan Draft SOP menjadi SOP terapi Progressive
Muscle Relaxation
5 Membuat media edukasi video terapi Progressive Muscle Relaxation
berbasis QR Code
6 Sosialisasi SOP dan Media edukasi Video Terapi Progressive Muscle
Relaxation kepada perawat
7 Evaluasi penerapan SOP terapi Progressive Muscle Relaxation
Tersedianya Draft SOP terapi Progressive Muscle
Relaxation
Terlaksananya konsultasi dan diskusi mengenai Draft
SOP Terapi Progressive Muscle Relaxation dengan pihak
terkait dan melakukan revisi
Pengesahan SOP Terapi Progressive Muscle Relaxation
Tersedianya media edukasi video terapi Progressive
Muscle Relaxation berbasis QR Code
Terlaksananya sosialisasi SOP dan Media edukasi Video
Terapi Progressive Muscle Relaxation kepada perawat
Tersedianya laporan evaluasi penerapan SOP terapi
Progressive Muscle Relaxation
Draft resume mengenai pembuatan SOP
MELAKUKAN KONSULTASI DALAM MEMPERSIAPKAN
PEMBUATAN SOP TERAPI PROGRESSIVEMUSCLE RELAXATION
• Melakukan literatur review terbaru untuk
menyiapkan langkah pembuatan SOP
Kompeten, adaptif
Mendapatkan kontrak waktu
Mendapat arahan dari kepala ruangan dan mentor
• Melakukan kontrak waktu untuk konsultasi dan diskusi dengan kepala ruangan dan mentor
Berorientasi pelayanan
• Melakukan konsultasi dan diskusi terkait
pembuatan draft SOP dengan kepala ruangan dan mentor
Akuntabel, Kolaboratif, harmonis
Notulensi Hasil konsultasi dan diskusi
Membuat notulensi hasil konsultasi dan diskusi
dengan kepala ruangan dan mentor
PEMBUATAN DRAFT
TERAPI PROGRESSIVEMUSCLERELAXATION Draft resume mengenai pembuatan SOP Mencari bahan dan literatur jurnal terbaru mengenai terapi Progressive Muscle Relaxation . 01 Mendapatkan kontrak waktu . 02 Draft SOP terapi Progressive Muscle Relaxation Menganalisis jurnal dan literatur mengenai terapi Progressive Muscle Relaxation 03 Menyusun Draft SOP dari hasil analisis jurnal dan literatur mengenai terapi ProgressiveMuscle Relaxation Kompeten, Berorientasi pelayan Adaptif Kolaboratif, Harmonis, Loyal, Akuntabel
SOP
Mendapatkan kontrak waktu dan tempat
Konsultasi Draft SOP Terapi
Relaxationdengan Kepala ruangan, Mentor, Bidang
• Menghubungi pihak terkait untuk membuat
jadwal konsultasi dan diskusi terkait
pengajuan verbal concept
keperawatan, Pokja PAP, dan Komite keperawatan Berorientaai pelayanan, Akuntabel
• Melakukan konsultasi dan diskusi terkait
Notulensi hasil masukan
draft SOP dengan pihak terkait
• Melakukan revisi Draft SOP Terapi
Revisi Draft SOP
Progressive Muscle Relaxation dan mengajukan kembali hasil revisi
Mengajukan kembali Draft SOP Terapi
Draft SOP terapi
Progressive Muscle Relaxation disetujui
ProgressiveMuscleRelaxationyang sudah di revisi
Adaptif, Harmonis kompeten
Loyal
ProgressiveMuscle
TERAPI PROGRESSIVEMUSCLERELAXATION
Menyiapkan dan mencetak
SOP Terapi Progressive Muscle
Relaxation
• SOP Terapi Progressive Muscle Relaxation
• Kompeten
Berkonsultasi dengan kepala ruangan untuk langkahlangkah pengesahan SOP
• Mendapatkan informasi lengkah-langkah pengesahan SOP
• Kolaboratif, Loyal, Adaptif
Menghubungi pihak terkait dan melakukan kontrak waktu untuk pengesahan SOP
• Mendapatkan kontrak waktu
• Harmonis, Berorientasi pelayanan
Pengesahan SOP Terapi
ProgressiveMuscle
Relaxation
SOP Terapi ProgressiveMuscleRelaxationmendapat pengesahan Akuntabel
FINALISASI DAN PENGESAHAN SOP
MuscleRelaxationberbasis QR Code
Membuat Script video edukasi
Terapi Progressive Muscle
Relaxation
Meminta ijin kepada kepala
ruangan untuk membuat video
di ruangan
Melakukan take video edukasi
Terapi Progressive Muscle
Relaxation
Mengedit video Terapi
ProgressiveMuscleRelaxation
yang sudah dibuat
Mengkonsultasikan video edukasi
Terapi ProgressiveMuscle
Relaxationkepada kepala ruangan
dan mentor
Membuat QR Code video
terapi ProgressiveMuscle
Relaxation
• Script Video
• Kompeten
• Mendapat ijin dari kepala ruangan
• Loyal
• Video edukasi yang belum di edit
• Adaptif
Video Edukasi Terapi ProgressiveMuscleRelaxation
Berorientasipelayanan
Video media edukasi Terapi ProgressiveMuscleRelaxation
mendapat persetujuan
Kolaboratif, Akuntabel
QR Code Video terapi ProgressiveMuscleRelaxation
Berorientasipelayanan
Terapi Progressive
Membuat media edukasi video
SAP sosialisasi
SOSIALISASI SOP TERAPI PROGRESSIVEMUSCLE
RELAXATION KEPADA PERAWAT
• Membuat kerangka acuan SAP (Satuan Acara
Penyuluhan sosialisasi SOP Terapi Progressive Muscle Relaxation
• Meminta ijin kepada kepala ruangan untuk
Mendapat ijin dari
kepala ruangan
melakukan sosialisasi SOP Terapi Progressive Muscle Relaxation
Kompeten
Materi, sarana
dan prasarana tersedia
• Menyiapkan materi, sarana dan prasarana
Harmonis Loyal, kolaboratif
Sosialisasi
SOP
terlaksana
dengan baik
Melakukan sosialisasi SOP dan media edukasi
video berbasis QR code
Akuntabel, adaptif, Berorientasi pelaynaan
EVALUASI PENERAPAN SOP TERAPI PROGRESSIVEMUSCLE RELAXATION
Membuat format evaluasi
• Tersedianya format evaluasi
• Kompeten, Adaptif
Mengkonsultasikan format evaluasi kepada mentor dan
kepala ruangan
• Form konsultasi
• Kolaboratif, Harmonis, Berorientasi pelayanan
Melakukan evaluasi penerapan
SOP Terapi progressive Muscle
Relaxation
Membuat laporan evaluasi
penerapan SOP Terapi
progressiveMuscleRelaxation
• Dilakukannya edukasi SOP Terapi progressive Muscle
Relaxation
• Berorientasi pelayanan
Laporan hasil kegiatan penerapan SOP Terapi progressiveMuscle
Relaxation
Akuntabel,Loyal